FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013...

87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : YUKY ANTONI X 4610127 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013...

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Oleh :

YUKY ANTONI

X 4610127

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Yuky Antoni

NIM : X4610127

Jurusan/Program Studi : JPOK/Penjaskesrek KG

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ UPAYA PENINGKATAN HASIL

BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI PENERAPAN

PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04

BEJEN KARANGANYAR 2012/2013” ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Oktober 2012

Yang membuat pernyataan

Yuky Antoni

NIM. X4610127

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh :

YUKY ANTONI

NIM. X4610127

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

2012

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

# Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang!#

( Penulis )

# Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali kita jatuh #

( Penulis )

#Apa artinya matahari terbit jika aku tidak berolah raga#

( Penulis )

#Bahagia bukan berarti kita mendapatkan apa yang kita inginkan atau memiliki

banyak uang tapi bahagia adalah tentang bagaimana kita mensyukuri apapun

yang telah diberikan oleh Tuhan #

( Penulis )

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

“Bapak dan Ibu”

Doamu yang tak pernah putus dan tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi

kasih sayangmu dan selalu membimbingku.

“Adik-adikku tercinta”

“Sang pujaan hatiku yang sedang belajar”

“Pak Tri Harso dan Mas Tri widodo”

Terima kasih selalu memberi suport,Memberikan pengarahan dalam

Mengerjakanskripsi .

“Teman-teman S1 Transfer Angkatan 2010”

“Teman (ikhsan, muklis, taufik, davit, triplek dan nuri)”

kalian-lah teman-teman yang selalu membantu aku sewaktu aku

mengalami kesulitan.

“Almamater”

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Yuky Antoni. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR

TANGKAP BOLA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2012 / 2013.Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk: meningkatan hasil belajar lempar tangkap

bola melalui penerapan pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Negeri 04

Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012 / 2013.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dalam penelitian dilaksanakan dalam dua siklus terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas

IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012 / 2013 yang berjumlah

42 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Data hasil

belajar lempar tangkap bola diperoleh melalui tes unjuk kerja, lembar observasi

digunakan untuk mengumpulkan data kegiatan siswa di dalam mengikuti proses

pembelajaran gerak dasar lempar tangkap bola melalui penerapan pendekatan

bermain dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan

yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil penelitian kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan

lempar tangkap bola meningkat dari 35,8 % atau 15 siswa yang mencapai batas

tuntas pada kondisi awal menjadi 64,2 % atau 27 siswa yang mencapai batas tuntas

pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 83, 4% atau 35 siswa yang mencapai batas

tuntas pada akhir siklus II.

Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan bermain dapat

meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola siswa kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 04 Bejen Karanganyar tahun ajaran 2012/2013.

Kata kunci : gerak dasar, pendekatan bermain, hasil belajar.

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu,

inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul ” UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR

TANGKAP BOLA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2012/2013”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan

gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Rekreasi, Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis

menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Yang Terhormat Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. H. Sunardi, M.Kes selaku pembimbing I, yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.

5. Bapak Drs. Tri Aprilijanto Utomo ,M.Kes selaku pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan semangat dalam menyusun skripsi.

6. Sutardi S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 04 Bejen Karanganyar yang telah

memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

7. Tri Harso, S.Pd selaku Guru Penjasorkes SD Negeri 04 Bejen Karanganyar yang

telah memberikan ijin dan menjadi guru kolaborasi dalam penelitian ini.

8. Bapak dan ibu tercinta yang tidak henti-hentinya mendoakan dan mendukung

saya.

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

9. Siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar yang telah bersedia menjadi

subyek penelitian.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Oktober 2012

Penulis

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka.............................................................................. 5

1. Belajar ....................................................................................... 5

a. Pengertian Belajar ................................................................. 5

b. Prinsip-prinsip Belajar ......................................................... 8

2. Pembelajaran ............................................................................ 10

a. Konsep Pembelajaran ........................................................... 10

b. Hakekat Pembelajaran ........................................................ 11

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran ................................................ 14

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

3. Hasil Belajar .............................................................................. 14

a. Pengertian Hasil Belajar ....................................................... 14

b. Faktor-faktor Yang mempengaruhi Hasil Belajar................. 16

4. Permainan Kasti ......................................................................... 16

a. Sejarah Permainan Kasti ...................................................... 16

b. Pengertian Permainan Kasti ................................................. 17

c. Permainan Kasti Sebagai Pembelajaran Penjas ................... 18

5. Lempar Tangkap Bola ............................................................... 18

a. Cara Melempar...................................................................... 18

b. Cara Menangkap .................................................................. 21

