Filsafat dan etika komunikasi

25
FILSAFAT & ETIKA FILSAFAT & ETIKA KOMUNIKASI KOMUNIKASI Presented by Presented by Don Bosco Doho, S.Phil, MM Don Bosco Doho, S.Phil, MM

description

 

Transcript of Filsafat dan etika komunikasi

Page 1: Filsafat dan etika komunikasi

FILSAFAT & FILSAFAT & ETIKA ETIKA

KOMUNIKASIKOMUNIKASI

Presented byPresented by

Don Bosco Doho, S.Phil, MMDon Bosco Doho, S.Phil, MM

Page 2: Filsafat dan etika komunikasi

APA ITU FILSAFAT?APA ITU FILSAFAT?AA. . Secara EtimologisSecara Etimologis Berasal dari kata Yunani Philosophia Berasal dari kata Yunani Philosophia

(Philia, (Philia, PhilosPhilos: yang berarti teman, cinta, : yang berarti teman, cinta, mencintai dan mencintai dan SophosSophos, , sophiasophia: : kebijaksanaan, kebenaran atau kebijaksanaan, kebenaran atau pengetahuan. Jadi pengetahuan. Jadi philosophiaphilosophia artinya artinya cinta akan kebijaksanaan. Maka, seorang cinta akan kebijaksanaan. Maka, seorang filsuf adalah orang yg selalu mencintai filsuf adalah orang yg selalu mencintai kebijaksanaan. Filsuf juga berarti pencari kebijaksanaan. Filsuf juga berarti pencari kebenaran, kebijaksanaan.kebenaran, kebijaksanaan.

Page 3: Filsafat dan etika komunikasi

Filsafat….Filsafat….

Dengan demikian seorang filsuf Dengan demikian seorang filsuf sudah berdiri lebih dekat dengan sudah berdiri lebih dekat dengan kebijaksanaan ketimbang seorang kebijaksanaan ketimbang seorang yang bukan filsfuf. Perjuangan yang bukan filsfuf. Perjuangan menuju kebijaksanaan merupakan menuju kebijaksanaan merupakan awal dari filsafat.awal dari filsafat.

Page 4: Filsafat dan etika komunikasi

Apa itu Filsafat (cont….)Apa itu Filsafat (cont….) Kata Kata philosophiaphilosophia digunakan pertama digunakan pertama

kali oleh Pythagoras ketika ditanya kali oleh Pythagoras ketika ditanya apakah dia adalah seorang yang apakah dia adalah seorang yang bijaksana. Pythagoras dengan rendah bijaksana. Pythagoras dengan rendah hati menjawab bahwa dia adalah hati menjawab bahwa dia adalah pencinta kebijaksanaan (pencinta kebijaksanaan (lover of lover of wisdom). wisdom). Karena kebijaksanaan tidak Karena kebijaksanaan tidak mungkin terdapat pada manusia mungkin terdapat pada manusia melainkan hanya dalam Allah. melainkan hanya dalam Allah.

Page 5: Filsafat dan etika komunikasi

Filsafat…Filsafat…

Manusia harus menyadari dirinya Manusia harus menyadari dirinya sebagai seorang filsuf. Sokrates sebagai seorang filsuf. Sokrates menegaskan bahwa seorang filsuf menegaskan bahwa seorang filsuf adalah seorang yang sungguh adalah seorang yang sungguh menyadari dirinya sebagai yang tidak menyadari dirinya sebagai yang tidak tahu apa-apa, dan justru di sinilah tahu apa-apa, dan justru di sinilah terletak kebijaksanaan. terletak kebijaksanaan.

Page 6: Filsafat dan etika komunikasi

Apa itu Filsafat (cont….)Apa itu Filsafat (cont….)

Pada sisi lain, Plato mengatakan bahwa Pada sisi lain, Plato mengatakan bahwa yang berfilsafat itu bukannya orang yang yang berfilsafat itu bukannya orang yang sudah menjadi sophos (bijaksana) dan sudah menjadi sophos (bijaksana) dan bukan pula orang yang tidak tahu apa-apa, bukan pula orang yang tidak tahu apa-apa, melainkan orang yang berdiri di tengah-melainkan orang yang berdiri di tengah-tengah antara yang sudah tahu banyak tengah antara yang sudah tahu banyak dengan yang tidak tahu apa-apa. Seorang dengan yang tidak tahu apa-apa. Seorang filsuf tidak saja menjadi orang terpelajar filsuf tidak saja menjadi orang terpelajar (terdidik) melainkan juga adalah orang (terdidik) melainkan juga adalah orang bijaksana.bijaksana.

