FF EXO
-
Upload
mustika-cahya-p -
Category
Documents
-
view
27 -
download
0
description
Transcript of FF EXO
Member - Exactly the same - Chaniebaekki13 Juli 2014 pukul 15:41
Tittle : Exactly the same
Author : Chaniebaekki ^3^
Main cast : Byun Baekhyun ^^
Pairs : ….. Secret
Genre : Romance, Hurt/Comfor and Little Fantasy
Disclmair : Exo Milik Tuhan
Rate : T<p> </p><p> </p> Summary : Aku tak tau apakah aku bermimpi saat melihatnya, tapi
sungguh, sosok itu sama persis dengan nya, aku.. aku mencintai sosok itu walau tak
mengenalnya, karna aku merasa sudah sangat dekat dengannya dimasa lalu..
♥ HAPPY READING!!♥
Seorang pria mungil nampak berlari tergesa saat dirinya merasa ada seseorang yang mengintai dan
menguntit nya sejak ia pulang dari tempatnya bekerja, keringat sudah mulai mengucur disaat dirinya
merasakan orang itu semakin dekat dengan nya, degup jantung pria mungil itu sudah tak terkontrol
dan seakan hendak melompat dari dalamnya, pria mungil itu mulai melambat berlari saat dirasanya
persendian nya melemas dan nafas nya yang hamper habis, hingga saat dimana pria mungil itu
benar-benar sudah tak bisa lagi meneruskan larinya, ia pun terjatuh dengan kedua lututnya yang
mendarat sempurna di aspal keras itu.
“Hiks … appoyoo~” isaknya saat merasakan daerah lututnya yang begitu perih, pria mungil itu
bermaksud bangkit saat pendengarannya kembali menangkap derap langkah seseorang yang mulai
mendekat
Berulang kali ia terjatuh saat ingin bangkit, namun niatnya tak luntur karna takut lebih menguasainya
saat ini membuatnya rela menahan perih yang luar biasa di daerah lututnya, dengan kekuatan yang
seadanya pria mungil itu mulai kembali berlari kecil dengan langkah terseret dan sedikit pincang, dia
menangis sepanjang jalan, dia tak memikirkan jika orang itu hampir atau malah sudah didekatnya,
yang difikirkan nya sekarang adalah bagaimana caranya agar dia bisa cepat sampai kerumah
tercintanya.
“Hiks…hikss huweeee~ aku sudah tak sanggup hiks.” tangisnya pecah seketika tubuhnya limbung di
depan pagar kontrakannya dan kakak tercinta nya, pria mungil itu terbaring lemah di depan pagar
kontrakannya dengan kesadaran yang nyaris menghilang.
“Hiks hiks.. Hyungie-yaa hiks tolong akuu..” racaunya hingga tak sadarkan diri sepenuhnya.
Tepat disaat si pria mungil jatuh tak sadarkan diri dengan wajah pucatnya, dari balik pohon tepat
didepan kontrakan nya, terlihat sesosok pria tampan dengan tinggi yang menjulang dan kulit seputih
susu berjalan menghampiri tubuh si pria mungil yang terbaring lemah di aspal, si pria tampan
perlahan berjongkok dan memandangi sosok itu dengan seksama.
“Baekhyunie..” Lirih pria tampan itu dengan satu tangan nya yang terulur untuk mengelus pipi putih
si pria mungil, pria tampan itu menarik kembali tangan nya saat dari kejauhan dia melihat cahaya
mobil yang sangat menyilaukan, reflek ia mendelik dan kemudian menghilang seperti tertelan angin
malam membiarkan sosok mungil itu terbaring lemah.. sesaat.
..♥.. …Baek ..♥..
Wajah cantik itu nampak terlihat cemas, dia mondar mandir di depan sebuah kamar berwarna soft
pink dengan miniature love dimana-mana, pria cantik itu nampak gusar karna adiknya sedang
diperiksa didalam sana, dia ingin sekali masuk dan menemani adik tercinta nya saat diperiksa,
hanya saja dia terlalu takut untuk mendengar langsung penjelasan dokter didalam sana.
Beberapa menit berlalu si pria cantik tak kunjung tenang dan terus gelisah karna dokter yang
memeriksakan adiknya tak kunjung keluar, dia terus resah dengan keringat yang membanjiri
wajahnya.
“Luhan!! Hosh hosh..” luhan pria cantik itu sontak menoleh dan langsung membelalak, dia menangis
sejadi-jadinya saat sudah berhasil menerjang tubuh tinggi menjulang itu dengan pelukan yang
sangat erat.
“Hiks hikss.. kris, baekki ada didalam hiks aku takut terjadi sesuatu yang hiks buruk padanya hikss!!”
tangisnya pecah, Luhan mencengkram kuat kerah kemeja Kris.
“Hushh tenanglah baby, aku yakin baekki akan baik-baik saja didalam..” ucap kris menenangkan
kekasihnya yang terus saja menangis seolah adiknya ‘Baekhyun’ sedang dalam masa-masa kritis.
Cklek
Bersamaan dengan ucapan terakhir kris, pintu kamar baekhyun pun terbuka memperlihatkan pria
berjas putih dan berkaca mata yang nampak tersenyum tipis melihat adegan berpelukan kris dan
luhan.
“Eehemm luhan-ssi..” Tegur sang dokter, reflek luhan melepas pelukan nya dan berlarih menghadap
sang dokter yang berwajah ‘Angel’ itu dengan wajah miris yang menyedihkan.
“Dokter, bagaimana keadaan adik saya? Dia baik-baik saja kan dok? Hiks..” Tanya luhan dengan
kedua tangan bertaut tak sabar, kris yang diam sejak pintu terbuka perlahan mendekati kekasihnya
dan merangkul erat kekasih cantik nya itu.
“Jadi begini.. Baekhyun-ssi baik-baik saja, namun dia seperti mengalami trauma kecil, saat saya
sedang memeriksanya, dia terus saja mengigau ketakutan, namun tadi saya sudah menyuntikan
obat penenang, biarkan beliau beristirahat sampai besok..” tutur dokter tersebut yang bernama
Leeteuk, luhan bingung harus berekspresi apa, dia hanya diam dan berfikir tentang kenapa? Dan
bagaimana bisa adiknya mengalamai trauma.
‘apa yang terjadi sebenarnya?’ Tanya luhan dalam hati.
Kris memandang kasihan kekasihnya, ia pun memeluk erat pinggang sempit sang kekasih dengan
kecupan kecil di pucuk kepala luhan bermaksud menenangkan, kris menoleh pada leeteuk yang
tersenyum ke arahnya.
“Terima kasih leeteuk-ssi, kau boleh pergi..” suruh kris yang mendapat anggukan dari leeteuk.
♥..♥ ..Baek ♥..♥
Pria manis yang menggeliat di dalam selimut bermotif strawberry nya nampak tengah berusaha
keluar dari dalam selimut, entah kenapa pemandangan saat ini tak bisa dibilang wajar karna yang
kita tau Baekhyun pria mungil itu tengah sakit dan nampak mengalami kelelahan yang serius tadi
malam.
“HUAAAAAA!!! Hyungieee-ya tolong keluarkan aku dari selimut ini!! Ckckk..” teriaknya rusuh, dia
terus saja berusaha keluar dari jeratan selimut yang sangat menyebalkan menurutnya
Si pria cantik yang nampak berlari kacau dengan apron yang sudah tak beraturan di pinggannya
nampak gelagapan mendengar sang adik berteriak, dengan tendangan mautnya dia berhasil masuk
ke kamar sang adik dengan corak pink dimana-mana, dia melihat di atas ranjang sana sang adik
sedang berjuang melawan (?) keganasan selimut hangat, dengan dengusan kesal karna luhan yang
sudah hampir mati mendengar teriakan adiknya yang berteriak hanya karna selimut, oke itu
memalukan.
“ck baekki kau memalukan berteriak hanya karna selimut kesayanganmu ini..” Kesal luhan menarik
paksa selimut yang menjadi teriakan tidak jelas adiknya, dia melipat tangan di dada dengan bibir
mengerucut sebal
Baekhyun dengan cepat duduk dan mengambil udara sebanyak yang ia bisa, pandangan nya
meneliti wajah sang kakak dengan masih menghirup udara segar yang masuk melalui jendela
kamarnya, dia menggembungkan pipinya setelah puas menghabiskan udara pagi itu, menurutnya
“Lulu hyung, ada apa dengan wajahmu?” Tanya nya polos sembari menguap dengan tangan mungil
yang setia menggaruk-garuk kepala cantiknya (?)
“masih bertanya eoh?! Ck menyebalkan! Cepat mandi dan turun ke bawah, aku sudah menyiapkan
sarapan special untukmu..” tutur luhan dengan manisnya, melupakan kekesalan nya kepada
baekhyun, luhan berjalan mendekati pintu, sebelum ia berbalik dan menatap sang adik yang
nampak menguap lebar
‘Hah.. sepertinya aku tak perlu menanyakan pasal semalam padanya, belum tepat..’ ujar luhan
dalam hati kemudian berbalik keluar dari ruangan sang adik
♥♥ …Baek ♥♥
Baekhyun duduk manis dengan luhan yang nampak telaten menaruh sarapan di piring sang adik, ia
tersenyum melihat betapa manisnya adik nya yang tengah membuat hal lucu dengan wajahnya,
setelah menyiapkan sarapan untuk baekhyun, luhan pun mengambil tempat duduk tepat di hadapan
baekhyun, dia nampak sedang berfikir dalam keheningan di pagi cerah ini
“Lulu hyung/Baekki..” keduanya tersentak karna tak berfikir akan sekompak itu, terdengar kekehan
halus dari keduanya, baekhyun berdehem kemudian menatap sang kakak
“Lulu hyung ingin bicara sesuatu?” Tanya nya dengan senyum manis, dan jangan lupakan mata nya
yang menyipit imut seperti puppy
Luhan mengangguk setelah meminum susu pagi nya, dia memandang sang adik lekat, baekhyun
mengernyit bingung melihat pandangan tak biasa dari luhan
“Kau tau kan kalau perusahaan ayah yang ada di cina sedang dalam masa-masa susah?” baekhyun
mengangguk kecil sembari memakan roti dengan selai strawberry nya, dia sudah cukup tenang
dengan pandangan luhan
“Aku akan ke cina besok, kris akan membantuku mengurus perusahaan ayah disana, dank au? ..”
