Final RPKPP Bogor
-
Upload
ika-anindita -
Category
Documents
-
view
25 -
download
2
description
Transcript of Final RPKPP Bogor
RPKPP Kabupaten Bogor
i
LAPORAN FINAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas tersusunnya laporan ketiga dari kegiatan
Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
Kabupaten Bogor berupa Laporan Final sebagai buku laporan tahap ketiga.
Laporan Final ini berisikan tentang latar belakang, Permasalahan Pokok Dalam
Pengembangan Kawasan di Tegar Beriman, maksud dan tujuan penyusunan laporan,
tinjauan wilayah yang diidentifikasi, Analisa Kawasan, Konsep Kawasan Prioritas yang
Terpilih, Konsep Penanganan dan Rencana Aksi serta Rencana Teknis Rinci. Adapun
dengan terselesaikannya buku laporan tahap ketiga ini diharapkan dapat
memperlancar dan membantu proses penyusunan laporan-laporan selanjutnya.
Diharapkan kegiatan Penyusunan RPKPP Kabupaten Bogor ini dapat bermanfaat bagi
Pemerintah Kabupaten Bogor, khususnya Dinas Tata Bangunan dan Permukiman
dalam pengembangan Kabupaten Bogor kedepannya. Akhir kata, kepada semua
pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini, diucapkan terima
kasih
Jakarta, November 2013
Ir. Dadang Rendra
Tim Leader
RPKPP Kabupaten Bogor
ii
LAPORAN FINAL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang I – 1
1.1.1 Isu Utama Dalam Perkembangan Kawasan Permukiman di Perkotaan I – 1
1.1.2 Permasalahan Pokok Dalam Pengembangan Kawasan Permukiman di Perkotaan I – 2
1.1.3 Permasalahan Pokok Dalam Pengololaan Kawasan Permukiman di Perkotaan I – 3
1.2 Tujuan dan Sasaran I – 5
1.3 Ruang Lingkup I – 5
1.3.1 Lingkup Kegiatan I – 5
1.3.2 Lingkup Wilayah I – 6
1.4 Keluaran I – 6
1.5 Arahan SPPIP Kabupaten Bogor I – 7
1.5.1 Proses Pemilihan Kawasan Prioritas I – 7
1.5.2 Penentuan Prioritas dan Long List Kawasan Prioritas I – 9
1.5.3 Short List Kawasan Permukiman Prioritas I – 13
1.5.4 Strategi Penanganan Kawasan Prioritas I – 13
1.6 Sistematika Pelaporan I – 22
BAB II KAJIAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
2.1 Tinjauan Kebijakan Tata Ruang II – 1
2.1.1 Tinjauan RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2025 II – 1
2.1.2 Tinjauan Draft RDTR Kota Cibinong II – 3
2.1.3 Tinjauan RTBL Kawasan Tegar Beriman II – 5
2.2 Tinjauan SPPIP Kabupaten Bogor II – 6
2.2.1 Proses Pemilihan Kawasan Prioritas II – 6
2.2.2 Penentuan Prioritas dan Longlist Kawasan Prioritas II – 8
2.2.3 Shortlist Kawasan Permukiman Prioritas II – 12
2.2.4 Strategi Penanganan Kawasan Prioritas II – 12
BAB III KAJIAN MIKRO KAWASAN
3.1 Kawasan Tegar Beriman III – 1
3.1.1 Delineasi & Pembagian Sub Kawasan III – 1
3.1.2 Kondisi Sosial dan Demografi Penduduk III – 3
3.1.3 Pemanfaatan Lahan III – 4
3.1.4 Intensitas Pemanfaatan Lahan III – 8
3.1.5 Perumahan dan Lingkungannya III – 10
3.1.6 Jaringan Jalan III – 13
3.1.7 Drainase III – 16
3.1.8 Air Minum III – 18
3.1.9 Persampahan III – 21
3.1.10 Air Limbah III – 24
3.2 Kawasan Prioritas Pabuaran III – 28
3.2.1 Delineasi & Tema Kawasan III – 28
3.2.2 Kondisi Sosial dan Demografi Penduduk III – 30
3.2.3 Pemanfaatan Lahan III – 30
3.2.4 Intensitas Pemanfaatan Lahan III – 33
3.2.5 Perumahan dan Lingkungannya III – 35
3.2.6 Jaringan Jalan III – 37
3.2.7 Drainase III – 39
3.2.8 Air Minum III – 41
3.2.9 Persampahan III – 43
3.2.10 Air Limbah III – 45
BAB IV IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN
4.1 Kawasan Tegar Beriman IV – 1
4.1.1 Delineasi Sub Kawasan Permukiman IV – 1
4.1.2 Identifikasi Potensi dan Permasalahan IV – 2
4.2 Kawasan Pabuaran IV – 61
4.2.1 Delineasi Sub Kawasan Permukiman IV – 61
4.2.2 Identifikasi Potensi dan Permasalahan IV – 62
BAB V KEBUTUHAN PENANGANAN
5.1 Kebutuhan Penanganan Kawasan Tegar Beriman V – 1
5.1.1 Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-1 V – 2
5.1.2 Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-2 V – 6
5.2 Kebutuhan Penanganan Kawasan Pabuaran V – 9
5.2.1 Kebutuhan Penanganan Pabuaran V – 10
BAB VI KONSEP PENANGANAN
6.1 Isu Pokok Kawasan Tegar Beriman VI – 1
6.2 Konsep Penanganan Kawasan Tegar Beriman VI – 2
6.2.1 Konsep Umum VI – 3
6.2.2 Konsep Tematik VI – 5
6.3 Grand Design Kawasan Tegar Beriman VI – 29
6.4 Konsep Penanganan Kawasan Pabuaran VI – 32
6.4.1 Konsep Umum VI – 33
6.4.2 Konsep Tematik VI – 35
BAB VII RENCANA AKSI
7.1 Program Rencana Aksi Kawasan Tegar Beriman VII – 2
7.2 Tahapan Pelaksanaan Kawasan Tegar Beriman VII – 7
7.3 Program Rencana Aksi Kawasan Pabuaran VII – 12
7.4 Tahapan Pelaksanaan Kawasan Tegar Beriman VII – 16
BAB VIII PEMBANGUNAN TAHAP 1
8.1 Kriteria Penilaian Prioritas Pembangunan Tahap 1 VII – 1
8.2 Penilaian Prioritas Lokasi dan Elemen Pembangunan Tahap 1 VII – 2
8.3 Penilaian Prioritas Lokasi dan Elemen Pembangunan Tahap 1 VII – 5
BAB IX RENCANA TEKNIS RINCI
9.1 Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan SD Cipayung VII – 2
9.2 Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan Samping Gd. Golkar VII – 5
9.3 Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan GOR VII – 9
9.4 Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan Setapak VII – 11
9.5 Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jalan Setapak VII – 14
DAFTAR ISI
RPKPP Kabupaten Bogor
iii
LAPORAN FINAL
Gambar 1.1 Dasar Pertimbangan Pemilihan Longlist Kawasan Prioritas I – 7
Gambar 1.2 Peta Kecamatan Prioritas Hasil Seleksi I – 11
Gambar 1.3 Peta Lokasi Longlist Kawasan I – 12
Gambar 1.4 Konsepsi Pengembangan Kawasan Tegar Beriman I – 14
Gambar 1.5 Konsepsi Pengembangan Kawasan Pabuaran I – 16
Gambar 1.6 Pembagian Blok Kawasan Tegar Beriman I – 17
Gambar 1.7 Konsepsi Pengembangan I – 20
Gambar 1.8 Pembagian Blok Kawasan Pabuaran I – 21
Gambar 2.1 Pola Ruang RTRW Kabupaten Bogor II – 2
Gambar 2.2 Pola Ruang Draft RDTR Cibinong 2029 II – 4
Gambar 2.3 Pola Ruang & Bangunan Menurut RTBL Tegar Beriman II – 5
Gambar 2.4 Dasar Pertimbangan Pemilihan Longlist Kawasan Prioritas II – 6
Gambar 3.1 Peta Delinasi dan Sub Kawasan Tegar Beriman III – 2
Gambar 3.2 Pemanfaatan Lahan Tegar Beriman III – 4
Gambar 3.3 Peta Pemanfaatan Lahan Kawasan Tegar Beriman III – 6
Gambar 3.4 Peta Overlay RDTR & Fungsi Eksisting III – 7
Gambar 3.5 Peta Intensitas Pemanfaatan Lahan Kawasan Tegar Beriman III – 8
Gambar 3.6 Kondisi Bangunan Hunian Kawasan Tegar Beriman III – 11
Gambar 3.7 Peta Perumahan Kawasan Tegar Beriman III – 12
Gambar 3.8 Kondisi Jalan Sekitar Kawasan Tegar Beriman III – 13
Gambar 3.9 Kondisi Jalan Lingkungan di Kawasan Tegar Beriman III – 14
Gambar 3.10 Peta Jaringan Jalan Kawasan Tegar Beriman III – 15
Gambar 3.11 Peta Drainase Kawasan Tegar Beriman III – 17
Gambar 3.12 Cakupan Pelayanan PDAM Tirta Kahuripan III – 19
Gambar 3.13 Peta Penyediaan Air Minum Kawasan Tegar Beriman III – 21
Gambar 3.14 Wilayah Kerja UPT Kebersihan Cibinong III – 21
Gambar 3.15 Lokasi Tempat Sampah Sehat di Kabupaten Bogor III – 22
Gambar 3.16 Peta Persampahan di Kawasan Tegar Beriman III – 23
Gambar 3.17 Kondisi Jalan Sekitar IPLT III – 24
Gambar 3.18 Kondisi Sanitasi di Kawasan Tegar Beriman III – 24
Gambar 3.19 Distribusi Lokasi IPAL & Zona Layanan III – 25
Gambar 3.20 Cakupan Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Bogor III – 25
Gambar 3.21 Skema Peletakan Tangki Biofilter III – 26
Gambar 3.22 Peta Pengelolaan Air Limbah Kawasan Tegar Beriman III – 27
Gambar 3.23 Peta Delinasi dan Sub Kawasan Pabuaran III – 29
Gambar 3.24 Pemanfaatan Lahan di Pabuaran III – 30
Gambar 3.25 Peta Pemanfaatan Lahan di Pabuaran III – 31
Gambar 3.26 Peta Overlay RDTR dengan koneks III – 32
Gambar 3.27 Peta Intensitas Pemanfaatan Lahan Kawasan Pabuaran III – 32
Gambar 3.28 Kondisi Bangunan Hunian di Pabuaran III – 34
Gambar 3.29 Peta Lingkungan Perumahan Kawasan Pabuaran III – 35
Gambar 3.30 Peta Jaringan Jalan Kawasan Pabuaran III – 36
Gambar 3.31 Peta Jaringan Drainase Kawasan Pabuaran III – 38
Gambar 3.32 Lokasi Sumur Di Permukiman III – 40
Gambar 3.33 Peta Penyedian Air Minum di Kawasan Pabuaran III – 41
Gambar 3.34 Persampahan di Kawasan Pabuaran III – 42
Gambar 3.35 Kondisi Pembuangan Air Limbah Di Pabuaran III – 44
Gambar 3.36 Gambaran Kegiaan Sanitasi Masyarakat III – 45
Gambar 3.37 Peta Pengolahan Air Limbah Kawasan Pabuaran III – 46
Gambar 4.1 Delinasi Kawasan Tegar Beriman IV – 1
Gambar 4.2 Analisa Jaringan Jalan IV – 2
Gambar 4.3 Kondisi Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-1 IV – 4
Gambar 4.4 Analisa Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-1 IV – 13
Gambar 4.5 Analisa Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-2 IV – 14
Gambar 4.6 Analisis Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-1 IV – 23
Gambar 4.7 Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-1 IV – 24
Gambar 4.8 Analisis Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2 IV – 34
Gambar 4.9 Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2 IV – 35
Gambar 4.10 Analisa Perumahan & Lingkungan di TB-1 IV – 41
Gambar 4.11Kondisi Perumahan & Lingkungan di TB-1 IV – 46
Gambar 4.12 Analisa Perumahan & Lingkungan di TB-2 IV – 49
Gambar 4.13 Analisa Kebutuhan Air Minum di Sub Kawasan TB-1 IV – 51
Gambar 4.14 Kondisi Kebutuhan Air Minum di Sub Kawasan TB-1 IV – 53
Gambar 4.15 Analisa KEbutuhan Air Limbah di Sub Kawasan TB-1 IV – 55
Gambar 4.16 Kondisi Kebutuhan Air Limbah di Sub Kawasan TB-1 IV – 57
Gambar 4.17 Analisa Kebutuhan Tempat Sampah di Sub Kawasan TB-1 IV – 59
Gambar 4.18 Kondisi Kebutuhan Tempat Sampah di Sub Kawasan TB-1 IV – 61
Gambar 4.19 Delinasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran IV – 62
Gambar 4.20 Kondisi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran IV – 63
Gambar 4.21 Kondisi Ruas Jalan Kawasan Pabuaran IV – 70
Gambar 4.22 Analisa Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran IV – 71
Gambar 4.23 Kondisi Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran IV – 70
Gambar 4.24 Analisa Permukiman di Kawasan Pabuaran IV – 82
Gambar 4.25 Analisa Kebutuhan Air Minum di Kawasan Pabuaran IV – 84
Gambar 4.26 Analisa KEbutuhan Air Limbah di Kawasan Pabuaran IV – 86
Gambar 4.27 Analisa Kebutuhan Sampah di Kawasan Pabuaran IV – 86
Gambar 5.1Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-1 V – 5
Gambar 5.2 Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB-2 V – 8
Gambar 5.3 Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan Pabuaran V – 12
Gambar 6.1 Konsep Umum Kawasan Tegar Beriman VI – 2
Gambar 6.2 Konsep Penanganan Kawasan Tegar Beriman VI – 3
Gambar 6.3 Konsep Struktur Ruang Kawasan Tegar Beriman VI – 5
Gambar 6.4 Konsep Peruntukan Ruang Kawasan Tegar Beriman VI – 7
Gambar 5.5 Konsep Intensitas Pemanfaatan Lahan Kawasan Tegar Beriman VI – 9
Gambar 6.6 Konsep Jaringan Jalan Kawasan Tegar Beriman VI – 11
Gambar 6.7 Konsep Pengembangan Hirarki Jaringan Jalan VI – 12
Gambar 6.8 Konsep Drainase Kawasan Tegar Beriman VI – 14
Gambar 6.9 Konsep Biopori VI – 15
Gambar 6.10 Proses Pembuatan Biopori VI – 15
DAFTAR GAMBAR
RPKPP Kabupaten Bogor
iv
LAPORAN FINAL
Gambar 6.11 Konsep Perumahan dan Lingkungan Kawasan Tegar Beriman VI – 17
Gambar 6.12 Konsep Pengembangan Jalan Lingkungan VI – 18
Gambar 6.13 Konsep PEngembangan Jalan Setapak VI – 19
Gambar 6.14 Konsep Kebutuhan Air Minum Kawasan Tegar Beriman VI – 21
Gambar 6.15 Konsep Kebutuhan Air Limbah Kawasan Tegar Beriman VI – 23
Gambar 6.16 Konsep Pengelolaan Sampah Kawasan Tegar Beriman VI – 25
Gambar 6.17 Sistem Pengelolaan Sampah Kawasan Tegar Beriman VI – 26
Gambar 6.18 Perangkat Pengelolaan Sampah VI – 26
Gambar 6.19 Tipikal TPS VI – 26
Gambar 6.20 Konsep Umum Kawasan Pabuaran VI – 29
Gambar 6.21 Konsep Penanganan Kawasan Pabuaran VI – 30
Gambar 6.22 Konsep Struktur Ruang Kawasan Pabuaran VI – 32
Gambar 6.23 Konsep Peruntukan Ruang Kawasan Pabuaran VI – 34
Gambar 6.24 Konsep Intensitas Ruang Kawasan Pabuaran VI – 36
Gambar 6.25 Konsep Jaringan Jalan Kawasan Pabuaran VI – 38
Gambar 6.26 Konsep Saluran Drainase VI – 40
Gambar 6.27 Konsep Perumahan dan Lingkungan Kawasan Pabuaran VI – 42
Gambar 6.28 Konsep Kebutuhan Air Minum Kawasan Pabuaran VI – 44
Gambar 6.29 Konsep Kebutuhan Air Limbah Kawasan Pabuaran VI – 46
Gambar 6.30 Konsep Pengelolaan Sampah VI – 48
Gambar 7.1 Tahapan Pembangunan Tahun 1 Kawasan Tegar Beriman VII – 7
Gambar 7.2 Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Tegar Beriman VII – 8
Gambar 7.3 Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Tegar Beriman VII – 9
Gambar 7.4 Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Tegar Beriman VII – 10
Gambar 7.5 Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Tegar Beriman VII – 11
Gambar 7.6 Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Pabuaran VII – 16
Gambar 7.7 Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Pabuaran VII – 17
Gambar 7.8 Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Pabuaran VII – 18
Gambar 7.9 Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Pabuaran VII – 19
Gambar 8.1 Lokasi Perencanaan 1 Kawasan Tegar Beriman VIII – 5
Gambar 8.2 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 1 VIII – 6
Gambar 8.3 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 1 VIII – 6
Gambar 8.4 Lokasi Perencanaan 2 Kawasan Tegar Beriman VIII – 8
Gambar 8.5 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 2 VIII – 9
Gambar 8.6 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 2 VIII – 9
Gambar 8.7 Lokasi Perencanaan 3 Kawasan Tegar Beriman VIII – 10
Gambar 8.8 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 3 VIII – 11
Gambar 8.9 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 3 VIII – 11
Gambar 8.10 Lokasi Perencanaan 4 Kawasan Tegar Beriman VIII – 12
Gambar 8.11 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 4 VIII – 13
Gambar 8.12 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 4 VIII – 13
Gambar 8.13 Lokasi Perencanaan 5 Kawasan Tegar Beriman VIII – 14
Gambar 8.14 Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 5 VIII – 15
Gambar 8.15 Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 5 VIII – 15
Gambar 9.1 Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1 IX – 1
Gambar 9.2 Kondisi Eksisting Lokasi 1 IX – 2
Gambar 9.3 Pembagian Segmen Lokasi 1 IX – 3
Gambar 9.4 Detail Lokasi 1 IX – 4
Gambar 9.5 Kondisi Eksisting Lokasi 2 IX – 5
Gambar 9.6 Pembagian Segmen Lokasi 2 IX – 6
Gambar 9.7 Detail Lokasi 2 IX – 7
Gambar 9.8 Kondisi Eksisting Lokasi 3 IX – 8
Gambar 9.9 Pembagian Segmen Lokasi 3 IX – 9
Gambar 9.10 Detail Lokasi 3 IX – 10
Gambar 9.11 Kondisi Eksisting Lokasi 4 IX – 11
Gambar 9.12 Pembagian Segmen Lokasi 4 IX – 12
Gambar 9.13 Detail Lokasi 4 IX – 13
Gambar 9.14 Kondisi Eksisting Lokasi 5 IX – 14
Gambar 9.15 Pembagian Segmen Lokasi 5 IX – 15
Gambar 9.16 Detail Lokasi 5 IX – 16
RPKPP Kabupaten Bogor
v
LAPORAN FINAL
Tabel 2.1 Kriteria, Indikator & Parameter Penentuan Kecamatan Prioritas II – 6
Tabel 2.2 Kriteria, IndikatorDalam Menetapkan Longlist Kawasan Prioritas II – 7
Tabel 2.3 Kriteria, Indikator & Parameter Penilaian Seleksi II – 7
Tabel 2.4 Penilaian Kawasan Prioritas Kabupaten Bogor II – 8
Tabel 2.5 Skoring Seleksi Kecamatan II – 8
Tabel 2.6 Matriks Hasil Penilaian Kawasan Permukiman Prioritas II – 12
Tabel 3.1 Wilayah Administrasi Kawasan Tegar Beriman III – 1
Tabel 3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Tegar Beriman III – 3
Tabel 3.3 Tabel Pemanfaatan Lahan III – 6
Tabel 3.4 Kepadatan Bangunan Di Kawasan Tegar Beriman & Pabuaran III – 8
Tabel 3.5 Jumlah Panjang Jalan di Kabupaten Bogor III – 13
Tabel 3.6 Inventaris Jalan di Kota Cibinong III – 14
Tabel 3.7 Profil Cabang Pelayanan Air Minum Kabupaten Bogor III – 18
Tabel 3.8 Perhitungan Timbulan & Pengangkutan Sampah III – 21
Tabel 3.9 Sarana Pengolahan Sampah di Kabupaten Bogor III – 22
Tabel 3.10 Dimensi Tanki Septik Biosfer Anaerobik III – 25
Tabel 3.11 Wilayah Administrasi Kawasan Pabuaran III – 26
Tabel 3.12 Proyeksi Pemanfaatan Lahan Kawasan Pabuaran III – 28
Tabel 3..13 Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Pabuaran III – 30
Tabel 3.14 Proyeksi Pemanfaatan Lahan Kawasan Pabuaran III – 30
Tabel 3.15 Kepadatan Bangunan di Kawasan Pabuaran III – 33
Tabel 4.1 Wilayah Administrasi pada Kawasan Prioritas Tegar Beriman IV – 1
Tabel 4.1 Wilayah Administrasi pada Kawasan Prioritas Pabuaran IV – 3
Tabel 4.3 Banyaknya pelanggan disetiap cabang PDAM di kab. Bogor IV – 15
Tabel 4.4 Dimensi Tangki septic Biofilter Anaerobik IV – 17
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Kapasitas Tangki Biofilter Anaerobikdari Fiber IV – 19
Tabel 8.1 Tabel Penilaian Untuk Penentuan Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1 IV – 19
Tabel 8.2 Daftar Kegiatan Pembangunan Fisik di Lokasi Prioritas IV – 19
Tabel 8.3 Tabel Penilaian Untuk Elemen Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1 IV – 19
DAFTAR TABEL
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 1
LAPORAN FINAL
4.1. KAWASAN TEGAR BERIMAN
4.1.1. Deliniasi Sub Kawasan Permukiman
Pada tahap ini dan selanjutnya, sesuai dengan RPKPP, deliniasi kawasan
pembahasan meliputi kawasan permukiman baik eksisting maupun rencana
kota (gambar 4.1). Kawasan Tegar Beriman dibagi menjadi:
a. Kawasan Tegar Beriman 1 (TB-1)
Terdiri dari RW 04 Tengah, RW 04,01 dan 12 Pakansari.
Luas : 856.482 m2 (85,64 Ha)
b. Kawasan Tegar Beriman 2 (TB-2)
Terdiri dari RW 05, 06, 08, 11 Pakansari.
Luas : 830.686 m2 (83,06 Ha)
Gambar 4.1
Delinasi Kawasan Tegar Beriman
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 2
LAPORAN FINAL
4.1.2. Identifikasi Potensi & Permasalahan Sub Kawasan Tegar Beriman
a. Sektor Bangkim
1) Jalan
Gambar 4.2
Analisa Jaringan Jalan Kawasan TB-1
1
2 4
3
5 8
7 6
1 2
3 4
5 6
7 8
Kondisi jalan di Sub Kawasan TB1 sebagian besar relatif baik, kecuali pada beberapa
segmen jalan yang mengalami kerusakan atau karena jalan masih berupa jalan setapak
tanah.
Sebagian besar jalan tidak dilengkapi saluran drainase
Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah
Terbatasnya lebar jalan untuk sirkulasi mobil.
Rencana pengembangan jalan baru berupa jalan poros di sekitar Jl. H. Minggu yang
mengubungkan Jl. Tegar Beriman & Jl. Curug
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 3
LAPORAN FINAL
Gambar 4.3
Kondisi Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-1
A1
A2
A3
1
5
9
2
3
8
6
7
A4
4
A5
A6
Kondisi jalan rusak/kurang baik Kondisi jalan relatif baik
2
1
3
13 16
15
17
12
4
11 10
9
14 8
6
5
7
1
2
3
8 9
4
5
6
17 16
14
15 13
12
11
10
B1 B2
B3
B4
B5
B6
B7 B8 B9
B10
B11
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
9 1
8
2 3
4 7
5
6
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 4
LAPORAN FINAL
NO SEGME
N KONDISI EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)
A1 1 - 5
Lebar jalan 4,0 m
bermaterialkan aspal dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.
664 298,80 531,2
A2 2 - 9
Lebar jalan 2,00 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan masih cukup
baik.
335 105,50 134
A3 3 - 8
Lebar jalan 3 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.
114 42,75 68,4
A4 4 - 7
Lebar jalan 3 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.
337 126,37 202,2
A5 6 - 7
Lebar jalan 3 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.
250 93,75 150
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 5
LAPORAN FINAL
NO SEGME
N KONDISI EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)
A6 7 - 8
Lebar jalan 3 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.
224 84,00 134,4
B1 1 - 2
Lebar jalan 2,70 m
bermaterialkan aspal dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.
329 888,30 177,6
B2 3 - 12
Lebar jalan 2,70 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan masih cukup
baik.
224 604,80 120,9
B3 5 - 6
Lebar jalan 4 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.
234 936,00 187,2
B4 6 - 7
Lebar jalan 4,8 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.
811 3.892,80 778,5
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 6
LAPORAN FINAL
NO SEGME
N KONDISI EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)
B5 4 - 12
Lebar jalan 3 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.
274 822,00 164,4
B6 3 - 13
Lebar jalan 2,7 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.
224 604,80 120,9
B7 6 - 8
Lebar jalan 1,5 m bermaterialkan beton dengan kondisi jalan yang cukup baik.
233 349,50 69,9
B8 – B 11
8 – 10
Lebar jalan 1,5 m bermaterialkan beton dengan kondisi jalan yang cukup baik.
424 636,00 127,2
B12 15 – 16
Lebar jalan 1,2 m bermaterialkan beton dan tanah dengan kondisi jalan yang kurang baik.
204 306,00 48,9
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 7
LAPORAN FINAL
NO SEGME
N KONDISI EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)
B13 15 - 17
Lebar jalan 1,2 m bermaterialkan beton dan tanah dengan kondisi jalan yang kurang baik.
62 74,4 14,8
C1 1 – 7
Lebar jalan 4,00 m
bermaterialkan aspal dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.
836 501,60 668,8
C2 2 – 8
Lebar jalan 3,00 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan masih cukup
baik.
274 123,30 164,4
C3 3 – 4
Lebar jalan 2,50 m
bermaterialkan aspal yang
masih bisa dilewati
120 45,00 60
C4 5 – 6
Lebar jalan 2,00 m
bermaterialkan aspal yang
masih bisa dilewati
62 18,60 24,8
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 8
LAPORAN FINAL
NO SEGME
N KONDISI EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)
C5 9 – 11
Lebar jalan 3,00 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang masih baik.
