Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

download Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

of 104

Transcript of Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    1/104

    Muqaddimah Cetakan Kedua

    Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang sempurna dan salam

    semoga tercurahkan kepada hambaNya yang terpilih. Amma Badu :Sungguh Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memberikan kemudahan dengan

    menuntaskan cetakan pertama dari kitabku Fitnatut Tafjirat wal Igtiyalat, yakni cetakan

    Darul Fadhilah Riyadh, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan balasan kepada

    setiap orang yang berperan di dalamnya dan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

    kami meminta semoga kitab ini dapat menjadi amal shalih guna mendapatkan

    keridhaanNya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan manfaat kepada

    penulisnya ataskitab yang telah ditulisnya ini, para pembaca, penerbit, dan kepada siapa

    saja yang terlibat dalam penyebaran kitab ini untuk dapat diambil manfaatnya.

    Diantara kabar gembira atas hadirnya kitab ini adalah bahwa Kementerian

    Waqaf, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi, semoga Allah Subhanahu Wa

    Ta'ala menjaganya dan menjaga seluruh negeri kaum muslimin, telah mencetak kembali

    kitab ini, demikian pula Darul Fadhilah di Riyadh. Kemudian orang-orang yang

    memiliki wewenang di kementerian tersebut ingin mencetak kembali bahkan

    diterjemahkan ke dalam ragam bahasa, kemudian membagikannya ke masyarakat luas

    melalui media yang dimiliki kementerian tersebut. Maka saya pun memberikan izin

    kepada mereka dengan harapan semoga kemanfaatan kitab ini semakin meluas, bahkan

    melalui lembaga kementerian tersebut dapat mencapai penjuru dunia dari timur sampai

    barat, yang pada akhirnya dapat mengikis habis segala syubhat (kerancuan) yang

    menjadikan gelap hati kaum muslimin, menjadikan orang yang berpijak di atas kebenaran

    semakin yakin dengan kebenarannya dan menyelamatkan masyarakat Islam dari fitnah

    yang bermuara dari buih dalam dada, juga asal pemikiran yang telah nampak

    penyimpangannya sejak masa yang lama. Ketika cetakan lembaga kementrian merupakan proyek sosial yang dibagikan di sebagian tempat, juga ketika ada permintaan dari

    sebagian saudara kami agar ada penerbit yang memperbanyak dan membagi-bagikannya

    di perpustakaan sehingga mudah di dapatkan, maka saya izinkan untuk saudara-saudara

    kami di Darul Kayan Riyadh, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjaga mereka

    semua, untuk mencetak kitab ini. Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kami

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    2/104

    memohon semoga Dia menjadikan kami dan mereka sebagai orang yang senantiasa saling

    membantu dalam kebaikan dan ketakwaan.

    Saya telah merevisi kembali kitab ini dengan menambah sekitar lima belas

    syubhat dan bantahannya. Saya pun mengulang kembali susunan sebagian tema dan

    memasukan ke dalamnya beberapa nukilan ilmiyah dan atsar dari kaum Salaf, juga

    meletakan semua itu pada tempatnya yang sesuai dengan pemahaman saya, walaupun

    masih tersisa beberapa tema dari cetakan pertama yang perlu penyusunan kembali, akan

    tetapi saya belum dapat menuntaskannya. Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

    kami berharap semoga kitab ini diliputi dengan cahaya dan keindahan, juga bertambah

    kuat dan sempurna dalam pembahasannya.

    Saya sangat berterima kasih kepada para penanggung jawab di lembaga

    kementerian yang dimuliakan, karena mereka telah memberikan kepercayaan yang besar

    terhadap kitab ini dan penulisnya dalam masalah yang sangat besar ini, seraya memohon

    kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semoga Dia memberikan keberkahan atas jerih payahyang mereka lakukan. Saya juga memohon semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjaga

    mereka, negeri mereka dan negeri kaum muslimin dari segala mara bahaya, dan

    menjadikan amalan ini ikhlas hanya kepada Allah, serta membalas orang yang telah

    membantu saya dalam menuntaskan buku ini tanpa melihat besar atau kecil bantuan yang

    mereka berikan. Sungguh Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Memberi, Maha Mulia lagi

    penuh dengan kasih sayang.Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita

    semua Muhammad, keluarganya juga kepada para shahabatnya.

    Ditulis oleh

    Abul Hasan Mushthafa bin Ismail as-Sulaimani

    Darul Hadits Marib Yaman 5 / Rabiul Awwal / 1426 H

    Diroh Aal Hadi bin Wuhaith rahimahullah

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    3/104

    Muqaddimah Cetakan Pertama

    , ,

    .

    ) ( )

    * ) (

    )

    :

    .

    Tidak diragukan lagi bahwa para ulama senantiasa merasa resah dan sedih karena

    sikap berpaling dari ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang dilakukan oleh

    banyak orang, juga tenggelamnya mereka dalam kemaksiatan, kefasikan dan bidah.

    Bahkan sekelompok di antara mereka bergelimang dalam kesyirikan. Hanya kepada

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala kita berlindung dari fitnah kehidupan dan kematian.

    Hal itu dikarenakan para ulama mengetahui bahwa sikap yang demikian itu dapat

    menyebabkan kerusakan di muka bumi juga siksa yang pedih di akhirat. Allah Subhanahu

    Wa Ta'ala berfirman :

    Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatantangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)

    perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Ruum [30] :

    41).

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    4/104

    Juga karena mereka mengetahui bahwa kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan

    merupakan sebab dihapusnya kebaikan dan turunnya bencana, demikian pula dicabutnya

    kesehatan dan kenikmatan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat

    pedih". (QS. Ibrahim [14]: 7).

    Dalam ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

    Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang

    dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap

    tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allahmerasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang

    selalu mereka perbuat. (QS. An-Nahl [16]: 112).

    Adapun nikmat jika disyukuri maka akan senantiasa abadi, jika dikufuri

    (diingkari) maka akan sirna. Dan mensyukuri nikmat hanya terwujud dengan ketaatan

    kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam menjalankan perintahNya dan membenarkan

    apa yang disampaikanNya.

    Orang-orang yang beriman khususnya para dai yang ikhlas, mereka bahagia

    dengan banyaknya kaum muslimin khususnya kaum muda yang kembali pada keteguhan

    dalam Islam, kembali semangat dalam menuntut ilmu, berdakwah, juga kembali

    menghidupkan apa yang telah sirna dari Sunnah-Sunnah dan keutamaannya, yang pada

    akhirnya masjid menjadi makmur, majelis ilmu pun menjadi penuh dan perpustakaan

    menjadi padat dengan karya-karya ilmiyah mereka baik dalam bidang aqidah, hadits dan

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    5/104

    ilmunya, fiqih dan ushulnya maupun dalam bidang bidang lainnya yang semisal, dari

    berbagai disipilin ilmu yang bermanfaat.

    Demikian pula semakin semaraknya aktifitas di bidang sosial dalam lingkup yang

    luas seperti pembangunan masjid, pondok pesantren, dakwah kepada orang kafir agar

    masuk Islam, mencetak kitab-kitab Sunnah dan menyebarkannya ke penjuru dunia,

    sehingga meratanya aktifitas di bidang sosial di seluruh penjuru demikian juga amal

    kebaikan lain yang hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengetahuinya.

    Sungguh, kalian akan merasakan kebaikan yang menyeluruh dan harapan besar

    bagi umat ini ketika kalian melihat bahwa kebanyakan orang yang memakmurkan masjid

    adalah kaum muda, padahal sebelumnya mereka hilang entah kemana!

    Di antara mereka ada yang menjadi imam dan khatib, ada yang menjadi muadzin,

    demikian pula perguruan-perguruan tinggi Islam dan lembaga dakwah yang dipenuhi

    oleh kaum muda dan di tulisnya karya-karya ilmiah perguruan tinggi yang menunjukan

    kemahiran dan kecerdasaran yang gemilang. Bahkan jilbab syar'i sudah tidak tabu laginampak di masjid dan di jalan-jalan. Pasar pun dipenuhi dengan kitab dan kaset-kaset

    tentang nasihat atau ilmu agama. Dan semakin banyaknya para ahli ibadah sehingga

    semakin tersebarnya kebaikan dan berkurangnya kemaksiatan. Allah Subhanahu Wa

    Ta'ala berfirman :

    Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada

    mengetahuinya. (QS. Yusuf [12]: 21)

    Sayangnya itu semua tidak berlangsung lama, begitu cepatmasa itu berlalu, yaitu

    ketika benih-benih tahazzub bertebaran di antara berbagai kelompok, juga terjadinya

    perselisihan yang tercela di antara mereka, dan adanya ghuluw, sehingga orang-orang

    yang memiliki pemahaman yang demikian ini mengaku bahwa hanya mereka saja yang

    termasuk ahlus Sunnah, adapun yang lainnya hanya pengakuan dan perkataan semata.

    Sebagaimana diketahui, bahwa ghuluw dapat menghalangi seseorang dari jalan

    Allah Subhanahu wa ta'ala, sikap tersebut dapat juga membutakan orang yang sedang

    berjalan di atas jalanNya, kecuali mereka yang dirahmati oleh Allah.

    Syaikhul IslamRahimahullah berkata :...Maka seharusnya seseorang itu memiliki

    ilmu tentang kebenaran, keinginan dan kemampuan untuk menunaikannya. Adapun fitnah

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    6/104

    bertentangan dengannya, karena sesungguhnya fitnah itu senantiasa menghalangi akan

    kebenaran, keinginan dan kemampuan untuk menempuhnya, sehingga di dalam fitnah

    tersebut ada sebagian syubhat yang menutupi kebenaran dengan kebathilan, sehingga

    kebanyakan manusia tidak mampu membedakan keduanya. Di dalamnya pun ada hawa

    nafsu dan syahwat yang menghalangi seseorang untuk mewujudkan keinginan dan

    kemauan yang benar, yang mana sangat nampak kekuatan buruk yang dapat melemahkan

    keinginan untuk berbuat baik1.

    Sikap ghuluw tersebut yang menyelusup di barisan ahlul haq menjelma menjadi

    dua bentuk yang saling menjauhi, walaupun ada titik kesamaan antara keduanya, seperti

    dijelaskan berikut ini:

    Bentuk Pertama : Sikap berlebihan yang dilakukan oleh berbagai kelompok

    gerakan bawah tanah dan berbagai kelompok ahlu bidah dalam memprovokasi orang-

    orang bodoh dan awam untuk memberontak kepada penguasa. Mereka sibuk dengan

    menyebarluaskan kejelekan pemimpin di atas mimbar maupun media lainnya apalagi dimajelis-majelis khusus mereka. Tentunya tingkatan mereka beragam dalam hal

    penyebaran pemahamannya : ada yang semangat adapula yang sekedarnya, ada yang

    terang-terangan ada juga yang tersembunyi, lalu mereka memprovokasi orang awam

    untuk melawan dan memberontak kepada pemerintah, mereka pun menjatuhkan

    kehormatan para pemimpin di hadapan orang awam, bahkan menggambarkan pemerintah

    seperti serigala yang senantiasa menggerogoti jasad Islam. Pada akhirnya mereka pun

    merusak pondasi ketaatan kepada pemimpin dalam kebenaran, menebarkan fitnah dan

    menggoncangkan keamanan, tanpa kita menutup mata dari kelalaian dan penyimpangan

    yang ada dalam masyarakat Islam dan pemimpinnya. Terlebih lagi mereka mengkafirkan

    para pemimpin, dahsyatnya lagi, mereka mengkafirkan para pegawai negeri, tentara dan

    para siswa yang bersekolah di sekolah-sekolah pemerintah dengan alasan karena mereka

    ada dalam lingkaran peraturan thagutatau agama para pemimpin.

