Fix Laporan Php

49
LAPORAN PRAKTIKUM PEMASARAN HASIL PERIKANAN (PERUMAHAN JOYO GRAND H-I) DISUSUN OLEH: Kelompok : 14 Asisten : Maulida R. AGROBISNIS PERIKANAN

Transcript of Fix Laporan Php

LAPORAN PRAKTIKUMPEMASARAN HASIL PERIKANAN(PERUMAHAN JOYO GRAND H-I)

DISUSUN OLEH:Kelompok:14Asisten:Maulida R.

AGROBISNIS PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA2015

LAPORAN PRAKTIKUMPEMASARAN HASIL PERIKANAN(PERUMAHAN JOYO GRAND H-I)

DISUSUN OLEH:Kelompok: 14Anggota1. Azmi Adi Nugroho1450804001110182. Rizki Jakfar Triandi1450804011110023. Rio Rendiana Putra1450804011110484. Dedi Saputra1450804011110545. Satrio Kukuh Panghudi145080407111004

Asisten:Maulida R.

AGROBISNIS PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA2015

iiLEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM PEMASARAN HASIL PERIKANAN

Disusun oleh:KELOMPOK 14

Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusanPraktikum Pemasaran Hasil PerikananPada Tanggal 7 Mei 2015

Menyetujui,

Koordinator Asisten

Mohammad Yusuf Haryo K.NIM. 115080400111057Asisten Kelompok

Maulida R.NIM. 125080400111025

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah laporan praktikum pemasaran hasil perikanan ini dapat terselesaikan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsihnya sehingga makalah ini bisa terselesaikan.Tidak lupa, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca karena kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan ke depan. Semoga dengan terselesaikannya makalah ini bisa membawa manfaat bagi banyak pihak.

Malang, 7 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHANiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiDAFTAR GAMBARvDAFTAR TABELviPENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Perumusan Masalah21.3Tujuan21.4Kegunaan Praktikum2TINJAUAN PUSTAKA32.1Pengertian Pasar32.2Permintaan dan Penawaran32.3Perilaku Konsumen62.4Saluran Pemasaran62.5Strategi Pemasaran72.6Margin pemasaran72.7Efisiensi Pemasaran82.8Segmentasi Pasar8METODE PELAKSANAAN93.1Lokasi Dan Obyek Praktikum93.2Teknik Pengumpulan Data103.2.1Obsevasi103.2.2Wawancara103.2.3Dokumentasi113.2.4Jenis dan Sumber Data123.3Teknik Analisis Data133.3.1Analisis Deskriptif Kualitatif133.3.2Analisis Deskriptif Kuantitatif14HASIL DAN PEMBAHASAN154.1Analisa Deskriptif Kualitatif154.1.1Deskripsi Kegiatan154.1.2Karakteristik Konsumen154.1.3Perilaku Konsumen164.1.4Strategi Pemasaran164.2Analisa Deskriptif Kuantitatif164.2.1Biaya Pemasaran164.2.2Margin Pemasaran174.2.3Keuntungan184.2.4Efisiensi Pemasaran19PENUTUP205.1Kesimpulan205.2Saran21DAFTAR PUSTAKA22LAMPIRAN25

DAFTAR GAMBARGambar 1 Kurva Penawaran4Gambar 2 Kurva Permintaan4Gambar 3 Peta Perumahan Joyo Grand9

DAFTAR TABELTabel 1 Margin pemasaran18

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndonesia memiliki kekayaan alam laut yang banyak dan beranekaragam. Luas perairan laut indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km2, panjang garis pantai 81.000 km, dan gugusan pulau-pulau sebanyak 17.508 tentu saja berpotensi untuk menghasilkan hasil laut yang jumlahnya cukup besar, yaitu 6,26 juta ton pertahun. Potensi produk perikanan indonesia tersebut tergolong cukup besar. Pada tahun 2003 saja, produksi ikan Indonesia mencapai 5,948 juta ton yang menempati posisi keenam setelah Cina, Peru, India, Jepang, dan Amerika Serikat (Anonim, 2008).Peluang pengembangan usaha kelautan dan perikanan Indonesia masih memiliki prospek yang baik. Pengembangan usaha kelautan dan perikanan dapat digunakan untuk mendorong pemulihan ekonomi diperkirakan sebesar US$82 miliar per tahun. Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi penghasil produk perikanan terbesar dunia, karena kontribusi perikanan pada 2004 - 2009 terus mengalami kenaikan. Disamping itu potensi-potensi lainnya mulai perlu dikelola, seperti sumber daya yang tidak terbaharukan, agar dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi pembangunan. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya kelautan dan perikanan dan menjadikan sektor ini sebagai prime mover pembangunan ekonomi nasional, diperlukan upaya percepatan dan terobosan dalam pembangunan kelautan dan perikanan yang didukung dengan kebijakan politik dan ekonomi serta iklim sosial yang kondusif (Ambara, 2014).Permintaan produk perikanan terus meningkat, tidak hanya dalam negeri, pasar ekspor pun demikian. Untuk memenuhi permintaan tersebut, dibutuhkan produksi melalui usaha budidaya, baik untuk ikan tambak, ikan laut, ikan tawar, dan ikan hias. Pengembangan usaha perikanan tidak hanya di sektor budidaya, tetapi juga sektor pasca budidaya, seperti aneka olahan perikanan. Dengan demikian akan menambah nilai komersialnya.Usaha perikanan hendaknya dikelola secara profesional. Untuk mencapai target keuntungan, usaha perikanan dijalankan seperti halnya sebuah perusahaan dengan kemampuan manajemen dan pemasaran yang baik. Oleh karena itu, dengan adanya praktikum Pemasaran Hasil Perikanan, kita dapat mengetahui cara memasarkan produk perikanan yang baik dan benar.

