FISTUM Sandy 2.docx
-
Upload
sandypradipta -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of FISTUM Sandy 2.docx
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
1/18
I. Judul
Penguapan Air Melalui Transpirasi
II. Tujuan
Untuk mengetahui proses dan kecepatan penguapan air tumbuhan melalui
proses transpirasi serta faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.
III. Dasar Teori
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap
dari jaringan tumbuhan melalui stomata, kutikula dan lentisel . Kemungkinan
kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja
terjadi, tetapi porsi kehilangna tersebut sangat kecil dibanding dengan yang hilang
melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang
hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui
stomata. Transpirasi merupakan bagian dari siklus air, dan itu adalah hilangnya
uap air dari bagian tanaman (mirip dengan berkeringat), terutama pada daun tetapi
juga di batang, bunga dan akar. Permukaan daun yang dihiasi dengan bukaan yang
secara kolektif disebut stomata, dan dalam kebanyakan tanaman mereka lebih
banyak pada sisi bawah dedaunan. Transpirasi juga dapat mendinginkan tanaman
dan memungkinkan aliran massa nutrisi mineral dan air dari akar ke tunas. Aliran
massa air dari akar ke daun disebabkan oleh penurunan hidrostatik (air) tekanan di
bagian atas dari tumbuhan karena difusi air dari stomata ke atmosfer. Air diserap
pada akar dengan osmosis, dan semua nutrisi mineral dilarutkan perjalanan
dengan melalui xylem (Lakitan, 1993 : 67).
Gerakan uap air, O2 dan CO2 pada tanaman dilakukan melalui permukaan
daun. Hal ini dilakukan dengan membuka dan menutup pori-pori, biasanya
ditemukan di sisi bawah daun (stomata). Pembukaan dan penutupan stomata
dikendalikan oleh sel-sel khusus yang disebut sel penjaga (Gruia, 2011 : 152).
Stomata adalah lubang pada permukaan adaksial/abaksial daun yang
dikelilingi oleh dua sel penutup. Sedangkan menurut Willmer (1983), stomata
terdiri dari sel penutup dan sel tetangga. Frekuensi stomata tiap-tiap tumbuhan
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
2/18
beragam. Stomata merupakan salah satu derivat epidermis, sehingga perubahan
intensitas cahaya yang berpengaruh terhadap epidermis juga akan berpengaruh
terhadap stomata. Perubahan jumlah stomata dan epidermis dapat dilihat melalui
indeks stomata. Indeks stomata merupakan perbandingan antara jumlah stomata
dengan jumlah total epidermis ditambah stomata, dimana tiap satu stoma dihitung
sebagai satu sel. Indeks stomata menunjukkan tingkat kerapatan stomata (Sundari
dan Atmaja, 2011 : 67).
Pengaturan stomata memegang peran utama dalam pengendalian
kehilangan air. Konduktansi stomata yang rendah berhubungan dengan
densitas stomata, yang kemungkinan berperan dalam pola konservasi
penggunaan air Stomata mengatur status air tanaman melalui regulasi
banyaknya ekstraksi air dari tanah oleh tanaman dengan pengontrolan laju
kehilangan air ke atmosfer Kecepatan penutupan stomata, sebagai respons
stomata terhadap perubahan defisit tekanan uap, sangat ditentukan oleh
sensitivitas . Defisit tekanan uap antara daun dan udara menjadi driving force
transpirasi. Transpirasi akan meningkat seiring dengan peningkatan defisit
tekanan uap dari udara kering (Adisyahputra, 2008 : 73-74).
Kegiatan fotosintesis dilakukan baik oleh musiman dan diurnal perubahan
(fluktuasi intensitas cahaya, suhu daun, suhu udara dan kelembaban (Gruia, 2011 :
152).
Banyaknya air yang ditranspirasikan oleh tumbuhan merupakan kejadian
yang khas, meskipun perbedaan terjadi antara satu spesies dengan spesies lainnya.
Transpirasi dilakukan oleh tumbuhan melalui stomata, kutikula dan lentisel.
Berdasarkan atas sarana yang digunakan untuk melaksanakan transpirasi tersebut
dikenal istilah transpirasi stomata, transpirasi kutikula dan trasnpirasi lentisel.
