FISIOLOGI HIPOTALAMUS

download FISIOLOGI HIPOTALAMUS

of 28

Transcript of FISIOLOGI HIPOTALAMUS

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    1/28

    Tugas Fisiologi Veteriner I

    SISTEM ENDOKRIN DAN

    HIPOTALAMUS

    OLEH

    NURUL FADHILLAH SULTAN

    CINDY TRIE PERMATASARI

    HOSEA

    STEPHANIE DATU RARA

    SIGIT WICAKSONO

    MUKHAMMAD YUSUF K. PHILMAN NIHAYA

    NURILMI RAHMIATI

    WADI OPSIMA

    RISAL PANGERAN

    PUTRI JELITA

    AGUNG MAULANA BASMA

    RULI CALISTA DJAYA PUTRICALISTA

    PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2014

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    2/28

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami ungkapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-

    Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Sistem Endokrin dan Hipofisis.

    Makalah ini dikerjakan demi memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Veteriner I

    Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Fakultas Kedokteran Hasanuddin.

    Terselesaikannya makalah ini tentunya tidak lepas dari dorongan dari bantuan

    berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun

    pemikiran. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:

    1.

    dr. Wa Ode Santa Monica, Msc, yang telah memberikan tugas yang sangat bermanfaat,

    sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

    2. Kedua orang tua kami yang dengan sabar memberi dukungan moril dan materil, kami

    menyampaikan rasa kasih sayang dan hormat.

    3. Semua teman-teman O-13REV yang telah banyak membantu selama proses penulisan

    makalah ini.

    Kami telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian makalah ini,

    namun kami menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa.Untuk

    itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi

    kesempurnaan makalah ini. Kiranya isi makalah ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah

    ilmu pendidikan dan juga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi. Semoga tulisan

    yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca pada umumnya, dan bagi kami

    khususnya.

    Makassar, November 2014

    Kelompok I

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    3/28

    ii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ....................................................................................................................

    Daftar Isi ..............................................................................................................................

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................

    1.1.Latar Belakang ...............................................................................................................

    1.2.Rumusan Masalah ..........................................................................................................

    1.3.Tujuan Penulisan ............................................................................................................

    1.4.Manfaat Penulisan ..........................................................................................................

    1.5.

    Metode Penulisan ..........................................................................................................

    BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................

    2.1.Definisi Sistem Endokrin....................................................................................................

    2.2. Anatomi Organ Penyusun Sistem Endokrin ................................................................

    2.3. Mekanisme Kerja dan Fungsi Kelenjar Endokrin ........................................................

    BAB III PENUTUP .............................................................................................................

    3.1. Kesimpulan ....................................................................................................................

    3.2. Saran .............................................................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................

    ii

    iii

    1

    1

    1

    2

    2

    2

    3

    3

    7

    10

    11

    16

    19

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    4/28

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    5/28

    2

    1.3.Tujuan Penulisan

    Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut :

    1. Mengetahui definisi dari sistem endokrin;

    2.

    Mengetahui letak anatomi dari masing-masing organ penyusun sistem

    endokrin;

    3. Mengetahui mekanisme kerja sistem endokrin;

    4. Mengetahui fungsi hipotalamus.

    1.4.Manfaat Penulisan

    Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu:

    1. Secara teoritis sebagai sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan

    khususnya tentang sistem endokrin secara umum.

    2.

    Secara praktis sebagai sumbangan pemikiran dan masukan bagi para pihak

    yang berkepentingan khususnya mahasiswa kedokteran hewan tentang

    pada hipotalamus sebagai pusat informasi dalam tubuh makhluk hidup.

    1.5.Metode Penulisan

    Metode penulisan makalah ini yaitu, kami membaca buku-buku,

    referensi-referensi atau literatur-literatur yang mengenai judul makalah ini Sistem

    Endokrin dan Hipotalamus.

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    6/28

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Defenisi Sistem Endokrin

    Gambaran umum sistem endokrin adalah sebagai berikut, (Slonane,

    2003):

    1. Sistem endokrin berinteraksi dengan system saraf untuk mengatur dan

    mengkoordinasi aktifitas tubuh;

    2. Pengendalian endokrin diperantarai oleh pembawa pesan kimia, atau

    hormone, yang lepas oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh,

    diabsorbsi ke dalam aliran darah, dan dibawa melalui system sirkulasi

    menuju jaringan (sel) target;

    3. Hormone mempengaruhi sel target melalui reseptor hormone, yaitu suatu

    molekul protein yang memiliki sisi pengikat untuk hormone tertentu;

    4. Respon hormonal tubuh biasanya lebih lambat, durasi lebih lama, dan

    distribusinya lebih luas daripada respon langsung otot dan kelenjar

    terhadap stimulus system saraf.

    Sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi

    hormon yang mengatur aktivitas tubuh (Monica, 2014)

    2.1.2.Kelenjar Endokrin

    Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengeluarkan hormon ke

    dalam alian darah dan bukan ke dalam saluran yang menuju ke luar tubuh atau

    ke dalam salah satu organ internal seperti kelenjar eksokrin. Sebagai contoh,

    kelenjar paratiroid, tiroid, pituitary, dan adrenal yang hanya berfungsi dalam

    sekresi hormone. Oleh Karena itu, kelenjar endokrin disebut juga kelenjar

    buntu, sedangkan kelenjar eksokrin mensekresikan zatnya melalui pembuluh

    seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, kelenjar air mata, dan kelenjar

    pencernaan makanan, (Sonjaya, 2013).

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    7/28

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    8/28

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    9/28

    6

    juga dianggap sebagai bagian dari hipotalamus. Struktur ini dianggap

    pembesaran dari ujung infundibulum. Sebaliknya, hipofisis lobus anterior

    (adhenohipofisis) sama tidak dianggap sebagai bagian dari hipotalamus , karena

    berasal dari kantung rathke, penonjolan ujung rostral saluran pencernaan

    primitif. Kedua lobus hipofisis meskipun berdekatan satu dengan yang lain,

    tidak berhubungan secara fungsional (Mathias, 2010).

    Kolumna fornisis, ketika berjalan turun melalui hipotalamus ke

    korpus mamilare pada kedua sisi, membagi hipotalamus masing-masing sisi

    menjadi segmen medial dan lateral. Segmen lateral mengandung berbagai

    kelompok serabut, termasuk medial forebrain bunddle (fasikulus medialis

    telensefali), yang berjalan dari basal area olfaktori ke mesensefalon. Struktur ini

    juga mengandung nuklei tuberales laterales. Sebaliknya, segmen medial

    mengandung beberapa nuklei, baik yang dapat dibedakan maupun yang tidak

    dapat dibedakan yang terbagi menjadi kelompok nuklear anterior (rostral),

    medial (tuberal), dan posterior (mamilar) (Mathias, 2010).

    Menurut Monica (2014), bagian posterior hipotalamus berbatasan

    dengan tegmentum mesensefalon. Bagian anterior berbatasan dengan kiasma

    opticum dan bersatu dengan membran basal area olfaktori. Sedangkan bagian

    lateral hipotalamus, berbatasan dengan jaras optic dan crura cerebri serta

    bergabung dengan daerah subtalamus tanpa garis batas yang jelas.

    Infundibulum menghubungkan hipotalamus dengan hipofisis.

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    10/28

    7

    2.2.2.Hipofisis

    Kelenjar hipofisa disebut kelenjar pituitary yang terletak di dasar

    bagian otak pada sella turcica, sebuah lekukan di bawah rongga kepala. Kelenjar

    ini terdiri dari lobus anterior, lobus intermedia, dan lobus posterior. Lobus

    posterior berkembang secara embriologi dari dari hipotalamus dan pada dewasa

    masih berhubungan dengan otak yaitu tangkai infundundibulum. Banyak saraf

    lewat dari hipotalamus ke hipofisa posterior dimana saraf-saraf ini ada

    hubungannya dengan sekresi hormonal (Sonjaya, 2013).

    Kelenjar pituitari yang juga disebut sebagai hipofisis, merupakan

    kelenjar kecil-diameternya kira-kira 1 cm dan beratnya 0,5 sampaai 1 gram yang

    terletak disela tursika, rongga tulang pada basis otak, dan dihubungkan dengan

    hipotalamus oleh tangkai pituitari (atau hipofisis). Secara fisiologis, kelenjar

    hipofisis dapat dibagi menjadi dua bagian yang berbeda : hipofisis anterior

    (adenohipofisis) dan hipofisis posterior (neurohipofisis). Diantara kedua bagian

    ini terdapat daerah kecil, yang relatif avaskuler yang disebut sebagai pars

    intermedia, yang pada manusia hampir tidak ada tapi beberapa jenis hewan

    tingkat rendah ukurannya jauh lebih besar lebih berfungsi (Guyton, 2007).

