Final RPKPP Bogor

295

description

Final RPKPP Bogor.pdf Final RPKPP Bogor.pdf Final RPKPP Bogor.pdf Final RPKPP Bogor.pdf Final RPKPP Bogor.pdf Final RPKPP Bogor.pdf Final RPKPP Bogor.pdf Final RPKPP Bogor.pdf Final RPKPP Bogor.pdf Final RPKPP Bogor.pdf

Transcript of Final RPKPP Bogor

Page 1: Final RPKPP Bogor
Page 2: Final RPKPP Bogor
Page 3: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

i

LAPORAN FINAL

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas tersusunnya laporan ketiga dari kegiatan

Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Kabupaten Bogor berupa Laporan Final sebagai buku laporan tahap ketiga.

Laporan Final ini berisikan tentang latar belakang, Permasalahan Pokok Dalam

Pengembangan Kawasan di Tegar Beriman, maksud dan tujuan penyusunan laporan,

tinjauan wilayah yang diidentifikasi, Analisa Kawasan, Konsep Kawasan Prioritas yang

Terpilih, Konsep Penanganan dan Rencana Aksi serta Rencana Teknis Rinci. Adapun

dengan terselesaikannya buku laporan tahap ketiga ini diharapkan dapat

memperlancar dan membantu proses penyusunan laporan-laporan selanjutnya.

Diharapkan kegiatan Penyusunan RPKPP Kabupaten Bogor ini dapat bermanfaat bagi

Pemerintah Kabupaten Bogor, khususnya Dinas Tata Bangunan dan Permukiman

dalam pengembangan Kabupaten Bogor kedepannya. Akhir kata, kepada semua

pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini, diucapkan terima

kasih

Jakarta, November 2013

Ir. Dadang Rendra

Tim Leader

Page 4: Final RPKPP Bogor
Page 5: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

ii

LAPORAN FINAL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang I – 1

1.1.1 Isu Utama Dalam Perkembangan Kawasan Permukiman di Perkotaan I – 1

1.1.2 Permasalahan Pokok Dalam Pengembangan Kawasan Permukiman di Perkotaan I – 2

1.1.3 Permasalahan Pokok Dalam Pengololaan Kawasan Permukiman di Perkotaan I – 3

1.2 Tujuan dan Sasaran I – 5

1.3 Ruang Lingkup I – 5

1.3.1 Lingkup Kegiatan I – 5

1.3.2 Lingkup Wilayah I – 6

1.4 Keluaran I – 6

1.5 Arahan SPPIP Kabupaten Bogor I – 7

1.5.1 Proses Pemilihan Kawasan Prioritas I – 7

1.5.2 Penentuan Prioritas dan Long List Kawasan Prioritas I – 9

1.5.3 Short List Kawasan Permukiman Prioritas I – 13

1.5.4 Strategi Penanganan Kawasan Prioritas I – 13

1.6 Sistematika Pelaporan I – 22

BAB II KAJIAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN

2.1 Tinjauan Kebijakan Tata Ruang II – 1

2.1.1 Tinjauan RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2025 II – 1

2.1.2 Tinjauan Draft RDTR Kota Cibinong II – 3

2.1.3 Tinjauan RTBL Kawasan Tegar Beriman II – 5

2.2 Tinjauan SPPIP Kabupaten Bogor II – 6

2.2.1 Proses Pemilihan Kawasan Prioritas II – 6

2.2.2 Penentuan Prioritas dan Longlist Kawasan Prioritas II – 8

2.2.3 Shortlist Kawasan Permukiman Prioritas II – 12

2.2.4 Strategi Penanganan Kawasan Prioritas II – 12

BAB III KAJIAN MIKRO KAWASAN

3.1 Kawasan Tegar Beriman III – 1

3.1.1 Delineasi & Pembagian Sub Kawasan III – 1

3.1.2 Kondisi Sosial dan Demografi Penduduk III – 3

3.1.3 Pemanfaatan Lahan III – 4

3.1.4 Intensitas Pemanfaatan Lahan III – 8

3.1.5 Perumahan dan Lingkungannya III – 10

3.1.6 Jaringan Jalan III – 13

3.1.7 Drainase III – 16

3.1.8 Air Minum III – 18

3.1.9 Persampahan III – 21

3.1.10 Air Limbah III – 24

3.2 Kawasan Prioritas Pabuaran III – 28

3.2.1 Delineasi & Tema Kawasan III – 28

3.2.2 Kondisi Sosial dan Demografi Penduduk III – 30

3.2.3 Pemanfaatan Lahan III – 30

3.2.4 Intensitas Pemanfaatan Lahan III – 33

3.2.5 Perumahan dan Lingkungannya III – 35

3.2.6 Jaringan Jalan III – 37

3.2.7 Drainase III – 39

3.2.8 Air Minum III – 41

3.2.9 Persampahan III – 43

3.2.10 Air Limbah III – 45

BAB IV IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN

4.1 Kawasan Tegar Beriman IV – 1

4.1.1 Delineasi Sub Kawasan Permukiman IV – 1

4.1.2 Identifikasi Potensi dan Permasalahan IV – 2

4.2 Kawasan Pabuaran IV – 61

4.2.1 Delineasi Sub Kawasan Permukiman IV – 61

4.2.2 Identifikasi Potensi dan Permasalahan IV – 62

BAB V KEBUTUHAN PENANGANAN

5.1 Kebutuhan Penanganan Kawasan Tegar Beriman V – 1

5.1.1 Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-1 V – 2

5.1.2 Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-2 V – 6

5.2 Kebutuhan Penanganan Kawasan Pabuaran V – 9

5.2.1 Kebutuhan Penanganan Pabuaran V – 10

BAB VI KONSEP PENANGANAN

6.1 Isu Pokok Kawasan Tegar Beriman VI – 1

6.2 Konsep Penanganan Kawasan Tegar Beriman VI – 2

6.2.1 Konsep Umum VI – 3

6.2.2 Konsep Tematik VI – 5

6.3 Grand Design Kawasan Tegar Beriman VI – 29

6.4 Konsep Penanganan Kawasan Pabuaran VI – 32

6.4.1 Konsep Umum VI – 33

6.4.2 Konsep Tematik VI – 35

BAB VII RENCANA AKSI

7.1 Program Rencana Aksi Kawasan Tegar Beriman VII – 2

7.2 Tahapan Pelaksanaan Kawasan Tegar Beriman VII – 7

7.3 Program Rencana Aksi Kawasan Pabuaran VII – 12

7.4 Tahapan Pelaksanaan Kawasan Tegar Beriman VII – 16

BAB VIII PEMBANGUNAN TAHAP 1

8.1 Kriteria Penilaian Prioritas Pembangunan Tahap 1 VII – 1

8.2 Penilaian Prioritas Lokasi dan Elemen Pembangunan Tahap 1 VII – 2

8.3 Penilaian Prioritas Lokasi dan Elemen Pembangunan Tahap 1 VII – 5

BAB IX RENCANA TEKNIS RINCI

9.1 Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan SD Cipayung VII – 2

9.2 Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan Samping Gd. Golkar VII – 5

9.3 Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan GOR VII – 9

9.4 Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan Setapak VII – 11

9.5 Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan Setapak VII – 14

DAFTAR ISI

Page 6: Final RPKPP Bogor
Page 7: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

iii

LAPORAN FINAL

Gambar 1.1 Dasar Pertimbangan Pemilihan Longlist Kawasan Prioritas I – 7

Gambar 1.2 Peta Kecamatan Prioritas Hasil Seleksi I – 11

Gambar 1.3 Peta Lokasi Longlist Kawasan I – 12

Gambar 1.4 Konsepsi Pengembangan Kawasan Tegar Beriman I – 14

Gambar 1.5 Konsepsi Pengembangan Kawasan Pabuaran I – 16

Gambar 1.6 Pembagian Blok Kawasan Tegar Beriman I – 17

Gambar 1.7 Konsepsi Pengembangan I – 20

Gambar 1.8 Pembagian Blok Kawasan Pabuaran I – 21

Gambar 2.1 Pola Ruang RTRW Kabupaten Bogor II – 2

Gambar 2.2 Pola Ruang Draft RDTR Cibinong 2029 II – 4

Gambar 2.3 Pola Ruang & Bangunan Menurut RTBL Tegar Beriman II – 5

Gambar 2.4 Dasar Pertimbangan Pemilihan Longlist Kawasan Prioritas II – 6

Gambar 3.1 Peta Delinasi dan Sub Kawasan Tegar Beriman III – 2

Gambar 3.2 Pemanfaatan Lahan Tegar Beriman III – 4

Gambar 3.3 Peta Pemanfaatan Lahan Kawasan Tegar Beriman III – 6

Gambar 3.4 Peta Overlay RDTR & Fungsi Eksisting III – 7

Gambar 3.5 Peta Intensitas Pemanfaatan Lahan Kawasan Tegar Beriman III – 8

Gambar 3.6 Kondisi Bangunan Hunian Kawasan Tegar Beriman III – 11

Gambar 3.7 Peta Perumahan Kawasan Tegar Beriman III – 12

Gambar 3.8 Kondisi Jalan Sekitar Kawasan Tegar Beriman III – 13

Gambar 3.9 Kondisi Jalan Lingkungan di Kawasan Tegar Beriman III – 14

Gambar 3.10 Peta Jaringan Jalan Kawasan Tegar Beriman III – 15

Gambar 3.11 Peta Drainase Kawasan Tegar Beriman III – 17

Gambar 3.12 Cakupan Pelayanan PDAM Tirta Kahuripan III – 19

Gambar 3.13 Peta Penyediaan Air Minum Kawasan Tegar Beriman III – 21

Gambar 3.14 Wilayah Kerja UPT Kebersihan Cibinong III – 21

Gambar 3.15 Lokasi Tempat Sampah Sehat di Kabupaten Bogor III – 22

Gambar 3.16 Peta Persampahan di Kawasan Tegar Beriman III – 23

Gambar 3.17 Kondisi Jalan Sekitar IPLT III – 24

Gambar 3.18 Kondisi Sanitasi di Kawasan Tegar Beriman III – 24

Gambar 3.19 Distribusi Lokasi IPAL & Zona Layanan III – 25

Gambar 3.20 Cakupan Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Bogor III – 25

Gambar 3.21 Skema Peletakan Tangki Biofilter III – 26

Gambar 3.22 Peta Pengelolaan Air Limbah Kawasan Tegar Beriman III – 27

Gambar 3.23 Peta Delinasi dan Sub Kawasan Pabuaran III – 29

Gambar 3.24 Pemanfaatan Lahan di Pabuaran III – 30

Gambar 3.25 Peta Pemanfaatan Lahan di Pabuaran III – 31

Gambar 3.26 Peta Overlay RDTR dengan koneks III – 32

Gambar 3.27 Peta Intensitas Pemanfaatan Lahan Kawasan Pabuaran III – 32

Gambar 3.28 Kondisi Bangunan Hunian di Pabuaran III – 34

Gambar 3.29 Peta Lingkungan Perumahan Kawasan Pabuaran III – 35

Gambar 3.30 Peta Jaringan Jalan Kawasan Pabuaran III – 36

Gambar 3.31 Peta Jaringan Drainase Kawasan Pabuaran III – 38

Gambar 3.32 Lokasi Sumur Di Permukiman III – 40

Gambar 3.33 Peta Penyedian Air Minum di Kawasan Pabuaran III – 41

Gambar 3.34 Persampahan di Kawasan Pabuaran III – 42

Gambar 3.35 Kondisi Pembuangan Air Limbah Di Pabuaran III – 44

Gambar 3.36 Gambaran Kegiaan Sanitasi Masyarakat III – 45

Gambar 3.37 Peta Pengolahan Air Limbah Kawasan Pabuaran III – 46

Gambar 4.1 Delinasi Kawasan Tegar Beriman IV – 1

Gambar 4.2 Analisa Jaringan Jalan IV – 2

Gambar 4.3 Kondisi Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-1 IV – 4

Gambar 4.4 Analisa Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-1 IV – 13

Gambar 4.5 Analisa Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-2 IV – 14

Gambar 4.6 Analisis Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-1 IV – 23

Gambar 4.7 Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-1 IV – 24

Gambar 4.8 Analisis Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2 IV – 34

Gambar 4.9 Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2 IV – 35

Gambar 4.10 Analisa Perumahan & Lingkungan di TB-1 IV – 41

Gambar 4.11Kondisi Perumahan & Lingkungan di TB-1 IV – 46

Gambar 4.12 Analisa Perumahan & Lingkungan di TB-2 IV – 49

Gambar 4.13 Analisa Kebutuhan Air Minum di Sub Kawasan TB-1 IV – 51

Gambar 4.14 Kondisi Kebutuhan Air Minum di Sub Kawasan TB-1 IV – 53

Gambar 4.15 Analisa KEbutuhan Air Limbah di Sub Kawasan TB-1 IV – 55

Gambar 4.16 Kondisi Kebutuhan Air Limbah di Sub Kawasan TB-1 IV – 57

Gambar 4.17 Analisa Kebutuhan Tempat Sampah di Sub Kawasan TB-1 IV – 59

Gambar 4.18 Kondisi Kebutuhan Tempat Sampah di Sub Kawasan TB-1 IV – 61

Gambar 4.19 Delinasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran IV – 62

Gambar 4.20 Kondisi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran IV – 63

Gambar 4.21 Kondisi Ruas Jalan Kawasan Pabuaran IV – 70

Gambar 4.22 Analisa Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran IV – 71

Gambar 4.23 Kondisi Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran IV – 70

Gambar 4.24 Analisa Permukiman di Kawasan Pabuaran IV – 82

Gambar 4.25 Analisa Kebutuhan Air Minum di Kawasan Pabuaran IV – 84

Gambar 4.26 Analisa KEbutuhan Air Limbah di Kawasan Pabuaran IV – 86

Gambar 4.27 Analisa Kebutuhan Sampah di Kawasan Pabuaran IV – 86

Gambar 5.1Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-1 V – 5

Gambar 5.2 Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-2 V – 8

Gambar 5.3 Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan Pabuaran V – 12

Gambar 6.1 Konsep Umum Kawasan Tegar Beriman VI – 2

Gambar 6.2 Konsep Penanganan Kawasan Tegar Beriman VI – 3

Gambar 6.3 Konsep Struktur Ruang Kawasan Tegar Beriman VI – 5

Gambar 6.4 Konsep Peruntukan Ruang Kawasan Tegar Beriman VI – 7

Gambar 5.5 Konsep Intensitas Pemanfaatan Lahan Kawasan Tegar Beriman VI – 9

Gambar 6.6 Konsep Jaringan Jalan Kawasan Tegar Beriman VI – 11

Gambar 6.7 Konsep Pengembangan Hirarki Jaringan Jalan VI – 12

Gambar 6.8 Konsep Drainase Kawasan Tegar Beriman VI – 14

Gambar 6.9 Konsep Biopori VI – 15

Gambar 6.10 Proses Pembuatan Biopori VI – 15

DAFTAR GAMBAR

Page 8: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

iv

LAPORAN FINAL

Gambar 6.11 Konsep Perumahan dan Lingkungan Kawasan Tegar Beriman VI – 17

Gambar 6.12 Konsep Pengembangan Jalan Lingkungan VI – 18

Gambar 6.13 Konsep PEngembangan Jalan Setapak VI – 19

Gambar 6.14 Konsep Kebutuhan Air Minum Kawasan Tegar Beriman VI – 21

Gambar 6.15 Konsep Kebutuhan Air Limbah Kawasan Tegar Beriman VI – 23

Gambar 6.16 Konsep Pengelolaan Sampah Kawasan Tegar Beriman VI – 25

Gambar 6.17 Sistem Pengelolaan Sampah Kawasan Tegar Beriman VI – 26

Gambar 6.18 Perangkat Pengelolaan Sampah VI – 26

Gambar 6.19 Tipikal TPS VI – 26

Gambar 6.20 Konsep Umum Kawasan Pabuaran VI – 29

Gambar 6.21 Konsep Penanganan Kawasan Pabuaran VI – 30

Gambar 6.22 Konsep Struktur Ruang Kawasan Pabuaran VI – 32

Gambar 6.23 Konsep Peruntukan Ruang Kawasan Pabuaran VI – 34

Gambar 6.24 Konsep Intensitas Ruang Kawasan Pabuaran VI – 36

Gambar 6.25 Konsep Jaringan Jalan Kawasan Pabuaran VI – 38

Gambar 6.26 Konsep Saluran Drainase VI – 40

Gambar 6.27 Konsep Perumahan dan Lingkungan Kawasan Pabuaran VI – 42

Gambar 6.28 Konsep Kebutuhan Air Minum Kawasan Pabuaran VI – 44

Gambar 6.29 Konsep Kebutuhan Air Limbah Kawasan Pabuaran VI – 46

Gambar 6.30 Konsep Pengelolaan Sampah VI – 48

Gambar 7.1 Tahapan Pembangunan Tahun 1 Kawasan Tegar Beriman VII – 7

Gambar 7.2 Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Tegar Beriman VII – 8

Gambar 7.3 Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Tegar Beriman VII – 9

Gambar 7.4 Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Tegar Beriman VII – 10

Gambar 7.5 Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Tegar Beriman VII – 11

Gambar 7.6 Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Pabuaran VII – 16

Gambar 7.7 Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Pabuaran VII – 17

Gambar 7.8 Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Pabuaran VII – 18

Gambar 7.9 Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Pabuaran VII – 19

Gambar 8.1 Lokasi Perencanaan 1 Kawasan Tegar Beriman VIII – 5

Gambar 8.2 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 1 VIII – 6

Gambar 8.3 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 1 VIII – 6

Gambar 8.4 Lokasi Perencanaan 2 Kawasan Tegar Beriman VIII – 8

Gambar 8.5 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 2 VIII – 9

Gambar 8.6 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 2 VIII – 9

Gambar 8.7 Lokasi Perencanaan 3 Kawasan Tegar Beriman VIII – 10

Gambar 8.8 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 3 VIII – 11

Gambar 8.9 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 3 VIII – 11

Gambar 8.10 Lokasi Perencanaan 4 Kawasan Tegar Beriman VIII – 12

Gambar 8.11 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 4 VIII – 13

Gambar 8.12 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 4 VIII – 13

Gambar 8.13 Lokasi Perencanaan 5 Kawasan Tegar Beriman VIII – 14

Gambar 8.14 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 5 VIII – 15

Gambar 8.15 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 5 VIII – 15

Gambar 9.1 Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1 IX – 1

Gambar 9.2 Kondisi Eksisting Lokasi 1 IX – 2

Gambar 9.3 Pembagian Segmen Lokasi 1 IX – 3

Gambar 9.4 Detail Lokasi 1 IX – 4

Gambar 9.5 Kondisi Eksisting Lokasi 2 IX – 5

Gambar 9.6 Pembagian Segmen Lokasi 2 IX – 6

Gambar 9.7 Detail Lokasi 2 IX – 7

Gambar 9.8 Kondisi Eksisting Lokasi 3 IX – 8

Gambar 9.9 Pembagian Segmen Lokasi 3 IX – 9

Gambar 9.10 Detail Lokasi 3 IX – 10

Gambar 9.11 Kondisi Eksisting Lokasi 4 IX – 11

Gambar 9.12 Pembagian Segmen Lokasi 4 IX – 12

Gambar 9.13 Detail Lokasi 4 IX – 13

Gambar 9.14 Kondisi Eksisting Lokasi 5 IX – 14

Gambar 9.15 Pembagian Segmen Lokasi 5 IX – 15

Gambar 9.16 Detail Lokasi 5 IX – 16

Page 9: Final RPKPP Bogor
Page 10: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

v

LAPORAN FINAL

Tabel 2.1 Kriteria, Indikator & Parameter Penentuan Kecamatan Prioritas II – 6

Tabel 2.2 Kriteria, IndikatorDalam Menetapkan Longlist Kawasan Prioritas II – 7

Tabel 2.3 Kriteria, Indikator & Parameter Penilaian Seleksi II – 7

Tabel 2.4 Penilaian Kawasan Prioritas Kabupaten Bogor II – 8

Tabel 2.5 Skoring Seleksi Kecamatan II – 8

Tabel 2.6 Matriks Hasil Penilaian Kawasan Permukiman Prioritas II – 12

Tabel 3.1 Wilayah Administrasi Kawasan Tegar Beriman III – 1

Tabel 3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Tegar Beriman III – 3

Tabel 3.3 Tabel Pemanfaatan Lahan III – 6

Tabel 3.4 Kepadatan Bangunan Di Kawasan Tegar Beriman & Pabuaran III – 8

Tabel 3.5 Jumlah Panjang Jalan di Kabupaten Bogor III – 13

Tabel 3.6 Inventaris Jalan di Kota Cibinong III – 14

Tabel 3.7 Profil Cabang Pelayanan Air Minum Kabupaten Bogor III – 18

Tabel 3.8 Perhitungan Timbulan & Pengangkutan Sampah III – 21

Tabel 3.9 Sarana Pengolahan Sampah di Kabupaten Bogor III – 22

Tabel 3.10 Dimensi Tanki Septik Biosfer Anaerobik III – 25

Tabel 3.11 Wilayah Administrasi Kawasan Pabuaran III – 26

Tabel 3.12 Proyeksi Pemanfaatan Lahan Kawasan Pabuaran III – 28

Tabel 3..13 Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Pabuaran III – 30

Tabel 3.14 Proyeksi Pemanfaatan Lahan Kawasan Pabuaran III – 30

Tabel 3.15 Kepadatan Bangunan di Kawasan Pabuaran III – 33

Tabel 4.1 Wilayah Administrasi pada Kawasan Prioritas Tegar Beriman IV – 1

Tabel 4.1 Wilayah Administrasi pada Kawasan Prioritas Pabuaran IV – 3

Tabel 4.3 Banyaknya pelanggan disetiap cabang PDAM di kab. Bogor IV – 15

Tabel 4.4 Dimensi Tangki septic Biofilter Anaerobik IV – 17

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Kapasitas Tangki Biofilter Anaerobikdari Fiber IV – 19

Tabel 8.1 Tabel Penilaian Untuk Penentuan Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1 IV – 19

Tabel 8.2 Daftar Kegiatan Pembangunan Fisik di Lokasi Prioritas IV – 19

Tabel 8.3 Tabel Penilaian Untuk Elemen Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1 IV – 19

DAFTAR TABEL

Page 11: Final RPKPP Bogor
Page 12: Final RPKPP Bogor
Page 13: Final RPKPP Bogor
Page 14: Final RPKPP Bogor
Page 15: Final RPKPP Bogor
Page 16: Final RPKPP Bogor
Page 17: Final RPKPP Bogor
Page 18: Final RPKPP Bogor
Page 19: Final RPKPP Bogor
Page 20: Final RPKPP Bogor
Page 21: Final RPKPP Bogor
Page 22: Final RPKPP Bogor
Page 23: Final RPKPP Bogor
Page 24: Final RPKPP Bogor
Page 25: Final RPKPP Bogor
Page 26: Final RPKPP Bogor
Page 27: Final RPKPP Bogor
Page 28: Final RPKPP Bogor
Page 29: Final RPKPP Bogor
Page 30: Final RPKPP Bogor
Page 31: Final RPKPP Bogor
Page 32: Final RPKPP Bogor
Page 33: Final RPKPP Bogor
Page 34: Final RPKPP Bogor
Page 35: Final RPKPP Bogor
Page 36: Final RPKPP Bogor
Page 37: Final RPKPP Bogor
Page 38: Final RPKPP Bogor
Page 39: Final RPKPP Bogor
Page 40: Final RPKPP Bogor
Page 41: Final RPKPP Bogor
Page 42: Final RPKPP Bogor
Page 43: Final RPKPP Bogor
Page 44: Final RPKPP Bogor
Page 45: Final RPKPP Bogor
Page 46: Final RPKPP Bogor
Page 47: Final RPKPP Bogor
Page 48: Final RPKPP Bogor
Page 49: Final RPKPP Bogor
Page 50: Final RPKPP Bogor
Page 51: Final RPKPP Bogor
Page 52: Final RPKPP Bogor
Page 53: Final RPKPP Bogor
Page 54: Final RPKPP Bogor
Page 55: Final RPKPP Bogor
Page 56: Final RPKPP Bogor
Page 57: Final RPKPP Bogor
Page 58: Final RPKPP Bogor
Page 59: Final RPKPP Bogor
Page 60: Final RPKPP Bogor
Page 61: Final RPKPP Bogor
Page 62: Final RPKPP Bogor
Page 63: Final RPKPP Bogor
Page 64: Final RPKPP Bogor
Page 65: Final RPKPP Bogor
Page 66: Final RPKPP Bogor
Page 67: Final RPKPP Bogor
Page 68: Final RPKPP Bogor
Page 69: Final RPKPP Bogor
Page 70: Final RPKPP Bogor
Page 71: Final RPKPP Bogor
Page 72: Final RPKPP Bogor
Page 73: Final RPKPP Bogor
Page 74: Final RPKPP Bogor
Page 75: Final RPKPP Bogor
Page 76: Final RPKPP Bogor
Page 77: Final RPKPP Bogor
Page 78: Final RPKPP Bogor
Page 79: Final RPKPP Bogor
Page 80: Final RPKPP Bogor
Page 81: Final RPKPP Bogor
Page 82: Final RPKPP Bogor
Page 83: Final RPKPP Bogor
Page 84: Final RPKPP Bogor
Page 85: Final RPKPP Bogor
Page 86: Final RPKPP Bogor
Page 87: Final RPKPP Bogor
Page 88: Final RPKPP Bogor
Page 89: Final RPKPP Bogor
Page 90: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 1

LAPORAN FINAL

4.1. KAWASAN TEGAR BERIMAN

4.1.1. Deliniasi Sub Kawasan Permukiman

Pada tahap ini dan selanjutnya, sesuai dengan RPKPP, deliniasi kawasan

pembahasan meliputi kawasan permukiman baik eksisting maupun rencana

kota (gambar 4.1). Kawasan Tegar Beriman dibagi menjadi:

a. Kawasan Tegar Beriman 1 (TB-1)

Terdiri dari RW 04 Tengah, RW 04,01 dan 12 Pakansari.

Luas : 856.482 m2 (85,64 Ha)

b. Kawasan Tegar Beriman 2 (TB-2)

Terdiri dari RW 05, 06, 08, 11 Pakansari.

Luas : 830.686 m2 (83,06 Ha)

Gambar 4.1

Delinasi Kawasan Tegar Beriman

Page 91: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 2

LAPORAN FINAL

4.1.2. Identifikasi Potensi & Permasalahan Sub Kawasan Tegar Beriman

a. Sektor Bangkim

1) Jalan

Gambar 4.2

Analisa Jaringan Jalan Kawasan TB-1

1

2 4

3

5 8

7 6

1 2

3 4

5 6

7 8

Kondisi jalan di Sub Kawasan TB1 sebagian besar relatif baik, kecuali pada beberapa

segmen jalan yang mengalami kerusakan atau karena jalan masih berupa jalan setapak

tanah.

Sebagian besar jalan tidak dilengkapi saluran drainase

Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah

Terbatasnya lebar jalan untuk sirkulasi mobil.

Rencana pengembangan jalan baru berupa jalan poros di sekitar Jl. H. Minggu yang

mengubungkan Jl. Tegar Beriman & Jl. Curug

Page 92: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 3

LAPORAN FINAL

Gambar 4.3

Kondisi Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-1

A1

A2

A3

1

5

9

2

3

8

6

7

A4

4

A5

A6

Kondisi jalan rusak/kurang baik Kondisi jalan relatif baik

2

1

3

13 16

15

17

12

4

11 10

9

14 8

6

5

7

1

2

3

8 9

4

5

6

17 16

14

15 13

12

11

10

B1 B2

B3

B4

B5

B6

B7 B8 B9

B10

B11

C1

C2

C3

C4

C5

C6

C7

C8

9 1

8

2 3

4 7

5

6

Page 93: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 4

LAPORAN FINAL

NO SEGME

N KONDISI EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)

A1 1 - 5

Lebar jalan 4,0 m

bermaterialkan aspal dengan

kondisi jalan yang sudah

rusak.

