Ferry Anggriawan_1215051023_tugas 2 Petrofisika (Batuan Reservoir)

download Ferry Anggriawan_1215051023_tugas 2 Petrofisika (Batuan Reservoir)

of 6

description

semoga bermanfaat

Transcript of Ferry Anggriawan_1215051023_tugas 2 Petrofisika (Batuan Reservoir)

tugas batuan reservoir

1. Bagaimana batuan beku dan metamorf bisa menjadi reservoirBatuan dasar diangap sebagai batuan metamorf ataupun batuan beku yang ditumpangi tak selaras oleh sebuah sekuen batuan sedimen. Batuan dasar umumnya memiliki karateristik keras dan brittle dengan porositas matrik dan permeabilitas yang rendah. Namun biasanya porositas yang berkembang adalah porositas sekunder. Porositas sekunder mungkin dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan asal muasalnya. Yaitu:1. Tectonic Porosity yaitu berupa rekahan, sesar, kekar, dan lain-lain, yang bersekala microfracture sampai dengan sesar dan zona yang terdampak sesar yang dapat ditangkap oleh resolusi seismik.2. Dissolution Porosity yaitu efek dari adanya pelarutan pada zona pelapukan, atupun juga dapat terjadi pada zona sesar yang berasosiasi dengan sirkulasi hidrotermal.Batuan beku dan metamorf dapat menjadi reservoir karena adanya porositas sekunder tersebut. Batuan sumber tetap berasal darishaleyang kaya akan organik, yang kemudian akan mengalirkan hidrokarbon yang sudah matang ke basement fracture tadi. Sedimen berumur lebih muda, yang bertindak sebagai batuan sumber hidrokarbon, yang berada di samping atau tepat diatas basement yang memungkinkan terjadi pemerangkapan pada basement rock.

2. Kenapa reservoir mayoritas batu pasir, karbonat dan shale?Reservoir umumny adalah batuan sedimen clastic (batupasir) dan carbonate (batugamping). Wajar saja, karena memang hanya pada batuan itulah minyakbumi dapat tersimpan baik di dalam rongga batuan dan mengalir dengan lancar melewati rongga antar butiran menuju tempat yang bertekanan lebih rendah. Batuan Sedimenmerupakan batuan yang paling berperan dalamproduksi hidrokarbon. 1. Sandstone(Batupasir)Sandstoneatau batupasir merupakan batuan sedimen klastik yang berkomposisi butiran berukuran pasir atau butiran yang tertanam dalam matriks berupaclay(lempung) atausilt(lanau) yang tersemenkan oleh material lain seperti silika, oksida besi, atau kalsium karbonat. Butiran pasir biasanya terdiri dari mineral-mineral kuarsa berukuran pasir. Penamaansandstoneatau batupasir digunakan untuk mengindikasikan suatu batuan berukuran pasir yang terdiri dari butiran kuarsa 85-95%.2. Karbonat, dibagi menjadi dua kategori,LimestonedanDolomiteBatuan Karbonat merupakan batuan sedimen yang terbentuk oleh mineral yang secara umum memiliki karakteristik dasar struktur anion berupa CO3-2. Kalsit dan Aragonit (CaCO3) adalah contoh dari mineral karbonat. Limestone adalah batuan sedimen yang kaya akan mineral kalsit (kalsium karbonat, CaCO3), dengan ataupun tanpa magnesium karbonat.Limestonemerupakan batuan yang paling penting dari batuan karbonat dan terdistribusi secara luas di alam. Sedangkandolomitemerupakan batuan sedimen karbonat yang tersusun oleh mineral dolomit dengan formula CaMg(CO3)2secara dominan. Batuan sedimen akan diberi nama dolomit jika batuan tersebut berkomposisi mineral dolomit lebih dari 90% dan kurang dari 10% kalsit.3. ShaleShalemerupakan tipe batuan sedimen tipe detritus halus yang terbentuk dari konsolidasi material berukuran halus seperticlay(lempung),mud(lumpur), dansilt(lanau) serta memilki lapisan atau struktur sedimen paralel.Shalemerupakan batuan sedimen yangporousdan mengandung hidrokarbon tetapi pada umumnya tidak memiliki permeabilitas yang bagus. Oleh karena itu,shaletidak membentukreservoir rockstetapi merupakancap rocksyang baik untuk hidrokarbon. Jikashalemengalamifracturemaka shale juga dapat menjadi reservoir hidrokarbon.

