Farmakoterapi Terapan (Hiperlipidemia)

11
TUGAS MAKALAH FARMAKOTERAPI TERAPAN Dosen pengampu: Yance Anas, M. Sc., Apt Disusun oleh: Fitria Nugrahaeni 145020001 Danang Novianto W. 145020002 Siti Soviyatun 145020009 Ragilia Rahayu Permasari 145020018 PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

description

Contoh kasus hiperlipidemia

Transcript of Farmakoterapi Terapan (Hiperlipidemia)

Page 1: Farmakoterapi Terapan (Hiperlipidemia)

TUGAS MAKALAH

FARMAKOTERAPI TERAPAN

Dosen pengampu: Yance Anas, M. Sc., Apt

Disusun oleh:

Fitria Nugrahaeni 145020001

Danang Novianto W. 145020002

Siti Soviyatun 145020009

Ragilia Rahayu Permasari 145020018

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2014

Page 2: Farmakoterapi Terapan (Hiperlipidemia)

KASUS

Seorang pasien Ny. Lina (Perempuan, usia 38 tahun) mengalami hiperlipidemia dengan data

laboratorium sebagai berikut : LDL 130 mg/dL, HDL 50 mg/dL, kolesterol total 180 mg/dL dan

trigliserida 230 mg/dL, datang ke apotek membawa resep dengan kombinasi obat simvastatin

dan ezetimibe untuk mengendalikan kadar lipid darah pasien.

Pertanyaan/Tugas Mahasiswa:

1. Dalam kasus ini, apakah simvastatin dan ezetimibe merupakan obat yang tepat untuk

mengendalikan kadar lipid darah pasien? Jelaskan jawaban yang diberikan.

2. Berdasarkan data laboratorium, jika anda menyimpulkan bahwa obat yang tertulis dalam

resep kurang tepat untuk mengobati penyakit pasien, lakukanlah komunikasi dengan dokter

penulis resep dan sarankanlah obat yang tepat beserta regimen terapinya untuk pasien !

3. Jika dokter penulis resep menyetujui usulan pengobatan yang anda sarankan, siapkan dan

berikanlah obat tersebut kepada pasien disertai dengan pemberian informasi obat !

4. Jelaskanlah mekanisme kerja obat yang anda sarankan tersebut !

5. Sebutkan dan tetapkanlah sasaran terapi pada kasus ini !

6. Selain terapi dengan obat, apakah anda mempunyai usulan terapi lainnya untuk diterapkan

kepada pasien. Jika ada, lakukanlah konseling kepada pasien !

Farmakoterapi Terapan Page 2

Page 3: Farmakoterapi Terapan (Hiperlipidemia)

Jawab:

1. Katepatan riwayat pengobatan pasien.

Dalam kasus ini, pemberian simvastatin dan ezetimibe kurang tepat, karena kadar :

1.Trigliserida 230 mg/dL (termasuk kategori tinggi)

2. LDL 130 mg/dL (termasuk kategori batas tinggi)

3. HDL 50 mg/dL (termasuk kategori rendah)

4. Kolesterol total 180 mg/dL (termasuk kategori normal)

Farmakoterapi Terapan Page 3

Page 4: Farmakoterapi Terapan (Hiperlipidemia)

Hal pertama yang harus dicapai dalam kasus ini adalah menurunkan kadar trigliserida yang

tinggi dan untuk LDL yang mencapai batas tinggi diterapi menggunakan ezetimibe dan terapi

non farmakologi.

2. Berkomunikasi dengan dokter penulis resep

Apoteker : “Selamat siang dokter Taufik. Saya Sari, apoteker dari instalasi farmasi rawat

jalan, saya ingin bertanya mengenai resep pasien atas nama Ny. Lina yang

mengalami hyperlipidemia. Pasien tersebut mendapatkan terapi kombinasi obat

simvastatin dan ezetimibe. Berdasarkan data laboratorium Ny. Lina, kadar

trigliseridanya tinggi, LDLnya mendekati tinggi, HDL dan kolestrol totalnya

normal, kenapa tidak ada obat untuk menurunkan trigliseridanya ya dok?”.

