Filariasis

3
FILARIASIS Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria. Penyakit ini menampakkan gejala demam berulang dan peradangan kelenjar limfe. Pada tingkat lanjut akan terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar limfe dan dapat menimbulkan pecahnya saluran pada area penyumbatan tersebut sehingga akan menimbulkan gejala elephantiasis (kaki gajah) Filariasis banyak berjangkit secara endemic di daerah-daerah dataran rendah. Di Indonesia terdapat 3 spesies filaria yang penting, yakni : 1. Brugia malayi 2. Brugia timori 3. Wuchereria bancrofti Vektor penular penyakit filarial diantaranya sebagai berikut : Brugia malayi Brugia timori Wuchereria bancrofti Mansonia uniformis Mansonia Indiana Mansonia annulata Anopheles barbirostris, dll Culex fatigans Anopheles farauti Anopheles

description

Tugas

Transcript of Filariasis

FILARIASIS

Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria. Penyakit ini menampakkan gejala demam berulang dan peradangan kelenjar limfe. Pada tingkat lanjut akan terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar limfe dan dapat menimbulkan pecahnya saluran pada area penyumbatan tersebut sehingga akan menimbulkan gejala elephantiasis (kaki gajah)

Filariasis banyak berjangkit secara endemic di daerah-daerah dataran rendah. Di Indonesia terdapat 3 spesies filaria yang penting, yakni :

1. Brugia malayi

2. Brugia timori

3. Wuchereria bancrofti

Vektor penular penyakit filarial diantaranya sebagai berikut :

Brugia malayiBrugia timoriWuchereria bancrofti

Mansonia uniformis

Mansonia Indiana

Mansonia annulata

Mansonia dives

Anopheles barbirostris, dllAnopheles barbirostris, dllCulex fatigans

Anopheles farauti

Anopheles subpictus

Anopheles aconitus, dll

Mengingat banyaknya jenis nyamuk yang dapat menularkan filaria, maka upaya pemberantasan penyakit filaria harus selalu diimbangi dengan upaya pemberantasan nyamuk maupun sarang nyamuknya. Dengan demikian akan dapat memutuskan siklus hidup dari filaria.

Upaya pemberantasan vector penular harus didahului dengan identifikasi jenis nyamuk yang berperan sebagai vector pada daerah tersebut, selanjutnya baru dicermati sifat bionomik dari jenis nyamuk sehingga dapat ditentukan upaya pemberantasan yang tepat.

SIKLUS HIDUP

1. Tuan rumah adalah manusia yang merupakan hospes definitive. Larva infektif akan masuk kedalam tubuh manusia saat nyamuk yang membawa filaria menghisap darah manusia. Larva infektif tersebut akan menuju pembuluh limfe dan kelenjar limfe. Dalam waktu kurang lebih 1 tahun larva akan menjadi matang. Dalam waktu 3 tahun akan menjadi cacing dewasa (makrofilaria) dan selanjutnya akan menghasilkan mikrofilaria yang dikeluarkan secara bertahap ke aliran darah.

2. Pada saat nyamuk menghisap darah manusia, mikrofilaria masuk ke dalam tubuh nyamuk. Dalam beberapa jam mikrofilaria akan berubah menjadi infektif dan akan masuk dalam abdomen nyamuk sampai ke probocisnya.

DIAGNOSA LABORATORIUM

Sampel pemeriksaan laboratorium : Darah

Jenis pemeriksaan : Pembuatan sediaan tetes tebal dengan pewarnaan

Giemsa dan diperiksa secara mikroskopis.

Penegakan diagnosa

: Ditemukannya mikrofilaria dari sediaan yang

diperiksa