Luhan menggantung ucapannya, seakan mengerti baekhyun segera meminum susunya dan
menyahut
“Lulu hyung jangan khawatirkan baekki, baekki akan baik-baik saja selama hyungie pergi..” Ucapnya
tersenyum manis, dia nampak berdiri dan membereskan piring-piring bekas sarapan mereka, luhan
menatap punggung baekhyun yang berjalan ke wastafel khawatir
“Tapi-“ ucapan luhan terpotong dengan pelukan erat baekhyun dari belakangnya, memeluk leher
sang kakak erat
“Jangan khawatirkan baekki, nanti kalau baekki kesepian baekki akan mengundang umin hyung dan
kyungie untuk menginap disini..” Luhan menghela, dia menggenggam tangan sang adik begitu erat
“Baiklah aku percaya padamu baekki..” dan mereka pun berpelukan begitu erat
♥♥ …Baek ♥♥
Baekhyun berjalan tenang di koridor yang tenang pula, sekarang masih jam 8 pagi, kuliah hari ini
baru akan dimulai jam 9 pagi dan dia dengan rajinnya datang pagi-pagi sekali untuk mendapatkan
tempat duduk paling belakang, bukan berarti dia bodoh, hanya mencoba tidak terusik, ketika
baekhyun sedang berjalan dengan sesekali bersenandung, sekelebat bayangan seperti melintas
didekatnya membuat baekhyun mau tak mau berbalik cepat untuk mengetahui siapa yang berlari
bak angin barusan
“Aisss ini kan sudah pagi, kenapa masih horror saja..” keluhnya takut sembari memegang erat tali
ranselnya, baekhyun yang tadinya berjalan tenang sekarang nampak berjalan tak sabar dengan
lirikan resah ke sekitar
“uh!! Kenapa kelasnya seakan sangat jauh!!” rutuknya dengan dengusan sebal dan takut bersamaan
Dari kejauhan, tepatnya di atas balkon kampus lantai 3 seorang pria pucat namun sialnya tampan
nampak tengah memperhatikan lekat gerak-gerik baekhyun seolah tak membiarkan pandangan nya
terlepas dari sosok mungil yang nampak berjalan cepat dengan resahnya, sang pria pucat menatap
datar baekhyun, namun penuh akan perasaan sayang yang sangat mendalam
“Baekhyunie, kau milikku.. selamanya”
[Member] MAMA | Chap 3 | ChanBaek | Jung YongHwa12 Juli 2014 pukul 19:42
ChanBaek’s SongFicts
Author : Jung YongHwa
Genre : Fantasy, Romance
Cast : Chanyeol, Baekhyun
Support Cast : EXO member
Desclaimer : Semua cast bukan punya saya, tapi cerita ini milik saya ^^
Warning : Typos everywhere
.
.
Link :
Chapter 1 -> https://www.facebook.com/notes/yaoi-fanfiction-all-about-korean-almost-exo/ff-
member-chanbaek-mama-chap-1-jung-yonghwa/756528824369729
Chapter 2 -> https://www.facebook.com/notes/yaoi-fanfiction-all-about-korean-almost-exo/ff-
member-chanbaek-mama-chap-2-jung-yonghwa/759636084059003
.
.
CHAPTER 3
Song : Don’t Go
.
.
Chanyeol melangkahkan kakinya tergesa-gesa. Sejak bel istirahat berbunyi 10 menit yang
lalu, ini yang dilakukannya. Berlari dari satu kelas ke kelas yang lain, berharap menemukan
seseorang yang ia cari.
Kini ia memasuki area kantin. Matanya menoleh ke segala penjuru ruangan yang cukup luas
itu, hatinya berkata apa yang ia cari berada di sini. Tapi, dimana?
Your small wing movements bring my attraction to you ..
Your hand gestures seem like,
You’re telling me to follow you ..
Ia berjalan tak tentu arah dengan mata yang terus memutar. Oh, ayolah, Chanyeol .. kau tak
sadar di ruangan ini sangat ramai, bagaimana jika kau me --
BRUKK
--nubruk seseorang.
“Ooh .. Ya Tuhan ..” Chanyeol meringis menatap seseorang yang bertubrukkan dengan badan
tingginya terjatuh tepat di depan kakinya. Ia merutuk dalam hati. Bodohnya kau, Chanyeol ..
“neo .. gwaenchana?” ia bertanya pelan. Melihat tubuh sang ‘korban’ yang jauh lebih kecil dari
tubuhnya membuatnya sedikit tak tega. Tapi, mengapa ia merasa .. De javu?
Perlahan kepala namja yang ditubruknya tadi mendongak, menampakkan mata sipit yang
indah. Oh.. Ya Tuhan ..
Chanyeol tercekat. Mata itu ..
Your earnest eyes
And your silent stories whirled together on that night ..
I lost myself and my one and only soul in your deep image
Chanyeol tetap dalam posisinya ketika namja itu bangkit, mengusap celananya yang kotor
akibat terjatuh tadi.
“Lain kali, berhati-hatilah ..” Bahkan Chanyeol lebih tercekat melihat senyum itu. Ia seperti
orang bodoh sekarang. Apalagi ketika namja yang itu menatapnya dengan pandangan aneh. Tapi,
Chanyeol benar-benar tak tahu harus berbuat apa sekarang.
Namja tadi menyernyit bingung. Kenapa orang dihadapannya ini malah melamun? Dan kenapa
namja tinggi itu menatapnya sedemikian rupa? Tapi kemudian ia mengendikkan bahu, lalu
memutuskan pergi untuk makan siang di sudut kantin sana.
“Oi, kau sedang apa, Chanyeol hyung?” tepukkan di pundaknya menyadarkan Chanyeol dari
lamunannya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya sebentar. Dan .. dirinya bersyukur, namja tadi,
BaiXian .. ya BaiXiannya masih benar-benar disini.
Jongin –namja yang tadi menepuk pundaknya, ikut menengok ke arah pandangan mata
Chanyeol. Dan seketika itu juga, matanya melebar, “Astaga .. i-itu .. BaiXian H-hyung?!”
Chanyeol mengangguk tanpa mengalihkan pandangan dari ‘BaiXian’.
“Kenapa kau tak menghampirinya, hyung?”
Kini Chanyeol menggeleng, “Ia bahkan tak ingat denganku, Jongin ..” cicitnya.
Jongin memutar bola matanya malas, “Jelas seperti itu, hyung .. dan aku tak yakin namanya
tetap BaiXian sekarang.”
Chanyeol hanya diam. Jongin ada benarnya juga.
“Dan yang aku maksud tadi, mengapa hyung tak menghampirinya. Mengajaknya berkenalan,
dan memulainya dari awal?”
Tak ada jawaban lagi dari Chanyeol yang tetap asyik memerhatikan ‘BaiXian’.
“Terserah kau, hyung. Aku pergi dulu, Kyungsoo hyung pasti sudah menungguku. Bye,
hyung!”
Chanyeol menatap punggung Jongin sebentar lalu mengalihkan pandangannya lagi ke arah
‘BaiXian’. “Bagaimana aku menegurnya jika melihat setiap gerakannya saja rasanya aku lupa untuk
bernafas, Jongin-ah?”
Completely drunk in your body movements
That I forget to even breathe ..
.
.
.
.
.
Chanyeol mengusap kedua telapak tangannya. Ini sungguh dingin. Langit memang nampak
mendung sekarang. Untung tadi pagi ia tak lupa membawa payung yang kini ia sandarkan di
gerbang sekolah tepat di samping tempat ia berdiri. Ya .. berjaga jikalau nanti turun hujan.
Ia mengamati seluruh siswa yang keluar dari gerbang sekolah. Ya .. ini memang waktu
sekolah usai. Dan ketika mata Chanyeol melihat seseorang yang ditunggunya melintas, ia perlahan
mengikutinya dari belakang.
Chanyeol POV
Aku hanya mengikutinya dari belakang. Aku memang terlalu pengecut untuk sekedar
menyapa atau bahkan mengajaknya berbincang. Padahal ingin rasanya aku peluk tubuh itu, aku
sungguh merindukannya. Bagaimana caraku berterima kasih kepada Tuhan yang telah
mengirimkannya lagi untukku?
Aku segera bersebunyi di balik pohon besar ketika melihatnya berbalik. Oh .. apa ia merasa
diikuti? Bodoh kau, Park Chanyeol! Tentu saja ia merasakannya.
Kulihat ia menyernyit ketika tak mendapati apapun di belakangnya. Lalu kembali berjalan,
membuatku keluar dari tempat persembunyianku tadi. Semoga ia tak curiga lagi.
Tes .. Tes ..
Aku mendongak merasa ada yang menetes di pipiku. A-ah .. hujan! Aku menoleh ke depan,
dan kudapati BaiXian tengah berlari dengan tas punggungnya yang ia jadikan pelindung di atas
kepalanya. Aku ikut berlari.
Author POV
Chanyeol yang melihat BaiXian berteduh di halte memutuskan untuk bersembunyi di balik
pohon tepat di samping halte, jika ia ikut breteduh di halte, BaiXian pasti mengingat wajahnya yang
tadi menabraknya di kantin.
“Bagaimana ini? Bagaimana aku bisa pulang jika hujan seperti ini? Kenapa tadi kau tak
membawa payung,Byun Baekhyun?!”
Chanyeol tersenyum mendengar gumaman itu, ‘Byun Baekhyun ya? Ah .. murid baru yang
menjadi bahan gosipan dua hari lalu?’ Batinnya.
“hah .. apa aku harus menunggu hingga hujan reda?”
Chanyeol melihat Bai –ah maksudku Baekhyun mendudukkan dirinya di kursi halte. ‘Bahkan
caranya duduk sangat terkihat indah ..’
You sit lightly like a waltz ..
And I can’t take my eyes off of you
My eyes naturally follow you each step you take
Chanyeol tersadar dari fantasinya ketika tubuhnya mulai menggigil kedinginan. Ia sadar,
pohon ini tak mungkin sanggup melindunginya dari hujan.
“Ah .. Ya!” Chanyeol teringat akan payung yang dibawanya. Ia hendak membuka payung
untuk menghindarkan tubuhnya dari guyuran hujan, namun gerakannya berhenti ketika melihat
Baekhyun nampak kedinginan di sana.
Ia menatap payungnya sejenak lalu kembali tersenyum lebar, ‘Asal BaiXian tak kedinginan ..’
Chanyeol berjalan mengendap-endap ke belakang Baekhyun. Berusaha tak menciptakan
suara sedikitpun. Ah .. lagipula suara hujan pasti akan menyamarkan gerakannya. Ia meletakkan
payung miliknya di belakang tubuh Baekhyun, lalu kembali ke tempatnya semula. Tubuhnya benar-
benar basah sekarang. Bahkan jari-jari tangannya mulai bergetar kedinginan.
Lead me ..
To the place you live, Take me with you.
I’ll follow you even if it’s at the end of the world ..
Chanyeol mengusap wajahnya yang basah oleh air hujan. Matanya tetap mengamati
Baekhyun yang kini menengok resah ke kanan-kiri. Dan Chanyeol juga dapat melihat senyum cerah
Baekhyun ketika menemukan payung miliknya.
“Di halte ini hanya ada aku kan? Mungkin ini payung yang dikirimkan Tuhan untukku..
hahaha.. siapapun pemilik payung ini, terima kasih banyak!”
Chanyeol terkekeh dalam hati mendengar celotehan Baekhyun. Tak ada yang berubah. Ceria
dan cerewet seperti dulu.
Chanyeol memutuskan tetap mengikuti Baekhyun hingga ia tahu tempat namja mungil itu
tinggal. Meski kini ia harus memeluk dirinya sendiri karena kedinginan.
Sekitar 5 menit mereka berjalan, Chanyeol melihat Baekhyun berbelok kesebuah rumah tak
terlalu besar namun terlihat indah dengan taman kecil di halaman depannya. Chanyeol tersenyum
lega. Ia memutar langkahnya, waktunya ia pulang, Jongin pasti menunggunya di rumah.
‘Aku harap kita bertemu lagi besok, Baekhyunnie ..’
Please don’t escape from my vision ..
