Farter III Plan

18
OFF BOOK PENYAKIT DM TIPE II+ Neuropati DM 1. Plan A. Tujuan terapi 1. Menghilangkan keluhan dan tanda DM 2. Menjaga kadar glukosa plasma berada dalam kisaran normal 3. Mengatasi komplikasi diabetes. 4. Mengatasi DRP yang terjadi pada pasien 5. Meningkatkan Kualitas hidup pasien 6. Menurunkan morbiditas dan mortalitas B. Terapi non-farmakologi 1. Pengaturan Diet Diet yang dianjurkan untuk penderita DM adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, dan lemak 20-25%, sesuai dengan kecukupan gizi baik. Contoh makanan untuk pengaturan diet penderita DM antara lain seperti: beras merah, sorghum, oats, sayuran-sayuran hijau, kacang- kacangan. (Anonim, 2005). Diet untuk penderita hipertensi disarankan untuk diet rendah natrium atau mengurangi asupan natrium. Natrium yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mEq/hari (2,4 g natrium atau 6 g natrium klorida) (Anonim, 2006) Diet untuk penderita asam urat adalah memberikan kalori sesuai kebutuhan tubuh. Sedangkan karbohidrat sebaiknya dari kabohidrat komplek seperti nasi, singkong, ubi dan roti. Sangat disarankan untuk membatasi konsumsi lemak. Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Batasi makanan yang digoreng,  penggunaan margarin, mentega dan santan. Ambang batas lemak yang boleh dikonsumsi adalah 15 % dari total kalori/hari. Dan juga disarankan untuk banyak minum air putih, minimal 2.5 liter/hari. Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urin (Kris, 2014). Diet untuk penderita GGK harus tetap memberikan energi yang cukup untuk menunjang aktivitas pasien. Beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam DIET untuk gagal ginjal kronis adalah hindari asupan garam berlebih, baik garam meja

Transcript of Farter III Plan

OFF BOOKPENYAKIT DM TIPE II+ Neuropati DM1. PlanA. Tujuan terapi1. Menghilangkan keluhan dan tanda DM2. Menjaga kadar glukosa plasma berada dalam kisaran normal3. Mengatasi komplikasi diabetes.4. Mengatasi DRP yang terjadi pada pasien5. Meningkatkan Kualitas hidup pasien6. Menurunkan morbiditas dan mortalitas B. Terapi non-farmakologi1. Pengaturan DietDiet yang dianjurkan untuk penderita DM adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, dan lemak 20-25%, sesuai dengan kecukupan gizi baik. Contoh makanan untuk pengaturan diet penderita DM antara lain seperti: beras merah, sorghum, oats, sayuran-sayuran hijau, kacang-kacangan. (Anonim, 2005).Diet untuk penderita hipertensi disarankan untuk diet rendah natrium atau mengurangi asupan natrium. Natrium yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mEq/hari (2,4 g natrium atau 6 g natrium klorida) (Anonim, 2006)Diet untuk penderita asam urat adalah memberikan kalori sesuai kebutuhan tubuh. Sedangkan karbohidrat sebaiknya dari kabohidrat komplek seperti nasi, singkong, ubi dan roti. Sangat disarankan untuk membatasi konsumsi lemak. Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Batasi makanan yang digoreng, penggunaan margarin, mentega dan santan. Ambang batas lemak yang boleh dikonsumsi adalah 15 % dari total kalori/hari. Dan juga disarankan untuk banyak minum air putih, minimal 2.5 liter/hari. Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urin (Kris, 2014).Diet untuk penderita GGK harus tetap memberikan energi yang cukup untuk menunjang aktivitas pasien. Beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam DIET untuk gagal ginjal kronis adalah hindari asupan garam berlebih, baik garam meja maupun makanan makanan yang diasinkan atau berpengawet, seperti: ikanasin, telurasin, daging asap, sosis, kornet, makanan cepat saji, french fries, kripik kentang, dll. Selalu pilih daging segar: ikan atau ayam. Batasi konsumsi daging merah (sapi, kambing, babi atau pun domba). Alternatif lain pengganti protein hewani: kacang kacangan,cottage cheeseatau pun selai kacang. Pilih buah/sayuran yang rendah potassium, seperti: apel, blueberry, cranberry, pir, anggur, mangga, nenas, semangka, asparagus, wortel (rebus), kembangkol, seledri, timun, jagung, selada bokor, bawang, edamame/kedelai (rebus), paprika. Hindari minuman bersoda atau bir yang meningkatkan kadar fosfor dalam darah (Anonim,2013).2. OlahragaBerolah raga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Beberapa contoh olahraga yang disarankan, antara lain: jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain sebagainya. Olah raga aerobic ini paling tidak dilakukan selama 30-40 menit per hari didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan antara 5-10 menit. Olah raga akan memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh dan juga meningkatkan penggunaan glukosa (Depkes RI, 2005).

