farmasi klinik kelompok

10
ISO PRENAMIA Fero fumarat 360 mg Asam folat 1,5 mg Vitamin B12 15 mcg Vitamin C 75 mg Ca-karbonat 200 mg Vitamin D 400 UI Indikasi : Suplemen vitamin dan mineral untuk anemia, misalnya anemia pada saat masa kehamilan dan laktasi.B1 Efek samping : Mual, muntah, feses menjadi hitam Dosis : Sekali sehari 1 kapsul Kemasan : Dos 25 x 4 kapsul Rp 79.000,- BECOM C Vitamin B1 Vitamin B2 Vitamin B6 Vitamin B12 Nikotinamid Ca-pantotenad Vitamin C

description

farmasi klinik

Transcript of farmasi klinik kelompok

Page 1: farmasi klinik kelompok

ISO

PRENAMIA

Fero fumarat 360 mg

Asam folat 1,5 mg

Vitamin B12 15 mcg

Vitamin C 75 mg

Ca-karbonat 200 mg

Vitamin D 400 UI

Indikasi : Suplemen vitamin dan mineral untuk anemia, misalnya anemia pada saat masa kehamilan dan laktasi.B1

Efek samping : Mual, muntah, feses menjadi hitam

Dosis : Sekali sehari 1 kapsul

Kemasan : Dos 25 x 4 kapsul Rp 79.000,-

BECOM C

Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin B6

Vitamin B12

Nikotinamid

Ca-pantotenad

Vitamin C

Indikasi : Anak dalam masa pertumbuhan, mencegah/penyembuhan kekurangan vitamin B kompleks dan vitamin C

Kemasan : Dos 10 x 10 filcocap Rp 97.500,-

Page 2: farmasi klinik kelompok

ALINAMIN-F

Tiamin tetrahidrofurfuril disulfida basa 2,5 mg

Glukosa 200 mg tiap ml injeksi

Tiap tablet :

Tiamin tetrahidrofurfuril disulfida basa 50 mg

Vitamin B2 5 mg

Indikasi : Injeksi : pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin B1, seperti beri-beri dan neuritis

Tablet : pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin B1 dan B2, seperti beri-beri dan neuritis

Dosis : Tablet : 1 tab sehari

Injeksi : 1-2 x sehari 10-20 ml injeksi secara IV dan perlahan-lahan

Kemasan : Dos 10 x 10 tab Rp 52.000,-, 5 ampul

Injeksi 10 ml Rp 38.150,-

EXTRACE

Asam askorbat 100 mg ; 200 mg/ml injeksi

Indikasi : Defisiensi vitamin C, bila pemberian secara oral dikontra-indikasikan

Kontra indikasi : Hipersensitif

Efek samping : Hot flushes, sakit kepala, lelah, insomnia, keram perut, mual, dan muntah ; sakit sementara dan bengkak pada tempat injeksi, SK dan IM ; injeksi IV menyebabkan pusing dan pingsan.

Dosis : Dewasa : 100-250 mg, 1 atau 2x sehari selama beberapa hari, ; dosis 1-2 g/hari dapat diberikan pada kasus berat ;

Anak-anak : 100-300 mg dalam dosis bagi ; dapat diberikan subkutan, intramuscular, dan intravena ;pemberian secara intramuscular lebih disukai

Kemasan : Dos 6 ampul 2 ml 100 mg/ml Rp 12.000,-, 5 ampul 5 ml 100 mg/ml Rp 20.000,-, 5 ampul 5 ml 200 mg/ml Rp 35.000,-

Page 3: farmasi klinik kelompok

KALMICETINE

Kloramfenikol 250 mg/kapsul ; 125 mg/5 ml suspense

Indikasi : Demam tifus dan paratifus. Infeksi berat yang disebabkan oleh Salmonella, H.Influenza ( terutama infeksi meningeal ), Rickettsia, Limfogranuloma-psitakosis dan bakteri gram negative yang menyebabkan meningitis bacterial.

Kontra indikasi : Hipersensitif. Gangguan fungsi hati dan ginjal. Tidak dianjurkan untuk pencegahan .