1.2 Perumusan Masalah1. Bagaimana proses terjadinya permintaan dan penawaran pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan ?2. Bagaimana karakteristik konsumen pada praktikum pemasaran hasil perikanan ?3. Bagaimana segmentasi pasar pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan?4. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan ?5. Bagaimana analisa margin pemasaran pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan ?6. Bagaimana efesiensi pemasaran saat pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan?

1.3 Tujuan1 Mengetahui proses terjadinya permintaan dan penawaran2 Mengetahui karakteristik konsumen pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan3 Mengetahui segmentasi pasar pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan4 Mengetahui strategi pemasaran yang tepat5 Mengetahui analisa margin pemasarannya6 Mengetahui efesiensi pemasaran saat pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan

1.4 Kegunaan Praktikum1. Mahasiswa dapat kreatif dalam memasarkan produk perikanan2. Masyarakat dapat mengetahui vairan-vairan produk perikanan3. Perusahaan dapat membuat lebih banyak varian produk perikanan4. Akademik untuk penelitian mengenai kajian pemasaran

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian PasarMenurut Firdausa (2012), pengertian pasar adalah suatu situasi dimana pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah kedua pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga terhadap sejumlah (kuantitas) barang dengan kuantitas tertentu yang menjadi objek transaksi. Kedua pihak, pembeli dan penjual, mendapatkan manfaat dari adanya transaksi atau pasar. Pihak pembeli mendapatkan barang yang diinginkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhannya sedangkan penjual mendapatkan imbalan pendapatan untuk selanjutkan digunakan untuk membiayai aktivitasnya sebagai pelaku ekonomi produksi atau pedagang.Pengertian pasar secara luas adalah tempat dimana pembeli dan penjual melakukan transaksi. Dengan demikian pasar dapat berarti secara nyata atau abstrak. Yang dimaksud pasar secara nyata yaitu suatu tempat dimana penjual dan pembeli dapat saling bertemu dan mengadakan transaksi. Sementara itu, seiring dengan kemajuan teknologi internet, informasi mengenai permintaan juga dapat terdeteksi. Pemasaran seperti ini dapat dikatakan abstrak karena jumlah dan waktu permintaannya berubah-ubah. Penjual dan pembeli biasanya bertemu saat pengiriman terjadi (Anonim, 2008).

2.2 Permintaan dan PenawaranMenurut Papas (1995) dan Sukirno (1996) dalam Widiastuty dan Haryadi (2001), permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang rela dan mampu dibeli oleh para pelanggan berdasarkan beberapa faktor tertentu, termasuk pendapatan konsumen, harga barang itu sendiri, harga barang lain (barang pengganti atau substitute serta barang penggenap atau Complement), cita rasa masyarakat (Tastes); ramalan atau harapan masyarakat tentang keadaan di masa mendatang (Expectations), distribusi pendapatan, dan jumlah penduduk.

Gambar 1 Kurva Penawaran

Menurut Purnastuti dan Setyorini (2008), penawaran adalah daftar atau kurva yang menunjukkan keinginan dan kesanggupan produsen (penjual) untuk menjual barang atau jasa pada berbagai kemungkinan harga barang atau jasa tersebut pada suatu periode waktu tertentu.