Don’t disappear even when morning comes
Your walk is the walk I dream of
You’re my one and only beautiful butterfly ..
.
.
.
.
“Aku pulang ..” Chanyeol berseru keras ketika sampai di rumahnya dan Jongin. Melepas sepatu
dan menjinjingnya ke kamar mandi. Basah kuyup seluruhnya. Bahkan ia tak memikirkan buku PR-
nya untuk besok yang basah.
Jongin yang duduk di sofa depan televisi mendongak, “Kau sudah pulang, hyung? Darimana?
Apa mengikuti Baekhyun hyung?”
Chanyeol duduk di tepi bathup kamar mandi. Pintunya tidak ia tutup, jadi ia masih bisa saling
tatap dengan Jongin saat ini.
“Ya .. dan darimana kau tau namanya sekarang Baekhyun?”
“dia sekelas dengan Kyungsoo, hyung ..”
Chanyeol mengangguk. Matanya menatap celananya yang basah.
“Jongin-ah ...”
Jongin menyernyit, tak biasanya Chanyeol memanggilnya Jongin, terkadang mungkin
Kkkamjong. “Wae?”
Chanyeol melangkah keluar kamar mandi masih dengan seragam basahnya. Tak memikirkan
sofa yang akan basah nantinya, ia duduk di samping Jongin. “Aku ingin menjadi manusia, Jongin ..”
“MWO?!” Jongin terbelalak.
“Ya .. Baekhyun manusia sekarang .. dan .. aku ingin disampingnya, sama sepertinya.”
Jongin tertawa remeh, “Jangan bercanda, hyung. Lihat aku. Aku bahkan bisa tetap di samping
Kyungsoo, meskipun aku werewolf sedangkan dia manusia. Kenapa kau berlebihan, hyung?”
“aku tak ingin ditinggalkannya lagi, Jongin. Jika ia tau aku werewolf, dia mungkin tak akan
menerimanya.”
“Kau bisa menyembunyikannya seperti aku menyembunyikannya dari Kyungsoo.”
“Ini kemauanku.”
Jongin menghela nafas. Menghadapi Chanyeol yang begitu keras kepala hanya akan
membuatnya lelah dan tak akan mengubah apapun.
“aku pernah di beritahu kakekku bagaimana cara werewolf menjadi manusia, hyung.”
Chanyeol berbinar, “Kasih tau aku, Jongin! Aku ingin menjadi manusia dan pergi dimana
Baekhyun kini berada. Di dunia manusia.”
Where did you come from?
Where are you going?
You kindly came out here to meet me
.
.
.
.
.
Chanyeol POV
Aku kembali menatapi Baekhyun dari jauh hari ini. Aku belum mempunyai cukup keberanian
untuk mengajaknya berbicara. Kini ia sedang berbincang dengan teman-temannya di meja kantin.
Ada Kyungsoo –kekasih Jongin- disana. Dan juga makhluk kurang ajar yang kini menatapku dengan
pandangan mengejek, mengejek ke-pengecutan-ku. Ya .. Jongin duduk disana. Ia sudah
mengajakku untuk bergabung tadi, tapi aku menolak. Sudahlah, kenapa membicarakan dia?!
Aku terus memerhatikannya. Bagaimana ia tersenyum, tertawa dan juga cemberut. Baekhyun
tetap BaiXian-ku yang dulu. Aku tak akan pernah berhenti mencintainya. Bahkan setelah sekian
tahun aku tak melihatnya, rasaku bertambah ketika aku melihatnya kembali saat ini.
You show off you elegant figure
Oh .. I fall for you several time
Love came to me without knowing
Without warning, suddenly ...
Author POV
Beberapa menit kemudian, Chanyeol melihat seorang siswa namja menghampiri meja teman-
teman Baekhyun, dan dengan seenaknya –menurut Chanyeol- duduk di samping Baekhyun-nya.
Chanyeol menajamkan pendengarannya ketika melihat Baekhyun ingin berucap sesuatu ..
dan .. tubuhnya lemas.
.
.
.
.
.
“Ini ... Tunanganku ..”
.
.
.
.
To Be Continued :D
.
Chu - ChanBaek by CussonsBaekby19 Juli 2014 pukul 10:43
Tittle :Chu
Author : CussonsBaekby
Pair : Chanbaek
Genre : Lil bit humor and romance
. . . . . . .
Baekhyun hanya memasang tampang malasnya saat satu lengannyaditarik paksa oleh Luhan,
sahabatnya. Baekhyun berpikir bahwa Luhan sangatkekanakan, lihatlah cara Luhan berlari, Ya
Tuhan - sangat girly.
"Sekali - kali kau juga harus merasakan kesenangan seperti ini,Baekhyun-ah." Ucap Luhan dengan
senyuman lebarnya dan seketika ituBaekhyun menutup kedua telinganya karena setelah itu Luhan
berteriak sepertiorang kesetanan.
"Kyaa! Semangat! Semangat!"
Baekhyun tidak menyangka bahwa Luhan akan melakukan hal yang bodoh - menurutnya- seperti
gadis-gadis yang berada di sekelilingnya.
Tangan yang tadinya menggenggam tangan Baekhyun dan menyeretnya ke LapanganBasket itu
sekarang telah mengepal dan terangkat ke atas. Sumpah, Baekhyunpikir Luhan sudah mulai gila!
"Luhan! Hentikan! Kau terlihat seperti orang bodoh!"
Luhan menghentikan kegiatannya sejenak, "Biarin! Daripada hidupmu itusuram sekali, sama sekali
tidak ada yang mengasyikkan," lalu kembali padakegiatan sebelumnya.
Baekhyun melipat tangannya di depan dada dan menatap permainan yang sedangberlangsung, lalu
mencibir, "Yang bermain saja payah begitu, kok!"
Luhan menoleh lalu memukul lengan Baekhyun, membuatnya memekik.
"Kamu ini apa-apaan?!"
Mata Luhan memicing, "Kau lihat, pemain dari sekolah kita sangat keren!Lihat saja mereka!"
"Apa yang hebat dari mereka, coba."
Sekali lagi Luhan mendengus, "Sebagian dari mereka itu bukan gay, jadisulit mendekati mereka."
"Yang seperti itu saja repot,"
Luhan membulatkan matanya, "Yak! Kau ini berbicara seperti kau bisamelakukannya! Kalau kau
bisa, aku rela jika kau mengambil kameraku yang kausukai itu!"
Mata Baekhyun berbinar, "Benarkah aku bisa memiliki Myungmyung?"
Karena Luhan tidak menanggapinya, Baekhyun berjalan keluar dari Lapangan indoritu dan kembali
ke kelas.
--
Baekhyun menolak ajakan Luhan untuk pulang bersama dan sekarang ia tengahberdiri bersender
pada gerbang pintu masuk. Ia berkali-kali mengipaskan telapaktangannya di sekitar lehernya karena
cuaca hari ini cukup panas.
Ia beranjak saat matanya menangkap segerombol orang yang sedari tadi ia tunggu,Baekhyun
berteriak.
"Hey!"
Segerombol orang yang tengah berbincang bersama itu menoleh ke sumber suara.Baekhyun berlari
mendekat.
Ia melirik name tag orang yang palin tinggi di antara segerombol orang itu.Baekhyun menyeringai,
lalu ia memasang wajah datarnya.
"Kau... Park Panyol kan?"
Tanya Baekhyun dengan menunjuk orang tertinggi disana.
Mereka semua tertawa kecuali Baekhyun dan orang yang ditunjuknya yang hanyamengernyitkan
alisnya.
Seseorang disampingnya sedikit menarik sisi blazer orang yang dipanggil olehBaekhyun Panyeol itu
lalu berkata, "Kau ini bisa baca tidak? Baca ini,Park - Chan - Yeol!"
Baekhyun hanya meringis kecil, dia berusaha untuk terlihat manly. "Ah, akusalah lihat huruf, maaf.
Jadi, apa aku bisa berbicara denganmu sebentar,Chanyeol-ssi?"
Setelah beberapa detik Chanyeol terdiam dan mengamati Baekhyun dari bawah keatas, atas ke
bawah, bawah ke - Ah, kenapa jadi seperti orang juling, sih.
Chanyeol menyuruh teman-temannya yang lain untuk pulang terlebih dahulu.
"Kau mau berbicara mengenai apa?"
Chanyeol berdiri di depan Baekhyun dengan tampang sok cool-nya. Baekhyunmemakinya dalam
hati, karena itu dia juga memasang wajah datar untukmenyeimbanginya.
Baekhyun mendongak, "Kau, maukah kau jadi pacarku?"
Hening...
Melihat Chanyeol yang hanya terdiam menatapnya tanpa membuka mulutnya, Baekhyunjengah
sendiri. Ia berbalik lalu berjalan meninggalkan Chanyeol.
"Hey!"
Baekhyun tetap berjalan, tak menghiraukan panggilan Chanyeol.
"Yak! Berhenti disitu!"
Baekhyun berhenti dan berbalik, ia menunggu Chanyeol yang tengah berjalanmendekatinya.
"Kenapa kau malah pergi?"
Baekhyun menanggapinya dengan mendengus, "Karena kau terlalu lamaberpikir, tinggal bilang ya
atau tidak, susah sekali,"
Chanyeol menghirup nafas dalam-dalam sebelum ia menghembuskannya,"Baiklah, siapa
namamu?"
Baekhyun mendongak, "Aku Baekhyun,"
"Baekhyun? Margamu?"
Baekhyun memutar bola matanya malas menanggapi pertanyaan Chanyeol, "Apakau tidak bisa
membaca name tag-ku?"
Chanyeol menggeleng, "Tidak, jadi margamu?"
"Byun,"
"Okay, jadi Byun Baekhyun, mulai sekarang kau menjadi pacarku,"
Baekhyun melongo, "Apa?"
Chanyeol mendengus, "ini kan yang kau inginkan? Kau dan aku pacaran. Okay,sampai bertemu
besok!"
Chanyeol berlalu meninggalkan Baekhyun setelah ia mengecup pipi Baekhyun.Meninggalkan
Baekhyun yang masih melongo dan merogoh ponselnya lalumeletakkannya di telinga.
"Luhan, kita perlu bicara!
. . . . . . . . . . . . . .
"Apa kau bilang?!"
Luhan berteriak tepat di depan wajah Baekhyun segera setelah kalimat Baekhyunberhenti
menceritakan kejadian aneh - tapi manis - nya siang tadi.
Matanya yang bulat itu bertambah bulat dengan bibir yang melongo.
"Bisakah kau menjauh sedikit? Nafasmu bau,"
Bibir Luhan refleks tertutup saat Baekhyun menyindirnya. Lalu ia memundurkanduduknya. Ia
berdehem, "Jadi siapa nama anggota club basket yang jadipacarmu?"
Baekhyun menjawab pertanyaan Luhan setelah ia menelan secangkir machiatokesukaannya. "Park
Chanyeol."
Luhan yang tengah meminum jusnya pun tersedak, "Uhuk. . Ap-apa kau bilang?Katakan sekali
lagi!"
Mata Baekhyun membola, "Dia Park-Chan-Yeol,"
Luhan kembali terbatuk, kali ini karena ia tersedak ludahnyasendiri, "A-apa?! Yak Byun Baekhyun!
