Far Mako

7
Pendahuluan Furosemide atau ‘pil air’, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi bengkak/edema dan penyimpanan cairan yang disebabkan oleh berbagai macam masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung atau hati. Furosemide juga digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi / hipertensi. Furosemide bekerja dengan membloking absorpsi garam dan cairan dalam tubulus ginjal, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah urin yang diekskresikan. Efek diuretik furosemide dapat menyebabkan deplesi cairan tubuh dan elektrolit dalam tubuh. Indikasi Furosemide tablet diindikasikan pada pasien dewasa dan anak-anak untuk pengobatan edema yang dihubungkan dengan gagal jantung kongestif, sirosis hati, dan penyakit ginjal, termasuk syndrome nephritic. Furosemide tablet juga digunakan pada dewasa untuk pengobatan hipertensi. Efek Samping Setiap obat mempunyai efek samping, tetapi beberapa orang ada yang tidak menunjukkan efek samping, ada yang sedikit yang menunjukkan efek samping, dan ada yang menunjukkan efek samping. Furosemide menimbulkan efek samping sebagai berikut :anemia, sensasi abnormalitas kulit, kejang kandung kemih, penglihatan kabur, konstipasi/sembelit, kram, pusing, demam, iritasi mulut dan lambung, kemerahan, sedikit

description

fhjgfhjdfdgdgfddgfd

Transcript of Far Mako

Page 1: Far Mako

Pendahuluan

Furosemide atau ‘pil air’, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi bengkak/edema

dan penyimpanan cairan yang disebabkan oleh berbagai macam masalah kesehatan, termasuk

penyakit jantung atau hati. Furosemide juga digunakan untuk pengobatan tekanan darah

tinggi / hipertensi. Furosemide bekerja dengan membloking absorpsi garam dan cairan dalam

tubulus ginjal, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah urin yang diekskresikan. Efek

diuretik furosemide dapat menyebabkan deplesi cairan tubuh dan elektrolit dalam tubuh.

Indikasi

Furosemide tablet diindikasikan pada pasien dewasa dan anak-anak untuk pengobatan

edema yang dihubungkan dengan gagal jantung kongestif, sirosis hati, dan penyakit ginjal,

termasuk syndrome nephritic. Furosemide tablet juga digunakan pada dewasa untuk

pengobatan hipertensi.

Efek Samping

Setiap obat mempunyai efek samping, tetapi beberapa orang ada yang tidak menunjukkan

efek samping, ada yang sedikit yang menunjukkan efek samping, dan ada yang menunjukkan

efek samping. Furosemide menimbulkan efek samping sebagai berikut :anemia, sensasi

abnormalitas kulit, kejang kandung kemih, penglihatan kabur, konstipasi/sembelit, kram,

pusing, demam, iritasi mulut dan lambung, kemerahan, sedikit ikterik, kejang otot, telinga

berdengung, fotosensitivitas, inflamasi vena, mual, jaundice. Biasanya frekuensi urin

maksimal sampai enam jam setelah dosis pertama, dan akan menurun setelah mengkonsumsi

furosemide dalam waktu beberapa minggu.

Cara penggunaan

Furosemide ada yang dalam bentuk oral (tablet) dan injeksi (IV / IM). Untuk yang

penggunaan oral mungkin pasien sudah familiar , tetapi untuk yang injeksi biasanya pasien

diberikan injeksi oleh dokter. Untuk penggunaan injeksi dirumah, maka pasien akan

diberikan latihan tentang cara penggunaan injeksi oleh petugas kesehatan. Dalam hal ini

pasien harus benar-benar mengerti apa yang telah diajarkan baik tentang pengaturan dosis

Page 2: Far Mako

sampai teknik aseptic sebelum melalukan injeksi. Pasien tidak diijinkan untuk meningkatkan

dosis sendiri lebih dari yang telah diresepkan atau berhenti menggunakan obat tanpa

konsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Dosis yang diberikan tergantung pada keadaan

klinis pasien dan respon terhadap terapi. Pada anak-anak penggunaan dosis lebih dari 6

mg/kg BB tidak dianjurkan. Pemakaian dosis pertama mungkin akan meningkatkan jumlah

urin atau pasien akan sering BAK, oleh karena itu supaya tidak mengganggu kenyamanan

tidur pasien, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi obat sebelum jam 6 sore.

Dosis

Untuk pemberian injeksi dosis Minimal/Maximal untuk dewasa adalah 10 mg/600mg.

untuk anak-anak dosis Minimal/Maximal adalah 0.5mg/kg / 6 mg/kg. Sedangkan untuk

pemberian secara oral untuk dewasa dosis Minimal/Maximal adalah 20 mg / 600 mg, dan

untuk anak-anak dosis Minimal/ Maximal adalah 0.5 mg/kg / 6 mg/kg.

Untuk pengobatan edema, pada dewasa bisa digunakan Furosemide tablet 20-80 mg sigle

dose. Jika dibutuhkan, pada dosis yang sama dapat diberikan 6-8 jam berikutnya atau dosis

bisa ditingkatkan. Dosis bisa ditingkatkan 20 atau 40 mg dan tidak diberikan kurang dari 6-8

jam berikutnya. Pasien dengan sigle dose harus diberikan satu atau dua kali sehari (misal :

pada jam 8 pagi dan 2 siang). Untuk anak-anak dapat juga diberikan per oral tablet dengan

dosis 2 mg/kg BB diberikan single dose. Jika respon diuretik tidak juga hilang maka dosis

dinaikkan 1-2 mg/kg BB diberikan 6-8 jam setelah pemberian sebelumnya, asalkan

pemberian dosis tidak mencapai kadar minimal yaitu lebih dari 6 mg/kg BB.