Gambar 2 Kurva Permintaan

Menurut Pyndick dan Rubinfeld (2001) dalam Anggraini (2005), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah penawaran, yaitu sebagai berikut:1. Harga barang itu sendiri.Sebagaimana telah dinyatakan dalam hukum penawaran, jumlah barang yang ditawarkan dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri. Sifat hubungan diantara keduanya adalah positif artinya bila harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah.2. Biaya produksiKenaikan biaya produksi seperti tingkat upah, harga bahan mentah ataupun yang lainnya akan menyebabkan produsen ingin menjual barang produksinya lebih sedikit3. TeknologiKemajuan di bidang teknologi seperti ditemukannya teknologi yang lebih efisien akan menyebabkan penurunan biaya produksi. Bila biaya produksi turun, maka cenderung akan mendorong para produsen untuk menambah jumlah barang yang diproduksinya (penawaran bertambah). Hubungan diantara kemajuan teknologi dengan jumlah barang yang ditawarkan adalah positif4. Harapan konsumen terhadap barang tersebutJumlah barang yang ditawarkan saat ini tergantung kepada harapan konsumen akan barang tersebut pada masa yang akan datang.Menurut Kurnia (2007), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah permintaan, yaitu sebagai berikut:a. Harga barang itu sendiriHarga dari barang atau jasa merupakan faktor utama yang mempengaruhi apakah ia akan banyak terjual atau tidak. Bila harganya murah atau rendah, tingkat permintaan akan barang atau jasa tersebut akan tinggi atau laku terjual. Sebaliknya, tingkat permintaannya akan turun bila harga barang atau jasa tersebut mahal/tinggib. Pendapatan masyarakatPerubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan barang dan jasa karena pendapatan merupakan gambaran daya beli masyarakat. Jika pendapatan rata-rata masyarakat naik, maka permintaan barang dan jasa akan meningkat pula. Sebaliknya, jika pendapatan rata-rata masyarakat turun karena akan menurunkan kemampuannya untuk melakukan permintaanc. Selera masyarakatSelera masyarakat berpengaruh besar terhadap permintaan barang dan jasa. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang atau jasa lagi tinggi, maka jumlah permintaannya akan meningkat. Sebaliknya, jika selera masyarakat tehadap suatu barang atau jasa berkurang, maka jumlah permintaan barang tersebut akan menurund. Kualitas barang yang bersangkutanSecara umum, setiap orang yang menginginkan barang atau jasa yang akan dibelinya memiliki kualitas terbaik. Oleh karena itu, kualitas sangat mempengaruhi tingkat permintaan barang atau jasa. Jika kualitas suatu barang atau jasa tinggi, maka permintaan masyarakat untuk memiliki barang tersebut cenderung tinggi. Sebaliknya, tingkat permintaan konsumen cenderung menurun jika kualitas barang tersebut rendah.

2.3 Perilaku KonsumenPerilaku konsumen merupakan sebuah studi tentang proses pengambilan keputusan pada individu, kelompok atau organisasi maupun masyarakat luas untuk menggunakan atau tidak terhadap suatu produk (barang, jasa dan ide) (Rini, 2012).Secara khas ahli ekonomi menganggap bahwa konsumen adalah manusia ekonomis, mereka secara logika menimbang pilihan-pilihan dalam bentuk biaya dan nilai yang diterima untuk memperoleh kepuasan yang paling besar dari penggunaan waktu, energi dan uangnya. Karena itu ahli ekonomi mengumpulkan data demografis dan menganalisanya, bila mereka mencoba untuk meramalkan tingkah laku konsumen (Sri, 2008).

2.4 Saluran PemasaranSaluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler, 2005).Menurut Soekartawi (1990), dalam pemasaran komoditi pertanian seringkali panjang, sehingga banyak juga pelaku lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran tersebut. Akibanya adalah terlalu besarnya keuntungan pemasaran yang diambil oleh para pelaku pemasaran tersebut.

2.5 Strategi PemasaranKotler (2006) membagi strategi pemasaran menjadi tiga bagian penting, yaitu : (1) strategi pasar sasaran dan strategi penempatan produk, (2) bauran pemasaran dan anggran pemasaran, serta (3) strategi pemasaran yang menyeluruh dikaitkan dengan tujuan serta sasaran penjualan, pangsa pasar dan keuntungan.Suatu persaingan akan dimenangkan jika strategi pemasaran produsen mampu menciptakan strategi bersaing (Competitive Strategy) yang mempunyai keunggulan bersaing dikemukakan oleh Porter (1990).

2.6 Margin pemasaranPenentuan saluran distribusi yang lebih efektif dapat dilihat berdasarkan antara margin pemasaran pada tiap-tiap pelaku pasar. Margin pemasaran adalah harga yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen. Apabila biaya pemasaran yang dikeluarkan besar maka makin besar pula perbedaan harga yang diterima produsen dengan yang dibayarkan oleh konsumen (Nur, 2007).Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan rumus untuk mengetahui besarnya margin, keuntungan dan efisiensi pemasaran. Besarnya margin pemasaran yang diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus (Anwar, 1994) sbb. :M = Hp HbDimana: M = Margin pemasaranHp = Harga penjualanHb = Harga beliUntuk menghitung keuntungan dari masing masing lembaga pemasaran digunakan rumus : = M BpDimana : = Keuntungan pemasaranM = Margin peniasaraiiBp = Biaya pemasaran

2.7 Efisiensi PemasaranSecara teoritis, pemasaran yang efisien adalah pemasaran pada pasar persaingan sempurna dimana keuntungan yang dimiliki oleh pelaku kegiatan ekonomi baik itu produsen maupun lembaga pemasar adalah normal profit. Akan tetapi, realitanya pasar ini tidak ditemukan. Untuk mengetahui efisiensi pemasaran pada setiap lembaga pemasaran yang terlibat digunakan rumus :Nilai produk yang dipasarkan

Jika EP > 1 berarti tidak efisienJika EP < 1 berarti efisienPenjualan tidak hanya dilakukan pada satu jalur saja tetapi dapat dilakukan jalur pemasaran yang mampu meningkatkan efisiensi pemasaran dan menekan resiko kerugian yang semakin besar (Nuraeni, et al., 2006).

