FASILITATOR PENYUSUNAN NASKAH - kppod.org · FASILITATOR PENYUSUNAN NASKAH Dewan Kerjasama Ekonomi...
Transcript of FASILITATOR PENYUSUNAN NASKAH - kppod.org · FASILITATOR PENYUSUNAN NASKAH Dewan Kerjasama Ekonomi...
i
FASILITATOR PENYUSUNAN NASKAH
Dewan Kerjasama Ekonomi Daerah (DKED)Bidang Pengembangan Usaha Kakao
Kabupaten Sikka-NTT
Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahKabupaten Sikka-Nusa Tenggara Timur
Jl. Mawar No.20 Maumere 86111
ii
iii
Daftar Isi
Fasilitator .............................................................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................................................... iii
Daftar Gambar .................................................................................................................................... v
I. Pengantar DKED ........................................................................................................................ 1
II. Kelembagaan DKED ................................................................................................................. 3
II.1. Visi DKED ....................................................................................................................... 3
II.2. Misi DKED ...................................................................................................................... 3
II.3. Struktur DKED ............................................................................................................... 3
III. Perencanaan DKED ................................................................................................................... 7
III.1. Bagian I: Matriks Rencana Strategis DKED, ......................................................... 8
III.2. Bagian II: Matriks Rencana Kerja DKED, .............................................................. 14
Lampiran:
Pedoman Membaca Matriks Perencanaan (Renstra & Renja) DKED .................................. 19
iv
v
Daftar Gambar
Gambar 1. Struktur Organisasi DKED ....................................................................................... 4
Gambar 2. Struktur Bidang Ekonomi dalam DKED .............................................................. 4
Gambar 3. Peran Stakeholders Usaha Kakao dalam Bidang Ekonomi-DKED ............. 5
vi
1
Kakao merupakan salah satu komoditas utama dalam sektor pertanian (sub-sektor perkebunan) di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga tahun 2003, rerata produksi kakao mencapai 14.333,2 ton per tahun dengan nilai nominal sebesar Rp. 372.663.200.000. Namun mulai tahun 2004 produksi kakao terus menurun hingga 54% atau hanya sebesar 7.739,93 ton. Pada tahun 2012 dari total luas lahan sebesar 22.257 Ha, total produksi hanya sebesar 7.151 ton. Rerata produktivitas tanaman kakao di Sikka hanya sebesar 321 kg/ha/tahun, yang notabene jauh dibawah rata-rata nasional yang mencapai 900 kg/ha/tahun.
Meski demikian, sumbangan kabupaten ini terhadap produksi kakao di NTT adalah yang terbesar dibandingkan daerah-daerah lainnya. Dari sisi luas lahan dan produksi kakao, Sikka masih tercatat sebagai sumber pasokan utama produksi kakao di bumi Flobamora. Dari total produksi kakao NTT sebesar 12.978 ton (2012), Kabupaten Sikka menyumbang sekitar 55%. Sementara dari total luas lahan perkebunan kakao di NTT yang memiliki luas area 46.245 ha, sekitar 48% diantaranya berada dalam wilayah Kabupaten Sikka.
Penurunan produksi kakao tahun-tahun belakang ini bernilai fi nansial setara dengan kehilangan PDRB Rp 201 Milyar/tahun. Kehilangan pendapatan sebesar itu berdampak pada penurunan multiplier eff ect roda perekonomian berupa penurunan konsumsi barang dan jasa, tingkat produksi, serapan tenaga kerja dan bahan baku, serta distribusi pendapatan masyarakat di sentra kakao. Pengaruh penurunan produktivitas, misalnya, sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari para
I. Pengantar
petani maupun perekonomian daerah secara umum lantaran kontribusi komoditi ini terhadap PDRB mencapai 8,46%.Identifi kasi awal penyebab terjadinya penurunan produktivitas kakao itu, antara lain, terkait faktor umur kakao yang sudah tua, bahkan sebagian besar sudah berusia lebih dari 30-45 tahun. Selain itu terjadi ledakan organisme pengganggu tanaman (OPT) dan pola tanam yang tidak mengikuti cara bercocok tanam yang baik (Good Agricultural Practicess-GAP). Aneka faktor lain berkenaan dengan keahlian dan sikap kerja petani, infrastruktur konektivitas ke sentra produksi hingga masalah sosial-budaya turut pula berkontribusi sebagai faktor negatif dalam gerak menurun kurva produktivitas tersebut.
Pada sisi lain, Pemda selama ini mencanangkan bisnis pertanian kakao sebagai salah satu motor penggerak ekonomi daerah. Suatu tekad yang sejauh ini masih belum meresonansi secara kuat pada level programatik. Koordinasi antar instansi terkait dalam pengembangan kakao, misalnya, belum berjalan optimal sehingga pelaksanaan program yang sudah minim adanya tadi juga kurang berjalan efektif di lapangan. Ironi lain justru terasa menyengat: usaha kakao dibiarkan tumbuh sendiri, tanpa dukungan signifi kan dari pemda! Sebagai usaha rakyat dan penopang kehidupan (livelihood) petani, kakao hanya menjadi urusan privat warga, hanya beririsan tipis dengan domain tanggung jawab Negara sebagai urusan publik dan bahkan politik.
Tentu, pembiaran kebijakan demikian harus dikoreksi. KPPOD sebagai lembaga yang berfokus pada upaya
2
perbaikan tata kelola ekonomi daerah [desentralisasi ekonomi] merasa terdorong untuk bahu-membahu dengan para pemangku kepentingan lain di Sikka, serta mengajak Pemda untuk lebih serius menaruh perhatian kongkrit pada level programatik atas masa depan kakao. KPPOD memulai keterlibatannya dari kerja penelitian tentang pengembangan usaha kakao dengan pendekatan rantai nilai (Value Chain Analysis, VCA). Hasil studi menunjukkan aneka masalah, antara lain, lemahnya dukungan kerangka regulasi yang berfokus kepada pengembangan kakao; skema fi skal (APBD) bagi pengembangan kakao yg belum jelas dan berjumlah minim; koordinasi antar stakeholders yang belum terjalin kuat; kapasitas petani dalam melakukan kegiatan off farm (terutama pemasaran dan pengolahan produk) belum terlalu kuat; kelembagaan petani masih lemah sehingga tidak memiliki kekuatan tawar di pasar; kapasitas PPL dalam penyuluhan pertanian belum memadai serta jumlah yang belum ideal (1 orang PPL per desa) belum tercapai.
