filsafat

download filsafat

of 8

description

1

Transcript of filsafat

Pengertian Filsafat

Diterbitkan Februari 8, 2008 sosial-budaya

Tags: artikel, berita, blog indonesia, blog pendidikan, budaya, filsafat, opini, pendidikan, sosial, sosial-budaya, umum

Oleh : Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed.* dan Mustakim, S.Pd.,MM**

Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani : philosophia. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : philosophic dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; philosophy dalam bahasa Inggris; philosophia dalam bahasa Latin; dan falsafah dalam bahasa Arab.

Para filsuf memberi batasan yang berbeda-beda mengenai filsafat, namun batasan yang berbeda itu tidak mendasar. Selanjutnya batasan filsafat dapat ditinjau dari dua segi yaitu secara etimologi dan secara terminologi.

Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau juga dari bahasa Yunani yaitu philosophia philien : cinta dan sophia : kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat.

Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam. Para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya. Seorang Plato mengatakan bahwa : Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Sedangkan muridnya Aristoteles berpendapat kalau filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Lain halnya dengan Al Farabi yang berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya. Berikut ini disajikan beberapa pengertian Filsafat menurut beberapa para ahli :

Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.

Aristoteles ( (384 - 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

Cicero ( (106 43 SM ) : filsafat adalah sebagai ibu dari semua seni ( the mother of all the arts ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )

Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.

Paul Nartorp (1854 1924 ) : filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .

Imanuel Kant ( 1724 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.

Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )

Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )

Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )

Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )

Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.

Driyakarya : filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai mengapa yang penghabisan .

Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.

Harold H. Titus (1979 ): (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Prof. Mr.Mumahamd Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.

Prof.Dr.Ismaun, M.Pd. : Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.

Bertrand Russel: Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.

Dari semua pengertian filsafat secara terminologis di atas, dapat ditegaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai hakikat segala situasi tersebut.

Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed.*

Wakil Rektor I UHAMKA Jakarta / Mahasiswa Program Doktoral (S3) Administrasi Pendidikan UPI Bandung .

Mustakim, S.Pd.,MM**

Guru SMP Negeri 2 Parungpanjang Kabupaten Bogor. / Mahasiswa Program Doktoral (S3) Administrasi Pendidikan UPI Bandung .

Referensi :

Betrand Russel.2002. Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan kondisi sosio-politik dari zaman kuno hingga sekarang (alih Bahasa Sigit jatmiko, dkk ) . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ismaun.2007. Filsafat Administrasi Pendidikan(Serahan Perkuliahan ). Bandung : UPI

Ismaun.2007. Kapita Selekta Filsafat Administrasi Pendidikan (Serahan Perkuliahan). Bandung : UPI

Koento Wibisono.1997. Dasar-Dasar Filsafat. Jakarta : Universitas Terbuka

Moersaleh. 1987. Filsafat Administrasi. Jakarta : Univesitas Terbuka

14 Tanggapan ke Pengertian Filsafat

Pengumpan untuk Entri ini Alamat Jejakbalik

1 wink Maret 2, 2008 pukul 10:44 am

terima kasih atas topiknya.tugas gue dah selese.

2 nurlia Mei 9, 2008 pukul 4:02 pm

kalo pengertian urgensi secara istilah or bahasa ape yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee??????????????????????????????? thanks bgt!!!

3 vanny Mei 17, 2008 pukul 8:12 pm

maaf ya pak, saya baru buka situs anda, boleh tidak bantu saya mencari data untuk skripsi saya tentang hubungan komunikasi antara guru dan murid dalam prestasi belajar.terima kasih buat bapak yang membaca email dari saya.

vanny

4 Zyu Juni 26, 2008 pukul 7:09 pm

alow siapapun distu terima kasih dweh dah dterangin masalah filsafatnya, tapi kalo bisa saya minta masalah filsafat administrasi bisa ga?????? tolong ya!!!!!

5 sri hastuti September 5, 2008 pukul 8:47 pm

pak bisa diterangkan gak hubungan filsafat dengan kasus UAN sekarang nin, dimana guru2 mau membantu anak muridnya dalam mengerjakan tugas

6 sri hastuti September 5, 2008 pukul 8:49 pm

maaf pak maksudnya ngerjain soal Uan.