    Masalahnya tidak sampai di situ, mereka juga meremehkan para ulama yang

    menentang mereka, minimal mereka menuduh para ulama sebagai orang yang dangkal,

    menuduh para ulama sebagai orang yang bodoh akan kenyataan di lapangan. Bahkan

    sebagian di antara mereka mengatakan bahwa mereka adalah ulama pemerintah yang

    menjual agama dengan perhiasan dunia, dan sebagian di antara mereka berkata, "Para

    ulama itu adalah budaknya budak, mereka adalah ekor keledai pemerintah, bahkan ada

    juga di antara mereka yang mengkafirkan ulama-ulama itu, dan sebutan lainnya yang

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    7/104

    tidak semestinya ditujukan kepada para ulama kita yang berilmu dan bijaksana dari

    kalangan ahlus Sunnah wal jamaah.

    Minhaj AsSunnah (4/547-548)

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka.

    (QS. Al-Kahfi [18]: 5).

    Ketahuilah bahwa hal itu bertolak belakang dengan manhaj

    Ahlus Sunnah, bahkan sebaliknya, sesuai dengan manhaj ahli bidah.

    Insya Allah hal ini akan dibahas secara rinci.

    Bentuk Kedua : Sikap berlebihan pada barisan ahlul haq,

    mereka adalah orang yang menyibukan diri dengan kritikan dan

    mencari-cari kesalahan ahlus Sunnah dan menyebarkannya di

    kalangan kaum muslimin dengan cara yang sangat buruk, bahkan

    terkadang mereka menamakan perkara yang sama sekali bukan suatu

    bentuk kesalahan sebagai bidah dan keluar dari Salafiyah, dan

    memerintahkan untuk memboikot orang yang menyelisihi mereka

    walaupun perkataan dan jalan orang yang diboikot tersebut lebih

    benar. Selain itu mereka pun memerintahkan untuk memboikot orangyang tidak ikut memboikot, juga memboikot orang yang tidak ikut

    memboikot orang tersebut dan seterusnya !! Sehingga mereka

    menjadikan orang yang diboikot pertama kalinya, terlepas sikapnya itu

    benar atau tidak, bagaikan aliran listrik, barang siapa yang

    menyentuhnya niscaya dia akan tersengat, demikian pula barang siapa

    menyentuh orang yang tersengat tersebut niscaya dia pun akan ikut

    tersengat aliran itu, dan seterusnya !!Dan jika mereka berbicara tentang orang yang menyelisihi

    mereka dari kalangan ahlu bidah dan para pengekor hawa nafsu,

    maka mereka tidak berbicara dengan inshaf (sikap objektif) atau

    dengan sikap adilnya ahlus Sunnah, akan tetapi mereka berbicara

    melampaui batas sehingga perkataan mereka tidak dapat diterima

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    8/104

    bagi kebanyakan orang yang berakal lagi bersikap secara objektif,

    padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,

    mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, karena adil

    itu lebih dekat kepada takwa. (QS. Al-Maidah [5]: 8).

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku

    adil. (QS. Al-Anam [6]: 152).

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat

    kebajikan. (QS. An-Nahl [16]: 90).

    Bentuk kelompok pertama (sebagaimana yang telah di paparkan

    di atas) dengan pemahamannya yang menyimpang berusaha

    menampakan dirinya sebagai orang yang dizhalimi di hadapan orang

    yang simpati kepada kelompok mereka.

    Ya Allah, berapa banyak orang yang mengikuti kelompok mereka

    karena menduga bahwa kelompok tersebut seakan-akan sebagai

    penolong kebenaran dan menolak kezhaliman, hal itu hanya karena

    sikap berlebihan yang dilakukan mereka.Kelompok ini meremehkan dalam masalah berinteraksi dengan

    ahlu bidah kubro, dan mereka meremehkan kebidahan yang

    dilakukan ahlu bidah kubro tersebut bahkan mempopularitaskan para

    dainya. Sementara di sisi lain, kalian dapat melihat kebanyakan dari

    mereka melampaui batas ketika berbicara masalah pemerintah yang

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    9/104

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    10/104

    pemerintah tidak mengizinkan untuk memperingatkan masalah bank

    dari atas mimbar, lalu beliau menjawab :

    Hal ini tidak masalah, karena itu tidak ada kaitannya dengan

    pemerintah, dan tidak didapatkan adanya pemerintah yang melarang

    pengingkaran terhadap bank, maka berikanlah peringatan di atas

    mimbar, mihrab, caf dan di setiap tempat bahwa riba itu adalah

    haram. Adapun urusan yang berkaitan dengan pemerintah maka

    cukuplah antara kalian dengan pemerintah (tidak mengingkarinya di

    atas mimbar), dan urusan yang berkaitan dengan kebanyakan manusia

    maka hal itu mesti diingkari. Misalnya, tidaklah mengapa ketika

    seseorang berkata Lagu-lagu itu haram demikian pula musik itu

    haram.

    Kemudian beliau ditanya tentang kemungkaran yang dilakukan

    oleh pemerintah dan rakyatnya. Ketika seorang khatib mengingkarinya

    di atas mimbar dan menjelaskan hubungannya dengan rakyat, yang

    berkaitan tentang haramnya ketaatan kepada pemerintah di dalam

    kemungkaran, apakah hal itu termasuk memberontak?

    Beliau menjawab : Tidak, masalah ini (pemberontakan) jauhilah

    dari kalian, karena berbicara masalah ini tidaklah bijaksana, perkara

    yang berkaitan dengan pemerintah dan rakyat kebanyakan manusia

    memperingatkannya, misalnya; memperingatkan manusia dariberbagai macam media masa seperti tayangan haram di televisi,

    mendengarkan lagu-lagu, membeli majalah porno dan yang lainnya.

    Akan tetapi perkara yang berkaitan dengan pemerintah telah

    dijelaskan dalam banyak dalil, bahwa kewajiban yang mesti ditegakan

    adalah menasihati mereka dan kalian tidak boleh menasihatinya

    dengan terang-terangan, akan tetapi hendaklah kalian menuntun dan

    menasehatinya secara tersembunyi1

    Saya katakan (penulis), inilah dasar dalam mengingkari

    kemungkaran, wallahu alam.

    Walhasil, terjadi sikap berlebihan dan meremehkan dalam

    masalah ini; di antara mereka ada yang menyebarkan aib pemerintah

    dan memprovokasi orang-orang terpelajar juga awam. Ada pula yang

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    11/104

    mendengar ketika seseorang berkata : Riba itu haram, tidak boleh

    bekerja sama dengan bank ribawi, dan hendaklah kita takut atas

    turunya adzab karena merajalelanya kemungkaran maka bertakwalah

    kalian wahai kaum muslimin dan bersihkanlah rumah juga majlis kalian

    darinya, dan kemungkaran lainnya, maka apa bila mendengar

    orang yang menasihati manusia dengan ini (dia menyeru untuk

    mentaati pemerintah di dalam perkara kebaikan). Kemudian dia (orang

    yang mendengar) pun memfitnah dengan mengatakan : Dia telah

    memprovokasi untuk melawan pemerintah, dan ini adalah termasuk

    Khawarij, kemudian dia posisikan di dalam dalil dan atsar dengan apa-

    apa yang berkaitan dengan celaan terhadap Khawarij.

    Renungkanlah apa yang dikatakan oleh Syaikh Abdul Aziz bin

    Bazz, juga yang dikatakan oleh Syaikh Utsaimin Rahmatullah

    'alaihimaa : "Maka sesungguhnya apa yang di katakaannya merupakan

    sikap 'adlun (adil) dan wasath (pertengahan)." Allah Subhanahu Wa

    Ta'ala berfirman:

    Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),

    umat yang adil dan pilihan.(QS. Al-Baqarah [2]: 143).

    Akan tetapi apabila yang mengingkari mengetahui, jika manusia

    mendengar mereka, maka ketika itu tidak boleh diingkari secara

    terang-terangan, hal ini sebagaimana telah dikenal dalam ushul

    (pondasi) Ahlus Sunnah wal Jamaah.

    Dua kelompok di atas sungguh memiliki beberapa kesamaan

    dalam banyaknya perkara, baik mereka sadari atau tidak. Walaupun

    banyak perbedaan di antara keduanya, dan adanya kejujuran juga

    keikhasan dari kebanyakan para pengikutya, di antara kesamaanya :

    1. Terjatuhnya mereka pada sikap ghuluw (berlebihan), sedangkan

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya sangat mencela sikap

    tersebut, sebagaimana akan dijelaskan secara rinci, Insyaallah.

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    12/104

    2. Kebanyakan di antara mereka tidak mengetahui terhadap maqashid

    syariah (tujuan syari'at) dan kaidah-kaidah umum atau tidak sesuai

    dalam menggunakannya, yang menjadikan mereka tidak peduli

    terhadap akibat perkataan dan perbuatan yang mereka lakukan.

    Sebagai mana kebanyakan di antara mereka tidak memahami

    perkataan para ulama tentang takfir (pengkafiraan), tafsiq

    (menghukumi fasik), tabdi' (menghukumi bid'ah), hajr (memboikot)

    dan yang lainnya, mereka keliru di dalam menghukumi individu

    bahkan mereka menykalianrkan pendapat mereka kepada para

    ulama.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata ketika membantah

    orang yang menggunakan hajr (memboikot) secara mutlakan atau

    meniadakannya :Dan jawaban imam Ahmad serta para ulama

    lainnya kebanyakan menjawab sebuah pertanyaan yang telah di

    ketahui keadaan orang yang bertanya, atau ditujukan kepada

    seseorang yang telah diketahui keadaannya, maka kedudukan

    kasus-kasus individual yang dihukumi oleh Rasulullah shallallahu

    'alaihi wassalaam memiliki hukum yang sama bagi kasus yang

    semisalnya sedangkan kebanyakan orang menerapkan hukum itu

    secara umum1

    3. Kurangnya memahami manhaj ahlus Sunnah di dalam sosialisasi

    dengan individu yang menyelisihinya, sedangkan manhajahlusSunnah di bangun di atas al ilmu (ilmu) dan al 'adlu (keadilan),

    hal ini menyebabkan mereka menghukumi orang yang

    menyelisihinya dengan kesesatan dan kebidahan, dan

    melemparkan tuduhan sebagai orang yang lebih mementingkan

    dunia, walaupun terkadang perbedaan itu terjadi dalam masalah

    ijtihadiyyah yang dibenarkan untuk berbeda pendapat, sedangkan

    orang yang menyelisihi dalam masalah ini akan mendapatkan satu

    atau dua pahala dan kesalahannya diampuni.

