FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS...
Transcript of FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS...
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.1 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS TRISAKTI
MODUL PRAKTIKUM
MODUL 4
ASPEK TEKNOLOGI DAN OPERASI
(KEY ACTIVITIES)
DISUSUN OLEH :
Ir. Dr. Didien Suhardini, Msc, PhD &
Tim
Anggota Tim Integrasi
HALAMAN 4.0 DARI 21
DIPERIKSA OLEH :
Dr. Rianti Sulamet A. ST, M.Eng
Wakil Dekan I
NO. DOKUMEN :
MP-IIP233-4/R.5
DISETUJUI OLEH :
Dr. Rina Fitriana, ST, MM
Kajur Teknik Industri
MULAI BERLAKU :
16 September 2017
NAMA PRAKTIKUM : PRAKTIKUM PERANCANGAN INDUSTRI
MANUFAKTUR IV
KODE MK/ PRAKTIKUM : IIP 233
PROGRAM STUDI : TEKNIK INDUSTRI
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.2 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
LABORATORIUM / STUDIO : PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN BISNIS
MODUL 4
ASPEK TEKNOLOGI DAN OPERASI (KEY ACTIVITIES)
1. Tujuan Praktikum
a. Memberikan pengalaman praktek dalam kegiatan perancangan produk sampai dengan
prototype
b. Memberikan pengalaman praktek dalam kegiatan produksi merencanakan berdasarkan
aspek teknologi yang tepat
c. Memberikan pengalaman praktek bagaimana menyelesaikan masalah (Problem solving)
dalam kegiatan operasional dalam produksi
Setelah menyelesaikan praktikum ini praktikan diharapkan dapat:
a. Praktikan mampu mengidentifikasi rancangan prototype yang telah divalidasi
b. Praktikan mampu merumuskan dan menentukan data dalam aspek teknologi dan operasi
untuk kebutuhan aspek keuangan.
c. Praktikan mampu menganalisa alternatif jenis teknologi, operasional produksi dan
pemasok.
d. Praktikan mampu menganalisa Make or Buy komponen pembentuk produk.
e. Praktikan mampu membuat Peta Rakitan dan Peta Proses Operasi Produk
f. Praktikan mampu menentukan kebutuhan Sumber Daya Produksi (mesin/peralatan/alat
bantu, bahan baku,/bahan pembantu/bahan pendukung dan operator produksi).
g. Praktikan mampu membuat Rencana proses dan rencana mutu produk dan komponen
produk model bisnis.
Kata Kunci : aktivitas perancangan, teknologi, operasional, rencana mutu. .
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.3 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
2. Teori Singkat
2.1. KEY ACTIVITIES BLOCK (ASPEK TEKNOLOGI DAN OPERASI )
Setelah aspek pasar dan pemasaran (Customer Segment dan Customer Relationship),
kegiatan rencana bisnis dilanjutkan dengan aspek teknologi dan operasi (Key activities).
Keputusan-keputusan yang diambil dalam evaluasi pasar dan pemasaran, meliputi
segmen pasar yang dipilih, jenis produk yang disarankan diproduksi, harga eceran produk
yang direncanakan, rencana penjualan tahunan dan sebagainya, akan menjadi masukan
untuk aspek teknologi dan operasi.
Key Activities (KA) adalah Kegiatan Utama menjelaskan hal yang paling penting yaitu
perusahaan harus melakukan pekerjaan model bisnis.Setiap model bisnis dibuat untuk sejumlah
kegiatan Utama. Ini adalah tindakan yang paling penting bagi perusahaan sehingga harus
maksimal untuk dapat operasi yang berhasil.
Kr
Gambar 4.1. Ilustrasi Key Activities
Hal hal yang perlu dijawab dalam Key Activities:
Apakah yang harus kita lakukan dalam Key Activities memenuhi yang ditentukan Value
Proposition?
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.4 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
Apakah yang harus kita lakukan dalam Key Activities agar Distribution Channel sesuai dengan
target?
