Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

13
7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 1/13 Fisiologi Kulit Neonatus dan Bayi : Dampak Klinis Signifikansi  : Kulit adalah organ yang kompleks dan dinamis yang memiliki beberapa fungsi vital . Proses pematangan kulit dimulai saat lahir berupa adaptasi dari kulit dengan lingkungan yang relatif kering dibandingkan dengan di lingkungan rahim . Fleksibilitas adaptasi ini memberikan sifat unik pada kulit bayi. Sehingga untuk memberikan perawatan yang tepat untuk kulit bayi , perlu untuk memahami bahwa kulit bayi berkembang dengan karakteristik yang unik . Perkembangan terbaru : Peran teknik noninvasif biofisik dalam menilai perkembangan kulit menggarisbawahi pentingnya evaluasi objektif pada parameter fisiologi kulit. Hidrasi kulit , transepidermal water loss , dan nilainilai pH yang terukur dengan instrumen khusus akan memberikan penilaian yang akurat dan reproducible selama pematangan kulit bayi . Pen!atatan dari nilainilai ini, mengikuti prosedur pengukuran standar, memungkinkan kita untuk mengevaluasi integritas sawar kulit dan untuk memantau fungsi maturasi kulit dari waktu ke waktu. Masalah penting : Selama perkembangan sawar  kulit , gangguan fungsi kulit akan membuat kulit rentan terhadap kerusakan kimia, infeksi mikroba dan penyakit kulit sehingga dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan umum bayi . "ayi prematur, selama beberapa minggu  pertama kehidupannya bahkan memiliki fungsi sawar  kulit yang lebih kurang berkembang dan karenanya lebih beresiko . #engan demikian, sangat penting untuk mengevaluasi risiko infeksi, kerusakan kulit, penyerapan agen topikal dan risiko kegagalan termoregulasi. Arah Masa Depan : $valuasi lengkap dan obyektif pematangan kulit bayi diperlukan untuk meningkatkan perawatan kulit bayi . Hasil evaluasi tersebut harus dibentuk menjadi protokol umum yang akan memungkinkan dokter dan perawat untuk memberikan perawatan yang lebih  personal untuk bayi yang neonatus !ukup bulan , neonatus prematur , dan bayi . RAN! "#N!KP DAN S#!N#F#KANS# Kulit neonatus prematur, neonatus !ukup bulan, dan bayi mengalami proses pematangan dengan karakteristik tertentu. Sehingga perawatan kulit pada pasien dengan spektrum ini, perlu  penyesuaian perindividu pasien. %ujuan utama dari perawatan kulit yang aman dan efektif adalah 1

Transcript of Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

Page 1: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 1/13

Fisiologi Kulit Neonatus dan Bayi : Dampak Klinis

Signifikansi  : Kulit adalah organ yang kompleks dan dinamis yang memiliki beberapa fungsi

vital . Proses pematangan kulit dimulai saat lahir berupa adaptasi dari kulit dengan lingkungan

yang relatif kering dibandingkan dengan di lingkungan rahim . Fleksibilitas adaptasi ini

memberikan sifat unik pada kulit bayi. Sehingga untuk memberikan perawatan yang tepat untuk 

kulit bayi , perlu untuk memahami bahwa kulit bayi berkembang dengan karakteristik yang

unik .

Perkembangan terbaru : Peran teknik noninvasif biofisik dalam menilai perkembangan kulit

menggarisbawahi pentingnya evaluasi objektif pada parameter fisiologi kulit. Hidrasi kulit ,

transepidermal water loss, dan nilainilai pH yang terukur dengan instrumen khusus akan

memberikan penilaian yang akurat dan reproducible selama pematangan kulit bayi . Pen!atatandari nilainilai ini, mengikuti prosedur pengukuran standar, memungkinkan kita untuk 

mengevaluasi integritas sawar kulit dan untuk memantau fungsi maturasi kulit dari waktu ke

waktu.

Masalah penting : Selama perkembangan sawar   kulit , gangguan fungsi kulit akan membuat

kulit rentan terhadap kerusakan kimia, infeksi mikroba dan penyakit kulit sehingga dapat

menimbulkan gangguan pada kesehatan umum bayi . "ayi prematur, selama beberapa minggu

 pertama kehidupannya bahkan memiliki fungsi sawar  kulit yang lebih kurang berkembang dan

karenanya lebih beresiko . #engan demikian, sangat penting untuk mengevaluasi risiko infeksi,

kerusakan kulit, penyerapan agen topikal dan risiko kegagalan termoregulasi.