Page 7: Filsafat dan etika komunikasi

Apa itu Filsafat (cont….)Apa itu Filsafat (cont….) Dalam perkembangannya, kata filsafat Dalam perkembangannya, kata filsafat

mengandung arti yg lebih luas daripada mengandung arti yg lebih luas daripada kebijaksanaan yakni: kebijaksanaan yakni:

(1) Kerajinan(1) Kerajinan

(2) Kebenaran pertama(2) Kebenaran pertama

(3) Pengetahuan yang luas(3) Pengetahuan yang luas

(4) Kebajikan intelektual(4) Kebajikan intelektual

(5) Pertimbangan yang sehat(5) Pertimbangan yang sehat

(6) Kecerdikan dalam memutuskan hal-hal (6) Kecerdikan dalam memutuskan hal-hal yangyang

praktispraktis

Page 8: Filsafat dan etika komunikasi

Dengan kata lain, seseorang disebut Dengan kata lain, seseorang disebut bijaksana bila dia memiliki pengetahuan bijaksana bila dia memiliki pengetahuan dan pengalaman, mampu menyatukan dan pengalaman, mampu menyatukan segala sesuatu dengan dunia dan segala sesuatu dengan dunia dan manusia, terbuka, jujur, pandai berdialog manusia, terbuka, jujur, pandai berdialog dengan dunia dan manusia, dengan dunia dan manusia, mendengarkan orang lain, pandai mendengarkan orang lain, pandai menguasai diri dalam pelbagai menguasai diri dalam pelbagai kecenderungan, memiliki kebebasan kecenderungan, memiliki kebebasan batiniah, berpikir cermat, kritis, dan kreatif, batiniah, berpikir cermat, kritis, dan kreatif, pandai menyatukan pengetahuan teoretis pandai menyatukan pengetahuan teoretis dengan kehidupan praktisdengan kehidupan praktis

Page 9: Filsafat dan etika komunikasi

B. B. Filsafat Sebagai Suatu SikapFilsafat Sebagai Suatu Sikap

Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dari Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dari alam semesta. Ketika seseorang mendapatkan alam semesta. Ketika seseorang mendapatkan problem maka kepadanya ditanyakan bagaimana problem maka kepadanya ditanyakan bagaimana anda menanggapi keadaan seperti itu?. Jawaban anda menanggapi keadaan seperti itu?. Jawaban atas pertanyaan itu butuh jawaban secara filosofis. atas pertanyaan itu butuh jawaban secara filosofis. Tanggapan atas pertanyaan itu menumbuhkan sikap Tanggapan atas pertanyaan itu menumbuhkan sikap ketenangan, keseimbangan pribadi, mengendalikan ketenangan, keseimbangan pribadi, mengendalikan diri dan tidak emosional. Sikap dewasa dalam diri dan tidak emosional. Sikap dewasa dalam konteks filsafat adalah menyelidiki secara kritis, konteks filsafat adalah menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran dan selalu bersedia meninjau suatu terbuka, toleran dan selalu bersedia meninjau suatu problem dari semua sudut pandangan. problem dari semua sudut pandangan. (Bagaimana (Bagaimana anda kaitkan dengan aktivitas komunikasi?)anda kaitkan dengan aktivitas komunikasi?)

Page 10: Filsafat dan etika komunikasi

C. C. Filsafat sbg Suatu MetodeFilsafat sbg Suatu Metode

Artinya sebagai cara berpikir secara reflektif Artinya sebagai cara berpikir secara reflektif (mendalam),penyelidikan yg menggunakan (mendalam),penyelidikan yg menggunakan alasan, berpikir secara hati-hati dan teliti. alasan, berpikir secara hati-hati dan teliti. Filsafat berusaha memikirkan seluruh Filsafat berusaha memikirkan seluruh pengalaman manusia secara mendalam dan pengalaman manusia secara mendalam dan jelas. Metode berpikir semacam ini bersifat jelas. Metode berpikir semacam ini bersifat inclusive inclusive (mencakup secara luas) dan (mencakup secara luas) dan synoptic synoptic (secara garis besar) dan berbeda (secara garis besar) dan berbeda dengan metode pemikiran yg dianut oleh dengan metode pemikiran yg dianut oleh ilmu-ilmu khusus.ilmu-ilmu khusus.

