Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

19
 PENGARUH CAHAYA DAN SUHU  TERHADAP LAJU TRANSPIRASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI  TUMBUHAN OLEH PURWO SUSILOWATI (083204007) PENDIDIKAN BIOLOGI 2008 PLUS

Transcript of Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

Page 1: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 1/19

PENGARUH CAHAYA DAN SUHU

 TERHADAP LAJU TRANSPIRASIDISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI

 TUMBUHAN

OLEH

PURWO SUSILOWATI (083204007)

PENDIDIKAN BIOLOGI 2008 PLUS

Page 2: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 2/19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangAir merupakan salah satu faktor penentu bagi berlangsungnya kehidupasn

tumbuhan. Air juga mengandung zat terlarut berupa unsur hara. Banyaknya air 

yang ada didalam tubuh tumbuhan selalu mengalami fluktuasi tergantung pada

kecepatan proses masuknya air kedalam tumbuhan, kecepatan proses penggunaan

air oleh tumbuhan, dan kecepatan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan.

Hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan uap atau gas.

Proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berbentuk 

gas ke udara disekitar tumbuhan dinamakan transpirasi.

Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari

  jaringan tumbuhan melalui stomata, kemungkinan kehilangan air dari jaringan

tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi

kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui

stomata.

Secara umum, proses transpirasi berlangsung dalam 2 tahap, yaitu

evaporasi air dan difusi air. Pada dasarnya transpirasi ditentukan oleh seberapa

 besar antara dua sel penutup stomata, sehingga proses-proses yang menyebabkan

membuka dan menutupnya stomata juga menentukan besarnya transpirasi.

Beberapa factor lingkungan yang mempengaruhi proses transpirasi diantaranya

adalah radiasi cahaya, kelembaban, suhu, angin dan keadaan air tanah.

Berdasarkan hal diatas maka kami melakukan eksperimen tentang

 pengaruh cahaya terhadap kecepatan transpirasi dengan menggunakan tanaman

 pacar air ( Impatien balsemia)

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang diatas

adalah :

Bagaimanakah pengaruh lingkungan (intensitas cahaya dan suhu) terhadap

kecepatan transpirasi?

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 2

Page 3: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 3/19

C. Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :

Untuk mengetahui pengaruh lingkungan (intensitas cahaya dan suhu) terhadap

kecepatan transpirasi.

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 3

Page 4: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 4/19

BAB II

LANDASAN TEORI

Tanpa air dan cahaya matahari, tumbuhan tidak dapat melakukan proses

fotosintesis. Air diperoleh tumbuhan dengan mengirimkan sistem akar ke dalam

tanah. Sedangkan cahaya didapatkan oleh tumbuhan dengan mengarahkan daun-

daunnya ke udara. Pengangkutan bahan-bahan dan air pada tumbuhan dinamakan

translokasi, yang terjadi dalam sistem khusus pembuluh-pembuluh pengangkut.

Semua ini terdapat berkelompok dan disebut berkas vaskuler yang meluas ke

seluruh organ tumbuhan mulai dari akar, batang, daun (dalam tulang/uratnya),

serta bunga sehingga transport antara organ-organ terlaksana dengan cepat dan

efisien. Di dalam berkas vaskuler ditemukan dua macam jaringan yang berlainan,

yaitu xilem dan floem yang

merupakan jaringan pada tumbuhan

yang digunakan untuk mengangkut

air dan unsur-unsur hara serta hasil

dari fotosintesis.

Selain pengangkutan air dan

 bahan-bahan yang dilakukan oleh

tumbuhan, tumbuhan juga

melakukan penguapan air. Penguapan air pada tumbuhan dinamakan transpirasi.

Harus begitu banyak air yang hilang melalui proses transpirasi untuk 

membesarkan tumbuhan. Karena rangka molekul semua bahan organik pada

tumbuhan terdiri dari atom karbon yang harus diperoleh dari atmosfer. Karbon

masuk ke dalam tubuh tumbuhan sebagai karbon dioksida (CO2) melalui stomata,

yang paling banyak terdapat di permukaan daun, dan air keluar secara difusi

melalui pori yang sama ini pada saat stomata terbuka.

