Filum Molussca

17
FILUM MOLLUSCA 1 1. Kelas Polyplacophora – Chiton sp Bagaimana chiton merespon cahaya dan atau sentuhan ? Bagaimana chiton bergerak ? Bagaimana chiton melindungi diri dari predator dan lingkungan yang keras ? Jawab: Chiton merespon cahaya atau sentuhan dengan menggunakan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Apabila terkena rangsangan cahaya atau sentuhan kaki ini akan mengkerut ke dalam dekat cangkang, ini berfungsi untuk melindungi anggota tubuhnya yang lain agar terhindar dari rangsangan cahaya atau sentuhan. Biasanya apabila terkena rangsangan cithon akan merespon dengan cepat. Kaki chiton sp terletak di permukaan ventral tubuh dan berfungsi untuk melekat juga untuk bergerak. Chiton bergerak menggunakan sebuah otot ventral yang digunakan untuk merayap sepanjang substrat atau untuk menempel di karang. Pergerakannya merayap di substat dengan menggunakan perut. Pada dasarnya kaki digunakan untuk melekat namun apabila ia diganggu, oleh karena itu chiton melindungi dirinya dengan menggunakan gelang yang berperan juga untuk melekat. Dengan melekatkan dirinya dengan kuat, chiton tidak akan mudah untuk diserang. Chiton melindungi diri dari predator dengan cara membentuk cangkang. Dan cangkangnya tersusun seperti

description

laporan avertebrata air

Transcript of Filum Molussca

Page 1: Filum Molussca

FILUM MOLLUSCA 1

1. Kelas Polyplacophora – Chiton sp

Bagaimana chiton merespon cahaya dan atau sentuhan ?

Bagaimana chiton bergerak ?

Bagaimana chiton melindungi diri dari predator dan lingkungan yang keras ?

Jawab:

Chiton merespon cahaya atau sentuhan dengan menggunakan kaki di bagian

perut (ventral) memanjang. Apabila terkena rangsangan cahaya atau sentuhan

kaki ini akan mengkerut ke dalam dekat cangkang, ini berfungsi untuk melindungi

anggota tubuhnya yang lain agar terhindar dari rangsangan cahaya atau

sentuhan. Biasanya apabila terkena rangsangan cithon akan merespon dengan

cepat.

Kaki chiton sp terletak di permukaan ventral tubuh dan berfungsi untuk melekat

juga untuk bergerak. Chiton bergerak menggunakan sebuah otot ventral yang

digunakan untuk merayap sepanjang substrat atau untuk menempel di karang.

Pergerakannya merayap di substat dengan menggunakan perut.

Pada dasarnya kaki digunakan untuk melekat namun apabila ia diganggu, oleh

karena itu chiton melindungi dirinya dengan menggunakan gelang yang berperan

juga untuk melekat. Dengan melekatkan dirinya dengan kuat, chiton tidak akan

mudah untuk diserang. Chiton melindungi diri dari predator dengan cara

membentuk cangkang. Dan cangkangnya tersusun seperti genting (beberapa di

antaranya memiliki ornamen duri-duri), Ruang mantel dengan permukaan dorsal,

tertutup oleh 8 papan berkapur . Dengan cangkangnya tersebut chiton dapat

berlindung dari gangguan hewan lain dilingkungan tempat tinggalnya (Wikipedia

Indonesia, 2009).

Page 2: Filum Molussca

2. Kelas Scaphopoda

Bagaimana scaphopods berorientasi terhadap sedimen ? Tunjukan bagian

anterior dan posteriornya dengan gambar ilustrasi (berdasarkan buku teks)

lalu beri keterangan !

Jawab:

Scaphopoda berorientasi terhadap sedimen dengan cara membenamkan

tubuhnya ke dalam sedimen hingga yang tersisa hanya ujung posteriornya saja.

Scaphopoda memiliki dua buah lubang, lubang yang besar sebagai tempat mulut

dan kaki, dan lubang yang kecil di bagian anterior sebagai tenpat anus. Lubang

kecil inilah yang tidak ikut ditimbun ke dalam substrat karena berfungsi sebagai

arus air dan saluran pernapasan.