Dokter : “Oh yasudah tolong ditambahkan gemfibrozil saja”.

Apoteker : “Dok maaf, menurut medscape jika gemfibrozil dikombinasi dengan simvastatin

dapat menimbulkan myopati, sebaiknya untuk menurunkan trigliseridanya diberi

gemfibrozil 600 mg 2 x sehari 30 menit sebelum makan pagi dan makan malam,

Farmakoterapi Terapan Page 4

Page 5: Farmakoterapi Terapan (Hiperlipidemia)

untuk menurunkan LDLnya lebih baik pasien diterapi dengan ezetimibe 10 mg 1 x

sehari diminum pada malam hari menjelang tidur dan terapi non farmakologi yaitu

diet rendah lemak”.

Dokter : “Oh iya bu, saya setuju..”.

Apoteker :”Baik dok…jadi obat yang diberikan pasien gemfibrozil 600mg 2x 1 dan

ezetimibe 1x10mg…Trimakasih dok”

3. Penyerahan Obat Kepada Pasien

Apoteker : “Obat atas nama Ny. Lina, silahkan”.

Ny. Lina : “Iya bu, saya sendiri”.

Apoteker : “Selamat siang Bu Lina, obat ini gemfibrozil diminum setiap jam 7 pagi dan jam

7 malam, setengah jam kemudian ibu boleh makan berat. Obat ini untuk

menurukan trigliserid dalam darah ibu. Kalau obat ini Ezetimibenya jangan lupa

diminum setiap jam 9 menjelang tidur malam harus rutin ya bu minum obatnya”.

Ny. Lina : “Bu kenapa saya minumnya harus jam 7 pagi dan jam 7 malam? Boleh selain

jam itu tidak?”

Apoteker :” Begini bu..gemfibrozil ini diminum sehari 2x, nah harusnya minumnya tiap 12

jam sekali, untuk memudahkan minum obat kami sarankan diminum jam 7 pagi

dan jam 7 malam sebelum makan berat”

Ny. Lina : “Oh..begitu ya mba… (percakapan dilanjutkan pada point 6)

4. Mekanisme Kerja Obat

Gemfibrozil adalah senyawa yang mampu mengatur lipid plasma, dengan jalan menurunkan

kadar trigliserida serum, kolesterol total, kolesterol VLDL (Very Low Density Lipoprotein ),

kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dan meningkatkan kolesterol HDL (High Density

Lipoprotein). Gemfibrozil menurunkan kolesterol VLDL dengan jalan menghambat

pembentukan dan meningkatkan pembersihan apolipoprotein B sebagai pembawa VLDL

sehingga kadar VLDL berkurang dan meningkatkan kolesterol HDL dengan jalan

meningkatkan subtraksi HDL2 dan HDL3 serta apolipoprotein AI dan AII.

Kadar kolesterol HDL yang rendah dan kolesterol LDL yang tinggi merupakan faktor yang

mendukung timbulnya penyakit jantung, dan Helsinki Heart Study menunjukkan terapi

Farmakoterapi Terapan Page 5

Page 6: Farmakoterapi Terapan (Hiperlipidemia)

dengan gemfibrozil menurunkan secara nyata kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan

trigliserida total serta meningkatkan kolesterol HDL.

Ezetimebe dapat menurunkan total kolesterol dan LDL, juga meningkatkan HDL dengan cara

menghambat absorbsi kolesterol pada saluran cerna.

5. Sasaran terapi dalam kasus ini adalah :

a. Menurunkan kadar trigliserida < 150 mg/dL

b. Menurunkan kadar LDL < 100 mg/dL

c. Meningkatkan kadar HDL ≥ 60 mg/dL

6. Apoteker selesai meracik obat dan menyerahkannya kepada pasien, kemudian apoteker

memberikan konseling

Apoteker : (lanjutan percakapan point 3)

Ny. Lina : “Iya bu, kira-kira makanan yang semestinya saya hindari itu apa saja ya?”

