ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ......

120
i ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA (1975 – 2004) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi Oleh: YUSUP HERPIN NURHAYADI NIM: 011324018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Transcript of ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ......

Page 1: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

i

ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN

EKONOMI DI INDONESIA (1975 – 2004)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi

Oleh:

YUSUP HERPIN NURHAYADI

NIM: 011324018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

ii

SKRIPSI

ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN

EKONOMI DI INDONESIA (1975 – 2004)

Oleh:

YUSUP HERPIN NURHAYADI

NIM: 011324018

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si Tanggal, 12 Oktober 2006

Pembimbing II

Drs. P. A. Rubiyanto Tanggal, 6 November 2006

Page 3: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

iii

SKRIPSI

ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN

EKONOMI DI INDONESIA (1975 – 2004)

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Yusup Herpin Nurhayadi

NIM: 011324018

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 24 Januari 2007

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R .........................

Sekretaris Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si .........................

Anggota Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si .........................

Anggota Drs. P. A. Rubiyanto .........................

Anggota Dra. Widanarto.P, S.Pd., M.Si .........................

Yogyakarta, 24 Januari 2007

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D

Page 4: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

iv

Motto

Janganlah manjakan dirimuDengan bermalas-malasan

Tetapi bangunlah dari mimpi danBekerjalah membangun harapan

Menjadikan angan-angan menjadi kenyataan.

Oleh : Yusup Herpin

Perjalanan kehidupan diduniaSeperti orang yang tidur dalam mimpiTetapi ketika bangun dari tidurnya

Orang baru menyadari perjalanannya masih panjang

Oleh : Yusup Herpin

Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kitamelihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga

kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.

Oleh : Alexeder Graham Bell.

Sesuatu hasil pekerjaan jangan dianggap sia-siaKarena orang yang menganggap sia-sia berarti

Tidak mesyukuri karya karunia yang dberikan Tuhan

Oleh : Yusup Herpin

Lukis dan goreskanlah kenginan dalam setiap langkahHidupmu karena setiap goresan-goresan akan memberi

Makna dalam lebaran kehidupanmu

Oleh : Yusup Herpin.

Berguna bagi diri sendiri dan orang lainMerupakan prinsip hidup yang perlu ditanamkan pada setiap insani

Page 5: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

v

PERSEMBAHAN

Tetesan air embunMenhiasi dedaunanMenjadikan awal di pagi hariMenyelimuti kesejukan hati

Indahnya duniaMempercantik alam semestaAdanya cakrawalaMerupakan saksi adanya manusia

Gemerciknya air sungaiMeramaikan suasana tiraniHamparan pasir dipantaiMenggambarkan sisi insani

Udara dinginBerhembus diantara kegelapanMenunggu suara-suara pengertianTentang kebijaksaan dan kebenaraan

By: Yusup Herpin.

Aku persembahkan karya sederhana ini dengan penuh cinta dan

kasih kepada:

Bunda Maria dan Allah Bapa di surga.

Kedua orang tuaku tersayang: Antonius Mulyadi dan Tukilah terima

kasih atas semua cinta, doa, pengorbanan, dan motivasi yang tiada

terkira.

Kakakku tercinta: Mateus Wiwit Kustiyadi dan Dwi Pangestu .

Adek Tersayang Rekha Melia Putri Winona.

v

Page 6: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Januari 2007

Penulis

Yusup Herpin Nurhayadi

Page 7: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

vii

ABSTRAK

ANALISIS PENGELUARAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DIINDONESIA (1975 – 2004)

OlehYusup Herpin Nyrhayadi

Universitas Sanata DharmaNIM: 011324018

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pengaruh pengeluaranpendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam jangka pendek, (2)mengetahui pengaruh pengeluaran pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi diIndonesia dalam jangka menengah dan panjang.

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yang mencobamengungkap dan menggambarkan fakta mengenai pengaruh dari pengeluaranpendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 1975 – 2004.Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif yang bersifattime series yaitu data pengeluaran pendidikan dan pertumbuhan ekonomi daritahun 1975 – 2004 yang dikutip dari Badan Pusat Statistik. Data yang diperolehdalam penelitian ini dianalisis dengan regresi linieritas.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa:1 Pengeluaran pendidikan dalam jangka pendek tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi.2 Pengeluaran pendidikan dalam jangka pendek tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi.3 Pengeluaran pendidikan dalam jangka pendek tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi.

Page 8: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

viii

ABSTRACTAN ANALYSIS OF EDUCATION EXPENDINTURE AND ECONOMIC

GROWTH IN INDONESIA (1975 – 2004)By

Yusup Herpin NurhayadiSanata Dharma University

NIM: 011324018

This research aims to know (1) the effect of education expenditure towardseconomic growth in Indonesia in a short term and (2) the effect of educationexpenditure towards growth in Indonesia in middle and long term.

This is a descriptive research that tries to reveal and describe the fact aboutthe effect of education expenditure towards economic growth in Indonesia in 1975– 2004. Kinds of data which taken in this research are quqntitative time serieswhich cover education expenditure and economic growth from 1975 to 2004. Thisdata taken from Statistic Center Bord. The technique of data analysis is LinearRegression Menthod.

The result of the research analysis show that short term, middle termand even long term of education expenditure don’t haveany effect toward economic growth in Indonesia from 1975 to 2004.

Page 9: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis haturkan kepada Allah Bapa di surga atas

terselesaikannya penyusunan skripsi dengan judul ”ANALISIS

PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI

INDONESIA (1975 - 2004) Adapun tujuan penulisan skripsi adalah guna

memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas berkat bantuan dari

berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

3. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi Koperasi.

4. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan

sabar telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun skripsi ini.

5. Bapak Drs. P. A. Rubiyanto selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar

pula telah membimbing hingga skripsi ini selesai.

Page 10: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

x

6. Bapak Y. M. V. Mudayen, S.Pd sebagai Dosen Tamu yang telah banyak

memberikan masukan dan saran kepada Penulis.

7. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. yang telah memberikan banyak

masukan, saran dan dorongan kepada Penulis.

8. Mbak Titin, Mbak Aris, dan Bapak Wawiek selaku Petugas Sekretariat

Pendidikan Ekonomi Koperasi terima kasih atas doa, dorongan, dan

kesabarannya dalam menghadapi ”keluhan-keluhan” mahasiswa.

9. Keluarga besar “UNIVERSTAS SANATA DHARMA”karyawan dan

segenap mahasiswa yang selama ini selalu mendukung penulis, “matur

nuwun gih dateng sedayane”.

10. Temen-temen PEK 2001 tetap stay cool oce.

11. Temen-temen senasib gak sepenanggungan: Joyo,Sinto,Hohok,Kaka,Hari,Si

Phe,Agung, masih banyak lagi yang gak dapat Saya sebutkan satu per satu.

Thank’s 4 everything ’n keep fight.......

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan sehingga

masih perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena itu, Penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif. Akhir kata Penulis

berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Penulis

Yusup Herpin Nurhayadi

Page 11: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 1975 -2004 ............. 13

Tabel 2.2 : Penduduk dan Angkatan Kerja Indonesia Tahun 1975 – 2000 .... 28

Tabel 2.3 : Anggaran Pembangunan Pendidikan Per Jenis Sekolah Tahun

1990 - 2004 .................................................................................. 42

Tabel 2.4 : Anggaran Pembangunan Pendidikan Per jenis Sekolah

Tahun 1990 - 2004 ........................................................................ 43

Tabel 2.5 : Anggaran Pembangunan Pendidikan Per Jenis

Sekolah Tahun 1990 -2004 ..................... …………………… 43

Tabel 3.1 : Data Pertumbuhan Ekonomi dan pengeluaran Pendidikan

dalam satu tahun untuk waktu jangka pendek tahun 1975 - 2004.. 55

Tabel 3.2 : Data Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran pendidikan

dalam satu tahun untuk waktu jangka menengah

tahun 1975 -2004.......................................................................... 57

Tabel 3.3 : Data Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran pendidikan

dalam satu tahun untuk waktu jangka panjang tahun 1975 -2004 . 58

Tabel 3.4 : Pengukuran Autokorelasi .............................................................. 61

Tabel 4.1 : Deskriftif Hipotesis Pertama ......................................................... 68

Tabel 4.2 : Koefisien Korelasi Hipotesis Pertama .......................................... 69

Tabel 4.3 : Regresi Sederhana Hipotesis Pertama........................................... 69

Tabel 4.4 : Uji f Hipotesis Pertama ................................................................. 70

Tabel 4.5 : Uji t Hipotesis Pertama ................................................................. 70

Tabel 4.6 : Deskriftif Hipotesis Kedua............................................................ 71

Tabel 4.7 : Koefisien Korelasi Hipotesis Kedua ............................................. 72

Tabel 4.8 : Regresi Sederhana Hipotesis Kedua ............................................. 73

Tabel 4.9 : Uji t Hipotesis kedua..................................................................... 74

Tabel 4.10 : Uji t Hipotesis kedua.................................................................... 74

Tabel 4.11 : Deskriftif Hipotesis ketiga ........................................................... 75

Tabel 4.12 : Koefisien Korelasi Hipotesis ketiga............................................. 75

Tabel 4.13 : Regresi Sederhana Hipotesis ketiga............................................. 75

xi

Page 12: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

Tabel 4.14 : Uji f Hipotesis ketiga ................................................................... 76

Tabel 4.15 : Uji t Hipotesis ketiga ................................................................... 75

Tabel 4.16 : Data Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengeluaran Pendidikan

dalam satu Tahun untuk waktu jangka pendek tahun 1975-2004. 80

Tabel 4.17 : Anggaran Pendidikan terhadap APBN ........................................ 83

Tabel 4.18 : Anggaran Yang Dianjurkan UNDP Perjenis Pengeluaran........... 85

Tabel 4.19 : Pengalokasian APBN untuk Berbagai Sektor.............................. 87

Tabel 4.20 : Struktur Pengangguran Menurut pendidikan Tertinggi Tahun

2002.............................................................................................. 94

Tabel 4.21 : Pertumbuhan Tingkat Sekolah dan Pertumbuhan Lima

Benua di Dunia............................................................................. 95

xii

Page 13: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

xix

GAMBAR

Gambar 1: ....................................................................................................... 47

xiii

Page 14: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat dalam

ekonomi di dunia tertuju pada cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan

pendapatan nasional. Para ekonom dan politisi dari semua negara sangat

mendambakan dan berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi

(economic growth) untuk menghadapi era globalisasi dengan

mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat

pertumbuhan GNP relatifnya. Karena pertumbuhan ekonomi merupakan

tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini.

Akumulasi modal capital accumulation terjadi apabila sebagian

dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan

memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari. Investasi dalam

pembinaan sumber daya manusia dapat meningkatkan kualitas modal

manusia, sehingga pada akhirnya akan membawa dampak positif yang sama

terhadap angka produksi pendidikan formal, program pendidikan dan

pelatihan dalam kerja atau magang, kursus-kursus dan aneka pendidikan

informal lainnya perlu lebih diefektifkan untuk mencetak tenaga-tenaga

terdidik dan sumber daya manusia yang terampil melalui investasi langsung

dalam pembangunan.

Page 15: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

2

Logika konsep investasi dalam pembinaan sumber daya manusia

dan penciptaan modal manusia (human capital) jelas dapat dianalogikan

dengan peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya tanah melalui

investasi strategis. Artinya pihak-pihak pelaku investasi harus bersedia

mengorbankan atau mengurangi konsumsi mereka pada saat sekarang ini

demi memperoleh konsumsi yang lebih baik di kemudian hari, seperti

mengorbankan pendapatan yang diperoleh saat ini untuk mengambil

pendidikan lanjutan dan bahwasanya pertumbuhan penduduk merupakan

faktor positif dalam pembangunan ekonomi.

Sumber-sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah adanya

investasi- investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau sumber-

sumber daya manusia dan fisik yang selanjutnya berhasil meningkatkan

kualitas sumber daya produktif yang bisa menaikkan produktivitas seluruh

sumber daya melalui penemuan-penemuan baru, inovasi dan teknologi.

Pertumbuhan sumber daya ternyata tidak selalu merupakan syarat mutlak

bagi adanya pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, mengingat

pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara lebih baik ternyata juga

dapat meningkatkan output meskipun demikian dalam jangka panjang

peningkatan kualitas sumber daya yang ada serta investasi baru yang

memperbanyak kualitas sumber dayanya jelas merupakan syarat mutlak

untuk mempercepat pertumbuhan output nasional.

Page 16: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

3

Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan

kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk

menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan

kapasitas ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau

penyesuaian-penyesuaian teknologi intitusional dan ideologis terhadap

berbagai tuntutan keadaan yang ada (Todaro, 1989 : 210).

Untuk memacu pertumbuhan ekonomi dibutuhkan pengembangan

sumber daya manusia yang andal untuk melaksanakan dan mengembangkan

berbagai kegiatan pembangunan baik dalam sektor publik maupun sektor

swasta, sehingga nasib bangsa dapat diselamatkan Untuk itu perlu

peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu pemberian investasi dalam

sistem dan penunjang pendidikan agar semakin berkualitas mutu

intelektualnya.

Logika ekonomi yang terkandung dalam persamaan agar bisa

tumbuh dengan pesat maka setiap perekonomian haruslah menabung dan

menginvestasikan sebanyak mungkin bagian dari GNP-nya. Semakin

banyak yang dapat ditabung dan kemudian diinvestasikan, maka laju

pertumbuhan perekonomian akan semakin cepat. Akan tetapi tingkat

pertumbuhan aktiva yang dapat dijangkau pada setiap tingkat tabungan dan

investasi banyaknya tambahan satu unit investasi dapat diukur dengan

kebalikan rasio modal output (K) karena rasio yang sebaliknya yakni (1/K)

adalah rasio output modal atau rasio output investasi. Selanjutnya dengan

mengalihkan tingkat investasi baru (S:1/Y) dengan tingkat produktivitasnya

Page 17: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

4

(1/K) maka akan didapat tingkat pertumbuhan dimana pendapatan nasional

atau GNP akan naik.

Teori pertumbuhan neoklasik pada awalnya bertumpu pada

peningkatan modal dan tenaga kerja sebagai sumber-sumber pertumbuhan

ada perbedaan tingkat pertumbuhan ekonomi tingkat penambahan modal

dan angkatan kerja disadari bahwa ada unsur lain yang mempengaruhi

pertumbuhan perbedaan ini yang merupakan faktor residual dan dinamakan

total factor productivity (TFP) adalah hasil dari penerapan teknologi dan

peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) atas dasar itu,

berkembanglah konsep mengenai modal manusia human capital.

Berbagai teori mencoba menjelaskan keterkaitan antara

pengembangan sumber daya alam, aplikasi teknologi dan pertumbuhan

ekonomi kaum neoklasik yang diprakarsai oleh Solow berpendapat bahwa

teknologi dapat dianggap sebagai faktor yang bersifat eksogen yang datang

dari luar sistem ke dalam proses produksi ( Jhingan, 1990 : 350).

Apabila pengetahuan baru dan keterampilan terkandung pada

peningkatan teknologi pengetahuan dan cara-cara baru dalam proses

produksi maka keberhasilan pembangunan akan ditentukan oleh proses

akumulasi dari kualitas sumber daya manusia(SDM) (Becker, Murphy dan

Tamura, 1990).

Banyak studi empiris dilakukan untuk melihat kaitan antara

kualitas sumber daya manusia(SDM) dan pertumbuhan. Denison, misalnya

Page 18: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

5

menemukan adanya sumbangan yang besar dari peningkatan years of

schooling terhadap pertumbuhan di AS Barro (1991) serta pendidikan dan

investasi yang cukup besar untuk pendidikan pada tahun 60-an merupakan

faktor yang penting dalam menjelaskan variasi pertumbuhan negara-negara

di dunia selama 30 tahun terakhir ini. Negara maju memperlihatkan bahwa

kualitas sumber daya manusia(SDM) menyumbangkan secara cukup berarti

bagi pertumbuhan sumbangan itu kira-kira sama dengan sumbangan

physical capital (Jhingan, 2000 : 533).

Pendapat Becker bahkan menunjukan adanya estimasi bahwa

sekitar 80 % asset atau kekayaan di Amerika Serikat dan negara-negara

maju terdiri atas modal manusia. Untuk mencapai tujuan pembangunan

bangsa yang maju dan mandiri mengharuskan dikembangkan konsep

pembangunan yang bertumpu pada manusia dan masyarakatnya dititik

beratkan pembangunan di bidang ekonomi seiring dengan kualitas sumber

daya manusia ( Jhingan, 2000 : 529).

Dalam perkembangannya akhir-ahkir ini pendidikan bahkan

dianggap sebagai sarana ampuh investasi sumber daya manusia (SDM)

dalam rangka mempersiapkan masa depan generasi muda ke arah mencapai

kemampuan dan daya saing bangsa pada lingkungan global.

Pergeseran pandangan ini penting untuk dikaji sehingga dapat

mendorong timbulnya pemikiran-pemikiran baru melalui analisis kebijakan

pembangunan pendidikan untuk waktu selanjutnya dan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi. Perkembangan pendidikan di Indonesia selama

Page 19: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

6

masa ini boleh dikatakan belum memiliki wujud yang jelas, upaya yang

sistematis untuk terus mencari bentuk sistem pendidikan nasional

sebagaimana diamanatkan oleh UUD 45 bahwa hanya terdapat satu sistem

pendidikan nasional yang diatur oleh undang-undang belum diwujudkan

secara tegas, sehingga kebijaksanaan pembangunan sistem pendidikan

belum berhasil diwujudkan.

Sebab masih ada beberapa faktor yang mempengaruhi misalnya,

terdapat berbagai gejala rendahnya efesiensi dalam pengelolaan

administrasi. Kegiatan administrasi pada tingkat makro dan mikro masih

sangat lemah mengakibatkan tidak efisiensi dan belum efektifnya

pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Kurangnya efiensinya

kegiatan administrasi tersebut antara lain tercermin dari lemahnya

infrastruktur yang mencakup kelembagaan, ketenagaan, perlengkapan dan

biaya pendukung sehingga dengan adanya peningkatan biaya investasi

pendidikan untuk pertumbuhan ekonomi.

Dalam teori Sylwester, negara yang mencurahkan banyak

perhatian terhadap publie education mempunyai tingkat ketimpangan

pendapatan rendah. Pertumbuhan ekonomi dan kemajuan serta dinamika

ekonomi bersumber dari dalam unsur mewujudkan diri dalam efesiensi dan

produktifitas masyarakarat, sehingga makin besar peran di dalam

pembangunan yaitu peningkatan sumber daya manusia dengan tingginya

kualitas pendidikan ( Todaro, 1989 : 354)

Page 20: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

7

Dalam pembangunan di suatu negara agar dapat berkembang perlu

perubahan jangka panjang secara berlahan dan mantap yang terjadi melalui

kenaikan tabungan dan penduduk dikaji dengan pendapatan nasional

perkapita. Menurut Buchanan dan Ellis, perkembangan berarti

mengembangkan potensi pendapatan nyata negara-negara terbelakang

dengan menggunakan investasi yang akan melahirkan berbagai perubahan

dan memperbesar sumber-sumber produktif yang pada gilirannya menaikan

pendapatan nyata per-orang (Jhingan,1988:2).