    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah ketika menjelaskan

    sebagian kaidah Ahli bidah2, beliau berkata : Ini adalah dasar

    kaidah ahli bidah yang telah ditetapkan kebidahannya secara tegas

    1 Dari Majmuul Fatawa (28/ 213)2 Sebagaimana diungkapkan dalam Majmuul Fatawa (19/ 73-74).

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    13/104

    dalam Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi was salaam dan ijma' para

    Salaf, yaitu menjadikan sesuatu yang dapat dimaafkan sebagai

    suatu kesalahan dan menjadikan kesalahan sebagai kekufuran,

    maka seorang muslim hendaknya menjauhi dua kaidah yang sangat

    buruk ini, dan dampak yang akan muncul dari keduanya dengan

    bentuk kebencian terhadap kaum muslimin, mencela, melaknat dan

    menghalalkan darah dan harta mereka.

    Berapa banyak kita menyaksikan para pemuda yang menjadikan

    masalah ijtihdiyyah sebagai ushul (pokok), yang dibangun di atas al-

    Wala (loyalitas) dan al-Bara (berlepas diri), berapa banyak kita

    menyaksikan orang yang menghukumi kufur karena kemaksiatan

    tanpa rasa malu dan ragu, demikian pula yang mengkafirkan dengan

    kaidah-kaidah baru dan kriteria-kriteria buatan yang tidak jauh dari

    madzhab para pendahulunya dari kalangan ahlu bid'ah, hal ini insya

    Allah akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

    Berapa banyak kita menyaksikan akibat buruk dari penyimpangan

    tersebut, misalnya sikap melaknati, menganggap sesat,

    membidahkan dan mengkafirkan juga hajrdan beragam keburukan,

    demikian pula sikap menghalakan darah, harta dan kehormatan,

    memisahkan antara seorang suami dengan istrinya tanpa alasan

    yang dibenarkan, hal itu sebagaimana yang dilakukan oleh syaithondari kalangan manusia dan jin, hanya kepada Allah Subhanahu Wa

    Ta'ala kita memohon pertolongan.

    4. Mencurahkan tenaga, harta dan kedudukan untuk merendahkan

    orang yang menyelisihinya, juga berusaha untuk menjatuhkannya

    dengan berbagai macam cara, yang mana pada awalnya perbedaan

    itu dibangun atas dasar mencari keridhaan Allah Subhanahu Wa

    Ta'ala dan untuk menolong agamaNya, berubah menjadi sikap

    membela hawa nafsu dan individualisme. Tentunya ini merupakan

    fitnah dalam masalah agama, dan tidak dibenarkan menyerupai

    musuh-musuh Allah dalam menginfakan harta dan tenaga untuk

    membela hawa nafsu. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghukumi

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    14/104

    bahwa orang seperti itu akan binasa pada akhirnya, sebagaimana

    berfirmanNya :

    Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan

    bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. (QS. Al-Anfal [8] : 36).

    Dan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kita memohon

    pertolonganNya.

    5. Dua kelompok tersebut di atas telah membuat satu atau beberapa

    masalah baru, dan menjadikannya sebagai pondasi al-wala dan al-

    bara di antara mereka dengan yang lainnya; barang siapa yang

    menyelisihi mereka dalam masalah itu maka tidak sedikit keadilan

    pun diterima dari mereka, tidak bermanfaat baginya syafaat orang

    yang memberikan syafaat. Adapun orang yang setuju dengan

    mereka dalam masalah tersebut, maka dia telah mendapatkan hak

    dan kewajibannya dan tidak ada masalah setelah itu baginya

    walaupun dia menyelisihi dalam masalah yang lebih besar !! ini

    adalah kenyataan yang terjadi, bukankah itu hakikat Hizbiyyah yang

    tercela ?? Maha Benar Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berfirman :

    Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik

    pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik,

    (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? maka

    sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan

    menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. (QS. Fathir [35]: 8).

    Juga Dialah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berfirman :

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    15/104

    Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yangdatang dari Rabbnya sama dengan orang yang (syaitan) menjadikan

    dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti

    hawa nafsunya?. (QS. Muhammad [47]: 14).

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu

    lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan

    tegap di atas jalan yang lurus?(QS. Al-Mulk [67]: 22).

    Diantara apa yang dilakukan oleh kelompok pertama, dalam

    masalah yang disebut dengan al-Hakimiyyah, dan kelompok inimenghukumi kafir kepada orang yang tidak berhukum dengan

    hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala tanpa menjelaskannya secara

    rinci, walaupun sebagian dari mereka memberikan penjelasannya

    dengan secara rinci, hanya saja mereka tidak mengingkari sebagian

    lainya yang tidak memberikan perincian, dan menjadikan orang

    yang menyelisihi mereka walaupun itu ulama, sebagai orang yang

    rusak aqidah dan niatnya, mengikuti syahwatnya dengan

    mengutamakan dunia dan meninggalkan akhiratnya !!

    Adapun yang dilakukan oleh kelompok kedua, adalah apa yang

    mereka namakan sebagai masalah manhaj, para dai kelompok ini

    membidahkan banyak orang di kalangan ahlus Sunnah walaupun

    mereka itu adalah ulama dan orang yang bertakwa, dengan

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    16/104

    menyatakan bahwa manhaj mereka rusak. Menghalalkan dengan

    membicarakan kehormatan mereka dengan alasan menghidupkan

    ilmu al-Jarhu wat Tadil.

    Maka kami berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semoga

    kami tidak termasuk orang memkalianng keburukan amal perbuatan

    sebagai amal kebaikan.

    Walhasil, kedua kelompok di atas terjerumus dalam perkara yang

    sama sekali tidak terpuji, yakni al-Hizbiyyah dan hanya kepada Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala kita memohon perlindungan.

    Dan aku telah membantah sebagaimana yang dilakukan oleh

    kebanyakan para penuntut ilmu kepada orang yang ghuluw dengan

    apa yang mereka sebut sebagai manhaj, sehingga alhamdulillah

    dengan bantahan ini, Allah Subhanahu Wa Ta'ala membukakan

    kebenaran dan akan nampak kurangnya ilmu mereka terhadap

    pemahaman para Salaf dihadapan para penuntut ilmu, dan Allah

    Subhanahu wa Ta'ala akan meyelamatkan kebanyakan para

    penuntut ilmu dari sikap ghuluw ini, dan semua keutamaan dan

    kenikmatan itu hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala,

    sebagaimana berfirmanNya :

    Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah

    (datangnya). (QS. An-Nahl [16]: 53).

    Maka hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala saya memohon,

    semoga Dia menjadikan semua karya dan amalan saya ini hanya

    untuk mengharapkan wajah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mulia,

    yang akan melahirkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat bagisaya sendiri, keluarga dan saudara-saudara saya.

    Sebagaimana saya telah membantah orang yang ghuluw dalam

    masalah al-Hakimiyyah juga kepada para provokator pengeboman

    dengan beragam bantahan, bahkan kitab yang ada di hadapan

    kalian ini adalah khusus untuk membantah pemikiran ini insya Allah.

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    17/104

    Hanya kepada Allah Ta'ala semata saya memohon semoga diberikan

    taufik dan kebenaran, juga tidak menjadikan kelalaian dan

    kelemahan yang ada dalam diri saya sebagai penghalang untuk

    mendapatkan petunjukNya. Semoga Allah Ta'ala menjadikan kitab

    ini bermanfaat di dunia maupun di akhirat.

    6. Di dalam dua kelompok ini ada yang mengambil fatwa para ulama

    besar untuk mendukung pendapat mereka walaupun hanya secara

    zhahir dan untuk sementara waktu, untuk tujuan itu mereka

    menggunakan cara yang menimbulkan kebimbangan dan cara-cara

    yang tidak lumrah. Seperti cara mereka di dalam menyampaikan

    pertanyaan (meminta fatwa) kepada para ulama, demikian pula

    mereka menerapkan fatwa-fatwa umum kepada orang yang mereka

    kehendaki sebagai langkah untuk membela pendapatnya dan

    menghancurkan orang yang menyelisihi mereka. Apabila para ulama

    tersebut menyelisihi mereka, maka mereka akan merendahkannya

    dengan cara terang-terangan. Padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala

    berfirman :

    Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada

    dalam hatimu. (QS. Al-Baqarah [2]: 235).

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun berfirman :

    Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang

    merencanakannya sendiri. (QS. Fathir [35]: 43).Nabi shallallahu 'alaihi was salaam bersabda :

    Sungguh setiap amalan tergantung niatnya, dan setiap orang

    mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya.

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    18/104

    7. Kedua kelompok di atas senantiasa menguji manusia dengan

    perkataan yang tidak ada dasarnya, dengan ijtihad yang keliru, juga

    dengan guru dan pemimpin mereka yang terkadang benar

    terkadang salah. Barang siapa yang mengatakan apa yang mereka

    katakan atau memuji orang yang mereka puji, maka mereka akan

    mengangkatnya dengan berlebihan. Dan barang siapa yang

    menyelisihi mereka atau mencela orang yang mereka puji dengan

    bathil, maka orang tersebut menjadi rendah di hadapan mereka, dan

    akan disalahkan, terkadang disebut sebagai mata-mata, atau orang

    yang tidak mengetahui apa yang ada di sekitar mereka. Terkadang

    pula disebut sebagai tukang makar terhadap agama, atau hizby

    yang paling buruk di muka bumi. Allah Subhanahu Wa Ta'ala

    berfirman :

    Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti

    binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya.

    (QS. Al-Mukminun [23]: 71).

    Dan sesuatu yang sudah jelasa, bahwa menguji manusia dengan

    perkara-perkara di atas termasuk amalan ahli bidah, bukan amalan

    ahlus Sunnah.

    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah membantah orang yang menguji

    manusia dengan masalah Yazid bin Muawiyah, beliau berkata :

    .Maka wajib untuk mencukupkan dengan yang demikian, dan

    meninggalkan dari penyebutan Yazid bin Muawiyah dan menguji

    kaum muslimin dengannya, karena sesungguhnya hal ini termasuk

    perkara bidah yang bertentangan dengan Ahlus Sunnah wal

    Jamaah.

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    19/104

    Beliau pun berkata : Demikian pula memecah belah umat dan

    menguji mereka dengan perkara yang tidak diperintahkan oleh Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya.

