Fenomenologi

6
Nama :Diana Sari Kelas :11-7A NIM :2007110153 Tugas 1 Fenomenologi Pengetahuan, Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan, Filsafat Pengetahuan, dan Filsafat Ilmu Pengetahuan 1. Fenomenologi Pengetahuan o Gejala terbentuknya pengetahuan manusia dapat dibedakan antara dua kutub yang berbeda dari gejala pengetahuan manusia itu, yaitu antara subjek dan objek. o Subjek yaitu manusia dengan akal budinya; objek yaitu kenyataan yang diamati dan dialami di alam semesta ini. o Supaya bisa terjadi pengetahuan, subjek harus terbuka dan terarah atau mengarahkan diri kepada objek untuk mengenal dan mengetahuinya sebagaimana adanya, dan sebaliknya objek harus terbuka dan terarah kepada subjek untuk dikenal sebagaimana adanya. o Keterarahan manusia terhadap objek hanya mungkin menimbulkan pengetahuan kalau dalam diri manusia sebagai subjek sudah terdapat kesamaan-kesamaan prinsip atau kategori tertentu yang memungkinkan

Transcript of Fenomenologi

Page 1: Fenomenologi

Nama :Diana SariKelas :11-7ANIM :2007110153

Tugas 1Fenomenologi Pengetahuan, Pengetahuan,

Ilmu Pengetahuan, Filsafat Pengetahuan, danFilsafat Ilmu Pengetahuan

1. Fenomenologi Pengetahuan

o Gejala terbentuknya pengetahuan manusia dapat dibedakan antara dua

kutub yang berbeda dari gejala pengetahuan manusia itu, yaitu antara

subjek dan objek.

o Subjek yaitu manusia dengan akal budinya; objek yaitu kenyataan yang

diamati dan dialami di alam semesta ini.

o Supaya bisa terjadi pengetahuan, subjek harus terbuka dan terarah atau

mengarahkan diri kepada objek untuk mengenal dan mengetahuinya

sebagaimana adanya, dan sebaliknya objek harus terbuka dan terarah

kepada subjek untuk dikenal sebagaimana adanya.

o Keterarahan manusia terhadap objek hanya mungkin menimbulkan

pengetahuan kalau dalam diri manusia sebagai subjek sudah terdapat

kesamaan-kesamaan prinsip atau kategori tertentu yang memungkinkan

manusia dapat mengenal dan menangkap objek yang diamatinya.

o Pengetahuan dapat terwujud kalau manusia sendiri adalah bagian dari

objek realitas di alam semesta ini.

Dapat pula dikatakan bahwa hanya melalui dan berkat unsur jasmaninya

manusia mampu menangkap objek yang ada di sekitarnya karena tubuh

manusia adalah bagian dari realitas alam semesta ini.

o Pengetahuan manusia tidak hanya berkaitan dengan objek konkret khusus

yang dikenalnya melalui pengamatan indranya, melainkan juga melalui itu

dimungkinkan untuk sampai pada pengetahuan abstrak tentang berbagai

Page 2: Fenomenologi

objek lain yang secara teoritis dapat dijangkau oleh akal budi manusia, dan

karena itu berlaku umum bagi objek mana saja yang bisa dijankau akal

budi manusia pada tempat dan waktu mana pun.

o Pengetahuan manusia yang bersifat abstrak umum dan universal itulah

yang memungkinkan untuk dirumuskan dan dikomunikasikan dalam

bahasa yang bersifat umum dan universal untuk bisa dipahami oleh siapa

saja dari waktu dan tempat mana saja.

o Dengan kesadarannnya, manusia melakukan refleksi tentang apa yang

diketahuinya itu. Berkat refleksi ini pula pengetahuan yang semula bersifat

langsung dan spontan, kemudian disusun dan diatur secara sistematis

sedemikian rupa sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan, atau dapat

pula dikritik dan dibela.

o Jadi, ilmu pengetahuan muncul karena apa yang sudah diketahui secara

spontan dan langsung tadi, disusun dan diatur secara sistematis dengan

menggunakan metode tertentu yang bersifat baku.