Perhatian : Penggunaan jangka panjang, gangguan fungsi ginjal, bayi premature dan bayi baru lahir. Pemeriksaan hitung darah harus dilakukan secara berkala, hamil dan menyusui.

Interaksi obat : Dikumayor, fenitoin, tolbutamin, fenobarbital.

Efek samping : Depresi sum-sum tulang, anemia plastis, gray syndrome pada bayi, kemerahan pada kulit, biduran/kaligata, gangguan saluran pencernaan, entero colitis.

Dosis : Dewasa, anak-anak dan bayi berusia lebih dari 2 minggu : 50 mg/kg BB/hari dibagi menjadi 3-4 x pemberian per hari.

Bayi premature dan bayi berusia kurang dari 2 minggu : 25 mg/kg/BB/hari dibagi menjadi 4 x pemberian per hari

Kemasan : Dos 10 x 10 kapsul dan 30 x 10 kapsul, Botol 60 ml suspense

DULCOLAX

Bisakodil 10 mg/suppositorium ; 5 mg/suppositorium anak ; 5 mg

Indikasi : Sembelit, menghilangkan rasa nyeri pada buang air besar seperti hemoroid, sebelum dan sesudah operasi, persiapan untuk barium enema, persiapan usus besar untuk protofsigmoidoskopi.

Kontra indikasi : operasi perut akut

Dosis : Dewasa : sekali sehari 1 suppositorium atau sekali sehari 2 tablet, jika perlu 4 tablet,

4 tahun ke atas ; sekali sehari 1 suppositoria anak atau sekali sehari 1 tablet, diberikan pada malam hari sebelu tidur

Page 4: farmasi klinik kelompok

Kemasan : Dos 50 suppositoria Rp 455.620,- ; 6 suppositoria Rp 61.820,- ; 6 suppositoris untuk anak Rp 52.030,-;

Dos 200 tab Rp 144.540,-; 20x4 tab Rp 67.430,-

Sefadroksil

Sefadroksil 500 mg/tablet ; 125mg/5ml sirup ; 250mg/5ml sirup forte ; 250mg ; 500mg ; 1000mg/kapsul.

Indikasi : infeksi saluran kemih, saluran nafas, infeksi lain dan jaringan lunak yang peka terhadap sefadroksil.

Kontra indikasi : hipersensitif.

Dosis : dewasa : 1 – 2gr sehari dalam sekali dosis atau dua dosis terbagi.

Anak-anak : 30mg/kg BB /hari dalam dua dosis terbagi.

Kemasan : dos 5 x 6 tablet Rp 249.000 ; botol 60ml sirup kering Rp 34.000 ; 60 ml sirup forte Rp 43.000.

Sefadroksil merupakan antibiotika golongan sefalosporin generasi pertama. Aktif terhadap cocci gram positif, tidak berdaya terhadap gonococci, H.influenzae, Bacteroides dan Pseudomonas. Pada umumnya tidak tahan terhadap laktamase. Zat ini sering digunakan per oral pada infeksi saluran kemih ringan dan sebagai obat pilihan kedua pada infeksi saluran nafas dan kulit yang tidak begitu parah dan bila terdapat alergi untuk penisilin.

Farmakokinetik

Resorpsi obat oral dari usus berlangsung praktis lengkap dan cepat. PP-nya bervariasi antara 14 – 90% ; plasma – t ½ nya terletak antara 30 – 150 menit. Distribusinya ke jaringan dalam cairan tubuh baik, tetapi penetrasi ke otak, mata, dan CCS buruk. Ekskresi kebanyakan sefalosporin melalui kemih praktis lengkap dan dalam keadaan utuh untuk lebih dari 80%, mekanismenya adalah filtrasi glomeruler dan sekresi tubuler. Seperti penisilin, proses terakhir dapat di rintangi oleh probenesid guna memperpanjang daya kerjanya.

