fiks pembahsan

4
F. Pembahasan Pada praktikum taksonomi tumbuhan tingkat rendah kali ini, kami mengamati beberapa objek, yaitu lichen, jamur pada tempe, jamur pada oncom dan jamur merang. Pada lichen, kami mengamati lapisan-lapisan yang menyusun tubuh pada lichen. Sedangkan pada kelompok fungi (jamur), kami mengamati hifa, sporangium, gametangium dan bentuk lainnya yang menyusun struktur fungi ini. Pada lichen ini terdapat simbiosis antara alga dan fungi. Alga menyediakan makanan bagi fungi. Sianobakteri pada lichen akan memfiksasi nitrogen dan menyediakan nitrogen organik. Fungi menyediakan lingkungan fisik yang sesuai untuk pertumbuhan bagi alga. Lichen sendiri tersusun dengan lapisan-lapisan yang terdiri dari lapisan hifa jamur yang sangat dominan, dan lapisan alga yang berwarna hijau yang terletak di bawah korteks atas. Lapisan thallus untuk tempat fotosintesa disebut lapisan gonidial sebagai organ reproduksi. Sedangkan pada korteks bawah ini sering berupa sebuah akar (rhizines), fungsi rhizines untuk melekatkan liken di batu-batuan dan ranting serta berguna untuk mengabsorbsi makanan. Serta terdapat soredia, soredia adalah kumpulan hifa kecil dengan alga yang tertanam didalamnya, dimana berfungsi sebagai reproduksi aseksual. Pada saat kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dan kami bandingkan dengan referensi yang kami dapat, kami menemukan struktur lapisan alga dan lapisan hifa fungi yang terlihat kurang jelas. Bentuk lainnya seperti soredia dan rhizines kami belum bisa menemukannya. Kesulitan saat mengamati

Transcript of fiks pembahsan

Page 1: fiks pembahsan

F. Pembahasan

Pada praktikum taksonomi tumbuhan tingkat rendah kali ini, kami mengamati

beberapa objek, yaitu lichen, jamur pada tempe, jamur pada oncom dan jamur merang.

Pada lichen, kami mengamati lapisan-lapisan yang menyusun tubuh pada lichen.

Sedangkan pada kelompok fungi (jamur), kami mengamati hifa, sporangium,

gametangium dan bentuk lainnya yang menyusun struktur fungi ini.

Pada lichen ini terdapat simbiosis antara alga dan fungi. Alga menyediakan makanan

bagi fungi. Sianobakteri pada lichen akan memfiksasi nitrogen dan menyediakan nitrogen

organik. Fungi menyediakan lingkungan fisik yang sesuai untuk pertumbuhan bagi alga.

Lichen sendiri tersusun dengan lapisan-lapisan yang terdiri dari lapisan hifa jamur yang

sangat dominan, dan lapisan alga yang berwarna hijau yang terletak di bawah korteks atas.

Lapisan thallus untuk tempat fotosintesa disebut lapisan gonidial sebagai organ

reproduksi. Sedangkan pada korteks bawah ini sering berupa sebuah akar (rhizines), fungsi

rhizines untuk melekatkan liken di batu-batuan dan ranting serta berguna untuk

mengabsorbsi makanan. Serta terdapat soredia, soredia adalah kumpulan hifa kecil dengan

alga yang tertanam didalamnya, dimana berfungsi sebagai reproduksi aseksual. Pada saat

kami melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dan kami bandingkan dengan

referensi yang kami dapat, kami menemukan struktur lapisan alga dan lapisan hifa fungi

yang terlihat kurang jelas. Bentuk lainnya seperti soredia dan rhizines kami belum bisa

menemukannya. Kesulitan saat mengamati lichen ini, ketika memotong horizontal

menggunakan gabus untuk dijadikan preparat, struktur lichen yang tidak lebar dan

keterbatasan waktu untuk mengamati lichen ini. Kami juga tidak bisa membedakan jenis

satu lichen dengan jenis lichen yang lainnya.