Untuk melihat aspek dinamis dari suatu perekonomian perlu melihat

bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke

waktu dalam proses kenaikan output per kapita jangka panjang. Sebab

kenaikan output per kapita selama satu atau dua tahun belum bisa

menunjukan kecenderungan yang jelas karena suatu perekonomian tumbuh

apabila dalam jangka waktu lama ( 10,20, atau 50 tahun, atau bahkan lebih

lama lagi mengalami kenaikan output per kapita untuk menunjukan

kecenderungan yang jelas menaik.

Maka dikatakan, pertumbuhan terjadi dipengaruhi faktor pendidikan

dalam kualitas sumber daya manusianya yang menetukan kenaikan output

per kapita jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana faktor

tersebut berinteraksi dengan faktor satu sama lain, sehingga terjadi proses

pertumbuhan (Budiman,2000:15).

Banyak penelitian membuktikan bahwa pendidikan memang

memiliki pengaruh yang positif terhadap promosi pertumbuhan ekonomi.

Page 21: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

8

Sebab tersedianya tenaga-tenaga kerja terampil dan terdidik sebagai syarat

penting berlangsungnya pembangunan ekonomi secara berkesinambungan

sama sekali tidak di ragukan. Apa yang dapat berfungsi secara baik

sehingga nanti paling diperlukan di sini adalah struktur biaya dan rasangan

insentif yang dapat berfungsi baik sehingga nantinya mampu

mengalokasikan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan dan

kesempatan yang ada ke dalam berbagai segmen perekonomian. Dari uraian

diatas penulis melakukan penelitian mengenai “Analisis Pengeluaran

Pendidikan Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1975-2004”

dilihat dari segi kebijakan makro.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengajukan permasalahan

sebagai berikut :

1. Apakah pengeluaran pendidikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

di Indonesia dalam jangka pendek ?

2. Apakah pengeluaran pendidikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

di Indonesia dalam jangka menengah dan panjang ?

C. Batasan masalah

Dalam pembahasan ini penulis memberikan batasan sebagai berikut :

1. Penelitian ini di fokuskan pada variabel pengeluaran pendidikan sebagai

sumbangan terbesar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama

tahun 1975 sampai 2004.

Page 22: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

9

2. Karena keterbatasan waktu penelitian ini dilakukanan hanya untuk melihat

manfaat pengeluaran pendidikan dalam jangka pendek, jangka menengah

dan jangka panjang.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan pengeluaran

pendidikan sebagai bentuk campur tangan pemerintah di Indonesia

merupakan sesuatu yang harus dilakukan karena akan memberikan

dampak terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga

meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara di era globalisasi ini.

E Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan Bapenas

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan yang dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan pemecahan masalah yang

dihadapi masyarakat.

2. Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta menjadi

bahan perbandingan antara teori-teori yang diperoleh selama masa kuliah

dengan praktek nyata.

3. Pemerintah atau Depdiknas

Penelitian ini dapat mengetahui manfaat pengeluaran pendidikan terhadap

pertumbuhan ekonomi selama 30 tahun.

Page 23: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

10

4. Universitas

Penelitian ini diharapkan menambah kepustakaan dan dapat di pergunakan

sebagai pengantar bagi penelitian selanjutnya.

Page 24: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

11

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Ekonomi dan SDM

Selama lima puluh tahun terakhir ini, perhatian utama masyarakat

perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat pertumbuhan

pendapatan nasional para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara

kaya maupun miskin yang menganut sistem kapatalis, sosialis maupun

campuran semua mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi

economic growth. Pada setiap akhir tahun masing-masing negara selalu

mengumpulkan data-data relatifnya dan dengan penuh harapan mereka

menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati.

Pengejaran pertumbuhan merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi

semua negara di dunia dewasa ini. Pemerintahan di negara manapun dapat

segera jatuh apabila hanya berdasarkan tinggi rendahnya tingkat pertumbuhan

ekonomi yang dicapainya dalam catatan statistik nasional.

Sebagai salah satu indikator kemakmuran masyarakat pertumbuhan

ekonomi menjadi target penting yang harus dicapai di dalam proses

pembangunan ekonomi. Karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan

prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan

pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pada awal

pembangunan ekonomi suatu negara lebih berorientasi pada masalah

pertumbuhan (Tambunan, 2001 : 2).

Page 25: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

12

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan PDB atau PNB

tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat

pertumbuhan penduduk atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau

tidak dengan demikian. Meskipun laju pertumbuhan ekonomi atau kenaikan

PDB tidak secara otomatis meningkatkan kemakmuran masyarakat namun hal

tersebut tetap merupakan unsur penting dalam setiap program pembangunan.

Berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ekonom Bank Dunia telah

mencatat peranan penting pertumbuhan ekonomi dalam meningkatkan

kemakmuran masyarakat ( Todaro, 2000 : 211).

Selain itu pertumbuhan ekonomi yang cepat dan distribusi pendapatan

yang lebih merata tidak harus dipisahkan, tetapi kedua-duanya harus

dijadikan sebagai tujuan pembangunan (Suparmoko, 1994 : 4).

Page 26: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

13

Tabel 2.1Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 1975-2004

Tahun Pertumbuhan Ekonomi

1975 1,51976 1,71977 1,71978 2,71979 2,41980 5,7

1981 7,81982 2,2

1983 4,31984 6,11985 1,91986 5,91987 4,91988 5,81989 7,51990 7,1

1991 6,61992 6,51993 7,31994 7,51995 8,11996 8,01997 7,51998 -13,71999 0,82000 3,92001 3,32002 3,62003 4,12004 4,6

Sumber BPS

Page 27: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

14

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi

a. Model pertumbuhan neo klasik solow berpegang teguh pada konsep

skala hasil yang terus berkurang (diminishing returns) dari input

tenaga kerja dan modal, jika keduanya di analisis secara bersamaan

atau sekaligus kemajuan teknologi ditetapkan sebagai faktor residu

untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang dan

tinggi rendahnya pertumbuhan itu sendiri oleh Solow maupun para

teoritis lainnya diasumsikan bersifat eksogen atau tidak dipengaruhi

oleh faktor-faktor lainnya. Menurut teori neo klasik, faktor-faktor

produksi yang dianggap sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

output adalah jumlah tenaga kerja dan kapital (model) kapital bisa

dalam bentuk finance atau barang modal (seperti mesin) penambahan

jumlah tenaga dan kapital dengan faktor-faktor lain, misalnya tingkat

produktifitas dari masing-masing faktor produksi tersebut atau secara

keseluruhan tetap menambah output yang dihasilkan.

Persentase pertumbuhan output bisa lebih besar (increasing return to

scale) sama (constant return to scale) atau lebih kecil (decreasing

return to scale) dibandingkan persentase pertumbuhan jumlah dari

kedua faktor produksi tersebut. Namun, model pertumbuhan yang

didasarkan pada model pertumbuhan neo klasik ini memiliki

kelemahan. Model tersebut tidak bisa menerangkan kenapa dibanyak

negara di dunia pertumbuhan ekonominya jauh lebih tinggi daripada

yang diperkirakan di model ini. Hal di atas bisa terjadi karena model

Page 28: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

15

pertumbuhan neo klasik tersebut hanya melihat pada satu sumber

pertumbuhan saja, yakni kontribusi dari peningkatan jumlah faktor-

faktor produksi. Dengan demikian banyak faktor lain yang tidak

dimasukkan ke dalam model tersebut ternyata sangat menentukan laju

pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Salah satunya yang paling

penting adalah teknologi, dalam model di atas faktor teknologi

dianggap konstan sehingga tidak di masukan ke dalam model.

Pertumbuhan ekonomi dilihat dari sisi As atau produksi dipengaruhi

oleh aliran pemikiran, yaitu teori neo klasik dan teori modern

(Tambunan, 2001 : 6).

b. Teori modern (Alex Inkeles dan H. Smith) dengan adanya kelemahan

pada model di atas maka muncul model pertumbuhan ekonomi

modern atau endogenous growth model yang mencakup aspek-aspek

endogenitas dan eksternalitas di dalam proses pembangunan ekonomi.

Sifat keberadaan teknologi tidak lagi dianggap konstan tetapi

merupakan salah satu faktor produksi yang berdiri sendiri dan

dinamis, demikian juga halnya dengan faktor manusia. Tenaga kerja di

dalam fungsi produksi tidak lagi merupakan faktor yang eksogen

tetapi bisa berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi Endegenous growth model sangat relevan untuk

menganalisis laju serta pola pertumbuhan ekonomi di Indonesia

terutama karena dampak dari kemajuan teknologi dan ilmu

pengetahuan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia

Page 29: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

16

terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi (Tambunan,

2001: 9).

c. Menurut Alek Inkeles dan David H. Smith pada dasarnya juga

berbicara tentang pentingnya faktor manusia sebagai komponen

penting penopang pembangunan. Pembangunan bukan sekedar

perkara pemasokan modal dan teknologi saja tetapi dibutuhkan

manusia yang dapat mengembangkan sarana material tersebut supaya

menjadi produktif oleh Inkeles disebut sebagai manusia modern.

Dari hasil penelitiannya, Inkeles dan Smith menjumpai bahwa

memang pendidikan adalah yang paling efektif untuk mengubah

manusia. Dampak pendidikan tiga kali lebih kuat dibandingkan

dengan usaha-usaha lainnya, pengalaman kerja dan pengenalan

terhadap media massa merupakan cara kedua yang efektif. Penemuan

ini mendukung pendapat Daniel Lerner yang menekankan pentingnya

media massa sebagai lembaga yang mendorong proses modernisasi.

Teori modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor non-material

sebagai penyebab kemiskinan, khususnya dunia ide atau alam pikiran.

Faktor-faktor ini menjelma dalam alam psikologi individu, atau nilai-

nilai kemasyarakatan yang menjadi orientasi penduduk dalam

memberikan arah kepada tingkah lakunya. Faktor-faktor non-material

atau ide ini dianggap sebagai faktor yang mandiri bisa dipengaruhi

secara langsung melalui hubungan dengan dunia ide yang lain. Karena

itu, pendidikan menjadi salah satu cara yang sangat penting untuk

Page 30: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

17

mengubah psikologi seseorang atau nilai-nilai budaya sebuah

psikologi yang ada dalam masyarakat (Tambunan, 2001: 14).

c Model teori Kuznests, menurut Kuznests pertumbuhan ekonomi dalam

jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan

berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas

itu menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya

kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh

adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuian teknologi, institusional

(kelembagaan) dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan

yang ada.

Menurut Profesor Kuznets mengemukan enam karakteristik atau ciri

proses pertumbuhan ekonomi yang bisa ditemui di hampir semua

negara yang sekarang maju, sebagai berikut :

1) Tingkat pertumbuhan output per kapita dan pertumbuhan

penduduk yang tinggi.

2) Tingkat kenaikan produktivitas faktor total yang tinggi.

3) Tingkat transformasi struktural ekonomi yang tinggi.

4) Tingkat trasformasi sosial dan ideologi yang tinggi.

5) Adanya kecenderungan negara-negara yang mulai atau sudah ada

perekonomian untuk pemasaran dan sumber bahan baku yang

baru.

6) Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi yang hanya

mencapai sekitar sepertiga bagian penduduk dunia.

Page 31: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

18

Menurut Kuznests, pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan

total dalam suatu negara, semakin besar pendapatan nasional semakin

besar volume pekerjaan yang dihasilkannya. Volume pekerjaan

tergantung pada permintaan efektif yang terdiri dari permintaan

konsumsi dan permintaan investasi . Kenaikan investasi menyebabkan

naiknya pendapatan dan karena pendapatan meningkat muncul

permintaan yang lebih banyak atas barang konsumsi yang pada

gilirannya menyebabkan kenaikan pada pendapatan dan pekerjaan

hubungan ini disebut multiplier K oleh Kuznests.

d. Model pertumbuhan (Harrod, Domar), menurut beliau untuk memacu

pertumbuhan ekonomi dibutuhkan investasi baru yang merupakan

tambahan neto terhadap cadangan atau stok modal. Pengembangan

teori pertumbuhan endogen untuk meningkatkan perhatian yang lebih

besar terhadap pembangunan manusia. Apabila pengetahuan dan cara-

cara baru dalam proses produksi maka keberhasilan pembangunan

akan ditentukan oleh proses akumulasi dan kualitas sumber daya

manusia (Becker, Murphy dan Tamura, 1990 : 56). Inti dari model

pertumbuhan Harrod Domar adalah suatu relasi jangka pendek antara

peningkatan investasi (pembentukan kapital) dan pertumbuhan

ekonomi. Dua variabel inti dari model ini adalah pembentukan kapital

investasi dan ICOR incremental capital ratio model Domar lebih

memfokuskan pada laju pertumbuhan investasi( I / I ). Investasi ( I )

ditetapkan harus tumbuh atas suatu persentase yang konstan sejak

Page 32: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

19

marginal propensity to save yakni rasio dari pertumbuhan tabungan (s)

terhadap peningkatan pendapatan (y) dan ICOR kedua-duanya konstan

(Tambunan, 2001:10). Model Harrod Domar lebih menekankan pada

pertumbuhan pendapatan (output) jangka panjang (growth path )

dalam modelnya, laju pertumbuhan keseimbangan yang membuat

besarnya tabungan yang direncanakan selalu sama dengan besarnya

investasi yang direncanakan. Teori Harrod Domar merupakan

perluasan dari analisis Kuznests mengenai kegiatan ekonomi secara

nasional dan masalah tenaga kerja. Analisis Kuznests dianggap tidak

lengkap karena tidak membicarakan masalah-masalah ekonomi jangka

panjang sedangkan teori Harrod-Domar menganalisis syarat-syarat

yang diperlukan agar perekonomian bisa tumbuh dan berkembang

dalam jangka panjang, dengan kata lain teori ini berusaha menunjukan

syarat yang dibutuhkan agar perekonomian bisa tumbuh dan

berkembang dengan mantap steady growth (Arsyad 1999 : 64).

Secara sederhana teori Harrod-Domar adalah pada saat ada

keseimbangan pada tingkat full emploment income maka untuk

memelihara keseimbangan dari tahun ke tahun di butuhkan jumlah

pengeluaran karena investasi itu harus cukup untuk menghisap

kenaikan output yang ditimbulkan karena adanya penduduk yang

bertambah (Irawan dan Suparmoko, 1979 : 50 ).

e. Teori Adam Smith, menurut Adam Smith tentang proses pertumbuhan

ekonomi yaitu antara lain(Arsyad, 1999: 55) :

Page 33: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

20

1. Sumber daya alam yang tersedia.

Menurut Smith sumber daya alam yang tersedia merupakan

wadah paling mendasar dari kegiatan suatu masyarakat. Jumlah

sumber daya alam yang tersedia merupakan batas maksimum bagi

pertumbuhan suatu perekonomian, maksudnya jika sumber daya

ini belum digunakan sepenuhnya maka jumlah penduduk dan stok

modal yang ada yang akan memegang peranan dalam

pertumbuhan output, tetapi pertumbuhan output tersebut akan

berhenti jika semua sumber daya alam tersebut telah digunakan

secara penuh.

2. Sumber daya insani (jumlah penduduk )

Sumber daya insani (jumlah penduduk) mempunyai peranan

yang pasif dalam proses pertumbuhan output, maksudnya jumlah

penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga

kerja dari suatu masyarakat.

3. Stok barang modal yang ada

Stok modal merupakan unsur produksi yang secara aktif

menentukan tingkat output peranannya sangat sentral dalam proses

pertumbuhan output, jumlah dan tingkat pertumbuhan output

tergantung pada pertumbuhan stok modal (batas maksimum dari

sumber daya alam).

Page 34: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

21

4 Pertumbuhan penduduk

Menurut Adam Smith jumlah penduduk akan meningkat jika

tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsistem

yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup. Tingkat upah yang

berlaku menurut Adam Smith ditentukan oleh tarik menarik

antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja, tingkat

upah yang tinggi akan meningkat jika permintaan akan tenaga

kerja tumbuh lebih cepat dari pada penawaran tenaga kerja,

sementara itu permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh stok

modal dan tingkat output masyarakat oleh karena itu, laju

pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh laju

pertumbuhan stok modal dan laju pertumbuhan output (Arsyad,

1999 : 55-57).

2. SDM Sebagai Faktor Produksi Penentu Pertumbuhan Sesuai Teori.

Sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam lapangan kerja

karena dengan sumber daya manusia yang rendah maka semakin banyak

tenaga kerja yang tidak terpakai. Pertumbuhan ekonomi yang kurang

seimbang baik antar sektor maupun antar golongan akan menimbulkan

ketimpangan dalam produktivitas tenaga kerja. Tenaga kerja produktif

merupakan akar terbentuknya manusia mandiri, manusia yang dapat

mendorong dirinya sendiri serta membangun keluarga sejahtera hasil karya

mereka akan memberikan landasan kesejahteraan masyarakat masa kini

ataupun masa depan karena besarnya hasil karya tersebut menentukan tidak

Page 35: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

22

hanya tingkat konsumsi saat ini tetapi juga tabungan untuk kesejahteraan

masa depan ( Wiryatnaya.2005 : 314-318).

Semua ahli ekonomi klasik meramalkan timbulnya keadaan stationer

pada akhir proses pemupukan modal. Sekali keuntungan mulai menurun,

proses ini akan berlangsung terus sampai menjadi nol, pertumbuhan

penduduk dan pemupukan modal berhenti dan tingkat upah mencapai

tingkat kebutuhan hidup minimal (Jhingan,1990: 138).

Malthus menunjukan adanya korelasi khusus antara pertumbuhan

penduduk dan persediaan makanan. Menurutnya, jika pertumbuhan

penduduk dibiarkan tak terkendali maka akan melampui pertumbuhan

modal dan juga sarana bagi kebutuhan hidup. Dalam garis besar, teori

klasik pembangunan ekonomi dapat dinyatakan demikian: kenaikkan

keuntungan yang diharapkan dapat menaikan investasi sehingga menambah

stok modal dapat mendorong penyempurnaan teknik untuk mengundang

pertumbuhan penduduk menyebabkan permintaan produksi makanan naik

dengan menggunakan buruh dan modal tambahan (Jhingan, 1990 :139-140).

Menurut (Keynes), adanya hubungan antara kenaikan investasi dan

pendapatan disebut multiplier K adalah kenaikan investasi menyebabkan

pendapatan meningkat menyusul permintaan yang lebih banyak atas barang

konsumsi pada gilirannya menyebabkan kenaikan pada pendapatan dan

pekerjaan. Akibatnya kenaikan tertentu pada investasi menyebabkan

kenaikan berlipat pada pendapatan melalui kencenderungan berkonsumsi

apabila kecenderungan marginal berkonsumsi turun berkat adanya kenaikan

Page 36: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

23

pendapatan, maka diperlukan suntikan investasi dengan dosis besar guna

memperoleh tingkat pendapatan dan pekerjaan yang lebih tinggi dalam

perekonomian (Jhingan,1990 : 168 ).

