FINISH-Materi penyuluhan anemia.docx

5
ANEMIA Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Diperkirakan lebih dari 30% jumlah penduduk dunia atau 1500 juta orang menderita anemia. Kelainan ini mempunyai dampak besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi serta kesehatan fisik. Diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Di Indonesia masih merupakan masalah gizi utamaselain kekurangaan kalori protein, vitamin A dan yodium. Bahaya Anemia yang sangat parah, bisa mengakibatkan kerusakan jantung, otak dan organ tubuh lain, bahkan dapat menyebabkan kematian. 1. Pengertian Anemia Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar sel darah merah dalam tubuh kurang. Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Bisa diketahui melalui pemeriksaan darah. Dikatakan anemia bila kadar Hemoglobin (Hb) kurang

Transcript of FINISH-Materi penyuluhan anemia.docx

Page 1: FINISH-Materi penyuluhan anemia.docx

ANEMIA

Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di

seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Diperkirakan lebih dari 30%

jumlah penduduk dunia atau 1500 juta orang menderita anemia. Kelainan ini

mempunyai dampak besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi serta

kesehatan fisik.

Diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Di Indonesia masih

merupakan masalah gizi utamaselain kekurangaan kalori protein, vitamin A dan

yodium. Bahaya Anemia yang sangat parah, bisa mengakibatkan kerusakan

jantung, otak dan organ tubuh lain, bahkan dapat menyebabkan kematian.

1. Pengertian Anemia

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar sel darah merah dalam tubuh

kurang. Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah

massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya

untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer.

Bisa diketahui melalui pemeriksaan darah. Dikatakan anemia bila kadar

Hemoglobin (Hb) kurang dari 14 g/dl pada laki-laki, dan kurang dari 12

pada perempuan.

Klasifikasi Anemia

Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi dan etiologi.

Klasifikasi morfologi didasarkan pada ukuran dan kandungan hemoglobin.

Page 2: FINISH-Materi penyuluhan anemia.docx

No Morfologi Sel Keterangan Jenis Anemia

1. Anemia

makrositik –

normokromik

Bentuk eritrosit yang

besar dengan

konsentrasi

hemoglobin yang

normal

- Anemia Pernisiosa

- Anemia defisiensi folat

2. Anemia

mikrositik -

hipokromik

Bentuk eritrosit yang

kecil dengan

konsentrasi

hemoglobin yang

menurun

- Anemia defisiensi besi

- Anemia sideroblastik

- Thalasemia

3. Anemia

normositik -

normokromik

Penghancuran atau

penurunan jumlah

eritrosit tanpa disertai

kelainan bentuk dan

konsentrasi

hemoglobin

- Anemia aplastik

- Anemia posthemoragik

- Anemia hemolitik

- Anemia Sickle Cell

- Anemia pada penyakit

kronis

2. Penyebab Anemia

Penyebab anemia menurut Muttaqin (2012) yaitu:

a. Kekurangan kofaktor untuk eritropoesis atau zat-zat untuk

pembentukan darah, misalnya asam folat, vitamin B12, dan besi.

b. Ada gangguan di sumsum tulang, misalnya karena kanker; sumsum

tulang memproduksi sel darah merah yang abnormal; serta kurangnya

pasokan hormon eritropoetin

Page 3: FINISH-Materi penyuluhan anemia.docx

c. Sel darah merah gampang rusak atau peningkatan penghancuran sel

darah merah yang dapat terjadi akibat aktivitas sistem

retikuloendotelial yang berlebihan (misal hipersplenisme)

d. Perdarahan

3. Tanda dan Gejala Anemia

Tanda dan gejala bila seseorang mengalami anemia menurut Muttaqin

(2012), yaitu:

a. Pusing, sakit kepala

b. Mudah berkunang-kunang

c. Cepat lelah

d. Rasa mengantuk

e. Lesu

f. Banyak berkeringat (diaforesis)

g. Detak jantung cepat (palpitasi)

h. Napas ngos-ngosan (takipnea)

i. Kelihatan pucat, mata anemis

j. Kadang disertai rasa nyeri di dada sebelah kiri (angina)

4. Komplikasi Anemia

Jika anemia tidak teratasi, maka bisa menimbulkan:

a. Gagal jantung

b. Kejang

c. Parestesia

5. Pencegahan Anemia

a. Makan yang cukup dan teratur

b. Makan makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti kacang-

kacangan, bayam, kangkung, telur, dan lain-lain

Page 4: FINISH-Materi penyuluhan anemia.docx

c. Makan makanan yang meningkatkan penyerapan zat besi, seperti buah

dan sayur.

d. Saat makan, hindari minum teh, kopi, atau anggur. Karena dapat

menghalangi penyerapan zat besi