    Kemudian beliau menuturkan nama-nama yang dapat dijadikan

    simbol, seperti menisbatkan diri kepada seorang imam, misalnya

    Hanafy, Syafii atau Hambalyatau seperti menisbatkan diri kepada

    suku, misalnya al-Qoisy dan al-Yamany, juga menisbatkan kepada

    negri, misalnya asy-Syamy, al-Iraqy, dan al-Mishry. Kemudian beliau

    berkata: Tidak dibenarkan bagi seseorang untuk menguji manusia

    dengannya, tidak pula menjadikan masalah wala dan baro di atas

    penamaan ini, akan tetapi orang yang paling mulia di sisi Allah

    adalah orang yang bertakwa dari golongan manapun.3

    Beliau pun berkata: Tidak dibenarkan untuk menjadikan seseorang

    dari kalangan umat ini yang harus di ikuti jalannya, dan membangun

    al wala dan al baro di atasnya selain kepada Nabi shallallahu 'alaihi

    was salaam, demikian pula tidak menjadikan suatu perkataan

    sebagai stkalianr al-Wala dan al-Bara kecuali kepada firman Allah

    Ta'ala, sunnnah Rosul dan ijma'nya umat. Bahkan, ini merupakan

    perbuatan ahli bidah yang mengangkat seseorang atau perkataan,

    kemudian memecah belah umat dengannya, dan menjadikan

    loyalitas di atas perkataan atau penisbatan tersebut dan melakukanpermusuhan Maka barang siapa yang mengucapkan perkataan

    yang tidak ada dasarnya sama sekali dalam al-Quran, lalu

    menjadikan orang yang menyelisihinya sebagai orang kafir, maka

    perkataanya itu lebih jelek daripada perkataan Khawarij.4

    8. Sebagian dari kedua kelompok di atas ada yang mencela para

    ulama besar yang menyelisihi mereka dan melontarkan perkataan

    buruk terhadap para ulama, padahal merekalah sebagi panutan di

    kalangan umat ini.

    Salah satu kelompok di antara mereka berkata : "Para ulama itu

    pekerja, penakut, lemah, mereka terfitnah dengan istana, mobil-

    33Majmuul Fatawa (3/ 413-416).4 Majmuul Fatawa (20/ 164).

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    20/104

    mobil mewah, mereka adalah pengekor pemerintah, dan mereka

    adalah budaknya budak". Celaan yang paling ringan terhadap para

    ulama, dari apa yang mereka katakan : "Mereka orang yang

    dangkal, tidak memahami fiqihul waqi' (realita umat) walaupun

    mereka adalah orang yang ikhlas lagi jujur."

    Kelompok lain berkata tentang ulama besar yang menyelisihi

    mereka : "Para ulama tidak memahami masalah manhaj dan al-Jarhu

    wat Tadil, sedangkan kami merupakan orang yang spesialis di

    dalam memahami manhaj Ahlus Sunnah dan Ahli bidah, kami

    adalah orang yang paling tahu tentang hizbiyyah dan manhaj

    mereka, adapun para ulama itu adalah orang yang terperdaya dan

    Salafi kami lebih kuat daripada Salafi mereka." Celaan yang paling

    ringan yang mereka lontarkan kepada para ulama yaitu: "Disekitar

    mereka ada orang hizby, sementara para ulama berbaik sangka

    kepada orang hizby, lalu orang-orang hizby itu menipu, bahkan di

    antara para ulama besar adalah termasuk tokoh kebidahan dan

    kesesatan, dia adalah seorang quthby, dia seorang ikhwany

    pengikut Hasan al-Banna, atau dia seorang pengekor ikhwani. Dan

    masih banyak istilah-istilah lain di kalangan mereka maupun di

    kalangan pengikutnya yang sering mereka lontarkan.

    Walhasil, dua kelompok yang melontarkan makar telahmeruntuhkan kehormatan dan wibawa para ulama, dan sungguh

    mereka telah mendoktrin kaum muslimin dengan memasukan

    pemahaman mereka, sehingga para pemuda tidak lagi menjadikan

    para ulama besar sebagai rujukannya, walaupun kedua kelompok

    tersebut masih memegang teguh sedikit dari perkataan para ulama

    itu untuk tujuan-tujuan tertentu.

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Pada hari dinampakkan segala rahasia. (QS. Ath-Thariq [86]: 9).

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun berfirman :

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    21/104

    Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang

    disembunyikan oleh hati. (QS. Al Mu'min [40]: 19).

    Demikian pula firmanNya :

    Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam

    hatimu; maka takutlah kepada-Nya. (QS. Al-Baqarah [2]: 235).

    9. Bahwasanya kedua kelompok di atas mengaku bahwa mereka

    menghidupkan kewajiban yang telah dilupakan, sungguh bagus jika

    benar apa yang telah mereka ucapkan, kalaupun mereka

    memberikan manfaat pada satu sisi, maka sebenarnya mereka telah

    menghancurkan banyak perkara yang dianggap telah mereka

    hidupkan.

    Salah satu kelompok mengaku bahwa mereka menghidupkan

    ilmu aqidah, dan mewujudkan kalimat La Ilaha Illa Allah dalam jiwa danhati setelah menetapkan masalah al-Hakimiyyah, dan mereka mengira

    bahwa mengibarkan bendera jihad telah dilakukan, dengan aksi

    pengeboman dan pembunuhan, sungguh perbuatan mereka telah

    menghancurkan banyak kebaikan yang ada dan insya Allah masalah ini

    akan dijelasakan.

    Adapun, pembicaraan di dalam masalah hukum selain hukum

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala merupakan bagian dari ilmu syar'i, akan

    tetapi tidak diperbolehkan membicarakan hal itu secara mendalam

    kecuali bagi mereka yang ahli dalam masalah tersebut, dengan

    menggunakan kaidah-kaidah syar'i dan mempertimbangkan akibat

    yang akan timbul karenanya tanpa berlebihan atau meremehkan. Dan

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    22/104

    masalah ini sama seperti masalah-masalah ilmiah lainnya. Wallahu

    alam.

    Kelompok yang lainnya mengaku, bahwa mereka telah

    menghidupkan apa yang mereka namakan sebagai manhaj dan ilmu

    al-Jarhu wat Tadil, tapi kenyataanya mereka telah membuka pintu

    fanatisme kepada pendapat dan guru mereka, panah-panah mereka

    pun meluncur merobek kehormatan dan aqidah ahlul haq, walaupun

    mereka mengarahkan satu busur panah kepada ahli bathil dengan

    sikap berlebihan dan melampaui batas tapi mereka telah melemparkan

    meriam kepada ahlul haq, tidaklah Islam yang mereka tolong dan

    tidaklah musuh yang mereka hancurkan. Dan hanya kepada Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala kita memohon pertolongan.

    Sungguh benar apa yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala firmankan :

    Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) ketahuilah

    bahwa sesung- guhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu

    mereka (belaka). dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang

    mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah

    sedikitpun. sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-

    orang yang zalim. (QS. Al-Qashash [28]: 50).

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun berfirman :

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    23/104

    Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-

    bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu

    keteranganpun untuk (menyembah) nya. mereka tidak lain hanyalah

    mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu

    mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari

    Tuhan mereka. (QS. An-Najm [53]: 23).

    10. Sesungguhnya kebanyakan dari dua kelompok di atas

    terjatuh dalam fitnah kaidah bathil (beri'tiqad sebelum berdalil). Dan

    hal ini bertentangan dengan jalan yang ditempuh oleh ahlul haq, kalian

    dapat melihat sebagian dari mereka menampakan keyakinannya

    terhadap suatu perkara ketika diminta dalil tentang apa yang mereka

    katakan maka mereka menggunakan dalil dengan apa yang

    didapatkannya walaupun lemah, inilah buruknya kaidah "beri'tiqad

    sebelum berdalil".

    Setelah dipaparkan dua gambaran ghuluw (sikap berlebihan) dariberagam ghuluw yang ada pada masa sekarang ini dan setelah

    menyebutkan sisi kesamaan di antara kedua kelompok di atas tanpa

    saya (penulis) bermaksud untuk menjelaskannya secara detail dan

    memiliki keinginan untuk mengikuti salah satunya. Setelah

    memberikan isyarat bahwa hal itu tidak berarti menolak keikhlasan

    yang ada pada kedua kelompok tersebut, hanya saja keikhlasan

    tidaklah cukup akan tetapi harus berittiba' (mengikuti Sunnah), juga

    tanpa menolak adanya jerih payah lain yang bermanfaat, akan tetapi

    tidak berarti kita harus diam dari berbagai kesalahan yang mereka

    lakukan, sampai menimbulkan keburukan dan kerusakan yang sangat

    besar.

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    24/104

    Peringatan saya terhadap kesalahan mereka tidaklah

    membenarkan untuk mengatakan sesuatu yang tidak ada pada

    mereka, dengan membalikan kebenaran mereka menjadi kebathilan,

    kebaikan mereka menjadi kejelekan, maka sesungguhnya sikap seperti

    ini bertolak belakang dengan keadilan yang diperintahkan kepada kita.

    Demikian pula kebenaran yang ada pada mereka tidak membolehkan

    kita untuk meremehkan bahaya manhaj yang mereka jalankan, karena

    inshaf(sikap menengah dan adil) adalah mulia, sementara orang yang

    melakukan jumlahnya sangat sedikit. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah

    Rahimahullah berkata: Sikap adil adalah kewajiban bagi setiap orang

    dalam segala perkara.5

    Beliau pun berkata: Di antara perbuatan ahli surga, adalah adil

    dalam segala perkara, dan terhadap setiap mahluk, bahkan kepada

    orang kafir sekali pun.6

    Beliau pun berkata: Sesungguhnya keadilan adalah kewajiban

    untuk semua orang dan atas setiap orang dalam segala keadaan.

    adapun kezhaliman diharamkan secara mutlak dan tidak dibenarkan

    sedikit pun dalam keadaan apapun kemudian beliau mengatakan:

    Maksudnya, bahwa menghukumi dengan adil merupakan kewajiban

    secara mutlak di setiap tempat dan masa, atas setiap orang, dan untuk

    setiap orang.7

    Beliau pun berkata : Keadilan adalah kewajiban untuk setiap

    orang, atas setiap orang, dalam segala keadaan.8

    Dan ketahuilah, bahwa keadilan tidak mengharuskan untuk

    menghukumi orang yang menyimpang dalam masalah takfir

    (menghukumi kafir) dan pengeboman dalam satu derajat hukum yang

    sama pada setiap masalah yang akan saya sebutkan, tidak diragukan

    lagi bahwa setiap keadaan memiliki hukumnya masing-masing, di

    antaranya ada keadaan yang menjadikan mereka sebagai ahlul bid'ah

    dan ada juga yang menjadikan mereka sebagai orang yang keliru

    5 Majmuul Fatawa (28/ 573).6 Majmuul Fatawa (10/ 523).

    7 Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah (1/ 126-131).8 Ash-Shadafiyyah (2/ 327).

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    25/104

    dalam berpendapat tetapi dikhawatirkan jika mereka tetap dalangm

    keadaan seperti itu akan dimasukan kedalam golongan ahlul bid'ah.

