File Dari Pak Adolf

download File Dari Pak Adolf

of 84

Transcript of File Dari Pak Adolf

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    1/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 1

    BAB I

    INTEGRAL TENTU

    Tujuan Pembelajaran Umum:1. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar integral.

    2. Mahasiswa mampu menggunakan konsep dasar integral untuk menyelesaikan

    masalah teknik sipil.

    Tujuan Pembelajaran Khusus:1. Mahasiswa mampu menghitung integral tentu dari fungsi-fungsi dasar dengan

    menggunakan sifat-sifat integral tentu.

    2. Mahasiswa mampu menghitung integral fungsi trigonometri, fungsi pecahan

    rasional, dan pengintegralan parsial.3. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pada penerapan integral untuk luas

    daerah, volume benda putar, dan penentuan pusat massa.

    1.1 Pendahuluan

    Pembahasan integral pada bab ini mencakup sifat-sifat integral tentu, teknik

    pengintegralan, dan penerapan integral dalam beberapa masalah teknik mesin.

    Pembahasan dilakukan hanya padapenghitungan praktis bidang teknik. Misalnya, pada

    subbab tentang sifat-sifat integral tentu tidak dijelaskan dengan terinci persyaratan

    secara matematis dari sebuah sifat integral tentu, tetapi diasumsikan bahwa sifat ini

    selalu dapat digunakan.

    1.2Sifat-sifat Integral Tentu

    Integral tentu adalah integral yang memiliki batas (atas dan bawah). Sifat-sifat pada

    integral tentu sangat membantu penghitungan integral sehingga langkah-langkah

    penghitungannya menjadi lebih pendek. Sifat-sifat integral tentu yang sering digunakandalam masalah-masalah teknik yaitu

    1. Jika a konstanta, berlaku contoh 1:

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    2/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 2

    2. Untuk maupun , berlaku Contoh2:

    3. Sifat penambahan selang, yaitu bagaimanapun urutan a, b, dan c.

    Contoh3:

    4. Pendiferensialan suatu integral tentu. Jikaxvariabel di dalam selang ,berlaku

    Contoh4:

    .

    5. Nilai rata-rata di dalam integral. Jika csebuah bilangan di dalam selang ,berlaku

    denganadalah nilai rata-rata fungsipada interval

    Contoh 5: Nilai rata-rata fungsi pada interval [-1, 2] adalah

    +

    6. Definisi:

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    3/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 3

    f(x)fungsi genap jika dan hanya jika .f(x)fungsi ganjil jika dan hanya jika .Teorema Simetri:

    Jika f(x)fungsi genap, berlaku Jika f(x)fungsi ganjil, berlaku Contoh 6: Karena merupakan fungsi genap, berlaku

    Contoh 7: Karena merupakan fungsi ganjil, berlaku

    7. Teorema Periodik:

    Jika f(x)fungsi periodik dengan periode p, berlaku

    Contoh 8: Karena adalah fungsi periodik dengan periode ,

    Latihan 1

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    4/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 4

    Andaikan

    hitunglah!

    1. 6. 7. 8. 9. 10.

    Carilah jika11. 12. 13. 14. 15. 16.

    17.

    1.3Teknik Pengintegralan

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    5/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 5

    Pada proses penyelesaian persamaan diferensial dibutuhkan ketrampilan menghitung

    integral, khususnya pada penyelesaian persamaan diferensial orde satu. Pada

    persamaan diferensial orde dua jika digunakan metode variasi parameter, dibutuhkan

    juga ketrampilan menghitung integral itu. Oleh karena itu, pada subbab ini akan

    dipelajari teknik-teknik pengintegralan pada tingkat dasar untuk kebutuhan praktis

    tersebut.

    Dalam terapan, integral dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah-masalah teknik.

    Penghitungan integral yang cukup sulit tidak akan dijelaskan, tetapi dituliskan dalam

    bentuk tabel kumpulan rumus-rumus. Tabel ini juga memuat rumus integral dasar

    untuk mengingat kembali penghitungan integral sederhana.

    Tabel 1. Rumus-Rumus Integral

    No Rumus Integral

    1. ||

    2. 3. 4. 5. 6.

    7. | | ||

    8. || 9.

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    6/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 6

    10.

    11. || ||

    1.3.1Penggunaan Rumus Dasar Integral

    Contoh 1: Hitunglah Misalnya

    , sehingga

    || | | Contoh 2:

    Contoh 3:

    Contoh 4:

    Contoh 5 :

    ||

    ||

    1.3.2Integral Fungsi Pecahan Rasional

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    7/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 7

    Definisi:

    Sebuah fungsi rasional merupakan hasilbagi dua fungsi suku banyak, sehingga dapat

    ditulis sebagai

    .

    Jika derajat p(x) kurang dari derajat q(x), fungsi ini disebut fungsi rasional sejati.

    Sebaliknya, jika derajatp(x)sama atau lebih dari derajat q(x), fungsi ini disebut fungsi

    rasional tidak sejati. Fungsi rasional tidak sejati selalu dapat ditulis sebagai jumlah

    fungsi suku banyak dan fungsi rasional sejati. Misalnya,

    Fungsi suku banyak mudah diintegralkan, sedangkan fungsi rasional sejati sekalipun

    tidak selalu mudah, namun secara teori selalu dapat diintegralkan.

    Contoh 1 (Faktor Linear Berbeda):

    Fungsi integran (fungsi yang diintegralkan) dipecah menjadi fungsi-fungsi rasional

    dengan pembagi linear sebagai berikut

    maka . Dengan pemisalan dan makadiperoleh Jadi,

    | | | |

    Contoh 2 (Faktor Linear Berulang):

    Fungsi integran dipecah menjadi fungsi-fungsi rasional sebagai berikut

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    8/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 8

    Jadi,

    . Dengan pemisalan

    dan

    maka diperoleh

    Jadi,

    | |

    Contoh 3(Faktor Kuadrat):

    Fungsi integran dipecah menjadi fungsi-fungsi rasional sebagai berikut

    Jadi, . Dengan pemisalan dan diperoleh Jadi,

    ||

    Contoh 4(Faktor Kuadrat Berulang):

    Fungsi integran dipecah menjadi fungsi-fungsi rasional sebagai berikut

    Jadi, . Dengan pemisalan dan diperoleh

    Jadi,

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    9/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 9

    Contoh 5 (Derajat pembilang sama atau lebih besar dari derajat penyebut):

    Fungsi integran disederhanakan dengan melakukan pembagian terlebih dulu karena

    fungsi ini merupakan fungsi rasional tidak sejati (derajat polinom pembilang dan

    penyebutnya sama).

    Hasil pembagiannya adalah

    Jadi,

    1.3.3Integral Parsial

    Teknik pengintegralan yang terakhir dan jarang ditemui adalah pengintegralan parsial.

    Rumusnya adalah

    Contoh 1: Hitunglah Misalnya

    Menurut rumus (1.1)

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    10/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 10

    Contoh 2: Hitunglah Misalnya

    Menurut rumus (1.1) Untuk menyelesaikan , digunakan pengintegralan parsial lagi, yaitumisalnya

    Menurut rumus (1.1) Jadi,

    atau

    Dengan demikian,

    Latihan 2

    Hitunglah!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    11/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 11

    8. 9. 10.

    1.4 Penerapan Integral

    Penerapan integral pada subbab ini mencakup luas daerah, volume benda putar, dan

    pusat massa. Penghitungan integral pada pusat massa memiliki kesamaan dengan luas

    daerah maupun volume benda putar. Oleh karena itu, pemahaman pada bahasan luas

    daerah akan membantu pada bahasan volume benda putar dan pusat massa.

    1.4.1 Luas Daerah Bidang Rata

    Terdapat dua cara menghitung luas daerah bidang rata ini, yaitu dengan mempartisi

    daerah secara vertikal atau secara horisontal. Jika mempartisi secara vertikal, bentuk

    integralnya dalam dxdan mempartisi secara horisontal bentuk integralnya dy. Sebuah

    daerah yang dibatasi oleh kurva pertama di bagian atas dan kurva kedua di bagian

    bawah akan lebih mudah jika diselesaiakan dengan cara mempartisi secara vertikal.

    Demikian juga untuk daerah yang dibatasi oleh kurva pertama di sebelah kanan dan

    kurva kedua di sebelah kiri lebih mudah diselesaikan dengan cara mempartisi secara

    horisontal.

    y

    xiy = f(x)

    f(xi)-g(xi) y = g(x)

    ab x

    xi

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    12/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 12

    G.1 Penghitungan Luas dengan Partisi Vertikal

    Pada gambar G.1 diperlihatkan sebuah daerah yang dibatasi oleh kurva f(x) di bagian

    atas dan kurva g(x) di bagian bawah, sedangkan sebelah kiri dibatasi oleh garis x = a

    dan sebelah kanan dibatasi oleh garis x = b. Karena kurva yang membatasinya di

    bagian atas dan bawah, digunakan cara yang pertama, yaitu mempartisi secara vertikal.

    Daerah yang berwarna gelap adalah partisi ke-i. Misalnya daerah yang dibatasi oleh

    kurvaf(x), kurvag(x), garis x = a, dan garis x = bdisebutL. Maka, luas partisi ke-i

    adalah sehingga

    Jika , , sehingga

    Contoh 1.

    Tentukan luas daerah bidang rata yang dibatasi oleh kurva dengan persamaan , sumbux, garisx = -1, dan garisx = 2!yx = 2

    xi

    y= -1 3 x

    -y

    xi

    G.2 Contoh Penggunaan Partisi Vertikal

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    13/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 13

    Berdasarkan gambar G.2, penghitungan luas daerah digunakan cara pertama yaitu

    mempartisi secara vertikal. Penghitungannya dibagi dua bagian berdasarkan perbedaan

    rumus luas partisi, yaitu bagian pertama luas daerah pada nilai xantara danbagian kedua luas daerah pada

    . Bagian pertama, luas partisinya adalah

    yx dan bagian kedua, luas partisinya adalah - yx.Jadi, luas seluruh daerah di atas

    adalah

    Contoh 2.

    Tentukan luas daerah bidang rata yang dibatasi oleh kurva dengan persamaan dan !Sketsa daerah ini pada bidangxy, sebagai berikut

    y

    y2= xi

    y1y2

    x

    y1= G.3. Contoh Penggunaan Partisi Vertikal

    Titik potong kedua kurva di titik (0, 0) dan titik (1, 1). Jadi, batas integralnya adalah 0

    dan 1. Berdasarkan gambar G.3 penghitungan luas daerah digunakan cara pertama

    yaitu mempartisi secara vertikal, dengan 1uas partisi (y1y2) x sehingga luas seluruh

    daerah di atas adalah

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    14/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 14

    Contoh 3.

