Fisioterapi Dada

7
FISIOTHERAPI DADA/CHEST PHYSIOTHERAPY (CPT) Definisi Fisioterapi dada (CPT) adalah memberikan terapi fisik pada dada untuk memperbaiki kesehatan paru dan mempertahankan fungsi jalan nafas secara normal. CPT sering digunakan pada anak yang telah dilakukan bedah jantung dan memiliki jaringan paru yang kolaps atau sekret paru yang tidak mampu dikeluarkan/dibersihkan sendiri oleh klien. Tujuan Membersihkan jalan nafas klien dari sekret dengan cara menggerakkan mukus kental dari paru ke dalam trakea agar klien dapat membatukkan sekret atau dapat dikeluarkan dengan tindakan penghisapan lendir (suctioning). Rangkaian tindakan CPT 1. Postural drainage 2. Perkusi 3. Vibrasi 4. Batuk efektif POSTURAL DRAINAGE Definisi Postural Drainage adalah posisi CPT dengan menggunakan gravitasi untuk meningkatkan drainase dari cabang trakeobronkial. Jika klien diletakkan pada posisi postural drainase diharapkan sekret dari tiap-tiap bronkus besar mengalir ke bawah/turun dan mukus akan terkumpul pada bronkus yang didorong oleh gravitasi ke arah trakea yang kemudian akan dikeluarkan melalui batuk/suction. Contoh: drainase dari basal paru difasilitasi dengan penempatan klien pada posisi trendelenberg, aliran dari segmen apikal lobus atas dari kedua paru sebaiknya difasilitasi dengan posisi duduk. Tujuan Membantu klien dengan masalah pembersihan jalan nafas untuk mengalirkan sekret dari daerah perifer ke arah trakea sehingga sekret dapat dikeluarkan dengan mekanisme batuk atau teknik suctioning Macam-macam posisi 1. Duduk tegak 2. Terlentang 3. Miring ke salah satu sisi 4. Berbaring dengan kepala di bawah (trendelenberg) 5. Prone (tengkurap) PERKUSI

Transcript of Fisioterapi Dada

Page 1: Fisioterapi Dada

FISIOTHERAPI DADA/CHEST PHYSIOTHERAPY (CPT)

DefinisiFisioterapi dada (CPT) adalah memberikan terapi fisik pada dada untuk memperbaiki kesehatan paru dan mempertahankan fungsi jalan nafas secara normal. CPT sering digunakan pada anak yang telah dilakukan bedah jantung dan memiliki jaringan paru yang kolaps atau sekret paru yang tidak mampu dikeluarkan/dibersihkan sendiri oleh klien.

TujuanMembersihkan jalan nafas klien dari sekret dengan cara menggerakkan mukus kental dari paru ke dalam trakea agar klien dapat membatukkan sekret atau dapat dikeluarkan dengan tindakan penghisapan lendir (suctioning).

Rangkaian tindakan CPT1. Postural drainage2. Perkusi3. Vibrasi4. Batuk efektif

POSTURAL DRAINAGE

DefinisiPostural Drainage adalah posisi CPT dengan menggunakan gravitasi untuk meningkatkan drainase dari cabang trakeobronkial. Jika klien diletakkan pada posisi postural drainase diharapkan sekret dari tiap-tiap bronkus besar mengalir ke bawah/turun dan mukus akan terkumpul pada bronkus yang didorong oleh gravitasi ke arah trakea yang kemudian akan dikeluarkan melalui batuk/suction. Contoh: drainase dari basal paru difasilitasi dengan penempatan klien pada posisi trendelenberg, aliran dari segmen apikal lobus atas dari kedua paru sebaiknya difasilitasi dengan posisi duduk.

TujuanMembantu klien dengan masalah pembersihan jalan nafas untuk mengalirkan sekret dari daerah perifer ke arah trakea sehingga sekret dapat dikeluarkan dengan mekanisme batuk atau teknik suctioning

Macam-macam posisi1. Duduk tegak2. Terlentang3. Miring ke salah satu sisi4. Berbaring dengan kepala di bawah (trendelenberg)5. Prone (tengkurap)

PERKUSI

DefinisiPerkusi adalah melakukan CPT dengan menggunakan telapak tangan pada posisi menutup/melengkung atau menggunakan masker (facemask) yang lembut pada infant. Pukulan dari perkusi ditransmisikan ke dalam dinding dada. Perkusi juga dilakukan selama postural drainage

Tujuan1. Membersihkan jalan nafas 2. Meningkatkan batuk efektif3. Menurunkan area ateletaksis pada paru-paru

Page 2: Fisioterapi Dada

VIBRASI

DefinisiVibrasi adalah melakukan CPT dengan menempatkan tangan dan melakukan gerakan menggetarkan/menggoncangkan untuk mengalirkan sekret pada pulmonal segera setelah perkusi

Tujuan1. Membersihkan jalan nafas 2. Meningkatkan batuk efektif3. Menurunkan area ateletaksis pada paru-paru

PrinsipSebelum melakukan perkusi dan vibrasi, perhatikan daerah-daerah yang tidak boleh diperkusi dan vibrasi yaitu klavikula, jaringan mamae, tulang belakang, pinggang dan abdomen.