3. Kelas Bivalvia - Pinctada sp. , Mytillus sp., Tridacna sp., Amusium sp. , Pecten

sp.

Tuliskan berbagai variasi cangkang bivalvia pada berbagai family yang di

temui saat pratikum, seperti ukuran, simetri, bentuk dan lain-lain !

Berdasarkan variasi otot, mantel, siphon dan kaki pada berbagai spesies,

jelaskan hubungan bagian-bagian tubuh tersebut terhadap cara gerak atau

habitatnya ?

Page 3: Filum Molussca

Jawab:

Mytilus sp ( kerang hijau )

Tridacna sp

Amusium sp

Pecten sp

Jenis Pinctada maxima merupakan spesies yang mempunyai cangkang luar

yang keras, berwarna coklat kekuning kuningan, garis redier kecil-kecil tidak jelas

dan berwarna terang yang dihubungkan sepasang engsel (hinge) sehingga

cangkangnya dapat terbuka dan tertutup. Cangkangnya berbentuk cembung,

ukurannya lebih dorso-ventral daripada anterior-posterior. Seperti pada semua

molusca cangkang tiram mutiara dibentuk oleh mantel dengan cara

mengeluarkan sel-sel yang dapat membentuk struktur cangkang dengan corak

warna yang berbeda beda tergantung pada faktor lingkungan dan genetik.

Kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang bersifat elastis, terdiri atas

susunan jaringan otot yang dapat meregang. Tiram mutiara termasuk monomary,

yaitu hewan yang memiliki otot tunggal yang berfungsi untuk membuka dan

menutup cangkang.

Mantel membungkus organ bagian dalam dan memisahkan dengan bagian

cangkang, selain itu juga berfungsi untuk menyeleksi unsur-unsur yang terhisap

ke dalam tebuh dan jika dalam tubuhnya terdapat kotoran maka mantel akan

menyemburkan kotoran itu keluar. Bagian mantel tersusun dari berkas jaringan

Page 4: Filum Molussca

sel yang berbentuk kolom-kolom yang homogen. Bentuk jaringan sel bagian

ujung mantel dan bagian tengah sama dengan bagian dalam.

Kaki pipih lateral, mengarah ke anterior sebagai adaptasi untuk meliang.

– Kerang menempel dengan adanya byssus atau dengan salah satu keping

cangkangnya tumbuh menyatu dengan substrat seperti Crassostrea. Benang

byssus terdiri dari zat tanduk yang kuat dihasilkan oleh kelenjar dalam kaki.

– Kerang berpindah tempat dengan menarik byssus dari tempatnya menempel

dengan otot retraktor byssus.

– Kaki mengecil atau hilang serta mengecilnya ujung anterior cangkang &

menghilangnya otot aduktor anterior pada jenis kerang penempel

Cara bergerak :

- menyemprotkan air dari rongga mantel dengan cepat serta mengepakkan

kedua keping cangkang (famili Pectinidae)

- melompat-lompat (Cardium)

– Gerak kaki menjulur diatur oleh kombinasi tekanan darah & otot protaktor

anterior.

– Gerak menarik kaki ke dalam cangkang oleh sepasang otot retraktor anterior &

posterior untuk merayap dalam substrat lumpur dan pasir.

Habitat: Kebanyakan bivalvia hidup di laut (daerah litoral, pasang surut sampai

kedalaman 5.000 m), beberapa di air tawar. Umumnya di dasar perairan

berlumpur atau berpasir, beberapa di substrat yang lebih keras (lempeng

kayu/batu). Jenis hidup bebas di atas permukaan dasar perairan seperti scallop

(famili Pectinidae) & famili Limidae (Anonim, 2011)

4. Kelas Gastropoda - Halioti sp. , Pomacea sp. , Strombus sp.

Amati satu spesies Gastropoda lalu gambar dan buat catatan tentang

morfologi, alat sensor. Organ respirasi, pergerakan, kebiasaan makan dan

mekanisme alat pertahanan dirinya !