    Tentukan luas daerah bidang rata yang dibatasi oleh kurva dengan persamaan dan !y

    x1x2 yi

    x

    G.4 Contoh Penggunaan Partisi Horisontal

    Titik potong kedua kurva di titik (1/4, -1) dan titik (4, 4). Pada gambar G.4,

    penghitungan luas daerah digunakan cara kedua yaitu mempartisi secara horisontalsehingga batas integralnya adalah -1 dan 4. Luas partisinya adalah (x1x2) y

    sehingga luas seluruh daerah di atas adalah

    Latihan 3

    Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva-kurva di bawah ini!

    1. , , , dan .2. , dan 3. , dan sumbux4. , dan .5. dan

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    15/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 15

    6. ||, , , dan sumbuy7. | |dan 1.4.2 Volume Benda Putar

    Terdapat tiga bagian bahasan dalam subbab ini, yaitu metode cakram, metode cincin,

    dan metode kulit tabung. Seperti ketika menghitung luas daerah, menghitung volume

    juga menggunakan pendekatan partisi. Untuk bagian pertama dan kedua digunakan

    pendekatan rumus volume tabung atau cakram sebagai berikut.

    adalah luas penampang benda pada partisi ke-idan adalah lebar partisi ke-i.Jika sebelah kiri dibatasi oleh garis x = adan sebelah kanan dibatasi oleh garis x = bdan , diperoleh

    Rumus di atas diperoleh jika mempartisi secara vertikal. Namun jika mempartisi

    secara horisontal maka bentuk integralnya dalam dy.

    a. Metode Cakram

    Contoh 1.

    Tentukan volume benda putar yang dibentuk oleh daerah R yang dibatasi oleh kurva , sumbux, dan garisx = 4 jika R diputar mengelilingi sumbux!Sketsa daerah R pada bidangxy, sebagai berikut

    y

    xi

    0 x 4 x

    G.5 Daerah R

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    16/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 16

    Daerah R diputar mengelilingi sumbux, diperoleh benda putar

    x

    0 4 x

    x

    G.6 Daerah R diputar mengelilingi sumbu x

    Gambar G.5 menunjukan daerah dengan sebuah jalur pemotongan (partisi). Jika daerah

    ini diputar mengelilingi sumbu x, daerah ini membentuk sebuah benda putar (gambar

    G.6) dan jalur ini membentuk sebuah cakram yang volumenya didekati (diaproksimasi)

    oleh volume tabung dengan tinggi tabung dan jari-jari alas tabung . Jadi, volumetabung ini adalah

    ()Jika volume tabung-tabung ini dijumlahkan dan diintegralkan, diperoleh volume benda

    putar

    Contoh 2.

    Tentukan volume benda putar yang dibentuk oleh daerah D yang dibatasi oleh kurva , sumbuy, dan garisy = 3diputar mengelilingi sumbuy!y y = x3

    3

    y

    y

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    17/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 17

    0 x

    G.7 Daerah D

    x

    y

    y

    x

    G.8 Daerah D diputar mengelilingi sumbu y

    Dalam kasus ini, lebih mudah y digunakan sebagai variabel pengintegralan atau

    mempartisi benda secara horisontal. Volume partisi adalah volume tabung dengan

    tinggi dan jari-jari alas tabung . Jadi, volume tabung ini adalah ( )

    maka volume benda putar yang dibentuk oleh daerah D adalah

    [ ]

    b. Metode Cincin

    Metode ini digunakan jika partisi volumenya berupa cakram yang di tengahnya terdapat

    lubang atau berupa cincin.

    Contoh 3.

    Tentukan volume benda putar yang dibentuk oleh daerah A yang dibatasi oleh kurva , dan diputar mengelilingi sumbux!y y = x2

    4 x

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    18/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 18

    xx2

    0 x

    G.9 Daerah A

    x

    G.10 Daerah A diputar mengelilingi sumbu x

    Seperti sebelumnya, dalam proses penghitungan volume benda putar ini digunakan

    metode potong menjadi jalur-jalur, kemudian diaproksimasi dan diintegralkan. Volume

    cincin dengan tebal x, jari-jari luar dan jari-jari dalam adalah * () +

    maka volume benda putar yang dibentuk oleh daerah A dengan sumbu putar sumbu x

    adalah

    c. Metode Kulit Tabung

    Untuk beberapa kondisi, metode ini lebih mudah digunakan dari pada metode cakram

    atau metode cincin. Sebuah kulit tabung adalah sebuah benda yang dibatasi oleh dua

    tabung lingkaran tegak yang sumbu simetrinya berimpit. Jika jari-jari tabung dalam

    adalah r1dan jari-jari tabung dalam adalah r2, sedangkan tinggi tabung hmaka volume

    tabung adalah

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    19/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 19

    Jadi, V= 2. (rata-rata jari-jari).(tinggi).(tebal)

    = 2rh r.

    Contoh 4.

    Tentukan volume benda putar yang dibentuk oleh daerah B yang dibatasi oleh kurva

    , sumbux, garisx= 1, dan garisx= 4 diputar mengelilingi sumbuy!y

    y= f(x)

    x

    y

    x x

    G.11 Daerah B

    Tebal kulit tabung yang dihasilkan setelah daerah B diputar adalah x, jari-jarinya x,sedangkan tingginyay. Karenay = f(x), diperoleh volume kulit tabung yaitu

    Jadi, volume benda putar yang dibentuk oleh daerah B dengan sumbu putar sumbu y

    adalah jumlah semua kulit-kulit tabung yang terbentuk darix= 1 hinggax= 4.

    [

    ]

    Latihan 4

    A. Hitunglah volume benda putar yang dibentuk dari daerah yang dibatasi oleh

    kurva-kurva yang diberikan di bawah ini diputar mengelilingi sumbu x!

    1. , sumbux, sumbuy, dan garis .

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    20/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 20

    2. , sumbux, dan garis 3. , sumbux, dan sumbuy4. , sumbux, dan sumbuy5. , antara garis , dan B. Hitunglah volume benda putar yang dibentuk dari daerah yang dibatasi oleh

    kurva-kurva yang diberikan di bawah ini diputar mengelilingi sumbu y!

    1. , sumbux, dan sumbuy2. , sumbux, dan sumbuy3. , , dan 4. , , dan 5. dan

    C. Hitunglah volume benda putar yang dibentuk dari daerah yang dibatasi oleh

    kurva-kurva yang diberikan di bawah ini diputar mengelilingi sumbu yang

    diberikan!

    1. , , dan , mengelilingi sumbuy2. , x= 0,y = 0 dan mengelilingi sumbuy3. , x= 4, y = 0 dan mengelilingi garisx= 44. , , dan , mengelilingi sumbux5.

    ,

    ,

    dan

    mengelilingi garisy= 3

    1.4.3Pusat Massa (Centroid)

    Pusat massa pada sebuah garis lurus adalah titik tengah garis lurus tersebut, sedangkan

    pada bidang rata beraturan seperti segitiga, persegi, maupun jajaran genjang adalah titik

    tengah bidang (untuk persegi dan jajaran genjang merupakan titik perpotongan

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    21/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 21

    diagonal-diagonalnya). Secara khusus untuk lingkaran, pusat massanya adalah titik

    pusat lingkaran.

    Penentuan pusat massa seperti di atas adalah dengan asumsi garis atau bidang ini

    memiliki massa yang homogen. Jadi, massa tidak menentukan atau memengaruhi posisipusat massa. Dengan kata lain, garis atau bidang yang memiliki massa yang homogen,

    pusat massanya berimpit dengan pusat geometrinya (centroid-nya).

    Pembahasan pusat massa pada subbab ini dikhususkan untuk bidang yang memiliki

    massa yang homogen. Karena bidang-bidang yang beraturan tidak membutuhkan

    integral untuk menentukan pusat massanya, pembahasan hanya untuk bidang yang tidak

    beraturan.

    Lamina homogen adalah lempeng tipis yang rata dengan kepadatan massa, , konstan.

    Jadi, lamina homogen merupakan bidang rata yang memiliki massa yang homogen.Perhatikan ilustrasi dari sebuah lamina pada gambar berikut ini!

    yy = f(x)

    xi

    y = g(x)

    (f(xi) + g(xi)) x

    a b

    xi

    G.12 Penentuan Pusat Massa dengan Partisi Vertikal

    Titik hitam di tengah-tengah partisi adalah pusat massa dari partisi. Pusat massa partisi

    ke-iadalah (xi, (f(xi) + g(xi))). Pusat massa lamina adalah jumlah semua momen dari

    partisi dibagi massa lamina. Misalnya madalah massa sebuah partisi maka madalahmassa lamina. Karena

    diperoleh

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    22/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 22

    Misalnya Mxdan Myberturut-turut adalah momen sebuah partisi terhadap sumbu xdan momen sebuah partisi terhadap sumbuymaka

    dan

    MakaMxdanMyadalah momen lamina terhadap sumbuxdan momen lamina terhadap

    sumbuy, yaitu

    dan

    Jadi, pusat massa lamina adalah

    dengan

    Karena konstan, dapat diabaikan dalam penghitungan.

    Contoh:

    Tentukan pusat massa dari daerah yang dibatasi oleh kurva

    dan

    !

    Sketsa daerah ini pada bidangxy, sebagai berikut

    y

    y2= xiy1=

    x

    y=

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    23/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 23

    G.13 Contoh Penentuan Pusat Massa dengan Partisi Vertikal

    Dari gambar G.13 diperoleh

    ( )Jadi,

    ( ) ( ) dan

    ( )( ) ( )

    Latihan 5

    Tentukan pusat massa dari daerah yang dibatasi oleh kurva

    1. , , , dan .2. , , dan .3. dan .4. dan 5. dan

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    24/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 24

    BAB II

    INTEGRAL LIPAT DUA

    Tujuan Pembelajaran Umum:1. Mahasiswa mampu memahami konsep integral ganda pada daerah persegi panjang

    dan menyatakannya sebagai integral berulang;

    2. Mahasiswa mampu memahami konsep integral ganda pada daerah sebarang dan

    menyatakannya sebagai integral berulang;

    3. Mahasiswa mampu menyatakan luas daerah di bidang dan isi benda padat di bidang

    sebagai integral lipat dua dan menghitungnya.