Faktor lingkungan mempengaruhi tidak hanya pada proses fisika

 penguapan dan difusi, tetapi juga mempengaruhi membuka-menutupnya stomata

 pada permukaan daun yang dilalui lebih dari 90% air yang yang ditranspirasikan

dan CO2. Naiknya suhu daun, misalnya, sangat banyak menaikkan penguapan dan

sedikit difusi, namun mungkin menyebabkan stomata menutup dan membuka

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 4

Page 5: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 5/19

lebih lebar, bergantung pada spesies dan faktor lain. Waktu matahari terbit,

stomata membuka karena meningkatnya pencahayaan, dan cahaya menaikkan

suhu daun sehingga air menguap lebih cepat. Naiknya suhu membuat udara

mampu membawa lebih banyak kelembaban, maka transpirasi meningkat dan

 barangkali bukaan stomata pun terpengaruh. Angin membawa lebih banyak CO2

dan mengusir uap air. Hal ini menyebabkan penguapan dan penyerapan CO2

meningkat, tapi agak kurang dari yang diduga, karena meningkatnya CO2

menyebabkan stomata menutup sebagaian. Bila daun dipanaskan oleh sinar 

matahari dengan panas yang melebihi suhu udara, angin akan menurunkan

suhunya. Akibatnya, transpirasi menurun. Bila kandungan air tanah terbatas,

transpirasi dan penyerapan CO2 terhambat, karena stomata menutup.

A. Stomata

Pada daun terdapat lapisan kutikula berlilin dipermukaan daun sehingga

dapat menghambat difusi, sehingga sebagian uap air dan gas lainnya melewati

 bukaan di antara sel penjaga, bukaan tersebut disebut pori

stomata. Air menguap dalam daun, dari dinding sel

 parenkima palisade dan parenkima bunga karang, yang

secara bersama disebut mesofil, ke dalam ruang antar sel

yang sinambung dengan udara diluar, saat stomata

membuka. Karbon dioksida mengikuti lintas difusi

sebaliknya, yaitu masuk ke dalam daun.

Kadang stomata hanya terdapat di permukaan

 bawah daun, tapi sering kita temui di kedua permukaan,

meskipun lebih banyak terdapat di bagian bawah.Stomata juga berada di dalam cekungan stomata, dan

stomata yang seperti ini di sebut stomata tersembunyi, stomata seperti ini

tampaknya merupakan adaptasi untuk mengurangi transpirasi.

Stomata tumbuhan pada umumnya membuka saat matahari terbit dan

menutup saat matahari tenggelam, sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang

diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari. Stomata menutup lebih cepat jika

tumbuhan ditempatkan dalam gelap secara tiba-tiba. Tingkat cahaya yang tinggi

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 5

Page 6: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 6/19

mengakibatkan stomata membuka lebih besar. Pada sebagian besar tumbuhan,

konsentrasi CO2 yang rendah didaun membuat stomata membuka.

Stomata pada banyak (tetapi tidak semua) spesies sangat peka terhadap

kelembapan atmosfer. Stomata menutup bila selisih kandungan uap air di udara

dan di ruang antar sel melebihi titik kritis. Potensial air di daun juga sangat

 berpengaruh pada pembukaan dan penutupan stomata. Bila potensial air menurun

(rawan air meningkat), stomata menutup. Pengaruh dapat dilawan oleh tingkat

CO2 rendah dan cahaya terang. Pada beberapa tumbuhan, suhu yang tinggi

mengakibatkan pembukaan stomata dan bukan penutupan, akibatnya transpirasi

meningkat dan mengusir bahang dari daun. Angin juga mampu meningkatkan

transpirasi, menjadikan keadaan rawan air dan penutupan stomata.