Jawab:

Page 5: Filum Molussca

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Gastropoda

Order : Neogastropoda

Family : Conoidae

Genus : Conus, Linnaeus

Species : Conus sp

Deskripsi :

Habitat di daerah pantai yang berlumpur, cangkang berbentuk khas yang

meruncing, spire sangat pendek, body whorl agak besar dan panjang, kepala

dengan sepasang tentakel, gigi radula berkembang menjadi penyengat untuk

menyerang dan melumpuhkan mangsa. (Oemarjati, 1991).

Morfologi

Bentuk cangkang siput umumnya seperti kerucut dari tabung yang melingkar

seperti konde. Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex.

Sumbu kerucut disebut columella. Gelung terbesar disebut body whorl dan

gelung kecil-kecil di atasnya disebut spire (ulir). Cangkang Conus sp terdiri atas 4

Page 6: Filum Molussca

lapisan. Bentuk khas kaki Conus sp ialah telapak kaki yang datar seperti halnya

mollusca.

Alat sensor

Sistem saraf asimetri akibat torsi terdiri atas sepasang ganglion otak di bagian

posterior esofagus yang berhubungan dengan saraf mata, tentakel & statocyst.

Sepasang ganglion mulut berhubungan dengan rongga mulut. Dari ganglion otak

terdapat sepasang benang saraf ventral yang berhubungan dengan ganglion kaki

dan sepasang lagi ke ganglion sisi yang berhubungan dengan mantel & otot

columella. Benang saraf dari ganglion sisi memilin dan berhubungan dengan

ganglion visceral dalam massa visceralGastropoda darat terdiri dari sepasang

tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung tentakel panjang

terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan

pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Alat sensor

meliputi mata, tentakel, osphradia dan statocyst.

Organ respiratori

Umumnya bernapas dengan insang. Bentuk insang primitive kebanyakan dimiliki

oleh subkelas Prosobranchia yaitu bipectinate dan jumlahnya sepasang.

Sejumlah siput air tawar subkelas pulmonata bernapas dengan paru-paru.

Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat

bernapas menggunakan rongga mantel.

Pergerakan

Bentuk kaki khas telapak kaki datar merayap di substrat keras maupun lumpur

dan pasir lembut. Pada telapak kaki Conus sp. dilengkapi cilia dan berbagai sel

kelenjar. Kelenjar pada kaki menghasilkan lender yang berguna untuk merayap

pada substrat.

Kebiasaan makan

Conus sp. Banyak dijumpai di daerah Indo-Pasifik, memakan cacing polychaeta

dan ikan kecil dengan menusukkan gigi radulanya yang mengandung racun

(bisa). Tusukan gigi radula C. marmoreus dan C. geographus sangat berbisa dan

dapat menyebabkan kematian pada manusia dalam waktu 4 jam.

Mekanisme pertahanan diri

Page 7: Filum Molussca

Conus sp memepertahankan diri dengan berlindung di dalam cangkangnya. Bila

ada musuh atau predator, Conus sp akan masuk ke dalam cangkangnya. Bila

keadaan mengancam, maka mereka akan mengeluarkan racun yang terdapat di

tubuhnya. Racun ini tercampur di dalam lendir.

5. Kelas Cephalopoda - Nautilus sp. , Sepia sp. , Loligo sp.

Buatlah tabel yang membandingkan subkelas Nautiloidea, ordo Sepioidea,

ordo Teuthoidea dan ordo Octopoda mengenai :

a. bentuk tubuh

b. cangkang

c. mekanisme pertahanan diri

d. reproduksi

e. cara makan

f. pergerakan

Jawab:

Nautilus sp. Sepia sp. Loligo sp. Octopus sp.

Bentuk

tubuh

Tubuhnya

memanjang dan

agak pipih

Tubuh agak

pendek, lebar

ataau seperti

kantung.

delapan tangan

dan dua tentakel

panjang,

cangkang internal

dan cangkang

internal

Tubuhnya

panjang dan

meruncing

Tubuhnya

pendek dan

membulat

tangan delapan

buah dan lebih

panjang dari

tubuh, mangkuk

penghisap tidak

bertangkai, dan

tidak

mempunyai

sirip.

