Filsafat Media Global

19
Filsafat Media Global 2 November 2012 Lee Yo Nardo Filsafat media Global merupakan istilah untuk menggambarkan hubungan antara pemerintah dengan jurnalistik yang didalamnya membahas keseimbangan antara kebebasan dan pengawasan. Ini membuat para filosof sibuk membahas sampai sebatas mana koersi bisa ditetapkan secara sah untuk merumuskan batas-batas tindakan yang dibenarkan? Pada Bab ini, kita akan mengkaji beberapa dasar pemikiran tersebut yang menjadi landasan teori atau dasar pemikiran mengenai filsafat media. A. FOUR THEORIES OF THE PRESS[1] menjelaskan keterkaitan antara pemerintah dan JurnalistikTeori Otoritarian Teori Otoritarian berkembang pada abad ke-16 dan 17 di Eropa.Teori ini dipakai secara meluas di dunia dan masih dipraktekan di beberapa negara sampai sekarang ini.Teori ini muncul dari filsafat kekuasaan monarchi absolut, kekuasaan pemerintah absolut atau kedua-keduanya.Tujuan utama dari Teori Otoritarian ini ialah mendukung dan memajukan kebijakan pemerintah yang berkuasa dan membuat masyarakat agar mengabdi kepada negara. Dalam Teori Otoritarian ini pihak yang berhak menggunakan media ialah siapa saja yang punya hak paten dari kerajaan atau izin lain semacam itu. Media massa dalam teori otoritarian ini dikontrol atau diawasi melalui paten-paten dari pemerintah, serikat-serikat kerja, izin-izin, dan kadang-kadang melalui proses pensensoran dari pemerintah. Hal-hal yang dilarang dalam teori pers otoritarian ini ialah kritik terhadap mekanisme politik dan para pejabat yang berkuasa. Media massa dapat dimiliki oleh swasta perorangan atau umum (masyarakat). Perbedaan yang

description

sasassa

Transcript of Filsafat Media Global

Page 1: Filsafat Media Global

Filsafat Media Global

2 November 2012 Lee Yo Nardo

Filsafat media Global merupakan istilah untuk menggambarkan hubungan antara pemerintah dengan

jurnalistik yang didalamnya membahas keseimbangan antara kebebasan dan pengawasan. Ini

membuat para filosof sibuk membahas sampai sebatas mana koersi bisa ditetapkan secara sah untuk

merumuskan batas-batas tindakan yang dibenarkan?

Pada Bab ini, kita akan mengkaji beberapa dasar pemikiran tersebut yang menjadi landasan teori

atau dasar pemikiran mengenai filsafat media.

A. FOUR THEORIES OF THE PRESS[1]

menjelaskan keterkaitan antara pemerintah dan JurnalistikTeori Otoritarian

Teori Otoritarian

berkembang pada abad ke-16 dan 17 di Eropa.Teori ini dipakai secara meluas di dunia dan masih

dipraktekan di beberapa negara sampai sekarang ini.Teori ini muncul dari filsafat kekuasaan

monarchi absolut, kekuasaan pemerintah absolut atau kedua-keduanya.Tujuan utama dari Teori

Otoritarian ini ialah mendukung dan memajukan kebijakan pemerintah yang berkuasa dan membuat

masyarakat agar mengabdi kepada negara. Dalam Teori Otoritarian ini pihak yang berhak

menggunakan media ialah siapa saja yang punya hak paten dari kerajaan atau izin lain semacam itu.

Media massa dalam teori otoritarian ini dikontrol atau diawasi melalui paten-paten dari pemerintah,

serikat-serikat kerja, izin-izin, dan kadang-kadang melalui proses pensensoran dari pemerintah. Hal-

hal yang dilarang dalam teori pers otoritarian ini ialah kritik terhadap mekanisme politik dan para

pejabat yang berkuasa. Media massa dapat dimiliki oleh swasta perorangan atau umum

(masyarakat). Perbedaan yang dimiliki Teori Otoritarian ini dibanding dengan teori-teori pers lainnya

ialah media massa dianggap sebagai alat untuk melaksanakan kebijakan pemerintah, walaupun tidak

harus dimiliki oleh pemerintah. Pelopor dari Teori Otoritarian ini ialah Thomas Hobbes Hegel,

Machiavelli, dst.

Efek positif teori otoriter[2]:

a) Konflik dalam masyarakat cenderung berkurang karena adanya pengawasan hal-hal yang

dianggap dapat menggoncangkan masyarakat

b) Mudah membentuk integritas dan konsensus yang diharapkan khususnya secara umum pada

negara sedang membangun yang memerlukan kestabilan.

Efek negatif teori otoriter:

a) Adanya penekanan terhadap keinginan untuk bebas mengemukakan pendangan

Page 2: Filsafat Media Global

b) Mudah terjadi pembredelan penerbitan media yang cenderung menghancurkan suasana kerja

dan lapangan penghasilan yang telah mapan.

