Ferli Apriadi - Manajemen Memory

23
MANAJEMEN MEMORY Oleh: Nama : Frli Apriadi NPM :132310080 Kelas : A1-D3-MI2

Transcript of Ferli Apriadi - Manajemen Memory

Page 1: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

MANAJEMEN MEMORYOleh:

Nama : Frli Apriadi

NPM :132310080

Kelas : A1-D3-MI2

Page 2: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

LATAR BELAKANG

Memory merupakan tempat menampung data dan kode instruksi program

Memori adalah pusat kegiatan pada sebuah komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu.

Sistem Operasi bertugas untuk mengatur peletakan banyak proses pada suatu memori

Manajemen memory berkaitan dengan aktifitas pengelolaan penggunaan memori pada saat komputer aktif dan menjalankan proses-proses

Page 3: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

KONSEP DASAR

REGISTER(Chip Processor)

Cache Memory

Main Memory

Secondary Memory

Hierarki organisasi memori pada sistem komputer

Page 4: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

REGISTER

Contoh memori register IR (instruction Register) untuk menampung

kode instruksi yang akan dieksekusi AX,BX,CX,DX dan lainnya untuk menampung

data dan informasi. Kapasitas memori register sangat terbatas

agar ukuran chip processor tetap kecil. Itulah sebabnya diperlukan memori utama.

Page 5: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

MEMORI UTAMA

Memori utama pada umumnya dapat diakses secara random RAM (Random Access Memory) dan volatile.

Namun sayangnya kecepatan transfer data dari memori utama ke prosesor sangat lambat jika dibandingkan dengan eksekusi prosesor

Contoh: Pentium IV 1.7GHz memiliki front bus 400MHz, artinya terdapat selisih kecepatan 4X, berarti setiap kali terjadi transfer data dari memori utama ke register prosesor, prosesor harus menunggu sebanyak 4 siklus eksekusi.

Page 6: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

MEMORI CACHE

Untuk mengatasi perbedaan kecepatan, digunakan teknik caching untuk memori utama dengan menggunakan memori cache.

Umumnya berada dalam prosessor Kapasitas jauh lebih kecil dari memori utama Kecepatan transfer mengikuti clock processor Prinsip kerja sebagai salinan bayangan dari

data dan kode instruksi di memori utama

Page 7: Ferli Apriadi - Manajemen Memory
Page 8: Ferli Apriadi - Manajemen Memory
Page 9: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

MEMORI SEKUNDER

Memori sekunder umumnya berupa disk dan bersifat non-volatile

Kecepatan transfer jauh lebih lambat dari memori utama

Untuk mengatasi kekurangan tempat pada ruang memori utama teknik virtual memory

Page 10: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

Tujuan pengorganisasian memori komputer: Meningkatkan kecepatan akses kode instruksi

dan data oleh prosesor Mengurangi waktu menganggur(idle) prosesor Memperbesar kapasitas penyimpanan sistem

memori komputer Secara umum, semakin bawah tingkatan

pada hirarki organisasi komputer, maka: Harga per satuan byte semakin rendah Kapasitas penyimpanan semakin besar Frekuensi pengaksesan semakin kurang Kecepatan akses semakin lambat

Page 11: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

PENGALAMATAN MEMORI

Tugas untuk mereferensi kode instruksi atau data di memori utama secara tepat merupakan tanggung jawab dari compiler

Compiler berfungsi mengubah source code yang ditulis programmer menjadi file yang berisi kode instruksi program yang dapat dijalankan prosessor

Dalam menentukan alamat instruksi atau data, compiler mengacu pada metode pengalamatan memori yang dipakai sistem komputer

Page 12: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

Metode pengalamatan memori mendefinisikan: Model alamat yang dituliskan pada kode instruksi

program Mekanisme penyalinan Kapan dan bagaimana alamat dalam kode

instruksi program diterjemahkan dalam alamat fisik memori sesungguhnya.