Kau ini bodoh atau apa?"
Baekhyun malas menanggapi kerusuhan Luhan yang menurutnya lebih sepertinenek-nenek yang
cerewet.
"Apa?"
Luhan menghembuskan nafasnya kasar, "Kau ini selalu saja ketinggalan info,Chanyeol itu normal.
Dia tidak gay, okey?"
Baekhyun mengangguk paham, lalu ia berujar, "Mungkin dia berubah setelahaku menyatakan
perasaanku padanya,"
Setelah beberapa kali mendengus, Luhan kembali berujar, "Dia jugaplayboy,"
Baekhyun menggendikkan bahunya acuh, "Mengapa aku harus peduli? Yangpenting aku sudah
menjadi pacarnya, dan aku bisa memiliki Myungmyung. Sesuaijanjimu, Luhan sayang,"
"Apa? Kapan aku bilang akan merelakan Myungmyung-ku?"
Mata Baekhyun membola, "Jangan pura-pura pikun, atau kau akan benar-benarpikun nanti,"
Luhan menghembuskan nafasnya pasrah, "Oke oke, tapi akuakan memberikan Myungmyung
padamu setelah aku melihat Chanyeol sudahmenciummu,"
Baekhyun memekik, "Apa kau gila? Aku dan Chanyeol berciuman saja kupikir tidakmungkin, apalagi
di depanmu?"
Luhan memasang wajah menantangnya, "Kau pikir akan semudah itu mendapatkankamera limited
edition itu? Kau berusahalah sedikit,"
"Aku sudah menduga pasti akan seperti ini, baiklah akan kucoba. DemiMyunmyunku yang mahal."
. . . .
Chanyeol hanya diam saat teman-temannya mengomentari status barunya denganBaekhyun
setelah ia menceritakan hal yang terjadi kemarin sore.
"Apa kepalamu terbentur, Yeol?"
"Sejak kapan kau suka yang berdada rata?"
"Apa tidak ada perempuan sehingga kau menyukai pria?"
"Aku jadi takut, jangan-jangan dari dulu kau menyukaiku ya?"
Ucapan Jongin membuatnya mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya.
"Diam kalian semua. Kalian pikir aku benar-benar menyukai dia? Yang benarsaja,"
Yang lain hanya mengangguk mengerti, "Tetapi tidak biasanya kau melibatkanlelaki,"
Chanyeol menggendikkan bahunya, "Dia yang menyatakan perasaanyapadaku,."
"Dia yang mengajakmu berpacaran? Tahu namamu saja tidak,"
Melihat teman-temannya tertawa, ia hanya menyeringai, "Siapa tahu dia maukutiduri, kupikir
bercinta dengan lelaki tidak buruk juga,"
"Dasar Brengsek kau . ."
T(usuk) B(okong) C(hanyeol)
Haihai, aku kembali dengan ff baru, Chanbaek loooh! Ini bisadibilang prolog Kalau mau lanjut RCL
yah...
Member - Moonlight - ChanBaek - Oneshot - Ayumi231022 Juli 2014 pukul 8:40
Author : ayumi2310
Cast : Park Chan Yeol , Byun Baek Hyun , and others
Genre : AU, Fantasy, Boys Love / Yaoi, Romance
Length : Oneshot
Rated : T
Disclaimer : cast milik Tuhan dan orang tua tapi cerita murni pemikiran author.
Di sebuah tempat yang mana terdapat satu spesies makhluk hidup tidak biasa, dikatakan tidak biasa
karena mereka berwujud layaknya manusia pada umumnya namun memiliki kekuatan serta
kebiasaan yang tidak wajar.Mereka tidak makan dan minum seperti manusia biasa dan juga
berperilaku dingin setiap waktu, sinar matahari menjadi salah satu hal yang paling mereka
hindari.Itulah sebabnya tempat mereka selalu terlihat gelap. Namun ada satu hal yang menarik di
sana, beberapa makhluk tersebut memiliki paras rupa yang sangat menawan bagaikan pangeran-
pangeran di negeri dongeng. Berpakaian rapi serta berpenampilan menarik adalah ciri khas mereka.
Di antara para pria yang tidak biasa tersebut, ada salah satu yang memiliki wajah manis dan selalu
mengenakan eyeliner, dia bernama Byun Baek Hyun.
“Apakah kau sudah siap Baek Hyun?”Seorang vampire dengan kasta tertinggi bertanya sembari
memperlihatkan wajah dinginnya yang mempesona.
“Iya.Apapun yang kau perintahkan aku akan melakukannya.”Jawab Baek Hyun patuh.
“Bagus. Kau sudah mengetahui bahwa kau salah satu dari sekian banyak vampire pilihan yang akan
melakukan misi tersebut. Jika kau salah langkah dan berbalik arah maka kau tidak akan pernah bisa
kembali kemari Baek Hyun.”
“Aku mengerti Kris.Jika memang nanti aku tidak kembali maka kau harus segera mencari
penggantiku.”Baek Hyun tersenyum kecil kemudian berbalik dan berjalan meninggalkan seseorang
yang dia panggil Kris itu.
“Jika kau memerlukan bantuanku ketika suasana benar-benar terdesak, kau bisa menggenggam
bandul kalung yang kau kenakan.Tak perlu menunggu lama aku pasti akan segera berada di
hadapanmu.”Kris melihat Baek Hyun mengangguk tanpa menoleh ke arahnya.Sejujurnya, vampire
adalah makhluk yang diciptakan dengan tidak memiliki perasaan apapun termasuk kasih sayang
tetapi entah darimana Kris merasakan sesuatu yang berbeda jika dia melihat ke dua iris Baek
Hyun.Pria bertubuh tinggi dengan raut wajah tegas itu tertarik pada pria yang memiliki tubuh lebih
kecil darinya tersebut.Kris tersenyum dan kemudian menggelengkan kepalanya.
=XxX=
Seorang pria muda dengan tubuhnya yang tinggi serta parasnya yang tampan terlihat sedang berdiri
di balik meja DJ nya sambil menggerakkan tubuh sesuai irama music yang dia mainkan.Para
pengunjung diskotik XOXO tersebut seakan tersihir dengan alunan music tersebut sehingga mereka
dengan asyiknya menari tanpa ingin ada niatan untuk berhenti.
Pria yang berprofesi sebagai DJ itu bernama Park Chan Yeol. Dengan parasnya yang tampan serta
memiliki tubuh tinggi dan senyum yang manis, pria berusia 22 tahun ini mampu membuat para
pengunjung tertarik kepadanya. Baik itu wanita maupun pria. Jangan salah, Chan Yeol adalah salah
satu primadona di diskotik XOXO bahkan sang pemilik diskotik sangat menyayanginya dan tidak
ingin membuat Chan Yeol merasa tidak nyaman selama bekerja di sana. Tetapi, dia tidak seperti
yang terlihat. Pria dengan surai hitam itu memiliki kepribadian yang sangat tertutup serta jarang
berbicara kepada siapapun, hanya akan berbicara jika dia perlu.
“Chan Yeol, apa kau mau pulang bersamaku malam ini?” Seorang pria dengan wajah manis dan
kulitnya yang sedikit gelap itu merangkul pundak Chan Yeol setelah Chan Yeol menyelesaikan
kegiatannya menjadi DJ.
“Tidak terima kasih.Aku biasa pulang seorang diri.”Balas Chan Yeol sembari mengenakan jaket
kulitnya.Pria bernama Jong In tadi paham dengan sifat Chan Yeol yang terkesan cuek dan tidak
mau diganggu, karena dia adalah rekan kerjanya di diskotik XOXO.
“Baiklah kalau begitu.Hati-hati Yeol.”Chan Yeol mengangguk kemudian menyambar jaket kulit hitam
serta ransel biru nya, dia bersiap-siap untuk kembali ke apartement karena tubuhnya ingin segera
diistirahatkan.
Selama dalam perjalanan pulang, tidak banyak yang Chan Yeol rasakan. Kegiatan ini sudah
menjadi hal yang biasa ketika dia harus pulang dengan mengendarai motor pada pukul 3 dini hari di
saat hampir semua penduduk kota Seoul sedang tertidur pulas dan merasakan dinginnya angin di
saat musim dingin ini tentu membuat Chan Yeol merasakan tubuhnya seakan membeku. Tetapi
tiba-tiba dia melihat sesuatu, sesuatu yang terlihat bercahaya di dekat taman kota dan di sana tidak
ada orang satu pun. Awalnya Chan Yeol berusaha mengabaikan apa yang dia lihat namun ketika
dia melihat ada seorang pria bertubuh lebih kecil darinya itu terlihat lemah dan berlutut, Chan Yeol
sedikit tergerak dan menggerakan setir motornya untuk kembali menemui pria mungil tersebut.
Chan Yeol berhenti tepat di hadapan pria itu dan memperhatikan tanpa mengeluarkan sepatah
katapun.Kemudian Chan Yeol membuka helm dan turun dari motornya.
“Kau kenapa?” Suara bass Chan Yeol terdengar jelas di indra pendengaran pria berambutdark
brown tersebut. Pria itu menoleh dan dapat dengan jelas melihat wajah Chan Yeol.
“Aku tidak apa-apa.”Jawab pria itu.
“Haah.Sejujurnya aku bukan pria yang peduli dengan keadaan apapun tetapi entah mengapa
sesuatu seperti memerintahkanku untuk menghampirimu.Apa kau yakin tidak terjadi sesuatu
padamu?”
“Ya.Aku baik-baik saja.Argh!”Pria berkulit pucat itu terlihat kesakitan di mata Chan Yeol.Tanpa
banyak bicara, Chan Yeol menggenggam pergelangan tangan kanan pria tersebut dan dia
melepaskan jaket kulitnya.Chan Yeol pikir pria bertubuh kecil ini lebih membutuhkan namun sekali
lagi, mengapa dia melakukan semua ini?Entahlah, Chan Yeol tidak tahu.
“Naiklah.Aku akan membawamu ke apartementku untuk sementara waktu.” Chan Yeol yang lebih
dahulu naik ke motornya menginstruksikan pria itu untuk naik di belakangnya namun pria berparas
manis itu hanya terdiam sembari memegangi perutnya.
“Aku tidak akan macam-macam.Tenang saja.Sudah cepatlah naik sebelum aku berubah pikiran dan
meninggalkanmu merasakan sakit seorang diri di taman ini.”Pria muda itu dengan perlahan naik ke
motor Chan Yeol dan langsung berpegangan pada pinggang pria tinggi yang ada di depannya.
Mesin motor kembali terdengar dan saat Chan Yeol mulai menjalankan motornya, dia bertanya
sesuatu.
“Siapa namamu?”
“Namaku… Byun Baek Hyun.”
=XxX=
Selama dalam perjalanan, mereka tidak saling bicara satu sama lain. Baik Chan Yeol maupun Baek
Hyun memilih untuk menutup rapat bibir mereka.Meski ketika mereka telah tiba di apartement Chan
Yeol, ke dua nya masih betah untuk saling berdiam diri.Chan Yeol menyadari ada sesuatu yang
aneh pada pemuda bernama Byun Baek Hyun ini.
“Kulitmu pucat sekali dan… kau menggunakan softlense?”Chan Yeol melihat iris mata Baek Hyun
yang berwarna abu-abu gelap, tidak seperti manusia pada umumnya.