Teori Libertarian

Teori Libertarian berkembang di Inggris dan dipakai setelah tahun 1688, dan kemudian pindah ke

negara Amerika Serikat dan sekarang berkembang di banyak negara.Teori Libertarian muncul dari

pemikiran pencerahan dan hak-hak alami.Tujuan utama dari teori ini ialah memberikan informasi,

menghibur, dan berjualan.Namun, hal yang utama dari teori ini ialah membantu masyarakat untuk

menemukan kebenaran dan mengawasi pemerintah. Pihak yang berhak untuk menggunakan media

massa ialah siapa saja yang ingin mengutarakan aspirasinya. Bagaimana media massa dalam teori ini

dikontrol atau diawasi? Media massa dikontrol atau diawasi oleh pemerintah melalui proses

pelusuran sendiri untuk mendapatkan kebenaran dalam pasar ide yang bebas, serta melalui suatu

pengadilan. Hal-hal yang dilarang di dalam teori Libertarian ini ialah penghinaan, pencabulan,

kerendahan moral, dan pengkhianatan pada masa perang. Media massa dalam teori Libertarian

dimiliki oleh terutama perorangan. Perbedaan yang dimliki oleh Teori Libertarian dibandingkan

dengan teori-teori lainnya ialah media massa (pers) merupakan alat untuk mengawasi pemerintah

dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat lainnya. Pelopor dari teori Libertarian ini ialah

Jhon Locke, Milton, Mill, Adam Smith, dst.

Efek positif teori liberal[3]:

a) Kehidupan media massa sangat terjamin,media massa bisa eksis karma media dapat

menyuarakan argument-argumentnya.

b) Kreatifitas sangat tersalurkan karena media tidak di “setir” oleh Negara.

Efek negatif teori liberal:

a) Kaum-Kaum kapitalis sangat merajalela karena dalm teori ini yang mampulah yang bisa maju

dan berkembang.

b) Kestabilan ekonomi sangat kecil dikarena kestabilan ekonomi di pegang oleh setiap individu

bukan pemerintahan atau Negara.

Teori Tanggung Jawab Sosial

Teori ini berkembang di AS pada abad 20 saat Amerika Serikat keluar dari tradisi libertarian.Teori

Tanggung jawab sosial muncul dari tulisan-tulisan komisi kebebasan pers dan kritik atas pers

libertarian.Tujuan utama dari Teori ini memberi informasi, hiburan, dan berjualan.Namun teori ini

lebih mengutamakan mengangkat konflik sampai tingkatan diskusi.Pers hendaknya terbuka kepada

semua orang yang memiliki sesuatu untuk dikatakan. Pihak yang berhak untuk menggunakan media

Page 3: Filsafat Media Global

massa ialah siapa saja yang mempunyai keinginan untuk mengatakan sesuatu. Bagaimana media

massa itu dikontrol atau diawasi? Media massa tersebut dikontrol melalui pendapat masyarakat dan

tindakan konsumen serta oleh kode etik, dewan pers, dan etika-etika profesional. Hal-hal yang

dilarang dalam teori pers ini ialah invasi serius terhadap hak-hak perorangan yang dilindungi dan

terhadap kepentingan vital masyarakat dan tidak dibenarkan menerbitkan informasi yang

membahayakan secara sosial atau menyerang hak-hak pribadi. Media massa dalam teori pers ini

dimiliki oleh perorangan, kecuali jika pemerintah harus mengambil alih demi kelangsungan pelayanan

terhadap masyarakat. Perbedaan teori pers ini dibandingkan dengan teori pers lainnya ialah media

massa harus menerima tanggung jawab terhadap masyarakat dan kalau tidak, harus ada pihak

(orang) yang mengusahakan agar media mau menerimanya.

Teori Komunis Soviet

Teori pers ini berkembang di Uni Soviet, walaupun ada beberapa persamaannya dengan yang

dilakukan Nazi dan Italia Fasis.Muncul teori ini berawal dari pemikiran Marxis-lenisis-stalinia dengan

campuran pikiran Hegel dan pandangan orang Rusia Abad 19.Tujuan utama dari teori pers ini

memberi sumbangan bagi keberhasilan dan kelanjutan sistem sosialis Soviet, dan terutama bagi

kediktatoran partai. Pihak yang berhak menggunakan media massa ialah anggota-anggota partai yang

loyal dan ortodoks. Bagaimana media massa itu diawasi atau dikontrol? Media massa diawasi atau

dikontrol melalui pengawasan dan tindakan politik atau ekonomi oleh pemerintah. Hal-hal yang

dilarang dalam teori pers ini ialah kritik-kritik terhadap tujuan partai yang dibedakan dari teknik-

teknik partai. Dalam teori pers ini Media massa dimiliki oleh masyarakat. Perbedaan yang

membedakan teori pers ini dengan teori pers lainnya ialah media massa adalah milik negara dan

media yang dikontrol sangat ketat semata-mata dianggap sebagai tangan-tangan negara[4].

