Filsafat Media Global
-
Upload
irlan-baptiste-vigier -
Category
Documents
-
view
35 -
download
15
description
Transcript of Filsafat Media Global
Filsafat Media Global
2 November 2012 Lee Yo Nardo
Filsafat media Global merupakan istilah untuk menggambarkan hubungan antara pemerintah dengan
jurnalistik yang didalamnya membahas keseimbangan antara kebebasan dan pengawasan. Ini
membuat para filosof sibuk membahas sampai sebatas mana koersi bisa ditetapkan secara sah untuk
merumuskan batas-batas tindakan yang dibenarkan?
Pada Bab ini, kita akan mengkaji beberapa dasar pemikiran tersebut yang menjadi landasan teori
atau dasar pemikiran mengenai filsafat media.
A. FOUR THEORIES OF THE PRESS[1]
menjelaskan keterkaitan antara pemerintah dan JurnalistikTeori Otoritarian
Teori Otoritarian
berkembang pada abad ke-16 dan 17 di Eropa.Teori ini dipakai secara meluas di dunia dan masih
dipraktekan di beberapa negara sampai sekarang ini.Teori ini muncul dari filsafat kekuasaan
monarchi absolut, kekuasaan pemerintah absolut atau kedua-keduanya.Tujuan utama dari Teori
Otoritarian ini ialah mendukung dan memajukan kebijakan pemerintah yang berkuasa dan membuat
masyarakat agar mengabdi kepada negara. Dalam Teori Otoritarian ini pihak yang berhak
menggunakan media ialah siapa saja yang punya hak paten dari kerajaan atau izin lain semacam itu.
Media massa dalam teori otoritarian ini dikontrol atau diawasi melalui paten-paten dari pemerintah,
serikat-serikat kerja, izin-izin, dan kadang-kadang melalui proses pensensoran dari pemerintah. Hal-
hal yang dilarang dalam teori pers otoritarian ini ialah kritik terhadap mekanisme politik dan para
pejabat yang berkuasa. Media massa dapat dimiliki oleh swasta perorangan atau umum
(masyarakat). Perbedaan yang dimiliki Teori Otoritarian ini dibanding dengan teori-teori pers lainnya
ialah media massa dianggap sebagai alat untuk melaksanakan kebijakan pemerintah, walaupun tidak
harus dimiliki oleh pemerintah. Pelopor dari Teori Otoritarian ini ialah Thomas Hobbes Hegel,
Machiavelli, dst.
Efek positif teori otoriter[2]:
a) Konflik dalam masyarakat cenderung berkurang karena adanya pengawasan hal-hal yang
dianggap dapat menggoncangkan masyarakat
b) Mudah membentuk integritas dan konsensus yang diharapkan khususnya secara umum pada
negara sedang membangun yang memerlukan kestabilan.
Efek negatif teori otoriter:
a) Adanya penekanan terhadap keinginan untuk bebas mengemukakan pendangan
b) Mudah terjadi pembredelan penerbitan media yang cenderung menghancurkan suasana kerja
dan lapangan penghasilan yang telah mapan.
Teori Libertarian
Teori Libertarian berkembang di Inggris dan dipakai setelah tahun 1688, dan kemudian pindah ke
negara Amerika Serikat dan sekarang berkembang di banyak negara.Teori Libertarian muncul dari
pemikiran pencerahan dan hak-hak alami.Tujuan utama dari teori ini ialah memberikan informasi,
menghibur, dan berjualan.Namun, hal yang utama dari teori ini ialah membantu masyarakat untuk
menemukan kebenaran dan mengawasi pemerintah. Pihak yang berhak untuk menggunakan media
massa ialah siapa saja yang ingin mengutarakan aspirasinya. Bagaimana media massa dalam teori ini
dikontrol atau diawasi? Media massa dikontrol atau diawasi oleh pemerintah melalui proses
pelusuran sendiri untuk mendapatkan kebenaran dalam pasar ide yang bebas, serta melalui suatu
pengadilan. Hal-hal yang dilarang di dalam teori Libertarian ini ialah penghinaan, pencabulan,
kerendahan moral, dan pengkhianatan pada masa perang. Media massa dalam teori Libertarian
dimiliki oleh terutama perorangan. Perbedaan yang dimliki oleh Teori Libertarian dibandingkan
dengan teori-teori lainnya ialah media massa (pers) merupakan alat untuk mengawasi pemerintah
dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat lainnya. Pelopor dari teori Libertarian ini ialah
Jhon Locke, Milton, Mill, Adam Smith, dst.