“Tidak.Aku memang memiliki warna mata begini sejak lahir.”Balas Baek Hyun dengan berusaha
terlihat sewajarnya.
“Ooh baiklah. Lagipula itu bukan hal yang penting untukku.Apa kau masih sakit?”
“Sudah lebih baik dari sebelumnya.”
‘Cepat sekali.’Batin Chan Yeol. “Okay. Jika kau ingin beristirahat, kau bisa menggunakan kamar
yang ada di dekat ruang tamu itu, dan jika kau memerlukan yang lain kau bisa mencarinya sendiri.
Aku ingin beristirahat sekarang.”Chan Yeol berjalan meninggalkan Baek Hyun dengan sikap
cueknya itu, namun langkahnya terhenti saat Baek Hyun menepuk pundaknya.Chan Yeol berbalik
menatap wajah Baek Hyun.
“Ada apa?”
“Bolehkah aku tinggal bersamamu Chan Yeol?”
Chan Yeol dan Baek Hyun saling tatap untuk beberapa saat. Dapat Baek Hyun rasakan kehangatan
dalam pancaran ke dua mata Chan Yeol dan seakan dapat melihat semuanya Baek Hyun yakin
akan keputusannya, dia tidak salah memilih orang.
“Apakah kau tidak memiliki tempat tinggal atau keluarga?”Chan Yeol mulai membuka suara dan
Baek Hyun langsung menggelengkan kepalanya.
“Aku tidak memiliki siapa-siapa di dunia ini dan jika dibolehkan aku ingin tinggal denganmu.”
‘Bagaimana ini?’Lagi-lagi Chan Yeol berbicara dalam hatinya.Setelah berpikir sejenak, Chan Yeol
pun mengangguk.“Kau boleh tinggal di sini selama yang kau mau tapi dengan satu syarat Baek
Hyun.Kau tidak boleh mencampuri kehidupanku sedikit pun dan sekecil apapun karena aku tidak
suka jika ada orang yang melakukan hal itu kepadaku.” Baek Hyun mengangguk dan Chan Yeol pun
berjalan menuju ke kamarnya tanpa menoleh sedikit pun ke arah Baek Hyun.
“Sebenarnya dia pria yang baik dan penuh kehangatan.Aku bisa merasakan itu hanya dengan
melihat ke dua matanya.” Ujar Baek Hyun.
=XxX=
Tanpa tahu apa sebenarnya maksud Baek Hyun mendekatinya, Chan Yeol menjalani hari-hari ke
depannya seperti biasa. Bekerja di malam hari hingga dini hari dan sisanya dia gunakan untuk
beristirahat di apartement kecilnya.Setelah beberapa hari ini, ada sesuatu yang berbeda dirasakan
oleh Chan Yeol.Baek Hyun tidak pernah suka berada di tempat yang terlalu terang dan sedikit pun
ada sinar matahari.
“Baek, aku ingin bertanya sesuatu kepadamu.”
“Tanyakan saja Yeol.”
“Mengapa kau terlihat seperti menghindari sinar matahari?”
Pertanyaan to the point Chan Yeol sebenarnya sudah Baek Hyun prediksikan jadi dia nampak tidak
terkejut saat pria dengan mata bulat itu menanyakannya.
“Aku hanya tidak ingin kulitku terbakar.Sejak kecil aku memiliki kelainan dalam genetikaku.Lapisan
dalam kulitku sangat sensitive dan jika sedikit saja terkena sinar matahari maka aku akan merasa
seperti terbakar api yang besar.”Penjelasan Baek Hyun mampu membuat Chan Yeol terdiam
kemudian dia kembali menyantap roti isi keju nya.
“Pantas saja jika kau lebih suka membeli keperluanmu di malam hari dan aku juga tidak pernah
melihatmu memakan makanan sepertiku.Apa kau ini vampire Baek?” Kali ini Baek Hyun seakan
kena skak mat. Bagaimana bisa pertanyaan itu meluncur bebas dari mulut Park Chan Yeol?
Begitulah batin Baek Hyun.Dia berusaha setenang mungkin.
“Kau bercanda Yeol.”Baek Hyun tertawa pelan kemudian.
“Yah, siapa tahu kau benar-benar vampire.Kau tidak terlihat seperti manusia biasa pada
umumnya.Tetapi aku pikir itu hanya ilusiku saja.”Chan Yeol memainkan ponselnya dan Baek Hyun
hanya menatap wajah pria tampan yang ada di dekatnya itu.
Dia mengingat apa yang Kris katakan dulu. Bahwa bangsa vampire tidak dapat merasakan
perasaan apapun dalam dirinya. Baik itu susah, senang, kecewa, ataupun cinta karena hati mereka
membeku. Tetapi Baek Hyun entah mengapa dapat merasakan adanya perasaan ketertarikan
kepada seorang Chan Yeol yang merupakan manusia biasa. Dia sama sekali tidak melupakan
misinya untuk meminum darah murni dari seorang manusia pilihan agar dirinya dapat menjadi
vampire yang abadi dan dapat hidup dengan kekuatan yang luar biasa, Kris memberikannya
kesempatan itu dan Baek Hyun menentukan pilihannya kepada Chan Yeol. Namun, ada hal lain
yang membuat dia tidak ingin melakukannya.
“Satu hal yang harus kau ingat Baek Hyun. Jika kau gagal dalam misi ini maka kau akan kembali
menjadi manusia dan tidak memiliki kekuatan apapun. Ingat bagaimana saat kau melihat Lu Han
yang begitu kesakitan ketika dia memutuskan untuk tidak meminum darah manusia pilihannya?Kau
akan merasakan hal yang sama jika kau menginginkannya.”
Perkataan Kris selalu dia ingat dan bayangan akan betapa Lu Han merasakan sakit yang luar biasa
membuatnya menghela nafas.
“Kau kenapa Baek?”Tanya Chan Yeol saat melihat ekspresi Baek Hyun.
“Tidak apa-apa Yeol.”Baek Hyun tersenyum dan Chan Yeol pun hanya mengangguk.
=XxX=
Pada malam bulan purnama tiba, Baek Hyun harus segera meminum darah segar Chan Yeol
karena saat itulah adalah saat yang tepat bagi seorang vampire untuk mendapatkan keabadian
serta kekuatan yang tiada tanding. Dan malam itupun tiba, Chan Yeol memutuskan untuk tidak
bekerja malam ini karena dia ingin beristirahat selama beberapa hari.Dia sudah mendapatkan ijin
dari boss nya.
“Bulan purnama.Satu hal yang ingin aku katakan, bahwa aku sangat menyukai bulan purnama
karena sinarnya begitu terang dan membuatku tenang ketika melihatnya.” Chan Yeol tersenyum,
manis sekali. Untuk pertama kalinya, Baek Hyun sangat mengagumi bagaimana tampannya
seorang Park Chan Yeol dengan senyuman manisnya itu.
“Baek Hyun, apa kau juga menyukai bulan purnama?” Baek Hyun tidak menjawab.Dia terdiam saat
merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya.
“Baek…” Chan Yeol menoleh ke samping dan melihat Baek Hyun menundukkan kepalanya.
“Kau kenapa Baek Hyun?”Raut wajah cemas terlihat jelas di wajah Chan Yeol.Dia memutuskan
untuk mengangkat tangannya ke udara hendak menyentuh wajah Baek Hyun namun Baek Hyun
dengan sigap menepisnya. Pria manis itu berdiri dengan cepat dan berusaha menjauh dari Chan
Yeol.
“Byun Baek Hyun! Apa yang terjadi?! Kau terlihat sangat aneh!”Suara Chan Yeol mulai meninggi
saat Baek Hyun terus menerus menjauhi ketika Chan Yeol berjalan mendekatinya.
“Menjauhlah dariku Chan Yeol!Aku tidak ingin melukaimu!”Baek Hyun dengan secepat kilat masuk
ke dalam kamarnya dan menutup rapat segala akses yang memungkinkan Chan Yeol untuk bisa
masuk ke dalam.
Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar Baek Hyun. Chan Yeol juga berulang kali memanggil
namanya namun Baek Hyun tidak merespone sama sekali. Baek Hyun sadar saat ini dia akan
berubah menjadi seorang pemburu dengan taring yang tajam serta bola mata berwarna hitam pekat.
Perubahan yang terjadi ketika seorang vampire ingin memburu mangsanya.Bulan purnama masih
dengan stagnan memberikan sinarnya. Baek Hyun merasakan kerongkongannya sangat amat
kering dan dia membutuhkan darah segar mengalirinya.
“Baek Hyun! Buka pintunya! Mengapa kau seperti ini eoh?! Buka Baek!” Chan Yeol tidak berhenti
untuk tetap berusaha membuka pintu kamar Baek Hyun namun Baek Hyun mengabaikannya.
‘Aku tidak bisa melakukannya.Tidak bisa.’Baek Hyun merasakan tubuhnya semakin melemah dan
perlahan-lahan rasa sakit itu muncul di tubuh mungilnya.
“Kau memutuskan untuk menjadi manusia rupanya.”Tiba-tiba Kris muncul di hadapan Baek Hyun
dengan angkuhnya.Pangeran vampire yang mengenakan pakaian serba hitam itu berjalan secepat
cahaya dan berlutut di hadapan Baek Hyun, memegang dagunya lalu tersenyum sinis.Baek Hyun
terdiam dan hanya bisa merintih kesakitan saat dia merasakan sengatan-sengatan hebat menjalar di
tubuhnya.
“Aku tahu sejak awal kau bertemu dengannya, kau memiliki rasa ketertarikan itu.Seorang pria
bernama Park Chan Yeol mampu membuatmu seperti ini.Membuat seseorang yang berpeluang
besar menjadi immortal vampire menderita karena menahan sakit.Apa kau yakin dengan keputusan
yang telah kau pilih ini Baek Hyun?”
“Kris. Aku mohon biarkan aku menentukan pilihanku sendiri.Aku mencintainya.”Baek Hyun masih
bisa berbicara dengan jelas meski dia mengalami kesakitan yang luar biasa hebat.
“Bukankah sudah ku bilang kalau aku tidak bisa memaksakan kehendak.Itu semua terserah padamu
yang jelas jika kau memutuskan untuk menjadi manusia maka kau tidak akan pernah hidup
abadi.”Kris berdiri dan dengan tega nya memperhatikan Baek Hyun dalam kondisi memprihatinkan.
“Aku ingin menjadi manusia karena dia dan selama aku bersamanya, aku bahagia.”
Kris mendecih kemudian berjalan dengan angkuhnya namun dia berhenti lalu berbalik untuk
mengucapkan kalimat terakhir pada Baek Hyun.“Bertahanlah sampai sinar bulan purnama itu
menghilang dan ketika saat itu tiba kau akan menjadi manusia seutuhnya. Kau akanbenar-benar
berubah dan meninggalkan kehidupanmu yang sebelumnya. Inilah pilihanmu Baek Hyun.Selamat
tinggal.”Kemudian cahaya terang membawa tubuh Kris menghilang dengan cepat dan tanpa Baek
Hyun sadari Chan Yeol ternyata telah mendengar semuanya.Dia sebenarnya telah berhasil
membuka pintu kamar Baek Hyun dengan sekuat tenaga, Kris tahu itu tetapi dia sengaja
membiarkan Chan Yeol mengetahui semuanya.