B. TIPOLOGI LOWENSTEIN

(kaitannya dengan Filsafat PERS, Lowenstein tetap berpegang pada istilah authoritarian dan

libertarian)

Kepemilikian PERS[5] :

Kepemilikan Pribadi – Dimiliki oleh perorangan atau lembaga non-pemerintah; dibiayai terutama oleh

periklanan ddan langganan.

Kepemilikan Partai Politik – Dimiliki oleh partai politik, disubsidi oleh partai atau anggota partai.

Kepemilikan Pemerintah – Dimiliki oleh pemerintah atau partai pemerintah yang dominan, disubsidi

terutama oleh dana pemerintah.

Filsafat PERS :

Page 4: Filsafat Media Global

Otoritarian – Dengan lisensi dan sensor pemerintah untuk menekan kritik dan dengan demikian

memelihara kekuasaan kaum elite.

Sosial-otoritarian – Dimiliki oleh pemerintah atau partai pemerintah untuk melengkapi pers guna

mencapai tujuan ekonomi nasional dan tujuan filsafati.

Libertarian – Ketiadaan pengawasan pemerintah (kecuali undang-undang tentang fitnah dan cabul),

untuk menjamin pemasaran gagasan secara bebas (free market place of ideas) dan pengoperasian

proses tegakkan diri (selfrighting process).

Sosial Libertarian – Pengawasan pemerintah secara minimal untuk menyumbat saluran-saluran

komunikasi dan untuk menjamin semangat operasional dari filsafat libertarian.

Sosial Sentralis – Kepemilikan pemerintah atau lembaga umum dengan saluran komunikasi terbatas

untuk menjamin semangat operasional dan filsafat libertarian.

C. LIMA KONSEP PERS[6]

(Perbedaan persepsi tentang sifat dan peranan berita, berakar dari filsafat politik dan tradisi

sejarah)Konsep Otoritarian

Prinsip otoritarianisme sangat sederhana : pers hadir untuk mendukung negara dan pemerintah.

Penguasa menentukan apa isi berita yang boleh diterbitkan karena kebenaran adalah monopoli pihak

penguasa.

Prinsip ini berkembang pada pertengahan abad ke-15, saat itu pula berkembang teori kekuasaan

yang menekankan pentingnya kekuasaan dalam politik.Teori Republik oleh Plato sampai teori-teori

lainnya oleh Hobbes, Hegel, dan Marx.

Dalam pandangan otoritarian keanekaragaman adalah penyebab gangguan subversif dan

ketidakseragaman yang tidak bertanggung jawab. Konsensus dan keseragaman adalah tujuan yang

logis dan dapat dipahami dalam komunikasi massa sistem otoritarian.

Konsep otoritarian ini berkembang di negara yang memegang semua kebijakan.Turut campur yang

semena-mena, mensensor dan bahkan membreidel pers dengan memenjarakan redakturnya jika

pemberitaan yang menyerang kekuasaan pemerintah.

Konsep Barat

Konsep barat telah melahirkan sistem pers yang bebas dari tindakan sewenang-wenang

pemerintah.Pers mempunyai hak melaporkan, mengkritik dan mengomentari pemerintah yang

disebut hak berbicara politik. Sistem pers yang bebas dapat berkembang di negara-negara memiliki

karakter sebagai berikut :

Page 5: Filsafat Media Global

a) Adanya sistem hukum yang melindungi kebebasan sipil perorangan dalam menyampaikan

pendapat.

b) Tingkat pendapatan yang cukup tinggi (income per kapita, pendidikan dan melek-huruf)

c) Pemerintah dengan sistem multipartai, demokrasi parlementer, atau oposisi yang sah.

d) Modal yang cukup dari perusahaan swasta media, hingga dapat mendukung media komunikasi

berita.

e) Tradisi yang mapan mengenai kemandirian jurnalistik.

Agar dapat terus bebas dari kontrol pemerintah, perusahaan media harus mempunyai modal

kuat.Namun keuntungan dengan keunggulan pers tidak selalu sejalan. Secara tidak disadari pers yang

mencari keuntungan maka bias berita pun tidak dapat dihindarkan yang berujung pada kualitas pers

itu sendiri.

Konsep Komunis

Latar belakang lahirnya konsep komunis, karena pers Barat tidak cocok diterapkan di negara-negara

sosialis dan negara berkembang.

Lenin mengatakan pers yang selama ini hanya melayani kepentingan kaum elit harus dihapuskan dan

pers tidak punya banyak hak.