    Ketika pembahasan ini dipaparkan dalam rangka membantah

    pemikiran yang bertentangan dengan Sunnah dengan bobot

    penyimpangannya yang beragam, maka saya menyebutkan banyak

    perkataan mereka tanpa menuturkan siapa yang mengatakannya,

    pembahasan ini bukanlah dalam rangka menetapkan perkataan itu

    kepada seseorang atau menolaknya. Sesungguhnya maksud dari

    pembahasan ini dalam rangka menjelaskan perkataan-perkataan yang

    menyimpang dan memaparkan bahaya yang diakibatkan darinya, oleh

    karena itu saya menggabungkan banyak dari perkataan mereka

    walaupun orang yang mengatakan saling berseberangan di antara

    mereka. Sebagian mengingkari bahwa itu bukan perkataan mereka,

    maka saya katakan bahwa itu pengingkaran sebatas keilmuan mereka,

    dan orang yang mengetahui merupakan hujjah bagi yang tidak

    mengetahui. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi

    yang Maha Mengetahui. (QS. Yusuf [12] : 76).

    Setelah ini semua, ada beberapa hal yang akan saya paparkan

    sebagai pendahuluan untuk kitab ini insya Allah, di antaranya :

    Pertama: Sikap ghuluw dengan segala bentuknya merupakan

    perkara terlarang yaitu sikap yang melampaui batas syar'i, karena hal

    itu merupakan sikap mendahului Allah Ta'ala dan RasulNya, dan Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala telah melarangnya di dalam firmanNya :

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    26/104

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului

    Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya

    Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Hujurat [49]: 1).

    Sikap ghuluw tidaklah dicela kecuali karena sikap tersebut

    menyebabkan kezhaliman seorang hamba kepada dirinya sendiri dan

    orang lain, mengabaikan apa yang Allah Ta'ala wajibkan atas dirinya,

    bahkan terkadang perkara yang diabaikannya itu lebih wajib daripada

    perkara yang ia lakukan secara berlebihan. Sikap ghuluw

    menyebabkan seseorang putus dari beramal dan menutup jalan Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala, sikap ghuluw pun menjadikan manusia lari dari

    agama dan mengotori keindahan Islam juga mempersempit cakupan

    agama yang begitu luas.

    Banyak dalil yang menjelaskan tercelanya sikap ghuluw, di

    antaranya :

    a. Dalil yang melarang sikap ghuluw secara tegas, seperti dalam

    firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

    Katakanlah : "Hai ahli kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan

    (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. dan

    janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat

    dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah

    menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan

    yang lurus". (QS. Al-Maaidah [5]: 77).

    Dalam ayat lain Allah Ta'ala berfirman :

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    27/104

    Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam

    agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali

    yang benar. (QS. An-Nisaa' [4]: 171).

    Allah Ta'ala pun berfirman :

    Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana

    diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta

    kamu. (QS. Hud [11]: 112).

    Demikian pula sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :

    Jauhilah oleh kalian sikap ghuluw (berlebihan) dalam masalah

    agama.9

    Juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :

    Celakalah orang yang melampaui batas, celakalah orang yang

    melampaui batas, celakalah orang yang melampaui batas.10

    Inilah nash-nash yang secara tegas mencela sikap ghuluw.

    b. Di antaranya terdapat anjuran untuk bersikap memudahkan

    sesuatu dan larangan untuk munyulitkan sesuatu, anjuran untuk

    9 Diriwayatkan oleh an-Nasai no (3057).10 Diriwayatkan oleh Muslim (2670).

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    28/104

    berlemah lembut dan celaan terhadap kekerasan. Dan disinilah

    tercelaanya sikap ghuluw dan melampaui batas sebagaimana firman

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

    Dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama

    suatu kesempitan. (QS. Al-Hajj [22]: 78).

    Juga firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

    Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak

    menghendaki kesukaran bagimu. (QS. Al-Baqarah [2]: 185).

    Dan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

    Allah hendak memberikan keringanan kepadamu. (QS. An-

    Nisaa' [4]: 28).

    Semua bentuk ghuluw tidak disukai oleh Allah Subhanahu Wa

    Ta'ala, karena sesungguhnya hal itu merupakan suatu perkara yang

    menyulitkan dan bukan perkara yang memudahkan ataupun yang

    meringankan.

    Juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :

    Aku diutus dengan agama yang lurus dan penuh dengan

    kemudahan.11

    Juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :

    ...

    11 Diriwayatkan oleh imam Ahmad (5/ 266) dengan sanad yang shahih.

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    29/104

    Sungguh agama ini mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama ini

    kecuali dia akan di kalahkannya, maka mohonlah kebenaran dan dekatkanlah dirimu

    kepadanya12

    Demikian pula sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :

    Sungguh Allah Ta'ala Maha Lembut dan mencintai kelembutan, Allah

    memberikan kepada kelembutan sesuatu yang tidak diberikan kepada kekerasan.13

    Juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :

    Sesungguhnya kelembutan itu, tidaklah ia ada pada sesuatu kecuali akan

    menghiasinya, dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu kecuali akan memperburuknya.14

    Juga sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :

    Barang siapa yang tidak diberikan kelembutan, maka ia tidak akan diberikan

    kebaikan.15

    Dan sabda Nabi shallallahu 'alaihi was salaam :

    Jika Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghendaki kebaikan untuk satu penghuni

    rumah, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memasukan kelembutan kepada

    mereka.16

    c. Demikian pula perintah untuk bersikap pertengahan yaitu tidak meremehkan

    dan tidak berlebihan, pemeluk agama Islam adalah pertengahan di antara agama-agama

    lainnya, dan Ahlus Sunnah berada dipertengahan antara berbagai kelompok dalam Islam.

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    12 Diriwayatkan oleh al-Bukhari (39), an-Nasai (5049) dari Abu Hurairah.13 Diriwayatkan oleh Muslim dari Aisyah (6544).14 Diriwayatkan oleh Muslim dari Aisyah (6545).15 Diriwayatkan oleh Muslim dari Jarir (6543).16 Diriwayatkan oleh Ahmad (6/ 71), dan lihat ash-Shahihah no (1219).

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    30/104

    Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),

    umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)

    manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)

    kamu. (QS. Al-Baqarah [2]: 143).

    Maka tidaklah diterima kecuali persaksiannya orang yang

    berbuat adil dan pertengahan, dan inilah merupakan sifat umat Islam.

    Maka barang siapa yang bersikap ghuluw ia telah menyerupai orang

    yahudi dan barang siapa yang bersikap meremehkan maka ia telah

    menyerupai kaum nashrani. Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

    kita memohon perlindungan dari jalan orang-orang yang dimurkai dan

    jalan orang-orang yang tersesat.

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala melarang kita menyimpang dari jalan

    yang lurus dalam segala keadaan bahkan dalam hal makan dan minum

    sekali pun. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. (QS. Al-

    Araaf [7]: 31).

    Demikian pula firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala tentang nafkah

    :

    Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka

    tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu)

    di tengah-tengah antara yang demikian. (QS. Al-Furqan [25]: 67).

    Dalam ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    31/104

    Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada

    lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu

    menjadi tercela dan menyesal. (QS. Al-Israa' [17]: 29).

    Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata : Dan kaidah ini

    semuanya adalah al adlu (bersikap adil) yaitu menjadikan sebuah

    perkara pertengahan antara meremehkan dan berlebihan, di atasnya

    dibangun kemaslahatan dunia dan akhirat, bahkan jasad itu sendiri

    tidak akan sehat kecuali dengannya, karena kapan saja ia keluar dari

    sikap menengah dan melampaui batas atau menguranginya maka

    akan hilang kesehatan dan kekuatannya sesuai dengan

    penyimpangannya, demikian pula perbuatan-perbuatan yang bersifat

    alamiyah, seperti tidur, bergadang, makan, minum, bersenggama,

    bergerak, olahraga, menyendiri, bergaul dan yang lainnya jika

    dilakukan secara seimbang maka itulah keadilan, jika lebih condong

    kepada salah satu di antara dua sisinya maka akan menjadi kurang

    dan akan membuahkan sesuatu yang kurang.

    Sampai beliau berkata :

    Maka manusia yang paling adil adalah orang yang berdiri tegak

    di atas aturan-aturan akhlak, perbuatan juga apa saja yang

    disyari'atkan dalam bentuk pengetahuan maupun perbuatan.17

    Rasulullah shallallahu 'alaihi was salaam tidak memberikankeringanan melempar jumrah menggunakan batu-batu besar, beliau

    menganggapnya sebagai ghuluw, demikian pula beliau tidak

    mengizinkan Abdullah bin Amr ketika dia menyibukan dalam beribadah

    sampai meningggalkan keluarganya dirinya dan Rasulullah shallallahu

    'alaihi was salaam memerintahkan kepada mereka yang berpuasa

    selamanya, meninggalkan tidur dan tidak menikah agar mereka

    bersikap adil dalam semua perkara itu, kemudian Rasul bersabda :

    Barang siapa yang membenci Sunnahku, maka ia tidak termasuk

    golonganku.18 Nabi shallallahu 'alaihi was salaam tidak mengizinkan

    sikap melampaui batas dalam ibadah maupun kezuhudan, lalu

    bagaimana halnya dengan orang yang melampaui batas sehingga dia

    17 Al-Fawaid (hal 318-319) cetakan Dar Ibnu Khuzaimah dengan tahqiq Amir bin Ali Yasin.18 Diriwayatkan oleh Muslim dari Anas (3389)

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    32/104

    menghalalkan darah kaum muslimin, harta dan kehormatan mereka,

    sampai mengakibatkan dampak yang sangat buruk dalam dakwah.

    Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam

    secara keseluruhan(QS. Al-Baqarah [2]: 208).

    Demikian pula firmanNya :

    "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu. (QS. Al-

    Baqarah [2]: 63).

    Kedua: Sungguh sikap ghuluw dan kezholiman pada masa

    sekarang ini dilakukan oleh sebagian pemeluk dari seluruh agama,

    sebagaimana hal itu pun dilakukan oleh orang-orang yang tidak

    beragama, maka usaha mengaitkan sifat ghuluw dan kezholiman

    hanya kepada Islam saja adalah perbuatan makar juga siasat yang

    licik, sedangkan kenyataan dilapangan secara global pun menolak hal

    itu. Dan apa-apa yang menimpa kaum muslimin di Palestina berupa

    penghancuran, pengrusakan, pembakaran, pengusiran, pembunuhan

    dan lain sebagainya, bukankan itu semuanya merupakan permusuhan

    dan kezholiman yang terjadi di atas bumi tanpa alasan yang benar ?!

    Demikian pula yang dilakukan oleh orang-orang Serbia, nasrani

    di Filipina dan para penyembah berhala di India juga yang lainnya

    terhadap kaum muslimin, bukankah itu semua merupakan kecurangan

    dan kezhaliman ?!

    Juga penghancuran kota-kota dan masyarakat dari dulu sampaisekarang dengan senjata penghancur dan pemusnah masal, bukankah

    hal itu merupakan kezhaliman yang nyata dan perbuatan yang

    melampaui batas dengan sangat memilukan ?!