Harrod-Domar dalam teorinya lebih menitikberatkan bahwa

akumulasi kapital mempunyai peranan ganda, yaitu menimbulkan

pendapatan dan menaikkan kapasitas produksi dengan cara memperbesar

persediaan kapital. Misalnya ketika ada keseimbangan pada tingkat full

employment income maka untuk memelihara keseimbangan setiap tahun

dibutuhkan pengeluaran karena investasi harus cukup untuk menaikan

output yang timbulkan (Irawan dan Suparmoko,1979 : 51).

Bahwa perekonomian menghadapi suatu persoalan bila tidak

cukup investasi hari ini, maka pengangguran akan terjadi sekarang tetapi

bila ada investasi pada hari ini, maka besok pagi dibutuhkan investasi yang

lebih banyak dari pada hari ini untuk menaikkan permintaan sehingga

kapasitas produksi yang bertambah dapat digunakan dan kapasitas

menganggur idea capacity yang berlebihan dapat dihindarkan besok pagi.

Sebab bila permintaan tidak dicukupi maka akan menyebabkan turunnya

investasi dan akan terjadi depresi hari lusa untuk dapat tinggal landas

(Irawan dan Suparmoko,1979 : 57).

Menurut (Adam Smith), berbicara tentang pentingnya faktor

manusia sebagai komponen penting penopang pembangunan karena

pembangunan bukan sekedar perkara pemasokan modal dan teknologi saja,

tetapi dibutuhkan manusia yang dapat mengembangkan sarana material

Page 37: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

24

tersebut supaya menjadi produktif. Untuk ini dibutuhkan manusia modern

dengan ciri-ciri keterbukaan terhadap pengalaman dan ide baru, berorientasi

ke masa sekarang dan masa depan punya kesanggupan merencanakan

percaya bahwa manusia bisa mengusai alam dan bukan sebaliknya. Artinya,

dengan memberikan lingkungan yang tepat setiap orang bisa diubah menjadi

manusia modern setelah dia mencapai usia dewasa ( Arief Budiman,

2000: 34).

Menurut Adam Smith bahwa pendidikan adalah paling efektif

untuk mengubah manusia, dampak pendidikan tiga kali lebih kuat

dibandingkan dengan usaha-usaha lainnya, kemudian pengalaman kerja dan

pengenalan terhadap media massa merupakan cara kedua yang efektif untuk

mendorong proses modernsasi (Arief Budiman, 2000 :35).

3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia atau human resaurces mengandung dua

pengertian yaitu pertama adalah sumber daya manusia (SDM) mengandung

pengertiaan usaha kerja atau jasa yang diberikan dalam proses produksi.

Dalam hal ini sumber daya manusia mencerminkan kualitas usaha yang

diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang

pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari (1) golongan yang

bersekolah, (2) golongan yang mengurus rumah tinggal dan (3) golongan

lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga golongan dalam kelompok

angkatan kerja sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja.

Page 38: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

25

Oleh sebab itu, kelompok ini sering juga dinamakan sebagai potensil

labor force.

Banyak studi empiris dilakukan untuk melihat kaitan antara kualitas

sumber daya manusia dan pertumbuhan. Denison (1962 : 34) misalnya

menemukan adanya sumbangan yang besar dari peningkatan years of

secholl terhadap pertumbuhan di Amerika Serikat, serta Mankiw Romer dan

Weil (1992:68) menyatakan bahwa partisipasi pendidikan dan investasi

yang cukup besar untuk pendidikan pada tahun 60-an merupakan faktor

penting dalam menjelaskan variasi pertumbuhan negara-negara di dunia

selama 30 tahun terakhir ini. Mereka memperlihatkan bahwa kualitas

sumber daya manusia menyumbang secara cukup berarti bagi pertumbuhan

adalah physical capital .

Kinerja pembangunan amat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusia, sebab salah satu faktor dinamika dalam perkembangan ekonomi

jangka panjang berpangkal pada hal ini. Kualitas pendidikan harus

diprioritaskan untuk meningkatkan sumber daya manusia serta peningkatan

mutu sumber daya manusia pada umumnya. Angkatan kerja pada khususnya

dipengaruhi oleh ketrampilan teknis keahlian profesional dan kecerdasan

akademis serta hubungan ini, muncul arti paham tentang beban

ketergantungan dependency burden yaitu penduduk tergantung dari hasil

produksi angkatan kerja ataupun memenuhi kebutuhan hidup bagi penduduk

secara menyeluruh sehingga pertumbuhan ekonomi akan berjalan lancar.

Tenaga kerja = Angkatan Kerja + Bukan Angkatan Kerja

Page 39: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

26

Dalam hubungan dengan permasalahan di atas bidang pendidikan dan

pelatihan mengambil peranan kunci perkembangannya selama dua

dasawarsa yang lalu menunjukan kemajuan yang pesat terutama dari segi

kesempatan yang semakin meluas diselenggarakan di sektor publik.

Menurut Ricardo peranan akumulasi modal dan kemajuan teknologi

adalah cenderung meningkatkan produktivitas tenaga kerja artinya bisa

memperlambat bekerjanya The law of diminishing returns yang pada

gilirannya akan memperlambat pula penurunan tingkat hidup ke arah tingkat

hidup minimal. Menurut (Solow-Swan), tentang pertumbuhan ekonomi

berpandangan pada anggapan yang mendasari analisis klasik yaitu

perekonomian akan tetap mengalami tingkat pengerjaan penuh full

employment dan kapasitas peralatan modal akan tetap separuhnya

digunakan sepanjang waktu. Dengan kata lain sampai dimana

perekonomiaan akan berkembang tergantung pada pertambahan penduduk

akumulasi kapital. Faktor-faktor yang berpengaruhi terhadap pertumbuhan

ekonomi suatu masyarakat adalah:

a. Akumulasi modal

Akumulasi modal akan terjadi jika ada bagian dari pendapatan

sekarang yang ditabung dan kemudian diinvestasikan untuk

memperbesar output pada masa datang dan investasi di bedakan menjadi

beberapa jenis yaitu :

1) Investasi di sektor produktif (Direclty Productive Activities) adalah

peningkatan stok modal capital stock, fiskal suatu negara dengan

Page 40: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

27

jumlah nilai riil bersih dari semua barang-barang modal produktif

secara fiskal sehingga pada gilirannya akan memungkinkan negara

tersebut lebih besar.

2) Investasi infrastuktur sosial dan ekonomi social overhead capital

yaitu jalan raya dan listrik, yang akan mempermudah dan

mengintegrasikan kegiatan ekonomi.

3) Investasi insani Human Huestmant adalah memperbaiki sumber

daya manusia dan akan mempunyai pengaruh sama atau bahkan

lebih besar terhadap produksi.

Semua jenis investasi di atas menyebabkan terjadinya akumulasi modal,

akumulasi itu menyangkut antara konsumsi sekarang dan konsumsi

masa akan datang memberikan hasil yang sedikit untuk sekarang tetapi

hasilnya akan lebih banyak nantinya.

b. Perkembangan Sumber Daya Manusia

1) Penduduk, Tenaga kerja dan Angkatan kerja.

Penduduk Indonesia termasuk ke empat terbesar di dunia setelah

Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat.

Penduduk Indonesia bertambah dari 118,4 juta dalam 1971 menjadi

146,8 juta orang dalam tahun 1980, menjadi 179,2 juta orang dalam

1990, menjadi 194,8 juta orang dalam tahun 1995. Laju

pertumbuhan penduduk Indonesia cukup tinggi yaitu 2,1 % dalam

tahun 1961-1971, menjadi 2,3 % dalam tahun 1971-1980. Dalam

tahun 1980-1990, laju pertumbuhan penduduk turun menjadi

Page 41: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

28

2 % dan diperkirakan menjadi 1,7 % dalam tahun 1990-2000.

Dengan demikian, penduduk Indonesia diperkirakan bertambah

menjadi 222,8 juta tahun 2000.

Tabel 2.2Penduduk dan Angkatan Kerja Indonesia

Tahun 1971-2000( Dalam juta x 1000)

Tahun Penduduk Tenaga Kerja Angkatan Kerja

1971

1976

1980

1985

1990

1995

2000

118.368

130.284

146.777

164.047

179.248

194.755

222.753

80.507

91.106

104.353

120.380

135.040

152.515

170.647

41.261

50.089

52.421

63.826

73.914

86.361

101.626

Sumber data BPS.Jakarta

Sejalan dengan pertumbuhan penduduk tersebut, tenaga kerja

juga meningkat. Tenaga kerja bertambah dari 104,4 juta dalam tahun

1980 menjadi 135 juta tahun 1990 menjadi sekitar 170,6 juta orang

dalam tahun 2000. Dengan demikian jelas bahwa semakin besar

jumlah penduduk semakin besar pula penyediaan tenaga kerja dan

angkatan kerja. Jumlah penduduk dan angkatan kerja yang besar

serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di satu negara

sebenarnya tidak perlu menjadi masalah bila daya dukung ekonomi

efektif di negara cukup kuat memenuhi berbagai macam kebutuhan

masyarakat termasuk penyediaan kesempatan kerja.

Page 42: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

29

Pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan

dengan kenaikan jumlah angkatan kerja Labor Force secara

tradisional dianggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang

pertumbuhan ekonomi. Artinya semakin banyak angkatan kerja

berarti semakin banyak penduduk akan meningkatkan potensi pasar

domestik. Pertumbuhan penyediaan sumber daya bukan syarat

diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi jangka pendek, karena

pemanfaatan sumber daya menganggur yang ada bisa menaikan

tingkat output secara substansial. Namun demikian dalam jangka

panjang perbaikan dan peningkatan kualitas sumber daya seperti

halnya investasi baru dirancang untuk mempercepat pertumbuhan

output nasional.

2) Struktur Umur

Penduduk Indonesia termasuk dalam golongan struktur

umur muda, artinya hanya sebagian kecil penduduk produktif yang

menghasilkan barangan jasa, sedangkan sebagian besar penduduk

berada dalam kelompok umur yang membutuhkan pelayanan.

Misalnya dalam tahun 1980, terdapat 22,4 juta atau 15,1 %

penduduk Indonesia dalam kelompok umur di bawah lima tahun.

Dalam kelompok umur 5-19 tahun atau usia sekolah terdapat 5,28

juta atau 35,7 %. Sebagian besar mereka membutuhkan fasilitas

pendidikan. Dalam kelompok umur 20 - 29 tahun terdapat 25,4 juta

atau 17,1 % sebagian besar mereka merupakan angkatan kerja yang

Page 43: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

30

baru masuk pasar kerja dan umumnya belum mempunyai

pengalaman kerja. Dengan kata lain sebagaimana dapat disimpulkan

bahwa struktur penduduk usia muda :

a) Berarti bahwa hanya sebagian kecil penduduk yang produktif

menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan

banyak orang dan di pihak lain.

b) Menggambarkan besarnya tuntutan akan penyediaan fasilitas

kesehatan.

c) Menggambarkan besarnya tuntutan akan penyediaan fasilitas

pendidikan

d) Menggambarkan besarnya tuntutan akan penyediaan kesempatan

kerja untuk tenaga muda yang belum berpengalaman.

Struktur penduduk dalam umur muda seperti yang kita

saksikan dalam awal tahun 1980-an, adalah akibat pertumbuhan

penduduk yang terjadi terutama sejak kemerdekaan. Setelah selesai

perang aksi pertama dan kedua tahun-tahun permulaan 1950-an

kehidupan keluarga mulai normal, angka perkawinan bertambah

dan angka kelahiran melonjak tinggi. Orang yang lahir dalam

tahun 1950-an menjadi cukup dewasa untuk kawin dalam tahun

1970-an. Mereka yang kawin dalam tahun 1970-an mempunyai

anak dalam umur sekolah dalam tahun 1980-an. Dengan

peningkatan program-program keluarga berencana dan perbaikan

fasilitas kesehatan, akan terjadi peningkatan harapan hidup.

Page 44: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

31

Proporsi penduduk dalam kelompok umur lebih dari 50 tahun akan

sedikit meningkat, berarti kerucut struktur penduduk dalam tahun

2000 akan nampak lebih tumpul dari pada kerucut struktur

penduduk tahun 1980.

B. Pengeluaran Pemerintah Untuk Bidang Pendidikan

Investasi dapat dilakukan bukan saja dalam bidang usaha seperti

biasanya, akan tetapi juga di bidang sumber daya manusia yaitu sejumlah

dana yang dikeluarkan dan kesempatan memperoleh penghasilan lebih tinggi

untuk mampu mencapai tingkat konsumsi lebih tinggi pula, investasi yang

demikian dinamakan human capital

Pengeluaran pemerintah meliputi semua pengeluaran pemerintah di

mana pemerintah secara langsung menerima balas jasanya. Pengeluaran

pemerintah ini bersifat eksogen yang tinggi rendahnya ditentukan oleh

pemerintah. Tinggi rendahnya tingkat pengeluaran pemerintah tersebut tidak

ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional namun pengeluaran pemerintah

tersebut akan mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang pada akhirnya

akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. Di banyak negara

perkembangan pendidikan formal adalah investasi dan konsumen terbesar

anggaran pemerintah bangsa-bangsa yang miskin telah mengivestasikan

sejumlah uang yang sangat besar untuk bidang pendidikan.

Pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor penting dalam

pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan dan latihan tidak hanya

menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan ketrampilan bekerja

Page 45: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

32

dengan demikian meningkatkan produktivitas kerja. Walaupun sistem

pendidikan sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, namun baru sejak

tahun 1940-an orang mulai sadar akan hubungan pendidikan dan latihan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Di samping adanya kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya

manusia man power yakni untuk mendapatkan tenaga-tenaga kerja terdidik

berbagai tingkatan dalam rangka menyelenggarakan segenap kegiatan

pembangunan para anggota masyarakat sendiri baik yang kaya maupun

miskin, telah melakukan tekanan-tekanan, politis yang sangat kuat terhadap

pemerintah bagi penyediaan dan perluasan fasilitas sekolah.

Karena itu, investasi di bidang pendidikan tidak saja berfaedah bagi

perorangan, tetapi juga bagi komunitas bisnis dan masyarakat umum.

Pencapaian pendidikan pada semua level niscaya akan meningkatkan

pendapatan dan produktivitas masyarakat. Pendidikan merupakan jalan

menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi,

sedangkan kegagalan membangunan pendidikan akan melahirkan berbagai

problem krusial (Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi: Amich, Kompas 3

Mei 2005).

Badan Pusat Statistik (BPS) secara kontinyu setiap tahunnya

mengumpulkan data mengenai pendidikan, salah satunya melalui Survei

Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Beberapa informasi tentang pendidikan

yang dikumpulkan dalam Susenas antara lain mengenai penduduk usia

sekolah tahun 2003 ada sebanyak 75,65 juta orang atau 35,29 % dari total

penduduk Indonesia, diantara penduduk usia sekolah ( 7-24 tahun ) terdapat

Page 46: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

33

sebanyak 60,92 % masih berstatus sekolah. Salah satu ukuran mendasar

bidang pendidikan adalah tingkat buta huruf, persentase penduduk berusia 10

tahun keatas yang buta huruf mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Kondisi ini terjadi baik didaerah perkotaan maupun pedesaan dan pada setiap

kelompok umur, persentase penduduk berusia 10 tahun keatas yang buta huruf

di daerah pedesaan (12,16 persen) hampir tiga kali lipat lebih besar di

bandingkan daerah perkotaan (4,91 persen) di daerah perkotaan mulai

kelompok umur 25-29 tahun persentase penduduk yang buta huruf sudah

dibawah 1 persen, sedangkan di pedesaan berkisar antara 1,71 % sampai

dengan 3,43 % pada kelompok umur yang sama. Pada tahun ajaran 2002/2003

di tingkat sekolah dasar (SD), terjadi peningkatan jumlah murid dan jumlah

guru dibandingkan dengan tahun ajaran 2001/2002, sedangkan jumlah sekolah

mengalami penurunan berbeda dengan tingkat sekolah dasar (SD), pada

tingkat sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) jumlah sekolah mengalami

peningkatan, sedangkan jumlah murid dan guru mengalami penurunan, untuk

tingkat sekolah menengah umum (SMU) baik jumlah murid, guru maupun

sekolah mengalami peningkatan. Data perguruan tinggi dimana jumlah

perguruan tinggi swasta pada tahun ajaran 2002/2003 masih lebih banyak

dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri, demikian pula untuk jumlah

mahasiswanya (mahasiswa negeri 918.276 orang dan mahasiswa swasta

1.926.351 orang ). Untuk tenaga edukatif pada perguruan tinggi negeri ada

sebanyak 53.717 orang dan swasta 156.493 orang).

Page 47: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

34

Memasuki abab ke-21, paradigma pembangunan yang merujuk

knowledge-based economy tampak kian dominan paradigma ini menegaskan

tiga hal. Pertama, kemajuan teknologi. Kedua, hubungan kausalitas antara

pendidikan dan kemajuan ekonomi menjadi kian kuat dan solid. Ketiga,

pendidikan menjadi penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi, yang

mendorong proses transformasi struktural berjangka panjang. Sebagai

ilustrasi. Jepang adalah negara Asia pertama yang menjadi pelopor

pembangunan perekonomian berbasis ilmu pengetahuan. Setelah Jepang,

menyusul negara-negara Asia Timur lain seperti Singapura, China, Taiwan,

Hongkong dan Korea Selatan (Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi :

Amich, Kompas , 3 Mei 2005).

Mencermati kontribusi pendidikan terhadap pembangunan ekonomi

dengan melihat perbandingan antara Korea mewakili Asia serta Kenya dan

Zimbabwe mewakili Afrika. Pilihan tiga negara ini menarik karena semula

Korea, yang secara ekonomi tertinggal, ternyata mampu mengungguli dan

kemudian meninggalkan kedua negara Afrika itu. Beberapa indikator ekonomi

makro menunjukkan perubahan amat signifikan antara ketiga negara berbeda

benua itu. Yang-Ro Yoon, seorang peneliti ekonomi Bank Dunia,

mengemukkan sejumlah temuan menarik berdasarkan observasi di tiga negara

itu. Pada dekade 1960-an GNP per kapita Korea hanya 87 dollar AS,

sementara Kenya 90 dollar AS, memasuki dekade 1970-an GNP per kapita

Korea mulai meningkat menjadi 270 dollar AS, namun masih lebih rendah

dibandingkan Zimbabwe yang telah mencapai 330 dollar AS (Pendidikan dan

Pembangunan Ekonomi: Amich, Kompas, Selasa, 3 Mei 2005).

Page 48: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

35

Memasuki dekade 1980-an, pembangunan ekonomi di Korea

berlangsung amat intensif dan pesat. Bahkan antara periode 1980 dan 1996

dapat dikatakan sebagai masa keemasan saat negeri ginseng itu mampu

melakukan transformasi ekonomi secara fundemental. Pada tahun-tahun itu

pertumbuhan ekonomi Korea melesat jauh meninggalkan Kenya dan

Zimbabwe (Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi : Amich, Kompas 3

Mei 2005).

Salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi di Korea adalah

komitmen kuat dalam membangun pendidikan. Berbagai studi menunjukkan,

basis pendidikan di Korea memang amat kokoh, pemerintah Korea

mengambil langkah-langkah ekspansif antara 1960-an dan 1990-an guna

memperluas akses pendidikan bagi segenap warga negara. Program wajib

belajar pendidikan dasar universal basic education sudah dilaksanakan sejak

lama dan berhasil ditunjukan tahun 1965, sementara Indonesia baru mulai

tahun 1984. Sedangkan wajib belajar jenjang SLTP berhasil dicapai tahun

1980-an dan jenjang SLTA juga hampir bersifat universal pada periode yang

sama, yang menakjubkan pada jenjang pendidikan tinggi juga mengalami

ekspansi besar-besaran lebih dari setengah anak-anak usia sekolah pada level

ini telah memasuki perguruan tinggi (Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi:

Amich, Kompas, 3 Mei 2005).

Komitmen pemerintah Korea terhadap pembangunan pendidikan itu

tercermin pada publik exspendinture. Pada tahun 1959, anggaran untuk

pendidikan mencapai 15 % dari total belanja negara, guna mendukung

yuniversal basic education dan terus meningkat secara reguler menjadi 23 %

tahun 1971. Menyadari bahwa pendidikan dasar merupakan bagian dari

Page 49: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

36

publik good, tercemin pada social return, maka pemerintah Korea

mengalokasikan anggaran untuk pendidikan dasar jauh lebih besar

dibandingkan level menengah dan tinggi. (Pendidikan dan Pembangunan

Ekonomi: Amich, 3 mei, 2005).

Bercemin pada pengalaman Korea, pemerintah Indonesia harus

mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya membangun pendidikan

nasional. Investasi di bidang pendidikan secara nyata berhasil mendorong

kemajuan ekonomi menciptakan kesejahteraan sosial (Pendidikan dan

Pembangunan Ekonomi: Amich, 3 Mei 2005).

Peran pendidikan bahasa teknisnya modal manusia (human capital )

dalam pertumbuhan ekonomi memang belum terlalu lama dalam literatur teori

pertumbuhan ekonomi. Adalah Lucas (1990) serta Mankiw, Romer dan Weil

(1992) merevisi teori pertumbuhan neo klasik dari Solow (1956) yang

legendaris itu. Dalam studi-studinya, mereka menunjukkan bahwa teori Solow

yang standar hanya mampu menjelaskan bagaimana perekonomian sebuah

negara bisa tumbuh, tetapi tidak cukup mampu menjelaskan kesenjangan

tingkat pendapatan per kapita antar negara di dunia, baru ketika variabel

modal manusia diikut sertakan dalam perhitungan sebagian dari kesenjangan

itu bisa dijelaskan (Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan: Ari

A. Perdana, Kompas, Jumat, 18 Maret 2005).

Namun, sejumlah misteri masih tersisa tingkat pendidikan di negara-

negara berkembang sebenarnya mengalami peningkatan drastis pada tahun

1960-1999. Easterly (2001) menunjukkan bahwa median angka partisipasi

sekolah dasar meningkat dari 88% menjadi 90% sementara untuk sekolah

menengah dari 13% menjadi 45% selanjutnya jika di tahun 1960 hanya 28%

Page 50: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

37

negara di dunia yang angka partisipasi sekolah dasarnya mencapai 100% di

tahun 1990 menjadi lebih dari separuhnya (Pendidikan, Pertumbuhan

Ekonomi dan Pemerataan: Ari A. Perdana, Kompas, Jumat 18 Maret 2005).

Nyatanya kenaikan drastis dari tingkat pendidikan di negara-negara

berkembang tidak menjelaskan kinerja pertumbuhan ekonominya, ambil

contoh Africa. Antara tahun 1960 hingga tahun 1985 pertumbuhan tingkat

sekolah di benua itu tercatat lebih dari 4 % per tahun. Kenyatanya ekonomi

negara-negara Africa hanya tumbuh 0,5% per tahun, itupun karena ada

keajaiban ekonomi di Africa yaitu Botswana dan Lesotho (Pendidikan,

Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan: Ari A, Perdana, Kompas, Jumat, 18

Maret 2005).

Kebanyakan negara Africa lain justru mencatat pertumbuhan negative

dalam periode tersebut kasus ekstrim dialami Senegal yang mengalami

pertumbuhan angka sekolah hampir 8 % per tahun, tetapi memiliki

pertumbuhan ekonomi yang negatif (Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi dan

Pemerataan : Ari A Perdana, Kompas, Jumat, 18 Maret 2005).

Dalam periode yang sama negara-negara Asia Timur mengalami laju

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan angka

partisipasi sekolah. Namun, perbedaan keduannya tidak sama banyak, hanya

4,2% dibandingkan dengan 2,7%. Artinya, jika pendidikan adalah rahasia

untuk pertumbuhan ekonomi, perbedaan itu seharusnya lebih besar

(Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan: Ari A. Perdana,

Kompas, Jumat 18 Maret 2005).

Selain tidak bisa menjelaskan kinerja pertumbuhan ekonomi,

pendidikan juga tidak berhasil menjelaskan fenomena membesarkan

Page 51: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

38

kesenjangan dalam pendapatan per kapita. Prithett (2003), menunjukkan

terjadinya konvergensi tingkat pendidikan antar negara di dunia. Sepanjang

1960-1995, deviasi standar dalam tingkat pendidikan turun dari 0,94 menjadi

0,56 tetapi disaat yang sama, deviasi standar untuk pendapatan per kapita

antar negara meningkat dari 0,93 menjadi 1,13 (Pendidikan, Pertumbuhan

Ekonomi,dan Pemerataan: Ari A. Perdana, Kompas, Jumat 18 Maret 2005).

Asumsi dasar dalam menilai kontribusi pendidikan terhadap

pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kesenjangan adalah pendidikan

meningkatkan produktivitas pekerja. Jika produktivitas pekerja meningkat,

pertumbuhan ekonomi akan meningkat(Pendidikan Pertumbuhan Ekonomi,

dan Pemerataan: Ari A. Perdana, Kompas, Jumat, 18 Maret 2005).

Di sisi lain kenaikan produktivitas berarti kenaikan penghasilan, selalu

di asumsikan bahwa manfaat dari kenaikan pendidikan secara agregat akan

lebih besar bagi kelompok miskin. Dengan demikian, jika tingkat pendidikan

meningkat, penghasilan kelompok miskin juga akan tumbuh lebih cepat dan

pada akhirnya ketimpangan akan mengecil (Pendidikan,Pertumbuhan

Ekonomi dan Pemerataan: Ari A. Perdana, Kompas, Jumat, 18 Maret 2005).

Masalahnya, asumsi demikian tidak selalu bisa menjadi generalisasi.

Manfaat dari pendidikan dalam hal kenaikkan produktivitas dan penghasilan

kelompok miskin juga akan lebih cepat dan pada akhirnya ketimpangan akan

mengecil. (Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pemerataan:Ari A.

Perdana, Kompas, Jumat 18 Maret 2005).

Masalahnya, asumsi demikian tidak selalu menjadi generalisasi.

Manfaat dari pendidikan dalam hal kenaikan produktivitas dan penghasilan

pekerja hanya berlaku untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. Akibatnya,

Page 52: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

39

kenaikan tingkat pendidikan belum tentu memberikan manfaat terhadap

pertumbuhan dan pemerataan terutama jika kita berbicara mengenai manfaat

pendidikan bagi kelompok termiskin (Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi, dan

Pemerataan: Ari A. Perdana, Kompas, Jumat, 18 Maret 2005).

Studi dari Foster dan Resenzweig (1995) mengenai dampak dari

pendidikan terhadap petani di India semasa revolusi hijau bisa memberikan

sedikit gambaran. Studi sektor pertanian di negara seperti India (juga

Indonesia) sangat relevan dalam wacana pembangunan ekonomi karena

mayoritas penduduk, termasuk mereka yang masuk dalam kelompok

termiskin ada di sektor ini (Peendidikan, Pertumbuhan Ekonomi dan

Pemerataan : Ari A. Perdana, Kompas, Jumat, 18 Maret 2005).

Dalam studi itu petani yang memiliki pendidikan dasar memang jauh

lebih produktif daripada yang tidak pernah sekolah. Namun, tak ada

perbedaan signifikan antara pendidikan menengah dan hanya pendidikan

dasar (Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan : Ari A. Perdana,

Kompas, Jumat, 18 Maret 2005).

Selain itu, di daerah yang kondisi alam dan geografisnya jelek,

seringkali produktivitas lebih ditentukan oleh pengalaman bukan pendidikan.

Bagi petani di tempat-tempat seperti ini, pergi ke sekolah selain tidak banyak

bermanfaat juga membuat mereka kehilangan sekian tahun pengalaman

bekerja di sawah (Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan: Ari A,

Perdana,, Kompas, Jumat,18 Maret 2005).

Orang bisa mendebat balik, dengan pendidikan seseorang bisa

mengalami mobilitas sosial, mereka tak harus terus menjadi petani dan orang

miskin jika mengenyam pendidikan. Itulah masalahnya, di banyak negara

Page 53: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

40

perkembangan lain mobilitas sosial tidak selalu dimungkinkan. Di India kasta

adalah salah satu hambatan mobilitas sosial, selain banyak hambatan lain. Di

Indonesia korupsi sudah mengakar hingga ke tingkat penerimaan pegawai,

bisa jadi alasan lain mengapa mobilitas sosial relatif sulit terjadi (Pendidikan,

Pertumbuhan Ekonomi, dan Pemerataan: Ari A. Perdana, Kompas, Jum’at, 18

Maret 2005).

Ada banyak hal lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan

pemerataan, dengan kata lain pendidikan bukanlah mantra ajaib

konsekuensinya intervensinya, pemerintah dalam bidang ini juga harus

dilakukan secara hati-hati( Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi dan

Pemerataan: Ari A. Perdana, Kompas, Jumat, 18 Maret 2005).

Bentuk kehati-hatian adalah tidak terjebak untuk mengukur peranan

pemerintah dari besarnya alokasi anggaran pendidikan. Anggaran memang

penting tetapi bukan pada seberapa besar tetapi untuk apa (Pendidikan,

Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan : Ari A. Perdana, Kompas, Jumat, 18

Maret 2005).

Flimer dan Pritchett (1997) menemukan bahwa di beberapa negara,

meskipun kebanyakan guru dibayar terlalu murah, tambahan anggaran untuk

peralatan dan gedung memberikan hasil lebih besar(Pendidikan, Pertumbuhan

Ekonomi dan Pemerataan : Ari A. Perdana, Kompas, Jumat 18 Maret 2005).

Dalam hal ke tingkat pendidikan mana anggaran harus diloloskan,

Booth (2000) menuliskan bahwa di Indonesia pada tahun 1980-1990-an,

subsidi pemerintah yang terlalu besar bagi pendidikan tinggi menyebabkan

koefisien gini meningkat. Alasannya, lulusan perguruaan tinggi adalah yang

Page 54: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

41

paling diuntungkan dari boom ekonomi periode itu (Pendidikan, Pertumbuhan

Ekonomi dan Pemerataan : Ari A. Perdana, Kompas, Jumat 18 Maret 2005).

Selain soal anggaran, tingkat pendidikan di suatu negara mungkin

menghadapi masalah lain di luar pendanaan. Di sini di butuhkan intervensi

pemerintah yang spesifik untuk mengatasi masalah-masalah itu. Contohnya,

di Kenya ditemukan bahwa rendahnya kualitas pendidikan dasar disebabkan

oleh kurangnya nutrisi murid sekolah dasar akibat penyakit cacingan.

Pembagian obat cacing bagi murid sekolah dasar ternyata lebih efektif dalan

meningkatkan kualitas pendidikan di sana (Pendidikan, Pertumbuhaan

Ekonomi dan Pemerataan: Ari A. Perdana, Kompas, Jumat 18 Maret 2005).

Oleh sebab itu pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia perlu mengambil langkah-langkah strategis dalam

upaya membangun pendidikan nasional, investasi di bidang pendidikan secara

nyata berhasil mendorong kemajuan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan

sosial.

Untuk itu, investasi didukung pembiayaan memadai untuk menunjang

dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan fasilitas

pendidikan baik sarana maupun prasarana, terutama yang diperuntukan bagi

penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun,

mengikuti agenda Millenium Development Goals (MDGs). Tahun 2015

pemerintah Indonesia harus menjamin bahwa seluruh anak usia sekolah dasar

akan memperoleh pendidikan dasar bersamaan dengan itu, akses ke

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi juga harus diperluas, guna

mendukung upaya yang menciptakan knowledge society yang menjadi basis

ekselarasi pembangunan di masa depan.

Page 55: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

42

Tiga dasawarsa terahkir ini tingkat pengeluaran pemerintah di negara -

negara berkembang khususnya Indonesia untuk bidang pendidikan melonjak

sangat tajam. Angka persentase anggaran pendidikan terhadap pendapatan

nasional maupun terhadap anggaran belanja nasional meningkat dengan pesat

Tabel 2.3Anggaran Pembangunan Pendidikan Per Jenis Sekolah

Tahun 1990/1991 – 2004/2005(Data Dalam Juta Rupiah)

Jenis 90/91 91/92 92/93 93/94 94/95

SD 300.354 600.429 1119.253 1486 765

SMP 2865.378 4405.256 7504.6 7504.6 16046

SMU 2185.837 5281.594 6513.783 6416.97 7480

SMK 3.370 4400 3996.572 7865 11554

D III 93.289 166 205 553 645

Universitas 1924.25 4151.605 3535.892 3931 3931

Jml 10739.106 19004.884 22806.158 22806.158 27756.57

Jml nas 299341 79415551 53538783 1650228 1805443

Sumber Bapenas.2000

Tabel 2.4Anggaran Pembangunan Pendidikan Per Jenis Sekolah

Tahun 1990/1991 – 2004/2005(Data Dalam Juta Rupiah

Jenis 95/96 96/97 97/98 98/99 99/00

SD 795 850 957 838 1298

SMP 12583 15210 17783 18700 10568

SMU 3110 5690 6291 4932 2990

SMK 9819 9169 10628 7097 5800

D III 2207 1359 1662 1342 1000

Universitas 6488 6900 6950 5459 8954

Jml 35002 39178 44271 38368 30610

Jml nas 919979 1049236 1273230 1082960 790686

Sumber Bapenas.2000

Page 56: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

43

Tabel 2.5Anggaran Pembangunan Pendidikan Per Jenis Sekolah

Tahun 1990/1991 – 2004/2005(Data Dalam Juta Rupiah)

Jenis 0/01 02/03 03/04 04/05

SD 795 850 957 838

SMP 12583 15210 17783 18700

SMU 3110 5690 6291 4932

SMK 9819 9169 10628 7097

D III - 86 567 79 583 92 788

Universitas 251 134 163 859 123 226 144 463

Jml 289 099 269 415 245 857 385 418

Jml nas 5 813 231 9 132 104 9 820 011 10 251 351

Sumber Bapenas.2000

1. Teori Pengeluaran Pemerintah

a. Adolph Wagner, mengamati dalam aktivitas pemerintah yang cenderung

meningkat dengan membandingkan pengeluaran pemerintah terhadap

produk nasional dinamakan hukum aktivitas pemerintah selalu

meningkat (law of ever increasing state activity). Menurut Wagner, ada

lima hal yang menyebabkan pengeluaran pemerintah selalu meningkat,

kenaikan tingkat pendapatan masyarakat urbanisasi yang menggiring

pertumbuhan ekonomi, perkembangan demokrasi dan ketidakefisienan

birokrasi yang mengiringi perkembangan pemerintah(Dumairy,1997:162).

b. Teori WW.Rostow dan R.A. Musgrave, menghubungkan pengeluaran

pemerintah dengan tahap-tahap pembangunan ekonomi pada tahap awal

perkembangan ekonomi rasio pengeluaran pemerintah terhadap

pendapatan nasional relatif besar karena pada tahap awal pemerintah harus

Page 57: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

44

menyediakan sarana dan prasarana. Pada tahap menengah pembangunan

ekonomi, investasi pemerintah tetap diperlukan guna memacu

pertumbuhan ekonomi agar dapat lepas landas. Dalam suatu proses

pembangunan, menurut Musgrave rasio investasi total terhadap PDB

semakin besar tapi rasio investasi pemerintah terhadap PDB akan

mengecil, sementara itu Rostow berpendapat bahwa pada tahap lanjut

pembangunan ekonomi terjadi peralihan aktivitas pemerintah dari

penyediaan prasarana ekonomi ke pengeluaran-pengeluaran untuk layanan

sosial seperti kesehatan dan pendidikan. Rostow dan Musgrave melandasi

pendapatan berdasarkan pengamatan terhadap pengalaman pembangunan

ekonomi di banyak negara (Dumairy, 1997 : 163 ).

c. Teori Human Capital

Asumsi dasar teori human capital adalah bahwa seseorang dapat

meningkatkan penghasilan melalui peningkatan pendidikan, setiap

tambahan satu tahun sekolah berarti di satu pihak meningkatkan

kemampuan kerja dan tingkat penghasilan selama satu tahun dalam

sekolah tersebut, disamping penundaan menerima penghasilan tersebut

orang yang melanjutkan sekolah harus membayar biaya secara langsung

seperti uang sekolah, pembelian buku-buku dan alat-alat sekolah,

tambahan biaya transportasi dan lain-lain.

Maka jumlah penghasilan yang diterima seumur hidupnya, dihitung dalam

nilai sekarang atau Net Present Value adalah:

Page 58: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

45

40 V(t)

Y(sla) = ................................................................ (4.1)

t- 0 ( 1+ r )

di mana Y (sla) adalah nilai sekarang atau Net Present Value dari arus

penghasilan seumur hidup, V(t) adalah besarnya penghasilan pada tahun t,

dan r adalah tingkat diskonto (discount rate) yang menggambarkan time

prefence seseorang atas konsumsi barang saat sekarang dibandingkan

dengan satu tahun yang akan datang.

d. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rrate of Return dari melanjutkan sekolah dalam waktu tertentu

adalah tingkat diskonto yang mempersamakan hasil dari melanjutkan

sekolah tersebut dengan biaya total. Biaya total untuk melanjutkan

sekolah adalah jumlah biaya tidak langsung opportunity cost dan biaya

langsung, jadi dari persamaan dapat dirumuskan bahwa IRR dari sarjana

muda adalah tingkat diskonto yang membuat:

40 V(t) 3 C(t) 40 W(t) ____ + ____ = ____ ................(4.4)t = 0 (1+ r )¹ t + 0 (1+ r)¹ t = 4 (1 + r )¹

dimana V (t) adalah tingkat penghasilan seorang tamatan SLTA pada

tahun t, C (t) biaya melanjutkan sekolah pada tahun t, dan W (t) adalah

tingkat penghasilan seorang sarjana muda pada tahun t. Diasumsikan

bahwa menjadi sarjana muda memerlukan 4 tahun setelah SLTA dan

berpenghasilan selama 36 tahun. Tamatan SLTA berpenghasilan selama

40 tahun.

Page 59: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

46

2. Biaya dan Hasil

Pada beberapa tahun antara 1970-an sampai 1980-an bermunculan

serangkaian studi perbandingan komprehensif yang mampu memberikan

data-data rinci mengenai ketimpangan penyediaan biaya pendidikan.