    Secara embriologis, kedua bagian hipofisis berasal dari dua sumber

    yang berbeda hipofisis anterior berasal dari kantong rathke, yang merupakan

    invaginasi epitel faring sewaktu pembentukan embrio, dan hipofisis posterior

    berasal dari penonjolan jaringan saraf hipotalamus. Asal mula hipofisis anterior

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    11/28

    8

    dari epitel faring ini dapat menjelaskan sifat epiteloid sel-selnya, sedangkan asal

    mula hipofisis posterior dari jaringan neural dapat menjelaskan adanya sejumlah

    besar sel tipe glia dalam kelenjar ini. (Guyton, 2007)

    2.2.3.Badan Pineal

    Secara anatomi, kelenjar pineal terletak di bagian tengah otak, di

    antara otak kanan dan otak kiri, berwarna kemerahan-abu-abu, bentuknya

    menyerupai kerucut pinus kecil, dan befungsi menghasilkan hormon melatonin.

    Kelenjar pineal terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai parenkim dan sel-

    sel neuroglia (Monica, 2014)

    2.2.4Tiroid dan Paratiroid

    Kelenjar tiroid terletak di leher bagian anterior Lobus lateral

    kanan dan kiri dihubungkan oleh isthmus yang terletak di anterior trakea.

    Kelenjar tyroid menghasilkan 3 jenis hormone T3 (triiodotironin), T4/tiroksin

    (tetraiodotironin), dan tyrokalsitonin. Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid

    dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium (Monica, 2014)

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    12/28

    9

    2.2.4.Thymus

    Thymus terletak di daerah trachea di rongga dada bagian atas tepat

    di dalam mediastinum di belakang os sternum, dan di dalam torak kira-kira

    setinggi bifurkasi trakea. Thymus berwarna kemerah-merahan dan terdiri dari 2

    lobus Sebuah lobus tersusun dari ribuan lobulus yang terdiri dari korteks dan

    medulla. Kelenjar timus berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan

    menghasilkan hormone Thymosin, Thymic humoral factor, Thymic factor dan

    Thymopoietin

    2.2.5.Pankreas

    Pankreas adalah kelenjar eksokrin maupun kelenjar endokrin.

    Organ Pankreas terletak di belakang / di bawah lambung, ujung kanan organ

    ini lebih luas disebut bagian kepala. Kepala pancreas terletak di bagian ujung

    atau atas dari usus kecil yang disebut duodenum. Ujungnya berada di sebelah

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    13/28

    10

    kiri lonjong dan disebut ekor. dan meluas sampai ke limpa.

    2.2.6. Kelenjar Adrenal

    Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginja. korteksnya

    berwarna kekuningan dan bagian medulla berwarna coklat tua. Cortex adrenal

    zona glomerulosa menghasilkan hormon aldosteron (mineralokortikoid),

    korteks adrenal zona fasciculate dan zona retikularis menghasilkan hormon

    kortisol (Glukokortikoid) , Selain itu juga menghasilkan hormon androgen

    (dehidroiandosteron). Sedangkan medulla adrenal menghasilkan hormon

    epinefrin dan norepinefrin (Monica,2014)

    2.2.7. Ovarium

    Ovarium berjumlah sepasang dan digantung oleh ligamen

    (messovarium ). Terletak secara extraperitonial (retroperitonial) didaerah

    Pelvis. Terbagi menjadi 2 zona / bagian, yaitu zona Parenchima(bagiankorteks) dan zona Vascularis (bagian medulla).ovarium berfungsi sel telur

    (ovum) oleh FSH (Follicle Stimulating Hormone ) dan hormon kelamin oleh

    LH (Luteinizing Hormone ). Folikel de graaf pada ovarium akan

    menyekresikan hormon estrogen dan corpus luteum menyekresikan

    progesterone. FSH & LH merupakan hormon Gonadotrofin,(Monica, 2014).

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    14/28

    11

    2.2.7. Testis

    Testis berbentuk oval dan halus, dibungkus oleh tunica albuginea

    berupa kapsul jaringan pengikat. Berfungsi pada proses pematangan sperma

    oleh FSH (Follicle Stimulating Hormone ) dan memproduksi hormon

    testosteron dan androgen oleh ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormon). Di

    dalam lobulus terdapat tubulus seminiferus, berupa kumparan di dalam lobulus,

    tempat terjadinya spermatogenesis (monica,2014)

    2.3. Mekanisme Kerja Sistem Endokrin

    Sekresi Hormon

    Jumlah hormon yang disekresikan oleh kelenjar endokrin ditentukan

    oleh kebutuhan tubuh akan hormon tersebut dalam jangka waktu tertentu. Pola

    sekresi hormon di dalam tubuh diatur sedemikian rupa, sehingga tidak

    mengakibatkan adanya sekresi hormon yang berlebihan atau berkurang. (Sonjaya,

    2013)

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    15/28

    12

    Terdapat dua faktor yang mempengaruhi sekresi hormon, yaitu faktor

    saraf dan faktor kimia. Beberapa kelenjar endokrin mendapat suplai saraf dari

    sistem saraf autonom, sehingga aktivitas kelenjar endokrin tersebut dipengaruhi

    oleh impuls yang datang pada kelenjar itu. Sebagai contoh, kelenjar adrenal

    bagian medula mendapat persarafan dari saraf simpatik. Sekresi epinefrin akan

    bertambah atau berkurang, bergantung pada aktivitas saraf simpatik Sonjaya,

    2013).

    Sistem H ormon Endokrin dan Neuroendokr in

    Sel endokrin, yang berada di hipotalamus, memiliki ujung akson di

    kelenjar hipofisis posterior dan eminensia mediana dan menyekresikan beberapa

    hormon yang meliputi hormon antidiuretic (ADH), oksitoksin, dan hormon

    hipofisiotropik, yang mengatur sekresi hormon hipofisis posterior.

    Hormon endokrin dibawa oleh sistem sirkulasi ke sel di seluruh tubuh, yang

    meliputi sistem saraf pada beberapa keadaan, tempat hormon tersebut berikatan

    dengan reseptor dan memulai berbagai reaksi. Sejumlah hormon endokrin

    memengaruhi banyak jenis sel tubuh; contohnya hormon pertumbuhan yang

    menimbulkan pertumbuhan di sebagian besar tubuh, dan tiroksin meningkatkan

    kecepatan berbagai reaksi kimia hampir di semua sel tubuh. (Guyton, 2007).

    Transpor H ormon Dalam Darah

    Hormon yang larut air (peptida dan katekolamin) terlarut dalam

    plasma dan dibawa dari tempat sintesisnya ke jaringan target, tempat hormon

    tersebut berdifusi keluar dari kapiler, kedalam cairan intersitial, dan akhirnya ke

    jaringan target (Guyton, 2007).

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    16/28

    13

    Sebaliknya, hormon steroid dan tiroidberedar dalam darah terutama

    dalam bentuk ikatan dengan protein plasma. Biasanya, kurang dari 10% hormon

    tiroid atau steroid, terdapat dalam bentuk bebas dalam darah.

    Sejumlah besar hormon yang terikat pada protein bertindak sebagai cadangan

    yang akan menggantikan konsentrasi hormon bebes ketika hormon tersebut terikat

    pada reseptor target atau hilang dari sirkulasi. Pengikatan hormon pada pprotein

    plasma akan sangat memperlambat bersihnya dari plasma. (Guyton, 2007)

    Hipotalamus menerima sinyal dari banyak sumber dalam sistem saraf.

    Jadi, bila seseorang mendapatkan rangsangan nyeri, sebagian sinyal nyeri itu akan

    dijalarkan ke hipotalamus. Demikian juga, ketika seseorang menderita depresi

    atau kegembiraan yang sangat kuat, sebagian sinyal itu akan dijalarkan ke

    hipotalamus. Rangsangan penghidu yang merupakan bau yang menyenangkan

    ataupun yang tidak menyenangkan akan menjalarkan komponen sinyal yang kuat

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    17/28

    14

    secara langsung dan melewati nukleus amigdala ke hipotalamus. Jadi,

    hipotalamus merupakan pusat pengumpul informasi mengenai kesehatan bagian

    dalam tubuh, dan sebagian besar informasi digunakan untuk mengatur sekresi

    sebagian besar hormon hipofisis yang sangat penting. (Guyton, 2007).

    Hipotalamus Mengatur Sekresi Kelenjar H ipof isis

    Enam hormon peptida yang penting ditambah beberapa hormon yang

    kurang penting disekresikan oleh hipofisis anterior, dan dua hormon peptida

    penting disekresikan oleh hipofisis posterior. Hormon yang dikeluarkan oleh

    hipofisis anterior berperan penting dalam pengaturan fungsi metabolik diseluruh

    tubuh.(Guyton, 2007).

    Sekresi kelenjar hipofisis posterior diatur oleh sinyal saraf yang

    berasal dari hipotalamus dan berakhir di hipofisis posterior. Sebaliknya, sekresi

    kelenjar hipofisis anterior diatur oleh hormon (hormon pelepas hipotalamus) dan

    hormon (hormon penghambat hipotalamus) yang disekresikan ke dalam

    hipotalamus sendiri dan selanjutnya dijalarkan ke hipofisis anterior, melalui

    pembuluh darah kecil yang disebut pembuluh darah porta hipotalamus-hipofisis.

