Filsafat laba laba

4

Click here to load reader

Transcript of Filsafat laba laba

Page 1: Filsafat laba laba

Laba-laba dengan filosofi hidupnya hanya berfikir dan berbuat untuk

kepentingan dan kesenangan dirinya saja

Dia membuat sarang berupa jaring-jaring untuk

memperdaya dan menangkap hewan lain untuk

makanannya. Yang dia pikirkan hanya dirinya saja dan dia

tidak perduli dengan nasib hewan lainnya.

Orang yang berbudaya seperti laba-laba sangat merugikan orang

lain dan tidak mensyukuri nikmat yang telah didapatkannya, ia tidak

lagi berpikir tentang sekitarnya dan mereka tidak lagi membutuhkan

berpikir apa, siapa, kapan, dan di mana. Apa yang ia pikirkan

hanyalah untuk kepentingan dan kesenangan pribadi.

Page 2: Filsafat laba laba

Sewaktu kita sedang menatap interior rumah atau sewaktu terpaku pandangpada sebatang pohon, mungkin ada beberapa laba-laba yang membuat sarangdi sana. Kemudian jika tergerak hati kita untuk membersihkan atau mungkin jugaiseng untuk merusak sarang laba-laba tersebut. Kemudian coba perhatikan apayang dikerjakan oleh laba-laba setelah sarangnya hancur? Ternyata laba-laba

membuat kembali sarang barunya di tempat yang sama. Berapakalipun manusiamerusak sarangnya, sebanyak itulah laba-laba dengan penuh semangat bekerja

tak kenal lelah untuk memperbaiki dan membuat sarang baru.

Melihat perangai laba-laba tadi, mengajarkan kepada kita untuk tidak kenal

lelah dan tidak kenal putus asa, seandainya dalam hidup ini kita mengalami

kegagalan sehingga tidak mengeluh dan putus asa, bangkit lagi untuk

berjuang lebih giat menghadapi dan mengurangi potensi kegagalan yang

menghadang. Ingat kegagalan adalah bagian kecil dari proses menuju sukses

dan tidak ada kesuksesan yang tercipta tanpa sebuah kegagalan. Jadikan

kegagalan sebagai awal introspeksi diri dan bekerja lebih keras.

Page 3: Filsafat laba laba

Allah menjadikan laba-labasebagai contoh dalam Al Qur’an, bukan karena laba-laba binatang

yang istimewa sepertihalnyasemut atau lebah, melainkankarena laba-laba merupakan

binatang yang lemah danbodoh. Laba-laba membuat

sarang (rumah) yang terbuat daribenang halus untuk melindungidirinya dari panas dan dingin

serta untuk menolak penderitaanbagi dirinya. Akan sang laba-laba

tidak mengetahui kalaurumahnya yang berupa jaring-jaring itu meski terkesan sangatindah dilihat tapi sangat rapuh,

dan ternyata tidak dapatmelindunginya dari kesengsaraan

ketika ia membutuhkannya.

Sebagaimana disebutkan Qur’an Surah Al-Ankabut Ayat 41, Allah memberikan perumpamaan ituberkaitan dengan kebodohan

orang-orang musyrik yang menjadikan berhala dan patung

sebagai sesembahan danpenolong bagi mereka. Padahal,

berhala dan patung itu sama sekalitidak dapat menolong mereka.

Maka, Allah menyamakankekurangan dan kelemahan

orang-orang musyrik dengan laba-laba dalam mencari pelindung

untuk dirinya. Orang-orang musyrikdan laba-laba sama-sama bodoh

di dalam membuat pengamandan pelindung untuk dirinya,

karena pelindung yang diharapkandapat melindungi mereka ternyata

tidak dapat diandalkan.

Page 4: Filsafat laba laba