FARMAKOKINETIKA OBAT

12
FARMAKOKINETIKA OBAT – OBAT ADRENERGIC 1. Epineprin Dosis , Cara Pemberian dan Lama Pemberian © Injeksi parenteral, Dewasa : 0.3-0.5 mg SC atau IM; dapat diulang bila perlu tiap 10-15 menit untuk anafilaksis, atau tiap 20 menit hingga 4 jam untuk asthma. Dosis tunggal maksimal 1 mg. Pada kasus syok yang berat, harus digunakan rute IV. Dosis 0.1- 0.25 mg IV (diencerkan 1:10.000) pelan-pelan dalam waktu 5-10 menit, bila perlu dapat diulang tiap 5-15 menit, dan diikuti pemberian infus IV 1-4 mcg/menit. Anak-anak dan bayi : 0.01 mg/kg atau 0.3 mg/m2 SC; bila perlu dapat diulang setelah 20 menit hingga 4-jam (dosis tunggal maksimal: 0.5 mg). Atau, 0.1 mg IV pelan-pelan dalam waktu 5-10 menit (diencerkan 1:100.000) diikuti 0.1-1.5 mcg/kg/menit infus IV. Mekanisme Aksi Menstimulasi reseptor alfa-, beta1-, dan beta2- adrenergik yang berefek relaksasi otot polos bronki, stimulasi jantung, dan dilatasi vaskulatur otot skelet; dosis kecil berefek vasodilatasi melalui reseptor beta2-vaskuler; dosis besar menyebabkan konstriksi otot polos vaskuler dan skelet. Indikasi © Pengobatan anafilaksis berupa bronkospasme akut atau eksaserbasi asthma yang berat. Efek Samping

description

obat adrenergik

Transcript of FARMAKOKINETIKA OBAT

Page 1: FARMAKOKINETIKA OBAT

FARMAKOKINETIKA OBAT – OBAT ADRENERGIC

1.      Epineprin

Dosis , Cara Pemberian dan Lama Pemberian

©      Injeksi parenteral, Dewasa : 0.3-0.5 mg SC atau IM; dapat diulang bila perlu tiap 10-15 menit

untuk anafilaksis, atau tiap 20 menit hingga 4 jam untuk asthma. Dosis tunggal maksimal 1 mg.

Pada kasus syok yang berat, harus digunakan rute IV. Dosis 0.1-0.25 mg IV (diencerkan

1:10.000) pelan-pelan dalam waktu 5-10 menit, bila perlu dapat diulang tiap 5-15 menit, dan

diikuti pemberian infus IV 1-4 mcg/menit. Anak-anak dan bayi : 0.01 mg/kg atau 0.3 mg/m2 SC;

bila perlu dapat diulang setelah 20 menit hingga 4-jam (dosis tunggal maksimal: 0.5 mg). Atau,

0.1 mg IV pelan-pelan dalam waktu 5-10 menit (diencerkan 1:100.000) diikuti 0.1-1.5

mcg/kg/menit infus IV.

Mekanisme Aksi

          Menstimulasi reseptor alfa-, beta1-, dan beta2-adrenergik yang berefek relaksasi otot polos

bronki, stimulasi jantung, dan dilatasi vaskulatur otot skelet; dosis kecil berefek vasodilatasi

melalui reseptor beta2-vaskuler; dosis besar menyebabkan konstriksi otot polos vaskuler dan

skelet.

Indikasi

©      Pengobatan anafilaksis berupa bronkospasme akut atau eksaserbasi asthma yang berat.

Efek Samping

          Kardiovaskuler : Angina, aritmia jantung, nyeri dada, flushing, hipertensi, peningkatan

kebutuhan oksigen, pallor, palpitasi, kematian mendadak, takikardi (parenteral), vasokonstriksi,

ektopi ventrikuler.

Kontraindikasi

          Meskipun diindikasikan untuk open-angled glaucoma, epinefrin kontraindikasi mutlak

pada closed-angle glaucoma karena dapat memperparah kondisi ini. Hindari ekstravasasi

epinefrin, karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan da/atau gangren atau reksi injeksi

setempat di sekitar suntikan. Epinefrin jangan disuntikkan ke dalam jari tangan, ibu jari, hidung,

dan genitalia, dapat menyebabkan nekrosis jaringan karena terjadi vasokonstriksi pembuluh

kapiler. Epinefrin, terutama bila diberikan IV, kontraindikasi mutlak pada syok selain syok

Page 2: FARMAKOKINETIKA OBAT

anafilaksi. Gangguan kardiovaskuler yang kontraindikasi epinefrin misalnya syok hemoragi,

insufisiensi pembuluh koroner jantung, penyakit arteri koroner (mis., angina, infark miokard

akut) dilatasi jantung dan aritmia jantung (takikardi). Efek epinefrin pada kardiovaskuler (mis.,

peningkatan kebutuhan oksigen miokard, kronotropik, potensial proaritmia, dan vasoaktivitas)

dapat memperparah kondisi ini.

