Farmasi Satu Pintu

37
PENERAPAN PELAYANAN FARMASI SATU PINTU DI RUMAH SAKIT

Transcript of Farmasi Satu Pintu

Page 1: Farmasi Satu Pintu

PENERAPAN PELAYANAN FARMASI SATU PINTU

DI RUMAH SAKIT

Page 2: Farmasi Satu Pintu

• Tugas utama IFRS :

– pengelolaan mulai dari perencanaan, pengadaan,

penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan

langsung kepada penderita sampai dengan

pengendalian semua perbekalan kesehatan yang

beredar dan digunakan dalam rumah sakit baik

untuk penderita rawat tinggal, rawat jalan maupun

untuk semua unit termasuk poliklinik rumah sakit.

Page 3: Farmasi Satu Pintu

• Akreditasi sistem pelayanan farmasi di RS mengacu

pada Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit

(KepMenKes RI No. 1197/ Menkes/ SK/ X/ 2004),

dengan adanya KepMenKes ini sistem pelayanan

farmasi satu pintu (SK Dirjen Yanmed no.

0428/YAPI/LED/RSKS/K/1989) diharapkan dapat

berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan

mutu pelayanan farmasi di rumah sakit.

Page 4: Farmasi Satu Pintu

Apabila ada sumber daya farmasi lain di samping

instalasi atau bagian farmasi, maka pelayanan

farmasi dengan satu pintu mutlak dilaksanakan,

yaitu instalasi farmasi sebagai pengelola tunggal

perbekalan farmasi rumah sakit karena :

• Farmasi rumah sakit bertanggung jawab

atas semua barang farmasi yang beredar di

rumah sakit, baik rawat jalan maupun rawat

inap.

Page 5: Farmasi Satu Pintu

• Farmasi rumah sakit bertanggung jawab atas

pengadaan dan penyajian informasi obat siap pakai

bagi semua pihak di rumah sakit, baik petugas

kesehatan maupun pasien.

• Farmasi rumah sakit bertanggung jawab atas semua

pekerjaan pelayanan kefarmasian di rumah sakit

(mengacu pada akreditasi rumah sakit dan SK Dirjen

Yanmed no. 0428/YAPI/LED/RSKS/K/1989), yaitu

pada Bab II pasal 9. dan UU no 44 th 2009 tentang

Rumah Sakit pasal 15 ayat 3

Page 6: Farmasi Satu Pintu

• Dana :

– masalah strategis dalam pengembangan pelayanan farmasi

bermutu.

– alasan yang di kemukan rumah sakit pemerintah untuk

membenarkan beroperasinya berbagai apotek swasta murni

dan atau apotek swasta milik rumah sakit sendiri.

Hampir semua apotek ini tidak di bawah kendali instalasi

farmasi rumah sakit (IFRS) sehingga mutu, keamanan

penderita, dan harga obat di luar kendali instalasi farmasi.

Keadaan ini tidak kondusif untuk melakukan pelayanan

farmasi yang bermutu dan berspektrum luas

Page 7: Farmasi Satu Pintu

• Pelayanan farmasi sistem satu

diselenggarakan sesuai dengan Surat

Keputusan Pelayanan Farmasi yang berlaku

di masing-masing rumah sakit dan

koordinasinya berada di bawah Instalasi /

Bagian Farmasi Rumah Sakit.

Page 8: Farmasi Satu Pintu

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam menyelenggarakan pelayanan farmasi

sistem satu pintu, antara lain :

1. Jumlah unit pelayanan yang ada di rumah sakit.

2. Memperkirakan jumlah resep.

3. Macam item obat yang diresepkan.

4. Jumlah tenaga yang diperlukan untuk setiap

outlet apotek.

5. Tersedia tenaga farmasis klinik.

Page 9: Farmasi Satu Pintu

LATAR BELAKANG

A. Tanggung jawab Farmasi Rumah Sakit

B. Pasal 9 BAB III SK DirJen YanMedik

No. 0428/YanMed/RSKS/SK/1989

C. UU no 44 th 2009 tentang RS

D. Persyaratan Akreditasi Farmasi

Rumah Sakit

Page 10: Farmasi Satu Pintu

A. Tanggung Jawab Farmasi Rumah Sakit

1. Semua barang farmasi yang beredar di

Rumah Sakit, baik untuk pasien rawat jalan

maupun rawat inap.