    Tujuan Pembelajaran Khusus:1. Mahasiswa mampu menyatakan integral ganda pada daerah persegi panjang sebagai

    integral berulang dan menghitungnya dengan teorema dasar kalkulus;

    2. Mahasiswa mampu menyatakan integral ganda pada daerah sebarang sebagai

    berulang dan menghitungnya dengan teorema dasar kalkulus;

    3. Mahasiswa mampu menyatakan luas daerah di bidang sebagai integral lipat dua danmenghitungnya;

    4. Mahasiswa mampu menyatakan isi benda padat di ruang sebagai integral lipat dua

    dan menghitungnya;

    2.1Integral Lipat Dua pada Daerah Persegi Panjang

    daerah p =

    yx

    d,cxb,a

    x

    y

    z

    b

    a

    0 c d

    z = f(x,y)

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    25/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 25

    Arti geometri dari integral lipat dua adalah :

    I = ( , ) dAp

    f x y ,

    yaitu menghitung isi benda padat yang terletak di bawah permukaan fungsi z =

    f(x,y) kontinu pada p dan f(x,y) 0pada p, dan di atas persegi panjang p = [a, b]

    x [c, d] atau dapat juga dinyatakan sebagai berikut.

    I = d

    c

    b

    a

    )y,x(f dx dy = b

    a

    d

    c

    )y,x(f dy dx

    Tentukan nilai dari I di bawah ini :

    Cara 1.

    Penyelesaian :

    I =

    p

    x y dA , dengan p = yx

    4,0x2,1

    I =

    4 2

    0 1

    x y

    dx dy

    =

    4 22

    10

    1

    2

    x y I

    dy

    =

    4

    0

    y)1(2

    1y)4(

    2

    1dy

    =

    4

    0

    y2

    1y2 dy

    =

    4

    0

    2

    1

    y

    2

    3dy

    01

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    26/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 26

    =

    3 42

    0

    3 2

    2 3y I

    =

    3 4

    20

    y I

    = (22)

    3/2(0)

    = 8 satuan volume

    Cara 2

    Penyelesaian :

    I =

    2 4

    1 0

    x y dy dx

    =

    2 3 42

    01

    2

    3x y I

    dx

    =

    2 32 2

    1

    2 (2 )3

    x

    dx

    =

    2

    1

    x3

    16dx

    =2

    2

    1

    16 1

    3 2x I

    = 2

    21

    83

    x I

    =3

    8(4) -

    3

    8(1)

    =3

    8

    3

    32 =

    3

    248 satuan volume

    01

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    27/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 27

    Contoh 2

    Penyelesaian :

    02. I =2 2cos ( ).cos ( )

    p

    x y dA , dengan p = 0, 0,x y

    x .

    I =2 2

    0 0

    cos ( ).cos ( )x y

    dy dx

    I =2

    0 0

    1 1cos ( ). cos(2 )

    2 2x y

    dy dx

    I =2

    00

    1 1cos ( ) sin(2 )

    4 2x y y I

    dx

    I = 20

    1 1cos ( ) sin(2 ) 0

    4 2x

    dx

    I =2

    0

    1cos ( ).

    2

    x

    dx

    I =

    0

    1 1 1( cos(2 ) ).2 2 2

    x

    dx

    I =0

    1 1 1( sin(2 ) ).( )4 2 2

    x x I

    I =1 1

    ( ).( )2 2

    I =21

    4 satuan isi.

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    28/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 28

    Latihan Soal

    Hitunglah setiap integral lipat dua pada daerah persegi Panjang yang diberikan!

    1.I = ( 2 )p

    x y dA , dengan p = 0,2 0,1x y

    x .

    2.I = ( )p

    x y dA , dengan p = 0,1 0,1x y

    x .

    3.I =2( )

    p

    x y dA , dengan p = 0,1 0, 2x y

    x .

    4.I =2 2( )

    p

    x y dA , dengan p = 0,1 0, 2x y

    x .

    5.I =2

    1

    ( )p

    x ydA , dengan p = 0,1 1, 2

    x y

    x .

    6.I =2( )

    p

    x

    x ydA , dengan p = 1, 2 0,1

    x y

    x .

    7.I =

    2

    2

    ( )

    1p

    x y

    x

    dA , dengan p = 0,1 0, 2

    x y

    x .

    8.I =3

    y

    x

    p

    e

    x dA , dengan p = 1, 2 0,1x y

    x .

    9.I =sin( )( ) y

    p

    sin x y e dA , dengan p = 1

    0, 0,

    2xy

    x

    .

    10.I =2 2sin ( ).sin ( )

    p

    x y dA , dengan p = 0, 0,x y

    x .

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    29/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 29

    2.2Integral Lipat Dua pada Daerah Sebarang

    * Arti Integral lipat dua pada daerahsebarang

    I = ( , )D

    f x y dA adalah menghitung isi benda padat di bawah fungsi Z =

    f(x,y) kontinu pada D dan f(x,y) 0 pada D, dan di atas daerah sebarang D.

    * Jika daerah D diproyeksikan terhadap sumbu x,

    D = {(x, y)/ a < x

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    30/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 30

    I= d

    c

    )y(

    )y(m

    )y,x(f dx dy

    Contoh 3

    Hitung I = D

    2 yx dA

    dengan D adalah daerah yang dibatasi oleh y = x2dan garis y = 2x.

    Gambar daerah D sebagai berikut

    y y = x2

    y = 2x

    2

    1

    0 1 2

    * Jika daerah D diproyeksikan terhadap sumbu x,

    D = {(x, y)/ 0 < x < 2 , x2< y < 2x}

    * I =2

    D

    x y

    dA

    I =2

    2 2

    2

    0

    x

    x

    x y dy dx

    =2

    2 22 2

    0

    1

    2

    x

    xx y I

    dx

    =

    2

    0

    22222 )x(

    2

    1x)x2(

    2

    1x dx

    01

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    31/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 31

    = 2

    0

    4222)x

    2

    1x()x2x( dx

    = 2

    0

    64 )x21x2( dx

    =5

    2x

    5-

    27

    0

    1

    14x I

    =5

    2(2)

    5-

    14

    1(2)

    70

    =

    14

    128

    5

    64 =

    35

    128

    70

    256

    70

    640896

    satuan volume.

    * Jika daerah D diproyeksikan terhadap sumbu y,

    D = {(x, y)/ 0 < y < 4 ;2

    y< x < y }

    I =2

    D

    x y dA

    =

    4

    2

    0

    2

    .

    y

    y

    x y dx dy

    =

    4

    3

    0 2

    1

    3

    y

    yx y I

    dx dy.

    =

    4

    0

    33 )y(

    2

    y

    3

    1)y()y(

    3

    1dy.

    =

    4 42

    0

    1 1

    3 3 8

    yy y

    dy.

    =

    4

    0

    24y

    24

    1yy

    3

    1dy.

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    32/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 32

    =

    4

    0

    2/5 4y24

    1y

    3

    1dy.

    =4

    7/2 5

    01 2 1 13 7 24 5

    y y I

    =4

    7/2 5

    0

    2 1

    21 120y y I

    =4

    3 5

    0

    2 1

    21 120y y y I

    = 0)4(120

    14)4(

    21

    2 53

    =

    120

    1024

    21

    256

    =2520

    2150430720

    =2520

    9216=

    35

    128 satuan volume.

    Latihan Soal

    1.

    Diketahui I =

    D

    xy dA , D daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi y = x , garis y = 2

    dan sumbu y.

    (a) Gambarkan daerah pengintegralan D!

    (b)

    Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dy dx!

    (c) Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dx dy!

    (d) Hitunglah I!

    2. Diketahui I = 2

    D

    x y dA , D daerah yang dibatasi oleh garis y = 4x, 0 < x < 1, parabola y =

    x2

    ,1 < x < 2, dan garis y = 4.

    (a)

    Gambarkan daerah pengintegralan D!

    (b) Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dy dx!

    (c)

    Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dx dy!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    33/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 33

    (d)

    Hitunglah I!

    3.

    Diketahui I =

    2

    2

    y

    D

    e

    dA , D daerah segitiga yang dibentuk sumbu y, garis 2y = x, dan garis

    x = 4.

    (a) Gambarkan daerah pengintegralan D.

    (b)

    Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dy dx.

    (c)

    Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dx dy.

    (d) Hitunglah I.

    4.

    Diketahui I = 2( sin( ))D

    y x dA , dengan daerah pengintegralanD = { (x, y)/ 0 < x < 1, 0 < y < x }.

    (a)

    Gambarkan daerah pengintegralan D!

    (b) Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dy dx!

    (c) Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dx dy!

    (d)

    Hitunglah I!

    5. Diketahui I = ( )D

    xy dA , dengan daerah pengintegralan

    D = { (x, y)/ 0 < y < 1, y2< x < y }.

    (a) Gambarkan daerah pengintegralan D!

    (b)

    Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dy dx!

    (c) Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dx dy!

    (d) Hitunglah I!

    6.

    Diketahui I = 2(4 )

    D

    y dA , dengan daerah pengintegralan

    D dibatasi oleh2 2y x dan 2 8 2y x .

    (a) Gambarkan daerah pengintegralan D!

    (b)

    Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dy dx!

    (c) Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dx dy!

    (d) Hitunglah I!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    34/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 34

    7.

    Diketahui I = 2 2(3 )

    D

    x y dA , dengan daerah pengintegralan

    D = { (x, y)/ -1 < x < 2, x < y < x }.

    (a)

    Gambarkan daerah pengintegralan D!

    (b) Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dy dx!

    (c)

    Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dx dy!

    (d) Hitunglah I!

    8.

    Diketahui I = ( .cos( ))D

    x x y dA , dengan daerah pengintegralan

    D dibatasi oleh segitiga dengan titik sudut (0,0) (0, ) dan ( , )

    (a)

    Gambarkan daerah pengintegralan D!

    (b)

    Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dy dx!

    (c) Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dx dy!

    (d) Hitunglah I!

    9.

    Diketahui I = ( )D

    y x dA , dengan daerah pengintegralan

    D dibatasi oleh2x y dan x = y + 2 dan x = 4 .

    (a)

    Gambarkan daerah pengintegralan D!

    (b)

    Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dy dx!

    (c) Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dx dy!

    (d) Hitunglah I!

    10.

    Diketahui I =

    2 2( )

    ( )x y

    Dxye

    dA , dengan daerah pengintegralanD dibatasi oleh garis y = x , y = 1 dan sumbu y.

    (a) Gambarkan daerah pengintegralan D!

    (b) Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dy dx!

    (c) Nyatakan I sebagai integral berulang dengan urutan dx dy!

    (d) Hitunglah I!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    35/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 35

    Latihan Soal

    I =

    1

    0

    1

    x

    3

    2

    1ySin dy dx

    1

    x

    3

    2

    1ysin dy tidak bisa diintegralkan.

    Oleh karena tidak bisa diintegralkan, daerah

    D = { (x, y)/ 0 < x < 1, x < y < 1 } bila

    digambarkan daerah D sebagai berikut

    1

    * Bila daerah D diproyeksikan terhadap sumbu y

    D = { (x, y)/ 0 < y < 1, 0 < x < y2}.

