Fish Bone Mmd

5
A. Analisis penyebab masalah Terdapat beberapa faktor yang mendasari timbulnya kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan hasil kegiatan yang dicapai. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan penyebab masalah adalah mengunakan diagram fish bone memakai data yang telah diolah dalam enam bulan terakhir dari Januari-Oktober 2015. Cara menganalisis penyebab masalah adalah dengan menggunakan pendekatan sistem yang meliputi: input, proses, output, outcome, serta faktor lingkungan, sehingga dapat disimpulkan hal- hal yang menyebabkan timbulnya permasalahan tersebut. Beberapa kemungkinan penyebab masalah yang ada, antara lain : Tabel 26. Analisis Penyebab Masalah Cakupan TB BTA (+) yang Ditemukan Ditinjau dari Faktor Input INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN MAN (Tenaga Kerja) Koordinator program (bidan koordinator dan bidan desa) telah terlatih untuk melakukan pemeriksaan pasien dengan suspek TB Terdapat dokter dan bidan yang dapat menentukan adanya factor-faktor yang dimiliki pada pasien Pengetahuan kader yang masih kurang tentang permasalahan TB Kurangnya keahlian medis dan paramedis dalam menentukan TB BTA (+) Kekurangan jumlah tenaga kesehatan yang terlatih dilayanan

description

fish bone

Transcript of Fish Bone Mmd

Page 1: Fish Bone Mmd

A. Analisis penyebab masalah

Terdapat beberapa faktor yang mendasari timbulnya kesenjangan antara target yang

ditetapkan dengan hasil kegiatan yang dicapai. Salah satu metode yang digunakan untuk

menentukan penyebab masalah adalah mengunakan diagram fish bone memakai data yang telah

diolah dalam enam bulan terakhir dari Januari-Oktober 2015. Cara menganalisis penyebab

masalah adalah dengan menggunakan pendekatan sistem yang meliputi: input, proses, output,

outcome, serta faktor lingkungan, sehingga dapat disimpulkan hal-hal yang menyebabkan

timbulnya permasalahan tersebut. Beberapa kemungkinan penyebab masalah yang ada, antara

lain :

Tabel 26. Analisis Penyebab Masalah Cakupan TB BTA (+) yang Ditemukan Ditinjau

dari Faktor Input

INPUT KELEBIHAN KEKURANGANMAN

(Tenaga Kerja) Koordinator program (bidan

koordinator dan bidan desa) telah terlatih untuk melakukan pemeriksaan pasien dengan suspek TB

Terdapat dokter dan bidan yang dapat menentukan adanya factor-faktor yang dimiliki pada pasien dengan suspek TB

Terdapat tenaga medis dan paramedis serta analis laboratorium yang terlatih untuk melakukan pemeriksaan TB

Terdapat kader-kader dan bidan desa untuk membantu pelaksanaan program penanggulan TB nasional

Pengetahuan kader yang masih kurang tentang permasalahan TB

Kurangnya keahlian medis dan paramedis dalam menentukan TB BTA (+)

Kekurangan jumlah tenaga kesehatan yang terlatih dilayanan kesehatan

MONEY(Pembiayaan)

Tersedianya dana bantuan operasional dari BLUD Puskesmas dan BOK

Tidak ditemukan masalah

Melakukan pemeriksaan kesehatan pasien suspek TB

Tidak ada laporan pemeriksaan yang jelas dan terperinci dari

Page 2: Fish Bone Mmd

METHOD (Metode)

Pasien suspek TB yang berobat ke poliklinik dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik oleh dokter atau bidan

Melakukan kunjungan pasien TB secara berkala oleh bidan desa

hasil kunjungan pasien

MATERIAL (Perlengkapan)

Tersedianya tempat untuk melakukan pemeriksaan seperti: puskesmas, pustu, PKD, polindes, poliklinik

Tidak ditemukan masalah

MACHINE (Peralatan)

Tersedianya timbangan, meteran, thermometer, stetoskop, penlight, alat-alat laboratorium, mikroskop, object glass, dek glass, pot sputum, pewarna ziehl neelsen

Kurangnya sistem pengontrolan dan pengawasan alat-alat yang ada

Tabel 27. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan TB BTA (+) Yang Ditemukan Ditinjau dari

Faktor Proses dan Lingkungan

PROSES KELEBIHAN KEKURANGANP1(Perencanaan)

Jadwal pemeriksaan dan pencatatan rutin pada setiap pasien suspek TB pada daerah wilayah kerja puskesmas Borobudur, dan pencatatan pada pasien suspek TB

Belum ada perencanaan atau jadwal pelatihan/penyegaran kepada kader secara rutin untuk mendeteksi pasien suspek TB

Belum melakukan perencanaan sosialisasi pada masyarakat

P2(Pelaksanaan)

Pelayanan pemeriksaan sputum pasien suspek TB Sewaktu, Pagi, Sewaktu

Bidan desa mengerti mengenai pemeriksaan pasien suspek TB sehingga dapat melakukan pemeriksaan dengan baik.

Kader masih belum memiliki pengetahuan mengenai tanda-tanda dini pasien suspek TB secara cermat dan menyeluruh

P3(Pengawasan Pengendalian dan Penilaian)

Pencatatan hasil pemeriksaan pasien suspek TB

Evaluasi dilakukan terhadap pasien suspek TB

Kurangnya evaluasi terhadap kinerja bidan desa dan kader

Tidak ada pencatatan atau

Page 3: Fish Bone Mmd

data kunjungan berkala pasien TB

Lingkungan Masih banyak kader dan bidan desa yang aktif melakukan pendataan tentang pasien suspek TB pada daerah lingkup kerjanya

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru

Kurangnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara rutin

Jauhnya jarak fasilitas kesehatan dari tempat tinggal,sehingga sulit dijangkau masyarakat dan petugas kesehatan

Page 4: Fish Bone Mmd

MONEY Kurangnya dana dari pemerintah daerah.

Gambar 4. Diagram Fish Bone Berdasarkan Pendekatan Sistem

P2

INPUT

MANMATERIAL

MACHINE

METHOD

Pengetahuan perangkat desa, perangkat dusun dan kader yang masih kurang tentang sarana air bersih.

Kurangnya keterampilan perangkat desa, perangkat dusun dan kader dalam pengadaan sarana air bersih.

Kurangnya tenaga kesehatan setempat.

Kurangnya pengetahuan mengenai proses penyulingan air bersih secara sederhana.

Ketidaksediaan alat-alat untuk membuat sarana air bersih. (mesin bor tanah, pipa, excavataor, crane, pompa air)

Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembuatan saranan air bersih.

Belum ada perencanaan atau pelatihan kepada perangkat desa dalam pengadaan air bersih

Belum melakukan perencanaan sosialisasi pada masyarakat mengenai dampak masalah kesehatan akibat ketidaksediaan sarana air bersih

PROSES

P3

P1

Belum terlaksananya pengadaan sarana air bersih

Kurangnya evaluasi terhadap kinerja kader dan perangkat dusun

Kurangnya pengawasan dalam pengadaan sarana air bersih

Kurangnya pencatatan dan pelaporan dari perangkat desa ke dinas kesehatan setempat mengenai masalah kesehatan akibat tidak adanya sarana air bersih

LINGKUNGAN Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang sarana air

bersih Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengadaaan

sarana air bersih Jauhnya jarak fasilitas kesehatan dari tempat

tinggal,sehingga sulit dijangkau masyarakat dan petugas kesehatan

Cakupan rumah yang memiliki air bersih di dusun butuh desa Candirejo dengan pencapaian 13,9 % lebih rendah dari target dinkes 70%