Mengalir dari temuan masalah tersebut, rekomendasi kerja yang mengarah kepada rumusan tindak lanjut ke depan harus menyasar kepada sejumlah dimensi kebijakan berikut:
1. Kerangka kebijakan bagi produktivitas usaha Kakao: ketersediaan Regulasi dan instrumen fi skal (anggaran);
2. Revitalisasi DKED bagi peningkatan efektivitas koordinasi lintas SKPD dan antar-stakeholder di masayarakat;
3. Kapasitas petani/poktan bagi pemasaran bersama, dan UPH sebagai penampung sementara hasil petani;
4. PPL: peningkatan kapasitas dan jumlah tenaga pendampingan dan penyuluhan untuk mengatasi akar masalah rendahnya produktivitas petani kakao di Sikka.
Dalam rangkaian kerja selanjutnya, poin-poin rekomendasi tersebut disampaikan dalam pertemuan terbatas berbentuk Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 6 juni 2015. FGD yang dihadiri oleh jajaran Pemda Sikka itu kemudian mengerucut kepada kesepakatan untuk memilih poin rekomendasi “revitalisasi DKED” sebagai prioritas awal. Pada putaran berikutnya, tanggal 27 Juni 2015 digelar lokalatih penguatan kelembagaan DKED yang menghasilkan dua butir kesepakatan, yakni: (1) revitalisasi DKED dimulai dari penguatan kelembagaan; dan (2) program kerja awal dan jangka pendek DKED difokuskan pada pengembangan kakao.
3
II. Kelembagaan DKED
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, butir pertama kesepakatan FGD tersebut adalah revitalisasi DKED yang dimulai dari penguatan kelembagaan. DKED dinilai sebagai kelembagaan koordinasi penting dan strategis bagi keberhasilan gerakan bersama semua pihak yang berkomitmen kepada upaya peningkatan produktivitas petani kakao dan pengembangan usaha lebih lanjut.
DKED dibentuk oleh Pemda Kabupaten Sikka dengan dasar hukum berupa SK Bupati Kabupaten Sikka, No.245/HK/2012 tentang Pembentukan Dewan Kerjasama Ekonomi Daerah (DKED) Kabupaten Sikka, yang diniatkan menjadi lembaga yang mengkoordinasikan berbagai instansi pemerintah maupun para pihak non-pemerintah untuk mempercepat pembangunan sektor-sektor unggulan sebagai basis pembangunan daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, DKED memiliki cita-cita yang tercermin dalam Visi dan Misi.
II.1. Visi DKED
Memperhatikan potensi daerah serta merujuk RPJMD Kabupaten Sikka Tahun 2015-2018 sebagai arah dasar pembangunan sektoral, lintas sektoral dan kewilayahan yang dinamis dan berkesinambungan, maka dirumuskan visi DKED Kabupaten Sikka sebagai berikut:
DKED sebagai forum interaksi antar stakeholder dimaknai sebagai suatu
tempat, wadah, forum, atau wahana komunikasi dan berkoordinasi antar stakeholder yang terdiri dari pemda, swasta, LSM, Gereja dan lembaga-lembaga lainnya yang mendukung program pengembangan potensi daerah.Harmonisasi dan koordinasi pemanfaatan potensi unggulan daerah dimaknai sebagai suatu kondisi dimana terjadi sinerji dan keselarasan gerak antara setiap stakeholder yang ada dalam ikhtiar besar pengembangan potensi unggulan daerah.
II.2. Misi DKED
Untuk mewujudkan visi di atas, lebih lanjut disepakati 4 (empat) misi pembangunan yang akan diemban oleh para pihak terkait, yakni:1. Merumuskan kebijakan pengembangan
dan pemberdayaan masyarakat di bidang perekonomian;
2. Melakukan fasilitasi berupa, antara lain, kajian potensi dan asistensi teknis bagi kapitalisasi peluang perekonomian lokal;
3. Memperkuat komunikasi antara BUMN/BUMD, swasta dan stakeholders dalam rangka pengembangan ekonomi daerah;
4. Melakukan monitoring, evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan program umum perekonomian daerah.
II.3. Struktur DKED
Dalam kaitan dengan program pemerintah, DKED Sikka masuk dalam program kerjasama pembangunan yang di dalamnya terdapat banyak sektor yang dikembangkan. Salah satu diantaranya adalah pengembangan komoditi unggulan yang diwadahi secara keorganisasian dalam bidang kerja dari Bidang Ekonomi sebagai bagian dari Badan Perencanaan
“Terwujudnya DKED sebagai forum interaksi antar stakeholder untuk harmonisasi dan koordinasi
pemanfaatan potensi unggulan daerah”
4
Pembangunan Daerah (Bappeda). Struktur organisasi fasilitasi kerjasama pembangunan itu dapat divisualisasi seperti pada Gambar 1 di bawah.
Khusus bagi pengembangan di sektor ekonomi (Korbid-1), organisasi kerja dalam DKED dikembangkan lebih jauh dalam sejumlah bidang, seperti organisasi dan pemberdayaan, bidang pertanian dan perkebunan, bidang pemasaran, bidang
PELINDUNGBUPATI SIKKA
KOORDINATOR UMUMBAPPEDA
Koord. Bidang-1Ekonomi
Koord. Bidang-2Sosial Budaya
Koord. Bidang-3Kesehatan
Koord. Bidang-4Pendidikan
Dinas PerdaganganDinas Koperasi
Sektor KelapaSektor Kakao
..........Dinas Sosial
Dinas Tenaga Kerjadan Transmigrasi
....................
Dinas Kesehatan
....................
Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga
perikanan, bidang peternakan, serta bidang pariwisata. Struktur organisasi dalam sektor ekonomi dapat divisualisasi seperti pada Gambar 2.
Melihat struktur tersebut, selain pengembangan kakao, DKED (korbid 1: ekonomi) juga mempunyai mandat kerja pengembangan komoditi dan usaha lain: kerajinan ikat tenun, mente, dsb. Namun, sebagai hasil kesepakatan pada rapat pada
Gambar 1. Struktur Organisasi DKED
Gambar 2. Struktur Bidang Ekonomi dalam DKED
PENASEHATBUPATI SIKKA
KOORDINATORASSISTEN - II
SEKRETARIATBAPPEDA
KOORD. BIDANG EKONOMIBID. EKONOMI BAPPEDA
Bidang Pemasaran
Ketua:Dinas
Perindustrian & Perdagangan
Bidang Perikanan
Ketua:Dinas
Perikanan
Bidang Peternakan
Ketua:Dinas
Peternakan
BidangPertanian dan Perkebunan
Ketua:Dinas
Pertanian & Perkebunan
Bidang Organisasi dan Pemberdayaan
Ketua:Dinas
Koperasi& UMKM
Bidang Pariwisata
Ketua:Dinas
Kebudayaan & Pariwisata
5
6 juni 2015, prioritas awal DKED diarahkan kepada pengembangan kakao. Mengingat kelembagaan DKED masih belum kuat dan perlu re-aktivasi, strategi fokus kepada suatu bisnis inti menjadi pilihan yang realistis. Terkait pengembangan kakao, maka peran berbagai mitra dan pemangku kepentingan (stakeholders) dalam DKED dapat divisualisasi seperti pada Gambar 3.
