Makalah Far Pariwisata

30
Farmakologi Kedokteran Pariwisata dr. J.A.Najoan.Mkes.SpFK Peran kesehatan-kedokteran dalam pariwisata bertujuan agar keberadaan kunjungan wisatawan terjamin dalam kesehatan sekaligus menjamin agar kunjungan wisatawan tidak memberi dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat. Kesehatan-Kedokteran hubungannya dengan pariwisata sendiri sudah lama diketahui terutama berbagai risiko kesehatan yang potensial muncul akibat 06/11/22 1 File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

description

ddfgfsdgsg

Transcript of Makalah Far Pariwisata

Page 1: Makalah Far Pariwisata

Farmakologi Kedokteran Pariwisata

dr. J.A.Najoan.Mkes.SpFKPeran kesehatan-kedokteran dalam pariwisata bertujuan agar keberadaan kunjungan wisatawan terjamin dalam kesehatan sekaligus menjamin agar kunjungan wisatawan tidak memberi dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat.

Kesehatan-Kedokteran hubungannya dengan pariwisata sendiri sudah lama diketahui terutama berbagai risiko kesehatan yang potensial muncul akibat kontak antara pengunjung dengan lingkungan dan masyarakat penjamu.

04/22/23

1

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 2: Makalah Far Pariwisata

Health Information for Travelers to Indonesia

Travel Notices in Effect

Safety and Security Abroad

Preparing for Your Trip to Indonesia

Other Diseases Found in Southeast Asia

Staying Healthy During Your Trip

After You Return Home

04/22/23

2

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Health Information for Travelers to Indonesia

Page 3: Makalah Far Pariwisata

Travel Notices in Effect

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

3

Travel Notices in Effect Chikungunya Fever in Asia and the Indian Ocean

 October 14, 2010 2010 Measles Update September 09, 2010 Hand, foot, and mouth disease in Asia September

08, 2010 Update: Dengue, Tropical and Subtropical Regions

 June 02, 2010 Rabies in Bali, Indonesia March 29, 2010 Guidelines and Recommendations: Interim

Guidance about Avian Influenza (H5N1) for U.S. Citizens Living Abroad November 04, 2008

Human Infection with Avian Influenza A (H5N1) Virus: Advice for Travelers November 04, 2008

Page 4: Makalah Far Pariwisata

Malaria

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

4 Areas of Indonesia with Malaria: Rural areas of Sumatra, Sulawesi,

Kalimantan (Borneo) and Nusa Tenggara Barat (includes island of Lombok)

All areas of eastern Indonesia (provinces of Papua Indonesia, Irian Jaya Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, and Maluku Utara).

None in Jakarta or resort areas of Bali and Java.

Low transmission in rural areas of Java. (more information) If you will be visiting an area of Indonesia with malaria, you will need to discuss

with your doctor the best ways for you to avoid getting sick with malaria. Ways to prevent malaria include the following:

Taking a prescription antimalarial drug Using insect repellent and wearing long pants and sleeves to prevent mosquito

bites Sleeping in air-conditioned or well-screened rooms or using bednets All of the following antimalarial drugs are equal options for preventing malaria in

Indonesia: Atovaquone/proguanil, doxycycline, or mefloquine. For detailed information about each of these drugs, see  Drugs used in the prophylaxis of malaria. For information that can help you and your doctor decide which of these drugs would be best for you, please see Choosing a Drug to Prevent Malaria.

Note: Chloroquine is NOT an effective antimalarial drug in Indonesia and should not be taken to prevent malaria in this region.

Page 5: Makalah Far Pariwisata

Preparing for Your Trip to Indonesia

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

5

Before visiting Indonesia, you may need to get the following vaccinations and medications for vaccine-preventable diseases and other diseases you might be at risk for at your destination: (Note: Your doctor or health-care provider will determine what you will need, depending on factors such as your health and immunization history, areas of the country you will be visiting, and planned activities.)

To have the most benefit, see a health-care provider at least 4–6 weeks before your trip to allow time for your vaccines to take effect and to start taking medicine to prevent malaria, if you need it.

Even if you have less than 4 weeks before you leave, you should still see a health-care provider for needed vaccines, anti-malaria drugs and other medications and information about how to protect yourself from illness and injury while traveling.

Page 6: Makalah Far Pariwisata

Wisatawan melakukan perjalanan karena berbagai alasan seperti bisnis, kongres, pengenalan budaya, eksplorasi lingkungan, pertemuan keluarga, reuni dengan teman, dan yang paling sering adalah untuk kesehatan.

Wisata mampu memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia untuk mengembalikan kesehatan dan kebugaran mental dan fisik. 04/22/23

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 7: Makalah Far Pariwisata

Pengertian wisatawan

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

7 Wisatawan adalah orang yang melakukan

perjalanan untuk berlibur, berobat, berbisnis, berolahraga serta menuntut ilmu dan mengunjungi tempat-tempat yang indah atau sebuah negara tertentu .

