Farmakologi Laktasi (Print)
description
Transcript of Farmakologi Laktasi (Print)
![Page 1: Farmakologi Laktasi (Print)](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013116/56d6bfd91a28ab301697ee88/html5/thumbnails/1.jpg)
10/01/2016
1
Pertimbangan Pemberian Obat pada Ibu Menyusui
Jurusan Kedokteran Gigi – Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Soedirman
Dental Pharmacy TA. 2015/2016
Ali Taqwim
• Laktasi ialah proses pengeluaran air
susu yang merupakan suatu interaksi
yang sangat kompleks antara
rangsangan mekanik, saraf dan
bermacam-macam hormon.
• Menyusui adalah proses alamiah
pemberian susu kepada bayi atau anak
kecil dengan air susu ibu (ASI) dari
payudara ibu. Bayi menggunakan
refleks menghisap untuk mendapatkan
dan menelan air susu.
Fisiologi Laktasi & Menyusui
1. Jaringan Glandular Jaringan yang memproduksi ASI dan mengalirkannya ke puting
2. Jaringan Penghubung (otot) Terdapat ligamen yang menyokong payudara secara mekanis
3. Jaringan Lemak Jaringan yang memberikan perlindungan dari guncangan/ trauma
4. Syaraf Berfungsi dalam memberikan sensitivitas pada payudara untuk mengirimkan sinyal ke otak agar megnalirkan hormon proklatin dan oksitosin ke aliran darah
5. Darah Memberikan nutrisi ke ibu untuk memproduksi ASI
Hormon Perkembangan dan Pematangan
Fungsi Payudara
• Estrogen Hormon estrogen diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta.
Hormon ini bertanggung jawab dalam perkembangan jaringan payudara
dan jaringan penghubungnya.
• Prolaktin Hormon prolaktin diproduksi di plasenta dan kelenjar pituitary depan di
otak. Isapan bayi saat menyusu menyebabkan sinyal-sinyal dikirim ke
kelenjar hipotalamus untuk menghasilkan hormon prolaktin yang
kemudian beredar di dalam darah. Hormon prolaktin berperan dalam
produksi ASI. Kadar prolaktin sangat tinggi pada malam hari ( jam 2-4
dini hari). Hormon ini berperan juga dalam menekan ovulasi.
Hormon Perkembangan dan Pematangan
Fungsi Payudara
• Progesteron Hormon progesteron diproduksi di ovarium dan plasenta. Hormon ini
berperan dalam menghambat efek prolaktin selama kehamilan. Ketika
seorang ibu melahirkan, plasenta terlepas dari rahimnya sehingga
menyebabkan kadar progesteron turun. Hal ini menyebabkan kadar
hormon prolaktin meningkat.
• Oksitosin Hormon prolaktin diproduksi di hipotalamus dan disimpan di kelenjar
pituitary belakang di otak. Saat bayi menghisap, rangsangan tersebut
dikirim ke otak sehingga hormon oksitosin dikeluarkan dan mengalir ke
dalam darah, kemudian masuk ke payudara menyebabkan otot-otot di
sekitar alveoli berkontraksi dan membuat ASI mengalir di saluran ASI.
![Page 2: Farmakologi Laktasi (Print)](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013116/56d6bfd91a28ab301697ee88/html5/thumbnails/2.jpg)
10/01/2016
2
Faktor Kekebalan dalam Air Susu Ibu
Faktor kekebalan non spesifik
• Faktor pertumbuhan
laktobasilus bifidus
Laktobasilus bifidus ini akan
menghambat pertumbuhan E.
coli patogen dan
enterobacteriaceae yang sering
menyebabkan diare pada bayi.
• Laktoferin
Menghambat pertumbuhan
Candida albicans
• Lisozim
Bersama igA memecahkan
dinding sel bakteri dan kuman
gram positif
Faktor kekebalan spesifik
• Sistem komplemen
Pembunuhan bakteri gram negatif
oleh sel-sel fagosit yang dibawa
oleh makrofag dan diaktifkan oleh
kompleks antigen dan antibodi.
• Khasiat seluler
Kolostrum ibu mengandung sel
makrofag (90%), limfosit (1-15%)
dan leukosit polimorfonuklear.
• Immunoglobulin
Anti adesif (mencegah melekatnya
kuman pada sel epitel), aktivasi
sistem komplemen, bakteriostatik.
Kebaikan ASI dan Menyusui
Disamping za-zat yang terkandung
di dalamnya, keuntungan ASI :
• Steril, aman dari pencemaran
kuman
• Selalu tersedia dengan suhu
optimal
• Produksi disesuaikan dengan
kebutuhan bayi
• Mengandung antibodi
• Bahaya alergi tidak ada dll.
Kebaikan ASI dan Menyusui
Selain itu, keuntungan menyusui adalah :
• Tejalin hubungan yang erat antara ibu dan bayi
• Pada saat proses menyusui, uterus
berkontraksi sehingga pengembalian uterus ke
keadaan fisiologis lebih cepat
• Pendarahan setelah melahirkan tipe lambat
berkurang
• Mengurangi risiko penyakit kanker payudara,
osteoporosis dan diabetes melitus dll.