“Baek Hyun…” Pria bertubuh tinggi itu berlari mendekati Baek Hyun dan memeluknya.Baek Hyun
sudah tidak bisa melakukan apapun selain menahan sakitnya.Chan Yeol terus memeluk tubuh
lemah Baek Hyun dan tanpa sadar air mata mulai mengalir di wajahnya.
“Chan-Chan Yeol.” Baek Hyun masih bisa menyebut nama Chan Yeol dan itu membuat Chan Yeol
semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Baek Hyun.
“Apa yang harus aku lakukan Baek?Kau melakukan semuanya dan harus menderita seperti ini
karena aku. Baek Hyun, kau tidak seharusnya melakukan ini.”
“Ini tidak akan lama Yeol.Karena aku sudah menentukan takdirku.”
Chan Yeol hanya bisa menatap wajah kesakitan Baek Hyun dalam dekapannya. Dia terus menangis
melihat pria itu berusaha menahan sakit yang luar biasa karena proses peralihan untuk menjadi
manusia bukanlah hal yang mudah.
“Aku mencintaimu Baek Hyun.Aku mencintaimu.”Kalimat itu terdengar di telinga Baek Hyun.Dia
menatap sendu wajah Chan Yeol yang masih dengan setia memeluknya.Rasa sakit di tubuhnya
semakin bertambah namun dia tidak berteriak karena tidak ingin membuat Chan Yeol terlalu
khawatir.
“Aku juga Yeol.”
=XxX=
Disaat sinar bulan purnama telah menghilang digantikan oleh sang fajar yang dengan gagahnya
mulai menerangi dunia, saat itulah Chan Yeol yang terus menerus ada di dekat Baek Hyun
merasakan tubuh pria yang dia cintai itu mulai menghangat. Baek Hyun kehilangan kesadaran sejak
dia sudah tidak merasakan sakit lagi di dalam tubuh mungilnya. Chan Yeol hanya terdiam
memperhatikan kulit Baek Hyun yang tak lagi pucat, suhu tubuhnya yang terasa sama sepertinya
serta terlihat ada rona merah muda di pipi mulusnya. Chan Yeol terharu dan dia pun mengecup
kening Baek Hyun cukup lama.
“Kau menderita sampai seperti ini hanya karena aku.Kau begitu mencintaiku Baek?”
Chan Yeol tersenyum samar dan dia mulai merasakan ada sedikit pergerakan dari tubuh mungil
Byun Baek Hyun. Perlahan-lahan, Baek Hyun membuka ke dua matanya.Mengerjapkannya
beberapa kali dan yang pertama dia lihat adalah wajah tampan Chan Yeol yang sedang tersenyum
penuh haru kepadanya.
“Akhirnya kau bangun juga Baek. Aku begitu mengkhawatirkanmu dan tidak tahu harus berbuat apa.
Jadi aku di sini memelukmu semalaman sampai sekarang karena aku tidak ingin
meninggalkanmu.”Baek Hyun mengangkat jari lentiknya ke udara lalu membelai lembut wajah Chan
Yeol dan pria itu memejamkan ke dua matanya.
“Terima kasih Chan Yeol.”Suara lirih Baek Hyun terdengar di telinga Chan Yeol.
“Aku yang seharusnya berterima kasih karena kau rela berkorban seperti itu. Mengapa kau tidak
menjadikanku seorang vampire sama sepertimu? Mengapa kau lebih memilih menjadi manusia dan
merasakan penderitaan karena rasa sakit yang kau rasakan itu Baek?Sungguh, aku benar-benar
tidak tahu bagaimana sakitnya itu.Kau terlihat menahannya hingga aku dapat merasakan bahwa
rasa sakit itu bukanlah hal yang biasa.”
Chan Yeol berbicara panjang lebar sementara Baek Hyun masih berada dalam dekapannya.Baek
Hyun tersenyum tipis kemudian dia melepaskan dekapan Chan Yeol lalu duduk sembari menangkup
wajah tampan Chan Yeol.
“Alasannya adalah karena aku tidak ingin kau mengalami rasa sakit yang aku alami tadi.Perubahan
diri dari vampire menjadi manusia dan dari manusia menjadi vampire adalah vase dimana tubuhmu
seperti mengalami penolakan terhadap apapun.Jadi, aku tidak mau kau merasakan sakit itu.Aku rela
melakukannya untukmu Yeol, menjadi manusia dan hidup bersama denganmu sampai kematian
datang.Ini sudah pilihanku dan pilihan hidupku adalah dirimu.”Baek Hyun tersenyum setelahnya lalu
dia mendekatkan bibirnya untuk menyentuh bibir Chan Yeol. Chan Yeol membalas ciuman Baek
Hyun dan mereka pun berciuman cukup lama hingga Baek Hyun melepaskan bibirnya karena
pasukan oksigennya mulai berkurang.
“Byun Baek Hyun, kau adalah milikku.” Chan Yeol menempelkan dahinya ke dahi Baek Hyun dan
pria manis itupun mengangguk sembari tersenyum.
“Hingga akhir nanti aku akan menjadi milikmu, Park Chan Yeol.”
Ke dua nya kembali saling tatap dan tersenyum, sampai akhirnya Chan Yeol kembali mendekap
tubuh Baek Hyun dengan penuh kehangatan.Inilah yang Baek Hyun inginkan, bersama dengan Park
Chan Yeol dan mencintainya sampai mati.
-End-
Member - EXO LIVE IN THE DREAM HOUSE/EP.3-4 - PINKYGIRL17 Juli 2014 pukul 19:13
EXO LIVE IN THE DREAM HOUSE/EP.3-4
.
.
TITLLE: EXO LIVE IN THE DREAMHOUSE
AUTHOR: PINKYGIRL
GENRE: (lil bit)ROMANCE, HUMOR (failed :D), ANGST (sangat teramat gagal)
RATE: T
CAST: EXO AND OTHER
PAIR: EXO OFFICIAL COUPLE
WARNING: GAJE/ TYPHOS/ GARING/ BAHASA CAMPUR ADUK/ YAOI/ BOY X BOY/ DLL
Episode 1&2: https://www.facebook.com/notes/yaoi-fanfiction-all-about-korean-almost-exo/member-
exo-live-in-the-dream-house-ep1-2-official-couple-pinkygirl/770416826314262
.
.
.
FF ini versi EXO dari Barbie live in the dreamhouse tapi di rubah dan ditambah tentunya, ada yang
tau gak? Kalo gak tau liat aja di Youtube (gak bermaksud promosi kok :D) Ff gaje ini juga di buat
karena aku iseng, jadi kalo gak suka jangan di baca, oke?
Ini giliran KAISOO!! Kaisoo shipper mana suaranya?! Kayaknya kemarin yang request KaiSoo
banyak, makanya langsung buat KaiSoo, SWEET COUPLE!! Semoga kalian suka ya... dan ehem,
maaf kalo kurang sweet :D
HAPPY
READING
GUYS!
.
.
EPISODE 3 : PET PEEVE (KAISOO with lil bit ChanBaek and ChenMin)
.
.
Hari ini sebenarnya Exo ada acara di salah satu stasiun TV ternama di Korea, tapi D.O sedang tidak
enak badan dan lebih memilih istirahat di rumah “Aku tidak bisa pergi seperti ini hyung ak-” “jangan
menghawatirkanku Kai-ah, aku akan baik-baik saja”
.
“Siapa yang membicarakanmu sih hyung? Aku kepikiran anjing-anjing kesayanganku, siapa yang
akan menjaga mereka? Kalau aku pergi siapa yang memberi mereka makan? Aku tidak mau dia
sakit hyung, otteokhae?” D.O bengong mendengarnya, jadi Kai sama sekali tidak
menghawatirkannya? Betapa hancur hati D.O.
.
“Tenang, aku bisa menjaga mereka, aku juga menyayangi mereka” Kai ceria lagi setelah mendengar
itu, ia sedikit lega “jinjjayo?” D.O hanya mengangguk sambil menunjukkan heartsmilenya.“Baiklah,
aku tinggal ya hyung, yang lain sedang menungguku di mobil” Kai beranjak dari duduknya di tepi
ranjang milik D.O yang bermotif pororo
.
.
.
.
Ding dong
.
Suara bel berbunyi, tanda ada tamu yang datang “siapa sih, apa mereka tidak tau kalau Exo akan
berang- eh, tapi masih ada D.O-hyung sih” gumam Kai yang sedang berjalan menuju pintu masuk
rumah
.
Cklek
.
“KAI!” “anyeong!” ternyata Krystal dan sulli, Kai langsung tersenyum setelah tau mereka yang
datang “wah, kalian, kebetulan sekali!” lalu Kai menyeret salah satu dari yeoja itu, Krystal, karena
dia berdiri dekat dengannya.
.
“Karena aku dan member hyung akan tampil, tidak ada yang menjaga anjing-anjing kesayanganku,
hanya ada D.O-hyung yang sedang tidak enak badan, bantu hyungku mengurus mereka ne?” lalu
Kai menyerahkan catatan kecil pada Krystal “ini semua yang harus kau lakukan pada mereka,
jangan sampai salah ne? Okay aku tinggal, gomawo”
.
“Aku kan belum bilang setuju?!” teriak Krystal setelah Kai pergi, lalu yeoja itu menoleh pada Jjanggu
dan Monggu yang sedang duduk manis sambil menatapnya imut, tapi krystal malah menatap sebal
pada anak-anak kesayangan Kai itu.
.
“Sulli di mana sih? SULLI EODIYA?!” “Ya! Jangan teriak-teriak di rumahku! Dasar yeoja gila!” D.O
yang baru datang langsung marah-marah, bagaimana tidak? Istirahatnya telah terganggu oleh
teriakan cempreng milik Krystal.
.
“Krystal! Lihat ini!” Krystal dan D.O segera menoleh pada Sulli yang ternyata sudah duduk manis di
sofa dengan cup cake di tangannya.
.
Sulli menekan tombol di samping meja di hadapannya, langsung saja bagian tengah meja itu
membalikkan diri dan menampakkan sereal dan susu, sarapan milik Tao yang tidak sempat
tersentuh. “Wah! Keren!” teriak Sulli kegirangan.
.
D.O mengerutkan dahinya heran ‘di dorm f(x) tidak ada meja seperti itu? Padahal di seluruh dream
house mejanya seperti itu, apa aku berikan pada mereka satu saja ya? Tapi tidak ah, aku malas
dengan nenek lampir itu’ batin D.O sambil melirik benci pada Krystal, Krystal yang menyadarinya
balik menatap sengit pada D.O.
.
“Ngapain liat-liat!” “cih siapa juga yang liatin nenek lampir” merekapun saling melempar deathglare
mematikan mereka hingga sebuah gonggongan menghentikan kegiatan mereka
.
GUK GUK
.
Jjanggu dan Monggu menatap mereka dengan puppy eyes yang menggemaskan “owh, so cute!
Kalian lapar heum? Kalian belum sarapankan?” D.O mendatangi mereka lalu mengelus bulu-bulu
halus mereka, kedua puppy itu menjulurkan lidah mereka seolah senang akan di beri makan.
.