Efek positif teori liberal[3]:
a) Kehidupan media massa sangat terjamin,media massa bisa eksis karma media dapat
menyuarakan argument-argumentnya.
b) Kreatifitas sangat tersalurkan karena media tidak di “setir” oleh Negara.
Efek negatif teori liberal:
a) Kaum-Kaum kapitalis sangat merajalela karena dalm teori ini yang mampulah yang bisa maju
dan berkembang.
b) Kestabilan ekonomi sangat kecil dikarena kestabilan ekonomi di pegang oleh setiap individu
bukan pemerintahan atau Negara.
Teori Tanggung Jawab Sosial
Teori ini berkembang di AS pada abad 20 saat Amerika Serikat keluar dari tradisi libertarian.Teori
Tanggung jawab sosial muncul dari tulisan-tulisan komisi kebebasan pers dan kritik atas pers
libertarian.Tujuan utama dari Teori ini memberi informasi, hiburan, dan berjualan.Namun teori ini
lebih mengutamakan mengangkat konflik sampai tingkatan diskusi.Pers hendaknya terbuka kepada
semua orang yang memiliki sesuatu untuk dikatakan. Pihak yang berhak untuk menggunakan media
massa ialah siapa saja yang mempunyai keinginan untuk mengatakan sesuatu. Bagaimana media
massa itu dikontrol atau diawasi? Media massa tersebut dikontrol melalui pendapat masyarakat dan
tindakan konsumen serta oleh kode etik, dewan pers, dan etika-etika profesional. Hal-hal yang
dilarang dalam teori pers ini ialah invasi serius terhadap hak-hak perorangan yang dilindungi dan
terhadap kepentingan vital masyarakat dan tidak dibenarkan menerbitkan informasi yang
membahayakan secara sosial atau menyerang hak-hak pribadi. Media massa dalam teori pers ini
dimiliki oleh perorangan, kecuali jika pemerintah harus mengambil alih demi kelangsungan pelayanan
terhadap masyarakat. Perbedaan teori pers ini dibandingkan dengan teori pers lainnya ialah media
massa harus menerima tanggung jawab terhadap masyarakat dan kalau tidak, harus ada pihak
(orang) yang mengusahakan agar media mau menerimanya.
Teori Komunis Soviet
Teori pers ini berkembang di Uni Soviet, walaupun ada beberapa persamaannya dengan yang
dilakukan Nazi dan Italia Fasis.Muncul teori ini berawal dari pemikiran Marxis-lenisis-stalinia dengan
campuran pikiran Hegel dan pandangan orang Rusia Abad 19.Tujuan utama dari teori pers ini
memberi sumbangan bagi keberhasilan dan kelanjutan sistem sosialis Soviet, dan terutama bagi
kediktatoran partai. Pihak yang berhak menggunakan media massa ialah anggota-anggota partai yang
loyal dan ortodoks. Bagaimana media massa itu diawasi atau dikontrol? Media massa diawasi atau
dikontrol melalui pengawasan dan tindakan politik atau ekonomi oleh pemerintah. Hal-hal yang
dilarang dalam teori pers ini ialah kritik-kritik terhadap tujuan partai yang dibedakan dari teknik-
teknik partai. Dalam teori pers ini Media massa dimiliki oleh masyarakat. Perbedaan yang
membedakan teori pers ini dengan teori pers lainnya ialah media massa adalah milik negara dan
media yang dikontrol sangat ketat semata-mata dianggap sebagai tangan-tangan negara[4].
B. TIPOLOGI LOWENSTEIN
(kaitannya dengan Filsafat PERS, Lowenstein tetap berpegang pada istilah authoritarian dan
libertarian)
Kepemilikian PERS[5] :
Kepemilikan Pribadi – Dimiliki oleh perorangan atau lembaga non-pemerintah; dibiayai terutama oleh
periklanan ddan langganan.
Kepemilikan Partai Politik – Dimiliki oleh partai politik, disubsidi oleh partai atau anggota partai.
Kepemilikan Pemerintah – Dimiliki oleh pemerintah atau partai pemerintah yang dominan, disubsidi
terutama oleh dana pemerintah.
Filsafat PERS :
Otoritarian – Dengan lisensi dan sensor pemerintah untuk menekan kritik dan dengan demikian
memelihara kekuasaan kaum elite.
Sosial-otoritarian – Dimiliki oleh pemerintah atau partai pemerintah untuk melengkapi pers guna
mencapai tujuan ekonomi nasional dan tujuan filsafati.