Cangkang Cangkang

melingkar pada

Cangkang

internal,

Cangkang di

dalam tubuh

Tidak memiliki

cangkang dalam

Page 8: Filum Molussca

suatu bidang

datar

(planospiral)

simetri bilateral

dan menutup

seluruh tubuh

beserta

kepalanya.

Cangkang terbuat

dari kapur

mempunyai

septa, mengecil

atau lenyap.

Cangkang terbuat

dari kapur.

terbuat dari kitin.

Cangkang tipis,

transparan

disebut pen atau

gladius.

maupun luar.

Mekanisme

pertahanan

diri

Dengan

menyemprotkan

tinta dalam

jumlah besar

karena memiiki

kantong tinta

yang besar

dengan saluran

yang bermuara

dalam rectum

dekat anus.

Dengan berenang

cepat dalam

menghindari

mangsa karena

memiliki

osphtadia

Pertahanan diri

dengan

menyemprotkan

tinta,

menyamarkan diri

dengan

mengubah

warnanya melalui

control saraf

kromatora dan

muncul dalam

jumlah besar

dengan

berkomunikasi

jika menghadapi

ancaman

Banyak cumi-

cumi yang dapat

mengubah

warna tubuhnya

dari coklat

menjadi ungu,

merah, atau

kuning

sebagai kamufla

se terhindar dari

ancaman

pemangsanya.

Menyemprotkan

tinta.

Heteroteuthis m

enyemprotkan

sejumlah besar

cairan

bercahaya

apabila dirinya

merasa

terganggu,

proses ini sama

Gurita biasanya

memiliki tiga

mekanisme

pertahanan

diri: kantong

tinta, kamuflase 

dan

memutuskan

lengan.

Beberapa

spesies gurita

seperti gurita

mimic memiliki

sistem

pertahanan ke-4

berupa

kemampuan

meniru bentuk

hewan laut

berbahaya

seperti lionfish d

anbelut berkat

tubuh yang

lentur

dipadukan

Page 9: Filum Molussca

seperti pada

halnya cumi-

cumi biasa yang

menyemprotkan

tinta.

dengan

kemampuan

berganti warna. 

Reproduksi Dioecious, gonad

terletak di ujung

posterior dan

selalu terjadi

perkawinan.

Sperma yang

dihasilkan oleh

testis dialirkan ke

seminal vesicle,

dikumpulkan dan

dibungkus

semacam kapsul

yang disebut

spermatofora.

Kemudian

spermatofora

dipindahkan ke

dinding rongga

mantel betina

dekat oviduct.

Telur yang telah

dibuahi keluar

dalam bentuk

rangkaian.

Salah satu

tangan coleoid

jantan

bermodifikasi

untuk

memindahkan

spermatofora dari

kantung needham

ke dinding rongga

mantel betina

dekat

oviduct.sperma

disimpan dalam

seminal

receptacle. Telur

yang telah

dibuahi

dibungkus

dengan albumin,

kemudian dilapisi

zat semacam

agar yang

mengeras apabila

terkena air laut.

Salah satu

tangan coleoid

jantan

bermodifikasi

untuk

memindahkan

spermatofora

dari kantung

needham ke

dinding rongga

mantel betina

dekat

oviduct.sperma

disimpan dalam

seminal

receptacle.

Telur yang telah

dibuahi

dibungkus

dengan albumin,

kemudian

dilapisi zat

semacam agar

yang mengeras

apabila terkena

air laut.

Gurita jantan

bereproduksi

dengan

meletakkan

kantong sperma

tofora ke dalam

rongga mantel

gurita betina

menggunakan

lengan istimewa

yang disebut

hectocotylus.

Setelah dibuahi,

gurita betina

bisa bertelur

hingga sekitar

200.000 butir.

Cara makan Nautiluses adalah

predator yang

memakan

terutama ikan

Mengkonsumsi

ikan kecil,

moluska lainnya,

dan krustasea .

Cumi-cumi

hidup sebagai

pemangsa ikan

dan binatang

Mayoritasnya

makan dengan

cara menghisap

cairan tubuh

Page 10: Filum Molussca

kecil, udang , dan

krustasea lain,

yang ditangkap

oleh tentakel.

Nautilus hanya

perlu makan

cukup sekali

sebulan.