6. Pendekatan Pembelajaran .......................................................... 24

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ................................... 24

b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran .................................. 25

7. Pendekatan Bermain .................................................................. 26

a. Bermain ................................................................................ 26

b. Fungsi Bermain ..................................................................... 26

c. Pengertian Pengdekatan Bermain ........................................ 28

d. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Bermain .................. 30

8. Macam-macam Permainan .................................................... 31

a. Memasukkan bola ke dalam ember ...................................... 31

b. Estafet lempar tangkap bola ................................................. 32

c. Lempar tangkap bola berpasangan ....................................... 32

d. Melempar bola dengan sasaran nilai .................................... 33

e. Lempar tangkap bola antar pos ............................................ 33

f. Lempar tangkap bola melewati mistar ................................. 34

B. Kerangka Berfikir ............................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 37

A. Waktu Dan Tempat Penelitian ......................................................... 37

1. Waktu Penelitian ......................................................................... 37

2. Tempat Penelitian ....................................................................... 37

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

B. Subjek Penelitian ............................................................................. 38

C. Teknik Pengumpulan Data Dan Sumber Data ................................ 38

D. Teknik Analisis Data ....................................................................... 39

E. Prosedur Penelitian .......................................................................... 40

F. Rancangan Siklus I .......................................................................... 43

1. Tahap Perencanaan ..................................................................... 43

2. Tahap Pelaksanaan ...................................................................... 43

3. Pengamatan Tindakan ................................................................. 44

4. Tahap Evaluasi atau Refleksi ...................................................... 44

G. Rancangan Siklus II ......................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 45

A. Deskripsi Tiap Siklus ...................................................................... 45

1. Pra Siklus ................................................................................... 45

2. Siklus I ....................................................................................... 47

a. Rencana Tindakan I .............................................................. 47

b. Pelaksanaan Tindakan I ........................................................ 48

c. Observasi dan Tindakan I ..................................................... 51

d. Analisis dan Tindakan I ........................................................ 54

e. Data Deskripsi Tindakan I .................................................... 55

3. Siklus II ..................................................................................... 56

a. Rencana Tindakan I .............................................................. 56

b. Pelaksanaan Tindakan II ....................................................... 58

c. Observasi dan Interprestasi II .............................................. 61

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II ........................................ . 63

e. Deskripsi Data Tindakan II ................................................... 64

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 65

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 67

A. Simpulan .......................................................................................... 67

B. Implikasi .......................................................................................... 68

C. Saran ............................................................................................... 70

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71

LAMPIRAN ..................................................................................................... 73

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian kegiatan dan waktu pelaksanaan..................................................... 37

2. Teknik Pengumpulan data penelitian ........................................................... 38

3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................................................... 40

4. Prosentasi Target Capaian ............................................................................ 44

5. Data Awal Lempar Tangkap Bola Sebelum Diberi Tindakan ..................... 46

6. Data Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Setelah Tindakan I .................... 56

7. Data Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Setelah Tindakan I .................... 64

8. Perbandingan Hasil Lempar Tangkap Bola Setelah Diberi Tindakan ......... 65

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Sikap Permulaan Melempar ......................................................................... 19

2 Sikap Pertama Melempar ............................................................................. 19

3 Sikap Terakhir Melempar ............................................................................ 20

4 Sikap Melempar Melambung ....................................................................... 20

5 Sikap Melempar Mendatar ........................................................................... 21

6 Menangkap Bola Melambung ...................................................................... 22

7 Menangkap Bola Datar ................................................................................ 22

8 Menangkap Bola Rendah ............................................................................. 23

9 Menangkap Bola Bergulir Di Tanah ............................................................ 24

10 Menangkap Bola Datar Samping Kanan Kiri .............................................. 25

11 Permainan Memasukkan Bola Ke Dalam Ember ( bakul ) .......................... 31

12 Permainan Estafet Lempar Tangkap Bola ................................................... 32

13 Lempar Tangkap Bola Berpasangan ............................................................ 32

14 Permainan Melempar Bola Dengan Sasaran Nilai ....................................... 33

15. Permainan Lempar Tangkap Bola Antar Pos ............................................... 34

16 Lempar Tangkap Bola Melewati Tali (mistar ) ........................................... 34

11 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 36

12 Alur Tahapan Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas .............................. 42

13 Dokumentasi Penelitian .............................................................................. 129

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar pustaka ............................................................................ 71

