Fisiologi Janin

21
FISIOLOGI JANIN dr. Indahwati SDU

description

Fisiologi Janin

Transcript of Fisiologi Janin

  • FISIOLOGI JANINdr. Indahwati SDU

  • PendahuluanUsia konsepsi dalam MINGGU lazim digunakan untuk menyatakan status perkembangan embrio. Usia konsepsi dapat ditentukan dengan mengukur janin dan umumnya ditentukan berdasarkan pengukuran CROWN RUMP LENGTH melalui pemeriksaan ultrasonografi.

  • PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGANSelama 8 minggu pertama, terminologi EMBRIO digunakan terhadap perkembangan organisme Setelah 8 minggu, terminologi JANIN digunakan oleh karena sebagian besar organ sudah dibentuk dan telah masuk kedalam tahap pertumbuhan dan perkembangan lanjut. Janin dengan berat 500 1000 gram (22-23 minggu) disebut IMATUR. Dari minggu 28 36 disebut PRETERM dan janin ATERM adalah bila usia kehamilan lebih dari 37 minggu.

  • Characteristic indicating maturity of the fetus

  • NUTRISI INTRAUTERINPertumbuhan janin ditentukan PERFUSI dan FUNGSI plasenta. Gangguan gizi menahun dapat menyebabkan terjadinya anemia dan BBLR berat badan lahir rendahBila terjadi hipoksia, janin memperoleh energi melalui GLIKOLISIS ANEROBIK yang berasal dari dari cadangan dalam otot jantung dan plasenta. Janin menghasilkan protein spesifik yang disebut sebagai ALFAFETOPROTEIN - AFP dari hepar. Protein tersebut disekresi melalui ginjal janin dan ditelan kembali untuk mengalami degradasi dalam usus. Bila janin mengalami gangguan menelan (misalnya pada janin ANENSEPALUS atau kelainan NTDs lain) maka kadar serum AFP tersebut meningkat.

  • CAIRAN AMNIONVolume cairan amnion saat aterm kira-kira 800 ml dan pH 7.2 Polihidramnion (hidramnion) : volume air ketuban > 2000 ml, dapat terjadi pada kehamilan normal akan tetapi 50% keadaan ini disertai dengan kelainan pada ibu atau janin.Oligohidramnion secara objektif ditentukan dengan pengukuran kantung terbesar dengan ultrasonografi yang menunjukkan angka kurang dari 2 cm x 2 cm atau jumlah dari 4 kuadran total kurang dari 5 cm ( amniotic fluid index ).

  • Pertukaran bahan terlarut dan air dalam cairan amnion

  • SISTEM KARDIOVASKULARPerubahan mendadak dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin memerlukan penyesuaian sirkulasi neonatus berupa :pengalihan aliran darah dari paru,penutupan ductus arteriosus Bottali dan foramen ovale serta obliterasi ductus venosus Arantii dan vasa umbilikalis.Dilatasi vasa pulmonal dan terbentuknya sirkluasi pulmonal

  • SISTEM KARDIOVASKULAR Sirkulasi bayi terdiri dari 3 fase : Fase intrauterin dimana janin sangat tergantung pada plasenta Fase transisi yang dimulai segera setelah lahir dan tangisan pertama Fase dewasa yang umumnya berlangsung secara lengkap pada bulan pertama kehidupan

  • SIRKULASI JANIN Sirkulasi dewasa : rangkaian seri dimana darah mengalir melalui jantung kanan paru jantung kiri sirkulasi sistemik jantung kananSirkulasi janin : rangkaian paralel dimana curah jantung dari ventrikel kiri dan kanan langsung menuju ke jalinan vaskular berbeda. Sirkulasi janin ditandai oleh adanya shunt : Ductus venosus Arantii Ductus arteriosus Botali

  • FASE INTRAUTERINVena umbilikalis membawa darah yang teroksigenasi dari plasenta menuju janin Lebih dari 50% cardiac out-put berjalan menuju plasenta melewati arteri umbilikalis. Sel darah merah, kadar hemoglobin dan packed cell volume terus meningkat selama kehamilan. Sebagian besar eritrosit mengandung HbF