Menurut komunis, pers yang bebas hanya akan menimbulkan perselisihan karena tidak memenuhi

kebutuhan pemerintah sekaligus masyarakat. Media massa dibawah kontrol dan kendali pemerintah

akan lebih efektif dalam memberitakan kebijakan dan tujuan masyarakat.

Selain itu menurut Lenin, media massa sebagai penginformasi dan pengontrol aparat revolusioner.

Atau pihak oposisi yang selalu merongrong kekuasaan pemerintah. Media adalah sarana bagi

pemerintah yang memberikan pengajaran pada massa dan memimpin kaum proletariat.

Terdapat kesulitan ketika reporter mencari informasi dalam masyarakat yang paham komunis karena

mereka mendefinisikan berita sebagai informasi yang mengabdi kepada kepentingan negara serta

mendukung tujuan dan kebijakannya.

Konsep Revolusioner

Konsep ini merupakan konsep komunikasi massa tidak resmi, yang memanfaatkan surat kabar dan

radio untuk menjatuhkan pemerintah. Pers revolusioner adalah pers yang diyakini oleh rakyat bahwa

pemerintah tidak mampu memenuhi kepentingan mereka dan harus ditumbangkan.

Pers ini digunakan sebagia sarana untuk menyuarakan kejelekan pemerintah berkuasa agar timbul

opini publik, yang menggambarkan pemerintah yang telah rusak.

Page 6: Filsafat Media Global

Media ini sering disebut juga media bawah tanah yang berusaha menggulingkan pemerintah

berkuasa. Seperti redaktur Editions Minuit yang berusaha mati-matian menerbitkan surat kabar

menentang pendudukan Nazi di Prancis pada masa Perang Dunia II.

Pasca kemerdekaan, siaran radio menjadi alat yang sangat berharga bagi revolusioner.Radio

digunakan sebagai alat untuk menggulingkan pemerintahan yang rapuh. Radio dikenal mempunyai

peran komunikasi massa di berbagai negara.

Selain radio, semenjak ditemukan mesin cetak dan kaset juga menjadi alat komunikasi yang sangat

penting dalam komunikasi massa. Seperti revolusi Iran oleh Ayatullah Rohullah Khomeini.Ayatullah

melakukan revolusi dengan menyebarkan kaset rekaman pidatonya ke berbagai penjuru mesjid di

Iran.

Konsep Pembangunan

Konsep ini biasa diterapkan pada negara yang baru merdeka.Pemerintah yang baru berdiri ingin

menciptakan suasana kondusif dan stabil dalam masyarakat. Inti dari konsep pembangunan adalah

gagasan, retorika, pengaruh, dan keluhan yang samar. Ukuran konsep pembangunan umumnya

sebagai berikut :

a) Semua saran komunikasi massa digerakkan oleh pemerintah pusat yang digunakan untuk

melancarkan pembangunan bangsa.

b) Media mendukung pemerintah, tanpa ada ruang beda pendapat dan kritik. Karena pemerintah

membela diri melalui media.

c) Kebenaran hanya menjadi hak milik negara, berita harus digunakan untuk tujuan nasional.

d) Hak individu untuk berpendapat dan kebebasan lainnya kurang relevan dengan masalah social

(kemiskinan, buta huruf, dan rasa kesukuan)

e) mengandung pendapat bahwa setiap bangsa berdaulat berhak mengontrol wartawan asing dan

arus informasi yang lalu-lalang perbatasan.

D. TIPOLOGI ALTCHULL

Sistem Pasar

kebebasan pers terwujud dengan memberi kebebasan kepada wartawan dari segala bentuk kontrol

eksternal. Pers juga tidak difokuskan untuk melayani kekuasaan negara, juga tidak membutuhkan

kebijaksanaan pers nasional untuk menjamin adanya kebebasan pers.

Tujuan jurnalismenya adalah untuk mencari kebenaran, memenuhi tangggung jawab sosial, mendidik

dalam arti sebenarnya dan melayani khalayak dengan jujur dan mendukung doktrin kapitalis

Sistem Marxis

Page 7: Filsafat Media Global

Pers dituntut untukmenyiarkan pendapat semua golongan masyarakat.Orientasi kebebasan pers

dalam sistem marxis adalah untuk menghambat dan menangkal ancaman dari luar.Pers juga butuh

kebijaksanaan pers nasional untuk menjamin pelaksanaan kebebasan pers sesuai kehendak

pemerintah.

Tujuan jurnalismenya adalah menyelidiki kebenaran dan mendidik khalayak dalam pengertian politik,

namun pengertian mendidik ditentukan oleh negara atau partai.Sistem ini juga bertujuan melayani

khalayak dengan tuntutan agar khalayak mendukung doktrin sosialis dan membentuk pandanagn

serta perilaku.