Peringatan

          Epinefrin dikontraindikasikan pada penyakit serebrovaskuler seperti arteriosklerosis

serebral atau 'organic brain syndrome' karena efek simpatomimetik (diduga alfa) pada sistem

serebrovaskuler dan potensial perdarahan otak pada penggunaan IV. Hati-hati penggunaan

epinefrin pada pasien hipertensi karena risiko menambah berat penyakit. 'Hati-hati penggunaan

epinefrin pada pasien DM, obat ini dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cara

meningkatkan glikogenolisis di hepar, mengurangi ambilan glukosa oleh jaringan dan

menghambat pelepasan insulin dari pankreas.

2.      Amfetamin

Indikasi

©      untuk narkolepsi, gangguan penurunan perhatian

Efek samping

©      Euforia dan kesiagaan

©      Tidak dapat tidur, gelisah

©      Tremor

©      Iritabilitas dan beberapa masalah kardiovaskuler (Tachicardia, palpitasi, aritmia, dll)

4.     Dopamin

Nama Dagang

- Dopac

-Dopamin Giulini

- Dopamin HCl

- Dopamin Hydrochloride Injection

- Dopamine

- Indop

- Cetadop

Page 3: FARMAKOKINETIKA OBAT

Indikasi

          Syok kardiogenik pada infark miokard atau bedah jantung.

Dosis , Cara Pemberian dan Lama Pemberian

          Infus I.V : (pemberiannya memerlukan pompa infus) :

          Bayi : 1-20 mcg/kg/menit, infus kontinyu , titrasi sampai respon yang diharapkan.

          Anak-anak : 1-20 mcg/kg/menit, maksimum 50 mcg/kg/menit, titrasi sampai respon yang

diharapkan.

          Dewasa : 1-5 mcg/kg/menit sampai 20 mcg/kg/menit, titrasi sampai respon yang

diharapkan. Infus boleh ditingkatkan 4 mcg/kg/menit pada interval 10-30 menit sampai respon

optimal tercapai.

          Jika dosis > 20-30 mcg/kg/menit diperlukan, dapat menggunakan presor kerja langsung

(seperti epinefrin dan norepinefrin).

}  Dosis berlebih menimbulkan efek adrenergik yang berlebihan. Selama infus dopamin dapat terjadi

mual, muntah, takikardia, aritmia, nyeri dada, nyeri kepala, hipertensi, dan tekanan diastolik.

}  Dosis dopamin juga harus disesuaikan pada pasien yang mendapat antidepresi trisiklik.

Kontraindikasi

          Hipersensitif terhadap sulfit (sediaan yang mengandung natrium bisulfit), takiaritmia,

phaeochromocytoma, fibrilasi ventrikular.

Efek Samping

          Sering : denyut ektopik, takikardia, sakit karena angina, palpitasi, hipotensi,

vasokonstriksi, sakit kepala, mual, muntah, dispnea. Jarang : bradikardia, aritmia ventrikular

(dosis tinggi), gangrene, hipertensi, ansietas, piloereksi, peningkatan serum glukosa, nekrosis

jaringan (karena ekstravasasi dopamin), peningkatan tekanan intraokular, dilatasi pupil,

azotemia, polyuria.

Mekanisme Aksi

          Menstimulasi reseptor adrenergik dan dopaminergik; dosis yang lebih rendah terutama

menstimulsi dopaminergik dan menghasilkan vasodilatasi renal dan mesenterik ; dosis yang

Page 4: FARMAKOKINETIKA OBAT

lebih tinggi menstimulasi dopaminergic dan beta1-adrenergik dan menyebabkan stimulasi

jantung dan vasodilatasi renal ; dosis besar menstimulasi reseptor alfa-adrenergik.