    Di dalam kelenjar hipofisis anterior, hormon pelepas dan hormon penghambat ini

    bekerja terhadap sel kelenjar dan mengatur sekresi kelenjar tersebut. (Guyton,

    2007).

    Sel saraf tertentu dari hipotalamus mengsekresi hormon; ini disebut

    neurosekresi. Hormon yang disintesis dalam sel saraf tidak dilepaskan ke dalam

    celah sinaps seperti substansi-substansi perantara lainnya, tetapi langsung masuk

    ke dalam darah (Agamemnon, 1998).

    Sel saraf neurosekresi dari hipotalamus bagian medial mensintesis

    hormon dalam retikulum endoplasmik dari soma dan melaluinya terus ke aparatus

    golgi di mana hormon kemudian masuk ke dalam granula-granula, yang masing-

    masing granula dikelilingi oleh sebuah membran. Granula-granula tersebut

    diangkut oleh aliran aksoplasmik ke ujung-ujung saraf. Dengan cara ini,

    oksitosin dan ADH diangkut ke lobus posterior hipofisis anterior, dan RH

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    18/28

    15

    (hormon pelepas) serta IH (hormon penghambat-pelepasan) ke eminensia mediana

    hipotalamus.

    Hormon pelepas, RH, untuk lobus anterior hipofisis (Apit,

    adenohipofisis) disekresi dari sel saraf neurosekretori hipotalamus ke dalam

    sistem darah portal atau jalan pintas ke dalam jaringan pembuluh darah

    hipofisis anterior, yang menyebabkan pelepasan hormon hipofisis anterior ke

    dalam sirkulasi umum. Pengaturan pelepasan RH diikuti oleh umpan balik melalui

    konsentrasi hormon tropik hipofisis anterior atau hormon akhir yang sesuai dalam

    plasma, (Agamemnon, 1998).

    Hormon penghambat-pelepasan (IH) terdapat untuk beberapa

    hormon hipofisis anterior. Hormon penghambat pelepasan juga melalui

    hipotalamus ke hipofisis anterior melauli sistem portal hipofisis. Penurunan

    jumlah hormon penghambat-pelepasan yang dilepaskan menyebabkan

    peningkatan pembebasan hormon hipofisis anterior yang sesuai. (Agamemnon,

    1998)

    Hipofisis

    Suplai darah kelenjar hipofisa berasal dari arteri carotid interna.

    Beberapa cabangnya menuju langsung ke kelenjar, sementara yang lainnya

    menuju system kapiler dalam hipotalamus. Darah dari kapiler ini lewat melalui

    pembuluh-pembuluh batang pituitary ke system kapiler kelenjar hipofisa

    bagian anterior. System peredaran darah ini dikenal sebagai portal

    hipotalamus-hipofisa dimana hormone-hormon hipotalamus dibawa menuju

    kelenjar hipofisa, (Sonjaya, 2013).

    Kelenjar H ipofi sis Posterior dan Hubungannya dengan Hipotalamus

    Kelenjar hipofisis posterior yang juga disebut neurohipofisis,

    terutama terdiri dari sel-sel glia yang disebut pituisit. Pituisit ini tidak

    menyekresikan hormon, sel ini hanya bekerja sebagai struktur penunjang bagi

    banyak sekali serabut saraf terminaldan ujung saraf terminaldari jaras saraf

    yang berasal dari nukleus supraoptik dan nukleus paraventrikular di

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    19/28

    16

    hipotalamus. Jaras saraf ini berjalan menuju ke neurohipofisis melalui tangkai

    hipofisis (tangkai pituitari). Bagian akhir saraf ini merupakan kenop bulbosa

    yang mengandung banyak granula sekretorik. Bagian ujung ini terletak pada

    permukaan kapiler, tempat granula tersebut menyekresi dua hormon hipofisis

    posterior : (Guyton, 2007)

    1.Hormon antidiuretik (ADH) juga disebut vasopresin

    2. Oksitoksin

    Hampir semua sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh hormon

    atau sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus. Bila kelenjar hipofisis ini

    diangkat dari letak normalnya di bawah hipotalamus dan ditransplantasikan ke

    beberapa bagian tubuh lain, kecepatan sekresii berbagai hormon yang berbeda

    (kecuali prolaktin) akan sangat menurun. (Guyton, 2007).

    Pelepasan Hormon dari H ipofisis Anteri or

    Diperintah oleh hormon-hormon pengatur lainnya yang dilepaskan

    oleh hipotalamus. Mereka ini adalah peptida-peptida dengan berat molekul

    yang rendah, beberapa diantaranya meningkatkan pelepasan (hormon pelepas,

    RH) dan lainnya yang menghambat pelepasan (hormon penghambat pelepasan

    , IH) hormon-hormon hipofisis anterior (Agamemnon, 1998).