B. Mekanisme Transpirasi Melalui Stomata

Daun tersusun atas sel-sel epidermis atas, jaringan mesofil yang terdiri atas

 jaringan palisade dan jaringan bunga karang dengan ikatan pembuluh diantara sel

epidermis bawah dengan stomata. Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh

sel-sel mesofil ke rongga antar sel yang ada dalam daun. Dalam hal ini rongga

antar sel jaringan bunga karang merupakan rongga yang besar, sehingga dapat

menampung uap air dalam jumlah yang banyak. Penguapan air ke rongga antar sel

akan terus berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air. Sel-

sel yang menguapkan airnya kerongga antar sel tentu akan mengalami kekurangan

air sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan air ini akan diisi oleh air yang

 berasal dari xylem tulang daun yang selanjutnya tulang daun akan menerima air 

dari batang dan batang menerima dari akar.

Uap air yang terkumpul dalam rongga antar sel akan tetap berada dalamrongga antar sel tersebut selama stomata pada epidermis daun tidak membuka.

Kalaupun ada uap air yang keluar menembus epidermis dan kutikula, jumlahnya

hanya sedikit dan dapat diabaikan. Agar transpirasi dapat berjalan, maka stomata

 pada epidermis tadi harus membuka. Apabila stomata membuka, maka akan ada

 penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfer. Kalau tekanan uap air di

atmosfer lebih rendah dari rongga antar sel, uap air dari rongga antar sel akan

keluar ke atmosfer dan prosesnya disebut transpirasi.

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 6

Page 7: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 7/19

Transpirasi dilakukan oleh tumbuhan melalui stomata, kutikula dan

lentisel. Transpirasi dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu (1) stomater 

yaitu penguapan air yang terjadi secara langsung dari stomata, besarnya 80 – 

90% total trasnpirasi; (2) kutikuler yaitu pengupan yang terjadi secara

langsung melalui kutikula epidermis, besarnya 20 % total transpirasi; (3)

lentikuler yaitu penguapan yang terjadi melalui lentisel, besarnya 0,1 % total

trasnpirasi.

Pada dasarnya stomata akan membuka apabila turgor sel penutup tinggi

dan stomata akan menutup apabila turgor sel penutup rendah. Mekanisme

membuka dan menutupnya stomata dapat dijelaskan dengan tiga teori, yaitu

teori perubahan pati menjadi gula, teori pengangkutan proton K +, dan

 bukaan stomata pada tanaman sukulen.

Teori perubahan pati menjadi gula

• Siang hari terjadi fotosintesis, CO2 diserap, kandungannya dalam ruang

antar sel menurun, pH naik (7), pati dalam sel penjaga terhidrolisis menjadi gula,Ψs sel penjaga turun, Ψw turun, endoosmosis di sel penjaga, Ψp naik, dinding sel

 penjaga tertekan ke arah luar, stomata terbuka

Teori pengangkutan proton (K +)

• Pada siang hari, saat fotosintesis di sel penjaga terbentuk zat antara

fotosintesis yaitu asam malat, kemudian dipecah menjadi H+ dan ion malat, H+

keluar dari sel penjaga, kedudukannya digantikan K +, terjadi

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 7

Page 8: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 8/19

• ikatan K  + dg ion malat membentuk kalium malat, Kmalat masuk ke

vakuola sel penjaga dan menurunkan Ψs nya. Terjadi endoosmosis ke dalam sel

 penjaga, Ψp sel penjaga naik, turgor, dinding sel dari sel penjaga tertekan ke arah

luar, stomata membuka

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Transpirasi

Proses transpirasi yang terjadi pada suatu tumbuhan sangatlah mungkin

dipengaruhi oleh faktor lingkungan, faktor lingkungan tersebut berpengaruh

terhadap laju transpirasi yang terjadi pada tumbuhan. Faktor-faktor lingkungan

tersebut antara lain :

1. Cahaya. Tumbuhan jauh lebih cepat bertranspirasi bilamana terbuka

terhadap cahaya dibandingkan dengan dalam gelap. Hal ini terutama

karena cahaya mendorong/merangsang tumbuhnya stomata dan dengan

demikian sangat meningkatkan pemindahan udara berisikan uap air dari

ruang-ruang udara lapisan bunga karang ke luar. Cahaya juga

meningkatkan transpirasi dengan menghangatkan daun.