  • FASE INTRAUTERIN

  • FASE TRANSISISaat persalinan, terjadi dua kejadian yang merubah hemodinamika janin Ligasi talipusat yang menyebabkan kenaikan tekanan arterial Kenaikan kadar CO2 dan penurunan PO2 yang menyebabkan awal pernafasan janin Sirkulasi neonatus menjadi sempurna setelah penutupan ductus arteriousus dan foramen ovale berlangsung

  • FASE EKSTRAUTERIN Hemodinamika dewasa normal berbeda dengan janin dalam hal : Darah vena dan arteri tidak bercampur dalam atrium Vena cava hanya membawa darah yang terdeoksigenasi menuju atrium kanan, dan selanjutnya menuju ventrikel kanan dan kemudian memompakan darah kedalam arteri pulmonalis dan kapiler paru Aorta hanya membawa darah yang teroksigenasi dari jantung kiri melalui vena pulmonalis untuk selanjutnya di distribusikan keseluruh tubuh janin.

  • FUNGSI RESPIRASIKehamilan 22 minggu, sistem kapiler terbentuk dan paru sudah memiliki kemampuan untuk melakukan pertukaran gas. Aterm, sudah terbentuk 3 4 generasi alveolus. Epitel yang semula berbentuk kubis merubah menjadi pipih saat pernafasan pertama.Pertukaran gas pada janin berlangsung di plasenta. Tekanan parsial O2 (PO2) darah janin < darah ibu, namun oleh karena darah janin mengandung banyak HbF maka saturasi oksigen janin yang ada sudah dapat mencukupi kebutuhan.

  • FUNGSI GASTROINTESTINALSebagian cairan amnion yang ditelan berikut materi seluler yang terkandung didalamnya melalui aktivitas enzymatik dan bakteri dirubah menjadi mekonium. Mekonium tetap berada didalam usus kecuali bila terjadi hipoksia hebat yang menyebabkan kontraksi otot usus sehingga mekonium keluar dan bercampur dengan cairan ketuban. Proses glukoneogenesis dari asam amino dan timbunan glukosa yang memadai dalam hepar belum terjadi saat neonatus.

  • FUNGSI GINJALPlasenta, paru dan ginjal maternal dalam keadaan normal akan mengatur keseimbangan air dan elektrolit pada janin. Pembentukan urine dimulai pada minggu 9 12. Pada kehamilan 32 minggu, produksi urine mencapai 12 ml/jam, saat aterm 28 ml/jam. Urine janin adalah komponen utama dari cairan amnion.

  • SISTEM IMUNOLOGI Pada awal kehamilan kapasitas janin untuk menghasilkan antibodi terhadap antigen maternal atau invasi bakteri sangat buruk. Sejak minggu ke 20 respon imunologi pada janin diperkirakan mulai terjadi. Respon janin dibantu dengan transfer antibodi maternal dalam bentuk perlindungan pasif yang menetap sampai beberapa saat pasca persalinan. IgM terutama berasal dari janin sehingga dapat digunakan untuk menentukan adanya infeksi intrauterin.

  • ENDOKRINThyroid adalah kelenjar endokrin pertama yang terbentuk pada janin. Pancreas terbentuk pada minggu ke 12 dan insulin dihasilkan oleh sel B pankreas. Insulin maternal tidak dapat melewati plasenta sehingga janin harus membentuk insulin sendiri untuk kepentingan metabolisme glukosa. Janin memproduksi TSH thyroid stimulating hormon sejak minggu ke 14 yang menyebabkan pelepasan T3 dan T4 .

  • RujukanDeCherney AH. Nathan L : Current Obstetrics and Gynecologic, Diagnosis and Treatment McGraw Hill Companies , 2003. Harris R, Andrews T: Prenatal screening for Downs syndrome Arch Dis Child ;63-705, 1988. Jafee RB: Fetoplacental endocrine and metabolic physiology. Clin Perinatol 10-669, 1983. Llewelyn-Jones : Obstetrics and Gynecology 7th ed. Mosby, 1999 Wald NJ, Cuckle HS, Nanchahal K: Amniotic fluid acetylcholinesterase measurement in the prenatal diagnosis of open neural tube defects. Second report of the Collaborative Acetylcholinesterase study. Prenat Diagn;9-813, 1989.

  • Diambil dari :dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA