HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN … · 2018. 9. 3. · 78 ibu akseptor suntik di...

53
i HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari OLEH: ERSA DWI ROSMALINA P00324013008 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI D-III 2016

Transcript of HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN … · 2018. 9. 3. · 78 ibu akseptor suntik di...

  • i

    HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIKDENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI

    PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikanPendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

    OLEH:

    ERSA DWI ROSMALINAP00324013008

    KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

    JURUSAN KEBIDANANPROGRAM STUDI D-III

    2016

  • iiiiii

  • iiiiiiiii

  • iv

    RIWAYAT HIDUP

    A. IDENTITAS DIRI

    1. Nama : Ersa Dwi Rosmalina

    2. Tempat/Tanggal Lahir : Kendari, 10 maret 1996

    3. Jenis Kelamin : Perempuan

    4. Agama : Islam

    5. Suku/Kebangsaan : Tolaki Indonesia

    6. Alamat : Jl.Jambu Putih Kelurahan Anggoeya

    Kecamatan Poasia

    B. PENDIDIKAN

    1. SD Negeri 5 Poasia Tamat Tahun 2007

    2. SMP Negeri 5 Kendari Tamat Tahun 2010

    3. SMA Negeri 2 Kendari Tamat Tahun 2013

    4. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan

    Tahun 2013 sampai sekarang

  • v

    ABSTRAK

    HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGANPERUBAHAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI

    Ersa Dwi Rosmalina1, Halijah2, Feryani2

    Latar Belakang : Kontrasepsi merupakan cara untuk mencegah danmenjarangkan kehamilan serta merencanakan jumlah anak untuk meningkatkankesejahteraan keluarga sehingga dapat memberikan perhatian dan pendidikanyang maksimal pada anak. Setiap jenis kontrasepsi yang digunakan mempunyaikelebihan dan kekurangan. Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi yangpaling sering dipilih wanita dalam mengatur dan menjarangkan kehamilan. Efeksamping penggunaan kontrasepsi suntik dapat menyebabkan peningkatan beratbadan.Tujuan Penelitian : untuk menganalisis hubungan penggunaan kontrasepsi suntikdengan perubahan berat badan ibu di Puskesmas Labibia Kota Kendari.Metode Penelitian : Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional pada78 ibu akseptor suntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari.Hasil Penelitian : Penggunaan kontrasepsi suntik yang ≤12 bulan 74,4% dan >12bulan 25,6%. Berat badan ibu akseptor KB Suntik yang mengalami kenaikanberjumlah 51,3% dan yang tidak mengalami kenaikan berjumlah 48,7%. Hasil Ujichi square diperoleh χ2hitung>χ2tabel (6.056>3,841) dan nilai ρvalue=0,014.Kesimpulan : Ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi suntik denganperubahan berat badan pada ibu akseptor suntik di Puskesmas Labibia KotaKendari.

    Kata Kunci : Kontrasepsi Suntik, Berat BadanDaftar Pustaka :

    1. Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan2. Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan.

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayahNya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul

    Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik dengan Perubahan Berat

    Badan di Puskesmas Labibia Kota Kendari sebagai salah satu syarat

    menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan di Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Kendari.

    Karya tulis ilmiah yang dibuat, banyak mendapat bantuan dari

    pembimbing saya Ibu Halijah, SKM, M.Kes sebagai pembimbing I dan Ibu

    Feryani, S.Si.T, MPH sebagai pembimbing II atas waktu dan kesempatan

    dalam memberikan bimbingan dan arahan selama proses penyusunan

    karya tulis ilmiah. Terima kasih yang mendalam tidak lupa penulis

    sampaikan kepada :

    1. Petrus, SKM, M.Kes., selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Kendari.

    2. Halijah, SKM, M. Kes selaku Ketua Jurusan kebidanan Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Kendari.

    3. Ida Miswati SKM,MM.Kes selaku Kepala Puskesmas Labibia atas ijin

    yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

    4. Kepala ruangan dan staf bidan Poli KIA/KB Puskesmas Labibia atas

    kerjasama yang diberikan selama penulis melakukan penelitian.

  • vii

    5. Sitti Aisa Am,Keb,S.Pd,M.Pd, Hj, Nurnasari P, SKM, M.Kes dan Hj.

    Sitti Zaenab, SKM ,SST, M.Keb sebagai penguji karya tulis ilmiah atas

    saran dan kritik untuk kelengkapan penulisan karya tulis ilmiah.

    6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Kendari yang telah memotivasi dan memberikan ilmu pengetahuan

    selama penulis mengikuti pendidikan.

    7. Ayahanda Udin, S.E dan Ibunda tercinta Nuriyati, serta saudara-

    saudara saya atas doa, cinta kasih dan dukungan kepada penulis

    selama menempuh pendidikan hingga saat ini.

    8. Teman-teman Mahasiswa D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes

    Kendari angkatan 2013 terkhusus untuk sahabatku Ulmi, Elsa, Erna,

    Desi, Devi, Yuli, Lian dan teman-temanku tingkat III.A tercinta dan

    lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas dukungan dan

    kerja sama kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan

    dibangku kuliah dan sampai pada penyelesaian Karya Tulis Ilmiah.

    Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah masih banyak

    kekurangan, untuk itu diharapkan saran dan kritik dari pembaca. Untuk

    kesempurnaan penulisan. Akhir kata penulis berharap semoga membawa

    manfaat bagi pembaca.

    Kendari, Agustus 2016

    Penulis

  • viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL................................................................................... i

    LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii

    RIWAYAT HIDUP .................................................................................. iv

    ABSTRAK .............................................................................................. v

    KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

    DAFTAR ISI .......................................................................................... viii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................... x

    DAFTAR TABEL ................................................................................... xi

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................... 3

    C. Tujuan Penelitian ................................................................. 3

    D. Manfaat Penelitian ............................................................... 4

    E. Keaslian Penelitian .............................................................. 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Kontrasepsi ........................................................... 5

    B. Tinjauan Kontrasepsi Suntik ............................................... 7

    C. Berat Badan ........................................................................ 13

    D. Perubahan Berat Badan dan Kontrasepsi Suntik ............... 14

    E. Landasan Teori…………………………………………………. 17

    F. Kerangka Teori .................................................................... 19

    G. Kerangka Konsep ............................................................... 20

    H. Hipotesis ............................................................................ 20

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ................................................................... 21

    B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 21

    C. Populasi dan Sampel ........................................................... 21

  • ix

    D. Variabel Penelitian................................................................ 22

    E. Data Penelitian ................................................................... 23

    F. Definisi Operasional ............................................................. 24

    G. Instrumen Penelitian ............................................................ 23

    H. Jenis dan Pengumpulan Data .............................................. 24

    I. Pengolahan Data.................................................................. 24

    J. Analisis Data ........................................................................ 24

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................. 27

    B. Hasil Penelitian..................................................................... 29

    C. Pembahasan ...................................................................... 31

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ........................................................................ 33

    B. Saran ................................................................................... 33

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • x

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Kerangka Teori .................................................... 17

    Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian ............................... 18

    Gambar 3. Rancangan Penelitian Cross Sectional ................ 19

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penggunaan Kontrasepsi Suntik di

    Puskesmas Labibia Kota Kendari28

    Tabel 2. Distribusi Frekuensi Perubahan Berata Badan Akseptor

    Suntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari28

    Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perubahan Berat Badan Akseptor

    Suntik dengan Berat Badan Tidak Naik di Puskesmas

    Labibia Kota Kendari

    29

    Tabel 4. Hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan

    perubahan berat badan di Puskesmas Labibia Kota

    Kendari

    29

  • xii

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Kuesioner Penelitian

    2. Surat Ijin Penelitian

    3. Data Hasil Penelitian

    4. Hasil Analisis Paket Program SPSS

    5. Surat Keterangan Telah Meneliti

  • xiii

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kontrasepsi merupakan cara untuk mencegah dan menjarangkan

    kehamilan serta merencanakan jumlah anak untuk meningkatkan

    kesejahteraan keluarga sehingga dapat memberikan perhatian dan

    pendidikan yang maksimal pada anak. Setiap jenis kontrasepsi yang

    digunakan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan kontrasepsi

    harus disesuaikan dengan status kesehatan wanita, efek samping,

    konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, kerja sama pasangan

    dan norma budaya mengenai kemampuan mempunyai anak (Maryani, 2008).

    Efek samping suatu metode kontrasepsi perlu dipertimbangkan dalam

    menentukan keputusan terhadap keberlangsungan pemakaian kontrasepsi

    sehingga perlu diupayakan perlindungan efek samping (Hartanto, 2010).

    Kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Acetat (DMPA) dan

    Cyclofem merupakan salah satu kontrasepsi yang paling sering dipilih wanita

    dalam mengatur dan menjarangkan kehamilan (Hartanto, 2005). Efek

    samping yang ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi suntik diantaranya

    terganggunya pola haid (amenorea, menoragia dan muncul bercak/spotting),

    peningkatan berat badan dan kembalinya kesuburan lambat setelah

    penghentian pemakaian (Saifuddin, 2006). Kenaikan berat badan akibat

    penggunaan kontrasepsi suntik disebabkan retensi cairan oleh kurangnya

    pengeluaran air dan natrium dan efek metabolik hormonal meningkatkan

    nafsu makan (Wiknjosastro, 2012).

  • xiv

    Efek samping penggunaan kontrasepsi suntik yang utama adalah

    perubahan berat badan. Perubahan berat badan akseptor KB suntik

    disebabkan hormon progesteron yang merangsang hormon nafsu makan

    yang ada di hipotalamus. Nafsu makan yang berlebihan menyebabkan tubuh

    kelebihan zat gizi. Kelebihan zat gizi oleh hormon progesteron dirubah

    menjadi lemak dan tersimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan akibat

    adanya penumpukan lemak yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat

    menjadi lemak (Mansjoer, 2003).

    Wanita yang menggunakan kontrasepsi medroxyprogesterone

    acetate (DMPA) atau KB suntik 3 bulan rata-rata mengalami peningkatan

    berat badan sebanyak 11 pon atau 5,5 kg dan mengalami peningkatan lemak

    tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu 3 tahun pemakaian. Ibu yang beralih dari

    kontrasepsi oral atau pil menggunakan kontrasepsi suntik akan mengalami

    kenaikan berat sekitar 4 pon atau 2 kg badan dalam jangka waktu yang

    sama (Redaksi Medis Klinik Dokter, 2016).

    Data akseptor KB suntik di Indonesia sekitar 237.978. Data BKKBN

    Provinsi Sulawesi Tenggara akseptor KB suntik sebanyak 14.673 dan tahun

    2014 meningkat menjadi 15.254. Akseptor KB di Kota Kendari tahun 2013

    sekitar 29.378 akseptor dan pengguna kontrasepsi suntik 19.321 (65,8%).

    Pada tahun 2014 akseptor KB sebanyak 31.531 yang menggunakan suntik

    sebanyak 21.422 (67,9%). Data Puskesmas Labibia Kota Kendari jumlah

    PUS tahun 2016 berjumlah 2.246 dengan akseptor KB Suntik sebanyak 353

    orang.

    B. Rumusan Masalah

  • xv

    Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah penelitian

    adalah “Apakah ada hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan

    perubahan berat badan ibu di Puskesmas Labibia Kota Kendari ?”

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Untuk menganalisis hubungan penggunaan kontrasepsi suntik

    dengan perubahan berat badan ibu di Puskesmas Labibia Kota

    Kendari.

    2. Tujuan Khusus

    a. Untuk mengetahui penggunaan kontrasepsi pada ibu akseptor

    suntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari.

    b. Untuk mengetahui perubahan berat badan ibu akseptor KB

    Suntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari.

    c. Untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi suntik

    dengan perubahan berat badan Ibu di Puskesmas Labibia Kota

    Kendari tahun 2016.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III

    Kebidanan sekaligus mengaplikasikan ilmu metode penelitian analitik.

    2. Sebagai informasi bagi pihak Puskesmas Labibia dalam menyusun dan

    mengembangkan kebijakan pelayanan Kontrasepsi Berencana (KB).

    3. Sebagai informasi bagi wanita tentang kontrasepsi suntik.

    E. Keaslian Penelitian

  • xvi

    Desi Ekawati. 2010. Pengaruh KB suntik DMPA terhadap peningkatan

    berat badan di BPS Siti Syamsiyah Wonokarto Wonogiri. Penelitian

    analitik dengan rancangan case control. Sampel penelitian adalah ibu

    akseptor KB suntik 3 bulan. Perbedaan dengan penelitian yang akan

    dilakukan adalah pada rancangan penelitian menggunakan cross

    sectional dengan sampel penelitian adalah semua ibu akseptor KB

    suntik.

  • xvii

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan tentang Kontrasepsi

    Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” yang berarti mencegah atau

    melawan . Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.

    Usaha yang dilakukan dapat bersifat sementara maupun permanen. Metode

    kontrasepsi (Hartanto, 2010) terbagi atas :

    1. Metode sederhana

    a. Tanpa alat/obat : metode kalender, Pantang berkala, Metode

    Lendir Serviks.

    b. Dengan alat/obat : kondom pria, diafragma atau cap, cream,

    jelly dan cairan berbusa, spons (Hartanto,2010).

    2. Metode Modern

    a. Kontrasepsi Hormonal : Pil KB, suntikan KB dan Implant/

    Susuk

    b. Kontrasepsi non Hormonal : AKDR/IUD, kontrasepsi Mantap

    Pola perencanaan keluarga dalam penggunaan kontrasepsi :

    1. Fase menunda atau mencegah kehamilan

    Alasan menunda atau mencegah kehamilan sebaiknya pada

    wanita umur

  • xviii

    artinya kembalinya kesuburan dapat lebih cepat dan terjamin

    karena peserta belum mempunyai anal. Efektifitas yang tinggi

    karena kegagalan dapat menyebabkan kehamilan risiko tinggi.

    2. Fase menjarangkan kehamilan

    Periode usia wanita antara 20-30 tahun dengan jumlah anak 2

    orang dan jarak antara kehamilan adalah 2-4 tahun. Alasan

    menjarangkan kehamilan karena umur 20-30 tahun merupakan

    usia yang terbaik untuk hamil dan melahirkan. Ciri kontrasepsi

    yang diperlukan adalah yang mempunyai efektivitas cukup tinggi,

    reversibilitas cukup tinggi karena peserta mengharapkan

    mempunyai anak lagi, dapat dipakai 2-4 tahun sesuai jarak

    kelahiran yang dianjurkan. Tidak menghambat ASI sampai anak

    usia 2 tahun.

    3. Fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan/kesuburan

    Periode umur wanita usia di atas 30 tahun terutama di atas 35

    tahun sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2

    anak. Alasan mengakhiri kesuburan karena alasan medis, pilihan

    utama adalah kontrasepsi mantap, pil oral kurang dianjurkan

    karena usia ibu yang sudah tua kemungkinan timbul efek

    samping dan komplikasi. Ciri kontrasepsi yang dibutuhkan

    adalah efektifitas tinggi, dapat dipakai dalam jangka panjang dan

    tidak menambah kemungkinan kelainan yang sudah ada (Hartanto,

    2010).

  • xix

    B. Tinjauan tentang Kontrasepsi Suntik

    1. Kontrasepsi Suntik DMPA (Depo Medroxy Progesterone Asetat)

    a. Pengertian

    Kontrasepsi suntik adalah merupakan metode kontrasepsi yang

    diberikan melalui suntikan. Suntikan yang mengandung hormon

    Depo Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) 150 mg

    yang diberikan setiap 3 bulan (12 Minggu). Suntikan pertama

    biasanya diberikan 7 hari pertama periode menstruasi atau 6

    minggu setelah melahirkan.

    b. Cara kerja

    1) Menekan ovulasi

    2) Mengentalkan lendir servik sehingga menjadi barier terhadap

    spermatozoa

    3) Menjadikan selaput lender rahim tipis dan atrofi sehingga dapat

    mengganggu implantasi ovum

    4) Mempengaruhi pergerakan ovum di dalam tuba fallopi

    c. Efektifitas

    Kontrasepsi suntik memiliki efektifitas tinggi, kurang dari 1 % dari

    100 wanita akan mengalami kehamilan dalam 1 tahun pemakaian

    DMPA. Kontrasepsi suntik sama efektifnya dengan (Pil Oral

    Kombinasi) POK dan lebih efektif dari IUD.

    d. Mekanisme kerja progesterone

  • xx

    1) Ovulasi

    Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya poros

    hypothalamus-hypophisis-ovarium karena modivikasi dari FSH dan

    LH pada pertengahan siklus.

    2) Implantasi

    a) Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron pra

    ovulasi.

    b) Pemberian progesteron dapat mengganggu kadar puncak FSH

    dan LH, sehingga meski terjadi ovulasi, produksi progesteron

    yang berkurang dari corpus luteum menyebabkan penghambatan

    dari implantasi.

    c) Pemberian progesterone secara sistemik untuk jangka waktu

    yang lama menyebabkan endrometrium mengalami keadaan

    istirahat dan keadaan atrofi.

    3) Transfor gamet/ovum

    a) Pengangkutan ovum dapat diperlambat bila diberikan

    progesteron sebelum terjadi fertilitas.

    b) Pengangkutan ovum yang lambat dapat menyebabkan

    peninggian insidens implantasi ektopik (tuba) pada wanita yang

    memakai kontrasepsi yang hanya mmengandung progesteron.

  • xxi

    4) Fungsi corpus luteum/luteolysis

    Pemberian jangka lama progesteron mungkin dapat menyebabkan fungsi

    korpus luteum yang non adekuat pada siklus haid yang mempunyai ovulasi.

    5) Lendir serviks

    a) 48 jam setelah pemberian progesteron sudah tampak lendir

    serviks yang kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari

    spermatozoa sangat terhambat.

    b) Lendir serviks yang jumlahnya sedikit dan kental ferning dan

    spinbarkeit

    e. Keuntungan Kontrasepsi DMPA

    Saifuddin (2006) keuntungan kontrasepsi suntik DMPA antara lain

    sebagai berikut :

    1) Sangat efektif

    2) Pencegahan kehamilan jangka panjang

    3) Tidak terpengaruh pada hubungan suami istri

    4) Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius

    terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah

    5) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

    6) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik

    7) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

    8) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul

    9) Mencegah anemia

    f. Kerugian kontrasepsi DMPA

  • xxii

    1) Pola haid yang normal dapat berubah menjadi amenorea,

    pendarahan, pendarahan bercak, perubahan dalam frekuensi lama

    dan jumlah darah yang hilang

    2) Efek pada pola haid yang tergantung pada lama pemakaian.

    Pendarahan bercak berkurang dengan berjalannya waktu

    sedangkan kejadian amenorea sangat besar

    3) Klien sangat tergantung pada sarana kesehatan

    4) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya

    5) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular

    seksual

    6) Terlambatnya pemulihan kesuburan setelah pemakaian dihentikan

    7) Penggunaan jangka panjang akan menimbulkan perubahan pada

    lipid serum dan dapat menurunkan kepadatan tulang

    g. Waktu Pemberian Kontrasepsi Suntik DMPA

    1) Setiap saat selama haid, asal ibu tidak hamil

    2) Mulai haid pertama sampai hari ke-7 siklus haid

    3) Pada ibu yang tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap

    saat asalkan dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil dan ibu tidak

    boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari setelah suntikan.

    4) Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin ganti

    dengan kontrasepsi suntik, suntikan pertama dapat segera

    diberikan jika dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.

  • xxiii

    5) Ibu yang sedang menggunakan AKDR dan ingin berganti cara

    dengan kontrasepsi suntik, suntikan pertama dapat diberikan pada

    hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid atau dapat diberikan

    setiap saat setelah setelah hari ke-7 siklus haid asal yakin ibu

    tersebut tidak hamil.

    h. Efek Samping Kontrasepsi Suntik DMPA

    1) Gangguan siklus haid

    Tidak mengalami haid, pendarahan berupa tetesan/bercak-bercak,

    pendarahan di luar siklus haid dan pendarahan haid yang lebih

    lama dan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan karena

    ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium mengalami

    perubahan histologi. Keadaan amenorea disebabkan atrofi

    endometrium.

    2) Jerawat pada wajah. Hal ini disebabkan progestin menyebabkan

    peningkatan kadar lemak

    3) Perubahan berat badan

    a. Kenaikan berat badan rata-rata untuk setiap tahun bervariasi

    antara 2,3-2,9 kg, pada umumnya 2kg. Bila klien mengeluhkan

    terdapat kecenderungan untuk meningkat lagi, boleh dicoba

    untuk menurunkan berat badan dengan mengatur pola makan.

    Kenaikan berat badan kemungkinan disebabkan hormon

    progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula

    menjadi lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah. Selain

  • xxiv

    itu hormon progesterone menyebabkan nafsu makan bertambah

    dan menurunkan aktifitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan

    dapat menyebabkan berat badan bertambah

    b. Berat badan berkurang/turun setiap tahun rata-rata penurunan

    berat badan antara 1,6-1,9 kg.

    4) Sakit kepala (dapat disertai gangguan penglihatan). Bila sakit

    kepala ringan sedang dapat diberikan antalgin. Bila sakit kepala

    sangat berat dan berulang atau tekanan darah meningkat sejak

    penggunaan suntik KB, maka rujuk ke klinik/Puskesmas.

    2. Kontrasepsi Suntik Depo Noretisteron (Norethindrone Enanthate) =

    Noristerat.

    a. Pengertian Suntik Depo Noretisteron

    Suntikan KB mengandung kombinasi hormon

    Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) dan Estradiol

    Cypionate (hormon estrogen). Mengandung 200 mg noretindron

    enantat yang diberikan setiap 30 hari. Suntikan pertama diberikan

    7 hari pertama periode menstruasi.

    b. Kelebihan Suntik Depo Noretisteron

    1) Risiko gangguan menstruasi lebih kecil dibanding suntikan 3 bulan.

    2) Aman digunakan wanita dengan HIV/AIDS yang mengonsumsi obat

    antiretroviral (ARV).

    3) Tidak perlu repot meningat untuk memngkonsumsi pil.

    c. Kerugian Suntik Depo Noretisteron

    1) Butuh waktu beberapa bulan untuk mengembalikan kesuburan.

  • xxv

    2) Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

    termasuk HIV sehingga penggunanya masih perlu menggunakan

    kondom saat berhubungan seksual.

    3) Berpotensi mengakibatkan efek samping pendarahan serta menstruasi

    tidak lancar atau bahkan berhenti. Setelah suntikan dihentikan,

    menstruasi baru akan kembali normal sekitar 2-3 bulan kemudian.

    Beberapa wanita bisa mengalami sakit kepala, nyeri pada payudara

    dan pertambahan berat badan.

    C. Berat Badan

    Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting yang

    digunakan sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik, disamping itu berat badan

    digunakan sebagai ukuran perhitungan dosis obat dan makanan. Berat

    badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral pada

    tulang. Berat badan merupakan parameter yang baik dan pilihan untuk

    melihat dalam waktu singkat perubahan konsumsi makanan dan kesehatan.

    Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik

    bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah

    menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan dibagi

    menjadi

    1. Berat badan meningkat atau naik jika hasil penimbangan berat badan

    lebih besar dibandingkan dengan berat badan sebelumnya.

    2. Berat badan menurun jika hasil penimbangan berat badan lebih rendah

    dibandingkan berat badan sebelumnya.

    D. Perubahan Berat badan dengan penggunaan KB Suntik

  • xxvi

    Salah satu efek samping kontrasepsi suntik adalah penambahan berat

    badan. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi

    antara

  • xxvii

    Perubahan berat badan akibat adanya penumpukan lemak yang berlebih

    hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak (Mansjoer, 2003).

    Efek samping utama pemakai kontrasepsi suntik adalah kenaikan berat

    badan. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan berat badan selama

    penggunaan DMPA, hal ini disebabkan kontrasepsi suntik mengandung

    hormon progesteron dan estrogen yang merangsang pusat nafsu makan

    yang ada di hipotalamus. Bertambahnya nafsu makan maka karbohidrat yang

    dikonsumsi dan tidak diubah dalam bentuk energi maka dirubah menjadi

    lemak yang menyebabkan penumpukan lemak dan menyebabkan berat

    badan bertambah.

    Perubahan berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara

    umum faktor tersebut dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu faktor

    intern dan faktor ekstern :

    1. Faktor internal adalah faktor yang dapat mempengaruhi berat

    badan seseorang dan bersumber dari atau pada tubuh, terbagi 4

    bagian yaitu usia, kejiwaan dan hereditas. Usia tertentu akan

    sejalan dengan bertambahnya grafik umur. Aspek kejiwaan

    (psikologis) juga dominan dalam mempengaruhi kerja metabolism

    di dalam tubuh. Hereditas dapat terjadi jika dalam suatu keluarga

    timbul sifat dominasi dalam hal menurunkan bentuk fisik

    keturunannya.

  • xxviii

    2. Faktor eksternal adalah semua faktor yang dapat berpengaruh

    terhadap perubahan berat badan secara langsung dan bersumber

    dari luar tubuh.

    a. Makanan, aneka jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari

    sangat berguna dalam proses pertumbuhan berat badan.

    b. Aktifitas fisik berperan penting dalam mencegah penambahan

    berat badan. Aktifitas fisik dalam waktu beberapa minggu

    ataupun beberapa bulan dapat menurunkan berat badan lebih

    banyak dibanding yang hanya membatasi asupan kalori.

    Seseorang dengan berat badan berlebih atau kegemukan agar

    mengurangi asupan kalori sebesar 500 kalori daripada

    melakukan aktifitas fisik untuk membakar 500 kalori setiap hari.

    Banyaknya aktifitas fisik dapat membakar kalori sehingga berat

    badan lebih terjaga. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang

    telah kehilangan lebih dari 50 pon (23 kilogram)-atau lebih dari

    lima persen berat badan dan berhasil mempertahankan selama

    lebih dari dua tahun, melakukan aktifitas fisik dengan kadar

    yang cukup tinggi. Banyak orang perlu melakukan lebih dari

    300 menit kegiatan berintensitas sedang per minggu untuk

    mencegah naiknya kembali berat badan

    c. Gangguan lain yang dapat mempengaruhi berat badan misal

    adanya luka yang menyebabkan perdarahan berat, kecelakaan

  • xxix

    yang menyebabkan rusak atau terpotongnya salah satu

    anggota tubuh.

    E.Landasan Teori

    Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha

    yang dilakukan dapat bersifat sementara maupun permanen. Metode kontrasepsi

    (Hartanto, 2010)

    Kontrasepsi suntik adalah merupakan metode kontrasepsi yang diberikan

    melalui suntikan. Suntikan yang mengandung hormone Efek samping yang

    ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi suntik diantaranya terganggunya pola

    haid (amenorea, menoragia dan muncul bercak/spotting), peningkatan berat

    badan dan kembalinya kesuburan lambat setelah penghentian pemakaian

    (Saifuddin, 2006). Kenaikan berat badan akibat penggunaan kontrasepsi suntik

    disebabkan retensi cairan oleh kurangnya pengeluaran air dan natrium dan efek

    metabolik hormonal meningkatkan nafsu makan (Wiknjosastro, 2012).

    Efek samping penggunaan kontrasepsi suntik yang utama adalah

    perubahan berat badan. Perubahan berat badan akseptor KB suntik disebabkan

    hormon progesteron yang merangsang hormon nafsu makan yang ada di

    hipotalamus. Nafsu makan yang berlebihan menyebabkan tubuh kelebihan zat

    gizi. Kelebihan zat gizi oleh hormon progesteron dirubah menjadi lemak dan

    tersimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan akibat adanya penumpukan

    lemak yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak (Mansjoer,

    2003).

  • xxx

    Wanita yang menggunakan kontrasepsi medroxyprogesterone acetate

    (DMPA) atau KB suntik 3 bulan rata-rata mengalami peningkatan berat badan

    sebanyak 11 pon atau 5,5 kg dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak

    3,4% dalam waktu 3 tahun pemakaian. Ibu yang beralih dari kontrasepsi oral

    atau pil menggunakan kontrasepsi suntik akan mengalami kenaikan berat

    sekitar 4 pon atau 2 kg badan dalam jangka waktu yang sama (Redaksi Medis

    Klinik Dokter, 2016).

  • xxxi

    F. Kerangka Teori

    Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

    Penggunaan

    KB Suntik

    Ketidakseimbangan

    hormon

    1.Mempermudah perubahankarbohidrat dan gula menjadilemak, sehingga lemak banyaktertumpuk di bawah kulit.

    2.Merangsang pusat pengendalinafsu makan di hipotalamusmenyebabkan nafsu makanmeningkat.

    Berpengaruh

    terhadap berat badan

    Faktor Internal :1. Hereditas/Genetik2. Metabolisme

    Faktor Eksternal :1. Asupan Makanan2. Aktifitas Fisik

  • xxxii

    G. Kerangka Konsep

    Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

    Keterangan :

    Variabel terikat : perubahan berat badan

    Variabel bebas : penggunaan kontrasepsi suntik

    H. Hipotesis

    Ha : ada hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan

    perubahan berat badan.

    Penggunaan

    KB Suntik

    Perubahan

    Berat Badan

    p

  • xxxiii

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian analitik dengan pendekatan “cross sectional” yaitu dengan

    mengamati variabel independent (penggunaan kontrasepsi suntik) dan

    variabel dependent (perubahan berat badan) dalam waktu bersamaan

    Gambar 3. Rancangan Penelitian Cross Sectional

    B. Waktu dan Tempat penelitian

    Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni di Puskesmas Labibia Kota

    Kendari tahun 2016.

    C. Populasi dan sampel

    1. Populasi

  • xxxiv

    Populasi penelitian adalah semua akseptor suntik di Puskesmas

    Labibia Kota Kendari Mei 2016 akseptor KB suntik berjumlah 353

    orang.

    2. Sampel

    Sampel penelitian adalah akseptor KB suntik di Puskesmas Labibia

    Kota Kendari. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus :

    Keterangan:

    n=jumlah sampel, N=jumlah populasi

    e=tingkat kepercayaan 10% (0,1) (Notoatmodjo S, 2005)

    Perhitungan besar sampel :

    n=353

    1+ 353 (0,1)

    n=353

    1+ 353 (0,01)

    n=3534,53

    = 78

    Bes

    arnya sampel yang akan dijadikan responden dalam penelitian

    berjumlah 78 orang dengan tehnik pengambilan sampel secara

    accidental sampling.

    D. Variabel Penelitian

    1. Variabel Independen (Bebas)

    n =)(1 2eN

    N

  • xxxv

    Variabel independen (bebas) adalah penggunaan kontrasepsi suntik.

    2. Variabel Dependen (terikat)

    Variabel terikat adalah perubahan berat badan

    E. Data Penelitian

    1. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui kuesioner

    untuk mengetahui riwayat penggunaan kontrasepsi suntikan dan

    pengukuran berat badan secara langsung.

    2. Pengumpulan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari

    pencatatan di Puskesmas Labibia Kota Kendari.

    F. Definisi Operasional

    1. Penggunaan kontrasepsi suntik adalah lamanya ibu menggunakan

    kontrasepsi suntik sesuai data yang tercatat di register KB

    Puskesmas Labibia Kota Kendari dengan kriteria :

    a. >12 bulan

    b. ≤12 bulan (Adriana, 2013)

    2. Perubahan berat badan adalah hasil pengukuran antropometri

    sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik pada ibu yang menggunakan

    kontrasepsi suntik dengan kriteria :

    a. Naik : ada kenaikan berat badan

    b. Tidak Naik : tidak ada kenaikan berat badan (turun/tetap)

    G. Instrument Penelitian

    Instrument penelitian menggunakan kuesioner yang terdiri dari

    beberapa item pertanyaan yang berisi tentang identitas responden,

  • xxxvi

    lama penggunaan kontrasepsi dan perubahan berat badan. Data

    identitas responden terdiri dari 6 pertanyaan, lama penggunaan terdiri

    dari 2 pertanyaan dan perubahan berat badan terdiri dari 4

    pertanyaan.

    H. Jenis dan Pengumpulan Data

    a. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner berupa

    identitas responden, lama penggunaan dan perubahan berat

    badan.

    b. Data sekunder diperoleh dari dokumen Puskesmas Labibia Kota

    Kendari berupa gambaran tempat penelitian.

    I. Pengolahan Data

    1. Editing

    Editing dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dibutuhkan

    sudah diisi benar, sehingga jika terjadi kekurangan atau kesalahan

    data dapat mudah dikoreksi.

    2. Coding

    Dilakukan dengan memberi tanda atau klasifikasi pada masing-

    masing jawaban dengan kode berupa angka. Selanjutnya

    dimasukan ke lembaran tabel kerja untuk memudahkan pengolahan

    data.

    3. Entri data

    Data hasil penelitian dimasukan ke dalam komputer.

    4. Tabulating

  • xxxvii

    Mengelompokkan data beserta jumlahnya berdasarkan variabel

    penelitian

    J. Analisis Data

    1. Analisis Univariabel

    Dilakukan dengan mendiskripsikan masing-masing varibel

    penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

    Perhitungan setiap variabel penelitian menggunakan rumus

    (Notoatmodjo, 2007)

    KxNf=X

    Keterangan :

    X = Jumlah persentase variabel yang diteliti

    N = Jumlah sampel penelitian

    F = Jumlah responden berdasarkan variabel

    K = Konstanta (100%)

    2. Analisis Bivariabel

    Analisis bivariabel dilakukan dengan menguji ada atau tidaknya

    hubungan antara penggunaan kontrasepsi suntik dengan

    menggunakan uji Chi Squere untuk melihat hubungan

    penggunaan kontrasepsi suntik dengan perubahan berat badan.

    Rumus Chi Squere (x2):

  • xxxviii

    ∑ (f0-fe)2X2 =

    fe

    Keterangan :

    X2 = Chi kuadrat

    fo = frekuensi observasi

    fe = frekuensi harapan (Notoatmojo, 2007)

    Interpretasi hasil uji dikatakan bermakna bila memenuhi kriteria :

    a. Jika X2hitung > X2tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima yang

    berarti ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

    dengan taraf kepercayaan 95%

    b. Jika X2hitung < X2tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak yang

    berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel

    terikat dengan taraf kepercayaan 95%

  • xxxix

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Labibia

    1. Letak Geografis

    Puskesmas Labibia merupakan puskesmas dari 15 puskesmas

    yang ada di wiliyah Kota Kendari, yang berada di wilayah

    Kecematan Mandonga Kota Kendari. Puskesmas Labibia terletak

    di Kelurahan Labibia Kecematan Mandonga Kota Kendari pada

    3.922688 Lintang Selatan dan 122.49731 Bujur Timur. Luas

    wilayah kerja Puskesmas Labibia ± 60 KM2 yang berjarak ± 6 KM

    dari ibu kota provinsi. Wilayah kerja Puskesmas Labibia meliputi 4

    kelurahan dari 6 Kelurahan yang berada di Kecematan Mandonga

    yaitu , kelurahan anggilowu, kelurahan Alolama, Kelurahan

    Wawombalata, Kelurahan Labibia , di mana keuda kelurahan

    tersebut yang tidak masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Labibia

    adalah Kelurahan Mandonga dan Kelurahan Korumba.

    Batas wilayah Puskesmas Labibia :

    a. Seblah Utara : Berbatasan dengan Kec.soropia, Kab Konawe

    b. Seblah Barat : Berbatasan dengan Kec. Bondoala Kab Konawe

    c. Seblah selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Mandonga

    d. Seblah Timur : Berbatasan dengan gunung Nipa-Nipa

    ( kec, Soropia)

    2. Keadaan Demografi

  • xl

    Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Labibia sebanyak 12479

    jiwa, yang terdiri dari 6262 jiwa laki-laki dan 6217 perempuan.

    3. Tenaga Kesehatan

    S2 Master Manajemen Kesehatan : 1 Orang

    Dokter umum : 1 orang

    Dokter gigi : 1 orang

    Perawat : 12 orang

    Bidan : 8 orang

    Perawat gigi : 1 orang

    Petugas gizi : 3 orang

    Asisten apoteker : 1 orang

    Pengelola gudang obat : 1 orang

    Petugas administrasi : 4 orang

    Petugas sanitasi : 2 orang

    Petugas laboratorium : 1 orang

    4. Fasilitas Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Labibia

    Ruang Kepala Puskesmas : 1

    Ruang Tata Usaha : 1

    Ruang P2p : 1

    Ruang Rapat : 1

    Ruang Bendahara : 1

    Ruangan Bersalin : 1

  • xli

    Poli Umum : 1

    Poli KIA : 1

    Poli Gigi : 1

    Klinik Gizi : 1

    Ruang Register : 1

    Apotik : 1

    Kamar Kartu : 1

    Laboratorium : 1

    Polindes : 1

    Posyandu ibu dan anak : 11

    Posyandu Lansia : 5

    B. Hasil Penelitian

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2016 di

    Puskesmas Labibia pada 78 ibu akseptor suntik diperoleh data sebagai

    berikut :

    Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Penggunaan Kontrasepsi Suntik diPuskesmas Labibia Kota Kendari

    PenggunaanKontrasepsi

    Frekuensi Persentase

    ≤12 bulan 58 74,4

    >12 bulan 20 25,6

    Total 78 100

    Sumber : Data Primer terolah

  • xlii

    Tabel 1 menunjukkan akseptor suntik yang telah menggunakan

    kontrasepsi suntik selama >12 bulan sebanyak 25,6% dan ≤12 bulan

    sebanyak 74,4%.

    Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Perubahan Berat Badan AkseptorSuntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari

    Perubahan

    Berat Badan

    Frekuensi Persentase

    Naik 40 51,3

    Tidak Naik 38 48,7

    Total 78 100

    Sumber : Data Primer terolah

    Tabel 2 menunjukkan akseptor suntik yang mengalami kenaikan berat

    badan selama menggunakan suntik 51,3% dan yang tidak naik (turun dan

    tetap) sebanyak 48,7%.

    Tabel 3: Distribusi Frekuensi Perubahan Berat Badan AkseptorSuntik dengan Berat Badan Tidak Naik di PuskesmasLabibia Kota Kendari

    Berat Badan

    Tidak Naik

    Frekuensi Persentase

    Tetap 19 50

    Turun 19 50

    Total 38 100

    Sumber : Data Primer terolah

  • xliii

    Tabel 3 menunjukkan perubahan berat badan akseptor suntik yang

    berat badannya tidak naik menunjukkan 50% berat badan tetap selama

    menggunakan kontrasepsi suntik dan 50% mengalami penurunan berat

    badan.

    Tabel 4 : Hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan

    perubahan berat badan di Puskesmas Labibia Kota Kendari

    PenggunaanKontrasepsi

    Suntik

    Berat Badan Total

    ΡNaik Tidak Naik

    N % N % N %

    ≤12 bulan 25 32,1 33 42,3 58 74,4

    0,014>12 bulan 15 19,2 5 6,4 20 25,6

    Total 40 51,3 38 48,7 78 100

    Sumber : Data Primer Terolah

    Hasil uji statistik chi square menggunakan paket program SPSS

    diperoleh nilai χ2hitung lebih besar dari χ2tabel (6.056>3,841) nilai

    ρvalue

  • xliv

    mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,1 sampai 2,9 kg pada

    tahun pertama pemakaian kontrasepsi suntik.

    Penggunaan kontrasepsi suntik mempunyai efek samping

    perubahan berat badan pada pemakaian jangka panjang. Perubahan

    berat badan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah

    perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak

    banyak tertumpuk di bawah kulit selain itu hormon esterogen juga

    merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus

    menyebabkan nafsu makan meningkat, akseptor makan lebih banyak.

    Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 tahun atau lebih

    mengalami pertambahan berat badan 5-10 kg (Hartanto, 2010).

    Hasil penelitian menunjukkan kenaikan berat badan selama

    penggunaan DMPA, hal ini disebabkan kontrasepsi suntik mengandung

    hormon progesteron dan estrogen yang merangsang pusat nafsu makan

    yang ada di hipotalamus. Bertambahnya nafsu makan maka karbohidrat yang

    dikonsumsi dan tidak diubah dalam bentuk energi maka dirubah menjadi

    lemak yang menyebabkan penumpukan lemak dan menyebabkan berat

    badan bertambah.

    Pengunaan DMPA yang kurang dari 1 tahun menunjukan hasil banyak

    berat badan yang turun hal ini dapat di sebabkan oleh berbagai faktor antara

    lain adalah faktor usia dimana berat badan akan berkurang sejalan dengan

    bertambahnya usia grafik umur kita. Secara tidak langsung aspek kejiwaan

    (psikologis) juga dominan mempengaruhi metabolism didalam tubuh kita,

  • xlv

    serta hereditas yang dapat terjadi di dalam suatu keluarga timbulnya sifat

    dominasi dalam hal menurunkan bentuk fisik keturunan.

    Hasil penelitian Adriana (2013) menunjukkan hubungan yang signifikan

    antara penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan

    di wilayah kerja Puskesmas Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk

    Kabupaten Banjar. Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan

    mengalami kenaikan berat badan antara 1-5 kg tahun pertama penyuntikan

    dengan rata-rata penambahan berat badan pada ibu yang menggunakan KB

    suntik 3 bulan kurang dari 1 tahun adalah 2 kg dan yang lebih dari 1 tahun

    adalah 3 kg.

  • xlvi

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    1. Penggunaan kontrasepsi suntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari

    yang ≤12 bulan sebanyak 74,4% dan >12 bulan sebanyak 25,64%.

    2. Berat badan ibu akseptor KB Suntik di Puskesmas Labibia Kota

    Kendari yang mengalami kenaikan 51,3% dan yang tidak

    mengalami kenaikan 48,7%.

    3. Ada hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan perubahan

    berat badan di Puskesmas Labibia Kota Kendari. Hasil uji diperoleh

    nilai χ2hitung>χ2tabel dan nilai ρvalue

  • xlvii

    DAFTAR PUSTAKA

    Adriana, P. 2013. Hubungan penggunaan KB Suntik 3 bulan denganKenaikan Berat Badan pada Wanita Akseptor KB di Wilayah KerjaPuskesmas Lok Baitan. Dinamika Kesehatan Vol.12. No.12Desember 2013.

    Hartanto, H. 2010. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta :Pustaka Sinar Harapan.

    Maryani. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana & Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: TIM.

    Mansjoer. 2003. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi 3. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indoensia.

    Mochtar, R. 2010. Sinopsis Obstetri.Edisi 2, Jilid 1. Jakarta : PenerbitBuku Kedokteran EGC

    Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

    Redaksi Medis Klinik Dokter. Kontrasepsi Suntikan Menyebabkan PeningkatanBerat Badan. https://www.klikdokter.com/healthnewstopics/health-topics

    diakses 1 april 2016.

    Saifuddin, A.B. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

    Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta: EGC.

    Wiknjosastro, H. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo.

  • xlviii

    KUESIONER PENELITIAN

    HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGANPERUBAHAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LABIBIA

    KOTA KENDARI TAHUN 2016

    I. IDENTITAS RESPONDENNama :

    Umur :

    Pendidikan :

    Pekerjaan

    Agama :

    Alamat :

    II. LAMA PENGGUNAAN1 Sejak kapan Ibu menggunakan kontrasepsi

    suntik ?

    Tgl Bln Thn

    2 Berapa lama ibu menggunakankontrasepsi suntik

    ≤12 bulan

    >12 bulan

    III. PERUBAHAN BERAT BADAN1 Apakah ada perubahan berat badan sejak

    menggunakan kontrasepsi suntik ?Tidak

    Ya

    2 Berapa berat badan ibu sebelummenggunakan kontrasepsi suntik

    ………….. kg

    3 Berapa berat badan ibu saat ini ………..... kg

    4 Bagaimana perubahan berat badan sejakmenggunakan konrasepsi suntik

    Naik

    Tetap

  • xlix

    Turun

  • l

    HASIL ANALISIS SPSS

    Penggunaan * Berat_Badan Crosstabulation

    Berat_Badan

    Total1 (Naik) 2 (#Naik)

    Penggunaan 1(>12 bln)

    Count 15 5 20

    % within Penggunaan 75.0% 25.0% 100.0%

    % within Berat_Badan 37.5% 13.2% 25.6%

    % of Total 19.2% 6.4% 25.6%

    2(

  • li

    DATA HASIL PENELITIANHUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN

    PERUBAHAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI

    Resp UmurBerat Badan (Kg) Kategori Penggunaan Kategori

    Sebelum Sesudah Perubahan 1=naik,2=#naik Suntik(bulan)1>12bln,2

  • lii

    36 30 56 54 -2 2 7 237 32 53 56 3 1 13 138 20 47 47 0 2 3 239 30 50 49 -1 2 26 140 29 49 49 0 2 16 141 25 50 50 0 2 2 242 19 45 50 5 1 2 243 27 52 50 -2 2 4 244 28 50 49 -1 2 7 245 34 50 50 0 2 5 246 29 58 58 0 2 3 247 25 50 50 0 2 5 248 30 59 58 -1 2 7 249 22 50 50 0 2 2 250 37 53 54 1 1 6 251 32 50 53 3 1 3 252 30 50 54 4 1 9 253 21 52 51 -1 2 4 254 34 50 50 0 2 6 255 22 51 50 -1 2 4 256 37 53 56 3 1 5 257 38 52 58 6 1 6 258 28 53 54 1 1 5 259 20 50 50 0 2 2 260 29 52 51 -1 2 7 261 34 70 75 5 1 6 262 28 40 52 12 1 6 263 28 54 65 11 1 34 164 35 38 59 21 1 40 165 29 49 67 18 1 4 266 28 72 54 -18 2 4 267 23 48 52 4 1 19 168 38 68 42 -26 2 50 169 29 55 60 5 1 9 270 37 40 44 4 1 7 271 38 56 56 0 2 9 272 26 56 57 1 1 9 273 28 50 50 0 2 3 274 37 60 70 10 1 15 175 28 50 50 0 2 10 276 39 65 67 2 1 69 177 26 50 53 3 1 23 178 23 49 48 -1 2 37 1

  • liii