Jika jumlah penghasilan rata-rata dijadikan indikator untuk tingkat

produktifitas relatif maka besarnya perbedaan atau selisih antara penghasilan

relatif dengan biaya relatif atas penyelenggaraan pendidikan tinggi

mengisyaratkan bahwa pemerintahan selama ini terlalu menitik beratkan

pengembangan pendidikan tinggi dan secara relatif kurang memperhatikan

pengembangan pendidikan dasar dan menengah. Investasi yang selama ini

dikucurkan oleh pemerintah kurang efesien, namun data komperatif tersebut

tidak harus ditafsirkan sebagai isyarat pasti bahwa sekolah dasar harus lebih

diutamakan dari pada perguruan tinggi.

Meskipun banyak kajian empiris pada dekade 1980-an dan 1990-an

mengungkapkan bahwa tingkat pengembangan investasi yang paling baik

(secara individual maupun sosial) bersumber dari tingkat pendidikan dasar,

Namun, anggapan masyarakat yang terlalu menganggungkan lamanya

pendidikan baru berhasil dipatahkan oleh penelitian empiris-empiris yang

dilakukan oleh Behrman dan Birdsall, Penelitian mereka secara jelas

membuktikan bahwa paling menentukan rasio pendapatan (produktivitas)

dengan pendidikan bukanlah panjang pendeknya masa belajar melainkan

kualitas pendidikan. lmplikasinya pemerintah harus memusatkan

anggarannya untuk meningkatkan mutu sekolah-sekolah yang sudah ada serta

Page 60: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

47

membatasi perluasan jumlah sekolah-sekolah baru untuk meningkatkan

sumber daya manusianya.

3. Manfaat Biaya Sosial dan Biaya Individual

Biaya sosial adalah biaya aportunitas yang harus ditanggung oleh

masyarakat seluruhnya sebagai akibat dari adanya keinginan atau kesediaan

masyarakat tersebut untuk membiayai perluasan pendidikan tinggi yang

mahal dengan dana yang mungkin akan menjadi lebih produktif apabila

digunakan pada sektor - sektor ekonomi lain. Biaya-biaya pendidikan

individual private costs of education yakni yang harus ditanggung oleh si

anak didik dan keluarganya sendiri justru akan meningkat secara lebih lambat

atau bahkan bisa jadi akan mengalami penurunan

Manfaat individual yang diharapkan dan biaya individual yang aktual

dihubungkan dengan waktu yang dihabiskan untuk bersekolah, sebab

semakin tinggi pula penghasilan yang diharapkannya untuk memaksimalkan

selisih antara pendapatan yang diharapkan dengan biaya-biaya yang

diperkirakan akan muncul tingkat pengembalian individual dari investasi

pendidikan private rate of return to investment in education.

Secara umum, ketimpangan atau perbedaan antara manfaat dan biaya

sosial disatu sisi dengan manfaat biaya individu sebenarnya telah diciptakan

secara artifisial melalui kebijakan-kebijakan pemerintah dan swasta yang

kurang tepat seperti terus dipertahankannya selisih upah, selektivitas

pendidikan yang berlebihan, serta penentuan (graha pricing) jasa pendidikan

yang tidak tepat, akibatnya, persepsi individu mengenai pendidikan jauh

melampui nilai sosialnya sementara angka pengangguran terus melonjak,

Page 61: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

48

perhatian individu terus terarah ke pencapaian tingkat pendidikan yang lebih

tinggi. Apa yang diperlukan disini adalah struktur biaya dan rasangan insentif

yang dapat berfungsi secara baik sehingga nantinya mampu mengalokasikan

sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan dalam

berbagai segmen perekonomiaan.

C. Penelitian Terdahulu

1 Judul : Pengaruh rasio kapital tenaga kerja tingkat pendidikan

stok kapital dan pertumbuhan penduduk terhadap tingkat

pertumbuhan GDP Indonesia.

Penulis : Neni Pancawati, Universitas Gajah Mada.

Ringkasan: penelitian ini meneliti tentang rasio kapital tenaga kerja

yang terdistribusi masing-masing tenaga kerja dalam suatu proses

produksi. Pembesaran ini mengindikasikan bahwa proses produksi

berjalan ke arah produksi bersifat padat modal. Pada sisi lain, gejala

ini menerangkan tentang investasi yang dimaksud dapat berupa

meningkatnya pengeluaran untuk membiayai pendidikan dan latihan

bagi tenaga kerja. Dengan pemahaman demikian, sangat logis bahwa

dalam kurun waktu 30 tahun (1968-1997) peningkatan rasio kapital

tenaga kerja yang berlangsung secara konsisten akan meningkatkan

produktivitas tenaga kerja yang kemudian tampak meningkatkan

produktivitas tenaga kerja yang tampak pada peningkatan GDP setiap

tahunnya.

Dalam penelitian ini diperoleh fakta bahwa pertumbuhan output

GDP artinya bahwa walaupun penduduk bertambah banyak dan

Page 62: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

49

penduduk yang bertambah dapat diserap pada berbagai satuan

pendidikan formal yang akan diperoleh tampaknya tidak signifikan

terhadap peningkatan produktivitas. Implikasi yang dapat ditarik dari

hasil penelitian tersebut adalah diperlukan upaya untuk merevitalisasi

sektor pendidikan formal, sehingga output pendidikan formal

memiliki kemampuan yang dapat diandalkan untuk mendorong

peningkatan output atau sesuai dengan tuntutan perkembangan

ekonomi gejala semacam ini menuntut kehati-hatian dalam

menginterprestasikan bahwa hasil regresi tersebut mengandung arti

pendidikan tidak berpengaruh terhadap produktivitas, karena masih

terdapat variabel lain yang menjembatani pengaruh pendidikan

terhadap produktivitas.

2. Judul: Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi Regional di

Indonesia

Penulis : Haryo Kuncoro, Mahasiswa program doktor ekonomi

PPS UGM.

Dalam penelitian ini penulis mencoba menelusuri aspek teori dan

bukti empiris mengenai pertumbuhan dan pemerataan pendapatan .

Dari survey di atas dapat disimpulkan bahwa konvergensi

pertumbuhan ekonomi masih menjadi teka-teki yang sangat

menantang bagi akademis dan ahli ekonomi pembangunan. Dari sisi

teoritis, konvergensi pendapatan perkapita lintas daerah masih

menjadi perdebatan antara Mashab neo klasik dan aliran the new

Page 63: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

50

economic growth. Secara empiris realisasi konvergensi tersebut masih

menghadapi banyak kendala yang substansial.

Amplikasi untuk kasus Indonesia dengan mengambil periode 1983-

1999 menunjukkan adanya kencenderungan konvergensi kecepatan

konvergensi pendapatan perkapita riil lintas propinsi rata-rata

mencapai angka-angka persen pertahun berarti untuk mencapai

kemerataan distribusi pendapatan regional diperlukan waktu

setidaknya 25 tahun. Itupun jika kondisi-kondisi dan lingkungan

perekonomian terus berlanjut seperti yang ada pada masing-masing

periode regresi maka the half life of convergence yaitu waktu yang

diperlukan untuk menutup setengah dari kesenjangan awal akan

semakin berat setidak-tidaknya 25 tahun untuk mencapai

konvergensi.

D. Kerangka Berpikir.

Selama bertahun-tahun lamanya, pemikiran yang mengatakan bahwa

perluasan pendidikan senantiasa mendukung dan dalam beberapa kasus

tertentu bahkan menentukan tingkat pertumbuhan GNP tidak pernah

dipermasalahkan. Nalarnya cukup sederhana, hampir semua negara-negara

dunia ketiga sangat kekurangan tenaga ahli maupun semi ahli. Tanpa adanya

tenaga-tenaga tersebut yang disediakan melalui sistem pendidikan formal

maka negara-negara berkembang termasuk Indonesia tidak akan mempunyai

kader pimpinan dan generasi penerus yang handal untuk melaksanakan dan

mengembangkan berbagai kegiatan pembangunan baik disektor publik

Page 64: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

51

maupun di sektor swasta, sehingga nasib bangsa secara keselurahan akan

terancam.

Data-data statistik yang serba mengesankan dan berbagai studi

kualitatif mengenai asal mula pertumbuhan ekonomi di negara-negara barat

memperlihatkan bahwa bukan pengembangan modal fisik yang telah memacu

pertumbuhan ekonomi, melainkan pengembangan sumber daya manusia

(faktor residual dalam perhitungan fungsi produksi secara ekonometri) hal itu

yang selama ini merupakan motor penggerak kemajuan ekonomi negara-

negara maju. Bangsa Indonesia harus berani menginvestasikan dana untuk

mencetak dan membangun modal manusia (human capital) secara terencana

seperti halnya mengembangan modal fisik infrastruktur untuk menghasilkan

kader-kader pimpinan-pimpinan yang cakap guna mengembangkan tugas-

tugas besar pembangunan.

Peningkatan jumlah anak didik secara besar-besaran dipandang

sebagai suatu cara terbaik untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja selama

dekade 1950-an dan 1960-an dan walaupun sangat sulit untuk dicatat dalam

suatu dokumen statistik, nampaknya perluasan kesempatan bersekolah dalam

segala tingkatan telah mendorong pertumbuhan ekonomi secara agresif

melalui (1) terciptanya angkatan kerja yang lebih produktif karena bekal

pengetahuan dan ketrampilan mereka lebih baik, (2) tersedianya kesempatan

kerja yang lebih luas, (3) terciptanya suatu kelompok pimpinan yang terdidik

untuk mengisi lowongan jabatan di unit usaha, lembaga, perusahaan dan

organisasi milik pemerintahan dan swasta yang ditinggalkan oleh para pekerja

Page 65: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

52

asing dan berbagai lowongan profesi yang lainnya dan (4) tersedianya

berbagai program pendidikan dan pelatihan mulai dari yang ditunjukan untuk

memberantas buta huruf dan memberikan ketrampilan dasar sampai dengan

yang dimaksud untuk membina sikap-sikap modern dan data yang ada

membuktikan bahwa pendidikan memang memiliki pengaruh positif terhadap

promosi pertumbuhan ekonomi.

Bahwasanya tersedianya tenaga-tenaga kerja terampil dan terdidik

sebagai syarat penting berlangsungnya pembangunan ekonomi secara

berkesinambungan sama sekali tidak perlu diragukan. Maka diperlukan

investasi yang perlu ditanamkan dalam jangka panjang dalam kurung waktu

30 tahun karena investasi pendidikan tidak dapat dimanfaatkan dalam jangka

pendek untuk mendukung proses pembangunan karena yang ditekankan

sumber daya manusianya. Penilaian apa pun atas peranan pendidikan dalam

proses pembangunan ekonomi hendaknya tidak semata-mata didasarkan pada

analisis data-data statistik atas pertumbuhan agregat.

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap

permasalahan yang dihadapi dan harus dibuktikan melalui data yang

terkumpul. Dalam kamus politik, hipotesis adalah sesuatu yang dianggap

benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat meskipun kebenarannya masih

harus dibuktikan secara teoritis dapat diajukan hipotesis sebanyak-banyaknya

sesuai dengan hakekat rasional yang bersifat pluralistik. Hipotesis akan

ditolak bila salah dan diterima bila fakta - faktanya membenarkan.

Page 66: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

53

1. Pengeluaran pendidikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di

Indonesia dalam jangka pendek.

2 Pengeluran pendidikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di

Indonesia dalam jangka menengah dan panjang.

Page 67: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Deskriptif

Yaitu suatu penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

masalah dan keadaan sebagai mana adanya sehingga hanya bersifat

sekedar mengungkapkan fakta atau suatu penelitian yang bertujuan untuk

melukiskan atau memanfaatkan peristiwa dari objek penelitian dengan

tidak menambah atau mengurangi hasil penelitian (APTIK, 1990,9).

2. Studi Expost Facto

Yaitu sebuah metode pengumpulan data setelah semua kejadian yang

dipersoalkan berlangsung, data yang diperoleh tidak dapat dimanipulasi

(Departemen P & K,1985:14).

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :

1 Variabel bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas atau Independen Variabel (x) adalah variabel yang

menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikat .Dalam penelitian ini

variabel bebasnya adalah pengeluaran pendidikan .Yang dimaksud

pengeluaran pendidikan di sini adalah pengeluaran dana dari APBN oleh

pemerintah dalam meningkatkan kualiatas pendidikan di Indonesia.

Page 68: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

55

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat atau dependent variabel (y) adalah variabel

yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam

penelitian ini variabel terikatnya adalah pertumbuhan ekonomi.Yang

dimaksud pertumbuhan di sini adalah peningkatan perekonomian.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang diperlukan

Data kuantitatif

Yaitu data yang berupa angka-angka serta dapat dihitung dan

diselidiki secara langsung dengan model matematika.

2. Sumber data

Data sekunder

Yaitu data yang telah diolah menjadi suatu informasi yang bersifat

praktis dan disajikan secara sistematis oleh suatu pihak baik itu pihak

internal maupun pihak eksternal. Dan dalam penelitian ini diperoleh

dari pihak internal dari Badan Pusat Statistik yaitu; data pengeluaran

pendidikan tahun 1975-2004 dan data pertumbuhan ekonomi di

Indonesia tahun 1975-2004.

Sebab perhatian pemerintah dalam peningkatan pertumbuhan

ekonomi yang tinggi baru adanya kebijakan dimulai pada tahun tujuh

puluhan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusianya

melalui peningkatan dana pendidikan anggaran pengeluaran negara

dan untuk melihat output perkapitanya yang menunjukkan

Page 69: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

56

kecenderungan untuk naik atau turun agar proses pertumbuhan

ekonomi diamati dalam jangka panjang. Dalam penelitian, penulis

membedakan data menjadi tiga bagian, yaitu data untuk waktu jangka

pendek, data untuk waktu jangka menengah dan data untuk waktu

jangka panjang sebagai berikut:

Tabel 3.1Data Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran Pendidikan

dalam satu tahun untuk waktu jangka pendekTahun 1975 - 2004

Tahun Pertumbuhan Ekonomi(%)

Tahun Pengeluaran pendidikan(Millyar)

1976 1,7 1975 39,41977 1,7 1976 106,41978 2,7 1977 10,61979 2,4 1978 215,81980 5,7 1979 318,61981 7,8 1980 524,71982 2,2 1981 689,01983 4,3 1982 679,01984 6,1 1983 1003,71985 1,9 1984 1021,71986 5,9 1985 1314,0

1987 4,9 1986 13651988 5,8 1987 13591989 7,5 1988 23271990 7,1 1989 26831991 6,6 1990 20651992 6,5 1991 25031993 7,3 1992 3002

1994 7,5 1993 35651995 8,1 1994 30611996 8,0 1995 33591997 7,5 1996 3970

Page 70: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

57

1998 -13,7 1997 46771999 0,8 1998 83612000 3,9 1999 83812001 3,3 2000 53972002 3,6 2001 97012003 4,1 2002 113072004 4,6 2003 15058

0 0 2004 15339Sumber BPS

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa data pertumbuhan ekonomi Indonesia

dan pengeluaran pendidikan dalam satu tahun untuk waktu jangka pendek dari

tahun 1975 sampai 2004 yang dikutip dari Badan Pusat Statistik.

Tabel 3.2Data Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran Pendidikandalam satu tahun untuk waktu jangka menengah

Tahun 1975 - 2004

Tahun Pertumbuhan Ekonomi(%)

Tahun Pengeluaran Pendidikan(Milyar)

1978 2.7 1975 39,4

1981 7.8 1978 215,8

1984 6.1 1981 689,0

1987 4.9 1984 1021,7

1990 7.1 1987 1359

1993 7.3 1990 2065

1996 8.0 1993 3565

1999 0.8 1996 3970

2002 3.6 1999 8381

2005 0 2002 11307

Sumber BPS

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa data pertumbuhan ekonomi Indonesia

dan pengeluaran pendidikan dalam satu tahun untuk waktu jangka menengah dari

tahun 1975 sampai 2004 yang dikutip dari Badan Pusat Statistik.

Page 71: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

58

Tabel 3.3

Data Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran Pendidikandalam satu tahun untuk waktu jangka panjang

Tahun 1975 - 2004

Tahun Pertumbuhan Ekonomi

(%)

Tahun Pengeluaran Pendidikan

(Milyar)

1980 5.7 1975 39,4

1985 1.9 1980 524,7

1990 7.1 1985 1314,0

1995 8.1 1990 2065

2000 3.9 1995 3359

2005 0 2000 5397

Sumber BPS

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa data pertumbuhan ekonomi Indonesia

dan pengeluaran pendidikan dalam satu tahun untuk waktu jangka panjang dari

tahun 1975 sampai 2004 yang dikutip dari Badan Pusat Statistik.

D. Teknik Pengumpulan Data.

Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan menyalin data yang relevan dengan

penelitian. Data yang diperoleh adalah data tentang pengeluaran

pendidikan, perkembangan sumber daya manusia dan pertumbuhan

ekonomi yang ada di Badan Pusat Statistik Indonesia.

Page 72: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

59

E. Teknik Analisis Data.

1. Syarat Regresi.

Data menganalisis data peneliti menggunakan persamaan regresi. Ada

beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan regresi antara

lain uji normalitas dan uji lineritas.

a) Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah skor-skor

dalam sampel dapat secara masuk akal dianggap berasal dari suatu

populasi dengan distribusi teoritis (Sidney Siegel 1997:59). Dalam

pengujian normalitas peneliti menggunakan uji One Smirnov karena uji

ini dapat digunakan pada sampel besar dan kecil. Untuk mengetahui

apakah sebaran data tersebut normal atau tidak didasarkan pada

ketentuan sebagai berikut :

1) Jika Probabilitas Asymplot > 0,05 berarti sebaran data normal.

2) Jika Probabilitas Asymplot < 0,05 berarti sebaran data tidak normal.

b) Uji Linieritas

Uji ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel bebas mempunyai hubungan liner atau tidak dengan variabel

terikat.

Adapun rumus linieritas sebagai berikut :

F reg = RK reg

RK reg

Page 73: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

60

Keterangan :

F reg = harga bilangan F untuk garis regresi

RK reg = rerata kuadrat garis reg

RK res = rerata kuadrat residu

Kriteria pengujian linieritas yaitu jika F hit > F tab dengan taraf signifkan

5% dengan k lawan n-k-1, maka kedua variebel dinyatakan mempunyai

hubungan yang linier.

2 .Asumsi Klasik

Asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah regresi yang

tersebut mengalami penyimpangan atau tidak. Ada tiga macam asumsi

yang harus dipenuhi antara lain :

a. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah pada

persamaan regresi tersebut terjadi heteroskedasitas atau tidak.

Heteroskedastisitas maksudnya variasi residual tidak sama untuk semua

pengamatan, jika pengamatan semakin besar akan mengakibatkan

residual yang semakin besar pula.

Heteroskedastisitas bertentangan dengan salah satu asumsi dasar regresi

linier yaitu bahwa variasi ini tidak berlaku lagi, estimasi koefiesien akan

menjadi kurang akurat.

Heteroskedastisitas dapat didekteksi dengan Spearman’s rho dengan

ketentuan jika tingkat signifikan koefisien korelasi <1 berarti tidak

terjadi heteroskedastisitas ( Sudjana, 1996: 58).