2. Silabus pembelajaran .................................................................. 73

3. Rpp siklus I ................................................................................. 75

4. Rpp siklus II ................................................................................ 94

5. Lampiran data hasil siklus I ........................................................ 113

6. Lampiran data siklus II................................................................ 121

7. Lampiran data hasil akhir ............................................................ 127

8. Dokumentasi penelitian .............................................................. 129

9. Dokumentasi surat permohonan ijin penelitian........................... 133

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas

jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan

perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif serta kecerdasan emosi. Pendidikan

jasmani juga sebagai proses dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia yang

berlangsung seumur hidup, selain itu juga salah satu alat yang penting untuk

merangsang pertumbuhan dan perkembangan manusia, karena pendidikan jasmani

sangat erat kaitanya dengan gerak manusia. Oleh karena itu, pendidikan

merupakan hak asasi setiap manusia dalam proses mempersiapkan dirinya menuju

masa depan yang lebih baik.

Pendidikan jasmani di SD telah menjadi bagian dari proses pendidikan

secara keseluruhan. Pembelajaran olahraga adalah suatu proses yang dilakukan

secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh

pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan

keterampilan, kecerdasan dan pekembangan watak serta kepribadian yang

harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang

berkualitas berdasarkan pancasila.

Materi pendidikan jasmani dibedakan menjadi dua kelompok yaitu materi

pokok dan materi pilihan. Materi pokok merupakan mata pelajaran yang wajib

diajarkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Sedangkan materi pilihan

merupakan kegiatan olahraga di luar jam pelajaran sekolah berupa kegiatan

ekstrakulikuler olahraga. Gerak Dasar Lempar tangkap merupakan salah satu

pembelajaran yang termasuk dalam materi pokok pendidikan jasmani.

Gerak Dasar Lempar tangkap memiliki manfaat yang cukup besar dalam

pembentukan individu yang sportif dalam perkembangan jasmani maupun

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

rohaninya. Perkembangan jasmani ditujukan untuk membentuk sikap tubuh yang

baik meliputi anatomis, fisiologis, kesehatan serta kemampuan jasmani yang

merupakan komponen kebugaran jasmani seperti kekuatan, daya tahan dan lain

sebagainya. Manfaat bagi rohani yaitu kejiwaan, kepribadian dan karakter akan

tumbuh ke arah yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Langkah awal dalam proses pembelajaran gerak dasar lempar tangkap

yaitu memperkenalkan macam-macam gerakan dasar melempar dan menangkap.

Di sekolah-sekolah, gerak dasar lempar diajarkan melalui proses pembelajaran

pendidikan jasmani, mulai dari melempar melambung, melempar mendatar dan

menangkap bola lambung, mendatar dan bola menyusur tanah.

Berdasarkan observasi di SD Negeri 04 Bejen Karanganyar pada awal tahun

2012, dapat diketahui bahwa guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di

dalam pembelajaran lempar tangkap bola cenderung pada pelaksanaan lempar

tangkapnya saja, kurang inovatif, sehingga banyak siswa yang kurang tertarik dan

merasa bosan pada saat pembelajaran lempar tangkap bola. Akibatnya banyak

siswa yang malas dan kurang semangat saat pembelajaran lempar tangkap bola.

Hal ini mengakibatkan banyak siswa yang perkembangan motoriknya terlambat

termasuk kemampuan gerak dasar melempar dan menangkap, sehingga hasil

belajar lempar tangkap bola kelas IV hanya mencapai 35, 8% atau 15 siswa dari

42 siswa (dari guru pamong / kolaborator).

. Dengan demikian guru dapat memanfaatkan bermain ini untuk memotivasi

siswa dalam kemampuan lempar tangkap bola anak dengan memberikan materi

melalui pembelajaran model-model bermain yang mengarah pada kemampuan

lempar tangkap bola. Contohnya menggunakan permainan melempar bola ke

sasaran, melempar dengan sasaran ember, permainan estafet bola, dan masih

banyak bentuk permainan lainnya yang bisa merangsang gerakan melempar dan

menangkap.