Page 13: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

Secara garis besar metode pengalamatan memori dapat dibedakan atas :

1. Pengalamatan secara fisik (Physical / absolute address)alamat yang ditulis pada kode instruksi adalah alamat fisik memori utama yang sesungguhnya.

Page 14: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

2. Pengalamatan secara logika (Logical Addressing)

perlu ditranslasikan ke alamat fisik memori utama.

Pada saat eksekusi, pengaksesan alamat akan ditranslasi dengan menjumlahkan alamat referensi awal pada instruksi dengan isi register alokasi untuk mendapatkan alamat fisik memori

Relokasi program dapat dilakukan secara fleksibel

Page 15: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

ADDRESS BINDING

Alamat yang terdapat dalam kode instruksi tidak selamanya berupa alamat fisik, tapi dapat berupa alamat logika yang perlu ditranslasi lebih dahulu.

Aktivitas translasi alamat ini disebut dengan address binding.

Page 16: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

Address binding dapat terjadi pada saat: Compile Time

apabila dimungkinkan letak / alamat fisik memori diketahui sebelum diekseskusi agar langsung dapat ditulis pada source code.

Kelemahan: program tidak dapat direlokasi selama eksekusi.

Loading Time Dilakukan pada saat loading program ke memori

utama Hasil kompilasi disimpan dalam file yang berisi

alamat fisik. Jika terjadi perubahan relokasi maka code di-load ulang

Page 17: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

Execution Time membutuhkan perangkat keras seperti MMU (Memory

Management Unit) MMU bertanggung jawab membantu proses

perhitungan transasi alamat logika ke alamat fisik pada saat eksekusi.

Dimungkinkan suatu proses berpindah alamat sewaktu dieksekusi.

Page 18: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

Tahapan Pemrosesan User rogram

Page 19: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

MEMORY-MANAGEMENT UNIT (MMU) Perangkat Hardware yang memetakan alamat

logik (virtual) ke alamat fisik.

Dalam skema MMU Menyediakan perangkat register yang dapat di set

oleh setiap CPU: setiap proses mempunyai data set register tsb (disimpan di PCB). Base register dan limit register.

Harga dalam register base/relokasi ditambahkan ke setiap address proses user pada saat run di memori

Program user hanya berurusan dengan address logik saja

Page 20: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

RELOKASI DINAMIK MENGGUNAKAN REGISTER RELOKASI

Page 21: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

DYNAMIC LOADING

Tidak semua bagian program diambil ke memori. Dengan dynamic loading, Routine yang tidak digunakan

tak akan pernah di-load ke memori. Mekanisme dasar:

Program utama di-load dan dieksekusi. Pada saat suatu routine butuh memanggil routine yang

lain, maka pertama routine pemanggil mengecek apakah rotine yang dibutuhkan sudah pernah diambil. Jika belum, maka routine yang dipanggil tersebut akan diambil dan dialokasikan di memori utama

Keuntungan dynamic loading : Rutin yang tidak digunakan tak akan pernah di-load ke

memori. Untuk menghindari pemakaian rutin yang salah dalam

program dengan jumlah kode yang besar. Tidak memerlukan bantuan sistem operasi. Metode ini

menjadi tanggung jawab user/programmer. SO hanya menyediakan routine library

Page 22: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

DYNAMIC LINKING

Konsep sama dengan dynamic loading, hanya saja penekanan pada proses linking.

Dimungkinkan adanya share library yang dibuat oleh suatu aplikasi untuk digunakan oleh aplikasi lainnya. Mengurangi pemakaian space: satu routine library di

memory digunakan secara bersama oleh sekumpulan proses.

dapat digunakan untuk pembaharuan library secara otomatis bila ada versi yang lebih baru.

File yang mendukung dynamic linking:.dll (Dynamic Link Libraries), .sys , .drv

sistem operasi dibutuhkan untuk memeriksa apakah routine yang diperlukan ada di ruang memori proses yang lain.

Page 23: Ferli Apriadi - Manajemen Memory

TERIMA KASIH