    I =

    1

    0

    y

    0

    32

    2

    1ySin dx dy , bentuk integral ini dapat diselesaikan ,

    =

    21 3

    00

    1

    sin 2

    yy

    x I

    dy

    = 1 3

    2

    0

    1sin 0

    2

    yy

    dy =

    1 1

    11

    22

    2 2sin cos

    3 3u du u I

    Misal u =

    2

    1y3

    02

    x

    y

    0

    D

    y = 1

    y = x atau y2= x

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    36/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 36

    du =2

    y3 2

    dy atau3

    2 du = y

    2dy .

    =

    2

    1

    cos3

    2

    1cos3

    2

    =

    1cos

    2

    1cos

    3

    2

    Latihan Soal

    1.

    Diketahui I =

    10

    2

    1 1.

    y

    yx

    dx dy .

    (a)

    Nyatakan daerah pengintegralan D kemudian gambarkan!

    (b) Ubahlah urutan pengintegralan I!

    (c) Hitunglah I!

    2.

    Diketahui I =2

    2 4

    1

    cos( ).x

    y

    y dy dx .

    (a)

    Nyatakan daerah pengintegralan D kemudian gambarkan!

    (b) Ubahlah urutan pengintegralan I!

    (c) Hitunglah I!

    3.

    Diketahui I =

    4 2 3

    0

    1. sin( )2

    y

    x dx dy .

    (a) Nyatakan daerah pengintegralan D kemudian gambarkan!

    (b) Ubahlah urutan pengintegralan I!

    (c)

    Hitunglah I!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    37/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 37

    4.

    Diketahui I =

    1 2

    0 2

    sin( ).

    x

    y

    y dy dx .

    (a)

    Nyatakan daerah pengintegralan D kemudian gambarkan!

    (b) Ubahlah urutan pengintegralan I!

    (c) Hitunglah I!

    5. Diketahui I =4

    1 1

    2

    0

    . y

    x

    x e dy dx .

    (a) Nyatakan daerah pengintegralan D kemudian gambarkan!

    (b)

    Ubahlah urutan pengintegralan I!

    (c)

    Hitunglah I!

    6.

    Diketahui I =2

    1 1

    0

    . x

    y

    e dx dy .

    (a)

    Nyatakan daerah pengintegralan D kemudian gambarkan!

    (b)

    Ubahlah urutan pengintegralan I!

    (c) Hitunglah I!

    7.

    Diketahui I =

    4

    2

    0 0

    . 4x

    y dy dx .

    (a)

    Nyatakan daerah pengintegralan D kemudian gambarkan!

    (b)

    Ubahlah urutan pengintegralan I!

    (c) Hitunglah I!

    8. Diketahui I =

    5

    2 2

    1 0

    3.

    x

    x y dy dx .

    (a)

    Nyatakan daerah pengintegralan D kemudian gambarkan!

    (b) Ubahlah urutan pengintegralan I!

    (c)

    Hitunglah I!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    38/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 38

    9.

    Diketahui I =2

    1

    0

    .

    x

    x

    y

    x dy dx .

    (a) Nyatakan daerah pengintegralan D kemudian gambarkan!

    (b) Ubahlah urutan pengintegralan I!

    (c) Hitunglah I!

    10.

    Diketahui I =

    1

    1 1

    1.

    xe

    xy dy dx .

    (a) Nyatakan daerah pengintegralan D kemudian gambarkan!

    (b) Ubahlah urutan pengintegralan I!

    (c)

    Hitunglah I!

    2.3

    Luas Daerah Dinyatakan dalam Integral Lipat Dua

    Contoh soal.

    Daerah D dibatasi oleh kurva y = x2, garis y = 4 dan sumbu y dikuadran I

    (a) Gambarkan daerah D

    (b) Nyatakan luas D sebagai integral lipat dua dengan mengambil daerah D

    diproyeksikan terhadap sumbu x

    D = { (x, y)/ 0 < x < 2, x2< y < 4 }

    01

    x0 2-2

    y = 4

    y

    y = x2

    D

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    39/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 39

    Luas D =2

    2 4

    0

    (1)

    x

    dy dx , dalam hal ini fungsi z = f(x,y) = 1

    = 2

    0

    4x 2y dx

    = 2

    0

    2x4 dx

    =0

    2x

    3

    1x4 3

    =

    )0())2(3

    1)2(4

    3

    =8

    83

    =3

    824 =

    3

    16satuan luas

    (c)

    Nyatakan luas D sebagai integral lipat dua, dengan mengambil daerah D

    diproyeksikan terhadap sumbu y

    D = { (x, y)/ 0 < y < 4, 0 < x < y }

    Luas D =

    4

    0 0

    (1)

    y

    dx dy

    = 4

    0

    y

    0x dy

    = 4

    0

    ( ) 0y dy

    =3

    2y

    3/24

    0I

    = 0443

    2 =

    3

    16 satuan luas

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    40/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 40

    Latihan Soal

    1. Diketahui daerah D dibatasi oleh kurva xy = 6 dan garis x + y = 5.

    (a)

    Gambarkan daerah D !

    (b)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d)

    Hitunglah luas daerah D!

    2. Diketahui daerah D dibatasi oleh parabola23x y dan 24x y .

    (a)

    Gambarkan daerah D !

    (b) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d) Hitunglah luas daerah D!

    3. Diketahui daerah D dibatasi oleh grafik22y x x dan 22y x x dan garis x = 1.

    (a) Gambarkan daerah D !

    (b)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d)

    Hitunglah luas daerah D!

    4. Diketahui daerah D dibatasi oleh grafik dan3 24y x dan garis y = x.

    (a)

    Gambarkan daerah D!

    (b) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    41/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 41

    (c)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d) Hitunglah luas daerah D!

    5. Diketahui daerah D terletak dikuadran pertama yang dibatasi oleh lingkaran2 2 1x y

    dan2 2 2x y .

    (a)

    Gambarkan daerah D!

    (b)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d)

    Hitunglah luas daerah D!

    6. Diketahui daerah D dibatasi oleh parabola2y x dan 22y x dan sumbu x

    (a)

    Gambarkan daerah D!

    (b) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d) Hitunglah luas daerah D!

    7. Diketahui daerah D dibatasi oleh parabola2x y dan 22x y dan sumbu y.

    (a) Gambarkan daerah D!

    (b)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d) Hitunglah luas daerah D!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    42/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 42

    8. Diketahui daerah D dibatasi oleh parabola2y x hiperbola

    8y

    x ,garis y = x 2 dan

    sumbu y.

    (a)

    Gambarkan daerah D!

    (b)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d)

    Hitunglah luas daerah D!

    9. Diketahui daerah D dibatasi oleh parabola 2x y dan garis x = y + 2.

    (a)

    Gambarkan daerah D!

    (b)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d)

    Hitunglah luas daerah D!

    10. Diketahui daerah D dibatasi oleh garis y = 2x dan garis y = 2 dan sumbu y.

    (a) Gambarkan daerah D!

    (b)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d)

    Hitunglah luas daerah D!

    11. Diketahui daerah D dibatasi oleh parabola2y x dan garis y = 2x.

    (a)

    Gambarkan daerah D!

    (b)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d)

    Hitunglah luas daerah D!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    43/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 43

    12. Diketahui daerah D dibatasi pada kuadran pertama oleh grafik 4y x untuk 0 1x

    , dan garis y = 4 dan2y x ,untuk 0 2x .

    (a) Gambarkan daerah D!

    (b) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d) Hitunglah luas daerah D!

    13. Diketahui daerah D dibatasi oleh grafik fungsi

    1

    3y x dan y x .

    (a)

    Gambarkan daerah D .

    (b) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x.

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y.

    (d) Hitunglah luas daerah D.

    14. Diketahui daerah D dibatasi oleh grafik fungsi21y x dan sumbu x.

    (a) Gambarkan daerah D!

    (b) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d) Hitunglah luas daerah D!

    15. Diketahui daerah D dibatasi oleh lingkaran2 2 4x y .

    (a)

    Gambarkan daerah D!

    (b)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d)

    Hitunglah luas daerah D!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    44/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 44

    16. Diketahui daerah D dibatasi oleh grafik fungsi2y x x dan 22y x .

    (a) Gambarkan daerah D!

    (b)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinyaterhadap sumbu x!

    (c)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d) Hitunglah luas daerah D!

    17. Diketahui daerah D dibatasi oleh grafik fungsi sin( )y x dan cos( )y x dari1

    4x

    sampai dengan5

    4

    x .

    (a)

    Gambarkan daerah D!

    (b) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d) Hitunglah luas daerah D!

    18. Diketahui daerah D dibatasi oleh grafik fungsi

    2

    3y x dan 2y x .

    (a) Gambarkan daerah D!

    (b) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d) Hitunglah luas daerah D!

    19. Diketahui daerah D dibatasi oleh grafik fungsi22y x x dan 22y x x .

    (a)

    Gambarkan daerah D!

    (b)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d)

    Hitunglah luas daerah D!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    45/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 45

    20. Diketahui daerah D dibatasi oleh grafik fungsi 2y x dan 22 7y x x .

    (a) Gambarkan daerah D!

    (b) Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu x!

    (c)

    Nyatakan luas daerah D sebagai integral berulang dengan mengambil proyeksinya

    terhadap sumbu y!

    (d) Hitunglah luas daerah D!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    46/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 46

    BAB III

    PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

    Tujuan Pembelajaran Umum:1. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar persamaan diferensial.

    2. Mahasiswa mampu menggunakan konsep dasar persamaan diferensial untuk

    menyelesaikan masalah-masalah teknik.

    Tujuan Pembelajaran Khusus:1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian persamaan diferensial.

    2. Mahasiswa mampu menyelesaikan persamaan diferensial orde satu dengan metode

    pemisahan variabel, substitusi, faktor pengintegralan, dan persamaan Bernoulli.

    3. Mahasiswa mampu menyelesaikan persamaan diferensial linear orde dua denganmetode koefisien tak tentu tentu dan metode variasi parameter.

    4. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah penerapan persamaan diferensial dalam

    bidang teknik sipil, seperti mekanika dan lenturan pada batang.

    3.1 Pendahuluan

    Beberapa masalah teknik sipil dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial,

    misalnya masalah mekanika dan lenturan pada batang. Oleh karena itu, materi

    persamaan diferensial penting dipelajari oleh mahasiswa jurusan teknik sipil agar dapat

    menyelesaikan masalah teknik yang ditekuninya.