Page 74: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

61

b . Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh dipengaruhi oleh data sebelumnya. Jika diterjadi autokorelasi

dapat dikatakan bahwa koefisien estimasi yang diperoleh kurang akurat,

selain itu t tidak berlaku lagi.

Menurut Ali gafari autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan

uji Durbin -Watson dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel : 3.4Pengukuran Autokorelasi.

D -W KesimpulanKurang dari 1,1 Ada autokorelasi1,2 –1,54 Tidak ada autokorelasi1,55 – 2,90 Tanpa kesimpulan2,47 – 2,90 Tanpa kesimpulanLebih dari 2,91 Ada autokorelasi

3. Uji Hipotesis.

a. Analisa regresi sederhana

Anaslisa regresi linier sederhana digunakan untuk mengalami pengaruh

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat adapun langkah

langkah sebagai berikut :

b.Menguji Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan analisa regresi sederhana

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Page 75: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

62

1.Perumusan Hipotesis

Ho : = 0 , pengeluaran pendidikan tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Ha : ≠ 0, pengeluaran pendidikan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi.

2. Mencari persamaan regresi linier (Sudjana, 1996 : 315)

Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan menggunakan

metode kuadrat terkecil (Least Square Method). Adapun persamaan

regresinya adalah sebagai berikut :

Y = a + bx

Keterangan :

Y = pertumbuhan ekonomi.

a = kostanta

b = slope yaitu koefisien kecondongan garis regresi.

x = pengeluaran pendidikan

Dalam penelitian ini, penulis membedakan tiga model regresi yaitu :

a) Model regresi untuk jangka pendek

Y= a + b(– 1 )

Keterangan :

Y = pertumbuhan ekonomi.

a = kostanta

b = slope yaitu koefisien kecondongan garis regresi.

Page 76: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

63

x = pengeluaran pendidikan

= tahun

1 = waktu untuk satu tahun dalam pengeluaran pendidikan

b) Model regresi untuk jangka menengah

Y= a + b( – 3 )

Keterangan :

Y = pertumbuhan ekonomi.

a = kostanta

b = slope yaitu koefisien kecondongan garis regresi.

x = pengeluaran pendidikan

= tahun

3 = waktu untuk tiga tahun dalam pengeluaran pendidikan

c) Model regresi untuk jangka panjang

Y= a + b(– 5 )

Keterangan :

Y = pertumbuhan ekonomi.

a = kostanta

b = slope yaitu koefisien kecondongan garis regresi.

x = pengeluaran pendidikan

= tahun

5 = waktu untuk lima tahun dalam pengeluaran pendidikan

Page 77: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

64

Untuk menentukan besarnya koefisien dapat dilakukan rumus sebagai

berikut :

a = (Y² n ²²

b = n )n ²-(²

Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel

terikat dengan menggunakan teknik koefisien korelasi produk momen

dengan menggunakan teknik koefisien korelasi produk momen dengan

rumus sebagai berikut :

rx.y = n

√{ n{² - (x)²}{nY²-(ΣY²)}Keterangan :

r = koefisien korelasi

x = pengeluaran pendidikan

y = pertumbuhan ekonomi

n = jumlah sampel

3. Menguji kesignifikan koenfisien korelasi dengan membuktikan apakah

hipotesis dapat diterima atau tidak maka diadakan uji signifikan 5 %

rumus yang digunakan untuk mengetahui apakah secara statistik

pengeluaran pendidikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,

dilakukan pengujian terhadap koefisien garis regresi dengan T-tes, sebagai

berikut (Sudjana,1989 :380).

Page 78: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

65

t = r √n - 2

√1 - r²

Keterangant = harga tes yang dicari

r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

Apabila t hitung > tabel 5 %, maka ada korelasi yang signifikan, sebaliknya

jika t hitung < t tabel 5 % , maka korelasi yang terjadi tidak signifikan.

Page 79: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

66

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Dalam penelitian ini data akan dianalisis menggunakan regresi

sehingga untuk dapat menggunakan rumus ini maka data akan dibagi

menjadi tiga tahap sebagai berikut :

1. Uji Prasyarat regresi

Untuk dapat menggunakan persamaan regresi, maka data harus

memenuhi syarat-syarat regresi yaitu sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Data

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa dengan

pertumbuhan ekonomi (Y) dengan N : 30, mean : 4,234, standar

deviasi : 4,0856, minimum : -13, 7 dan maksimum 8,1 dan dari

uji one sampel keseluruhan diperoleh nilai Asymp. Sig adalah

0,260. sedangkan pengeluaran pendidikan (X) dengan N : 30,

mean : 3753,430, standar deviasi = 4308,3879, minimum 39,4

dan maksimum 15339,0 dan dari uji One sampel keseluruhan

diperoleh nilai Asym.sig adalah 0,117.

Keputusan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1) Pertumbuhan: dengan nilai Asmyt.sig 0,260. berarti

probalitas 0,260 > 0,05 dengan demikian data pertumbuhan

ekonomi dalam penelitian ini adalah normal.

Page 80: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

67

2) Pengeluaran pendidikan: dengan Asym.sig 0,117, berarti

probalitas 0,117 > 0,05 dengan 0,05 dengan demikian data

pengeluaran pendidikan dalam penelitian ini adalah

normal.

b. Uji Linearitas

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

mempunyai hubungan yang linear atau tidak dari perhitungan

diketahui F hitung adalah 2,718, maka Ftabel pada tingkat

signifikansi 0,05 (95% ) dengan nemurator (dalam variabel -1) =

dan penemator (jumlah cacat/kasus – jumlah variabel ) = (30-2)

= 28, maka diperoleh nilai F tabel 4,20. Jadi F hitung 2,718 < Ftabel

4,20, dengan demikian kedua variabel dinyatakan mempunyai

hubungan yang linear.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik di tujukan untuk mengetahui apakah regresi yang

digunakan mengalami penyimpangan atau tidak. Uji asumsi klasik

dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu sebagai berikut :

a. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dimaksukan untuk mengetahui apakah data yang

akan diteliti untuk semua pengamatan tidak sama. Dari hasil

perhitungan di ketahui bahwa korelasi untuk variabel pertumbuhan

ekonomi dan pengeluaran pendidikan didapat angka koefisien

Page 81: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

68

korelasi 0,034 karena angka tersebut 0,034 < 1 berarti data tidak

terjadi heterokedastisitas.

b. Uji Auto Korelasi

Uji ini ditujukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh dipengaruhi data sebelumnya. Dengan uji Durbin Watson

diperoleh angka 1,467 terletak diantara angka 1,2 – 1,54 sehingga

dikatakan bahwa data-data dalam penetian ini tidak ada

autokorelasi.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

sederhana, dimana dalam pengujian akan dibagi dalam jangka waktu

pendek, menengah dan panjang.

a. Pengaruh pengeluaran pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi

dalam jangka pendek (1 tahun).

1) Deskriptif statistik dan korelasi.

Tabel 4.1Deskritif statistik hipotesis pertama.

Descriptive Statistics

4.193 4.1293 303753.430 4308.3879 30

PRTMBHANPNGLARAN

Mean Std. Deviation N

Page 82: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

69

Tabel 4.2Koefisien korelasi hipotesis pertama

Correlations

1.000 -.188-.188 1.000

. .160.160 .

30 3030 30

PRTMBHANPNGLARANPRTMBHANPNGLARANPRTMBHANPNGLARAN

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

PRTMBHAN PNGLARAN

Penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

- Tabel di atas menunjukan bahwa : pertumbuhan ( Y) dengan

(N) : 30, mempunyai nilai rata – rata ( mean): 4,193, standar

deviasi (SD) : 4,1293 sedangkan pengeluaran pendidikan (X)

dengan (N) : 30, mempunyai nilai rata-rata (mean): 3753,430,

standar deviasi ( SD) : 4308,3879

- Nilai koefisien korelasi antara pertumbuhan dan pengeluaran

sebesar -0,188 dengan tingkat signifikasi koefisien korelasi

adalah 0,160 sehingga nilai P 0,160 > 0,05, dengan demikian

antara pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran pendidikan tidak

mempunyai hubungan erat dan nyata.

2) Regresi sederhana Model Summary.

Tabel 4.3Regresi sederhana hipotesis pertama.

Model Summaryb

.188a .035 .001 4.1273 1.467Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), PNGLARANa.

Dependent Variable: PRTMBHANb.

Page 83: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

70

Penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

Dari tabel di atas menunjukan bahwa nilai R square sebesar

0,035 yang artinya 3,5 % pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat

dijelaskan oleh variabel pengeluaran pendidikan sedangkan

sisanya (100 % - 3,5 % = 96,5% dijelaskan sebab lain.

3) Anova b dan Koefisiens

Tabel 4.4Uji f hipotesis pertama

ANOVAb

17.502 1 17.502 1.027 .319a

476.977 28 17.035494.479 29

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PNGLARANa.

Dependent Variable: PRTMBHANb.

Tabel 4.5Uji t hipotesis pertama

Coefficientsa

4.870 1.007 4.837 .000

.000 .000 -.188 -1.014 .319

(Constant)PNGLARAN

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: PRTMBHANa.

Penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

- Dari tabel di atas menunjukan nilai F hitung sebesar 1,027 dengan

tingkat signifikasi 0,319 sehingga probabilitas 0,319 > 0,05, jadi di

katakan bahwa model regresi tidak dapat dipakai untuk

memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Page 84: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

71

- Persamaan regresi yang diperoleh adalah :

Y : 4,870 + 0,001 X

Dengan nilai statistik t hitung sebesar -1,014, maka statistik

tabel dengan signifikasi (∞) = 5 % dk : n -2 = 30 - 2 = 28

diperoleh t tabel = 2,048

4) Keputusan

Dari analisis data terlihat bahwa t hitung -1,014< t tabel 2,048

berarti Ho diterima atau koefisien regresi tidak signifikan atau

pengeluaran tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek.

b. Pengaruh pengeluaran pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi

dalam jangka menengah (3 tahun).

1) Deskriptif statistik dan Korelasi.

Tabel 4.6Deskritif statistik hipotesis kedua.

Descriptive Statistics

4.832 2.9336 103261.290 3769.4272 10

PERTMBHNPNGLUARN

Mean Std. Deviation N

Page 85: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

72

Tabel 4.7Koefisien korelasi hipotesis kedua.

Penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

- Tabel di atas menunjukan bahwa :pertumbuhan (Y) dengan (N) :

10, mempunyai nilai rata-rata ( mean): 4,832, standar deviasi (SD):

2,9336, sedangkan pengeluaran pendidikan (X) dengan ( N): 10,

mempunyai nilai rata-rata (mean) : 3, standar deviasi ( SD) :

3769,4272.

- Nilai koefisien korelasi antara pertumbuhan dan pengeluaran

sebesar -0,603 dengan tingkat signifikasi koefisien korelasi adalah

0,333 sehingga nilai P 0,333 > 0,05, dengan demikian antara

pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran pendidikan tidak

mempunyai hubungan erat dan nyata.

Correlations

1.000 -.603-.603 1.000

. .033.033 .

10 1010 10

PERTMBHNPNGLUARNPERTMBHNPNGLUARNPERTMBHNPNGLUARN

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

PERTMBHN PNGLUARN

Page 86: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

73

2) Regresi sederhana Model Summary

Tabel 4.8Regresi sederhana hipotesis kedua.

Model Summaryb

.603a .363 .283 2.4832 2.348Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), PNGLUARNa.

Dependent Variable: PERTMBHNb.

Penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

Dari tabel di atas menunjukan bahwa nilai R square sebesar

0,363 yang artinya 36,3 % pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat

dijelaskan oleh variabel pengeluaran pendidikan sedangkan sisanya

(100 % - 36,3 % = 66,4 % dijelaskan sebab lain.

3. Anova b dan Koefisiens

Tabel 4.9Uji f hipotesis kedua.

ANOVAb

28.122 1 28.122 4.561 .065a

49.330 8 6.16677.452 9

Regression

ResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PNGLUARNa.

Dependent Variable: PERTMBHNb.

Page 87: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

74

Tabel 4.10Uji t hipotesis kedua.

Coefficientsa

6.361 1.063 5.986 .000

.000 .000 -.603 -2.136 .065

(Constant)PNGLUARN

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: PERTMBHNa.

Penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

- Dari tabel di atas menunjukan nilai F hitung sebesar 4,561 dengan

tingkat signifikasi 0,065 sehingga probilitas 0,065 > 0,05, jadi

dikatakan bahwa model regresi tidak dapat dipakai untuk

memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

- Persamaan regresi yang diperoleh adalah :

Y : 6,361 – 0,001 X

Dengan nilai statistik t hitung sebesar – 2,136, maka nilai statistik

tabel dengan signifikasi (∞) = 5 % dk : n – 2 = 8 diperoleh t tabel =

2; 306.

4) Keputusan

Dari analisis data terlihat bahwa t hitung - 2,136 < t tabel 2,306, berarti

Ho diterima atatu koefisien regresi tidak signifikan atau pengeluaran

tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia dalam jangka menengah.

Page 88: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

75

c. Pengaruh pengeluaran pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam

jangka panjang (5 tahun).

1) . Deskriptif statistik dan Korelasi.

Tabel 4.11Deskritif statistik hipotesis ketiga.

Descriptive Statistics

4.450 3.1150 62116.517 1989.9908 6

PERTMBHNPNGLUARN

Mean Std. Deviation N

Tabel 4.12Koefisien korelasi hipotesis ketiga.

Correlations

1.000 -.521-.521 1.000

. .145.145 .

6 66 6

PERTMBHNPNGLUARNPERTMBHNPNGLUARNPERTMBHNPNGLUARN

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

PERTMBHN PNGLUARN

Penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

- Tabel diatas menunjukan bahwa pertumbuhan (Y) dengan (N) : 6,

mempunyai nilai rata – rata ( mean) : 4,450, standar deviasi (SD):

3,1150, sedangkan pengeluaran pendidikan (X) dengan ( N): 6,

mempunyai nilai rata-rata mean : 2116,517, standar deviasi ( SD) :

1989,9908.

- Nilai koefisien korelasi antara pertumbuhan dan pengeluaran sebesar

-0,0521 dengan tingkat koefisien 0,145 sehingga nilai P – 0,145 >

0,05, dengan demikian antara pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran

pendidikan tidak mempunyai hubungan erat dan nyata.

Page 89: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

76

2) Regresi sederhana Model Summary

Tabel 4.13Koefisien korelasi hipotesis ketiga.

Model Summaryb

.521a .271 .089 2.9736 1.788Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), PNGLUARNa.

Dependent Variable: PERTMBHNb.

Penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

Dari tabel di atas menunjukan bahwa nilai R square sebesar 27,1 yang

artinya 27,1 % pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dijelaskan oleh

variabel pengeluaran pendidikan sedangkan sisanya (100 % - 27,1 %

= 72,9 % dijelaskan sebab lain

3) Anova b dan Koefisiens

Tabel 4.14Uji f hipotesis ketiga

ANOVAb

13.146 1 13.146 1.487 .290a

35.369 4 8.84248.515 5

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PNGLUARNa.

Dependent Variable: PERTMBHNb.

Page 90: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

77

Tabel 4.15Uji t hipotesis ketiga

Coefficientsa

6.175 1.864 3.313 .030-.001 .001 -.521 -1.219 .290

(Constant)

PNGLUARN

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: PERTMBHNa.

Penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

- Dari tabel di atas menunjukan nilai F hitung sebesar 1,487 dengan

tingkat signifikasi 0,290 sehingga probilitas 0,290 > 0,05, jadi

dikatakan bahwa model regresi tidak dapat dipakai untuk

memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

- Persamaan regresi yang diperoleh adalah :

Y : 6,175 – 0,001 X

Dengan nilai statistik t hitung sebesar – 1,219, maka nilai statistik

tabel dengan signifikasi (∞) = 5 % dk : n – 2 = 8–2 = 4 diperoleh

t tabel = 2,776.

4) Keputusan

Dari analisis data terlihat bahwa t hitung -1,219 < t tabel 2,776, berarti

Ho diterima atau koefisien regresi tidak signifikan atau pengeluaran

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia dalam jangka panjang

Page 91: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

78

B . Pembahasan

Berdasarkan pada analisis data di atas, dapat akan diuraikan berbagai

fakta dan alasan-alasan yang terkait dengan seberapa besar pengaruh pengeluaran

pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pengaruh dari pengeluaran

pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dilihat dalam tiga

kurun waktu, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk

dapat melihat jelas dengan mengenai pengaruh pengeluaran pendidikan(X)

terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia (Y), dalam masing-masing kurun waktu

dapat dilihat pada uraian, sebagai berikut:

1. Pengaruh Pengeluaran Pendidikan (X) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia (Y) dalam Jangka Pendek.

Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji t, menunjukkan

bahwa nilai t hitung -1,014 < t tabel 2,048 hal ini berarti bahwa pengeluaran

pendidikan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam

jangka pendek. Dalam hasil signifikasi koefisien korelasi P 0,319 > 0,05 dapat

dikatakan juga antara pengeluaran pendidikan dan pertumbuhan ekonomi

Indonesia tidak mempunyai hubungan erat dan nyata dalam jangka pendek.

Beberapa faktor yang menyebabkan pengeluaran pendidikan (x) tidak

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek, adalah

sebagai berikut:

Page 92: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

79

a. Investasi pendidikan pengaruhnya belum bisa dilihat dalam kurun waktu

jangka pendek.

Investasi pendidikan terutama dalam usaha peningkatan kualitas

sumber daya manusia (SDM) merupakan sarana yang strategis dalam

upaya mencapai target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Pengeluaran pendidikan yang dianggarkan pemerintah, sebenarnya di

tujukan untuk mencapai dan membiayai program-program pendidikan

baik jangka panjang atau jangka pendek agar dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi. Namun kenyataanya, pengeluaran pemerintah

dalam bidang pendidikan tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

dalam jangka pendek. Hal ini terjadi karena, investasi pendidikan

hasilnya belum bisa dinikmati dan dirasakan dalam waktu yang hanya

1 tahun.