664 298,80 531,2

A2 2 - 9

Lebar jalan 2,00 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan masih cukup

baik.

335 105,50 134

A3 3 - 8

Lebar jalan 3 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang masih baik.

114 42,75 68,4

A4 4 - 7

Lebar jalan 3 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang masih baik.

337 126,37 202,2

A5 6 - 7

Lebar jalan 3 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang sudah

rusak.

250 93,75 150

Page 94: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 5

LAPORAN FINAL

NO SEGME

N KONDISI EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)

A6 7 - 8

Lebar jalan 3 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang masih baik.

224 84,00 134,4

B1 1 - 2

Lebar jalan 2,70 m

bermaterialkan aspal dengan

kondisi jalan yang sudah

rusak.

329 888,30 177,6

B2 3 - 12

Lebar jalan 2,70 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan masih cukup

baik.

224 604,80 120,9

B3 5 - 6

Lebar jalan 4 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang masih baik.

234 936,00 187,2

B4 6 - 7

Lebar jalan 4,8 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang masih baik.

811 3.892,80 778,5

Page 95: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 6

LAPORAN FINAL

NO SEGME

N KONDISI EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)

B5 4 - 12

Lebar jalan 3 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang masih baik.

274 822,00 164,4

B6 3 - 13

Lebar jalan 2,7 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang sudah

rusak.

224 604,80 120,9

B7 6 - 8

Lebar jalan 1,5 m bermaterialkan beton dengan kondisi jalan yang cukup baik.

233 349,50 69,9

B8 – B 11

8 – 10

Lebar jalan 1,5 m bermaterialkan beton dengan kondisi jalan yang cukup baik.

424 636,00 127,2

B12 15 – 16

Lebar jalan 1,2 m bermaterialkan beton dan tanah dengan kondisi jalan yang kurang baik.

204 306,00 48,9

Page 96: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 7

LAPORAN FINAL

NO SEGME

N KONDISI EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)

B13 15 - 17

Lebar jalan 1,2 m bermaterialkan beton dan tanah dengan kondisi jalan yang kurang baik.

62 74,4 14,8

C1 1 – 7

Lebar jalan 4,00 m

bermaterialkan aspal dengan

kondisi jalan yang sudah

rusak.

836 501,60 668,8

C2 2 – 8

Lebar jalan 3,00 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan masih cukup

baik.

274 123,30 164,4

C3 3 – 4

Lebar jalan 2,50 m

bermaterialkan aspal yang

masih bisa dilewati

120 45,00 60

C4 5 – 6

Lebar jalan 2,00 m

bermaterialkan aspal yang

masih bisa dilewati

62 18,60 24,8

Page 97: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 8

LAPORAN FINAL

NO SEGME

N KONDISI EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)

C5 9 – 11

Lebar jalan 3,00 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang masih baik.

218 98,10 130,8

C6 10 – 17

Lebar jalan 3,50 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang sudah

rusak.

1.450 761,25 1.015

C7 12 – 13

Lebar jalan 2,00 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang cukup baik.

265 79,50 106

C8 14 – 15

Lebar jalan 2,00 m

bermaterialkan beton dengan

kondisi jalan yang cukup baik.

256 76,80 102,4

Page 98: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 9

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI DIMENSI (m)

POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SEGMEN LEBAR PANJANG

TB1 A1 (1-5) 3,0 664 Jalan merupakan akses penghubung

menuju Kampung Curug dan RSUD

Cibinong

Kondisi jalan rusak dan

tidak adanya drainase

Adanya genangan air karena

banyaknya jalan yang

bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

A2 (2-9) 2,0 335 Sebagai jalan penghubung jalan

Tegar Beriman dengan permukiman

warga

Jalan hanya bisa dilewati oleh

pejalan kaki dan kendaran

roda dua saja

Perbaikan diperlukan untuk pelebaran

jalan dan adanya kerusakan di

beberapa titik

A3 (3-8) 2,50 114 Jalan lingkungan penghubung dari

H. Minggu menuju permukiman

warga sekitar

Sebagian jalan sudah di

beton dan lapisan aspal

Memudahkan akses menuju

permukiman

A4 (4-7) 2,50 337 Kondisi jalan cukup baik dengan

beton dan sedikit aspal pada

materialnya

Sebagian jalan sudah di

beton dan lapisan aspal

Memudahkan akses menuju

permukiman

A5 (6-7) 2,50 250 Akses alternatif dari jalan Curug

menuju permukiman warga

Jalan hanya bisa dilalui

oleh pejalan kaki dan

kendaran roda dua saja

Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus

dengan drainase

A6 (7-8) 2,50 224 Salah satu akses menuju pesantren Kondisi jalan sangat baik

dengan material beton

dan lapisan aspal pada

beberapa titik

Jalan menuju pesantren sudah

diperbaiki dengan beton dan

lapisan aspal

Page 99: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 10

LAPORAN FINAL

ASPEK

LOKASI

DIMENSI (m)

POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SEGMEN LEBAR PANJANG

JARINGAN

JALAN

TB1 B1 ( 1-2 ) 2,70 392 Merupakan akses Jalan permukiman

dari Jl.Tegar Beriman ke sekitar

permukiman dan RT 01

Kondisi Jalan rusak dan

sebagian masih tanah,

ukuran lebar jalan masuk

ke dalam makin kecil

Pada jalan tersebut sering

dilewati warga ,jalan tersebut

sulit dilalui karena banyaknya

jalan yang bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan jalan lingkungan

tersebut

Banyak di lewati warga dai

Kampung Curug ke Jl Tegar Beriman

B2 ( 3-12)

2,7

224

Jalan sebagai akses lingkungan ke

perdalaman permukiman

Kondisi jalan baik tetapi

hanya dapat dilalui untuk

kendaraan tertentu

saja,akses menuju ke

Pesantren

Jalan hanya di lewati oleh

para santri dan masyarakat

hanya melewati sebagai akses

ke permukiman lainya yang

menghubungan dengan lokasi

di seberangnya atau

disebelahnya

Jalan telah baik untuk perbaikan belum

diperlukan dan pesantren tersebut bisa

untuk memperbaiki jalan yang ada

kerusakannya

Merupakan jalan pesantren bagi

sekolah pesantren dan anak anak

sekolah/warga yang akan menuju

jalan lainya yang bersebelahan

B3 ( 5-6) 4,00 234 Merupakan akses dari jl Tegar

beriman menuju Jl Raya Bogor dan

dapat dilalui kendaraan roda 4 ,

Kondisi jalan baik tetapi

pada bagian tertentu

banyak ada yang rusak

Banyaknya warga yang

melewati jalan ini sebagai

poros ke kawasan permukiman

Banyaknya rumah yang terkena

pembebasan jika terjadi pelebaran

jalan

Pada jalan ini merupakan jalan yang

sering dilalui kendaraan dan sebagai

jalan poros pada lingkungan di

dalam kawasan,yang dapat dituju

ke berbagai jalan lingkungan lainya

Banyaknya kendaraan

yang masuk pada jalan

ini maka setiap

kendaraan yang

berhadapan saling

,menepi

memudahkan akses ke

permukiman lainya

Masyarakat yang berada disekitar jalan

ini tidak bersedia untuk pelebaran jalan

jika terkena pembebasan tanahnya

Kurangya lebar jalan

yang sesuai dengan

kendaraan dua arah

B4 (6-7) 4,00 811 Merupakan akses dari Jl Tegar

beriman menuju Jl Raya Bogor dan

dapat dilalui kendaraan roda 4 ,

Kondisi jalan baik tetapi

pada bagian tertentu

banyak ada yang rusak

Banyaknya warga yang

melewati jalan ini sebagai

poros ke kawasan permukiman

Banyaknya rumah yang terkena

pembebasan jika terjadi pelebaran

jalan

Pada jalan ini merupakan jalan yang

sering dilalui kendaraan dan sebagai

jalan poros pada lingkungan di

dalam kawasan,yang dapat dituju

ke berbagai jalan lingkungan lainya

Banyaknya kendaraan

yang masuk pada jalan

ini maka setiap

kendaraan yang

berhadapan saling

,menepi

memudahkan akses ke

permukiman lainya

Masyarakat yang berada disekitar jalan

ini tidak bersedia untuk pelebaran jalan

jika terkena pembebasan tanahnya

Kurangya lebar jalan

yang sesuai dengan

kendaraan dua arah

B5 (4-12) 3,00 274 Merupakan jalan dari poros tengah

kawasan menuju Jl Tegar Beriman

Kurangnya lebar jalan,jika

dilewati kendaraan roda

4

memudahkan akses menuju

jalan Tegar Beriman

Sebagai jalan altenatif ke Jalan

Tegar Beriman

Kondisi jalan rusak pada

permukaa jalan tersebut

Sebagai jalan Alternatif menuju

dan ke jalan lainya

Jalan sudah ada perkerasan

dari Beton sebagian

Page 100: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 11

LAPORAN FINAL

ASPEK

LOKASI

DIMENSI (m) POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

B6 (3-13) 1,5 224 Jalan menju jalan poros (Jalan

Curug)

banyak di gunakan penduduk

sekitanya sebagai jalan tembus ke

kawasan Tegar Beriman

Lokasi merupakan lahan

yang dimiliki Pondok

Pesantren

Jalan tersebut sangat baik

sebagai jalan tembus/jalan

pintas ke permukiman satu ke

permukiman lainya

Perlunya mendapat persetujuan dari

pondok pensantren tersebut

Jalan setapak ini masih

merupakan jalan yang

masih berupa tanah dan

berada di tengah

sawah/rawa

Kondisi lokasi jalan berada di

tengah sawah atau rawa

Lahan jalan setapak

tersebut dimiliki Pondok

Pesantren

Perlunya koordinasi dengan

pihak terkait dan pondok

Pesantren sendiri

B7 (6-8) 1,5 233 Jalan lingkungan permukiman yang

berada di tengah permukiman

menengah kebawah

Jalan masih berupa

tanah dan rusak

akse jalan ini merupakan jalan

yang yang digunakan

masyarakat sekitarya sebagai

jalan satu2nya

Masyarakat permukiman tidak mau

pelebaran jika tanahnya terkena

pelebaran jalan

Banyak di gunakan bagi

pejalan kaki dan

pengedara roda 2

perlunya untuk membuka jalan

lain yang dapat menembus

jalan ke permukiman

lain,sehingga memudahkan

akses ke permukiman lainya

Banyak rumah dan lahan kosong yang

terkena pelebaran

B8 (8-10) 1,5 424 Jalan lingkungan permukiman yang

berada pada kontur yang rendah

sebagian jalan masih

berupa tanah dan

sebagian sudah di beton

sering adanya genangan air

yang meluap dari rawa

bisa digunakan sebagai akses jalan

menuju jalan curug

banyak digunakan

pejalan kaki dan

kendaraan beroda 2

karena akses jalan utama

cukup jauh masyarakat

membuat jalan sendiri menuju

jalan curug

masyarakat akhirnya membuat jalan

terdekat menuju jalan curug hasil

swadaya dari warga setempat

B9(11-14) 1,5 204 Jalan lingkungan permukiman yang

berada pada permukiman

menengah kebawah

kondisi jalan masih

berupa tanah

B10(19-

20)

1,2 62 satu-satunya penghubung antar

jalan lingkungan

sebagian jalan masih

berupa tanah

lokasi berada ditengah sawah

dan rawa

perlunya perbaikan jalan atas kerjasama

pemerintah dan pemilik tanah

B11(19-

21)

1,2 116 satu-satunya penghubung antar

jalan lingkungan

jalan sudah di beton

dengan kondisi rusak

memudahkan akses penduduk

perlunya koordinasi dengan

pihak pesantren

perlunya perbaikan jalan atas kerjasama

pemerintah dan pemilik tanah

Page 101: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 12

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI DIMENSI (m)

POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SEGMEN LEBAR PANJANG

JARINGAN

JALAN

TB1

C1 ( 1-7 ) 4,00 836 Merupakan jalan penghubung dari

Jl. Raya bogor menuju permukiman

atau Jl. Tegar beriman.

Kondisi jalan sudah

bermaterialkan beton di

beberapa titik dan

selebihnya kondisi rusak

Pada jalan tersebut sering

dilewati warga ,jalan tersebut

sulit dilalui karena banyaknya

jalan yang bergelombang

Jalan telah baik untuk perbaikan belum

diperlukan dan pesantren tersebut bisa

untuk memperbaiki jalan yang ada

kerusakannya

C2 ( 2-8) 3,00 274 Salah satu jalan alternative dari jalan

raya bogor menuju jalan kp. curug

Kondisi jalan sudah

bermaterialkan beton di

beberapa titik dan

selebihnya kondisi rusak

Pada jalan tersebut sering

dilewati warga ,jalan tersebut

sulit dilalui karena banyaknya

jalan yang bergelombang

C3 (3-4) 2,50 120 Merupakan jalan menuju

permukiman warga

Kondisi jalan baik tetapi

pada bagian tertentu

banyak ada yang rusak

Banyaknya warga yang

melewati jalan ini ke kawasan

permukiman

Banyaknya rumah yang terkena

pembebasan jika terjadi pelebaran

jalan

C4 (5-6) 2,00 62 Meruakan jalan menuju permukiman

warga

Kondisi jalan baik tetapi

pada bagian tertentu

banyak ada yang rusak

Banyaknya warga yang

melewati jalan ini ke kawasan

permukiman

Banyaknya rumah yang terkena

pembebasan jika terjadi pelebaran

jalan

C5 (9-11) 3,00 218 Sebagai jalan altenatif ke Jalan

Curug

Kondisi jalan rusak pada

permukaa jalan tersebut

Sebagai jalan Alternatif menuju

dan ke jalan lainya

Jalan sudah ada perkerasan

dari Beton sebagian

C6 (10-17) 3,50 1.450 Jalan menju jalan poros (Jalan

Curug)

Banyak di gunakan penduduk

sekitanya sebagai jalan tembus ke

kawasan Tegar Beriman dan RSUD

Cibinong

Kondisi jalan baik tetapi

pada bagian tertentu

banyak ada yang rusak

Jalan tersebut sangat baik

sebagai jalan tembus/jalan

pintas ke permukiman satu ke

permukiman lainya

Jalan telah baik untuk perbaikan belum

diperlukan dan pesantren tersebut bisa

untuk memperbaiki jalan yang ada

kerusakannya

C7 (12-13) 2,00 265 Jalan lingkungan permukiman yang

berada di tengah permukiman

menengah kebawah

akse jalan ini merupakan jalan

yang yang digunakan

masyarakat sekitarya

C8 (14-15) 2,00 256 Jalan lingkungan permukiman yang

berada pada kontur yang rendah

akse jalan ini merupakan jalan

yang yang digunakan

masyarakat sekitarya

Page 102: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 13

LAPORAN FINAL

Gambar 4.4

Analisa Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-2

1

1 2

3 4

5 6

7 8

2

3

4

5

6

7

3

Kondisi jalan di Sub Kawasan TB2 sebagian besar relatif belum memadai, banyak terdapat

kerusakan dan berlubang.

Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah

Terbatasnya lebar jalan untuk sirkulasi mobil.

Rencana pengembangan jalan baru berupa jalan kolektor penghubung kompleks stadion dan Tol

Jagorawi

Page 103: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 14

LAPORAN FINAL

Gambar 4.5

Kondisi Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-2

Kondisi jalan relatif baik

1

A5

Kondisi jalan rusak/kurang baik

10 10

B1 B2

2 3 4

5 6

7

8

10

11

9

1 2

3 5 6

7 8 9

11

12 13 14

15

16 17

2 1

3 4

5 6

7

8 9

4

Page 104: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 15

LAPORAN FINAL

NO SEGMEN EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)

D1 1 – 4

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak.

376 169,20 225,6

D2 2 – 7

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan

tanah dengan kondisi jalan masih

cukup baik.

365 109,50 146

D3 3 – 6

Lebar jalan 2,50 m bermaterialkan

tanah dengan kondisi jalan yang

masih baik.

123 46,12 61,5

D4 5 – 11

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak.

736 331,20 441,6

D5 8 – 9

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak.

111 49,95 66,6

Page 105: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 16

LAPORAN FINAL

D6 8 – 10

Lebar jalan 2,50 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak.

214 80,25 107

E1 1 – 10

Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak.

1.042 547,05 729,4

E2 2 – 15

Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan

beton dengan kondisi jalan yang

sudah rusak.

481 108,22 144,3

E3 3 – 4

Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan

beton dengan kondisi jalan yang

masih baik.

184 41,4 55,2

E4 5 – 17

Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan

beton dengan kondisi jalan yang

masih baik.

50 11,25 15

Page 106: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 17

LAPORAN FINAL

E5 6 – 14

Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah mulai rusak.

228 51,30 68,4

E6 7 – 13

Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak.

181 40,72 126,7

E7 8 – 12

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan

beton dengan kondisi yang masih

baik

279 83,7 111,6

E8 9 – 15

Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak.

1.100 577,5 770

E9 11 – 8

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak

521 156,30 208,4

Page 107: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 18

LAPORAN FINAL

E10 15 – 1

Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak.

378 170,10 264,6

E11 16 - 17

Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi yang mulai

rusak

210 47,25 63

F1 1 – 4

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

masih baik.

757 340,65 454,2

F2 2 – 3

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan

beton dengan kondisi jalan masih

cukup baik.

313 93,90 125,2

F3 4 – 5

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan

beton dengan kondisi jalan yang

masih baik.

365 109,50 146

Page 108: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 19

LAPORAN FINAL

F4 1 – 6

Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

cukup baik.

580 174 232

F5 7 – 10

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan

beton dengan kondisi jalan yang

masih baik.

752 338,40 451,2

F6 7 – 9

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan

tanah dengan kondisi jalan yang

cukup baik.

155 69,75 93

F7 8 – 9

Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak.

190 85,50 114

Page 109: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 20

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI DIMENSI (m)

POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SECTION LEBAR PANJANG

JARINGAN

JALAN

RW 05 D1 (1-4) 3,0 Jalan merupakan akses penghubung

antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR

Kondisi jalan rusak parah dengan

tidak adanya drainase

Sempitnya jalan tidak memungkinkan

untuk adanya pelebaran jalan

Perbaikan jalan dan drainase perlu

dilakukan mengingat minimnya akses

menuju permukiman dari jalan raya gor

D2 (2-7) 2,0 Sebagai jalan penghubung jalan

Kampung Kandang dengan permukiman

warga

Kondisi jalan kurang baik dengan

tidak adanya saluran drainase

Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan

kaki dan kendaran roda dua saja

Perbaikan diperlukan untuk pelebaran

jalan dan adanya kerusakan di beberapa

titik

D3 (3-6) 2,50 Sebagai jalan penghubung jalan

Kampung Kandang dengan permukiman

warga

Memudahkan akses menuju

permukiman

D4 (5-11) 3,00 Sebagai jalan penghubung antara jalan

Kampung Kandang dengan Jl. GOR

Kondisi jalan rusak parah dengan

tidak adanya drainase

Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan

kaki dan kendaran roda dua saja

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

D5 (8-9) 3,00 Sebagai jalan penghubung warga dari

permukiman menuju Jl. GOR

Kondisi jalan yang sudah rusak pada

beberapa titik

Sebagian jalan sudah dibeton dengan

realisasi warga

Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus

dengan drainase

D6 (8-10) 2,50 Akses menuju permukiman warga Kondisi jalan baik walau

bermaterialkan tanah

jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan

kaki dan kendaran roda dua saja

belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

Page 110: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 21

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI DIMENSI (m)

POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

SECTION LEBAR PANJANG

JARINGAN

JALAN

RW 06 E1 (1-10) 3,50 1.042 Jalan merupakan akses penghubung

antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR

Kondisi jalan rusak dengan tidak

adanya drainase

Sempitnya jalan tidak memungkinkan

untuk adanya pelebaran jalan

Perbaikan jalan dan drainase perlu

dilakukan mengingat minimnya akses

menuju permukiman dari jalan raya gor

E2 (2-15) 1,50 481 Sebagai jalan penghubung jalan

Kampung Kandang dengan permukiman

warga

Kondisi jalan kurang baik dengan

satu sisi saluran drainase

Perbaikan diperlukan untuk pelebaran

jalan dan adanya kerusakan di beberapa

titik

E3 (3-4) 1,50 184 Sebagai jalan penghubung jalan

Kampung Kandang dengan permukiman

warga

kondisi jalan kurang baik dengan

satu sisi saluran drainase

perbaikan diperlukan untuk pelebaran

jalan dan adanya kerusakan di beberapa

titik

E4 (5-17) 1,50 50 Sebagai jalan penghubung jalan

Kampung Kandang dengan permukiman

warga

Kondisi jalan rusak parah dengan

tidak adanya drainase

Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan

kaki dan kendaran roda dua saja

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

E5 (6-14) 1.50 228 Sebagai jalan penghubung jalan

Kampung Kandang dengan permukiman

warga

kondisi jalan rusak parah dengan

tidak adanya drainase

memudahkan akses menuju

permukiman

E6 (7-13) 1,50 181 Sebagai jalan penghubung warga dari

permukiman menuju jalan raya gor

Kondisi jalan yang sudah rusak pada

beberapa titik

Sebagian jalan sudah dibeton dengan

realisasi warga

Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus

dengan drainase

E7 (8-12) 2,00 279 Sebagai jalan penghubung jalan

Kampung Kandang dengan permukiman

warga

kondisi jalan rusak parah dengan

tidak adanya drainase

memudahkan akses menuju

permukiman

E8 (9-15) 3,50 1.100 Jalan merupakan akses penghubung

antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR

Kondisi jalan rusak dengan tidak

adanya drainase

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

E9 (11-8) 2,00 521 Sebagai jalan penghubung jalan

kampung kandang dengan permukiman

warga

Kondisi jalan rusak parah dengan

tidak adanya drainase

Memudahkan akses menuju

permukiman

E10 (15-1) 3,00 378 Sebagai alternative jalan dari Jalan Raya

Bogor menuju jalan Kampong Kandang

Kondisi jalan rusak dengan tidak

adanya drainase

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

E11 (16-17) 1,50 210 Sebagai jalan poros penghubung

permukiman penduduk

Kondisi jalan masih berupa tanah Masih banyaknya lahan kosong

sehingga memudahkan penyerapan

air

Page 111: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 22

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI DIMENSI (m)

POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

SECTION LEBAR PANJANG

JARINGAN

JALAN

RW 11 F1 (1-4) 3,0 757 Jalan merupakan akses penghubung

antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR

Kondisi jalan rusak parah dengan

tidak adanya drainase

Sempitnya jalan tidak memungkinkan

untuk adanya pelebaran jalan

Perbaikan jalan dan drainase perlu

dilakukan mengingat minimnya akses

menuju permukiman dari jalan raya gor

F2 (2-3) 3,0 313 Sebagai jalan penghubung Jalan

Kampung Kandang dengan permukiman

warga

Kondisi jalan kurang baik dengan

tidak adanya saluran drainase

Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan

kaki dan kendaran roda dua saja

Perbaikan diperlukan untuk pelebaran

jalan dan adanya kerusakan di beberapa

titik

F3 (4-5) 2,0 365 Sebagai jalan penghubung jalan

Kampung Kandang dengan permukiman

warga

Memudahkan akses menuju

permukiman

F4 (1-6) 2,0 580 Sebagai jalan penghubung Jalan

Kampung Kandang dengan permukiman

warga

Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan

kaki dan kendaran roda dua saja

Perbaikan diperlukan untuk pelebaran

jalan dan adanya kerusakan di beberapa

titik

F5 (7-10) 3,0 752 Sebagai jalan penghubung warga dari

permukiman menuju Jalan Raya Bogor

Kondisi jalan kurang baik dengan

tidak adanya saluran drainase

Sebagian jalan sudah dibeton dengan

realisasi warga

F6 (7-9) 3,0 155 Sebagai jalan penghubung warga dari

permukiman menuju Jalan Raya Bogor

Kondisi jalan kurang baik dengan

tidak adanya saluran drainase

Perbaikan diperlukan untuk pelebaran

jalan dan adanya kerusakan di beberapa

titik

F7 (8-9) 3,0 190 Sebagai jalan penghubung warga dari

permukiman menuju Jalan Raya Bogor

Kondisi jalan kurang baik dengan

tidak adanya saluran drainase

Sempitnya jalan tidak memungkinkan

untuk adanya pelebaran jalan

Page 112: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 23

LAPORAN FINAL

2) Drainase

Gambar 4.6

Analisa Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-1

1

2 4

3

5 8

7 6

1 2

3 4

5 6

7 8

Kondisi Sub Kawasan TB1 sebagian besar tidak memiliki saluran drainase

Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah

Lebar drainase antara 30-80 cm

Situ Pemkab dan Kebantenan dapat berperan sebagai resapan dan tujuan ailiran air

permukaan.

Sungai Cikumpa merupakan saluran drainase primer yang melintasi kawasan.

Situ Kebantenan, Situ Cikaret dan Situ Pemkab letaknya berdekatan

Rencana pengembanga situ sebagai fungsi ekologis dan wisata

Page 113: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 24

LAPORAN FINAL

A1

A2

A3

1

5

9

2

3

8

6

7

A4

4

A5

A6

Terdapat Saluran Drainase Tidak Ada saluran Drainase

2

1

3

13 16

15

17

12

4

11 10

9

14 8

6

5

7

1

2

3

8 9

4

5

6

17 16

14

15 13

12

11

10

B1 B2

B3

B4

B5

B6

B7 B8 B9

B10

B11

C1

C2

C3

C4

C5

C6

C7

C8

Gambar 4.9

Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2

9 1

8

2 3

4 7

5

6

Page 114: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 25

LAPORAN FINAL

NO SECTION EKSISTING KETERANGAN PANJANG Saluran (M) LUAS (M3) VOLUME (M3)

A1 1 - 5

Tidak memiliki saluran

drainase

A2 2 - 9

Tidak memiliki saluran

drainase

A3 3 - 8

Terdapat saluran drainase

satu sisi dengan lebar 30 cm 114 10,26 20,5

A4 4 - 7

Terdapat saluran drainase

satu sisi dengan lebar 30 cm 337 30,33 60,6

Page 115: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 26

LAPORAN FINAL

A5 6 - 7

Tidak memiliki saluran

drainase

A6 7 - 8

Terdapat saluran drainase

satu sisi dengan lebar 30 cm 224 20,16 4,32

B1 1 - 2

Tidak memiliki saluran

drainase

B2 3 - 12

Tidak memiliki saluran

drainase

Page 116: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 27

LAPORAN FINAL

B3 5 - 6

Tidak memiliki saluran

drainase

B4 6 - 7

Tidak memiliki saluran

drainase

B5 4 - 12

Tidak memiliki saluran

drainase

B6 3 - 13

Tidak memiliki saluran

drainase

Page 117: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 28

LAPORAN FINAL

B7 6 - 8

Tidak memiliki saluran

drainase

B8 – B 11

8 – 10

Tidak memiliki saluran

drainase

B12 15 – 16

Tidak memiliki saluran

drainase

B13 15 - 17

Tidak memiliki saluran

drainase

Page 118: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 29

LAPORAN FINAL

C1 1 – 7

Tidak memiliki saluran

drainase

C2 2 – 8

Tidak memiliki saluran

drainase

C3 3 – 4

Tidak memiliki saluran

drainase

C4 5 – 6

Tidak memiliki saluran

drainase

C5 9 – 11

Tidak memiliki saluran

drainase

Page 119: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 30

LAPORAN FINAL

C6 10 – 17

Tidak memiliki saluran

drainase

C7 12 – 13

Tidak memiliki saluran

drainase

C8 14 – 15

Tidak memiliki saluran

drainase

Page 120: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 31

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI DIMENSI (m) POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

SECTION LEBAR PANJANG

SALURAN

DRAINASE

TB1 A1 (1-5) 664 Topografi lokasi lebih tinggi

dibanding Jalan Tegar Beriman dan

jalan menuju Kampung Curug

Kondisi jalan rusak dan

tidak adanya drainase

Adanya genangan air karena

banyaknya jalan yang

bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

A2 (2-9) 335 Sebagai jalan penghubung Jalan

Tegar Beriman dengan permukiman

warga

Kondisi jalan cukup baik

walau tanpa drainase

Perbaikan diperlukan untuk

memperbaiki jalan yang ada

kerusakannya di beberapa titik

A3 (3-8) 114 Sebagian jalan sudah ada

perbaikan dari warga

Kondisi jalan baik walau

tanpa adanya drainase

Belum adanya perbaikan pada jalan

tersebut

A4 (4-7) 337 Kondisi jalan cukup baik dengan

beton dan sedikit aspal pada

materialnya

Kondisi jalan baik walau

tidak adanya drainase

Perbaikan belum perlu dilakukan

A5 (6-7) 250 Topografi lokasi lebih tinggi

dibandingkan dengan jalan

lingkungan sekelilingnya

Kondisi jalan masih

kurang baik dengan

drainase berada di salah

satu sisi

Jalan yang cenderung

menurun memudahkan aliran

air

Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus

dengan drainase

A6 (7-8) 224 Salah satu akses menuju pesantren Kondisi jalan sangat baik

dengan material beton

dan lapisan aspal pada

beberapa titik

Jalan menuju pesantren sudah

diperbaiki dengan beton dan

lapisan aspal

Perbaikan belum diperlukan dan

pesantren tersebut bisa untuk

memperbaiki jalan yang ada

kerusakannya

Kondisi jalan baik dengan

drainase pada satu sisi

Jalan yang lebih tinggi dari

rumah warga, sehingga aliran

air menuju drainase buatan

pada rumah tersebut.