    Sebuah persamaan diferensial adalah persamaan yang mengandung turunan atau

    diferensial. Orde sebuah persamaan diferensial ditentukan oleh turunan tertinggi yang

    terdapat dalam persamaan. Persamaan diferensial orde satu adalah persamaan dengan

    turunan tertingginya turunan pertama, demikian seterusnya. Sebagai contoh, dapat

    dilihat persamaan-persamaan berikut ini.

    adalah persamaan diferensial orde satu. adalah persamaan diferensial orde dua.Persamaan diferensial biasa (ordinary differential equation) adalah persamaan yang

    hanya melibatkan satu variabel bebas, sedangkan persamaan diferensial yang

    melibatkan lebih dari satu variabel bebas disebut persamaan diferensial parsial (partial

    differential equation). Persamaan diferensial yang disertai nilai awal disebut masalah

    nilai awal, sedangkan yang disertai nilai batas disebut masalah nilai batas. Nilai awal

    sebuah persamaan diferensial adalah nilai fungsi ataupun nilai turunan fungsi yang

    diberikan pada kondisi awal, misalnyay(0) = 2 , y(0) = 1, dan seterusnya. Nilai batas

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    47/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 47

    adalah nilai fungsi ataupun nilai turunan fungsi yang diberikan pada kondisi tertentu,

    misalnyay(1) = 0 ,y(5) = 12, dan seterusnya.

    Penyelesaian persamaan diferensial adalah persamaan berbentuk

    atau

    berbentuk , dengan C konstanta. Penyelesaian persamaan diferensial adadua macam, yaitu1. penyelesaian umum yaitu penyelesaian yang masih mengandung konstanta,

    penyelesaian ini diperoleh jika tidak diberikan nilai awal ataupun nilai batas;

    2. penyelesaian khusus yaitu penyelesaian yang tidak mengandung konstanta karena

    telah disubstitusi oleh nilai awal dan nilai batas yang diberikan.

    Metode penyelesaian persamaan diferensial bergantung pada orde dan bentuk

    persamaannya. Untuk persamaan diferensial orde satu terdapat beberapa metode.Metode penyelesaian yang cocok untuk persamaan pada contoh nomor satu di atas

    adalah metode pemisahan variabel. Teknik penyelesaiannya akan diuraikan dibawah

    ini.

    3.2 Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Satu

    Metode penyelesaian persamaan diferensial orde satu bergantung pada bentuk

    persamaannya. Pembahasan akan diawali dari bentuk persamaan yang paling

    sederhana yang dapat diselesaikan dengan pemisahan variabel, sampai pada persamaan

    yang agak rumit yaitupersamaan Bernoulli.

    3.2.1 Persamaan dengan Variabel Terpisah

    Persamaan diferensial ini berbentuk

    Penyelesaian persamaan ini diperoleh dengan metode pemisahan variabel, yaitu:

    Contoh 1:

    Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu !Jawab:

    Langkah 1. Pisahkan suku-suku yang mengandung variabel dan variabel ,sehinggapersamaan menjadi !

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    48/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 48

    Langkah 2. Kemudian lakukan integral pada kedua ruas!

    Penyelesaian yang diperoleh adalah .Contoh 2:

    Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu !

    Jawab:

    Langkah 1. Pemisahan suku-suku yang mengandung variabel dan variabel ,menghasilkanpersamaan

    !

    Langkah 2. Sebelum menghitung integral, sederhanakan dulu fungsi-fungsi

    integran di kedua ruas, sehingga persamaan di atas menjadi !

    Setelah diintegralkan dan disederhanakan bentuknya maka penyelesaian yang

    diperoleh adalah .

    3.2.2 Persamaan yang Direduksi menjadi Persamaan Terpisah

    Proses reduksi dari persamaan yang variabelnya tidak dapat dipisahkan menjadi dapat

    dipisahkan adalah dengan substitusi. Secara khusus pada subbab ini dibahas persamaan

    yang berbentuk sehingga disubstitusi oleh persamaan

    Metode ini dikenakan pada persamaan diferensial linear orde satu homogen yaitu

    persamaan diferensial yang mengandung variabel x dan variabel y yang berderajat

    sama (pangkat tertinggi variabel x dan y sama). Persamaan diferensial homogen ini

    disubstitusi oleh persamaan

    , dengan

    dan oleh turunannya yaitu

    sehingga hasilnya dapat diselesaikan dengan metode pemisahan variabel.Uraiannya dapat dilihat pada contoh berikut.Contoh 1:

    Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu !

    Jawab:

    Langkah 1. Substitusi persamaan dan pada persamaan diferensial,sehinggapersamaan menjadi

    atau .

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    49/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 49

    Ini adalah persamaan diferensial baru yang dihasilkan setelah substitusi.

    Perhatikan, variabelnyasekarang adalah v danx!

    Langkah 2. Lakukan penyelesaian dengan metode pemisahan variabel!

    Penyelesaian yang diperoleh adalah .Contoh 2:

    Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu !

    Jawab:

    Langkah 1. Substitusi persamaan dan pada persamaandiferensialsehinggapersamaan menjadi .

    Langkah 2. Lakukan penyelesaian dengan metode pemisahan variabel.

    Penyelesaian yang diperoleh adalah .

    3.2.3 Persamaan Diferensial Linear Orde Satu

    Metode yang digunakan untuk menyelesaikan persamaandiferensial linear (persamaan

    diferensial yang variabel y-nya berderajat satu) yaitu metode faktor pengintegralan.

    Bentuk umum persamaan diferensial linear ini yaitu denganPdan Qmasing-masing konstanta atau fungsi dalamx.

    Faktor pengintegralan (Fi) adalah eksponen pangkat integral dari fungsi P terhadap

    variabelx. Ditulis

    dengan atau konstanta.Langkah-langkah penyelesaian:

    1. KalikanFidengan semua suku pada persamaan diferensial, yaitu .

    Perhatikan bahwa ruas kiri ekivalen dengan

    sehingga diperoleh

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    50/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 50

    jika kedua ruas dikalikan dengan dx.

    2. Integralkan ruas kiri dan ruas kanan, diperoleh

    .

    Karena setiap penyelesaian langkah-langkahnya sama, untuk selanjutnya setelah

    diperolehFi, persamaan yang diperoleh pada langkah kedua dapat langsung digunakan.

    Perhatikan contoh-contoh berikut ini!

    Contoh 1:

    Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu !

    Jawab:

    Langkah 1. Bandingkan persamaan diferensial pada soal dengan bentuk umum

    persamaan diferensial Linear, diperolehfungsi dan fungsi .Langkah 2. TentukanFi yaitu . Perhatikan, walaupun integral tak

    tentu, hasil akhirnya tidak ditambahkan konstanta C.

    Langkah 3. Tuliskan persamaan , dalam hal ini ekivalen denganpersamaan

    Langkah 4. Selesaikan integral pada ruas kanan dengan metode pengintegralan parsial.

    Penyelesaian yang diperoleh adalah .Contoh 2:

    Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu !Jawab:

    Langkah 1. Tuliskan persamaan diferensial pada soal sesuai dengan bentuk umum

    persamaan diferensial Linear. Hal ini pentingdilakukan untuk

    mendapatkan fungsi Pdan Qdengan tepat. Untuk persamaan diferensial

    pada contoh ini, bagi setiap sukunya dengan x sehingga persamaan

    diferensial menjadi

    Langkah 2. Bandingkan persamaan diferensial ini dengan bentuk umum persamaan

    diferensial Linearmaka diperoleh fungsi dan fungsi .

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    51/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 51

    Langkah 3. TentukanFi yaitu .Langkah 4. Tuliskan persamaan , dalam hal ini ekivalen dengan

    persamaan

    Langkah 5. Selesaikan integral pada ruas kanan.

    Penyelesaian yang diperoleh adalah .Contoh 3:

    Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu !

    Jawab:

    Langkah 1. Bandingkan persamaan diferensial ini dengan bentuk umum persamaan

    diferensiallinearmaka diperolehfungsi dan fungsi .Langkah 2. TentukanFi yaitu .Langkah 4. Tuliskan persamaan , dalam hal ini ekivalen dengan

    persamaan Langkah 5. Selesaikan integral pada ruas kanan.

    Karena hasil integral pada langkah 5 ada dua macam, penyelesaian yang diperoleh jugadua macam, yaitu atau .

    3.2.4Persamaan Bernoulli

    Bentuk umum Persamaan Bernoulli adalah denganPdan Qmasing-masing konstanta atau fungsi dalamx, dan nbilangan asli.

    Langkah-langkah Penyelesaian:

    1. Bagi setiap suku persamaan diferensial dengan .2. Misalnya , kemudian tentukan .3.

    Substitusi persamaan diferensial dengan y dan dy pada langkah 2 sehingga

    diperoleh persamaan yang baru yaitu

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    52/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 52

    4. Selesaikan dengan metode faktor pengintegralan.

    Untuk lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini!

    Contoh 1:

    Jawab:

    Langkah 1. Bandingkan persamaan diferensial pada soal dengan bentuk umum

    persamaan bernoulli, diperoleh . Bagilahpersamaan diferensialdengan , diperoleh

    Langkah 2. Misalnya ,diperoleh

    Langkah 3. Substitusikan hasil langkah 2 pada persamaan diferensial di langkah 1,

    diperoleh persamaan diferensial yang baru yaitu

    Langkah 4. Selesaikan persamaan diferensial di langkah 3 dengan metode faktor

    pengintegralan.

    Penyelesaian yang diperoleh adalah

    Contoh 2:

    Soal:Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu

    Jawab:

    Langkah 1. Tuliskan persamaan diferensial pada soal dalam bentuk umum persamaan

    bernoulli, untuk mendapatkan nyang tepat, yaitu

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    53/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 53

    cos diperoleh . Bagilah persamaan diferensial ini dengan , diperoleh

    Langkah 2. Misalnya ,diperoleh

    Langkah 3. Substitusikan hasil langkah 2 pada persamaan diferensial di langkah 1

    sehingga diperoleh persamaan diferensial yang baru yaitu

    Langkah 4. Selesaikan persamaan diferensial di langkah 3 dengan metode faktor

    pengintegralan.

    Penyelesaian yang diperoleh adalah

    sin

    Latihan 1

    A. Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensial orde satu berikut ini

    dengan metode pemisahan variabel atau metode substitusi !

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    54/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 54

    B. Tentukan penyelesaian khusus persamaan diferensial orde satu berikut ini

    dengan metode pemisahan variabel atau metode substitusi !

    5

    Latihan 2

    A. Tentukan Penyelesaian Umum dari Persamaan Diferensial Orde Satu

    berikutini dengan Metode Faktor Pengintegralan atau Metode untuk

    Persamaan Bernoulli !

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    55/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 55

    B. Tentukan penyelesaian khusus persamaan diferensial orde satu berikut

    ini dengan metode faktor pengintegralan atau metode untuk persamaan

    bernoulli !