Page 93: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

80

Tabel 4.16Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran Pendidikan

dalam satu tahun untuk waktu jangka pendekTahun 1975 - 2004

TahunPertumbuhan

Ekonomi(%)

TahunPengeluaranpendidikan

(Milyar rupiah)1976 1,7 1975 39,4

1977 1,7 1976 106,41978 2,7 1977 210,21979 2,4 1978 215,81980 5,7 1979 318,61981 7,8 1980 524,71982 2,2 1981 689,01983 4,3 1982 679,01984 6,1 1983 1003,71985 1,9 1984 1021,71986 5,9 1985 1314,01987 4,9 1986 13651988 5,8 1987 13591989 7,5 1988 23271990 7,1 1989 16831991 6,6 1990 20651992 6,5 1991 25031993 7,3 1992 30021994 7,5 1993 35651995 8,1 1994 30611996 8,0 1995 33591997 7,5 1996 39701998 -13,7 1997 46771999 0,8 1998 83612000 3,9 1999 83812001 3,3 2000 53972002 3,6 2001 97012003 4,1 2002 113072004 4,6 2003 15058

0 0 2004 15339Sumber BPS

Page 94: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

81

Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana pengeluaran pendidikan

tidak mampu menaikkan presentase pertumbuhan ekonomi Indonesia per

tahun (jangka pendek), bahkan pengeluaran pendidikan pada tahun 1997

mengakibatkan pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia turun menjadi

–13,7 % kemudiaan baru naik 2 tahun kemudian yaitu pada tahun 1999,

itupun hanya 0,8 %. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa dalam jangka

pendek pengaruh dari pengeluaran pendidikan tidak dapat dilihat. Contoh

program pendidikan yang dibiayai pemerintah pada tahun anggaran 2005,

misalnya program pendidikan tinggi, dalam rangka meningkatkan

perluasan layanan pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang

memenuhi kebutuhan pasar kerja dan mengembangkan Iptek ( APBN,

2005: 112-113). Program tersebut dibiayai dengan pengeluaran pada tahun

anggaran 2005, hasil yang diharapkan dari program tersebut adalah para

sarjana yang siap kerja dengan ketrampilan memadai didukung

penguasaan teknologi. Hasil investasi tersebut tidak akan dapat dilihat

hanya dalam waktu 1 tahun ( 2006) karena, paling tidak membutuhkan

waktu 4 -5 tahun agar dapat menjadi sarjana dan kemudian baru mencari

kerja. Hasil yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dilihat dari

penyerahan tenaga kerja terdidik diantara lapangan pekerjaan yang ada.

Dari contoh ini, jelaslah bahwa pengeluaran pendidikan tidak dapat dilihat

pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka

pendek (1 tahun).

Page 95: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

82

b. Rendahnya alokasi anggaran pendidikan per tahun.

Rendahnya alokasi anggaran pendidikan selalu menjadi pembicaraan

dan perdebatan masyarakat. Banyak kalangan menghendaki anggaran

pendidikan dinaikkan guna peningkatan kualitas dan perluasan akses dunia

pendidikan. Perundang-undangan negara Indonesia ini bahkan sudah

mengakomodasikan tuntutan ini, tuntutan tentang pengalokasian anggaran

pendidikan telah tertuang dalam amademen UUD 1945 pasal 31 Ayat (2),

yang berbunyi “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar

dan pemerintah wajib membiayainya”. Pernyataan ini diperkuat pada Ayat

(4), “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya

20 % dan anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran

pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan

penyelenggaraan pendidikan nasional”. Dalam Undang-undang No.20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3 Ayat (3),

menyatakan bahwa” Setiap warga negara usia wajib belajar berhak

mendapatkan pelayanan program wajib belajar yang bermutu tanpa

dipungut biaya”.

Walaupun perundang-undangan telah menyatakan dengan tegas,

namun realita yang ada berbeda sama sekali. Keadaan seperti ini bisa

terjadi karena pemerintah sebagai lembaga eksekutif tidak konsisten untuk

menjalankan peraturan perundangan yang telah ditetapkan, dan yang lebih

parah kenyataan ini didukung oleh lembaga negara yang seharusnya

menjadi wakil rakyat yaitu DPR. Hal yang menggambarkan bahwa

Page 96: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

83

pemerintah dan DPR tidak konsisten adalah hasil komitmen pada bulan

Juli 2005 yang menghasilkan kesepakatan kenaikkan dan peningkatan

pelaksanaan anggaran pendidikan. Menurut kesepakatan tersebut, realisasi

anggaran pendidikan dengan target 20 % dari APBN akan dilaksanakan

antara pemerintah dan DPR tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.17Realisasi Anggaran Pendidikan Terhadap APBN

No Tahun Persen Anggaran Pendidikan Terhadap APBN

1 2004 6,6 %2 2005 9,29 %3 2006 12,01 %4 2007 14,69 %5 2008 17,40 %6 2009 20,10 %

Sumber: Jawa Pos, kamis 21 Juli 2005.

Dari tabel di atas terlihat bagaimana realisasi anggaran 20 %

baru akan dilaksanakan pada tahun 2009, kesepakatan tersebut

didasarkan pada basis data APBN pada tahun 2004 yang diiringi

dengan kenaikkan anggaran rata-rata 2,7 % per tahun. Pada tahun 2004

dan 2005 terlihat bahwa anggaran pendidikan kita kurang dari 10 %

total anggaran yang ada. Dengan anggaran pendidikan yang relatif

kecil, akan mengakibatkan kemampuan untuk membiayai program-

program pendidikan menjadi terhambat. Anggaran pendidikan sangat

penting dan strategis dalam upaya pembangunan sumber daya manusia,

sebagai salah satu komponen pendorong pertumbuhan ekonomi negara.

Anggaran pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun belum pernah satu

kalipun melebihi 10 % dari total pengeluaran, hal ini mengakibatkan

Page 97: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

84

pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek menjadi terbengkalai. Dari

tahun 1975-2004 kenaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia per

tahunnya rata-rata –0,3 %, hal ini terjadi karena kemampuan membayar

dari anggaran pendidikan sangat rendah.

c. Sistem penganggaran pendidikan yang kurang demokratis.

Anggaran pendidikan harus dipandang sebagai ideologi masa

depan dan sarana yang ampuh untuk mewujudkan kemakmuran bangsa

dengan mewujudkan keadilan dan pemerataan kesempatan pendidikan.

Namun Indonesia belum dapat mewujudkan cita-cita tersebut, dikarenakan

sistem penganggaran pendidikan yang kurang demokratis dan berkeadilan.

Selama ini sistem pembiayaan dalam anggaran pendidikan kita kurang

bahkan tidak memperhitungkan keadilan semua lapisan masyarakat.

Dimana, belum semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk

memperoleh pendidikan dasar. Anggaran pendidikan lebih memihak pada

sebagian kecil masyarakat saja, anggaran pendidikan per tahun yang relatif

kecil dirasa kurang mencapai sasaran, karena sistem penganggaran

pendidikan yang demokratis harus memperhitungkan kemampuan

ekonomi masyarakat yang berbeda-beda sebagai suatu kenyataan yang

tidak dapat diubah. Menurut UNDP (United Nations Development

Programme), Indonesia harus mengeluarkan lebih banyak lagi anggaran

pendidikan untuk tiap tahunnya agar dapat membiayai program-program

dan mengejar ketinggalan dengan negara-negara tetangga.

Page 98: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

85

Tabel 4.18Anggaran Yang Dianjurkan UNDP Perjenis Pengeluaran.

Anggaran TahunanIndonesia

Anggaran AnjuranUNDP

JenisPengeluaran

(Rptrilun)

% GDP

Kenaikan YangDibutuhkan( Rp triliun) ( Rp

triliun)% GDP

Pangan 4,8 0,27 -1,1 3,7 0,2Kesehatan 8,4 0,47 5,2 13,6 0,77Pendidikandasar

33,0 1,84 25,0 58,0 3,24

keamananfisik

7,5 0,42 20,9 28,4 1,59

Total 53,7 3,00 50,0 103,7 5,89Sumber: UNDP, 2004

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa UNDP menganjurkan

anggaran pendidikan dasar Indonesia dinaikkan, dari 33,0 trilliun dengan

GDP 0,42% membutuhkan kenaikkan sebesar 25 trilliun sehingga menjadi

58,0 trilliun dengan GDP sebesar 3,24%. Bila anggaran pendidikan per

tahun tidak dinaikkan dan disusun secara demokratis maka pertumbuhan

ekonomi dalam jangka pendek tidak akan terwujud.

2. Pengaruh Pengeluaran Pendidikan (x) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia (Y) Dalam Jangka Menengah.

Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji t , menunjukkan bahwa

nilai t hitung – 2,136 < t tabel 2,306,hal ini berarti bahwa pengeluaran

pendidikan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

dalam jangka menengah. Dari hasil signifikan koefisien korelasi P 0,484 >

0,05, yang artinya antara pengeluaran pendidikan tidak mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah, hal ini diakibatkan

karena:

Page 99: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

86

a. Rendahnya posisi tawar ( Bargaining Positions) sektor pendidikan

diantara seluruh sektor yang berebut anggaran.

Kecilnya anggaran pendidikan di Indonesia selain disebabkan

kurangnya kemampuan membayar, yang rendah juga karena rendahnya

posisi tawar( Bargaining Position) sektor pendidikan di antara seluruh

sektor dalam bidang pembangunan yang berebut anggaran. Anggaran

pendapatan dan belanjan negara, selain untuk membiayai sektor pendidikan

juga untuk membiayai sektor lain seperti, pariwisata, industri, kesehatan,

transportasi, pertanian dan lain-lain. Untuk sektor pendidikan anggaran yang

diberikan dari tahun ke tahun tidak lebih 10 % dari total anggaran. Untuk

tahun anggaran 2005, sektor pendidikan hanya memperoleh senilai Rp

21,585 triliun, sedangkan untuk sektor lain bisa 2 sampai 3 kali lipat dari

sektor pendidikan. Rendahnya posisi tawar di sektor pendidikan yang saling

berebut anggaran disebabkan karena investasi dalam pendidikan tidak

efektif untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi

Indonesia dalam jangka pendek, hal ini berarti mendukung dan memperkuat

teori dari Adam Smith yang menyatakan bahwa permasalahan bidang

pengeluaran pendidikan perkembangannya akan terlihat dalam kurun waktu

lebih dari dua dasawarsa atau lebih dari satu tahun, sehingga investasi dalam

bidang pendidikan akan lebih strategis dalam upaya mencapai target-target

pembangunan jangka panjang.

Page 100: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

87

Tabel 4.19Pengalokasian APBN Untuk Berbagai Sektor

Dalam Pembangunan Tahun 2005.No Sektor Pendidikan Alokasi APBN Alokasi

APBN( Rp triliun) % (persen)

1 Industri 47,125 20,012 Pariwista 43,611 18,913 Pertanian 44,205 19,504 Pendidikan 21,585 9,295 Kesehatan 19,751 8,26 Infra struktur 8,167 4,87 Pertahanan keamanan 28,165 15,458 Transportasi 4,415 2,339 Dan lain-lain 4,459 2,41

+_ 221,614 100 %Sumber: BPS, tahun 2005.

Dari tabel di atas terlihat bagaimana anggaran sektor pendidikan

berada di bawah sektor industri, pariwisata, pertanian dan pertahanan

keamanan. Sektor industri, pariwisata pertanian mempunyai posisi tawar

yang kuat dalam berebut anggaran dibanding pendidikan. Hal ini terjadi

karena untuk menanamkan modal dalam sektor industri, pariwisata dan

pertanian mempunyai pengaruh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

yang lebih cepat terlihat dibandingkan sektor pendidikan. Sektor industri

akan menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran, sektor

pariwisata akan menyerap devisa dan meningkatkan pendapatan serta sektor

pertanian sebagai pendukung industri sehingga ketiga sektor ini mempunyai

posisi kuat dalam tawar menawar anggaran dibanding pendidikan.

Page 101: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

88

b. Ketidakadilan dan ketidakmerataan anggaran pendidikan.

Diatas telah diungkapkan bahwa anggaran pendidikan bangsa

Indonesia ini tidak lebih 10 % dari total anggaran untuk setiap tahunnya.

Kenyataan bahwa anggaran yang dimiliki sektor pendidikan sangat kecil

sehingga tidak cukup untuk membiayai program yang ada. Hal ini

diperparah dengan pengalokasian anggaran yang tidak adil dan merata.

Akibat dari ketidakadilan dan ketidakmerataan anggaran pendidikan, maka

peran sebagai sektor pendorong pertumbuhan ekonomi relatif kecil

dibandingkan sektor lain karena output sektor pendidikan yang tidak

berkualitas sebagai dampak mutu dari program pendidikan yang rendah.

Pemerataan dan keadilan seharusnya tidak diartikan bahwa pemerintah

membagi habis fasilitas pendidikan secara merata ke setiap daerah dari

sumber yang terasa semakin kecil, tetapi juga tidak berarti pendidikan harus

diskriminatif. Rencana strategis pendidikan Indonesia yang membagi

pelayanan pendidikan dalam jalur pendidikan formal mandiri dan formal

standar, serta jalur pendidikan non formal. Jalur pendidikan formal mandiri

di khususkan bagi mereka yang mampu secara akademik dan finansial, di

buka kesempatan bagi mereka yang tidak mampu secara finansial, untuk

masuk jalur dengan melalui program beasiswa.

Adapun jalur formal standar yang sebagian besar didanai negara di

peruntukkan bagi mereka yang tidak mampu secara finansial, dengan

memberikan program ketrampilan dan diarahkan untuk mencari kerja.

Kebijakan ini akan semakin memperlebar kesenjangan antara sekolah kaya

Page 102: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

89

dan sekolah miskin yang ada saat ini. Kenyataan itu telah membuat garis

pemisah antara anak-anak bangsa dari segmen masyarakat kaya dan

masyarakat miskin, anak-anak dari keluarga kaya berkumpul di sekolah-

sekolah unggulan yang mampu menyedot dana besar sehingga mampu

menyelenggarakan pendidikan yang bermutu. Diskriminasi dalam

pelayanan pendidikan yang tertuang dalam rencana strategis Indonesia

hanya akan menciptakan ketidakadilan, bila hal ini terus berlangsung maka

peran pendidikan yang hanya mempunyai angggaran terbatas, sebagai salah

satu komponen pendorong pertumbuhan ekonomi tidak akan terlihat

Gambar No 1.Jalur dan Bentuk Pendidikan

Jalurformalmandiri TK

Jalurformalstandar

Jalurnonformal

SD SMP SMA/SMK

PT Politeknik

PT Riset

TK SD SMP

PAUD Paket A Paket B

Kursus dan pelatihan kerja

Paket C

PHB

SMA/SMK

Kursus ketrampilan estetis

Kursus etika, kepribadian dan agama

Page 103: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

90

3. Pengaruh Pengeluaran Pendidikan (X) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia (Y) dalam Jangka Panjang.

Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji t , menunjukkan bahwa

nilai t hitung –1,219 < t tabel 2,776 yang artinya pengeluaran pendidikan tidak

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

Dari hasil signifikasi koefisien korelasi P – 0,118 > 0,05 dapat dikatakan juga

antara pengeluaran pendidikan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak

mempunyai hubungan erat dan nyata dalam jangka panjang. Beberapa faktor

yang menyebabkan pengeluaran pendidikan (x) tidak mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi Indonesia (y) dalam jangka panjang, adalah sebagai

berikut:

a. Inefisiensi Pengalokasian Anggaran.

Masalah efisiensi adalah menyangkut bagaimana cara memanfaatkan

dana yang ada untuk dapat membiayai berbagai program dan jenis

kegiatan dalam menyelenggarakan pendidikan secara jangka panjang

ternyata pengeluaran pendidikan tidak mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi Indonesia, hal ini terjadi karena masalah jumlah anggaran

pendidikan yang terbatas diperparah dengan adanya pengalokasian dan

pemanfaatan anggaran yang tidak efisien dan tepat sasaran. Banyak

berbagai program yang seharusnya bukan menjadi prioritas justru

diperhatikan sehingga tidak mendatangkan manfaat dan daya guna,

sehingga anggaran yang dikeluarkan sia-sia.

Page 104: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

91

Banyaknya gedung-gedung sekolah dasar yang roboh dan tidak

layak pakai, banyaknya anak usia wajib belajar yang tidak sekolah karena

kurangnya dana dan masih banyak masalah lagi yang merupakan wujud

bahwa sampai saat ini kita belum mampu membuat skala prioritas dengan

baik. Selama ini anggaran pendidikan yang terbatas tersebut, banyak

menguap sia-sia karena dialokasikan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,

penyusunan kurikulum baru seperti kurikulum KBK adalah salah satu

contoh program yang tidak mendatangkan manfaat padahal biaya yang

dikeluarkan sangat besar. Dengan pelaksanaan program pendidikan yang

tidak memperhatikan skala prioritas, mengakibatkan sumbangan sektor

pendidikan untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia

sangat rendah.

b. Program-program pendidikan yang menjadi target jangka panjang

banyak terbengkelai.

Investasi dalam bidang pendidikan sebenarnya sangat strategis

dalam upaya mencapai target-target dalam pembangunan jangka panjang

dan pertumbuhan ekonomi. Namun kenyataan yang ada program-program

pendidikan yang dibiayai anggaran pendidikan tidak mempunyai pengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu jangka panjang. Hal

ini terjadi karena banyak program-program pendidikan mengalami

kegagalan dan terbengkelai, kekurangan tangguhan manusia Indonesia saat

ini merupakan akibat dari perjalanan sektor pendidikan 15 sampai dengan

20 tahun yang telah silam. Selama ini bangsa Indonesia kurang serius

Page 105: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

92

mengurus dalam mengerjakan berbagai program pendidikan yang telah

ditargetkan, beberapa contoh program yang telah menyedot biaya yang

besar dan ternyata gagal diantaranya adalah: program wajib belajar 9 tahun

dan proyek penyusunan kurikulum berbasis kompetensi. Program wajib

belajar 9 tahun dapat dikatakan sebagai produk gagal, karena tujuan

program ini yaitu untuk perluasan dan pemerataan pendidikan dasar tidak

tercapai. Kegagalan program ini dapat dilihat dengan masih banyaknya

anak-anak usia sekolah dasar yang belum dan tidak bisa bersekolah

dengan alasan tidak mampu membayar, banyak juga anak-anak yang putus

sekolah karena alasan harus bekerja. Kegagalan program ini, dalam jangka

panjang akan membuat jumlah pengangguran yang tinggi. Hal ini terjadi

karena, sumber daya manusia Indonesia berkualitas rendah sebagai akibat

tidak mengenyam pendidikan, dengan pengangguran yang tinggi maka

pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terhambat.

Program penyusunan kurikulum berbasis kompetensi dapat

dikatakan terbengkelai bahkan gagal, tujuan dari program ini adalah

menyusun kurikulum yang meletakkan dasar-dasar pendidikan pada

pengembangan kompetensi dan kreatifitas siswa sedangkan posisi guru

hanya sebagai fasilitator. Namun, kenyataan yang ada program ini

mengalami kegagalan karena sulit untuk dilakukan. Kegagalan program ini

selain menghabiskan anggaran yang sangat besar, juga mengakibatkan

pelaksanaan proses belajar mengajar menjadi terhambat. Dampak

kegagalan program pendidikan dapat dilihat pada permasalahan sumber

Page 106: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

93

daya manusia(SDM) Indonesia yang semakin kompleks, yaitu jumlah

pengangguran yang besar baik dari tenaga kerja dengan pendidikan rendah

maupun pendidikan tinggi.

Dengan melihat uraian di atas, jelas bahwa pengeluaran pendidikan

tidak mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia baik

dalam kurun waktu jangka pendek, jangka menengah maupun jangka

panjang. Faktor-faktor yang menyebabkan pengeluaran pendidikan tidak

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 3 (tiga)

kurun waktu dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Rendahnya alokasi anggaran pendidikan pertahun.

2. Investasi pendidikan pengaruhnya belum bisa dilihat dalam jangka

pendek.

3. Sistem penganggaran yang kurang demokratis.

4. Rendahnya posisi tawar (Bargaining position) sektor pendidikan

diantara seluruh sektor yang berebut anggaran.