7 dicky krniadi September 8, 2008 pukul 2:24 pm

nakasih banget dah,,,

akHirnya tugas gw slesei juga

8 Mohamad Abduh September 9, 2008 pukul 2:44 am

makasih bnget bapak karena dengan semua ini aku jadi lebih tau tentang filsafat dan ternyata segala apa yang ada dalam pikiran semua itu melalui proses berfilsafat..aku jadi pede saat memaparkan materi atau tugas2 kuliagqskl lagi makasih..byeeee

9 kang jalal September 9, 2008 pukul 7:31 pm

trimakasih banget. saya jadi thu tentang pengertian filassafat. karena saya mahasiswa baru jurusan filsafat. ok tanks

10 Agus September 10, 2008 pukul 7:18 am

Terimakasih semuanya,Termasuk saya disini saya ingin ikut nimbrung, saya juga seorang Mahasiswa Program Administrasi Niaga yang kebetulan ada mata Kuliah FILSAFAT ADMINISTRASI. disini saya juga ingin bertanya :

1. Mengapa Kita Mempelajari Filsafat Administrasi Indonesia?.

2. Apa sih yang Menarik dari Filsafat Administrasi Indonesia?..

Saya mohon pendapat dari rekan rekan semua, barang kali ada diantara rekan-rekan semua ada yang memiliki persepsi-persepsi yang sama atau bahkan memiliki perbedaan.

Terima kasih.

SAlam,

Jalu

11 bim2 September 11, 2008 pukul 3:05 pm

makasih ya om

12 POpo_foundation September 22, 2008 pukul 4:03 pm

terima kasih atas informasiny

13 aankun September 24, 2008 pukul 10:48 am

wah terimakasih ya pak atas post-nya yang bermanfaat ini. berguna banget buat catatan kuliah :)

14 bryant September 24, 2008 pukul 7:34 pm

bagaimana menurut anda mengenai faktor dan kerakteristik filsafa

I. FILOSOFIS PENDIDIKAN

1. PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

Ciri-ciri berfikir filosfi :

Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.

Berfikir secara sistematis.

Menyusun suatu skema konsepsi, dan

Menyeluruh.

Empat persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :

Apakah sebenarnya hakikat hidup itu? Pertanyaan ini dipelajari oleh Metafisika

Apakah yang dapat saya ketahui? Permasalahan ini dikupas oleh Epistemologi.

Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas olen Atropologi Filsafat.

Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:

Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.

Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.

Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.

Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan minusia.

Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :

Sebagai dasar dalam bertindak.

Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.

Untuk mengurangi salah paham dan konflik.

Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.

2. FILSAFAT PENDIDIKAN

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.

Beberapa aliran filsafat pendidikan;

Filsafat pendidikan progresivisme. yang didukung oleh filsafat pragmatisme.

Filsafat pendidikan esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan realisme; dan

Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme.

Progresivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak pernah sampai pada yang paling ekstrem, serta pluralistis. Menurut progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah disimpan dalam kehudayaan. Belajar berfungsi untuk :mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat kompleks. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

3. ESENSIALISME DAN PERENIALISME

Esensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yang mengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela pula. Esensialisme didukung oleh idealisme modern yang mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam semesta tempat manusia berada.

Esensialisme juga didukung oleh idealisme subjektif yang berpendapat hahwa alam semesta itu pada hakikatnya adalah jiwa/spirit dan segala sesuatu yang ada ini nyata ada dalam arti spiritual. Realisme berpendapat bahwa kualitas nilai tergantung pada apa dan bagaimana keadaannya, apabila dihayati oleh subjek tertentu, dan selanjutnya tergantung pula pada subjek tersebut.

Menurut idealisme, nilai akan menjadi kenyataan (ada) atau disadari oleh setiap orang apabila orang yang bersangkutan berusaha untuk mengetahui atau menyesuaikan diri dengan sesuatu yang menunjukkan nilai kepadanya dan orang itu mempunyai pengalaman emosional yang berupa pemahaman dan perasaan senang tak senang mengenai nilai tersehut. Menunut realisme, pengetahuan terbentuk berkat bersatunya stimulus dan tanggapan tententu menjadi satu kesatuan. Sedangkan menurut idealisme, pengetahuan timbul karena adanya hubungan antara dunia kecil dengan dunia besar. Esensialisme berpendapat bahwa pendidikan haruslah bertumpu pada nilai- nilai yang telah teruji keteguhan-ketangguhan, dan kekuatannya sepanjang masa.