Sistem Berkembang

wartawan bebas menentukan mana yang dianggap sebagai baik dan buruk, namun kepentingan

nasional dinilai lebih penting dibanding kebebasan pers. Sistem ini juga membutuhkan kebijaksanaan

pers nasional untuk melindungi kebebasan pers yang legal.

Dalam Sistem Berkembang, tujuan jurnalisme yang harus dicapai adalah melayani kebenaran dan

memenuhi tanggung jawab sosial. Sistem ini juga bertujuan mendidik khalayak dalam penegertian

politik, namun kriteria mendidik tidak ditentukan oleh pemerintah maupun pers. Melayani khalayak

bersama dengan pemerintah untuk mencapai tujuan yang berbeda dan menggunakan jurnalisme

damai sebagai alat perdamaian.

Sistem Berita Internasional

Bermula di Eropa, dimana pertukaran informasi terjadi dalam kegiatan perdagangan dan kegiatan-

kegiatan komersial di pertengahan abad ke-16. Jerman pada saat itu memiliki perusahaan yang

bergerak di bidang pertukaran informasi melalui naskah berkala yang menyajikan informasi mengenai

ruang lingkup politik dan ekonomi, dimana pada saat itu informasi dibutuhkan untuk memperlancar

kegiatan perdagangan di Eropa, menjadikan perusahaan Fuggers of Augsburg yang dimiliki Jerman

tersebut menjadi perusahaan yang dikenal dengan naskah nya yang berisi informasi yang aktual

untuk Eropa saat itu. Memang dapat dikatakan bahwa inovasi dalam sistem berita internasional

dipelopori oleh negeri barat yang demokratis, yang mana menjadi tempat munculnya keinginan

untuk memperoleh informasi dari seluruh penjuru dunia sebagai kebutuhan dalam mencapai tujuan

dan kepentingan nasional. Negeri barat berpikir bahwa dengan mendapat banyak informasi dari

berbagai belahan dunia maka jendela internasional lebih terbuka lebar untuk mereka menjalin dan

menjalankan hubungan internasional yang hal tersebut merupakan jalan ke arah pertumbuhan

negara. Amerika serikat, Inggris, Perancis merupakan negara-negara yang memiliki kredibilitas tinggi

dalam penyiaran informasi di abad ke-19. Ada beberapa agensi penyiaran besar yang tumbuh di

Page 8: Filsafat Media Global

Negara-negara tersebut seperti Associated Press, United Press International, Reuters, Association

France Press dan TASS. Kemampuan mereka dalam menyiarkan berita menyebar luas ke seluruh

kawasan di Eropa bahkan dunia, meski ada beberapa kendala dalam mendapatkan informasi melalui

koresponden namun gambar-gambar yang mereka dapatkan menyajikan berita yang disiarkan

dianggap memenuhi kebutuhan informasi dunia. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai agensi-

agensi penyiaran tersebut :

Associated Press (AP)

Merupakan bentuk perusahaan koperasi, yang berpusat di Amerika Serikat yang dimiliki oleh

perusahaan surat kabar terbesar di AS saat itu. Berita-berita yang disiarkan oleh AP ini menjadi bahan

informasi yang digunakan oleh beberapa stasiun TV, radio dan surat kabar di Amerika.

United Press Internasional (UPI)

Merupakan agensi berita terbesar di dunia yang juga bermarkas di Amerika Serikat, namun karena

mengalami krisis financial di tahun 2007 maka kini UPI pindah tangan dimiliki oleh News World

Communications.

Reuters

Merupakan salah satu agensi terbesar di dunia yang berpusat di London, Inggris yang didirikan tahun

1851 berbasis koperasi yang dimiliki oleh perusahaan surat kabar. Kini berganti nama menjadi

Thimpson reuters setelah sahamnya dibeli oleh Thompson company.

Association France Press (AFP)

Didirikan tahun 1835 di Perancis yang juga merupakan agensi berita terbesar di dunia saat itu. Kini

AFP tersebar hingga ke 110 negara karena perkembangan dalam informasi nya yang konsisten dan

actual.