Arah Masa Depan  : $valuasi lengkap dan obyektif pematangan kulit bayi diperlukan untuk 

meningkatkan perawatan kulit bayi . Hasil evaluasi tersebut harus dibentuk menjadi protokol

umum yang akan memungkinkan dokter dan perawat untuk memberikan perawatan yang lebih

 personal untuk bayi yang neonatus !ukup bulan , neonatus prematur , dan bayi .

RAN! "#N!KP DAN S#!N#F#KANS#

Kulit neonatus prematur, neonatus !ukup bulan, dan bayi mengalami proses pematangan dengan

karakteristik tertentu. Sehingga perawatan kulit pada pasien dengan spektrum ini, perlu

 penyesuaian perindividu pasien. %ujuan utama dari perawatan kulit yang aman dan efektif adalah

1

Page 2: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 2/13

untuk mengidentifikasi agen yang dapat mempengaruhi sawar  kulit atau yang dapat menginduksi

toksisitas sistemik dan menghindari penggunaannya, sehingga meminimalkan risiko kegagalan

termoregulasi, yang akan melindungi bayi baru lahir terhadap potensi kerusakan kulit dan

hilangnya fungsi sawar  kulit .

R$"$%ANS# &RANS"AS#'NA"

"anyak penelitian telah menghubungkan fungsi kulit dengan parameter menurut usia , lokasi

anatomi , dan adanya penyakit kulit atau penyakit sistemik . &ni akan berguna untuk mempelajari

 bagaimana parameter fungsional berubah pada bayi baru lahir setelah timbulnya infeksi kulit ,

kerusakan kulit , atau aplikasi agen topikal . Hasil evaluasi tersebut dapat dibentuk menjadi

 protokol umum , yang akan memungkinkan dokter dan perawat untuk memberikan lebih banyak 

 perawatan pribadi untuk neonatus !ukup bulan, neonatus prematur dan bayi .

R$"$%ANS# K"#N#S

#engan memahami keunikan kulit neonatus dan bayi akan mendorong klinisi untuk memberikan

 perawatan kulit yang tepat dengan tujuan utama untuk menghindari kerusakan kulit dan

mendorong patologi dermatologis serta timbulnya konsekuensi sistemik yang dapat

mempengaruhi keseluruhan keadaan pasien pediatrik .

P$NDA("AN

Kulit adalah organ kompleks yang dinamis , yang memiliki beberapa fungsi penting ' khususnya,

membentuk sawar fisik antara organisme dan lingkungan hidup. Kulit memberikan perlindungan

() , men!egah invasi patogen , dan mengatur suhu tubuh serta persepsi sensorik.

Pematangan fungsi dan struktur kulit merupakan proses yang dinamis, yang dimulai pada saat

kelahiran dan berakhir pada tahun pertama kehidupan. Pada neonatus !ukup bulan, proses ini

dimulai segera setelah lahir, sedangkan pada neonatus prematur, kulitnya akan sebanding dengan

dengan neonatus !ukup bulan setelah *+ minggu kelahiran. Pertumbuhan kulit pada bayi lebih

tinggi dari pada orang dewasa dan ditandai dengan kemampuan yang lebih tinggi untuk 

mengembalikan fungsinya sebagai sawar. Fleksibilitas adaptasi pematangan kulit merupakan

sifat unik dari kulit bayi. Perkembangan mekanisme regulasi kontrol epidermal dan dermal,

2

Page 3: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 3/13

 berkeringat ekrin , sekresi sebum , keasaman permukaan kulit, transepidermal water loss %$-

/,kapasitansi , dan Faktor pelembab alami 01F /, akan berkembang selama proses pematangan

fisiologis.

P$RK$MBAN!AN S&RK&R K"#&

Pematangan kulit dimulai selama embriogenesis melalui sinyal interseluler dan intraseluler 

antara lapisan jaringan yang berbeda. Perkembangan sawar meningkat sesuai dengan usia

kehamilan dan pematangan epidermal selesai pada usia +2 minggu. $pidermis terdiri dari empat

lapisan utama, yaitu basal, spinosus, granular dan stratum korneum . Sawar fisik terutama di

stratum korneum yang melibatkan korneosit, korneodesmosomes , domain inter!eluler yang

diperkaya lipid dan selsel epidermis berinti. Selubung cornified   terdiri dari beberapa lapisan

keratinosit mati dan terdiri dari keratin yang ditutup dengan protein yang berikatan se!ara

menyilang dan dikelilingi oleh matriks lipid. %ransglutaminases adalah en3im yang bertanggung

 jawab untuk mengikatkan silang antara protein dan memiliki peran sentral dalam pembentukan

selubung !ornified. #efek patologis selama pembentukan selubung cornified   berhubungan

dengan kelainan permeabilitas sawar kulit. 1utasi pada gen yang mengkodekan

transglutaminase & terkait dengan berkembangnya autosomal resesif &ktiosis kongenital,