Apakah yag kita lakukan dalam Key Activities agar Customer Relationships kita tetap terjaga?
Apakah yang kita lakukan dalam Key Activities agar Revenue Stream menjadi meningkat?
Key Activities meliputi empat hal sebagai berikut:
1. Fisik, segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan material dalam produksi
2. Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property)
3. Sumber Daya Manusia
4. Finansial
2.2. KATAGORI KEY ACTIVITIES
2.2.1 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Dalam setiap kegiatan bisnis harus selalu mengantisipasi kebutuhan pasar. Target
pasar selalu berubah, terus bertumbuh, berganti selera dan membutuhkan produk-produk
baru. Supaya produk dari bisnis dapat bersaing dan diserap oleh pasar, harus dapat
mengidentifikasi kebutuhan pengguna ataupun calon pengguna produk yang akan
diproduksi dengan melakukan pengembangan konsep produk sesuai dengan kebutuhan
pasar.
Sebelum melakukan tahapan pengembangan konsep produk, sebaiknya
melengkapi Lembar Kerja Penelitian dan Pengembangan.
2.2.2 PEMILIHAN SARANA PRODUKSI
(a). Pengadaan Bahan Baku, Bahan Pembantu dan Fasilitas Pendukung
Pasokan bahan baku menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam memutuskan
pembangunan bisnis. Termasuk di dalamnya: jumlah, standar mutu, frekuensi pasokan, biaya
transpor, biaya penggudangan serta harga per satuan bahan.
Bisnis juga membutuhkan pasokan bahan pembantu seperti bahan kemasan produk.
Untuk memperlancar operasinya, bisnis memerlukan pasokan sarana pendukung seperti pasokan
listrik, air, bahan baku minyak energi, suku cadang dan jasa perbengkelan mesin.
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.5 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
Selama studi kelayakan bisnis, hendaknya diperkirakan kebutuhan listrik, air, bahan baku
minyak energi serta bahan pembantu lainnya per periode. Selanjutnya dihitung harga tiap satuan
bahan baku dan fasilitas pendukung serta kemudahan memperoleh pasokan bahan bahan
tersebut. Apabila fasilitas pendukung (misalnya pasokan listrik) tidak memenuhi kebutuhan
bisnis atau belum tersedia, hendaknya diteliti apakah dapat dipertimbangkan membangun
fasilitas pendukung milik sendiri. Berapa jumlah dana yang diperlukan untuk membangun
fasilitas pendukung tersebut?. Bagaimana pengaruh dana pembangungan tersebut terhadap
jumlah dana investasi secara keseluruhan?.
(b). Biaya Bahan Baku dan Bahan Pembantu
Bahan baku dan bahan pembantu merupakan komponen utama untuk menghitung harga
pokok produk yang akan dihasilkan. Untuk memperkirakan harga ini, dapat dilakukan
analisis trend perkembangan harga bahan baku selama beberapa periode terakhir.
Berdasarkan hasil analisis trend ini, dapat disusun proyeksi perkembangan harga bahan
baku selama bisnis akan beroperasi. Perlu pula diteliti tingkat elastisitas permintaan
terhadap perubahan harga. Bila permintaan bersifat tidak elastis, maka semakin banyak
permintaan bahan baku di pasar, semakin tinggi kenaikan harga. Hal juga menjadi
pertimbangan adalah trend perkembangan kurs nilai tukar mata uang nasional terhadap
mata uang asing.
(c). Analisa Pemasok Bahan (Supplier)
Hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan analisis pemasok bahan :
• Bahan baku dan bahan pembantu dapat dibeli langsung dari pemasok atau harus
melalui agen atau koperasi pemasok. Apabila bahan baku tidak dapat dibeli secara
langsung, apa dampaknya terhadap harga, jumlah pembelian dan prosedur pembelian.
• Ketersediaan pemasok. Bila jumlah pemasok cukup banyak dengan skala kecil, proyek
akan mempunyai bargaining position yang lebih kuat, disamping juga mengurangi
resiko kekurangan pasokan.