    3.3 Penerapan Persamaan Diferensial Orde Satu

    Pada subbab ini akan dibahas penerapan persamaan diferensial orde satu untuk masalah

    mekanika (gerak lurus) dan tekanan udara.

    Langkah-langkah penyelesaian:

    1. Rumuskan model matematika soal yang diberikan, yaitu dalam bentuk

    persamaan diferensialorde satu!

    2. Tentukan penyelesaian umum dan khususnya!

    3. Jawab pertanyaan pada soal!

    Contoh 1. (Gerak Lurus)

    Soal:

    Sebuah benda bergerak sepanjang garis lurus. Jarak tempuh pada saat tdinyatakan oleh

    y, kecepatan benda pada saattdinyatakan olehv. Jika diketahui kecepatan benda linear,yaitu . Jika , Tentukan jarak tempuhy pada saat !Jawab:

    1. Persamaan diferensial orde satu dengan syarat 2. Penyelesaian: .

    Jadi, penyelesaian umum: Penyelesaian khusus diperoleh dengan mensubstitusi syarat pada penyelesaian

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    56/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 56

    umum maka , atau . Jadi, penyelesaian khusus: 3. Jadi, atau jarak tempuh pada saat adalah 65 m.

    Contoh 2: (Tekanan Udara)Soal:

    Dari pengamatan diketahui bahwa makin tinggi jarak dari permukaan laut maka makin

    rendah tekanan udaranya. Laju perubahan tekanan sebanding dengan tekanan pada

    ketinggian tersebut. Misalkan tekanan permukaan laut dinyatakan oleh . Jikatekanan pada ketinggian 6000 m adalah dari tekanan permukaan laut, tentukan

    tekanan udara pada setiap ketinggian!

    Jawab:

    Misalnyay= tekanan danx= ketinggian dari permukaan laut maka adalah tekananpada setiap ketinggian.Diketahui: Syarat:

    Syarat awal: tekanan permukaan laut . (knegatifkarenaymengecil ketikaxmembesar)

    Ditanyakan: Penyelesaian:

    ||

    Jadi, penyelesaian umumnya adalah Substitusi syarat awal pada penyelesaian umum, diperoleh . Jadi, .....(*)substitusi syarat lain pada (*), diperoleh .Jadi, penyelesaian khususnya adalah .Dengan demikian, tekanan udara pada setiap ketinggian (pada ketinggian x) adalah

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    57/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 57

    dengan tekanan permukaan laut.

    Latihan 3

    1. Volume air dalambejana adalah V m3 pada kedalaman h m. Jika kecepatan

    perubahan V terhadap h adalah , tentukan volume air didalambejana pada kedalaman 2 m !

    2.

    Sebuah mobil mulai dalam keadaan diam kemudian berjalan hingga mencapai

    kecepatan 100 m/detik selama 30detik. Jika percepatannya konstan, berapakah

    jarak yang ditempuh selama 30 detik itu?

    3. Sebuah roket ditembakkan lurus ke atas dengan kecepatan Jika setelah 20 detik mesin roket itu dimatikan, berapakah ketinggian yang

    dicapai roket itu sebelum jatuh kembali? (tekanan udara diabaikan).

    3.4 Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Dua

    Bentuk umum dari Persamaan Diferensial Orde Dua adalah

    (3.1)

    Jika persamaan (3.1) disebut persamaan diferensialorde dua takhomogen,tetapi jika persamaan ini disebut persamaan diferensialorde duahomogen.

    Sebagai contohpersamaan diferensialorde dua tak homogenyaitu persamaan . Pada contoh ini, berarti dan

    3.4.1Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Dua Homogen

    (3.2)Persamaan diferensialorde dua homogendiselesaikan dengan dua langkah yaitu:

    1.

    Tuliskan persamaan karakteristik dari persamaan (3.2), yaitu: .Kemudian tentukan akar-akarnya (.

    2. a. Jika dan real, penyelesaian homogennya adalah b. Jika dan real, maka penyelesaian homogennya adalah

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    58/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 58

    c. Jika (bilangan kompleks), maka penyelesaian homogennya

    adalah

    Penyelesaian umum dari persamaan diferensialorde dua homogen ini adalah

    penyelesaian homogennya.

    Contoh 1:

    Tentukan penyelesaianpersamaan diferensialorde dua homogen !Jawab:

    Persamaan karakteristiknya adalah . Karena kedua akarnya real danberbeda, yaitu

    dan 1, maka penyelesaian homogennya adalah

    .

    Jadi penyelesaian umumnya adalah .Contoh 2:

    Tentukan penyelesaian khusus persamaan diferensialorde dua tak homogenatau

    tentukan penyelesaian masalah nilai awal berikut ini!

    Jawab:

    Karena ruas kiri persamaan ini sama dengan contoh 1 maka penyelesaian umumnya

    adalah .Untuk memperoleh nilai dari konstanta A dan B, substitusikan syarat awal pada

    penyelesaian umum. Karena , diperoleh . Karena dan , diperoleh . Jadi dan .Jadi,penyelesaian khususnya adalah .

    3.4.2Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Dua Tak Homogen

    Penyelesaian umum dari persamaan diferensialorde dua tak homogen adalah gabungan

    dari penyelesaian homogen dan integral khusus ( ditulis .Penyelesaian ini disebut juga penyelesaian umum lengkap.

    Penyelesaian homogen diperoleh dengan cara yang telah dijelaskan pada subbab 3.4.1.

    Persamaan diferensialorde dua tak homogen dimisalkan sebagai persamaan

    diferensialorde dua homogen dalam hal ini. Integral Khusus dapat diperoleh dari

    metode koefisien tak tentu ataupun metode variasi parameter. Kedua metode ini

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    59/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 59

    memiliki kekurangan dan kelebihan. Metode koefisien tak tentu terbatas hanya untuk

    integral khusus berbentukfungsi eksponen, polinom, trigonometri (sinus dan cosinus)

    ataupun kombinasi ketiganya. Pada metode variasi parameter, bentuk fungsi integral

    khususnya tidak terbatas pada tiga jenis fungsi tadi.Akan tetapi, dalam metode ini

    digunakan penghitungan integral pada bagian akhir penyelesaiannya.

    a. Metode Koefisien Tak Tentu

    Untuk memperoleh dengan metode koefisien tak tentu, perhatikan pada ruaskanan persamaan diferensial orde dua tak homogen dan tabel berikut!

    Tabel 2 Bentuk Umum Integral Khusus

    No Bentuk Umum dari 1.

    Eksponenx, yaitu 2. Polinom berderajat n 3. atau 4. atau

    Bentuk umum dari adalah pemisalan untuk integral khusus . Jika telahditentukan bentuk umumnya, selanjutnya bentuk umum ini dihitung turunan pertamadan turunan keduanya. Setelah itu, hasilnyadisubstitusikan pada persamaan

    diferensialorde dua tak homogen sehingga diperoleh yang sesungguhnya.Contoh 1:

    Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensialorde dua tak homogen

    !Jawab:

    Dari contoh sebelumnya, diketahui bahwa penyelesaian homogennya adalah . Karena ruas kanan merupakan polinom berderajat dua, pemisalan untuk adalah , , dan .Substitusikan

    padapersamaan diferensialorde dua tak homogendi atas,

    diperoleh

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    60/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 60

    sehingga .Jadi,

    Dengan demikian,penyelesaian umum (lengkap) dari persamaan diferensialorde dua

    tak homogen di atas adalah

    .Contoh 2.

    Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensialorde dua tak homogen

    !Jawab:

    Bentuk homogen persamaan diferensialorde dua tak homogen di atas adalah . Jadi, persamaan karakteristiknya adalah . Akar-akar dari persamaankarakteristik ini . Menurut langkah 2 penyelesaian homogennya adalah

    . Bentuk

    pada persamaan

    diferensial ini berupa fungsi trigonometri dengan sehingga dengan bantuan tabeldiperoleh pemisalan yaitu , , dan .Substitusikan pada persamaan diferensial tak homogen, diperoleh

    sehingga Jadi, .Dengan demikian,penyelesaian umum (lengkap) dari persamaan diferensialorde dua

    tak homogen di atas adalah

    .

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    61/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 61

    Contoh 3:

    Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensialorde dua tak homogen

    !Jawab:Dari contoh sebelumnya, diketahui bahwa penyelesaian umumnya adalah

    .Karena ruas kanan merupakan kombinasi dari polinom berderajat satu dan eksponen,

    pemisalan untuk adalah , , dan .Substitusikan pada persamaan diferensialorde dua tak homogen diatas, diperoleh

    sehingga

    .

    Jadi, .Dengan demikian,penyelesaian umum (lengkap) dari persamaan diferensialorde dua

    tak homogen di atas adalah

    .Contoh 4:

    Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensialorde dua tak homogen

    !Jawab:

    Dari contoh sebelumnya, diketahui bahwa penyelesaian umumnya adalah

    .Karena ruas kanan merupakan eksponenx, pemisalan untuk adalah

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    62/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 62

    Hasil dari substitusi pada persamaan diferensialorde dua takhomogen di atas adalah

    Hasil dari substitusi ini tidak diperoleh simpulan apa pun karena bentuk umum samadengan salah satu suku pada penyelesaian homogen. Jadi, harus dipilih pemisalan yang lain, yaitu (dikalikan dengan variabelnya). Jika masih sama dengansuku lain pada penyelesaian homogen, dikalikan dengan variabelnya satu kali lagi.Pada soal ini, pemisalan tidak lagi sama dengan salah satu suku pada

    penyelesaian homogennya sehingga tidak perlu diganti dengan pemisalan yang lain.

    Hasil dari substitusi pada persamaan diferensialorde dua takhomogen di atas adalah

    sehingga diperoleh .Jadi, .Dengan demikian,penyelesaian umum (lengkap) dari persamaan diferensialorde dua

    tak homogen di atas adalah

    b. Metode Variasi Parameter

    Integral khusus pada metode variasi parameter diperoleh dengan langkah-langkah

    sebagai berikut

    1. hitung determinan Wronski dari penyelesaian homogen. Misalnya penyelesaian

    homogen adalah , maka determinan Wronskinya adalah

    2. hitung integral khususnya, yaitu

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    63/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 63

    Contoh:

    Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensial orde dua tak homogen ini dengan

    metode variasi parameter

    !

    Jawab:

    Dari contoh 2 pada pembahasan metode koefisien tak tentu, diketahui bahwa

    penyelesaian umumpersamaan diferensialorde dua homogen adalah .