• Kesuburan ibu akan berkurang beberapa bulan
(membantu program KB) dll.
• Mitos : Seorang ibu yang sedang sakit dan mengkonsumsi obat-
obatan untuk kesembuhannya harus berhenti menyusui samapi ia
tidak lagi mengonsumsi oat-obatan.
• Fakta : Hal ini hampir selalu tidak benar. Air susu ibu dan menyusui
sangat dierlukan bagi bayi dan ibu sendiri. Bahkan apabila obat-
obatan ibu masuk ke dalam air sususnya dan ditelan bayi. ASI
tersebut masih jauh lebih aman dibandingkan dengan susu formula.
Menyusui di Bawah Pengaruh
Obat-Obatan
Ibu menyusui dan sakit? Apa yang harus dilakukan?
Maternal drug dose
Drugs concentration in mother’s blood
Drugs concentration in mother’s milk
Drugs concentration in the infant ‘s digestive tract
Drugs concentration in the infant ‘s blood
Effect in infant
Tahap Paparan Obat pada Bayi
![Page 3: Farmakologi Laktasi (Print)](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013116/56d6bfd91a28ab301697ee88/html5/thumbnails/3.jpg)
10/01/2016
3
Jumlah Obat dalam ASI
• Sifat-Sifat Obat
– Kinetika pada obat
– Ionisasi
– Ikatan plasma protein
– Tingkat lipofilisitas
– Berat molekul
• Mekanisme difusi pasif dan carrier-mediated transport
Rasio kadar obat
ASI-Plasma
Perpindahan Obat melalui ASI
Obat dikeluarkan ke dalam ASI dipengaruhi oleh
beberapa faktor:
1. Farmakokinetika ibu
Terdapat hubungan antara dosis ibu dengan kadar
obat dalam ASI. Rute parenteral menghasilkan
kadar plasma yg lebih tinggi daripada oral.
Kemampuan ekskresi juga berpengaruh terhadap
kadar obat dalam ASI.
2. Sifat fisiologis ASI
pH ASI(6,9) lebih rendah drpd pH plasma (7,4), ikatan
protein lebih rendah dan kadar lemak lebih tinggi.
Sifat fisikokimia obat
- pKa
Fraksi obat terionisasi pd pH fisiologis ditunjukkan
dengan nilai pKa.
• Obat yg bersifat asam akan terionisasi pd pH yg lebih tinggi, sehingga sebagian besar tetap berada dalam plasma ibu.
Cth: asam lemah penisilin, aspirin, sulfonamid, diuretika, barbiturat. • Obat bersifat basa akan terionisasi dalam pH lebih asam, sehingga banyak
berada dalam ASI. Cth: eritromisin, antagonis reseptor H2, dan isoniazid.
• Ikatan Protein
Jumlah protein ASI lebih sedikit, sehingga obat yang berikatan dengan protein akan tetap pada plasma.
Cth: warfarin, ikatan protein 95% pada plasma ibu dan sedikit sekali pd ASI.
• Lifofilisitas
Jumlah & laju perpindahan obat melalui ASI akan meningkat pada obat yang bersifat lipofil karena kandungan lemak ASI tinggi.
• Respon terhadap obat – variasi biologi
– Usia, Gender, Kehamilan, Etnik, Genetik, Penyakit,
polimorfisme, dan interaksi obat
• Pemberian obat HARUS efikasius, manfaat dan aman
• Obat yang dikonsumsi ibu dapat dikeluarkan melalui ASI,
karena obat terencerkan pada tubuh ibu serta jumlah ASI
yang terminum sedikit maka obat jarang memberikan efek
samping pada bayi. Namun, terdapat beberapa obat yang
harus dihindari saat menyusui.
• Oleh sebab itu, penggunaan obat pada ibu menyusui PERLU
pertimbangan dan pengawasan
Pertimbangan Pemberian Obat pada Ibu Menyusui
Pertimbangan Risiko dan Manfaat
About the infant:
• How old is the infant?
• Was the infant born prematurely?
• Is the infant healthy?
• Is the infant fully breast-fed?
About the mother:
• How necessary is this drug for the mother?
• For how long will the mother use the drug?
• How important is breastfeeding to her?
About the drug:
• Are there any alternative drugs that would be safer for the infant?
• How large is the drug dose that the infant will ingest via mother’s milk (if possible compared to a therapeutic dose for infants)?
• Have any side effects in breast-fed infants been previously reported?