    Hormon-hormon H ipofisis dan Fungsinya

    Menurut Sonjaya (2012) dalam bukunya, berikut ini adalah hormon

    yang disekresikan oleh kelenjar hipofisa beserta fungsinya :

    Hormon-hormon Lobus Anter ior hipofi sis (adhenohipofisis)

    Terdapat enam hormone penting yang disekresikan oleh kelenjar

    hipofisa anterior, yaitu hormone pertumbuhan (growth hormone), adreno-

    corticotrophic hormone (ACTH), thyroid stimulating hormone (TSH) , follicle

    stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), dan prolaktin.

    1. Growth Hormone

    GH sering disebut somatotrophin (STH). GH merupaka polipeptida

    terdiri atas 188 asam amino pada manusia dan strukturnya bervariasi menurut

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    20/28

    17

    spesies. Waktu paruhnya dalam plasma sekitar 30 menit. Secara kimia, sifatnya

    hamper sama dengan prolaktin dan umumnya menyebabkan jaringan

    bertumbuh tanpa pertumbuhan dan perkembangan. Kelebihan hormone

    pertumbuahn pada ternak muda menyebabkan pertumbuahan yang tidak

    normal, menghasilkan individu raksasa dengan kaki memanjang. Pada hewan

    dewasa ujung tulang membesar dalam diameternya, tetapi tidak dalam panjang.

    Sebaliknya kekurangan hormn pertumbuhan pada waktu muda menghasilkan

    individu yang kecil.

    GH biasanya tidak bekerja sendirian, dia dapat memperlancar atau

    memperbesar pengaruh hormone lain atau bekerja dengan hormone lain secara

    bersamaan. Pengaruh anabolisme darihormon pertumbuhan yang berperan

    dalam sintesis protein disebabkan pleh peningkatan transport asam amino ke

    dalam sel dan peningkatan asam amino ke ribosom. Pengaruh metabolism

    adalah merangsang produksi glukosa dari hati sebagai pensuplai jaringan

    dengan sumber energy yang siap.

    2.

    Adreno-Corticotrophic Hormone (ACTH)

    ACTH merupakan rangkai polipeptida tunggal terdiri atas 38 asam

    amino. Waktu paruhnya sangat pendek sekitar 5 sampai 10 menit. Fungsi

    ACTH pada daerah korteks adalah merangsang produksi glukokortikoid.

    Pelepasan ACTH dikontrol oleh hipotalamus yang mensekresikan ACTH-

    releasing hormone (ACTH_RH) dan dibawa melalui system portal

    hipotalamus-hipofisa ke sel-sel kelenjar hipofisa anterior yang memproduksi

    ACTH. Produksi ACTH-RH diatur oleh mekanisme umpan balik umpan balik

    negative (negative feed-back machanism).

    3. Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

    TSH merupakan glikoprotein, protein dengan komponen gula

    polisakarida dengan berat molekul sekitar 30.000-36.000. Waktu paruhya

    cukup panjang sekitar 35-55menit dalam plasma. TSH mengatur aktifitas

    kelenjar tirois, yaitu merangsang pertumbuhan jumlah dan ukuran sel-sel

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    21/28

    18

    folikel tiroid dan merangsang pelepasan hormone-hormon tiroid dan

    merangsang pelepasan hormone-hormon tiroid. Sekresi tiroid diatur

    olehmekanisme umpan balik negative. Jika jumlah hormone tiroid dalam

    darah turun, produksi TSH dari kelnjar hipofisa anterior akan meningkat.

    4. Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)

    FSH dan LH adalah hormone gonadotropin yang berperan langsung

    dalam mengatur aktivitas gonad, yaitu ovary dan testis. Keduanya merupakan

    glikoprotein dan mempunyai waktu paruh yang panjang sekitar 60 menit.

    FSH berfungsi untuk merangsang pertumbuahn folikel pada

    ovarium. Adanya LH, folikel akan matang dan esterogen akan dirpoduksi.

    Pada testis FSH diperlukan untuk perkembangan tubulus testis, pertumbuhan

    dan diferensiasi sel spermatozoa.

    LH berperan dalam pematangan ovum, ovulasi, dan pembentukan

    korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan hormone progesterone yang

    tidak menghambat produksi LH, juga mencegah pertumbuhan folikel,

    ovulasi, dan birahi. Pada hewan jantan, Lh berpengaruh terhadap sel-sel

    penghasil hormone dalam testis, sel-sel interstitial yang menghasilkan

    hormone testosterone.