Libertarian – Ketiadaan pengawasan pemerintah (kecuali undang-undang tentang fitnah dan cabul),
untuk menjamin pemasaran gagasan secara bebas (free market place of ideas) dan pengoperasian
proses tegakkan diri (selfrighting process).
Sosial Libertarian – Pengawasan pemerintah secara minimal untuk menyumbat saluran-saluran
komunikasi dan untuk menjamin semangat operasional dari filsafat libertarian.
Sosial Sentralis – Kepemilikan pemerintah atau lembaga umum dengan saluran komunikasi terbatas
untuk menjamin semangat operasional dan filsafat libertarian.
C. LIMA KONSEP PERS[6]
(Perbedaan persepsi tentang sifat dan peranan berita, berakar dari filsafat politik dan tradisi
sejarah)Konsep Otoritarian
Prinsip otoritarianisme sangat sederhana : pers hadir untuk mendukung negara dan pemerintah.
Penguasa menentukan apa isi berita yang boleh diterbitkan karena kebenaran adalah monopoli pihak
penguasa.
Prinsip ini berkembang pada pertengahan abad ke-15, saat itu pula berkembang teori kekuasaan
yang menekankan pentingnya kekuasaan dalam politik.Teori Republik oleh Plato sampai teori-teori
lainnya oleh Hobbes, Hegel, dan Marx.
Dalam pandangan otoritarian keanekaragaman adalah penyebab gangguan subversif dan
ketidakseragaman yang tidak bertanggung jawab. Konsensus dan keseragaman adalah tujuan yang
logis dan dapat dipahami dalam komunikasi massa sistem otoritarian.
Konsep otoritarian ini berkembang di negara yang memegang semua kebijakan.Turut campur yang
semena-mena, mensensor dan bahkan membreidel pers dengan memenjarakan redakturnya jika
pemberitaan yang menyerang kekuasaan pemerintah.
Konsep Barat
Konsep barat telah melahirkan sistem pers yang bebas dari tindakan sewenang-wenang
pemerintah.Pers mempunyai hak melaporkan, mengkritik dan mengomentari pemerintah yang
disebut hak berbicara politik. Sistem pers yang bebas dapat berkembang di negara-negara memiliki
karakter sebagai berikut :
a) Adanya sistem hukum yang melindungi kebebasan sipil perorangan dalam menyampaikan
pendapat.
b) Tingkat pendapatan yang cukup tinggi (income per kapita, pendidikan dan melek-huruf)
c) Pemerintah dengan sistem multipartai, demokrasi parlementer, atau oposisi yang sah.
d) Modal yang cukup dari perusahaan swasta media, hingga dapat mendukung media komunikasi
berita.
e) Tradisi yang mapan mengenai kemandirian jurnalistik.
Agar dapat terus bebas dari kontrol pemerintah, perusahaan media harus mempunyai modal
kuat.Namun keuntungan dengan keunggulan pers tidak selalu sejalan. Secara tidak disadari pers yang
mencari keuntungan maka bias berita pun tidak dapat dihindarkan yang berujung pada kualitas pers
itu sendiri.
Konsep Komunis
Latar belakang lahirnya konsep komunis, karena pers Barat tidak cocok diterapkan di negara-negara
sosialis dan negara berkembang.
Lenin mengatakan pers yang selama ini hanya melayani kepentingan kaum elit harus dihapuskan dan
pers tidak punya banyak hak.
Menurut komunis, pers yang bebas hanya akan menimbulkan perselisihan karena tidak memenuhi
kebutuhan pemerintah sekaligus masyarakat. Media massa dibawah kontrol dan kendali pemerintah
akan lebih efektif dalam memberitakan kebijakan dan tujuan masyarakat.
Selain itu menurut Lenin, media massa sebagai penginformasi dan pengontrol aparat revolusioner.
Atau pihak oposisi yang selalu merongrong kekuasaan pemerintah. Media adalah sarana bagi
pemerintah yang memberikan pengajaran pada massa dan memimpin kaum proletariat.
Terdapat kesulitan ketika reporter mencari informasi dalam masyarakat yang paham komunis karena
mereka mendefinisikan berita sebagai informasi yang mengabdi kepada kepentingan negara serta
mendukung tujuan dan kebijakannya.
Konsep Revolusioner
Konsep ini merupakan konsep komunikasi massa tidak resmi, yang memanfaatkan surat kabar dan
radio untuk menjatuhkan pemerintah. Pers revolusioner adalah pers yang diyakini oleh rakyat bahwa
pemerintah tidak mampu memenuhi kepentingan mereka dan harus ditumbangkan.