Pengamatan jamur pada tempe, berwarna putih karena pertumbuhan miselium

(anyaman hifa) jamur yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang

memadat. Hifa jamur tempe terlihat seperti kapas dan tidak bersekat berarti mengandung

banyak inti dan disebut senositikmemilki. Tahapan seksual dalam badan buah

makroskopik, atau askokarpus. Gametangium adalah hasil fusi hifa (+) dengan hifa (-)

sebagai tanda reproduksi seksualnya. Proses reproduksi Rhizopus sp. dalam bentuk

zygospora diawali dengan dua gametangia, melebur kemudian akan berkembang menjadi

zigot, selanjutnya dindingnya akan menebal dan berubah menjadi zygospora. Pengamatan

yang kami lakukan, kami mendapati gambar berupa sporangium dan sporangiophore

Page 2: fiks pembahsan

(tangkai sporangium) seperti pada sumber referensi yang kami dapat. Tetapi kami tidak

menemukan bentuk gamengatangium yang strukturnya sedikit membengkak. Kami

kesulitan menemukan gambar anatomi jamur rhizopus secara kesuluruhan. Terutama pada

gametangiumnya, hal ini kami duga karena umur jamur rhizopus ini masih sangat muda,

sehingga memungkinkan belum mengadakan reproduksi seksual.

Pada pegamatan jamur yang ada dioncom. Hifa bersekat. Pembiakan secara vegetative

dengan konidia. Konidianya ini yang berwarna kuning kemerah-merahan di permukaan

oncom. Kami belum bisa menemukan askospora dan askokarpnya. Askospora adalah alat

perkembangbiakan secara generative dari jamur golongan ascomycetes. Askospora

dibentuk di dalam askus. Askus-askus dilindungi tubuh buah yang disebut askokarp.

Pengamatan pada mikroskop, kami hanya menemukan serabut-serabut hifa fungi. Struktur

anatomi yang lain seperti pada referensi yang kita dapat, tidak bisa kita dapatkan. Kami

mengalami kesulitan saat membuat preparat. Setelah dicoba berkali-kali dan waktu yang

sangat terbatas, maka dari itu kita hanya bisa mendapatkan gambar tumpukan hifa fungi

saja.

Pada jamur merang, jamur ini terlihat sangat jelas bentuknya

dibandingkan dengan jamur pada temped an oncom. Jamur ini memiliki

volva atau cawan berwarna cokelat muda yang awalnya merupakan

selubung pembungkus tubuh buah saat masih stadia telur. Hifa jamur

merang bersekat. Secara makroskopik, jamur ini mempunyai basidiocarp (tubuh buah)

yang terbentuk di luar pada ujung atau sisi basidium, berbentuk seperti payung atau

lembaran yang berlekuk. Pada bagian bawah tudung, ditemukan lembaran-lembaran yang

merupakan tempat terbentuknya basidium yaitu alat reproduksi generatif berupa sel

haploid penghasil spora untuk golongan Basidiomycetes Namun, Pada

pengamatan ini kami tidak menemukan basidiospora. Seperti yang

kami bandingkan dengan referensi yang kami dapat, yang terlihat

hanyalah sel-sel yang menumpuk dan tidak terlihat hifa atau pun spora.

Hal ini dikarenakan kami kesulitan untuk membuat preparat yang tipis,

sehingga hasil yang diperoleh terlihat seperti ini. Berdasarkan referensi

gambar basidiospora pada jamur merang sebagai berikut: terdapat

basidium yang menghasilkan 4 basidiospora sterigmata yang berfungsi

untuk menyangga spora pada ujung basidium. Basidium dihasilkan dari

Page 3: fiks pembahsan

pembelahan karogami pada proses meiosis. Spora merupakan alat

perkembangbiakan jamur.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Jamur Basidiomycotina.. uad.ac.id/maykomarawati/files/.../ Volvariella - volvacea e-

ppt.ppt. Diakses pada 19 Okt 2012, pukul 14.31 WIB

Anonim. Subdivision Basidiomycotina.

http://hiddenforest.co.nz/fungi/class/basidiomycotina.htm. Diakses pada 19 Oktober

2012, pukul 16.21 WIB

Campbell. N. A.et all. 2003. Biologi jilid II (Terjemah). Jakarta: Erlangga

Hidayat, Muhammad Agung. FERMENTASI ASAM LAKTAT OLEH Rhizopus oryzae.

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/46291/G06mah.pdf?

sequence=1Diakses pada 20 Oktober 2012, pukul 20.21 WIB

Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: GADJAH MADA

UNIVERSITY PRESS