3. Dialisis (Cucidarah)Dialisis disarankan karena terdapat kerusakan pada ginjal pasien. Dialisis merupakan proses pembersihan limbah dari darah sebagai pengganti fungsi ginjal. Terdapat dua jenis dialisis yang digunakan yaitu Hemodialysis (HD) dan Peritoneal Dialysis (PD). Pemilihan PD atau HD biasanya didasarkan pada keinginan pasien. Kedua metode dialysis sama-sama efektif, Namun ada beberapa situasi di mana suatu jenis dialysis dianjurkan. Misalnya, dialisis peritoneal biasanya dianjurkan untuk: anak-anak yang berusia dua taun ke atas, kerja atau fungsi ginjal terbatas, tidak memiliki penyakit jantung atau kanker. Sedangkan Hemodialisis biasanya dianjurkan untuk pasien yang tidak mampu untuk menjalankan dialysis peritoneal, seperti orang-orang yang: tunanetra, memiliki demensia, keadaan kesehatannya sangat buruk.Untuk pasien yang memilih hemodialisa terdapat kelebihan yaitu proses dialysis dapat dilakukan tiga kali dalam seminggu. Proses hemodialysis biasanya menggunakan mesin dialysis sekitar empat jam. Oleh karena itu, pasien diwajibkan mengatur jadwal dialisis. Pasien yang HD harus mengatur diet makanan dan jumlah cairan. Seperti harus menghindari makanan yang tinggi kalium, seperti pisang, coklat dan keripik, dan disarankan untuk tidak minum lebih dari satu cangkir atau lebih per-hari.Tidak seperti hemodialisis, dialisis peritoneal mempunyai kelebihan yaitu pasien tidak perlu ke rumah sakit rutin untuk melakukan dialysis karena bias dilakukan di rumah. Hanya dengan memiliki mesin yang dapat dipasang dirumah. Peralatan yang digunakan untuk dialysis peritoneal adalah portable yang meliputi tas dialisis yang berisi cairan dan sejumlah tabung, pasien dengan PD memiliki lebih banyak kebebasan untuk bepergian dibandingkan dengan pasien hemodialisis. Dan diet makanannya tidak sekompleks pasien hemodialisa. Akan tetapi salah satu kelemahan utama dialisis peritoneal yaitu proses dialysis perlu dilakukan setiap hari, sedangkan hemodialisis hanya dilakukan tiga hari seminggu. Kelemahan lain juga bisa terkena resiko peritonitis (infeksi peritoneum). Selain itu cairan dialisis yang digunakan dapat menyebabkan penurunan tingkat protein, yang dapat menyebabkan kekurangan energy dan, dalam beberapa kasus, giziburuk. Kenaikan berat badan adalah satu lagi efek samping yang mungkin dialisis peritoneal.(Anonim,2013)