TASS

Berjalan di Uni soviet yang cenderung membantu pemerintaha Uni Soviet dengan menyalurkan

informasi-informasi dari luar Negara untuk pemerintahan Uni soviet dan menyebarkan berita positif

mengenai pemerintahan Uni soviet. Maka dari itu TASS dianggap agensi penyiaran yang khusus saat

itu. Karena seperti perwakilan dari pemerintah, berbeda dengan agensi besar lainnya yang cenderung

independen, non government. Bukanlah suatu kebetulan jika agensi berita yang besar lahir di AS,

Inggris dan Perancis. Karena ketiga Negara tersebut memiliki pemikiran yang sama untuk

mengedepankan komunikasi dan informasi internasional dengan membuka lebar segala bentuk

informasi yang ada untuk kemudian menjadi media untuk mereka lebih dikenal dalam dunia

internasional, mereka menganggap dunia akan lebih mengenal mereka dengan pencitraan yang

Page 9: Filsafat Media Global

diciptakan melalui informasi yang disebarkan oleh media-media komunikasi. Meski awalnya hal

tersebut bertujuan hanya untuk mendapatkan berita dari Negara luar, namun pada akhirnya seiring

dengan kepentingan Negara barat yang kini berujung di pencitraan yang kemudian bertujuan ke arah

dominasi dunia seperti yang terjadi sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika serikat dan

Negara-negara aliansinya mendominasi peradaban dunia, faktor utama hal tersebut tidak lain

merupakan pengaruh dari komunikasi dan informasi dalam sistem berita internasional.

Perkembangan dimensi informasi dan komunikasi

Bagi dunia perpolitikan, perkembangan media memiliki dampak negativ dan positifnya masing-

masing. Ada beberapa Negara yang dapat mengatur berita-berita yang disiarkan pers nya mengenai

bagaimana kinerja pemerintahan yang berjalan, sehingga dapat dipilah mana yang baik untuk

disiarkan bagi pemerintahan dan mana yang tidak. Dan tidak sedikit pula Negara yang tidak dapat

campur tangan dalam pers sehingga berita yang tersiar seringkali merugikan pemerintahan dengan

kabar-kabar kegagalan kebijakan maupun minimnya kinerja pemerintah dalam pencapaian

kepentingan dan kesejahteraan nasional. Hal tersebut menjadi alur cerita bagi dunia penyiaran. Kini,

dimensi informasi dan komunikasi mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan teknologi

yang sangat pesat. Dengan hadirnya internet, maka lebih mudah untuk setiap orang mengakses dan

mendapatkan berita dimanapun dan kapanpun, dari berita ringan hingga berita yang mempengaruhi

kehidupan di dunia seperti terorisme. Dengan hal tersebut maka penjualan media massa seperti

Koran dan majalah mengalami penurunan, oleh karena itu beberapa perusahaan surat kabar

memutuskan untuk membuat Koran elektronik yang dapat diakses melalui gadget yang kini menjadi

kebutuhan hamper setiap orang. Selain hal tersebut, kemajuan teknologi juga melatih dan menuntu

manusia untuk lebih cerdas dan cermat dalam menanggapi berita yang tersebar. Semakin mudah

untuk mendapatkan berita, maka akan semakin besar pula kemungkinan banyaknya berita-berita

yang tidak tersaring yang kemudian akan menyebabkan kesalahan pemahaman sehingga

menimbulkan asumsi-asumsi masyarakat yang membuat ketidaknyamanan public. Banyak pihak yang

menyalahgunaka kemajuan teknologi ini untuk menciptakan keributan public, baik dalam bentuk

terror hingga penipuan. Untuk itulah kenapa manusia dituntut untuk lebih cerdas dan cermat dalam

menanggapi berita yang beredar kini karena tidak semua informasi itu bersifat terpercaya aktual dari

sumber maupun koresponden yang bertanggung jawab, karena perkembangan komunikasi dan

informasi sangat cepat di jaman seperti sekarang ini dimana aktivitas masing-masing kawasan

semakin padat dari waktu ke waktu nya.

Page 10: Filsafat Media Global

Penyalahgunaan informasi juga didera oleh masalah yang kini menjadi isu dunia yaitu Terorisme,

teror ditujukan melalui berita terhadap media komunikasi yang kemudian menjadi suatu ancaman

bagi kalangan tertentu yang menjadi korban dari terorisme. Maka dari itu terorisme merupakan hal

yang patut dibahas dalam perkembangan sistem berita internasional, karena teror merupakan satu

bentuk berita yang disalahgunakan yang menciptakan rasa ketidaknyamanan dalam masyarakat.

Awal tahun 1960, aksi terorisme mulai muncul di kawasan Timur Tengah. Para pelaku teror ini

menyalahgunakan media komunikasi sebagai alat untuk mereka mencuri perhatian dunia. Seperti

yang terjadi di bulan November tahun 1979 terjadi penyanderaan 50 warga negara Amerika di Iran,

salah satu cara yang dilakukan oleh teroris nya pada saat itu yaitu dengan ikut menyandera wartawan

Amerika dan dipaksa untuk melakukan wawancara terhadap teroris tersebut lalu beritanya

disebarkan ke seluruh penjuru dunia agar seluruh dunia tau bahwa teroris tersebut tidak main-main

dengan ancamannya, dan dengan mendapat perhatian dari negara-negara dunia khususnya Amerika,

para teroris tersebut merasa semakin hebagt dan kuat dalam menguasai keadaan, seolah mereka

berhasil memegang kekuasaan atas negara-negara yang berhasil ada dibawah ancamannya. Ini

adalah salah satu penyalahgunaan media komunikasi yang terjadi saat ini, dengan adanya sistem

berita internasional tidak semua hal positiv saja yang berlaku, bahkan banyak pula menimbulkan isu-

isu dan permasalahan baru di dunia. Hingga kini aksi terorisme dianggap masih menjadi ancaman

yang berlarut-larut, semakin menyebar melalui media komunikasi ke seluruh kawasan di dunia.