![Page 4: Farmakologi Laktasi (Print)](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013116/56d6bfd91a28ab301697ee88/html5/thumbnails/4.jpg)
10/01/2016
4
Pertimbangan Selama Masa Menyusui
1. Pemilihan obat
a. Hindari obat yang tidak perlu. Pertimbangkan apakah obat
dapat diberikan secara langsung dan aman pada bayi
b. Obat yang diberi ijin untuk digunakan pada bayi umumnya
tidak membahayakan
c. Pilih obat yang sedikit melalui ASI dengan memprediksikan
ratio manfaat dan risiko paling rendah
d. Hindari formulasi obat yang long acting mis : sustained
release
e. Pertimbangkan rute pemberian obat yang dapat menurunkan
ekskresi obat ke dalam ASI
f. Jika memungkinkan hindari penggunaan jangka lama
g. Sebaiknya dihindari obat baru, yang hanya memiliki sedikit
data
2. Waktu menyusui a. Hindari menyusui selama konsentrasi obat mencapai puncak
b. Jika memungkinkan rencanakan menyusui sebelum pemberian dosis obat berikutnya (jeda 3-4 jam).
c. Memerah ASI dapat menjadi salah satu solusi selama menghentikan sementara menyusui selama masa pengobatan (jika sangat diperlukan), sehingga ASI tetap diproduksi.
3. Pertimbangan lain a. Amati tanda-tanda yang tidak biasa pada bayi. Bayi harus
dipantau secara cermat terhadap efek samping.
b. Jangan lanjutkan menyusui selama terapi obat jika ada resiko terhadap bayi
c. Hentikan sementara menyusui jika :
• Obat diketahui memiliki efek yang membahayakan bayi yang masih menyusu
• Obat sangat poten
• Ibu mengalami gangguan fungsi ginjal atau tertimbun penyakit hati yang berat
Penggunaan Obat Pada Masa Menyusui
• Same drug dose as in pregnancy FDA classification
• Amount of drug excerted in breast milk is 2- 4% of maternal dose.
• Take drug just after breastfeeding and avoid nursing for 3-4 hours.
FDA classification system based on potential for causing birth defects:
• A = Controlled Studies in women fail to demonstrate a risk to the fetus in the first trimester and the possibility of fetal harm appears remote
• B = Animal studies show no risk, or if risk shown in animals, controlled trials in women showed no risk
• C = Studies in animals with adverse effects and no human studies,
OR no animal or human studies, but benefits of use may outweigh potential harms
• D = There is evidence of human fetal risk, but benefits may outweigh risks
• X = Contraindicated
Klasifikasi Penggunaan Obat Ibu Menyusui
Compatible untuk ibu menyusui
Compatible tetapi PERLU pemantauan efek samping pada bayi
Obat sebaiknya dihindari
Obat sebaiknya dihindari karena menghambat laktasi
Obat HARUS dihindari
![Page 5: Farmakologi Laktasi (Print)](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013116/56d6bfd91a28ab301697ee88/html5/thumbnails/5.jpg)
10/01/2016
5
Analgetik
Peresepan analgesik pada ibu menyusui banyak ditemukan
Keterbatasan penelitian tentang efek analgetik pada ibu menyusui
Paracetamol masih dianggap paling aman untuk ibu menyusui
Penggunaan NSAIDs dalam jangka pendek compatible
Ibuprofen untuk jangka panjang karena metabolitnya tidak aktif
Aspirin (asam salisilat)
Dwiprahasto, 2013
Antibiotik Obat terhadap Produksi ASI
Beberapa obat meningkatkan/menghambat produksi ASI karena berpengaruh pada prolaktin yang mengontrol produksi ASI.
• Meningkatkan : Antagonis dopamin -metokloperamid, cimetidin, reserpin, metyldopa
• Menghambat : estrogen, tiazid, levodopa, siproheptadine, bromokriptin, nikotin, pyridoksin, Ergotamine, Ergometrine
• Menghambat refleks penghisapan bayi : fenobarbital
Obat Kontraindikasi pada Ibu Menyusui
• Anti neoplasma – Siklofosfamid neutropenia dan leukopenia
• Anti kejang (fenobarbital, etosuksimid, primidon) – Efek : sedasi dan withdrawl syndrome
• Etanol – Efek : pseudo cushing syndrome,
penurunan intake ASI, pola tidur bayi,
perkembangan neurologi lambat
Obat Kontraindikasi pada Ibu Menyusui
• alkaloid ergot
– Ergotisme : vomitus, diare, kejang sesaat
– Menurunkan prolaktin menghambat laktasi
• amiodaron (yodium)
– 50% kadar obat masuk ke ASI
– Mengandung iodium yang mempengaruhi glandula tiroid bayi
![Page 6: Farmakologi Laktasi (Print)](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013116/56d6bfd91a28ab301697ee88/html5/thumbnails/6.jpg)
10/01/2016
6
Daftar beberapa obat
yang harus dihindari pada saat menyusui* (untuk dosis dan jangka waktu tertentu)
Obat Efek yang mungkin terjadi pada bayi
Amiodaron hidroklorida Aspirin Barbiturat Benzodiazepine Karbamazol Kontrasepsi oral kombinasi Obat sitotoksik Efedrin hidroklorida Tetrasiklin
Kandungan iodine dapat menyebabkan hipotirodisme pada neonatus Resiko sindrom Reye Mengantuk Letargia Hipotirodisme Dapat membatasi jumlah ASI dengan berkurangnya kandungan nitrogen dan protein Supresi imun dan neutropenia Iritabilitas Resiko pewarnaan gigi
Selamat Belajar