Page 11: Filsafat dan etika komunikasi

D. D. Filsafat sbg Kelompok PersoalanFilsafat sbg Kelompok PersoalanBanyak persoalan abadi (perenial problems) yg Banyak persoalan abadi (perenial problems) yg dihadapi manusia dan para filsuf berusaha dihadapi manusia dan para filsuf berusaha memikirkan dan menjawabnya. Misalnya memikirkan dan menjawabnya. Misalnya mengenai ide-ide bawaan telah dijawab oleh mengenai ide-ide bawaan telah dijawab oleh John Locke pada abad ke 17. Pertanyaan John Locke pada abad ke 17. Pertanyaan filosofis dan non filosofis berbeda.filosofis dan non filosofis berbeda.FilosofisFilosofis: apa itu kebenaran? Apa perbedaan : apa itu kebenaran? Apa perbedaan antara benar dan salah? Mengapa manusia antara benar dan salah? Mengapa manusia ada di dunia? Apa makna kehidupan manusia ada di dunia? Apa makna kehidupan manusia di dunia? Apakah segala yg ada di dunia terjadi di dunia? Apakah segala yg ada di dunia terjadi secara kebetulan ataukah merupakan sebuah secara kebetulan ataukah merupakan sebuah peristiwa yang sudah pasti? Apakah manusia peristiwa yang sudah pasti? Apakah manusia mempunyai kehendak bebas untuk mempunyai kehendak bebas untuk menentukan nasibnya sendiri ataukah sudah menentukan nasibnya sendiri ataukah sudah ditentukan oleh Tuhan?ditentukan oleh Tuhan?

Page 12: Filsafat dan etika komunikasi

Non filosofisNon filosofis: Berapa IP anda semester : Berapa IP anda semester lalu? Siapa nama Anda? Berapa besar gaji lalu? Siapa nama Anda? Berapa besar gaji Anda sebulan? Anda tinggal di mana? Anda sebulan? Anda tinggal di mana? Siang ini kamu mau makan apa?Siang ini kamu mau makan apa?

Pertanyaan non filosofis bila dilanjutkan Pertanyaan non filosofis bila dilanjutkan maka akan berujung menjadi persoalan maka akan berujung menjadi persoalan filosofis. Sebab memaksa manusia untuk filosofis. Sebab memaksa manusia untuk berpikir lebih lanjut dan lebih mendalam. berpikir lebih lanjut dan lebih mendalam.

Page 13: Filsafat dan etika komunikasi

E.Filsafat sbg Sekelompok Teori dan Sistem PemikiranE.Filsafat sbg Sekelompok Teori dan Sistem PemikiranSejarah Filsafat ditandai dengan pemunculan teori-Sejarah Filsafat ditandai dengan pemunculan teori-teori adat sistem-sistem pemikiranyang terlekat pada teori adat sistem-sistem pemikiranyang terlekat pada nama-nama filsuf besar i.e. Socrates, Plato, nama-nama filsuf besar i.e. Socrates, Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Hegel, Karl Marx, dll. Aristoteles, Thomas Aquinas, Hegel, Karl Marx, dll. Teori atau sistem pemikiran itu dimunculkan oleh Teori atau sistem pemikiran itu dimunculkan oleh masing-masing filsuf untuk menjawab masalah yang masing-masing filsuf untuk menjawab masalah yang seperti telah dikemukakan pada topik D.seperti telah dikemukakan pada topik D.

F. Filsafat sbg Analisis Logis ttg Bahasa dan F. Filsafat sbg Analisis Logis ttg Bahasa dan Penjelasan Makna IstilahPenjelasan Makna Istilah..Banyak filsuf memakai metode analisis untuk Banyak filsuf memakai metode analisis untuk menjelaskan arti suatu istilah dan pemakaian menjelaskan arti suatu istilah dan pemakaian bahasa. Beberapa filsuf mengatakan bahwa analisis bahasa. Beberapa filsuf mengatakan bahwa analisis tentang arti bahasa merupakan tugas pokok filsafat tentang arti bahasa merupakan tugas pokok filsafat dan tugas analisis konsep sebagai satu-satunya dan tugas analisis konsep sebagai satu-satunya fungsi filsafat.fungsi filsafat.