2. Suhu. Tumbuhan bertranspirasi lebih cepat pada suhu lebih tinggi. Pada

30oC daun dapat bertranspirasi tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan

 pada suhu 20o

C. Hal ini disebabkan air menguap lebih cepat pada suhulebih tinggi, dan dalam hal ini, juga meningkatkan kelembaban udara

dalam ruang udara dibandingkan dengan yang di luar.

3. Kelembaban. Laju transpirasi juga dipengaruhi oleh kelembaban nisbi

udara sekitar tumbuhan. Laju difusi setiap substansi menurun karena

 perbedaan konsentrasi substansi dalam kedua daerah tersebut menurun.

Kebalikannya pun benar. Karena itu difusi air dari ruang udara pada daun

yang berisikan uap ke luar agak perlahan-lahan apabila udara disekitarnya

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 8

Page 9: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 9/19

agak lembab. Bila udara di sekelilingnya kering, maka difusi berlangsung

 jauh lebih cepat.

4. Angin. Adanya angin lembut juga meningkatkan laju transpirasi. Jika

tidak ada angin, udara dekat dengan daun yang sedang bertranspirasi

makin lembab. Karena itu menurunkan laju transpirasi. Akan tetapi jika

ada hembusan angin lembut, udara lembab itu terbawa dan digantikan oleh

udara segar yang lebih kering.

5. Air tanah. Tumbuhan tidak dapat terus bertranspirasi dengan cepat jika

kelembabab yang hilang tidak digantikan oleh air segar dari tanah. Bila

 penyerapan air oleh akar tidak dapat mengimbangi laju transpirasi, maka

terjadi kekurangan turgor, dan stomata pun menutup. Hal ini dengan

segera sangat mengurangi laju transpirasi.

Selain faktor-faktor lingkungan diatas yang dapat ,mempengaruhi laju

transpirasi, masih banyak lagi faktor internal dari tumbuhan tersebut yang dapat

mempengaruhi laju transpirasi. Seperti tekanan akar, daya isap daun, dan daya

kapilaritas batang.

Meskipun tumbuhan kehilangan air dari proses transpirasi, tetapi ada pula

manfaat yang diperoleh tumbuhan tersebut diantaranya :

• Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel

• Penyerapan dan pengangkutan air, hara

• Pengangkutan asimilat

• Membuang kelebihan air 

• Pengaturan bukaan stomata

• Mempertahankan suhu daun

Selain transpirasi bermanfaat bagi kehidupan tumbuhan, tetapi dapat juga berakibat negative pada tumbuhan diantaranya :

• Transpirasi dapat membahayakan tanaman jika lengas tanah terbatas,

 penyerapan air tidak mampu mengimbangi laju transpirasi, Ψw sel turun, Ψp

menurun, tanaman layu, layu permanent, mati, hasil tanaman menurun

• Sering terjadi di daerah kering, perlu irigasi, meningkatkan lengas tanah,

 pada kisaran layu tetap – kapasitas lapangan

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 9

Page 10: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 10/19

BAB III

METODE PERCOBAAN

A.Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 September 

2010 pukul 14.00 sampai 16.30 wib di laboratorium fisiologi tumbuhan

C10 FMIPA UNESA.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental, karena dilakukan percobaan

untuk menjawab rumusan masalah, dan terdapat variabel-variabel dalam

 penelitian yang dilakukan.