khususnya iktiosis lamellar. 0eonatus prematur memiliki penurunan ketebalan epidermal dan

stratum korneum jika dibandingkan orang dewasa. 1eskipun ini adalah poin beberapa diskusi

yang diamati oleh sejumlah penulis telah mengamati bahwa neonatus !ukup bulan memiliki

epidermis yang berkembang dengan baik dan ketebalan epidermal serta stratum korneum

 berkembang dengan baik mirip dengan kulit orang dewasa , sedangkan beberapa penulis lainnya

telah mengamati bahwa epidermis bayi lebih tipis dibandingkan dengan dewasa.

Homeostasis kulit tergantung pada kestabilan kohesi antara epidermis dan dermis, yang erat

 berhubungan melalui dermoepidermal junction. Kompleks anchoring dalam 3ona

dermoepidermal   junction  bertanggung jawab untuk stabilitas kohesi dermal epidermal dan

terdiri dari hemidesmosom keratinosit basal, filamen anchoring   yang menghubungkan

hemidesmosom dengan membran basal, dan anchoring   fibril yang menghubungkan membran

 basal dengan dermis. Selama pematangan kulit, perlekatan sel dan peningkatan selularitas

epidermal dan dermoepidermal  junction menjadi berundulasi. Pada neonatus prematur, dermis

3

Page 4: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 4/13

 papiler yang mendasari dermoepidermal  junction mengalami edema, kolagen fibril lebih ke!il

dibandingkan dengan neonatus !ukup bulan atau orang dewasa dan struktur anchoring  menurun ,

dengan lebarnya spasi antara poin penghubung.

1ikrovaskularisasi di kulit bayi yang baru lahir memiliki pleksus horisontal dengan jaringan

kapiler yang belum terorganisir. Segera setelah kelahiran, loop kapiler yang dapat diamati hanya

 pada nail bed , telapak tangan dan telapak kaki dan tampak jelas pada semua lokasi anatomi di

usia 4245 minggu.

Kadar sebum pada minggu pertama kehidupan tinggi karena stimulasi androgenik yang kuat

dari sekresi sebum sebelum kelahiran' kadarnya akan menurun. Kulit bayi memiliki jumlah lipid

lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa dan hal ini berkorelasi dengan rendahnya kadar sebum yang diukur pada 6 bulan pertama kehidupan. #eskuamasi epidermal men!erminkan

epidermal turnover  dan berbanding terbalik dengan kadar sebum dari permukaan kulit. Selama

tiga bulan pertama kehidupan, meningkatnya deskuamasi pada semua daerah wajah karena

meningkatnya epidermal turnover , tapi tidak di area popok karena efek oklusi popok.

7endahnya deskuamasi di pipi dibandingkan dengan dahi mungkin terkait dengan tingginya

kepadatan kelenjar sebaseus di pipi. 1alnutrisi terkait dengan perubahan lipid permukaan. Pada

neonatus yang menerima nutrisi parenteral tidak lengkap , perubahan lipid kulit terjadi karena

defisiensi asam lemak esensial.

1elanin men!iptakan suatu densitas filter dan pelindung sel epidermis dari kerusakan sinar ().

Konsentrasi melanin berkorelasi dengan penurunan penetrasi sinar () pada epidermis. "ayi

memiliki konsentrasi melanin yang lebih rendah dari dibandingkan kulit orang dewasa yang

terpapar sinar matahari. 7espon adaptif dari kulit untuk sinar () dimulai sedini mungkin sejak 

musim panas pertama dalah kehidupannya. Seringnya mengalami sunburns dan terpapar dengan

sinar matahari di masa kanakkanak memiliki kaitan yang erat dengan kejadian melanoma. 8leh

karena itu, penggunaan fotoproteksi yang tepat dapat mengurangi risiko kanker kulit baik 

melanoma maupun nonmelanoma.

4

Page 5: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 5/13

F#S#'"'!# K"#&

Keringat

#alam penelitian mengenai keringat manusia atau berkeringat, kita dapat mengukur kadar laktat

dan urea, yang merupakan konstituen utama keringat. Profil konsentrasi laktat dan urea

menunjukkan jumlah yang lebih tinggi di permukaan kulit dan jauh lebih rendah di bawah

 permukaan kulit. Pada neonatus prematurr, kelenjar keringat belum sepenuhnya terbentuk dan

kumparan sekretori dari segmen glandular serta respon berkeringat karena stimulus eksternal

masih terbatas. Kapasitas berkeringat berkaitan dengan usia kehamilan dan ada ke!enderungan