Pers ini digunakan sebagia sarana untuk menyuarakan kejelekan pemerintah berkuasa agar timbul
opini publik, yang menggambarkan pemerintah yang telah rusak.
Media ini sering disebut juga media bawah tanah yang berusaha menggulingkan pemerintah
berkuasa. Seperti redaktur Editions Minuit yang berusaha mati-matian menerbitkan surat kabar
menentang pendudukan Nazi di Prancis pada masa Perang Dunia II.
Pasca kemerdekaan, siaran radio menjadi alat yang sangat berharga bagi revolusioner.Radio
digunakan sebagai alat untuk menggulingkan pemerintahan yang rapuh. Radio dikenal mempunyai
peran komunikasi massa di berbagai negara.
Selain radio, semenjak ditemukan mesin cetak dan kaset juga menjadi alat komunikasi yang sangat
penting dalam komunikasi massa. Seperti revolusi Iran oleh Ayatullah Rohullah Khomeini.Ayatullah
melakukan revolusi dengan menyebarkan kaset rekaman pidatonya ke berbagai penjuru mesjid di
Iran.
Konsep Pembangunan
Konsep ini biasa diterapkan pada negara yang baru merdeka.Pemerintah yang baru berdiri ingin
menciptakan suasana kondusif dan stabil dalam masyarakat. Inti dari konsep pembangunan adalah
gagasan, retorika, pengaruh, dan keluhan yang samar. Ukuran konsep pembangunan umumnya
sebagai berikut :
a) Semua saran komunikasi massa digerakkan oleh pemerintah pusat yang digunakan untuk
melancarkan pembangunan bangsa.
b) Media mendukung pemerintah, tanpa ada ruang beda pendapat dan kritik. Karena pemerintah
membela diri melalui media.
c) Kebenaran hanya menjadi hak milik negara, berita harus digunakan untuk tujuan nasional.
d) Hak individu untuk berpendapat dan kebebasan lainnya kurang relevan dengan masalah social
(kemiskinan, buta huruf, dan rasa kesukuan)
e) mengandung pendapat bahwa setiap bangsa berdaulat berhak mengontrol wartawan asing dan
arus informasi yang lalu-lalang perbatasan.
D. TIPOLOGI ALTCHULL
Sistem Pasar
kebebasan pers terwujud dengan memberi kebebasan kepada wartawan dari segala bentuk kontrol
eksternal. Pers juga tidak difokuskan untuk melayani kekuasaan negara, juga tidak membutuhkan
kebijaksanaan pers nasional untuk menjamin adanya kebebasan pers.
Tujuan jurnalismenya adalah untuk mencari kebenaran, memenuhi tangggung jawab sosial, mendidik
dalam arti sebenarnya dan melayani khalayak dengan jujur dan mendukung doktrin kapitalis
Sistem Marxis
Pers dituntut untukmenyiarkan pendapat semua golongan masyarakat.Orientasi kebebasan pers
dalam sistem marxis adalah untuk menghambat dan menangkal ancaman dari luar.Pers juga butuh
kebijaksanaan pers nasional untuk menjamin pelaksanaan kebebasan pers sesuai kehendak
pemerintah.
Tujuan jurnalismenya adalah menyelidiki kebenaran dan mendidik khalayak dalam pengertian politik,
namun pengertian mendidik ditentukan oleh negara atau partai.Sistem ini juga bertujuan melayani
khalayak dengan tuntutan agar khalayak mendukung doktrin sosialis dan membentuk pandanagn
serta perilaku.
Sistem Berkembang
wartawan bebas menentukan mana yang dianggap sebagai baik dan buruk, namun kepentingan
nasional dinilai lebih penting dibanding kebebasan pers. Sistem ini juga membutuhkan kebijaksanaan
pers nasional untuk melindungi kebebasan pers yang legal.
Dalam Sistem Berkembang, tujuan jurnalisme yang harus dicapai adalah melayani kebenaran dan
memenuhi tanggung jawab sosial. Sistem ini juga bertujuan mendidik khalayak dalam penegertian
politik, namun kriteria mendidik tidak ditentukan oleh pemerintah maupun pers. Melayani khalayak
bersama dengan pemerintah untuk mencapai tujuan yang berbeda dan menggunakan jurnalisme
damai sebagai alat perdamaian.