2. Pengadaan dan penyajian informasi obat bagi

semua pihak di Rumah Sakit (petugas

kesehatan dan pasien).

3. Semua pekerjaan pelayanan kefarmasian di

Rumah Sakit.

Page 11: Farmasi Satu Pintu

3. Untuk dapat melaksanakan pengawasan dan

pengendalian terhadap pelayanan obat-obatan di

rumah sakit, maka pelayanan obat-obatan di rumah

sakit harus melalui sistem satu pintu.

4. Dengan sistem satu pintu sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 9 ayat (3), maka unit distribusi Instalasi

Farmasi Rumah Sakit (Apotik Rumah Sakit) secara

bertahap harus difungsikan sepenuhnya sebagai

satu-satunya apotik rumah sakit yang berkewajiban

melaksanakan pelayanan obat-obatan di rumah

sakit.

B. Pasal 9 Bab III SK DirJen Yan Medik

No. 0428/YanMed/RSKS/SK/1989

Page 12: Farmasi Satu Pintu

3. Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi

dan bahan habis pakai di rumah sakit harus

dilakukan oleh instalasi farmasi sistem satu

pintu.

C. Bagian keenam Pasal 15 ayat 3 UU no

44 th 2009 tentang RS

Page 13: Farmasi Satu Pintu

S5.P1. Apabila ada sumber daya Farmasi lain di

samping Instalasi/ Bagian Farmasi, maka pelayanan Farmasi dilaksanakan mengacu pada Sistem Satu Pintu.

- Diselenggarakan sesuai SK Pelayanan Farmasi yang berlaku di masing- masing rumah sakit. - Koordinasi di bawah Instalasi/ Bagian Farmasi RS.

C. Persyaratan Akreditasi Pelayanan Farmasi Rumah Sakit

Page 14: Farmasi Satu Pintu

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PELAYANAN FARMASI SATU PINTU

TIM FARMASI DAN TERAPI

MANAJER INSTALASI FARMASI

APOTIK PIHAK KE 3

Page 15: Farmasi Satu Pintu

ISTILAH ”SATU PINTU” BERARTI

SATU KEBIJAKAN

SATU SOP

SATU PENGAWASAN OPERASIONAL

SATU SISTEM INFORMASI

Page 16: Farmasi Satu Pintu

SATU KEBIJAKAN * Formularium RS * Tata laksana obat (TLO) * Harga jual obat seragam * Menentukan distributor yang tepat

Page 17: Farmasi Satu Pintu

SATU SOP

Prosedur / Instruksi kerja :

* Pelayanan

* Pelaporan

* Monitoring dan evaluasi

Page 18: Farmasi Satu Pintu

PENGAWASAN OPERASIONAL

• Laporan rutin dari pihak ke 3

• Monitoring pengelolaan obat

• Evaluasi pengelolaan obat

• Pertemuan rutin dgn pihak ke 3

• Tindak lanjut

Page 19: Farmasi Satu Pintu

SISTEM INFORMASI

* Informasi obat

* Konseling obat

* Pengkajian penggunaan obat

* Logistik (pengadaan, persediaan,

penyimpanan, penghapusan,

pengawasan)

Page 20: Farmasi Satu Pintu

TUJUAN PELAYANAN FARMASI

SATU PINTU

Pelayanan Farmasi satu pintu

Menghindari resep keluar : -Outlet apotik di tiap lantai -Jemput resep -Fasilitas antar untuk jarak tertentu -Kerjasama dgn poli rawat jalan

Meningkatkan pendapatan RS

Page 21: Farmasi Satu Pintu

KEUNTUNGAN SISTEM SATU PINTU

1. Memudahkan monitoring penggunaan obat.

2. Dapat mengetahui kebutuhan obat secara

menyeluruh, sehingga memudahkan perencanaan

obat

3. Menjamin mutu obat yg tersedia sesuai

persyaratan kefarmasian.