untuk terjadinya total anhidrosis pada neonatus prematur pada harihari pertama setelah

kelahiran. Sekresi keringat oleh kelenjar ekrin dapat dirangsang dengan peningkatan suhu

ambient menyebabkan aktivasi berkeringat yang dipengaruhi suhu atau oleh emosi seperti rasa

takut, rasa sakit, dan ke!emasan. Hal ini menyebabkan jenis lain dari keringat yang disebut

 berkeringat emosional atau mental. "erkeringat karena suhu, pertama sekali akan melibatkan

dahi. Sedangkan keringat emosional terutama akan melibatkan telapak tangan dan kaki, sesuai

dengan penelitian pada bayi baru lahir. "ayi dengan usia kurang dari +6 minggu mulai

 berkeringat setelah stimulasi termal selama minggu kedua kehidupan, tetapi intensitas respon

keringat tergantung pada usia kehamilan dan termoregulasi awalnya rendah. Sebagai tambahan,

 berkeringat emosional dapat diamati hanya setelah +6 minggu usia gestasi dengan hubungan

yang jelas antara rangsangan dengan basahnya kulit telapak tangan.

(idrasi Kulit

 0ilai kapasitansi sesuai dengan hidrasi stratum korneum, yang mempengaruhi barier mekanik 

dan absorpsi perkutan. Pada saat kelahiran, permukaan kulit lebih kasar dan kering dibandingkan

dengan anakanak yang lebih tua. Selama +9 hari pertama kehidupan, kehalusan kulit berkorelasi

dengan peningkatan hidrasi kulit. Selama + bulan selanjutnya, hidrasi stratum korneum

meningkat dan melebihi tingkat hidrasi pada kulit dewasa. Pematangan fungsi kelenjar keringat

merupakan mekanisme utama yang terkait dengan peningkatan hidrasi kulit setelah kelahiran.

Stratum korneum bayi antara usia + dan 4* bulan se!ara signifikan lebih terhidrasi dibandingkan

dengan kulit orang dewasa. Perbedaan antara hidrasi kulit bayi dan dewasa hidrasi lebih jelas

 pada permukaan kulit, khususnya pada kedalaman 49 dan 42m dari permukaan kulit.

#efisisensi fungsi stratum korneum akan menurunkan kapasitas penahan air dari kulit bayi baru

5

Page 6: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 6/13

lahir dibandingkan dengan kulit dewasa. Kulit bayi memiliki tingkat absorbsi dan desorpsi air 

yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan dewasa. 1ekanisme utama yang digunakan oleh

stratum korneum untuk mempertahankan hidrasi kulit adalah intercellular lamellar lipid,

corneodesmosom-bound, ceramide hydrophobed corneocytes,  dan extracellur hygroscopic

molecular complex yang dikenal sebagai faktor pelembab alami01F/. Selama proses

 pematangan korneosit, protein profilaggrin akan mengalami defosforilasi dan menjadi filaggrin

dan akan diproteolisis menjadi asam amino dan derivatnya. ;sam amino, ion, asam organik dan

gula dikombinasikan untuk membuat 01F. (nsur utama dari 01F yaitu debagai berikut: serin,

glisin, asam pirrolidon<karboksilat, arginin, ornitin, sitrulin, alanin, histidin dan asam urokonat.

$n3im yang meme!ah filaggrin meningkat aktivitasnya ketika kelembaban rendah. Konsentrasi

 01F lebih rendah pada bayi daripada orang dewasa, namun dalam * minggu pertama

kehidupan, analisis dari jumlah 01F telah dilaporkan memiliki kadar yang lebih tinggi.

%ingginya kadar 01F pada beberapa hari pertama kehidupan mungkin merupakan mekanisme

kompensasi untuk menyeimbangkan pH basa dan hidrasi kulit selama periode postnatal.

 

Ph Kulit

 pH didefinisikan sebagai logaritma negatif dari aktivitas ion hidrogen dalam larutan berair ,

digunakan untukmengekspresikan keasaman dan alkalinitas pada skala 942 . 0ilai normal pH di

kulit orang dewasa utuh bersifat asam karena adanya mantel asam , sementara !airan interstitial

ditandai dengan nilainilai yang netral.

 pH kulit bayi lebih tinggi daripada kulit orang dewasa , yang biasanya ditandai dengan pH nilai

antara < dan <.<. "ayi yang baru lahir memiliki permukaan kulit yang alkalin, mulai 6,+25,< ,

tergantung pada lokasi anatomi. "eberapa mekanisme mungkin memegang peran dalam basanya

 pH kulit saat lahir , yang paling relevan yaitu paparan basa !airan ketuban selama kehidupan

intrauteri.  Acid mantle  dianggap sebagai mekanisme pertahanan kulit terhadap infeksi ,

dipengaruhi komposisi flora kulit. Pengasaman kulit berperan penting pada maturasi barier dan

aktivasi dari en3im yang terlibat dalam proses ekstraseluler dari lemak stratum korneum. pH

yang alkali meningkatkan aktivitas protease serin kallikrein < dan 5 /, mengakibatkan

degradasi korneodesmosomes dan en3im pengolahan lipid, menyebabkan deskuamasi.