Page 121: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 32

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI

DIMENSI (m)

POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

SECTION LEBAR PANJANG

SALURAN DRAINASE TB1 B1 ( 1-2 ) - 392 Topografi lokasi lebih tinggi dibanding

Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju

Kampung Curug

Kondisi jalan rusak dan tidak

adanya drainase

Adanya genangan air karena

banyaknya jalan yang

bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

B2 ( 3-12) 0,3 224 Kondisi jalan baik dengan

drainase pada satu sisi

Jalan yang lebih tinggi dari rumah

warga, sehingga aliran air menuju

drainase buatan pada rumah

tersebut.

Perbaikan belum diperlukan dan pesantren

tersebut bisa untuk memperbaiki jalan yang

ada kerusakannya

B3 ( 5-6) 0,3 234 Masih adanya tanah kosong membantu

penyerapan air lebih cepat

Kondisi jalan baik dengan

drainase pada satu sisi

Luapan air pada setu seringkali

membuat genangan

Perbaikan bisa dilakukan pada setu yang

terdapat didekat lokasi

B4 (6-7) 0,3 811 Adanya rawa dan kali cikumpa

membantu penyaluran air

Kondisi jalan baik dengan

drainase pada satu sisi

Tidak mengalirnya air pada rawa

seringkali membuat genangan air

Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang

berada dekat dengan lokasi

B5 (4-12) 0,3 274 Topografi lokasi lebih tinggi

dibandingkan dengan jalan lingkungan

sekelilingnya

Kondisi jalan masih cukup

baik dengan drainase

berada di salah satu sisi

Jalan yang cenderung menurun

memudahkan aliran air

Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang

berada dekat dengan lokasi

B6 (3-13) 0,3 224 Adanya rawa dan kali cikumpa

membantu penyaluran air

Lokasi merupakan lahan

yang dimiliki pondok

pesantren

Kondisi jalan baik dengan

drainase pada satu sisi

Jalan yang lebih tinggi dari rumah

warga, sehingga aliran air menuju

drainase buatan pada rumah

tersebut.

Perbaikan belum diperlukan dan pesantren

tersebut bisa untuk memperbaiki jalan yang

ada kerusakannya

B7 (6-8) 0,3 233 Masih adanya tanah kosong membantu

penyerapan air lebih cepat

Kondisi jalan baik dengan

drainase pada satu sisi

Jalan yang cenderung menurun

memudahkan aliran air

Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang

berada dekat dengan lokasi

B8 (8-10) - 424 Masih adanya tanah kosong membantu

penyerapan air lebih cepat

Kondisi jalan baik walau

tidak ada saluran drainase

Jalan yang cenderung menurun

memudahkan aliran air

Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang

berada dekat dengan lokasi

B9(11-14) 0,3 204 Masih adanya tanah kosong membantu

penyerapan air lebih cepat

Kondisi jalan baik walau

tidak ada saluran drainase

Jalan yang cenderung menurun

memudahkan aliran air

Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang

berada dekat dengan lokasi

B10(19-20) - 62 Lokasi berada di tengah sawah dan

rawa serta dekat dengan sungai

Kondisi jalan baik walau

tidak ada saluran drainase

Air masih bisa diserap tanah atau

aliran air yang langsung menuju

rawa

Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang

berada dekat dengan lokasi

B11(19-21) - 116 Lokasi berada di tengah sawah dan

rawa serta dekat dengan sungai

Kondisi jalan baik walau

tidak ada saluran drainase

Air masih bisa diserap tanah atau

aliran air yang langsung menuju

rawa

Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang

berada dekat dengan lokasi

Page 122: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 33

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI DIMENSI (m) POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

SECTION LEBAR PANJANG

SALURAN

DRAINASE

TB1 C1 ( 1-7 ) - topografi lokasi lebih rendah

dibanding jalan raya bogor dan jalan

menuju kampung curug

Kondisi Jalan rusak pada

beberapa titik dan tidak

adanya drainase

adanya genangan air karena

banyaknya jalan yang

bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

C2 ( 2-8) - Kondisi jalan baik dan

tidak memiliki saluran

drainase

jalan yang lebih tinggi dari

rumah warga, sehingga aliran

air menuju drainase buatan

pada rumah tersebut.

perbaikan belum diperlukan dan

pesantren tersebut bisa untuk

memperbaiki jalan yang ada

kerusakannya

C3 (3-4)

- masih adanya tanah kosong

membantu penyerapan air lebih

cepat

Kondisi jalan baik dan

tidak memiliki saluran

drainase

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

C4 (5-6)

- adanya lahan yang masih kosong

membantu penyerapan air

Kondisi jalan baik dan

tidak memiliki saluran

drainase

Perbaikan bias dilakukan dengan

pembuatan saluran drainase

C5 (9-11)

- topografi lokasi lebih tinggi

dibandingkan dengan jalan

lingkungan sekelilingnya

Kondisi Jalan rusak pada

beberapa titik dan tidak

adanya drainase

jalan yang cenderung menurun

memudahkan aliran air

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

C6 (10-

17)

adanya lahan kosong membantu

penyaluran air

Kondisi jalan baik dengan

drainase pada satu sisi

jalan yang lebih tinggi dari

rumah warga, sehingga aliran

air menuju drainase buatan

pada rumah tersebut.

Perbaikan bias dilakukan dengan

pembuatan saluran drainase

C7 (12-

13)

- masih adanya tanah kosong

membantu penyerapan air lebih

cepat

Kondisi jalan baik dan

tidak memiliki saluran

drainase

jalan yang cenderung menurun

memudahkan aliran air

Perbaikan bias dilakukan dengan

pembuatan saluran drainase

C1 ( 1-7 ) - masih adanya tanah kosong

membantu penyerapan air lebih

cepat

Kondisi jalan baik dan

tidak memiliki saluran

drainase

jalan yang cenderung menurun

memudahkan aliran air

Perbaikan bias dilakukan dengan

pembuatan saluran drainase

Page 123: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 34

LAPORAN FINAL

Gambar 4.8

Analisa Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2

1

1 2

3 4

5 6

7 8

2

3

4

5

6

7

3

Kondisi Sub Kawasan TB2 sebagian besar tidak memiliki saluran drainase

Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah

Lebar drainase yang ada umumnya 30 cm

Sungai Cikumpa merupakan saluran drainase primer yang melintasi kawasan.

Page 124: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 35

LAPORAN FINAL

Terdapat Saluran Drainase Tidak Ada saluran Drainase

Gambar 4.7

Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2

1

A5

10 10

B1 B2

2 3 4

5 6

7

8

10

11

9

1 2

3 5 6

7 8 9

11

12 13 14

15

16 17

2 1

3 4

5 6

7

8 9

4

Page 125: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 36

LAPORAN FINAL

NO SEGMEN EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M3) VOLUME (M3)

D1 1 – 4

Tidak memiliki saluran drainase

D2 2 – 7

Tidak memiliki saluran drainase

D3 3 – 6

Tidak memiliki saluran drainase

D4 5 – 11

Tidak memiliki saluran drainase

D5 8 – 9

Tidak memiliki saluran drainase

Page 126: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 37

LAPORAN FINAL

D6 8 – 10

Tidak memiliki saluran drainase

E1 1 – 10

Tidak memiliki saluran drainase

E2 2 – 15

Saluran drainase berada di satu

sisi dengan lebar 30 cm 481 43,29 86,5

E3 3 – 4

Saluran drainase berada di satu

sisi dengan lebar 30 cm 184 16,56 33,1

E4 5 – 17

Tidak adanya saluran drainase

Page 127: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 38

LAPORAN FINAL

E5 6 – 14

Tidak adanya saluran drainase

E6 7 – 13

Tidak adanya saluran drainase

E7 8 – 12

Tidak adanya saluran drainase

E8 9 – 15

Tidak adanya saluran drainase

E9 11 – 8

Tidak adanya saluran drainase

Page 128: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 39

LAPORAN FINAL

E10 15 – 1

Tidak adanya saluran drainase

E11 16 - 17

Tidak adanya saluran drainase

F1 1 – 4

Tidak memiliki saluran drainase

F2 2 – 3

Tidak memiliki saluran drainase

F3 4 – 5

Tidak memiliki saluran drainase

Page 129: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 40

LAPORAN FINAL

F4 1 – 6

Tidak memiliki saluran drainase

F5 7 – 10

Tidak memiliki saluran drainase

F6 7 – 9

Tidak memiliki saluran drainase

F7 8 – 9

Tidak memiliki saluran drainase

Page 130: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 41

LAPORAN FINAL

2) Sektor Bangkim

1) Perumahan Dan Lingkungannya

Gambar 4.10

Analisa Perumahan dan Lingkungan di Kawasan TB-1

1 2 3

4 5 6

7 8 9

10 11 12

13 14 15

2 3 4

5

6

8

9

10

11

14

15

13

16

1

7

Tipologi perumahan sub kawasan TB1 adalah perumahan swadaya dan terkelompok-

kelompok berdasarkan kepemilikan lahan dan hubungan kekeluargaan

Tedapat perumahan formal Cibinong Residence di RW 12 Pakansari

Terdapat lahan kosong yang sudah dipersiapkan untuk perumahan teratur/formal di RW 04

Kel. Tengah, namun hingga kini belum dikembangkan.

Kondisi infrastruktur perumahan pada beberapa bagian belum memadai (jalan, sanitasi,

drainase dsb)

Draft RDTR mengarahkan pengembangan lahan non terbangun menjadi permukiman

dengan kepadatan rendah/tinggi

Sudah berdiri beberapa hunian di area sempadan Sungai Cikumpa. Area sempadan Situ

Kebantenan yang mulai dirambah permukiman ada sisi timur (RW 04 Pakansari).

Lahan non terbangun sebagian besar berupa tegalan dan kebun kosong.

Kecenderungan pertumbuhan perumahan formal yang pesat di koridor Tegar Beriman

1 2 3

4 5 6

7 8 9

10 11 12

13 14 15

12

Page 131: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 42

LAPORAN FINAL

RTH blok a : tegalan, kebun campuran, berbatasan langsung dengan Situ Pemkab

RTH blok b : tegalan, kebun campuran berada diantara permukiman

RTH blok c : lahan kosong untuk pengembangan perumahan

RTH blok d : lahan kosong untuk pengembangan perumahan

RTH blok e : tegalan, kebun campuran

RTH blok f : tegalan, kebun campuran, berbatasan langsung dengan Situ Kebantenan

RTH blok g : sawah, berbatasan langsung dengan Situ Kebantenan & S. Cikumpa

RTH blok h : tegalan, berbatasan dengan S. Cikumpa, berada diantara permukiman

RTH blok i : tegalan, berada diantara permukiman

RTH blok j : kebun campuran berada diantara permukiman, berbatasan dengan S. Cikumpa,

RTH blok k : kebun campuran berada diantara permukiman, berbatasan dengan S. Cikumpa,

RTH blok l : tegalan, kebun campuran berada diantara permukiman

RTH blok m : tegalan, kebun campuran berada diantara permukiman & sempadan S. Cikumpa

RTH blok n : tegalan, berbatasan dengan S. Cikumpa, berada diantara permukiman

a

b

c d

e

f

g

h

i j

k l

m

1

n

2

3

4

1 2

3 4

Page 132: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 43

LAPORAN FINAL

No Aspek Lokasi Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan

1 Fisik

RW 04, RW

12,Pakansari

Berbatasan dengan fungsi perdagangan dan jasa di tepi Jalan Raya Tegar Beriman yang menjadi poros utama Kawasan Tegar Beriman dan pusat pemerintahan Kabupaten Bogor menjadi daya tarik perkembangan sektor perumahan dan kegiatan pelayanan lainnya

Tipologi perumahan mayoritas adalah perumahan swadaya di RW 04 Kelurahan Tengah dan RW 04, RW 012 Kelurahan Pakansari

Tipologi perumahan adalah perumahan swadaya dan terkelompok-kelompok berdasarkan kepemilikan lahan

Banyaknya rumah-rumah kontrakan (rumah petak)

Kepadatan bangunan eksisting <50% - 80% di RW 04 Kelurahan Tengah dan RW 04, RW 012 Kelurahan Pakansari

Cepatnya prospek perkembangan perumahan formal maupun swadaya di Kawasan Tegar Beriman belum diikuti dengan pengawasan dan pengendalian yang sesuai perizinan yang berlaku

RW 04

Tengah &

Pakansari

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan sebagai lahan perumahan dan RTH serta fasilitas penunjangnya di RW 04 Kelurahan Tengah, RW 04 Kelurahan Pakansari

Lahan non terbangun kondisinya tidak terawat, berawa dan penuh belukar di RW 04 Kelurahan Tengah, RW 04 Kelurahan Pakansari

Ketersediaan lahan kosong akan menarik investor untuk mengembangan perumahan maupun perdagangan dan jasa sehingga membutuhkan pengaturan sejak awal

Pemenuhan kebutuhan backlog perumahan

Pematangan lahan yang cukup sulit karena kondisi lapangan

Clean & clear kepemilikan lahan

RW 04

Tengah &

Pakansari

Sudah berkembang perumahan formal di RW 12 Kelurahan Pakansari dan lahan yang sudah dimiliki pengembang perumahan formal di RW 04 Kelurahan Tengah

Banyaknya pembangunan rumah atau bangunan lainnya yang tidak sesuai peruntukan dan atau lokasi yang diizinkan

Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah dan kegiatan perdagangan dan jasa

Perkembangan koridor Jalan Raya Bogor sebagai kawasan perdagangan dan jasa serta industri akan meningkatkan kebutuhan penyediaan perumahan baik formal maupun swadaya

Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah dan kegiatan perdagangan dan jasa

Belum ada penerapan aturan pembangunan di sempadan sungai

RW 04

Pakansari

Lahan non terbangun sempadan sungai dan situ berperan sebagai resapan air

Sungai dan situ dapat berpotensi menjadi pusat kegiatan wisata

Sempadan sungai berpotensi menjadi ruang untuk pembuatan jalur pedestrian penghubung antar permukiman.

.Muncul ladang & tambak yang tidak jelas kepemilikannya

Terdapat tambak ikan permanen di RW 04 Pakansari

Fungsi pengendalian agar RTH kawasan tetap minimal 30%

Menjaga fungsi lindung sungai

Membuat jalur pedestrian sepanjang sungai

RTH sebagai buffer antar permukiman

Menyelaraskan pengembangan sempadan situ dengan permukiman.

Membuat area sungai sebagai “area depan”

Resistensi masyarakat terhadap pemanfaatan lahan privat untuk kepentingan publik

Belum ada penerapan aturan pembangunan di sempadan sungai

Belum ada koordinasi perencanaan area sekitar situ yg berbatasan dgn permukiman.

Pembangunan komersial sering mengabaikan keberadaan RTH public

RW 04

Tengah &

Pakansari

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan

sebagai lahan perumahan dan RTH serta

fasilitas penunjangnya

Lahan non terbangun sempadan sungai dan

situ berperan sebagai resapan air

Lahan non terbangun kondisinya tidak terawat,

berawa dan penuh belukar.

Muncul ladang & tambak yang tidak jelas

kepemilikannya

Ketersediaan lahan kosong akan menarik

investor untuk mengembangan perumahan

maupun perdagangan dan jasa sehingga

membutuhkan pengaturan sejak awal

Pemenuhan kebutuhan backlog perumahan

Fungsi pengendalian agar RTH kawasan

tetap minimal 30%

RTH sebagai buffer antar permukiman

Clean & clear kepemilikan lahan

Resistensi masyarakat terhadap

pemanfaatan lahan privat untuk

kepentingan publik

Pembangunan komersial sering

mengabaikan keberadaan RTH publik

RW 04

Pakansari

Sungai dan situ dapat berpotensi menjadi

pusat kegiatan wisata

Sempadan sungai berpotensi menjadi ruang

untuk pembuatan jalur pedestrian

Terdapat tambak ikan permanen di RW 04

Kel.Pakansari.

Ada rencana perluasan pesantren di RW 04 Kel.

Pakansari, hingga masuk ke dalam sempadan

Membuka akses antar ruang publik

Menjaga fungsi lindung sungai

Membuat jalur pedestrian sepanjang sungai

Menyelaraskan pengembangan sempadan

Belum ada penerapan aturan

pembangunan di sempadan sungai

Belum ada koordinasi perencanaan area

sekitar situ yg berbatasan dgn

Page 133: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 44

LAPORAN FINAL

No Aspek Lokasi Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan

penghubung antar permukiman.

sungai Cikumpa

Terdapat beberapa bangunan rumah di dalam

area sempadan sungai Cikumpa dan setu

Kebantenan di RW 04 Kel. Pakansari.

situ dengan permukiman.

Membuat area sungai sebagai “area depan”

permukiman.

2 Non Fisik

RW 04

Tengah, RW

04, RW

12,Pakansari

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia

Mayoritas penduduk adalah masyarakat menengah ke bawah

Banyaknya penduduk pengontrak mengakibatkan tingginya heterogenitas penduduk

Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya ruang publik

Kepemilikan lahan sebagian besar milik masyarakat.

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia menyebabkan tingginya tingkat komodifikasi lahan

Penduduk yang heterogen karena banyaknya pengontrak

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan

Penyadaran masyarakat akan pentingnya RTH publik

Tingkat kesadaran masyarakat dalam pembangunan permukiman masih rendah

Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan masih rendah

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan (pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan pemeliharaan saluran drainase)

RW

12,Pakansari

Arahan tata ruang peruntukan ruang di kawasan Tegar Beriman adalah sebagai zona industri perdagangan dan jasa, pemerintahan, perumahan kepadatan sedang

Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan kepadatan sedang

Perlu adanya pengaturan sejak awal dalam pembangunan perdagangan dan jasa, zona industry dan pengembangan perumahan dan permukiman kepadatan sedang

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan perumahan dan permukiman pada peruntukan rencana kawasan perdagangan dan jasa

Belum ditetapkannya RDTR Kecamatan Cibinong sebagai sebuah produk hukum penataan ruang yang berlaku di Kawasan Tegar Beriman

Kurangnya pengawasan di lapangan atas penerapan IMB

RW 04

Tengah, RW

04, RW

12,Pakansari

Pengembangan RTH sebagai ruang publik merupakan usaha untuk membuat wadah bagi terwujudnya interaksi sosial antar warga kshusunya dan dengan pengunjung dari luar kawasan

Dengan di bukanya kawasan Setu Kebantenan sebagai area wisata, maka dampak positif akan terbukanya lapangan kerja baru semakin meningkat

Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah ruang publik dan ruang terbuka hijau

Perubahan ‘mind set’ masyarakat setempat menuju pola pikir yang lebih mementingkan kepentingan bersama/publik dibandingkan dengan kepentingan individu

Pembangunan fisik fungsi-fungsi komersial sering mengabaikan pentingnya keberadaan sebuah ruang publik dan fungsi liundung serta tata hijau,

sehingga pembangunan ruang terbuka

hijau tidak menjadi prioritas peningkatan

kualitas kawasan.

Page 134: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 45

LAPORAN FINAL

Gambar 4. 11

Analisa Perumahan & Lingkungan di Kawasan TB-2

1

4

Tipologi perumahan sub kawasan TB2 adalah perumahan swadaya dan

terkelompok-kelompok berdasarkan kepemilikan lahan dan hubungan

kekeluargaan

Kondisi infrastruktur perumahan pada beberapa bagian belum memadai (jalan,

sanitasi, drainase dsb)

Lahan non terbangun yang sedang proses pematangan untuk perumahan formal

berada di RW 08 Pakansari

Draft RDTR mengarahkan pengembangan lahan non terbangun menjadi

permukiman dengan kepadatan sedang

Lahan non terbangun sebagian besar berupa tegalan dan sawah

3

10

9

5

7

6

8

14

15

12 13

2

1 2 3

4 5

6

7 8 9

10 11 12

13 14 15

Page 135: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 46

LAPORAN FINAL

Gambar 4. 12

Kondisi Perumahan & Lingkungan di Kawasan TB-2

RTH blok a : kebun campuran, berada diantara permukiman

RTH blok b : lahan kosong untuk pengembangan perumahan

RTH blok c : sawah, berada diantara permukiman dan sempadan S. Cikumpa

RTH blok d : sawah, kebun campuran, berada diantara permukiman dan sempadan S. Cikumpa

RTH blok e : sawah, kebun campuran, berada diantara permukiman & pabrik

RTH blok f : sawah, kebun campuran

RTH blok g : sawah, kebun campuran

RTH blok n : kebun campuran, berada diantara permukiman

a

b

c

d

e

f

g

h 1

2

3

4

5

6

1 2

3 4

5 5

Page 136: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 47

LAPORAN FINAL

No Aspek Lokasi Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan

1 Fisik

RW 05, 06,

07, 08, 11, 12

Pakansari

Berbatasan dengan fungsi perdagangan dan jasa di tepi Jalan Raya Bogor yang menjadi poros utama Kabupaten Bogor dimana kegiatan ini

Tipologi perumahan mayoritas adalah perumahan swadaya di RW 05, RW 06, RW 07, RW 08, RW 11 dan RW 012 Kelurahan Pakansari

Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah

Tipologi perumahan adalah perumahan swadaya dan terkelompok-kelompok berdasarkan kepemilikan lahan

Banyaknya rumah-rumah kontrakan (rumah petak)

Kepadatan bangunan eksisting <50% - 80% di RW 05, RW 06, RW 07, RW 08, RW 11 dan RW 012 Kelurahan Pakansari

Cepatnya prospek perkembangan perumahan formal maupun swadaya di Kawasan Tegar Beriman belum diikuti dengan pengawasan dan pengendalian yang sesuai perizinan yang berlaku

Kurangnya pengawasan di lapangan atas penerapan IMB

RW 08

Pakansari

Pembangunan Stadion Kabupaten Bogor yang akan memicu peningkatan intensitas kegiatan non perumahan

Meningkatnya harga tanah di kawasan sekitar kawasan stadion

Kondisi eksisting kawasan di sekitar stadion dalah perumahan swadaya dan lahan kosong yang akan rentan dengan peningkatan intensitas kegiatan non perumahan akibat perkembangan stadion

Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah dan kegiatan perdagangan dan jasa

RW 05, 06,

07, 08, 11, 12

Pakansari

Potensi lahan kosong di RW 08, RW 07, RW 06 dan RW 011 Kelurahan Pakansari untuk dikembangkan sebagai lahan perumahan dan RTH serta fasilitas penunjangnya

Lahan-lahan kosong tersebut telah dimanfaatkan sebagai perkebunan atau ladang oleh pemiliknya atau disewakan pada penggarap

Ketersediaan lahan kosong akan menarik investor untuk mengembangan perumahan maupun perdagangan dan jasa sehingga membutuhkan pengaturan sejak awal

Pemenuhan kebutuhan backlog perumahan

Pematangan lahan yang cukup sulit karena kondisi lapangan

Clean & clear kepemilikan lahan

Kurangnya pengawasan di lapangan atas penerapan IMB

Belum ditetapkannya RDTR Kecamatan Cibinong sebagai sebuah produk hukum penataan ruang yang berlaku di Kawasan Tegar Beriman

RW

05,Pakansari

Mulai berkembang perumahan formal di RW 05 Kelurahan Pakansari

Banyaknya pembangunan rumah atau bangunan lainnya yang tidak sesuai peruntukan dan atau lokasi yang diizinkan

Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah

Perkembangan koridor Jalan Raya Bogor sebagai kawasan perdagangan dan jasa serta industri akan meningkatkan kebutuhan penyediaan perumahan baik formal maupun swadaya

Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah dan kegiatan perdagangan dan jasa

Belum ada penerapan aturan pembangunan di sempadan sungai

RW 05, 06,

07, 08, 11, 12

Pakansari

Sudah terbentuknya jaringan jalan lingkungan yang menjangkau seluruh lingkungan permukiman namun perlu peningkatan kualitas

Jalan lingkungan banyak yang masih berupa jalan setapak tanah

Jalan-jalan lingkungan belum dilengkapi saluran drainase

Membuka akses perumahan dan permukiman dengan ruang publik lainnya dan antar ruang publik

Terbatasnya anggaran Pemerintah Daerah untuk pembangunan sarana infrastruktur

Kondisi fisik lingkungan kawasan yang bergelombang pada RW 08 akan berpengaruh pada penyediaan saluran drainase

RW 05, 06,

07, 08, 11, 12

Potensi lahan kosong untuk

dikembangkan sebagai lahan

Lahan non terbangun kondisinya tidak

terawat, berawa dan penuh belukar.

Ketersediaan lahan kosong akan menarik

investor untuk mengembangan

Clean & clear kepemilikan lahan

Resistensi masyarakat terhadap

Page 137: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 48

LAPORAN FINAL

No Aspek Lokasi Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan

Pakansari perumahan dan RTH serta fasilitas

penunjangnya

Muncul ladang & tambak yang tidak jelas

kepemilikannya

perumahan maupun perdagangan dan

jasa sehingga membutuhkan pengaturan

sejak awal

Pemenuhan kebutuhan backlog

perumahan

Fungsi pengendalian agar RTH kawasan

tetap minimal 30%

RTH sebagai buffer antar permukiman

pemanfaatan lahan privat untuk

kepentingan publik

Pembangunan komersial sering

mengabaikan keberadaan RTH publik

RW 05, 08,

Pakansari

Lahan non terbangun sempadan

sungai berperan sebagai resapan air

Sungai dapat berpotensi menjadi

pusat kegiatan wisata

Sempadan sungai berpotensi

menjadi ruang publik dalam bentuk

jalur pedestrian penghubung antar

permukiman.

Terdapat beberapa bangunan rumah di

dalam area sempadan sungai Cikumpa di

RW 05 dan RW 08 Kel. Pakansari.

