Filum Molussca
-
Upload
melinda-oktafiani -
Category
Documents
-
view
128 -
download
5
description
Transcript of Filum Molussca
FILUM MOLLUSCA 1
1. Kelas Polyplacophora – Chiton sp
Bagaimana chiton merespon cahaya dan atau sentuhan ?
Bagaimana chiton bergerak ?
Bagaimana chiton melindungi diri dari predator dan lingkungan yang keras ?
Jawab:
Chiton merespon cahaya atau sentuhan dengan menggunakan kaki di bagian
perut (ventral) memanjang. Apabila terkena rangsangan cahaya atau sentuhan
kaki ini akan mengkerut ke dalam dekat cangkang, ini berfungsi untuk melindungi
anggota tubuhnya yang lain agar terhindar dari rangsangan cahaya atau
sentuhan. Biasanya apabila terkena rangsangan cithon akan merespon dengan
cepat.
Kaki chiton sp terletak di permukaan ventral tubuh dan berfungsi untuk melekat
juga untuk bergerak. Chiton bergerak menggunakan sebuah otot ventral yang
digunakan untuk merayap sepanjang substrat atau untuk menempel di karang.
Pergerakannya merayap di substat dengan menggunakan perut.
Pada dasarnya kaki digunakan untuk melekat namun apabila ia diganggu, oleh
karena itu chiton melindungi dirinya dengan menggunakan gelang yang berperan
juga untuk melekat. Dengan melekatkan dirinya dengan kuat, chiton tidak akan
mudah untuk diserang. Chiton melindungi diri dari predator dengan cara
membentuk cangkang. Dan cangkangnya tersusun seperti genting (beberapa di
antaranya memiliki ornamen duri-duri), Ruang mantel dengan permukaan dorsal,
tertutup oleh 8 papan berkapur . Dengan cangkangnya tersebut chiton dapat
berlindung dari gangguan hewan lain dilingkungan tempat tinggalnya (Wikipedia
Indonesia, 2009).
2. Kelas Scaphopoda
Bagaimana scaphopods berorientasi terhadap sedimen ? Tunjukan bagian
anterior dan posteriornya dengan gambar ilustrasi (berdasarkan buku teks)
lalu beri keterangan !
Jawab:
Scaphopoda berorientasi terhadap sedimen dengan cara membenamkan
tubuhnya ke dalam sedimen hingga yang tersisa hanya ujung posteriornya saja.
Scaphopoda memiliki dua buah lubang, lubang yang besar sebagai tempat mulut
dan kaki, dan lubang yang kecil di bagian anterior sebagai tenpat anus. Lubang
kecil inilah yang tidak ikut ditimbun ke dalam substrat karena berfungsi sebagai
arus air dan saluran pernapasan.
3. Kelas Bivalvia - Pinctada sp. , Mytillus sp., Tridacna sp., Amusium sp. , Pecten
sp.
Tuliskan berbagai variasi cangkang bivalvia pada berbagai family yang di
temui saat pratikum, seperti ukuran, simetri, bentuk dan lain-lain !
Berdasarkan variasi otot, mantel, siphon dan kaki pada berbagai spesies,
jelaskan hubungan bagian-bagian tubuh tersebut terhadap cara gerak atau
habitatnya ?
Jawab:
Mytilus sp ( kerang hijau )
Tridacna sp
Amusium sp
Pecten sp
Jenis Pinctada maxima merupakan spesies yang mempunyai cangkang luar
yang keras, berwarna coklat kekuning kuningan, garis redier kecil-kecil tidak jelas
dan berwarna terang yang dihubungkan sepasang engsel (hinge) sehingga
cangkangnya dapat terbuka dan tertutup. Cangkangnya berbentuk cembung,
ukurannya lebih dorso-ventral daripada anterior-posterior. Seperti pada semua
molusca cangkang tiram mutiara dibentuk oleh mantel dengan cara
mengeluarkan sel-sel yang dapat membentuk struktur cangkang dengan corak
warna yang berbeda beda tergantung pada faktor lingkungan dan genetik.
Kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang bersifat elastis, terdiri atas
susunan jaringan otot yang dapat meregang. Tiram mutiara termasuk monomary,
yaitu hewan yang memiliki otot tunggal yang berfungsi untuk membuka dan
menutup cangkang.
Mantel membungkus organ bagian dalam dan memisahkan dengan bagian
cangkang, selain itu juga berfungsi untuk menyeleksi unsur-unsur yang terhisap
ke dalam tebuh dan jika dalam tubuhnya terdapat kotoran maka mantel akan
menyemburkan kotoran itu keluar. Bagian mantel tersusun dari berkas jaringan
sel yang berbentuk kolom-kolom yang homogen. Bentuk jaringan sel bagian
ujung mantel dan bagian tengah sama dengan bagian dalam.