Transpirasi pentiing bagi tumbuhan karena berperan dalam hal membantu
meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dengan
cara melepaskan kelebihan panas dari tubuh, dan mengatur turgor optimum di
dalam sel (Dwidjoseputro,1994 : 119).
Dalam batasan terentu, semakin banyak pori, maka penguapan juga
semakin cepat. Posisi lubang yang berdekatan menyebabkan penguapan melalui
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
3/18
lubang yang satu terhambat oleh penguapan lubang yang berdekatan, karena jalan
yang ditempuh oleh molekul air yang melewati lubang tidak lurus tetapi
membelok karena pengaruh sel penutup. Bentuk stomata yang oval juga
memudahkan pengeluaran air daripada bentuk stomata yang bundar. Deretan
molekul-molekul air yang kuat lebih banyak jika keliling dari stomata lebih
panjang. Pengeluaran air yang maksimal terjadi jika jarak antara stomata 20 kali
diameternya. Transpirasi mempunyai arti penting bagi tanaman. Transpirasi pada
dasarnya suatu penguapan air yang membawa garam-garam mineral dari dalam
tanah. Transpirasi jiga bermanfaat di dalam hubungan penggunaan sinar matahari,
kenaikan temperatur yang diterima tanaman digunakan untuk penguapan air
(Dwidjoseputro, 1989).
Pada kondisi kekeringan yang paling urgen bagi tanaman adalah
peningkatan pengambilan air, yang biasanya tersedia pada posisi yang lebih
dalam. Proses penurunan kehilangan air juga dapat dilakukan dengan penutupan
stomata, penggulungan daun dan penurunan potensial air daun. Penurunan
potensial air daun mungkin dapat dilakukan dengan peningkatan perubahan
tekanan turgor, yang sangat tergantung pada elastisitas dinding sel, atau
perubahan potensial osmotik, yang sangat tergantung pada konsentrasi larutan
dalam sel. Kehilangan air daun juga dapat dicapai dengan memperkecil luas
permukaan daun dan mereduksi konduktansi stomata (Adisyahputra. 2008 : 73).
IV. Metode Penelitian
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1
Alat
Gunting tanaman / cutter
Ember
Gelas ukur 10 ml
Timbangan
Kertas kuarto
Kertas grafik
Gelas obyek dan gelas penutup
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
4/18
Rak tabung
Mikroskop4.1.2 Bahan
Batang / rantingImpatient balsamina(pacar air)
Batang / rantingBauhiniasp.
Minyak kelapa
Kuteks bening (cat kuku)
4.2 Langkah Kerja
Memotong batang atau ranting pacar air dan Bauhinia sp. di bawahpermukaan air. Mengusahakan potongan selalu berada di dalam air,
demikian juga sewaktu memasukkan potongan atau ranting tumbuhan ke
dalam gelas ukur usahakan selalu terendam.
Mengisi untuk setiap perangkat (set) 3 gelas ukur 10 ml, dengan air
sebanyak 6-7 ml.
Memasukkan segera potongan ranting tumbuhan tersebut ke dalam 2 gelas
ukur dan satu gelas ukur dibiarkan tanpa tumbuhan (sebagai control).
Membuat tinggi permukaan air.
Menambahkan minyak goreng pada masing-masing gelas ukur dan mencatat
penambahan volume yang terjadi
Meletakkan 1 gelas ukur di tempat terik, 1 gelas ukur di tempat teduh, dan
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
5/18
1 gelas ukur tanpa tanaman sebagai kontrol
Mengamati dan mencatat perubahan volume air selama 30 menit dengan
membaca skala pada gelas ukur setiap interval 5 menit
Meletakkan 1 gelas ukur di tempat terik, 1 gelas ukur di tempat teduh, dan
1 gelas ukur tanpa tanaman sebagai kontrol
Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan
Mengukur luas daun dengan metode penimbangan
Mengoleskan kuteks bening di sisi atas dan bawah daun, setelah mengering
tarik dengan bantuan pinset dan letakkan pada gelas objek
Menambahkan air pada gelas objek dan amati dibawah mikroskop dengan
perbesaran 400x
Menghitung jumlah stomata di atas dan dibawah permukaan daun serta luas
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
6/18
buidang pandang (mm luas daun)
Mengkonversikan jumlah stomata per satuan mm luas daun dan mencatat
hasil yang diperoleh pada tabel pengamatan
Menghitung laju transpirasi dari jumlah perubahan volume air dan waktu
yang digunakan (ml/5menit)
V. Hasil Pengamatan
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
7/18
VI.