218 98,10 130,8
C6 10 – 17
Lebar jalan 3,50 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang sudah
rusak.
1.450 761,25 1.015
C7 12 – 13
Lebar jalan 2,00 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang cukup baik.
265 79,50 106
C8 14 – 15
Lebar jalan 2,00 m
bermaterialkan beton dengan
kondisi jalan yang cukup baik.
256 76,80 102,4
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 9
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI DIMENSI (m)
POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SEGMEN LEBAR PANJANG
TB1 A1 (1-5) 3,0 664 Jalan merupakan akses penghubung
menuju Kampung Curug dan RSUD
Cibinong
Kondisi jalan rusak dan
tidak adanya drainase
Adanya genangan air karena
banyaknya jalan yang
bergelombang
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
A2 (2-9) 2,0 335 Sebagai jalan penghubung jalan
Tegar Beriman dengan permukiman
warga
Jalan hanya bisa dilewati oleh
pejalan kaki dan kendaran
roda dua saja
Perbaikan diperlukan untuk pelebaran
jalan dan adanya kerusakan di
beberapa titik
A3 (3-8) 2,50 114 Jalan lingkungan penghubung dari
H. Minggu menuju permukiman
warga sekitar
Sebagian jalan sudah di
beton dan lapisan aspal
Memudahkan akses menuju
permukiman
A4 (4-7) 2,50 337 Kondisi jalan cukup baik dengan
beton dan sedikit aspal pada
materialnya
Sebagian jalan sudah di
beton dan lapisan aspal
Memudahkan akses menuju
permukiman
A5 (6-7) 2,50 250 Akses alternatif dari jalan Curug
menuju permukiman warga
Jalan hanya bisa dilalui
oleh pejalan kaki dan
kendaran roda dua saja
Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus
dengan drainase
A6 (7-8) 2,50 224 Salah satu akses menuju pesantren Kondisi jalan sangat baik
dengan material beton
dan lapisan aspal pada
beberapa titik
Jalan menuju pesantren sudah
diperbaiki dengan beton dan
lapisan aspal
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 10
LAPORAN FINAL
ASPEK
LOKASI
DIMENSI (m)
POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SEGMEN LEBAR PANJANG
JARINGAN
JALAN
TB1 B1 ( 1-2 ) 2,70 392 Merupakan akses Jalan permukiman
dari Jl.Tegar Beriman ke sekitar
permukiman dan RT 01
Kondisi Jalan rusak dan
sebagian masih tanah,
ukuran lebar jalan masuk
ke dalam makin kecil
Pada jalan tersebut sering
dilewati warga ,jalan tersebut
sulit dilalui karena banyaknya
jalan yang bergelombang
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan jalan lingkungan
tersebut
Banyak di lewati warga dai
Kampung Curug ke Jl Tegar Beriman
B2 ( 3-12)
2,7
224
Jalan sebagai akses lingkungan ke
perdalaman permukiman
Kondisi jalan baik tetapi
hanya dapat dilalui untuk
kendaraan tertentu
saja,akses menuju ke
Pesantren
Jalan hanya di lewati oleh
para santri dan masyarakat
hanya melewati sebagai akses
ke permukiman lainya yang
menghubungan dengan lokasi
di seberangnya atau
disebelahnya
Jalan telah baik untuk perbaikan belum
diperlukan dan pesantren tersebut bisa
untuk memperbaiki jalan yang ada
kerusakannya
Merupakan jalan pesantren bagi
sekolah pesantren dan anak anak
sekolah/warga yang akan menuju
jalan lainya yang bersebelahan
B3 ( 5-6) 4,00 234 Merupakan akses dari jl Tegar
beriman menuju Jl Raya Bogor dan
dapat dilalui kendaraan roda 4 ,
Kondisi jalan baik tetapi
pada bagian tertentu
banyak ada yang rusak
Banyaknya warga yang
melewati jalan ini sebagai
poros ke kawasan permukiman
Banyaknya rumah yang terkena
pembebasan jika terjadi pelebaran
jalan
Pada jalan ini merupakan jalan yang
sering dilalui kendaraan dan sebagai
jalan poros pada lingkungan di
dalam kawasan,yang dapat dituju
ke berbagai jalan lingkungan lainya
Banyaknya kendaraan
yang masuk pada jalan
ini maka setiap
kendaraan yang
berhadapan saling
,menepi
memudahkan akses ke
permukiman lainya
Masyarakat yang berada disekitar jalan
ini tidak bersedia untuk pelebaran jalan
jika terkena pembebasan tanahnya
Kurangya lebar jalan
yang sesuai dengan
kendaraan dua arah
B4 (6-7) 4,00 811 Merupakan akses dari Jl Tegar
beriman menuju Jl Raya Bogor dan
dapat dilalui kendaraan roda 4 ,
Kondisi jalan baik tetapi
pada bagian tertentu
banyak ada yang rusak
Banyaknya warga yang
melewati jalan ini sebagai
poros ke kawasan permukiman
Banyaknya rumah yang terkena
pembebasan jika terjadi pelebaran
jalan
Pada jalan ini merupakan jalan yang
sering dilalui kendaraan dan sebagai
jalan poros pada lingkungan di
dalam kawasan,yang dapat dituju
ke berbagai jalan lingkungan lainya
Banyaknya kendaraan
yang masuk pada jalan
ini maka setiap
kendaraan yang
berhadapan saling
,menepi
memudahkan akses ke
permukiman lainya
Masyarakat yang berada disekitar jalan
ini tidak bersedia untuk pelebaran jalan
jika terkena pembebasan tanahnya
Kurangya lebar jalan
yang sesuai dengan
kendaraan dua arah
B5 (4-12) 3,00 274 Merupakan jalan dari poros tengah
kawasan menuju Jl Tegar Beriman
Kurangnya lebar jalan,jika
dilewati kendaraan roda
4
memudahkan akses menuju
jalan Tegar Beriman
Sebagai jalan altenatif ke Jalan
Tegar Beriman
Kondisi jalan rusak pada
permukaa jalan tersebut
Sebagai jalan Alternatif menuju
dan ke jalan lainya
Jalan sudah ada perkerasan
dari Beton sebagian
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 11
LAPORAN FINAL
ASPEK
LOKASI
DIMENSI (m) POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
B6 (3-13) 1,5 224 Jalan menju jalan poros (Jalan
Curug)
banyak di gunakan penduduk
sekitanya sebagai jalan tembus ke
kawasan Tegar Beriman
Lokasi merupakan lahan
yang dimiliki Pondok
Pesantren
Jalan tersebut sangat baik
sebagai jalan tembus/jalan
pintas ke permukiman satu ke
permukiman lainya
Perlunya mendapat persetujuan dari
pondok pensantren tersebut
Jalan setapak ini masih
merupakan jalan yang
masih berupa tanah dan
berada di tengah
sawah/rawa
Kondisi lokasi jalan berada di
tengah sawah atau rawa
Lahan jalan setapak
tersebut dimiliki Pondok
Pesantren
Perlunya koordinasi dengan
pihak terkait dan pondok
Pesantren sendiri
B7 (6-8) 1,5 233 Jalan lingkungan permukiman yang
berada di tengah permukiman
menengah kebawah
Jalan masih berupa
tanah dan rusak
akse jalan ini merupakan jalan
yang yang digunakan
masyarakat sekitarya sebagai
jalan satu2nya
Masyarakat permukiman tidak mau
pelebaran jika tanahnya terkena
pelebaran jalan
Banyak di gunakan bagi
pejalan kaki dan
pengedara roda 2
perlunya untuk membuka jalan
lain yang dapat menembus
jalan ke permukiman
lain,sehingga memudahkan
akses ke permukiman lainya
Banyak rumah dan lahan kosong yang
terkena pelebaran
B8 (8-10) 1,5 424 Jalan lingkungan permukiman yang
berada pada kontur yang rendah
sebagian jalan masih
berupa tanah dan
sebagian sudah di beton
sering adanya genangan air
yang meluap dari rawa
bisa digunakan sebagai akses jalan
menuju jalan curug
banyak digunakan
pejalan kaki dan
kendaraan beroda 2
karena akses jalan utama
cukup jauh masyarakat
membuat jalan sendiri menuju
jalan curug
masyarakat akhirnya membuat jalan
terdekat menuju jalan curug hasil
swadaya dari warga setempat
B9(11-14) 1,5 204 Jalan lingkungan permukiman yang
berada pada permukiman
menengah kebawah
kondisi jalan masih
berupa tanah
B10(19-
20)
1,2 62 satu-satunya penghubung antar
jalan lingkungan
sebagian jalan masih
berupa tanah
lokasi berada ditengah sawah
dan rawa
perlunya perbaikan jalan atas kerjasama
pemerintah dan pemilik tanah
B11(19-
21)
1,2 116 satu-satunya penghubung antar
jalan lingkungan
jalan sudah di beton
dengan kondisi rusak
memudahkan akses penduduk
perlunya koordinasi dengan
pihak pesantren
perlunya perbaikan jalan atas kerjasama
pemerintah dan pemilik tanah
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 12
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI DIMENSI (m)
POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SEGMEN LEBAR PANJANG
JARINGAN
JALAN
TB1
C1 ( 1-7 ) 4,00 836 Merupakan jalan penghubung dari
Jl. Raya bogor menuju permukiman
atau Jl. Tegar beriman.
Kondisi jalan sudah
bermaterialkan beton di
beberapa titik dan
selebihnya kondisi rusak
Pada jalan tersebut sering
dilewati warga ,jalan tersebut
sulit dilalui karena banyaknya
jalan yang bergelombang
Jalan telah baik untuk perbaikan belum
diperlukan dan pesantren tersebut bisa
untuk memperbaiki jalan yang ada
kerusakannya
C2 ( 2-8) 3,00 274 Salah satu jalan alternative dari jalan
raya bogor menuju jalan kp. curug
Kondisi jalan sudah
bermaterialkan beton di
beberapa titik dan
selebihnya kondisi rusak
Pada jalan tersebut sering
dilewati warga ,jalan tersebut
sulit dilalui karena banyaknya
jalan yang bergelombang
C3 (3-4) 2,50 120 Merupakan jalan menuju
permukiman warga
Kondisi jalan baik tetapi
pada bagian tertentu
banyak ada yang rusak
Banyaknya warga yang
melewati jalan ini ke kawasan
permukiman
Banyaknya rumah yang terkena
pembebasan jika terjadi pelebaran
jalan
C4 (5-6) 2,00 62 Meruakan jalan menuju permukiman
warga
Kondisi jalan baik tetapi
pada bagian tertentu
banyak ada yang rusak
Banyaknya warga yang
melewati jalan ini ke kawasan
permukiman
Banyaknya rumah yang terkena
pembebasan jika terjadi pelebaran
jalan
C5 (9-11) 3,00 218 Sebagai jalan altenatif ke Jalan
Curug
Kondisi jalan rusak pada
permukaa jalan tersebut
Sebagai jalan Alternatif menuju
dan ke jalan lainya
Jalan sudah ada perkerasan
dari Beton sebagian
C6 (10-17) 3,50 1.450 Jalan menju jalan poros (Jalan
Curug)
Banyak di gunakan penduduk
sekitanya sebagai jalan tembus ke
kawasan Tegar Beriman dan RSUD
Cibinong
Kondisi jalan baik tetapi
pada bagian tertentu
banyak ada yang rusak
Jalan tersebut sangat baik
sebagai jalan tembus/jalan
pintas ke permukiman satu ke
permukiman lainya
Jalan telah baik untuk perbaikan belum
diperlukan dan pesantren tersebut bisa
untuk memperbaiki jalan yang ada
kerusakannya
C7 (12-13) 2,00 265 Jalan lingkungan permukiman yang
berada di tengah permukiman
menengah kebawah
akse jalan ini merupakan jalan
yang yang digunakan
masyarakat sekitarya
C8 (14-15) 2,00 256 Jalan lingkungan permukiman yang
berada pada kontur yang rendah
akse jalan ini merupakan jalan
yang yang digunakan
masyarakat sekitarya
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 13
LAPORAN FINAL
Gambar 4.4
Analisa Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-2
1
1 2
3 4
5 6
7 8
2
3
4
5
6
7
3
Kondisi jalan di Sub Kawasan TB2 sebagian besar relatif belum memadai, banyak terdapat
kerusakan dan berlubang.
Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah
Terbatasnya lebar jalan untuk sirkulasi mobil.
Rencana pengembangan jalan baru berupa jalan kolektor penghubung kompleks stadion dan Tol
Jagorawi
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 14
LAPORAN FINAL
Gambar 4.5
Kondisi Ruas Jalan di Sub Kawasan TB-2
Kondisi jalan relatif baik
1
A5
Kondisi jalan rusak/kurang baik
10 10
B1 B2
2 3 4
5 6
7
8
10
11
9
1 2
3 5 6
7 8 9
11
12 13 14
15
16 17
2 1
3 4
5 6
7
8 9
4
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 15
LAPORAN FINAL
NO SEGMEN EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M2) VOLUME (M3)
D1 1 – 4
Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.
376 169,20 225,6
D2 2 – 7
Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan
tanah dengan kondisi jalan masih
cukup baik.
365 109,50 146
D3 3 – 6
Lebar jalan 2,50 m bermaterialkan
tanah dengan kondisi jalan yang
masih baik.
123 46,12 61,5
D4 5 – 11
Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.
736 331,20 441,6
D5 8 – 9
Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.
111 49,95 66,6
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 16
LAPORAN FINAL
D6 8 – 10
Lebar jalan 2,50 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.
214 80,25 107
E1 1 – 10
Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.
1.042 547,05 729,4
E2 2 – 15
Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan
beton dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.
481 108,22 144,3
E3 3 – 4
Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan
beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.
184 41,4 55,2
E4 5 – 17
Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan
beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.
50 11,25 15
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 17
LAPORAN FINAL
E5 6 – 14
Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah mulai rusak.
228 51,30 68,4
E6 7 – 13
Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.
181 40,72 126,7
E7 8 – 12
Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan
beton dengan kondisi yang masih
baik
279 83,7 111,6
E8 9 – 15
Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.
1.100 577,5 770
E9 11 – 8
Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak
521 156,30 208,4
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 18
LAPORAN FINAL
E10 15 – 1
Lebar jalan 3,50 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.
378 170,10 264,6
E11 16 - 17
Lebar jalan 1,50 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi yang mulai
rusak
210 47,25 63
F1 1 – 4
Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
masih baik.
757 340,65 454,2
F2 2 – 3
Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan
beton dengan kondisi jalan masih
cukup baik.
313 93,90 125,2
F3 4 – 5
Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan
beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.
365 109,50 146
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 19
LAPORAN FINAL
F4 1 – 6
Lebar jalan 2,00 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
cukup baik.
580 174 232
F5 7 – 10
Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan
beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.
752 338,40 451,2
F6 7 – 9
Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan
tanah dengan kondisi jalan yang
cukup baik.
155 69,75 93
F7 8 – 9
Lebar jalan 3,00 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.
190 85,50 114
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 20
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI DIMENSI (m)
POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SECTION LEBAR PANJANG
JARINGAN
JALAN
RW 05 D1 (1-4) 3,0 Jalan merupakan akses penghubung
antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR
Kondisi jalan rusak parah dengan
tidak adanya drainase
Sempitnya jalan tidak memungkinkan
untuk adanya pelebaran jalan
Perbaikan jalan dan drainase perlu
dilakukan mengingat minimnya akses
menuju permukiman dari jalan raya gor
D2 (2-7) 2,0 Sebagai jalan penghubung jalan
Kampung Kandang dengan permukiman
warga
Kondisi jalan kurang baik dengan
tidak adanya saluran drainase
Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan
kaki dan kendaran roda dua saja
Perbaikan diperlukan untuk pelebaran
jalan dan adanya kerusakan di beberapa
titik
D3 (3-6) 2,50 Sebagai jalan penghubung jalan
Kampung Kandang dengan permukiman
warga
Memudahkan akses menuju
permukiman
D4 (5-11) 3,00 Sebagai jalan penghubung antara jalan
Kampung Kandang dengan Jl. GOR
Kondisi jalan rusak parah dengan
tidak adanya drainase
Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan
kaki dan kendaran roda dua saja
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
D5 (8-9) 3,00 Sebagai jalan penghubung warga dari
permukiman menuju Jl. GOR
Kondisi jalan yang sudah rusak pada
beberapa titik
Sebagian jalan sudah dibeton dengan
realisasi warga
Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus
dengan drainase
D6 (8-10) 2,50 Akses menuju permukiman warga Kondisi jalan baik walau
bermaterialkan tanah
jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan
kaki dan kendaran roda dua saja
belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 21
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI DIMENSI (m)
POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
SECTION LEBAR PANJANG
JARINGAN
JALAN
RW 06 E1 (1-10) 3,50 1.042 Jalan merupakan akses penghubung
antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR
Kondisi jalan rusak dengan tidak
adanya drainase
Sempitnya jalan tidak memungkinkan
untuk adanya pelebaran jalan
Perbaikan jalan dan drainase perlu
dilakukan mengingat minimnya akses
menuju permukiman dari jalan raya gor
E2 (2-15) 1,50 481 Sebagai jalan penghubung jalan
Kampung Kandang dengan permukiman
warga
Kondisi jalan kurang baik dengan
satu sisi saluran drainase
Perbaikan diperlukan untuk pelebaran
jalan dan adanya kerusakan di beberapa
titik
E3 (3-4) 1,50 184 Sebagai jalan penghubung jalan
Kampung Kandang dengan permukiman
warga
kondisi jalan kurang baik dengan
satu sisi saluran drainase
perbaikan diperlukan untuk pelebaran
jalan dan adanya kerusakan di beberapa
titik
E4 (5-17) 1,50 50 Sebagai jalan penghubung jalan
Kampung Kandang dengan permukiman
warga
Kondisi jalan rusak parah dengan
tidak adanya drainase
Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan
kaki dan kendaran roda dua saja
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
E5 (6-14) 1.50 228 Sebagai jalan penghubung jalan
Kampung Kandang dengan permukiman
warga
kondisi jalan rusak parah dengan
tidak adanya drainase
memudahkan akses menuju
permukiman
E6 (7-13) 1,50 181 Sebagai jalan penghubung warga dari
permukiman menuju jalan raya gor
Kondisi jalan yang sudah rusak pada
beberapa titik
Sebagian jalan sudah dibeton dengan
realisasi warga
Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus
dengan drainase
E7 (8-12) 2,00 279 Sebagai jalan penghubung jalan
Kampung Kandang dengan permukiman
warga
kondisi jalan rusak parah dengan
tidak adanya drainase
memudahkan akses menuju
permukiman
E8 (9-15) 3,50 1.100 Jalan merupakan akses penghubung
antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR
Kondisi jalan rusak dengan tidak
adanya drainase
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
E9 (11-8) 2,00 521 Sebagai jalan penghubung jalan
kampung kandang dengan permukiman
warga
Kondisi jalan rusak parah dengan
tidak adanya drainase
Memudahkan akses menuju
permukiman
E10 (15-1) 3,00 378 Sebagai alternative jalan dari Jalan Raya
Bogor menuju jalan Kampong Kandang
Kondisi jalan rusak dengan tidak
adanya drainase
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
E11 (16-17) 1,50 210 Sebagai jalan poros penghubung
permukiman penduduk
Kondisi jalan masih berupa tanah Masih banyaknya lahan kosong
sehingga memudahkan penyerapan
air
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 22
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI DIMENSI (m)
POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
SECTION LEBAR PANJANG
JARINGAN
JALAN
RW 11 F1 (1-4) 3,0 757 Jalan merupakan akses penghubung
antara Jalan Raya Bogor dan Jalan GOR
Kondisi jalan rusak parah dengan
tidak adanya drainase
Sempitnya jalan tidak memungkinkan
untuk adanya pelebaran jalan
Perbaikan jalan dan drainase perlu
dilakukan mengingat minimnya akses
menuju permukiman dari jalan raya gor
F2 (2-3) 3,0 313 Sebagai jalan penghubung Jalan
Kampung Kandang dengan permukiman
warga
Kondisi jalan kurang baik dengan
tidak adanya saluran drainase
Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan
kaki dan kendaran roda dua saja
Perbaikan diperlukan untuk pelebaran
jalan dan adanya kerusakan di beberapa
titik
F3 (4-5) 2,0 365 Sebagai jalan penghubung jalan
Kampung Kandang dengan permukiman
warga
Memudahkan akses menuju
permukiman
F4 (1-6) 2,0 580 Sebagai jalan penghubung Jalan
Kampung Kandang dengan permukiman
warga
Jalan hanya bisa dilewati oleh pejalan
kaki dan kendaran roda dua saja
Perbaikan diperlukan untuk pelebaran
jalan dan adanya kerusakan di beberapa
titik
F5 (7-10) 3,0 752 Sebagai jalan penghubung warga dari
permukiman menuju Jalan Raya Bogor
Kondisi jalan kurang baik dengan
tidak adanya saluran drainase
Sebagian jalan sudah dibeton dengan
realisasi warga
F6 (7-9) 3,0 155 Sebagai jalan penghubung warga dari
permukiman menuju Jalan Raya Bogor
Kondisi jalan kurang baik dengan
tidak adanya saluran drainase
Perbaikan diperlukan untuk pelebaran
jalan dan adanya kerusakan di beberapa
titik
F7 (8-9) 3,0 190 Sebagai jalan penghubung warga dari
permukiman menuju Jalan Raya Bogor
Kondisi jalan kurang baik dengan
tidak adanya saluran drainase
Sempitnya jalan tidak memungkinkan
untuk adanya pelebaran jalan
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 23
LAPORAN FINAL
2) Drainase
Gambar 4.6
Analisa Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-1
1
2 4
3
5 8
7 6
1 2
3 4
5 6
7 8
Kondisi Sub Kawasan TB1 sebagian besar tidak memiliki saluran drainase
Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah
Lebar drainase antara 30-80 cm
Situ Pemkab dan Kebantenan dapat berperan sebagai resapan dan tujuan ailiran air
permukaan.
Sungai Cikumpa merupakan saluran drainase primer yang melintasi kawasan.
Situ Kebantenan, Situ Cikaret dan Situ Pemkab letaknya berdekatan
Rencana pengembanga situ sebagai fungsi ekologis dan wisata
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 24
LAPORAN FINAL
A1
A2
A3
1
5
9
2
3
8
6
7
A4
4
A5
A6
Terdapat Saluran Drainase Tidak Ada saluran Drainase
2
1
3
13 16
15
17
12
4
11 10
9
14 8
6
5
7
1
2
3
8 9
4
5
6
17 16
14
15 13
12
11
10
B1 B2
B3
B4
B5
B6
B7 B8 B9
B10
B11
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
Gambar 4.9
Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2
9 1
8
2 3
4 7
5
6
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 25
LAPORAN FINAL
NO SECTION EKSISTING KETERANGAN PANJANG Saluran (M) LUAS (M3) VOLUME (M3)
A1 1 - 5
Tidak memiliki saluran
drainase
A2 2 - 9
Tidak memiliki saluran
drainase
A3 3 - 8
Terdapat saluran drainase
satu sisi dengan lebar 30 cm 114 10,26 20,5
A4 4 - 7
Terdapat saluran drainase
satu sisi dengan lebar 30 cm 337 30,33 60,6
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 26
LAPORAN FINAL
A5 6 - 7
Tidak memiliki saluran
drainase
A6 7 - 8
Terdapat saluran drainase
satu sisi dengan lebar 30 cm 224 20,16 4,32
B1 1 - 2
Tidak memiliki saluran
drainase
B2 3 - 12
Tidak memiliki saluran
drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 27
LAPORAN FINAL
B3 5 - 6
Tidak memiliki saluran
drainase
B4 6 - 7
Tidak memiliki saluran
drainase
B5 4 - 12
Tidak memiliki saluran
drainase
B6 3 - 13
Tidak memiliki saluran
drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 28
LAPORAN FINAL
B7 6 - 8
Tidak memiliki saluran
drainase
B8 – B 11
8 – 10
Tidak memiliki saluran
drainase
B12 15 – 16
Tidak memiliki saluran
drainase
B13 15 - 17
Tidak memiliki saluran
drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 29
LAPORAN FINAL
C1 1 – 7
Tidak memiliki saluran
drainase
C2 2 – 8
Tidak memiliki saluran
drainase
C3 3 – 4
Tidak memiliki saluran
drainase
C4 5 – 6
Tidak memiliki saluran
drainase
C5 9 – 11
Tidak memiliki saluran
drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 30
LAPORAN FINAL
C6 10 – 17
Tidak memiliki saluran
drainase
C7 12 – 13
Tidak memiliki saluran
drainase
C8 14 – 15
Tidak memiliki saluran
drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 31
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI DIMENSI (m) POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
SECTION LEBAR PANJANG
SALURAN
DRAINASE
TB1 A1 (1-5) 664 Topografi lokasi lebih tinggi
dibanding Jalan Tegar Beriman dan
jalan menuju Kampung Curug
Kondisi jalan rusak dan
tidak adanya drainase
Adanya genangan air karena
banyaknya jalan yang
bergelombang
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
A2 (2-9) 335 Sebagai jalan penghubung Jalan
Tegar Beriman dengan permukiman
warga
Kondisi jalan cukup baik
walau tanpa drainase
Perbaikan diperlukan untuk
memperbaiki jalan yang ada
kerusakannya di beberapa titik
A3 (3-8) 114 Sebagian jalan sudah ada
perbaikan dari warga
Kondisi jalan baik walau
tanpa adanya drainase
Belum adanya perbaikan pada jalan
tersebut
A4 (4-7) 337 Kondisi jalan cukup baik dengan
beton dan sedikit aspal pada
materialnya
Kondisi jalan baik walau
tidak adanya drainase
Perbaikan belum perlu dilakukan
A5 (6-7) 250 Topografi lokasi lebih tinggi
dibandingkan dengan jalan
lingkungan sekelilingnya
Kondisi jalan masih
kurang baik dengan
drainase berada di salah
satu sisi
Jalan yang cenderung
menurun memudahkan aliran
air
Perbaikan jalan bisa dilakukan sekaligus
dengan drainase
A6 (7-8) 224 Salah satu akses menuju pesantren Kondisi jalan sangat baik
dengan material beton
dan lapisan aspal pada
beberapa titik
Jalan menuju pesantren sudah
diperbaiki dengan beton dan
lapisan aspal
Perbaikan belum diperlukan dan
pesantren tersebut bisa untuk
memperbaiki jalan yang ada
kerusakannya
Kondisi jalan baik dengan
drainase pada satu sisi
Jalan yang lebih tinggi dari
rumah warga, sehingga aliran
air menuju drainase buatan
pada rumah tersebut.