C. Variabel percobaan

Variabel yang digunakan dalam melekukan percobaan ini antara lain :

Variabel kontrol :

Jenis tumbuhan ( Impatien balsemia)

Lama percobaan (30 menit sekali diamati)

Volume air di dalam tabung erlenmeyer 

Tinggi tanaman Impatien balsemia

Variabel manipulasi :

Kondisi lingkungan (intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban)

Variabel respon :

Massa tanaman beserta erlenmeyernya

Kecepatan transpirasi

D. Alat dan Bahan

Alat

1. Erlenmeyer 250 mL 2 buah

2. Sumbat erlenmeyer dengan lubang ditengahnya 2 buah

3. Timbangan 1 buah

4. Termometer 1 buah

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 10

Page 11: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 11/19

5. Higrometer 1 buah

6. Lux meter 1 buah

7. Bohlam lampu 40 watt 2 buah

8. Pisau tajam 1 buah

9. Penggaris 1 buah

10. Kertas milimeter 

Bahan

1. Air  

2. Vaselin

3. Dua pucuk tanaman Pacar air (  Impatien balsemia) yang memiliki

kondisi hampir sama sepanjang 30 cm.

E. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan.

2. Menyediakan 2 buah erlenmeyer, mengisinya dengan air volume 150 mL.

3. Memotong miring pangkal pucuk batang tanaman pacar air dalam air, dan

segera memasukkan potongan tanaman tersebut pada tabung erlenmeyer 

melalui lubang pada sumbat sampai bagian bawahnya terendam air.

Membuang bunga, kuncup, daun yang rusak dan mengolesi luka tumbuhan

 pacar air tersebut dengan vaselin. Demikian pula mengolesi celah-celah

yang ada dengan vaselin (misalnya sekitar sumbat penutup).

4. Menimbang kedua erlenmeyer tersebut lengkap dengan tanaman pacar air 

dan air yang ada di dalamnya dan mencatat hasilnya.

5. Meletakkan erlenmeyer 1 di dalam ruangan dan erlenmeyer 2 pada tempat

dengan jarak 20 cm dari lampu pijar 2 x 40 watt. Mengukur kondisi

lingkungan kedua tempat tersebut meliputi suhu, intensitas cahaya dan

kelembaban.

6. Setiap 30 menit menimbang erlenmeyer beserta perlengkapannya dan

mencatat hasilnya.

7. Mengulangi pengukuran sebanyak 3 kali.

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 11

Page 12: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 12/19

8. Setelah penimbangan terakhir, mengambil daun-daun pada tanaman

tersebut, kemudian mengukur luas total daun tersebut dengan kertas

milimeter/grafik, caranya sebagai berikut :

• Membuat pola masing-masing daun pada kertas grafik.

• Menghitung luas daun dengan ketentuan: apabila kurang dari ½

kotak dianggap nol, dan apabila lebih dari ½ kotak dianggap satu.

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 12

Page 13: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 13/19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel Hubungan antara Faktor Lingkungan (Cahaya, Suhu, dan Kelembaban)

terhadap Kecepatan Transpirasi

Intensitas

Cahaya

(cd/m2)

Suhu

(0C)

Kelembaban

(%)

Berat

Awal

(g)

Selisih Berat (g) Rata-Rata

Selisih

 berat (g)

Kecepatan

Transpirasi

(g/menit/cm2)30’ 30’’ 30’’’

1600

(terang)

33 76 336,90,5

(336,4)

0,3

(336,1)

0,2

(335,9)

0,3 1,06 x 10-4

600

(gelap)31 79 336,1

0

(336,1)

0,1

(336,0)

0,1

(335,9)0,06 0,247 x 10-4

Tabel luas permukaan daun

Erlenmeyer Daun ke- Luas daun Rata-rata

A

(600 cd/m2)

1 5

81

2 12

3 8

4 8

5 146 9

7 11

8 2

9 6

10 6

B

(1600 cd/m2)

1 13

94

2 11

3 11

4 14

5 15

6 117 11

8 3

9 4

10 4

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 13

Page 14: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 14/19

Grafik Pengaruh Faktor Lingkungan (Intensitas Cahaya, Suhu, dan Kelembaba

terhadap Kecepatan Transpirasi

0

0,00005

0,0001

0,00015

0,0002

0,00025

0,0003

600 1600Intensitas Cahaya (lux)

