Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii

20
MATERI KULIAH FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan Surya Amal Program Studi Farmasi FIK Universitas Darussalam Gontor - Indonesia BAGIAN II : INTERAKSI OBAT

Transcript of Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii

Page 1: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

MATERI KULIAH FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI

Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan

Surya AmalProgram Studi Farmasi FIK Universitas Darussalam Gontor - Indonesia

BAGIAN II : INTERAKSI OBAT

Page 2: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

INTERAKSI OBAT

Intreraksi obat mempengaruhi pengobatan

Dapat dengan :Obat-obat lainZat-zat kimiaMakanan

MENGUNTUNGKAN ATAU MERUGIKAN

Page 3: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

INTERAKSI OBATLanjutan : Interaksi obat dapat menguntungkan, contoh :

1. Penisilin + Probenisid Meningkatkan kadar penisilin dalam darah.

2. Kombinasi obat-obat antihipertensi efek ↑, ES <

3. Kombinasi obat-obat antikanker efek ↑, ES <

4. Kombinasi anti TBC resistensi ↓5. Antagonisme obat dan antidot.

Yang merugikan, contoh :6. Efek samping ↑7. Kekuatan <8. Terjadi resistensi cepat

Page 4: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

MEKANISME INTERAKSI OBAT

1. Interaksi farmaseutik/incompatibilitas2. Interaksi farmakokinetik3. Interaksi farmakodinamik

Page 5: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

1. Interaksi farmaseutik/inkompatibilitas

1.Obat tidak tercampurkan (di luar tubuh) Inaktivasi obat

2.Interaksi antar obat suntik antar obat suntik dan infus

3.Sebaiknya obat-obat suntik tidak dicampur kecuali jelas dapat tercampur

Page 6: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

1. Interaksi farmaseutik/inkompatibilitasContoh ….

1. Interaksi FisikSifat-sifat fisik obat berubah, misalnya obat menjadi basah : contoh, Bahan obat higroskopis; Natrii Bromidum, Kalii Bromidum.Terjadi absorpsi obat berkhasiat oleh obat lain, contoh Norit akan mengabsorpsi obat lain bila diberikan bersamaan mis. dengan Papaverin, Atropin

Page 7: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

1. Interaksi farmaseutik/inkompatibilitasContoh ….

2. Interaksi Kimiawi Terbentuk zat yang toksik, contoh : Acetosal

dengan Chinchonin menjadi Cinchonotoxin. Terbentuk garam kompleks yang tidak larut dalam

cairan saluran cerna. Contoh : Tetrasiklin Calcii phosphas : garam kompleks yang terbentuk tidak diabsorpsi dari usus.

Terbentuk endapan, Contoh : Argenti nitras dengan Solusio NaCl fisiologik, ada

endapan Argenti Chlorida; tidak dapat dipakai sebagai obat tetes mata.

Obat suntik tetracyclin dengan Phenobarbital : larutan suntik menjadi keruh, sehingga berbahaya kalau disuntikkan secara intravena.

Page 8: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

1. Interaksi farmaseutik/inkompatibilitasContoh ….

3. Interaksi Farmaseutik, alasan-alasan farmaseutik obat tidak diberikan dalam bentuk sediaan tertentu. Contoh :Phenobarbital dalam solutio :

Phenobarbital tidak larut dalam air, harus diganti dengan Phenobarbital Natrium.

Natrii salicylas dalam obat minum : larutan berubah warna kalau ada sedikit (traces) unsur Fe.

Page 9: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

2. Interaksi farmakokinetik

Terjadi bila satu obat mempengaruhi absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat lain dapat toksisitas ↑, efek obat ↓A. Interaksi dalam absorpsi di saluran cerna :

a) Perubahan pH cairan saluran cerna dapat ↑/↓ absorpsi obat sesuai pH.

b) Perubahan waktu pengosongan lambung/waktu transit (motilitas saluran cerna) absorpsi di usus halus > cepat dari lambung.Obat-obat yang memperpendek waktu

transit absorpsi obat ↓Obat-obat yang memperpanjang waktu

transit bioavailabilitas ↑

Page 10: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

2. Interaksi farmakokinetikLanjutan :

c) Kompetisi untuk mekanisme absorpsi aktif.

d) Obat dengan makanan dapat menghambat absorpsi dan mempengaruhi aktivitas. (Lihat beberapa contoh, pada slide 18-20)

e) Perubahan flora usus dapat mempengaruhi produksi vitamin K, sulfasalasin, metabolisme levodopa dan kontrasepsi.

f) Efek toksik pada saluran cerna dapat me > absorpsi beberapa obat.

g) Mekanisme tak diketahui : satu obat me < absorpsi obat lain mekanisme ??

Page 11: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

2. Interaksi farmakokinetikLanjutan :

B. Interaksi dalam distribusi

Interaksi dalam ikatan protein plasma satu obat dapat digeser dari ikatan oleh obat lain sehingga efeknya akan ↑

Interaksi dalam ikatan jaringan terjadi persaingan satu obat dengan obat lain.