Menjaga fungsi lindung sungai

Membuat jalur pedestrian sepanjang

sungai sebagai ruang publik

Menyelaraskan pengembangan

sempadan sungai dengan permukiman.

Membuat area sungai sebagai “area

depan”

Belum ada penerapan aturan

pembangunan di sempadan sungai

Belum adanya koordinasi perencanaan

area sempadan sungai dengan area

permukiman.

2 Non Fisik

RW 05, 06,

07, 08, 11, 12

Pakansari

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia

Mayoritas penduduk adalah masyarakat menengah ke bawah

Banyaknya penduduk pengontrak mengakibatkan tingginya heterogenitas penduduk

Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya ruang publik

Kepemilikan lahan sebagian besar milik masyarakat.

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia menyebabkan tingginya tingkat komodifikasi lahan

Penduduk yang heterogen karena banyaknya pengontrak

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan

Penyadaran masyarakat akan pentingnya RTH publik

Tingkat kesadaran masyarakat dalam pembangunan permukiman masih rendah

Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan masih rendah

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan (pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan pemeliharaan saluran drainase)

RW 05, 06,

07, 08, 11, 12

Pakansari

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan pemanfaatan ruang di kawasan Tegar Beriman Sub Kawasan 2 adalah sebagai zona industry, perdagangan dan jasa, pemerintahan, perumahan kepadatan sedang dan RTH pada kawasan stadion.

Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan kepadatan sedang

Perlu adanya pengaturan sejak awal dalam pembangunan perdagangan dan jasa, zona industry dan pengembangan perumahan dan permukiman kepadatan sedang

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan perumahan dan permukiman pada peruntukan rencana kawasan perdagangan dan jasa

Kurangnya pengawasan di lapangan atas penerapan IMB

Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan waktu pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, zona industry, pemerintahan dan perumahan dan permukiman kepadatan sedang

Page 138: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 49

LAPORAN FINAL

3) Sektor PLP

1) Air Minum

Gambar 4. 13

Analisa Kebutuhan Air minum di Kawasan TB-1

1

2

4

3

5

3

7 6

1 2

3 4

5 6

Sub Kawasan TB1 sebagian besar belum dilayani oleh PDAM, kecuali pada area permukiman yang dekat

dengan Jl. Tegar Beriman & Jl. Raya Bogor

Sebagian besar permukiman menggunakan sumur dangkal/pompa. ( 70 %)

Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada penyediaan Jaringan air minum.

Kwalitas air tanah dangkal /dalam rata rata cukup baik , kecuali didaerah yang berawa.

Cakupan pelayanan PDAM sebesar 15%, sumur 70% dan kran umum 5%

Daerah Perumahan swadaya menggunakan sumur dangkal dan sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan

sehari hari , karena kwalitasnya cukup baik sedangkan rumah rumah yang terjangkau PDAM menggunakan

air PAM.

Daerah Kec . Cibinong merupakan daerah pengembangan air minum dari PDAM sesuai dengan target MD’S

tahun 2015 78 % penduduk .yang harus terlayani PDAM .

Page 139: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 50

LAPORAN FINAL

NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

1 FISIK Air tanah didataran tinggi ini kwalitasnya cukup Baik

Jarak Tangki septik ke sumur gali/pompa < 10m, berpotensi mencemari air tanah

Memanfaatkan sumber air tanah sebagai sumber kebutuhan rumah tangga.

Sumber air yang tercemar tangki septik tidak layak dikonsumsi untuk masak dan minum.

Berpotensi sebagai pengembangan pelayanan PDAM , atau dikerjasamakan dengan pihak swasta

Didaerah kawasan swadaya masih banyak yang belum terlayani PDAM

Keterbatasan Jaringan PDAM, belum mencapai kelokasi Cakupan pelayanan PDAM sangat rendah , 15 %

Daerah padat menyebabkan jarak tangki septik ke sumur pompa < 10m, menyebabkan pencemaran sumber air baku

Karena kepadatan tinggi tidak ada lahan untuk menggeser letak septik tank.

Kurangnya sosialisasi, sehingga kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sangat kecil, juga pengawasan di lapangan, dan minimnya pelayanan PDAM karena keterbatasan jaringan air minum PDAM diperumahan Swadaya .

Cakupan pelayanan air bersih di Kec. Cibinong sebesar 15,54%., perlu Pengembangan daerah pelayanan, bila perlu dapat mengundang pihak swasta untuk membantu Pengembangan pelayanan air minum.

Keterbatasan sumber air baku di wilayah Kel. Tegar beriman untuk pengembangan dan kuantitas air tanah pada musim kemarau cenderung berkurang

Keterbasan dana untuk pengembangan jaringan Air minum Jaringan air minum belum terpasang seluruhnya

2 Ekonomi Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia

Mayoritas penduduk perumahan swadaya adalah masyarakat menengah ke bawah

Penduduk yang mayoritas pengontrak kurang memperhatikan lingkungan

Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan masih rendah

3 Sosial

Jumlah penduduk yang cukup besar Banyaknya penduduk pengontrak mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitarnya

Penduduk yang heterogen karena banyaknya pengontrak, tidak merasa memiliki , kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya.

Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan lingkungan, sangat rendah ( jarak antara septik tank dan sumur Pompa/gali < 10 m ) , juga pemeliharaan sarana lingkungannya sangat rendah.

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan

4

Sarana dan Prasarana

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan sebagai lahan perumahan dan RTH serta fasilitas penunjangnya

Kawasan perumahan dan permukiman swadaya belum tersedia fasilitas Kran Umum (untuk memenuhi kebuthan minum dan memasak)

Sulit Lokasi untuk kran umum, dibutuhkan pembebasan tanah.

Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah untuk pembangunan sarana infrastruktur

5

Tata Ruang (RDTR)

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan lahan sebagai perumahan padat, saat ini merupakan Perumahan Kepadatan rendah dan sedang

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan kepadatan sedang

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan perumahan dan permukiman pada peruntukan rencana kawasan perdagangan dan jasa, serta jaringan air minum yang dibutuhkan.

Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan waktu pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa

Page 140: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 51

LAPORAN FINAL

Gambar 4. 14

Analisa Kebutuhan Air Minum di Kawasan TB-2

1

1 2

3

2

3

Sub Kawasan TB2 sebagian besar belum dilayani oleh PDAM, kecuali pada area permukiman yang dekat

dengan Jl. GOR & Jl. Raya Bogor

Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada penyediaan air minum.

Sumber Air bersih yang dipergunakan penduduk adalah :

- Sebagian rumah rumah yang dilalui jaringan air minum dilayani PDAM. ( 15 %)

- Menggunakan sumur gali dan sumur dalam (70 %)

- Menggunakan Kran umum ( 5%)

Page 141: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 52

LAPORAN FINAL

NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

1 FISIK Air tanah didataran tinggi ini kwalitasnya cukup baik

Jarak Tangki septik ke sumur gali/pompa < 10m, berpotensi mencemari air tanah

Memanfaatkan sumber air tanah sebagai sumber kebutuhan rumah tangga.

Sumber air yang tercemar tangki septik tidak layak dikonsumsi untuk masak dan minum.

Berpotensi sebagai pengembangan pelayanan PDAM , atau dikerjasamakan dengan pihak swasta

Didaerah kawasan swadaya masih banyak yang belum terlayani PDAM

Keterbatasan Jaringan PDAM, belum mencapai kelokasi Cakupan pelayanan PDAM sangat rendah , 15 %

Daerah padat menyebabkan jarak tangki septik ke sumur pompa < 10m, menyebabkan pencemaran sumber air baku

Karena kepadatan tinggi tidak ada lahan untuk menggeser letak septik tank.

Kurangnya sosialisasi, sehingga kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sangat kecil, juga pengawasan di lapangan, dan minimnya pelayanan PDAM karena keterbatasan jaringan air minum PDAM diperumahan Swadaya .

Cakupan pelayanan air bersih di Kec. Cibinong sebesar 15,54%., perlu Pengembangan daerah pelayanan, bila perlu dapat mengundang pihak swasta untuk membantu Pengembangan pelayanan air minum.

Keterbatasan sumber air baku di wilayah Kel. Tegar beriman untuk pengembangan dan kuantitas air tanah pada musim kemarau cenderung berkurang

Keterbasan dana untuk pengembangan jaringan Air minum

Jaringan air minum belum terpasang seluruhnya

2 Ekonomi Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia

Mayoritas penduduk perumahan swadaya adalah masyarakat menengah ke bawah

Penduduk yang mayoritas pengontrak kurang memperhatikan lingkungan

Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan masih rendah

3 Sosial

Jumlah penduduk yang cukup besar Banyaknya penduduk pengontrak mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitarnya

Penduduk yang heterogen karena banyaknya pengontrak, tidak merasa memiliki , kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya.

Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan lingkungan, sangat rendah ( jarak antara septik tank dan sumur Pompa/gali < 10 m ) , juga pemeliharaan sarana lingkungannya sangat rendah. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,

menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan

4

Sarana dan Prasarana

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan sebagai lahan perumahan dan RTH serta fasilitas penunjangnya

Kawasan perumahan dan permukiman swadaya belum tersedia fasilitas Kran Umum (untuk memenuhi kebuthan minum dan memasak)

Sulit Lokasi untuk kran umum, dibutuhkan pembebasan tanah.

Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah untuk pembangunan sarana infrastruktur

5

Tata Ruang (RDTR)

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan lahan sebagai perumahan padat, saat ini merupakan Perumahan Kepadatan rendah dan sedang

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan kepadatan sedang

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan perumahan dan permukiman pada peruntukan rencana kawasan perdagangan dan jasa, serta jaringan air minum yang dibutuhkan.

Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan waktu pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa

Page 142: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 53

LAPORAN FINAL

2) Air Limbah

Gambar 4. 15

Analisa Kebutuhan Air Limbah di Kawasan TB-1

1

2

4

3

3

5

6

1 2

3 4

5 6

Sub Kawasan TB1 sebagian besar belum memiliki pengelolaan air limbah yang memadai

Penanganan air limbah dengan cara dibuang ke sungai, diolah di septic tank, disalurkan di

ruang terbuka, dan disalurkan ke kolam.

Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada pengolahan air limbah

Air Limbah diwilayah Tegar Beriman 1 , diperumahan swadaya , sebagian besar menggunakan

septik tank / cubluk untuk mengolah air limbah dari WC, sedangkan air limbah hasil mandi dan

mencuci baju dan piring dialirkan ke saluran draenase setempat. Masih banyak air limbah dari

WC yang langsung dialirkan ke Saluran terdekat, yang menyebabkan pencemaran sungai dan

saluran

Diperumahan swadaya jarak septik tank dan sumur gali < 10 m , karena lahan yang yang

terbatas ini menyebabkan pencemaran sumber air yang digunakan penduduk, hal ini dapat

diatasi dengan peluasan jaringan pelayanan PDAM ke Perumahan swadaya agar masyarakat

mengkonsumsi air yang memenuhi nsyarat kesehatan.

Page 143: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 54

LAPORAN FINAL

NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

TEMA : AiIR LIMBAH

No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan

Lingkungan bersih dan sehat , mengurangi

pencemaran air sungai

Kurangnya kesadaran masyarakat

akan pentingnya kesehatan

lingkungan

2.tidak memiliki tangki septik

3. Masih banyak rumah

1.Kurangnya sosialisasi tentang

pentingnya pengolahan air imbah

sebelum dibuang ke badan air

penerima 2. terbatasnya lahan untuk

IPAL komunal

Kepedulian masyarakat terhadap

kesehatan lingkungan sangat minim

2. keterbatasan kemampuan

Ekonomi

Untuk daerah perumahan swadaya dengan

topografi tinggi cocok diterapkan System

Setempat ataupun terpusat, untuk daerah

rawa , cocok di terapkan system septik

tank dengan Biofilter , menggunakan IPAL

Fabrikasi, agar tidak mencemari air tanah,

atau IPAL komunal

1. Sulitnya mendapatkan lokasi

IPAL komunal

1. Kurangnya sosialisasi dan

pemahaman penduduk akan

pentingnya pengolahan air limbah

2. Septik tank yang ada tidak

memenuhi persyaratan teknis yag

berlaku,

Kepedulian masyarakat terhadap

kesehatan lingkungan sangat minim

Penerapan sistem pengolahan air limbah

komunal

Septik tank yang ada tidak

memnuhi syarat teknis ,tanpa

bidang resapan , meresap

kedalam tanah seperti cubluk.

 Rendahnya keterlibatan

masyarakat dalam pengelolaan air

limbah .

Rendahnya kepedulianm

masyarakat terhadap lingkungan

·    Tingkat kesadaran masyarakat

dalam pembangunan

permukiman masih rendah

·    Tingkat kesadaran masyarakat

dalam hal kebersihan lingkungan

masih rendah

Pertumbuhan penduduk yang

sangat pesat, menyebabkan

meningkatnya kebutuhan sarana

Belum diketahui pada dokumen

RDTR tahap dan waktu

pelaksanaan pengembangan

kawasan perdagangan dan jasa

3 Sosial

Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas

29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha

Banyaknya penduduk pengontrak

mengakibatkan tingginya

heterogenitas penduduk

Kesadaran masyarakat terhadap

kesehatan lingkungan (pengelolaan

sampah, pembuangan air limbah

dan pemeliharaan saluran

drainase)

4

Sarana dan

Prasarana

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan

sebagai lahan fasilitas pengolahan air

limbah komunal

Pertumbuhan penduduk yang sangat

pesat, menyebabkan meningkatnya

kebutuhan sarana prasarana

infrastruktur yang dibutuhkan

Terbatasnya anggaran Pemerintah

daerah untuk pembangunan sarana

infrastruktur

5 Tata Ruang (RDTR)

kondisi eksisting yaitu perumahan

kepadatan rendah dan sedang

Penduduk yang mayoritas

pengontrak kurang memperhatikan

lingkungan

Fisik 1

Pada Rencana Pola Ruang

peruntukan Perdagangan dan

Jasa saat ini adalah perumahan

kepadatan tinggi, memerlukan

pengolahan air limbah yang

terorganisir ,cocok diterapkan

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan

perumahan dan permukiman pada

peruntukan rencana kawasan

perdagangan dan jasa

sarana air limbah yang ada

diperumahan swadaya belum

memenuhi syarat Teknis, tidak

kedap air , mirip seperti Cubluk,

rawan pencemaran .

2 Ekonomi

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang

masih tersedia

Mayoritas penduduk adalah

masyarakat menengah ke bawah

Page 144: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 55

LAPORAN FINAL

Gambar 4. 16

Analisa Kebutuhan Air Limbah di Kawasan TB-2

1

Sub Kawasan TB2 sebagian besar belum memiliki pengelolaan air limbah yang memadai

Penanganan air limbah dengan cara dibuang ke sungai, diolah di septic tank, disalurkan di

ruang terbuka, dan disalurkan ke kolam.

Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada jaringan pengolahan air

limbah

1 2

3 4

5 6

7 8

1

2

3

4

5

6

7

8

Page 145: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 56

LAPORAN FINAL

NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

TEMA : AiIR LIMBAH

No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan

Lingkungan bersih dan sehat , mengurangi

pencemaran air sungai

Kurangnya kesadaran masyarakat

akan pentingnya kesehatan

lingkungan

2.tidak memiliki tangki septik

3. Masih banyak rumah

1.Kurangnya sosialisasi tentang

pentingnya pengolahan air imbah

sebelum dibuang ke badan air

penerima 2. terbatasnya lahan untuk

IPAL komunal

Kepedulian masyarakat terhadap

kesehatan lingkungan sangat minim

2. keterbatasan kemampuan

Ekonomi

Untuk daerah perumahan swadaya dengan

topografi tinggi cocok diterapkan System

Setempat ataupun terpusat, untuk daerah

rawa , cocok di terapkan system septik

tank dengan Biofilter , menggunakan IPAL

Fabrikasi, agar tidak mencemari air tanah,

atau IPAL komunal

1. Sulitnya mendapatkan lokasi

IPAL komunal

1. Kurangnya sosialisasi dan

pemahaman penduduk akan

pentingnya pengolahan air limbah

2. Septik tank yang ada tidak

memenuhi persyaratan teknis yag

berlaku,

Kepedulian masyarakat terhadap

kesehatan lingkungan sangat minim

Penerapan sistem pengolahan air limbah

komunal

Septik tank yang ada tidak

memnuhi syarat teknis ,tanpa

bidang resapan , meresap

kedalam tanah seperti cubluk.

 Rendahnya keterlibatan

masyarakat dalam pengelolaan air

limbah .

Rendahnya kepedulianm

masyarakat terhadap lingkungan

·    Tingkat kesadaran masyarakat

dalam pembangunan

permukiman masih rendah

·    Tingkat kesadaran masyarakat

dalam hal kebersihan lingkungan

masih rendah

Pertumbuhan penduduk yang

sangat pesat, menyebabkan

meningkatnya kebutuhan sarana

Belum diketahui pada dokumen

RDTR tahap dan waktu

pelaksanaan pengembangan

kawasan perdagangan dan jasa

3 Sosial

Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas

29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha

Banyaknya penduduk pengontrak

mengakibatkan tingginya

heterogenitas penduduk

Kesadaran masyarakat terhadap

kesehatan lingkungan (pengelolaan

sampah, pembuangan air limbah

dan pemeliharaan saluran

drainase)

4

Sarana dan

Prasarana

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan

sebagai lahan fasilitas pengolahan air

limbah komunal

Pertumbuhan penduduk yang sangat

pesat, menyebabkan meningkatnya

kebutuhan sarana prasarana

infrastruktur yang dibutuhkan

Terbatasnya anggaran Pemerintah

daerah untuk pembangunan sarana

infrastruktur

5 Tata Ruang (RDTR)

kondisi eksisting yaitu perumahan

kepadatan rendah dan sedang

Penduduk yang mayoritas

pengontrak kurang memperhatikan

lingkungan

Fisik 1

Pada Rencana Pola Ruang

peruntukan Perdagangan dan

Jasa saat ini adalah perumahan

kepadatan tinggi, memerlukan

pengolahan air limbah yang

terorganisir ,cocok diterapkan

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan

perumahan dan permukiman pada

peruntukan rencana kawasan

perdagangan dan jasa

sarana air limbah yang ada

diperumahan swadaya belum

memenuhi syarat Teknis, tidak

kedap air , mirip seperti Cubluk,

rawan pencemaran .

2 Ekonomi

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang

masih tersedia

Mayoritas penduduk adalah

masyarakat menengah ke bawah

Page 146: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 57

LAPORAN FINAL

3) Sampah

Gambar 4.17

Analisa Kebutuhan Tempat Sampah di Kawasan TB-1

1 2

4

3

5

3

6

1 2

3 4

5 6

Sub Kawasan TB1belum memiliki tempat pengolahan sampah terpadu.

Masyarakat membuang sampah umumnya masih di beberapa lahan kosong dan tepi jalan

Pada beberapa bagian, seringkali ditemukan bagian dari sungai/saluran yang juga menjadi

tempat pembuangan sampah

Di RW 04 Kel Tengah : sampah dikumpulkan di pekarangan rumah lalu dibakar atau

ditimbun didalam lubang., sebagian dibuang kekebun , sungai , bagi rumah yang terjangkau

truk dilayani oleh dinas kebersihan dan pertamanan.

Di RW 04, RW01 RW12 Kel .Pakansari sampah dikumpulkan dipekarangan lalu dibakar

atau ditimbun didalam lubang., sebagian dibuang kekebun , sungai , bagi rumah yang

terjangkau truk dilayani oleh dinas kebersihan dan pertamanan., Sedangkan RW 01 RT 01

, masyarakat membawa sampah ke TPS dijalan raya untuk diangkut oleh dinas kebersihan

dan pertamanan untuk diangkut Ke TPA, warga iuran tiap bulan per rumah RP 10.000.

Page 147: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 58

LAPORAN FINAL

NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

TEMA PERSAMPAHAN

No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan

1.Kurangnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya

kesehatan lingkungan

sarana dan prasarana persampahan

sangat kurang, lokasi TPS sulit

didapat.

Kepedulian dan pengetahuan

masyarakat terhadap pengelolaan

sampah sangat kurang

2. Dibawah Fly over di Kel

Pabuaran RT 02 Rw 02 sampah

betebaran ditepi sungai

Jalan menuju rumah swadaya tidak

cukup untuk gerobak sampah

,sempit dan bergelombang,

membuang sampah ditepi sungai

pengguna motor .

Pelayanan Dinas kebersihan dan

Pertamanan belum menjagkau

perumahan swadaya, tidak

terjangkau oleh TRUK

4

Sarana dan

Prasarana

Pengolahan sampah system 3R harus

segera diterapkan.

Masyarakat terbiasa

mengumpulkan sampah ditanam

dalam lubang dan dibakar , tidak

tersedia tempat sampah

Pertumbuhan penduduk yang sangat

pesat, menyebabkan meningkatnya

kebutuhan sarana prasarana

infrastruktur yang dibutuhkan

Terbatasnya anggaran Pemerintah

daerah untuk pembangunan sarana

infrastruktur

Fisik

1

Penerapan sistem pengolahan sampah 3R

untuk mengurangi jumlah sampah yang

diolah

Belum diketahui pada dokumen

RDTR tahap dan waktu

pelaksanaan pengembangan

kawasan perdagangan dan jasa5 Tata Ruang (RDTR)

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan

lahan perumahan di sebelah timur Situ

Kebantenan sebagai Perumahan Kepadatan

Rendah sesuai dengan kondisi eksisting

yaitu perumahan kepadatan rendah dan

sedang

Pada Rencana Pola Ruang

peruntukan Perdagangan dan

Jasa saat ini adalah perumahan

kepadatan tinggi, memerlukan

pengolahan sampah yang

terorganisir ,cocok diterapkan

pengolahan komunal

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan

perumahan dan permukiman pada

peruntukan rencana kawasan

perdagangan dan jasa

Kesadaran dan kepedulian

masyarakat terhadap kesehatan

lingkungan (pengelolaan sampah),

sangat kurang

2 Ekonomi

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang

masih tersedia dapat digunakan sebagai

sarana pengolahan sampah.

Mayoritas penduduk perumahan

swadaya, adalah masyarakat

menengah ke bawah

Penduduk yang mayoritas

pengontrak kurang memperhatikan

lingkungan

3 Sosial Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas

29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha

Banyaknya penduduk pengontrak

mengakibatkan tingginya

heterogenitas penduduk

Tingkat kesadaran masyarakat

dalam pembangunan permukiman

masih rendah

·    Pertumbuhan penduduk yang

sangat pesat, menyebabkan

meningkatnya kebutuhan sarana

prasarana infrastruktur yang

dibutuhkan

Page 148: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 59

LAPORAN FINAL

Gambar 4. 18

Analisa Kebutuhan Tempat Sampah di Kawasan TB-2

1

Sub Kawasan TB2 belum memiliki tempat pengolahansampah terpadu.

Masyarakat membuang sampah umumnya masih di beberapa lahan kosong dan tepi jalan

Pada beberapa bagian, seringkali ditemukan bagian dari sungai/saluran yang juga menjadi

tempat pembuangan sampah

1 2 3

4 5 6

7 8

1

2

3

4

5

6

7

8

Page 149: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 60

LAPORAN FINAL

NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

TEMA PERSAMPAHAN

No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan

1.Kurangnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya

kesehatan lingkungan

sarana dan prasarana persampahan

sangat kurang, lokasi TPS sulit

didapat.

Kepedulian dan pengetahuan

masyarakat terhadap pengelolaan

sampah sangat kurang

2. Dibawah Fly over di Kel

Pabuaran RT 02 Rw 02 sampah

betebaran ditepi sungai

Jalan menuju rumah swadaya tidak

cukup untuk gerobak sampah

,sempit dan bergelombang,

membuang sampah ditepi sungai

pengguna motor .

Pelayanan Dinas kebersihan dan

Pertamanan belum menjagkau

perumahan swadaya, tidak

terjangkau oleh TRUK

4

Sarana dan

Prasarana

Pengolahan sampah system 3R harus

segera diterapkan.

Masyarakat terbiasa

mengumpulkan sampah ditanam

dalam lubang dan dibakar , tidak

tersedia tempat sampah

Pertumbuhan penduduk yang sangat

pesat, menyebabkan meningkatnya

kebutuhan sarana prasarana

infrastruktur yang dibutuhkan

Terbatasnya anggaran Pemerintah

daerah untuk pembangunan sarana

infrastruktur

Fisik

1

Penerapan sistem pengolahan sampah 3R

untuk mengurangi jumlah sampah yang

diolah

Belum diketahui pada dokumen

RDTR tahap dan waktu

pelaksanaan pengembangan

kawasan perdagangan dan jasa5 Tata Ruang (RDTR)

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan

lahan perumahan di sebelah timur Situ

Kebantenan sebagai Perumahan Kepadatan

Rendah sesuai dengan kondisi eksisting

yaitu perumahan kepadatan rendah dan

sedang

Pada Rencana Pola Ruang

peruntukan Perdagangan dan

Jasa saat ini adalah perumahan

kepadatan tinggi, memerlukan

pengolahan sampah yang

terorganisir ,cocok diterapkan

pengolahan komunal

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan

perumahan dan permukiman pada

peruntukan rencana kawasan

perdagangan dan jasa

Kesadaran dan kepedulian

masyarakat terhadap kesehatan

lingkungan (pengelolaan sampah),

sangat kurang

2 Ekonomi

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang

masih tersedia dapat digunakan sebagai

sarana pengolahan sampah.

Mayoritas penduduk perumahan

swadaya, adalah masyarakat

menengah ke bawah

Penduduk yang mayoritas

pengontrak kurang memperhatikan

lingkungan

3 Sosial Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas

29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha

Banyaknya penduduk pengontrak

mengakibatkan tingginya

heterogenitas penduduk

Tingkat kesadaran masyarakat

dalam pembangunan permukiman

masih rendah

·    Pertumbuhan penduduk yang

sangat pesat, menyebabkan

meningkatnya kebutuhan sarana

prasarana infrastruktur yang

dibutuhkan

Page 150: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 61

LAPORAN FINAL

4.2. KAWASAN PABUARAN

4.2.1. Deliniasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran

Pada tahap ini dan selanjutnya, sesuai dengan RPKPP, deliniasi kawasan

pembahasan meliputi kawasan permukiman baik eksisting maupun rencana

kota(gambar 4.1). Kawasan Pabuaran dibagi menjadi:

a. Kawasan Pabuaran 1

Terdiri dari RW 04, 08,14 Pabuaran

Luas : 45,64 Ha

b. Kawasan Pabuaran 2

Terdiri dari RW 05, 07, 09 Pakansari.

Luas : 25 Ha

Gamabr 4.19

Deliniasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran

Page 151: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 62

LAPORAN FINAL

a. Sektor Bangkim

1) Jaringan Jalan

Gambar 4.20

Deliniasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran

Kondisi jalan masih sangat baik dengan material aspal.

Di beberapa bagian masih terda[at jalan dengan material tanah

Jalan lingkungan banyak yang masih berupa jalan setapak tanah

Ada beberapa lokasi titik jalan lokal dan lingkungan tidak tergenang air, hal ini dikarenakan ada

perbedaan ketinggian pada lokasi-lokasi tersebut..

1

1

2

3

4

5

6

2 3

4 5 6

7

8

9 7 8 9

10 11 12

10

11

12

Page 152: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 63

LAPORAN FINAL

Gambar 4.21

Kondisi Ruas Jalan di Kawasan Pabuaran

1

17

2

3 4

5

15

6

7

8

9

10 11

12

13

14

1 2

3

4

5

6

7

8

9 10

11

Kondisi jalan rusak/kurang baik Kondisi jalan relatif baik

Page 153: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 64

LAPORAN FINAL

NO SEGMEN EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M3) VOLUME (M3)

G1 1 – 3

Lebar jalan 15,00 m bermaterial

aspal lengkap dengan pedestrian

dan median jalan.