Organisasi Wisata Dunia (WTO), menyebut wisatawan sebagai pelancong yang melakukan perjalanan pendek. Menurut organisasi ini, wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke sebuah daerah atau negara asing dan menginap minimal 24 jam atau maksimal enam bulan di tempat tersebut.

Page 8: Makalah Far Pariwisata

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

8

Menurut pandangan psikologi, wisata adalah sebuah sarana memanfaatkan waktu luang untuk menghilangkan tekanan kejiwaan akibat pekerjaan yang melelahkan dan kejenuhan.

Adapun ilmu sosiologi menilai pariwisata sebagai rangkaian hubungan yang dijalin oleh pelancong yang bermukim sementara di suatu tempat dengan penduduk lokal.

Page 9: Makalah Far Pariwisata

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

9

Krapf Hunziker, seorang pakar pariwisata meyakini bahwa wisata adalah munculnya serangkaian hubungan dari sebuah perjalanan temporal yang dijalin oleh seorang yang bukan penduduk asli.

Pariwisata, berdasarkan seluruh definisinya, adalah fenomena yang terus berkembang. Lebih dari itu, industri ini telah menyelamatkan sejumlah negara dari krisis, dan memarakkan pertumbuhan ekonominya

Page 10: Makalah Far Pariwisata

Jenis-Jenis & Karakteristik Wisatawan

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

10

1. Wisatawan lokal (local tourist) yaitu wistawan yang melakukan perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata yang berasal dari dalam negeri.

2. Wisatawan mancanegara (interntional tourist) yaitu,wisatawan yang mengadakan perjalanan ke daerah tujuan wisata yang bersal dari luar negeri.

3. Holiday tourist adalah wisatawan yang melakukan perjalanan ke daerah tujuan wisata dengan tujuan untuk bersenang-senang atau untuk berlibur.

Page 11: Makalah Far Pariwisata

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

11

4. Business tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata dengan tujuan untuk urusan dagang atau urusan profesi.

5. Common interest tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata dengan tujuan khusus, seperti studi ilmu pengetahuan, mengunjungi sanak keluarga atau untuk berobat dan lain-lain.

6. Individual tourist adalah wistawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata secara sendiri-sendiri.

7. Group tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata secara bersam-sama atau berkelompok

Page 12: Makalah Far Pariwisata

Pariwisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat atau kegiatan Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut :

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

12

1. Wisata Budaya2. Wisata Maritim atau Bahari3. Wisata Cagar Alam (Taman

Konservasi)4. Wisata Konvensi5. Wisata Pertanian (Agrowisata)6. Wisata Buru7. Wisata Ziarah8. Wisata Medis

Page 13: Makalah Far Pariwisata

Konferensi PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata tahun 1963 juga mengidentifikasi bahwa kesehatan merupakan salah satu alasan utama untuk melakukan perjalanan wisata. Masalah kesehatan yang berhubungan dengan perjalanan dan pariwisata juga telah berhasil menjembatani World Health Organization (WHO) dan WTO yang kemudian mengembangkan pedoman dalam pengendalian kualitas air untuk minum dan rekreasi, kesehatan transportasi udara dan sanitasi dalam pengembangan pariwisata.

04/22/23

13

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 14: Makalah Far Pariwisata

Meskipun demikin aktivitas pariwisata tidak bebas dari risiko terhadap kesehatan. Pariwisata dapat mempengaruhi tidak hanya kesehatan pengunjung tetapi juga kesehatan masyarakat penjamu.

Kondisi lingkungan tempat wisata memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan wisatawan. Wisatawan umumnya rentan tehadap mikroorganisme karena mereka tidak pernah terpapar di daerah tempat mereka berasal.

04/22/23

14

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 15: Makalah Far Pariwisata

Konsumsi makanan atau minuman di negara atau daerah kunjungan yang tidak higienis dapat mengakibatkan gangguan saluran pencernaan.

Karena itu terutama untuk kunjungan wisata ke Indonesia dengan daerah kunjungan terutama pada daerah yang terisoler dari masyarakat numum perlu dibekali prosedur standar untuk pengelolaan makanan dan sanitasi lingkungan.

04/22/23

15

File. Kedokteran Pariwisata. Farmakologi.dr.J.A.Najoan,MKes.SpFk

Page 16: Makalah Far Pariwisata

Lingkungan yang bersih dijadikan indikator kualitas oleh wisatawan karena menunjukkan perhatian otoritas setempat terhadap masalah kesehatan lingkungan.