Dalam hal kedudukan organisasi, DKED didesain sebagai forum kemitraan yang berada dalam lingkup dan berada di bawah naungan Pemda Sikka. Sementara dari sisi fungsi, DKED diarahkan kepada peran sebagai wadah koordinasi dan komunikasi untuk melaksanakan pengembangan kakao yang mewadahi koordinasi peran berbagai lembaga pemerintah (Bappeda, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Dinas Koperasi dan UKM, dll) dan lembaga non-pemerintah (Cocoa Learning Center (CLC), Sahabat Cipta,
lembaga keuangan/perbankan, gereja, dsb). Sehingga, untuk mendukung fungsi tersebut, DKED memiliki tugas, yaitu: 1. Merumuskan kebijakan pengembangan
dan pemberdayaan masyarakat di bidang perekonomian;
2. Koordinator dan Fasilitator dalam kajian-kajian potensi dan peluang perekonomian lokal;
3. Mediator antara BUMN/BUMD, swasta dan stakeholders dalam rangka pengembangan ekonomi daerah;
4. Monitoring, evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan program umum perekonomian daerah.
Untuk membantu tugas dan fungsi DKED, pemerintah Kab. Sikka menyusun struktur DKED yang tercantum dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 167/HK/2016 tentang Dewan Kerja Sama Ekonomi Daerah Kab. Sikka yang selalu diperbarui setiap tahun. Dalam Surat Keputusan
Gambar 3. Peran Stakeholders Usaha Kakao dalam Bidang Ekonomi-DKED
D K E D
VECO
MCA
Pemda Kab. Sikka
Lembaga Perbankan &
Koperasi
PT. Marsdan BumiTangerangSahabat
Cipta
UTJ & RA
KPPOD
Gereja dan Kelompok
Tani
Pelaksana program
MCA berperan sebagai Community development
Pemda sebagai regulator dan
dukungan dana melalui APBD
Lembaga keuangan yang men-support kredit untuk petani
kakao
PT. Bumi Tangerang dan PT Mars sebagai
market
Sahabat Cipta berperan sebagai Community
development
UTJ dan RA merupakan
lembaga sertifi kasi untuk produk kakao
KPPOD sebagai knowledge
development
Gereja dan Kelompok Tani sebagai motivator
dan Koordinator dalam pertumbuhan
masyarakat
6
tersebut, DKED terdiri atas Tim Koordinasi dan Tim Teknis yang masing-masing bertugas sebagai berikut:1. Tim Koordinasi
a. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan dan pengembangan perekonomian daerah;
b. Memberikan arahan masukan dan kebijakan tentang pengembangan ekonomi daerah berdasarkan tingkat perkembangan permasalahan.
2. Tim Teknis a. Merumuskan kebijakan
pengembangan perekonomian
berdasarkan tingkat perkembangan dan permasalahan;
b. Memfasilitasi kajian-kajian potensi dan peluang perekonomian lokal untuk ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat;
c. Melaksanakan mediasi antara BUMN/BUMD, swasta dan stakeholders dalam rangka pengembangan ekonomi daerah;
d. Melakukan monitoring, evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan program umum perekonomian daerah.
7
III. Perencanaan DKED
Selanjutnya, setelah mendesain tata kelembagaan sebagai pintu masuk revitalisasi DKED, butir kesepakatan kedua dalam rapat tanggal 27 Juni 2015 adalah menyusun matriks program kerja inti DKED yang difokuskan kepada pengembangan kakao. Dalam konteks ini, pada tanggal 28-29 September 2015, KPPOD bersama Pemda Sikka, Yayasan Sahabat Cipta dan Ford Foundation memfasilitasi pertemuan aneka pihak untuk menyusun dokumen Perencanaan bagi Pengembangan Usaha Kakao DKED Kabupaten Sikka yang hasilnya berupa
Matriks Perencanaan Strategis 2015-2018 dan Rencana Kerja 2015-2016.
Secara umum, tujuan penyusunan Perencanaan DKED adalah:1. Sebagai kerangka dasar dan arah
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan tercapainya visi, misi, dan program DKED tiga tahun ke depan.
2. Sebagai acuan bersama bagi segenap pihak untuk secara bersama maupun masing-masing menurut tupoksinya dalam segenap upaya pengembangan usaha kakao.
8
MA
TRIK
S R
ENC
AN
A S
TRA
TEG
IS D
KED
Prog
ram
Pen
gem
bang
an K
akao
Per
iode
: 201
6–20
20
Obj
ectiv
es &
Act
iviti
esO
bjec
tivel
y V
erifi
able
Indi
cato
rsM
eans
of
Ver
ifi ca
tion
Ass
umpt
ions
(R
isks
)
Supe
r G
oal/
Tuju
an d
i at
as/
Sasa
ran:
Pe
ndap
atan
pet
ani
men
ingk
at
Rat
a-ra
ta p
enda
pata
n pe
tani
kak
ao p
er h
ekta
r (R
p/ha
) di d
esa-
desa
men
ingk
at:
Surv
ei
Tahu
nan
Kak
ao o
leh
Saha
bat C
ipta
Des
aTa
hun
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Blor
o30
000
3100
032
000
3300
034
000
3500
0
Tebu
k30
000
3100
032
000
3300
034
000
3500
0
Klo
angp
opot
3000
031
000
3200
033
000
3400
035
000
Kot
ing
A30
000
3100
032
000
3300
034
000
3500
0
Mbe
ngu
3000
031
000
3200
033
000
3400
035
000
Um
auta
3000
031
000
3200
033
000
3400
035
000
Aib
ura
3000
031
000
3200
033
000
3400
035
000
Goa
l/Sa
sara
n:Pr
oduk
tivita
s U
saha
tani
K
akao
men
ingk
at
Prod
uktiv
itas
usah
a ta
ni k
akao
men
ingk
at (k
g/po
hon/
Ha)
:H
arga
In
tern
asio
nal
Kak
ao ti
dak
turu
n le
bih
dari
40%
di
band
ing
Har
ga O
kt.