BATUK EFEKTIF

DefinisiBatuk efektif adalah bagian tindakan fisioterapi dada dengan melakukan batuk yang menyertai perkusi, vibrasi. Batuk dapat efektif jika klien ditempatkan pada posisi duduk sehingga diafragma mengembang maksimal. Sebelum klien batuk perawat harus mengajarkan teknik batuk yang tepat. Klien harus melakukan beberapa nafas dalam dan kemudian mengikuti nafas yang terakhir dengan batuk dalam. Pada klien yang tidak dapat batuk atau mengeluarkan sekret dengan batuk, sekret dapat dikeluarkan dengan bantuan suction

Tujuan1. Membantu mengeluarkan sekret dari jalan nafas2. Mencegah infeksi jalan nafas, ateletaksis dan pnemonia

Indikasi1. Klien tidak mampu mengelarkan sekret sehingga tidak mampu

mempertahan kan seluruh area paru (kolaps/ateletaksis)2. Klien pneumonia atau fibrosis kistik3. Klien yang memiliki masalah deep breathing setelah pembedahan sehingga

paru-paru tidak dapat mengembang sempurna4. Klien kritis sepanjang klien dapat toleransi terhadap CPT dan dimonitor hati-

hati selama prosedur

Kontra indikasia. Absolut

1. Adanya displaced ata fraktur ribs2. Hemoptisis atau perdarahan paru3. Klien dengan hemodinamik tidak stabil4. Klien yang memiliki kemungkinan peningkatan tekanan intrakranial

b. Relatif1. Klien dengan status asmatikus2. Klien yang ensitif terhadap nyeri

Persiapan Alat1. Tempat tidur yang dapat di atur pada posisi trendelenberg2. Bantal/guling3. Tisue 4. Tempat sekret5. Baskom muntah6. Lap mulut7. Handuk/kain

Page 3: Fisioterapi Dada

Prinsip1. Jelaskan pada klien dan kelarga sebelum melakukan prosedur, tegaskan

bahwa perawat tidak memukul klien saat melakukan perkusi 2. CPT dilakukan oleh perawat atau respiratory terapist dengan frekuensi 2 - 4

jam sekali berdasarkan instruksi dokter yang merawat3. Dilakukan ketika anak terjaga, sebelum tidur, dan kira-kira 1 ½ jam sebelum

makan siang dan makan malam, tidak boleh dilakukan setelah makan karena latihan dan batuk dapat menyebabkan klien muntah dan aspirasi. Tindakan harus selesai 30-45 menit sebelum makan agar anak mempunyai kesempatan istirahat dan makan

4. Klien bayi diposisikan pada pangkuan perawat atau tempat tidur bayi, sedangkan klien anak yang lebih besar atau klien dewasa CPT dilakukan di tempat tidur

5. Klien Anak harus ditempatkan pada posisi yang berbeda untuk drainase postural dan disesuaikan dengan usia dan kekuatan anak. Setiap sesi terdiri dari empat sampai enam posisi dan harus selesai dalam 20 sampai 30 menit

6. Klien dengan feeding pump yang diberikan secara kontinyu melalui NGT harus distop selama prosedur dan posisi trendelenberg dihindari untuk mencegah aspirasi

7. Klien anak dengan riwayat NGT refluks diperlukan monitor ketat selama CPT dan memerlukan waktu lebih lama antara makan dengan CPT

8. Klien anak yang mengalami bedah toraks, CPT tidak dilakukan langsung di atas insisi tetapi daerah insisi harus dibalut dengan bantal

PROSES PERAWATAN

Pengkajian (data dasar)1. Auskultasi suara nafas, cek suara-suara tambahan, ventilasi, dan pertukaran

gas.2. Tentukan irama, kecepatan dan kedalaman respirasi3. Catat waktu terakhir klien makan, minimal 1 jam untuk mencegah klien

tidak nyaman/regurgitasi4. Observasi kalitas sekret, kekentalan sekret, mungkin membutuhkan terapi

humidifikasi sebelum treatment5. Catat adakah kondisi komplikasi seperti hipertensi, CHF, edema cerebral,

trauma kepala, distensi abdomen, aritmia dan COPD

Diagnosa Keperawatan1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan

untuk batuk2. Kurang pengetahuan tentang cara melakukan postural drainage di rumah