2. Pengetahuan

o Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan

pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya,

termasuk manusia dan kehidupannya.

o Pengetahuan bersifat lebih spontan.

o Pengetahuan jauh lebih luas daripada ilmu pengetahuan karena

pengetahuan mencakup segala sesuatu yang diketahui manusia tanpa perlu

berarti telah dibakukan secara sistematis.

3. Ilmu Pengetahuan

o Ilmu pengetahuan adalah keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang

telah dibakukan secara sistematis.

o Ilmu pengetahuan bersifat lebih sistematis dan reflektif.

Page 3: Fenomenologi

o Ilmu pengetahuan dilihat sebagai upaya untuk menjelaskan hubungan

antara berbagai hal dan peristiwa dalam alam semesta ini secara sistematis

dan rasional.

o Ilmu pengetahuan juga dipahami sebagai upaya untuk mencari dan

mejelaskan secara sistematis dan masuk akal sebab dan akibat dari

berbagai peristiwa di alam semesta ini.

Misalnya, ilmu pengetahuan menjelaskan kaitan antara pasang surut

dengan peredaran bumi. Atau mengapa terjadi siang dan malam?

o Melalui ilmu pengetahuan, berbagai peristiwa alam semesta lalu

dijelaskan secara lain dalam kerangka teori atau hukum ilmiah yang lebih

masuk akal, dan lebih bisa dibuktikan dengan berbagai perangkat metodis

yang berkembang.

4. Filsafat Pengetahuan

o Filsafat pengetahuan terutama berkaitan dengan upaya mengkaji segala

sesuatu yang berkaitan dengan pengetahuan manusia pada umumnya,

terutama menyangkut gejala pengetahuan dan sumber pengetahuan

manusia.

o Dalam hal ini, dipersoalkan, misalnya, tentang bagaimana manusia bisa

tahu? Apakah manusia bisa sampai pada pengetahuan yang bersifat pasti?

Apakah pengetahuan yang pasti itu mungkin? Apa artinya mengetahui

sesuatu? Bagaimana manusia bisa tahu bahwa ia tahu? Dari mana asal dan

sumber pengetahuan manusia itu? Apakah pengetahuan sama dengan

keyakinan? Di mana letak perbedaannya?

5. Filsafat Ilmu Pengetahuan

o Filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang filsafat yang mempersoalkan dan

mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.

o Yang dipersoalkan, misalnya, apa itu kebenaran? Apa metode ilmu

pengetahuan itu? Manakah metode yang paling bisa diandalkan? Apa

Page 4: Fenomenologi

kelemahan metode yang ada? Apa itu teori? Apa itu hipotesis? Apa itu

hukum ilmiah?

o Fokus filsafat ilmu pengetahuan adalah masalah metode ilmu

pengetahuan.

o Tugas filsafat ilmu pengetahuan adalah membuka pikiran kita untuk

mempelajari dengan serius proses logis dan imajinatif dalam cara kerja

ilmu pengetahuan.

o Manfaat belajar filsafat ilmu pengetahuan:

Membantu mahasiswa untuk semakin kritis dalam sikap

ilmiahnya.

Bagi calon ilmuwan, membantu mereka dalam mencari ilmu

pengetahuan, khususnya dalam melakukan penelitian ilmiah.

Membantu kerja mahasiswa kelak di kemudian hari.

Ilmu pengetahuan tidak hanya bersifat puritan-elitis, melainkan

juga pragmatis. Dalam pengertian, ilmu pengetahuan tidak hanya

berhenti sekadar memuaskan rasa ingin tahu manusia. Melainkan

juga bermaksud membantu manusia untuk memecahkan berbagai

persoalan yang dihadapi manusia dalam hidupnya.