2015
Des
aTa
hun
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Blor
o0,
60.
630.
660.
690.
720.
76
Tebu
k0,
60.
630.
660.
690.
720.
76
Klo
angp
opot
0,6
0.63
0.66
0.69
0.72
0.76
Kot
ing
A0,
60.
630.
660.
690.
720.
76
Mbe
ngu
0,6
0.63
0.66
0.69
0.72
0.76
Wol
owal
u0,
60.
630.
660.
690.
720.
76
Aib
ura
0,6
0.63
0.66
0.69
0.72
0.76
BAG
IAN
I
9
Obj
ectiv
es a
ndA
ctiv
ities
Obj
ectiv
ely
Ver
ifi ab
le In
dica
tors
Mea
ns o
f V
erifi
catio
nA
ssum
ptio
ns
(Ris
ks)
Purp
ose/
Mak
sud:
Peta
ni
mel
aksa
naka
n pe
mel
ihar
aan
tana
man
men
urut
ka
idah
P3S
Lebi
h da
ri 9
0% p
etan
i kak
ao m
ener
apka
n P3
S se
cara
tepa
t:Su
rvei
Tah
unan
K
akao
ole
h Sa
haba
t Cip
ta
Tida
k te
rjadi
pe
ruba
han
iklim
se
cara
eks
trim
se
pert
i El N
ino
berk
epan
jang
anD
esa
Tahu
n
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Blor
o18
6 dr
207
189
dr 2
0720
1 dr
207
203
dr 2
0720
5 dr
207
207
dr 2
07
Tebu
k88
dr
9890
dr
9892
dr
9894
dr
9896
dr
9898
dr
98
Klo
angp
opot
126
dr
140
129
dr 1
4013
1 dr
140
133
dr 1
4013
5 dr
140
140
dr 1
40
Kot
ing
A57
dr
6359
dr
6360
dr
6361
dr
6362
dr
6363
dr
63
Mbe
ngu
16 d
r 18
18 d
r 18
18 d
r 18
18 d
r 18
18 d
r 18
18 d
r 18
Wol
owal
u43
dr
4844
dr
4845
dr
4846
dr
4847
dr
4848
dr
48
Aib
ura
21 d
r 23
22 d
r 23
23 d
r 23
23 d
r 23
23 d
r 23
23 d
r 23
Out
puts
/Has
il-ha
sil K
erja
:1.
Pe
nyul
u-ha
n te
ntan
g “C
ara-
cara
da
n m
anfa
at
P3S”
tel
ah
dila
ksan
an
oleh
PPL
dan
Pe
tani
Kad
er.
1.
Setia
p pe
tani
kak
ao m
empe
role
h ke
sem
pata
n un
tuk
men
giku
ti p
alin
g se
diki
t sat
u ka
li pe
nyul
uhan
P3S
di d
esan
ya.
1.
Surv
ei
Tahu
nan
Kak
ao o
leh
Saha
bat
Cip
ta
2.
Lapo
ran
pela
ksan
aan
peny
uluh
an
dari
BK
P2
Kab
. Sik
ka
Peta
ni/D
esa
Tahu
n
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Blor
o12
1416
2022
24
Tebu
k12
1416
2022
24
Klo
angp
opot
1214
1620
2224
Kot
ing
A12
1416
2022
24
Mbe
ngu
1214
1620
2224
Wol
owal
u12
1416
2022
24
Aib
ura
1214
1620
2224
10
Obj
ectiv
es a
ndA
ctiv
ities
Obj
ectiv
ely
Ver
ifi ab
le In
dica
tors
Mea
ns o
f V
erifi
catio
nA
ssum
ptio
ns(R
isks
)
2.
Ala
t-al
at
pem
elih
araa
n te
rsed
ia b
agi p
etan
i m
elal
ui K
elom
pok
Tani
/Kop
eras
i
2.
Satu
set
ala
t-al
at p
emel
ihar
aan
untu
k m
etod
e P3
S te
rsed
ia b
agi s
etia
p pe
tani
di
Kel
ompo
k Ta
ni/K
oper
asi t
erde
katn
ya.
1.
Surv
ei T
ahun
an
Kak
ao o
leh
Saha
bat
Cip
ta
2.
Adm
inis
tras
i K
elom
pok
Tani
/ko
pera
si (T
erm
asuk
ta
nda
teri
ma
bant
uan)
Des
aTa
hun
2015
2016
‘17
‘18
‘19
‘20
Blor
o10
010
7
Tebu
k40
58
Kot
ing
A20
43
Mbe
ngu
810
Klo
angp
opot
6080
Wol
owal
u15
33
Aib
ura
815
3.
Mod
al u
ntuk
pe
mbe
lian
alat
pe
mel
ihar
aan
ters
edia
bag
i pet
ani
mel
alui
Kel
ompo
k Ta
ni/
kope
rasi
3.
Ters
edia
pak
et k
redi
t (“s
enila
i sep
eran
gkat
ala
t-al
at p
emel
ihar
aan
P3S”
(Rp)
de
ngan
bun
ga x
% /
tahu
n) u
ntuk
pet
ani d
i set
iap
desa
:=
(Rp.
1.5
25.0
00 x
22%
) x ju
mla
h pe
tani
= R
p. 1
.860
.500
x ju
mla
h pe
tani
1.
Surv
ei T
ahun
an
Kak
ao o
leh
Saha
bat
Cip
ta
2.
Adm
inis
tras
i K
elom
pok
Tani
(P
embu
kuan
pe
nyal
uran
kre
dit
mod
al k
epad
a pe
tani
)
Des
aTa
hun
2015
2016
‘17
‘18
‘19
‘20
Blor
o18
6.05
0.00
020
5.04
5.70
5
Tebu
k74
.420
.000
111.
146.
270
Kot
ing
A37
.210
.000
82.4
01.5
45
Mbe
ngu
14.8
84.0
0019
.163
.150
Klo
angp
opot
111.
630.
000
153.
305.
200
Wol
owal
u27
.900
.000
63.2
38.3
95
Aib
ura
14.8
84.0
0028
.744
.725
11
Obj
ectiv
es a
nd A
ctiv
ities
Obj
ectiv
ely
Ver
ifi ab
le In
dica
tors
Mea
ns o
f V
erifi
catio
nA
ssum
ptio
ns
(Ris
ks)
4.