    5. Prolaktin

    Prolaktin disebut juga hormone laktogenik , mammptropin, dan

    lutotropin. Prolaktin sangat penting untuk memelihara sekresi susu dari

    kelenjar mamae. Fungsi lain prolaktin untuk spesies tertentu adalah

    menimbulakn tingkah laku parental (orang tua). Sekresi prolaktin dibatasi

    oleh hormone penghambat yang disekresikan dari hipotalamus. Hormone

    penghambat dikenal sebagai dopamine dan sekresi susu dapat dihambat

    dengan obat-obatan.

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    22/28

    19

    Hormon-Hormon L obus Intermedia (h ipofisis pars intermedia)

    Kelenjar Lobus intermedia mengahasilkan Melanocyte Stimulating

    Hormone. Hormone ini berkaitan dengan control sel-sel pigmentasi pada

    tingkat rendah. Hormon ini menyebabkan penggelapan kulit pada hewan

    amphibi atau ikan.

    Hormon-hormon Lobus Posteri or hipofi sis (neurohipofisis)

    1. Antidiuretic Hormone (ADH)

    Hormone ini penting untuk mengontrol kehilangan cairan dari

    ginjal. Kekurangan ADH menyebabkan penyakit yang disebut diabetes

    insipidus yang dicirikan oleh eksreksi jumlah volume urine yang berlebihan.

    Pelepasan hormone ini bergantung pada tekanan osmotic pada darah yang

    mencapai osmoreseptor pada hipotalamus. Bila tekanan osmosis meningkat,

    sekresi ADH dirangsang. Hal ini Menyebabkan tubulus ginjal meningkatkan

    rearbsorsi air dari filtrate ginjal dengan menghasilkan osmolaritas plasma

    kembali normal.

    2. Oksitosin

    Hormone ini bekerja pada kelenjar mamae hewan betina dan

    uterus. Penyusuan menyebabkan pelepasan secara reflex oksitosin yang

    menyebabkan sel-sel mioepitel yang mengelilingi alveoli kelenjar mamae

    berkontraksi. Proses ini dikenal sebagai milk let down, menekan susu

    keluar dari alveoli, masuk kedalam saluran kelenjar mamae.

    2.4.Hipotalamus

    Proyeksi Af eren dan Eferen H ipotalamus ( Persyarafan)

    Hubungan neural hipotalamus sangat banyak dan rumit. Untuk

    melaksanakan fungsinya sebagai pusat koordinasi semua proses otonom tubuh,

    hipotalamus harus berkomunikasi melalui jaras aferen dan eferen dengan berbagai

    area sistem saraf yang berbeda. Informasi dari dunia luar mencapai struktur ini

    melalui jaras visual, olfaktori, dan mungkin saja audtorik. Adanya aferen kortikal

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    23/28

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    24/28

    21

    Jaras Eferen

    Serabut eferen ke batang otak. Proyeksi eferen terpenting ke batang

    otak adalah fasikulus longitudinalis dorsalis(schtz), yang mengandung serabut

    yang berjalan kedua arah, danMedial forebrain bundle. Impuls hipotalamik yang

    berjalan di jaras ini melewati beberapa relay sinaptik, terutama di formasio

    retikularis, hingga mencapai nukleus parasimpatis di batang otak, termasuk

    nukleus okulomotorius (miosis), nukleus salivatorius superior dan inferior

    (lakrimasi, salivasi) dan nuklus dorsalis nervi vagi. Impuls lainnya berjalankepusat otonom di batang otak otak yang mengkoordinasi fungsi sirkulasi,

    respirasi, dan pencernaan (dll), serta ke nukleus motorius nervi trigemini

    (mastikasi), nukleus nervi fasialis (ekspresi wajah), nuklus ambiguus (menelan),

    dan nukleus nervi hipoglossi (menjilat). Impuls lain yang berasal dari

    hipotalamus, dihantarkan melalui medula spinalis melaui serabut retikulospinalis,

    memengaruhi aktivitas neuron spinal yang berperan pada regulasi suhu

    (menggigil).

    Fasikulus mamilotegmentalis berjalan dari korpus mamilare ke

    tegmentum mesensefali, dan kemudian menuju formasio retikularis.

    Traktus mamilotalamikus secara timbal balik menghubungkan hipotalamus

    dengan nuklus anterior talami, yang akibatnya secara timbal balik berhubungan

    dengan girus cinguli. Nukleus anterior talami dan girus cinguli merupakan

    komponen penting sistem limbik, yang berfungsi untuk mengatur perilaku afektif

    sehingga menunjang ketahanan hidup seseorang dan spesies.