593 2.223,75 1.779

G2 1 – 15

Lebar jalan 5,00 m

bermaterialkan aspal dengan

kondisi jalan masih sangat baik.

1.755 1.316,25 1.755

G3 2 – 14

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

masih baik.

730 328,50 438

G4 3 – 11

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

masih baik.

748 336,60 448,8

Page 154: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 65

LAPORAN FINAL

G5 5 – 10

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak.

445 200,25 267

G6 6 – 7

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

masih baik.

421 189,45 252,6

G7 6 – 8

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

sudah rusak

510 229,50 306

G8 9 – 13

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

cukup baik.

543 244,35 325,8

G9 4 – 12

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

kurang baik.

337 151,65 202,2

Page 155: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 66

LAPORAN FINAL

H1 1 – 4

Lebar jalan 5,00 m bermaterial

aspal lengkap dengan pedestrian

dan median jalan.

960 720,00 960

H2 4 – 5

Lebar jalan 15,00 m

bermaterialkan aspal dengan

kondisi jalan masih sangat baik.

622 1.399,50 1.866

H3 2 – 6

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan

beton dengan kondisi jalan yang

masih baik.

189 85,05 113,4

Page 156: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 67

LAPORAN FINAL

H4 3 – 7

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan

beton dengan kondisi jalan yang

masih baik.

181 81,45 108,6

H5 8 – 9

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

mulai rusak.

118 53,10 70,8

H6 10 – 11

Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan

aspal dengan kondisi jalan yang

masih baik.

342 153,90 205,2

Page 157: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 68

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI DIMENSI (m)

POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SECTION LEBAR PANJANG

JARINGAN

JALAN

PB1 G1 (1-3) 15,00 593 Jalan merupakan akses utama menuju

Jalan Pabuaran

Sering terjadi kemacetan di

beberapa titik karena adanya

pasar

Tidak adanya drop off untuk angkutan

umum seringkali menimbulkan

penumpukan angkutan umum ada jalur

pasar

Penanganan bias dilakukan dengan

diadakannya petugas

G2 (1-15) 5,00 1.755 Sebagai poros jalan antara Jalan Raya

Bogor dengan jalan lingkungan untuk

kemudian menuju permukiman

Kondisi jalan sebagian besar

masih baik, walau ada

kerusakan di beberapa titik

Karena padatnya perumahan tidak

memungkinkan untuk diadakannya

pelebaran jalan

Dibutuhkan perawatan jalan dan

perbaikan di beberapa titik

G3 (2-14) 3,00 730 Sebagai jalan penghubung jalan raya

bogor dengan permukiman warga

Memudahkan akses menuju permukiman

G4 (3-11) 3,00 748 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

Kondisi jalan yang sudah rusak

pada beberapa titik

Belum adanya perbaikan dan

perlunya untuk perbaikan drainase

pada jalan lingkungan tersebut

G5 (5-10) 3,00 445 Jalan poros bagi jalan lingkungan antar

permukiman

Kondisi jalan yang sudah rusak

pada beberapa titik

Karena padatnya perumahan tidak

memungkinkan untuk diadakannya

pelebaran jalan

G6 (6-7) 3,00 421 Alternative jalan antar Jalan Pabuaran

untuk menuju Jalan Raya Bogor

Kondisi jalan sebagian besar

masih baik, walau ada

kerusakan di beberapa titik

karena padatnya perumahan tidak

memungkinkan untuk diadakannya

pelebaran jalan

G7 (6-8) 3,00 510 Alternative jalan antar Jalan Pabuaran

untuk menuju Jalan Raya Bogor

Kondisi jalan sebagian besar

masih baik, walau ada

kerusakan di beberapa titik

Belum adanya perbaikan dan

perlunya untuk perbaikan drainase

pada jalan lingkungan tersebut

G8 (9-13) 3,00 543 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

Memudahkan akses menuju permukiman

G9 (4-12) 3,00 337 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

Kondisi jalan yang sudah rusak

pada beberapa titik

Memudahkan akses menuju permukiman Belum adanya perbaikan dan

perlunya untuk perbaikan drainase

pada jalan lingkungan tersebut

Page 158: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 69

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI DIMENSI (m)

POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SECTION LEBAR PANJANG

FISIK PB2 H1 (1-4) 15,00 593 Jalan merupakan akses utama menuju

Jalan Pabuaran

Sering terjadi kemacetan di

beberapa titik karena

berdekatan dengan pasar

Tidak adanya drop off untuk

angkutan umum seringkali

menimbulkan penumpukan

angkutan umum ada jalur pasar

dan sekitarnya

Penanganan bias dilakukan dengan

diadakannya petugas

H2 (4-5) 5,00 1.755 Sebagai poros jalan antara Jalan Raya

Bogor dengan jalan lingkungan untuk

kemudian menuju permukiman

Kondisi jalan sebagian besar

masih baik, walau ada

kerusakan di beberapa titik

Karena padatnya perumahan

tidak memungkinkan untuk

diadakannya pelebaran jalan

Dibutuhkan perawatan jalan dan perbaikan

di beberapa titik rusak jalan

H3 (2-6) 3,00 730 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

memudahkan akses menuju

permukiman

H4 (3-7) 3,00 748 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

kondisi jalan yang sudah

rusak pada beberapa titik

memudahkan akses menuju

permukiman

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

H5 (8-9) 3,00 445 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

Karena padatnya perumahan

tidak memungkinkan untuk

diadakannya pelebaran jalan

H6 (10-11) 3,00 421 sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

Kondisi jalan sebagian besar

masih baik, walau ada

kerusakan di beberapa titik

memudahkan akses menuju

permukiman

Page 159: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 70

LAPORAN FINAL

2) Drainase

Gambar 4.22

Analisa Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran

Terdapat bbeberapa ruas jalan yang sudah memiliki saluran drainase dengan lebar 30-300 cm

Pada sisi Jl. Raya Bogor drainase berukuran 70 cm dengan tipe tertutup

1

1

2

3

4

5

6

2 3

4 5 6

7

8

9 7 8 9

10 11 12

10

11

12

Page 160: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 71

LAPORAN FINAL

17

Gambar 4.23

Kondisi Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran

1

2

3 4

5

15

6

7

8

9

10 11

12

13

14

1 2

3

4

5

6

7

8

9 10

11

Ada saluran drainase Tidak ada saluran drainase

Page 161: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 72

LAPORAN FINAL

NO SEGMEN EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M3) VOLUME (M3)

G1 1 – 3

Lebar drainase 70 cm dengan

jenis tutup dan digunakan

sebagai jalur pedestrian.

593 290,57 290,5

G2 1 – 15

Tidak memiliki saluran drainase

G3 2 – 14

Tidak memiliki saluran drainase

G4 3 – 11

Tidak memiliki saluran drainase

Page 162: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 73

LAPORAN FINAL

G5 5 – 10

Tidak memiliki saluran drainase

G6 6 – 7

Tidak memiliki saluran drainase

G7 6 – 8

Tidak memiliki saluran drainase

G8 9 – 13

Tidak memiliki saluran drainase

G9 1 – 12

Tidak memiliki saluran drainase

Page 163: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 74

LAPORAN FINAL

H1 1 – 4

Tidak memiliki saluran drainase.

H2 4 – 5

Lebar drainase 70 cm dengan

jenis tutup dan digunakan

sebagai jalur pedestrian.

622 304,78 304,7

H3 2 – 6

Tidak memiliki saluran drainase.

Page 164: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 75

LAPORAN FINAL

H4 3 – 7

Terdapat satu sisi saluran

drainase dengan lebar 0,3 m. 181 16,29 21,7

H5 8 – 9

Saluran drainase yang terdapat

yaitu sungai dengan lebar 3 m.

H6 10 – 11

Tidak adanya saluran drainase.

Page 165: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 76

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI DIMENSI (m)

POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

SECTION LEBAR PANJANG

FISIK PB1 G1 (1-3) 0,80 593 Jalan merupakan akses utama menuju

Jalan Pabuaran

Sering terjadinya

penumpukan sampah

hingga membuat saluran

tertutup

Penanganan bisa dilakukan dengan

diadakannya pengangkutan sampah yang

rutin dan pembersihan saluran drainase

G2 (1-15) 1.755 Sebagai poros jalan antara Jalan Raya

Bogor dengan jalan lingkungan untuk

kemudian menuju permukiman

Kondisi jalan sebagian besar

masih baik, walau ada

kerusakan di beberapa titik

Karena tidak adanya drainase

seringkali membuat terjadinya

genangan air

Dibutuhkan perawatan jalan dan perbaikan

dibeberapa titik serta pembuatan saluran

drainase

G3 (2-14) 730 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

Karena tidak adanya drainase

seringkali membuat terjadinya

genangan air

G4 (3-11) 748 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

Kondisi jalan yang sudah

rusak pada beberapa titik

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

G5 (5-10) 445 Jalan poros bagi jalan lingkungan antar

permukiman

Kondisi jalan yang sudah

rusak pada beberapa titik

Karena tidak adanya drainase

seringkali membuat terjadinya

genangan air

G6 (6-7) 421 Topografi lokasi lebih tinggi Dibanding

Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju

Kampung Curug

Kondisi jalan rusak dan tidak

adanya drainase

Adanya genangan air karena

banyaknya jalan yang

bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

G7 (6-8) 510 Alternative jalan antar Jalan Pabuaran

untuk menuju Jalan Raya Bogor

Kondisi jalan sebagian besar

masih baik, walau ada

kerusakan di beberapa titik

Adanya genangan air karena

banyaknya jalan yang

bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

G8 (9-13) 543 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

Karena tidak adanya drainase

seringkali membuat terjadinya

genangan air

G9 (4-12) 337 Topografi lokasi lebih tinggi dibanding

Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju

Kampung Curug

Kondisi jalan rusak dan tidak

adanya drainase

Adanya genangan air karena

banyaknya jalan yang

bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

Page 166: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 77

LAPORAN FINAL

ASPEK LOKASI DIMENSI (m)

POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

SECTION LEBAR PANJANG

DRAINASE PB2 H2 (4-5) 5,00 1.755 Sebagai poros jalan antara Jalan Raya

Bogor dengan jalan lingkungan untuk

kemudian menuju permukiman

Kondisi jalan sebagian besar

masih baik, walau ada

kerusakan di beberapa titik

Karena tidak adanya drainase

seringkali membuat terjadinya

genangan air

Dibutuhkan perawatan jalan dan

perbaikan di beberapa titik rusak jalan

H3 (2-6) 3,00 730 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

Adanya genangan air karena

banyaknya jalan yang

bergelombang

H4 (3-7) 3,00 748 Topografi lokasi lebih tinggi dibanding

Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju

Kampung Curug

Kondisi jalan yang sudah

rusak pada beberapa titik

Adanya genangan air karena

banyaknya jalan yang

bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

H5 (8-9) 3,00 445 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya

Bogor dengan permukiman warga

Adanya genangan air

menyebabkan jalan menjadi lebih

licin

H6 (10-11) 3,00 421 Topografi lokasi lebih tinggi dibanding

Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju

Kampung Curug

Kondisi jalan yang sudah

rusak pada beberapa titik

Adanya genangan air karena

banyaknya jalan yang

bergelombang

Belum adanya perbaikan dan perlunya

untuk perbaikan drainase pada jalan

lingkungan tersebut

Page 167: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 78

LAPORAN FINAL

a. Sektor PBL

1) Permukiman & Lingkungannya

Tipologi perumahan Kawasan Pabuaran adalah perumahan swadaya dan terkelompok-kelompok

berdasarkan kepemilikan lahan dan hubungan kekeluargaan

Kondisi infrastruktur perumahan pada beberapa bagian belum memadai (jalan, sanitasi, drainase

dsb)

RDTR mengarahkan pengembangan lahan non terbangun menjadi permukiman dengan kepadatan

tinggi

Lahan non terbangun sebagian besar berupa tegalan dan kebun kosong.

2

3

4

5

6

8

9

10

11

1

7

12

1 2 3

13

14

15

4 5 6

7 8 9

10 11 12

13 14 15

Gambar 4.24 Analisa Permukiman di Kawasan Pabuaran

Page 168: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 79

LAPORAN FINAL

No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan

1 Fisik Terdapat pusat kegiatan dengan aktivitas

berbeda, yaitu ekonomi (pusat perbelanjaan,

koridor perdagangan dan jasa, pasar),

industri dan pergerakan (stasiun di RW 09

dan terminal) sebagai pemicu perkembangan

kawasan terutama kebutuhan rumah

Perkembangan kegiatan industri di koridor

Jalan Raya Bogor, kegiatan perdagangan dan

jasa memicu meningkatnya kebutuhan

penyediaan perumahan dan pelayanan

Kecenderungan perubahan lahan non terbangun

menjadi permukiman dan kegiatan lainnya

Banyaknya pembangunan rumah terutama

rumah kontrakan petak yang tidak sesuai

dengan standar rumah sehat

Tipologi perumahan adalah perumahan

swadaya dan terkelompok-kelompok

berdasarkan kepemilikan lahan

Banyaknya rumah-rumah kontrakan (rumah

petak)

Kondisi fisik lingkungan kawasan

Pabuaran yang sudah padat bangunan

terutama oleh kegiatan permukiman

Mayoritas tipologi kawasan permukiman

adalah permukiman kepadatan tinggi

Berkembangnya penggunaan lahan

campuran antara permukiman dan

industri dll

Masih terdapat lahan kosong baik tanah

darat maupun rawa-rawa di RW 08 dan RW

014

Minimnya pemahaman masyarakat atas

pentingnya IMB dalam melaksanakan

pembangunan rumah

Perkembangan koridor Jalan Raya Bogor

sebagai kawasan perdagangan dan jasa serta

industri akan meningkatkan kebutuhan

penyediaan perumahan

Kecenderungan perubahan lahan non

terbangun menjadi permukiman dan

kegiatan lainnya sehingga membutuhkan

pengaturan sejak awal

Perkembangan kebutuhan perumahan

memacu tingginya harga tanah sehingga

akan mengutamakan pembangunan fisik

dibanding penyediaan RTH sehingga

membutuhkan pengaturan sejak awal

Cepatnya prospek perkembangan

perumahan formal maupun swadaya di

Kawasan Pabuaran belum diikuti dengan

pengawasan dan pengendalian yang

sesuai perizinan yang berlaku

Belum ditetapkannya RDTR Kecamatan

Cibinong sebagai sebuah produk hukum

penataan ruang yang berlaku di Kawasan

Pabuaran

Kurangnya pengawasan di lapangan atas

penerapan IMB

Belum terlambat untuk diterapkan aturan

pengembangan RTH di beberapa kawasan

permukiman terutama di RW 05, RW 08 dan

RW 07

Minimnya pemahaman masyarakat atas

pentingnya penyediaan RTH sebagai kawasan

resapan air

Fungsi pengendalian agar RTH kawasan tetap

minimal 30%

Pembangunan komersial sering

mengabaikan keberadaan RTH publik

Sudah terbentuknya jaringan jalan

lingkungan

Jalan lingkungan banyak yang masih berupa

jalan setapak tanah

Jalan-jalan lingkungan banyak yang belum

dilengkapi saluran drainase

Membuka akses perumahan dan

permukiman dengan ruang publik lainnya

dan antar ruang publik

Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah

untuk pembangunan sarana infrastruktur

Sempadan sungai dapat dikembangkan jalur

pedestrian

Terdapat beberapa bangunan rumah di dalam

area sempadan sungai

Menjaga fungsi lindung sungai

Membuat jalur pedestrian sepanjang sungai

sebagai ruang publik

Menyelaraskan pengembangan sempadan

sungai dengan permukiman.

Membuat area sungai sebagai “area depan”

Belum ada penerapan aturan

pembangunan di sempadan sungai

Belum adanya koordinasi perencanaan

area sempadan sungai dengan area

permukiman.

2 Non Fisik Potensi ekonomi dari lahan kosong yang

masih tersedia

Mayoritas penduduk adalah masyarakat

menengah ke bawah

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang

masih tersedia menyebabkan tingginya

Tingkat kesadaran masyarakat dalam

pembangunan permukiman masih rendah

Page 169: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 80

LAPORAN FINAL

No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan

Banyaknya penduduk pengontrak

mengakibatkan tingginya heterogenitas

penduduk

Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan

pentingnya ruang publik

Kepemilikan lahan sebagian besar milik

masyarakat.

tingkat komodifikasi lahan

Penduduk yang heterogen karena banyaknya

pengontrak

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,

menyebabkan meningkatnya kebutuhan

sarana prasarana infrastruktur yang

dibutuhkan

Penyadaran masyarakat akan pentingnya

RTH publik

Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal

kebersihan lingkungan masih rendah

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan

pemanfaatan ruang di kawasan Pabuaran

adalah sebagai perumahan kepadatan

sedang dan perumahan kepadatan tinggi.

Minimnya pemahaman masyarakat atas

pentingnya IMB dalam melaksanakan

pembangunan rumah

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan

Perdagangan dan Jasa saat ini adalah

perumahan kepadatan sedang

Perlu adanya pengaturan sejak awal dalam

pembangunan perdagangan dan jasa, zona

industry dan pengembangan perumahan dan

permukiman kepadatan sedang

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan

perumahan dan permukiman pada

peruntukan rencana kawasan perdagangan

dan jasa

Perlu adanya pengaturan sejak awal dalam

pembangunan dan pengembangan

perumahan kepadatan sedang dan

perumahan kepadatan tinggi

Penertiban kegiatan selain perumahan akan

membutuhkan waktu dan biaya

Kurangnya pengawasan di lapangan atas

penerapan IMB

Belum diketahui pada dokumen RDTR

tahap dan waktu pelaksanaan

pengembangan kawasan perdagangan

dan jasa, zona industry, pemerintahan

dan perumahan dan permukiman

kepadatan sedang

Page 170: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 81

LAPORAN FINAL

RTH blok a : sawah

RTH blok b : lahan kosong, sempadan rel

a

b

1 1

Page 171: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 82

LAPORAN FINAL

b. Sektor PLP

1) Air Minum

Gambar 4.25 Analisa Kebutuhan Air Minum di Kawasan Pabuaran

Kawasan Pabuaran sebagian besar belum dilayani oleh PDAM, kecuali pada area

permukiman yang dekat dengan Jl. Raya Bogor

Sebagian besar permukiman menggunakan sumur dangkal/pompa.

Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada penyediaan air minum.

Daerah Perumahan swadaya menggunakan sumur dangkal dan sumur dalam untuk

memenuhi kebutuhan sehari hari , karena kwalitasnya cukup baik sedangkan rumah

rumah yang terjangkau PDAM menggunakan air PAM

1

1

2 3

4

2

3 4

5

5

Page 172: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 83

LAPORAN FINAL

No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan

1 FISIK Air Tanah didataran tinggi ini kwalitasnya cukup

Baik

Jarak Tangki septik ke sumur

Gali/pompa < 10m, berpotensi

mencemari air tanah

Memanfaatkan sumber air tanah sebagai

sumber kebutuhan rumah tangga.

Sumber air yang tercemar tangki septik tidak

layak dikonsumsi untuk masak dan minum.

Berpotensi sebagai pengembangan pelayanan

PDAM , atau dikerjasamakan dengan pihak swasta

1.Didaerah kawasan swadaya

masih banyak yang belum terlayani

PDAM

Keterbatasan Jaringan PDAM, belum

mencapai kelokasi Cakupan pelayanan PDAM sangat rendah , 15 %

2,Daerah padat menyebabkan

jarak tangki septik ke sumur pompa <

10m, menyebabkan pencemaran

sumber air baku

Karena kepadatan tinggi tidak ada lahan

untuk menggeser letak septik tank.

Kurangnya sosialisasi, sehingga kepedulian

masyarakat terhadap lingkungan sangat kecil,

juga pengawasan di lapangan, dan minimnya

pelayanan PDAM karena keterbatasan jaringan

air minum PDAM diperumahan Swadaya .

2

Ekonomi Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih

tersedia

Mayoritas penduduk perumahan

swadaya adalah masyarakat

menengah ke bawah

Penduduk yang mayoritas pengontrak

kurang memperhatikan lingkungan Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal

kebersihan lingkungan masih rendah

3

Sosial Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas 29 ha,

kepadatan 77,76 jiwa/ha, Kepadatan rendah

Banyaknya penduduk pengontrak

mengakibatkan kurangnya perhatian

terhadap lingkungan sekitarnya

.Penduduk yang heterogen karena

banyaknya pengontrak, tidak merasa

memiliki , kurang memperhatikan

lingkungan sekitarnya.

Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap

kesehatan lingkungan, sangat rendah ( jarak

antara septik tank dan sumur Pompa/gali < 10 m

) , juga pemeliharaan sarana lingkungannya

sangat rendah. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,

menyebabkan meningkatnya kebutuhan

sarana prasarana infrastruktur yang

dibutuhkan

4

Sarana dan

Prasarana

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan

sebagai lahan perumahan dan RTH serta fasilitas

penunjangnya

Kawasan perumahan dan

permukiman swadaya belum

tersedia fasilitas Kran Umum (untuk

memenuhi kebuthan minum dan

memasak)

Sulit Lokasi untuk kran umum, dibutuhkan

pembebasan tanah.

Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah untuk

pembangunan sarana infrastruktur

5

Tata Ruang (RDTR) Pada Rencana Pola Ruang peruntukan lahan

sebagai perumahan padat, saat ini merupakan

Perumahan Kepadatan rendah dan sedang

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan

Perdagangan dan Jasa saat ini adalah

perumahan kepadatan sedang

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan

perumahan dan permukiman pada

peruntukan rencana kawasan perdagangan

dan jasa, serta jaringan air minum yang

dibutuhkan.

Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan

waktu pelaksanaan pengembangan kawasan

perdagangan dan jasa

Page 173: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 84

LAPORAN FINAL

2) Air Limbah

Gambar 4.26 Analisa Kebutuhan Air Limbah di Kawasan Pabuaran

5

1

1

3

4

2

2

3 4

5 6

6

Kawasan Pabuaran sebagian besar belum memiliki pengelolaan air limbah yang memadai

Penanganan air limbah dengan cara dibuang ke sungai, diolah di septic tank, disalurkan di

ruang terbuka, dan disalurkan ke kolam.

Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada pengolahan air limbah

Air Limbah diperumahan swadaya , sebagian besar menggunakan septik tank/ cubluk

untuk mengolah air limbah dari WC, sedangkan air limbah hasil mandi dan mencuci baju

dan piring dialirkan ke saluran draenase setempat. Masih banyak air limbah dari WC yang

langsung dialirkan ke Saluran terdekat. Jarak septik tank ke sumur gali < 10 m ,

menyebabkan pencemaran air tanah, harus menjadi target pelayanan PDAM agar mereka

mengkonsumsi air yang memenuhi syarat kesehatan.

Page 174: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 85

LAPORAN FINAL

NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

1 Fisik

Lingkungan bersih dan sehat , mengurangi pencemaran air sungai

Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan 2.tidak memiliki tangki septik 3. Masih banyak rumah disepanjang kali membuang air limbahnya kekali

Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya pengolahan air imbah sebelum dibuang ke badan air penerima 2. terbatasnya lahan untuk IPAL komunal

Kepedulian masyarakat terhadap kesehatan lingkungan sangat minim 2. keterbatasan kemampuan Ekonomi

Untuk daerah perumahan swadaya dengan topografi tinggi cocok diterapkan System Setempat ataupun terpusat, untuk daerah rawa , cocok di terapkan system septik tank dengan Biofilter , menggunakan IPAL Fabrikasi, agar tidak mencemari air tanah, atau IPAL komunal

Sulitnya mendapatkan lokasi IPAL komunal Kurangnya sosialisasi dan pemahaman penduduk akan pentingnya pengolahan air limbah Septik tank yang ada tidak memenuhi persyaratan teknis yag berlaku,

Kepedulian masyarakat terhadap kesehatan lingkungan sangat minim

Penerapan sistem pengolahan air limbah komunal Septik tank yang ada tidak memnuhi syarat teknis

,tanpa bidang resapan , meresap kedalam tanah seperti cubluk.

Rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan air limbah .

Rendahnya kepedulianm masyarakat terhadap lingkungan

2 Ekonomi

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia

Mayoritas penduduk adalah masyarakat menengah ke bawah

Penduduk yang mayoritas pengontrak kurang memperhatikan lingkungan Tingkat kesadaran masyarakat dalam

pembangunan permukiman masih rendah

Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan masih rendah

3 Sosial

Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas 29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha

Banyaknya penduduk pengontrak mengakibatkan tingginya heterogenitas penduduk Pertumbuhan penduduk yang sangat

pesat, menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan (pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan pemeliharaan saluran drainase)

4

Sarana dan Prasarana

Potensi lahan kosong untuk dikembangkan sebagai lahan fasilitas pengolahan air limbah komunal

Sarana air limbah yang ada diperumahan swadaya belum memenuhi syarat Teknis, tidak kedap air , mirip seperti Cubluk, rawan pencemaran .

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan

Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah untuk pembangunan sarana infrastruktur

5 Tata Ruang (RDTR)

Kondisi eksisting yaitu perumahan kepadatan rendah dan sedang Pada Rencana Pola Ruang peruntukan

Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan kepadatan tinggi, memerlukan pengolahan air limbah yang terorganisir ,cocok diterapkan pengolahan komunal

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan perumahan dan permukiman pada peruntukan rencana kawasan perdagangan dan jasa

Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan waktu pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa

Page 175: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 86

LAPORAN FINAL

3) Sampah

Gambar 4.27 Analisa Kebutuhan Sampah di Kawasan Pabuaran

Kawasaan Pabuaran belum memiliki tempat pengolahan sampah terpadu.

Masyarakat membuang sampah umumnya masih di beberapa lahan kosong dan tepi jalan

Pada beberapa bagian, seringkali ditemukan bagian dari sungai/saluran yang juga menjadi

tempat pembuangan sampah

1

1 2 3

4

2

3 4

5

5 6

2

Page 176: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

4 - 87

LAPORAN FINAL

ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN

Fisik Penerapan sistem pengolahan sampah 3R

untuk mengurangi jumlah sampah yang

diolah

Kurangnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya kesehatan lingkungan

sarana dan prasarana persampahan

sangat kurang, lokasi TPS sulit didapat.

Kepedulian dan pengetahuan

masyarakat terhadap pengelolaan

sampah sangat kurang

Dibawah Fly over di Kel Pabuaran RT 02

RW 02 sampah betebaran ditepi sungai

Jalan menuju rumah swadaya tidak cukup

untuk gerobak sampah ,sempit dan

bergelombang, membuang sampah ditepi

sungai pengguna motor .

Pelayanan Dinas kebersihan dan

Pertamanan belum menjagkau

perumahan swadaya, tidak terjangkau

oleh TRUK

Ekonomi

Potensi ekonomi dari lahan kosong yang

masih tersedia dapat digunakan sebagai

sarana pengolahan sampah.

Mayoritas penduduk perumahan swadaya,

adalah masyarakat menengah ke bawah

Penduduk yang mayoritas pengontrak

kurang memperhatikan lingkungan

Tingkat kesadaran masyarakat dalam

pembangunan permukiman masih

rendah

Sosial Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas 29

ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha

Banyaknya penduduk pengontrak

mengakibatkan tingginya heterogenitas

penduduk

· Pertumbuhan penduduk yang sangat

pesat, menyebabkan meningkatnya

kebutuhan sarana prasarana infrastruktur

yang dibutuhkan

Kesadaran dan kepedulian

masyarakat terhadap kesehatan

lingkungan (pengelolaan sampah),

sangat kurang

Sarana dan Prasarana Pengolahan sampah system 3R harus segera

diterapkan.