Peny
uluh
an te
ntan
g ca
ra-c
ara
pem
buat
an p
upuk
org
anik
, pe
stis
ida
naba
ti da
n sa
rung
nisa
si s
wad
aya
tela
h di
laks
anak
an d
enga
n ba
ik o
leh
PPL
dan
Peta
ni K
ader
4.
Setia
p pe
tani
kak
ao m
empe
role
h ke
sem
pata
n un
tuk
men
giku
ti
palin
g se
diki
t sat
u ka
li pe
nyul
uhan
car
a-ca
ra p
embu
atan
pup
uk
orga
nik,
pes
tisid
a na
bati
dan
saru
ngni
sasi
sw
aday
a di
des
anya
.
1.
Surv
ei
Tahu
nan
Kak
ao o
leh
Saha
bat
Cip
ta 2.
La
pora
n pe
laks
anaa
n pe
nyul
uhan
da
ri B
KP2
K
ab. S
ikka
Peta
ni/
Des
aTa
hun
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Blor
o 1
2 1
416
20
22
24
Tebu
k12
14
16
20
22
24
Klo
angp
opot
12 1
416
20
22
24
Kot
ing
A12
14
16
20
22
24
Mbe
ngu
12 1
416
20
22
24
Wol
owal
u12
14
16
20
22
24
Aib
ura
1214
1620
22
24
Out
put/
Has
il K
erja
1:
Peny
uluh
an te
ntan
g “
Car
a-ca
ra d
an
man
faat
P3S
” te
lah
dila
ksan
akan
ole
h PP
L da
n Pe
tani
Kad
er
Act
iviti
es/K
egia
tan
- ke
giat
an:
a.
Mem
buat
ren
cana
pen
yulu
han
P3S;
b.
Mel
aksa
naka
n pe
latih
an p
enye
gara
n ba
gi p
enyu
luh
dan
peta
ni k
ader
da
lam
bid
ang
P3S
khu
susn
ya y
ang
be
rhub
unga
n de
ngan
kak
ao le
star
i;c.
M
enye
diak
an s
eper
angk
at a
lat p
erag
a P3
S ba
gi p
enyu
luh
dan
peta
ni k
ader
;d.
M
elak
sana
kan
peny
uluh
an s
esua
i de
ngan
ren
cana
;e.
M
enge
valu
asi l
apor
an p
elak
sana
an
peny
uluh
an s
ecar
a pe
riod
ik.
12
Obj
ectiv
es a
nd A
ctiv
ities
Obj
ectiv
ely
Ver
ifi ab
leIn
dica
tors
Mea
ns o
fV
erifi
catio
nA
ssum
ptio
ns(R
isks
)
Out
put/
Has
il K
erja
2:
Ala
t-al
at p
emel
ihar
aan
ters
edia
bag
i pet
ani m
elal
ui K
elom
pokT
ani/
Kop
eras
i
Act
iviti
es/K
egia
tan-
kegi
atan
:2.
1 M
enet
apka
n sp
esifi
kasi
dan
jum
lah
alat
-ala
t pem
elih
araa
n P3
S ya
ng d
iper
luka
n pe
tani
;2.
2 M
empe
rsia
pkan
tata
car
a, a
dmin
istr
asi d
an m
elak
sana
kan
peng
adaa
n al
at-a
lat
pem
elih
araa
n P3
S;2.
3 M
enet
apka
n ta
ta c
ara,
dan
mel
aksa
naka
n di
stri
busi
ala
t-al
at p
emel
ihar
aan
P3S
kepa
da P
etan
i;2.
4 M
elak
sana
kan
eval
uasi
pen
gada
an s
erta
men
yusu
n da
n m
enye
rahk
an la
pora
n pe
ngad
aan
alat
-ala
t pem
elih
araa
n P3
S ke
pada
pih
ak te
rkai
t.
Out
put/
Has
il K
erja
3:
Mod
al u
ntuk
pem
belia
n al
at p
emel
ihar
aan
ters
edia
bag
i pet
ani m
elal
ui K
elom
pok
Tani
/K
oper
asi.
Act
iviti
es/K
egia
tan-
kegi
atan
:a.
M
elak
ukan
ana
lisa
kebu
tuha
n (m
erup
akan
bag
ian
dala
m p
enyu
suna
n pr
opos
al
peng
ajua
n da
na);
b.
Mel
akuk
an k
oord
inas
i den
gan
peny
anda
ng d
ana/
pem
ilik
mod
al;
Out
put/
Has
il K
erja
4:
Peny
uluh
an te
ntan
g ca
ra-c
ara
pem
buat
an p
upuk
org
anik
, pes
tisid
a na
bati
dan
saru
ngni
sasi
sw
aday
a te
lah
dila
ksan
akan
den
gan
baik
ole
h PP
L da
n Pe
tani
Kad
er.
Act
iviti
es/K
egia
tan-
kegi
atan
:a.
M
embu
at r
enca
na p
enyu
luha
n ca
ra-c
ara
pem
buat
an p
upuk
org
anik
, pes
tisid
a na
bati
dan
saru
ngni
sasi
;b.
M
elak
sana
kan
pela
tihan
pen
yega
ran
bagi
pen
yulu
h da
n pe
tani
kad
er d
alam
car
a-ca
ra p
embu
atan
pup
uk o
rgan
ik, p
estis
ida
naba
ti da
n s
arun
gnis
asi;
c.
Men
yedi
akan
sep
eran
gkat
ala
t per
aga
cara
-car
a pe
mbu
atan
pup
uk o
rgan
ik,
pest
isid
a na
bati
dan
sar
ungn
isas
i bag
i pen
yulu
h da
n pe
tani
kad
er;
d.
Mel
aksa
naka
n pe
nyul
uhan
ses
uai d
enga
n re
ncan
a;e.
M
enge
valu
asi l
apor
an p
elak
sana
an p
enyu
luha
n se
cara
per
iodi
k.
13
Obj
ectiv
es a
nd A
ctiv
ities
Obj
ectiv
ely
Ver
ifi ab
leIn
dica
tors
Mea
ns o
fV
erifi
catio
nA
ssum
ptio
ns(R
isks
)
Out
put/
Has
il K
erja
5:
Prog
ram
- p
rogr
am D
KED
dik
elol
a de
ngan
Bai
k M
elak
sana
kan
pert
emua
n ru
tin s
etia
p du
a bu
lan
Act
iviti
es/K
egia
tan-
kegi
atan
:5.
1 M
enyi
apka
n pa
yung
huk
um k
elem
baga
an D
KED
;5.