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 32
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI
DIMENSI (m)
POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
SECTION LEBAR PANJANG
SALURAN DRAINASE TB1 B1 ( 1-2 ) - 392 Topografi lokasi lebih tinggi dibanding
Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju
Kampung Curug
Kondisi jalan rusak dan tidak
adanya drainase
Adanya genangan air karena
banyaknya jalan yang
bergelombang
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
B2 ( 3-12) 0,3 224 Kondisi jalan baik dengan
drainase pada satu sisi
Jalan yang lebih tinggi dari rumah
warga, sehingga aliran air menuju
drainase buatan pada rumah
tersebut.
Perbaikan belum diperlukan dan pesantren
tersebut bisa untuk memperbaiki jalan yang
ada kerusakannya
B3 ( 5-6) 0,3 234 Masih adanya tanah kosong membantu
penyerapan air lebih cepat
Kondisi jalan baik dengan
drainase pada satu sisi
Luapan air pada setu seringkali
membuat genangan
Perbaikan bisa dilakukan pada setu yang
terdapat didekat lokasi
B4 (6-7) 0,3 811 Adanya rawa dan kali cikumpa
membantu penyaluran air
Kondisi jalan baik dengan
drainase pada satu sisi
Tidak mengalirnya air pada rawa
seringkali membuat genangan air
Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang
berada dekat dengan lokasi
B5 (4-12) 0,3 274 Topografi lokasi lebih tinggi
dibandingkan dengan jalan lingkungan
sekelilingnya
Kondisi jalan masih cukup
baik dengan drainase
berada di salah satu sisi
Jalan yang cenderung menurun
memudahkan aliran air
Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang
berada dekat dengan lokasi
B6 (3-13) 0,3 224 Adanya rawa dan kali cikumpa
membantu penyaluran air
Lokasi merupakan lahan
yang dimiliki pondok
pesantren
Kondisi jalan baik dengan
drainase pada satu sisi
Jalan yang lebih tinggi dari rumah
warga, sehingga aliran air menuju
drainase buatan pada rumah
tersebut.
Perbaikan belum diperlukan dan pesantren
tersebut bisa untuk memperbaiki jalan yang
ada kerusakannya
B7 (6-8) 0,3 233 Masih adanya tanah kosong membantu
penyerapan air lebih cepat
Kondisi jalan baik dengan
drainase pada satu sisi
Jalan yang cenderung menurun
memudahkan aliran air
Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang
berada dekat dengan lokasi
B8 (8-10) - 424 Masih adanya tanah kosong membantu
penyerapan air lebih cepat
Kondisi jalan baik walau
tidak ada saluran drainase
Jalan yang cenderung menurun
memudahkan aliran air
Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang
berada dekat dengan lokasi
B9(11-14) 0,3 204 Masih adanya tanah kosong membantu
penyerapan air lebih cepat
Kondisi jalan baik walau
tidak ada saluran drainase
Jalan yang cenderung menurun
memudahkan aliran air
Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang
berada dekat dengan lokasi
B10(19-20) - 62 Lokasi berada di tengah sawah dan
rawa serta dekat dengan sungai
Kondisi jalan baik walau
tidak ada saluran drainase
Air masih bisa diserap tanah atau
aliran air yang langsung menuju
rawa
Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang
berada dekat dengan lokasi
B11(19-21) - 116 Lokasi berada di tengah sawah dan
rawa serta dekat dengan sungai
Kondisi jalan baik walau
tidak ada saluran drainase
Air masih bisa diserap tanah atau
aliran air yang langsung menuju
rawa
Perbaikan bisa dilakukan pada rawa yang
berada dekat dengan lokasi
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 33
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI DIMENSI (m) POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
SECTION LEBAR PANJANG
SALURAN
DRAINASE
TB1 C1 ( 1-7 ) - topografi lokasi lebih rendah
dibanding jalan raya bogor dan jalan
menuju kampung curug
Kondisi Jalan rusak pada
beberapa titik dan tidak
adanya drainase
adanya genangan air karena
banyaknya jalan yang
bergelombang
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
C2 ( 2-8) - Kondisi jalan baik dan
tidak memiliki saluran
drainase
jalan yang lebih tinggi dari
rumah warga, sehingga aliran
air menuju drainase buatan
pada rumah tersebut.
perbaikan belum diperlukan dan
pesantren tersebut bisa untuk
memperbaiki jalan yang ada
kerusakannya
C3 (3-4)
- masih adanya tanah kosong
membantu penyerapan air lebih
cepat
Kondisi jalan baik dan
tidak memiliki saluran
drainase
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
C4 (5-6)
- adanya lahan yang masih kosong
membantu penyerapan air
Kondisi jalan baik dan
tidak memiliki saluran
drainase
Perbaikan bias dilakukan dengan
pembuatan saluran drainase
C5 (9-11)
- topografi lokasi lebih tinggi
dibandingkan dengan jalan
lingkungan sekelilingnya
Kondisi Jalan rusak pada
beberapa titik dan tidak
adanya drainase
jalan yang cenderung menurun
memudahkan aliran air
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
C6 (10-
17)
adanya lahan kosong membantu
penyaluran air
Kondisi jalan baik dengan
drainase pada satu sisi
jalan yang lebih tinggi dari
rumah warga, sehingga aliran
air menuju drainase buatan
pada rumah tersebut.
Perbaikan bias dilakukan dengan
pembuatan saluran drainase
C7 (12-
13)
- masih adanya tanah kosong
membantu penyerapan air lebih
cepat
Kondisi jalan baik dan
tidak memiliki saluran
drainase
jalan yang cenderung menurun
memudahkan aliran air
Perbaikan bias dilakukan dengan
pembuatan saluran drainase
C1 ( 1-7 ) - masih adanya tanah kosong
membantu penyerapan air lebih
cepat
Kondisi jalan baik dan
tidak memiliki saluran
drainase
jalan yang cenderung menurun
memudahkan aliran air
Perbaikan bias dilakukan dengan
pembuatan saluran drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 34
LAPORAN FINAL
Gambar 4.8
Analisa Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2
1
1 2
3 4
5 6
7 8
2
3
4
5
6
7
3
Kondisi Sub Kawasan TB2 sebagian besar tidak memiliki saluran drainase
Rawan genangan air di beberapa jalan dengan kemiringan rendah
Lebar drainase yang ada umumnya 30 cm
Sungai Cikumpa merupakan saluran drainase primer yang melintasi kawasan.
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 35
LAPORAN FINAL
Terdapat Saluran Drainase Tidak Ada saluran Drainase
Gambar 4.7
Kondisi Jaringan Drainase di Sub Kawasan TB-2
1
A5
10 10
B1 B2
2 3 4
5 6
7
8
10
11
9
1 2
3 5 6
7 8 9
11
12 13 14
15
16 17
2 1
3 4
5 6
7
8 9
4
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 36
LAPORAN FINAL
NO SEGMEN EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M3) VOLUME (M3)
D1 1 – 4
Tidak memiliki saluran drainase
D2 2 – 7
Tidak memiliki saluran drainase
D3 3 – 6
Tidak memiliki saluran drainase
D4 5 – 11
Tidak memiliki saluran drainase
D5 8 – 9
Tidak memiliki saluran drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 37
LAPORAN FINAL
D6 8 – 10
Tidak memiliki saluran drainase
E1 1 – 10
Tidak memiliki saluran drainase
E2 2 – 15
Saluran drainase berada di satu
sisi dengan lebar 30 cm 481 43,29 86,5
E3 3 – 4
Saluran drainase berada di satu
sisi dengan lebar 30 cm 184 16,56 33,1
E4 5 – 17
Tidak adanya saluran drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 38
LAPORAN FINAL
E5 6 – 14
Tidak adanya saluran drainase
E6 7 – 13
Tidak adanya saluran drainase
E7 8 – 12
Tidak adanya saluran drainase
E8 9 – 15
Tidak adanya saluran drainase
E9 11 – 8
Tidak adanya saluran drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 39
LAPORAN FINAL
E10 15 – 1
Tidak adanya saluran drainase
E11 16 - 17
Tidak adanya saluran drainase
F1 1 – 4
Tidak memiliki saluran drainase
F2 2 – 3
Tidak memiliki saluran drainase
F3 4 – 5
Tidak memiliki saluran drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 40
LAPORAN FINAL
F4 1 – 6
Tidak memiliki saluran drainase
F5 7 – 10
Tidak memiliki saluran drainase
F6 7 – 9
Tidak memiliki saluran drainase
F7 8 – 9
Tidak memiliki saluran drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 41
LAPORAN FINAL
2) Sektor Bangkim
1) Perumahan Dan Lingkungannya
Gambar 4.10
Analisa Perumahan dan Lingkungan di Kawasan TB-1
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
2 3 4
5
6
8
9
10
11
14
15
13
16
1
7
Tipologi perumahan sub kawasan TB1 adalah perumahan swadaya dan terkelompok-
kelompok berdasarkan kepemilikan lahan dan hubungan kekeluargaan
Tedapat perumahan formal Cibinong Residence di RW 12 Pakansari
Terdapat lahan kosong yang sudah dipersiapkan untuk perumahan teratur/formal di RW 04
Kel. Tengah, namun hingga kini belum dikembangkan.
Kondisi infrastruktur perumahan pada beberapa bagian belum memadai (jalan, sanitasi,
drainase dsb)
Draft RDTR mengarahkan pengembangan lahan non terbangun menjadi permukiman
dengan kepadatan rendah/tinggi
Sudah berdiri beberapa hunian di area sempadan Sungai Cikumpa. Area sempadan Situ
Kebantenan yang mulai dirambah permukiman ada sisi timur (RW 04 Pakansari).
Lahan non terbangun sebagian besar berupa tegalan dan kebun kosong.
Kecenderungan pertumbuhan perumahan formal yang pesat di koridor Tegar Beriman
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
12
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 42
LAPORAN FINAL
RTH blok a : tegalan, kebun campuran, berbatasan langsung dengan Situ Pemkab
RTH blok b : tegalan, kebun campuran berada diantara permukiman
RTH blok c : lahan kosong untuk pengembangan perumahan
RTH blok d : lahan kosong untuk pengembangan perumahan
RTH blok e : tegalan, kebun campuran
RTH blok f : tegalan, kebun campuran, berbatasan langsung dengan Situ Kebantenan
RTH blok g : sawah, berbatasan langsung dengan Situ Kebantenan & S. Cikumpa
RTH blok h : tegalan, berbatasan dengan S. Cikumpa, berada diantara permukiman
RTH blok i : tegalan, berada diantara permukiman
RTH blok j : kebun campuran berada diantara permukiman, berbatasan dengan S. Cikumpa,
RTH blok k : kebun campuran berada diantara permukiman, berbatasan dengan S. Cikumpa,
RTH blok l : tegalan, kebun campuran berada diantara permukiman
RTH blok m : tegalan, kebun campuran berada diantara permukiman & sempadan S. Cikumpa
RTH blok n : tegalan, berbatasan dengan S. Cikumpa, berada diantara permukiman
a
b
c d
e
f
g
h
i j
k l
m
1
n
2
3
4
1 2
3 4
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 43
LAPORAN FINAL
No Aspek Lokasi Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan
1 Fisik
RW 04, RW
12,Pakansari
Berbatasan dengan fungsi perdagangan dan jasa di tepi Jalan Raya Tegar Beriman yang menjadi poros utama Kawasan Tegar Beriman dan pusat pemerintahan Kabupaten Bogor menjadi daya tarik perkembangan sektor perumahan dan kegiatan pelayanan lainnya
Tipologi perumahan mayoritas adalah perumahan swadaya di RW 04 Kelurahan Tengah dan RW 04, RW 012 Kelurahan Pakansari
Tipologi perumahan adalah perumahan swadaya dan terkelompok-kelompok berdasarkan kepemilikan lahan
Banyaknya rumah-rumah kontrakan (rumah petak)
Kepadatan bangunan eksisting <50% - 80% di RW 04 Kelurahan Tengah dan RW 04, RW 012 Kelurahan Pakansari
Cepatnya prospek perkembangan perumahan formal maupun swadaya di Kawasan Tegar Beriman belum diikuti dengan pengawasan dan pengendalian yang sesuai perizinan yang berlaku
RW 04
Tengah &
Pakansari
Potensi lahan kosong untuk dikembangkan sebagai lahan perumahan dan RTH serta fasilitas penunjangnya di RW 04 Kelurahan Tengah, RW 04 Kelurahan Pakansari
Lahan non terbangun kondisinya tidak terawat, berawa dan penuh belukar di RW 04 Kelurahan Tengah, RW 04 Kelurahan Pakansari
Ketersediaan lahan kosong akan menarik investor untuk mengembangan perumahan maupun perdagangan dan jasa sehingga membutuhkan pengaturan sejak awal
Pemenuhan kebutuhan backlog perumahan
Pematangan lahan yang cukup sulit karena kondisi lapangan
Clean & clear kepemilikan lahan
RW 04
Tengah &
Pakansari
Sudah berkembang perumahan formal di RW 12 Kelurahan Pakansari dan lahan yang sudah dimiliki pengembang perumahan formal di RW 04 Kelurahan Tengah
Banyaknya pembangunan rumah atau bangunan lainnya yang tidak sesuai peruntukan dan atau lokasi yang diizinkan
Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah dan kegiatan perdagangan dan jasa
Perkembangan koridor Jalan Raya Bogor sebagai kawasan perdagangan dan jasa serta industri akan meningkatkan kebutuhan penyediaan perumahan baik formal maupun swadaya
Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah dan kegiatan perdagangan dan jasa
Belum ada penerapan aturan pembangunan di sempadan sungai
RW 04
Pakansari
Lahan non terbangun sempadan sungai dan situ berperan sebagai resapan air
Sungai dan situ dapat berpotensi menjadi pusat kegiatan wisata
Sempadan sungai berpotensi menjadi ruang untuk pembuatan jalur pedestrian penghubung antar permukiman.
.Muncul ladang & tambak yang tidak jelas kepemilikannya
Terdapat tambak ikan permanen di RW 04 Pakansari
Fungsi pengendalian agar RTH kawasan tetap minimal 30%
Menjaga fungsi lindung sungai
Membuat jalur pedestrian sepanjang sungai
RTH sebagai buffer antar permukiman
Menyelaraskan pengembangan sempadan situ dengan permukiman.
Membuat area sungai sebagai “area depan”
Resistensi masyarakat terhadap pemanfaatan lahan privat untuk kepentingan publik
Belum ada penerapan aturan pembangunan di sempadan sungai
Belum ada koordinasi perencanaan area sekitar situ yg berbatasan dgn permukiman.
Pembangunan komersial sering mengabaikan keberadaan RTH public
RW 04
Tengah &
Pakansari
Potensi lahan kosong untuk dikembangkan
sebagai lahan perumahan dan RTH serta
fasilitas penunjangnya
Lahan non terbangun sempadan sungai dan
situ berperan sebagai resapan air
Lahan non terbangun kondisinya tidak terawat,
berawa dan penuh belukar.
Muncul ladang & tambak yang tidak jelas
kepemilikannya
Ketersediaan lahan kosong akan menarik
investor untuk mengembangan perumahan
maupun perdagangan dan jasa sehingga
membutuhkan pengaturan sejak awal
Pemenuhan kebutuhan backlog perumahan
Fungsi pengendalian agar RTH kawasan
tetap minimal 30%
RTH sebagai buffer antar permukiman
Clean & clear kepemilikan lahan
Resistensi masyarakat terhadap
pemanfaatan lahan privat untuk
kepentingan publik
Pembangunan komersial sering
mengabaikan keberadaan RTH publik
RW 04
Pakansari
Sungai dan situ dapat berpotensi menjadi
pusat kegiatan wisata
Sempadan sungai berpotensi menjadi ruang
untuk pembuatan jalur pedestrian
Terdapat tambak ikan permanen di RW 04
Kel.Pakansari.
Ada rencana perluasan pesantren di RW 04 Kel.
Pakansari, hingga masuk ke dalam sempadan
Membuka akses antar ruang publik
Menjaga fungsi lindung sungai
Membuat jalur pedestrian sepanjang sungai
Menyelaraskan pengembangan sempadan
Belum ada penerapan aturan
pembangunan di sempadan sungai
Belum ada koordinasi perencanaan area
sekitar situ yg berbatasan dgn
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 44
LAPORAN FINAL
No Aspek Lokasi Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan
penghubung antar permukiman.
sungai Cikumpa
Terdapat beberapa bangunan rumah di dalam
area sempadan sungai Cikumpa dan setu
Kebantenan di RW 04 Kel. Pakansari.
situ dengan permukiman.
Membuat area sungai sebagai “area depan”
permukiman.
2 Non Fisik
RW 04
Tengah, RW
04, RW
12,Pakansari
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia
Mayoritas penduduk adalah masyarakat menengah ke bawah
Banyaknya penduduk pengontrak mengakibatkan tingginya heterogenitas penduduk
Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya ruang publik
Kepemilikan lahan sebagian besar milik masyarakat.
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia menyebabkan tingginya tingkat komodifikasi lahan
Penduduk yang heterogen karena banyaknya pengontrak
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan
Penyadaran masyarakat akan pentingnya RTH publik
Tingkat kesadaran masyarakat dalam pembangunan permukiman masih rendah
Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan masih rendah
Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan (pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan pemeliharaan saluran drainase)
RW
12,Pakansari
Arahan tata ruang peruntukan ruang di kawasan Tegar Beriman adalah sebagai zona industri perdagangan dan jasa, pemerintahan, perumahan kepadatan sedang
Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan kepadatan sedang
Perlu adanya pengaturan sejak awal dalam pembangunan perdagangan dan jasa, zona industry dan pengembangan perumahan dan permukiman kepadatan sedang
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan perumahan dan permukiman pada peruntukan rencana kawasan perdagangan dan jasa
Belum ditetapkannya RDTR Kecamatan Cibinong sebagai sebuah produk hukum penataan ruang yang berlaku di Kawasan Tegar Beriman
Kurangnya pengawasan di lapangan atas penerapan IMB
RW 04
Tengah, RW
04, RW
12,Pakansari
Pengembangan RTH sebagai ruang publik merupakan usaha untuk membuat wadah bagi terwujudnya interaksi sosial antar warga kshusunya dan dengan pengunjung dari luar kawasan
Dengan di bukanya kawasan Setu Kebantenan sebagai area wisata, maka dampak positif akan terbukanya lapangan kerja baru semakin meningkat
Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah ruang publik dan ruang terbuka hijau
Perubahan ‘mind set’ masyarakat setempat menuju pola pikir yang lebih mementingkan kepentingan bersama/publik dibandingkan dengan kepentingan individu
Pembangunan fisik fungsi-fungsi komersial sering mengabaikan pentingnya keberadaan sebuah ruang publik dan fungsi liundung serta tata hijau,
sehingga pembangunan ruang terbuka
hijau tidak menjadi prioritas peningkatan
kualitas kawasan.
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 45
LAPORAN FINAL
Gambar 4. 11
Analisa Perumahan & Lingkungan di Kawasan TB-2
1
4
Tipologi perumahan sub kawasan TB2 adalah perumahan swadaya dan
terkelompok-kelompok berdasarkan kepemilikan lahan dan hubungan
kekeluargaan
Kondisi infrastruktur perumahan pada beberapa bagian belum memadai (jalan,
sanitasi, drainase dsb)
Lahan non terbangun yang sedang proses pematangan untuk perumahan formal
berada di RW 08 Pakansari
Draft RDTR mengarahkan pengembangan lahan non terbangun menjadi
permukiman dengan kepadatan sedang
Lahan non terbangun sebagian besar berupa tegalan dan sawah
3
10
9
5
7
6
8
14
15
12 13
2
1 2 3
4 5
6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 46
LAPORAN FINAL
Gambar 4. 12
Kondisi Perumahan & Lingkungan di Kawasan TB-2
RTH blok a : kebun campuran, berada diantara permukiman
RTH blok b : lahan kosong untuk pengembangan perumahan
RTH blok c : sawah, berada diantara permukiman dan sempadan S. Cikumpa
RTH blok d : sawah, kebun campuran, berada diantara permukiman dan sempadan S. Cikumpa
RTH blok e : sawah, kebun campuran, berada diantara permukiman & pabrik
RTH blok f : sawah, kebun campuran
RTH blok g : sawah, kebun campuran
RTH blok n : kebun campuran, berada diantara permukiman
a
b
c
d
e
f
g
h 1
2
3
4
5
6
1 2
3 4
5 5
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 47
LAPORAN FINAL
No Aspek Lokasi Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan
1 Fisik
RW 05, 06,
07, 08, 11, 12
Pakansari
Berbatasan dengan fungsi perdagangan dan jasa di tepi Jalan Raya Bogor yang menjadi poros utama Kabupaten Bogor dimana kegiatan ini
Tipologi perumahan mayoritas adalah perumahan swadaya di RW 05, RW 06, RW 07, RW 08, RW 11 dan RW 012 Kelurahan Pakansari
Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah
Tipologi perumahan adalah perumahan swadaya dan terkelompok-kelompok berdasarkan kepemilikan lahan
Banyaknya rumah-rumah kontrakan (rumah petak)
Kepadatan bangunan eksisting <50% - 80% di RW 05, RW 06, RW 07, RW 08, RW 11 dan RW 012 Kelurahan Pakansari
Cepatnya prospek perkembangan perumahan formal maupun swadaya di Kawasan Tegar Beriman belum diikuti dengan pengawasan dan pengendalian yang sesuai perizinan yang berlaku
Kurangnya pengawasan di lapangan atas penerapan IMB
RW 08
Pakansari
Pembangunan Stadion Kabupaten Bogor yang akan memicu peningkatan intensitas kegiatan non perumahan
Meningkatnya harga tanah di kawasan sekitar kawasan stadion
Kondisi eksisting kawasan di sekitar stadion dalah perumahan swadaya dan lahan kosong yang akan rentan dengan peningkatan intensitas kegiatan non perumahan akibat perkembangan stadion
Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah dan kegiatan perdagangan dan jasa
RW 05, 06,
07, 08, 11, 12
Pakansari
Potensi lahan kosong di RW 08, RW 07, RW 06 dan RW 011 Kelurahan Pakansari untuk dikembangkan sebagai lahan perumahan dan RTH serta fasilitas penunjangnya
Lahan-lahan kosong tersebut telah dimanfaatkan sebagai perkebunan atau ladang oleh pemiliknya atau disewakan pada penggarap
Ketersediaan lahan kosong akan menarik investor untuk mengembangan perumahan maupun perdagangan dan jasa sehingga membutuhkan pengaturan sejak awal
Pemenuhan kebutuhan backlog perumahan
Pematangan lahan yang cukup sulit karena kondisi lapangan
Clean & clear kepemilikan lahan
Kurangnya pengawasan di lapangan atas penerapan IMB
Belum ditetapkannya RDTR Kecamatan Cibinong sebagai sebuah produk hukum penataan ruang yang berlaku di Kawasan Tegar Beriman
RW
05,Pakansari
Mulai berkembang perumahan formal di RW 05 Kelurahan Pakansari
Banyaknya pembangunan rumah atau bangunan lainnya yang tidak sesuai peruntukan dan atau lokasi yang diizinkan
Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah
Perkembangan koridor Jalan Raya Bogor sebagai kawasan perdagangan dan jasa serta industri akan meningkatkan kebutuhan penyediaan perumahan baik formal maupun swadaya
Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah dan kegiatan perdagangan dan jasa
Belum ada penerapan aturan pembangunan di sempadan sungai
RW 05, 06,
07, 08, 11, 12
Pakansari
Sudah terbentuknya jaringan jalan lingkungan yang menjangkau seluruh lingkungan permukiman namun perlu peningkatan kualitas
Jalan lingkungan banyak yang masih berupa jalan setapak tanah
Jalan-jalan lingkungan belum dilengkapi saluran drainase
Membuka akses perumahan dan permukiman dengan ruang publik lainnya dan antar ruang publik
Terbatasnya anggaran Pemerintah Daerah untuk pembangunan sarana infrastruktur
Kondisi fisik lingkungan kawasan yang bergelombang pada RW 08 akan berpengaruh pada penyediaan saluran drainase
RW 05, 06,
07, 08, 11, 12
Potensi lahan kosong untuk
dikembangkan sebagai lahan
Lahan non terbangun kondisinya tidak
terawat, berawa dan penuh belukar.
Ketersediaan lahan kosong akan menarik
investor untuk mengembangan
Clean & clear kepemilikan lahan
Resistensi masyarakat terhadap
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 48
LAPORAN FINAL
No Aspek Lokasi Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan
Pakansari perumahan dan RTH serta fasilitas
penunjangnya
Muncul ladang & tambak yang tidak jelas
kepemilikannya
perumahan maupun perdagangan dan
jasa sehingga membutuhkan pengaturan
sejak awal
Pemenuhan kebutuhan backlog
perumahan
Fungsi pengendalian agar RTH kawasan
tetap minimal 30%
RTH sebagai buffer antar permukiman
pemanfaatan lahan privat untuk
kepentingan publik
Pembangunan komersial sering
mengabaikan keberadaan RTH publik
RW 05, 08,
Pakansari
Lahan non terbangun sempadan
sungai berperan sebagai resapan air
Sungai dapat berpotensi menjadi
pusat kegiatan wisata
Sempadan sungai berpotensi
menjadi ruang publik dalam bentuk
jalur pedestrian penghubung antar
permukiman.
Terdapat beberapa bangunan rumah di
dalam area sempadan sungai Cikumpa di
RW 05 dan RW 08 Kel. Pakansari.
Menjaga fungsi lindung sungai
Membuat jalur pedestrian sepanjang
sungai sebagai ruang publik
Menyelaraskan pengembangan
sempadan sungai dengan permukiman.
Membuat area sungai sebagai “area
depan”
Belum ada penerapan aturan
pembangunan di sempadan sungai
Belum adanya koordinasi perencanaan
area sempadan sungai dengan area
permukiman.
2 Non Fisik
RW 05, 06,
07, 08, 11, 12
Pakansari
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia
Mayoritas penduduk adalah masyarakat menengah ke bawah
Banyaknya penduduk pengontrak mengakibatkan tingginya heterogenitas penduduk
Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya ruang publik
Kepemilikan lahan sebagian besar milik masyarakat.
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia menyebabkan tingginya tingkat komodifikasi lahan
Penduduk yang heterogen karena banyaknya pengontrak
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan
Penyadaran masyarakat akan pentingnya RTH publik
Tingkat kesadaran masyarakat dalam pembangunan permukiman masih rendah
Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan masih rendah
Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan (pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan pemeliharaan saluran drainase)
RW 05, 06,
07, 08, 11, 12
Pakansari
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan pemanfaatan ruang di kawasan Tegar Beriman Sub Kawasan 2 adalah sebagai zona industry, perdagangan dan jasa, pemerintahan, perumahan kepadatan sedang dan RTH pada kawasan stadion.