Page 14: Filsafat dan etika komunikasi

G.Filsafat merupakan Usaha untuk Memperoleh G.Filsafat merupakan Usaha untuk Memperoleh Pandangan yg MenyeluruhPandangan yg Menyeluruh

Filsafat mencoba menggabungkan kesimpulan2 Filsafat mencoba menggabungkan kesimpulan2 dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia yg konsisten. menjadi suatu pandangan dunia yg konsisten. Tujuan filsafat adalah mengambil alih hasil2 Tujuan filsafat adalah mengambil alih hasil2 pengalaman manusia dalam bidang keagamaan, pengalaman manusia dalam bidang keagamaan, etika, dan ilmu pengetahuan kemudian hasil2 etika, dan ilmu pengetahuan kemudian hasil2 tersebut direnungkan secara menyeluruh. Dengan tersebut direnungkan secara menyeluruh. Dengan cara ini diharapkan dapat diperoleh beberapa cara ini diharapkan dapat diperoleh beberapa kesimpulan umum tentang sifat-sifat dasar alam kesimpulan umum tentang sifat-sifat dasar alam semesta, kedudukan manusia di tengah alam semesta, kedudukan manusia di tengah alam semesta serta pandangan2 ke depan.semesta serta pandangan2 ke depan.

Page 15: Filsafat dan etika komunikasi

Hubungan Ilmu dengan Hubungan Ilmu dengan FilsafatFilsafat

Filsafat disebut sbg “ibu” dari ilmu Filsafat disebut sbg “ibu” dari ilmu pengetahuan (pengetahuan (mater scientiariummater scientiarium) karena ilmu ) karena ilmu yg pertama kali muncul adalah filsafat dan yg pertama kali muncul adalah filsafat dan ilmu2 khusus menjadi bagian dari filsafat. ilmu2 khusus menjadi bagian dari filsafat. Tugas filfasat adalah mengantisipasi Tugas filfasat adalah mengantisipasi spesialisasi dan merumuskan suatu spesialisasi dan merumuskan suatu pandangan hidup yg didasarkan atas pandangan hidup yg didasarkan atas pengalaman manusia yang luas. Oleh karena pengalaman manusia yang luas. Oleh karena itu filsafat merupakan salah satu bagian dari itu filsafat merupakan salah satu bagian dari proses pendidikan secara alami dari makhluk proses pendidikan secara alami dari makhluk yg berpikir, termasuk dalam proses yg berpikir, termasuk dalam proses komunikasi antara manusia.komunikasi antara manusia.

Page 16: Filsafat dan etika komunikasi

Terdapat hubungan timbal balik antara ilmu dan Terdapat hubungan timbal balik antara ilmu dan filsafat. Banyak masalah filsafat yg memerlukan filsafat. Banyak masalah filsafat yg memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah apabila landasan pada pengetahuan ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal dan pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal dan keliru.keliru.

Interaksi antara filsafat dan ilmu2 khusus juga Interaksi antara filsafat dan ilmu2 khusus juga menyangkut suatu tujuan yg lebih jauh dari filsafat. menyangkut suatu tujuan yg lebih jauh dari filsafat. Filsafat berusaha untuk mengatur hasil2 dari berbagai Filsafat berusaha untuk mengatur hasil2 dari berbagai ilmu khusus ke dalam suatu pandangan hidup dan ilmu khusus ke dalam suatu pandangan hidup dan pandangan dunia yg tersatupadukan, komprehensif pandangan dunia yg tersatupadukan, komprehensif dan konsisten. Jadi, tidak ada satu ilmu pun yg berdiri dan konsisten. Jadi, tidak ada satu ilmu pun yg berdiri sendiri di luar jangkauan filsafat, apalagi ilmu sendiri di luar jangkauan filsafat, apalagi ilmu komunikasi.komunikasi.

Page 17: Filsafat dan etika komunikasi

Persoalan FilsafatPersoalan Filsafat Bersifat sangat umum: tidak Bersifat sangat umum: tidak

bersangkutan dengan obyek2 khusus. bersangkutan dengan obyek2 khusus. Atau berkaitan dgn ide-ide besar.Atau berkaitan dgn ide-ide besar.