Masyarakat terbiasa mengumpulkan

sampah ditanam dalam lubang dan

dibakar , tidak tersedia tempat sampah

Pertumbuhan penduduk yang sangat

pesat, menyebabkan meningkatnya

kebutuhan sarana prasarana infrastruktur

yang dibutuhkan

Terbatasnya anggaran Pemerintah

daerah untuk pembangunan sarana

infrastruktur

Tata Ruang (RDTR)

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan lahan

perumahan di sebelah timur Situ Kebantenan

sebagai Perumahan Kepadatan Rendah sesuai

dengan kondisi eksisting yaitu perumahan

kepadatan rendah dan sedang

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan

Perdagangan dan Jasa saat ini adalah

perumahan kepadatan tinggi, memerlukan

pengolahan sampah yang terorganisir

,cocok diterapkan pengolahan komunal

Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan

perumahan dan permukiman pada

peruntukan rencana kawasan

perdagangan dan jasa

Belum diketahui pada dokumen RDTR

tahap dan waktu pelaksanaan

pengembangan kawasan perdagangan

dan jasa

Page 177: Final RPKPP Bogor
Page 178: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 1

LAPORAN FINAL

Kebutuhan penanganan pada kawasan didasari atas hasil identifikasi profil dan

permasalahan dalam tema tertentu. Aspek yang menjadi perhatian adalah:

- Masalah

Permasalahan yang dihadapi pada suatu blok perencanaan, baik dari tema infrastruktur,

bangunan, lingkungan maupun sanitasi

- Dampak

Dampak dan pengaruh dari masalah yang ada terhadap kondisi fisik, sosial, ekonomi dan

budaya masyarakat setempat

- Kebutuhan Penanganan

Alternatif solusi untuk pemecahan masalah yang ada dan untuk mengurangi dampak

negatif terhadap lingkungan permukiman terkait.

5.1. KEBUTUHAN PENANGANAN KAWASAN TEGAR BERIMAN

Untuk mengurangi dampak menurunkan kualitas lingkungan perumahan dan

permukiman yang berakibat pada turunnya kehidupan masyarakat yang

tinggal di dalam kawasan tersebut, maka beberapa kebutuhan penanganan

yang harus dilakukan di Kawasan Prioritas Tegar Beriman adalah sbb:

- Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH;

- Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenehi syarat penyediaan RTH sebesar

30% dari luas wilayah.

- Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang juga harus mulai

memperhitungkan pengembangan hunian vertikal seperti maisonet dan rumah

susun.

- Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran drainase

yang komprehensif dengan rencana penataan dan pengembangan kawasan

perumahan dan permukiman;

- Perlu rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan dan

permukiman dan perencanaan saluran drainase yang terkoneksi dengan Kali

Cikumpa serta normalisasi badan dan sempadan kali Cikumpa.

- Penanganan banjir dengan normalisasi sungai dan sempadan Kali Cikumpa serta

normalisasi saluran drainase.

Page 179: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 2

LAPORAN FINAL

5.1.1. Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB1

NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN

FISIK

SEKTOR BANGKIM

1 Jalan

Kondisi jalan lingkungan yang rusak Menghambat mobilitas warga RW 04 Tengah, RW

04, 12, 01 Pakansari

Perlu adanya perbaikan dan peningkatan kualitas jalan

Belum semua area permukiman terhubung oleh

akses jalan

Jarak tempuh menjadi lebih panjang karena harus

memutar

Perlu adanya pembangunan akses jalan poros (kolektor/lokal) yang

menghubungkan beberapa titik strategis (Situ Kebantenan, Situ Pemkab, kawasan

komersial, pemerintahan) dan jalan utama (Jl. Tegar Beriman, Jl. Curug, Jl. SD

Cipayung, Jl. Raya Bogor),

Lebar jalan yang tidak sebanding dengan frekuensi

kendaraan yang meningkat

Menghambat mobilitas warga Perlu dilakukan pelebaran jalan dengan peningkatan hirarki jalan menjadi jalan

kolektor/lokal

Jalan di lingkungan permukiman yang masih

berupa ruang diantara bangunan

Lebar dan pola jalan yang tidak beraturan

menyebabkan tidak efisiennya pergerakan dan

pengaturan ruang pada kawasan

Perlu pembuatan jalan lingkungan baru dengan pola dan hirarki yang lebih jelas

Akses jalan RW 04 Kel Tengah dan RW 04 Pakansari

yang terhalang oleh keberadaan Situ Kebantenan

Jarak tempuh menjadi lebih panjang karena harus

memutar

Perlu pembuatan jembatan penghubung

2 Drainase Kondisi saluran drainase yang kurang baik timbulnya genangan air pada jalan Segmen A1, A2. A5 perlu adanya perbaikan dan pembuatan saluran drainase

Tidak adanya saluran drainase di tepi jalan timbulnya genangan air pada jalan, merusak jalan di

sekitar Perlu pembuatan saluran drainase baru yang terintegrasi

Penyempitan dan pendangkalan S. Cikumpa Potensi terjadinya banjir karena luapan sungai Perlu adanya normalisasi sungai

Pembangunan di bantaran S. Cikumpa

o Berkurangnya kekuatan tanah/tanggul menahan

debit air,

o lebar sungai menyempit berpotensi menghasilkan

luapan sungai

Perlu adanya penataan bantaran sungai dan perencanaan yang mengurangi

kemungkinan pemanfaatan lahan yang berbatasan langsung dengan sungai

Kondisi situ yang tidak terawat dan mulai kotor oleh

sampah o Pendangkalan situ

o Kesan visual yang kurang baik

Perlu adanya revitalisasi dan pengembangan kawasan situ dengan fungsi

penunjang yang dapat meningkatkan kualitas kawasan

Pembangunan skala besar (mall dan pabrik)

maupun perumahan formal mengurangi area

terbuka sebagai resapan air alami

o Menyebabkan banjir

o Menurunnya kualitas lingkungan kawasan

permukiman

Kel. Pakansari RW

04 dan 012

Perlu rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan dan

permukiman dan perencanaan saluran drainase yang terkoneksi dengan Kali

Cikumpa serta normalisasi badan dan sempadan kali Cikumpa

SEKTOR PBL

1 Perumahan &

Lingkungan

Kecenderungan perubahan lahan non terbangun

menjadi permukiman

o Semua lahan yang tersedia maupun rumah-

rumah eksisting akan berubah menjadi kawasan

perumahan

o Sudah ada lahan milik pengembang

Kel Tengah RW 04

Kel Pakansari RW

04 dan RW 012

o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat penyediaan RTH

sebesar 30% dari luas wilayah

o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH

o Perlu disusun rencana pengembangan perumahan dan permukiman untuk

mengendalikan lingkungan dan pengembangan jaringan infrastruktur dan

utilitas

Page 180: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 3

LAPORAN FINAL

NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN

o Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang juga harus

mulai memperhitungkan pengembangan hunian vertikal seperti maisonet dan

rumah susun

Perkembangan perumahan formal memacu

tingginya harga tanah sehingga akan

mengutamakan pembangunan fisik dibanding

penyediaan RTH

o Akan berkurangnya kawasan resapan air

o Perkembangan kawasan perumahan dan

permukiman yang padat akan menyebabkan

menurunnya kualitas lingkungan

Kel Tengah RW 04

Kel Pakansari RW

04

o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat penyediaan RTH

sebesar 30% dari luas wilayah

o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH

Terbentuknya kawasan perumahan kepadatan

tinggi di dekat koridor Jalan Raya Bogor akibat

kebutuhan penyediaan rumah yang akan

membutuhkan lahan untuk terus berkembang

Perkembangan kawasan kepadatan tinggi akan

menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan

Kel. Pakansari RW

01 dan 012

Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang juga harus mulai

memperhitungkan pengembangan hunian vertikal seperti maisonet dan rumah

susun

Jika tidak dikendalikan maka seluruh lahan akan

dibangun menjadi perumahan maupun kegiatan

lainnya yang memiliki nilai komersial

Akan berkurangnya kawasan resapan air Kel Tengah RW 04

Kel Pakansari RW

04 dan RW 012

o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat penyediaan RTH

sebesar 30% dari luas wilayah

o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH

Belum semua kawasan perumahan dan

permukiman swadaya terlayani pelayanan

persampahan, air minum dan air limbah, saluran

drainase

o Perlu pembangunan dan peningkatan jaringan

jalan

o Sampah tidak terkelola dengan baik sehingga

mengotori kawasan permukiman, jika dibakar

akan menyebabkan polusi udara

o Air limbah rumah tangga dibuang ke kolam atau

drainase

o Banyak jalan-jalan lingkungan perumahan yang

tergenang akibat tidak adanya dan tidak

berfungsinya saluran drainase

Kel Tengah RW 04

Kel Pakansari RW

04, RW 01 dan RW

012

Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran

drainase yang komprehensif dengan rencana penataan dan pengembangan

kawasan perumahan dan permukiman

Lahan non terbangun yang tidak terawat Cenderung dijadikan untuk pengembangan hunian Kel Tengah RW 04

Kel Pakansari RW

04

Perlu penyediaan RTH publik yang memadai bagi kawasan

Pemanfaatan sempadan sungai untuk tempat

tinggal dan sekaligus tempat membuang sampah

o Penyempitan badan sungai

o Sungai menjadi area belakang

Kel Tengah RW 04

Kel Pakansari RW

04

Perlu adanya relokasi permukiman bantaran kali, pembuatan jalan inspeksi

sekaligus ebagai jalur pedestrian.

SEKTOR PLP

4 Air Minum

Layanan PDAM belum mencakup seluruh kawasan Kesulitan pengadaan air minum, khususnya saat

kemarau

RW 04 Kel Tengah

RW 01 RW 12 dan

RW 04 kel Pakansari

Perlu penambahan sumur gali, kran umum dan dalam jangka panjang

menyambungkan PDAM ke dalam kawasan, sesuai target Master Plan dan MDG”S

78 % pada tahun 2015., Penyediaan Kran Umum/ Hidran umum didaerah yang

tidak terjangkau pelkayanan PDAM , baik dari sumber air tanah dalam ataupun

PDAM.

Pertumbuhan kawasan permukiman berakibat

pada meningkatnya kebutuhan aksesibilitas yang

memadai, pelayanan air minum dan air limbah,

persampahan dan jaringan utilitas

Perlu perencanaan yang komprehensif untuk bisa

memenuhi kebutuhan aksesibilitas yang memadai,

pelayanan air minum, persampahan dan jaringan

utilitas

Kel Tengah RW 04

Kel Pakansari RW

04, RW 01 dan RW

012

Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran

drainase yang komprehensif dengan rencana penataan dan pengembangan

kawasan perumahan dan permukiman

Page 181: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 4

LAPORAN FINAL

NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN

5 Air Limbah

Sebagian hunian belum memiliki sanitasi yang

memadai

Jarak sumur gali dan septik tank harus > 10 m

o Pembuangan air limbah yang tidak terkelola

dengan baik dan mengganggu kesehatan

lingkungan, dibuang kesaluran terdekat sehingga

mencemari air sungai.

o Sumber air baku tercemar Septik Tank , penduduk

mengkonsumsi air yang tidak sehat

RW 04 Kel Tengah

RW 01 RW 12 dan

RW 04 kel Pakansari

Perlu penyediaan MCK dan septic tank komunal, dan sosialisasi pentingnya sarana

pengolahan air limbah., serta jarak antara septik tank dan sumur gali > 10 m.

6 Sampah

Belum ada tempat pembuangan sampah khusus Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut

kawasan

RW 04 Kel Tengah,

RW 01 RW 12 dan

RW 04 kel Pakansari

1.Perlu penyediaan TPS dan peluasan cakupan pelayanan dinas kebersihan dan

pertamanan

2. penerapan system 3 R

3. Perlu tempat sampah terpisah antar anorganik dan organic ., untuk mengurangi

jumlah sampah yang dikelola DKP.

NON FISIK

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,

menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana

prasarana infrastruktur yang dibutuhkan

Pesatnya kebutuhan perumahan dan infrastrukturnya

harus diimbangi dengan kegiatan pengawasan dan

pengendalian untuk bisa mencapai luas RTH 30% dari

total luas kawasan

Kel Tengah RW 04

Kel Pakansari RW

04, RW 01 dan RW

012

Pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan baik swadaya

maupun formal

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

lingkungan (pengelolaan sampah, pembuangan air

limbah dan pemeliharaan saluran drainase)

Kel Tengah RW 04

Kel Pakansari RW

04, RW 01 dan RW

012

Sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan lingkungan

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan

Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan

kepadatan sedang

o Timbulnya spekulan tanah

o Resistensi masyarakat terhadap RDTR

Kel Tengah RW 04

Kel Pakansari RW

04, RW 01 dan RW

012

RDTR harus segera menjadi produk hukum

Page 182: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 5

LAPORAN FINAL

1

1

1

2

2

2

3

44

4

4

4

55

1 Perbaikan jalan

RW 01

RW 04 Tengah

RW 04 Pakansari

Pembuatan drainase2

3 Penyediaan TPS

Penyediaan Kran Umum4

Pembuatan MCK Komunal5

Pembuatan jalurpedestrian Bantaran Kali/Situ

6

6

6

7 Pengembangan perumahan formal& RTH lingkungan

7

7

76

2

8 Penataan bantaran sungai

8

6

8

Gambar 5.1

Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan Tegar Beriman 1

Page 183: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 6

LAPORAN FINAL

5.1.2. Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB2

NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN

FISIK

SEKTOR BANGKIM

1 Jalan Kondisi jalan lingkungan yang rusak Menghambat mobilitas warga RW 05,06,08

Pakansari

Perlu adanya perbaikan jalan

Belum semua area permukiman terhubung oleh akses jalan Jarak tempuh menjadi lebih panjang karena harus

memutar

RW 05,06,08

Pakansari

Perlu adanya pembangunan akses jalan poros (kolektor/lokal) yang

menghubungkan beberapa titik strategis (stadion) dan jalan utama

(Jl. Tegar Beriman, Jl. Raya Bogor),

Lebar jalan yang tidak sebanding dengan frekuensi kendaraan

yang meningkat

Menghambat mobilitas warga RW 05,06,08

Pakansari

Perlu dilakukan pelebaran jalan dengan peningkatan hirarki jalan

menjadi jalan kolektor/lokal

Jalan di lingkungan permukiman yang masih berupa ruang

diantara bangunan

Lebar dan pola jalan yang tidak beraturan

menyebabkan tidak efisiennya pergerakan dan

pengaturan ruang pada kawasan

RW 05,06,08

Pakansari

Perlu pembuatan jalan lingkungan baru dengan pola dan hirarki

yang lebih jelas

2 Drainase Kondisi saluran drainase yang kurang baik timbulnya genangan air pada jalan RW 05,06,08

Pakansari perlu adanya perbaikan dan pembuatan saluran drainase

Tidak adanya saluran drainase di tepi jalan timbulnya genangan air pada jalan, merusak jalan di

sekitar

RW 05,06,08

Pakansari Perlu pembuatan saluran drainase baru yang terintegrasi

Penyempitan dan pendangkalan S. Cikumpa Potensi terjadinya banjir karena luapan sungai RW 05,06,08

Pakansari Perlu adanya normalisasi sungai

Pembangunan di bantaran S. Cikumpa

Berkurangnya kekuatan tanah/tanggul menahan debit

air, lebar sungai menyempit berpotensi menghasilkan

luapan sungai

RW 05,06,08

Pakansari

Perlu adanya penataan bantaran sungai dan perencanaan yang

mengurangi kemungkinan pemanfaatan lahan yang berbatasan

langsung dengan sungai

Pembangunan skala besar (stadion) maupun perumahan

formal mengurangi area terbuka sebagai resapan air alami

Menyebabkan banjir dan menurunnya kualitas

lingkungan kawasan permukiman

RW 05 Pakansari Perlu rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan

dan permukiman dan perencanaan saluran drainase yang

terkoneksi dengan Kali Cikumpa serta normalisasi badan dan

sempadan kali Cikumpa

SEKTOR PBL

1 Perumahan &

lingkungan

Kecenderungan perubahan lahan non terbangun menjadi

permukiman

Semua lahan yang tersedia maupun rumah-rumah

eksisting akan berubah menjadi kawasan perumahan

RW 05, RW 06, RW

08, RW 07 dan RW

011 Kel Pakansari

o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat

penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah

o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB

dan KDH

o Perlu disusun rencana pengembangan perumahan dan

permukiman untuk mengendalikan lingkungan dan

pengembangan jaringan infrastruktur dan utilitas

Perkembangan perumahan formal memacu tingginya harga

tanah sehingga akan mengutamakan pembangunan fisik

dibanding penyediaan RTH

o Akan berkurangnya kawasan resapan air

o Perkembangan kawasan perumahan dan

permukiman yang padat akan menyebabkan

menurunnya kualitas lingkungan

RW 05, RW 06, RW

08, RW 07 dan RW

011 Kel Pakansari

o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat

penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah

o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB

dan KDH

Mayoritas adalah perumahan swadaya yang berkembang o Sulitnya pengembangan jaringan infrastruktur seperti RW 06, RW 08, RW Perlu rencana pengembangan jaringan jalan lingkungan,

Page 184: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 7

LAPORAN FINAL

NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN

sporadis yang berkembang mengikuti kepemilikan lahan

dengan kondisi fisik lahan yang bergelombang

saluran drainase

o Akan sulit untuk pengembangan jaringan air minum

o Akan sulit untuk pengembangan jaringan air limbah

terpusat

07 dan RW 011 Kel

Pakansari

pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran

drainase yang komprehensif dengan rencana penataan dan

pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

Jika tidak dikendalikan maka seluruh lahan akan dibangun

menjadi perumahan maupun kegiatan lainnya yang memiliki

nilai komersial

Akan berkurangnya kawasan resapan air RW 05, RW 06, RW

08, RW 07 dan RW

011 Kel Pakansari

o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat

penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah

o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB

dan KDH

Terjadinya banjir di kawasan perumahan dan permukiman

akibat berkurangnya kapasitas badan kali dan hilangnya

kawasan sempadan kali dan pembangunan skala besar (mall

dan pabrik) maupun perumahan formal

Menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan

kawasan permukiman

RW 05, RW 08, RW

07 Kel Pakansari

Perlu rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan

dan permukiman dan perencanaan saluran drainase yang

terkoneksi dengan Kali Cikumpa serta normalisasi badan dan

sempadan kali Cikumpa

Belum semua kawasan perumahan dan permukiman swadaya

terlayani pelayanan persampahan, air minum dan air limbah,

saluran drainase

o Perlu pembangunan dan peningkatan jaringan jalan

o Sampah tidak terkelola dengan baik sehingga

mengotori kawasan permukiman, jika dibakar akan

menyebabkan polusi udara

o Air limbah rumah tangga dibuang ke kolam atau

drainase

o Banyak jalan-jalan lingkungan perumahan yang

tergenang akibat tidak adanya dan tidak

berfungsinya saluran drainase

RW 05, RW 06, RW

08, RW 07 dan RW

011 Kel Pakansari

Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah,

saluran drainase yang komprehensif dengan rencana penataan

dan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

Pertumbuhan kawasan permukiman berakibat pada

meningkatnya kebutuhan aksesibilitas yang memadai,

pelayanan air minum dan air limbah, persampahan dan

jaringan utilitas

Perlu perencanaan yang komprehensif untuk bisa

memenuhi kebutuhan aksesibilitas yang memadai,

pelayanan air minum, persampahan dan jaringan

utilitas

RW 05, RW 06, RW

08, RW 07 dan RW

011 Kel Pakansari

Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah,

saluran drainase yang komprehensif dengan rencana penataan

dan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

Lahan non terbangun yang tidak terawat Cenderung dijadikan untuk pengembangan hunian RW 04 Kel Pakansari Perlu penyediaan RTH publik yang memadai bagi kawasan

Pemanfaatan sempadan sungai untuk tempat tinggal dan

sekaligus tempat membuang sampah

Penyempitan badan sungai, sungai menjadi area

belakang

RW 04 Kel Pakansari Perlu adanya relokasi permukiman bantaran kali, pembuatan jalan

inspeksi sekaligus ebagai jalur pedestrian.

SEKTOR PLP

1 Air Minum

Layanan PDAM belum mencakup seluruh kawasan Kesulitan pengadaan air minum, khususnya saat

kemarau

RW 04 Kel Pakansari Perlu penambahan sumur gali, kran umum dan dalam jangka

panjang menyambungkan PDAM ke dalam kawasan

. Pengembangan wilayah PDAm s/d tahun 2015 target 78 %

cakupan pelayanan .

Pada musim Kemarau air sumur kering Kekurangan air bersih untuk konsumsi masak dan minum Rw 07 Kran umum untuk 30 kk

Jarak Septik Tank dan sumur Gali < 10m , berpotensi

mencemari sumber air baku

Mengkonsumsi air baku yang tidak me,renuhi syarat yg

ditentukan

RW 05,06,08

Pakansari

Kran umum/ hidran umum untuk 30 kk

2 Air Limbah

Sebagian hunian belum memiliki sanitasi yang memadai Pembuangan air limbah yang tidak terkelola dengan

baik dan mengganggu kesehatan lingkungan

RW 05,06,08

Pakansari

Perlu penyediaan MCK dan septic tank komunal

Kurangnya kesadaran lingkungan penduduk , buang air limbah

sembarangan

Air limbah dibuang ke sungai kebun, saluran terdekat

tanpa pengolahan

RW 05,06,08

Pakansari

Sosialisasi penanganan Sampah 3R,IPAL komunal air limbah

3 Sampah

Belum ada tempat pembuangan sampah khusus Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut

kawasan

RW 06 Pakansari Perlu penyediaan TPS

Sampah daun menumpuk RW 06, 11 Pakansari Penyediaan Tempat sampah disekitar situ TPS 1000 liter

NON FISIK

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan

meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang

Pesatnya kebutuhan perumahan dan infrastrukturnya

harus diimbangi dengan kegiatan pengawasan dan

pengendalian untuk bisa mencapai luas RTH 30% dari

RW 05, RW 06, RW

08, RW 07 dan RW

Pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan baik

swadaya maupun formal

Page 185: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 8

LAPORAN FINAL

NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN

dibutuhkan total luas kawasan 011 Kel Pakansari

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan

(pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan

pemeliharaan saluran drainase)

RW 05, RW 06, RW

08, RW 07 dan RW

011 Kel Pakansari

Sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan lingkungan

Pada Draf RDTR Cibinong, Rencana Pola Ruang peruntukan

Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan

kepadatan sedang

Timbulnya spekulan tanah

Resistensi masyarakat terhadap RDTR

RW 05, RW 06, RW

08, RW 07 dan RW

011 Kel Pakansari

RDTR harus segera menjadi produk hukum

Page 186: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 9

LAPORAN FINAL

1 Perbaikan jalan

Pembuatan drainase2

3 Penyediaan TPS

Penyediaan Kran Umum4

Pembuatan MCK Komunal5

Pembuatan jalur pedestrian Bantaran Kali/Situ

6

7 Pengembangan perumahan formal& RTH lingkungan

8 Penataan bantaran sungai

1

1

1

22

2

3

6

6

7

7

7

8

Gambar 5.2

Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan Tegar Beriman 2

Page 187: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 10

LAPORAN FINAL

5.2. KEBUTUHAN PENANGANAN KAWASAN PABUARAN

Untuk mengurangi dampak menurunkan kualitas lingkungan perumahan dan

permukiman yang berakibat pada turunnya kehidupan masyarakat yang tinggal di

dalam kawasan tersebut, maka beberapa kebutuhan penanganan yang harus

dilakukan di Kawasan Prioritas Pabuaran adalah sbb;

- Normalisasi sungai dan pembersihan persampahan;

- Perbaikan/normalisasi saluran drainase;

- Penambahan sumur bor dan tangki komunal;

- Penambahan jaringan tersier/rumah tangga PDAM;

- Pengelolaan sampah dengan TPST dan penambahan tempat sampah;

- Pengadaan MCK Komunal;

- Perbaikan rumah

Untuk menentukan penanganan pada kawasan prioritas, khususnya terkait

penentuan penanganan tahun ke 1, Kawasan Pabuaran dibagi menjadi 2 blok

penanganan, yaitu P1 dan P2

Page 188: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 11

LAPORAN FINAL

5.2.1. Kebutuhan Penanganan Pabuaran

NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN

FISIK

SEKTOR BANGKIM

1 Jalan Kondisi jalan lingkungan yang rusak Menghambat mobilitas warga RW 08, RW 14 Perlu adanya perbaikan jalan

2 Drainase Minimnya saluran drainase sisi jalan timbulnya genangan air pada jalan RW 08, RW 14 perlu adanya perbaikan dan pembuatan saluran drainase

SEKTOR PBL

1 Perumahan &

Lingkungan

Kecenderungan perubahan lahan non terbangun menjadi

permukiman

Semua lahan yang tersedia maupun rumah-rumah eksisting

akan berubah menjadi kawasan perumahan

Seluruh Kawasan

Prioritas

Pabuaran

Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB

dan KDH

Perkembangan kebutuhan perumahan memacu tingginya

harga tanah sehingga akan mengutamakan pembangunan

fisik dibanding penyediaan RTH

Akan berkurangnya kawasan resapan air Seluruh Kawasan

Prioritas

Pabuaran

Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat

penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah

Terbentuknya kawasan perumahan kepadatan tinggi di dekat

koridor Jalan Raya Bogor akibat kebutuhan penyediaan

rumah yang akan membutuhkan lahan untuk terus

berkembang

Perkembangan kawasan kepadatan tinggi akan

menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan

RW 07, 08, 09 Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang

juga harus mulai memperhitungkan pengembangan hunian

vertikal seperti maisonet dan rumah susun

Tidak tersedia dan tidak berfungsi saluran drainase di kawasan

perumahan maupun jalan lokal di dalam kawasan

permukiman

o Genangan di kawasan permukiman

o Turunnya kualitas lingkungan perumahan dan

permukiman terkena dampak banjir

Seluruh Kawasan

Prioritas

Pabuaran

o Perlu normalisasi saluran drainase

o Perlu rekaya teknis penyediaan saluran drainase di kondisi fisik

lahan yang bergelombang

Jika tidak dikendalikan maka seluruh lahan akan dibangun

menjadi perumahan maupun kegiatan lainnya

Akan berkurangnya kawasan resapan air Seluruh Kawasan

Prioritas

Pabuaran

Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB

dan KDH dan penetapan lokasi RTH

Belum semua kawasan perumahan dan permukiman

swadaya terlayani pelayanan persampahan, air minum dan

air limbah, saluran drainase

o Perlu pembangunan dan peningkatan jaringan jalan

o Sampah tidak terkelola dengan baik sehingga mengotori

kawasan permukiman, jika dibakar akan menyebabkan

polusi udara

o Air limbah rumah tangga dibuang ke kolam atau

drainase

o Banyak jalan-jalan lingkungan perumahan yang

tergenang akibat tidak adanya dan tidak berfungsinya

saluran drainase

Seluruh Kawasan

Prioritas

Pabuaran

Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air

limbah, saluran drainase yang komprehensif dengan rencana

penataan dan pengembangan kawasan perumahan dan

permukiman

Lahan non terbangun yang tidak terawat Cenderung dijadikan untuk pengembangan hunian RW 05, 08, 014 Perlu penyediaan RTH publik yang memadai bagi kawasan

Pemanfaatan sempadan sungai untuk tempat tinggal dan

sekaligus tempat membuang sampah

Penyempitan badan sungai, sungai menjadi area belakang RW 05, 08, 014 Perlu adanya relokasi permukiman bantaran kali, pembuatan

jalan inspeksi sekaligus ebagai jalur pedestrian.