Kaki pipih lateral, mengarah ke anterior sebagai adaptasi untuk meliang.
– Kerang menempel dengan adanya byssus atau dengan salah satu keping
cangkangnya tumbuh menyatu dengan substrat seperti Crassostrea. Benang
byssus terdiri dari zat tanduk yang kuat dihasilkan oleh kelenjar dalam kaki.
– Kerang berpindah tempat dengan menarik byssus dari tempatnya menempel
dengan otot retraktor byssus.
– Kaki mengecil atau hilang serta mengecilnya ujung anterior cangkang &
menghilangnya otot aduktor anterior pada jenis kerang penempel
Cara bergerak :
- menyemprotkan air dari rongga mantel dengan cepat serta mengepakkan
kedua keping cangkang (famili Pectinidae)
- melompat-lompat (Cardium)
– Gerak kaki menjulur diatur oleh kombinasi tekanan darah & otot protaktor
anterior.
– Gerak menarik kaki ke dalam cangkang oleh sepasang otot retraktor anterior &
posterior untuk merayap dalam substrat lumpur dan pasir.
Habitat: Kebanyakan bivalvia hidup di laut (daerah litoral, pasang surut sampai
kedalaman 5.000 m), beberapa di air tawar. Umumnya di dasar perairan
berlumpur atau berpasir, beberapa di substrat yang lebih keras (lempeng
kayu/batu). Jenis hidup bebas di atas permukaan dasar perairan seperti scallop
(famili Pectinidae) & famili Limidae (Anonim, 2011)
4. Kelas Gastropoda - Halioti sp. , Pomacea sp. , Strombus sp.
Amati satu spesies Gastropoda lalu gambar dan buat catatan tentang
morfologi, alat sensor. Organ respirasi, pergerakan, kebiasaan makan dan
mekanisme alat pertahanan dirinya !
Jawab:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Neogastropoda
Family : Conoidae
Genus : Conus, Linnaeus
Species : Conus sp
Deskripsi :
Habitat di daerah pantai yang berlumpur, cangkang berbentuk khas yang
meruncing, spire sangat pendek, body whorl agak besar dan panjang, kepala
dengan sepasang tentakel, gigi radula berkembang menjadi penyengat untuk
menyerang dan melumpuhkan mangsa. (Oemarjati, 1991).
Morfologi
Bentuk cangkang siput umumnya seperti kerucut dari tabung yang melingkar
seperti konde. Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex.
Sumbu kerucut disebut columella. Gelung terbesar disebut body whorl dan
gelung kecil-kecil di atasnya disebut spire (ulir). Cangkang Conus sp terdiri atas 4
lapisan. Bentuk khas kaki Conus sp ialah telapak kaki yang datar seperti halnya
mollusca.
Alat sensor
Sistem saraf asimetri akibat torsi terdiri atas sepasang ganglion otak di bagian
posterior esofagus yang berhubungan dengan saraf mata, tentakel & statocyst.
Sepasang ganglion mulut berhubungan dengan rongga mulut. Dari ganglion otak
terdapat sepasang benang saraf ventral yang berhubungan dengan ganglion kaki
dan sepasang lagi ke ganglion sisi yang berhubungan dengan mantel & otot
columella. Benang saraf dari ganglion sisi memilin dan berhubungan dengan
ganglion visceral dalam massa visceralGastropoda darat terdiri dari sepasang
tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung tentakel panjang
terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan
pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Alat sensor
meliputi mata, tentakel, osphradia dan statocyst.
Organ respiratori
Umumnya bernapas dengan insang. Bentuk insang primitive kebanyakan dimiliki
oleh subkelas Prosobranchia yaitu bipectinate dan jumlahnya sepasang.
Sejumlah siput air tawar subkelas pulmonata bernapas dengan paru-paru.
Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat
bernapas menggunakan rongga mantel.
Pergerakan
Bentuk kaki khas telapak kaki datar merayap di substrat keras maupun lumpur
dan pasir lembut. Pada telapak kaki Conus sp. dilengkapi cilia dan berbagai sel
kelenjar. Kelenjar pada kaki menghasilkan lender yang berguna untuk merayap
pada substrat.
Kebiasaan makan
Conus sp. Banyak dijumpai di daerah Indo-Pasifik, memakan cacing polychaeta
dan ikan kecil dengan menusukkan gigi radulanya yang mengandung racun
(bisa). Tusukan gigi radula C. marmoreus dan C. geographus sangat berbisa dan
dapat menyebabkan kematian pada manusia dalam waktu 4 jam.