    Adapun pengeboman dan pengrusakan yang dilakukan oleh

    sebagian individu kaum muslimin tentunya kami bersaksi bahwa hal itu

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    33/104

    merupakan kemungkaran yang tidak terjadi kecualkerusakan itu di

    lakukan oleh segelintir orang dan kelompok kecil dari umat ini, yang

    melenceng karena pemahaman yang salah dan merusak dari jalan

    yang lurus. Adapun para ulama besar dan para pengikutnya dari

    kalangan dai dan penuntut ilmu yang mana mereka adalah rujukan

    terpercaya di kalangan umat ini, dan begitu juga kebanyakan kaum

    muslimin tidak rela dengan perbuatan tersebut, dengan alasan: Antara

    lain karena merupakan kezhaliman terhadap hak kaum muslimin baik

    hartanya, darahnya maupaun kehormatannya, atau kezhaliman

    terhadap non muslim yang memiliki perjanjian dan jaminan keamanan,

    atau karena perbuatan kerusakan tersebut sama sekali tidak

    memberikan hasil yang bermanfaat walaupun langsung kepada orang

    yang memerangi dan memusuhi kaum muslimin, bahkan memberikan

    dampak negatif yang sangat berat bagi kaum muslimin. Maka di

    syari'atkan untuk bersabar dangan menggunakan segala media yang

    dibenarkan oleh syari'at, yang insya Allah nanti akan dijelaskan

    dengan kehendak Allah Ta'ala. Wallahu alam.

    Selain itu, apa yang dilakukan oleh kelompok dari kalangan

    muslimin yang lemah dalam jumlah dan persenjataan, semuanya

    dilawan dengan kekejian dan arogansi negeri-negeri yang terorganisir

    dengan rapi, negeri yang memiliki kekuatan senjata dan pasukan yangsangat besar, demikian pula memiliki sarana informasi yang mampu

    memperkeruh masalah dan memutar balikan fakta!! Ditambah lagi

    kekejian yang mereka lakukan bukan kepada sedikit orang, akan tetapi

    kepada banyak bangsa, menyerang negeri-negeri dengan alasan yang

    hak maupun bathil walaupun kezhaliman itu pada asalnya merupakan

    sesuatu yang di larang, akan tetapi itu semua justru dilakukan dengan

    secara terang-terangan tanpa rasa malu, bahkan dilakukan dengan

    kebanggaan dan kesombongan, seperti yang dikatakan dalam sebuah

    syair :

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    34/104

    Membunuh seseorang di hutan belantara merupakan kriminalitas yang

    tak termaafkan

    Adapun menghancurkan satu bangsa adalah sekedar kasus yang

    diperbincangkan

    Wajib diketahui, bahwa kezhaliman di atas adalah salah satu

    sebab terjadinya fitnah pengeboman dan pembunuhan, yaitu tatkala

    kebathilan dilawan dengan kebathilan, kalau sekiranya kebathilan

    tersebut dilawan dengan kebenaran tentunya akan lebih baik.

    Apa yang saya sebutkan di atas tidak berarti membenarkan sikap ghuluw yang

    dilakukan oleh sebagian kaum muslimin. Karena sesungguhnya sikap ghuluw itu

    diharamkan baik secara hukum agama, adat dan akal yang sehat, sebagaimana telah

    disebutkan dalil-dalilnya di atas. Tujuan di dalam pembahasan ini adalah untuk

    memberikan solusi yang terbaik bahwa sikap ghuluw dan pengrusakan itu harus

    ditanggulangi secara mendalam dan menyeluruh dengan cara yang dibenarkan oleh

    agama, karena sesungguhnya kebathilan itu tidak dapat dilawan kecuali dengan

    kebenaran. Hal itu sebagaimana difirmankan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

    Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang bathil lalu yang hak itu

    menghancurkannya, maka dengan serta merta yang bathil itu lenyap. (QS. Al-Anbiyaa'

    [21]: 18).

    Demikian pula firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

    Dan Allah menghapuskan yang bathil dan membenarkan yang

    hak dengan kalimat-kalimat-Nya (Al Quran). (QS. As-Syuura [42]: 24). Tidaklah kita akan menanggulangi kerusakan yang terjadi

    dengan sikap ghuluw sehingga menimbulkan aksi kerusakan yang

    lainnya bahkan luka itu akan semakin meluas menimpa orang yang

    ikhlas lagi jujur dan para dai Ahlus Sunnah wal Jamaah yang memiliki

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    35/104

    sikap keadilan, ilmu terhadap kebenaran dan juga yang memiliki rasa

    kasih sayang kepada mahluk.

    Sungguh, kami Ahlus Sunnah walaupun terzhalimi, maka kami

    tidak akan membalas kezhaliman itu kecuali dengan cara yang

    ditempuh oleh Salafus shalih (para pendahulu yang shalih), dengan

    mempertimbangkan kondisi kaum muslimin di dalam kekuatan dan

    kelemahannya, demikian pula dengan mempertimbangkan akibat yang

    akan ditimbulkan sebagaimana dalam penjabaran masalah tersebut.

    Walhasil, cukuplah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai penolong

    kami yang akan membalas kezhaliman mereka, kami berlindung

    kepada Allah dari keburukannya dan kami serahkan mereka semua

    kepadaNya. Dan sesungguhnya kekasih Allah itu tidak akan pernah

    hina sebagaimana musuhNya yang tidak akan pernah mendapatkan

    kemuliaan, hanya kepada Allah lah kami memohon pertolongan.

    Ketiga : Saya melihat bahwa pemikiran yang menyimpang dari

    manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah ini mesti diobati dengan cara yang

    adil dan bijak walaupun diakui bahwa efek pemikiran tersebut sangat

    buruk bagi umat, karena kita semua diperintahkan untuk berlaku adil

    sebagaimana yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala firmankan :

    Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku

    adil. (QS. Al-Anam [6]: 152).

    Demikian pula firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

    Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,

    mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, karena adil

    itu lebih dekat kepada takwa. (QS. Al-Maaidah [5]: 8).

    Karena sikap adil itu lebih mudah sampai ke hati orang-orang

    yang berakal (walaupun dia dari kalangan musuh). Jika kalian bersikap

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    36/104

    adil kepada lawan, maka sungguh kalian telah membuka pintu

    petunjuk baginya, sehingga kalian terbebas dari tanggung jawab itu,

    umat pun akan selamat dari buruknya pemikiran tersebut dan pada

    akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan membuka hati orang yang

    menyelisihi kalian untuk kembali kepada kebenaran. Maklum adanya,

    bahwa hujjah dilawan hujjah dengan cara yang bijaksana adalah lebih

    baik daripada sebaliknya, terutama bantahan untuk pemikiran di atas

    sudah sangat banyak dan kekeliruannya dapat dibongkar dari berbagai

    macam sisi.

    Dalam rangka menyampaikan kebenaran yang disertai dengan

    dalil dan bukti kepada kebanyakan orang yang terlena dengan

    pemikiran sesat dan beragam syubhatnya (kerancuan) ini, juga karena

    keinginan yang besar untuk menolong orang-orang yang tertipu oleh

    pemikiran tersebut dan dikhawatirkan para penentang berpaling dari

    nasihat para ulama besar umat ini, maka saya memilih cara yang

    semaksimal mungkin untuk mendiskusikan pemikiran tersebut. Dan itu

    tidak berarti meninggalkan hukum agama bagi orang yang berhak

    untuk mendapatkan sangsi secara syar'i, karena itu masalah lain. Dan

    hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala segala petunjuk dan taufikNya.

    Kalau seandainya di antara orang yang terjatuh dalam pemikiran

    yang bertentangan dengan Sunnah tersebut adalah anak-anak,saudara, dan kaum kerabat kita, maka bagaimanakah kita akan

    mengobati penyakit tersebut ?!

    Sesungguhnya para ulama dalam menyikapi anak-anak umat ini

    dengan penuh kasih sayang dan ilmu demikian juga Ahlus Sunnah,

    mereka adalah orang yang paling tahu tentang kebenaran dan orang

    yang paling sayang kepada makhluk. Allah Subhanahu Wa Ta'ala

    berfirman :

    "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala

    sesuatu. (QS. Al Mu'min [40]: 7).

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    37/104

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    38/104

    dan para pemimpinnya, disertai dengan doa yang saya panjatkan,

    semoga seluruhnya diberikan hidayah untuk menempuh jalan yang

    lurus.

    Kaum muslim di seluruh penjuru merasakan dampak yang

    diakibatkan dari pemikiran tersebut (yang akan dijelaskan secara rinci

    insya Allah), dan cara untuk mengobatinya tidak dapat dengan cara

    meremehkan ataupun berlebihan, karena keduanya hanya menjadikan

    pelaku semakin membangkang justru akan mengakibatkan

    bertambahnya korban dan musibah yang menimpa umat ini !!

    mengobatinya hanya dapat dilakukan dengan adil dan tulus, juga

    dengan cara yang tepat dan tekad yang kuat.

    Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar

    telah dianugerahi karunia yang banyak. (QS. Al-Baqarah [2]: 269).

    Seorang manusia tidak akan terlepas dirinya dari kelalaian, akan

    tetapi saya meminta kepada Allah Taala (yang di tanganNya hati

    setiap hamba) agar hati ini dijaga dari kesesatan dan senantiasa Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala menjaga keselamatan iman, benarnya niat dan

    istiqamah dalam hujjah. Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

    kami berlindung dari jiwa yang senantiasa mengajak kepada

    keburukan dan semoga kami dijauhkan dari murka serta siksaNya dan

    dari kejelekan yang dilakukan oleh setiap hamba. Sungguh Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala maha kuasa atas segala sesuatu.

    Keempat : Semoga kitab saya ini dapat mengobati fitnah

    pengeboman yang terjadi di beberapa negeri Islam dan yang lainnya,

    baik pada saat ini maupun sesudahnya, dan saya mengetahui bahwa

    di dalam masyarakat terjadi perbedaan yang sangat banyak atas

    sebab-sebab, dampak dan penanggulangan dalam masalah fitnah ini.

    Oleh karena itu, kitab saya ini tidak terbatas bagi satu negeri dan

    dalam keadaan tertentu. Kemudian akan saya paparkan berbagai

    macam sebab di dalam fitnah ini, yang saya ketahui, juga akan saya

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    39/104

    paparkan tulisan para pemuda dan dalilnya dari berbagai tempat,

    walaupun sebagian darinya tidak ada di tempat yang lain, sehingga

    obat tersebut bersifat umum dan bermanfaat untuk semua dengan

    kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan agar nilai yang bersifat

    ilmiyah ini tidak terbatas untuk beberapa peristiwa di negeri tertentu

    saja yang akan membatasi hidup dan matinya nilai kitab tersebut.

    Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kami memohon semoga Dia

    menghilangkan segala fitnah dari kaum muslimin di setiap tempat.