C. Terapi FarmakologiTerapi yang disarankan saat di RS:ObatDosisFreq.Tanggal

234567Bawa Pulang

Inf. Amiten200 mL/harivvvvvv

Inj. Novorapid4 usc3x1v

Inj. Lantus12 usc0-0-12vvvvvv

Diet DM 1400 kalorivvvvvvv

Ascoplex3x1vvvvvv

Provelyn 75 mg po150 mg/hari2x1vvvvvv

Allopurinol100 mg/hari1x1vvvvv

Irbesartan150 mg/hari1x1vv

Terapi yang disarankan saat KRS:ObatDosisFrekuensi

Provelyn 75 mg po150 mg/hari2x1 hari

Novomix12 usc/hari10-0-8

Terapi yang diberikan kepada pasien adalah: 1. Infus AmitenKomposisi Amiten per 1000 mL mengandung asam amino 7,2% (BCAA 45,8%). L-leucine 14g, L-isoleucine 9g, L-valine 10g, L-lysine acetate 7,1g, L-theronine 3,5g, L-tryptophan 2,5g, L-methionine 3g, L-phenylalanine 5g, L-cysteine 1g, L-tyrosine 2,5g, L-arginine 4,5g, L-histidine 3,5g, L-alanine 2,5g, L-proline 3g, L-serine 3g, L-aspartic acid 1g, L-glutamic acid 1g. Osmolaritas: 592 mOsm. Infus amiten diindikasikan sebagai suplai asam amino untuk pasien dengan gagal ginjal akut & kronik, & selama hipproteinemia, malnutrisi, sebelum & sesudah operasi. Dosis untuk pasien yang mengalami GGK yaitu 200 mL/hari melalui vena perifer atau 400 mL/hari melalui vena sentral secara TPN (Anonim, 2011).Pasien ini memiliki kadar total protein dan albumin kurang dari normal berpotensi menunjukkan masalah pada hati dan penyakit ginjal membuat kadar albumin menurun. Bahkan jika hati mampu memproduksi cukup albumin, namun jika tubuh kehilangan kemampuan menyerap protein yang cukup, jumlah albumin di dalam darah menjadi kurang dari normal. Oleh karena itu, pasien diberikan intake protein dalam bentuk sediaan infus yaitu amiten. Penggunaan infus amiten ini dimonitoring sampai kadar total protein dan albumin pasien normal kembali.2. Injeksi NovorapidPenggunaan injeksi novorapid didasarkan pada pemeriksaan laboratorium yaitu GDS (Gula Darah Sawar) dimana terjadi peningkatan glukosa pada darah. Injeksi Novorapid berisi insulin. Insulin adalah suatu hormon yang di produksi oleh sel beta dari pulau-pulau Langerhans kelenjar pankreas.Insulin mempunyai beberapa pengaruh terhadap jaringan tubuh. Insulin menstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel dan kemudian meningkatkan sintesa protein. Insulin meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak sebagai energi. Insulin menstimulasi pemasukan glukosa kedalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan membantu penyimpanan glikogen didalam sel otot dan hati. Injeksi Novorapid merupakan suatu insulin analog yang bekerja cepat untuk mengatasi dengan segera gejolak gula post Prandial Glukosa dalam darah terutama bagi penderita Diabetes serius yang kadar gula darahnya melonjak dengan drastis terutama setelah makan. Insulin ini bentuknya larutan jernih, efek puncak 2-4 jam setelah penyuntikan, durasi kerja sampai 6 jam. Merupakan satu-satunya insulin yang dapat dipergunakan secara intra vena dan penggunaannya dapat dicampur dengan insulin kerja menengah atau insulin kerja panjang (Anonim, 2010).3. Injeksi LantusInsulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta di dalam pankreas dan digunakan untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah. Sekresi insulin terdiri dari 2 komponen. Komponen pertama yaitu: sekresi insulin basal kira-kira 1 unit/jam dan terjadi diantara waktu makan, waktu malam hari dan keadaan puasa. Komponen kedua yaitu: sekresi insulin prandial yang menghasilkan kadar insulin 5-10 kali lebih besar dari kadar insulin basal dan diproduksi secara pulsatif dalam waktu 0,5-1 jam sesudah makan dan mencapai puncak dalam 30-45 menit, kemudian menurun dengan cepat mengikuti penurunan kadar glukosa basal (Mayfield, J.A., 2004).Injeksi Lantus ini berisi insulin yang merupakan komponen pertama. Injeksi Lantus merupakan long-acting basal insulin analouge yang dipergunakan dalam pengobatan DM baik tipe-1 maupun tipe-2, disuntikkan subkutan malam hari menjelang tidur. Insulin bentuk ini diperlukan untuk tujuan mempertahankan insulin basal yang konstan. Semua jenis insulin yang beredar saat ini sudah sangat murni, sebab apabila tidak murni akan memicu imunogenitas, resistensi, lipoatrofi atau lipohipertrofi. Insulin sebaiknya disuntikkan di tempat yang berbeda, tetapi paling baik dibawah kulit perut. Lantus ini memiliki keuntungan karena memberikan kenyamanan untuk pasien dengan satu kali suntikan per hari dan pasien dapat dengan mudah dan aman mentitrasi Lantus, oleh karena itu injeksi Lantus digunakan pada pasien ini (Darmono, 2007).4. Diet DM Penentuan jumlah kalori diet diabetes disesuaikan dengan status gizi penderita, bukan berdasarkan tinggi rendahnya gula darah. Diet diabetes mellitus dilakukan dengan membatasi porsi makanan dengan proporsi yang ideal untuk zat makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, kolesterol, serat, garam dan pemanis dalam satu porsi makanan utama. Jumlah kalori yang disarankan berkisar antara 1100-2900 Kal (T, Hee Lee, 1999). Untuk penentuan status gizi, dapat dipakai Indeks Massa Tubuh (IMT) dan rumus Broca. Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan rumus : IMT= (Soewondo,1999). Untuk pasien ini, Tn. JW memiliki BB dan TB = 67 kg dan 165 cm. Sehingga didapatkan nilai IMT sebesar : IMT= = = 24,6Klasifikasi IMT sebagai berikut :