2.8 Segmentasi PasarSegmentasi pasar mempunyai tujuan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan, memastikan retensi pelanggan dan loyalitas pelanggan.Segmentasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk menyesuaikan produk atau jasa dengan permintaan pembelian secara efektif (Suci,2012).Mengingat pasar pelayanan kesehatan rumah sakit sangat heterogen dimana keinginan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan tidak sama. Kondisi ini akan sangat menyulitkan bagi rumah sakit dalam menentukan jenis pelayanan kesehatan mana dan kepada golongan masyarakat dengan karakteristik seperti apa yang dapat dilayani secara optimal, untuk itu diperlukan segmentasi pasar (Romeo, et al., 2009).

BAB IIIMETODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi Dan Obyek PraktikumPerumahan Joyo Grand terdiri dari 8 RT 1.920 Jiwa, bersebelahan dengan RW 09 dan bertetangga dengan warga clumprit yang mana dari segi ekonomi warga clumprit sebagian besar masih di bawah rata-rata.

Gambar 3 Peta Perumahan Joyo GrandLokasi Praktikum Pemasaran Hasil Perikanan dilakukan di daerah perumahan Joyo Grand. Perumahan Joyo Grand memiliki tempat yang cukup strategis karena dekat dengan pasar tradisional yaitu Pasar Merjosari, selain itu penduduk di perumahan tersebut cukup padat. Selain itu perumahan tersebut dekat dengan sekolah TK, lalu dekat juga dengan TPA Al Hidayah yang merupakan tempat pengajian, lalu dekat juga dengan Pangkalan Gas Elpiji. Di jalan utama perumahan tersebut juga terdapat praktek dokter sehingga masyarakat perumahan tersebut tidak perlu pergi ke rumah sakit jika ingin berobat.

3.2 Teknik Pengumpulan Data3.2.1 ObsevasiMenurut Iqbal (2002), Observasi ialah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisasi, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Observasi yang di maksud dalam teknik pengumpulan data ini ialah observasi pra-penelitian, saat penelitian dan pasca-penelitian yang digunakanUntuk mendapatkan data praktikum, kami melakukan observasi dengan memasarkan langsung produk perikanan di perumahan joyo grand dan perumahan perumahan Griya Santha. Dalam observasi, kami melihat aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, apabila dalam keadaan sibuk kami tidak memasarkan produk kepada orang tersebut. Selain itu tidak adanya ijin yang diberlakukan di tempat pemasaran tersebut. Sehingga memudahkan kelompok kami untuk memasarkan produk olahan perikanan tersebut.Obsevasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan observe yang ssebenarnya. Dengan denikian, melalui kegiatan obseervasi dapat diperoleh gambaran yang lebig jelas tentang kehidupan sosial yang sukar diperoleh dengan metode lain. Observasi sangat diperlukan jika observer tidak memiliki banyak keterngan tentang masalah yang diselidikinya, sehingga observer dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya serta petunjuk-petunjuk cara memecahkannya (Mania, 2008).

3.2.2 WawancaraMenuut Sutopo (2006), Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawncarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Teknik wawancara yang digunakan dalam praktikum ini menggunakan bentuk wawancara terstruktur yaitu dengan mengajukan pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama kepada masyarakat perumahan joyo grand agar menimbulkan tanggapaan yang sama sehingga tidak menimbulkan kesulitan pengolahan karena interpretasi yang berbeda. Wawancara terstruktur dirancang sama dengan kuesioner. Dalam wawancara ini kami menanyakan beberapa hal seperti suka atau tidahnya masyarakat terhadap produk perikanan, olahan produk perikanan seperti apa yang paling diminati, dan lain-lain. Kebanyakan masyarakat yang kami wawancarai adalah para ibu rumah tangga. Karena ibu rumah tangga memegang peranan penting dalam kebutuhan rumah tangga. Hasil wawancara yang telah kami lakukan kepada masyrakat perumahan joyo grand ternyata tidak sedikit masyarakat disana yang menyukai produk perikanan, tapi sayangnya mereka kurang berminat terhadap produk yang kami pasarkan karena kurangnya persipan dan ketrampilan dalam proses pemasaran produk tersebut. Sebuah wawancara yang berhasil biasanya didahului dengan sebuah cara pendekatan dan suasana wawancara yang menyenangkan. Hal itu dipengaruhi oleh pemilihan tempat wawancara yang representatif dan cara kita menghadapi nara sumber. Sebaiknya kita pandai membawa suasana komunikasi yang kondusif terhadap nara sumber. Jangan sampai nara sumber merasa tersinggung dengan tingkah laku atau candaan kita yang mengakibatkan terhentinya komunikasi sehingga informasi yang diinginkan dijawab asal atau tidak diperoleh sama sekali (Purnama, 2010).