Minimnya pemahaman masyarakat atas pentingnya IMB dalam melaksanakan pembangunan rumah
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan kepadatan sedang
Perlu adanya pengaturan sejak awal dalam pembangunan perdagangan dan jasa, zona industry dan pengembangan perumahan dan permukiman kepadatan sedang
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan perumahan dan permukiman pada peruntukan rencana kawasan perdagangan dan jasa
Kurangnya pengawasan di lapangan atas penerapan IMB
Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan waktu pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, zona industry, pemerintahan dan perumahan dan permukiman kepadatan sedang
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 49
LAPORAN FINAL
3) Sektor PLP
1) Air Minum
Gambar 4. 13
Analisa Kebutuhan Air minum di Kawasan TB-1
1
2
4
3
5
3
7 6
1 2
3 4
5 6
Sub Kawasan TB1 sebagian besar belum dilayani oleh PDAM, kecuali pada area permukiman yang dekat
dengan Jl. Tegar Beriman & Jl. Raya Bogor
Sebagian besar permukiman menggunakan sumur dangkal/pompa. ( 70 %)
Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada penyediaan Jaringan air minum.
Kwalitas air tanah dangkal /dalam rata rata cukup baik , kecuali didaerah yang berawa.
Cakupan pelayanan PDAM sebesar 15%, sumur 70% dan kran umum 5%
Daerah Perumahan swadaya menggunakan sumur dangkal dan sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan
sehari hari , karena kwalitasnya cukup baik sedangkan rumah rumah yang terjangkau PDAM menggunakan
air PAM.
Daerah Kec . Cibinong merupakan daerah pengembangan air minum dari PDAM sesuai dengan target MD’S
tahun 2015 78 % penduduk .yang harus terlayani PDAM .
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 50
LAPORAN FINAL
NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
1 FISIK Air tanah didataran tinggi ini kwalitasnya cukup Baik
Jarak Tangki septik ke sumur gali/pompa < 10m, berpotensi mencemari air tanah
Memanfaatkan sumber air tanah sebagai sumber kebutuhan rumah tangga.
Sumber air yang tercemar tangki septik tidak layak dikonsumsi untuk masak dan minum.
Berpotensi sebagai pengembangan pelayanan PDAM , atau dikerjasamakan dengan pihak swasta
Didaerah kawasan swadaya masih banyak yang belum terlayani PDAM
Keterbatasan Jaringan PDAM, belum mencapai kelokasi Cakupan pelayanan PDAM sangat rendah , 15 %
Daerah padat menyebabkan jarak tangki septik ke sumur pompa < 10m, menyebabkan pencemaran sumber air baku
Karena kepadatan tinggi tidak ada lahan untuk menggeser letak septik tank.
Kurangnya sosialisasi, sehingga kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sangat kecil, juga pengawasan di lapangan, dan minimnya pelayanan PDAM karena keterbatasan jaringan air minum PDAM diperumahan Swadaya .
Cakupan pelayanan air bersih di Kec. Cibinong sebesar 15,54%., perlu Pengembangan daerah pelayanan, bila perlu dapat mengundang pihak swasta untuk membantu Pengembangan pelayanan air minum.
Keterbatasan sumber air baku di wilayah Kel. Tegar beriman untuk pengembangan dan kuantitas air tanah pada musim kemarau cenderung berkurang
Keterbasan dana untuk pengembangan jaringan Air minum Jaringan air minum belum terpasang seluruhnya
2 Ekonomi Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia
Mayoritas penduduk perumahan swadaya adalah masyarakat menengah ke bawah
Penduduk yang mayoritas pengontrak kurang memperhatikan lingkungan
Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan masih rendah
3 Sosial
Jumlah penduduk yang cukup besar Banyaknya penduduk pengontrak mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitarnya
Penduduk yang heterogen karena banyaknya pengontrak, tidak merasa memiliki , kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan lingkungan, sangat rendah ( jarak antara septik tank dan sumur Pompa/gali < 10 m ) , juga pemeliharaan sarana lingkungannya sangat rendah.
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan
4
Sarana dan Prasarana
Potensi lahan kosong untuk dikembangkan sebagai lahan perumahan dan RTH serta fasilitas penunjangnya
Kawasan perumahan dan permukiman swadaya belum tersedia fasilitas Kran Umum (untuk memenuhi kebuthan minum dan memasak)
Sulit Lokasi untuk kran umum, dibutuhkan pembebasan tanah.
Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah untuk pembangunan sarana infrastruktur
5
Tata Ruang (RDTR)
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan lahan sebagai perumahan padat, saat ini merupakan Perumahan Kepadatan rendah dan sedang
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan kepadatan sedang
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan perumahan dan permukiman pada peruntukan rencana kawasan perdagangan dan jasa, serta jaringan air minum yang dibutuhkan.
Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan waktu pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 51
LAPORAN FINAL
Gambar 4. 14
Analisa Kebutuhan Air Minum di Kawasan TB-2
1
1 2
3
2
3
Sub Kawasan TB2 sebagian besar belum dilayani oleh PDAM, kecuali pada area permukiman yang dekat
dengan Jl. GOR & Jl. Raya Bogor
Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada penyediaan air minum.
Sumber Air bersih yang dipergunakan penduduk adalah :
- Sebagian rumah rumah yang dilalui jaringan air minum dilayani PDAM. ( 15 %)
- Menggunakan sumur gali dan sumur dalam (70 %)
- Menggunakan Kran umum ( 5%)
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 52
LAPORAN FINAL
NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
1 FISIK Air tanah didataran tinggi ini kwalitasnya cukup baik
Jarak Tangki septik ke sumur gali/pompa < 10m, berpotensi mencemari air tanah
Memanfaatkan sumber air tanah sebagai sumber kebutuhan rumah tangga.
Sumber air yang tercemar tangki septik tidak layak dikonsumsi untuk masak dan minum.
Berpotensi sebagai pengembangan pelayanan PDAM , atau dikerjasamakan dengan pihak swasta
Didaerah kawasan swadaya masih banyak yang belum terlayani PDAM
Keterbatasan Jaringan PDAM, belum mencapai kelokasi Cakupan pelayanan PDAM sangat rendah , 15 %
Daerah padat menyebabkan jarak tangki septik ke sumur pompa < 10m, menyebabkan pencemaran sumber air baku
Karena kepadatan tinggi tidak ada lahan untuk menggeser letak septik tank.
Kurangnya sosialisasi, sehingga kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sangat kecil, juga pengawasan di lapangan, dan minimnya pelayanan PDAM karena keterbatasan jaringan air minum PDAM diperumahan Swadaya .
Cakupan pelayanan air bersih di Kec. Cibinong sebesar 15,54%., perlu Pengembangan daerah pelayanan, bila perlu dapat mengundang pihak swasta untuk membantu Pengembangan pelayanan air minum.
Keterbatasan sumber air baku di wilayah Kel. Tegar beriman untuk pengembangan dan kuantitas air tanah pada musim kemarau cenderung berkurang
Keterbasan dana untuk pengembangan jaringan Air minum
Jaringan air minum belum terpasang seluruhnya
2 Ekonomi Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia
Mayoritas penduduk perumahan swadaya adalah masyarakat menengah ke bawah
Penduduk yang mayoritas pengontrak kurang memperhatikan lingkungan
Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan masih rendah
3 Sosial
Jumlah penduduk yang cukup besar Banyaknya penduduk pengontrak mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitarnya
Penduduk yang heterogen karena banyaknya pengontrak, tidak merasa memiliki , kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan lingkungan, sangat rendah ( jarak antara septik tank dan sumur Pompa/gali < 10 m ) , juga pemeliharaan sarana lingkungannya sangat rendah. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,
menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan
4
Sarana dan Prasarana
Potensi lahan kosong untuk dikembangkan sebagai lahan perumahan dan RTH serta fasilitas penunjangnya
Kawasan perumahan dan permukiman swadaya belum tersedia fasilitas Kran Umum (untuk memenuhi kebuthan minum dan memasak)
Sulit Lokasi untuk kran umum, dibutuhkan pembebasan tanah.
Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah untuk pembangunan sarana infrastruktur
5
Tata Ruang (RDTR)
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan lahan sebagai perumahan padat, saat ini merupakan Perumahan Kepadatan rendah dan sedang
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan kepadatan sedang
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan perumahan dan permukiman pada peruntukan rencana kawasan perdagangan dan jasa, serta jaringan air minum yang dibutuhkan.
Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan waktu pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 53
LAPORAN FINAL
2) Air Limbah
Gambar 4. 15
Analisa Kebutuhan Air Limbah di Kawasan TB-1
1
2
4
3
3
5
6
1 2
3 4
5 6
Sub Kawasan TB1 sebagian besar belum memiliki pengelolaan air limbah yang memadai
Penanganan air limbah dengan cara dibuang ke sungai, diolah di septic tank, disalurkan di
ruang terbuka, dan disalurkan ke kolam.
Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada pengolahan air limbah
Air Limbah diwilayah Tegar Beriman 1 , diperumahan swadaya , sebagian besar menggunakan
septik tank / cubluk untuk mengolah air limbah dari WC, sedangkan air limbah hasil mandi dan
mencuci baju dan piring dialirkan ke saluran draenase setempat. Masih banyak air limbah dari
WC yang langsung dialirkan ke Saluran terdekat, yang menyebabkan pencemaran sungai dan
saluran
Diperumahan swadaya jarak septik tank dan sumur gali < 10 m , karena lahan yang yang
terbatas ini menyebabkan pencemaran sumber air yang digunakan penduduk, hal ini dapat
diatasi dengan peluasan jaringan pelayanan PDAM ke Perumahan swadaya agar masyarakat
mengkonsumsi air yang memenuhi nsyarat kesehatan.
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 54
LAPORAN FINAL
NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
TEMA : AiIR LIMBAH
No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan
Lingkungan bersih dan sehat , mengurangi
pencemaran air sungai
Kurangnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan
lingkungan
2.tidak memiliki tangki septik
3. Masih banyak rumah
1.Kurangnya sosialisasi tentang
pentingnya pengolahan air imbah
sebelum dibuang ke badan air
penerima 2. terbatasnya lahan untuk
IPAL komunal
Kepedulian masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan sangat minim
2. keterbatasan kemampuan
Ekonomi
Untuk daerah perumahan swadaya dengan
topografi tinggi cocok diterapkan System
Setempat ataupun terpusat, untuk daerah
rawa , cocok di terapkan system septik
tank dengan Biofilter , menggunakan IPAL
Fabrikasi, agar tidak mencemari air tanah,
atau IPAL komunal
1. Sulitnya mendapatkan lokasi
IPAL komunal
1. Kurangnya sosialisasi dan
pemahaman penduduk akan
pentingnya pengolahan air limbah
2. Septik tank yang ada tidak
memenuhi persyaratan teknis yag
berlaku,
Kepedulian masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan sangat minim
Penerapan sistem pengolahan air limbah
komunal
Septik tank yang ada tidak
memnuhi syarat teknis ,tanpa
bidang resapan , meresap
kedalam tanah seperti cubluk.
Rendahnya keterlibatan
masyarakat dalam pengelolaan air
limbah .
Rendahnya kepedulianm
masyarakat terhadap lingkungan
· Tingkat kesadaran masyarakat
dalam pembangunan
permukiman masih rendah
· Tingkat kesadaran masyarakat
dalam hal kebersihan lingkungan
masih rendah
Pertumbuhan penduduk yang
sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana
Belum diketahui pada dokumen
RDTR tahap dan waktu
pelaksanaan pengembangan
kawasan perdagangan dan jasa
3 Sosial
Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas
29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha
Banyaknya penduduk pengontrak
mengakibatkan tingginya
heterogenitas penduduk
Kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan (pengelolaan
sampah, pembuangan air limbah
dan pemeliharaan saluran
drainase)
4
Sarana dan
Prasarana
Potensi lahan kosong untuk dikembangkan
sebagai lahan fasilitas pengolahan air
limbah komunal
Pertumbuhan penduduk yang sangat
pesat, menyebabkan meningkatnya
kebutuhan sarana prasarana
infrastruktur yang dibutuhkan
Terbatasnya anggaran Pemerintah
daerah untuk pembangunan sarana
infrastruktur
5 Tata Ruang (RDTR)
kondisi eksisting yaitu perumahan
kepadatan rendah dan sedang
Penduduk yang mayoritas
pengontrak kurang memperhatikan
lingkungan
Fisik 1
Pada Rencana Pola Ruang
peruntukan Perdagangan dan
Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan tinggi, memerlukan
pengolahan air limbah yang
terorganisir ,cocok diterapkan
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan
perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan
perdagangan dan jasa
sarana air limbah yang ada
diperumahan swadaya belum
memenuhi syarat Teknis, tidak
kedap air , mirip seperti Cubluk,
rawan pencemaran .
2 Ekonomi
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang
masih tersedia
Mayoritas penduduk adalah
masyarakat menengah ke bawah
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 55
LAPORAN FINAL
Gambar 4. 16
Analisa Kebutuhan Air Limbah di Kawasan TB-2
1
Sub Kawasan TB2 sebagian besar belum memiliki pengelolaan air limbah yang memadai
Penanganan air limbah dengan cara dibuang ke sungai, diolah di septic tank, disalurkan di
ruang terbuka, dan disalurkan ke kolam.
Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada jaringan pengolahan air
limbah
1 2
3 4
5 6
7 8
1
2
3
4
5
6
7
8
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 56
LAPORAN FINAL
NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
TEMA : AiIR LIMBAH
No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan
Lingkungan bersih dan sehat , mengurangi
pencemaran air sungai
Kurangnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan
lingkungan
2.tidak memiliki tangki septik
3. Masih banyak rumah
1.Kurangnya sosialisasi tentang
pentingnya pengolahan air imbah
sebelum dibuang ke badan air
penerima 2. terbatasnya lahan untuk
IPAL komunal
Kepedulian masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan sangat minim
2. keterbatasan kemampuan
Ekonomi
Untuk daerah perumahan swadaya dengan
topografi tinggi cocok diterapkan System
Setempat ataupun terpusat, untuk daerah
rawa , cocok di terapkan system septik
tank dengan Biofilter , menggunakan IPAL
Fabrikasi, agar tidak mencemari air tanah,
atau IPAL komunal
1. Sulitnya mendapatkan lokasi
IPAL komunal
1. Kurangnya sosialisasi dan
pemahaman penduduk akan
pentingnya pengolahan air limbah
2. Septik tank yang ada tidak
memenuhi persyaratan teknis yag
berlaku,
Kepedulian masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan sangat minim
Penerapan sistem pengolahan air limbah
komunal
Septik tank yang ada tidak
memnuhi syarat teknis ,tanpa
bidang resapan , meresap
kedalam tanah seperti cubluk.
Rendahnya keterlibatan
masyarakat dalam pengelolaan air
limbah .
Rendahnya kepedulianm
masyarakat terhadap lingkungan
· Tingkat kesadaran masyarakat
dalam pembangunan
permukiman masih rendah
· Tingkat kesadaran masyarakat
dalam hal kebersihan lingkungan
masih rendah
Pertumbuhan penduduk yang
sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana
Belum diketahui pada dokumen
RDTR tahap dan waktu
pelaksanaan pengembangan
kawasan perdagangan dan jasa
3 Sosial
Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas
29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha
Banyaknya penduduk pengontrak
mengakibatkan tingginya
heterogenitas penduduk
Kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan (pengelolaan
sampah, pembuangan air limbah
dan pemeliharaan saluran
drainase)
4
Sarana dan
Prasarana
Potensi lahan kosong untuk dikembangkan
sebagai lahan fasilitas pengolahan air
limbah komunal
Pertumbuhan penduduk yang sangat
pesat, menyebabkan meningkatnya
kebutuhan sarana prasarana
infrastruktur yang dibutuhkan
Terbatasnya anggaran Pemerintah
daerah untuk pembangunan sarana
infrastruktur
5 Tata Ruang (RDTR)
kondisi eksisting yaitu perumahan
kepadatan rendah dan sedang
Penduduk yang mayoritas
pengontrak kurang memperhatikan
lingkungan
Fisik 1
Pada Rencana Pola Ruang
peruntukan Perdagangan dan
Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan tinggi, memerlukan
pengolahan air limbah yang
terorganisir ,cocok diterapkan
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan
perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan
perdagangan dan jasa
sarana air limbah yang ada
diperumahan swadaya belum
memenuhi syarat Teknis, tidak
kedap air , mirip seperti Cubluk,
rawan pencemaran .
2 Ekonomi
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang
masih tersedia
Mayoritas penduduk adalah
masyarakat menengah ke bawah
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 57
LAPORAN FINAL
3) Sampah
Gambar 4.17
Analisa Kebutuhan Tempat Sampah di Kawasan TB-1
1 2
4
3
5
3
6
1 2
3 4
5 6
Sub Kawasan TB1belum memiliki tempat pengolahan sampah terpadu.
Masyarakat membuang sampah umumnya masih di beberapa lahan kosong dan tepi jalan
Pada beberapa bagian, seringkali ditemukan bagian dari sungai/saluran yang juga menjadi
tempat pembuangan sampah
Di RW 04 Kel Tengah : sampah dikumpulkan di pekarangan rumah lalu dibakar atau
ditimbun didalam lubang., sebagian dibuang kekebun , sungai , bagi rumah yang terjangkau
truk dilayani oleh dinas kebersihan dan pertamanan.
Di RW 04, RW01 RW12 Kel .Pakansari sampah dikumpulkan dipekarangan lalu dibakar
atau ditimbun didalam lubang., sebagian dibuang kekebun , sungai , bagi rumah yang
terjangkau truk dilayani oleh dinas kebersihan dan pertamanan., Sedangkan RW 01 RT 01
, masyarakat membawa sampah ke TPS dijalan raya untuk diangkut oleh dinas kebersihan
dan pertamanan untuk diangkut Ke TPA, warga iuran tiap bulan per rumah RP 10.000.
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 58
LAPORAN FINAL
NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
TEMA PERSAMPAHAN
No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan
1.Kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan lingkungan
sarana dan prasarana persampahan
sangat kurang, lokasi TPS sulit
didapat.
Kepedulian dan pengetahuan
masyarakat terhadap pengelolaan
sampah sangat kurang
2. Dibawah Fly over di Kel
Pabuaran RT 02 Rw 02 sampah
betebaran ditepi sungai
Jalan menuju rumah swadaya tidak
cukup untuk gerobak sampah
,sempit dan bergelombang,
membuang sampah ditepi sungai
pengguna motor .
Pelayanan Dinas kebersihan dan
Pertamanan belum menjagkau
perumahan swadaya, tidak
terjangkau oleh TRUK
4
Sarana dan
Prasarana
Pengolahan sampah system 3R harus
segera diterapkan.
Masyarakat terbiasa
mengumpulkan sampah ditanam
dalam lubang dan dibakar , tidak
tersedia tempat sampah
Pertumbuhan penduduk yang sangat
pesat, menyebabkan meningkatnya
kebutuhan sarana prasarana
infrastruktur yang dibutuhkan
Terbatasnya anggaran Pemerintah
daerah untuk pembangunan sarana
infrastruktur
Fisik
1
Penerapan sistem pengolahan sampah 3R
untuk mengurangi jumlah sampah yang
diolah
Belum diketahui pada dokumen
RDTR tahap dan waktu
pelaksanaan pengembangan
kawasan perdagangan dan jasa5 Tata Ruang (RDTR)
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
lahan perumahan di sebelah timur Situ
Kebantenan sebagai Perumahan Kepadatan
Rendah sesuai dengan kondisi eksisting
yaitu perumahan kepadatan rendah dan
sedang
Pada Rencana Pola Ruang
peruntukan Perdagangan dan
Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan tinggi, memerlukan
pengolahan sampah yang
terorganisir ,cocok diterapkan
pengolahan komunal
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan
perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan
perdagangan dan jasa
Kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap kesehatan
lingkungan (pengelolaan sampah),
sangat kurang
2 Ekonomi
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang
masih tersedia dapat digunakan sebagai
sarana pengolahan sampah.
Mayoritas penduduk perumahan
swadaya, adalah masyarakat
menengah ke bawah
Penduduk yang mayoritas
pengontrak kurang memperhatikan
lingkungan
3 Sosial Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas
29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha
Banyaknya penduduk pengontrak
mengakibatkan tingginya
heterogenitas penduduk
Tingkat kesadaran masyarakat
dalam pembangunan permukiman
masih rendah
· Pertumbuhan penduduk yang
sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana
prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 59
LAPORAN FINAL
Gambar 4. 18
Analisa Kebutuhan Tempat Sampah di Kawasan TB-2
1
Sub Kawasan TB2 belum memiliki tempat pengolahansampah terpadu.
Masyarakat membuang sampah umumnya masih di beberapa lahan kosong dan tepi jalan
Pada beberapa bagian, seringkali ditemukan bagian dari sungai/saluran yang juga menjadi
tempat pembuangan sampah
1 2 3
4 5 6
7 8
1
2
3
4
5
6
7
8
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 60
LAPORAN FINAL
NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
TEMA PERSAMPAHAN
No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan
1.Kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan lingkungan
sarana dan prasarana persampahan
sangat kurang, lokasi TPS sulit
didapat.
Kepedulian dan pengetahuan
masyarakat terhadap pengelolaan
sampah sangat kurang
2. Dibawah Fly over di Kel
Pabuaran RT 02 Rw 02 sampah
betebaran ditepi sungai
Jalan menuju rumah swadaya tidak
cukup untuk gerobak sampah
,sempit dan bergelombang,
membuang sampah ditepi sungai
pengguna motor .
Pelayanan Dinas kebersihan dan
Pertamanan belum menjagkau
perumahan swadaya, tidak
terjangkau oleh TRUK
4
Sarana dan
Prasarana
Pengolahan sampah system 3R harus
segera diterapkan.
Masyarakat terbiasa
mengumpulkan sampah ditanam
dalam lubang dan dibakar , tidak
tersedia tempat sampah
Pertumbuhan penduduk yang sangat
pesat, menyebabkan meningkatnya
kebutuhan sarana prasarana
infrastruktur yang dibutuhkan
Terbatasnya anggaran Pemerintah
daerah untuk pembangunan sarana
infrastruktur
Fisik
1
Penerapan sistem pengolahan sampah 3R
untuk mengurangi jumlah sampah yang
diolah
Belum diketahui pada dokumen
RDTR tahap dan waktu
pelaksanaan pengembangan
kawasan perdagangan dan jasa5 Tata Ruang (RDTR)
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
lahan perumahan di sebelah timur Situ
Kebantenan sebagai Perumahan Kepadatan
Rendah sesuai dengan kondisi eksisting
yaitu perumahan kepadatan rendah dan
sedang
Pada Rencana Pola Ruang
peruntukan Perdagangan dan
Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan tinggi, memerlukan
pengolahan sampah yang
terorganisir ,cocok diterapkan
pengolahan komunal
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan
perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan
perdagangan dan jasa
Kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap kesehatan
lingkungan (pengelolaan sampah),
sangat kurang
2 Ekonomi
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang
masih tersedia dapat digunakan sebagai
sarana pengolahan sampah.
Mayoritas penduduk perumahan
swadaya, adalah masyarakat
menengah ke bawah
Penduduk yang mayoritas
pengontrak kurang memperhatikan
lingkungan
3 Sosial Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas
29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha
Banyaknya penduduk pengontrak
mengakibatkan tingginya
heterogenitas penduduk
Tingkat kesadaran masyarakat
dalam pembangunan permukiman
masih rendah
· Pertumbuhan penduduk yang
sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana
prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 61
LAPORAN FINAL
4.2. KAWASAN PABUARAN
4.2.1. Deliniasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran
Pada tahap ini dan selanjutnya, sesuai dengan RPKPP, deliniasi kawasan
pembahasan meliputi kawasan permukiman baik eksisting maupun rencana
kota(gambar 4.1). Kawasan Pabuaran dibagi menjadi:
a. Kawasan Pabuaran 1
Terdiri dari RW 04, 08,14 Pabuaran
Luas : 45,64 Ha
b. Kawasan Pabuaran 2
Terdiri dari RW 05, 07, 09 Pakansari.
Luas : 25 Ha
Gamabr 4.19
Deliniasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 62
LAPORAN FINAL
a. Sektor Bangkim
1) Jaringan Jalan
Gambar 4.20
Deliniasi Sub Kawasan Permukiman Pabuaran
Kondisi jalan masih sangat baik dengan material aspal.
Di beberapa bagian masih terda[at jalan dengan material tanah
Jalan lingkungan banyak yang masih berupa jalan setapak tanah
Ada beberapa lokasi titik jalan lokal dan lingkungan tidak tergenang air, hal ini dikarenakan ada
perbedaan ketinggian pada lokasi-lokasi tersebut..
1
1
2
3
4
5
6
2 3
4 5 6
7
8
9 7 8 9
10 11 12
10
11
12
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 63
LAPORAN FINAL
Gambar 4.21
Kondisi Ruas Jalan di Kawasan Pabuaran
1
17
2
3 4
5
15
6
7
8
9
10 11
12
13
14
1 2
3
4
5
6
7
8
9 10
11
Kondisi jalan rusak/kurang baik Kondisi jalan relatif baik
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 64
LAPORAN FINAL
NO SEGMEN EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M3) VOLUME (M3)
G1 1 – 3
Lebar jalan 15,00 m bermaterial
aspal lengkap dengan pedestrian
dan median jalan.
593 2.223,75 1.779
G2 1 – 15
Lebar jalan 5,00 m
bermaterialkan aspal dengan
kondisi jalan masih sangat baik.
1.755 1.316,25 1.755
G3 2 – 14
Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
masih baik.
730 328,50 438
G4 3 – 11
Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
masih baik.
748 336,60 448,8
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 65
LAPORAN FINAL
G5 5 – 10
Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak.
445 200,25 267
G6 6 – 7
Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
masih baik.
421 189,45 252,6
G7 6 – 8
Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
sudah rusak
510 229,50 306
G8 9 – 13
Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
cukup baik.
543 244,35 325,8
G9 4 – 12
Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
kurang baik.
337 151,65 202,2
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 66
LAPORAN FINAL
H1 1 – 4
Lebar jalan 5,00 m bermaterial
aspal lengkap dengan pedestrian
dan median jalan.
960 720,00 960
H2 4 – 5
Lebar jalan 15,00 m
bermaterialkan aspal dengan
kondisi jalan masih sangat baik.
622 1.399,50 1.866
H3 2 – 6
Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan
beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.