Pada pengobatan hipertensi dapat juga diberikan furosemide tablet 80 mg, biasanya dibagi

menjadi 40 mg dan diberikan dua kali sehari. Jika respon tidak begitu memuaskan, dapat

ditambahkan agen antihipertensi yang lain. Tetapi perubahan tekanan darah harus selalu

dimonitor ketika furosemide diberikan dengan agen antihipertensi yang lain. Untuk

mencegah tekanan darah yang turun secara mendadak, dosis agen-agen yang lain harus

dikurangi minimal 50% ketika furosemide tablet ditambahkan ke dalam regimen.

Di bawah ini adalah tabel dosis yang harus diberikan :

Pemberian injeksi :

Acute Pulmonary Edema

inject 4-8 milliliters (40-80 mg) over 1-2 minute(s) by intravenous route x1 dose

Page 3: Far Mako

Edema

inject 2-4 milliliters (20-40 mg) intravenous route 1-2 kali sehari

inject 2-4 milliliters (20-40 mg) intramuscular route 1-2 kali sehari

Hypercalcemia

inject 8-10 milliliters (80-100 mg) intravenous route x1 dose diulang tiap 1-2 jam bila perlu

Hypertensive Emergencies

inject 4-8 milliliters (40-80 mg) over 1-2 minute(s) intravenous route

Hypertensive Emergencies dengan Pulmonary Disease

inject 10-20 milliliters (100-200 mg) 1-2 minute(s) intravenous route

Hypertensive Emergencies dengan Renal Disease

inject 10-20 milliliters (100-200 mg) 1-2 minute(s) intravenous route

Peripheral Edema berhubungan dengan Chronic Heart Failure

inject 1 mg/kg intravenous route

Pulmonary Edema yang berhubungan dengan Chronic Heart Failure

inject 1 mg/kg intravenous route

Pemberian oral :

Edema

1 tablet (20 mg) oral route 1-3 kali sehari

1-2 tablets (40-160 mg) oral route 1-3 kali sehari

Hypercalcemia

1-2 tablets (40 mg) oral route 3 kali sehari

Hypertension

1-2 tablet (20-80 mg) oral route 1-3 kali sehari

Page 4: Far Mako

Peripheral Edema karena Chronic Heart Failure

1-2 tablet (20-160 mg) oral route 1-3 kali sehari

Durasi furosemide adalah 6-8 hari dimana waktu paruhnya adalah 2 hari, sehingga pemberian

ulang dosis setiap dua hari jika perlu. Obat diekskresikan lewat urin.

Peringatan

Pada pasien sirosis hepatik dan ascites, terapi Furosemide adalah yang terbaik.Tetapi

diuretik yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan volume darah dalam sirkulasi

menurun dan mungkin juga terjadi trombosis dan emboli, dimana khususnya pada pasien-

pasien orang tua. Karena dengan adanya efektif diuretik, deplesi elektrolit dapat terjadi

selama terapi furosemide, khususnya pada pasien yang menerima dosis tinggi. Semua pasien

yang menerima terapi furosemide harus diobservasi untuk tanda/gejala/ketidakseimbangan

elektrolit (hiponatremia, hipokloremik alkalosis, hipokalemia, hipomagnesemia, hipokalemia)

: mulut kering, haus, lemah, lethargi, cepat lelah, nyeri otot, fatigue, hipotensi,dll. kenaikan

gula dalam darah juga harus diobservasi, oleh karena itu pasien dengan riwayat DM harus

mengatakan pada dokter.

Informasi untuk pasien

- pasien harus diberi tahu tentang efek samping furosemide diatas

- untuk obat injeksi, jika telah berubah warna dan tutup vial rusak sebaiknya obat tidak

digunakan lagi

- jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan

- jika lupa tidak minum obat, segera minum obat segera mungkin ketika ingat. tetapi jika

sudah waktunya untuk dosis berikutnya, obat yang terlupakan tadi tidak perlu diminum dan

dilanjutkan saja jadwal minum obatnya. dan jangan minum 2 obat sekaligus untuk dosis yang

terlupakan.

- furosemide yang sediaan liquid tidak boleh digunakan lagi setelah 60 hari.

- memastikan pasien dapat menggunakan furosemide secara injeksi sendiri

- mengingatkan pada pasien untuk tidak menaikkan dosis sendiri atau berhenti minum obat

Page 5: Far Mako

tanpa konsultasi ke dokter

- menginformasikan pada pasien bahwa setelah minum obat, pasien akan sering BAK, jadi

jangan minum obat ketika hendak tidur atau beraktivitas karena dapat mengganggu.

Interaksi obat

-Furosemide dapat meningkatkan potensial ototoksik antibiotik aminoglikosida, khususnya

dalam fungsi ginjal. oleh karena itu hindari pemakaian kombinasi ini.

- Patien yang menerima dosis tinggi salicilat dengan furosemida pada kasus rheumatik dapat

menyebabkan toksisitas salicilat karena adanya kompetitif waktu diekskresikan di ginjal.

- Lithium biasanya tidak diberikan bersama dengan diuretik karena diuretik dapat

menurunkan ekskresi litium pada ginjal sehingga terjadi toksisitas litium.