• Kemungkinan untuk mengadakan kontrak pembelian bahan untuk jangka menengah
dengan pemasok.
• Kedisiplinan para pemasok memenuhi standar mutu dan jadwal pengiriman bahan
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.6 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
• Informasi mengenai daftar nama dan alamat para pemasok termasuk kondisi fasilitas
produksi yang dimiliki termasuk gudang dan sarana angkutan bahan telah tersedia.
• Syarat pembelian bahan, termasuk syarat pembayaran (tunai atau kredit), jangka waktu
kredit penjualan serta layanan purna jual.
2.2.3. PRODUKSI
Kegiatan Produksi ini berhubungan dengan perancangan , pembuatan dan menyampaikan sebuah
barang atau produk dalam jumlah dan kulitas yang terbaik. Kegiatan ini paling mendominasi
dalam business model suatu perusahaan.
Fokus kegiatan produksi dalam aspek teknologi dan operasi mencakup hal-hal berikut :
• Produk yang direncanakan
• Kapasitas produksi
• Aspek teknis, teknologis dan engineering : pemilihan sarana produksi
• Pengadaan bahan baku, bahan pembantu dan fasilitas pendukung
• Jadwal pembangunan bisnis
• Analisis mengenai dampak lingkungan
• Pilihan lokasi dan letak bisnis
2.2.3.1. Rencana Produk Yang Dihasilkan
Rencana produk yang dihasilkan dijelaskan sebagai produk, jenis produk dan jumlah
produk yang akan dihasilkan per periode, analisa bahan baku, bahan pembantu, sarana produksi,
proses produksi dan tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut.
Selanjutnya tentukan rencana penjualan, berikutnya dilakukan penyusunan daftar mesin dan
peralatan yang dibutuhkan serta supplier mesin atau peralatan masing-masing.
2.2.3.2. Kapasitas Produksi Ekonomis
Penentuan kapasitas produksi ekonomis meliputi jumlah barang atau jasa yang dapat
diproduksi selama masa tertentu, misalnya 1 hari atau 1 minggu dan seterusnya. Satuan kapasitas
produksi ditentukan oleh bidang usaha yang bersangkutan, misalnya unit, kg, liter dll.
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.7 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
Kapasitas produksi disesuaikan dengan kemampuan produksi dari sarana produksi
terpasang, kapasitas produksi hendaknya dipertimbangkan dapat menjamin efisiensi operasi.
Kapasitas produksi ekonomis dapat menekan harga pokok produk agar bisnis yang dihasikan
membantu produksi bersaing harga di pasar. Kapasitas produksi ekonomis ditentukan
berdasarkan kombinasi hasil evaluasi empat hal, yaitu :
• Rencana penjualan per periode produk yang akan dihasilkan selama masa operasinya
• Prospek pasokan bahan baku dan bahan pembantu
• Jumlah penjualan pada tingkat break even point
• Standar kapasitas produksi sarana produksi yang umum ditawarkan di pasar
2.2.3.3. Penentuan Skala Bisnis
Skala bisnis yang akan dilaksanakan berdasarkan atas perkiraan anggaran yang dimiliki
untuk melaksanakan bisnis, supaya dapat terealisasi tanpa hambatan dana di kemudian hari.
2.2.3.4. Pemilihan Teknologi
Dalam studi kelayakan dikaji berbagai kemungkinan penerapan teknologi, kemudian
diajukan jenis mana yang paling cocok. Jenis teknologi yang diajukan harus dapat menghasilkan
mutu produk yang dikehendaki pasar. Pilihan jenis teknologi dipengaruhi juga oleh pengadaan
tenaga ahli, bahan baku dan pembantu yang diperlukan untuk penerapannya. Pemilihan teknologi
juga dikaitkan dengan perhitungan jumlah dana yang diperlukan untuk pembelian peralatan yang
dibutuhkan. Berdasarkan hal tersebut, disusunlah perkiraan jumlah biaya yang diperlukan untuk
membangun gedung dan bangunan lain, meliputi : biaya pembelian tanah, biaya pembangunan
gedung, serta biaya pembangunan pagar, selokan, jalan, tempat parkir, penerangan dan instalasi
lainnya.