Tetapi, keadaan ini memicu pemerintah tiap-tiap negara menjadi semakin waspada dan

meningkatkan pertahanan dan keamanan nya masing-masing. Dengan mudahnya mendapatkan

informasi mengenai pergerakan terorisme, maka pemerintah dapat bergerak lebih cepat untuk

mengatasi kemungkinan ancaman yang akan terjadi. Dapat dikatakan bahwa komunikasi dan

informasi mengatur sistem sosial dimana dapat menciptakan mekanisme tindakan satu pihak atas

pihak lain yang menjadi lawan komunikasinya, sederhananya mereka menjadi berkomunikasi secara

tidak langsung melalui pergerakan atau tindakan-tindakan yang diambil dalam mempertahankan

tujuannya masing-masing.

Perbandingan Sistem Media

Perkembangan studi perbandingan sistem media lahir dari kebutuhan akan konsep komunikasi yang

sistematis untuk penerapan di masa kini. Konsep-konsep seperti kebebasan pers, tanggunf jawab

sosial, praktek-praktek kebebasan dan metode-metode otoriter telah terbukti tidak memadai lagi

dalam memahami teknologi masa kini yang muncul dalam dua dekade terakhir dianggap kurang

Page 11: Filsafat Media Global

tepat untuk penelitian sistemmedia di negara baru. Ada empat kategori sistem komunikasi yang

berkembang di dunia, diantaranya adalah :

Otoritarianisme, lahir sejak komunikasi modern mulai berkembang di tahun 1450 sampai

berkembangnya masyarakat otoriter.

Libertarianisme, lahir pada abad ke-16 sampai ke abad ke-17 ditengah-tengah masa perjuangan.

Sistem komunis soviet, yang dikembangkan oleh tokoh komunis dunia yakni Marx dan Lenin.

Tanggung jawab sosial, berbasis pada filsafat politik dan ideologi, baru dikembangkan pada abad ini

sebagai kritik dari kinerja pers liberal.

Tiap-tiap negara memutuskan untuk memilih sistem komunikasi masing-masing sesuai dengan

keadaan dalam negri dan sejauh mana kebutuhan akan informasinya, dengan konsekuensi dan

kesulitan yang akan dihadapi masing-masing negara. Seperti di Amerika yang menekankan tanggung

jawab dan kontrol pribadi sangat menjaga adanya penyalahgunaan kebebasan oleh media masa.

Berbeda dengan Eropa barat dengan ideologi Main-stream nya. Dalam berbagai studi mengenai

komunikasi khususnya lintas internasional, terdapat kecenderungan untuk memisahkan pers yang di

dominasi oleh pemerintah dan pers yang di dominasi oleh surat kabar. Hal tersebut mengisyaratkan

bahwa tidak semua negara dapat mengatur kegiatan pers dalam negrinya tanpa penerapan sistem

kategori komunikasi yang tepat. Ada beberapa faktor yang menjadi penghamabat suatu

pemerintahan dalam mengatur arus media massa, diantaranya adalah seperti tertanamnya

kepercayaan yang lebih dari publik sebagai penerima berita terhadap surat kabar yang beredar

dibanding kepada pemerintah yang cenderung menutup-nutupi banyak hal yang seharusnya

diketahui oleh masyarakatnya. Seperti yang terjadi pada pemerintahan Indonesia kini, masyarakat

menganggap bahwa tidak adanya transparansi dari pemerintahan mengenai kebijakan-kebijakan

yang diambil, dimana kebijakan tersebut mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Dengan begitu,

media massa dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mengetahui apa saja yang terjadi ddan akan

terjadi dari pembuat keputusan yang kemudian akan menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk

bertahan dalam kelangsungan hidupnya. Untuk itulah ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan

dalam proses komunikasi sebagai bentuk dari distribusi pessan melalui media massa, yakni :

Tipe kepemilikan

Dalam operasionalnya, distribusi sistem media massa ternagi dalam tiga bidang kepemilikan yakni

sektor publik, swasta dan campuran. Sektor publik yang dimiliki boleh perorangan tidak terikat oleh

aturan pemerintah maupun swasta. Sedangkan kepemilikan oleh sektor swasta tetap mendapat

pengawasan dari pemerintah dan kepemilikan campuran mendapat campur tangan dari pemerintah

Page 12: Filsafat Media Global

dan swasta sebagai agen distribusinya. Namun tiap-tiap negara memiliki sistem tipe kepemilikan

yang berbeda-beda sesuai dengan fenomena yang terjadi di masing-masing negara. Seperti di

Amerika ada suatu kepemilikan dimana kepemilikan yang luasa yang dimiliki oleh beberapa negara

untuk kepentingan nya masing-masing. Contohnya jaringan televisi Amerika NBC yang beroperasi

secara internasional.