Berdasarkan kalsifikasi IMT tersebut, pasien memiliki nilai IMT 24,6 maka pasien termasuk kategori beresiko menjadi obes.

Untuk menghitung kebutuhan kalori, menurut Soewondo (1999) dapat dipakai rumus Broca, yaitu : Berat Badan Idaman= 90% X (tinggi badan dalam cm - 100) X 1 kg = 90% x (165-100) x 1 kg= 90% x 65 x 1= 58,5 kgMenghitung kebutuhan basal dahulu dengan cara mengalikan berat badan idaman dengan sejumlah kalori : Basal= Berat badan idaman dalam kg x 30 Kkal= 58,5 x 30= 1755 kkalKurangi kalori bila gemuk sekitar 20-30% tergantung tingkat kegemukannya.Basal= Kalori (20% x kalori)= 1755 (20% x 1755)= 1755 351= 1404 kkalJadi, kalori yang dibutuhkan pasien ini dalam diet DMnya adalah 1404 kkal.5. Ascoplex sebagai vitamin B kompleksAscoplex ini mengandung Vit B1 50 mg, vit B2 25 mg, vit B6 10 mg, vit B12 5 mg, vit C 175 mg, nicotinamide 100 mg, Ca pantothenate 25 mg, folic acid 0.5 mg (Anonim, 2014). Berdasarkan diagnosis bahwa Pasien Tn. JW menderita DM tipe 2 dan neuropati DM, maka untuk terapinya perlu diberikan vitamin B kompleks yang mengandung vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, dan asam folat.Perhatian utama pada manajemen diabetes adalah mengendalikan dan mencegah terjadinya komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Suatu strategi farmakologis yang dapat melawan hiperglikemia adalah dengan menekan berbagai jenis jalur patogenik dan mencegah berkembangnya komplikasi diabetesnya, yaitu dengan vitamin B1 atau tiamin. Selain itu, vitamin B1 dapat mencegah nefropati diabetes, retinopati diabetes, neuropati diabetes, dislipidemia, membantu kesembuhan luka dan memperbaiki defisit angiogenesis pada penderita diabetes, serta memperbaiki disfungsi sel progenitor endotel (Eussen, et al, 2006).Vitamin B6, vitamin B12, dan asam folat merupakan zat gizi yang mempunyai peran penting dalam menjaga kesehatan saraf. Vitamin B6 (Pyridoxamine) memiliki efek anti glikasi. Ini yang membuatnya penting digunakan sebagai suplemen pada penderita diabetes. Vitamin B6 dapat mencegah produk akhir glikasi (glication end product). Produk akhir glikasi ini menyebabkan berbagai komplikasi pada penderita diabetes, seperti penyakit ginjal (nefropati), Penglihatan kabur (retinopati), kerusakan saraf (neuropati) (Eussen, et al, 2006).Vitamin B12 dan asam folat melindungi pembuluh darah arteri dan persendian dari kerusakan akibat pengaruh homosistein dengan cara mengubah homosistein menjadi sistein yang akhirnya dikeluarkan melalui urin (Eussen, et al, 2006). Homosistein merupakan asam amino sulfur yang terbentuk sebagai hasil demetikasi metionin. Kadar homosistein yang tinggi berhubungan dengan meningkatnya resiko serangan penyakit jantung, sroke, penyakit Al-zheimer dan menurunnya fungsi kognitif (Clarke, et al, 1998). Selain itu, Vitamin B12 berperan dalam sintesa asam nukeat dan berpengaruh pada pematangan sel dan memelihara integritas jaringan saraf (Anonim, 2014). Vitamin B12 ini dapat membantu managemen nyeri pada pasien DM (Sun, 2005). Bahkan menurut Talaei (2009) menyatakan bahwa vitamin B12 lebih efektif daripada nortriptyline dalam