Sistem Berita Internasional
Bermula di Eropa, dimana pertukaran informasi terjadi dalam kegiatan perdagangan dan kegiatan-
kegiatan komersial di pertengahan abad ke-16. Jerman pada saat itu memiliki perusahaan yang
bergerak di bidang pertukaran informasi melalui naskah berkala yang menyajikan informasi mengenai
ruang lingkup politik dan ekonomi, dimana pada saat itu informasi dibutuhkan untuk memperlancar
kegiatan perdagangan di Eropa, menjadikan perusahaan Fuggers of Augsburg yang dimiliki Jerman
tersebut menjadi perusahaan yang dikenal dengan naskah nya yang berisi informasi yang aktual
untuk Eropa saat itu. Memang dapat dikatakan bahwa inovasi dalam sistem berita internasional
dipelopori oleh negeri barat yang demokratis, yang mana menjadi tempat munculnya keinginan
untuk memperoleh informasi dari seluruh penjuru dunia sebagai kebutuhan dalam mencapai tujuan
dan kepentingan nasional. Negeri barat berpikir bahwa dengan mendapat banyak informasi dari
berbagai belahan dunia maka jendela internasional lebih terbuka lebar untuk mereka menjalin dan
menjalankan hubungan internasional yang hal tersebut merupakan jalan ke arah pertumbuhan
negara. Amerika serikat, Inggris, Perancis merupakan negara-negara yang memiliki kredibilitas tinggi
dalam penyiaran informasi di abad ke-19. Ada beberapa agensi penyiaran besar yang tumbuh di
Negara-negara tersebut seperti Associated Press, United Press International, Reuters, Association
France Press dan TASS. Kemampuan mereka dalam menyiarkan berita menyebar luas ke seluruh
kawasan di Eropa bahkan dunia, meski ada beberapa kendala dalam mendapatkan informasi melalui
koresponden namun gambar-gambar yang mereka dapatkan menyajikan berita yang disiarkan
dianggap memenuhi kebutuhan informasi dunia. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai agensi-
agensi penyiaran tersebut :
Associated Press (AP)
Merupakan bentuk perusahaan koperasi, yang berpusat di Amerika Serikat yang dimiliki oleh
perusahaan surat kabar terbesar di AS saat itu. Berita-berita yang disiarkan oleh AP ini menjadi bahan
informasi yang digunakan oleh beberapa stasiun TV, radio dan surat kabar di Amerika.
United Press Internasional (UPI)
Merupakan agensi berita terbesar di dunia yang juga bermarkas di Amerika Serikat, namun karena
mengalami krisis financial di tahun 2007 maka kini UPI pindah tangan dimiliki oleh News World
Communications.
Reuters
Merupakan salah satu agensi terbesar di dunia yang berpusat di London, Inggris yang didirikan tahun
1851 berbasis koperasi yang dimiliki oleh perusahaan surat kabar. Kini berganti nama menjadi
Thimpson reuters setelah sahamnya dibeli oleh Thompson company.
Association France Press (AFP)
Didirikan tahun 1835 di Perancis yang juga merupakan agensi berita terbesar di dunia saat itu. Kini
AFP tersebar hingga ke 110 negara karena perkembangan dalam informasi nya yang konsisten dan
actual.
TASS
Berjalan di Uni soviet yang cenderung membantu pemerintaha Uni Soviet dengan menyalurkan
informasi-informasi dari luar Negara untuk pemerintahan Uni soviet dan menyebarkan berita positif
mengenai pemerintahan Uni soviet. Maka dari itu TASS dianggap agensi penyiaran yang khusus saat
itu. Karena seperti perwakilan dari pemerintah, berbeda dengan agensi besar lainnya yang cenderung
independen, non government. Bukanlah suatu kebetulan jika agensi berita yang besar lahir di AS,
Inggris dan Perancis. Karena ketiga Negara tersebut memiliki pemikiran yang sama untuk
mengedepankan komunikasi dan informasi internasional dengan membuka lebar segala bentuk
informasi yang ada untuk kemudian menjadi media untuk mereka lebih dikenal dalam dunia
internasional, mereka menganggap dunia akan lebih mengenal mereka dengan pencitraan yang
diciptakan melalui informasi yang disebarkan oleh media-media komunikasi. Meski awalnya hal
tersebut bertujuan hanya untuk mendapatkan berita dari Negara luar, namun pada akhirnya seiring
dengan kepentingan Negara barat yang kini berujung di pencitraan yang kemudian bertujuan ke arah
dominasi dunia seperti yang terjadi sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika serikat dan
Negara-negara aliansinya mendominasi peradaban dunia, faktor utama hal tersebut tidak lain
merupakan pengaruh dari komunikasi dan informasi dalam sistem berita internasional.