Perenialisme berpendirian bahwa untuk mengembalikan keadaan kacau balau seperti sekarang ini, jalan yang harus ditempuh adalah kembali kepada prinsip-prinsip umum yang telah teruji. Menurut. perenialisme, kenyataan yang kita hadapi adalah dunia dengan segala isinya. Perenialisme berpandangan hahwa persoalan nilai adalah persoalan spiritual, sebab hakikat manusia adalah pada jiwanya. Sesuatu dinilai indah haruslah dapat dipandang baik.

Beberapa pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan:

Program pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham adanya nafsu, kemauan, dan akal (Plato)

Perkemhangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan dengan filsafat sebagai alat untuk mencapainya ( Aristoteles)

Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur agar menjadi aktif atau nyata. (Thomas Aquinas)

Adapun norma fundamental pendidikan menurut J. Maritain adalah cinta kebenaran, cinta kebaikan dan keadilan, kesederhanaan dan sifat terbuka terhadap eksistensi serta cinta kerjasama.

4. PENDIDIKAN NASIONAL

Pendidikan nasional adalah suatu sistem yang memuat teori praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat bangsa yang bersangkutan guna diabdikan kepada bangsa itu untuk merealisasikan cita-cita nasionalnya.

Pendidikan nasional Indonesrn adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan pratek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh flisafat bangsa Indonesia yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia guna memperlanar mencapai cita-cita nasional Indonesia.

Filsafat pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.

1.Secara Etimologi

Filsafah merupakan bentuk kata falsafat, yang semula berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosphia yang terdiri dari 2 kata, yaitu :

philos / philein berarti suka, cinta, mencintai

shophia berarti kebijaksanaan, hikmah, kepandaian ilmu.

Jadi philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada ilmu filsafat dalam bahasa Belanda yaitu wijsbegeerte berarti keinginan untuk ilmu Lwijs : pandai, berilmu; Begerte : keinginan.

Dalam arti praktis filsafat mengandung arti alam berfikir / alam pikiran, sedangkan berfilsafah ialah berfikir secara mendalam atau radikal atau dengan sungguh sungguh sampai keakar-akarnya terhadap suatu kebenaran atau dengan kata lain berfilsafat mengandung arti mencari kebenaran atas sesuatu.

2.Menurut Para Sarjana dan Para Filsuf

a.Para filsuf Yunani / Romawi

Plato (427 348 SM)

Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli.

Aristoteles (382 322 SM)

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, seperti ilmu Metafisika, Logika, Retorika, Etika Ekonomi, Politik & Sastetika.

Cicero (106 043 SM)

Filsafat adalah ibu dari semua pengetahuan lainnya.

Filsafat adalah ilmu pengetahuan leluhur dan keinginan untuk mendapatkannya.

b.Para filsuf abad pertengahan

Descartes (1596 1650)

Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.

Immanuel Kant (1724 1804)

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal segala pengetahuan.

c.Para pakar Indonesia

Darji Darmodihardjo

Filsafat adalah pemikiran dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya sampai keakar-akarnya (radikal, radik-akar), eratur (sistematis) dan menyeluruh (universal)

IR. Putjowijatno

Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan atas pikiran belaka.

Kesimpulan :

1.Filsafat adalah queen of knowledge (ibu/induk dari segala ilmu pengetahuan).

2.Ilmu pengetahuan :

Ilmu : bagian dari pengetahuan

: pengetahuan yang mempunyai objek, metode & sistematika tertentu.

Pengetahuan : segala sesuatu kebenaran yang diterima oleh manusia baik yang telah teruji menjadi ilmu maupun yang belum teruji.

Jadi ilmu pengetahuan mempelajari gejala alam sebagaimana adanya ilmu pengetahuan bersifat netral / independen, yakni tidak mengharuskan atau melarang sesuatu