Fix Simultan

15
1 PENETAPAN KADAR ZAT AKTIF DALAM SEDIAAN FARMASI TANPA PROSES PEMISAHAN (PENETAPAN KADAR TRAMADOL HCL DAN PARASETAMOL SECARA UV-VIS SIMULTAN) I. TUJUAN 1.1 Menentukan panjang gelombang pengukuran Parasetamol dan Tramadol. 1.2 Menentukan absortivitas molar Parasetamol dan Tramadol pada setiap panjang gelombang pengukuran. 1.3 Menetapkan kadar tablet campuran Parasetamol dan Tramadol dengan metode spektrofotometri UV-Visibel secara simultan. 1.4 Membuat kurva absorbsi campuran Parasetamol dan Tramadol. II. DASAR TEORI 2.1 Parasetamol Parasetamol memiliki nama lain acetaminofen atau N-asetil-4-aminofenol. Parasetamol memiliki rumus molekul C8H9NO2 dengan bobot molekul sebesar 151,16 gram/mol. Parasetamol berupa hablur atau serbuk putih, tidak berbau, dan memiliki rasa pahit (Depkes RI, 1979). Parasetamol memiliki berat molekul 151,2 gram /mol ; pKa 9,5 (25 0 ) dan koefisien partisi 0,5. Parasetamol sedikit larut dalam air dingin, sangat larut dalam air panas, larut dalam etanol, metanol, dimetilformamide, etilene diklorida, aseton, dan etil asetat, sedikit larut dalam eter dan kloroform, serta tidak larut dalam petrolium eter, pentan dan benzen (Moffat, et al., 2005). Gambar 2.1. Struktur Kimia Parasetamol (Moffat, et al., 2005). Identifikasi spektrum serapan parasetamol pada spektrofotometri UV akan memperlihatkan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 245 nm (A 1 1 =

description

Simultan

Transcript of Fix Simultan

  • 1

    PENETAPAN KADAR ZAT AKTIF DALAM SEDIAAN FARMASI

    TANPA PROSES PEMISAHAN

    (PENETAPAN KADAR TRAMADOL HCL DAN PARASETAMOL

    SECARA UV-VIS SIMULTAN)

    I. TUJUAN

    1.1 Menentukan panjang gelombang pengukuran Parasetamol dan Tramadol.

    1.2 Menentukan absortivitas molar Parasetamol dan Tramadol pada setiap

    panjang gelombang pengukuran.

    1.3 Menetapkan kadar tablet campuran Parasetamol dan Tramadol dengan

    metode spektrofotometri UV-Visibel secara simultan.

    1.4 Membuat kurva absorbsi campuran Parasetamol dan Tramadol.

    II. DASAR TEORI

    2.1 Parasetamol

    Parasetamol memiliki nama lain acetaminofen atau N-asetil-4-aminofenol.

    Parasetamol memiliki rumus molekul C8H9NO2 dengan bobot molekul sebesar

    151,16 gram/mol. Parasetamol berupa hablur atau serbuk putih, tidak berbau,

    dan memiliki rasa pahit (Depkes RI, 1979).

    Parasetamol memiliki berat molekul 151,2 gram/mol ; pKa 9,5 (250) dan

    koefisien partisi 0,5. Parasetamol sedikit larut dalam air dingin, sangat larut

    dalam air panas, larut dalam etanol, metanol, dimetilformamide, etilene

    diklorida, aseton, dan etil asetat, sedikit larut dalam eter dan kloroform, serta

    tidak larut dalam petrolium eter, pentan dan benzen (Moffat, et al., 2005).

    Gambar 2.1. Struktur Kimia Parasetamol (Moffat, et al., 2005).

    Identifikasi spektrum serapan parasetamol pada spektrofotometri UV akan

    memperlihatkan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 245 nm (A11 =

  • 2

    668a) untuk larutan asam dan 257 nm untuk larutan basa (A11 = 715a) (Moffat,

    et al., 2005).

    Gambar 2.2 Spektrum Serapan UV Paracetamol (Moffat et al.,2005).