1ekanisme eksogen dan endogen terlibat dalam pengasaman dari permukaan kulit . Proses

6

Page 7: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 7/13

en3imatik asam lemak bebas dari phospholipids dan pembentukan !is = uro!ani! dengan

degradasi histidine merupakan dua mekanisme endogen paling penting yang terlibat.

1ekanisme eksogen seperti produksi laktat dari kelenjar keringat dan hidrolisis mikroba dari

sebaseous triglyserida juga berperan dalam pengasaman permukaan kulit.

Sistem #mun Kulit

Kulit dianggap sebagai pertahanan pertama sistem kekebalan tubuh bawaan melalui sitokin dan

kemokin pro dan antiinflamasi, lipid dan protein, sel antigen, dan barier mekanik. Kulit

merupakan suatu jaringan yang kaya akan sel imun yang mengatur pertahanan melawan

mikroorganisme patogen, merespon perubahan lingkungan, dan melakukan beberapa fungsi

homeostatis. 1akrofag,sel dendritik, sel angerhan, dendritik dermal, sel mast,sel epidermis %

dendritik, sel % dermal >?, dan sel limfoid bawaan semua terlibat dalam imunitas bawaan. ;1P

adalah sel bagian dari imun bawaan yang berespon pada kulit manusia dan terutama dihasilkan

oleh keratinosit, sel mast, neutrofil, dan sebo!ytes.  Human Beta Defensin dan cathelicidins dua

kelas ;1P yang dibuat oleh keratinosit'dermcidin  adalah ;1P diekspresikan oleh kelenjar 

keringat ekrin dan disekresi kedalam keringat setelah aktifasi proteolitik oleh prekursor 

 protein.Sebuah ribonuklease antimikroba, disebut 70ase 5, merupakan antimikroba spektrum

luas terhadap banyak mikroorganisme. Sapieni! dan asam lemak laurat yang dihasilkan dari

hidrolisis trigliserida dan sphingosines juga memiliki sifat antibakteri. &ntegritas kulit dan fungsi

antimikroba saling berhubungan. Kadar ;1P lebih rendah pada kondisi basal daripada setelah

adanya trauma epidermal. Permukaan kulit bayi yang baru lahir penuh dengan protein

 pertahanan tubuh pada kadar yang lebih rendah dari pada orang dewasa. Hal ini berbeda dengan

 protein total, protein antimikroba, liso3im dan laktoferin, yang kadarnya lebih tinggi di

 permukaan kulit bayi baru lahir daripada orang dewasa. Selanjutnya, bakteri komensal akan

menghasilkan ;1P mereka sendiri, yang mendukung produksi normal ;1P oleh keratinosit dan

menekan pelepasan sitokin yang berlebihan setelah adanya gangguan eksternal terhadap barier.

Mikrobiom Kulit

Kulit manusia memiliki koloni berbagai mikroorganisme, sebagian besar yang tidak berbahaya

akan memberikan keuntungan untuk tubuh' sawar kulit berfungsi untuk men!egah invasi

mikroorganisme patogen dan mendukung pertumbuhan bakteri komensal. )ariabilitas

7

Page 8: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 8/13

mikrobiota kulit bergantung pada faktor endogen, lingkungan kulit lokal, demografi dan

karakteristik genetik host, dan peristiwa transmisi. @angguan keseimbangan mikrobiota

akan mengakibatkan perubahan kelangsungan interaksi inter dan intraspesies mikroorganisme

sehingga menyebabkan gangguan kulit atau infeksi.

Pada saat persalinan, bayi baru lahir untuk pertama kalinya terpapar dengan berbagai jenis

 bakteri dari berbagai sumber "ayi yang dilahirkan lewat operasi !aesar memperoleh mikrobiota

 bakteri menyerupai mikrobiota permukaan kulit ibu mereka sendiri. Persalinan pervaginam akan

membuat dominasi pada mikroflora kulit yang terdiri atas  Lactobacillus, revotella dan spesies

!neathia. Hal ini kontras dengan mi!robiome kulit bayi yang lahir dengan operasi !aesar, yang

didominasi oleh spesies !taphylococcus, "orynebacterium, dan ropionibacterium#

"erbeda dengan komunitas mikroba yang terkait dengan karakteristik khusus dari kulit di

 berbagai situs anatomi. Pada orang dewasa,  ropionibacterium dan  !taphylococcus

mendominasi di area sebaseus, "orynebacterium  dan !taphylococcus  mendominasi di area

lembab, sementara  roteobacteria  dan  $lavobacteriales  mendominasi di area kering. Selama

hari pertama setelah kelahiran, fungsi barier kulit berubah dan perkembangan lingkungan kulit

merangsang pertumbuhan beberapa bakteri dan membatasi pertumbuhan bakteri lainnya. Aumlah

spesies Staphylo!o!!us lebih tinggi pada kulit neonatal dibandingkan dengan kulit orang dewasa.