Tidak menyangkut fakta: bersifat Tidak menyangkut fakta: bersifat spekulatif.Persoalan yg dihadapi spekulatif.Persoalan yg dihadapi melampaui batas2 pengetahuan ilmiah.melampaui batas2 pengetahuan ilmiah.

Bersangkutan dgn nilai-nilai (values) Bersangkutan dgn nilai-nilai (values) artinya persoalan2 filosofis bertalian artinya persoalan2 filosofis bertalian dgn penilaian baik nilai moral, estetika, dgn penilaian baik nilai moral, estetika, agama dan sosial.agama dan sosial.

Page 18: Filsafat dan etika komunikasi

Persoalan FilsafatPersoalan Filsafat Bersifat kritis: merupakan analisis secara Bersifat kritis: merupakan analisis secara

kritis terhadap konsep2 dan arti2 yg kritis terhadap konsep2 dan arti2 yg biasanya diterima dengan begitu saja oleh biasanya diterima dengan begitu saja oleh suatu ilmu tanpa pemeriksaan secara suatu ilmu tanpa pemeriksaan secara kritis.kritis.

Bersifat sinoptik: mencakup struktur Bersifat sinoptik: mencakup struktur kenyataan secara keseluruhan.kenyataan secara keseluruhan.

Bersifat implikatif: kalau suatu persoalan Bersifat implikatif: kalau suatu persoalan filosofis sudah terjawab maka dari filosofis sudah terjawab maka dari jawaban tersebut akan memunculkan jawaban tersebut akan memunculkan persoalan baru yang saling berhubungan.persoalan baru yang saling berhubungan.

Page 19: Filsafat dan etika komunikasi

Ciri Berpikir FilosofisCiri Berpikir Filosofis Berpikir secara Berpikir secara radikalradikal (Yun: radix=akar: (Yun: radix=akar:

artinya berpikir sampai ke akar2nya, artinya berpikir sampai ke akar2nya, sampai ke hakikat, essensi/ substansi yg sampai ke hakikat, essensi/ substansi yg dihadapi.dihadapi.

Berpikir secara Berpikir secara universaluniversal: berpikir ttg : berpikir ttg hal2 serta proses2 yg bersifat umum hal2 serta proses2 yg bersifat umum karena filsafat berkaitan dgn pengalaman karena filsafat berkaitan dgn pengalaman umum dr umat manusia (umum dr umat manusia (common common experience of mankind).experience of mankind).Karena itu ciri Karena itu ciri pemikiran kita harus universal bukan pemikiran kita harus universal bukan parsial atau bagian-bagianparsial atau bagian-bagian..

Page 20: Filsafat dan etika komunikasi

Ciri Berpikir filosofisCiri Berpikir filosofis

Berpikir secara Berpikir secara koheren dan runtut atau koheren dan runtut atau konsisten:konsisten: berarti sesuai dengan berarti sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir. Runtut atau kaidah-kaidah berpikir. Runtut atau konsisten berarti tidak mengandung konsisten berarti tidak mengandung pertentangan atua kontradiksi.pertentangan atua kontradiksi.

Berpikir secara Berpikir secara sistematissistematis: artinya : artinya semua pandangan yang dianalisis harus semua pandangan yang dianalisis harus selalu berhubungan secara teratur selalu berhubungan secara teratur dengan maksud tertentu.dengan maksud tertentu.

Page 21: Filsafat dan etika komunikasi

Ciri Berpikir Filosofis Ciri Berpikir Filosofis (cont…)(cont…) Berpikir Berpikir komprehensif komprehensif yang berarti: menyeluruh yang berarti: menyeluruh untuk menjelaskan alam semesta secara untuk menjelaskan alam semesta secara keseluruhan.keseluruhan.

Berpikir secara Berpikir secara bebasbebas: bebas dr prasangka sosial, : bebas dr prasangka sosial, historis, kultural atau religus. Contoh: Socrates historis, kultural atau religus. Contoh: Socrates lebih memilih minum racun hingga maut ketimbang lebih memilih minum racun hingga maut ketimbang mengorbankan kebebasannya untuk berpikir mengorbankan kebebasannya untuk berpikir menurut keyakinannya.menurut keyakinannya.