Seorang guru pendidikan jasmani sering kali kurang memahami tentang

penerapan pendekatan yang tepat bagi anak didiknya. Hal ini kemudian

berdampak pada pencapaian hasil akhir yang kurang memuaskan. Kesalahan-

kesalahan penggunaan pendekatan pembelajaran sering kali kita jumpai dalam

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

banyak cabang olahraga, salah satunya pembelajaran olahraga lempar tangkap

bola. Pembelajaran lempar tangkap bola yang menggunakan pendekatan bermain

merupakan bentuk pembelajaran lempar tangkap bola yang bertujuan agar siswa

mampu melakukan melempar dan menangkap bola dengan benar. Namun dari

bentuk pendekatan tersebut belum diketahui efektifitasnya, karena masing-

masing penerapan pendekatan tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan,

sehingga belum diketahui apakah penerapan pendekatan bermain memiliki

pengaruhnya terhadap hasil belajar lempar tangkap bola tersebut. Dari semua yang

diuraikan diatas, maka peneliti memandang perlu untuk mengadakan penelitian

dengan judul:

“ Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lempar Tangkap bola Melalui

Penerapan Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Bejen

Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah

yang akan di bahas dalam penelitian ini , yaitu :

Bagaimanakah pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lempar

tangkap bola pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar tahun ajaran

2012/2013?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini

bertujuan untuk :

Untuk mengetahui penerapan pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil

belajar lempar tangkap bola pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen

Karanganyar tahun ajaran 2012/2013

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi guru pendidikan jasmani, dapat dijadikan pedoman untuk menentukan

dan memilih pendekatan pembelajaran yang lebih baik dan efektif untuk

meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola.

2. Bagi siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar Tahun Pelajaran

2012/2013, memacu siswa agar lebih berpartisipasi dan berperan serta secara

aktif dalam kegiatan belajar mengajar agar mendapatkan hasil belajar yang

lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Slameto (2003: 2) Pengertian secara psikologis, “belajar merupakan

suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut

akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku”.

Atau juga dapat didefinisikan sebagai berikut belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksinya dengan lingkungan.

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun

jenisnya, karena tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan

perubahan dalam arti belajar. Menurut Slameto (2003: 3) ciri-ciri perubahan

tingkah laku dalam pengertian belajar sebagai berikut:

1) Perubahan terjadi secara sadar

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan

pengetahuan saja. Sifat perubahan relatif permanen, tidak akan kembali kepada

keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat,

seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk dan sebagainya. Perubahan tidak

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

harus langsung mengikuti pengalaman belajar perubahan yang segera terjadi

umumnya tidak dalam bentuk perilaku tapi terutama hanya dalam potensi

seseorang untuk berperilaku. Perubahan akan lebih mudah terjadi bila disertai

adanya penguat berupa ganjaran yang diterima, hadiah atau hukuman sebagi

konsekuensi adanya perubahan perilaku tersebut.

Ngalim Purwanto (1990: 84) menyatakan, “definisi belajar adalah perubahan

yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari

latihan atau pengalaman”. Dengan demikian perubahan yang terjadi karena proses

pertumbuhan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan fisik pada

seorang bayi sejak lahir.

Menurut pandangan Skinner yang dikutip dari Dimyati dan Mudjono (1994:

24) berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar,

maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya jika tidak belajar maka responnya

akan menurun. Dalam belajar ditemukan hal berikut:

a) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon pebelajar.

b) Respon si pebelajar

c) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat

tejadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut.

Menurut pandangan Piaget yang dikutip dari Dimyati dan Mudjiono

(1994:24) berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu, sebab individu

melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan, maka fungsi intelek

semakin berkembang. Perkembangan intelek melalui tahap-tahap berikut (i).

Sensori motor (0-2 tahun), (ii). Pra-operasional (2-7 tahun), (iii) Operasional

kongkret (7-11 tahun), (iv) Oprasi formal (11- keatas).

Pada tahap sensori motor anak mengenal lingkungan dengan kemampuan

sensori dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan, penciuman,

pendengaran, perabaan, dan menggerak-gerakannya. Pada tahap pra-operasional,

anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realitas. Ia mampu menggunakan

symbol, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi membuat gambar, dan

mengolong-golongkan. Pada tahap kongkret, anak dapat mengembangkan pikiran

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

logis. Menurut piaget yang dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono (1999:14)

Pembelajaran terdiri dari empat langkah,yaitu:

a) Langkah satu menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri.