Kaitan pemilihan teknologi dengan Customer Segment dan Channel adalah kemampuan
bisnis memasarkan produknya yang dipengaruhi oleh teknologi yang dipergunakan. Pilihan
teknologi yang tepat guna dapat memperkuat daya saing produk, terutama dari segi mutu dan
spesifikasi produk, harga dan pemenuhan order. Teknologi yang tepat dapat menekan harga
pokok produk dan pasaran produknya dapat kompetitif. Teknologi juga dapat mempercepat
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.8 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
proses produksi. Dengan demikian bisnis diharapkan dapat memproduksi barang dengan cepat
dan memenuhi pesanan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Pedoman Umum Pemilihan Teknologi :
• Produk yang akan dihasilkan dengan teknologi terpilih dapat diterima pasar
• Semakin sederhana proses produksi, semakin luas ruang lingkup pilihan teknologi.
• Teknologi yang dipilih hendaknya teknologi tepat guna, yaitu sesuai dengan kondisi khusus
tempat dimana kegiatan bisnis didirikan.
• Teknologi yang dipilih menjamin tercapainya kapasitas produksi ekonomis
• Teknologi yang dipilih tidak menimbulkan kesulitan dalam pengadaan tenaga kerja.
• Teknologi yang dipilih tidak menimbulkan kesulitan pengadaan bahan baku dan bahan
pembantu.
• Teknologi yang dipilih tidak meningkatkan anggaran pembelian peralatan produksi secara
berlebihan.
• Teknologi terpilih diupayakan dapat menghasilkan sebanyak mungkin jenis produk.
• Teknologi yang dipilih relatif memudahkan proses produksi yang akan dilakukan dengan
kemungkinan keberhasilan produksi yang relatif tinggi.
• Teknologi yang dipilih tidak menimbulkan dampak lingkungan negatif yang merugikan
masyarakat disekitar tempat bisnis.
2.2.4. SUPPLY DAN DISTRIBUSI
Aliran bahan baku masuk dan aliran produk jadi keluar akan terus berlangsung
pada setiap kegiatan bisnis. Ketergantungan pada supplier dan juga perusahaan yang
mendistribusikan produk jadi sampai ke tangan konsumen. Banyak bisnis yang
mengalami kesulitan dengan supplier atau distributor dalam beberapa hal. Dalam hal ini,
terdapat beberapa petunjuk yang dapat membantu untuk mengatasi kesulitan tersebut :
• Pilihlah supplier yang dapat memahami kebutuhan dalam memenuhi kriteria
harga, kualitas dan waktu pengiriman. Pilihlah distributor yang handal. Jangan
tergantung pada hanya satu supplier atau distributor.
• Kembangkan hubungan kerjasama yang baik dengan para supplier dan distributor
supaya dapat memenuhi kebutuhan bisnis. Untuk itu juga harus dapat
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.9 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
memberikan respon yang baik dalam rencana pembayaran dan tidak terlalu
menekan.
2.3. Aspek Operasi Produksi
2.3.1. Perencanaan Proses (Chang, 1998)
Perencanaan proses adalah fungsi di dalam proses manufacturing yang menetapkan
proses dan parameter apa yang digunakan untuk merubah part awal menjadi part akhir, yang
didahului adanya gambar teknik (Chang, 1998).