Tipe pengawasan

Aspek pengawasan merupakan salah satu elemen penting dalam pembentukan distribusi media

massa. Pengawasan itu dapat berupa pengawasan yang datang dari dalam struktur dan dari luar

struktur. Agar dapat diterima dengan baik maka sistem pengawasan dilakukan secara informal

dengan membatasi materi tertentu yang akan dijadikan bahan berita untuk kemudian disiarkan dan

dikonsumsi publik. Ada empat paradigma yang memebedakan sistem pengawasan, diantaranya :

a) Pengawasan internal yang aktual, mencakup pendidikan, hukum, hirarki dan kualifikasi

profesional.

b) Pengawasan internal yang bisa diterima, mengenai aturan main sebagai ebntuk dari kontrol

sosial dalam batas institusional sistem media massa.

c) Pengawasan eksternal yang aktual, memfokuskan perhatian pada sensor langsung dan faktor-

faktor eksternal yang legal.

d) Pengawasan eksternal yang bisa diterima, predisposisi dan reaksi dari publik sebagai penerima

berita.

Sumber operasi

Dalam suatu sistem tentu memerlukan akomodasi sebagai alat bantu jalannya kegiatan distribusi,

seperti misalnya program televisi maupun radio yang mendapat biaya dari iklan dan perizinan.

Seringkali pemerintah terjun langsung seperti saat mempromosikan produk dalam negri untuk

merangsang kegiatan ekspor.

Disposisi modal dan Pendapatan

Faktor yang mempengaruhi kelancaran distribusi diantaranya adalah kebijakan dan prioritas

keuangan yang kemudian berpengaruh terhadap pengeluaran dan pendapatan pendistribusian

tersebut, karena sistem ini juga berorientasi pada laba sebagai hasil dari distribusi yang baik dan

timbal balik dari publik atas komunikasi dan informasi yang terjadi.

Kompleksitas birokrasi media

Page 13: Filsafat Media Global

Merupakan hirarki kedudukan seseorang secara non-herediter. Dalam hal ini terjadi monopoli

dimana ada yang mengatur mobilitas dalam jaringan dan organisasi untuk menjamin efisiensi dan

ketepatan hasil dalam pembentukan dan distribusi pesan di media massa.

Tujuan yang bisa diterima

Dalam hal ini tujuan utama media yang diakui secara luas cenderung tumpang tindih, maka pada

kenyataannya tujuan yang berdasarkan pada proses produksi dan distribusi yang variatif dari satu

media ke media lain ada pada politik yang sama.

Pesan

Yang dimaksud pesan dalam hal ini adalah jumlah dan frekuensi dari media dalam sistem itu yang

menjadi bahan analisis.

Kesimpulan

Proses dan perkembangan komunikasi informasi di masa kini telah melalui banyak hal yang kemudian

membentuk sistem yang ditujukan untuk suatu tujuan sebagai pemenuhan kebutuhan. Dapat diambil

contoh dari kehidupan perpolitikan. Media massa dapat dianggap sebagai alat untuk mendapat

informasi dari dunia internasional sehingga akan lebih leluasa dalam mengikuti laju pertumbuhan

dunia dan menyesuaikan kebijakan dalam negri dengan fenomena yang terjadi di luar agar kemudian

tidak tertinggal dan dapat terus berkembang seiring proses globalisai dan modernisasi abad ini. Tidak

dapat dipungkiri bahwa majunya dunia komunikasi sangat mempermudah tiap negara untuk

melakukan hubungan internasional seoerti dalam sektor ekonomi, maka kondisi pasar bebas

didukung oleh perkembangan komunikasi ini. Banyak negara yang maju dan berkembang dari

keberhasilannya di pasar bebas, seperti China dan Amerika. Tidak menutup kemungkinan pula jika

Indonesia cerdas dalam memanfaatkan keadaan yang ada dan memaksimalkan komunikasi dan

informasi nya di ruang lingkup internasional maka kita pun akan turut berkembang pesat menyaingi

China yang juga sebelumnya merupakan negara dengan tingkat kesejahteraan yang minim. Apalagi

mengingat pada Indonesia yang kaya akan SDM dan SDA, idealnya mampu mengeksplorasi apa yang

telah dimilikinya menjadi lebih bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan taraf hidup

masyarakatnya.