Efek samping

Obat oral dapat menimbulkan terutama gangguan lambung usus (diare, nausea, dsb), jarang sekali reaksi alergi (rash, urticaria). Alergi silang dengan derivat penisilin dapat terjadi. Resistensi dapat timbul dengan cepat, maka antibiotika ini sebaiknya jangan digunakan sembarangan dan dicadangkan untuk inveksi berat. Kehamilan dan laktasi : dapat dengan mudah melintasi plasenta, tetapi kadarnya dalam darah janin lebih rendah dari pada dalam darah ibunya.

Page 5: farmasi klinik kelompok

Interaksi obat

Antibiotika sefalosporin – antibiotika aminoglikosida : efek samping dari masing-masing obat dapat meningkat. Akibatnya : ginjal bisa rusak. Gejala yang dilaporkan : pengeluaran air kemih berkurang, air kemih berdarah, rasa haus yang berlebihan, nafsu makan hilang, lemah, pusing, mengantuk, dan mual.

Sefalosporin – kloramfenikol (chloromycetin,mychel) : kombinasi ini dapat menekan sumsum tulang belakang secara berlebihan. Gejala yang di laporkan : sakit tenggorokan, demam, kedinginan, tukak mulut, perdarahan atau memar di seluruh tubuh, tinja hitam pekat, dan kehilangan tenaga yang tidak lazim.

Sefalosporin – probenesid (benemid,colbenemid) : efek antibiotika sefalosporin dapat meningkat. Akibatnya : resiko kerusakan ginjal meningkat. Gejala yang dilaporkan : pengeluaran air kemih berkurang, nafsu makan hilang, lemah, pusing, mengantuk, dan mual. Probenesid digunakan untuk mengobati pirai.

Metronidazol

Metronidazol 250mg/tablet ; 500mg/tablet

Indikasi : infeksi anaerob,trikomoniasis,amubiasis,profilaksis pra dan paskah bedah.

Kontra indikasi : hipersensitifitas,penderita yang pernah mengalami depresi sumsum tulang, wanita pada trimester pertama kehamilan ,pengobatan bersama-sama warfarin dan antikoagulan oral kumarin sebaiknya antikoagulan tersebut di cek dahulu dan bila perlu dosis antikoagulan tersebut di kurangi.

Perhatian : hati-hati bila diberikan pada wanita menyusui ,penderita dengan kerusakan CNS yang berat ,penderita diskrasia darah ,selama memakai obat ini dilarang minum alkohol ,agar dilakukan pemeriksaan jumlah leukosit pada penggunaan ulang atau lebih dari 7 hari.

Dosis :

Amubasis : dewasa : 3 x 750mg/hari selama 5- 20hari.

Page 6: farmasi klinik kelompok

anak-anak : 35-50mg/kg BB/ hari di bagi dalam 3 dosis pemberian selama 10 hari.

Trichomoniasis :dosis tergantung pada individu :2g dalam dosis tunggal sesudah makan atau 2 kali 1g sehari atau 3 kali 250mg sehari selama 7 hari.

Glardiasis : 3 kali(250-500) mg sehari selama 5-7 hari atau 2g sehari dalam dosis tunggal selama 3 hari; anak-anak 3 kali 5mg/kg BB sehari selama 5-7 hari.

Kuman anaerob: dewasa : 500mg 3 kali sehari.

Efek samping : gangguan GI,sakit kepala,anoreksia,diare,konstipasi,rasa logam,leukopenia.mulut kering,pusing atau sakit kepala,ras kulit dan ada kalanya leukopenia. Air kemih dapat menjadi cokelat kemerahan karena zat warna yang terbentuk .selama terapi tidak boleh minum alkohol berhubung dapat timbul efek disulfiram,yaitu intoksikasi asetaldehida dengan vasodilatasi perifer ,muka merah,jantung berdebar-debar dan nyeri kepala.

Kemasan : 250mg dus 15 x 10 tablet Rp 10.491 ; 500mg dus 15 x 10 tablet Rp 14.147.