Sarana pelayanan kesehatan yang optimal perlu untuk mendukung kunjungan wisata ke Indonesia. Seperti di Sulut dengan wisata bahari perlu didukung oleh sarana pelayanan kesehatan yang profesional terutama tenaga dokter dan perawat yang terlatih dibidang penyakit yang berhubungan dengan bahari 04/22/23

16

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 17: Makalah Far Pariwisata

Kelompok penyakit lain yang berisiko adalah yang berhubungan atau disebarkan melalui vektor perantara seperti demam berdarah, malaria, Rabies, Pneumonia, TB dan penyakit infeksi tropis yang lain. Namun, meskipun terdapat begitu banyak risiko kesehatan pada perjalanan dan pariwisata, banyak pula cara yang bisa diterapkan untuk mengurangi atau mengeliminasi risiko tersebut, seperti sarana trasportasi yang aman 04/22/23

17

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 18: Makalah Far Pariwisata

Pemerintah, pelaku pariwisata dan profesional di bidang kesehatan semuanya memiliki tanggung jawab untuk menjadikan pariwisata sebagai bagian dari kehidupan di mana wisatawan dapat memanfaatkan waktu secara berkualitas di lingkungan yang sehat serta membangun kenangan dan kesan yang baik.

Promosi kesehatan wisatawan haruslah menjadi komponen vital dari promosi pariwisata. Meskipun dalam beberapa hal upaya ke arah itu sudah ada, tetapi masih jauh dari posedur standar.

04/22/23

18

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 19: Makalah Far Pariwisata

Juga sangat penting bagi para profesional kesehatan untuk menjadi pelopor dan advokat dalam promosi kesehatan wisatawan.

Sudah seharusnya pariwisata berorientasi kesehatan di mana penyakit-penyakit dan risiko yang ada bisa dikontrol sebaik mungkin. Sudah saatnya pula Sulawesi Utara memiliki pusat pengembangan kesehatan pariwisata yang melibatkan sektor pemerintah terkait, akademisi, pelaku pariwisata dan profesional kesehatan.

04/22/23

19

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 20: Makalah Far Pariwisata

Kunjungan wisata seharusnya terlebih dahulu mengetahui tujuan negara atau daerah kunjungannya dengan memanfaarkan sistem informasi yang ada di negara tersebut

Agar wisatawan dapat memahami kemungkinan penyakit-penyakit terrutama yang endemis didaerah kunjungan tersebut

Setiap wisatawan yang berkunjung wajib memiliki asuransi untuk informasi dan komunikasi

Wisatawan hasus mengisi biodata terutama penyakit yang diderita agar pertolongan dapat segera dilakukan bilamana perlu. Terlebih bagi lanjut usia.

04/22/23

20

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 21: Makalah Far Pariwisata

Pegobatan lebih diarahkan pada data pribadi dari wisatawan, terutama keterangan medis apabila memiliki penyakit-penyakit tertentu.

Pengobatan dapat diberikan bila informasi mengenai wisatawan tersebut jelas kecuali pada keadaan emergensi dan petugas tidak dapat menerima informasi lain dari ybs.

04/22/23

21

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 22: Makalah Far Pariwisata

What treatment measures are effective for travelers' diarrhea?

TD usually is a self-limited disorder and often resolves without specific treatment; however, oral rehydration is often beneficial to replace lost fluids and electrolytes.

Clear liquids are routinely recommended for adults. Travelers who develop three or more loose stools in an 8-hour period---especially if associated with nausea, vomiting, abdominal cramps, fever, or blood in stools---may benefit from antimicrobial therapy. 04/22/23

22

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 23: Makalah Far Pariwisata

Antibiotics usually are given for 3-5 days. Currently, fluoroquinolones are the drugs of choice. Commonly prescribed regimens are 500 mg of ciprofloxacin twice a day or 400 mg of norfloxacin twice a day for 3-5 days. Trimethoprim-sulfamethoxazole and doxycycline are no longer recommended because of the high level of resistance to these agents.

Bismuth subsalicylate also may be used as treatment: 1 fluid ounce or 2 262 mg tablets every 30 minutes for up to eight doses in a 24-hour period, which can be repeated on a second day. If diarrhea persists despite therapy, travelers should be evaluated by a doctor and treated for possible parasitic infection.

04/22/23

23

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 24: Makalah Far Pariwisata

Choosing a Drug to Prevent Malaria Considerations when choosing a drug for malaria prophylaxis:

Recommendations for drugs to prevent malaria differ by country of travel and can be found in the country-specific tables of the Yellow Book. Recommended drugs for each country are listed in alphabetical order and have comparable efficacy in that country.

No antimalarial drug is 100% protective and must be combined with the use of personal protective measures, (i.e., insect repellent, long sleeves, long pants, sleeping in a mosquito-free setting or using an insecticide-treated bednet).

For all medicines, also consider the possibility of drug-drug interactions with other medicines that the person might be taking as well as other medical contraindications, such as drug allergies.