3. Bagaimana terjadinya adhesi, kohesi? Jika gelas dimasukkan air, apa yang terjadi? Berapa sudut kontak yang terbentuk? Jika air raksa yang dimasukkan ke dalam gelas, apa juga yang akan terjadi? KOHESIKohesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang sama jenisnya. Contoh peristiwa kohesi adalah : Tidak bercampurnya air dengan minyak, Tidak melekatnya air raksa pada dinding pipa kapiler Air di atas daun talas Air raksa yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi kimia Raksa pada termometer

ADHESIAdhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Contoh : Bercampurnya air dengan teh/kopi, Melekatnya air pada dinding pipa kapiler Melekatnya tinta pada kertas Air di atas telapak tangan Susu tumpah di lantai Garam yang larutBila suatu cairan gaya kohesinya > gaya adhesinya maka bila kita tuangkan ke gelas, permukaan cairan akan cembung ke atas. Sebaliknya bila gaya kohesinya < gaya adhesinya maka permukaan cairan akan melengkung ke atas pada sisi cairan.

Akibat adanya kohesi dan adhesi, terjadi beberapa peristiwa menarik, Berikut ini beberapa di antaranya :1. Meniskus Cembung dan Meniskus Cekung :Meniskus adalah peristiwa mencekung atau mencembungnya permukaan zat cair. Berdasarkan bentuk permukaan zat cair, meniskus dibedakan menjadi dua, yaitu meniskus cembung dan meniskus cekung. Meniskus cembung terjadi jika kohesi lebih besar daripada adhesi (kohesi > adhesi). Sedangkan meniskus cekung terjadi jika adhesi lebih besar daripada kohesi (adhesi > kohesi).

Ketika gelas ditambahkan air maka akan terjadi adhesi karena adanya gaya tarik-menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain dapat menempel dengan baik karena molekulnya saling tarik menarik atau merekat. Antara air dan gelas akan terjadi sudut lengkung Sudut yang dibentuk oleh lengkungan itu dinamakansudut kontak (teta) Sudut kontak antar air dengan dinding gelas, 0 90 , zat cair membasahi dinding.

Dinding kaca

air

Jika gelas ditambahkan air raksa maka akan terjadi kohesi karena adanya gaya tarik menarik antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain tidak dapat menempel karena molekulnya saling tolak menolak. Sudut kontak air raksa dengan dinding gelas, 0 90, zat cair tidak membasahi dinding.

Dinding kaca

raksa

Untuk mencari sudut kontak dapat menggunakan persamaan:

Dimana

Ketika air berada pada pipa kapiler ternyata air naik pada bagian pipa yang terkecil. Peristiwa ini dinamakan kapilaritas. Yaitu peristiwa naiknya zat cair pada pembuluh atau celah kecil atau pori-pori kecil. Air pada pembuluh atau celah kecil akan lebih tinggi dari yang lainnya itu, akibat adhesi (partikel air dan partikel gelas) lebih besar dari kohesinya (partikel air). Lain lagi dengan raksa. Raksa pada pembuluh atau celah kecil akan lebih rendah dari yang lebih besar lainnya, akibat kohesi antar partikel raksa lebih besar daripada adhesi partikel raksa dan partikel gelas. Jadi ketika gelas ditambahkan air akan terjadi kapilaritas. Sedangkan, saat gelas ditambahkan air raksa tidak terjadi kapilaritas.