3.2.3 DokumentasiMenurut Arikunto (2002), metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Hadari (2005), menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah penyelidikan.Metode dokumentasi dalam praktikum pemasaran hasil perikanan ini dimaksudkan untuk memperkuat data-data yang telah diambil dengan menggunakan teknik pengambilan data sebelumnya, yaitu berupa literatur-litratur. Literatur tersebut dikuatkan dengan melakukan dokumentasi berupa foto atau gambar, sebagai bukti fisik pelaksanaan penelitian.Dokumentsi sebagai alat pembantu dalam penelitian mutlak diprlukan, karena tanpa data yang akurat suatu peneliitan dikatakan tidak brhasil atau merasa kurang keapsahannya. Dokumentasi, terutama dalam bentuk foto, tulisan atau gambar hidup sekarang ini sudah merupakan hal yang wajib dilakukan karena selain sebagai data yang akurat, juga dari data tersebut dapat dianalisis kembali oleh peneliti berikutnya dengan obyek penelitian yang berbeda akan tetapi pada lokasi yang sama (Pradesa, 2003).

3.2.4 Jenis dan Sumber DataMenurut Hadari (2005), jenis data penelitian pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi data kualitatif dan kuantitaif. Data kualitatif juga banyak digunakan dalam penelitian filosofis dan sebagian juga terdapat dalam penelitian deskriptif dan historis. Data kuantitatif dinyatakan dalam bentuk angka, baik yang berasal dari transformasi data kualitatif maupun sejak semula sudah bersifat kuantitatif.Jenis data dalam praktikum pemasaran hasil perikanan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Jenis data kualitatif ini berupa informasi mengenai gaya hidup konsumen masyarakat perumahan joyo grand dan griya santa. Sedangkan jenis data kuantitatif berupa biaya pemasaran, margin pemasaran, keuntungan, dan efisiensi pemasaran.Sumber data dibedakan atas sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber Data primer adalah objek yang diobservasi langsung di lapangan dan para informan yang diwawancarai. Dengan kata lain, data primer adalah data yang diperoleh langsung di lokasi penelitian, melalui proses wawancara dengan informan, seperti Pedanda/Pandita, tokoh-tokoh agama Hindu, Bendesa Desa Pakraman, dan sarati. Data ini juga dilengkapi dengan data foto, gambar, dan peta untuk melengkapi data primer. Sumber data sekunder berupa dokumentasi dan arsip-arsip resmi yang dapat mendukung hasil penelitian. Data sekunder diperoleh dari sejumlah tempat, kantor, dan lembaga. Data sekunder ini sangat berharga bagi peneliti guna lebih memahami lebih mendalam tentang permasalahan yang dijadikan objek penelitian (Puspa,2011).Sumber data dalam praktikum pemasaran hasil perikanan yang kami lakukan ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer ini didapat saat langsung memasarkan produk ke objek pemasaran seperti metode observasi dan wawancara. Sedangkan sumber data sekunder didapatkan dari jurnal dan situs internet yang berkenaan dengan praktikum pemasaran hasil perikanan

3.3 Teknik Analisis Data3.3.1 Analisis Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif kualitatif dalam praktikum Pemasaran Hasil Perikanan, dengan memasarkan langsung produk perikanan di perumahan joyo grand dan perumahan perumahan griya santha. Sehingga dalam pemasaran kali ini, metode observasi tidak diberlakukan karena objek pemasaran telah dianggap strategis. Selain itu tidak adanya ijin yang diberlakukan di tempat pemasaran tersebut. Sehingga memudahkan kelompok kami untuk memasarkan produk olahan perikanan tersebut.Menurut Ulber (2009), penelitian kualitatif merupakan suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial berdasarkan pada penciptaan gambaran holistic lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar alamiah Menurut Sulistyo dan Basuki (2006), langkah-langkah penelitian kualitatif yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut :1. Langkah pertama/ persiapan: mempertimbangkan fokus dan memilih topik, menyatakan masalah dan merumuskan pendahuluan pernyataan, menyatakan masalah dan merumuskan pendahuluan pernyataan. 2. Langkah kedua/ penjelajahan yang luas: mencari lokasi/ subjek potensial, memilih lokasi/ subjek yang dianggap cocok, menguji kecocokan lokasi/ subjek luas, eksplorasi, mengembangkan rencana umum, melakukan kajian percobaan/ mengumpulkan data awal, merevisi rencana umum.3. Langkah ketiga/ memusatkan diri pada himpunan aktivitas yang terfokus: mengumpulkan data, menyempurnakan rencana penelitian/ penjelasan fokus, aktifitas terfokus, menyempitkan pengumpulan data, analisis data, menulis temuan dalam hal ini kuisioner.