4. Dapat dilaksanakannya pelayanan obat dengan

sistem unit dose ke semua ruang rawat.

Page 22: Farmasi Satu Pintu

5. Dapat dilaksanakan Pelayanan Informasi Obat dan

Konseling Obat baik bagi pasien rawat jalan maupun

rawat inap.

6. Dapat dilaksanakan Monitoring Efek Samping Obat

(MESO) oleh Panitia Farmasi dan Terapi.

7. Dapat melakukan Pengkajian Penggunaan Obat di

rumah sakit, baik obat generik, obat formularium,

obat DPHO Askes, dll., sesuai program Instalasi

Farmasi serta Panitia Farmasi dan Terapi.

KEUNTUNGAN SISTEM SATU PINTU

Page 23: Farmasi Satu Pintu

Contoh Kasus Implementasi

Pelayanan Farmasi Satu Pintu

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Fatmawati

Page 24: Farmasi Satu Pintu

PELAYANAN OBAT SISTEM SATU PINTU

DI RS FATMAWATI

AWAL 1980

• Pemantauan & evaluasi

penggunaan obat belum

baik

• Calo obat beropersi di

ruang rawat inap

• Tidak dapat melakukan

perkiraan kebutuhan

obat untuk perencanaan

TIDAK SATU PINTU

Perencanaan,

Pengadaan, Penyimpanan,

Distribusi perbekalan farmasi sulit dilaksanakan dgn baik

Dasar hukum : PERMENKES 085/1989 dan SK DITJEN YANMED 0428/1989

Page 25: Farmasi Satu Pintu

KEPUTUSAN

PEMBENTUKAN APOTIK KORPRI

(PP 25)

PERUBAHAN STRUKTUR

ORGANISASI INSTALASI FARMASI

KESEPAKATAN DGN

KEPERAWATAN

Page 26: Farmasi Satu Pintu

MANAJER INSTALASI FARMASI

ASISTEN MANAJER

I

ASISTEN MANAJER

II

ASISTEN MANAJER

III

APOTIK KORPRI

DEPO I DEPO II

DEPO IBS

PRODUKSI APOTIK

IGD

APOTIK

PEGAWAI

APOTIK

ASKES

PIO

FARMASI

KLINIK

GUDANG &

DISTRIBUSI

FARMASI

PANITIA

FARMASI & TERAPI

CONTOH STRUKTUR ORGANISASI INST. FARMASI – RS. FATMAWATI SEBELUM 2004

ASISTEN MANAJER

IV

DEPO IV

DEPO III

Page 27: Farmasi Satu Pintu

TAHAPAN BERLAKUNYA SISTEM UNIT DOSIS DAN SATU PINTU DI

RS FATMAWATI

DEPO FARMASI RUANGAN UNIT DOSIS SATU PINTU

Depo Farmasi I

Ruang 6 6 Des 1988 3 Agst 1992

Ruang 7 6 Des 1988 3 Agst 1992

Ruang 8 6 Des 1988 3 Agst 1992

Ruang 1 2 Apr 1990 4 Mei 1992

Depo Farmasi 2

Ruang 3 1 Okt 1993 1 Okt 1993

Ruang 5 2 Apr 1990 6 Jan 1992

Ruang RM 2 Apr 1990 4 Mei 1992

Ruang ICU 16 Des 1993 16 Des 1993

Ruang 2 14 Jan 1992 18 Apr 1994

Depo Farmasi 3 Ruang 4 14 Jan 1992 1 Mar 1993

Ruang THT 14 Jan 1992 11 Mei 1992

Depo Farmasi 4 Ruang VIP 9 Des 1985 9 Des 1985

Ruang CEU 1 Jul 1993 1 Jul 1993

Page 28: Farmasi Satu Pintu

PELAYANAN KONSELING OBAT

Diberikan kepada pasien penyakit jantung, hipertensi, epilepsi dan diabetes mellitus.