189 85,05 113,4
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 67
LAPORAN FINAL
H4 3 – 7
Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan
beton dengan kondisi jalan yang
masih baik.
181 81,45 108,6
H5 8 – 9
Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
mulai rusak.
118 53,10 70,8
H6 10 – 11
Lebar jalan 3,0 m bermaterialkan
aspal dengan kondisi jalan yang
masih baik.
342 153,90 205,2
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 68
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI DIMENSI (m)
POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SECTION LEBAR PANJANG
JARINGAN
JALAN
PB1 G1 (1-3) 15,00 593 Jalan merupakan akses utama menuju
Jalan Pabuaran
Sering terjadi kemacetan di
beberapa titik karena adanya
pasar
Tidak adanya drop off untuk angkutan
umum seringkali menimbulkan
penumpukan angkutan umum ada jalur
pasar
Penanganan bias dilakukan dengan
diadakannya petugas
G2 (1-15) 5,00 1.755 Sebagai poros jalan antara Jalan Raya
Bogor dengan jalan lingkungan untuk
kemudian menuju permukiman
Kondisi jalan sebagian besar
masih baik, walau ada
kerusakan di beberapa titik
Karena padatnya perumahan tidak
memungkinkan untuk diadakannya
pelebaran jalan
Dibutuhkan perawatan jalan dan
perbaikan di beberapa titik
G3 (2-14) 3,00 730 Sebagai jalan penghubung jalan raya
bogor dengan permukiman warga
Memudahkan akses menuju permukiman
G4 (3-11) 3,00 748 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
Kondisi jalan yang sudah rusak
pada beberapa titik
Belum adanya perbaikan dan
perlunya untuk perbaikan drainase
pada jalan lingkungan tersebut
G5 (5-10) 3,00 445 Jalan poros bagi jalan lingkungan antar
permukiman
Kondisi jalan yang sudah rusak
pada beberapa titik
Karena padatnya perumahan tidak
memungkinkan untuk diadakannya
pelebaran jalan
G6 (6-7) 3,00 421 Alternative jalan antar Jalan Pabuaran
untuk menuju Jalan Raya Bogor
Kondisi jalan sebagian besar
masih baik, walau ada
kerusakan di beberapa titik
karena padatnya perumahan tidak
memungkinkan untuk diadakannya
pelebaran jalan
G7 (6-8) 3,00 510 Alternative jalan antar Jalan Pabuaran
untuk menuju Jalan Raya Bogor
Kondisi jalan sebagian besar
masih baik, walau ada
kerusakan di beberapa titik
Belum adanya perbaikan dan
perlunya untuk perbaikan drainase
pada jalan lingkungan tersebut
G8 (9-13) 3,00 543 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
Memudahkan akses menuju permukiman
G9 (4-12) 3,00 337 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
Kondisi jalan yang sudah rusak
pada beberapa titik
Memudahkan akses menuju permukiman Belum adanya perbaikan dan
perlunya untuk perbaikan drainase
pada jalan lingkungan tersebut
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 69
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI DIMENSI (m)
POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN SECTION LEBAR PANJANG
FISIK PB2 H1 (1-4) 15,00 593 Jalan merupakan akses utama menuju
Jalan Pabuaran
Sering terjadi kemacetan di
beberapa titik karena
berdekatan dengan pasar
Tidak adanya drop off untuk
angkutan umum seringkali
menimbulkan penumpukan
angkutan umum ada jalur pasar
dan sekitarnya
Penanganan bias dilakukan dengan
diadakannya petugas
H2 (4-5) 5,00 1.755 Sebagai poros jalan antara Jalan Raya
Bogor dengan jalan lingkungan untuk
kemudian menuju permukiman
Kondisi jalan sebagian besar
masih baik, walau ada
kerusakan di beberapa titik
Karena padatnya perumahan
tidak memungkinkan untuk
diadakannya pelebaran jalan
Dibutuhkan perawatan jalan dan perbaikan
di beberapa titik rusak jalan
H3 (2-6) 3,00 730 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
memudahkan akses menuju
permukiman
H4 (3-7) 3,00 748 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
kondisi jalan yang sudah
rusak pada beberapa titik
memudahkan akses menuju
permukiman
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
H5 (8-9) 3,00 445 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
Karena padatnya perumahan
tidak memungkinkan untuk
diadakannya pelebaran jalan
H6 (10-11) 3,00 421 sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
Kondisi jalan sebagian besar
masih baik, walau ada
kerusakan di beberapa titik
memudahkan akses menuju
permukiman
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 70
LAPORAN FINAL
2) Drainase
Gambar 4.22
Analisa Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran
Terdapat bbeberapa ruas jalan yang sudah memiliki saluran drainase dengan lebar 30-300 cm
Pada sisi Jl. Raya Bogor drainase berukuran 70 cm dengan tipe tertutup
1
1
2
3
4
5
6
2 3
4 5 6
7
8
9 7 8 9
10 11 12
10
11
12
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 71
LAPORAN FINAL
17
Gambar 4.23
Kondisi Saluran Drainase di Kawasan Pabuaran
1
2
3 4
5
15
6
7
8
9
10 11
12
13
14
1 2
3
4
5
6
7
8
9 10
11
Ada saluran drainase Tidak ada saluran drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 72
LAPORAN FINAL
NO SEGMEN EKSISTING KETERANGAN PANJANG (M) LUAS (M3) VOLUME (M3)
G1 1 – 3
Lebar drainase 70 cm dengan
jenis tutup dan digunakan
sebagai jalur pedestrian.
593 290,57 290,5
G2 1 – 15
Tidak memiliki saluran drainase
G3 2 – 14
Tidak memiliki saluran drainase
G4 3 – 11
Tidak memiliki saluran drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 73
LAPORAN FINAL
G5 5 – 10
Tidak memiliki saluran drainase
G6 6 – 7
Tidak memiliki saluran drainase
G7 6 – 8
Tidak memiliki saluran drainase
G8 9 – 13
Tidak memiliki saluran drainase
G9 1 – 12
Tidak memiliki saluran drainase
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 74
LAPORAN FINAL
H1 1 – 4
Tidak memiliki saluran drainase.
H2 4 – 5
Lebar drainase 70 cm dengan
jenis tutup dan digunakan
sebagai jalur pedestrian.
622 304,78 304,7
H3 2 – 6
Tidak memiliki saluran drainase.
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 75
LAPORAN FINAL
H4 3 – 7
Terdapat satu sisi saluran
drainase dengan lebar 0,3 m. 181 16,29 21,7
H5 8 – 9
Saluran drainase yang terdapat
yaitu sungai dengan lebar 3 m.
H6 10 – 11
Tidak adanya saluran drainase.
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 76
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI DIMENSI (m)
POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
SECTION LEBAR PANJANG
FISIK PB1 G1 (1-3) 0,80 593 Jalan merupakan akses utama menuju
Jalan Pabuaran
Sering terjadinya
penumpukan sampah
hingga membuat saluran
tertutup
Penanganan bisa dilakukan dengan
diadakannya pengangkutan sampah yang
rutin dan pembersihan saluran drainase
G2 (1-15) 1.755 Sebagai poros jalan antara Jalan Raya
Bogor dengan jalan lingkungan untuk
kemudian menuju permukiman
Kondisi jalan sebagian besar
masih baik, walau ada
kerusakan di beberapa titik
Karena tidak adanya drainase
seringkali membuat terjadinya
genangan air
Dibutuhkan perawatan jalan dan perbaikan
dibeberapa titik serta pembuatan saluran
drainase
G3 (2-14) 730 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
Karena tidak adanya drainase
seringkali membuat terjadinya
genangan air
G4 (3-11) 748 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
Kondisi jalan yang sudah
rusak pada beberapa titik
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
G5 (5-10) 445 Jalan poros bagi jalan lingkungan antar
permukiman
Kondisi jalan yang sudah
rusak pada beberapa titik
Karena tidak adanya drainase
seringkali membuat terjadinya
genangan air
G6 (6-7) 421 Topografi lokasi lebih tinggi Dibanding
Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju
Kampung Curug
Kondisi jalan rusak dan tidak
adanya drainase
Adanya genangan air karena
banyaknya jalan yang
bergelombang
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
G7 (6-8) 510 Alternative jalan antar Jalan Pabuaran
untuk menuju Jalan Raya Bogor
Kondisi jalan sebagian besar
masih baik, walau ada
kerusakan di beberapa titik
Adanya genangan air karena
banyaknya jalan yang
bergelombang
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
G8 (9-13) 543 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
Karena tidak adanya drainase
seringkali membuat terjadinya
genangan air
G9 (4-12) 337 Topografi lokasi lebih tinggi dibanding
Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju
Kampung Curug
Kondisi jalan rusak dan tidak
adanya drainase
Adanya genangan air karena
banyaknya jalan yang
bergelombang
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 77
LAPORAN FINAL
ASPEK LOKASI DIMENSI (m)
POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
SECTION LEBAR PANJANG
DRAINASE PB2 H2 (4-5) 5,00 1.755 Sebagai poros jalan antara Jalan Raya
Bogor dengan jalan lingkungan untuk
kemudian menuju permukiman
Kondisi jalan sebagian besar
masih baik, walau ada
kerusakan di beberapa titik
Karena tidak adanya drainase
seringkali membuat terjadinya
genangan air
Dibutuhkan perawatan jalan dan
perbaikan di beberapa titik rusak jalan
H3 (2-6) 3,00 730 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
Adanya genangan air karena
banyaknya jalan yang
bergelombang
H4 (3-7) 3,00 748 Topografi lokasi lebih tinggi dibanding
Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju
Kampung Curug
Kondisi jalan yang sudah
rusak pada beberapa titik
Adanya genangan air karena
banyaknya jalan yang
bergelombang
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
H5 (8-9) 3,00 445 Sebagai jalan penghubung Jalan Raya
Bogor dengan permukiman warga
Adanya genangan air
menyebabkan jalan menjadi lebih
licin
H6 (10-11) 3,00 421 Topografi lokasi lebih tinggi dibanding
Jalan Tegar Beriman dan jalan menuju
Kampung Curug
Kondisi jalan yang sudah
rusak pada beberapa titik
Adanya genangan air karena
banyaknya jalan yang
bergelombang
Belum adanya perbaikan dan perlunya
untuk perbaikan drainase pada jalan
lingkungan tersebut
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 78
LAPORAN FINAL
a. Sektor PBL
1) Permukiman & Lingkungannya
Tipologi perumahan Kawasan Pabuaran adalah perumahan swadaya dan terkelompok-kelompok
berdasarkan kepemilikan lahan dan hubungan kekeluargaan
Kondisi infrastruktur perumahan pada beberapa bagian belum memadai (jalan, sanitasi, drainase
dsb)
RDTR mengarahkan pengembangan lahan non terbangun menjadi permukiman dengan kepadatan
tinggi
Lahan non terbangun sebagian besar berupa tegalan dan kebun kosong.
2
3
4
5
6
8
9
10
11
1
7
12
1 2 3
13
14
15
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
Gambar 4.24 Analisa Permukiman di Kawasan Pabuaran
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 79
LAPORAN FINAL
No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan
1 Fisik Terdapat pusat kegiatan dengan aktivitas
berbeda, yaitu ekonomi (pusat perbelanjaan,
koridor perdagangan dan jasa, pasar),
industri dan pergerakan (stasiun di RW 09
dan terminal) sebagai pemicu perkembangan
kawasan terutama kebutuhan rumah
Perkembangan kegiatan industri di koridor
Jalan Raya Bogor, kegiatan perdagangan dan
jasa memicu meningkatnya kebutuhan
penyediaan perumahan dan pelayanan
Kecenderungan perubahan lahan non terbangun
menjadi permukiman dan kegiatan lainnya
Banyaknya pembangunan rumah terutama
rumah kontrakan petak yang tidak sesuai
dengan standar rumah sehat
Tipologi perumahan adalah perumahan
swadaya dan terkelompok-kelompok
berdasarkan kepemilikan lahan
Banyaknya rumah-rumah kontrakan (rumah
petak)
Kondisi fisik lingkungan kawasan
Pabuaran yang sudah padat bangunan
terutama oleh kegiatan permukiman
Mayoritas tipologi kawasan permukiman
adalah permukiman kepadatan tinggi
Berkembangnya penggunaan lahan
campuran antara permukiman dan
industri dll
Masih terdapat lahan kosong baik tanah
darat maupun rawa-rawa di RW 08 dan RW
014
Minimnya pemahaman masyarakat atas
pentingnya IMB dalam melaksanakan
pembangunan rumah
Perkembangan koridor Jalan Raya Bogor
sebagai kawasan perdagangan dan jasa serta
industri akan meningkatkan kebutuhan
penyediaan perumahan
Kecenderungan perubahan lahan non
terbangun menjadi permukiman dan
kegiatan lainnya sehingga membutuhkan
pengaturan sejak awal
Perkembangan kebutuhan perumahan
memacu tingginya harga tanah sehingga
akan mengutamakan pembangunan fisik
dibanding penyediaan RTH sehingga
membutuhkan pengaturan sejak awal
Cepatnya prospek perkembangan
perumahan formal maupun swadaya di
Kawasan Pabuaran belum diikuti dengan
pengawasan dan pengendalian yang
sesuai perizinan yang berlaku
Belum ditetapkannya RDTR Kecamatan
Cibinong sebagai sebuah produk hukum
penataan ruang yang berlaku di Kawasan
Pabuaran
Kurangnya pengawasan di lapangan atas
penerapan IMB
Belum terlambat untuk diterapkan aturan
pengembangan RTH di beberapa kawasan
permukiman terutama di RW 05, RW 08 dan
RW 07
Minimnya pemahaman masyarakat atas
pentingnya penyediaan RTH sebagai kawasan
resapan air
Fungsi pengendalian agar RTH kawasan tetap
minimal 30%
Pembangunan komersial sering
mengabaikan keberadaan RTH publik
Sudah terbentuknya jaringan jalan
lingkungan
Jalan lingkungan banyak yang masih berupa
jalan setapak tanah
Jalan-jalan lingkungan banyak yang belum
dilengkapi saluran drainase
Membuka akses perumahan dan
permukiman dengan ruang publik lainnya
dan antar ruang publik
Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah
untuk pembangunan sarana infrastruktur
Sempadan sungai dapat dikembangkan jalur
pedestrian
Terdapat beberapa bangunan rumah di dalam
area sempadan sungai
Menjaga fungsi lindung sungai
Membuat jalur pedestrian sepanjang sungai
sebagai ruang publik
Menyelaraskan pengembangan sempadan
sungai dengan permukiman.
Membuat area sungai sebagai “area depan”
Belum ada penerapan aturan
pembangunan di sempadan sungai
Belum adanya koordinasi perencanaan
area sempadan sungai dengan area
permukiman.
2 Non Fisik Potensi ekonomi dari lahan kosong yang
masih tersedia
Mayoritas penduduk adalah masyarakat
menengah ke bawah
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang
masih tersedia menyebabkan tingginya
Tingkat kesadaran masyarakat dalam
pembangunan permukiman masih rendah
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 80
LAPORAN FINAL
No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan
Banyaknya penduduk pengontrak
mengakibatkan tingginya heterogenitas
penduduk
Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan
pentingnya ruang publik
Kepemilikan lahan sebagian besar milik
masyarakat.
tingkat komodifikasi lahan
Penduduk yang heterogen karena banyaknya
pengontrak
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,
menyebabkan meningkatnya kebutuhan
sarana prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan
Penyadaran masyarakat akan pentingnya
RTH publik
Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal
kebersihan lingkungan masih rendah
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
pemanfaatan ruang di kawasan Pabuaran
adalah sebagai perumahan kepadatan
sedang dan perumahan kepadatan tinggi.
Minimnya pemahaman masyarakat atas
pentingnya IMB dalam melaksanakan
pembangunan rumah
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
Perdagangan dan Jasa saat ini adalah
perumahan kepadatan sedang
Perlu adanya pengaturan sejak awal dalam
pembangunan perdagangan dan jasa, zona
industry dan pengembangan perumahan dan
permukiman kepadatan sedang
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan
perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan perdagangan
dan jasa
Perlu adanya pengaturan sejak awal dalam
pembangunan dan pengembangan
perumahan kepadatan sedang dan
perumahan kepadatan tinggi
Penertiban kegiatan selain perumahan akan
membutuhkan waktu dan biaya
Kurangnya pengawasan di lapangan atas
penerapan IMB
Belum diketahui pada dokumen RDTR
tahap dan waktu pelaksanaan
pengembangan kawasan perdagangan
dan jasa, zona industry, pemerintahan
dan perumahan dan permukiman
kepadatan sedang
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 81
LAPORAN FINAL
RTH blok a : sawah
RTH blok b : lahan kosong, sempadan rel
a
b
1 1
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 82
LAPORAN FINAL
b. Sektor PLP
1) Air Minum
Gambar 4.25 Analisa Kebutuhan Air Minum di Kawasan Pabuaran
Kawasan Pabuaran sebagian besar belum dilayani oleh PDAM, kecuali pada area
permukiman yang dekat dengan Jl. Raya Bogor
Sebagian besar permukiman menggunakan sumur dangkal/pompa.
Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada penyediaan air minum.
Daerah Perumahan swadaya menggunakan sumur dangkal dan sumur dalam untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari , karena kwalitasnya cukup baik sedangkan rumah
rumah yang terjangkau PDAM menggunakan air PAM
1
1
2 3
4
2
3 4
5
5
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 83
LAPORAN FINAL
No Aspek Potensi Permasalahan Tantangan Hambatan
1 FISIK Air Tanah didataran tinggi ini kwalitasnya cukup
Baik
Jarak Tangki septik ke sumur
Gali/pompa < 10m, berpotensi
mencemari air tanah
Memanfaatkan sumber air tanah sebagai
sumber kebutuhan rumah tangga.
Sumber air yang tercemar tangki septik tidak
layak dikonsumsi untuk masak dan minum.
Berpotensi sebagai pengembangan pelayanan
PDAM , atau dikerjasamakan dengan pihak swasta
1.Didaerah kawasan swadaya
masih banyak yang belum terlayani
PDAM
Keterbatasan Jaringan PDAM, belum
mencapai kelokasi Cakupan pelayanan PDAM sangat rendah , 15 %
2,Daerah padat menyebabkan
jarak tangki septik ke sumur pompa <
10m, menyebabkan pencemaran
sumber air baku
Karena kepadatan tinggi tidak ada lahan
untuk menggeser letak septik tank.
Kurangnya sosialisasi, sehingga kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan sangat kecil,
juga pengawasan di lapangan, dan minimnya
pelayanan PDAM karena keterbatasan jaringan
air minum PDAM diperumahan Swadaya .
2
Ekonomi Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih
tersedia
Mayoritas penduduk perumahan
swadaya adalah masyarakat
menengah ke bawah
Penduduk yang mayoritas pengontrak
kurang memperhatikan lingkungan Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal
kebersihan lingkungan masih rendah
3
Sosial Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas 29 ha,
kepadatan 77,76 jiwa/ha, Kepadatan rendah
Banyaknya penduduk pengontrak
mengakibatkan kurangnya perhatian
terhadap lingkungan sekitarnya
.Penduduk yang heterogen karena
banyaknya pengontrak, tidak merasa
memiliki , kurang memperhatikan
lingkungan sekitarnya.
Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan, sangat rendah ( jarak
antara septik tank dan sumur Pompa/gali < 10 m
) , juga pemeliharaan sarana lingkungannya
sangat rendah. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,
menyebabkan meningkatnya kebutuhan
sarana prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan
4
Sarana dan
Prasarana
Potensi lahan kosong untuk dikembangkan
sebagai lahan perumahan dan RTH serta fasilitas
penunjangnya
Kawasan perumahan dan
permukiman swadaya belum
tersedia fasilitas Kran Umum (untuk
memenuhi kebuthan minum dan
memasak)
Sulit Lokasi untuk kran umum, dibutuhkan
pembebasan tanah.
Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah untuk
pembangunan sarana infrastruktur
5
Tata Ruang (RDTR) Pada Rencana Pola Ruang peruntukan lahan
sebagai perumahan padat, saat ini merupakan
Perumahan Kepadatan rendah dan sedang
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
Perdagangan dan Jasa saat ini adalah
perumahan kepadatan sedang
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan
perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan perdagangan
dan jasa, serta jaringan air minum yang
dibutuhkan.
Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan
waktu pelaksanaan pengembangan kawasan
perdagangan dan jasa
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 84
LAPORAN FINAL
2) Air Limbah
Gambar 4.26 Analisa Kebutuhan Air Limbah di Kawasan Pabuaran
5
1
1
3
4
2
2
3 4
5 6
6
Kawasan Pabuaran sebagian besar belum memiliki pengelolaan air limbah yang memadai
Penanganan air limbah dengan cara dibuang ke sungai, diolah di septic tank, disalurkan di
ruang terbuka, dan disalurkan ke kolam.
Kondisi fisik lingkungan yang bergelombang berpengaruh pada pengolahan air limbah
Air Limbah diperumahan swadaya , sebagian besar menggunakan septik tank/ cubluk
untuk mengolah air limbah dari WC, sedangkan air limbah hasil mandi dan mencuci baju
dan piring dialirkan ke saluran draenase setempat. Masih banyak air limbah dari WC yang
langsung dialirkan ke Saluran terdekat. Jarak septik tank ke sumur gali < 10 m ,
menyebabkan pencemaran air tanah, harus menjadi target pelayanan PDAM agar mereka
mengkonsumsi air yang memenuhi syarat kesehatan.
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 85
LAPORAN FINAL
NO ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
1 Fisik
Lingkungan bersih dan sehat , mengurangi pencemaran air sungai
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan 2.tidak memiliki tangki septik 3. Masih banyak rumah disepanjang kali membuang air limbahnya kekali
Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya pengolahan air imbah sebelum dibuang ke badan air penerima 2. terbatasnya lahan untuk IPAL komunal
Kepedulian masyarakat terhadap kesehatan lingkungan sangat minim 2. keterbatasan kemampuan Ekonomi
Untuk daerah perumahan swadaya dengan topografi tinggi cocok diterapkan System Setempat ataupun terpusat, untuk daerah rawa , cocok di terapkan system septik tank dengan Biofilter , menggunakan IPAL Fabrikasi, agar tidak mencemari air tanah, atau IPAL komunal
Sulitnya mendapatkan lokasi IPAL komunal Kurangnya sosialisasi dan pemahaman penduduk akan pentingnya pengolahan air limbah Septik tank yang ada tidak memenuhi persyaratan teknis yag berlaku,
Kepedulian masyarakat terhadap kesehatan lingkungan sangat minim
Penerapan sistem pengolahan air limbah komunal Septik tank yang ada tidak memnuhi syarat teknis
,tanpa bidang resapan , meresap kedalam tanah seperti cubluk.
Rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan air limbah .
Rendahnya kepedulianm masyarakat terhadap lingkungan
2 Ekonomi
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang masih tersedia
Mayoritas penduduk adalah masyarakat menengah ke bawah
Penduduk yang mayoritas pengontrak kurang memperhatikan lingkungan Tingkat kesadaran masyarakat dalam
pembangunan permukiman masih rendah
Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan masih rendah
3 Sosial
Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas 29 ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha
Banyaknya penduduk pengontrak mengakibatkan tingginya heterogenitas penduduk Pertumbuhan penduduk yang sangat
pesat, menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan
Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan (pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan pemeliharaan saluran drainase)
4
Sarana dan Prasarana
Potensi lahan kosong untuk dikembangkan sebagai lahan fasilitas pengolahan air limbah komunal
Sarana air limbah yang ada diperumahan swadaya belum memenuhi syarat Teknis, tidak kedap air , mirip seperti Cubluk, rawan pencemaran .
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan
Terbatasnya anggaran Pemerintah daerah untuk pembangunan sarana infrastruktur
5 Tata Ruang (RDTR)
Kondisi eksisting yaitu perumahan kepadatan rendah dan sedang Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan kepadatan tinggi, memerlukan pengolahan air limbah yang terorganisir ,cocok diterapkan pengolahan komunal
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan perumahan dan permukiman pada peruntukan rencana kawasan perdagangan dan jasa
Belum diketahui pada dokumen RDTR tahap dan waktu pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 86
LAPORAN FINAL
3) Sampah
Gambar 4.27 Analisa Kebutuhan Sampah di Kawasan Pabuaran
Kawasaan Pabuaran belum memiliki tempat pengolahan sampah terpadu.
Masyarakat membuang sampah umumnya masih di beberapa lahan kosong dan tepi jalan
Pada beberapa bagian, seringkali ditemukan bagian dari sungai/saluran yang juga menjadi
tempat pembuangan sampah
1
1 2 3
4
2
3 4
5
5 6
2
RPKPP Kabupaten Bogor
4 - 87
LAPORAN FINAL
ASPEK POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN
Fisik Penerapan sistem pengolahan sampah 3R
untuk mengurangi jumlah sampah yang
diolah
Kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan lingkungan
sarana dan prasarana persampahan
sangat kurang, lokasi TPS sulit didapat.
Kepedulian dan pengetahuan
masyarakat terhadap pengelolaan
sampah sangat kurang
Dibawah Fly over di Kel Pabuaran RT 02
RW 02 sampah betebaran ditepi sungai
Jalan menuju rumah swadaya tidak cukup
untuk gerobak sampah ,sempit dan
bergelombang, membuang sampah ditepi
sungai pengguna motor .
Pelayanan Dinas kebersihan dan
Pertamanan belum menjagkau
perumahan swadaya, tidak terjangkau
oleh TRUK
Ekonomi
Potensi ekonomi dari lahan kosong yang
masih tersedia dapat digunakan sebagai
sarana pengolahan sampah.
Mayoritas penduduk perumahan swadaya,
adalah masyarakat menengah ke bawah
Penduduk yang mayoritas pengontrak
kurang memperhatikan lingkungan
Tingkat kesadaran masyarakat dalam
pembangunan permukiman masih
rendah
Sosial Jumlah penduduk 2.255 jiwa dengan luas 29
ha, kepadatan 77,76 jiwa/ha
Banyaknya penduduk pengontrak
mengakibatkan tingginya heterogenitas
penduduk
· Pertumbuhan penduduk yang sangat
pesat, menyebabkan meningkatnya
kebutuhan sarana prasarana infrastruktur
yang dibutuhkan
Kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap kesehatan
lingkungan (pengelolaan sampah),
sangat kurang
Sarana dan Prasarana Pengolahan sampah system 3R harus segera
diterapkan.