Pembahasan
Pada percobaan yang kami lakukan kali ini berjudul Penguapan Air
Melalui Transpirasi yang bertujuan untuk mengetahui proses dan kecepatan
penguapan air tumbuhan melalui proses transpirasi serta faktor-faktor lain yang
mempengaruhinya.
Fungsi transpirasi pada tumbuhan, antara lain :
1. Meningkatkan daya isap daun pada proses penyerapan air
2.
Mengurangi jumlah air dalam tumbuhan jika terjadi penyerapan yang
berlebihan
3. Dapat menumbuhkan tanaman penghisapan dan pengangkutan serta
meningkatkan hormon
4. Mempengaruhi tanaman difusi secara langsung tidak langsung memperlancar
difusi sel
5.
Mempengaruhi absorbsi air dan mineral oleh akar
6.
Mempengaruhi evaporasi dalam sejumlah air
7. Mempertahankan kestabilan suhu daun
8.
Mempengaruhi proses membuka dan menutupnya stomata yang secara tidak
langsung tidak mempengaruhi transpirasi dan respirasi
Alat yang digunakan dalam percobaan yaitu : Gunting tanaman / cutter
digunakan untuk memotong tanaman dalam air, alasan kenapa harus memotong
tanaman dalam air adalah untuk menjaga keadaan ruang xylem yang kosong agar
tidak dimasuki oleh udara atau zat lain yang dapat mengganggu data hasil
percobaan. Ember, gelas ukur 10 ml, timbangan, kertas kuarto, kertas grafik, gelas
obyek dan gelas penutup, rak tabung, dan mikroskop.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu Batang /
ranting Impatient balsamina (pacar air), Batang / ranting Bauhinia sp. , minyak
kelapa yang dituangkan diatas air dengan tujuan untuk menghilangkan proses
penguapan air, dan kuteks bening (cat kuku) yang digunakan sebagai cetakan
daun yang nantinya akan diamati dibawah mikroskop dan didapatkan cetakan
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
8/18
daun (stomata) yang menunjukkan keadaan transpirasi yang terjadi dalam daun
tersebut.
Analisis jumlah stomata atas dan bawah
Dari percobaan didapatkan hasil jumlah stomata bagian atas dan bawah
tumbuhanBauhiniasp. adalah (2 dan 21 dikelompok 1) dan ( 2 dan 0 dikelompok
2) pada tempat gelap, sedangkan pada tempat terabg (5 dan 22 dikelompok 1) dan
(1 dan 0 dikelompok 2) sedangkan pada tumbuhan pacar air adalah (3 dan 34
dikelompok 3) dan (22 dan 46 dikelompok 4) ditempat gelap, sedangkan ditempat
terang (23 dan 49) dan (23 dan 49) dari data tersebut dapat dilihat
bahwasannya jumlah stomata dibagian atas lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah stomata pada bagian bawah, meskipun pada kelompok dua data jumlah
stomata pada bagian bawah tidak dapat teramati, hal ini terjadi kesalahan
praktikum yang kurang berhati hati dalm mengelupasi cat kuku pada daun
sehingga cetakan stomata rusak dan tidak dapat teramati, namun secara garis besar
data ini sesuai dengan literatur yaitu berdasarkan fungsinya stomata paling banyak
terdapat pada bagian bawah daun, hal tersebut dikarenakan pada bagian atas daun
lebih berfungsi untuk proses fotosntesis dan banyak stomata pada bagian bawah
daun yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan. Selain itu
stomata pada bagian atas daun lebih banyak mendapatkan penyinaran sehingga
jumlah stomata harus dikurangi untuk mengurangi penguapan yang berlebih
Karena paparan matahari.