JENIS PASIEN RAWAT TGL MULAI TEMPAT

Jantung Jalan 9 Des 95 Apt. Korpri

Epilepsi Jalan 28 Mei 97 Apt. Korpri

Hipertensi Jalan 1 Agt 00 Apt. Korpri

Jantung Inap 1 Agt 00 R.R. Jantung

Hipertensi Inap 1 Agt 00 R. R. Jantung

Page 29: Farmasi Satu Pintu

PERSENTASE KENAIKAN PEMAKAIAN BARANG FARMASI SESUDAH DILAKSANAKAN

SISTEM SATU PINTU RAWAT INAP RS. FATMAWATI *

RUANGAN % KENAIKAN

Penyakit dalam wanita 47,02

Penyakit dalam pria 44,27

Bedah 33,59

* Hasil penelitian thn 1989-1994

Page 30: Farmasi Satu Pintu

PERUBAHAN STATUS RS

KEPUTUSAN

PENUTUPAN APOTIK KORPRI

PERUBAHAN STRUKTUR

ORGANISASI INSTALASI FARMASI

KESEJAHTERAAN UNTUK BERSAMA

Page 31: Farmasi Satu Pintu

TAHAPAN PELAKSANAAN

SISTEM SATU PINTU

PELAKSANAAN WAKTU

Pendirian Apotik Korpri RSUP Fatmawati untuk

menunjang Instalasi Farmasi 1983

Pelayanan farmasi oleh Instalasi Farmasi bagi

Pasien Rawat Inap Mei 2003

Pasien Rawat Darurat Juni 2003

Pasien Rawat Jalan Januari 2004

Page 32: Farmasi Satu Pintu

STRUKTUR ORGANISASI

INSTALASI FARMASI TAHUN 2004

Gudang Produksi F. Klinik PIO

MANAJER

ASISTEN

MANAJER I

Depo Pusat

Depo IBS

D.Far.24 jam

D.Askes

D.Pegawai

Depo Teratai D.Farmasi

Rwt.Jalan

ASISTEN

MANAJER

II

ASISTEN

MANAJER

III

ASISTEN

MANAJER

IV

ASISTEN

MANAJER

V

TIM FARMASI DAN TERAPI

Page 33: Farmasi Satu Pintu

Proses Negosiasi Harga

• Dilaksanakan oleh TFT

• Diberlakukan terhadap item obat yang akan

masuk dalam daftar Formularium RS

• Negosiasi kesepakatan harga dan potongan

harga dengan pihak Prinsipal dan

Distributor

• Jika tidak tercapai kesepakatan, maka item

obat tidak dapat masuk dalam Formularium

Page 34: Farmasi Satu Pintu

PERKEMBANGAN INSTALASI FARMASI SETELAH PERUBAHAN RSUP FATMAWATI MENJADI PERJAN

BIDANG SEBELUM SESUDAH

Pelayanan farmasi Instalasi Farmasi dan

Apotik Korpri Instalasi Farmasi

Farmasi klinik Instalasi Farmasi dan

Apotik Korpri

Instalasi Farmasi

dengan dukungan

dari TFT

Kebijakan

penggunaan obat

Rumah sakit dan

Korpri

Rumah sakit

melalui TFT

Pendapatan RS Meningkat

Kesejahteraan

pegawai Meningkat

Page 35: Farmasi Satu Pintu

PENDAPATAN INSTALASI FARMASI

TAHUN 1993- 2004

0

5,000,000,000

10,000,000,000

15,000,000,000

20,000,000,000

25,000,000,000

30,000,000,000

1993. 1994. 1995. 1996. 1997. 1998. 1999. 2000. 2001. 2002. 2003. 2004

Page 36: Farmasi Satu Pintu

SATU PINTU BERARTI :

• Satu kebijakan

• Satu SOP

• Satu pengawasan operasional

• Satu sistem informasi

Pendapatan

Kesejahteraan

Page 37: Farmasi Satu Pintu

Sumber

Depkes , 2004, KepMenKes RI No. 1197 Tentang

Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit

Depkes, 1989 dan SK ditjen yanmed 0428

Satibi, Handout Manajemen Farmasi Rumah Sakit,

Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

Undang - Undang no 44 th 2009 tentang Rumah

Sakit