Fisiologi Mata
-
Upload
anisa-eka-putri -
Category
Documents
-
view
60 -
download
0
description
Transcript of Fisiologi Mata
FISIOLOGI MATA
Refraksi Cahaya
Cahaya merambat melalui udara kira-kira dengan
kecepatan sebesar 300.000 km/detik
Indeks bias udara 1
Derajat pembiasan akan meningkat sesuai dengan:
o Rasio indeks bias dari kedua media
transparan
o Derajat kemiringan antara bidang peralihan
dan permukaan gelombang yang datang
Bila suatu berkas cahaya menumbuk suatu
permukaan yang terletak tegak lurus terhadap berkas itu, berkas cahaya akan memasuki
medium kedua tanpa mengalami pembelokan jalur dan hanya terjadi penurunan kecepatan
dan pemendekan panjang gelombang.
Bila cahaya itu menembus permukaan yang miring, berkas cahaya akan membelok jika
indeks bias kedua media itu berbeda
Penerapan Prinsip Pembiasan Pada Lensa
Gambar diatas memperlihatkan berkas cahaya sejajar yang memasuki sebuah lensa konveks.
Berkas cahaya yang melalui bagian tengah menembus lensa tepat tegak terhadap permukaan
lensa, sehingga cahaya tidak dibiaskan. Makin dekat ke bagian tepi lensa, berkas cahaya akan
semakin membuat sudut yang lebih besar. Cahaya yang terletak lebih ke tepi akan semakin
dibelokkan ke arah tengah, yang dikenal dengan konvergensi cahaya. Akhirnya, bila lensa
memiliki kelengkungan yang sempurna, cahaya sejajar yang melalui berbagai bagian lensa akan
dibelokkan sedemikian rupa sehingga semua cahaya akan menuju suatu titik, yang disebut titik
fokus.
Gambar diatas memperlihatkan efek lensa konkaf terhadap berkas cahaya sejajar. Cahaya yang
mengenai bagian tengah dari lensa membentur permukaan yang benar-benar tegak lurus terhadap
berkas, sehingga tidak dibiaskan. Cahaya di bagian tepi memasuki lensa lebih dulu sebelum
cahaya memasuki yang bagian tengah. Hal ini berlawanan dengan efek lensa konveks, dan ini
menyebabkan cahaya di bagian perifer mengalami divergensi atau menyebar menjauhi cahaya
yang memasuki bagian tengah lensa.
Jarak Fokus Lensa
Jarak dibelakang lensa konveks sampai pada berkas
cahaya sejajar menyatu menjadi titik fokus jarak
fokus dari lensa
Pada gambar disamping menunjukkan bahwa cahaya
sejajar dan cahaya menyebar dapat difokuskan pada
jara yang sama di belakan lensa dengan cara
mengubah kecembungan lensa
Hubungan antara jarak fokus lensa (f), jarak sumber
cahaya (a), dan jarak fokus lensa pada sisi yang lain
(b) adalah sebagai berikut :
Mata Sebagai Media Refraksi
Sistem lensa mata terdiri atas empat perbatasan refraksi (pembiasan):
Antara permukaan anterior kornea dan udara
Antara permukaan posterior kornea dan humor aquosus
Antara humor aquosus dan permukaan anterior lensa mata
Antara permukaan posterior lensa dan humor vitreous
Pembentukan Bayangan di Retina
Sama seperti pembentukan bayangan oleh lensa bikonveks seperti gambar diatas, sistem lensa
mata juga dapat membentuk bayangan di retina. Bayangan ini terbalik dari benda aslinya.
Namun demikian persepsi otak terhadap benda tetap dalam keadaan tegak, tidak terbalik seperti
bayangan yang terjadi di retina, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu
sebagai keadaan normal.