Mekanisme pertahanan diri
Conus sp memepertahankan diri dengan berlindung di dalam cangkangnya. Bila
ada musuh atau predator, Conus sp akan masuk ke dalam cangkangnya. Bila
keadaan mengancam, maka mereka akan mengeluarkan racun yang terdapat di
tubuhnya. Racun ini tercampur di dalam lendir.
5. Kelas Cephalopoda - Nautilus sp. , Sepia sp. , Loligo sp.
Buatlah tabel yang membandingkan subkelas Nautiloidea, ordo Sepioidea,
ordo Teuthoidea dan ordo Octopoda mengenai :
a. bentuk tubuh
b. cangkang
c. mekanisme pertahanan diri
d. reproduksi
e. cara makan
f. pergerakan
Jawab:
Nautilus sp. Sepia sp. Loligo sp. Octopus sp.
Bentuk
tubuh
Tubuhnya
memanjang dan
agak pipih
Tubuh agak
pendek, lebar
ataau seperti
kantung.
delapan tangan
dan dua tentakel
panjang,
cangkang internal
dan cangkang
internal
Tubuhnya
panjang dan
meruncing
Tubuhnya
pendek dan
membulat
tangan delapan
buah dan lebih
panjang dari
tubuh, mangkuk
penghisap tidak
bertangkai, dan
tidak
mempunyai
sirip.
Cangkang Cangkang
melingkar pada
Cangkang
internal,
Cangkang di
dalam tubuh
Tidak memiliki
cangkang dalam
suatu bidang
datar
(planospiral)
simetri bilateral
dan menutup
seluruh tubuh
beserta
kepalanya.
Cangkang terbuat
dari kapur
mempunyai
septa, mengecil
atau lenyap.
Cangkang terbuat
dari kapur.
terbuat dari kitin.
Cangkang tipis,
transparan
disebut pen atau
gladius.
maupun luar.
Mekanisme
pertahanan
diri
Dengan
menyemprotkan
tinta dalam
jumlah besar
karena memiiki
kantong tinta
yang besar
dengan saluran
yang bermuara
dalam rectum
dekat anus.
Dengan berenang
cepat dalam
menghindari
mangsa karena
memiliki
osphtadia
Pertahanan diri
dengan
menyemprotkan
tinta,
menyamarkan diri
dengan
mengubah
warnanya melalui
control saraf
kromatora dan
muncul dalam
jumlah besar
dengan
berkomunikasi
jika menghadapi
ancaman
Banyak cumi-
cumi yang dapat
mengubah
warna tubuhnya
dari coklat
menjadi ungu,
merah, atau
kuning
sebagai kamufla
se terhindar dari
ancaman
pemangsanya.
Menyemprotkan
tinta.
Heteroteuthis m
enyemprotkan
sejumlah besar
cairan
bercahaya
apabila dirinya
merasa
terganggu,
proses ini sama
Gurita biasanya
memiliki tiga
mekanisme
pertahanan
diri: kantong
tinta, kamuflase
dan
memutuskan
lengan.
Beberapa
spesies gurita
seperti gurita
mimic memiliki
sistem
pertahanan ke-4
berupa
kemampuan
meniru bentuk
hewan laut
berbahaya
seperti lionfish d
anbelut berkat
tubuh yang
lentur
dipadukan
seperti pada
halnya cumi-
cumi biasa yang
menyemprotkan
tinta.
dengan
kemampuan
berganti warna.
Reproduksi Dioecious, gonad
terletak di ujung
posterior dan
selalu terjadi
perkawinan.
Sperma yang
dihasilkan oleh
testis dialirkan ke
seminal vesicle,
dikumpulkan dan
dibungkus
semacam kapsul
yang disebut
spermatofora.
Kemudian
spermatofora
dipindahkan ke
dinding rongga
mantel betina
dekat oviduct.
Telur yang telah
dibuahi keluar
dalam bentuk
rangkaian.
Salah satu
tangan coleoid
jantan
bermodifikasi
untuk
memindahkan
spermatofora dari
kantung needham
ke dinding rongga
mantel betina
dekat
oviduct.sperma
disimpan dalam
seminal
receptacle. Telur
yang telah
dibuahi
dibungkus
dengan albumin,
kemudian dilapisi
zat semacam
agar yang
mengeras apabila
terkena air laut.
Salah satu
tangan coleoid
jantan
bermodifikasi
untuk
memindahkan
spermatofora
dari kantung
needham ke
dinding rongga
mantel betina
dekat
oviduct.sperma
disimpan dalam
seminal
receptacle.
Telur yang telah
dibuahi
dibungkus
dengan albumin,
kemudian
dilapisi zat
semacam agar
yang mengeras
apabila terkena
air laut.