2 M
enyu
sun
Ren
ja D
KED
;5.
3 M
enye
paka
ti m
etod
e pe
ngum
pula
n da
ta m
enge
nai k
akao
di l
apan
gan
(term
asuk
ca
kupa
n, fr
ekue
nsi d
sb);
5.4
Mer
umus
kan
AD
/AR
T D
KED
;5.
5 M
elak
sana
kan
rapa
t eva
luas
i tah
unan
dan
per
enca
naan
tahu
n be
riku
tnya
.
14
MA
TRIK
S R
ENC
AN
A K
ERJA
DK
ED
Out
put 1
: Pen
yulu
han
tent
ang
“car
a-ca
ra d
an m
anfa
at P
3S”
tela
h di
laks
anak
an o
leh
PPL
dan
Peta
ni K
ader
No.
Keg
iata
n/Su
b-K
egia
tan
Pena
nggu
ng
jaw
abH
asil
Keg
iata
n20
1520
16K
eter
anga
n10
1112
12
34
56
78
9
1.1
Mem
buat
ren
cana
pe
nyul
uhan
P3S
1.BK
P22.
Dis
tanb
un3.
Dis
hut (
BPK
)
Ters
edia
ren
cana
pe
nyul
uh P
3S
1.2
Mel
aksa
naka
n pe
latih
an
peny
egar
an b
agi p
enyu
luh
dan
peta
ni k
ader
dal
am
bida
ng P
3S k
husu
snya
ya
ng b
erhu
bung
an d
enga
n ka
kao
lest
ari
1.BK
P22.
Dis
tanb
un3.
Dis
hut (
BPK
)
peny
uluh
dan
pet
ani
kade
r te
rlat
ih d
alam
bi
dang
P3S
1.3
Men
yedi
akan
sep
eran
gkat
al
at p
erag
a P3
S ba
gi p
eny-
uluh
dan
pet
ani k
ader
Dis
tanb
unal
at p
erag
a ba
gi
peny
uluh
dan
pet
ani
kade
r te
rsed
ia
Ala
t Per
aga
: Gun
ting
Pang
kas,
Gun
ting
Gal
ah, P
isau
, Sab
it be
rgal
ah (u
ntuk
Pan
en)
1.4
Mel
aksa
naka
n pe
nyul
uhan
se
suai
den
gan
ren
cana
1. B
KP2
2. D
ista
nbun
3. D
ishu
t (BP
K)
Setia
p pe
tani
tela
h m
ener
ima
peny
ulu-
han
“Car
a-ca
ra d
an
man
faat
P3S
”
Peny
uluh
an
dise
suai
kan
deng
an
kale
nder
mus
im
1.5
Men
geva
luas
i lap
oran
pe
laks
anaa
n pe
nyul
uhan
se
cara
per
iodi
k
1. B
KP2
2. D
ista
nbun
3. D
ishu
t (BP
K)
Lapo
ran
eval
uasi
pe
laks
anaa
n pe
ny-
uluh
an te
rsed
ia
Out
put 2
: Ala
t-al
at p
emel
ihar
aan
ters
edia
bag
i pet
ani m
elal
ui K
elom
pok
Tani
/Kop
eras
i
No.
Keg
iata
n/Su
b-K
egia
tan
Pena
nggu
ng
jaw
abH
asil
Keg
iata
n20
1520
16K
eter
anga
n10
1112
12
34
56
78
9
2.1
Men
etap
kan
spes
ifi ka
si
dan
jum
lah
alat
-ala
t pe
mel
ihar
aan
P3S
yang
di
perl
ukan
pet
ani
1. D
ista
nbun
2.
Din
as k
oper
asi
Ters
edia
Lap
oran
ju
mla
h da
n sp
esi-
fi kas
i ala
t pem
eli-
hara
an b
agi p
etan
i
BAG
IAN
II
15
Out
put 2
: Ala
t-al
at p
emel
ihar
aan
ters
edia
bag
i pet
ani m
elal
ui K
elom
pok
Tani
/Kop
eras
i
No.
Keg
iata
n/Su
b-K
egia
tan
Pena
nggu
ng ja
wab
Has
il K
egia
tan
2015
2016
Ket
eran
gan
1011
121
23
45
67
89
2.2
Mem
pers
iapk
an ta
taca
ra,
adm
inis
tras
i dan
m
elak
sana
kan
peng
adaa
n al
at-a
lat p
emel
ihar
aan
P3S.
1. D
ista
nbun
2. D
inas
kop
eras
iTe
rsed
iany
a ta
taca
ra,
adm
inis
tras
i dan
te
rlak
sana
nya
peng
adaa
n al
at-a
lat p
emei
hara
an
P3S
2.3
Men
etap
kan
tata
cara
, d
an
mel
aksa
naka
n di
stri
busi
al
at-a
lat p
emel
ihar
aan
P3S
kepa
da P
etan
i
1. D
ista
nbun
2. D
inas
kop
eras
iTe
rsed
iany
a ta
taca
ra d
an
terl
aksa
nany
a di
stri
busi
al
at-a
lat p
emel
ihar
aan
P3S
2.4
Mel
aksa
naka
n ev
alua
si
peng
adaa
n se
rta
men
yusu
n da
n m
enye
rahk
an la
pora
n pe
ngad
aan
alat
-ala
t pe
mel
ihar
aan
P3S
kepa
da
piha
k te
rkai
t
1. D
ista
nbun
2. D
inas
kop
eras
iTe
rlak
sana
nya
eval
uasi
sert
a te
rsus
unny
a la
pora
npe
ngad
aan
alat
-ala
tpe
mel
ihar
aan
P3S
kepa
dapi
hak
terk
ait
Out
put 3
: Mod
al u
ntuk
pem
belia
n al
at p
emel
ihar
aan
ters
edia
bag
i pet
ani m
elal
ui K
elom
pok
Tani
/Kop
eras
i
No.
Keg
iata
n/Su
b-K
egia
tan
Pena
nggu
ng ja
wab
Has
il K
egia
tan
2015
2016
Ket
eran
gan
1011
121
23
45
67
89
3.1
Mel
akuk
an a
nalis
a ke
butu
han
(mer
upak
an
bagi
an d
alam
pen
yusu
nan
prop
osal
pen
gaju
an d
ana)
1. D
ista
nbun
2. D
inas
kop
eras
iTe
rsed
iany
a ri
ncia
n ke
butu
han
peta
ni d
alam
pr
opos
al
3.2
Mel
akuk
an k
oord
inas
i de
ngan
pen
yand
ang
dana
/pe
mili
k m
odal
1. D
ista
nbun
2.