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    25/28

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    26/28

    23

    disekresikan selama beberapa minggu terakhir kehamilan; berfungsi menginduksi

    kontraksi otot polos dinding rahim dan sekresi susu dari kelenjar mamae.

    Stimulasi somatosensorik ( sentuhan pada puting susu) menimbulkan impuls

    aferen yang mengaktivasi neuron neurosekretorik hipotalamus (melalui talamus

    dan korteks serebri). Hubungan erat antara sirkuit regulasi ini dan emosi

    diilustrasikan dengan kenyataan bahwa produksi susu menurun secara bermakna

    ketika ibu mengalami stres atau ketakutan.

    Sekresi hormon oleh lobus anterior.Neuron sekretorik parvoseluler

    yang terdapat di area periventrikularis hipotalamus berhubungan dengan

    adenohipofisis bukan melalui hubungan aksonal (seperti pada neurohipofisis),

    tetapi melalui sistem vaskular portal. Neuron parvoseluler ini menyekresikan

    hormon hipofisiotropik gonadotropin-releasing hormon (GnRH), thyrotropin-

    releasing hormon (TRH), corticotropin-releasing hormon (CRH),growth hormon

    (GH), dan faktor-faktor yang mengatur sekresi melanocyte-stimulating hormone

    (MSH), yaitu MIF dan MRF. Seluruh hormon tersebut, kemudian mengontrol

    pelepasan hormon oleh hipofisis yang sesuai dari adenohipofisis, ketika hormon

    tersebut mencapai adenohipofisis melalui anyaman vaskular portal. Pada

    adenohipofisis, sel asidofil (sel ) menyekresikan growth hormone (GH, disebut

    juga hormon somatotropik atau STH) dan prolaktin (PRL, disebut juga hormon

    luteotropik atau LTH). Sel basofil (sel ) menyekresikan tirotropin (thyroid-

    stimulating hormone, TSH), kortikotropin (adrenokortikotropik atau ACTH),

    melanocyte-stimulating hormone (MSH), luteinizing hormone (LH), dan follicle-

    stimulating hormone (FSH). Sel kromofob (sel ) tidak diketahui menyekresikan

    hormon apapun, tetapi beberapa penulis menyatakan bahwa sel-sel ini berperan

    pada sintesis ACTH.

    Hormon yang dihasilkan oleh sel sekretorik hipofisis memasuki aliran

    darah dan menginduksi masing-masing organ endokrin perifer untuk

    menyekresikan hormon. Hormon perifer tersebut bersirkulasi di dalam darah, dan

    dengan demikian konsentrasinya memengaruhi sekresi hormon hipotalamik dan

    hipofisis yang bersesuaian, sebagai lengkung umpan balik negative.

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    27/28

    24

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    1. Sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi

    hormon yang mengatur aktivitas tubuh.

    2. Kelenjar endokrin terdiri dari :

    Hipotalamus

    Kelenjar hipofise atau pituitary

    Kelenjar Pineal,

    Kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok

    Kelenjar paratiroid (parathyroid gland)

    Kelenjar Timus

    Kelenjar suprarenal (suprarenal gland)

    Pulau langerhans (islets of langerhans)

    Kelenjar kelamin (gonad) jantan di testis dan betina di indung telur.

    3. Jumlah hormon yang disekresikan oleh kelenjar endokrin ditentukan oleh

    kebutuhan tubuh akan hormon tersebut dalam jangka waktu tertentu. Pola

    sekresi hormon di dalam tubuh diatur sedemikian rupa, sehingga tidak

    mengakibatkan adanya sekresi hormon yang berlebihan atau berkurang

    4. Hipotalamus secara hierarkis merupakan organ regulasi tertinggi (head

    ganglion) sistem saraf otonom. Struktur ini berperan penting pada

    berbagai sirkuit regulasi untuk fungsi tubuh yang vital

    3.2. Saran

    Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah ini meskipun

    penulisan ini jauh dari sempurna minimal kami mengimplementasikan tulisan ini.

    Masih banyak kesalahan dari penulisan ini, karena kami adalah manusia yang

    menjadi tempat salah dan dosa. Dalam hadits al insanu minal khotto wannisa,

    dan kami butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang

    lebih baik daripada masa sebelumnya.

  • 8/10/2019 FISIOLOGI HIPOTALAMUS

    28/28

    DAFTAR PUSTAKA

    Slonane, Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Penerbit Buku

    Kedokteran EGC: Jakarta