D.O kemudian menoleh pada Krystal “beri mereka makanan!” teriaknya, tapi Krystal yang malas
hanya mendengus kesal. “Ayo makan anak manis...” tiba-tiba Sulli datang sambil membawa
semangkuk sereal sarapan Tao.
.
Kedua puppy itu langsung menyerang isi mangkuk dengan brutal “OMONA! Bukan sarapannya Tao
juga kali! Ambil di dapur, di laci yang ada gambar puppynya!” teriak D.O lagi, pada Krystal tentunya.
.
“Kenapa harus aku?!” teriak Krystal tidak terima sambil menghentak-hentakkan kakinya hingga tidak
sengaja memencet sesuatu. Sulli yang sudah akan kedapur terpeleset rubik milik Luhan ketika tiba-
tiba TV besar yang ada di depan sofa menyala menampilkan serial pororo.
.
Segera saja ketiga manusia itu berebut tempat di sofa untuk menonton pororo dengan serius,
meninggalkan puppy-puppy milik Kai yang kini buang air sembarangan di lantai.
.
BBBZZZZZTTTTT
.
Tiba-tiba layar TV mulai buram “yah gak asik ah!” keluh Krystal “padahal lagi seru-serunya!” D.O ikut
merengek kesal sementara Sulli sudah berdiri ingin meninju TVnya tapi gambar di layar membuat ia
kembali terjungkal “appo...” ringisnya.
.
D.O dan Krystal terkejut setelah melihat gambar itu, terlihat wajah Kai di layar TV “Hyung? Kalian
baik-baik saja di sana?” tanya Kai, “te-tentu saja Kai-ya” jawab D.O gugup. “NOOO” teriak Krystal
yang tidak sengaja melihat genangan akibat ulah anjing kecil milik Kai
.
“Eh, maksud Krystal YEAY! Kita baik saja di sini” sambar Sulli setelah melihat wajah panik Kai saat
Krystal mengatakan ‘No’. Mendengar itu Kai menghembuskan nafas lega “baiklah, kututup dulu
nanti ku periksa lagi anyeong~”
.
PIP
.
Gambar Kai pun menghilang tergantikan dengan serial pororo lagi, D.O dan Sulli menghembuskan
nafas lega, tapi detik kemudian mereka tersadar setelah mendengar teriakan histeris Krystal
.
“Jangan acak-acak ruangan ini! AAA itu piano Laykan?! YA! Jangan gigit sepatu Kai! Tongkat
wushunya Tao patah!! Eyeliner Baekhyun tumpah!!! AAAA anjing-anjing nakal berhenti!! ”
.
D.O dan Sulli hanya bisa sweetdrop di tempat, Krystal yang heboh mengejar anjing-anjing itu malah
membuat keadaan DreamHaouse jadi kacau, ia membuat tongkat Wushunya Tao jatuh lalu ia injak
hingga patah, dan tangannya yang berusaha menggapai anak anjing itu menyenggol eyeliner
Baekhyun hingga jatuh dan tumpah kemudian sekarang....
.
BRAK
.
Gitar Chanyeol rusak....
.
.
.
.
“I’M HOMEEEE!!!!” teriak Chanyeol dari arah pintu masuk, Baekhyun yang kebetulan berada di
sebelah Chanyeol mengusap telinganya yang berdengung sambil menatap Chanyeol kesal,
***
Baek’s land~
OH MY OH MY! Aku juga tau kita sudah di rumah! Bisakah tiang berkuping lebar ini tidak berteriak
DEKAT TELINGAKU!!
***
baru saja namja mungil itu ingin melayangkan protesnya Kai sudah berteriak duluan dari ruang
tengah.
.
“My puppies!! OMONA kenapa berantakan gini?! Apa yang kalian lakukan?!” teriak Kai setelah
melihat keadaan DreamHouse yang berantakan karena ulah anjing-anjing milik Kai, atau Krystal?
.
Kai mengedarkan pandangannya mencari anak-anak kesayangannya, setelah melihat anjing
lucunya yang sudah rapi ia langsung berlari kemudian memeluk anjing-anjing itu “Eum... kalian baik-
baik saja kan? Wangi, sudah mandi ya? Anak pintar, gomawo Krystal sudah menjaga mereka
dengan baik” Kai menoleh pada Krystal yang kebetulan berada di dekat anjing-anjingnya.
.
“Sama-sama Kai, aku senang melakukannya” “melakukan apa? Kau hanya diam –oh tidak, kau
hanya bisa mengacau” kata D.O sinis, sekarang D.O bersama Sulli sudah duduk di sofa, tentu saja,
mereka kelelahan setelah mengurus anjing-anjing bandel itu dengan Krystal yang menjadi penonton
setia mereka.
.
“hyung jangan begitu dong dia kan-” “APA? Baik hati? Cantik? Tidak sombong? Asal kau tau ya, dia
tidak suka anjing-anjingmu! Kau lihat sekitar, dia yang memberantakkan rumah ini! Bahkan hanya
aku dan Sulli yang memberinya makan, memandikan mereka, bukan nenek sihir ini!” teriak D.O
kesal, amarahnya telah sampai di ubun-ubun.
.
Krystal pura-pura takut lalu berdiri di belakang Kai “jangan begitu hyung, Krystal jadi takut kan...”
melihat Kai membela Krystal membuat D.O semakin kesal saja, ‘dasar tidak peka!’ umpat D.O
dalam hati.
.
“Oh begitu? Kau menghawatirkan dia? Yang sakit itu aku Kai, AKU! Tapi sedikitpun kau tidak peduli,
yang kau pedulikan hanya bagaimana dengan anjing-anjing kesayanganmu atau betapa takutnya
Krystal, kau tidak peduli padaku yang jelas-jelas kau tau sendiri kalau aku sedang sakit! Kau
keterlaluan Kai! Kau bahkan tidak berterima –oh tidak, menoleh padaku saja kau tidak! Apa aku
harus berteriak begini agar kau mengerti perasaanku hah?! Aku MEMBENCIMU! SANGAT!”
.
“Jadi Kyungie sakit dan kau tidak memberitahuku Kai?! Kau benar-benar keterlaluan?!” Lay ikut
memarahi Kai sambil menghampiri D.O lalu memeluknya. Kai terkejut mendengar itu semua, ia
merasa bersalah “jangan dengarkan dia Kai, dia bohong, aku tid-” kenapa Krystal jadi menyebalkan
begini?
.
“Diam kau! Kenapa kau tidak pergi saja!” bentak Kai “Ya! Kenapa kau mengusirku Kai?” mata krystal
berkaca-kaca, ia hampir menangis “Krystal maaf aku tidak bermaksud begitu...” sesal kai lalu
hendak memeluk Krystal
.
“Dasar tidak PEKA! Kau menyakiti hati Kyungsoo!”teriak Chen, Kai menghentikan pergerakannya,
tidak jadi memeluk Krystal “sudahlah Kyungsoo, Lay-hyung, kita rawat Kyungsoo di kamarnya” lanjut
Chen, Lay mengangguk lalu mulai menggandeng D.O menuju kamarnya.
.
“Ehem, sebaiknya kalian pulang” kata Baekhyun memecah keheningan saat Lay,Chen dan D.O
sudah hilang dari pandangan mereka “Ya! Kau tidak sopan sekali mengusir mereka!” sambar
Chanyeol, Baekhyun menatapnya sinis “begitu? Jadi mentang-mentang kau ngefans sama Kai kau
membelanya padahal jelas-jelas dia salah?!” “apa?! Kau juga selalu membela Kyungsoo!” “JELAS
dia sahabatku PABBO!” “YA!”
***
Baek’s land~ (again)
OH! aku harus banyak-banyak makan! Bisa-bisa tenagaku akan terkuras habis hanya karena
bertengkar dengan orang gila yang begitu mengidolakan Kai ini! -Apa?! Aku tidak cemburu kok
*blushing* aku hanya... eum, hanya –sudah ku bilang aku tidak suka Chan- OOPS! Lupakan kalimat
terkhir! LUPAKAN!!
***
Tanpa mempedulikan pertengkaran duo happy virus (biasanya), Sulli langsung menyeret Krystal
menuju pintu keluar. Sementara kai mematung di tempat lengkap dengan ekspresi menyesalnya.
.
Luhan mengguncang bahu Xiumin yang terus menatapi arah Lay, Chen dan D.O tadi menghilang
“Xiumin! Sadarlah!” tiba-tiba Xiumin menatap Luhan dengan tatapan tajam membunuh, membuat
Luhan menciut lalu berlari ketakutan menuju Sehun yang asyik dengan cup bubble teanya.
***
Xiu’s land~
Kapan?! KAPAN KAU AKAN MELIHATKU DI SINI CHEN! Aku tidak terlalu pendek untuk kau lihat
kan? Mengingat kau juga tidak tinggi, OOPS! *Chen datang dengan petir di tangannya* *Xiumin
kabur*
***
.
.
.
.
DUK
DUK
DUK
.
Itu bukan suara gendang bertalu-talu atau bedug yang menandakan adzan maghrib, BUKAN! Itu
suara gedoran pintu kamar D.O, pelakunya tidak lain tidak bukan... KAI. “Hyung buka pintunya... aku
minta maaf hyung... jebal, hyung...” pinta kai untuk yang entah keberapa kalinya, suaranyapun
makin lama makin melas, dari suaranya saja terdengar jelas kalau Kai tengah nangis, KAI NANGIS!
I mean full of tears #slaped
.
“Kyungsoo-ya?” Chen menoleh pada D.O yang terdiam sambil memeluk boneka pororonya
“sudahlah Kyungie, maafkan dia... kasihan dia sudah begitu sejak tiga jam lalu” D.O menggigit
bibirnya bawahnya, tak bisa di pungkiri dia khawatir juga, apalagi saat Lay mengingatkannya bahwa
Kai sudah dari tiga jam yang lalu melakukan itu di depan pintu kamarnya.
.
“Hyung maafkan aku, jebalyo... hyu...ng”
.
BRUK
.
OMONA, suara apa itu?! Lay dengan secepat kilat membuka pintu kamar D.O dan pemandangan di
depannya membuat D.O membulatkan matanya yang sudah bulat “KAI!!!”
.
D.O langsung berlari menghampiri Kai yang pingsan dengan tidak elitnya “oh kai aku
memaafkanmu... ku mohon bangunlah, jangan mati... ireona! Huweee aku memaafkanmu, jangan
mati!” Lay dan Chen sweetdrop mendengarnya, astaga D.O Kai hanya pingsan!
.
“Ku mohon Kai, kalau kau mati siapa lagi namja yang ku sukai, jangan mati, jebal...” “BENARKAH
ITU HYUNG?!” D.O terkejut bukan main melihat Kai kini sudah bangun dengan wajah berbinarnya
“n- ne...” “YEAY! Kai juga menyukai Kyungie-hyung...”
.
GREB
.
Dengan semangat menggebu Kai memeluk tubuh mungil D.O “saranghae hyung... Kai janji bakalan
perhatian sama Kyungie-hyung mulai sekarang, maafin Kai ya hyung...” “aku udah maafin kamu kok
Kai nado saranghae... tapi-”
.
“Tapi apa hyung?” “lepas dong Kai, sessaakh- ugh”
*END*
.
.
.
.