b) Langkah dua memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik

tersebut

c) Langkah tiga mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk

mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan

permasalahan

d) Langkah empat menilai tiap pelaksanaan kegiatan, memperhatikan tiap

keberhasilan, dan melakukan revisi

Menurut Rogers yang dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono dalam buku

belajar dan pembelajaran (1999: 16) mengemukakan pentingnya guru

memperhatikan prinsip pendidikan. Prinsip pendidikan dan pembelajaran tersebut

sebagai berikut:

a) Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan wajar untuk belajar. Siswa

tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.

b) Siswa akan mempelajari hal-yang bermakna baginya

c) Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan

ide baru, sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.

d) Belajar bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses-

proses

e) Belajar yang optimal akan terjadi, bila siswa berprestasi secara

bertanggung jawab belajar, keterbukaan belajar mengalami sesuatu,

bekerja sama dengan melakukan perubahan diri terus-menerus dalam

proses belajar.

f) Belajar mengalami (experiental learning) dapat terjadi, bila siswa

mengevaluasi diri sendiri. Belajar dapat memberi peluang untuk belajar

kreatif, self evaluation dan kritik diri. Hal ini berarti bahwa evaluasi dan

instruktur bersifat sekunder.

g) Belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan

sungguh-sungguh.

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Ketiga pandangan tentang belajar tersebut merupakan bagian kecil dari

pandangan yang ada untuk kepentingan pembelajaran, para guru dan calon guru

masih perlu memilih teori yang relevan bagi bidang studi asuhannya. Guru juga

perlu memodifikasi secara praktis sesuai dengan karakter siswa tersebut.

b. Prinsip-Prinsip Belajar

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut

Dimyati dan Mudjiono (1999: 42) bahwa, “Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi

perhatian dan motivasi, keaktifan siswa, keterlibatan langsung, pengulangan,

tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual”. Untuk lebih

jelasnya prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diuraikan secara singkat sebagai

berikut:

1) Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peran penting dalam proses belajar, Gagne dan

Berliner yang dikutip Dimyati Mudjiono (1999: 42) mengatakan, “tanpa

adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar”. Disamping perhatian,

motivasi mempunyai peran penting dalam kegiatan belajar. Motivasi

merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran.

2) Keaktifan

Proses kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika siswa

mempunyai keaktifan yang tinggi. Sehingga kegiatan belajar mengajar

akan berjalan lancar dan tujuan pembelajaran akan tercapai.

3) Keterlibatan langsung

Menurut John Dewey yang dikutip Dimyati Mudjiono (1999: 43) dengan

“learning by Doing”. Belajar harus dialami melalui keterlibatan langsung.

Belajar harus dilakukan siswa secara aktif, baik individual kelompok

dengan cara memecahkan masalah. Keterlibatan siswa dalam belajar

jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun keterlibatan mental

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

emosional, keterlibatan dengan kognitif dalam pencapaian dan perolehan

pengetahuan.

4) Pengulangan

Teori Psikologi daya yang mengemukakan melatih daya-daya pada

manusia yang terdiri atas daya mengamat, menganggap, mengingat

mengkhayal, berfikir, dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya

tersebut akan berkembang. Hal ini juga diperkuat dengan teori psikologi

assosiasi atau koneksionisme dengan tokoh Thorndike yang didasarkan

pada hukum belajarnya ”Low of Exercise”, ia mengemukakan bahwa

belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan

pengulangan terhadap pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya

respons benar (Dimyati dan Mudjiono, 1999: 46)

5) Tantangan

Teori medan (field teory) dari kurt lewin mengemukakan bahwa siswa

dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis.

Dalam situasi belajar siswa menghadapi tujuan yang ingin dicapai, tapi

selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan ajar, maka timbullah

motif itu untuk mengatasi hambatan itu yaitu mempelajari bahan ajar

tersebut.apabila hambatan tersebut telah diatasi, artinya tujuan belajar

tercapai, maka ia masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian

seterusnya.

6) Balikan dan penguatan

Teori belajar Operant dari BF Skinner. Yang diperkuat dalam teori ini

adalah responnya. Sebagai kuncinya adalah teori belajar Low of Effect

dari Thorndike yaitu siswa yang akan belajar lebih bersemangat apabila

mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik (Aunurrahman, 2011: 127).

7) Perbedaan individual

Siswa merupakan individual yang unik, artinya tidak ada dua siswa yang

sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain.

Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-

sifatnya.perbedaan itu berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Oleh

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

karena itu perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru. sistem

pendidikan klasikal yang dilakukan sekolah kurang memperhatikan

masalah perbedaan individu, umumnya pelaksanaan pembelajaran dikelas

dengan melihat siswa individu dengan kemampuan rata-rata.