Proses planning merupakan penentuan proses perakitan dan pembuatan dan pengurutan
dimana proses ini harus diselesaikan untuk menyelesaikan produk dari bentuk awal sampai
bentuk akhir (Groover, 2001). Langkah-langkah dari proses planning meliputi :
• Interpretasi gambar rancangan
• Proses dan urutan
• Pemilihan peralatan
• Pemilihan tools, dies, mold dan gages
• Metode Analisa
• Standar kerja
• Cutting tools dan cutting condition
Untuk part individual urutan proses didokumentasikan dalam formulir yang disebut
routing sheet. Pemilihan operasi bergantung pada bentuk yang akan dihasilkan dan kemampuan
dari mesin yang akan digunakan. Pada umumnya pemilihan mesin ditentukan oleh operasi yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk akhir.
2.3.2 Bill of Material/BOM (Thompkins, 2003)
Bill of Material (BOM) adalah sebuah daftar yang mencantumkan seluruh sub-assembly,
part, dan bahan baku beserta jumlahnya masing-masing, yang diperlukan untuk membuat sebuah
produk jadi. Sebuah Bill of Material yang akurat menunjukkan informasi tentang masing-masing
input produk, seperti: nomor komponen, deskripsi komponen, jumlah yang diperlukan untuk
setiap komponen, satuan ukurannya, dan lead time pengerjaan/pemesanan. Seluruh item dalam
BOM harus diidentifikasi dan diberi nomor secara unik.
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.10 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
BOM yang tradisional memperlihatkan daftar komponen tersebut dalam bentuk struktur
produk dan dinyatakan dalam level manufaktur. Dalam bentuk skematik, selain dikenal sebagai
struktur produk, BOM yang terstruktur dikenal juga sebagai pohon produk.
2.3.3. Analisis Make or Buy (Thompkins, 2003)
Setelah mengetahui komponen pembentuk produk pada Bill of Material, langkah
berikutnya adalah melakukan analisis untuk menentukan komponen mana saja yang akan dibeli
dan komponen mana saja yang akan diproses pada fasilitas yang akan dibangun. Keputusan
Make or Buy dibuat dengan mempertimbangkan input dan bagian keuangan, TI, Marketing,
Process Engineering, dan Pembelian
Gambar 4.2 Analisis Proses Make or Buy
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.11 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
2.3.4. Peta Rakitan (Apple, 1990)
Peta Rakitan adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliran komponen dan rakitan
bagian ke dalam rakitan suatu produk. Peta rakitan menunjukkan cara yang mudah dipahami
tentang :
• Komponen-komponen yang membentuk produk atau bagian suatu rakitan-bagian beserta
proses perakitannya.
• Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan
• Gambar menyeluruh dari proses rakitan
• Urutan waktu komponen bergabung bersama
• Merupakan gambaran awal dari pola aliran bahan.
Langkah-langkah dalam pembuatan Peta rakitan :
• Tentukan berapa jumlah komponen dari produk yang akan dirakit
• Mengetahui proses perakitan secara menyeluruh, yaitu antar komponen serta komponen
dengan rakitan bagian komponen lainnya
• Menentukan apakah ada sub assembly dan urutannya
• Menentukan bagaimana penggabungan dan urutannya dalam proses perakitan
Tujuan dari Peta rakitan terutama untuk menunjukkan keterkaitan antara komponen, yang
juga dapat juga digambarkan oleh sebuah “gambar terurai”. Teknik ini juga dapat digunakan
untuk mengajar pekerja yang tidak ahli atau baru untuk mengetahui urutan suatu rakitan yang
rumit.
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.12 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
Gambar 4.3 Peta Rakitan
Contoh : Proses perakitan bel, yang terdiri dari 6 buah elemen, yakni per, tombol, ring, sekrup,
badan bawah, dan badan atas.
2.4. Aspek Operasi
2.4.1. Peta Proses Operasi
Merupakan suatu diagram yang menggambarkan urutan secara kronologis dari semua
operasi, pemeriksaan, waktu yang diperlukan, dan meterial yang digunakan dalam proses
manufaktur dimulai dari kedatangan bahan baku sampai pengemasan produk jadi (Niebel, 2003).