Din
as k
oper
asi
Terl
aksa
nany
a ko
ordi
nasi
de
ngan
pem
ilik
mod
al
16
Out
put 4
: Pen
yulu
han
tent
ang
cara
-car
a pe
mbu
atan
pup
uk o
rgan
ik, p
estis
ida
naba
ti, d
an s
arun
gnis
asi s
wad
aya
dila
ksan
akan
den
gan
baik
ole
h PP
L da
n Pe
tani
Kad
er
No.
Keg
iata
n/Su
b-K
egia
tan
Pena
nggu
ng ja
wab
Has
il K
egia
tan
2015
2016
Ket
eran
gan
1011
121
23
45
67
89
4.1
Mem
buat
ren
cana
pe
nyul
uhan
car
a-ca
ra
pem
buat
an p
upuk
org
anik
, pe
stis
ida
naba
ti, d
an
saru
ngni
sasi
Dis
tanb
unTe
rsed
ia r
enca
na
peny
uluh
an P
embu
atan
Pu
puk
Org
anik
, pes
tisid
a na
bati,
dan
sar
ungn
isas
i
4.2
Mel
aksa
naka
n pe
latih
an
peny
egar
an b
agi p
enyu
luh
dan
peta
ni k
ader
dal
am
cara
-car
a pe
mbu
atan
pu
puk
orga
nik,
pest
isid
a na
bati,
dan
sar
ungn
isas
i
Dis
tanb
unpe
nyul
uh d
an p
etan
i ka
der
terl
atih
dal
am
bida
ng P
embu
atan
Pup
uk
Org
anik
,pes
tisid
a na
bati,
da
n sa
rung
nisa
si
4.3
Men
yedi
akan
sep
eran
gkat
al
at p
erag
a ca
ra-c
ara
pem
buat
an p
upuk
or
gani
c,pe
stis
ida
naba
ti,
dan
saru
ngni
sasi
bag
i pe
nyul
uh d
an p
etan
i kad
er
Dis
tanb
unA
lat p
erag
a ba
gi p
eny-
uluh
dan
pet
ani k
ader
te
rsed
ia
4.4
Mel
aksa
naka
n pe
nyul
uhan
se
suai
den
gan
renc
ana
Dis
tanb
unSe
tiap
peta
ni te
lah
men
erim
a pe
nyul
uhan
“C
ara-
cara
Pem
buat
an
Pupu
k O
rgan
ik,p
estis
ida
naba
ti, d
an s
arun
gnis
asi”
4.5
Men
geva
luas
i lap
oran
pe
laks
anaa
n pe
nyul
uhan
se
cara
per
iodi
k
Dis
tanb
unLa
pora
n ev
alua
si
pela
ksan
aan
peny
uluh
an
ters
edia
17
Out
put 5
: Pro
gram
-pro
gram
DK
ED d
ikel
ola
deng
an b
aik
No.
Keg
iata
n/Su
b-K
egia
tan
Pena
nggu
ng ja
wab
Has
il K
egia
tan
2015
2016
Ket
eran
gan
1011
121
23
45
67
89
5.1
Mel
aksa
naka
n pe
rtem
uan
rutin
set
iap
dua
bula
nPa
ul P
rase
tya
& Yo
s H
. Beg
uir
(Bap
peda
)Te
rsed
ia L
apor
an H
asil
Pert
emua
n da
n Ti
ndak
La
njut
5.2
Men
yiap
kan
payu
ng
huku
m k
elem
baga
an
DK
ED
Paul
Pra
sety
a da
n Yo
s H
. Beg
uir
(Bap
peda
) dan
Si
lvan
us Y
anto
n (B
agia
n H
ukum
)
SK/P
erbu
p te
ntan
g O
rgan
isas
i dan
Tat
a K
erja
DK
ED
5.3
Men
yusu
n R
enja
DK
EDBA
PPED
ATe
rsed
ia R
enja
DK
ED
5.4
Men
yepa
kati
met
ode
peng
umpu
lan
data
m
enge
nai k
akao
di
lapa
ngan
(ter
mas
uk
caku
pan,
frek
uens
i dsb
)
DK
ED, D
inas
Pe
rtan
ian
dan
Perk
ebun
an, d
an
Bada
n K
etah
anan
Pa
ngan
dan
Pe
nyul
uhan
Ters
edia
dok
umen
ke
sepa
kata
n D
KED
te
ntan
g m
etod
e &
inst
rum
en p
engu
mpu
lan
data
kak
ao
5.5
Mer
umus
kan
AD
/AR
T D
KED
BAPP
EDA
AD
/AR
T D
KED
Ter
sedi
a
5.6
Mel
aksa
naka
n ra
pat
eval
uasi
tahu
nan
dan
pere
ncan
aan
tahu
n be
riku
tnya
BAPP
EDA
Ters
edia
dok
umen
ev
alua
si ta
huna
n da
n R
enca
na T
ahun
be
riku
tnya
Dok
umen
di
sera
hkan
ke
pada
pih
ak-
piha
k te
rkai
t
18
19
LampiranPedoman Membaca Matriks Perencanaan (Renstra & Renja) DKED
Bagian 1: Matriks Perencanaan Strategis Matriks Perencanaan Strategis DKED terdiri dari empat kolom, yaitu;1. Objectives & Activities (tujuan-tujuan
dan kegiatan);2. Objectively Verifi able Indicators
(indikator-indikator yang dapat dibuktikan secara objektif);
3. Means of Verifi cation (alat-alat pembuktian indikator);
4. Assumptions (asumsi-asumsi).
Ke empat kolom tersebut memiliki kaitan yang jelas, dari kolom Objectives and Activities sampai kolom Assumptions (Asumsi-asumsi). Penjelasan masing-masing kolom adalah sebagai berikut:
Kolom 1. Objectives & Activities (Tujuan-Tujuan dan Kegiatan)
Kolom ini berisi tujuan-tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan dalam Rencana Strategis. Tujuan dalam kolom ini terbagi dalam empat strata/tingkatan tujuan yaitu Tujuan di atas Sasaran (Super Goal); Sasaran (Goal); Maksud (Purpose) dan Hasil Kerja (Outputs).
Tujuan di atas sasaran (Super Goal) adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai visi dan misi DKED Sikka. Tujuan di atas sasaran yang hendak dicapai DKED adalah: 1. Pendapatan Petani Kakao Meningkat; 2. Produktivitas Usaha tani Kakao
meningkat.
