Fishbone Cakupan Kb Baru Suntik Jan-Apr 2012

2
Gambar 2.1 Fishbone Cakupan Peserta KB Aktif dengan Suntik di Wilayah PUSKESMAS Kecamatan Cilincing Periode Januari-April 2012 71 Kurangnya kerjasama antar petugas pelaksana program Method Material Money Kurang jelasnya perencanaan program Tidak adanya data yang valid mengenai jumlah Outcome KB yang tidak sepenuhnya menggambarkan tingkat keberhasilan program Pengorganisasian program KB yang digabungkan dengan Man Kurangnya keterampilan dan pengetahuan petugas mengenai Kurangnya pengetahuan petugas program KB tentang cara pencatatan data yang baik Tidak adanya aturan baku berkaitan dengan pencatatan dan pendataan kegiatan Terjadinya pencatatan yang tumpang tindih, sehingga menghasilkan data yang tidak sesuai mengenai pelaksanaan Pengadaaan alat kontrasepsi suntik yang lebih banyak oleh Jumlah anggaran yang sedikit untuk program KB Kurangnya ketersediaan tenaga kesehatan pada program KB Program KB dianggap memiliki cakupan program yang sempit Petugas perencanaan tidak mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya Monitoring pelaksanaan program KB Suntik Banyak PUS yang memilih KB Suntik sebagai alat Evaluasi hasil program KB ditangani banyak pihak Minimnya informasi dan penjelasan pelaksanaan program KB pada para Adanya keterbatasan dana untuk sosialisasi program KB Petugas perencanaan hanya mengacu pada perencanaan program yang telah ada Cakupan peserta KB Aktif dengan Suntik di wilayah Puskesmas Se- Kecamatan Cilincing bulan Januari s/d April 2012 adalah Tersedianya alat kontrasepsi suntik lebih banyak di bandingkan dengan Program KB hanya dikoordinir oleh satu orang Adanya tumpang tindih dalam pencatatan data Metode pengawasan yang masih belum jelas Kurangnya pelatihan bagi petugas KB mengenai penctatan data yang baik Minat masyarakat yang tinggi terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik Ruang lingkup program KB yang dianggap sempit Kurangnya motivasi petugas puskesmas terhadap pelaksanaan program KB Koordinasi dalam proses pengawasan masih belum baik Kurangnya komunikasi antar petugas pelaksana program KB Perencanaan program dan anggaran puskesmas tidak sesuai dengan target dan Kurang maksimalnya fungsi organisasi program KB Kurangnya penyediaan fasilitas dalam penyampaian informasi Kegiatan program KB dianggap tidak membutuhkan dana yang Permintaan masyarakat yang tinggi terhadap pemilihan alat Kurangnya sosialisasi Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap Pelaksanaan program KB tidak terarah sesuai Kurangnya pelatihan program KB terhadap petugas puskesmas Petugas perencanaan menganggap program sebelumnya cukup baik

Transcript of Fishbone Cakupan Kb Baru Suntik Jan-Apr 2012

Page 1: Fishbone Cakupan Kb Baru Suntik Jan-Apr 2012

Gambar 2.1 Fishbone Cakupan Peserta KB Aktif dengan Suntik di Wilayah PUSKESMAS Kecamatan Cilincing Periode Januari-April 2012

71

Kurangnya kerjasama antar petugas pelaksana program KB

Method Material Money

Planning

Kurang jelasnya perencanaan program

Actuating

Tidak adanya data yang valid mengenai jumlah peserta KB baru

Outcome KB yang tidak sepenuhnya menggambarkan tingkat keberhasilan program KB

Pengorganisasian program KB yang digabungkan dengan program lain

Man

ControllingOrganizing

Environment

Kurangnya keterampilan dan pengetahuan petugas mengenai program KB

Kurangnya pengetahuan petugas program KB tentang cara pencatatan data yang baik

Tidak adanya aturan baku berkaitan dengan pencatatan dan pendataan kegiatan program KB

Terjadinya pencatatan yang tumpang tindih, sehingga menghasilkan data yang tidak sesuai mengenai pelaksanaan program KB

Pengadaaan alat kontrasepsi suntik yang lebih banyak oleh dinas kesehatan.

Jumlah anggaran yang sedikit untuk program KB

Kurangnya ketersediaan tenaga kesehatan pada program KB

Program KB dianggap memiliki cakupan program yang sempit

Petugas perencanaan tidak mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya

Monitoring pelaksanaan program KB Suntik yang tidak tepat

Banyak PUS yang memilih KB Suntik sebagai alat kontarsepsi

Evaluasi hasil program KB ditangani banyak pihak

Minimnya informasi dan penjelasan pelaksanaan program KB pada para petugas di lapangan

Adanya keterbatasan dana untuk sosialisasi program KB

Petugas perencanaan hanya mengacu pada perencanaan program yang telah ada sebelumnya

Cakupan peserta KB Aktif dengan Suntik di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Cilincing bulan Januari s/d April 2012 adalah sebesar 89,07%, berada di atas target yakni 37%

Tersedianya alat kontrasepsi suntik lebih banyak di bandingkan dengan kontrasepsi lainnya di puskesmas

Program KB hanya dikoordinir oleh satu orang

Adanya tumpang tindih dalam pencatatan data

Metode pengawasan yang masih belum jelas

Kurangnya pelatihan bagi petugas KB mengenai

penctatan data yang baik

Minat masyarakat yang tinggi terhadap pemilihan alat

kontrasepsi suntik

Ruang lingkup program KB yang dianggap sempit

Kurangnya motivasi petugas

puskesmas terhadap

pelaksanaan program KB

Koordinasi dalam proses

pengawasan masih belum baik

Kurangnya komunikasi

antar petugas pelaksana

program KB

Perencanaan program dan anggaran

puskesmas tidak sesuai dengan target dan

sasaran

Kurang maksimalnya fungsi organisasi program KB

Tidak jelasnya pembagian tugas pengorganisasian

program KB

Kurangnya penyediaan

fasilitas dalam penyampaian

informasi

Kegiatan program KB dianggap tidak membutuhkan dana yang lebih besar

Permintaan masyarakat yang tinggi terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik.

Kurangnya sosialisasi penyuluh KB kepada PUS

Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap program KB lainnya

Pelaksanaan program KB tidak terarah sesuai target dan sasaran

Kurangnya pelatihan program KB terhadap petugas puskesmas

Petugas perencanaan menganggap program sebelumnya cukup baik