Gurita jantan
bereproduksi
dengan
meletakkan
kantong sperma
tofora ke dalam
rongga mantel
gurita betina
menggunakan
lengan istimewa
yang disebut
hectocotylus.
Setelah dibuahi,
gurita betina
bisa bertelur
hingga sekitar
200.000 butir.
Cara makan Nautiluses adalah
predator yang
memakan
terutama ikan
Mengkonsumsi
ikan kecil,
moluska lainnya,
dan krustasea .
Cumi-cumi
hidup sebagai
pemangsa ikan
dan binatang
Mayoritasnya
makan dengan
cara menghisap
cairan tubuh
kecil, udang , dan
krustasea lain,
yang ditangkap
oleh tentakel.
Nautilus hanya
perlu makan
cukup sekali
sebulan.
Cara makan:
mangsa
ditangkap
menggunakan
ujung klub dari
tentakel panjang
yang kemudian
ditarik ke arah
mulut dengan
bantuan lengan
pendek.
Menggunakan
rahang yang
seperti paruh
untuk memotong
makanan dan
radula untuk
mengolah
makanan. Makan
dengan cara
mencabik dan
menelan
potongan daging
mangsanya.
laut lainnya
yang lebih kecil
dari ukuran si
cumi-cumi
Cara makan:
menggunakan
10 tangan yang
panjang yang
bermangkuk
penghisap.
Tangan-tangan
ini berguna
untuk menjerat
mangsanya
kemudian
disobek
menggunakan
rahangnya yang
kuat, mirip
dengan paruh
binatang. Makan
dengan cara
mencabik dan
menelan
potongan
daging
mangsanya.
mangsanya
Pergerakan Bergerak dengan
cara merayap di
dasar laut,
karang, batuan,
dll. Alat gerak
berupa tentakel.
Bergerak dengan
cara berenang.
Alat gerak berupa
lengan dan
tentakel dengan
gerakan
mendorong ke
Bergerak
dengan cara
berenang. Alat
gerak berupa
lengan dan
tentakel dengan
gerakan
Bergerak
dengan cara
merayap di
dasar laut dan
berenang. Alat
gerak berupa
lengan dengan
depan dan
belakang ataupun
ke tas dan bawah
mendorong ke
depan dan
belakang
ataupun ke tas
dan bawah
cara mendorong
lengannya ke
depan dan
belakang.
(Suwignyo dkk., 2005)
6. Apa yang anda ketahui tentang " kelinci laut ", sebutkan nama ilmiahnya,
termasuk dalam kelas apakah hewan tersebut ?
Jawab:
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Opisthobranchia
Upordo : Nudibranchia
Hewan ini memiliki insang yang dapat dilihat dengan mata karena tidak
tersembunyi di dalam tubuh. Dalam bahasa Indonesia, hewan ini dikenal dengan
nama kelinci laut atau "sea rabbit".
Hewan ini memiliki badan yang lunak. Bentuk dewasanya tidak memiliki
cangkang atau operculum. Nudibranchia memiliki kepala bertentakel, yang
sangat sensitif terhadap sentuhan, rasa, dan bau. Seperti siput darat, ia memiliki
rhinophora berbentuk seperti pentungan dan berperan untuk mendeteksi bau.
Bentuk tubuh bervariasi. Ukuran berkisar antara 40 hingga 600 mm.
Semua anggotanya hermafrodit, tetapi jarang melakukan pembuahan sendiri.
Nudibranchia adalah hewan karnivora. Beberapa memangsa spons, yang
lain Hydroida, atau Bryozoa, dan beberapa kanibal, memakan siput air lainnya,
dan pada situasi tertentu, bahkan anggota spesies mereka sendiri.
Mereka terdapat di seluruh dunia pada semua kedalaman, tetapi mereka
mencapai ukuran terbesar dan bervariasi pada perairan hangat dan dangkal.
Di antara Nudibranchia dapat ditemukan organisme berwarna-warni. Karena
merupakan siput air dan evolusi, Nudibranchia telah kehilangan cangkang
mereka. Untuk melindungi diri, mereka melakukan kamuflase, melalui warna
yang membuat mereka tidak kelihatan atau menakuti predator karena mereka
rasanya tidak enak atau beracun (Anonim, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Bivalvia. http://gurungeblog.com/. Diakses tanggal 7 November
2012.
Anonim. 2012. Nudibranchia. http://id.wikipedia.org/. Diakses tanggal 6
November 2012.
Suwignyo dkk. 2005. Avertebrata Air Jilid 1. Bogor: Penebar Swadaya.
Wikipedia Indonesia. 2009. Chiton sp. http://www.wikipedia.com/. Diakses
tanggal 6 November 2012.
Oemarjati, Boen S. 1990. Taksonomi Hewan Avertebrata. Yogyakarta: UGM
Press