Apoteker : “ Makanan – makanan yang seharusnya ibu hindari yaitu makanan yang

mengandung lemak, seperti: gorengan yang menggunakan minyak lebih dari 2x

penggorengan, makanan bersantan, jeroan, seafood, telur puyuh. Sebaiknya ibu

juga mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi seperi: beras merah, buah-

buahan seperti apel, pisang, alpukat, stroberi, pir dan jeruk. Ibu juga disarankan

makan sayur-sayuran seperti daun selada, mentimun kecil, kembang kol, brokoli,

akar ubi jalar, pare. Ibu juga boleh mengonsumsi minyak ikan yang kaya omega 3

seperti omepros, alaska atau bisa juga ibu mengonsumsi ikan kaya omega seperti

salmon, tuna, mujaher, teri, kakap dimasaknya dengan cara dikukus jangan

digoreng. Tidak kalah pentingnya Ibu jangan lupa olah raga seperti melakukan

senam bugar (aerobik) secara rutin minimal 3x seminggu (Utomo, G.A., et al.,

2012)”.

Ny. Lina : “oh begitu..selain senam olahraga apalagi ya yang bisa saya lakukan Bu? Dan

obat ini harus dikonsumsi berapa lama?”

Apoteker : “ Sebaiknya ibu minum obat ini selama 10 hari, setelah itu ibu cek kembali kadar

LDL dan trigliserid. Jika kadar tersebut masih di atas normal, sebaiknya ibu

melanjutkan konsumsi obat tersebut 10 hari ke depan, tetapi jika kadarnya mulai

normal sebaiknya ibu konsultasikan keadaan ibu kepada dokter.

Farmakoterapi Terapan Page 6

Page 7: Farmakoterapi Terapan (Hiperlipidemia)

Olahraga selain senam Ibu bisa melakukan jalan kaki paling sedikit tiga kali

seminggu (tidak pada hari-hari yang berurutan). Lebih baik lagi bila kita berlatih 4

– 5 kali per minggu. Intensitas latihan juga harus cukup. Yang dimaksud intensitas

di sini adalah kecepatan kita harus berlatih jalan kaki agar mencapai zona latihan,

yakni ketika denyut nadi kita mencapai 60 – 80% denyut nadi maksimum (220

dikurangi umur dalam tahun). Rata-rata, kecepatan yang diperlukan ketika jalan

kaki 6 km per jam lebih sedikit (Hasibuan, 2010).”

Ny. Lina : “Oh begitu…terus manfaat kolesterol di tubuh kita itu sebetulnya buruk semua

atau ada yang baik?”

Apoteker : “Begini bu…kolesterol dalam darah yang langsung berasal dari makanan hanya

seperempatnya diserap di usus, sedangkan sisanya merupakan hasil produksi sel-

sel hati, nah kolesterol itu sebenarnya memberi manfaat bagi tubuh dan fungsi

organ tubuh lainnya seperti membentuk hormon seks yang sangat penting bagi

perkembangan dan fungsi organ seksual, membantu pertumbuhan jaringan otak

dan saraf, membuat vitamin B yang sangat bermanfaat untuk menyerap kalsium

tubuh sehingga kesehatan tulang dapat terjaga.“

Ny. Lina : “Wah…ternyata manfaat kolesterol dalam tubuh itu baik sekali jika kadarnya

tidak melebihi batas ya Bu…Trimakasih ya bu atas informasinya..senang sekali

bisa bertemu apotekernya langsung di apotek ini.”

Apoteker :“Iya,sama-sama bu. Semoga lekas sembuh.”

Farmakoterapi Terapan Page 7

Page 8: Farmakoterapi Terapan (Hiperlipidemia)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, CPHCS Care Guide: Hyperlipidemia, www.ncchc.org/resources/clinicalguides/cholesterol

Di Piro, J, et al. 2008. Pharmacotherapy a Patophysiologic Approach Seventh Edition. The McGraw-Hill Company

Utomo, G.T., Junaidi, S., Rahayu, S., 2012, Latihan Senam Aerobik untuk Menurunkan Berat Badan, Lemak, dan Kolesterol, Universitas Negeri Semarang

Hasibuan, R., 2010, Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif, Universitas Negeri Medan

Farmakoterapi Terapan Page 8