Perkembangan dimensi informasi dan komunikasi
Bagi dunia perpolitikan, perkembangan media memiliki dampak negativ dan positifnya masing-
masing. Ada beberapa Negara yang dapat mengatur berita-berita yang disiarkan pers nya mengenai
bagaimana kinerja pemerintahan yang berjalan, sehingga dapat dipilah mana yang baik untuk
disiarkan bagi pemerintahan dan mana yang tidak. Dan tidak sedikit pula Negara yang tidak dapat
campur tangan dalam pers sehingga berita yang tersiar seringkali merugikan pemerintahan dengan
kabar-kabar kegagalan kebijakan maupun minimnya kinerja pemerintah dalam pencapaian
kepentingan dan kesejahteraan nasional. Hal tersebut menjadi alur cerita bagi dunia penyiaran. Kini,
dimensi informasi dan komunikasi mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan teknologi
yang sangat pesat. Dengan hadirnya internet, maka lebih mudah untuk setiap orang mengakses dan
mendapatkan berita dimanapun dan kapanpun, dari berita ringan hingga berita yang mempengaruhi
kehidupan di dunia seperti terorisme. Dengan hal tersebut maka penjualan media massa seperti
Koran dan majalah mengalami penurunan, oleh karena itu beberapa perusahaan surat kabar
memutuskan untuk membuat Koran elektronik yang dapat diakses melalui gadget yang kini menjadi
kebutuhan hamper setiap orang. Selain hal tersebut, kemajuan teknologi juga melatih dan menuntu
manusia untuk lebih cerdas dan cermat dalam menanggapi berita yang tersebar. Semakin mudah
untuk mendapatkan berita, maka akan semakin besar pula kemungkinan banyaknya berita-berita
yang tidak tersaring yang kemudian akan menyebabkan kesalahan pemahaman sehingga
menimbulkan asumsi-asumsi masyarakat yang membuat ketidaknyamanan public. Banyak pihak yang
menyalahgunaka kemajuan teknologi ini untuk menciptakan keributan public, baik dalam bentuk
terror hingga penipuan. Untuk itulah kenapa manusia dituntut untuk lebih cerdas dan cermat dalam
menanggapi berita yang beredar kini karena tidak semua informasi itu bersifat terpercaya aktual dari
sumber maupun koresponden yang bertanggung jawab, karena perkembangan komunikasi dan
informasi sangat cepat di jaman seperti sekarang ini dimana aktivitas masing-masing kawasan
semakin padat dari waktu ke waktu nya.
Penyalahgunaan informasi juga didera oleh masalah yang kini menjadi isu dunia yaitu Terorisme,
teror ditujukan melalui berita terhadap media komunikasi yang kemudian menjadi suatu ancaman
bagi kalangan tertentu yang menjadi korban dari terorisme. Maka dari itu terorisme merupakan hal
yang patut dibahas dalam perkembangan sistem berita internasional, karena teror merupakan satu
bentuk berita yang disalahgunakan yang menciptakan rasa ketidaknyamanan dalam masyarakat.
Awal tahun 1960, aksi terorisme mulai muncul di kawasan Timur Tengah. Para pelaku teror ini
menyalahgunakan media komunikasi sebagai alat untuk mereka mencuri perhatian dunia. Seperti
yang terjadi di bulan November tahun 1979 terjadi penyanderaan 50 warga negara Amerika di Iran,
salah satu cara yang dilakukan oleh teroris nya pada saat itu yaitu dengan ikut menyandera wartawan
Amerika dan dipaksa untuk melakukan wawancara terhadap teroris tersebut lalu beritanya
disebarkan ke seluruh penjuru dunia agar seluruh dunia tau bahwa teroris tersebut tidak main-main
dengan ancamannya, dan dengan mendapat perhatian dari negara-negara dunia khususnya Amerika,
para teroris tersebut merasa semakin hebagt dan kuat dalam menguasai keadaan, seolah mereka
berhasil memegang kekuasaan atas negara-negara yang berhasil ada dibawah ancamannya. Ini
adalah salah satu penyalahgunaan media komunikasi yang terjadi saat ini, dengan adanya sistem
berita internasional tidak semua hal positiv saja yang berlaku, bahkan banyak pula menimbulkan isu-
isu dan permasalahan baru di dunia. Hingga kini aksi terorisme dianggap masih menjadi ancaman
yang berlarut-larut, semakin menyebar melalui media komunikasi ke seluruh kawasan di dunia.