    Kelima : Menjelang selesainya penulisan kitab ini dan sebelum

    mengeditnya kembali, diberikan kepada saya sebuah kitab Musykilatul

    Ghuluw fid Din fil Ashril Hadhir al-Asbab, al-Atsar, al-Ilaj (problematika

    sikap berlebihan dalam masalah agama di zaman ini, sebab, akibat,

    dan pengobatannya) karya DR Abdurrahman bin Mualla Aal Luwaihiq

    hafizhahullah, tesis doctoral yang terdiri dari tiga jilid, setelah

    membuka lembaran-lembaran kitab tersebut saya melihat hal itu

    sebagai taman bertamasya bagi para penuntut ilmu yang ingin

    mengetahui masalah ghuluw yang dilakukan oleh sebagian kaum

    muda dan sungguh kitab tersebut merupakan ensiklopedia ilmiyah

    yang penuh dengan nukilan-nukilan hukum syar'i dan sejarah dalam

    masalah ini. Wallahu alam.

    Saya banyak mengambil ilmu dari kitab tersebut juga dari kitabyang lainnya yang diberikan kepada saya. Perlu diketahui pula bahwa

    saya sama sekali tidak mengenal penulisnya kecuali dari tulisannya

    dalam kitab tersebut, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan

    balasan yang baik bagi penulis dan yang lainnya. Rasulullah shallallahu

    'alaihi was salaam bersabda :

    Orang yang tidak dapat berterima kasih kepada manusia maka

    tidak akan pernah dapat berterima kasih kepada Allah Subhanahu Wa

    Ta'ala.19

    19 Diriwayatkan oleh Abu Dawud no (4811) dari Abu Hurairah secara marfu, lihat ash-Shahihah no (416).

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    40/104

    Buku ini saya beri judul: Fitnatut Tafjirat wal Igtiyalat, al-Asbab

    wal Atsar wal Ilaj (fitnah pengeboman dan pembunuhan, sebab,

    dampak dan penanggulangannya).

    Dengan hanya memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,

    semoga kitab ini merupakan usaha yang diberkahi, sebagai petunjuk

    menuju jalan yang lurus, sungguh Dialah Allah Subhanahu Wa Ta'ala

    yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang senantiasa mengabulkan

    permohonan, dan cukuplah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai

    penolong.

    Saya menulis kitab ini sesudah muqaddimahnya terdiri dari beberapa

    pasal :

    Pasal pertama : Nikmat dan pentingnya keamanan, jalan untuk

    mewujudkannya dan cara untuk menjaganya.

    Pasal kedua :Tingkatan dan perkembangan pemikiran yang

    mengarah kepada pengeboman dan pembunuhan.

    Pasal ketiga : Dampak buruk dari pengeboman dan

    pembunuhan.

    Pasal keempat : Sebab fitnah pengeboman dan pembunuhan.

    Pasal kelima : Cara mengobati fitnah pengeboman dan

    pembunuhan.

    Pasal keenam : Syubhat para penentang dan bantahannya.Pasal ketujuh : Sejumlah fatwa ulama-ulama besar zaman ini

    tentang peringatan keras terhadap pengeboman dan pembunuhan.

    Kemudian saya akhiri kitab ini dengan daftar isi yang dapat

    menggambarkan lebih dekat tentang beberapa hikmah dan

    mengumpulkan berbagai macam faidah yang ada.

    Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala saya berharap agar

    buku ini dijadikan kunci dari segala kebaikan, penutup dari segala

    keburukan, sebagai cahaya di dunia dan cahaya di gelapnya alam

    kubur, dan dijadikan sebagai pengaman di hari perhitungan di padang

    mahsyar.

    Demikian pula hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala saya

    memohon, semoga kitab ini dijadikan amalan yang ikhlas hanya

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    41/104

    mengharapkan wajah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mulia, tangga

    untuk mendapatkan surga, dijadikan sebagai penjaga bagiku dari

    kejelekan syaitan yang terkutuk dan pasukannya. Semoga Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala menjagaku dari segala perkara yang

    mengakibatkan murkaNya, juga menjaga keluarga, keturunan, kedua

    orang tua, saudara-saudara dan dakwahku senantiasa tetap dijaga

    dalam keselamatan, karena sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala

    Maha Mulia dan penuh dengan kasih sayang.

    Ditulis oleh

    Abul Hasan Musthofa bin Ismail as-Sulaimani

    Darul Hadits Marib Yaman 3 / Syawal / 1424 H

    Wadi Abidah Diroh Aal Hadi bin Wuhaith rahimahullah

    Pasal Pertama

    Nikmat dan Pentingnya Keamanan, Jalan untuk

    Mewujudkannya dan Cara untuk Menjaganya

    Keamanan dan kesetabilan merupakan nikmat yang sangat

    besar manfaatnya dan dampaknya sangat mulia, ia merupakan

    naungan bagi semua dari panasnya fitnah dan kegoncangan, ia

    merupakan nikmat yang dirasakan oleh pemimpin juga rakyatnya,

    dirasakan oleh si kaya dan miskin, wanita maupun pria, bahkan

    dirasakan oleh binatang. Keamanan akan menjadi hilang karenaadanya rasa takut dan kegoncangan, maka hanya kepada Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala kita memohon perlindungan dari fitnah yang

    membutakan mata dan menulikan telinga.

    Karena perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kemudian

    karena terjaganya keamanan maka dapat ditunaikannya ibadah haji,

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    42/104

    masjid diramaikan, adzan dikumandangkan dari atas menara,

    demikian pula manusia terlindungi darah, harta dan kehormatannya,

    situasi terkendalikan dan harta yang dizhalimi pun dikembalikan, orang

    yang dizhalimi dibela dan orang yang berlaku zhalim dicegah,

    karenanya syiar-syiar Islam dapat ditegakkan demikian pula dakwah

    tauhid dapat diserukan di atas mimbar. Karena dengan terjaganya

    keamanan para ulama pun bisa mengajarkan ilmunya dan para

    penuntut ilmu bisa mengambilnya, berbagai masalah dapat

    diselesaikan, dalil-dalil dapat diketahui, karenanya orang sakit dapat

    dikunjungi, yang mati didoakan, yang kecil disayangi, yang besar

    dihormati, karenanya silaturahmi dapat dijalin, hukum pun dapat

    diketahui, yang maruf diperintahkan dan yang mungkar dicegah, yang

    mulia dihormati sementara yang melanggar aturan dihukum.

    Pada akhirnya, dengan terjaganya keamanan itu maka menjadi

    luruslah urusan dunia dan akhirat, dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala

    memberikan peringatan kepada kita semua dari fitnah yang sangat

    luas bencananya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

    Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus

    menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. (QS Al-Anfaal

    [8]: 25).

    Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kami memohon, semoga kami tidak

    mendapatkan sangsinya karena apa yang dilakukan oleh orang-orang bodoh dan kami

    berlindung kepadaNya atas hilangnya kesehatan dan turunnya bencana dari segala

    murkaNya. Karena sesungguhnya Allah Maha Mulia lagi Maha Penyayang.

    Tatkala keamanan itu merupakan nikmat yang sangat besar maka Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala telah menguji kaum Quraisy dengan memberikan kenikmatan yang

    sangat besar kepada mereka, akan tetapi mereka membalasnya dengan pengingkaran dan

    kesombongan.

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    43/104

    Tidaklah Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan karunia dengan sesuatu yang

    sama sekali bukan kenikmatan, Dialah Yang Maha Dermawan lagi Maha Mulia.

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan

    mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas]. Maka

    hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah Ini (Ka'bah).Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan

    lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Quraisy [106]:

    1-4).

    Dijelaskan dalam riwayat at-Tirmidzi20 dari hadits Abdullah bin

    Mihshan al-Khatmi Radhiyallahu anhu, sungguh Rasulullah shallallahu

    'alaihi was salaam bersabda:

    Barang siapa yang di pagi harinya dalam keadaan aman diri

    dan keluarganya, badannya sehat, memiliki makanan untuk hari itu,

    seakan-akan seluruh dunia miliknya.21

    Syaikh Shalih al Fauzan Rahimahullah berkata :

    .Tidak diragukan lagi, bahwa adanya keamanan merupakan

    kebutuhan yang utama bagi manusia, ia merupakan kebutuhan yang

    lebih mendesak daripada makanan dan minuman, oleh karena itulah

    Nabi Ibrahim 'alaihis salam mendahulukan dalam permohonannya

    kepada Allah, untuk mendapatkan keamanan daripada

    permohonannya atas rizki dalam doanya:

    20 No (2346).21 Lihat Shahihul Jami (6042)

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    44/104

    Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini,

    negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya

    yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan

    kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia

    menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. Al-Baqarah [2]:

    126).

    Karena manusia tidak akan dapat menikmati makanan dan

    minuman dengan adanya rasa takut dan karena rasa takut itu, sarana

    untuk mencari rizki dari satu negeri ke negeri lainnya menjadi

    terputus, karena itulah Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan sangsi

    berat kepada para perampok Dan Islam datang dengan menjaga

    lima perkara yang utama yaitu agama, jiwa, akal, kehormatan dan

    harta, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menetapkan hukuman berat bagi

    orang yang menghilangkan dengan terpenuhinya lima kebutuhan

    tersebut, baik bagi kaum muslimin maupun orang kafir yang ada

    dalam perjanjian dengan kaum muslimin.

    Seorang kafir Muaahad(kafir yang ada dalam perjanjian dengan

    kaum muslimin) memiliki hak yang sama dengan seorang muslim, Nabi

    shallallahu 'alaihi was salaam bersabda :

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    45/104

    Barang siapa yang membunuh seorang kafir muaahad, maka

    dia tidak akan mencium wanginya surga.

    . Maka orang yang mengacaukan kondisi keamanan, dapat jadi

    dia seorang Khawarij atau perampok atau pemmemberontak. Semua

    dari ketiga kelompok di atas akan mendapatkan sangsi yang sangat

    berat, yang dapat memberhentikan perbuatan tersebut, sehingga

    dapat terlindunginya kaum muslimin dari berbagai macam

    keburukannya, demikian pula musta'minin (orang-orang yang dijamin

    keamanannya) dan ahlu dzimmah.22

    Maka bagi setiap orang yang berakal hendaklah dapat menjaga

    keamanan negerinya, yang pertama dengan menjaga aqidahas-

    shohihah, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Subhanahu Wa

    Ta'ala :

    Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman

    mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat

    keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat

    petunjuk. (QS. Al-Anam [6]: 82).

    Mereka pun wajib menegakkan amar maruf nahi munkardengan

    hikmah dan nasihat yang baik dan hendaklah senantiasa menjaga

    ketaatan kepada Rabnya, karena itu dapat menumbuhkan kemuliaan

    di dunia dan akhirat, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    22 Al-Fatawa asy-Syar'iyyah fil Qadhaya asy-Syar'iyyah (hal: 125-127/cetakan kedua/ yang dikumpulkanoleh Muhammad Fahd al-Hushain).

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    46/104

    Dan Sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka:

    "Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya

    mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka.

    dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang

    diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik

    bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka) Dan kalau

    demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari

    sisi kami, Dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus.

    (QS. An-Nisaa' [4]: 66-68).

    Hendaklah setiap orang mengetahui, bahwa berpaling dari

    ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah sebab hilangnya

    nikmat keamanan dan adanya rasa takut dan kebimbangan. Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka

    sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit. (QS. Thaaha [20]:124).