    Penyelesaian ini merupakan penyelesaian homogen, maka determinan Wronskinya

    adalah

    dan integral khususnya adalah

    ||

    Dengan demikian,penyelesaian umum (lengkap) dari persamaan diferensialorde dua

    tak homogen di atas adalah

    || atau

    ||

    Latihan 4

    A. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial orde dua tak

    homogen berikut ini!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    64/84

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    65/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 65

    dengan apercepatan.

    Pada permukaan bumi, massa mdihubungkan dengan bobot W oleh W = mgdengang

    percepatan gravitasi bumi.

    Contoh:

    Mobil yang sedang melaju dengan kecepatan 144 km/jam tiba-tiba direm,

    mengakibatkan percepatan negatif konstan 10 m/det2, berapa lamakah mobil itu akan

    berhenti dan berapa jarak yang ditempuh mobil sampai berhenti ?

    Jawab:

    Misalnya jarak tempuh mobil setelah direm pada waktu t detik adalahy(t). Waktu dan

    posisi saat mobil di rem diasumsikan pada t = 0dany = 0. Jadi,

    Karena kecepatan mobil 144 km/jam = 40 m/det, kecepatan awal mobil

    Selanjutnya, percepatan mobil diartikan sebagai turunan kedua yaitu

    (3.3)Dengan demikian, model matematika masalah tersebut adalah

    dengan syarat awal Persamaan (3.3) merupakan persamaan diferensialorde dua tak homogen. Jika

    diselesaikan dengan cara seperti pada subbab sebelumnya diperoleh persamaan

    karakteristik sehinggapenyelesaian homogennya adalah . Jikaintegral khususnya diperoleh dengan metode koefisien tak tentu, pemisalan untuknya

    adalah

    sehingga . Oleh karena itu, . Jadi,penyelesaian umumnyaadalah

    Dengan mensubstitusikan syarat awal pada penyelesaian umum, diperoleh dan B

    sehingga diperoleh penyelesaian khusus

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    66/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 66

    Persamaan diferensialorde dua tak homogen(3.3) dengan nilai dapatdiselesaikan dengan integral langsung. Cara ini akan memberikan penyelesaian khusus

    yang sama.

    Ketika mobil berhenti , turunan pertama penyelesaian khusus memberikanpersamaan dan diperoleh Jadi, mobil hanya bergerak selama4 detik setelah direm dan jarak tempuh setelah direm adalah .

    b. Lenturan Batang

    Sebuah batang datar (horisontal) yang diletakan pada sumbu xsistem koordinatxydan

    ditumpu dengan berbagai cara akan melentur akibat pengaruh beban tegak. Kurva

    lenturan (deflection curve) batang yang dinamakan kurva elastik (elastic curve)

    diberikan olehy=f(x) denganydiukur positif ke arah bawah. Kurva ini ditentukan dari

    persamaan

    denganMmomen lintas di xdan besarnya sama dengan jumlah aljabar momen semua

    gaya ke satu sisi x. Momen ini positif untuk gaya dalam arah positif dan sebaliknya

    negatif.

    Untuk lenturan kecil,yjuga kecil dan persamaan hampiran berikut ini digunakan.

    BesaranEIdisebut ketegaran lentur (flexural rigidity) dan umumnya konstan. Eadalah

    modulus YoungdanIadalah momen inersia penampang batang terhadap sumbunya.

    Contoh:

    Suatu batang yang panjangnya L ditopang pada kedua ujungnya. Tentukan a. lenturan

    jika batang memiliki berat konstan sebesar W per satuan panjang, b. lenturan

    maksimum!

    x Lx

    G.13 Batang yang Ditopang pada Kedua Ujungnya

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    67/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 67

    Jawab:

    a. Berat total batang adalah WL sehingga setiap ujungnya menumpu berat WL.

    Misalnya, x jarak dari ujung kiri A pada batang. Momen lentur M pada x

    ditentukan oleh gaya pada sebelah kirix.

    1. Gaya WL di A memiliki momen WLx.

    2. Gaya berat batang ke sebelah kirixsebesar Wxdan momen Wx(x/2) = Wx2

    Dengan demikian, jumlah momen lentur dixadalah Wx2 WLx. Jadi,

    EIy = Wx2 WLx.

    Penyelesaian persamaan ini terhadap syarat batasy(L/2) = 0 dany(0) = 0 adalah

    b. Karena momen lentur di sebelah kananxadalah

    maka lenturan maksimum terjadi padax = L/2, yaitu 5WL4/384EI.

    Latihan 5

    1. Sebuah mobil mencapai kecepatan 80 km/jam, tanpa kecepatan awal. Jika

    percepatannya konstan, berapakah jarak yang ditempuh dalam waktu 10 menit?

    2. Sebuah bola menggelinding di permukaan tanah dengan kecepatan awal 35

    kaki/detik. Jika bola mengalami perlambatan sebesar 7 kaki/detik2, berapakah

    jarak tempuh bola hingga berhenti?

    3. Sebuah batang dengan panjang L, salah satu ujungnya ditanam ke dalam dinding

    secara mendatar dan pada ujung lainnya bekerja sebuah gaya sebesar W.Tentukanlah

    a. lenturannya,

    b. lenturan maksimum jika berat batang diabaikan!

    4. Sebuah batang dengan panjang L ditumpu pada ujung-ujungnya dan diberi

    beban sebesar W kg pada bagian tengahnya. Tentukanlah

    a. lenturannya,

    b. lenturan maksimum jika berat batang diabaikan!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    68/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 68

    5. Sebuah batang dengan panjang L dan berat w kg/m ditumpu pada ujung-

    ujungnya. Tentukanlah

    a. lenturannya,

    b. lenturan maksimum!

    6.

    Sebuah batang dengan panjang 2.500 mm diberi beban pada ujungnya sebesar

    15 N. Tentukanlah lenturan maksimumnya jika momen inersia batang

    85.000.000 mm4dan modulus elastisitasnya 200 N/mm2!

    7. Sebuah batang dengan panjang 10.000 mm diberi beban secara merata sebesar

    15 N/mm. Tentukan persamaan lenturan dan lenturan maksimumnya jika

    momen inersia batang 98.000.000 mm4dan modulus elistisitasnya 300 N/mm2!

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    69/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 69

    Rangkuman

    1. Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Satu

    Penyelesaian persamaan diferensial adalah persamaan berbentuk atauberbentuk , dengan C konstanta. Metode penyelesaian persamaandiferensial orde satu dapat dilihat pada tabel berikut ini.

    Tabel 3 Rangkuman Metode Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Satu

    Metode dan Bentuk Umum

    Persamaan Diferensial Orde Satu

    (1)

    Penyelesaian

    (2)

    Keterangan

    (3)

    1. Persamaan dengan variabelterpisah

    Lakukan pemisahan variabel,kemudian integralkan.

    Lihat subbab

    3.2.1

    2. Persamaan yang direduksi

    menjadi persamaan dengan

    variabel terpisah

    a. Substitusi dengan dan

    b. Selesaikan dengan metode

    pemisahan variabel

    Lihat subbab

    3.2.2

    3. Persamaan diferensiallinear

    orde satu

    a. Hitunglah faktor

    pengintegralan (Fi):

    b. Hitunglah:

    Lihat subbab

    3.2.3

    (1) (2) (3)

    4. Persamaan bernoulli

    a. Bagi persamaanbernoulli

    dengan b. Substitusi persamaan

    diferensial dengan

    Lihat subbab

    3.2.4

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    70/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 70

    dan sehingga menjadi

    persamaan diferensial linear.

    c. Selesaikan dengan metode

    faktor pengintegralan

    2. Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Dua

    Bentuk umum dari persamaan diferensial orde dua adalah

    (1)dengan dan .2.1Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Dua Homogen

    Persamaan diferensialorde dua homogen adalah persamaan (1) dengan .Persamaan ini diselesaikan dengan dua langkah, yaitu

    1. tuliskan persamaan karakteristik, yaitu

    kemudian tentukan akar-

    akarnya (,2. a. jika dan real, penyelesaian homogennya adalah ,

    b. jika dan real, penyelesaian homogennya adalah ,c. jika (bilangan kompleks), penyelesaian homogennya adalah

    Penyelesaian umum dari persamaan diferensialorde dua homogen ini adalah

    penyelesaian homogennya.

    2.2Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Dua Tak Homogen

    Persamaan diferensialorde dua takhomogen adalah persamaan (1) dengan .Penyelesaiannya adalah . Penyelesaian ini disebut juga penyelesaianumum lengkap.

    Terdapat dua metode untuk menentukan .a. Metode Koefisien Tak Tentu

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    71/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 71

    Untuk memperoleh dengan metode koefisien tak tentu, perhatikan pada ruaskanan persamaan diferensial orde dua tak homogen dan tabel 2 pada subbab 3.4.2

    Bentuk umum dari

    adalah pemisalan untuk integral khusus

    . Jika telah

    ditentukan bentuk umumnya, selanjutnya bentuk umum ini dihitung turunan pertamadan turunan keduanya. Setelah itu, hasilnyadisubstitusikan pada persamaan

    diferensialorde dua tak homogen sehingga diperoleh yang sesungguhnya.b. Metode Variasi Parameter

    Integral khusus pada metode variasi parameter diperoleh dengan langkah-langkah

    sebagai berikut

    1. hitung determinan Wronski dari penyelesaian homogen. Misalnya penyelesaian

    homogennya adalah , maka determinan Wronskinyaadalah 2.

    hitung Integral Khusus, yaitu

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    72/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 72

    BAB IV

    TRANSFORMASI LAPLACE

    Tujuan Pembelajaran Umum:1. Mahasiswa mampu memahami konsep trasformasi Laplace dan tujuan khusus

    definisi transformasi Laplace;

    2. Mahasiswa mampu memahami konsep sifat linier transformasi Laplace dan

    menggunakan tabel standar transformasi Laplace;

    3. Mahasiswa mampu memahami perluasan transformasi Laplace dan menggunakan

    tabel perluasan transformasi Laplace;

    4. Mahasiswa mampu memahami invers transformasi Laplace dan turunan trasformasi

    Laplace;

    Tujuan Pembelajaran Khusus:1. Mahasiswa mampu menyelesaikan trasformasi Laplace dengan menggunakan

    definisi dan sifat linier transformasi laplace;

    2. Mahasiswa mampu menghitungnya menggunakan teorema dasar kalkulus yaitu

    integral tak wajar;

    3. Mahasiswa mampu menyelesaikan perluasan transformasi Laplace dengan

    menggunakan tabel dan sifat linier transformasi Laplace;

    4. Mahasiswa mampu menghitungnya menggunakan teorema dasar kalkulus yaitu

    integral tak wajar;

    5. Mahasiswa mampu menyelesaikan invers trasformasi Laplace dengan menggunakan

    tabel transformasi Laplace, perluasan tabel trasformasi Laplace;6. Mahasiswa mampu menghitungnya menggunakan teorema dasar kalkulus yaitu

    integral tak wajar;

    7. Mahasiswa mampu menyelesaikan persamaan diferensial dengan menggunakan

    transformasi Laplace;

    8. Mahasiswa mampu menghitungnya menggunakan teorema dasar kalkulus yaitu

    integral tak wajar;

    4.1 Definisi Transformasi LaplaceMisalkan f (t) adalah fungsi waktu dengan t 0 bila dikalikan dengan e-st, dengan

    s>0kemudian diintegralkan terhadap peubah t mulai dari 0 sampai dengan tak

    hingga bila hasilnya ada disebutF(s).