    2.2 Tramadol

    Tramadol (C16H25NO2) atau trans-2-dimethylaminomethyl-1(3methoxy

    phenyl) cyclo-hexanol merupakan campuran rasemik dari dua isomer yang

    memiliki berat molekul 263,4 gram/mol. Tramadol berupa serbuk kristal putih,

    berbau, rasa pahit. Tramadol larut dalam air dan etanol (Moffat, et al., 2005),

    dan larut pula dalam metil alkohol (Sweetman, 2009).

    Gambar 2.3. Struktur Kimia Tramadol (Moffat, et al.,2005).

    Identifikasi spektrum serapan parasetamol pada spektrofotometri UV akan

    memperlihatkan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 272 nm

    (A11=70a) pada larutan asam, tetapi akan lebih baik pada panjang gelombang

    279 nm tidak pada larutan basa (Moffat et al., 2005).

    Gambar 2.4. Spektrum Serapan UV Tramadol (Moffat, et al., 2005).

  • 3

    2.3. Spektrofotometri UV-Vis dan UV-Vis Simultan

    Spektrofotometri UV-Vis termasuk salah satu metode analisis

    instrumental yang frekuensi penggunaannya paling banyak dalam laboratorium

    analisis. Prinsip spektrofotometri UV-Vis yaitu berdasarkan pengukuran serapan

    cahaya (radiasi elektromagnetik) oleh suatu senyawa (analit) di daerah

    ultraviolet dan sinar tampak (Gandjar dan Rohman, 2007).

    Pengukuran dua senyawa berbeda secara bersama-sama dengan

    spektrofotometri, dapat dilakukan pada dua panjang gelombang dimana masing-

    masing komponen tidak saling mengganggu atau gangguan dari komponen lain

    yang paling kecil. Pada dua panjang gelombang maksimum ini akan didapatkan

    dua persamaan hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi masing-masing

    panjang gelombang. Sehingga konsentrasi masing-masing komponen dapat

    dihitung (Gandjar dan Rohman, 2012).

    Pertama dipilih panjang gelombang dengan absortivitas maksimum, yaitu:

    (a1/a2) maksimum pada 1 dan (a2/a1) pada 2. Hal tersebut dapat dilihat dari

    gambar di bawah ini:

    Gambar 2.5. Spektra Dua Buah Senyawa, Senyawa I dan Senyawa II

    (Gandjar dan Rohman, 2012).

    Dari Hukum Lambert-Beer, dapat diketahui bahwa absorbansi berbanding

    lurus dengan absortivitas (a), tebal kuvet (b), dan konsentrasi (c). Pengukuran

    campuran 2 senyawa baik pada panjang gelombang 1 (1) maupun panjang

    gelombang 2 (2) oleh absorbansi pada kedua panjang gelombang tersebut

    merupakan jumLah dari absorbansi senyawa 1 dan absorbansi senyawa 2, yang

    secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

    (Gandjar dan Rohman, 2012).

    A1 = (a1c1)1 + (a2c2)1

    A2 = (a1c1)2 + (a2c2)2

  • 4

    III.ALAT DAN BAHAN

    3.1 Alat

    a. Gelas beker 25 mL, 50 mL, 100 mL

    b. Neraca analitik

    c. Sendok tanduk

    d. Pipet tetes

    e. Pipet ukur 1 mL

    f. Aluminium foil

    g. Erlenmeyer 250 mL

    h. Ketas saring

    i. Kertas perkamen

    j. Batang pengaduk

    k. Vial

    l. Labu ukur 10 mL

    m. Corong gelas

    3.2 Bahan

    a. Serbuk baku Parasetamol

    b. Serbuk baku Tramadol HCl

    c. Tablet Ultracet

    d. Metanol

    e. Akuades

    IV. PROSEDUR KERJA

    4.1 Pembuatan Larutan Stok Parasetamol dan Tramadol HCl

    4.1.1 Pembuatan Larutan Stok Parasetamol 1 mg/mL

    Perhitungan :

    Diketahui : Cstok pct yg dibuat = 1 mg/mL

    Volumelarutan = 10 mL

    Ditanya : Serbuk Parasetamol yang ditimbang =..?