Tetapi, keadaan ini memicu pemerintah tiap-tiap negara menjadi semakin waspada dan
meningkatkan pertahanan dan keamanan nya masing-masing. Dengan mudahnya mendapatkan
informasi mengenai pergerakan terorisme, maka pemerintah dapat bergerak lebih cepat untuk
mengatasi kemungkinan ancaman yang akan terjadi. Dapat dikatakan bahwa komunikasi dan
informasi mengatur sistem sosial dimana dapat menciptakan mekanisme tindakan satu pihak atas
pihak lain yang menjadi lawan komunikasinya, sederhananya mereka menjadi berkomunikasi secara
tidak langsung melalui pergerakan atau tindakan-tindakan yang diambil dalam mempertahankan
tujuannya masing-masing.
Perbandingan Sistem Media
Perkembangan studi perbandingan sistem media lahir dari kebutuhan akan konsep komunikasi yang
sistematis untuk penerapan di masa kini. Konsep-konsep seperti kebebasan pers, tanggunf jawab
sosial, praktek-praktek kebebasan dan metode-metode otoriter telah terbukti tidak memadai lagi
dalam memahami teknologi masa kini yang muncul dalam dua dekade terakhir dianggap kurang
tepat untuk penelitian sistemmedia di negara baru. Ada empat kategori sistem komunikasi yang
berkembang di dunia, diantaranya adalah :
Otoritarianisme, lahir sejak komunikasi modern mulai berkembang di tahun 1450 sampai
berkembangnya masyarakat otoriter.
Libertarianisme, lahir pada abad ke-16 sampai ke abad ke-17 ditengah-tengah masa perjuangan.
Sistem komunis soviet, yang dikembangkan oleh tokoh komunis dunia yakni Marx dan Lenin.
Tanggung jawab sosial, berbasis pada filsafat politik dan ideologi, baru dikembangkan pada abad ini
sebagai kritik dari kinerja pers liberal.
Tiap-tiap negara memutuskan untuk memilih sistem komunikasi masing-masing sesuai dengan
keadaan dalam negri dan sejauh mana kebutuhan akan informasinya, dengan konsekuensi dan
kesulitan yang akan dihadapi masing-masing negara. Seperti di Amerika yang menekankan tanggung
jawab dan kontrol pribadi sangat menjaga adanya penyalahgunaan kebebasan oleh media masa.
Berbeda dengan Eropa barat dengan ideologi Main-stream nya. Dalam berbagai studi mengenai
komunikasi khususnya lintas internasional, terdapat kecenderungan untuk memisahkan pers yang di
dominasi oleh pemerintah dan pers yang di dominasi oleh surat kabar. Hal tersebut mengisyaratkan
bahwa tidak semua negara dapat mengatur kegiatan pers dalam negrinya tanpa penerapan sistem
kategori komunikasi yang tepat. Ada beberapa faktor yang menjadi penghamabat suatu
pemerintahan dalam mengatur arus media massa, diantaranya adalah seperti tertanamnya
kepercayaan yang lebih dari publik sebagai penerima berita terhadap surat kabar yang beredar
dibanding kepada pemerintah yang cenderung menutup-nutupi banyak hal yang seharusnya
diketahui oleh masyarakatnya. Seperti yang terjadi pada pemerintahan Indonesia kini, masyarakat
menganggap bahwa tidak adanya transparansi dari pemerintahan mengenai kebijakan-kebijakan
yang diambil, dimana kebijakan tersebut mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Dengan begitu,
media massa dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mengetahui apa saja yang terjadi ddan akan
terjadi dari pembuat keputusan yang kemudian akan menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk
bertahan dalam kelangsungan hidupnya. Untuk itulah ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam proses komunikasi sebagai bentuk dari distribusi pessan melalui media massa, yakni :
Tipe kepemilikan
Dalam operasionalnya, distribusi sistem media massa ternagi dalam tiga bidang kepemilikan yakni
sektor publik, swasta dan campuran. Sektor publik yang dimiliki boleh perorangan tidak terikat oleh
aturan pemerintah maupun swasta. Sedangkan kepemilikan oleh sektor swasta tetap mendapat
pengawasan dari pemerintah dan kepemilikan campuran mendapat campur tangan dari pemerintah
dan swasta sebagai agen distribusinya. Namun tiap-tiap negara memiliki sistem tipe kepemilikan
yang berbeda-beda sesuai dengan fenomena yang terjadi di masing-masing negara. Seperti di
Amerika ada suatu kepemilikan dimana kepemilikan yang luasa yang dimiliki oleh beberapa negara
untuk kepentingan nya masing-masing. Contohnya jaringan televisi Amerika NBC yang beroperasi
secara internasional.