Masyarakat terbiasa mengumpulkan
sampah ditanam dalam lubang dan
dibakar , tidak tersedia tempat sampah
Pertumbuhan penduduk yang sangat
pesat, menyebabkan meningkatnya
kebutuhan sarana prasarana infrastruktur
yang dibutuhkan
Terbatasnya anggaran Pemerintah
daerah untuk pembangunan sarana
infrastruktur
Tata Ruang (RDTR)
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan lahan
perumahan di sebelah timur Situ Kebantenan
sebagai Perumahan Kepadatan Rendah sesuai
dengan kondisi eksisting yaitu perumahan
kepadatan rendah dan sedang
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
Perdagangan dan Jasa saat ini adalah
perumahan kepadatan tinggi, memerlukan
pengolahan sampah yang terorganisir
,cocok diterapkan pengolahan komunal
Perlu pelaksanaan konsolidasi lahan
perumahan dan permukiman pada
peruntukan rencana kawasan
perdagangan dan jasa
Belum diketahui pada dokumen RDTR
tahap dan waktu pelaksanaan
pengembangan kawasan perdagangan
dan jasa
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 1
LAPORAN FINAL
Kebutuhan penanganan pada kawasan didasari atas hasil identifikasi profil dan
permasalahan dalam tema tertentu. Aspek yang menjadi perhatian adalah:
- Masalah
Permasalahan yang dihadapi pada suatu blok perencanaan, baik dari tema infrastruktur,
bangunan, lingkungan maupun sanitasi
- Dampak
Dampak dan pengaruh dari masalah yang ada terhadap kondisi fisik, sosial, ekonomi dan
budaya masyarakat setempat
- Kebutuhan Penanganan
Alternatif solusi untuk pemecahan masalah yang ada dan untuk mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan permukiman terkait.
5.1. KEBUTUHAN PENANGANAN KAWASAN TEGAR BERIMAN
Untuk mengurangi dampak menurunkan kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman yang berakibat pada turunnya kehidupan masyarakat yang
tinggal di dalam kawasan tersebut, maka beberapa kebutuhan penanganan
yang harus dilakukan di Kawasan Prioritas Tegar Beriman adalah sbb:
- Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH;
- Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenehi syarat penyediaan RTH sebesar
30% dari luas wilayah.
- Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang juga harus mulai
memperhitungkan pengembangan hunian vertikal seperti maisonet dan rumah
susun.
- Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran drainase
yang komprehensif dengan rencana penataan dan pengembangan kawasan
perumahan dan permukiman;
- Perlu rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan dan
permukiman dan perencanaan saluran drainase yang terkoneksi dengan Kali
Cikumpa serta normalisasi badan dan sempadan kali Cikumpa.
- Penanganan banjir dengan normalisasi sungai dan sempadan Kali Cikumpa serta
normalisasi saluran drainase.
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 2
LAPORAN FINAL
5.1.1. Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB1
NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN
FISIK
SEKTOR BANGKIM
1 Jalan
Kondisi jalan lingkungan yang rusak Menghambat mobilitas warga RW 04 Tengah, RW
04, 12, 01 Pakansari
Perlu adanya perbaikan dan peningkatan kualitas jalan
Belum semua area permukiman terhubung oleh
akses jalan
Jarak tempuh menjadi lebih panjang karena harus
memutar
Perlu adanya pembangunan akses jalan poros (kolektor/lokal) yang
menghubungkan beberapa titik strategis (Situ Kebantenan, Situ Pemkab, kawasan
komersial, pemerintahan) dan jalan utama (Jl. Tegar Beriman, Jl. Curug, Jl. SD
Cipayung, Jl. Raya Bogor),
Lebar jalan yang tidak sebanding dengan frekuensi
kendaraan yang meningkat
Menghambat mobilitas warga Perlu dilakukan pelebaran jalan dengan peningkatan hirarki jalan menjadi jalan
kolektor/lokal
Jalan di lingkungan permukiman yang masih
berupa ruang diantara bangunan
Lebar dan pola jalan yang tidak beraturan
menyebabkan tidak efisiennya pergerakan dan
pengaturan ruang pada kawasan
Perlu pembuatan jalan lingkungan baru dengan pola dan hirarki yang lebih jelas
Akses jalan RW 04 Kel Tengah dan RW 04 Pakansari
yang terhalang oleh keberadaan Situ Kebantenan
Jarak tempuh menjadi lebih panjang karena harus
memutar
Perlu pembuatan jembatan penghubung
2 Drainase Kondisi saluran drainase yang kurang baik timbulnya genangan air pada jalan Segmen A1, A2. A5 perlu adanya perbaikan dan pembuatan saluran drainase
Tidak adanya saluran drainase di tepi jalan timbulnya genangan air pada jalan, merusak jalan di
sekitar Perlu pembuatan saluran drainase baru yang terintegrasi
Penyempitan dan pendangkalan S. Cikumpa Potensi terjadinya banjir karena luapan sungai Perlu adanya normalisasi sungai
Pembangunan di bantaran S. Cikumpa
o Berkurangnya kekuatan tanah/tanggul menahan
debit air,
o lebar sungai menyempit berpotensi menghasilkan
luapan sungai
Perlu adanya penataan bantaran sungai dan perencanaan yang mengurangi
kemungkinan pemanfaatan lahan yang berbatasan langsung dengan sungai
Kondisi situ yang tidak terawat dan mulai kotor oleh
sampah o Pendangkalan situ
o Kesan visual yang kurang baik
Perlu adanya revitalisasi dan pengembangan kawasan situ dengan fungsi
penunjang yang dapat meningkatkan kualitas kawasan
Pembangunan skala besar (mall dan pabrik)
maupun perumahan formal mengurangi area
terbuka sebagai resapan air alami
o Menyebabkan banjir
o Menurunnya kualitas lingkungan kawasan
permukiman
Kel. Pakansari RW
04 dan 012
Perlu rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan dan
permukiman dan perencanaan saluran drainase yang terkoneksi dengan Kali
Cikumpa serta normalisasi badan dan sempadan kali Cikumpa
SEKTOR PBL
1 Perumahan &
Lingkungan
Kecenderungan perubahan lahan non terbangun
menjadi permukiman
o Semua lahan yang tersedia maupun rumah-
rumah eksisting akan berubah menjadi kawasan
perumahan
o Sudah ada lahan milik pengembang
Kel Tengah RW 04
Kel Pakansari RW
04 dan RW 012
o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat penyediaan RTH
sebesar 30% dari luas wilayah
o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH
o Perlu disusun rencana pengembangan perumahan dan permukiman untuk
mengendalikan lingkungan dan pengembangan jaringan infrastruktur dan
utilitas
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 3
LAPORAN FINAL
NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN
o Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang juga harus
mulai memperhitungkan pengembangan hunian vertikal seperti maisonet dan
rumah susun
Perkembangan perumahan formal memacu
tingginya harga tanah sehingga akan
mengutamakan pembangunan fisik dibanding
penyediaan RTH
o Akan berkurangnya kawasan resapan air
o Perkembangan kawasan perumahan dan
permukiman yang padat akan menyebabkan
menurunnya kualitas lingkungan
Kel Tengah RW 04
Kel Pakansari RW
04
o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat penyediaan RTH
sebesar 30% dari luas wilayah
o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH
Terbentuknya kawasan perumahan kepadatan
tinggi di dekat koridor Jalan Raya Bogor akibat
kebutuhan penyediaan rumah yang akan
membutuhkan lahan untuk terus berkembang
Perkembangan kawasan kepadatan tinggi akan
menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan
Kel. Pakansari RW
01 dan 012
Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang juga harus mulai
memperhitungkan pengembangan hunian vertikal seperti maisonet dan rumah
susun
Jika tidak dikendalikan maka seluruh lahan akan
dibangun menjadi perumahan maupun kegiatan
lainnya yang memiliki nilai komersial
Akan berkurangnya kawasan resapan air Kel Tengah RW 04
Kel Pakansari RW
04 dan RW 012
o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat penyediaan RTH
sebesar 30% dari luas wilayah
o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB dan KDH
Belum semua kawasan perumahan dan
permukiman swadaya terlayani pelayanan
persampahan, air minum dan air limbah, saluran
drainase
o Perlu pembangunan dan peningkatan jaringan
jalan
o Sampah tidak terkelola dengan baik sehingga
mengotori kawasan permukiman, jika dibakar
akan menyebabkan polusi udara
o Air limbah rumah tangga dibuang ke kolam atau
drainase
o Banyak jalan-jalan lingkungan perumahan yang
tergenang akibat tidak adanya dan tidak
berfungsinya saluran drainase
Kel Tengah RW 04
Kel Pakansari RW
04, RW 01 dan RW
012
Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran
drainase yang komprehensif dengan rencana penataan dan pengembangan
kawasan perumahan dan permukiman
Lahan non terbangun yang tidak terawat Cenderung dijadikan untuk pengembangan hunian Kel Tengah RW 04
Kel Pakansari RW
04
Perlu penyediaan RTH publik yang memadai bagi kawasan
Pemanfaatan sempadan sungai untuk tempat
tinggal dan sekaligus tempat membuang sampah
o Penyempitan badan sungai
o Sungai menjadi area belakang
Kel Tengah RW 04
Kel Pakansari RW
04
Perlu adanya relokasi permukiman bantaran kali, pembuatan jalan inspeksi
sekaligus ebagai jalur pedestrian.
SEKTOR PLP
4 Air Minum
Layanan PDAM belum mencakup seluruh kawasan Kesulitan pengadaan air minum, khususnya saat
kemarau
RW 04 Kel Tengah
RW 01 RW 12 dan
RW 04 kel Pakansari
Perlu penambahan sumur gali, kran umum dan dalam jangka panjang
menyambungkan PDAM ke dalam kawasan, sesuai target Master Plan dan MDG”S
78 % pada tahun 2015., Penyediaan Kran Umum/ Hidran umum didaerah yang
tidak terjangkau pelkayanan PDAM , baik dari sumber air tanah dalam ataupun
PDAM.
Pertumbuhan kawasan permukiman berakibat
pada meningkatnya kebutuhan aksesibilitas yang
memadai, pelayanan air minum dan air limbah,
persampahan dan jaringan utilitas
Perlu perencanaan yang komprehensif untuk bisa
memenuhi kebutuhan aksesibilitas yang memadai,
pelayanan air minum, persampahan dan jaringan
utilitas
Kel Tengah RW 04
Kel Pakansari RW
04, RW 01 dan RW
012
Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran
drainase yang komprehensif dengan rencana penataan dan pengembangan
kawasan perumahan dan permukiman
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 4
LAPORAN FINAL
NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN
5 Air Limbah
Sebagian hunian belum memiliki sanitasi yang
memadai
Jarak sumur gali dan septik tank harus > 10 m
o Pembuangan air limbah yang tidak terkelola
dengan baik dan mengganggu kesehatan
lingkungan, dibuang kesaluran terdekat sehingga
mencemari air sungai.
o Sumber air baku tercemar Septik Tank , penduduk
mengkonsumsi air yang tidak sehat
RW 04 Kel Tengah
RW 01 RW 12 dan
RW 04 kel Pakansari
Perlu penyediaan MCK dan septic tank komunal, dan sosialisasi pentingnya sarana
pengolahan air limbah., serta jarak antara septik tank dan sumur gali > 10 m.
6 Sampah
Belum ada tempat pembuangan sampah khusus Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut
kawasan
RW 04 Kel Tengah,
RW 01 RW 12 dan
RW 04 kel Pakansari
1.Perlu penyediaan TPS dan peluasan cakupan pelayanan dinas kebersihan dan
pertamanan
2. penerapan system 3 R
3. Perlu tempat sampah terpisah antar anorganik dan organic ., untuk mengurangi
jumlah sampah yang dikelola DKP.
NON FISIK
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat,
menyebabkan meningkatnya kebutuhan sarana
prasarana infrastruktur yang dibutuhkan
Pesatnya kebutuhan perumahan dan infrastrukturnya
harus diimbangi dengan kegiatan pengawasan dan
pengendalian untuk bisa mencapai luas RTH 30% dari
total luas kawasan
Kel Tengah RW 04
Kel Pakansari RW
04, RW 01 dan RW
012
Pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan baik swadaya
maupun formal
Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
lingkungan (pengelolaan sampah, pembuangan air
limbah dan pemeliharaan saluran drainase)
Kel Tengah RW 04
Kel Pakansari RW
04, RW 01 dan RW
012
Sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan lingkungan
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan
Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan sedang
o Timbulnya spekulan tanah
o Resistensi masyarakat terhadap RDTR
Kel Tengah RW 04
Kel Pakansari RW
04, RW 01 dan RW
012
RDTR harus segera menjadi produk hukum
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 5
LAPORAN FINAL
1
1
1
2
2
2
3
44
4
4
4
55
1 Perbaikan jalan
RW 01
RW 04 Tengah
RW 04 Pakansari
Pembuatan drainase2
3 Penyediaan TPS
Penyediaan Kran Umum4
Pembuatan MCK Komunal5
Pembuatan jalurpedestrian Bantaran Kali/Situ
6
6
6
7 Pengembangan perumahan formal& RTH lingkungan
7
7
76
2
8 Penataan bantaran sungai
8
6
8
Gambar 5.1
Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan Tegar Beriman 1
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 6
LAPORAN FINAL
5.1.2. Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan TB2
NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN
FISIK
SEKTOR BANGKIM
1 Jalan Kondisi jalan lingkungan yang rusak Menghambat mobilitas warga RW 05,06,08
Pakansari
Perlu adanya perbaikan jalan
Belum semua area permukiman terhubung oleh akses jalan Jarak tempuh menjadi lebih panjang karena harus
memutar
RW 05,06,08
Pakansari
Perlu adanya pembangunan akses jalan poros (kolektor/lokal) yang
menghubungkan beberapa titik strategis (stadion) dan jalan utama
(Jl. Tegar Beriman, Jl. Raya Bogor),
Lebar jalan yang tidak sebanding dengan frekuensi kendaraan
yang meningkat
Menghambat mobilitas warga RW 05,06,08
Pakansari
Perlu dilakukan pelebaran jalan dengan peningkatan hirarki jalan
menjadi jalan kolektor/lokal
Jalan di lingkungan permukiman yang masih berupa ruang
diantara bangunan
Lebar dan pola jalan yang tidak beraturan
menyebabkan tidak efisiennya pergerakan dan
pengaturan ruang pada kawasan
RW 05,06,08
Pakansari
Perlu pembuatan jalan lingkungan baru dengan pola dan hirarki
yang lebih jelas
2 Drainase Kondisi saluran drainase yang kurang baik timbulnya genangan air pada jalan RW 05,06,08
Pakansari perlu adanya perbaikan dan pembuatan saluran drainase
Tidak adanya saluran drainase di tepi jalan timbulnya genangan air pada jalan, merusak jalan di
sekitar
RW 05,06,08
Pakansari Perlu pembuatan saluran drainase baru yang terintegrasi
Penyempitan dan pendangkalan S. Cikumpa Potensi terjadinya banjir karena luapan sungai RW 05,06,08
Pakansari Perlu adanya normalisasi sungai
Pembangunan di bantaran S. Cikumpa
Berkurangnya kekuatan tanah/tanggul menahan debit
air, lebar sungai menyempit berpotensi menghasilkan
luapan sungai
RW 05,06,08
Pakansari
Perlu adanya penataan bantaran sungai dan perencanaan yang
mengurangi kemungkinan pemanfaatan lahan yang berbatasan
langsung dengan sungai
Pembangunan skala besar (stadion) maupun perumahan
formal mengurangi area terbuka sebagai resapan air alami
Menyebabkan banjir dan menurunnya kualitas
lingkungan kawasan permukiman
RW 05 Pakansari Perlu rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan
dan permukiman dan perencanaan saluran drainase yang
terkoneksi dengan Kali Cikumpa serta normalisasi badan dan
sempadan kali Cikumpa
SEKTOR PBL
1 Perumahan &
lingkungan
Kecenderungan perubahan lahan non terbangun menjadi
permukiman
Semua lahan yang tersedia maupun rumah-rumah
eksisting akan berubah menjadi kawasan perumahan
RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari
o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat
penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah
o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB
dan KDH
o Perlu disusun rencana pengembangan perumahan dan
permukiman untuk mengendalikan lingkungan dan
pengembangan jaringan infrastruktur dan utilitas
Perkembangan perumahan formal memacu tingginya harga
tanah sehingga akan mengutamakan pembangunan fisik
dibanding penyediaan RTH
o Akan berkurangnya kawasan resapan air
o Perkembangan kawasan perumahan dan
permukiman yang padat akan menyebabkan
menurunnya kualitas lingkungan
RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari
o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat
penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah
o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB
dan KDH
Mayoritas adalah perumahan swadaya yang berkembang o Sulitnya pengembangan jaringan infrastruktur seperti RW 06, RW 08, RW Perlu rencana pengembangan jaringan jalan lingkungan,
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 7
LAPORAN FINAL
NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN
sporadis yang berkembang mengikuti kepemilikan lahan
dengan kondisi fisik lahan yang bergelombang
saluran drainase
o Akan sulit untuk pengembangan jaringan air minum
o Akan sulit untuk pengembangan jaringan air limbah
terpusat
07 dan RW 011 Kel
Pakansari
pelayanan persampahan, air minum dan air limbah, saluran
drainase yang komprehensif dengan rencana penataan dan
pengembangan kawasan perumahan dan permukiman
Jika tidak dikendalikan maka seluruh lahan akan dibangun
menjadi perumahan maupun kegiatan lainnya yang memiliki
nilai komersial
Akan berkurangnya kawasan resapan air RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari
o Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat
penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah
o Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB
dan KDH
Terjadinya banjir di kawasan perumahan dan permukiman
akibat berkurangnya kapasitas badan kali dan hilangnya
kawasan sempadan kali dan pembangunan skala besar (mall
dan pabrik) maupun perumahan formal
Menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan
kawasan permukiman
RW 05, RW 08, RW
07 Kel Pakansari
Perlu rencana penataan dan pengembangan kawasan perumahan
dan permukiman dan perencanaan saluran drainase yang
terkoneksi dengan Kali Cikumpa serta normalisasi badan dan
sempadan kali Cikumpa
Belum semua kawasan perumahan dan permukiman swadaya
terlayani pelayanan persampahan, air minum dan air limbah,
saluran drainase
o Perlu pembangunan dan peningkatan jaringan jalan
o Sampah tidak terkelola dengan baik sehingga
mengotori kawasan permukiman, jika dibakar akan
menyebabkan polusi udara
o Air limbah rumah tangga dibuang ke kolam atau
drainase
o Banyak jalan-jalan lingkungan perumahan yang
tergenang akibat tidak adanya dan tidak
berfungsinya saluran drainase
RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari
Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah,
saluran drainase yang komprehensif dengan rencana penataan
dan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman
Pertumbuhan kawasan permukiman berakibat pada
meningkatnya kebutuhan aksesibilitas yang memadai,
pelayanan air minum dan air limbah, persampahan dan
jaringan utilitas
Perlu perencanaan yang komprehensif untuk bisa
memenuhi kebutuhan aksesibilitas yang memadai,
pelayanan air minum, persampahan dan jaringan
utilitas
RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari
Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air limbah,
saluran drainase yang komprehensif dengan rencana penataan
dan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman
Lahan non terbangun yang tidak terawat Cenderung dijadikan untuk pengembangan hunian RW 04 Kel Pakansari Perlu penyediaan RTH publik yang memadai bagi kawasan
Pemanfaatan sempadan sungai untuk tempat tinggal dan
sekaligus tempat membuang sampah
Penyempitan badan sungai, sungai menjadi area
belakang
RW 04 Kel Pakansari Perlu adanya relokasi permukiman bantaran kali, pembuatan jalan
inspeksi sekaligus ebagai jalur pedestrian.
SEKTOR PLP
1 Air Minum
Layanan PDAM belum mencakup seluruh kawasan Kesulitan pengadaan air minum, khususnya saat
kemarau
RW 04 Kel Pakansari Perlu penambahan sumur gali, kran umum dan dalam jangka
panjang menyambungkan PDAM ke dalam kawasan
. Pengembangan wilayah PDAm s/d tahun 2015 target 78 %
cakupan pelayanan .
Pada musim Kemarau air sumur kering Kekurangan air bersih untuk konsumsi masak dan minum Rw 07 Kran umum untuk 30 kk
Jarak Septik Tank dan sumur Gali < 10m , berpotensi
mencemari sumber air baku
Mengkonsumsi air baku yang tidak me,renuhi syarat yg
ditentukan
RW 05,06,08
Pakansari
Kran umum/ hidran umum untuk 30 kk
2 Air Limbah
Sebagian hunian belum memiliki sanitasi yang memadai Pembuangan air limbah yang tidak terkelola dengan
baik dan mengganggu kesehatan lingkungan
RW 05,06,08
Pakansari
Perlu penyediaan MCK dan septic tank komunal
Kurangnya kesadaran lingkungan penduduk , buang air limbah
sembarangan
Air limbah dibuang ke sungai kebun, saluran terdekat
tanpa pengolahan
RW 05,06,08
Pakansari
Sosialisasi penanganan Sampah 3R,IPAL komunal air limbah
3 Sampah
Belum ada tempat pembuangan sampah khusus Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut
kawasan
RW 06 Pakansari Perlu penyediaan TPS
Sampah daun menumpuk RW 06, 11 Pakansari Penyediaan Tempat sampah disekitar situ TPS 1000 liter
NON FISIK
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang
Pesatnya kebutuhan perumahan dan infrastrukturnya
harus diimbangi dengan kegiatan pengawasan dan
pengendalian untuk bisa mencapai luas RTH 30% dari
RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
Pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan baik
swadaya maupun formal
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 8
LAPORAN FINAL
NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN
dibutuhkan total luas kawasan 011 Kel Pakansari
Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan
(pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan
pemeliharaan saluran drainase)
RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari
Sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan lingkungan
Pada Draf RDTR Cibinong, Rencana Pola Ruang peruntukan
Perdagangan dan Jasa saat ini adalah perumahan
kepadatan sedang
Timbulnya spekulan tanah
Resistensi masyarakat terhadap RDTR
RW 05, RW 06, RW
08, RW 07 dan RW
011 Kel Pakansari
RDTR harus segera menjadi produk hukum
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 9
LAPORAN FINAL
1 Perbaikan jalan
Pembuatan drainase2
3 Penyediaan TPS
Penyediaan Kran Umum4
Pembuatan MCK Komunal5
Pembuatan jalur pedestrian Bantaran Kali/Situ
6
7 Pengembangan perumahan formal& RTH lingkungan
8 Penataan bantaran sungai
1
1
1
22
2
3
6
6
7
7
7
8
Gambar 5.2
Peta Kebutuhan Penanganan Sub Kawasan Tegar Beriman 2
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 10
LAPORAN FINAL
5.2. KEBUTUHAN PENANGANAN KAWASAN PABUARAN
Untuk mengurangi dampak menurunkan kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman yang berakibat pada turunnya kehidupan masyarakat yang tinggal di
dalam kawasan tersebut, maka beberapa kebutuhan penanganan yang harus
dilakukan di Kawasan Prioritas Pabuaran adalah sbb;
- Normalisasi sungai dan pembersihan persampahan;
- Perbaikan/normalisasi saluran drainase;
- Penambahan sumur bor dan tangki komunal;
- Penambahan jaringan tersier/rumah tangga PDAM;
- Pengelolaan sampah dengan TPST dan penambahan tempat sampah;
- Pengadaan MCK Komunal;
- Perbaikan rumah
Untuk menentukan penanganan pada kawasan prioritas, khususnya terkait
penentuan penanganan tahun ke 1, Kawasan Pabuaran dibagi menjadi 2 blok
penanganan, yaitu P1 dan P2
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 11
LAPORAN FINAL
5.2.1. Kebutuhan Penanganan Pabuaran
NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN
FISIK
SEKTOR BANGKIM
1 Jalan Kondisi jalan lingkungan yang rusak Menghambat mobilitas warga RW 08, RW 14 Perlu adanya perbaikan jalan
2 Drainase Minimnya saluran drainase sisi jalan timbulnya genangan air pada jalan RW 08, RW 14 perlu adanya perbaikan dan pembuatan saluran drainase
SEKTOR PBL
1 Perumahan &
Lingkungan
Kecenderungan perubahan lahan non terbangun menjadi
permukiman
Semua lahan yang tersedia maupun rumah-rumah eksisting
akan berubah menjadi kawasan perumahan
Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran
Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB
dan KDH
Perkembangan kebutuhan perumahan memacu tingginya
harga tanah sehingga akan mengutamakan pembangunan
fisik dibanding penyediaan RTH
Akan berkurangnya kawasan resapan air Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran
Perlu penetapan lokasi-lokasi RTH untuk memenuhi syarat
penyediaan RTH sebesar 30% dari luas wilayah
Terbentuknya kawasan perumahan kepadatan tinggi di dekat
koridor Jalan Raya Bogor akibat kebutuhan penyediaan
rumah yang akan membutuhkan lahan untuk terus
berkembang
Perkembangan kawasan kepadatan tinggi akan
menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan
RW 07, 08, 09 Perlunya penataan kawasan perumahan dan permukiman yang
juga harus mulai memperhitungkan pengembangan hunian
vertikal seperti maisonet dan rumah susun
Tidak tersedia dan tidak berfungsi saluran drainase di kawasan
perumahan maupun jalan lokal di dalam kawasan
permukiman
o Genangan di kawasan permukiman
o Turunnya kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman terkena dampak banjir
Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran
o Perlu normalisasi saluran drainase
o Perlu rekaya teknis penyediaan saluran drainase di kondisi fisik
lahan yang bergelombang
Jika tidak dikendalikan maka seluruh lahan akan dibangun
menjadi perumahan maupun kegiatan lainnya
Akan berkurangnya kawasan resapan air Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran
Perlu rencana penataan kawasan dan pengendalian KDB, KLB
dan KDH dan penetapan lokasi RTH
Belum semua kawasan perumahan dan permukiman
swadaya terlayani pelayanan persampahan, air minum dan
air limbah, saluran drainase
o Perlu pembangunan dan peningkatan jaringan jalan
o Sampah tidak terkelola dengan baik sehingga mengotori
kawasan permukiman, jika dibakar akan menyebabkan
polusi udara
o Air limbah rumah tangga dibuang ke kolam atau
drainase
o Banyak jalan-jalan lingkungan perumahan yang
tergenang akibat tidak adanya dan tidak berfungsinya
saluran drainase
Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran
Perlu rencana pelayanan persampahan, air minum dan air
limbah, saluran drainase yang komprehensif dengan rencana
penataan dan pengembangan kawasan perumahan dan
permukiman
Lahan non terbangun yang tidak terawat Cenderung dijadikan untuk pengembangan hunian RW 05, 08, 014 Perlu penyediaan RTH publik yang memadai bagi kawasan
Pemanfaatan sempadan sungai untuk tempat tinggal dan
sekaligus tempat membuang sampah
Penyempitan badan sungai, sungai menjadi area belakang RW 05, 08, 014 Perlu adanya relokasi permukiman bantaran kali, pembuatan
jalan inspeksi sekaligus ebagai jalur pedestrian.