3.3.2 Analisis Deskriptif KuantitatifAnalisis deskriptif kuantitatif pada praktikum kami yaitu mengenai perhitungan berupa biaya pemasaran, margin pemasaran, dan keuntungan. Dimana biaya pemasaran melibatkan biaya-biaya yang digunakan saat pemasaran produk, margin pasar merupakan rentang harga awal dengan harga jual pada konsumen. Keuntungan dapat diperoleh dengan mengurangi total penerimaan terhadap biaya yang dikeluarkan saat memasarkan produk. Metode Kuantitatif merupakan alat analisis yang populer dan menjadi andalan ilmu ekonomi. Tak berlebihan bila ilmu ekonomi dinobatkan sebagai ratunya ilmu sosial berkat peranan dan aplikasi metode kuantitatif. Dibidang bisnis pun, metode kuantitatif digunakan secara luas sebagai dasar pertimbangan pengambilan kebijakan dan peramalan bisnis.Buku ini menyajikan berbagai metode kuantitatif yang popouler digunakan dalam bisnis dan ekonomi. Inti teori, sebagai dasar analisis, diuraikan secara gamblang agar mudah dipahami. Yang lebih ditonjolkan adalah bagaimana mengaplikasikan teori dalam penelitian ekonomi maupun praktik bisnis. Boleh dikata, dataran empiris merupakan fokus perhatian utama.Titik Berat Buku ini adalah agar pembacamampu memilih metode kuantitatif yang relevan sesuai dengan pertanyaan penelitian maupun masalah yang hendak dipecahkan. Tanpa berpretensi menjadi buku yang terlalu teknis-matematis, buku ini tidak hanya menyajikan cara bagaimana menganalisis hasil komputasi, namun juga memberikan contoh bagaimana menyajikan dalam format jurnal ilmiah, maupun sekedar memberikanmasukan bagi pengambil keput usan (Mudrajad,2011).Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu, penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Danim, 2002)

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Deskriptif Kualitatif4.1.1 Deskripsi KegiatanMenurut Kotler (1992), Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran, dimana proses pertukaran melibatkan kerja seperti: penjual harus mencari pembeli, mengenali kebutuhan pembeli, merancang produk yang tepat, mempromosikan produk tersebut, menyimpan dan mengangkutnya, menegoisasikan dan lain sebagainya.Sebelum berangkat kami berkumpul dulu di kampus untuk pembagian barang dagangan dan sedikit brifing dari kakak pembimbing. Setelah semua kelompok mendapat barang yang akan dijual, semua kelompok begegas menuju ke lokasi yang sudah ditentukan. Lokasi utama kelompok kami berada di Perumahan Joyogrand Blok H. Setelah sampai disana kami berusaha untuk menawarkan produk kami kepada masyarakat setempat. Ternyata hanya sedikit dari masyarakat Joyogrand yang tertarik dengan produk kami sehingga kami memutuskan untuk berpindah tempat ke Perumahan Griya Santa. Disana penjualan produk kami lumayan. Setelah itu kami memutuskan untuk pulang.

4.1.2 Karakteristik KonsumenMenurut Engel, et al. (1994), terdapat tiga variabel yang berguna dalam menggambarkan karakteristik konsumen dalam pangsa pasar target, yaitu kepribadian, psikografi, dan demografi. Kepribadian didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Profil psikografi digunakan sebagai ukuran operasioanal dalam gaya hidup, yaitu pada pengukuran kegiatan, minat dan opini pembeli.Karakteristik konsumen meliputi pengetahuan konsumen, pengalaman konsumen, dan kepribadian konsumen . Seorang konsumen yang memliki pengetahuan yang cukup terhadap suatu produk mungkin akan cenderung untuk mencari kelemahan produk tersebut sebelum membelinya.sehingga konsumen yang memiliki banyak pengetahuan tidak akan mudah terkecoh dengan barang yang buruk. Konsumen di perumahan Joyogrand cenderung tidak menyukai olahan hasil perikanan karena berbau amis.

4.1.3 Perilaku KonsumenMenurut Sumarwan (2011), perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.Perilaku konsumen di Perumahan Joyo Grand rata-rata langsung menolak produk yang kami tawarkan tanpa melihat produk perikanan terlebih dahulu. Namun ada juga beberapa konsumen yang kami tawarkan, hanya melihat-lihat produk perikanannya saja. Tapi ada juga yang langsung membeli produk kami tanpa pikir panjang.

4.1.4 Strategi PemasaranMenurut Chandra (2002), Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.Strategi pemasaran yang kami lakukan adalah menawarkan produk perikanan secara langsung dari rumah ke rumah, selain itu kami juga menawarkan produk kepada masyarakat yang beraktivitas di luar rumah seperti orang yang sedang berolahraga, menyiram tanaman, dan juga mengantar anaknya ke sekolah.

4.2 Analisa Deskriptif Kuantitatif4.2.1 Biaya PemasaranBiaya pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan, mendistribusikan, dan melayani produk atau jasa. Biaya pemasaran juga dapat diartikan semua biaya yang telah terjadi dalam rangka memasarkan produk atau barang dagangan, dimana biaya tersebut timbul dari saat produk atau barang dagangan siap dijual sampai dengan di terimanya hasil penjualan menjadi kas. Biaya yang dikeluarkan saat menjual produk sebagai berikut :BensinRp. 8.000Sewa Cool boxRp. 2.000Kantong plastikRp. 9.000

Jadi jumlah TC of marketing Rp. 19.000 Menurut Mulyadi (2007), Biaya pemasaran adalah meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan di simpan dalam gudang dan sampai pada saat produk tersebut diubah kembali dalam bentuk tunai.