Tipe pengawasan
Aspek pengawasan merupakan salah satu elemen penting dalam pembentukan distribusi media
massa. Pengawasan itu dapat berupa pengawasan yang datang dari dalam struktur dan dari luar
struktur. Agar dapat diterima dengan baik maka sistem pengawasan dilakukan secara informal
dengan membatasi materi tertentu yang akan dijadikan bahan berita untuk kemudian disiarkan dan
dikonsumsi publik. Ada empat paradigma yang memebedakan sistem pengawasan, diantaranya :
a) Pengawasan internal yang aktual, mencakup pendidikan, hukum, hirarki dan kualifikasi
profesional.
b) Pengawasan internal yang bisa diterima, mengenai aturan main sebagai ebntuk dari kontrol
sosial dalam batas institusional sistem media massa.
c) Pengawasan eksternal yang aktual, memfokuskan perhatian pada sensor langsung dan faktor-
faktor eksternal yang legal.
d) Pengawasan eksternal yang bisa diterima, predisposisi dan reaksi dari publik sebagai penerima
berita.
Sumber operasi
Dalam suatu sistem tentu memerlukan akomodasi sebagai alat bantu jalannya kegiatan distribusi,
seperti misalnya program televisi maupun radio yang mendapat biaya dari iklan dan perizinan.
Seringkali pemerintah terjun langsung seperti saat mempromosikan produk dalam negri untuk
merangsang kegiatan ekspor.
Disposisi modal dan Pendapatan
Faktor yang mempengaruhi kelancaran distribusi diantaranya adalah kebijakan dan prioritas
keuangan yang kemudian berpengaruh terhadap pengeluaran dan pendapatan pendistribusian
tersebut, karena sistem ini juga berorientasi pada laba sebagai hasil dari distribusi yang baik dan
timbal balik dari publik atas komunikasi dan informasi yang terjadi.
Kompleksitas birokrasi media
Merupakan hirarki kedudukan seseorang secara non-herediter. Dalam hal ini terjadi monopoli
dimana ada yang mengatur mobilitas dalam jaringan dan organisasi untuk menjamin efisiensi dan
ketepatan hasil dalam pembentukan dan distribusi pesan di media massa.
Tujuan yang bisa diterima
Dalam hal ini tujuan utama media yang diakui secara luas cenderung tumpang tindih, maka pada
kenyataannya tujuan yang berdasarkan pada proses produksi dan distribusi yang variatif dari satu
media ke media lain ada pada politik yang sama.
Pesan
Yang dimaksud pesan dalam hal ini adalah jumlah dan frekuensi dari media dalam sistem itu yang
menjadi bahan analisis.
Kesimpulan
Proses dan perkembangan komunikasi informasi di masa kini telah melalui banyak hal yang kemudian
membentuk sistem yang ditujukan untuk suatu tujuan sebagai pemenuhan kebutuhan. Dapat diambil
contoh dari kehidupan perpolitikan. Media massa dapat dianggap sebagai alat untuk mendapat
informasi dari dunia internasional sehingga akan lebih leluasa dalam mengikuti laju pertumbuhan
dunia dan menyesuaikan kebijakan dalam negri dengan fenomena yang terjadi di luar agar kemudian
tidak tertinggal dan dapat terus berkembang seiring proses globalisai dan modernisasi abad ini. Tidak
dapat dipungkiri bahwa majunya dunia komunikasi sangat mempermudah tiap negara untuk
melakukan hubungan internasional seoerti dalam sektor ekonomi, maka kondisi pasar bebas
didukung oleh perkembangan komunikasi ini. Banyak negara yang maju dan berkembang dari
keberhasilannya di pasar bebas, seperti China dan Amerika. Tidak menutup kemungkinan pula jika
Indonesia cerdas dalam memanfaatkan keadaan yang ada dan memaksimalkan komunikasi dan
informasi nya di ruang lingkup internasional maka kita pun akan turut berkembang pesat menyaingi
China yang juga sebelumnya merupakan negara dengan tingkat kesejahteraan yang minim. Apalagi
mengingat pada Indonesia yang kaya akan SDM dan SDA, idealnya mampu mengeksplorasi apa yang
telah dimilikinya menjadi lebih bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan taraf hidup
masyarakatnya.