Berpikir secara Berpikir secara bertanggung jawabbertanggung jawab: seseorang : seseorang yang berfilsatat adalah orang yang berpikir sambil yang berfilsatat adalah orang yang berpikir sambil bertanggung jawab atas hasil pemikirannya. bertanggung jawab atas hasil pemikirannya. Pertanggungjawaban pertama adalah kepada hati Pertanggungjawaban pertama adalah kepada hati nurani. nurani.

Page 22: Filsafat dan etika komunikasi

Cabang-cabang FilsafatCabang-cabang FilsafatAAda tiga jenis persoalan utama filsafat yakni: da tiga jenis persoalan utama filsafat yakni: persoalan keberadaan (being), pengetahuan persoalan keberadaan (being), pengetahuan (knowledge) dan nilai-nilai (values). Bicara (knowledge) dan nilai-nilai (values). Bicara tentang nilai berarti menyangkut nilai tentang nilai berarti menyangkut nilai kebaikan tingkah laku dan nilai-nilai kebaikan tingkah laku dan nilai-nilai keindahan. Nilai-nilai kebaikan tingkah laku keindahan. Nilai-nilai kebaikan tingkah laku berkaitan dengan cabang filsafat etika. berkaitan dengan cabang filsafat etika. Berikut adalah cabang filsafat:Berikut adalah cabang filsafat:

1.1. Metafisika: mengenai sesuatu yg ada di balik Metafisika: mengenai sesuatu yg ada di balik atau di belakang benda2 fisik.Melalui studi atau di belakang benda2 fisik.Melalui studi metafisika kita diajak untuk membuak diri metafisika kita diajak untuk membuak diri kepada realitas yang jauh lebih luas darpi kepada realitas yang jauh lebih luas darpi pada dunia sempit yang melingkupi kitapada dunia sempit yang melingkupi kita..

Page 23: Filsafat dan etika komunikasi

Cabang filsafatCabang filsafat Epistemologi atau filsafat pengetahuan: Epistemologi atau filsafat pengetahuan:

merupakan cabang metafisika yang merupakan cabang metafisika yang membuat studi tentang pengetahuan dan membuat studi tentang pengetahuan dan pelbagai permasalahan dalam pengetahuan pelbagai permasalahan dalam pengetahuan itu sendiri. Teori pengetahuan ini berdiskusi itu sendiri. Teori pengetahuan ini berdiskusi banyak tentang permasalahan dalam banyak tentang permasalahan dalam pengetahuan seperti apa itu pengetahuan, pengetahuan seperti apa itu pengetahuan, bagaimana terjadinya proses pengetahuan, bagaimana terjadinya proses pengetahuan, kebenaran dan kepalsuan, evidensi dan kebenaran dan kepalsuan, evidensi dan kepastian, dan lain-lain.kepastian, dan lain-lain.

Page 24: Filsafat dan etika komunikasi

Cabang FilsafatCabang Filsafat3. 3. Logika:Logika: berkaitan dgn kegiatan berpikir untuk berkaitan dgn kegiatan berpikir untuk

berpikir lurus dan teratur tanpa kesalahan. berpikir lurus dan teratur tanpa kesalahan. Logika sering disebut sebagai ilmu menalar atau Logika sering disebut sebagai ilmu menalar atau seni berpikir tepat dan benar. Melalui logika kita seni berpikir tepat dan benar. Melalui logika kita belajar bagaimana kita harus mengungkapkan belajar bagaimana kita harus mengungkapkan pikiran kita secara jelas, tepat, singkat, runtut pikiran kita secara jelas, tepat, singkat, runtut dan teratur.dan teratur.

4. 4. EstetikaEstetika: berkaitan dgn keindahan dan kejelekan. : berkaitan dgn keindahan dan kejelekan. Baik estetika maupun etika berkaitan dengan Baik estetika maupun etika berkaitan dengan nilai-nilai.nilai-nilai.

5. 5. EtikaEtika: atau filsafat moral. Etika ini akan dibahas : atau filsafat moral. Etika ini akan dibahas secara khusus pada pembahasan berikut.secara khusus pada pembahasan berikut.

Page 25: Filsafat dan etika komunikasi

Semoga BermanfaatSemoga Bermanfaat