Peta proses operasi merupakan bentuk yang lebih luas dari diagram rakitan yang memuat
informasi kebutuhan komponen dasar, operasi yang harus dilakukan tiap komponen dan
urutannya dan informasi detil operasi (cara pengerjaan, alat/mesin, estimasi waktu pengerjaan).
PPO menggambarkan urutan kerja dengan jalam membagi pekerjaan tersebut menjadi elemen-
elemen operasi secara detail. (Wignjosoebroto, 2003). Kegiatan operasi yang dijelaskan dalam
PPO meliputi operasi, pemeriksaan dan penyimpanan.
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.13 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
2.4.2. Routing Sheet
Pengurutan produksi (routing sheet) adalah tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam
memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan. Pengurutan
produksi menjadi tulang punggung kegiatan produksi yang merupakan pengumpulan kembali
semua data yang dikembangkan oleh rekayasawan proses dan alat komunikasi pokok antara
rekayasawan produk dan orang produksi. Routing sheet ini sering disebut juga dengan lembar
proses atau lembar operasi (Apple, 1990).
2.4.3. Rencana Kualitas
Istilah rencana kualitas (quality plan) ini muncul pada ISO 9000, yaitu suatu standar
sistem manajemen kualitas yang berlaku secara internasional.
Di dalam menerapkan pengendalian kualitas dan perbaikan kualitas, harus
diidentifikasikan proses-proses yang dibutuhkan, menetapkan urutan dan interaksi proses,
menentukan kriteria dan metode yang dibutuhkan setiap proses serta menyediakan sumber daya
dan informasi yang dibutuhkan.
Rencana kualitas memberikan gambaran tentang nama material atau komponen yang
diperiksa, parameter atau karakteriktik pemeriksaan, kriteria penerimaan (batas spesifikasi),
metode pemeriksaan (penarikan sampel, menyeluruh atau 100% inspeksi, random, non random,
visual, menggunakan alat), frekuensi pemeriksaan (setiap hari, 1 kali seminggu atau 1 kali
sebulan), catatan (formulir yang digunakan sebagai dokumen hasil pemeriksaan untuk diambil
tindakan lebih lanjut), acuan (referensi berupa prosedur, instruksi kerja, standar eksternal),
pelaksana pemeriksaan (pejabat yang bertanggung jawab melakukan pemeriksaan) serta tindakan
bila ada penyimpangan.
Secara umum inspeksi dapat dibagi 3 (tiga) bagian yaitu incoming inspection, on-process
inspection dan final inspection. Status inspeksi harus jelas, artinya bila telah lolos inspeksi harus
terpasang label misalnya “QC pass” dan diletakkan pada area yang jelas.
2.4.4. Penentuan Metode Produksi
Pemilihan Kebutuhan Proses :
• Konsep unit proses (proses satuan) mempunyai keuntungan sbb :
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.14 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
• Proses satuan lebih mudah dalam menentukan apa yang dapat dilakukan terhadap bahan
• Proses satuan memudahkan sintesa proses baru
• Proses satuan mempermudah pembandingan antar proses karena karakteristik biaya dapat
dibandingkan tanpa kesulitan
Prosedur Pemilihan Proses :
• Mendefinisikan elemen operasi : harus mempertimbangkan alternatif bentuk bahan & tipe
elemen operasi
• Mengidentifikasi altematif proses untuk tiap operasi : tipe peralatan, alternatif manual
mekanisasi-otomasi
• Menganalisis alternatif proses untuk tiap operasi: penentuan waktu/unit produk
• Standarisasi proses
• Evaluasi, alternatif proses : evaluasi ekonomis untuk tiap alternatif peralatan
• Pemilihan proses: kriterianya adalah fleksibilitas, reliabilitas, keselamatan kerja &
kemudahan pemeliharaan
Pengurutan Kebutuhan Proses
2.4.5. Penentuan Kebutuhan Sumber Daya Produksi (Wignjosoebroto, 1996)
Routing sheet adalah tabulasi langkah-langkah yang tercakup dalam memproduksi
komponen-komponen tertentu dan terdiri dari perincian dari hal-hal yang berkaitan. Perincian
pada lembar pengurutan produksi :
• Nomor operasi
• Nama operasi
• Nama Mesin atau alat yang dipakai
• Waktu baku, diperoleh dari Tabel Waktu Baku
• Waktu Setup
• Kapasitas Mesin teoritis/hari
• Persentase skrap, merupakan persentase kegagalan proses dan tidak dapat digunakan lagi.