Mekanisme Akomodasi
Otot siliaris hampir seluruhnya diatur oleh sinyal saraf parasimpatis yang dijalarkan ke mata
melalui saraf kranial III dari nukleus saraf III pada batang otak. Perangsangan saraf parasimpatis
menimbulkan kontraksi kedua set serabut otot siliaris, yang akan mengendurkan ligamen lensa,
shingga menyebabkan lensa menjadi semakin tebal dan meningkatkan daya biasnya. Dengan
meningkatnya daya bias, mata mampu melihat objek lebih dekat dibanding sewaktu daya biasnya
rendah. Akibatnya, dengan mendekatnya objek ke arah mata, jumlah impuls parasimpatis ke otot
siliaris harus ditingkatkan secara progresif agar objek tetap dapat dilihat dengan jelas.
Perangsangan simpatis memberikan tambahan terhadap relaksasi otot siliaris, tapi efek ini sangat
kecilsehingga hampir tidak berperan dalam mekanisme akomodasi normal.
Diameter Pupil
Jumlah cahaya yang memasuki mata melalui pupil sebanding dengan luas pupil atau kuadrat
diameter pupil. Diameter pupil manusia dapat mengecil sampai 1,5mm dan membesar sampai
8mm.
Sistem lensa atas mempunyai kedalaman fokus jauh lebih besar dibanding yang bawah. Bila
sistem lensa mempunyai kedalaman fokus yang besar, retina dapat dipindahkan jauh dari bidang
fokus atau kekuatan lensa sangat berubah dari normal, bayangan tetap akan tegas. Sebaliknya,
bila sistem lensa memiliki kedalaman fokus yang dangkal, perpindahan retina sedikit saja dari
bidang fokus akan sangat mengaburkan bayangan.
Jadi, kedalaman fokus terbesar bisa tercapai bila pupil sangat kecil. Alasannya ialah dengan
lubang pupil yang sangat kecil, hampir seluruh berkas cahaya akan melalui bagian tengah lensa,
dan cahaya bagian paling tengah selalu terfokus baik.
Kelainan Pembiasan
(a) Emetropia mata akan dianggap normal atau emetrop bila cahaya sejajar dari objek jauh
difokuskan di retina pada keadaan otot siliaris relaksasi total. Namun untuk melihat objek
dekat, otot siliaris harus berkontraksi agar mata dapat berakomodasi dengan baik.
(b) Miopia (penglihatan dekat) sewaktu otot siliaris relaksasi total, cahaya dari objek jauh
difokuskan di depan retina. Keadaan ini biasanya akibat bola mata yang terlalu panjang, atau
karena kadang-kadang daya bias sistem lensa terlalu kuat. Kelebihan daya bias ini dapat
dinetralkan dengan meletakkan lensa sferis konkaf di depan mata, yang akan menyebarkan
berkas cahaya.
(c) Hiperopia (penglihatan jauh) biasanya akibat bola mata teralu pendek, atau kadang-
kadang karena sistem lensa terlalu lemah. Penglihatan abnormal pada pasien ini dapat
dikoreksi dengan menambahkan daya bias, menggunakan lensa konveks di depan mata.
Persepsi Kedalaman – Penentuan Jarak Suatu Objek dari Mata
1. Melalui ukuran bayangan retina dari objek yg telah dikenali bila seseorang sudah
mengetahui bahwa seseorang yang dilihat mempunyai tinggi 6 kaki, ia tidak secara sadar
memikirkan ukuran orang itu otak telah belajar menghitung secara otomatis melalui
ukuran bayangan bila dimensi telah diketahui.
2. Penentuan jarak melalui pergerakan paralaks bila melihat dari kejauhan dengan kedua
mata dalam keadaan benar-benar diam, seseorang tidak akan merasakan pergerakan paralaks,
namun bila orang itu menggerakkan kepalnya ke salah satu sisi, bayangan objek yang dekat
dengannya akan cepat bergerak menyilang retina sedangkan yang jauh cenderung menetap.
3. Penentuan jarak melalui stereopsis – penglihatan binokular kedua mata seseorang
lebih mampu menentukan jarak relatif objek yang dekat daripada orang yang hanya
mempunyai satu mata.