perawatan nyeri pada diabetes neurophaty.6. ProvelynKandungan dari provelyn adalah pregabalin. Mekanisme aksi pregabalin adalah mengikat subunit alpha 2-delta dari kanal kalsium dalam SSP, menghambat pelepasan neurotransmitter excitatory. Meskipun, secara struktural berhubungan dengan GABA, pregabalin tidak berikatan dengan GABA atau benzodiazepine reseptor. Diberikannya aktivitas antinociceptive dan antikonvulsan akan menurunkan gejala-gejala dari neurophaties perifer yang menyakitkan dan, sebagai terapi tambahan pada kejang parsial, dan mengurangi frekuensi kejang (Charles et al, 2012).Pada pemberian per oral, pregabalin diabsorpsi dengan cepat pada keadaan puasa dan konsentrasi plasma tertinggi dicapai dalam 1 jam, setelah pemberian dosis tunggal dan dosis berulang. Bioavailabilitas oral pregabalin diperkirakan 90% dan tidak tergantung dosis. Famakokinetik bersifat linear. Pada pemberian berulang, kadar mantap tercapai dalam 24 hingga 48 jam. Pemberian pregabalin bersama dengan makanan tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap absorpsi pregabalin. Pregabalin tidak berikatan dengan protein plasma. Pada pemberian per oral, volume distribusi pregabalin kurang lebih 0,56 liter/kg. Pada manusia, metabolisme pregabalin dapat diabaikan. Pada pemberian pregabalin dengan label radiologik, hampir 98% dari dosis yang diberikan ditemukan di urin sebagai bentuk utuh. Pregabalin dieliminasi dari sirkulasi sistemik terutama melalui ginjal dalam bentuk utuh, dengan waktu paruh eliminasi rata-rata adalah 6,3 jam (Anonim, 2013).Pregabalin diindikasikan untuk nyeri neuropati perifer pada pasien dewasa; sebagai terapi tambahan pada kejang parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder pada pasien dewasa. Obat ini dipilih dan digunakan karena merupakan first line theraphy untuk pasien dengan diagnosis neuropati DM.Pregabalin merupakan obat yang disetujui oleh FDA untuk manajemen nyeri secara umum pada DM neurophaty dan meupakan obat lini pertama yang digunakan untuk menangani rasa sakit atau nyeri (Lesser, 2004). Sedangakn penggunaan gabapentin digunakan apabila obat lini pertama tidak menunjukkan hasil yang diinginkan. 7. AllopurinolAllopurinol digunakan untuk menurunkan kadar asam urat pasien. Obat hipourisemik pilihan untuk gout kronik adalah allopurinol. Selain mengontrol gejala, obat ini juga melindungi fungsi ginjal. Allopurinol menurunkan produksi asam urat dengan cara menghambat enzim xantin oksidase. Allopurinol tidak aktif tetapi 6070% obat ini mengalami konversi di hati menjadi metabolit aktif oksipurinol. Waktu paruh allopurinol berkisar antara 2 jam dan oksipurinol 1230 jam pada pasien dengan fungsi ginjal normal. Oksipurinol diekskresikan melalui ginjal bersama dengan allopurinol dan ribosida allopurinol, metabolit utama ke dua (Schlesinger, 2004).Mekanisme dari allopurinol adalah menghambat xantine oksidase yaitu, enzim yang bertanggung jawab untuk mengubah hipoksantin menjadi xanthine kemudian menjadi asam urat. Allopurinol dimetabolisme menjadi oxypurinol yang juga merupakan inhibitor xanthine oxidase: Allopurinol bekerja