2. Pembelajaran

a. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses

pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku

dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar, walaupun

mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar

supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai

sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kongnitif), juga dapat mempengaruhi

perubahan sikap(aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seseorang

pserta didik.

Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga

mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the learning)

agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa. Pembelajaran

mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang

mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran

merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman

untuk menyusun berbagai kondisi yang dibutuhkan mencapai tujuan pendidikan.

Moh. Uzer usman (2001: 62) mengemukakan bahwa : “Proses pembelajaran

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

atas dasar hubungan timbal balik, berlangsung untuk mencapai tujuan tertentu”.

b. Hakekat Pembelajaran

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan pembelajaran

merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi melalui interaksi aktif

antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Kegiatan belajar

dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu akan ada perubahan perilakunya,

sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi proses

belajar, kedua peranan itu tidak akan terlepas dari situasi saling mempengaruhi

dalam pola hubungan antara dua subyek, meskipun disini guru lebih berperan

sebagai pengelola.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran. Menurut

Purwadarminta 1976 yang dikutip H.J.Gino Suwarni, Suripto, Maryanto dan

Sutijan (1998:30) bahwa, “pengajaran mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar

atau mengajarkan”. Hal ini juga dikemukakan Wina Sanjaya (2006: 74) bahwa,

“mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari guru kepada

siswa”.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling hubungan

antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam pembelajaran

adalah kegiatan timbal balik dan saling mempengaruhi antara guru dengan peserta

didik.

Pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk

memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran

berkaitan erat jenis hakikat dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Kegiatan

belajar merupakan masalah yang sangat kompleks dan melibatkan keseluruhan

aspek psiko-fisik, bukan saja aspek kejiwaan, tetapi juga aspek neuro-fisiologis.

Pada tahap baru mengenal substansi yang dipelajari, baik yang menyangkut

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pembelajaran kognitif, afektif, maupun psikomotor bagi siswa materi

pembelajaran itu menjadi sesuatu yang pada mulanya. Namun setelah guru

berusaha untuk memusatkanya dan menangkap perhatian siswa pada peristiwa

pembelajaran maka sesuatu yang asing itu menjadi berangsur-angsur berkurang.

Oleh karena itu, guru harus mengupayakan semaksimal mungkin penataan

lingkungan belajar dan perencaan materi agar terjadi proses pembelajaran didalam

maupun diluar kelas.

Dengan demikian proses belajar bisa terjadi di kelas, lingkungan sekolah,

dan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk interaksi social kultural

melalui media massa. Dalam konteks pendidikan non formal justru sebaliknya

proses pembelajaran sebagian besar terjadi dalam lingkungan masyarakat,

termasuk dunia kerja, media massa dan lain sebagainya. Hanya Sebagian kecil

saja pembelajaran terjadi dikelas dan lingkungan.

Kegiatan mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang jelas. Ini

berarti, proses mengajar itu tidak begitu bermakna jika tujuannya tidak jelas. Jika

tujuan tidak jelas maka isi pengajaran berikut metode mengajar juga tidak

mengandung apa-apa. Oleh karena itu, seorang guru harus menyadari benar-benar

keterkaitan antara tujuan, pengalaman belajar, metode, dan bahkan cara mengukur

perubahan atau kemajuan yang dicapai. Untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam proses belajar mengajar, maka seorang guru harus mampu

menerapkan cara mengajar cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki

pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk memberikan

suatu pengertian, kecakapan, ketangkasan, kegitan mengajar meliputi

pengetahuan, menularkan sikap kecakapan atau ketrampilan yang diatur sesuai

dengan lingkungan dan menghubungkannya dengan subyek yang sedang belajar.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, ini sesuai dengan yang

dikemukakan Nana Sudjana (2005:19) yaitu: Untuk keperluan analisis tugas guru

sebagai pengajar, maka kemampuan guru atau kompetensi guru yang banyak

hubungannya dengan usaha meningkatkan proses dan hasil belajar dapat

diguguskan kedalam empat kemampuan yakni:

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

1) Merencanakan program belajar mengajar.

2) Melaksnakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar.

3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar.

4) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang

studi atau mata pelajaran yang dipegangnya.