Analisis Luas stomata pada bagian gelap dan terang
Dari percobaan didapatkan hasil jumlah luas stomata pada daerah gelap
dan terang tumbuhan pacar air maupunBauhiniasp dapat diketahui bahwasannya
luas stomata pada daerah terang jauh lebih besar dibandingkan dengan luas
stomata pada daerah yang gelap, hal ini sesuai dengan lieratur bahwasannya
Sebagian besar transpirasi terjadi melalui stomata karena kutikula secara relatif
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
9/18
tidak tembus air,dan hanya sedikit transpirasi yang terjadi apabila stomata
tertutup. Dengan terbukanya stomata lebih lebar, lebih banyak pula kehilangan air.
Selain itu pada luas stomata pada daerah terang lebih lebar daripada daerah
gelap yaitu karena stomata pada daerah terang dalam keadaan membuka, sesuai
dengan teori bahwasannya hal tersbut dikarenakan pembukaan stomata
dipengaruhi oleh faktor cahaya terutama radiasi sinar gelombang red oleh sinar
matahari. sehingga pada tumbuhan yang ditempatkan pada terang stomatanya
lebar.
Analisis perbedaan respirasi pada tumbuhan Pacar air dan Bauhiniasp
Jika kita membandingkan data laju transpirasi pada tumbuhan pacar air
(Impatiens balsamina) dan tumbuhan kupu-kupu (Bauhinia sp.) maka kecepatan
laju transpirasi pacar air lebih besar dibandingkan dengan Bauhinia sp.. hal
tersebut tidak sesuai dengan teori bahwa tumbuhan pacar air (Impatiens
balsamina) mempunyai batang basah (herbaceous), yaitu batang lunak dan berair.
Sedangkan batang tumbuhan kupu-kupu (Bauhinia sp.) adalah batang berkayu,
yaitu batang yang biasanya keras dan kuat karena sebagian besar jaringannya
terdiri atas kayu. Dari jenis batang, kita bisa menganalisis bahwa laju transpirasi
tumbuhan pacar air akan cenderung lebih lambat atau sedikit, karena karakteristik
tumbuhan berbatang basah adalah akan meminimalisir kehilangan air untuk
cadangan air dalam batang itu sendiri. Batang herbaceous akan tetap melakukan
proses transpirasi tetapi tidak dalam jumlah atau skala yang berlebihan, proses
kehilangan airnya sampai keadaan air dalam tumbuhan itu seimbang. Berbeda
dengan tumbuhan berkayu, yang jika kita tinjau dari krakteristiknya struktur sudah
berbeda. Tumbuhan berkayu memiliki susunan yang lebih kompleks, selain itu
proses pengangkutan air tidak akan banyak disimpan di dalam batang karena jenis
batang berkayu adalah kering, tidak basah seperti pada pacar air. Jadi proses
transpirasi akan cenderung lebih besar karena tidak perlu menyimpan cadangan
air dalam batang dengan jumlah yang besar.
Faktor factor lain yang mempengaruhi laju transpirasi
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
10/18
Faktor dalam adalah:
1. Penutupan stomata : Sebagian besar transpirasi terjadi melalui stomata karena
kutikula secara relatif tidak tembus air, dan hanya sedikit transpirasi yang
terjadi apabila stomata tertutup. Jika stomata terbuka lebih lebar, lebih banyak
pula kehilangan air tetapi peningkatan kehilangan air ini lebih sedikit untuk
mesing-mesing satuan penambahan lebar stomata Faktor utama yang
mempengaruhi pembukaan dan penutupan stomata dalam kondisi lapangan
ialah tingkat cahaya dan kelembapan.
2. Jumlah dan ukuran stomata : Jumlah dan ukuran stomata, dipengaruhi oleh
genotipe dan lingkungan mempunyai pengaruh yang lebih sedikit terhadap
transpirasi total daripada pembukaan dan penutupan stomata.
3. Jumlah daun : Makin luas daerah permukaan daun, makin besar transpirasi.
4.
Penggulungan atau pelipatan daun : Banyak tanaman mempunyai mekanisme
dalam daun yang menguntungkan pengurangan transpirasi apabila persediaan
air terbatas.
5.
Kedalaman dan proliferasi akar : Ketersedian dan pengambilan kelembapan
tanah oleh tanaman budidaya sangat tergantung pada kedalaman dan proliferasi
akar. Perakaran yang lebih dalam meningkatkan ketersediaan air, dari
proliferasi akar (akar per satuan volume tanah ) meningkatkan pengambilan air
dari suatu satuan volume tanah sebelum terjadi pelayuan permanen.