    F(s) = (f (t)) = 0

    ( ) stf t e dt

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    73/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 73

    4.2 Sifat Linear Transformasi Laplace

    (1) [k f(t)] = k [(f(t))]

    (2) (f(t) + h (t) - g (t)) = (f(t) + (h(t) - (g(t))

    Contoh soal:

    1. Jika f(t)=1

    (f(t) ) = 0

    ( ) stf t e dt

    Sehingga((1) )= 0

    (1) ste dt

    = 0

    lim 1a

    st

    ae dt

    =0

    limst a

    a

    eI

    s

    =

    . .0

    lims a s

    a

    e e

    s s

    =. 0

    1 1

    . .s

    s e s e

    =. 0

    1 1

    . .ss e s e

    =1

    0s

    Jadi ((1) )=1

    s

    2 . Jika f(t)=k, k=konstanta

    (f(t))= 0

    ( ) stf t e dt

    (k)= 0

    ( ) stk e dt

    = 0

    lim

    a

    st

    ak e dt

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    74/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 74

    =.

    0

    lim

    a

    s t

    ak e dt

    =

    1

    .k s

    Jadi ((k) ) =k

    s

    3.Jika f(t)=eat

    .0

    . s tf t f t e dt

    . . .0

    .a t a t s t e e e dt

    . ( )0

    .a t s a t e e dt

    =( )

    0

    lima

    s a t

    ae dt

    =( )

    0lim

    ( )

    s a t a

    a

    eI

    s a

    =

    ( ) ( )0

    lim( ) ( )

    s a a s a

    a

    e e

    s a s a

    =( ) ( )0

    1 1lim

    ( ) ( )s a a s aa s a e s a e

    =( ) ( )0

    1 1

    ( ) ( )s a s as a e s a e

    = 1

    0s a

    Jadi (eat) =

    1

    s a

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    75/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 75

    Tabel 4 Transformasi Laplace

    No. f (t) ( f (t))

    1 11s

    2 k

    k

    s

    3 eat

    1

    s a

    4 e-at

    1

    s a

    5 t1 2

    1!

    s

    6 t2 3

    2!s

    7 tn ( 1)

    !n

    n

    s

    8 sin (at) 2 2a

    s a

    9 cos( at)2 2

    s

    s a

    10 sinh (at) 2 2a

    s a

    11 cosh (at)2 2

    s

    s a

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    76/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 76

    Contoh soal:

    01.(e2t

    + sin 4t - cos h 2t )

    = (e2t

    ) + (sin 4t) - (cosh 2t)

    =2 2 2 2

    1 4

    2 4 2

    s

    s s s

    =2 2

    1 4

    2 16 4

    s

    s s s

    02. (10 sin 4t .cos 2t )

    = (5.(2sin 4t.cos 2t))

    = 5.(2sin 4t.cos 2t)

    = 5.(sin 6t+sin 2t)

    =5. (sin 6t) + 5.(sin 2t)

    =2 2 2 2

    6 25. 5.

    6 2s s

    2 2

    30 10

    36 4s s

    03. (6sin2

    (10t))

    = (-3(-2sin2

    (10t))

    = -3(-2sin2

    (10t))

    = -3(cos(20t)-1)

    = -3(cos 6t) + (3)

    =2 2

    33( ) ( )

    6

    s

    s s

    =2

    3 3( ) ( )

    36

    s

    s s

    Latihan Soal

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    77/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 77

    Tentukan nilai dari Transformasi Laplace di bawah ini :

    01. (4e-7t

    - 5 sinh( 3t) + 5 cos (2t))

    02. ((6 - 3 cos

    2

    (4t))

    03. ((8 + sin (10t)) (2 - 4 cos (2t))

    04. (6sin2

    (10t)-20 cos2(4t))

    05. ((4+sin (3t)) (2cos (8t))

    06. ((10-4 cos (6t)) (2 sin (2t))

    07 (2+10 sin (6t))2

    08. (4sin(4t)+2 cos (3t))2

    09. (20 cos2(6t) + 10 sin

    2(4t))

    10.(6 sin (4t )+ 2 cos (6t)) (2sin (2t)

    4.3 PerluasanTransformasiLaplace

    Jika F(s) = ( f(t)) = 0

    ( ) stf t e dt

    F(s-a) = . .0

    . ( ) . ( )a t a t st e f t e f t e dt

    F(s+a) = . .0

    . ( ) . ( )a t a t st e f t e f t e dt

    Tabel 5 Perluasan Transformasi Laplace

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    78/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 78

    No. f(t) (1. . .a t ne t

    1

    !

    ( )nn

    s a

    2. . 1.a te t

    2

    1!

    ( )s a

    3. . 2.a te t

    3

    2!

    ( )s a

    4. . .sinh( )a te ct

    2 2( )

    c

    s a c

    5. . .cosh( )a te ct

    2 2( )

    s

    s a c

    6. . cosh( )a te ct

    2 2( )

    s

    s a c

    7. . sin( )a te ct

    2 2( )

    c

    s a c

    8. . cos( )a te ct

    2 2( )

    s

    s a c

    Contoh soal perluasan transformasi Laplace

    Tentukan nilai Transformasi Laplace di bawah ini :

    01.

    02.

    =

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    79/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 79

    ==

    =

    =

    Tentukan nilai Transformasi Laplace di bawah ini :

    02.

    =

    = =

    Latihan soal perluasan transformasi Laplace.

    Tentukan nilai Transformasi Laplace di bawah ini :

    1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

    9. 10. 4.4 Invers Transformasi Laplace

    Jika (F(t)) = F (s)

    (F(t)) = -1(F(s))

    Contoh 1: Jika (e2t

    ) =

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    80/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 80

    e2t= -1(

    )

    Tentukan nilai Transformasi Invers Laplace di bawah ini :

    2. -1( + - ) =

    -1(

    + -1 - -1 ) =8

    -1(

    + 3-1 - 4 -1 ) =Tentukan nilai Transformasi Invers Laplace di bawah ini :

    3. -1(

    ) = -1(

    )= 8

    -1(

    )

    Latihan soal

    Tentukan nilai Transformasi Invers Laplace di bawah ini :

    1. -1

    (

    +

    -

    ) =

    2. -1( + - ) =3.

    -1(

    +

    -

    ) =

    4. -1

    (

    +

    -

    ) =5.

    -1(

    +

    -

    ) =

    6. -1

    (

    ) =7 .

    -1(

    ) =

    8. -1( ) + -1( ) =

    9. -1

    (

    ) + -1(

    ) =10.

    -1() - -1(

    ) =

    4.5 Turunan Transformasi Laplace

    8.e2t

    .cos 3t

    8 e4t + 3 sin 4t - 4

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    81/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 81

    Jika F(s) = ( f(t)) = ' ' .

    0

    . .s ty y e dt

    Selesaikan dengan integral parsial dengan. .s tu e .. .s tdan du se dt ' .dv y dt .dan v y

    Sehingga ' ' .0

    . .s ty y e dt

    ' ' .0

    lim . .a

    s t

    ay y e dt

    ' . .0

    0

    lim[ ( ) ] lim .( ) .aa

    s t s t

    a ay y e I y se dt

    ' .. 00

    lim( ) . .a

    s t

    s ta

    yy I s y e dt

    e

    ' . 0lim[( ) ( )] [ ( )].s aa

    y yy s y

    e e

    ' [(0) ( )] [ ( )].y y s y

    '

    [ ( )] .y s y y

    Jika F(s) = ( f(t)) = .

    0

    '' ''. .s ty y e dt

    Selesaikan dengan integral parsial dimana. .s tu e .. .s tdan du se dt '' .dv y dt . 'dan v y

    Sehingga .

    0

    '' ''. .s ty y e dt

    .

    0

    '' lim ''. .a

    s t

    ay y e dt

    . .0

    0

    '' lim[ '( ) ] lim '.( ) .aa

    s t s t

    a ay y e I y se dt

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    82/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 82

    .. 00

    ''' lim( ) ( '. ).

    as t

    s ta

    yy I s y e dt

    e

    . 0' '

    '' lim[( ) ( )] [ ( ) ].s a

    a

    y yy s s y y

    e e

    2'' [(0) ( ')] [ ( ) ].y y s y sy

    2'' ( ) '.y s y sy y

    Tabel 6 Turunan Transformasi Laplace

    No. F (t) ( F(t))

    1'y

    ' ( ) .y s y y

    2 ''y

    2'' ( ) '.y s y sy sy

    3'''y

    3 2''' ( ) . ' ''y s y s y sy y

    4''''y

    4 3 2'''' ( ) ' '' '''.y s y s y s y sy y

    Contoh Soal

    01.

    Tentukan solusi dari persamaan diferensialberikut dengan menggunakan

    transformasi laplace, dari '' .y y t ,dengan y(0) = 1dan '(0) 2y

    Ruas kiri dan ruas kanan dinyatakan dalam fungsi laplace

    ( '' ) ( ).y y t

    ( '') ( ) ( ).y y t

    2

    2

    1( ) (0) '(0) ( )s y sy y y

    s

    2

    2

    1( ) (1) ( 2) ( )s y s y

    s

    2

    2

    1( 1) ( ) 2s y s

    s

    2 2 2 2

    2 1( )

    1 1 ( 1)

    sy

    s s s s

    1 1 1 1

    2 2 2 2

    2 1[ ( )] [ ] [ ] [ ]

    1 1 ( 1)

    sy

    s s s s

    1 1 1

    2 2 2 2

    2 1( ) [ ] [ ] [ ]

    1 1 ( 1)

    sy

    s s s s

  • 7/21/2019 File Dari Pak Adolf

    83/84

    Matematika Terapan 2 untuk Jurusan Teknik Sipil 83

    1 1 1 1

    2 2 2 2

    2 1 1( ) [ ] [ ] [ ] [ ]

    1 1 ( 1)

    sy

    s s s s

    cos( ) 2sin( ) sin( )y t t t t

    cos( ) 3sin( )y t t t

    Latihan soal

    Tentukan solusi dari persamaan diferensial ber