SEKTOR PLP
1 Air Minum
Layanan PDAM belum mencakup seluruh kawasan Kesulitan pengadaan air minum, khususnya saat kemarau RW 05, 08, 014 Perlu penambahan sumur gali, kran umum dan dalam jangka
panjang menyambungkan PDAM ke dalam kawasan
Jarak septik tank ke sumur gali , 10 m Pencemaran sumber air baku RW 05, 08, 014 Kran Umum
2 Air Limbah
Sebagian hunian belum memiliki sanitasi yang memadai Pembuangan air limbah yang tidak terkelola dengan baik RW 05, 08, 014 Perlu penyediaan MCK dan septic tank komunal
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 12
LAPORAN FINAL
NO TEMA MASALAH DAMPAK YANG TERJADI LOKASI KEBUTUHAN PENANGANAN
dan mengganggu kesehatan lingkungan
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pengolahan air limbah bagi kesehatan lingkungan
permukiman
Membuang air limbah sesenaknya , keselokan, kekebun,
kekolam kesungai terdekat, tanpa pengolahan .
Kel Pabuaran Sosialisasi tentang pentingnya pengolahan air limbah bagi
kesehatan lingkungan permukiman
3 Sampah
Belum ada tempat pembuangan sampah khusus Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut kawasan RW 05, 08, 014 Perlu penyediaan TPS
Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan
lingkungan
Sampah dibuang sesenaknya Kel Pabuaran Sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dan sosialisasi
system 3 R
Belum ada tempat pembuangan sampah khusus Tumpukan sampah sering terjadi di beberapa sudut kawasan RW 05, 08, 014 Perlu penyediaan TPS
Kesadaran penduduk akan kesehatan lingkungan sangat
kurang
Sampah menumpuk dipinggir sungai RW 08 RT 01 Papan peringatan Jangan buang sampah disini
RW 14 tidak terjangkau Dinas kebersihan dan pertamanan Sampah berserakan dimana mana, kebun , selokan RW 14 RT 08 TPS 10 m3
Sampah dibuang disamping bangunan Pengunjung membuang sampah sembarangan Kantor
Kelurahan
Pabuaran
Tempat sampah 1000l iter 2 unit
Tidak mempunyai tempat sampah Sampah ditumpuk didepan rumah RW 14 RT 08 19 unit volume 40 liter
NON FISIK
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sarana prasarana infrastruktur yang
dibutuhkan
Pesatnya kebutuhan perumahan dan infrastrukturnya harus
diimbangi dengan kegiatan pengawasan dan pengendalian
untuk bisa mencapai luas RTH 30% dari total luas kawasan
Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran
Pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan baik
swadaya maupun formal
Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan
(pengelolaan sampah, pembuangan air limbah dan
pemeliharaan saluran drainase)
Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran
Sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan lingkungan
Pada Rencana Pola Ruang peruntukan zona industry hanya
berada di koridor Jalan Raya Bogor tapi saat ini ada yang
berlokasi di dalam kawasan permukiman
Dibutuhkan sebuah konsolidasi lahan Seluruh Kawasan
Prioritas
Pabuaran
RDTR harus segera menjadi produk hukum
RPKPP Kabupaten Bogor
5 - 13
LAPORAN FINAL
1 Perbaikan jalan
Pembuatan drainase2
3 Penyediaan TPS/Tempat Sampah
Penyediaan Kran Umum4
Pembuatan MCK Komunal5
Pembuatan jalur pedestrian Bantaran Kali
6
7 Pengembangan perumahan formal& RTH lingkungan
8 Penataan bantaran sungai
P1
P2
55
5
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
8
6
6
1
12
2
Gambar 5.3
Peta Kebutuhan Penanganan Kawasan Pabuaran
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 1
LAPORAN FINAL
Rencana aksi program dibagi berdasarkan sektor penanganganan kegiatan, dimana pada
masing-masing sektor, terdapat penanganan secara fisik dan non fisik.
Penanganan tersebut antara lain meliputi kegiatan :
- Pembangunan dan perbaikan jalan
- Perbaikan dan pembuatan drainase
- Sosialisasi
- Pendataan
- Pembuatan DED & Masterplan
- Konsolidasi lahan
- Pembangunan rusun
- Perbakan Rutilahu
- Pembentukan kelembagaan
- Pembangunan jalur pedestrian
- Penanaman vegetasi
- Temu wicara
- Pemasangan banner/poster/leaflet
- Pembangunan MCK Komunal
- Pembangunan kran umum
- Pembangunan TPS
- Penyediaan tempat sampah
- Penyediaan truk angkut sampah
- Pembuatan IPAL komunal
Di luar kegiatan penanganan kawasan seperti yang telah diuraikan di atas, terdapat
beberapa usulan kegiatan penangananan kawasan di luar bidang keciptakaryaan yang
perlu menjadi pertimbangan pada konsep kawasan secara keseluruhan. Elemen dan aspel
keruangan tersebut umumnya didasari oleh rencana makro kawasan yang sudah ada, baik di
draft RDTR maupun RTBL, yang relevan dengan konsep tematik pengembangan kawasan
Tegar Beriman dan Pabuaran, sehingga diadopsi dalam konsep kawasan secara keseluruhan.
Beberapa elemen dan aspek keruangan tersebut antara lain:
- Pembuatan dan pelebaran kanal/sodetan penghubung Situ Kebantenan-Situ Cikaret
- Pembuatan sodetan penghubung Situ Pemkab dan Situ Kebantenan
- Pembuatan akses jalan arteri/kolektor baru di Tegar Beriman dan Pabuaran
- Pengembangan wisata Situ Kebantenan
- Pengembangan kompleks stadion olah raga Pakansari
- Revitalisasi jalur kereta dan stasiun kereta Cibinong di Pabuaran
Elemen-elemen tersebut tidak termasuk dalam pendetailan rencana aksi program dokumen
RPKPP, namun tetap dimunculkan dalam peta konsep sebagai gambaran pengembangan
kawasan prioritas secara keseluruhan.
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 2
LAPORAN FINAL
7.1. PROGRAM RENCANA AKSI KAWASAN TEGAR BERIMAN
SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI
WAKTU SEKTOR
VOLUME
INVESTASI
DANA
(dalam
ribu)
SUMBER DANA
KETR LEADING SECTOR & STAKE HOLDER
I II III IV V BANGKIM PBL PLP INSTANSI
LAIN SWASTA APBN
APBD
PROP
APBD
KAB LAIN
Bangkim 1 Perbaikan
Sarana Jalan
1 Perbaikan jalan di jalan SD
Cipayung
RW 04 Kelurahan
Tengah
360 m 155.000
Bangkim PU ,Bappeda,Bina Marga
Kab,Dinas PU Kab
2 Perbaikan jalan di jalan
samping Gedung Golkar
RW 04 Kelurahan
Pakansari
422 m 110.000
Bangkim PU Bappeda,Bina Marga
Kab,Dinas PU Kab
3 Perbaikan jalan di jalan
GOR RW 05
RW 05 Kelurahan
Pakansari
190 m 180.000
Bangkim PU Bappeda,Bina Marga
Kab,Dinas PU Kab
4 Perbaikan jalan setapak di
permukiman RW 01
RW 01 Kelurahan
Pakansari
188 m 34.000
Bangkim PU Bappeda,Bina Marga
Kab,Dinas PU Kab
5 Perbaikan jalan setapak di
permukiman RW 12
RW 04 Kelurahan
Pakansari
152,5 m 50.000
Bangkim PU Bappeda Bina Marga
Kab,Dinas PU Kab
6
Perbaikan jalan di
belakang gedung
Pengadilan Negeri
Cibinong
RW 04 Kelurahan
Pakansari
270 m 100.000
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
7
Pembuatan jalan
penghubung Blok TB1.1 &
TB1.2
RW 04 Kelurahan
Tengah
820 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
8
Pembuatan jalan poros
TB1-1 (SD Cipayung-Tegar
Beriman)
RW 04 Kelurahan
Tengah
600 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
9 Pembuatan jalan poros
TB1-2 – Jl. Tegar Beriman
RW 04 Kelurahan
Pakansari
650 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
10 Pembuatan jalan poros
baru TB2-3-Stadion
Rw 08 Kelurahan
Pakansari
845 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
11 Peningkatan kualitas jalan
lingkungan di blok TB 1-2
RW 04 Kelurahan
Pakansari
250 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
12 Peningkatan kualitas jalan
di blok TB 2-1
RW 04 Kelurahan
Pakansari
820 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
13
Perbaikan jalan terusan
jalan samping Gedung
Golkar
RW 04 Kelurahan
Pakansari
250 m 125.000
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
14 Perbaikan jalan setapak di
permukiman RW 12
RW 12 Kelurahan
Pakansari
121 m 46.000
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
15
Pembuatan jalan
lingkungan baru dan
peningkatan kualitas jalan
lingkungan di blok TB1-1
RW 04 Kelurahan
Tengah
550 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
16
Pembuatan jalan
lingkungan baru dan
peningkatan kualitas jalan
lingkungan di blok TB2-1
RW 08 Kelurahan
Pakansari
424 m 150.000
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
17 Pelebaran jalan poros
Curug-Raya Bogor
RW 01 Kelurahan
Pakansari
1.424 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
18
Pembuatan jalan
lingkungan baru dan
peningkatan kualitas jalan
lingkungan di blok TB 2-2
RW 06 & 08
Kelurahan
Pakansari
448 m 135.000
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
19 Pembangunan jembatan
penghubung TB1-1 & TB 1-2
100 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab,
swasta
20
Pembangunan jalan
lingkungan di Blok TB 1-3
(RW 01 & 12)
RW 06 Kelurahan
Pakansari
320 m 312.000
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU Kab,
swasta
21
Pembangunan jalan
lingkungan di Blok TB 2-3
(RW 13)
RW 01,RW 07,RW
06 Kelurahan
Pakansari
270 m 564.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab,
swasta
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 3
LAPORAN FINAL
SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI
WAKTU SEKTOR
VOLUME INVESTASI
DANA
SUMBER DANA
KETR LEADING SECTOR & STAKE HOLDER
I II III IV V BANGKIM PBL PLP INSTANSI
LAIN SWASTA APBN
APBD
PROP
APBD
KAB LAIN
Bangkim 2 Perbaikan
Drainase
1 Pembuatan drainase di
jalan SD Cipayung
RW 04
Kelurahan
Tengah
346 m 500.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU
Kab
2
Pembuatan drainase di
jalan samping Gedung
Golkar
RW 04
Kelurahan
Pakansari
654 m 820.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU
Kab
3 Pembuatan drainase di
jalan GOR RW 05
RW 05
Kelurahan
Pakansari
380 m 450.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU
Kab
4
Pembuatan drainase jalan
setapak di permukiman
RW 01
RW 01
Kelurahan
Pakansari
21 m 1.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU
Kab
5
Pembuatan drainase jalan
setapak di permukiman
RW 12
RW 12
Kelurahan
Pakansari
60,5 m 1.500 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU
Kab
6 Pembuatan drainase
lingkungan di TB 1-2
RW 04
Kelurahan
Pakansari
120 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU
Kab
7
Pembuatan drainase jalan
terusan jalan samping
gedung golkar
RW 04
Kelurahan
Pakansari
450 m 780.000
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU
Kab
8 Pembuatan drainase
lingkungan di TB 2-1
RW 045
Kelurahan
Pakansari
840 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU
Kab
9
Pembuatan drainase jalan
penghubung Blok TB1.1 &
TB1.2
RW 04
Kelurahan
Tengah
1.600 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU
Kab
10
Pembuatandrainase jalan
poros TB1-1 (SD Cipayung-
Tegar Beriman)
RW 04
Kelurahan
Tengah
1.200 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU
Kab
11
Pembuatan drainase
jalan poros TB1-2 – Jl. Tegar
Beriman
RW 04
Kelurahan
Pakansari
1.300 m
Bappeda Bina Marga Kab,Dinas PU
Kab
12 Normalisasi S. Cikumpa sisi
TB 1
RW 04
Kelurahan
Pakansari
1.500 m
Bappeda Dinas PU Kab Balai Besar
13 Pembuatan drainase
lingkungan di TB 1-1
RW 04
Kelurahan
Tengah
1.000 m
Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU
Kab
14 Pembuatan drainase
lingkungan di TB 2-2
RW 05
Kelurahan
Pakansari
800 m
Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU
Kab
15
Pembuatan sodetan
penghubung Situ
Kebantenan-Situ Cikaret
RW 04
Kelurahan
Pakansari
17.00 m2
Bappeda Dinas PU Kab Balai Besar
16
Pembuatan sodetan
penghubung Situ Pemkab-
Situ Kebantenan
RW 04
Kelurahan
Tengah
4.500 m2
Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU
Kab
17 Normalisasi S Cikumpa sisi
TB 2
RW 08,
11Kelurahan
Pakansari
1.800 m
Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU
Kab
18 Pembuatan drainase jalan
lingkungan di TB 2-2
RW 06
Kelurahan
Pakansari
800 m
Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU
Kab
19 Pembuatan drainase jalan
lingkungan di TB 1-3
RW 08
Kelurahan
Pakansari
650 m
Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU
Kab
20 Pembuatan drainase jalan
lingkungan di TB 2-3
RW 06, RW 08
Kelurahan
Pakansari
360 m
Bappeda Bina Marga Kab Dinas PU
Kab
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 4
LAPORAN FINAL
SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI
WAKTU INSTANSI VOLUME
INVESTASI
DANA (dalam
ribu)
SUMBER DANA KETERANGAN LEADING SECTOR & STAKE
HOLDERS
I II III IV V BANGKIM PBL PLP
LAINNYA
/
SWADAYA
SWASTA
APBN APBD
Prov
APBD
Kab Lain
Bangkim 3
Rumah
Susun
1
Sosialisasi Perbaikan Kawasan
Perumahan dan Permukiman
Kelurahan Tengah
RW 04, RW 05
Kelurahan
Pakansari RW 01,
RW 04, RW 12
1 Paket 20.000
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
2
Sosialisasi rencana
pengembangan dan
pembangunan perumahan
Kelurahan Tengah
RW 04, RW 05
Kelurahan
Pakansari RW 04,
RW 12
2 Paket 40.000
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
3 FS, Master Plan dan DED
Rumah Susun
Kelurahan
Pakansari RW 12
2 paket 450.000
Kementerian Pekerjaan
Umum
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
4 Konsolidasi Lahan Rumah
Susun
Kelurahan
Pakansari RW 12
13,000
m2
200.000
Kementerian Pekerjaan
Umum
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
5 Pembangunan Rumah Susun Kelurahan
Pakansari RW 12
2 paket 40.000.000
Kementerian Pekerjaan
Umum
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
Swasta
6 Pendataan warga terkena
relokasi dan backlog
Kelurahan
Pakansari RW 04,
RW 12
1 Paket 20.000
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
7 Sosialisasi kepada warga, dan
pemindahan warga terkena
relokasi
Kelurahan
Pakansari RW 04,
RW 12
1 Paket 20.000
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
8 Penghunian maisonet dan
rusun
Kelurahan
Pakansari RW 12
1 Paket 20.000.0
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
9 Pembentukan kelembagaan
operasionalisasi dan
pengelolaan rumah susun
Kelurahan
Pakansari RW 12
1 Paket 20.000
Dinas Tata Bangunan dan
Permukiman
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 5
LAPORAN FINAL
LOKASI KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI
WAKTU
SEKTOR
VOLUME
INVESTASI
DANA
(dalam ribu)
SUMBER DANA
KETR LEADING SECTOR &
STAKE HOLDER I II III IV V BANGKIM PBL PLP
INSTANSI
LAIN SWASTA APBN
APBD
PROP
APBD
KAB LAIN
PBL
1 Sosialisasi Peraturan Sempadan
Setu dan Sungai
1 Tatap muka dikelurahan,
kecamatan , mesjid
Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah
1 paket 20.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
2 Temu Wicara arisan, karang
taruna, pertemuan posyandu
Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah
1 paket 35.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
3
Pemasangan.stiker, leaflet,
brosur, poster banner, t spanduk,
dirumah penghuni/ masyarakat ,
daerah komersil, sekolah.
Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah
1 paket 50.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
2
Sosialisasi Konsep Water Front
Development dan Jalur
pedestrian di sepanjang
sempadan sungai Cikumpa
dan Setu Kebantenan
4 Tatap muka dikelurahan,
kecamatan , mesjid
Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah
1 paket 20.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
5 Temu Wicara arisan, karang
taruna, pertemuan posyandu
Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah
1 paket 35.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
6
Pemasangan.stiker, leaflet,
brosur, poster banner, t spanduk,
dirumah penghuni/ masyarakat ,
daerah komersil, sekolah.
Kel.
Pakansari,
Kel. Tengah
1 paket 50.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
3
Sosialisasi Konsep Green City
(RTH sebagai Ruang Publik di
sekitar GOR dan penghijauan
lainnya)
7 Tatap muka dikelurahan,
kecamatan , mesjid
Kel.
Pakansari
1 paket 20.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
8 Temu Wicara arisan, karang
taruna, pertemuan posyandu
Kel.
Pakansari
1 paket 35.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
9
Pemasangan.stiker, leaflet,
brosur, poster banner, t spanduk,
dirumah penghuni/ masyarakat ,
daerah komersil, sekolah.
Kel.
Pakansari,
1 paket 50.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
4
Pebangunan komplek stadion
olahraga dan bangunan
pendukungnya
10 Pembangunan komplek stadion
olahraga
Kel.
Pakansari
1 paket 35.000.000
Bappeda, Dinas PU
Cipta karya
11 Pembangunan bangunan
pendukung kompleks olahraga
Kel.
Pakansari
1 paket 20.000.000
Bappeda, Dinas PU
Cipta karya
5
Pembangunan wisata Situ
Kebantenan
12 Penataan sempadan kawasan
Situ kebantenan
Kel.
Pakansari &
Tengai
1 paket 15.000.000
Bappeda, Dinas PU
Cipta karya
13 Pengembangan wisata kawasan
Situ Kebantenan
Kel.
Pakansari &
Tengah
1 paket 15.000.000
Bappeda, Dinas PU
Cipta karya
Pembangunan jalur pedestrian
tepi kali
14
Pembangunan dan penataan
jalur pedestrian tepi S, Cikumpa
sisi TB 1
Kel.
Pakansari
.
1.200 m 100.000
Bappeda, Dinas PU
Cipta karya
15
Pembangunan dan penataan
jalur pedestrian tepi S, Cikumpa
sisi TB 2
Kel.
Pakansari
1.800 m 120.000
Bappeda, Dinas PU
Cipta karya swasta
6 Pengembangan RTH publik
16 Pengembangan hutan kota Kel.
Pakansari
1 paket 10.000.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
17 Pengembangan RTH publik
lingkungan permukiman
Kel.
Pakansari,
Tengah
1 paket 2.000.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
18 Pengembangan jalur hijau sisi S.
Cikumpa
Kel.
Pakansari
3.200 m 500.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 6
LAPORAN FINAL
SEKTOR
KEGIATAN
SUB KEGIATAN LOKASI
WAKTU SEKTOR VOLU
ME
INVESTASI
DANA
(dalam
ribu)
SUMBER DANA KET
R
LEADING SECTOR &
STAKE HOLDER I II III IV V BANGKI
M
PB
L PLP
INSTANSI
LAIN SWASTA
APB
N
APBD
PROP
APBD
KAB LAIN
PLP
Penanganan dan
pengelolaan limbah
Sosialisasi sampah
system 3R dan
pembangunan IPAL
komunal
Kawasan
Tegar
Beriman
1
paket
165.000
Bappeda, Dinas
kebersihan dan
pertamanan
IPAL Komunal dan MCK
Komunal untuk 30 KK
HJ Minggu
RW 04
1 unit
1.100.000
PLP , PU Cipta
karya Pusat
IPAL Komunal dan MCK
Komunal untuk 30 KK
kel.
Pekansari
RW 04 RT 01
1 unit
1.100.000
PLP , PU Cipta
karya Pusat
IPAL Komunal dan MCK,
1(satu) unit untuk 30 KK
di RW 07
Tegar
beriman RW
07
1 unit
1.1.000
Dinas kebersihan
dan pertamanan
Pengelolaan tempat
sampah
Pengadaan TPS kapasitas
10 M3 1 Unit
Penyediaan tempat
sampah komunal
disekitar situ kapasitas
1000 liter
Disekitar Situ
RW 04
Kel.Tengah
2 unit
2.000
Dinas kebersihan
dan pertamanan
Penyediaan tempat
sampah penampungan
daun disekitar situ
kapasitas 40 liter
Disekitar Situ
RW 04
Kel.Tengah
15 unit
5.250
Dinas kebersihan
dan pertamanan
Penyediaan truk
sampah kapasitas 10
m3
Tegar
beriman
1 unit
700. 000.
Dinas kebersihan
dan pertamanan
Pengadaan TPS
kapasitas 10 M3 1 Unit
Tegar
beriman RW
06
1 unit
30.000
Dinas kebersihan
dan pertamanan
Penyediaan air bersih dan
preservasi air tanah
Pembangunan kran
umum untuk 50 KK
Disekitar Situ
RW 04 Kel.