5.      Dobutamin

Nama Dagang

- Dobuject

- Dobutamin Giulini

- Dobutamine Hameln

- Dobutamine HCl Abbott

- Dobutamine Lucas Djaja

- Inotrop

- Cardiject

  Indikasi

          Efek inotropik pada infark, bedah jantung, cardiomyopathies, septic shock dan cardiogenic

shock.

Dosis , Cara Pemberian dan Lama Pemberian

          Infus intravena 2,5 sampai 10 mcg/kg/menit, disesuaikan dengan responnya 

Kontraindikasi

         Hipersensitif terhadap dobutamine atau sulfit (beberapa sediaan mengandung sodium

metabisulfat), atau beberapa komponen dalam formulasi, idiopathic hypertrophic subaortic

stenosis (IHSS)

Efek Samping

         Takikardia dan  meningkatnya tekanan darah sistolik menunjukkan terjadi overdosis,

flebitis, jarang terjadi efek trombositopenia

Mekanisme Aksi

           Stimulasi reseptor beta1-adrenergic, menyebabkan peningkatan kontraktilitas dan denyut

jantung, dengan sedikit efek pada beta2 atau alpha-reseptor.

6.     Nitrogliserin

Page 5: FARMAKOKINETIKA OBAT

Indikasi

          Pengobatan angina pektoris; bentuk injeksi IV digunakan untuk gagal jantung kongestif

(terutama bila disebabkan infark miokard akut); hipertensi pulmoner; emergensi hipertensi

selama operasi (terutama selama pembedahan jantung)

Dosis , Cara Pemberian dan Lama Pemberian

          Untuk mengendalikan tekanan darah selama anestesi; pemberian IV untuk pengobatan

gagal jantung akut atau edema paru, angina pektoris akut atau angina tidak stabil, infark miokard

akut, hipertensi paru akut; pengobatan hipertensi berat, hipertensi postoperasi, hipertensi

perioperative (mis.selama pembedahan jantung), atau emergensi hipertensi: dosis intravenous:

          Dewasa: Awal, 5 mcg/menit infus IV.,tingkatkan sebanyak 5 mcg/menit IV setiap 3-5

menit  sampai 20 mcg/menit sampai didapat respon klinis; jika tidak ada respon pada 20

mcg/menit,tingkatkan dosis sebesar 10 mcg/menit setiap 3-5 menit sampai 200 mcg/menit.

          Usila:  Pemberian dosis awal serendah mungkin dan tingkatkan hingga efek klinik

tercapai. Usila lebih sensitif terhadap efek hipotensi dan bradikardi dari nitrogliserin.

         Anak-anak: Awal, 0.25-0.5 mcg/kg/menit melalui infus IV, titrasi 1 mcg/kg/ menit pada

interval 20-60 menit untuk mendapat efek yang diinginkan. Dosis umum adalah 1-3

mcg/kg/menit, maksimum 5 mcg/kg/menit.

Kontraindikasi

          Hipersensitif terhadap nitrat organik; hipersensitif terhadap isosorbide, nitrogliserin, atau

komponen lain dalam sediaan, penggunaan bersama penghambat phosphodiesterase-5 (PDE-5)

seperti sildenafil, tadalafil, atau vardenafil; angle-closure glaucoma  (terjadi peningkatan tekanan

intraokuler); trauma kepala atau perdarahan serebral (meningkatkan tekanan intrakranial);

anemia berat.

          Kontraindikasi IV: Hipotensi; hipovolemia yang tidak terkoreksi; gangguan sirkulasi

serebral; constrictive pericarditis; perikardial tamponade karena obat mengurangi aliran darah

balik, mengurangi preload dan mengurangi output jantung sehingga memperparah kondisi ini.

          Nitrogliserin jangan diberikan pada pasien hipovolemia yang tidak terkoreksi (atau

dehidrasi) karena risiko menginduksi hipotensi,gangguan sirkulasi serebral, perikarditis

konstriktif, pericardial tamponade.

Page 6: FARMAKOKINETIKA OBAT

          Nitrogliserin harus digunakan hati-hati pada pasien hipotensi atau hipotensi ortostatik

karena obat ini dapat memperparah hipotensi, menyebabkan bradikardi paradoksikal, atau

memperberat angina.

          Terapi nitrat dapat memperberat angina karena kardiomiopati hipertropik.

          Penggunaan nitrogliserin pada awal infark miokar akut perlu pemantauan hemodinamika

dan status klinis.

          Nitrogliserin harus digunakan hati-hati setelah infark miokardiak karena hipotensi dan

takikardia dapat memperparah iskemia.