1embuktikan bahwa kulit bayi lebih terhidrasi dari kulit orang dewasa dimana mikrobiom kulit

 bayi yang baru lahir menyerupai mikrobiom situs kulit lembab pada orang dewasa. "ahkan,

 berbeda dengan orang dewasa,  $irmicutes  mendominasi pada kulit bayi, diikuti oleh

 Actinobacteria, roteobacteria, dan  Bacteroidetes. Komposisi mikroflora yang berada pada

 permukaan kulit terus berkembang selama tahun pertama kehidupan.

&rans $pidermal )ater "oss

%$- merupakan bagian dari kehilangan air yang tidak disadari dan se!ara signifikan berkaitan

dengan kadar mutlak kehilangan air yang dinilai gravimetri. Hal ini menunjukkan bahwa maksud

menghitung jumlah penguapan air pada permukaan kulit sebagai penanda fungsi sawar ter!apai.

Sejumlah pendekatan yang berbeda dapat digunakan untuk menilai %$-. 1etode yang paling

sering digunakan saat ini berdasarkan pada estimasi gradien air melalui ruang terbuka,

8

Page 9: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 9/13

memberikan pengukuran terus menerus di udara ambien, dengan perubahan ke!il iklim mikro

yang melapisi permukaan kulit. Sebagai !ontoh sistem ruang terbuka, %ewameterB Courage

Kha3aka $le!troni!, Koln, @ermany/. Hal ini didasarkan pada Hukum Fi!k mengenai difusi dan

merupakan instrumen standar untuk evaluasi %$-. Kritik pada sistem terbuka tradisional ini

terkait dengan efek pengganggu dari ambient dan tubuh yang menginduksi aliran udara dekat

 probe, ukuran probe, terbatasnya area pengukuran dan sudut aplikasiDprobe. Faktor penting lain

yang perlu dipertimbangkan saat pengukuran %$- dengan metode kamar terbuka adalah

konveksi udara, temperature ruangan dan kelembapan ambient.

;da variasi antarindividu yang besar di saat menilai %$- dengan nilai yang lebih tinggi dari

varian pada anak usia +6bulan dibandingkan dengan anak yang lebih tua dan dewasa. ;da

hubungan linear terbalik antara %$- dan kelembaban relatif ambien, dan kerentanan terhadap

 perubahan kelembaban ambien akan lebih tinggi pada usia gestasi yang lebih rendah. 0ilai

%$- lebih tinggi pada bayi prematur dibandingkan dengan bayi !ukup bulan dan adanya

korelasi terbalik antara %$- dan usia kehamilan dinyatakan dengan persamaan: %$- E 2.45

62.56e @;*2,GG/ D*.5+. Sebagian besar studi tentang %$- menunjukkan bahwa bayi !ukup bulan

dan orang dewasa memiliki nilai %$- yang sama. Sementara yang lain melaporkan bahwa

%$- bayi lebih rendah atau lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. %ingginya nilai

%$- yang diamati segera setelah lahir dapat dikaitkan dengan fungsi adaptasi kulit terhadap

kering dan gas lingkungan ekstrauteri. 0ilai %$- juga bervariasi antar situs. "ayi yang baru

lahir memiliki nilai lebih tinggi di lengan, telapak tangan dan daerah inguinal dibandingkan

dengan situs anatomi lainnya dan ini dapat berkorelasi dengan keringat yang lebih dominan pada

flesor pronasi dari ekstremitas bayi baru lahir. Setelah 1inggu pertama kehidupan, nilainilai

yang lebih tinggi dari %$- mun!ul di area popok menunjukkan bahwa tingginya kelembapan

dari popok akan menurunkan fungsi sawar.