   K  e  c  e  p

  a   t  a  n   T  r  a  n  s  p   i  r  a  s   i   (  g   /  m  e  n   i   t   /  c  m   2   )

Ket:

A: tanaman pacar air yang tidak diberi cahaya

Suhu: 310C

Kelembaban: 79%

Intensitas cahaya: 600 lux

Kecepatan transpirasi: tanaman A= 0,3/30/81= 1,06 x 10-4 g/menit/cm2

B: Tanaman pacar air yang diberi cahaya (lampu)

Suhu: 33oC

Kelembaban: 76%

Intensitas cahaya: 1600 lux

Kecepatan transpirasi: tanaman B= 0,06/30/94

= 0,247 x 10-4 g/menit/cm2

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 14

Page 15: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 15/19

B. Analisis Data

Dari data percobaan dan grafik yang diperoleh pada percobaan ini dapat

diambil suatu analisis bahwa pada kondisi gelap dengan suhu sebesar 31oC,

kelembaban udara sebesar 79%, dan intensitas cahaya sebesar 600 lux didapatkan

kecepatan transpirasi pada tanaman pacar air adalah sebesar 0,0000247

gram/menit/cm2. Dan pada kondisi terang dengan suhu sebesar 33oC, kelembaban

udara sebesar 76%, dan intensitas cahaya sebesar 1600 lux didapatkan kecepatan

transpirasi pada tanaman pacar air sebesar 0,000106 gram/menit/cm2. Dari analisis

ini dapat diketahui bahwa intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban yang dalam

hal ini merupakan faktor lingkungan dapat mempengaruhi kecepatan transpirasi

 pada tanaman.

C. Pembahasan

Dari analisis data didapatkan bahwa kecepatan transpirasi pada tanaman

  pacar air dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang dalam hal ini yang

mempengaruhi kecepatan transpirasi adalah intensitas cahaya, suhu, dan

kelembaban. Pada kondisi gelap dengan intensitas cahaya sebesar 600 lux dengan

suhu sebesar 31oC, kelembaban udara sebesar 79% kecepatan transpirasi tanaman

adalah 0,0000247 gran/menit/cm2. Hal ini terjadi karena pada tanaman tidak 

mengeluarkan banyak uap air atau yang disebut dengan transpirasi, sehingga

kecepatan transpirasinya juga rendah.

Pada kondisi terang dengan intensitas cahaya yang lebih besar yaitu

sebesar 1600 lux dengan suhu sebesar 33oC, kelembaban udara sebesar 76%

kecepatan transpirasi tanaman adalah sebesar 0,000106 gram/menit/cm2. Hal ini

terjadi karena pada tanaman tersebut terjadi laju transpirasi yang tinggi sehingga

  banyak uap air yang dikeluarkan oleh tanaman melalui daun. Oleh karena

 banyaknya uap air yang dikeluarkan oleh tanaman akibat dari laju transpirasi yang

tinggi maka kecepatan transpirasi juga tinggi dibandingkan dengan kecepatan

transpirasi tanaman pada keadaan gelap.

Hal ini disebabkan karena pada kondisi lingkungan dengan intensitas

cahaya tinggi (80 watt/pada siang hari) maka stomata pada tanaman pacar air akan

lebih cepat membuka sehingga proses transpirasi berjalan lebih cepat.

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 15

Page 16: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 16/19

Membukanya stomata karena pengaruh dari sel penutup yang mempunyai klorofil

dan melakukan aktivitas fotosintesis dengan hasil terbentuk gula (larut dalam

cairan sel penutup) sehingga menyebabkan Potensial Air (PA) cairan sel penutup

turun dan Potensial Osmotik (PO) cairan sel penutup turun, yang selanjutnya

terjadi turgor pada sel penutup kemudian stomata membuka dan terjadi

transpirasi.