Cairan Intraokular
Humor aquosus
o Berada di depan lensa
o Cairan yang mengalir bebas
Humor vitreus
o Berada di antara permukaan posterior lensa dan retina
o Sebuah massa dari gelatin, dilekatkan oleh sebuah jaringan fibriler halus yang
terutama tersusun dari molekul proteoglikan yang sangat panjang
Pembentukan Humor Aquosus
Dibentuk rata-rata 2-3 mikroliter tiap menit
Dibentuk oleh prosesus siliaris
Terbentuk sebagai sekresi aktif dari lapisan epitel prosesus siliaris
Sekresi dimulai dengan transpor aktif ion Na ke dlm
ruangan antara sel epitel
Ion Na menarik ion Cl dan bikarbonat bersama-sama mempertahankan netralitas
listrik
Ion-ion ini menyebabkan osmosis air dari kapiler darah ke dalam ruang
interselular epitel
Larutan yang dihasilkan membersihkan ruangan
prosesus siliaris sampai ke kamera okuli anterior mata
Beberapa nutrien (asam amino, asam askorbat, dan
glukosa) dibawa juga melalui epitel dgn transpor aktif atau
difusi terfasilitasi
Tekanan Intraokular dan Pengaturannya
TIO normal rata-rata sekitar 15 mmHg, dengan kisaran antara 12-20 mmHg
Besarnya TIO ditentukan oleh tahanan terhadap aliran keluar humor aquosus dari
kamera okuli anterior ke dalam kanalis Schlemm
Tahanan aliran keluar ini dihasilkan dari retikulum trabekula yang dilewati (tempat
penyaringan cairan yg mengalir dari sudut lateral ruang anterior ke dinding kanalis Schlemm)
Trabekula ini mempunyai celah terbuka yang sangat kecil 2-3 mikrometer
Kecepatan aliran cairan ke dalam kanalis akan meningkat apabila tekanan meningkat
Setelah dibentuk, humor aquosus
mengalir melalui pupil ke kamera okuli anterior
Mengalir ke bagian dpn lensa ke dalam sudut antara kornea dan iris
Melalui retikulum trabekula
Masuk ke kanalis Schlemm
Mengalir ke vena ekstraokular
Normalnya tekanan menetap pada tingkat sekitar 15mmHg cairan yang meninggalkan
mata melalui kanalis Schlemm rata-rata 2,5μl/menit dan begitu juga dgn aliran yang masuk
dari prosesus siliaris.
Mekanisme Untuk Pencucian Ruang Trabekula dan Cairan Intraokular
Bila ditemukan sejumlah besar debris dalam humor aquosus debris akan diakumulasi dlm
ruang trabekula yang berasal dari COA menuju ke kanalis Schlemm
Debris ini dapat mencegah reabsorpsi cairan dan dapat menyebabkan glaukoma
Pada permukaan retikulum trabekula >> sel fagosit
Tepat di luar kanalis Schlemm lapisan gel interstisial yang berisi sejumlah besar sel
retikuloendotelial memiliki kapasitas untuk menelan debris dan mencernanya menjadi
substansi kecil yang dapat diabsorpsi
Permukaan iris dan permukaan lain dari mata di belakang iris dilapisi oleh epitel yang
mampu memfagosit protein dan partikel kecil dari humor aquosus
Jadi, sistem fagositik ini menjaga agar ruang trabekula dan cairan tetap bersih
Jaras Penglihatan
Sinyal saraf penglihatan meninggalkan
retina melalui nervus optikus. Di kiasma
optikum, serabut nervus optikus dari
bagian nasal retina menyebrangi garis
tengah, tempat serabut nervus optikus
bergabung dengan serabut-serabut yang
berasal dari bagian temporal retina mata
yang lain sehingga terbentuklah traktus
optikus. Serabut-serabut dari setiap traktus
optikus bersinaps di nukleus genikulatum
lateralis dorsalis pada talamus, dan dari
sini, serabut-serabut genikulokalkarina berjalan melalui radiasi optikus (atau traktus
genikulokalkarina), menuju korteks penglihatan primer yang terletak di fisura kalkarina lobus
oksipitalis.