9

Page 10: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 10/13

Dampak Klinis

Fungsi kulit bayi masih berkembang, dan gangguan fungsi barier kulit bayi baru lahir akan

membuatnya lebih rentan terhadap iritasi kimia dan infeksi lokal atau sistemik dibandingkan

dengan orang dewasa

 

Pada periode neonatal, sekitar <9I dari semua kematian terkait dengan sepsis atau infeksi berat

lainnya, dan barier epidermis yang tidak kompeten merupakan faktor predisposisi utama untuk 

terjadinya neonatal sepsis. Permeabilitas barier berkorelasi dengan barier antimikroba dan

sebagian besar fungsi pertahanan kulit terlokalisir di stratum korneum. Kolonisasi pathogen

terbatas pada kematangan dan utuhnya lapisan kulit, rendahnya kadar air kulit, pH kulit yang

rendah, mikroflora residen, asam lemak bebas permukaan kulit yang mengandung antimikroba,

dan sphingosine.

Kerapuhan epidermis terjadi pada bayi premature karena fungsi barier kulit yang belum matang.

8leh karena itu, penggunaan dan pelepasan plester pada bayi baru lahir memerlukan perlakuan

khusus. Setelah plester dilepas, %$- lebih tinggi di lokasi plester daripada di area lain,

 berhubungan dengan rusaknya fungsi barier kulit. Pengelupasan epidermal disebabkan oleh

 pengangkatan plester dapat dihindari dengan !airan film penghalang pada kulit. Silikon lembut

dan hidrokoloid dressing umum digunakan dalam manajemen luka neonatal dan pediatrik, karena

 pengangkatan perban dari bahan ini bersifat atraumatik.

uka bakar termal dan kimia dapat menyebabkan efek samping serius, terutama pada neonatus

yang memiliki fungsi barier yang kurang efektif dibandingkan dengan anak yang lebih tua. "ayi

yang baru lahir dapat mengalami luka bakar yang mengalami seluruh lapisan kulit sedangkan

 pada anak yang lebih tua hanya mengenai seluruh lapisan superfi!ial. "ayi prematur memiliki

resiko yang lebih besar terkait morbiditas dan manajemen luka.

Kulit neonatal memiliki karakteristik yang unik,dengan permeabilitas tinggi untuk agen topikal.

Pada periode neonatal awal, terdapat peningkatan penyerapan obat topikal dan kehilangan air 

kulit karena perkembangan stratum korneum yang tidak sempurna. ;da penurunan permeabilitas

kulit sesuai dengan usia, dan pada usia kehamilan +5 minggu tidak menunjukkan penyerapan

10

Page 11: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 11/13

obat transkutan dan fungsi sawar kulit yang baik. ;plikasi topikal dapat menyebabkan efek 

toksik sistemik dan dapat menyebabkan neurotoksisitas, kerusakan struktur bahkan kematian.

"ayi yang terkena larutan yodium topikal memiliki peningkatan risiko hipotiroidisme sementara

karena kelebihan yodium. Penggunaan larutan yodium harus dihindari pada neonatus, terutama

 pada bayi prematur. 1eskipun kulit bayi baru lahir relatif tahan isopropil alkohol, penggunaan

 berulang 3at ini dapat menyebabkan intoksikasi sistemik karena penyerapan lewat kulit dan

dapat menyebabkan nekrosis hemoragik berat pada bayi premature. Chlorheidine adalah

topikal antiseptik yang direkomendasikan dan dapat dianggap

sebagai alternatif terhadap al!ohol yang aman untuk anakanak dengan usia diatas * bulan karena

terbatasnya data pada bayi yang lebih muda.%oksisitas sistemik dengan methemoglobinemia

dapat dikaitkan dengan penyerapan pewarna aniline oleh kulit yang digunakan sebagai stempel

merek pada popok. #alam proses detoksifikasi, ada beberapa en3im yang memetabolisme obat di

kulit, yang memegang peran penting. Sel epidermis dapat mengaktifkan sistem en3im untuk 

detoksifikasi atau memodifikasi agen lewat proses oksidasi, hidrolisis, hidroksilasi, deaminasi,

atau konjugasi. 0eonatus prematur tidak memiliki sistem detoksifikasi kulit lengkap' karena itu,

3at topikal dapat diserap tanpa modifikasi kimiawi. "erdasarkan keunikan dari fungsi sawar kulit

 bayi baru lahir, agen topikal harus digunakan hanya jika penggunaan se!ara sistemik tidak 

menyebabkan toksisitas. "ayi baru lahir perlu perhatian khusus dalam hal penggunaan agen

topikal tertentu dengan risiko intoksikasi juga diperhatikan pada anak yang lebih tua.

Penggunaan agen keratolitik topikal yang biasa seperti asam laktat atau asam salisilat dapat

memi!u toksisitas sistemik, terutama pada pasien muda dengan penyakit kulit dengan gangguan

fungsi sawar.