Dalam kegiatan pembelajaran guru bertugas merencanakan program

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai kemajuan pembelajaran dan

menguasai materi atau bahan yang diajarkannya. Jika seorang guru memiliki

kemampuan yang baik sesuai dengan bidang studi yang diajarkan, maka akan

diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil belajar dapat dicapai dengan baik, jika

seorang guru mampu melaksanakan tugas diantaranya mengelola proses

pengajaran berupa aktivitas merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek

kegiatan. Husdarta dan Yudha M.Saputra (2000: 4) bahwa:

Tugas utama guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfir supaya

proses belajar terjadi dikelas dilapangan,ciri utamanya terjadinya proses belajar

adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat didalam proses pembelajaran. Para

guru harus selalu berupaya agar para siswa dimotivasi untuk lebih berperan.walau

demikian guru tetap berfungsi sebagai pengelola proses belajar dan pembelajaran.

Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam

menyampaikan tugas ajar,agar tujuan pengajran dapat tercapai. Hal yang

terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru harus mampu

menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu membelajarkan siswa

manjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa suatu

perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip H.J.Gino

dkk (1998: 51) bahwa, “perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai jumlah

pengetauhan, melainkan juga dalam kecakupan, kebiasaan, sikap, pengertian,

penyesuaian diri, minat, penghargaan, pendeknya mengenai segala aspek

organisme atau pribadi seseorang”.

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut

Wina Sanjaya (2006: 30) bahwa sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam

pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:

1) Berpusat pada siswa

2) Belajar dengan melakukan

3) Mengembangkan kemampuan sosial

4) Mengembangkan keingintauhan,imajinasi dan fitrah

5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah

6) Mengembangkan kreatifitas siswa

7) Mengembangkan kemampuan ilmu danteknologi

8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

9) Belajar sepanjang hayat

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk diperhatikan oleh

seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang

didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka akan diperoleh hasil

belajar yang optimal.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Seorang siswa dikatakan telah belajar jika adanya perubahan tingkah laku

pada siswa tersebut, yaitu perubahan tingkah laku yang menetap. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa perubahan tingkah laku pada siswa tersebut

merupakan hasil dari belajar. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Sudjana

(2005:3) bahwa:” hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah

laku.”

Menurut pendapat Hudojo (1988:44) bahwa:” Hasil belajar adalah

penguasaan hubungan yang telah diperoleh sehingga orang itu dapat menampilkan

pengalaman dan penguasaan bahan pelajaran yang telah dipelajari.” Hal ini

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

sejalan dengan yang dinyatakan Sudjana (2005:22) bahwa:” Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.”

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diketahui bahwa hasil belajar yang

telah diperoleh siswa merupakan pedoman bagi guru untuk mengetahui

sejauhmana siswa menguasai materi yang diajarkan. Hasil belajar siswa

mencerminkan kemampuan yang dimiliki siswa setelah belajar. Hal ini berarti

hasil belajar tidak terlepas dari pembelajaran yang diberikan guru. Namun, untuk

mengetahui hasil belajar tersebut diperlukan evaluasi. Dengan mengadakan

evaluasi kita mengetahui kebaikan dan kekurangan usaha kita yang memperkaya

kita sebagai pengajar, yang dapat kita gunakan di masa mendatang dengan

anggapan bahwa keberhasilan sekarang juga akan memberikan hasil yang baik

bagi murid-murid lain di kemudian hari.

Dengan evaluasi, guru dapat memperhatikan sejauhmana keberhasilan dia

mengajar seperti ketepatan memilih metode, memilih alat peraga yang digunakan

terhadap proses belajar mengajar. Menurut Suryosubroto (1996:48) bahwa:”

efektivits guru mengajar nyata dari keberhasilan siswa menguasai apa yang

diajarkan guru itu.” Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa:” Keberhasilan

proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam

mengelola proses belajar mengajar.

Bloom (dalam Sardiman 2003:23) mengemukakan kemampuan sebagai hasil

belajar, terdiri dari 3 kemampuan yaitu:

1) Kemampuan kognitif yaitu kemampuan dalam mengingat materi yang telah

dipelajari dan kemampuan mengembangkan intelegensi.

2) Kemampuan afektif, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan sikap

kejiwaan seperti kecenderungan akan minat dan motivasi.

3) Kemampuan psikomotor, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan

keterampilan dan fisik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil usaha

yang diperoleh siswa melalui proses belajar berdasarkan tujuan pembelajaran

yang telah ditentukan, yang diukur melalui tes.