    Jawab :

    Massaparacetamol = Cstok pct yg dibuat x Volumelarutan

    = 1 mg/mL x 10 mL = 10 mg

  • 5

    Prosedur Pembuatan :

    Serbuk Parasetamol ditimbang sebanyak 10 mg, kemudian

    dimasukkan kedalam gelas beaker. Serbuk dilarutkan dengan sedikit

    metanol hingga larut. Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL dan

    ditambahkan metanol hingga tanda batas, digojog hingga homogen.

    Dimasukkan kedalam vial dan diberi tanda Larutan Stok Parasetamol 1

    mg/mL.

    4.1.2 Pembuatan Larutan Stok Tramadol HCl 1 mg/mL

    Perhitungan :

    Diketahui : Cstok tramadol yg dibuat = 1 mg/mL

    Volumelarutan = 10 mL

    Ditanya : Serbuk Tramadol HCl yang ditimbang =..?

    Jawab :

    Massaparacetamol = Cstok tramadol yg dibuat x Volumelarutan

    = 1 mg/mL x 10 mL

    = 10 mg

    Prosedur Pembuatan :

    Serbuk Tramadol HCl ditimbang sebanyak 10 mg, kemudian

    dimasukkan kedalam gelas beaker. Serbuk dilarutkan dengan sedikit

    metanol hingga larut. Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL dan

    ditambahkan metanol hingga tanda batas, digojog hingga homogen.

    Dimasukkan kedalam vial dan diberi tanda Larutan Stok Tramadol HCl

    1 mg/mL.

    4.2 Pembuatan Larutan Baku Parasetamol dan Tramadol HCl

    4.2.1 Pembuatan Larutan Baku Parasetamol 100 g/mL

    Perhitungan :

    Diketahui : Cstok paracetamol = 1 mg/mL = 1000 g/mL

    Cbaku paracetamol = 100 g/mL

    Vbaku paracetamol = 10 mL

    Ditanya : Volume stok paracetamol yang dipipet=..?

    Jawab :

    Cstok x Vstok = Cbaku x Vbaku

  • 6

    1000g/mL x Vstok = 100 g/mL x 10 mL

    Vstok = 1 mL

    Prosedur Pembuatan :

    Larutan Stok Parasetamol 1 mg/mL dipipet sebanyak 1 mL, lalu

    dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga

    tanda batas, kemudian digojog hingga homogen. Dimasukkan kedalam

    vial dan diberi tanda Larutan Baku Parasetamol 100 g/mL.

    4.2.2 Pembuatan Larutan Baku Tramadol HCl 100 g/mL

    Perhitungan :

    Diketahui : Cstok tramadol = 1 mg/mL = 1000 g/mL

    Cbaku tramadol = 100 g/mL

    Vbaku tramadol = 10 mL

    Ditanya : Volume stok Tramadol HCl yang dipipet=..?

    Jawab :

    Cstok x Vstok = Cbaku x Vbaku

    1000g/mL x Vstok = 100 g/mL x 10 mL

    Vstok = 1 mL

    Prosedur Pembuatan :

    Larutan Stok Tramadol HCl dipipet sebanyak 1 mL, lalu dimasukkan

    ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga tanda batas,

    kemudian digojog hingga homogen. Dimasukkan kedalam vial dan diberi

    tanda Larutan Baku Tramadol HCl 100 g/mL.

    4.3 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Parasetamol dan Tramadol HCl

    4.3.1 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Parasetamol 6,497 g/mL

    Perhitungan :

    Dalam analisis menggunakan metode spektrofotometri 0,434

    merupakan nilai absorbansi yang menghasilkan kesalahan terkecil,

    sehingga untuk menentukan panjang gelombang maksimum, maka

    dibuatlah baku siap ukur Parasetamol yang diharapkan memberikan nilai

    absorbansi sebesar 0,434.