SEKTOR PLP

1 Air Minum

Layanan PDAM belum mencakup seluruh kawasan Kesulitan pengadaan air minum, khususnya saat kemarau RW 05, 08, 014 Perlu penambahan sumur gali, kran umum dan dalam jangka

panjang menyambungkan PDAM ke dalam kawasan

Jarak septik tank ke sumur gali , 10 m Pencemaran sumber air baku RW 05, 08, 014 Kran Umum

2 Air Limbah

Sebagian hunian belum memiliki sanitasi yang memadai Pembuangan air limbah yang tidak terkelola dengan baik RW 05, 08, 014 Perlu penyediaan MCK dan septic tank komunal

Page 189: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 12

LAPORAN FINAL

NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN

dan mengganggu kesehatan lingkungan

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

pengolahan air limbah bagi kesehatan lingkungan

permukiman

Membuang air limbah sesenaknya , keselokan, kekebun,

kekolam kesungai terdekat, tanpa pengolahan .

Kel Pabuaran Sosialisasi tentang pentingnya pengolahan air limbah bagi

kesehatan lingkungan permukiman

3 Sampah

Belum ada tempat pembuangan sampah khusus Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut kawasan RW 05, 08, 014 Perlu penyediaan TPS

Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan

lingkungan

Sampah dibuang sesenaknya Kel Pabuaran Sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dan sosialisasi

system 3 R

Belum ada tempat pembuangan sampah khusus Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut kawasan RW 05, 08, 014 Perlu penyediaan TPS

Kesadaran penduduk akan kesehatan lingkungan sangat

kurang

Sampah menumpuk dipinggir sungai RW 08 RT 01 Papan peringatan Jangan buang sampah disini

RW 14 tidak terjangkau Dinas kebersihan dan pertamanan Sampah berserakan dimana mana, kebun , selokan RW 14 RT 08 TPS 10 m3

Sampah dibuang disamping bangunan Pengunjung membuang sampah sembarangan Kantor

Kelurahan

Pabuaran

Tempat sampah 1000l iter 2 unit

Tidak mempunyai tempat sampah Sampah ditumpuk didepan rumah RW 14 RT 08 19 unit volume 40 liter

NON FISIK

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan

meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang

dibutuhkan

Pesatnya kebutuhan perumahan dan infrastrukturnya harus

diimbangi dengan kegiatan pengawasan dan pengendalian

untuk bisa mencapai luas RTH 30% dari total luas kawasan

Seluruh Kawasan

Prioritas

Pabuaran

Pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan baik

swadaya maupun formal

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan

(pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan

pemeliharaan saluran drainase)

Seluruh Kawasan

Prioritas

Pabuaran

Sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan lingkungan

Pada Rencana Pola Ruang peruntukan zona industry hanya

berada di koridor Jalan Raya Bogor tapi saat ini ada yang

berlokasi di dalam kawasan permukiman

Dibutuhkan sebuah konsolidasi lahan Seluruh Kawasan

Prioritas

Pabuaran

RDTR harus segera menjadi produk hukum

Page 190: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

5 - 13

LAPORAN FINAL

1 Perbaikan jalan

Pembuatan drainase2

3 Penyediaan TPS/Tempat Sampah

Penyediaan Kran Umum4

Pembuatan MCK Komunal5

Pembuatan jalur pedestrian Bantaran Kali

6

7 Pengembangan perumahan formal& RTH lingkungan

8 Penataan bantaran sungai

P1

P2

55

5

3

3

3

4

4

4

4

4

3

3

8

6

6

1

12

2

Gambar 5.3

Peta Kebutuhan Penanganan Kawasan Pabuaran

Page 191: Final RPKPP Bogor
Page 192: Final RPKPP Bogor
Page 193: Final RPKPP Bogor
Page 194: Final RPKPP Bogor
Page 195: Final RPKPP Bogor
Page 196: Final RPKPP Bogor
Page 197: Final RPKPP Bogor
Page 198: Final RPKPP Bogor
Page 199: Final RPKPP Bogor
Page 200: Final RPKPP Bogor
Page 201: Final RPKPP Bogor
Page 202: Final RPKPP Bogor
Page 203: Final RPKPP Bogor
Page 204: Final RPKPP Bogor
Page 205: Final RPKPP Bogor
Page 206: Final RPKPP Bogor
Page 207: Final RPKPP Bogor
Page 208: Final RPKPP Bogor
Page 209: Final RPKPP Bogor
Page 210: Final RPKPP Bogor
Page 211: Final RPKPP Bogor
Page 212: Final RPKPP Bogor
Page 213: Final RPKPP Bogor
Page 214: Final RPKPP Bogor
Page 215: Final RPKPP Bogor
Page 216: Final RPKPP Bogor
Page 217: Final RPKPP Bogor
Page 218: Final RPKPP Bogor
Page 219: Final RPKPP Bogor
Page 220: Final RPKPP Bogor
Page 221: Final RPKPP Bogor
Page 222: Final RPKPP Bogor
Page 223: Final RPKPP Bogor
Page 224: Final RPKPP Bogor
Page 225: Final RPKPP Bogor
Page 226: Final RPKPP Bogor
Page 227: Final RPKPP Bogor
Page 228: Final RPKPP Bogor
Page 229: Final RPKPP Bogor
Page 230: Final RPKPP Bogor
Page 231: Final RPKPP Bogor
Page 232: Final RPKPP Bogor
Page 233: Final RPKPP Bogor
Page 234: Final RPKPP Bogor
Page 235: Final RPKPP Bogor
Page 236: Final RPKPP Bogor
Page 237: Final RPKPP Bogor
Page 238: Final RPKPP Bogor
Page 239: Final RPKPP Bogor
Page 240: Final RPKPP Bogor
Page 241: Final RPKPP Bogor
Page 242: Final RPKPP Bogor
Page 243: Final RPKPP Bogor
Page 244: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 1

LAPORAN FINAL

Rencana aksi program dibagi berdasarkan sektor penanganganan kegiatan, dimana pada

masing-masing sektor, terdapat penanganan secara fisik dan non fisik.

Penanganan tersebut antara lain meliputi kegiatan :

- Pembangunan dan perbaikan jalan

- Perbaikan dan pembuatan drainase

- Sosialisasi

- Pendataan

- Pembuatan DED & Masterplan

- Konsolidasi lahan

- Pembangunan rusun

- Perbakan Rutilahu

- Pembentukan kelembagaan

- Pembangunan jalur pedestrian

- Penanaman vegetasi

- Temu wicara

- Pemasangan banner/poster/leaflet

- Pembangunan MCK Komunal

- Pembangunan kran umum

- Pembangunan TPS

- Penyediaan tempat sampah

- Penyediaan truk angkut sampah

- Pembuatan IPAL komunal

Di luar kegiatan penanganan kawasan seperti yang telah diuraikan di atas, terdapat

beberapa usulan kegiatan penangananan kawasan di luar bidang keciptakaryaan yang

perlu menjadi pertimbangan pada konsep kawasan secara keseluruhan. Elemen dan aspel

keruangan tersebut umumnya didasari oleh rencana makro kawasan yang sudah ada, baik di

draft RDTR maupun RTBL, yang relevan dengan konsep tematik pengembangan kawasan

Tegar Beriman dan Pabuaran, sehingga diadopsi dalam konsep kawasan secara keseluruhan.

Beberapa elemen dan aspek keruangan tersebut antara lain:

- Pembuatan dan pelebaran kanal/sodetan penghubung Situ Kebantenan-Situ Cikaret

- Pembuatan sodetan penghubung Situ Pemkab dan Situ Kebantenan

- Pembuatan akses jalan arteri/kolektor baru di Tegar Beriman dan Pabuaran

- Pengembangan wisata Situ Kebantenan

- Pengembangan kompleks stadion olah raga Pakansari

- Revitalisasi jalur kereta dan stasiun kereta Cibinong di Pabuaran

Elemen-elemen tersebut tidak termasuk dalam pendetailan rencana aksi program dokumen

RPKPP, namun tetap dimunculkan dalam peta konsep sebagai gambaran pengembangan

kawasan prioritas secara keseluruhan.

Page 245: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 2

LAPORAN FINAL

7.1. PROGRAM RENCANA AKSI KAWASAN TEGAR BERIMAN

SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI

WAKTU SEKTOR

VOLUME

INVESTASI

DANA

(dalam

ribu)

SUMBER DANA

KETR LEADING SECTOR & STAKE HOLDER

I II III IV V BANGKIM PBL PLP INSTANSI

LAIN SWASTA APBN

APBD

PROP

APBD

KAB LAIN

Bangkim 1 Perbaikan

Sarana Jalan

1 Perbaikan jalan di jalan SD

Cipayung

RW 04 Kelurahan

Tengah

360 m 155.000

Bangkim PU ,Bappeda,Bina Marga

Kab,Dinas PU Kab

2 Perbaikan jalan di jalan

samping Gedung Golkar

RW 04 Kelurahan

Pakansari

422 m 110.000

Bangkim PU Bappeda,Bina Marga

Kab,Dinas PU Kab

3 Perbaikan jalan di jalan

GOR RW 05

RW 05 Kelurahan

Pakansari

190 m 180.000

Bangkim PU Bappeda,Bina Marga

Kab,Dinas PU Kab

4 Perbaikan jalan setapak di

permukiman RW 01

RW 01 Kelurahan

Pakansari

188 m 34.000

Bangkim PU Bappeda,Bina Marga

Kab,Dinas PU Kab

5 Perbaikan jalan setapak di

permukiman RW 12

RW 04 Kelurahan

Pakansari

152,5 m 50.000

Bangkim PU Bappeda Bina Marga

Kab,Dinas PU Kab

6

Perbaikan jalan di

belakang gedung

Pengadilan Negeri

Cibinong

RW 04 Kelurahan

Pakansari

270 m 100.000

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

7

Pembuatan jalan

penghubung Blok TB1.1 &

TB1.2

RW 04 Kelurahan

Tengah

820 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

8

Pembuatan jalan poros

TB1-1 (SD Cipayung-Tegar

Beriman)

RW 04 Kelurahan

Tengah

600 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

9 Pembuatan jalan poros

TB1-2 – Jl. Tegar Beriman

RW 04 Kelurahan

Pakansari

650 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

10 Pembuatan jalan poros

baru TB2-3-Stadion

Rw 08 Kelurahan

Pakansari

845 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

11 Peningkatan kualitas jalan

lingkungan di blok TB 1-2

RW 04 Kelurahan

Pakansari

250 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

12 Peningkatan kualitas jalan

di blok TB 2-1

RW 04 Kelurahan

Pakansari

820 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

13

Perbaikan jalan terusan

jalan samping Gedung

Golkar

RW 04 Kelurahan

Pakansari

250 m 125.000

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

14 Perbaikan jalan setapak di

permukiman RW 12

RW 12 Kelurahan

Pakansari

121 m 46.000

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

15

Pembuatan jalan

lingkungan baru dan

peningkatan kualitas jalan

lingkungan di blok TB1-1

RW 04 Kelurahan

Tengah

550 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

16

Pembuatan jalan

lingkungan baru dan

peningkatan kualitas jalan

lingkungan di blok TB2-1

RW 08 Kelurahan

Pakansari

424 m 150.000

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

17 Pelebaran jalan poros

Curug-Raya Bogor

RW 01 Kelurahan

Pakansari

1.424 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

18

Pembuatan jalan

lingkungan baru dan

peningkatan kualitas jalan

lingkungan di blok TB 2-2

RW 06 & 08

Kelurahan

Pakansari

448 m 135.000

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

19 Pembangunan jembatan

penghubung TB1-1 & TB 1-2

100 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab,

swasta

20

Pembangunan jalan

lingkungan di Blok TB 1-3

(RW 01 & 12)

RW 06 Kelurahan

Pakansari

320 m 312.000

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab,

swasta

21

Pembangunan jalan

lingkungan di Blok TB 2-3

(RW 13)

RW 01,RW 07,RW

06 Kelurahan

Pakansari

270 m 564.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab,

swasta

Page 246: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 3

LAPORAN FINAL

SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI

WAKTU SEKTOR

VOLUME INVESTASI

DANA

SUMBER DANA

KETR LEADING SECTOR & STAKE HOLDER

I II III IV V BANGKIM PBL PLP INSTANSI

LAIN SWASTA APBN

APBD

PROP

APBD

KAB LAIN

Bangkim 2 Perbaikan

Drainase

1 Pembuatan drainase di

jalan SD Cipayung

RW 04

Kelurahan

Tengah

346 m 500.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU

Kab

2

Pembuatan drainase di

jalan samping Gedung

Golkar

RW 04

Kelurahan

Pakansari

654 m 820.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU

Kab

3 Pembuatan drainase di

jalan GOR RW 05

RW 05

Kelurahan

Pakansari

380 m 450.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU

Kab

4

Pembuatan drainase jalan

setapak di permukiman

RW 01

RW 01

Kelurahan

Pakansari

21 m 1.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU

Kab

5

Pembuatan drainase jalan

setapak di permukiman

RW 12

RW 12

Kelurahan

Pakansari

60,5 m 1.500 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU

Kab

6 Pembuatan drainase

lingkungan di TB 1-2

RW 04

Kelurahan

Pakansari

120 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU

Kab

7

Pembuatan drainase jalan

terusan jalan samping

gedung golkar

RW 04

Kelurahan

Pakansari

450 m 780.000

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU

Kab

8 Pembuatan drainase

lingkungan di TB 2-1

RW 045

Kelurahan

Pakansari

840 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU

Kab

9

Pembuatan drainase jalan

penghubung Blok TB1.1 &

TB1.2

RW 04

Kelurahan

Tengah

1.600 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU

Kab

10

Pembuatandrainase jalan

poros TB1-1 (SD Cipayung-

Tegar Beriman)

RW 04

Kelurahan

Tengah

1.200 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU

Kab

11

Pembuatan drainase

jalan poros TB1-2 – Jl. Tegar

Beriman

RW 04

Kelurahan

Pakansari

1.300 m

Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU

Kab

12 Normalisasi S. Cikumpa sisi

TB 1

RW 04

Kelurahan

Pakansari

1.500 m

Bappeda Dinas PU Kab Balai Besar

13 Pembuatan drainase

lingkungan di TB 1-1

RW 04

Kelurahan

Tengah

1.000 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU

Kab

14 Pembuatan drainase

lingkungan di TB 2-2

RW 05

Kelurahan

Pakansari

800 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU

Kab

15

Pembuatan sodetan

penghubung Situ

Kebantenan-Situ Cikaret

RW 04

Kelurahan

Pakansari

17.00 m2

Bappeda Dinas PU Kab Balai Besar

16

Pembuatan sodetan

penghubung Situ Pemkab-

Situ Kebantenan

RW 04

Kelurahan

Tengah

4.500 m2

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU

Kab

17 Normalisasi S Cikumpa sisi

TB 2

RW 08,

11Kelurahan

Pakansari

1.800 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU

Kab

18 Pembuatan drainase jalan

lingkungan di TB 2-2

RW 06

Kelurahan

Pakansari

800 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU

Kab

19 Pembuatan drainase jalan

lingkungan di TB 1-3

RW 08

Kelurahan

Pakansari

650 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU

Kab

20 Pembuatan drainase jalan

lingkungan di TB 2-3

RW 06, RW 08

Kelurahan

Pakansari

360 m

Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU

Kab

Page 247: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 4

LAPORAN FINAL

SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI

WAKTU INSTANSI VOLUME

INVESTASI

DANA (dalam

ribu)

SUMBER DANA KETERANGAN LEADING SECTOR & STAKE

HOLDERS

I II III IV V BANGKIM PBL PLP

LAINNYA

/

SWADAYA

SWASTA

APBN APBD

Prov

APBD

Kab Lain

Bangkim 3

Rumah

Susun

1

Sosialisasi Perbaikan Kawasan

Perumahan dan Permukiman

Kelurahan Tengah

RW 04, RW 05

Kelurahan

Pakansari RW 01,

RW 04, RW 12

1 Paket 20.000

Dinas Tata Bangunan dan

Permukiman

2

Sosialisasi rencana

pengembangan dan

pembangunan perumahan

Kelurahan Tengah

RW 04, RW 05

Kelurahan

Pakansari RW 04,

RW 12

2 Paket 40.000

Dinas Tata Bangunan dan

Permukiman

3 FS, Master Plan dan DED

Rumah Susun

Kelurahan

Pakansari RW 12

2 paket 450.000

Kementerian Pekerjaan

Umum

Dinas Tata Bangunan dan

Permukiman

4 Konsolidasi Lahan Rumah

Susun

Kelurahan

Pakansari RW 12

13,000

m2

200.000

Kementerian Pekerjaan

Umum

Dinas Tata Bangunan dan

Permukiman

5 Pembangunan Rumah Susun Kelurahan

Pakansari RW 12

2 paket 40.000.000

Kementerian Pekerjaan

Umum

Dinas Tata Bangunan dan

Permukiman

Swasta

6 Pendataan warga terkena

relokasi dan backlog

Kelurahan

Pakansari RW 04,

RW 12

1 Paket 20.000

Dinas Tata Bangunan dan

Permukiman

7 Sosialisasi kepada warga, dan

pemindahan warga terkena

relokasi

Kelurahan

Pakansari RW 04,

RW 12

1 Paket 20.000

Dinas Tata Bangunan dan

Permukiman

8 Penghunian maisonet dan

rusun

Kelurahan

Pakansari RW 12

1 Paket 20.000.0

Dinas Tata Bangunan dan

Permukiman

9 Pembentukan kelembagaan

operasionalisasi dan

pengelolaan rumah susun

Kelurahan

Pakansari RW 12

1 Paket 20.000

Dinas Tata Bangunan dan

Permukiman

Page 248: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 5

LAPORAN FINAL

LOKASI KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI

WAKTU

SEKTOR

VOLUME

INVESTASI

DANA

(dalam ribu)

SUMBER DANA

KETR LEADING SECTOR &

STAKE HOLDER I II III IV V BANGKIM PBL PLP

INSTANSI

LAIN SWASTA APBN

APBD

PROP

APBD

KAB LAIN

PBL

1 Sosialisasi Peraturan Sempadan

Setu dan Sungai

1 Tatap muka dikelurahan,

kecamatan , mesjid

Kel.

Pakansari,

Kel. Tengah

1 paket 20.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

2 Temu Wicara arisan, karang

taruna, pertemuan posyandu

Kel.

Pakansari,

Kel. Tengah

1 paket 35.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

3

Pemasangan.stiker, leaflet,

brosur, poster banner, t spanduk,

dirumah penghuni/ masyarakat ,

daerah komersil, sekolah.

Kel.

Pakansari,

Kel. Tengah

1 paket 50.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

2

Sosialisasi Konsep Water Front

Development dan Jalur

pedestrian di sepanjang

sempadan sungai Cikumpa

dan Setu Kebantenan

4 Tatap muka dikelurahan,

kecamatan , mesjid

Kel.

Pakansari,

Kel. Tengah

1 paket 20.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

5 Temu Wicara arisan, karang

taruna, pertemuan posyandu

Kel.

Pakansari,

Kel. Tengah

1 paket 35.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

6

Pemasangan.stiker, leaflet,

brosur, poster banner, t spanduk,

dirumah penghuni/ masyarakat ,

daerah komersil, sekolah.

Kel.

Pakansari,

Kel. Tengah

1 paket 50.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

3

Sosialisasi Konsep Green City

(RTH sebagai Ruang Publik di

sekitar GOR dan penghijauan

lainnya)

7 Tatap muka dikelurahan,

kecamatan , mesjid

Kel.

Pakansari

1 paket 20.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

8 Temu Wicara arisan, karang

taruna, pertemuan posyandu

Kel.

Pakansari

1 paket 35.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

9

Pemasangan.stiker, leaflet,

brosur, poster banner, t spanduk,

dirumah penghuni/ masyarakat ,

daerah komersil, sekolah.

Kel.

Pakansari,

1 paket 50.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

4

Pebangunan komplek stadion

olahraga dan bangunan

pendukungnya

10 Pembangunan komplek stadion

olahraga

Kel.

Pakansari

1 paket 35.000.000

Bappeda, Dinas PU

Cipta karya

11 Pembangunan bangunan

pendukung kompleks olahraga

Kel.

Pakansari

1 paket 20.000.000

Bappeda, Dinas PU

Cipta karya

5

Pembangunan wisata Situ

Kebantenan

12 Penataan sempadan kawasan

Situ kebantenan

Kel.

Pakansari &

Tengai

1 paket 15.000.000

Bappeda, Dinas PU

Cipta karya

13 Pengembangan wisata kawasan

Situ Kebantenan

Kel.

Pakansari &

Tengah

1 paket 15.000.000

Bappeda, Dinas PU

Cipta karya

Pembangunan jalur pedestrian

tepi kali

14

Pembangunan dan penataan

jalur pedestrian tepi S, Cikumpa

sisi TB 1

Kel.

Pakansari

.

1.200 m 100.000

Bappeda, Dinas PU

Cipta karya

15

Pembangunan dan penataan

jalur pedestrian tepi S, Cikumpa

sisi TB 2

Kel.

Pakansari

1.800 m 120.000

Bappeda, Dinas PU

Cipta karya swasta

6 Pengembangan RTH publik

16 Pengembangan hutan kota Kel.

Pakansari

1 paket 10.000.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

17 Pengembangan RTH publik

lingkungan permukiman

Kel.

Pakansari,

Tengah

1 paket 2.000.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

18 Pengembangan jalur hijau sisi S.

Cikumpa

Kel.

Pakansari

3.200 m 500.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

Page 249: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 6

LAPORAN FINAL

SEKTOR

KEGIATAN

SUB KEGIATAN LOKASI

WAKTU SEKTOR VOLU

ME

INVESTASI

DANA

(dalam

ribu)

SUMBER DANA KET

R

LEADING SECTOR &

STAKE HOLDER I II III IV V BANGKI

M

PB

L PLP

INSTANSI

LAIN SWASTA

APB

N

APBD

PROP

APBD

KAB LAIN

PLP

Penanganan dan

pengelolaan limbah

Sosialisasi sampah

system 3R dan

pembangunan IPAL

komunal

Kawasan

Tegar

Beriman

1

paket

165.000

Bappeda, Dinas

kebersihan dan

pertamanan

IPAL Komunal dan MCK

Komunal untuk 30 KK

HJ Minggu

RW 04

1 unit

1.100.000

PLP , PU Cipta

karya Pusat

IPAL Komunal dan MCK

Komunal untuk 30 KK

kel.

Pekansari

RW 04 RT 01

1 unit

1.100.000

PLP , PU Cipta

karya Pusat

IPAL Komunal dan MCK,

1(satu) unit untuk 30 KK

di RW 07

Tegar

beriman RW

07

1 unit

1.1.000

Dinas kebersihan

dan pertamanan

Pengelolaan tempat

sampah

Pengadaan TPS kapasitas

10 M3 1 Unit

Penyediaan tempat

sampah komunal

disekitar situ kapasitas

1000 liter

Disekitar Situ

RW 04

Kel.Tengah

2 unit

2.000

Dinas kebersihan

dan pertamanan

Penyediaan tempat

sampah penampungan

daun disekitar situ

kapasitas 40 liter

Disekitar Situ

RW 04

Kel.Tengah

15 unit

5.250

Dinas kebersihan

dan pertamanan

Penyediaan truk

sampah kapasitas 10

m3

Tegar

beriman

1 unit

700. 000.

Dinas kebersihan

dan pertamanan

Pengadaan TPS

kapasitas 10 M3 1 Unit

Tegar

beriman RW

06

1 unit

30.000

Dinas kebersihan

dan pertamanan

Penyediaan air bersih dan

preservasi air tanah

Pembangunan kran

umum untuk 50 KK

Disekitar Situ

RW 04 Kel.

Pekansari

1 unit

500 .000

PDAM

Pembangunan Biopordi

TB1

Tegar

beriman Rw

01, 04,07,12,

Kel

Pekansari

500

unit

75.000

Bappeda , PDAM,

Dinas kebersihan

dan Pertamanan

Pembangunan Biopori

di TB2

Tegar

beriman

perumahan

swadaya,ta

man , jalur

hijau RW

05,06,07,08,1

1 dan 12

500

unit

75.000

Bappeda, dinas

kebersihan dan

pertamanan ,

PDAM

Biaya Kawasan Tegar Beriman :

- Sektor Bangkim : Rp. 8.805.500.000,-

- Sektor PBL : Rp.53.587.439.000,-

- Sektor PLP : Rp. 3.411.352.250.,-

Total : Rp. 57.007.596.750

Page 250: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 7

LAPORAN FINAL

7.2. TAHAPAN PELAKSANAAN KAWASAN TEGAR BERIMAN

TAHUN 1 Gambar 7.1

Tahapan Pembangunan Tahun 1 Kawasan Tegar Beriman

Perbaikan jalan

& drainase

SD Cipayung

Perbaikan jalan

& drainase

Samping

Ged Golkar

Perbaikan jalan

& drainase

RW 05 Pakansari

Perbaikan jalan

& drainase

RW 01 Pakansari

Perbaikan jalan

& drainase

RW 12 Pakansari

Page 251: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 8

LAPORAN FINAL

TAHUN 2 Gambar 7.2

Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Tegar Beriman

Pembuatan jalan

penghubung

TB1-1 & TB1-2

Sosialisasi peraturan

Sempadan sungai

Pembuatan

jalan poros TB1-1

Sosialisasi peraturan

Sempadan sungai & konsep

waterfr0nt development

Sosialisasi peraturan sempadan sungai/setu

Peningkatan kualitas jalansamping

pengadilan tinggi, RW 04 & drainase samping

Ged Golkar, pembangunan IPAL & MCK

komunal, pembuatan kran umum, penataan

bangunan RW 04 Pakansari

Pembuatan

jalan poros TB1-2

Normalisasi S. Cikumpa

Sosialisasi peraturan

sempadan sungai/setu

Peningkatan kualitas jalan &

drainase, pembuatan biopori

dan penataan bangunan

Sosialisasi peraturan

Sempadan sungai &

konsep waterfr0nt

development

Pembangunan

GOR/Stadion

Pembangunan

Fasilitas penunjang

GOR

Pembuatan jalan poros TB2-3

Pembuatan TPS Komunal

Sosialisasi konsep

Green City

Pembebasan lahan untuk

sodetan situ

Page 252: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 9

LAPORAN FINAL

TAHUN 3 Gambar 7.3

Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Tegar Beriman

Peningkatan kualitas jalan &

drainase, Pembangunan

sodetan Situ Kebantenan-

Pemkab dan penataan

bangunan RW 04 Kel Tengah

Pembuatan sodetan

Penghubung Situ Cikaret-

kebantenan

Pembuatan jalur pedestrian

terpadu tepi sungai

Sosialisasi rusun/maisonette

Sosialisasi rusun/maisonette

dan relokasi

Normalisasi S. Cikumpa

Pembangunan perumahan

formal, pembuatan jalan &

drainase baru

Sosialisasi rusun/maisonette

Pembuatan hutan kota

Peningkatan kualitas jalan &

drainase, dan penataan

bangunan RW 05 Pakansari

Peningkatan kualitas jalan

RW 04, pembuatan biopori

Page 253: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 10

LAPORAN FINAL

TAHUN 4 Gambar 7.4

Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Tegar Beriman

Sosialisasi rusun/maisonette

& relokasi

Pembangunan jalan

penghubung TB1-3 & TB1-2

Sosialisasi rusun/maisonette

& pembebasan lahan

Pembangunan

rusun/maisonette

RW 06

Pembangunan

perumahan

formal

Pengembangan

wiisata situ

Pembangunan jembatan

Penghubung

TB1-1 & TB1-2

Pembangunan

rusun/maisonette

RW 08, pengadaan TPS

Perbaikan jalan & drainase

RW 06

Perbaikan jalan & drainase

RW 08

Pembuatan jalur

pedestrian terpadu

tepi sungai

Page 254: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 11

LAPORAN FINAL

TAHUN 5 Gambar 7.5

Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Tegar Beriman

Pembangunan

rusun/maisonette

RW 01 & RW 04

Pembangunan

rusun/maisonette

RW 08

Page 255: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 12

LAPORAN FINAL

7.3. PROGRAM RENCANA AKSI KAWASAN PABUARAN

SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI

WAKTU SEKTOR

VOLUME

INVESTASI

DANA

(dalam ribu)