Faktor luar adalah :
1. Sinar matahari
Seperti yang telah dibicarakan didepan, maka sinar menyebabkan membukanya
stoma dan gelap menyebabkan tertutupnya stoma, jadi banyak sinar berarti juga
mempergiat transpirasi. Karena sinar itu juga mengandung panas (terutama sinar
infra-merah), maka banyak sinar berarti juga menambah panas, dengan demikian
menaikkan tempratur. Kenaikan tempratur sampai pada suatu batas yang tertentu
menyebabkan melebarnya stoma dan dengan demikian memperbesar transpirasi .
2. Temperatur
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
11/18
Merupakan faktor lingkungan yang terpenting yang mempengaruhi transpirasi
daun yang ada dalam keadaan turgor. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih
sama dengan suhu udara, tetapi daun yang kena sinar matahari mempunyai suhu
10o -20o F lebih tinggi daripada suhu udara. Pengaruh tempratur terhadap
transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut lain, yaitu didalam hubungannya
dengan tekanan uap air di dalam daun dan tekanan uap air di luar daun. Kenaikan
temperatur menambah tekanan uap di dalam daun. Kenaikan tempratur itu sudah
barang tentu juga menambah tekanan uap di luar daun, akan tetapi berhubung
udara di luar daun itu tidak di dalam ruang yang terbatas, maka tekanan uap tiada
akan setinggi tekanan uap yang terkurung didalam daun. Akibat dari pada
perbedaan tekanan ini, maka uap air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke
udara bebas
3.
Kebasahan udara (Kelembaban udara)
Pada hari cerah udara tidak banyak mengandung uap air. Di dalam keadaan yang
demikian itu, tekanan uap di dalam daun jauh lebih lebih tinggi dari pada tekanan
uap di luar daun, atau dengan kata lain, ruang di dalam daun itu lebih kenyang
akan uap air daripada udara di luar daun, jadi molekul-molekul air berdifusi dari
konsentrasi tinggi (di dalam daun) ke konsentrasi yang rendah (di luar daun.
Kesimpulannya ialah, udara yang basah menghambat transpirasi, sedang udara
kering melancarkan transpirasi. Pada kondisi alamiah, udara selalu mengandung
uap air, biasanya dengan konsentrasi antara 1 sampai 3 persen. Sebagian dari
molekul air tersebut bergerak ke dalam daun melalui stomata dengan proses
kebalikan transpirasi. Laju gerak masuknya molekul uap air tersebut berbanding
dengan konsentrasi uap air udara, yaitu kelembaban. Gerakan uap air dari udara
ke dalam daun akan menurunkan laju neto dari air yang hilang. Dengan demikian,
seandainya faktor lain itu sama, transpirasi akan menurun dengan meningkatnya
kelembaban udara
4. Angin
Pada umumnya angin yang sedang, menambah kegiatan transpirasi. Karena angin
membawa pindah uap air yang bertimbun-timbun dekat stoma. Dengan demikian,
maka uap yang masih ada di dalam daun kemudian mendapat kesempatan untuk
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
12/18
difusi ke luar . Angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling
bertentangan terhadap laju transpirasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa
angin cenderung untuk meningkatkan laju transpirasi, baik di dalam naungan atau
cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi, di bawah sinar matahari,
pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap
penurunan laju transpirasi, cenderung lebih penting daripada pengaruhnya
terhadap penyingkiran uap air. Dalam udara yang sangat tenang suatu lapisan tipis
udara jenuh terbentuk di sekitar permukaan daun yang lebih aktif bertranspirasi.
Jika udara secara keseluruhan tidak jenuh, maka akan terdapat gradasi konsentrasi
uap air dari lapisan udara jenuh tersebut ke udara yang semakin jauh semakin
tidak jenuh. Dalam kondisi seperti itu transpirasi terhenti karena lapisan udara
jenuh bertindak sebagai penghambat difusi uap air ke udara di sekitar permukaan
daun. Oleh karena itu, dalam udara yang tenang terdapat dua tahanan yang harus
ditanggulangi uap air untuk berdifusi dari ruang-ruang antar sel ke udara luar.