    Diketahui : Absorbansi = 0,434

    Absorptivitas molar = 66800 mL g-1 cm-1

  • 7

    Tebal kuvet = 1 cm

    Ditanya : Konsentrasi Parasetamol =.?

    Jawab : A = a.b.c

    c= A

    a.b

    c = 0,434

    66800 mL g-1 cm-1 x 1 cm

    c = 0,000006497 g/mL = 0,006497 mg/mL

    c = 6,497 g/mL

    Sehingga jumLah larutan baku yang dipipet untuk membuat larutan

    siap ukur dengan konsentrasi 6,497 g/mL sebanyak 10 mL, adalah:

    Cbaku x Vbaku = Cukur x Vukur

    100 g/mL x Vbaku = 6,497 g/mL x 10 mL

    Vbaku = 0,6497 mL

    Prosedur Pembuatan :

    Larutan Baku Parasetamol 100 g/mL dipipet sebanyak 0,6497 mL

    (0,65 mL), lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan

    metanol hingga tanda batas, kemudian digojog hingga homogen.

    Dimasukkan kedalam vial dan diberi tanda Larutan Baku Siap Ukur

    Parasetamol 6,497 g/mL.

    4.3.2 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Tramadol HCl 62 g/mL

    Perhitungan :

    Dalam analisis menggunakan metode spektrofotometri 0,434

    merupakan nilai absorbansi yang menghasilkan kesalahan terkecil,

    sehingga untuk menentukan panjang gelombang maksimum, maka

    dibuatlah baku siap ukur Tramadol HCl yang diharapkan memberikan

    nilai absorbansi sebesar 0,434

    Diketahui : Absorbansi = 0,434

    Absorptivitas molar = 7000 mL g-1 cm-1

    Tebal kuvet = 1 cm

    Ditanya : Konsentrasi paracetamol =.?

    Jawab : A = a.b.c

  • 8

    c = 0,000062 g/mL = 0,062 mg/mL

    c = 62 g/mL

    Sehingga jumLah larutan baku yang dipipet untuk membuat larutan

    siap ukur dengan konsentrasi 62 g/mL sebanyak 10 mL, adalah:

    Cbaku x Vbaku = Cukur x Vukur

    100 g/mL x Vbaku = 62 g/mL x 10 mL

    Vbaku= 6,2 mL

    Prosedur Pembuatan :

    Larutan Baku Tramadol HCl dipipet sebanyak 6,2 mL, lalu

    dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Ditambahkan metanol hingga

    tanda batas, kemudian digojog hingga homogen. Dimasukkan kedalam

    vial dan diberi tanda Larutan Baku Siap Ukur Tramadol HCl 62 g/mL.

    4.4 Pembuatan Larutan Sampel Campuran Paracetamol dan Tramadol

    HCl

    Sampel yang digunakan adalah 3 buah tablet ultracet dimana dalam

    setiap tabletnya mengandung 325 mg parasetamol dan 37,5 tramadol HCl.

    Sehingga kandungan parasetamol dalam 3 buah tablet adalah 975 mg dan

    tramadol HCl 112,5 mg. Dalam analisis penetapan kadar dilakukan dengan

    menimbang sejumlah serbuk yang setara dengan 10 mg parasetamol,

    sehingga kadar tramadol HCl menjadi 1,154 mg.

    Kandungan tramadol HCl yang diperoleh (1,154 mg) sangat rendah,

    sehingga akan menghasilkan nilai absorbansi yang rendah. Sehingga,

    untuk memperoleh nilai absorbansi yang baik (0,2-0,8) sehingga perlu

    ditambahkan serbuk tramadol HCl yang murni. Jumlah tramadol HCl

    murni yang ditambahkan adalah 50 mg, sehingga kadar tramadol HCl

    menjadi 51,154 mg.

    Serbuk yang mengandung 10 mg prasetamol dan 51,154 mg

    tramadol HCl dilarutkan kedalam 10 mL metanol. Sehingga kadar

  • 9

    parasetamol dan tramadol HCl dalam 10 mL metanol masing-masing

    adalah 1000 g/mL dan 5115,4 g/mL (Larutan 1).