Dua tujuan tersebut didasari oleh kakao sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat. Kakao juga adalah komoditas yang diperdagangkan, dan bukan
komoditas yang untuk dikonsumsi oleh keluarga tani.
Berdasarkan tujuan tersebut maka ditentukan sasaran dalam pengembangan kakao kedepan. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tiga tahun kedepan dari 2015 sampai dengan 2018. Sasaran strategis yang hendak dicapai DKED adalah petani melaksanakan pemeliharaan tanaman menurut kaidah P3S. Maka, untuk mewujudkan hal tersebut di susunlah lima hasil kerja (output) yang terdiri dari: 1. Penyuluhan tentang “cara-cara dan
manfaat P3S” telah dilaksanakan oleh PPL dan petani kader;
2. Alat-alat pemeliharaan tersedia bagi petani melalui Kelompok tani/koperasi;
3. Modal untuk pembelian alat pemeliharaan tersedia bagi petani melalui kelompok tani/koperasi;
4. Penyuluhan tentang cara-cara pembuatan pupuk organik, pestisida nabati dan sarungnisasi swadaya telah dilaksanakan dengan baik oleh PPL dan petani kader;
5. Program-program DKED dikelola dengan baik.
Apabila petani kakao telah memperoleh kelima hasil kerja yang dihasilkan oleh DKED, maka akan berdampak kepada Petani melaksanakan pemeliharaan tanaman menurut kaidah P3S (Maksud). Selanjutnya, bila maksud itu telah terlaksana, akan menyumbang terhadap Produktivitas Usahatani Kakao meningkat (Sasaran) yang selanjutnya menyumbang terhadap pendapatan petani meningkat (tujuan). Sedangkan untuk mewujudkan setiap Hasil Kerja, telah dirumuskan
20
kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan oleh DKED yang tercantum di dalam Rencana Kerja DKED.
Kolom 2. Objectively Verifi able Indicators (indikator-indikator yang dapat dibuktikan secara objektif)
Kolom ini disusun dan dijelaskan pada setiap tujuan, sasaran, maksud dan hasil kerja (output) yang ada di kolom 1. Indikator-indikator Objektif digunakan sebagai ukuran target sehingga nantinya program pengembangan kakao ini dapat dievaluasi yaitu dari berbagai aspek. Misalnya untuk mengukur apakah tujuan dapat dikatakan berhasil atau tidak dapat diukur dengan aspek:a. Kapan waktu pendapatan petani
meningkat? (2015, 2016, …, 2020);b. Dimana tempat hal itu terjadi? (desa
Boro, Tebuk, Kloangpopot, …, Aibura);c. Berapa jumlah pendapatan petani?
(30.000, 31,000 … 35,000) d. Seberapa baik mutu peningkatan
pendapatan petani? (Rp/pohon/tahun).
Kolom 3. Means of Verifi cation (alat-alat pembuktian indikator)
Kolom ini menjelaskan mengenai alat-alat pembuktian indikator. Alat-alat pembuktian indikator adalah sumber-sumber untuk membuktikan tercapainya Indikator-indikator pada kolom kedua. Sumber pembuktian adalah dokumen yang akan diterbitkan/tersedia pada saat di butuhkan (2015, 2016, …, 2020) oleh pihak yang terpercaya. Cukup satu dokumen, tidak perlu dua atau tiga dokumen. Lebih dari satu dokumen mungkin akan mengakibatkan konfl ik, bila data/informasi dari dokumen-dokumen tersebut tidak sama. misalnya, survei tahunan kakao oleh Sahabat Cipta.
Kolom ini akan menunjukkan bahwa Indikator-indikator Objektif (kolom 2) terbukti tercapai dengan dokumen yang tercantum dalam kolom ini.
Kolom 4. Assumptions (asumsi-asumsi)
Kolom keempat adalah kolom yang berisikan asumsi-asumsi penting untuk tercapainya suatu tujuan, yang dapat dianggap sebagai resiko, apabila hal itu tidak tersedia/terpenuhi. Terdapat dua asumsi dalam rencana strategis ini, yaitu:
Asumsi 1:
Harga international kakao tidak turun lebih dari 40% dibanding harga di Bulan Oktober 2015 yang terletak pada tingkat sasaran “Produktivitas Usahatani Kakao meningkat”. Hal ini berarti bahwa, walaupun produktivitas usahatani kakao meningkat, namun bila harga kakao kurang dari 60% dibanding harga international kakao pada Oktober 2015, maka pendapatan petani kakao tidak akan meningkat (tujuan di atas sasaran).
Asumsi 2: Tidak terjadi perubahan iklim secara ekstrim seperti terjadi El Nino berkepanjangan yang terdapat di kolom maksud dari perencanaan strategis “Petani melaksanakan pemeliharaan tanaman menurut kaidah P3S”. Hal ini berarti bahwa, walaupun Petani melaksanakan pemeliharaan tanaman menurut kaidah P3S, namun bila terjadi El Nino yang berkepanjangan, maka Produktivitas Usahatani Kakao tidak akan meningkat.
Bagian 2: Matriks Rencana Kerja
Atas dasar kegiatan-kegiatan untuk setiap hasil kerja yang tercantum dalam Matriks Perencanaan Strategis di atas, maka disusunlah Rencana Kerja. Rencana Kerja adalah suatu dokumen yang menjelaskan secara lebih rinci tentang:a. Menguraikan Kegiatan, apabila
diperlukan, dapat dipecah menjadi beberapa Sub-kegiatan. Sehingga dapat lebih mudah dilaksanakan dan dikendalikan oleh DKED.
21
b. Siapa penanggung jawab untuk terlaksananya setiap Kegiatan/Sub-kegiatan.
c. Kapan setiap Kegiatan/Sub-kegiatan itu mulai dan selesai dilaksanakan.
d. Keterangan yang merupakan informasi tambahan yang mungkin diperlukan untuk mempermudah pelaksanaan Kegiatan/Sub-kegiatan tertentu.
Dengan dasar dokumen rencana kerja ini, segenap anggota DKED diharapkan
dapat melaksanakan pertemuan untuk monitoring dan evaluasi (Monev) secara teratur guna mengetahui pelaksanaan dan hasil kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam rencana kerja, serta mengetahui segala kendala sehingga dapat menetapkan langkah-langkah guna mengatasi kendala tersebut. Semua hasil pencermatan lapangan dan pembahasan di forum pertemuan para pihak terkait didokumentasikan dalam bentuk laporan Monev.
22