pada purin katabolisme, mengurangi produksi asam urat tanpa mengganggu biosintesis purin vital (Charles et al, 2012).8. IrbesartanIrbesartan merupakan obat anti hipertensi golongan ARB (Angiotensin II Receptor Blocker). Irbesartan digunakan untuk pasien yang hanya menderita hipertensi atau hipertensi dengan diabetes neuropati pada pasien diabetes melitus tipe II. Mekanisme kerja irbesartan adalah sebagai antagonis reseptor angiotensin. Angiotensin II bertindak sebagai vasokonstriktor. Selain menyebabkan vasokonstriksi langsung, angiotensin II juga merangsang pelepasan aldosteron. Sekali aldosteron dilepaskan, natrium serta air yang direabsorbsi kembali. Akhirnya akan terjadi kenaikan tekanan darah. Irbesartan berikatan dengan reseptor AT1 angiotensin II. Ikatan ini mencegah angiotensin II berikatan dengan reseptornya. Dengan ini akan menghambat vasokontriksi dan sekresi aldosteron oleh angiotensin II (Charles et al, 2012).Obat ini digunakan karena tekanan darah pasien meningkat pada tanggal 7, jadi untuk menurunkan tekanan darah pasien kembali ke normal digunakan obat antihipertensi Irbesartan karena menurut Charles et al, Irbesartan digunakan untuk pasien yang hanya menderita hipertensi atau hipertensi dengan diabetes neuropati pada pasien diabetes melitus tipe II.9. NovoMix 30 NovoMix 30 adalah pra-campuran netral suspensi yang terdiri dari rapid-acting aspart insulin (Rys) (30%) dan intermediate-acting protamine aspart insulin (Rys) (70%). NovoMix 30 menurunkan tingkat gula darah setelah injeksi. Ketika disuntikkan di bawah kulit, NovoMix 30 memiliki onset lebih cepat dibandingkan insulin manusia, akan berefek dalam waktu 10 sampai 20 menit. Sama seperti dengan semua insulin, durasi aksi akan bervariasi sesuai dengan dosis, tempat suntikan, aliran darah, suhu dan tingkat aktivitas fisik. Biasanya, efek maksimum akan terjadi antara 1-4 jam setelah injeksi dan efeknya mungkin bertahan hingga 24 jam. FlexPen adalah pre-filled dial-a-dose pena insulin yang mampu memberikan dari 1 sampai 60 unit NovoMix 30 dalam penambahan sebesar 1 unit. NovoMix 30 biasanya harus digunakan segera (hingga 10 menit) sebelum makan atau snack karbohidrat. Ketika diperlukan, NovoMix 30 dapat digunakan segera setelah makan (Anonim, 2005).Penggantian terapi pasien ke BIAsp 30{biphasic insulin aspart 3070 (NovoMix_ 30)} menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kontrol glikemik dan dengan penurunan risiko hipoglikemia (Shah et al, 2009). NovoMix 30 digunakan ketika keluar rumah sakit karena agar pemakaian inject tidak terlalu sering seperti halnya pada saat dirawat di rumah sakit, dan juga dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam menggunakannya karena hanya 2x1 hari.D. KIE1. KIE untuk tenaga kesehatan yang merawat pasien Sediaan yang perlu diinjeksikan kepada pasien adalah insulin novorapid dan lantus, dan infuse Amiten. Sedangkan neurobion, provelin, alupurinol dan irbesartan merupakan tablet oral. Waktu pemberian insulin novorapid diberikan segera sebelum atau sesudah makan 3x1 hari. Sedangkan insulin lantus diberikan 1x1 hari sebelum tidur.