Metronidazol memiliki spektrum anti-protozoa dan antibakterial yang luas. Berkhasiat kuat terhadap semua bentuk entamoeba ,juga terhadap protozoa pathogen anaerob lainnya separti trichomonas dan giardia.aktif juga terhadap semua cocci dan basil anaerob gram positif dan negatif.,tapi tidak aktif terhadap kuman aerob.metronidazol berkhasiat amebisid jaringan kuat dan amebisid kontak lemah ,karena resorpsinya di usus yang cepat,sehingga kadar dalam rongga usus tidak sempat mencapai kadar terapeutik tinggi.

Farmakokinetik

Resorpsinya di usus baik sekali dengan BA 80%,PP-nya hanya k.l 11% dan plasma-t1/2 -nya 8 jam. Daya penetrasinya ke jaringan dan cairan tubuh baik ,termasuk lufah,ASI,sperma,sekret vagina dan juga ke CCS. Ekskresinya epat melalui empedu (siklus enterohepatis).

Interaksi obat

Metronidazol – alkohol (bir,miras,anggur,dll) : kombinasi ini dapat menyebabkan reaksi yang sama seperti yang disebabkan oleh disulfiram. Disulfiram (antabuse) menekan keinginan pecandu alkohol untuk minum alkohol karena terjadi reaksi dengan alkohol yang menyebabkan efek samping yang merugikan. Gejala meliputi pusing, wajah merah, sakit kepala, dan sesak nafas.

Metronidazol – antikoagulan : efek koagulan dapat meningkat. Antikoagulan di gunakan untuk mengencerkan darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya : resiko perdarahan meningkat. Gejala yang dilaporkan : memar dan perdarahan di seluruh tubuh, dan tinja hitam pekat.

Page 7: farmasi klinik kelompok

Metronidazol – kloramfenikol (chloromycetin,mychel) : kombinasi ini dapat menekan sumsum tulang belakang secara berlebihan. Gejala yang dilaporkan : sakit tenggorokan, demam, kedinginan, tukak mulut, perdarahan atau memar di seluruh tubuh, tinja hitam pekat, dan kehilangan tenaga yang tidak lazim.

Metronidazol – disulfiram (antabuse) : kombinasi ini dapat menimbulkan rasa bingung dan perilaku psikotik atau perilaku yang menyimpang.

Dulcolax (OOP hal. 286) 1c. Bisakordil:Dulcolax Derivat difenilmetan ini adalah laksians kontak populer yang bekerja langsung terhadap dinding

usus besar (colon) dengan memperkuat peristaltiknya. Tinja pun menjadi lunak. Disamping penggunaannya sebagai pencahar umum, juga sering digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelumpembedahan atau pemeriksaan dengan sinar Rontgen.

Resorpsi Dalam usus halus, bisakordil diresorpsi sampai 50% dan setelah didesatilasidalam hati sebagian dikeluarkan dengan empedu dan mengalami siklus enterohepatis. Metabolitnya juga aktif. Sisanya diekskresi melalui ginjal. Bagian yang tidak diserap berkhasiat terhadap dinding usus. Defekasi terjadi setelah lebih kurang 7 jam, pada penggunaan rektal setelah lebih kurang 30 menit karena resorpsi tidak diperlukan bagi khasiat mencaharnya dan supaya jangan sampai membebankan hat, tablet diberikan sebagai tablet e.c tahan-asam yamg baru pecah dibagian bawah usus-halus. Dengan demikian resorpsi dibatasi sampai sedikit mungkin, lagi pula iritasi terhadap dinding lambung dihindari.

Efek samping jarang terjadi dan berupa kejang-kejang perut; secara rektal obat ini dapat merangsang selaput lendir rektum. Tidak boleh digunakan bersamaan dengan susu atau zat-zat yang bereaksi alkalis (antasida), karena bisa merusak lapisan enterik-coating.

Kehamilan. Obat ini dapat digunakan selama kehamilan,walaupun harus berhati-hati karena dapat menimbulkan kejang perut.

Dosis: sebelum tidur 1-2 tablet-salut dari 5mg; suppositoria 10mg (asetat) pada pagi hari. Sebagai klisma: larutan 10mg/5ml dalam polietilenglikol.