Pekansari
1 unit
500 .000
PDAM
Pembangunan Biopordi
TB1
Tegar
beriman Rw
01, 04,07,12,
Kel
Pekansari
500
unit
75.000
Bappeda , PDAM,
Dinas kebersihan
dan Pertamanan
Pembangunan Biopori
di TB2
Tegar
beriman
perumahan
swadaya,ta
man , jalur
hijau RW
05,06,07,08,1
1 dan 12
500
unit
75.000
Bappeda, dinas
kebersihan dan
pertamanan ,
PDAM
Biaya Kawasan Tegar Beriman :
- Sektor Bangkim : Rp. 8.805.500.000,-
- Sektor PBL : Rp.53.587.439.000,-
- Sektor PLP : Rp. 3.411.352.250.,-
Total : Rp. 57.007.596.750
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 7
LAPORAN FINAL
7.2. TAHAPAN PELAKSANAAN KAWASAN TEGAR BERIMAN
TAHUN 1 Gambar 7.1
Tahapan Pembangunan Tahun 1 Kawasan Tegar Beriman
Perbaikan jalan
& drainase
SD Cipayung
Perbaikan jalan
& drainase
Samping
Ged Golkar
Perbaikan jalan
& drainase
RW 05 Pakansari
Perbaikan jalan
& drainase
RW 01 Pakansari
Perbaikan jalan
& drainase
RW 12 Pakansari
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 8
LAPORAN FINAL
TAHUN 2 Gambar 7.2
Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Tegar Beriman
Pembuatan jalan
penghubung
TB1-1 & TB1-2
Sosialisasi peraturan
Sempadan sungai
Pembuatan
jalan poros TB1-1
Sosialisasi peraturan
Sempadan sungai & konsep
waterfr0nt development
Sosialisasi peraturan sempadan sungai/setu
Peningkatan kualitas jalansamping
pengadilan tinggi, RW 04 & drainase samping
Ged Golkar, pembangunan IPAL & MCK
komunal, pembuatan kran umum, penataan
bangunan RW 04 Pakansari
Pembuatan
jalan poros TB1-2
Normalisasi S. Cikumpa
Sosialisasi peraturan
sempadan sungai/setu
Peningkatan kualitas jalan &
drainase, pembuatan biopori
dan penataan bangunan
Sosialisasi peraturan
Sempadan sungai &
konsep waterfr0nt
development
Pembangunan
GOR/Stadion
Pembangunan
Fasilitas penunjang
GOR
Pembuatan jalan poros TB2-3
Pembuatan TPS Komunal
Sosialisasi konsep
Green City
Pembebasan lahan untuk
sodetan situ
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 9
LAPORAN FINAL
TAHUN 3 Gambar 7.3
Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Tegar Beriman
Peningkatan kualitas jalan &
drainase, Pembangunan
sodetan Situ Kebantenan-
Pemkab dan penataan
bangunan RW 04 Kel Tengah
Pembuatan sodetan
Penghubung Situ Cikaret-
kebantenan
Pembuatan jalur pedestrian
terpadu tepi sungai
Sosialisasi rusun/maisonette
Sosialisasi rusun/maisonette
dan relokasi
Normalisasi S. Cikumpa
Pembangunan perumahan
formal, pembuatan jalan &
drainase baru
Sosialisasi rusun/maisonette
Pembuatan hutan kota
Peningkatan kualitas jalan &
drainase, dan penataan
bangunan RW 05 Pakansari
Peningkatan kualitas jalan
RW 04, pembuatan biopori
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 10
LAPORAN FINAL
TAHUN 4 Gambar 7.4
Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Tegar Beriman
Sosialisasi rusun/maisonette
& relokasi
Pembangunan jalan
penghubung TB1-3 & TB1-2
Sosialisasi rusun/maisonette
& pembebasan lahan
Pembangunan
rusun/maisonette
RW 06
Pembangunan
perumahan
formal
Pengembangan
wiisata situ
Pembangunan jembatan
Penghubung
TB1-1 & TB1-2
Pembangunan
rusun/maisonette
RW 08, pengadaan TPS
Perbaikan jalan & drainase
RW 06
Perbaikan jalan & drainase
RW 08
Pembuatan jalur
pedestrian terpadu
tepi sungai
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 11
LAPORAN FINAL
TAHUN 5 Gambar 7.5
Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Tegar Beriman
Pembangunan
rusun/maisonette
RW 01 & RW 04
Pembangunan
rusun/maisonette
RW 08
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 12
LAPORAN FINAL
7.3. PROGRAM RENCANA AKSI KAWASAN PABUARAN
SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI
WAKTU SEKTOR
VOLUME
INVESTASI
DANA
(dalam ribu)
SUMBER DANA
KETR LEADING SECTOR & STAKE HOLDER
I II III IV V BANGKIM PBL PLP INSTANSI
LAIN SWASTA APBN
APBD
PROP
APBD
KAB LAIN
Bangkim 1
Perbaikan
Sarana
Jalan
1
Perbaikan jalan
lingkungan di
permukiman
RW 09
kelurahan
Pabuaran
1 paket 150.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
2
Perbaikan jalan
lingkungan di
permukiman
RW 08
Kelurahan
Pabuaran
1 paket 168.000
Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata
Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU
Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat
3
Perbaikan jalan
lingkungan di
permukiman
RW 05
Kelurahan
Pabuaran
1 paket 134.000
Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata
Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU
Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat
4
Perbaikan jalan
lingkungan
(l=3m)
RW
Kelurahan
Pabuaran
2 paket 560.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI
WAKTU SEKTOR
VOLUME INVESTASI
DANA
SUMBER DANA
KETR LEADING SECTOR & STAKE HOLDER
I II III IV V BANGKIM PBL PLP INSTANSI
LAIN SWASTA APBN
APBD
PROP
APBD
KAB LAIN
Bangkim 1 Perbaikan
Drainase
1
Pembuatan
drainase jalan
lingkungan di
permukiman
RW 09
Kelurahan
Pabuaran
1 paket 712.000 Bappeda,Bina Marga Kab,Dinas PU Kab
2
Pembuatan
drainase jalan
lingkungan di
permukiman
RW 08
Kelurahan
Pabuaran
1 paket 818.000
Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata
Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU
Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat
3
Pembuatan
drainase jalan
lingkungan di
permukiman
RW 05
Kelurahan
Pabuaran
1 paket 765.000
Dinas Tata Ruang Kab,Dinas Tata
Bangunan & Permukiman Kab,Dians PU
Propinsi,Camat,lurah,Masyarakat
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 13
LAPORAN FINAL
SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI
WAKTU INSTANSI
VOLUME
INVESTASI
DANA
(dalam
ribu)
SUMBER DANA
KETERANGAN
LEADING
SECTOR &
STAKE
HOLDERS I II III IV V BANGKIM PBL PLP
LAINNYA /
SWADAYA SWASTA APBN
APBD
Prov
APBD
Kab Lain
PBL
1
Perbaikan rumah tidak
layak huni
1 Identifikasi dan
Pendataan Rumah
Tidak Layak Huni
Kawasan
Prioritas
Pabuaran
1 Paket
20.000
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
2
Perbaikan Rumah
Tidak Layak Huni
Kawasan
Prioritas
Pabuaran
1 Paket
100.000
2 Penertiban kegiatan
non perumahan di
dalam kawasan
perumahan
RW 014 dan
RW 09,
Kelurahan
Pabuaran
3 Paket
150.000
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
3 Sosialisasi Rencana
Pengembangan dan
Pembangunan
Perumahan
Kawasan
Prioritas
Pabuaran
2 Paket
20.000
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
4 Penentuan potensi
lahan dan pencarian
lahan untuk
Pengembangan Hunian
Vertikal (maisonet dan
rusun)
RW 08 dan
RW 09
2 Paket
20.000
RW 08 dan RW
09 adalah
potensi lokasi
hunian vertikal
sewa
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
5
Pengembangan Hunian
Vertikal (maisonet dan
rusun)
1 FS, Master Plan dan
DED Rumah Susun
RW 08,
Kelurahan
Pabuaran
2 unit
450.000
Dilaksanakan
pada tahun 6
Kementerian
Pekerjaan
Umum
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
2 Konsolidasi Lahan
Rumah Susun
RW 08,
Kelurahan
Pabuaran
13,000
m2
200.000
Dilaksanakan
pada tahun 6
dan 7
Kementerian
Pekerjaan
Umum
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
3 Pembangunan
Rumah Susun
RW 08,
Kelurahan
Pabuaran
2 unit
40.000.000
Dilaksanakan
pada tahun 7
dan 8
Kementerian
Pekerjaan
Umum
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
Swasta
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 14
LAPORAN FINAL
SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI
WAKTU INSTANSI
VOLUME
INVESTASI
DANA
(dalam
ribu)
SUMBER DANA
KETERANGAN
LEADING
SECTOR &
STAKE
HOLDERS I II III IV V BANGKIM PBL PLP
LAINNYA /
SWADAYA SWASTA APBN
APBD
Prov
APBD
Kab Lain
4 Pendataan warga
terkena relokasi dan
backlog
RW 08,
Kelurahan
Pabuaran
1 Paket
20.000
Dilaksanakan
pada tahun 6
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
5 Sosialisasi kepada
warga, dan
pemindahan warga
terkena relokasi
RW 08,
Kelurahan
Pabuaran
1 Paket
20.000
Dilaksanakan
pada tahun 6
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
6 Penghunian
maisonet dan rusun
RW 08,
Kelurahan
Pabuaran
1 Paket
20.000
Dilaksanakan
pada tahun 7
dan 8
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
7 Pembentukan
kelembagaan
operasionalisasi dan
pengelolaan rumah
susun
RW 08,
Kelurahan
Pabuaran
1 Paket
20.000
Dilaksanakan
pada tahun 8
Dinas Tata
Bangunan
dan
Permukiman
SEKTOR KEGIATAN SUB KEGIATAN LOKASI
WAKTU SEKTOR
VOLUME
INVESTASI
DANA
SUMBER DANA
KETR LEADING SECTOR &
STAKE HOLDER I II III IV
V BANGKIM PBL PLP
INSTANSI
LAIN SWASTA APBN
APBD
PROP
APBD
KAB LAIN
PBL 1
Sosialisasi Peraturan
Sempadan Setu dan
Sempadan rel KA
1 Tatap muka dikelurahan, kecamatan ,
mesjid
Kawasan
Pabuaran (PB1
dan PB 2)
1 Paket 20.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
2 Temu Wicara arisan, karang taruna,
pertemuan posyandu
Kawasan
Pabuaran (PB1
dan PB 2)
1 Paket 35.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
3
Pemasangan.stiker, leaflet, brosur, poster
banner, t spanduk, dirumah penghuni/
masyarakat , daerah komersil, sekolah.
Kawasan
Pabuaran (PB1
dan PB 2)
1 Paket 50.000
Bappeda/ Dinas
pertamanan, Dinas PU
Cipta karya
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 15
LAPORAN FINAL
SEKTOR KEGIATAN SUB
KEGIATAN LOKASI
WAKTU SEKTOR
VOLUME INVESTASI
DANA
SUMBER DANA
KETR LEADING SECTOR & STAKE HOLDER I II III IV V BANGKIM PBL PLP
INSTANSI
LAIN SWASTA APBN
APBD
PROP
APBD
KAB LAIN
PLP
Sosialisasi sampah
system 3R dan
pembangunan IPAL
komunal
Sampah
dan Air
limbah
Kawasan Pabuaran
1 paket
165.000
Bappeda, Dinas kebersihan dan pertamanan
IPAL Komunal dan MCK
komunal untuk 30 KK
Air limbah Rw 08
1 unit
1.1000
PLP
IPAL Komunal untuk 30
KK
Air limbah RW 14
1 unit
600.000
PLP
Pembangunan Biopori Sampah Kawsan Pabuaran Rw
05,14,08
500 unit
75.000
Bappeda , PDAM, Dinas kebersihan dan Pertamanan
Pembangunan kran
umum untuk 50 kk
Air minum RW 14
1 unit
500.000.
Bappeda , PDAM, Dinas kebersihan dan Pertamanan
Pengadaan tempat
sampah kapasitas 10 M3
Sampah Rumah rumah di RW 07
Kel Pabuaran
1 unit
30.000
Dinas kebersihan dan pertamanan
Pengadaan tempat
sampah kapasitas 10 M3
Sampah Rumah rumah di RW 09,
Kel .Pabuaran
1 unit
30 .000
Dinas kebersihan dan pertamanan
Pembangunan MCk
Dan IPAL Komunal
untuk 30 kk.
Air Limbah RW 07
1 unit
1.100.000
PLP
Bak Sampah kapasitas
40 liter terpisah antara
sampah organik dan
anorganik.
Sampah Disepanjang jalan RW 07
sebanyak 20 unit
kapasitas 40 lt , terpisah
antara sampah organik
dan anorganik
20 unit
700. 000.
Dinas kebersihan dan pertamanan
Pembangunan Biopori Sampah Kel Pabuaran RW 07 dan
RW 09
500 unit 75.000
Bappeda, dinas kebersihan dan pertamanan , PDAM
Pembangunan kran
umum untuk 50 KK
Air minum RW 09
1 unit
500.000
PDAM
Biaya Kawasan Pabuaran :
- Sektor Bangkim : Rp.3.307.000.000,-
- Sektor PBL : Rp. 40.000.835.000,-
- Sektor PLP : Rp. 2.331.456.000,-
Total : Rp. 42.335.598.000
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 16
LAPORAN FINAL
7.4. TAHAPAN PELAKSANAAN KAWASAN PABUARAN
TAHUN 2* Gambar 7.6
Tahapan Pembangunan Tahun 2 Kawasan Tegar Pabuaran
Perbaikan jalan& drainaselingkungan RW 09
Pembuatankran umumRW 14
Penyediaantempatsampah diRW 07
Perbaikan jalan& drainaselingkungan RW 09
*Tahun 1 tidak ada kegiatan pembangunan fisik di
Kawasan Pabuaran
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 17
LAPORAN FINAL
TAHUN 3 Gambar 7.8
Tahapan Pembangunan Tahun 3 Kawasan Tegar Pabuaran
Perbaikan jalan& drainaselingkungan RW 08
Perbaikanrumah tidaklayak huni
PembuatanIPAL komunal
Pembuatanbiopori
Penyediaantempatsampah
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 18
LAPORAN FINAL
Perbaikan jalandan drainaselingkungan RW 05
Perbaikanrumah tidaklayak huni
Pembuatanbiopori
Penyediaantempatsampah RW 09
Penyediaankran umum
Pemasanganpapanperingatanmembuangsampah dktflyover
Gambar 7.9
Tahapan Pembangunan Tahun 4 Kawasan Tegar Pabuaran TAHUN 4
RPKPP Kabupaten Bogor
7 - 19
LAPORAN FINAL
TAHUN 5 Gambar 7.10
Tahapan Pembangunan Tahun 5 Kawasan Tegar Pabuaran
Perbaikan jalanlingkungan
Pembangunan IPAL komunal
Pembuatanbiopori
PembuatanMCK komunal
Pembuatantempatsampah
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 1
LAPORAN FINAL
8.1. KRITERIA PENILAIAN PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHAP 1
Apek penilaian untuk menentukan prioritas pembangunan tahap 1 meliputi :
a. Menunjang Fungsi Permukiman yang Ada (Bobot: 5%)
Pembangunan di kawasan tahap 1 diharapkan dapat menunjang aktivitas
permukiman di sekitarnya, baik dalam skala lingkungan maupun skala kota.
Indikator penilaiannya teridir dari :
- Sangat Menunjang (nilai : 5)
- Cukup menunjang (nilai : 3)
- Tidak menunjang (nilai :1)
b. Pemicu Pembangunan Selanjutnya (Trigger) [Bobot: 10%)
Pembangunan di kawasan tahap 1 dapat menjadi prototipe dan pemicu
pelaksanaan pembangunan selanjutnya, baik dari Pemkab maupun masyarakat
langsung
- Berpotensi untuk berkelanjutan (nilai : 5)
- Dapat berlanjut dengan kondisi tertentu (nilai : 3)
- Susah untuk berlanjut (nilai :1)
c. Mudah Terlihat (Eye Catchy) [Bobot: 10%)]
Pembangunan di kawasan tahap 1 dapat mudah terlihat oleh masyarakat baik
dari akses jalan maupun permukiman, sehingga dapat meningkatkan kualitas
visual/citra kota.
- Terlihat jelas dari berbagai akses (nilai : 5)
- Dapat terlihat dari akses tertentu (nilai : 3)
- Sulit terlihat dari akses utama (nilai :1)
d. Kejelasan Status Lahan (Clean & Clear) [Bobot: 20%]
Pembangunan di di kawasan tahap 1 berada di lahan yang sudah jelas statusnya
dan dapat digunakan tanpa ada hambatan di kemudian hari dengan sesuai
persetujuan masyarakat/pemangku kepentingan.
- Ada status lahan yang jelas (nilai : 5)
- Ada lahan yang berpotensi digunakan (nilai : 3)
- Status lahan belum jelas (nilai :1)
e. Berdampak Signifikan pada Kawasan (Multiplier Effect) [Bobot: 10%]
Pembangunan di di kawasan tahap 1 memberikan pengaruh pada
pengembangan fungsi dan visual di kawasan sekitar, sehingga mampu
meningkatkan nilai lahan dan potensi pengembangan kawasan.
- Memberi pengaruh besar pada wajah/fungsi kawasan (nilai : 5)
- Memberi pengaruh pada fungsi tapi tidak pada wajah kawasan (nilai : 3)
- Tidak memberi pengaruh signifikan (nilai :1)
f. Menyelesaikan Masalah Pokok Kawasan (Bobot: 5%)
Pembangunan di di kawasan tahap 1 menunjang memcahkan masalah pokok di
kawasan.
- Terdapat kesesuaian program dan alokasi anggaran (nilai : 5)
- Sudah ada rencana namun belum diprogramkan (nilai : 3)
- Belum ada rencana dari daerah (nilai :1)
g. Kesesuaian dengan Lingkup Proyek (Bobot: 15%)
Pembangunan di di kawasan tahap 1 sesuai dengan lingkup RPKPP yaitu bantuan
pembangunan fisik untuk bidang keciptakaryaan bangkim..
- Termasuk dalam komponen keciptakaryaan bangkim (nilai : 5)
- Sebagian komponen termasuk keciptakaryaan bangkim (nilai : 3)
- Tidak termasuk keciptyakaryaan (nilai :1)
h. Hasil Kegiatan Dapat Menunjukkan Kebesaran Lingkup RPKPP (Bobot: 5%)
Pembangunan di di kawasan tahap 1 dapat menunjukkan lingkup pekerjaan
RPKPP yang lebih dari sekadar perbaikan lingkungan, namun juga pembentukan
komponen dengan skala perkotaan.
- Memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan kota (nilai : 5)
- Memiliki dampak dalam skala lingkungan (nilai : 3)
- Hanya merupakan pemecahan masalah parsial kawasan (nilai :1)
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 2
LAPORAN FINAL
8.2. PENILAIAN PRIORITAS LOKASI DAN ELEMEN PEMBANGUNAN TAHAP 1
Penilaian dari kawasan pembangunan tahap 1 merupakan hasil kumulatif dari
penilaian terhadap bobot dan nilai indikator dengan range penilaian (nilai maksimal
5.0)
Untuk penilaian sub kawasan prioritas :
Nilai kumulatif 1 – 3.5 : tidak dalam urutan prioritas pengembangan
Nilai kumulatif 3.6 – 5.0 : termasuk dalam urutan prioritas
Untuk penilaian elemen di tahun 1 :
Nilai kumulatif 1 – 4.0 : tidak dalam urutan prioritas pengembangan
Nilai kumulatif 4.1 – 5.0 : termasuk dalam urutan prioritas
TB1-1 TB1-2 TB1-3 TB2-1 TB2-2 TB2-3 P1 P2
Sangat menunjang5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Cukup menunjang 3
Tidak menunjang 1
Berpotensi untuk berkelanjutan5 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75
Dapat berlanjut dengan kondisi tertentu 3
Susah untuk berlanjut 1 0.15 0.15
Terlihat jelas dari berbagai akses 5
Dapat terlihat dari akses tertentu 3 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45
Sulit terlihat dr akses utama 1
Memiliki elemen kota dengan nilai strategis5 1.25 1.25
Terdapar rencana pengembangan elemen kota dengan
nilai strategis3 0.75 0.75
Tidak memiliki nilai strategis 1 0.25 0.25 0.25 0.25
Memberi pengaruh besar pada wajah/fungsi kawasan5 0.75 0.75 0.75
Memberi pengaruh pada fungsi tapi tidak pada citra
kawasan3 0.45 0.45 0.45 0.45
Tidak memberi pengaruh signifikan 1 0.15
Terdapat kesesuain program dan alokasi anggaran 5 0.5 0.5 0.5 0.5
Sudah ada rencana namun belum diprogramkan 3 0.3 0.3
Belum ada rencana dari daerah 1 0.1 0.1
Meningkatkan ekonomi & sosial secara signifikan 5 0.5 0.5 0.5 0.5
Memberi peluang peningkatan ekonomi & sosial dalam
kondisi tertentu3 0.3 0.3
Tidak memiliki dampak signifikan 1 0.1 0.1
100 4.7 4.7 3.7 3.9 3 2.5 2 2.7
Bobot (%) SUB KAW. TB1 SUB KAW. TB2
TEGAR BERIMAN
PABUARANNo Kriteria Indikator Nilai
1 Menunjang fungsi
permukiman yang ada10
2 Trigger/pemicu
pembangunan selanjutnya15
3 Mudah terlihat (eye cathcy) 15
4
Memiliki elemen kota
dengan nilai strategis
25
7
Memiliki dampak sosial
ekonomi kepada
masyarakat10
5
Berdampak signifikan pada
kawasan (multiplier effect)
15
6
Kesiapan Daerah
10
Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1
Untuk menentukan lokasi prioritas
pembangunan di tahap 1, maka sub kawasan
Tegar Beriman dibagi menjadi beberapa blok
kawasan, sedangkan Pabuaran tetap dibagi
menjadi 2 sub kawasan.
Tabel 8.1
Tabel Penilaian untuk Penentuan Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 3
LAPORAN FINAL
Berdasarkan hasil penilaian, maka sub kawasan yang terpilih menjadi prioritas
pengembangan adalah Sub Kawasan TB 1-1. TB 1-2. TB 1-3 dan TB 2-1. Tahapan selanjutnya
adalah membuat penilaian terhadap seluruh elemen pelaksanaan fisik yang ada di blok
kawasan tersebut yang terdiri dari:
1 Perbaikan jalan di jalan SD Cipayung (TB1-1)
13 Pembuatan drainase di jalan samping gedung golkar (TB1-2)
25 Pembangunan kran umum RW 04 Pakansari (TB1-2)
2 Perbaikan jalan di jalan samping Gedung Golkar (TB1-2)
14 Pembuatan drainase di jalan GOR RW 05 (TB2-1)
26 Pembangunan tempat sampah di sekitar Situ Kebantenan (TB1-2)
3 Perbaikan jalan setapak di permukiman RW 01 Pakansari (TB1-3)
15 Pembuatan drainase jalan setapak di permukiman RW 01 (TB1-3)
27 Pembangunan tempat sampah pembuangan daun di sekitar Situ Kebantenan (TB1-2)
4 Perbaikan jalan GOR di RW 05 (TB2-1)
16 Pembuatan drainase jalan setapak di permukiman RW 04
28 Pembuatan Biopori di Kawasan Tegar Beriman (TB1-1, TB1-2, TB1-3, TB2-1)
5 Perbaikan jalan setapak di permukiman RW 04 Pakansari (TB1-2)
17 Pembuatan drainase jalan terusan jalan samping Gedung Golkar (TB1-2)
29 Pembuatan bak sampah RW 04 Pakansari (TB1-2)
6 Perbaikan jalan di belakang gedung Pengadilan Negeri Cibinong (TB1-2)
18 Pembuatan drainase di permukiman terusan jalan GOR RW 05 (TB2-1)
7 Perbaikan jalan terusan jalan samping Gedung Golkar (TB1-2)
19 Pembangunan IPAL Komunal RW 04 Pakansari (TB1-2)
8 Perbaikan jalan setapak di permukiman RW 12 Pakansari (TB1-3)
20 Pembangunan MCK Komunal RW 04 Pakansari (TB1-2)
9 Perbaikan jalan di permukiman terusan jalan GOR RW 05 Pakansari (TB2-1)
21 Pembangunan MCK Komunal RW 04 Tengah (TB1-1)
10 Perbaikan jalan lingkungan di permukiman RW 06 Pakansari
22 Pembangunan rusun Pakansari
11 Perbaikan jalan lingkungan di permukiman RW 08 Pakansari
23 Pembangunan jalur pedestrian tepi kali
12 Pembuatan drainase di jalan SD cipayung
24 Penanaman vegetasi & pemasangan lampu penerangan jalan
Tabel 8.2
Daftar Kegiatan Pembangunan Fisik di Lokasi Prioritas
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 4
LAPORAN FINAL
Tabel 8.3
Tabel Penilaian untuk Penentuan Prioritas Elemen Pembangunan Tahap 1
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 5
LAPORAN FINAL
8.3. PENILAIAN PRIORITAS LOKASI DAN ELEMEN PEMBANGUNAN TAHAP 1
a. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jl. SD Cipayung
Perbaikan jalan dan pembuatandrainase(2 sisi)
Gambar 8.1
Lokasi Perencanaan 1 Kawasan Tegar Beriman
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 6
LAPORAN FINAL
Gambar 8.2
Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 1 (Jl. SD Cipayung)
Gambar 8.3
Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 1
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 7
LAPORAN FINAL
b. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan Samping Gedung Golkar
Perbaikan jalan danpembuatan drainase (2 sisi)
Gambar 8.4
Lokasi Perencanaan 2 Kawasan Tegar Beriman
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 8
LAPORAN FINAL
Gambar 8.5
Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 2 (Samping Ged Golkar)
Gambar 8.6
Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 2
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 9
LAPORAN FINAL
c. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan RW 05 Pakansari
Perbaikan jalan danpembuatan drainase (2 sisi)
Gambar 8.7
Lokasi Perencanaan 3 Kawasan Tegar Beriman
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 10
LAPORAN FINAL
Gambar 8.8
Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 3 (RW 05)
Gambar 8.9
Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 3
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 11
LAPORAN FINAL
d. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan RW 01 Pakansari
Perbaikan jalan danpembuatan drainase(2 sisi)
Gambar 8.10
Lokasi Perencanaan 4 Kawasan Tegar Beriman
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 12
LAPORAN FINAL
Gambar 8.11
Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 4 (RW 01)
Gambar 8.12
Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 4
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 13
LAPORAN FINAL
e. Perbaikan Jalan & Drainase 2 Sisi Jalan Setapak RW 12 Pakansari
Perbaikan jalan danpembuatan drainase (2 sisi)
Gambar 8.13
Lokasi Perencanaan 5 Kawasan Tegar Beriman
RPKPP Kabupaten Bogor
8 - 14
LAPORAN FINAL
Gambar 8.14
Potongan Rencana Jalan & Drainase Lokasi 5 (RW 12)
Gambar 8.15
Detail Konstruksi Jalan & Drainase Lokasi 5
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 1
LAPORAN FINAL
Rencana teknis rinci memuat beberapa informasi mengenai desain elemen yang dibangun
tahap 1, mengacu pada penjelasan di bab sebelumnya. Berdasarkan hasil penilaian
terhadap prioritas pembangunan, maka elemen berikut ini yang menjadi prioritas dibangun di
tahun ke-1 :
Lokasi 1
Perbaikan jalan dan pembuatan drainase di Jl. SD Cipayung (RW 04 Kel Tengah)
Panjang jalan 380 m : panjang drainase : 346 m
Lokasi 2
Perbaikan jalan dan pembuatan drainase di jalan samping Gedung Golkar (RW 04 Kel
Pakansari)
Panjang jalan 216 m & 116 m : panjang drainase : 432 m & 232 m
Lokasi 3
Perbaikan jalan dan pembuatan drainase di jalan Kampung Kandang (RW 05 Kel
Pakansari)
Panjang jalan 190 m : panjang drainase : 380 m
Lokasi 4
Perbaikan jalan setapak dan pembuatan drainase di RW 01 Pakansari
Panjang jalan 188 m : panjang drainase : 21 m
Lokasi 5
Perbaikan jalan setapak dan pembuatan drainase di RW 12 Pakansari
Panjang jalan 152,5 m : panjang drainase : 60,5 m
Gambar 9.1
Lokasi Prioritas Pembangunan Tahap 1
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 2
LAPORAN FINAL
9.1. Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase di Jl. SD Cipayung
Gambar 9.2
Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 1
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 3
LAPORAN FINAL
Gambar 9.3
Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 1
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 4
LAPORAN FINAL
Gambar 9.4
Detail Lokasi Perencanaan 1
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 5
LAPORAN FINAL
9.2. Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase samping Gedung
Golkar (RW 04 Pakansari)
Gambar 9.5
Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 2
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 6
LAPORAN FINAL
Gambar 9.6
Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 2
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 7
LAPORAN FINAL
Gambar 9.7
Detail Lokasi Perencanaan 2
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 8
LAPORAN FINAL
9.3. Detail Rencana Pembangunan Jalan & Drainase Jalan GOR (RW 05
Pakansari)
Gambar 9.8
Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 3
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 9
LAPORAN FINAL
Gambar 9.9
Pe,mbagian Segmen Lokasi Perencanaan 3
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 10
LAPORAN FINAL
Gambar 9.10
Detail Lokasi Perencanaan 3
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 11
LAPORAN FINAL
9.4. Detail Rencana Pembangunan Jalan Setapak & Drainase RW 01
Pakansari
Gambar 9.11
Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan 4
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 12
LAPORAN FINAL
Gambar 9.12
Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 4
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 13
LAPORAN FINAL
Gambar 9.13
Detail Lokasi Perencanaan 4
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 14
LAPORAN FINAL
9.5 Detail Rencana Pembangunan Jalan Setapak & Drainase RW 12
Pakansari
Gambar 9.14
Pembagian Segmen Lokasi Perencanaan 5
RPKPP Kabupaten Bogor
9 - 15
LAPORAN FINAL
Gambar 9.15
Detail Lokasi Perencanaan 5
RPKPP Kabupaten Bogor
LAPORAN FINAL
PENUTUP
Demikianlah Laporan Final yang konsultan buat, untuk menunjukan Progress kerja
konsultan dalam terselenggaranya pekerjaan Penyusunan Rencana Pembangunan
Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Bogor.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, yang telah konsultan sampaikan melalui laporan
final yang berisikan Latar belakang, Profil Kawasan Prioritas, Profil Blok Kawasan Prioritas,
Analisan Blok Kawasan Prioritas, dan Konsep Pengembangan Kawasan Permukiman,
semoga dapat memberikan gambaran awal tentang Konsep Pengembangan Kawasan
Permukiman Kab Bogor ini yang konsultan lakukan dan gambaran yang telah
disampaikan sesuai dengan kondisi yang ada dilokasi kegiatan, sehingga dapat terwujud
dan membantu terselenggaranya Rencana Pembangunan pada kawasan tersebut
secara makro di segala aspek.
Akhirnya consultant berharap melalui Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan
Permukiman Prioritas Kabupaten Bogor ini dapat memberikan manfaat bagi para
pelaksana serta pihak – pihak lainnya, baik pada masa sekarang atau juga masa-masa
yang akan datang, dapat menambah nilai positif bagi kawasan lokasi pekerjaan, dan
hasilnya dapat dirasakan oleh pihak-pihak terkait dengan pertumbuhan yang dihasilkan
oleh Penyusunan Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Bogor ini.
Mengingat Laporan Final yang kami sajikan masih jauh dari sempurna, maka besar
harapan kami adanya masukan-masukan untuk tercapainya sebuah hasil kegiatan dan
laporan yang maksimal, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.