2. KIE untuk keluarga pasien Cara minum obat dan frekuensinya. Pasien pulang dengan membawa 2 macam obat yaitu neurobion (oral) dan novomix (Flexpen). hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:Nama obatJadwal minumjumlahmanfaatHal yg perlu diperhatikan

Ascoplex3x1 hari Untuk nyeri sendi.

NovomixPagi 210-0-812 usc/hariUntuk terapi Diabetes MilitusMemiliki efek samping hipoglikemia dan edema

Memberikan motivasi kepada pasien untuk melaksanakan pola hidup sehat

3. KIE untuk pasien Memberikan jadwal minum obat pada pasien seperti yang diberikan kepada keluarga pasien. Pasien tidak boleh berpuasa/tidak makan jika menggunakan insulin karena obat ini dapat menurunkan kadar gula darah walau pun pasien sudah makan. Insulin akan mengakibatkan hipoglikemia jika diberikan pada saat perut kosong. Mengatur waktu yang tepat antara penggunaan injeksi insulin dengan waktu makan dan berolahraga Motivasi untuk melaksanakan pola hidup (gaya hidup) sehatE. MONITORINGObatKeberhasilanESOTarget Keberhasilan

AmitenAsupan proteinReaksi hipersensitivitas, mual, muntah, demam, mulut keringPeningkatan kadar total protein dan albumin

Inj. NovorapidKadar Gula Darah, HBA1CHipoglikemia Penurunan HBA1C

Inj. LantusKadar Gula Darah, HBA1CHipoglikemia, gangguan visual temporerPenurunan HBA1C

AscoplexNyeri sendi, kadar MCV, MCH-Pengurangan rasa nyeri pada sendi, penaikan kadar MCV dan MCH menjadi normal

Provelyn poNeuropathy DMPusing, mengantukPengurangan rasa nyeri pada sendi

AllopurinolKadar asam uratReaksi kulit, gangguan GI, diarePenurunan kadar asam urat

IrbesartanTekanan darahSakit kepala, mual, muntah, diare, pusing, lemasPenurunan tekanan darah dan TD dapat terkontrol dengan baik

NovomixKadar Gula Darah, HBA1CHipoglikemia, edemaPenurunan HBA1C

Selain itu, monitoring yang harus dilakukan yaitu: Monitoring kadar gula darah dan HBA1C Monitoring tekanan darah Monitoring kadar albumin dan total protein Monitoring kadar MCV dan MCH Monitoring kerusakan target organ: jantung, gangguan hati Monitoring kadar asam uratPemeriksaan tambahan yang disarankan:1. Pemeriksaan fungsi ginjal untuk membantu penetapan diagnosa GGK.Jadwal MonitoringParameter PemeriksaanFrekuensi PemeriksaanTanggal