Persentase skrap bukan sisa bahan yang tidak terpakai lagi.
• Jumlah yang diharapkan
• Jumlah yang disiapkan
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.15 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
• Produksi pada efisiensi
• Reliabilitas mesin
• Jumlah mesin teoritis
III. Alat, Bahan dan Data
• Lembar kerja
• Data hasil perancangan produk
• Gambar teknik
• Bill of Material
• Jenis bahan baku dan komponen
IV. Prosedur Pelaksanaan Praktikum
• Praktikan melengkapi data hasil analisis aspek operasi dan mengisi LK yang ada di Lembar
Kerja Modul 4.
• Praktikan melakukan analisa Make or Buy untuk komponen sesuai Bill of Material dari
produk terpilih dengan mengisi lembar kerja, Penentuan Make Or Buy
• Praktikan membuat Peta Proses Operasi sesuai dengan lembar kerja, Peta Proses Operasi
dan Peta Rakitan Produk sesuai dengan lembar kerja. Peta Rakitan Produk
• Praktikan melakukan perhitungan kebutuhan jumlah mesin/stasiun kerja berdasarkan hasil
perhitungan Routing Sheet sesuai dengan format, Routing Sheet
• Praktikan membuat Rencana Proses sesuai format pada lembar kerja, Rencana Proses
• Praktikan membuat Rencana Kualitas sesuai format pada lembar kerja, Penentuan Rencana
Kualitas
• Praktikan membuat visualisasi Aspek Teknologi dan Operasi beserta keterkaitannya dalam
bentuk bagan.
V. Sistematika Laporan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Praktikum
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.16 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
1.2. Pembatasan Masalah
BAB II TEORI SINGKAT
BAB III PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS HASIL
• Aspek Teknologi dan Operasi
• Rencana Proses Pembuatan Produk
• Penentuan Teknologi & Data Karakteristik Teknologi Pembuatan Produk
• Penentuan Kebutuhan Bahan Baku, Bahan Pembantu & Fasilitas Pendukung
Produk
• Routing Sheet
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
VI. Pustaka
• Abrams, Rhonda, The Successful Business Plan : Secrets & Strategies, 4th edition, The
Planning Shop, 2003
• Apple, James M., Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan (terjemahan), Penerbit ITB,
1990
• Bedworth, Davis D., James E. Bailey, Integrated Production Control System : Management,
Analysis Design, 2nd ed., John Willey & Sons, 1987.
• Chang, Yih-Long, WinQSB : Decision Support Software for MS/OM, John Wiley & Sons,
Inc., 1998.
• Groover, Mikell. P., Automation Production Systems and Computer Integrated
Manufacturing, 2nd Ed., Prentice Hall, 2001
• Osterwalder, Alexander dan Yves Pigneur. Business Model Generation. John Willey &
Sons, Hoboken – NJ , 2010
• Sutojo, Siswanto, Studi Kelayakan Proyek : Konsep, Teknik, Kasus edisi ke-4, PT Damar
Mulia Pustaka, 2006.
Modul IV Aspek Teknologi dan Operasi (Key Activities) Hal 1.17 dari 21
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
• Tompkins, James A, John A. White, Yavuz A. Bozer dan J.M.A. Tanchoco, Facilities
Planning, 3 ed edition, John Wiley & Sons, 2003.
• Wignjosoebroto, Sritomo, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit PT Guna
Widya, 1996.
• Zubir, Zalmi, Studi Kelayakan Usaha, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 2005.