berhubungan dengan kurang informasi

Perencanaan1. Untuk memfasilitasi pembersihan sekret yang tertinggal melalui

peningkatan usaha batuk dan kekuatan batuk2. Untuk menurunkan suara nafas tambahan3. Untuk meningkatkan pengembangan paru yang sakit dan memperbaiki

pertukaran gas4. Untuk menurunkan sesak nafas5. Untuk membantu batuk yang lebih produktif atau efektif6. Untuk menurunkan frekuensi pernafasan, meningkatkan ventilasi dan

pertukaran gas7. Untuk meminimalkan kemungkinan komplikasi

Implementasi (prosedur)1. Persiapkan klien untuk CPT

Page 4: Fisioterapi Dada

2. Melakukan postural drainage3. Melakukan perkusi4. Melakukan vibrasi5. Membimbing batuk efektif

Evaluasi1. Paru bersih dari sekret yang tetinggal2. Pada askultasi sara nafas bersih, crakles atau ronkhi menurun3. Nafas pendek menurun4. Batuk lebih efektif dengan penurunan usaha dan nyeri5. Minimalkan risiko untuk komplikasi6. Klien lebih baikDokumentasi 1. Kuantitas dan bentuk sptum meliputi warna dan bau2. Kecepatan, kedalaman respirasi dan pulse3. Gejala yang menyertai prosedur seperti vertigo4. Toleransi fisik klien meliputi kekuatan dan stamina untuk melakukan

prosedur5. Klien dapat menerima dan berpartisipasi dalam prosedur6. Suara paru sebelum dan setelah CPT

Prosedur CPT

No Tindakan Ya Tidak1 Kaji kondisi klien (bunyi nafas dan jantung, pola

pernafasan, dan sekresi) dan tingkat kenyamanan2 Cek catatan klien terutama instruksi untuk melakukan

fisioterapi dada/rasional tindakan. Kaji riwayat kesehatan jantung, masalah dan kemungkinan kontra indikasi untuk fisioterapi dada (peningkatan tekanan intraserebral, edema paru, dan komplikasi abdominal)

3 Tentukan area paru yang membutuhkan terapi4 Siapkan peralatan yang diperlukan 5 Jelaskan prosedur dan tujuan. Medikasi diberikan sesuai

kebutuhan (misal ekspektoran)6 Pastikan klien telah berkemih. Tentukan kapan klien

makan yang terakhir (bila baru selesai makan, tunggu paling tidak 1 jam kemudian untuk fisioterapi)

7 Anjurkan klien untuk mengemukakan bila terasa ingin muntah, nyeri dada atau sesak nafas yang meningkatPOSTURAL DRAINAGE

8 Lepaskan pakaian klien, berikan tempat penampungan sputum dan siapkan tisue

9 Posisikan klien dengan kepala lebih rendah dari badan daan sewsuaikan letaknya menurut area paru yang perlu diterapi. Berikan bantal bila perlu dan tutup area yang terbuka dengan selimut

10 Pertahankan posisi selama 5 menit11 Selama 5 menit, minta klien untuk batuk dan

mengeluarkan sputum/sekret12 Tingkatkan waktu untuk postural drainage secara

bertahap PERKUSI

13 Naikkan tempat tidur setinggi pinggang untuk memudahkan bekerja. Perawat berdiri berseberangan dengan area yang akan dilakukan perkusi

14 Tangan dan jari-jari dirapatkan dan membentuk ‘cup’, lalu tepuk-tepuk di area yang diperlukan selama 3 menit

Page 5: Fisioterapi Dada

15 Minta klien untuk batuk dan mengeluarkan sputum/sekret segera setelah perkusi selesaiVIBRASI

16 Instruksikan klien untuk menghirup nafas dalam secara lambat melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut selama vibrasi dilakukan

17 Ratakan telapak tangan pada area dada yang mengalami penumpukan sekret

18 Dengan hati-hati lakukan vibrasi saat klien menghembuskan nafasBATUK EFEKTIF

19 Instruksikan klien untuk menarik nafas dalam-dalam secara perlahan

20 Minta klien untuk tahan nafas selama 2 detik21 Minta klien untuk buka mulut dan batuk untuk

mengeluarkan sputum/sekret 22 Instruksikan klien untuk istirahat sambil nafas perlahan-

lahan23 Setelah semua dilakukan, kaji kembali kondisi klien24 Bila perlu lakukan fisioterapi kembali25 Kembalikan ke posisi normal dan berikan posisi yang

nyaman26 Berikan perawatan mulut dan cuci tangan klien27 Cuci tangan dan dokumentasi: hasil pengkajian status

respiratori dan respon klien: jumlah sekret dan warna28 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan, catat

pula data hasil pengkajian dan respon klien

Evaluasi diri……………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………………………………………………Evaluasi peergroup……………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………………………………………………Saran pembimbing………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Jakarta, ……………………Nama Mahasiswa

_________________