EPISODE 4 : RHAPSODY IN BUTTERCREAM (KAISOO with lil bit HunHan)
.
.
Dream House’s kitchen, 06.00am
.
Kai sudah terlihat sibuk di dapur walaupun ini masih sangat pagi untuk bangun, biasanya Kai akan
bangun jauh lebih siang dari pada ini, tapi lihatlah! Pagi-pagi Kai sudah di dapur lengkap dengan
apron pinkeu bergambar pororo milik D.O.
.
DRAP
DRAP
DRAP
.
Kai menoleh heran pada Sehun dan Tao, teman sesama maknaenya, yang baru datang sambil
berlari itu “WOO kau mau buat apa Kai?” tanya Sehun sambil menunjuk mangkuk besar warna pink
yang Kai bawa.
.
“Cup cakes, hari ini Taemin-hyung akan datang” jawab Kai lalu meletakkan sendok besar yang juga
warna pink (maaf authornya suka warna pink, peace :v) penuh dengan buttercream (mentega) di
meja besar di depan mereka lalu meraih tiga butir telur.
.
Suho baru masuk dapur saat Kai melempar telur-telur ke dalam mangkuk besarnya
.
PLUK
.
Telur satu berhasil lolos masuk mangkuk
.
SYUUUU~ PYAR
.
Telur dua melayang dan berhasil menabrak tembok, kalian tau? telur itu pecah.
.
PLEK
.
YEAH! Telur tiga berhasil mendarat dengan sangat apik di wajah tampan rupawan Suho a.k.a
guardian angel “AAARRRGGHHH MATAKU!!!” trio maknae line hanya bisa menatap horror pada
Suho yang kini berlari kesetanan menuju kamar mandi.
.
“Can we help you, Kai? Can we can we?!” sahut Tao sok inggris, sepertinya ia belajar dari Kris.
Sementara Sehun meraih sendok itu kemudian menjilati buttercream manisnya “Andwae! Apa kalian
masih ingat saat membantu Kyungie-hyung membuat spagheti minggu lalu?”
.
Kemudian Tao dan Sehun segera memutar otak mereka mengingat kejadian itu, mereka membuat
alat yang mengolah sausnya meledak hingga sausnya memenuhi dapur serta tubuh mereka.
Akhirnya maknae line itu hanya bisa memperhatikan Kai yang memasukkan mangkuk adonan
kedalam oven ungu ajaib.
.
DING DING
.
Kai membuka oven ajaib itu lalu meraih piring besar penuh cup cakes warna-warni, kemudian
menaruh piring itu di meja depan Sehun dan Tao. Kai berbalik sebentar untuk mengambil meses
coklat yang akan menjadi hiasan cup cakenya, padahal itu hanya kira-kira dua detik, DUA DETIK!
.
Dan semua cupcakes itu sudah kandas masuk perut dua maknae yang masih mengunyah sambil
melihat ke arah lain, pura-pura tidak tau “MWO?! Did you guys-”
.
Baru saja Kai akan memarahi dua orang yang memasang watados itu, tapi urung saat Luhan dan
D.O memasuki dapur “Hi guys!” sapa Luhan ceria “kalian tau tidak Suho-hyung kenapa? Dia seperti
baru melihat hantu” tanya D.O, Tao langsung memasang wajah panik “ha- hantu? Di mana?”
.
PLAK
.
Sehun dengan sadisnya memukul ‘pelan’ kepala Tao “pabbo! Bukannya tadi Thuho-hyung lari
karena telurnya kai?!” dan Tao hanya nyengir ala Chanyeol mendengar penuturan Sehun.
.
“Lalu aku harus bagaimana ini?” keluh Kai, “memangnya ada apa?” tanya Luhan “Taemin-hyung
mau kesini, kalian ingat kan? Dia pasti mau curhat tentang Minho kodok itu, padahal kan aku
maunya kencan sama Kyungie-hyung...” Kai kedip-kedip GaJe ke arah D.O yang pipinya sudah
semerah apel fuji “... jadi tadi aku mau buat cup cake untuk mengalihkan perhatiannya, eh malah di
habisin sama dua bayi itu” lanjut Kai lalu menunjuk Tao dan Sehun yang masih senyum
pepso*tiiiitttt*dent #PLAK
.
“Tenang saja selama ada Luhan, kai” Luhan menepuk bahu Kai lalu secepat kilat berlari ke
kamarnya, sepuluh detik Luhan sudah kembali membawa alat berwarna silver-pink “uuh, apa itu
hyung?” tanya D.O heran “CUP CAKE MAKER!!!”
***
Hoon’s Land~
LIHAT ITU!!! Bukankah Hannie-hyung thangat thangat thangat- *Luhan datang membawa kertas*
*sehun membaca kertas itu* manly?! Thankth hyung *with poker face a.k.a muka males*
***
Luhan segera memencet tombol on lalu menjauh kan diri, benda itu bergetar hebat
.
DDRRTTT DDDRRRTTTT
.
Yang lainpun was-was dan ikut menjauhkan diri sambil menatap cup cake maker itu horror
.
DDDRRRTTTT CTING
.
Tiba-tiba alat itu berhenti tapi bukannya mengeluarkan cupcake seperti harapan mereka, melainkan
butter cream yang lalu melayang dan mendarat pada foto EXO yang tergantung rapi di dinding,
mereka menatap miris pada foto itu “itu foto saat konser di Indonesia kan?” kata Tao sedih meratapi
foto berlatarkan candi borobudur itu, padahal di lap juga bersih lagi -_-
.
DOOM
.
Kemudian pandangan mereka teralihkan pada cupcake maker yang baru saja mengeluarkan jumbo
cupcake gosong, tingginya seukuran Xiumin.
.
“Terakhir Taemin-hyung kemari untuk curhat padaku sangat mengerikan, aku harus gangnam style
sambil memakai kostum kodok” keluh Kai sambil mengingat masa lalunya yang kelam, D.O segera
memeluk Kai untuk menenangkannya “cup cup uljima... AHA! Aku ada ide!” D.O segera melepas
pelukan Kai lalu berjalan ke arah meja panjang di depan mereka
.
“Sepertinya ada di sekitar sini” gumam D.O sambil memencet tombol yang ada di pinggir meja, meja
itu membalik-balikkan diri seiring pencetan tombol oleh tangan D.O “Youghurt maker... pemanggang
roti... blender... pembuat juice, wah yang ini jarang di gunakan... NAH! Ini DIA! Cupcakalator!”
akhirnya D.O menemukan alat yang ia cari setelah meja menampilkan beberapa alat yang tadi D.O
sebutkan.
.
“Astaga Kyungie-hyung chagiya kenapa tidak dari tadi...” D.O hanya menunjukkan heart smilenya
mendengar keluhan Kai “mian Chagi, nah kita hanya perlu menekan tombol ini, tapi sepertinya aku
melupakan sesuatu” kata D.O memasang pose berpikir sambil memandangi satu-satunya tombol di
alat itu.
.
DRAP
DRAP
DRAP
.
Kai, Luhan dan D.O menatap Tao dan Sehun yang baru datang itu, cepat sekali mereka datang dan
pergi? “tadi Taemin-hyung nelfon, dia dalam perjalanan, bentar lagi nyampe” kata Tao sambil masih
mengatur nafasnya yang memburu karena tadi berlarian.
.
Tanpa pikir panjang D.O segera memencet tombol itu.
.
BLOOP
BLOOP
BLOOP
.
Beberapa cupcake keluar lalu menata diri dengan rapi di meja menjadi tiga gunung kecil cupcake
“nah, segini cukup Kai” tapi alat itu ternyata terus saja mengeluarkan cupcake
.
BLOOP BLOOP BLOOP
.
“KAI ku bilang cukup!” kata D.O mulai panik, Kai pun menghampiri cupcakalator berusaha
menemukan tombol off “di mana tombol offnya? Kenapa tidak ada- ouch!” Kai mulai panik tidak ada
tombol off, beberapa cupcake yang berterbanganpun menampar-nampar wajah tampannya
.
“OH NO! Aku mulai ingat...TIDAK ADA TOMBOL OFF!!” teriak D.O histeris “HUWAA eottokhae!!”
yang lainpun mulai panik ketika melihat cupcake yang tidak mau berhenti keluar mulai memenuhi
lantai.
.
Dengan sigap Luhan meraih baskom untuk mengumpulkan cupcake yang berserakan, Tao dengan
tongkat wushu barunya menangkis cupcake yang melayang di sekitarnya, sementara Sehun
menangkap cupcake dengan memakannya HOOP HOOP ia berloncatan kesana- kemari sambil
membuka mulut lebar-lebar, entah bagaimana ia memakan cupcake itu, langsung ia telan? Bulat-
bulat? O.O
.
Kai juga berusaha mengumpulkan cupcake sekuat tenaga hingga
.
DING DONG
.
Suara bel tanda orang datang itu mengejutkan Kai hingga keseimbangannya hilang, ia terjatuh
dengan kaki terjerat kabel entah apa
.
BRUK
.
Kai pun jatuh di tumpukan cupcake, dan dengan ajaibnya cupcakalator berhenti. “Kita harus segera
menyembunyikan banjiran cupcake ini!” titah D.O panik.
.
.
.
.
“Ternyata kau disini Kai?! Aku mencarimu di kamarmu tapi tidak ada” kata Taemin yang baru
memasuki dapur, ia melihat di sana ada Kai, D.O, Luhan, Sehun dan Tao tersenyum manis
padanya. Kemudian mata Taemin beralih pada cupcake warna-warni yang tersaji dengan rapi di
meja.
.
“Aku membuatkan ini untukmu hyung” kata Kai setelah melihat arah mata Taemin “NO WAY! You
made this?” tanya Taemin sok inggris, kayaknya tadi dia ketemu Kris di depan deh (Kris: apa
hubungan gue sama inggris sih! :@)
.
“Hehe hyung gak percaya? Tanyain aja sama namjachingu tercintaku ini...” kata Kai PD sambil
meraih pinggang ramping D.O
.
Kretek kretek
.
Taemin menajamkan pendengarannya, “eh, kalian denger gak sih?” tanya taemin, sementara yang
lain diam membeku, gawat ini!, batin mereka mulai panik lagi.
.
BRAK BRAK BRAK
.
Suara itu berasal dari beberapa laci yang sudah tidak kuat menahan banyaknya benda yang
berdesakan, alhasil semua isi dari laci itu kembali membanjiri lantai dapur, YUP! Cupcake itu
berhasil lolos dari persembunyian mereka, membuat Taemin menjatuhkan rahangnya saking
Shocknya.
.
“omo...” gumam Kai lemas
.
GREB
.
Kai membulatkan matanya saat Taemin yang sepertinya sudah sadar menggandeng lengannya
menjauh dari dapur “kita ke kamarmu Kai, aku mau curhat lagi” mendengar itu Kai kembali lemas,
gagal sudah rencananya... tidak bisa berkencan dengan D.O dan malah mendengar curhatan
Taemin, sabarlah Kai, HWAITING!! #PLAK
*END*
.
.
.
TBC
.
Buat yang mau couple lain sabar ya... pasti aku buatin kok :D dan kayaknya buat episode depan
ChanBaek atau ChenMin deh... pokoknya tunggu aja, yang mau nunggu -_-
ANYEONG ~