    Dalam ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    47/104

    Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha

    Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaithan (yang

    menyesatkan) maka syaithan itulah yang menjadi teman yang selalu

    menyertainya. (QS. Az-Zukhruf [43]: 36).

    Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

    Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena

    kekafiran mereka. dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian

    itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (QS.

    Saba' [34]: 17).

    Kita semua wajib mengetahui, bahwa masing-masing akan

    bertanggung jawab di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas setiap

    ketidaksetabilan kondisi keamanan yang terjadi karena disebabkan

    oleh fitnah yang dilakukannya baik dalam bentuk ucapan maupun

    perbuatan, dan masing-masing di antara kita wajib mengingkari orang

    yang merusak kondisi keamanan kaum muslimin, tentunya dengan

    kaidah-kaidah syar'i dalam mengingkarinya.

    Sesungguhnya, setiap orang yang merusak keamanan kaum

    muslimin, maka dia telah merusak agama dan dunia mereka. Manusia

    di dunia ini adalah bagaikan orang yang mengundi di atas kapal,

    akhirnya sebagian dari mereka mendapatkan tempat bagian atas dan

    yang lain di bawahnya, lalu mereka yang ada di bawah hendakmelubangi bagiannya (bagian bawah kapal), agar mereka yang ada di

    atas tidak terganggu (dengan bolak-baliknya mereka mengambil air ke

    atas) dan mereka dapat lebih mudah mendapatkan air itu. Seandainya

    yang ada di atas membiarkannya, maka mereka semua akan

    tenggelam, adapun jika yang di atas melarangnya niscaya mereka

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    48/104

    semua akan selamat. Hal itu sebagaimana dikabarkan oleh Nabi

    shallallahu 'alaihi was salaam.

    Maka wajib bagi kita semua untuk tidak berbasa-basi atau

    berbaik sangka kepada orang yang merusak kondisi keamanan negeri,

    juga kepada orang yang membuka fitnah di antara kaum muslimin

    walaupun tujuannya baik. Karena tujuan yang baik saja, tidaklah cukup

    akan tetapi seharusnya juga dengan cara yang benar dengan menjaga

    maqashid syariah (tujuan dan maksud syari'at) dan memperhatikan

    semua bentuk kebaikan, maka yang menjadi ukuran adalah akibat

    yang akan ditimbulkan, wallahu alam.

    Dan ketahuilah, wajib hukumnya bagi setiap orang yang berakal,

    baik para ulama maupun orang awam agar mereka bersabar terhadap

    kezhaliman yang dilakukan oleh para pemimpin, dan hendaklah

    mereka berpegang teguh kepada manhaj Salaf dalam masalah ini

    sehingga tidak menyelisihi ajaran Nabi shallallahu 'alaihi was salaam

    dengan menumpahkan darah, merobek-robek kehormatan dan

    merampas harta umatnya.

    Sebagaimana kita wajib mengambil pelajaran dari apa yang

    terjadi di berbagai negeri. Misalnya apa yang terjadi di Somalia,

    mereka telah memberontak kepada pemimpin yang melakukan

    kezhaliman dan penindasan kepada mereka, lalu apa yang terjadidengan perbuatan itu sampai sekarang ?! Hanya kepada Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala kita memohon, semoga kita dijadikan sebagai

    pembuka semua pintu kebaikan dan penutup semua pintu keburukan,

    dan hanya kepadaNya kita memohon semoga Allah Subhanahu Wa

    Ta'ala menjauhkan kita dan kaum muslimin dari segala keburukan

    yang ada.

    Hendaklah diketahui, bahwa kondisi keamanan tidak akan

    terwujud kecuali bagi negeri yang kuat, yang dapat mengatur manusia

    untuk mencapai kemaslahatan mereka di dunia maupun akhirat dan

    perlu diketahui bahwa negara tidak dapat mewujudkan semua itu

    kecuali dengan beberapa perkara, diantaranya: Ketaatan rakyat

    kepada pemerintah dalam kebajikan, sabar menghadapi kezhaliman

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    49/104

    dan kemungkaran yang dilakukan oleh mereka, tentunya hal ini

    disertai dengan nasihat yang baik, dengan mempertimbangkan

    maslahat dan madharat atas setiap aktifitas, serta menjaga manhaj

    Salaf dan kearifan mereka, bukan sebatas mengikuti semangat dan

    kecerobohan para khalaf!! Banyak dalil yang menjelaskan tentang hal

    itu, di antaranya :

    Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

    Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul

    (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan

    pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al

    Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada

    Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan

    lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisaa' [4]: 59).

    Nabi shallallahu 'alaihi was salaam memerintahkan kita semua

    untuk patuh dan taat kepada pemerintah walaupun mereka berbuat

    kezhaliman, hal itu sebagaimana diriwayatkan dalam shahih Muslim23,

    bahwa Salamah bin Yazid aj-Jufi bertanya kepada Nabi shallallahu

    'alaihi was salaam : Wahai Rasulullah! apa pendapat Baginda tentang

    pemimpin yang menguasai kita, mereka meminta hak mereka kepada

    kami, sementara hak kami mereka abaikan, apa yang Baginda

    perintahkan bagi kami? lalu Nabi berpaling darinya, kemudian dia23 No (1846).

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    50/104

    bertanya lagi, kemudian Nabi berpaling lagi, kemudian dia bertanya

    untuk kedua atau ketiga kalinya, akhirnya al-Asyats bin Qais

    menariknya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi was salaam bersabda :

    "Dengarkan dan taatilah, karena mereka akan menanggung apa

    yang menjadi kewajiban mereka dan kalian akan menanggung apa

    yang menjadi kewajiban kalian.

    Dalam shahih al-Bukhari dan Muslim24dari hadits Ibnu Masud,

    beliau berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi was salaam bersabda

    kepada kami: Sesungguhnya kalian akan melihat kecurangan (pada

    pemimpin kalian) dan perkara yang kalian ingkari, lalu para shahabat

    bertanya: Apa yang baginda perintahkan bagi kami? jawab beliau:

    Tunaikanlah hak mereka dan mintalah hak kalian kepada Allah

    Subhanahu Wa Ta'ala.

    Dalam riwayat Muslim dari hadits Hudzaifah tentang fitnah akhir zaman, Nabi

    shallallahu 'alaihi was salaam bersabda : "Akan ada setelahku para penguasa yang tidak

    mengikuti petunjukku dan tidak melakukan Sunnahku. Dan ada diantara mereka orang-

    orang yang hatinya adalah hati syaithan yang berjasad manusia." Aku (Hudzaifah)

    berkata: "Bagaimana aku harus bersikap jika aku mengalami hal seperti ini?" Rasulullah

    bersabda: "Engkau tetap harus patuh dan taat kepada pemimpin meskipun ia menyiksa

    atau mengambil hartamu, maka tetaplah untuk patuh dan taat!"Renungkanlah dalil-dalil di atas yang menjelaskan wajibnya taat kepada para

    pemimpin dalam kebaikan, juga bersabar menghadapi kezhaliman mereka, yang mana

    hati mereka itu adalah hati syaithan, walaupun didapatkan dari mereka kecurangan dan

    perkara yang mungkar, walaupun mereka menyiksa, mengambil harta dan tidak

    memberikan hak rakyatnya. Ini semua dilakukan untuk menjaga keamanan dan kebaikan

    yang masih tersisa, karena memberontak kepada pemerintah akan menambah parah

    kondisi dan akan menghancurkan segalanya.

    Perhatikan bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi was salaam berpaling sekali atau

    dua kali dari menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Salamah bin Yazid al-Jufi ketika

    dia bertanya : Wahai Rasulullah! apa pendapat baginda tentang

    pemimpin yang menguasai kita, mereka meminta hak mereka kepada

    24 Dalam al-Bukhari no (7052), adapun dalam Muslim no (4752).

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    51/104

    kami sementara hak kami mereka abaikan, apa yang baginda

    perintahkan bagi kami? dan perhatikan jawaban Rasulullah shallallahu

    'alaihi was salaam tentang hak para pemimpin yang hati mereka adalah

    hati serigala yang berjasad manusia, juga jawaban Nabi shallallahu 'alaihi was salaam

    tentang hak pemimpin yang menyiksa lagi mengambil harta !!

    Seandainya salah seorang ulama besar sekarang ini ditanya dengan pertanyaan di

    atas, lalu dia berpaling karena mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi was salaam dan

    berpijak kepada manhaj Salaf dan karena ingin memadamkan api fitnah yang kadang

    terjadi karena adanya sanggahan, niscaya para pemuda yang penuh semangat akan

    berkata dengan kebodohannya : Dia adalah seorang penakut dan tidak mampu

    mengatakan kebenaran, ia hanya boneka, tidak dapat dipercaya juga tidak dapat dijadikan

    rujukan, hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kami berlindung dari fatwanya

    orang-orang bodohdan sikap kurang ajar mereka terhadap ulama !!

    Abu Dzar al-Gifari telah mempraktekkan ajaran Nabi di atas, beliau tidak menjadi

    pembuka fitnah padahal begitu besar semangat beliau dalam beragama dan menjelaskan

    kebenaran, juga kejujuran ucapannya. Dijelaskan dalam As-Sunnah karya Ibnu Abi

    'Ashim25 dari jalan Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu anhuma, beliau berkata:

    "ketika Abu Dzar keluar menuju Ar-Rabadzah, beliau berjumpa dengan sekelompok

    orang dari penduduk Iraq, mereka berkata : Wahai Abu Dzar! telah sampai berita

    kepada kami bahwa engkau dizhalimi, kibarkan bendera peperangan niscaya akan datang

    kepadamu orang-orang yang akan membela kamu, lantas Abu Dzar berkata: Tenang

    wahai umat Islam, karena aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi was salaam

    bersabda :

    "Akan muncul selepas peninggalanku seorang pemimpin, maka muliakanlah dia,

    dan barangsiapa mencari-cari aib dan kesalahannya bererti dia telah merobohkansatu

    sendi dalam Islam dan tidak akan diterima taubatnya sampai dia mengembalikan

    keadaan seperti sediakala."26

    Inilah Abu Dzar sang pembela kebenaran, seorang yang zuhud dan wara, ia

    adalah orang yang tidak menerima adanya perubahan dari apa yang ada pada masa

    25 No (1079)26 Guru kami al-Albani Rahimahullah berkata dalam kitabnya Zhilalul Jannah (2/ 499) : Sanadnya shahih.

  • 8/7/2019 Fitnah Pengeboman Dan Pembunuhan

    52/104

    Rasulullahshallallahu alaihi was salaam, beliau tidak ridho dengan adanya penghinaan

    terhadap penguasa, walaupun ada penyimpangan pada kebanyakan mereka yang beliau

    benci. Sekalipun dia sanggup mengumpulkan masa jika dia menginginkannya, akan tetapi

    masalahnya akan lebih besar lagi berbahaya bagi orang yang memahami al-Quran dan

    as-Sunnah juga maqashid syari'ah. Hal itu beliau lakukan untuk m