SUMBER DANA

KETR LEADING SECTOR & STAKE HOLDER

I II III IV V BANGKIM PBL PLP INSTANSI

LAIN SWASTA APBN

APBD

PROP

APBD

KAB LAIN

Bangkim 1

Perbaikan

Sarana

Jalan

1

Perbaikan jalan

lingkungan di

permukiman

RW 09

kelurahan

Pabuaran

1 paket 150.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

2

Perbaikan jalan

lingkungan di

permukiman

RW 08

Kelurahan

Pabuaran

1 paket 168.000

Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata

Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU

Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat

3

Perbaikan jalan

lingkungan di

permukiman

RW 05

Kelurahan

Pabuaran

1 paket 134.000

Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata

Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU

Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat

4

Perbaikan jalan

lingkungan

(l=3m)

RW

Kelurahan

Pabuaran

2 paket 560.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI

WAKTU SEKTOR

VOLUME INVESTASI

DANA

SUMBER DANA

KETR LEADING SECTOR & STAKE HOLDER

I II III IV V BANGKIM PBL PLP INSTANSI

LAIN SWASTA APBN

APBD

PROP

APBD

KAB LAIN

Bangkim 1 Perbaikan

Drainase

1

Pembuatan

drainase jalan

lingkungan di

permukiman

RW 09

Kelurahan

Pabuaran

1 paket 712.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab

2

Pembuatan

drainase jalan

lingkungan di

permukiman

RW 08

Kelurahan

Pabuaran

1 paket 818.000

Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata

Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU

Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat

3

Pembuatan

drainase jalan

lingkungan di

permukiman

RW 05

Kelurahan

Pabuaran

1 paket 765.000

Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata

Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU

Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat

Page 256: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 13

LAPORAN FINAL

SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI

WAKTU INSTANSI

VOLUME

INVESTASI

DANA

(dalam

ribu)

SUMBER DANA

KETERANGAN

LEADING

SECTOR &

STAKE

HOLDERS I II III IV V BANGKIM PBL PLP

LAINNYA /

SWADAYA SWASTA APBN

APBD

Prov

APBD

Kab Lain

PBL

1

Perbaikan rumah tidak

layak huni

1 Identifikasi dan

Pendataan Rumah

Tidak Layak Huni

Kawasan

Prioritas

Pabuaran

1 Paket

20.000

Dinas Tata

Bangunan

dan

Permukiman

2

Perbaikan Rumah

Tidak Layak Huni

Kawasan

Prioritas

Pabuaran

1 Paket

100.000

2 Penertiban kegiatan

non perumahan di

dalam kawasan

perumahan

RW 014 dan

RW 09,

Kelurahan

Pabuaran

3 Paket

150.000

Dinas Tata

Bangunan

dan

Permukiman

3 Sosialisasi Rencana

Pengembangan dan

Pembangunan

Perumahan

Kawasan

Prioritas

Pabuaran

2 Paket

20.000

Dinas Tata

Bangunan

dan

Permukiman

4 Penentuan potensi

lahan dan pencarian

lahan untuk

Pengembangan Hunian

Vertikal (maisonet dan

rusun)

RW 08 dan

RW 09

2 Paket

20.000

RW 08 dan RW

09 adalah

potensi lokasi

hunian vertikal

sewa

Dinas Tata

Bangunan

dan

Permukiman

5

Pengembangan Hunian

Vertikal (maisonet dan

rusun)

1 FS, Master Plan dan

DED Rumah Susun

RW 08,

Kelurahan

Pabuaran

2 unit

450.000

Dilaksanakan

pada tahun 6

Kementerian

Pekerjaan

Umum

Dinas Tata

Bangunan

dan

Permukiman

2 Konsolidasi Lahan

Rumah Susun

RW 08,

Kelurahan

Pabuaran

13,000

m2

200.000

Dilaksanakan

pada tahun 6

dan 7

Kementerian

Pekerjaan

Umum

Dinas Tata

Bangunan

dan

Permukiman

3 Pembangunan

Rumah Susun

RW 08,

Kelurahan

Pabuaran

2 unit

40.000.000

Dilaksanakan

pada tahun 7

dan 8

Kementerian

Pekerjaan

Umum

Dinas Tata

Bangunan

dan

Permukiman

Swasta

Page 257: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 14

LAPORAN FINAL

SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI

WAKTU INSTANSI

VOLUME

INVESTASI

DANA

(dalam

ribu)

SUMBER DANA

KETERANGAN

LEADING

SECTOR &

STAKE

HOLDERS I II III IV V BANGKIM PBL PLP

LAINNYA /

SWADAYA SWASTA APBN

APBD

Prov

APBD

Kab Lain

4 Pendataan warga

terkena relokasi dan

backlog

RW 08,

Kelurahan

Pabuaran

1 Paket

20.000

Dilaksanakan

pada tahun 6

Dinas Tata

Bangunan

dan

Permukiman

5 Sosialisasi kepada

warga, dan

pemindahan warga

terkena relokasi

RW 08,

Kelurahan

Pabuaran

1 Paket

20.000

Dilaksanakan

pada tahun 6

Dinas Tata

Bangunan

dan

Permukiman

6 Penghunian

maisonet dan rusun

RW 08,

Kelurahan

Pabuaran

1 Paket

20.000

Dilaksanakan

pada tahun 7

dan 8

Dinas Tata

Bangunan

dan

Permukiman

7 Pembentukan

kelembagaan

operasionalisasi dan

pengelolaan rumah

susun

RW 08,

Kelurahan

Pabuaran

1 Paket

20.000

Dilaksanakan

pada tahun 8

Dinas Tata

Bangunan

dan

Permukiman

SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI

WAKTU SEKTOR

VOLUME

INVESTASI

DANA

SUMBER DANA

KETR LEADING SECTOR &

STAKE HOLDER I II III IV

V BANGKIM PBL PLP

INSTANSI

LAIN SWASTA APBN

APBD

PROP

APBD

KAB LAIN

PBL 1

Sosialisasi Peraturan

Sempadan Setu dan

Sempadan rel KA

1 Tatap muka dikelurahan, kecamatan ,

mesjid

Kawasan

Pabuaran (PB1

dan PB 2)

1 Paket 20.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

2 Temu Wicara arisan, karang taruna,

pertemuan posyandu

Kawasan

Pabuaran (PB1

dan PB 2)

1 Paket 35.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

3

Pemasangan.stiker, leaflet, brosur, poster

banner, t spanduk, dirumah penghuni/

masyarakat , daerah komersil, sekolah.

Kawasan

Pabuaran (PB1

dan PB 2)

1 Paket 50.000

Bappeda/ Dinas

pertamanan, Dinas PU

Cipta karya

Page 258: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 15

LAPORAN FINAL

SEKTOR KEGIATAN SUB

KEGIATAN LOKASI

WAKTU SEKTOR

VOLUME INVESTASI

DANA

SUMBER DANA

KETR LEADING SECTOR & STAKE HOLDER I II III IV V BANGKIM PBL PLP

INSTANSI

LAIN SWASTA APBN

APBD

PROP

APBD

KAB LAIN

PLP

Sosialisasi sampah

system 3R dan

pembangunan IPAL

komunal

Sampah

dan Air

limbah

Kawasan Pabuaran

1 paket

165.000

Bappeda, Dinas kebersihan dan pertamanan

IPAL Komunal dan MCK

komunal untuk 30 KK

Air limbah Rw 08

1 unit

1.1000

PLP

IPAL Komunal untuk 30

KK

Air limbah RW 14

1 unit

600.000

PLP

Pembangunan Biopori Sampah Kawsan Pabuaran Rw

05,14,08

500 unit

75.000

Bappeda , PDAM, Dinas kebersihan dan Pertamanan

Pembangunan kran

umum untuk 50 kk

Air minum RW 14

1 unit

500.000.

Bappeda , PDAM, Dinas kebersihan dan Pertamanan

Pengadaan tempat

sampah kapasitas 10 M3

Sampah Rumah rumah di RW 07

Kel Pabuaran

1 unit

30.000

Dinas kebersihan dan pertamanan

Pengadaan tempat

sampah kapasitas 10 M3

Sampah Rumah rumah di RW 09,

Kel .Pabuaran

1 unit

30 .000

Dinas kebersihan dan pertamanan

Pembangunan MCk

Dan IPAL Komunal

untuk 30 kk.

Air Limbah RW 07

1 unit

1.100.000

PLP

Bak Sampah kapasitas

40 liter terpisah antara

sampah organik dan

anorganik.

Sampah Disepanjang jalan RW 07

sebanyak 20 unit

kapasitas 40 lt , terpisah

antara sampah organik

dan anorganik

20 unit

700. 000.

Dinas kebersihan dan pertamanan

Pembangunan Biopori Sampah Kel Pabuaran RW 07 dan

RW 09

500 unit 75.000

Bappeda, dinas kebersihan dan pertamanan , PDAM

Pembangunan kran

umum untuk 50 KK

Air minum RW 09

1 unit

500.000

PDAM

Biaya Kawasan Pabuaran :

- Sektor Bangkim : Rp.3.307.000.000,-

- Sektor PBL : Rp. 40.000.835.000,-

- Sektor PLP : Rp. 2.331.456.000,-

Total : Rp. 42.335.598.000

Page 259: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 16

LAPORAN FINAL

7.4. TAHAPAN PELAKSANAAN KAWASAN PABUARAN

TAHUN 2* Gambar 7.6

Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Tegar Pabuaran

Perbaikan jalan& drainaselingkungan RW 09

Pembuatankran umumRW 14

Penyediaantempatsampah diRW 07

Perbaikan jalan& drainaselingkungan RW 09

*Tahun 1 tidak ada kegiatan pembangunan fisik di

Kawasan Pabuaran

Page 260: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 17

LAPORAN FINAL

TAHUN 3 Gambar 7.8

Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Tegar Pabuaran

Perbaikan jalan& drainaselingkungan RW 08

Perbaikanrumah tidaklayak huni

PembuatanIPAL komunal

Pembuatanbiopori

Penyediaantempatsampah

Page 261: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 18

LAPORAN FINAL

Perbaikan jalandan drainaselingkungan RW 05

Perbaikanrumah tidaklayak huni

Pembuatanbiopori

Penyediaantempatsampah RW 09

Penyediaankran umum

Pemasanganpapanperingatanmembuangsampah dktflyover

Gambar 7.9

Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Tegar Pabuaran TAHUN 4

Page 262: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

7 - 19

LAPORAN FINAL

TAHUN 5 Gambar 7.10

Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Tegar Pabuaran

Perbaikan jalanlingkungan

Pembangunan IPAL komunal

Pembuatanbiopori

PembuatanMCK komunal

Pembuatantempatsampah

Page 263: Final RPKPP Bogor
Page 264: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 1

LAPORAN FINAL

8.1. KRITERIA PENILAIAN PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHAP 1

Apek penilaian untuk menentukan prioritas pembangunan tahap 1 meliputi :

a. Menunjang Fungsi Permukiman yang Ada (Bobot: 5%)

Pembangunan di kawasan tahap 1 diharapkan dapat menunjang aktivitas

permukiman di sekitarnya, baik dalam skala lingkungan maupun skala kota.

Indikator penilaiannya teridir dari :

- Sangat Menunjang (nilai : 5)

- Cukup menunjang (nilai : 3)

- Tidak menunjang (nilai :1)

b. Pemicu Pembangunan Selanjutnya (Trigger) [Bobot: 10%)

Pembangunan di kawasan tahap 1 dapat menjadi prototipe dan pemicu

pelaksanaan pembangunan selanjutnya, baik dari Pemkab maupun masyarakat

langsung

- Berpotensi untuk berkelanjutan (nilai : 5)

- Dapat berlanjut dengan kondisi tertentu (nilai : 3)

- Susah untuk berlanjut (nilai :1)

c. Mudah Terlihat (Eye Catchy) [Bobot: 10%)]

Pembangunan di kawasan tahap 1 dapat mudah terlihat oleh masyarakat baik

dari akses jalan maupun permukiman, sehingga dapat meningkatkan kualitas

visual/citra kota.

- Terlihat jelas dari berbagai akses (nilai : 5)

- Dapat terlihat dari akses tertentu (nilai : 3)

- Sulit terlihat dari akses utama (nilai :1)

d. Kejelasan Status Lahan (Clean & Clear) [Bobot: 20%]

Pembangunan di di kawasan tahap 1 berada di lahan yang sudah jelas statusnya

dan dapat digunakan tanpa ada hambatan di kemudian hari dengan sesuai

persetujuan masyarakat/pemangku kepentingan.

- Ada status lahan yang jelas (nilai : 5)

- Ada lahan yang berpotensi digunakan (nilai : 3)

- Status lahan belum jelas (nilai :1)

e. Berdampak Signifikan pada Kawasan (Multiplier Effect) [Bobot: 10%]

Pembangunan di di kawasan tahap 1 memberikan pengaruh pada

pengembangan fungsi dan visual di kawasan sekitar, sehingga mampu

meningkatkan nilai lahan dan potensi pengembangan kawasan.

- Memberi pengaruh besar pada wajah/fungsi kawasan (nilai : 5)

- Memberi pengaruh pada fungsi tapi tidak pada wajah kawasan (nilai : 3)

- Tidak memberi pengaruh signifikan (nilai :1)

f. Menyelesaikan Masalah Pokok Kawasan (Bobot: 5%)

Pembangunan di di kawasan tahap 1 menunjang memcahkan masalah pokok di

kawasan.

- Terdapat kesesuaian program dan alokasi anggaran (nilai : 5)

- Sudah ada rencana namun belum diprogramkan (nilai : 3)

- Belum ada rencana dari daerah (nilai :1)

g. Kesesuaian dengan Lingkup Proyek (Bobot: 15%)

Pembangunan di di kawasan tahap 1 sesuai dengan lingkup RPKPP yaitu bantuan

pembangunan fisik untuk bidang keciptakaryaan bangkim..

- Termasuk dalam komponen keciptakaryaan bangkim (nilai : 5)

- Sebagian komponen termasuk keciptakaryaan bangkim (nilai : 3)

- Tidak termasuk keciptyakaryaan (nilai :1)

h. Hasil Kegiatan Dapat Menunjukkan Kebesaran Lingkup RPKPP (Bobot: 5%)

Pembangunan di di kawasan tahap 1 dapat menunjukkan lingkup pekerjaan

RPKPP yang lebih dari sekadar perbaikan lingkungan, namun juga pembentukan

komponen dengan skala perkotaan.

- Memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan kota (nilai : 5)

- Memiliki dampak dalam skala lingkungan (nilai : 3)

- Hanya merupakan pemecahan masalah parsial kawasan (nilai :1)

Page 265: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 2

LAPORAN FINAL

8.2. PENILAIAN PRIORITAS LOKASI DAN ELEMEN PEMBANGUNAN TAHAP 1

Penilaian dari kawasan pembangunan tahap 1 merupakan hasil kumulatif dari

penilaian terhadap bobot dan nilai indikator dengan range penilaian (nilai maksimal

5.0)

Untuk penilaian sub kawasan prioritas :

Nilai kumulatif 1 – 3.5 : tidak dalam urutan prioritas pengembangan

Nilai kumulatif 3.6 – 5.0 : termasuk dalam urutan prioritas

Untuk penilaian elemen di tahun 1 :

Nilai kumulatif 1 – 4.0 : tidak dalam urutan prioritas pengembangan

Nilai kumulatif 4.1 – 5.0 : termasuk dalam urutan prioritas

TB1-1 TB1-2 TB1-3 TB2-1 TB2-2 TB2-3 P1 P2

Sangat menunjang5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

Cukup menunjang 3

Tidak menunjang 1

Berpotensi untuk berkelanjutan5 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75

Dapat berlanjut dengan kondisi tertentu 3

Susah untuk berlanjut 1 0.15 0.15

Terlihat jelas dari berbagai akses 5

Dapat terlihat dari akses tertentu 3 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45

Sulit terlihat dr akses utama 1

Memiliki elemen kota dengan nilai strategis5 1.25 1.25

Terdapar rencana pengembangan elemen kota dengan

nilai strategis3 0.75 0.75

Tidak memiliki nilai strategis 1 0.25 0.25 0.25 0.25

Memberi pengaruh besar pada wajah/fungsi kawasan5 0.75 0.75 0.75

Memberi pengaruh pada fungsi tapi tidak pada citra

kawasan3 0.45 0.45 0.45 0.45

Tidak memberi pengaruh signifikan 1 0.15

Terdapat kesesuain program dan alokasi anggaran 5 0.5 0.5 0.5 0.5

Sudah ada rencana namun belum diprogramkan 3 0.3 0.3

Belum ada rencana dari daerah 1 0.1 0.1

Meningkatkan ekonomi & sosial secara signifikan 5 0.5 0.5 0.5 0.5

Memberi peluang peningkatan ekonomi & sosial dalam

kondisi tertentu3 0.3 0.3

Tidak memiliki dampak signifikan 1 0.1 0.1

100 4.7 4.7 3.7 3.9 3 2.5 2 2.7

Bobot (%) SUB KAW. TB1 SUB KAW. TB2

TEGAR BERIMAN

PABUARANNo Kriteria Indikator Nilai

1 Menunjang fungsi

permukiman yang ada10

2 Trigger/pemicu

pembangunan selanjutnya15

3 Mudah terlihat (eye cathcy) 15

4

Memiliki elemen kota

dengan nilai strategis

25

7

Memiliki dampak sosial

ekonomi kepada

masyarakat10

5

Berdampak signifikan pada

kawasan (multiplier effect)

15

6

Kesiapan Daerah

10

Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1

Untuk menentukan lokasi prioritas

pembangunan di tahap 1, maka sub kawasan

Tegar Beriman dibagi menjadi beberapa blok

kawasan, sedangkan Pabuaran tetap dibagi

menjadi 2 sub kawasan.

Tabel 8.1

Tabel Penilaian untuk Penentuan Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1

Page 266: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 3

LAPORAN FINAL

Berdasarkan hasil penilaian, maka sub kawasan yang terpilih menjadi prioritas

pengembangan adalah Sub Kawasan TB 1-1. TB 1-2. TB 1-3 dan TB 2-1. Tahapan selanjutnya

adalah membuat penilaian terhadap seluruh elemen pelaksanaan fisik yang ada di blok

kawasan tersebut yang terdiri dari:

1 Perbaikan jalan di jalan SD Cipayung (TB1-1)

13 Pembuatan drainase di jalan samping gedung golkar (TB1-2)

25 Pembangunan kran umum RW 04 Pakansari (TB1-2)

2 Perbaikan jalan di jalan samping Gedung Golkar (TB1-2)

14 Pembuatan drainase di jalan GOR RW 05 (TB2-1)

26 Pembangunan tempat sampah di sekitar Situ Kebantenan (TB1-2)

3 Perbaikan jalan setapak di permukiman RW 01 Pakansari (TB1-3)

15 Pembuatan drainase jalan setapak di permukiman RW 01 (TB1-3)

27 Pembangunan tempat sampah pembuangan daun di sekitar Situ Kebantenan (TB1-2)

4 Perbaikan jalan GOR di RW 05 (TB2-1)

16 Pembuatan drainase jalan setapak di permukiman RW 04

28 Pembuatan Biopori di Kawasan Tegar Beriman (TB1-1, TB1-2, TB1-3, TB2-1)

5 Perbaikan jalan setapak di permukiman RW 04 Pakansari (TB1-2)

17 Pembuatan drainase jalan terusan jalan samping Gedung Golkar (TB1-2)

29 Pembuatan bak sampah RW 04 Pakansari (TB1-2)

6 Perbaikan jalan di belakang gedung Pengadilan Negeri Cibinong (TB1-2)

18 Pembuatan drainase di permukiman terusan jalan GOR RW 05 (TB2-1)

7 Perbaikan jalan terusan jalan samping Gedung Golkar (TB1-2)

19 Pembangunan IPAL Komunal RW 04 Pakansari (TB1-2)

8 Perbaikan jalan setapak di permukiman RW 12 Pakansari (TB1-3)

20 Pembangunan MCK Komunal RW 04 Pakansari (TB1-2)

9 Perbaikan jalan di permukiman terusan jalan GOR RW 05 Pakansari (TB2-1)

21 Pembangunan MCK Komunal RW 04 Tengah (TB1-1)

10 Perbaikan jalan lingkungan di permukiman RW 06 Pakansari

22 Pembangunan rusun Pakansari

11 Perbaikan jalan lingkungan di permukiman RW 08 Pakansari

23 Pembangunan jalur pedestrian tepi kali

12 Pembuatan drainase di jalan SD cipayung

24 Penanaman vegetasi & pemasangan lampu penerangan jalan

Tabel 8.2

Daftar Kegiatan Pembangunan Fisik di Lokasi Prioritas

Page 267: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 4

LAPORAN FINAL

Tabel 8.3

Tabel Penilaian untuk Penentuan Prioritas Elemen Pembangunan Tahap 1

Page 268: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 5

LAPORAN FINAL

8.3. PENILAIAN PRIORITAS LOKASI DAN ELEMEN PEMBANGUNAN TAHAP 1

a. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jl. SD Cipayung

Perbaikan jalan dan pembuatandrainase(2 sisi)

Gambar 8.1

Lokasi Perencanaan 1 Kawasan Tegar Beriman

Page 269: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 6

LAPORAN FINAL

Gambar 8.2

Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 1 (Jl. SD Cipayung)

Gambar 8.3

Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 1

Page 270: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 7

LAPORAN FINAL

b. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan Samping Gedung Golkar

Perbaikan jalan danpembuatan drainase (2 sisi)

Gambar 8.4

Lokasi Perencanaan 2 Kawasan Tegar Beriman

Page 271: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 8

LAPORAN FINAL

Gambar 8.5

Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 2 (Samping Ged Golkar)

Gambar 8.6

Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 2

Page 272: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 9

LAPORAN FINAL

c. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan RW 05 Pakansari

Perbaikan jalan danpembuatan drainase (2 sisi)

Gambar 8.7

Lokasi Perencanaan 3 Kawasan Tegar Beriman

Page 273: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 10

LAPORAN FINAL

Gambar 8.8

Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 3 (RW 05)

Gambar 8.9

Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 3

Page 274: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 11

LAPORAN FINAL

d. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan RW 01 Pakansari

Perbaikan jalan danpembuatan drainase(2 sisi)

Gambar 8.10

Lokasi Perencanaan 4 Kawasan Tegar Beriman

Page 275: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 12

LAPORAN FINAL

Gambar 8.11

Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 4 (RW 01)

Gambar 8.12

Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 4

Page 276: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 13

LAPORAN FINAL

e. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan Setapak RW 12 Pakansari

Perbaikan jalan danpembuatan drainase (2 sisi)

Gambar 8.13

Lokasi Perencanaan 5 Kawasan Tegar Beriman

Page 277: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

8 - 14

LAPORAN FINAL

Gambar 8.14

Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 5 (RW 12)

Gambar 8.15

Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 5

Page 278: Final RPKPP Bogor
Page 279: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 1

LAPORAN FINAL

Rencana teknis rinci memuat beberapa informasi mengenai desain elemen yang dibangun

tahap 1, mengacu pada penjelasan di bab sebelumnya. Berdasarkan hasil penilaian

terhadap prioritas pembangunan, maka elemen berikut ini yang menjadi prioritas dibangun di

tahun ke-1 :

Lokasi 1

Perbaikan jalan dan pembuatan drainase di Jl. SD Cipayung (RW 04 Kel Tengah)

Panjang jalan 380 m : panjang drainase : 346 m

Lokasi 2

Perbaikan jalan dan pembuatan drainase di jalan samping Gedung Golkar (RW 04 Kel

Pakansari)

Panjang jalan 216 m & 116 m : panjang drainase : 432 m & 232 m

Lokasi 3

Perbaikan jalan dan pembuatan drainase di jalan Kampung Kandang (RW 05 Kel

Pakansari)

Panjang jalan 190 m : panjang drainase : 380 m

Lokasi 4

Perbaikan jalan setapak dan pembuatan drainase di RW 01 Pakansari

Panjang jalan 188 m : panjang drainase : 21 m

Lokasi 5

Perbaikan jalan setapak dan pembuatan drainase di RW 12 Pakansari

Panjang jalan 152,5 m : panjang drainase : 60,5 m

Gambar 9.1

Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1

Page 280: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 2

LAPORAN FINAL

9.1. Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jl. SD Cipayung

Gambar 9.2

Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 1

Page 281: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 3

LAPORAN FINAL

Gambar 9.3

Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 1

Page 282: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 4

LAPORAN FINAL

Gambar 9.4

Detail Lokasi Perencanaan 1

Page 283: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 5

LAPORAN FINAL

9.2. Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase samping Gedung

Golkar (RW 04 Pakansari)

Gambar 9.5

Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 2

Page 284: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 6

LAPORAN FINAL

Gambar 9.6

Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 2

Page 285: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 7

LAPORAN FINAL

Gambar 9.7

Detail Lokasi Perencanaan 2

Page 286: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 8

LAPORAN FINAL

9.3. Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase Jalan GOR (RW 05

Pakansari)

Gambar 9.8

Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 3

Page 287: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 9

LAPORAN FINAL

Gambar 9.9

Pe,mbagian Segmen Lokasi Perencanaan 3

Page 288: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 10

LAPORAN FINAL

Gambar 9.10

Detail Lokasi Perencanaan 3

Page 289: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 11

LAPORAN FINAL

9.4. Detail Rencana Pembangunan Jalan Setapak & Drainase RW 01

Pakansari

Gambar 9.11

Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 4

Page 290: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 12

LAPORAN FINAL

Gambar 9.12

Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 4

Page 291: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 13

LAPORAN FINAL

Gambar 9.13

Detail Lokasi Perencanaan 4

Page 292: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 14

LAPORAN FINAL

9.5 Detail Rencana Pembangunan Jalan Setapak & Drainase RW 12

Pakansari

Gambar 9.14

Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 5

Page 293: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

9 - 15

LAPORAN FINAL

Gambar 9.15

Detail Lokasi Perencanaan 5

Page 294: Final RPKPP Bogor
Page 295: Final RPKPP Bogor

RPKPP Kabupaten Bogor

LAPORAN FINAL

PENUTUP

Demikianlah Laporan Final yang konsultan buat, untuk menunjukan Progress kerja

konsultan dalam terselenggaranya pekerjaan Penyusunan Rencana Pembangunan

Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Bogor.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, yang telah konsultan sampaikan melalui laporan

final yang berisikan Latar belakang, Profil Kawasan Prioritas, Profil Blok Kawasan Prioritas,

Analisan Blok Kawasan Prioritas, dan Konsep Pengembangan Kawasan Permukiman,

semoga dapat memberikan gambaran awal tentang Konsep Pengembangan Kawasan

Permukiman Kab Bogor ini yang konsultan lakukan dan gambaran yang telah

disampaikan sesuai dengan kondisi yang ada dilokasi kegiatan, sehingga dapat terwujud

dan membantu terselenggaranya Rencana Pembangunan pada kawasan tersebut

secara makro di segala aspek.

Akhirnya consultant berharap melalui Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan

Permukiman Prioritas Kabupaten Bogor ini dapat memberikan manfaat bagi para

pelaksana serta pihak – pihak lainnya, baik pada masa sekarang atau juga masa-masa

yang akan datang, dapat menambah nilai positif bagi kawasan lokasi pekerjaan, dan

hasilnya dapat dirasakan oleh pihak-pihak terkait dengan pertumbuhan yang dihasilkan

oleh Penyusunan Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Bogor ini.

Mengingat Laporan Final yang kami sajikan masih jauh dari sempurna, maka besar

harapan kami adanya masukan-masukan untuk tercapainya sebuah hasil kegiatan dan

laporan yang maksimal, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.