234567

Gula darahv

HBA1Cv

Tekanan darahvvvvvv

MCV, MHCv

Albumin, total proteinv

Asam uratv

Daftar PustakaDaftar PustakaAnonim, 2013. Albumin. http://prodia.co.id/kimia/albumin. Diakses pada tanggal 4 April 2014.Anonim, 2010. Novorapid Flekspen : dalam kategori Petunjuk untuk penggunaan, Deskripsi obat.http://omedicine.info/id/novorapid-flekspen.html. diakses pada tanggal 4 April 2014.Mayfield, J.A., 2004, Insulin Therapy for Type 2 Diabetes: Rescue, Augmentation, and Replacement of Beta-Cell Function, http://www.postgradmed.com/issues/ 1997/02_97/skyler.htm. Diakses pada 4 April 2014. Darmono, 2007, Pengobatan Insulin Glargine (Long-Acting Insulin Analouge) Pada Penderita Diabetes Melitus, dalam Simposium Insulin Sahabat Diabetisi Dalam Rangka Memperingati Hari Diabetes Nasional IV (12 Juli 2007).Waspadji S.2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam. Pusat Penerbitan Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 1911-1914.Eussen SJ, De Groot LC, Joosten LW, Bloo RJ, Clarke R, Ueland PM et al. Effect of oral vitamin B-12 with or without folid acid on cognitive function in older people with mild vitamin B-12 deficiency : a randomized, placebo controlled trial. Am J Clin Nutr 2006; 84:361-70.Clarke R, Smith AD, Jobst KA, Refsum H, Sutton L, Ueland PM. Folate, vitamin B-12, and serum total homocysteine levels in confirmed Alzheimer disease. Arch Neurol 1998; 55: 1449-55.Anonim.2014. Ascoplex. http://www.situsobat.com/2013/02/ascoplex.html. Diakses pada tanggal 4 April 2014.Sun et al. 2005. Effectiveness of vitamin B12 on diabetic neuropathy: systematic r eview of clinical controlled tr ials. Act a Neurol T aiwan. 2005 Jun; 14(2): 48-54.Talaei et al. 2009. Vitamin B12 may be mor e effective than nor tr iptyline in improving painful diabetic neurophathy. I nt J Food Sci Nut r. 2009; 60 Suppl 5: 71-6.Hee Lee T and Seol Kim Y, 1999. The Influence of Race, Society, Diet and Exercise on Treatment Outcome. In: Diabetes in the New Millenium. Editor: John R. Turtle. The Endocrinology and Diabetes Research Foundation of the Univertsity of Sydney.Soewondo P.1999.Pemantauan Pengendalian Diabetes Mellitus. Dalam: Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Depkes RI & WHO bekerjasama dengan Pusat Diabetes dan Lipid RSUPN dr. Cipto M/FKUI. CV. Askara Buana. Jakarta.Anonim, 2013, Provelyn, http://www.kalbemed.com/Products/Drugs/Branded/tabid/245/ID/4457/Provelyn.aspx diakses pada tanggal 5 April 2014.Anonim, 2005, NovoMix, www.novonordisk.com, diakses pada tanggal 5 April 2014.Schlesinger N, Management of acute and chronic gouty arthritis present state of the art. Drugs 2004;64:23992416.Charles F. L, Lora L. A , Leonard L. L, dan Morton P. G., 2011, Drug Information Handbook. 20th ed. USA: Lexi Comp.Anonim, 2005, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus, Depkes RI, Jakarta.Anonim, 2006, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi, Depkes RI, Jakarta.Anonim,2013. Dialysis Advantages and Disadvantage. http://www.nhs.uk/Conditions/Dialysis/Pages/Advantages-and-disadvantages.aspx. Diakses pada 4 april 2014Anonim,2013. Diet Gagal Ginjal Kronis .http://www.kidneyplus.com/260/diet-gagal-ginjal-kronis. Diakses pada 4 april 2014Kris, Cahyo. 2014. Diet TepatUntukPenderitaAsamUrat. Intitute of Tropical Disease (ITD)-UniversitasAirlangga : Surabaya.Shah S., M. Benroubi, V. Borzi, J. Gumprecht, R. Kawamori, J. Shaban, M. Shestakova, Y. Wenying, P. Valensi, Safety and effectiveness of biphasic insulin aspart 3070 (NovoMix_ 30) when switching from human premix insulin in patients with type 2 diabetes: subgroup analysis from the 6-month IMPROVETM observational study, Internationan of Clinical Practice, Blackwell Publishing Ltd Int J Clin Pract, April 2009: 63, 4, 574582.