Yang pertama adalah tahanan yang harus dilalui pada lubang-lubang stomata, dan
yang kedua adalah tahanan yang ada dalam lapisan udara jenuh yang
berdampingan dengan permukaan daun. Oleh karena itu dalam udara yang
bergerak, besarnya lubang stomata mempunyai pengaruh lebih besar terhadap
transpirasi daripada dalam udara tenang. Namun, pengaruh angin sebenarnya lebih
kompleks daripada uraian tadi karena kecendrungannya untuk meningkatkan laju
transpirasi sampai tahap tertentu dikacaukan oleh kecendrungan untuk
mendinginkan daun-daun sehingga mengurangi laju transpirasi. Tetapi efek angin
secara keseluruhan adalah selalu meningkatkan transpirasi
5. Keadaan air dalam tanah
Air di dalam tanah ialah satu-satunya suber yang pokok, dari mana akar-akar
tanaman mendapatkan air yang dibutuhkannya. Absorpsi air lewat bagian-bagian
lain yang ada di atas tanah seperti batang dan daun juga ada, akan tetapi
pemasukan air lewat bagian-bagian itu tiada seberapa kalau dibanding dengan
penyerapan air melalui akar.
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
13/18
Tersedianya air dalam tanah adalah faktor lingkungan lain yang mempengaruhi
laju transpirasi. Bila kondisi air tanah sedemikian sehingga penyediaan air ke sel-
sel mesofil terhambat, penurunan laju transpirasi akan segera tampak
Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi air
dari akar. Pada siang hari, biasanya air ditranspirasikan dengan laju yang lebih
cepat daripada penyerapannya dari tanah. Hal tersebut menimbulkan defisit air
dalam daun. Pada malam hari akan terjadi kondisi yang sebaliknya, karena suhu
udara dan suhu daun lebih rendah. Jika kandungan air tanah menurun, sebagai
akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi
lebih lambat.
VII.Penutup
7.1. Kesimpulan
Proses transpirasi Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh
sel sel mesofil ke rongga antar sel yang ada dalam daun dan sel-sel yang
menguapkan airnya kerongga antar sel, tentu akan mengalami kekurangan
air sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan ini akan diisi oleh air
yang berasal dari xilem tulang daun, yang selanjutnya tulang daun akan
menerima air dari batang dan batang menerima dari akar dan seterusnya.
Laju kecepatan transpirasi setiap tumbuhan (Pacar air danBauhinia
sp.) berbeda-beda karena pengaruh beberapa factor seperti factor dalam
(ukuran daun, ketebalan daun, lapisan lilin, bulu dan jumlah stomata) dan
factor luar (radiasi, temperature, kelembapan, tekanan udara, angina dan
keadaan air dalam tanah).
7.2. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum harus terlebih dahulu
memprkirakan tempat dan waktu yang tepat saat meletakkan posisi
tanaman ditempat yang terang, sebab hal itu nantinya akan mempengaruhi
hasil pengamatan, selain itu praktikan juga harus lebih hati-hati dalam
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
14/18
pengambilan lapisan cat kuku pada daun, sebab apabila tidak hati-hati
akan menyebabkan cetakab cat kuku rusak dan tidak bisa diamati dalam
mikroskop.
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
15/18
DAFTAR PUSTAKA
Adisyahputra, Sudarsono dkk,. 2011. Pewarisan Sifat Densitas Stomata dan Laju
Kehilangan Air Daun (rate leaf water loss RWL) pada Kacang Tanah
Arachis hypogaea. L). Jurnal Nature Indonesia. ISSN 1410-9379. Vol 14 (1)
: 73-89.
Dwidjoseputro, D. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia Pustaka
Utama; Medan
Gruia, Marius. 2011. The environmental factors and their influences on main
physiological processes on apple trees. JOURNAL of Horticulture, Forestry
and Biotechnology. ISSN 1345-0987. Volume 15(2), 152- 156.
Lakitan,Benyamin. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo
Persada; Jakarta.
Sundari, Titik.dkk,. 2011. Bentuk Sel Epidermis, Tipe dan Indeks Stomata 5
Genotipe Kedelai pada Tingkat Naungan Berbeda. Jurnal Biologi
Indonesia. ISSN 0854-4425. Volume 7 (1). 67-79.
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
16/18
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
17/18
-
8/11/2019 FISTUM Sandy 2.docx
18/18