Page 12: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

2. Interaksi farmakokinetikLanjutan :C. Interaksi dalam metabolisme

Metabolisme obat dapat dipercepat, obat-obat larut lemak induksi sintesis enzim mikrosom hati. Contoh : paracetamol ↑ bila diberi bersama fenobarbital.

Metabolisme obat dihambat.Dapat efek ↑ atau efek toksik ↑. Obat-obat yang dapat menghambat metabolisme obat antara lain : kloramfenikol, simetidin, fenilbutason.

Page 13: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

2. Interaksi farmakokinetikLanjutan :D. Interaksi dalam ekskresi

Ekskresi via empedu dan enterohepatik terjadi kompetisi antara obat dan metabolit obat.

Sekresi tubuli ginjal, terjadi kompetisi obat dan metabolit obat untuk transpor aktif.Perubahan pH UrinPerubahan pH perubahan bersihan ginjal perubahan jumlah reabsorpsi pasif.

Page 14: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

3. Interaksi farmakodinamik

Interaksi antara obat pada sistem reseptor, tempat kerja dan sistem fisiologik yang sama, sehingga terjadi efek yang aditif, sinergis atau antagonistik.

Interaksi pada reseptor Interaksi pada reseptor yang sama dapat antagonisme antara agonis dan antagonis/bloker.

Interaksi fisiologikInteraksi pada sistem fisiologik yang sama dapat me ↑ atau me ↓ respons.

Page 15: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

3. Interaksi farmakodinamik

Perubahan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit dapat mengubah efek obat terutama obat-obat yang bekerja pada ginjal, jantung.

Gangguan mekanisme ambilan amin di ujung syaraf adrenergik. Beberapa obat antihipertensi dapat dihambat oleh simpatomimetik amin.

Interaksi dengan penambahan monoamin oxidase, penghambat MAO dengan tiramin (dalam keju, bir) dapat krisis hipertensi.

Lanjutan :

Page 16: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

4. Interaksi lain

Interaksi antar antimikrobaAmpisilin dan kloramfenikol antagonismeKetokonazol + amterisin B antagonisme

Lain-lainAspirin dapat me< efek diuretik dari spironolakton.Klonidin + sotasol dapat ↑ tekanan darah

Page 17: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

5. Beberapa Contoh Interaksi Obat - MakananAcetaminophenJangan dikonsumsi bersama karbohidrat (biskuit, selei), karena akan membentuk ikatan kompleks yang memperlambat kecepatan awal absorpsi Acetaminophen. Tetapi jumlah total obat yang dibsorpsi mungkin tidak berubah

WarfarinEfek warfarin dilawan (antagonis) oleh makanan yang mengandung vitamin K, seperti sayur/daun hijau, hati, teh hijau, tomat dan kopi.

ThyroidJangan dikonsumsi bersamaan dengan kubis, wortel, kecambah, bloemkool, sayur hijau, buah per, lobak cina, karena bahan-bahan ini menghambat aktivitas thyroid karena mengandung thiooxazolidone.

Page 18: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

5. Beberapa Contoh Interaksi Obat - MakananLanjutan

: Glikosida Jantung (Digoxin, Digitoxin)Jangan diminum dengan susu dan makanan yang terbuat dari susu; juga jangan dengan makanan yang mengandung unsur Calcium yang besar, karena bahan-bahan ini dapat mengurangi efek digoxin dan mengakibatkan aritmia jantung.

PenicillinPreparat Penicillin jangan diminum dengan air jeruk atau sari buah yang asam, karena minuman ini akan menyebabkan dekomposisi dari preparat Penicillin.

BisacodylJangan dikonsumsi bersamaan dengan susu atau makanan yang bersifat basa, karena peningkatan pH dapat menyebabkan disintegrasi salut/lapisan enterik (enteric coat) dari tablet Bisacodyl.

Page 19: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

5. Beberapa Contoh Interaksi Obat - MakananLanjutan

: Tetracyclin preparat oral (kecuali Doxicycline)Jangan diminum bersama susu dan bahan yang terbuat dari susu, juga jangan dengan makanan yang mengandung zat besi (Fe), Ion-ion mineral (Ca, Fe, Mg) yang terdapat dalam makanan akan mengikat Tetracyclin dengan membentuk ikatan kompleks (chelate), yang sulit diabsorpsi dari saluran cerna.

Diphenylthydantoin (Phenytoin)Jangan dikonsumsi bersama dengan makanan yang mengandung monosodium-L-glutamat (MSG), karena Phenytoin meningkatkan absorpsi dari MSG yang dapat mengakibatkan efek toksik; manifestasinya berupa perasaan lemah menyeluruh, kaku pada leher dan punggung serta palpitasi.

Lihat contoh-contoh yang lain ……

Page 20: Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii

S E K I A N