4.2.2 Margin PemasaranMargin pemasaran merupakan selisih antara harga ditingkat pengecer dengan harga ditingkat produsen (nelayan/petani ikan). Margin pemasaran hanya menunjukkan perbedaan harga antara pengecer dan petani dan tidak memberikan pernyataan tentang jumlah produk yang ditawarkan. Margin pemasaran dalam teori harga diasumsikan bahwa penjual dan pembeli bertemu langsung, sehingga harga hanya ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan secara agregat. Dengan demikian disimpulkan tidak ada perbedaan antara harga ditingkat petani dengan harga ditingkat pengecer atau konsumen akhir. Hasil margin saat produk dopasarkan sebagai berikut :MP Nugget Bandeng 3= (harga jual total) (3 x harga beli)= (39.000) (34.500)= 4.500

MP Otak-otak Bandeng 2= (harga jual total) (3 x harga beli)= (60.000) (55.000)= 5.000

MP Ekado 3= (harga jual total) - (3 x harga beli)= (39.000) (34.500)= 4.500

MP Bakso Tuna 3= (harga jual total) (3 x harga beli)= (39.000) (34.500)= 4.500

MP Batari 2= (harga jual total) (3 x harga beli)= (36.000) (32.000)= 4.000

MP Lumpia Tuna 3= (harga jual total) (3 x harga beli)= (36.000) (31.500)= 4.500

MP Cumi Ring 1= (harga jual total) (3 x harga beli)= (22.000) (20.500)= 1.500

MP Kakap Fillet 1= (harga jual total) (3 x harga beli)= (20.000) (18.000)= 2.000

MP Dori lokal 1= (harga jual total) (3 x harga beli)= (30.000) (27.500)= 2.500

Tabel 1 Margin pemasaranMenurut Masyrofie (1994), Untuk mengetahui marjin pemasaran, distribusi, share dan seluruh keuntungan lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat terhadap marjin total dari berbagai saluran pemasaran digunakan analisis marjin pemasaran.

4.2.3 KeuntunganKeuntungan adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan keuntungan sejauh mana suatu perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai selisih dari keseluruhan usaha yang didalam usaha itu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan.Rumus keuntungan : = TR - TC= Rp. 321.000 - (TC + TC Of Marketing)= Rp. 321.000 (Rp. 288.000 + Rp. 19.000)= Rp. 321.000 Rp. 307.000= Rp. 14.000Menurut Suwardjono (2008), laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya.

4.2.4 Efisiensi PemasaranEfisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan. Sistem pemasaran dianggap efisien jika memenuhi dua syarat yaitu : Mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya serendah mungkin Mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang telah ikut serta didalam kegiatan prosuksi dan kegiatan pemasaran komoditas tertentu.Rumus Efisiensi Pemasaran : EP= = X 100 %= 0,05919003 %Menurut Soekartawi (1989), mengemukakan bahwa efisiensi pemasaran akan terjadi jika : Biaya pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan Pemasaran dapat lebih tinggi Prosentase pembedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi. Tersedianya fasilitas fisik pemasaran.

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanDari praktikum pemasaran hasil perikanan di daerah Jl. Sigura-gura kota malang dapat disimpulkan sebagai berikut: Lokasi pemasaran yang bertempat di Perumahan Joyo Grand Blok H-I strategis karena merupakan lokasi pemukiman penduduk dengan konsumen yang bisa digolongkan dalam konsumen kelas menengah keatas dan belum memiliki pengetahuan tentang produk perikanan yang lebih bervarian. Karakteristik konsumen meliputi pengetahuan konsumen, pengalaman konsumen, dan kepribadian konsumen. Konsumen di perumahan Joyogrand cenderung tidak menyukai olahan hasil perikanan karena berbau amis Perilaku konsumen di Perumahan Joyo Grand rata-rata langsung menolak produk tanpa melihat produk perikanan terlebih dahulu. Ada juga beberapa konsumen yang hanya melihat-lihat produk perikanannya saja Strategi pemasaran yang kami lakukan adalah menawarkan produk perikanan secara langsung dari rumah ke rumah Total biaya pemasaran yang dikeluarkan pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan yaitu Rp. 19.000,- Total margin pemasaran produk batari Rp. 4.000,- ; produk cumi ring Rp. 1.500,- ; produk nugget bandeng Rp. 4.500,- ; produk otak otak bandeng Rp. 5.000,- ; produk bakso tuna Rp. 4.500,- ; produk lumpia tuna Rp. 4.500,- ; produk ekado Rp. 4.500,- ; produk kakap filet Rp. 2.000,- ; produk dori local Rp. 2.500,- Total keuntungan yang didapatkan dari praktikum Pemasaran Hasil Perikanan adalah Rp. 14.000,- Efesiensi pemasarannya adalah 0,05919003 %, dan pemasaran pada tempat tersebut dikatakan tidak efisien.