When several different drugs are recommended for an area, the following table might help in the decision process.04/22/23

24

File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan, MKes.SpFk

Page 25: Makalah Far Pariwisata

FOREIGN TRAVELERS WITH RESPIRATORY INFECTION HOSPITALIZED AT SANGLAH GENERAL HOSPITAL DENPASAR-BALI

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

25

Each year 1 billion passengers travel by air, and over 50 million people from industrialized countries visit the developingworld and Bali is one of their choice. Travelers may be exposed to variety of pathogens and risk, and

20 to 70 percent of people report some health problems while traveling.

After diarrhea, respiratory infection is the most common illness affecting travelers.The aim of the study was to now characteristic foreign patients with respiratory infections hospitalized at Sanglah General Hospital.

We have done retrospectif study to medical record of foreign patients hospitalized at Sanglah General Hospital onJanuary 2004 sd had 17 patients with 13 (76.47%) Pneumonia and 4 (23.53%) COPD with acute exacerbation, 13man and 4 woman, the mean of age 55.33 years old and more patients ³ 60 years old.

Country of origin of patients mostlyAustralia, US, Germany, Nederland. Patients outcome; improve 14 (82.4%) and die 3 (17.6%), mean length of stay 4.35 days Two die patients more than 60 years old and one below than 60 years but with coronary heart disease.

The conclusion of this studis respiratory infection who hospitalized at Sanglah General Hospital are dominated by pneumonia and eldery, possibility ofinfected respiratory disease seem higher in longer flight.

Page 26: Makalah Far Pariwisata

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

26

Setiap tahunnya sekitar 1 miliar penumpangpesawat udara yang melakukan perjalanan wisata danlebih dari 50 juta orang dari negara-negara industri melakukan perjalananan wisata ke negara-negara yang sedang berkembang.

Menurut laporan UNWTO (World Tourism Organization) di tahun 2006 jumlah wisatawan internasional adalah 846 juta. Bali salah satu tujuan wisata mendapat kunjungan wisatawan setiap tahunnya lebih dari satu juta wisatawan asing.

Pada tahun 2004, 2006 dan 2006 berturut-turut: 1.460.420 orang, terpapar oleh berbagai patogen dan risiko.

Dilaporkan sekitar 20% sd 70% orang yang melakukan perjalanan wisata mengalami masalah kesehatan. Secara keseluruhan pada perjalanan wisata internasional didapatkan 1% sd 5% wisatawan membutuhkan perhatian medis, 0,01% sd 0,1% membutuhkan evakuasi medisWisatawan Asing

Page 27: Makalah Far Pariwisata

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

27

Pengobatan atau penggunaan obat bagi wisatawan sangat bergantung pada informasi individual (asuransi) termasuk reaksi alergi obat, sehingga dari keluhan dan gejala yang didapat, diagnose dapat ditegakan dan terapi yang sesuai dengan penyakit yang dialami dengan tetap mempertimbangkan, apakah wisatawan ini mengalami penyakit/sakit didapat didaerah kunjungan wisata tersebut atau sebenarnya sudah diderita sejak dari negara asal.

Page 28: Makalah Far Pariwisata

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

28

Obat hanya dapat diberikan bila keterangan dari

wisatawan atau ada informasi lain. Dianjurkan diberikan obat yang bersifat

simtomatis, kecuali diketahui bahwa wisatawan tersebut menderita penyakit yang tergolong non infeksi seperti; diabet, gangguan kardio vaskular dsbgnya

Untuk pengunaan antimikroba/antibiotika diberikan dengan test kepekaan terhadap antibiotika dan yang sejenisnya

Persetujuan tindakan harus selalu ditandatangani sebelum diberi pengobatan

Page 29: Makalah Far Pariwisata

Items to Bring With You

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

29

Medicines you may need: The prescription medicines you take

every day. Make sure you have enough to last during your trip. Keep them in their original prescription bottles and always in your carry-on luggage. Be sure to follow security guidelines, if the medicines are liquids.

Antimalarial drugs, if traveling to a malaria-risk area in Indonesia and prescribed by your doctor.

Medicine for diarrhea, usually over-the-counter.

Page 30: Makalah Far Pariwisata

Referensi

04/22/23File. Kedokteran Pariwisata.Farmakologi.dr.J.A.Najoan,

MKes.SpFk

30

1. Farmakologi dan Terapi .U.I; 20072. Buku Ajar edisi kelima Dinamika Obat , Farmakologi dan Toksikologi. Ernst Mutschler: 19913. Farmakologi Dasar dan Klinik, Bertram G.Katzung, Ed 8;

Penerjemah dan Editor Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Airlangga, 20044. www.cdc.gov/travel...CDC... Traveler’s health5. Jenis-jenis Pariwisata 2010 年 5 月 2 日 1:53 Udayana United Tourism さん作成