Saat stomata membuka, maka akan ada penghubung antara antara rongga

antar sel dengan atmosfer sehingga uap air akan keluar. Akibatnya PA di stomata

lebih rendah dari pada di rongga antar sel, sehingga uap air yang ada di rongga

antar sel akan masuk ke stomata dan terjadi transpirasi. Jika hal ini terus

 berlangsung, maka sel-sel yang menguapkan airnya ke rongga antar sel akan

mengalami kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan air ini

akan diisi oleh air yang berasal dari xylem tulang daun, selanjutnya tulang daun

menerima air dari batang, dan batang menerima dari akar, begitu seterusnya. Jadi,

dapat dikatakan jika intensitas cahaya yang mengenai tanaman itu tinggi, maka

stomatanya akan lebih cepat membuka sehingga mempercepat jalannya air dari

akar ke batang kemudian ke xylem tulang daun selanjutnya ke rongga antar sel

dan samapi ke stomata hingga terjadi transpirasi.

Sedangkan pada intensitas cahaya 600 cd/m2 mempunyai kecepatan

transpirasi lebih kecil karena tidak banyak stomata yang membuka, sehingga uap

air yang dialirkan ke udara lebih sedikit. Hal ini menjadikan potensial air dalam

rongga antar sel tidak banyak mengalami penurunan. Sedangkan pada stomata,

Potensial Osmotik (PO) dan Potensial Air (PA) cairan sel penutup tinggi.

Sehingga terjadi osmosis dari sel penutup ke sel-sel sekitar yang mempunyai

  potensial air rendah sehingga stomata menutup dan terjadi aliran air yangmenyebabkan sel penutup kekurangan air atau mengkerut. Hal ini mengakibatkan

kecepatan transpirasi berjalan lambat.

Hal ini juga berlaku untuk suhu, dimana pada suhu 330C kecepatan

transpirasinya lebih cepat dibandingkan dengan suhu 310C, hal ini terjadi karena

kenaikan suhu udara akan mempengaruhi kelembaban relatifnya. Meningkatnya

suhu pada siang hari, biasanya akan menyebabkan kelembabab relative udara

menjadi makin rendah. Sehingga akan mengakibatkan perbedaan tekanan uap air 

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 16

Page 17: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 17/19

di dalam rongga daun dengan di udara menjadi makin besar yang akhirnya dapat

meningkatkan laju transpirasi. Sebaliknya pada suhu 310C kelembaban relatifnya

tinggi sehingga perbedaan tekanan uap air di udara menjadi makin kecil yang

akhirnya menjadilan laju transpirasi makin lambat.

Laju transpirasi maupun kecepatan transpirasi pada suatu tumbuhan atau

tanaman dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan internal maupun eksternal

tumbuhan itu sendiri. Faktor lingkungan eksternal yang sering mempengaruhi

kecepatan transpirasi adalah keadaan intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban

udara yang ada di lingkungan luar tumbuhan. Tumbuhan akan bertranspirasi lebih

cepat apabila cahaya atau suhu di lingkungan luar tumbuhan itu tinggi. Dan

tumbuhan akan bertranspirasi lebih cepat apabila kelembaban udara di lingkungan

luar tumbuhan itu rendah atau dalam kata lain udara tersebut kering.

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 17

Page 18: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 18/19

BAB V

SIMPULAN

Cahaya dan suhu yang berada di lingkungan luar tumbuhan sangat

  berpengaruh terhadap kecepatan transpirasi tumbuhan tersebut. Semakin besar 

intensitas cahaya maupun suhu maka makin tinggi/besar kecepatan transpirasi

tumbuhan. Semakin rendahintensitas cahaya maupun suhu maka makin

rendah/kecil kecepatan transpirasi tumbuhan.

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 18

Page 19: Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

5/11/2018 Fistum Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fistum-pengaruh-cahaya-thd-transpirasi 19/19

DAFTAR PUSTAKA

Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi 5. Bogor : Airlangga.

Rahayu, Yuni Sri, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan . Surabaya:

Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Unesa.

Sasmitahardja, Dradjat, dkk. 1997. Fisiologi Tumbuhan . Bandung : Depdikbud.

Soerdikoesoemo, Wibisono, dkk. 1995.   Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan.

Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah.

 Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 19