"ayi yang baru lahir memiliki area permukaan yang luas dalam kaitannya dengan volume dan

konduksi panas yang tinggi dengan peningkatan risiko kehilangan panas. 1engeringkan kulit

neonatus dengan menggunakan inkubator pada suhu thermoneutral dapat berguna dalam

men!egah penurunan !epat dalam temperature tubuh setelah lahir, terutama untuk bayi dengan

 berat badan lahir rendah yang sangat beresiko kehilangan panas. 1andi untuk bayi baru lahir di

satu jam pertama setelah kelahiran akan meningkatkan risiko hipotermia, meskipun

menggunakan air hangat. 1enggosok kulit dengan spons selama mandi juga meningkatkan

kehilangan panas dan harus dihindari.

11

Page 12: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 12/13

1embersihkan bayi yang baru lahir perlu dilakukan dengan penanganan khusus untuk 

menghindari iritasi kulit atau mata dan ke!enderungan untuk terjadinya infeksi dan penyakit

kulit. #isarankan kepada pengasuh untuk menggunakan larutan dengan pH netral atau pembersih

agak asam untuk membersihkan bayi. arutan pembersih lebih baik daripada air saja dan

sediaan dalam bentuk !air lebih baik daripada dalam bentuk batangan karena sediaan !air 

 biasanya mengandung emolien.

Penggunaan emolien dapat membantu untuk mengembalikan elastisitas kulit, mempertahankan

homeostasis kulit dan mengontrol %$-, sedangkan aplikasi emolien dari lahir dapat dianggap

sebagai pendekatan yang efektif untuk men!egah dermatitis atopik pada neonatus yang berisiko

tinggi. ;plikasi emulsi emolien untuk kulit bayi prematur masih kontroversial. "eberapa

 penulis telah menunjukkan bahwa aplikasi salep topikal dapat meningkatkan risiko infeksi pada

neonatus prematur dan hal ini menunjukkan bahwa penggunaan salep sebagai profilaksis harus

dihindari. Sedangkan penulis lainnya telah menggambarkan dengan sangat signifikan

 pengurangan infeksi nosokomial dengan aplikasi topikal minyak biji bunga matahari pada bayi

 baru lahir prematur, tanpa efek samping. 1inyak bunga matahari mempertahankan integritas

stratum korneum dan meningkatkan hidrasi. 1inyak bunga matahari ini lebih unggul daripada

minyak 3aitun, yang dapat memperparah dermatitis atopik dan memperburuk dermatitis yang

ada.

1engingat kerentanan terhadap iritasi, infeksi, gangguan mekanik dan termal, dan permeabilitas

tinggi terhadap agen topikal, terutama di kulit bayi baru lahir, praktek perawatan pen!egahan

harus diterapkan untuk mempertahankan integritas kulit neonatal dan anak serta untuk 

menghindari komplikasi.

K$S#MP"AN

Perkembangan dari sawar kulit meningkat sesuai dengan usia kehamilan, dan pematangan

epidermal selesai pada usia +2 minggu. Kulit bayi baru lahir prematur pada *+ minggu pertama

kehidupan kurang fungsional.. Kapasitas berkeringat kurang berkembang pada bayi baru lahir 

daripada orang dewasa dan ada ke!enderungan untuk mengalami total anhidrosis bayi yang baru

12

Page 13: Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

7/25/2019 Fisiologi Kulit Neonatus Dan Bayi

http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-kulit-neonatus-dan-bayi 13/13

lahir prematur pada harihari pertama setelah kelahiran. Hidrasi stratum korneum lebih tinggi

 pada bayi baru lahir dibandingkan pada orang dewasa dan pH kulit bayi bersifat alkali. Sebagian

 besar penelitian tentang %$- menunjukkan bahwa neonatus !ukup bulan dan orang dewasa

memiliki nilai %$- yang sama, tetapi %$- lebih tinggi segera setelah lahir %abel 4/.

1engingat adanya gangguan fungsi pada kulit bayi baru lahir, maka diperlukan perawatan kulit

yang khusus.

P$SAN

• Kulit bayi se!ara fungsional masih berkembang seperti ditunjukkan dengan 0ilai %$-,

nilai pH yang tinggi, deskuamasi tinggi, hidrasi kulit, dan mikrobiom kulit yang berbeda.

• Kulit bayi yang baru lahir lebih rapuh, lebih rentan terhadap infeksi, memiliki risiko

tinggi kehilangan panas lewat proses konduktansi, lebih rentan terhadap kerusakan

karena bahan kimia dan termal dan memiliki permeabilitas tinggi untuk agen topikal

yang dapat memi!u terjadinya toksisitas. 

• Perawatan kulit pada bayi baru lahir terutama bayi prematur, sangat diperlukan.

13