5. Ketidak adilan dan ketidak merataan anggaran pendidikan.

6. Inefisiensi pengalokasian angggaran.

7. Program-program pendidikan yang menjadi target jangka panjang

banyak terbengkelai.

4. Berbagai permasalahan sumber daya manusia Indonesia sebagai bukti

konkret kegagalan sektor pendidikan.

Secara absolut jumlah pengangguran terus meningkat dengan jumlah

diatas 10 juta jiwa pada tahun 2005. Disamping jumlah pengangguran yang

Page 107: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

94

besar, kita juga dihadapkan pada fakta bahwa pengangguran tidak hanya

melanda tenaga kerja dengan tingkat pendidikan rendah tetapi juga menimpa

tenaga kerja dengan tingkat pendidikan tinggi.

Tabel 4.20

Struktur Pengangguran Menurut Pendidikan Tertinggi Tahun 2002.

No

TingkatPendidikan

Strukturkerja

Strukturkerja

Struktrpekerja

Strukturpekerja

StrukturPengangguranterbuka

Strukturpengangguran terbuka

Juta % Juta % Juta %1 SD dan

SDKebawah

59,05 58,6 55,84 60,9 3,22 35,3

2 SLTP 17,49 17,4 15,34 16,7 2,15 23,53 SMA 12,21 12,4 10,07 11,0 2,14 23,44 SMK 7,21 7,1 6,02 6,6 1,11 12,25 Diploma

/ Akademi2,21 2,2 1,96 2,1 0,25 2,7

6 Universitas 2,69 2,7 2,42 2,6 0,26 2,8Jumlah 100,77 100,0 91,65 100,0 9,13 100,0

Sumber BPS Tahun 2002

Bila kita perhatikan tabel di atas terlihat bahwa pengangguran dengan

tingkat pendidikan tinggi melebihi 0,5 juta orang, sementara tingkat

pendidikan di negara Indonesia ini masih tergolong rendah. Implikasi dari

pengangguran terdidik tidak sederhana dibandingkan dengan dampak dari

pengangguran yang tidak terdidik. Pengangguran terdidik memiliki

ekspetasi dan aspirasi yang relatif tinggi. Selain menimbulkan dampak

ekonomi seperti tidak digunakannya sumber daya secara optimal, juga

memiliki dampak politik dan keamanan.

Permasalahan diatas sebenarnya bukan suatu yang tiba-tiba, melainkan

negara saat ini sedang menuai hasil jangka panjang atas kegagalan

pendidikan. Selama ini pemerintah kurang serius mengurus masalah

Page 108: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

95

pendidikan dan sekarang ini negara Indonesia sedang dihadapkan dengan

zaman pemerintahan yang belum mau mengalokasikan anggaran pendidikan

dalam jumlah yang memadai seperti negara-negara maju.

5. Pengeluaran Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi Perbandingan

Internasional.

Dari hasil penelitian ini terlihat bagaimana pengeluaran pendidikan

ekonomi negara, pengeluaran pendidikan hanya berperan kecil dalam

peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hasil dari penelitian ini

sejalan dengan pendapat dari Ari A Perdana dalam Kompas ( 18 Maret 2005),

yang menyatakkan bahwa peningkatan pengeluaran pendidikan tidak cukup

mampu menjelaskan kinerja pertumbuhan ekonomi.

Kenyataan ini yang muncul di negara-negara berkembang adalah

tingkat pendidikan yang berhasil diraih tidak mampu menjelaskan bagaimana

pertumbuhan ekonomi negara dapat dipacu. Perbandingan tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.21Pertumbuhan Tingkat Sekolah dan Pertumbuhan Ekonomi Lima Benua di Dunia

Tahun 2000 –2005.No Nama Benua Pertumbuhan

tingkat sekolah %pertahun.

Pertumbuhanekonomi %pertahun.

1 Afrika 14 % 2 %2 Asia Timur 4,2 % 2,7 %3 Asia Tenggara 3,8 % 0,5 %4 Asia Selatan 3,9 % 1,3 %5 Asia Barat 7,4 % 2,4 %6 Eropa 5,1 % 3,9 %7 Amerika 6,3 % 3,0 %8 Australia 7,8 % 2,1 %

Sumber : http // Asal Berita. 12Juli 2004. com .id.

Page 109: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

96

Dari tabel diatas dapat dilihat bagaimana pertumbuhan tingkat sekolah

dibeberapa benua tidak mampu menerangkan pertumbuhan ekonomi. Hal

tersebut dapat dilihat di benua Afrika, dimana pertumbuhan tingkat sekolah di

benua itu tercatat 14 % per tahun, nyatanya ekonomi negara-negara dibenua

tersebut hanya tumbuh 2 % saja. Dalam kurun waktu yang sama negara-

negara Asia Timur pertumbuhan ekonominya yaitu sekitar 4,2 % dan 2,7 %.

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan mengapa bidang pendidikan tidak

cukup mampu menjelaskan kinerja pertumbuhan.

a. Adanya asumsi penilaian kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan

ekonomi dan pengeluaran kesenjangan adalah pendidikan meningkatkan

produktivitas kerja, jika produktivitas kerja meningkat, maka

pertumbuhan juga meningkat.

b. Asumsi bahwa kenaikan pendidikan secara bersama-sama akan

berpengaruh pada kelompok miskin, maksudnya adalah jika tingkat

pendidikan meningkat penghasilan kelompok miskin juga akan tumbuh

dengan cepat, dan akhirnya pertumbuhan ekonomi juga meningkat.

Masalahnya, asumsi demikian tidak selalu bisa dijadikan patokan, hal

ini terjadi karena manfaat dari pendidikan dalam hal kenaikkan produktivitas

dan penghasilan pekerja hanya berlaku untuk jenis-jenis pekerjaan tersebut.

Akibatnya, kenaikkan pendidikan belum tentu memberikan manfaat terhadap

pertumbuhan dan pemerataan, sebenarnya pendidikan dan kebijakan

pendidikan yang diterapkan pemerintah semua negara termasuk Indonesia

Page 110: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

97

ditunjukan untuk kemampuan masyarakat. Namun dari peristiwa yang terjadi

menyebabkan kontribusi positif pendidikan tidak terlalu besar dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, pendidikan bukanlah

satu-satunya alat sehingga pemerintah perlu berhati-hati. Bentuk kehati-hatian

adalah tidak terjebak untuk mengukur peranan pemerintah dari besarnya

alokasi anggaran pendidikan, anggaran memang penting tetapi bukan pada

seberapa besar jumlah anggaran yang dikeluarkan melainkan untuk apa,

anggaran harus dialokasikan pada jalur yang benar.

6. Peran Swasta dalam Pengeluaran Pendidikan untuk meningkatkan

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.

Selama ini peran swasta dalam membiyai pendidikan di Indonesia masih

terkesan pilih kasih hanya sekolah-sekolah yang telah memiliki nama dan

kualitas yang mau di biayai oleh swasta. Hal ini terkait dengan bisnis dan

keuntungan , swasta yang relatif mempunyai modal atau biaya yang berlimpah

tentunya akan lebih memilih menanamkan modal atau dananya untuk

membangun sekolah swasta terkenal daripada sekolah negeri. Hal ini terjadi

karena swasta akan memperoleh keuntungan yang besar karena sekolah yang

di bangun swasta akan di masuki anak-anak dari kalangan menengah keatas

sehingga modal yang ditananam swasta akan bertambah. Namun swasta jarang

atau bahkan belum terlihat perannya sama sekali untuk mengeluarankan

modalnya guna membiayai sekolah negeri atau sekolah lain yang kurang

mendatangkan keuntungan. Dari kenyataan ini dapat di ketahui bahwa dunia

pendidikan di Indonesia belum dianggap sebagai masalah bersama, terbukti

Page 111: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

98

dengan adanya peran swasta yang masih pilih-pilih dan menganggap dunia

pendidikan sebagai ajang mencari keuntungan. Bila hal ini terjadi terus

menerus maka sangat wajar bila dunia pendidikan kita tidak berkembangan,

karena hanya sekolah tertentu yang maju.

Page 112: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat

disusun kesimpulan sebagai berikut:

1 Pengeluaran pendidikan (X) dalam jangka pendek tidak mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi Indonesia (Y). Hal ini karena faktor-faktor sebagai berikut:

a. .Investasi pendidikan pengaruhnya belum bisa terlihat dalam waktu jangka

pendek.

Investasi pendidikan terutama dalam usaha peningkatan kuantitas

sumber daya manusia (SDM) merupakan sarana yang strategis dalam upaya

mencapai target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, namun pengaruh

atau output investasi pendidikan baru bisa dilihat 3-5 tahun kemudian.

b. Rendahnya Alokasi Anggaran Pendidikan Pertahun.

Anggaran pendidikan Indonesia dari tahun ketahun belum pernah satu

kalipun melebihi 10 % dari total pengeluaran. Hal ini mengakibatkan

pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek menjadi terlambat. Dengan

anggaran yang relatif kecil, akan mengakibatkan kemampuan dalam

membiayai program-program pendidikan menjadi terhambat.

c. Sistem penganggaran pendidikan yang kurang demokratis.

Sistem pembiayaan dalam anggaran pendidikan negara Indonesia ini

kurang bahkan tidak memperhitungkan keadilan bagi semua lapisan

Page 113: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

100

masyarakat. Anggaran pendidikan per tahun yang relatif kecil dirasa kurang

mencapai sasaran, karena sistem penganggaran negara Indonesia belum

memperhitungkan kemampuan ekonomi masyarakat yang majemuk.

Anggaran pendidikan lebih memihak pada sebagian kecil masyarakat saja.

2. Pengeluaran Pendidikan (X) dalam jangka menengah tidak mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi Indonesia (Y). Hal ini terjadi karena faktor-faktor, sebagai

berikut:

a. Rendahnya posisi tawar (Bargaining position) sektor pendidikan diantara

seluruh sektor yang berebut anggaran.

Rendahnya posisi tawar sektor pendidikan ketika berebut anggaran

disebabkan investasi dalam bidang pendidikan kurang efektif dalam

mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka

dekat. Sektor lain seperti pariwisata, pertanian dan industri mempunyai posisi

kuat dalam tawar menawar anggaran dikarenakan mempunyai sumbangan

terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih cepat

dibandingkan sektor pendidikan.

b. Ketidakadilan dan ketidakmerataan anggaran pendidikan.

Kenyataan bahwa anggaran yang dimiliki sektor pendidikan kecil

sehingga tidak cukup untuk membiayai program yang ada, diperparah dengan

pengalokasian anggaran yang tidak adil dan merata. Akibat dari ketidak

adilan dan ketidak merataan anggaran pendidikan, maka perannya sebagai

sektor pendorong pertumbuhan ekonomi relatif kecil. Ketidak adilan dalam

Page 114: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

101

anggaran pendidikan terlihat dari rencana strategis Indonesia dalam

pendidikan.

3. Pengeluaran Pendidikan (X) dalam jangka panjang tidak mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi Indonesia (Y). Hal ini terjadi karena faktor-faktor, sebagai

berikut:

a. Inefisiensi pengalokasian anggaran.

Selama ini anggaran pendidikan negara Indonesia yang terbatas, banyak

menguap sia-sia karena dialokasikan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Banyaknya gedung-gedung sekolah dasar yang roboh dan tidak layak,

banyaknya anak usia wajib belajar yang tidak sekolah menjadi bukti bahwa

sampai saat ini bangsa Indonesia belum mampu membuat skala prioritas

dengan baik.

b. Program-program pendidikan yang menjadi target jangka panjang banyak

yang terbengkelai.

Program pendidikan yang menjadi target jangka pnajang banyak yang

memenuhi kegagalan program tersebut, maka peran sektor pendidikan dalam

usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan terlihat.

Beberapa program yang mengalami kegagalan misalnya program pendidikan

dasar 9 tahun dan penyusunan kurikulum berbasis kompetensi.

4. Masalah sumber daya manusia sebagai bukti kongkrit kegagalan sektor pendidikan

adalah jumlah pengangguran yang terus meningkat dengan jumlah yang terus

meningkat dengan jumlah diatas 10 juta jiwa pada tahun 2005. Disamping jumlah

Page 115: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

102

pengangguran yang besar, bangsa ini juga dihadapkan pada faktor bahwa

pengangguran tidak hanya melanda tenaga kerja dengan tingkat pendidikan rendah

tetapi pada tingkat pendidikan tinggi. Bahkan pengangguran dengan tingkat

pendidikan tinggi telah melebihi angka 0,5 juta orang.

B. Saran

Terkait dengan berbagai masalah yang ditemukan dalam penelitian ini, maka

penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Pemerintah.

a. Pemerintah diharapkan mempunyai komitmen yang jelas mengenai kebijakan

pendidikan yang lebih konsisten dan sekaligus dapat mewujudkan demokrasi

pendidikan yang harus didukung oleh sistem pembiayaan yang demokratis

dan berkeadilan.

b. Pemerintah diharapkan meningkatkan nilai anggaran sampai menimal 20%

dari total pengeluaran. Hal ini juga perlu di dukung dengan penganggaran

yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas anggaran, penyusunan

anggaran terpadu yang tidak lagi mengenal anggaran pembangunan dan

anggaran rutin oleh pemerintah perlu di dukung.

c. Pemerintah di harapkan menerapkan disiplin anggaran yang di lakukan secara

ketat sehingga masalah alokasi dana yang tidak sesuai target dapat dihindari.

Dengan kata lain pemerintah harus mampu membuat skala prioritas dan

menentukkan program utama agar sasaran yang telah ditetapkan dapat

tercapai.

Page 116: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

103

d. Pemerintah diharapkan berhati-hati, agar tidak terjebak untuk mengukur

peranan pemerintah dari besar atau kecilnya anggaran. Hal yang perlu

dilakukan adalah bercermin kepada peristiwa-peristiwa di beberapa negara

yang terpatok pada besar nilai anggaran. Aggaran memang penting tetapi

untuk apa anggaran itu dipakai, bukan seberapa besar jumlah anggaran yang

dikeluarkan oleh pemerintah.

2. Swasta

a. Bagi pihak swasta hendaknya lebih merata dalam mengeluarankan atau

menanamkan modalnya di dunia pendidikan, tidak perlu pilih kasih agar

pendidikan di Indonesia dapat maju dan dapat merata mengenyam

pendidikan.

Pemerintah hendaknya lebih serius dalam menangani dunia pendidikan, biaya

jangan hanya untuk sekolah terkenal saja.

3. Masyarakat.

a. Hendaknya masyarakat lebih kritis dan jeli dalam mengawasi kinerja

pemerintah terutama dalam pengalokasian anggaran. Hal ini perlu

dilakukan agar anggaran pendidikan yang jumlahnya kecil tidak banyak

menguap sia-sia.

b. Masyarakat perlu mendukung program-program pemrintah agar dapat

terealisasi secara benar sesuai tujuan yang dapat mencerdaskan dan

mensejahterakan generasi penerus bangsa untuk melanjutkan pembangunan

bangsa Indonesia yang lebih baik dan maju.

Page 117: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

104

4. Peneliti selanjutnya.

Untuk penelitian selanjutnya penulis mengharapkan supaya para peneliti

dalam penelitaian lebih cermat dan teliti terutama tentang pertumbuhan

ekonomi sehingga dapat mengungkapkan realita yang ada untuk membantu

pemerintah membenahi keadaan demi kemajuan pembangunan bangsa yang

lebih baik.

Page 118: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi. 2002 Paradikma Baru Pendidikan Nasional Rekontruksi danDemokratisas Jakarta, Kompas Media Nusantara.

Arsyad, Lincolin. 1988. Ekonomi Pembangunan edisi 2 (kedua), Yogyakarta,STIE YKPN.

Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan edisi 4 (empat), Yogyakarta,STIE YKPN.

Amich, 2005. “Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi,” Kompas 3 Mei.Yogyakarta.

A Perdana, Ari,” Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan”, Jum’at 18Maret Kompas, Yogyakarta.

Aptik, 1990. Pengantar Penelitian. Jakarta: Erlangga.

Budiman, Arief. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta, PT. GramediaPustaka Utama.

Djojohadikusumo,1987. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dasar TeoriEkonomi Pertumbuhan Dan Ekonomi PembangunanYogyakarta,LP 3 ES.

Echols dan Shadily. 2000, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama.

Ismawan, Bambang, 2002.”Ekonomi Rakyat Membenahi Pendidikan Nasional”Makalah dipresentasikan Untuk Seminar Pendalaman Ekonomi Rakyat,No.1, 22 Januari 2002, Jakarta.

Irawan, Suparmoko, 1979. Ekonomi Pembangunan edisi 3 (ketiga), Yogyakarta,BPFE UGM.

Iman, Ghosali. 2001, Aplikasi Multivariata Dengan Program SPSS. BadanPenerbit Universitas Dipenonegoro, Semarang.

Jhingan, M,L. 1990, Ekonomi Pembangunan dan Perencanan, Jakarta, JarawaliPers.

Mankiw, Gregory. 1968. Teori Ekonomi Makro, Jakarta: Balai Pustaka.

Noporin, 1985. Ekonomi Moneter edisi kedua, BPFE, Yogyakarta.

Page 119: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

Pratikraya, A. 1993. Seri Kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Jakarta: Penerbit Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Santoso, Singgih. 2000. Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Jakarta:Efek Media Komputindo.

Sidney, S.1997. Statistik Non Parametrik, Gramedia. Jakarta.

Sindhunata. 2000. Menggagas Paradigma Baru Pendidikan, Yogyakarta: PenerbitKanisius.

Sudjana. 1996. Teknik Analisa Regresi Dan Korelasi. Bandung , Tarsito.

Subagyo, Pangestu dan Djarwanto. 1996. Statistik Deskritif, Yogyakarta: PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada

.Sugiono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALVABETA.

Suharsih, 2004. “Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Upaya PeningkatanKesejahteraan Manusia”. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2,Juni 2004, hal. 19.

Suharsimi, Arikunto. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikroekonomi (Edisi Kedua). Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Supriyoko, Ki. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional. Luhur Taman Siswa,Yogyakarta.

Todaro, P. Michael, 1989. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga edisi 3( ketiga jilid 1). Jakarta, Erlangga.

Todaro, P. Michael, 2004. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga edisi 8( kedelapan). Jakarta, Erlangga.

Wiryatnaya. 2005. ”Upaya Konkret Pengentasan Kemiskinan Di Indonesia DalamPersepektif Humanisme Dan Kemadanian”. Cakrawala Volume 2, No. 2,April 2005: 135-157.

World Bank. 2002. “Liberalisme Ekonomi, Ketimpangan Regional danPemberdayaan Masyarakat Miskin”. Jurnal Ekonomi Pembangunan,Vol. 8, No. 2, Juni 2004, hal. 86.

Page 120: ANALISIS PENGELUARAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN … fileSeperti orang yang tidur dalam mimpi ... Ketika satu pintu tertutup pintu lain terbuka namun terkadang kita ... Aku persembahkan

UNDP, 2003. “United Nations Development Programme dalam Laporan HumanDevelopment Report”. www.Google.Com.

http://Asal Berita. 12 Juli 2004. com. Id.