    Kadar parasetamol dan tramadol HCl dalam sampel yang akan

    diukur adalah 10 g/mL dan 51,154 g/mL. Sehingga dilakukan

    pengenceran. Pengenceran yang dilakukan adalah pengenceran bertingkat,

    sehingga dapat meminimalkan kesalahan akibat pengenceran.

    Pengenceran I:

    Parasetamol

    Diketahui : C1 Pct = 1000 g/mL

    C2 Pct = 100 g/mL

    V2 Pct = 10 mL

    Ditanya : Volume yang dipipet (V1) = . ?

    Jawab : C1 x V1 = C2 x V2

    1000 g/mL x V1 = 100 g/mL x 10 mL

    V1 = 1 mL

    Sehingga volume yang dipipet sebanyak 1 mL. Kadar larutan

    parasetamol dan tramadol HCl dalam 10 mL adalah 100 g/mL dan 511,54

    g/mL (Larutan 2).

    Pengenceran II:

    Diketahui : C1 = 100 g/mL

    C2 = 10 g/mL

    V2 = 10 mL

    Ditanya : Volume yang dipipet (V1) = . ?

    Jawab : C1 x V1 = C2 x V2

    100 g/mL x V1 = 10 g/mL x 10 mL

    V1 = 1 mL

    Sehingga volume yang dipipet sebanyak 1 mL. Kadar larutan

    parasetamol dan tramadol HCl dalam 10 mL adalah 10 g/mL dan 51,154

    g/mL (Larutan 3).

    4.5 Pengukuran dengan Spektrofotometri UV

    4.5.1 Pengukuran Absorbansi Larutan Baku Siap Ukur Paracetamol, Tramadol

    HCl dan Larutan Campuran

  • 10

    Prosedur Kerja :

    Hidupkan Spektrofotometer GENEYS TM 10 dengan menekan

    tombol ON/OFF (1=ON, 0=OFF). Kemudian diukur absorbansi

    Larutan Baku Siap Ukur Paracetamol, Tramadol HCl dan Larutan

    Campuran pada panjang gelombang 200-300 nm dengan menggunakan

    blangko metanol dan ditentukan panjang gelombang maksimal

    Parasetamol dan Tramadol HCl.

    4.5.2 Pengukuran Absorbansi Larutan Sampel

    Prosedur Kerja :

    Diukur absorbansi larutan sampel pada Spektrofotometer GENEYS

    TM 10 pada panjang gelombang maksimal Parasetamol dan Tramadol

    HCl yang diperoleh pada pengukuran larutan baku siap ukur sebelumnya.

    Dicatat absorbansi sampel yang diperoleh.

    V. SKEMA KERJA

    5.1 Pembuatan Larutan Stok Parasetamol dan Tramadol HCl

    5.1.1 Pembuatan Larutan Stok Parasetamol 1 mg/mL

    Ditimbang sebanyak 10 mg serbuk baku Parasetamol.

    Dimasukkan ke dalam beaker glass 10 mL

    Ditambahkan sedikit metanol hingga larut. Kemudian dipindahkan

    ke dalam labu ukur 10 mL

    Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Stok

    Paracetamol 1 mg/mL.

    Ditambahkan metanol sampai tanda batas. Gojog hingga homogen

  • 11

    5.1.2 Pembuatan Larutan Stok Tramadol HCl 1 mg/mL

    5.2 Pembuatan Larutan Baku Parasetamol dan Tramadol HCl

    5.2.1 Pembuatan Larutan Baku Parasetamol 100 g/mL

    5.2.2 Pembuatan Larutan Baku Tramadol HCl 100 g/mL

    Ditimbang sebanyak 10 mg serbuk baku Tramadol HCl.

    Dimasukkan ke dalam beaker glass 10 mL

    Ditambahkan sedikit metanol hingga larut. Kemudian dipindahkan

    ke dalam labu ukur 10 mL

    Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Stok

    Tramadol HCl 1 mg/mL.