Mekanisme Aksi

          Bekerja dengan relaksasi otot polos, menghasilkan efek vasodilator pada vena perifer dan

arteri, dengan efek paling penting pada vena. Menurunkan kebutuhan oksigen jantung dengan

mengurangi preload (ventrikel kiri-tekanan diastolik); serta mengurangi afterload; dilatasi arteri

koroner dan memperbaiki aliran kolateral pada daerah iskemik.

Efek Samping

          Kardiovaskuler: Hipotensi, hipotensi postural, pallor, kolaps kardiovaskuler, takikardi,

syok, kemerahan, edema perifer.

          SSP: sakit kepala (paling sering), pusing (karena perubahan tekanan darah), tidak bisa

tidur.

          Gastrointestinal: Mual, muntah, diare.

          Genitourinari: inkontinensia urin. 

          Hematologi: Methemoglobinemia (jarang, bila overdosis).

          Neuromuskuler & skelet: Lemah/letih.

          Mata: Pandangan kabur. Insiden hipotensi dan efek yang tidak diharapkan akan meningkat

bila digunakan bersama sildenafil (Viagra®).

7. Terbutalin

Nama Dagang

Page 7: FARMAKOKINETIKA OBAT

- Brasmatic

- Bricasma

- Forasma

- Lasmalin

- Nairet

- Prosmalin

- Pulmobron

- Sedakter

- Tabas

- Terasma

- Tismalin

- Astherin

Indikasi

  Terapi simptomatik pada asma bronkial dan bronkospasme reversibel yang berhubungan

dengan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), termasuk bronkitis kronik dan emfisema.

Dosis , Cara Pemberian dan Lama Pemberian

          Oral : awal 2,5 mg 3 kali sehari selama 1-2 minggu, kemudian jika perlu ditingkatkan

sampai maksimum 5 mg 3 kali sehari. Anak : 75 mcg/kg 3 kali sehari; 7-15 th : 2,5 mg 2-3 kali

sehari, maksimum 7,5 mg per hari. Subkutan, intramuskular, intravena : 250-500 mcg sampai 4

kali sehari.  Anak  2-15 th : 10 mcg/kg sampai maksimum 300 mcg. Infus intravena: larutan yang

mengandung 3-5 mcg/mL, dengan laju 0.5-1 mL/menit (1.5-5 mcg/menit) selama 8-10 jam.

Dosis anak dikurangi.  Inhaler : dewasa dan anak : 250-500 mcg (1-2 semprot) 3-4 kali sehari1,

maksimum 8 kali semprot sehari.

Kontraindikasi

          Hipersensitif terhadap terbutalin  /  simpatomimetik amin.

          Cardiac arrhythmias yang berhubungan dengan takikardi.

Efek Samping

Page 8: FARMAKOKINETIKA OBAT

          Tremor (terutama di tangan), sakit kepala, otot kaku, palpitasi, takikardi, aritmia,

gangguan tidur dan perilaku pada anak. Paradoxical bronchospasm, urtikaria, dan angioderma

pernah dilaporkan. Hipokalemia terutama pada dosis tinggi.

Mekanisme Aksi

          Terbutalin menstimulasi reseptor beta adrenergik di sistem saraf simpatetik  sehingga

menyebabkan relaksasi smooth muscle di bronchial tree dan peripheral vasculature. Efek pada

reseptor alfa adrenergik sedikit atau tidak ada.

8. Noreprinefrin

Efek samping

NE serupa dengan Epi, tetapi NE menimbulkan peningkatan tekanan darah tinggi, rasa

kuatir, sukar bernapas, denyut jantung yang lambat tetapi kuat dan nyeri kepala selintas. Dosis

berlebih akan menyebabkan hipertensi berat dengan nyeri kepala yang hebat, fotofobia, nyeri

dada, pucat, berkeringat banyak, dan muntah.

Kontraindikasi

Pada anestesia dengan obat-obat yang menyebabkan sensitasi jantung karena timbul

aritmia, serta pada wanita karena menimbulkan kontraksi uterus hamil.

9.Isoproterenol

Efek samping

Efek samping yang umum berupa palpitasi, takikardi, nyeri kepala, dan muka merah.

Kadang terjadi aritmia dan serangan angina, terutama pada pasien dengan penyakit arteri

koroner. Inhalasi isoproterenol dosis berlebih dapat menimbulkan aritmia ventrikel yang fatal.