Cara makan:

mangsa

ditangkap

menggunakan

ujung klub dari

tentakel panjang

yang kemudian

ditarik ke arah

mulut dengan

bantuan lengan

pendek.

Menggunakan

rahang yang

seperti paruh

untuk memotong

makanan dan

radula untuk

mengolah

makanan. Makan

dengan cara

mencabik dan

menelan

potongan daging

mangsanya.

laut lainnya

yang lebih kecil

dari ukuran si

cumi-cumi

Cara makan:

menggunakan

10 tangan yang

panjang yang

bermangkuk

penghisap.

Tangan-tangan

ini berguna

untuk menjerat

mangsanya

kemudian

disobek

menggunakan

rahangnya yang

kuat, mirip

dengan paruh

binatang. Makan

dengan cara

mencabik dan

menelan

potongan

daging

mangsanya.

mangsanya

Pergerakan Bergerak dengan

cara merayap di

dasar laut,

karang, batuan,

dll. Alat gerak

berupa tentakel.

Bergerak dengan

cara berenang.

Alat gerak berupa

lengan dan

tentakel dengan

gerakan

mendorong ke

Bergerak

dengan cara

berenang. Alat

gerak berupa

lengan dan

tentakel dengan

gerakan

Bergerak

dengan cara

merayap di

dasar laut dan

berenang. Alat

gerak berupa

lengan dengan

Page 11: Filum Molussca

depan dan

belakang ataupun

ke tas dan bawah

mendorong ke

depan dan

belakang

ataupun ke tas

dan bawah

cara mendorong

lengannya ke

depan dan

belakang.

(Suwignyo dkk., 2005)

6. Apa yang anda ketahui tentang " kelinci laut ", sebutkan nama ilmiahnya,

termasuk dalam kelas apakah hewan tersebut ?

Jawab:

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Opisthobranchia

Upordo : Nudibranchia

Hewan ini memiliki insang yang dapat dilihat dengan mata karena tidak

tersembunyi di dalam tubuh. Dalam bahasa Indonesia, hewan ini dikenal dengan

nama kelinci laut atau "sea rabbit".

Hewan ini memiliki badan yang lunak. Bentuk dewasanya tidak memiliki

cangkang atau operculum. Nudibranchia memiliki kepala bertentakel, yang

sangat sensitif terhadap sentuhan, rasa, dan bau. Seperti siput darat, ia memiliki

Page 12: Filum Molussca

rhinophora berbentuk seperti pentungan dan berperan untuk mendeteksi bau.

Bentuk tubuh bervariasi. Ukuran berkisar antara 40 hingga 600 mm.

Semua anggotanya hermafrodit, tetapi jarang melakukan pembuahan sendiri.

Nudibranchia adalah hewan karnivora. Beberapa memangsa spons, yang

lain Hydroida, atau Bryozoa, dan beberapa kanibal, memakan siput air lainnya,

dan pada situasi tertentu, bahkan anggota spesies mereka sendiri.

Mereka terdapat di seluruh dunia pada semua kedalaman, tetapi mereka

mencapai ukuran terbesar dan bervariasi pada perairan hangat dan dangkal.

Di antara Nudibranchia dapat ditemukan organisme berwarna-warni. Karena

merupakan siput air dan evolusi, Nudibranchia telah kehilangan cangkang

mereka. Untuk melindungi diri, mereka melakukan kamuflase, melalui warna

yang membuat mereka tidak kelihatan atau menakuti predator karena mereka

rasanya tidak enak atau beracun (Anonim, 2012).

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: Filum Molussca

Anonim. 2011. Bivalvia. http://gurungeblog.com/. Diakses tanggal 7 November

2012.

Anonim. 2012. Nudibranchia. http://id.wikipedia.org/. Diakses tanggal 6

November 2012.

Suwignyo dkk. 2005. Avertebrata Air Jilid 1. Bogor: Penebar Swadaya.

Wikipedia Indonesia. 2009. Chiton sp. http://www.wikipedia.com/. Diakses

tanggal 6 November 2012.

Oemarjati, Boen S. 1990. Taksonomi Hewan Avertebrata. Yogyakarta: UGM

Press