    Ditambahkan metanol sampai tanda batas. Gojog hingga homogen

    Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL

    Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Kemudian digojog

    hingga homogen.

    Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Baku

    Paracetamol 100 g/mL

    Dipipet 1 mL larutan stok parasetamol dengan konsentrasi 1 mg/mL

    Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL

    Dipipet 1 mL larutan stok parasetamol dengan konsentrasi 1 mg/mL

  • 12

    5.3 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Parasetamol dan Tramadol HCl

    5.3.1 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Parasetamol 6,497 g/mL

    5.3.2 Pembuatan Larutan Baku Siap Ukur Tramadol HCl 62 g/mL

    Dipipet sebanyak 0,65 mL Larutan Baku Parasetamol 100 g/mL.

    Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL.

    Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Kemudian digojog

    hingga homogen.

    Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Baku

    Siap Ukur Paracetamol 6,497 g/mL.

    Dipipet sebanyak 6,2 mL Larutan Baku Tramadol HCl 100 g/mL.

    Dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL.

    Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Kemudian digojog

    hingga homogen.

    Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Baku

    Siap Ukur Tramadol HCl 62 g/mL

    Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Kemudian digojog

    hingga homogen.

    Dimasukkan kedalam botol vial dan diberikan label Larutan Baku

    Paracetamol 100 g/mL

  • 13

    5.4 Penyiapan Larutan Sampel

    Diambil 3 tablet Ultracet yang mengandung campuran Parasetamol

    dan Tramadol, digerus dan ditimbang,

    kemudian dicatat bobot total tablet.

    Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Gojog hingga homogen.

    Dipindahkan ke dalam botol vial (Larutan 1)

    Dipipet 1 mL larutan 1, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL

    Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Gojog hingga homogen.

    Dipindahkan ke dalam botol vial (Larutan 2)

    Dipipet 1 mL larutan 2, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL

    Ditambahkan metanol hingga tanda batas. Gojog hingga homogen.

    Dipindahkan ke dalam botol vial (Larutan 3)

    Serbuk diambil yang setara dengan 10 mg parasetamol dan 1,154

    mg tramadol HCl, dimasukkan kedalam beaker glass

    Ditambahkan 50 mg serbuk Tramadol HCl murni kedalam beaker

    glass

    Dilarutkan dengan sedikit methanol hingga larut. Dipindahkan ke

    dalam labu ukur 10 mL

    Diambil 3 tablet Ultracet yang mengandung campuran Parasetamol

    dan Tramadol, digerus dan ditimbang,

    kemudian dicatat bobot total tablet.

  • 14

    5.5 Pengukuran dengan Spektrofotometri UV

    5.5.1 Pengukuran Absorbansi Larutan Baku Siap Ukur Paracetamol,

    Tramadol HCl dan Larutan Campuran

    Dipilih menu survey scan, lalu ditekan enter.

    Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF (1=ON, 0=OFF)

    Dimasukkan larutan blanko, ditekan collect baseline.

    Dimasukkan panjang gelombang yang diinginkan (200-300

    nm) dengan memilih menu start wavelength dan stop

    Ditekan speed scan, dipilih fast, kemudian ditekan run test.

    Dikeluarkan blanko, dimasukkan Larutan Paracetamol kemudian

    ditekan measure sample.

    Ditekan tabular, dicatat absorbansi Paracetamol.

    Hal yang sama dilakukan untuk pengukuran absorbansi Tramadol

    HCl dan larutan campuran.

    Ditentukan panjang gelombang maksimum Paracetamol dan

    Tramadol HCl.

  • 15

    5.5.2 Pengukuran Absorbansi Larutan Sampel

    Dipilih set nm, lalu dimasukkan sesuai dengan max Parasetamol

    yang diperoleh.

    Ditekan set nm, larutan blanko dimasukkan lalu dipilih measure

    Dikeluarkan blangko dan dimasukkan larutan sampel kedalam

    kuvet.

    Dicatat absorbansi sampel. Hal yang sama dilakukan pada

    pengukuran maz Tramadol HCl.