5.2 SaranUntuk praktikum pemasaran hasil perikanan selanjutnya diusahakan produk yang diberikan lebih banyak serta lokasi yang lebih strategis lagi agar pemasaran yang dilakukan efisien, dan lebih bervariasi agar konsumen lebih mengenal apa saja difersisikasi makanan olahan hasil perikanan. Selain itu praktikan harus lebih memperhatikan strategi pemasan serta cara pemasarannya agar produk yang ditawarkan bias menarik konsumen untuk membeli.

DAFTAR PUSTAKA

Ambara, Satwika. 2014. Potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia. http://kmip.faperta.ugm.ac.id/potensi-kelautan-dan-perikanan-indonesia/. Diakses pada tanggal 4 Mei pukul 09.00 WIB.Anggraini, Desti. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah (Studi Kasus: Bank Syariah Mandiri). Tesis Magister Ekonomi Keuangan Syariah pada Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Program Pascasarjana. Universitas Indonesia: Jakarta.Anonim. 2008. Agribisnis Perikanan Edisi Revisi. Niaga Swadaya: Jakarta.Anwar. IM., 1994. Dasar-Dasar Marketing. Penerbit Alumni Bandung, Bandung.Arikunto,Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: PT. Rineka CiptaChandra, Gregorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran . Andi, YogyakartaDanim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti kualitatif. Bandung : Pustaka SetiaSugiono.2012.Penelitian Kualitatif Kuantitatif.Bandung alfabetaDowney , D.W dan S.P. Erikson, 1992. Manajemen Bisnis. Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta.Dwiastuti Rini, dkk. 2012. Ilmu Perilaku Konsumen. UB Press: Malang.Engel, James F., Roger D Blackwell, dan Paul W Miniard. 1994. Perilaku Konsumen, Alih bahasa Budiyanto, Jakarta : Binarupa AksaraFirdausa, Rosetyadi Artistyan. 2012. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, dan Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro Demak. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro: Semarang.Hadari, Nawawi.2005.Penelitian Terapan.Yogyakarta:Gajah Mada University Press. Iqbal, M. Hasan, 2002, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya, Ghalia. Indonesia, BogorKotler P, 2005. Manajemen Pemasaran Edisi Kesebelas Jilid 1, PT.Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.Kotler, 2006, Marketing Management, Prentice Hall Inc, New Jersey. Kotler, P .1992. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Kelima.Eirlangga. JakartaKurnia, Anwar. 2007. IPS Terpadu SMP Kelas VIII. Yudhistira Ghalia Indonesia.Larasaty, Thya. 2012. Efisiensi Pemasaran Produk Pertanian. http://thyasanglarasaty.blogspot.com/2012/02/efisiensi-pemasaran-produk-pertanian.html. Diakses pada tanggal 2 Mei 2015 pukul 20.00 WIBLestari Sri. 2008. Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio di Kota Surakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta.Mania, Siti. 2008. Obsevasi sebagai alat evaluasi dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Jurnal Lentera Pendidikan vol(11) No2 :220-233.Porter, Michael E., 1990, The Competitive Advantage of Nations, the Free Press. Pradesa, kohar. 2003. Pengintegrasian Nilai-nilai Agama Islam dalam Konsep Pembelajaran PPKN. Tesis: UPI BandungPurnama, Finsensius Yuli. 2010. Vademekum Waratawan Wawancara sebagai teknik pengumpulan Data. Universitas Katolik Widya Mandala: Surabaya.Purnastuti, Losina dan Setyorini, Dhyah. 2008. Cara Mudah Menghadapi Ujian Nasional 2008 Ekonomi SMA/MA. Grasindo.Puspa, Ida A.T. 2011. Komodifikasi Upacara Ngaben Di Desa Pakraman Sanur Denpasar Dalam Era Globalisasi. Universitas Udayana: BaliRahmadani Suci. 2012. Analisis Segmentasi Pasar Pelayanan Kesehatan di RSIA Siti Fatimah Makassar. Jurnal AKK, Vol 1. (1): 1-55.Rasuli Nur, dkk. 2006. Efisiensi Pemasaran Ayam Burasdi Desa Kalebarembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Jurnal Agrisistem, , Vol 2 No. 2.Rasuli Nur, dkk. 2007. Analisis Margin Pemasaran Telur Itik di Kelurahan Borongloe Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa. Jurnal Agrisistem. Vol 3 No. 1.Romeo. P, Palutturi. S, Darmawansyah, & Hamzah,A. 2009. Analisis Penetapan Pasar Sasaran Rumah Sakit Stella Maris Makassar Tahun 2008. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, vol 12. (3): 156-161. (http://www.jmpkonline.net/images/jurnal/Volume_12_No_03_Sept_2009.pd) diakses tanggal 2/5/2015.Soekartawi, 1990. Teori Ekonomi Produksi. Rajawali, Jakarta.Sulistyo dan Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas IndonesiaSumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.Sutopo, 2006. Pelayanan Prima, Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan I dan II, Jakarta: LANUlber, Silalahi, 2009. Metode Penelitian Sosial, PT Refika Aditama, BandungWidiastuty, Lily Koesuma dan Haryadi, Bambang. 2001. Analisa Pemberlakuan Tarif Gula di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 3 (1): 34-47.

LAMPIRAN

26