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil

belajar matematika adalah hasil usaha yang diperoleh siswa melalui proses belajar

pada perkalian melalui metode bermain tahun ajaran 2008/2009 yang dinyatakan

dalam bentuk angka atau huruf yang diukur melalui tes pada subjek didik

didasarkan pada taksonomi Bloom , pada ranah kognitif.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor

dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989 : 39). Dari

pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan

kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981 : 21)

menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh

kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor

dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas

pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39).

"Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan

lingkungannya" (Ali Muhammad, 204 : 14). Perubahan perilaku dalam proses

belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya

berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila

terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam

diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas

pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki

oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual),

bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

4. Permainan Kasti

a. Sejarah Permainan Kasti

Permainan Kasti di Indonesia telah dikenal sejak zaman penjajahan

Belanda (Hindia Belanda). Kata kasti berasal dari bahasa Belanda yang artinya

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

permainan di lapangan yang menggunakan bola kecil dan alat pemukul kayu.

Permainan kasti dimainkan oleh dua regu pemain, masing-masing regu pemukul

dan regu lapangan. Permainan kasti dimainkan khusus oleh anak laki-laki saja

atau oleh anak perempuan, terutama dimainkan oleh anak-anak Sekolah Dasar.

Sejak dulu telah diselenggarakan pertandingan kasti antar sekolah, pertandingan

persahabatan maupun pertandingan untuk memperebutkan suatu kejuaraan,

Permainan kasti juga pernah dipertandingkan dibeberapa acara nasional. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa permainan ini merupakan permainan yang

sangat menarik untuk dipertandingkan karena sejak zaman Belanda sampai

sekarang permainan ini masih di ajarkan dan di berikan melalui program

pendidikan jasmani khususnya di sekolah dasar.

b. Pengertian Permainan Kasti

Menurut Waryati, Sulistyo, dan Soetarti (1993: 105) kasti berasal dari

bahasa Belanda, termasuk dalam jenis olahraga permainan dengan menggunakan

bola kecil atau permainan bola kecil. Kasti adalah permainan beregu (tim) yang

dimainkan oleh dua regu, masing-masing terdiri dari 12 orang pemain, bagi regu

yang mendapat kesempatan memukul disebut regu pemukul atau pihak memukul,

dan regu yang bertugas menjaga di lapangan disebut regu lapangan atau pihak

lapangan. Permainan kasti dimainkan di atas lapangan rumput yang rata berbentuk

empat persegi panjang di mana lebar dan panjangnya kurang lebih berbanding 1

dengan 2. Diatas lapangan terdapat sebuah tiang hinggap untuk pertolongan pelari

disebut tiang pertolongan, dan 2 buah tiang hinggap bebas yang terdapat pada

bagian akhir lapangan disebut tiang bebas. Dalam permainan kasti dipergunakan

alat pemukul bola dibuat dari kayu, disebut kayu pemukul, dan bola kecil.

Permainan dipimpin oleh seorang wasit yang dibantu oleh 3 orang

pembantu wasit dan seorang penulis nilai. Pemain regu pemukul setelah memukul

bola berusaha segera berlari ke tiang bebas dengan melalui tiang pertolongan lebih

dulu atau langsung lari ke tiang bebas dan kembali ke ruang bebas dengan selamat

untuk mendapat nilai. Sebaliknya regu lapangan berusaha menggagalkan usaha

pemain pemukul untuk mendapatkan nilai dengan menangkap bola yang dipukul

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

oleh pemain pemukul dan melempar atau menembak pelari dengan bola atau

menghanguskan ruang bebas dengan bola pada waktu ruang bebas kosong (belum

ada pelari yang masuk ke ruang bebas) untuk menjadi pemukul. Adapun tujuan

dari masing-masing regu adalah untuk mengumpulkan nilai sebanyak-banyaknya.

Permainan kasti dilakukan 2 babak, antara babak pertama dan babak kedua diberi

waktu istirahat. Regu yang dinyatakan menang adalah regu yang sampai akhir

permainan atau akhir pertandingan lebiah banyak mengumpulkan nilai.

c. Permainan Kasti Sebagai Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar

Permainan kasti dapat dijadiikan alat untuk pencapaian tujuan pembelajaran

penjas di sekolah dasar, melalui permainan kasti secara langsung siswa terlibat

dalam peraturan yang ada dalam permainan selain itu dengan permainan kasti

guru dapat menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam permainan, seperti

nilai kerjasama, sportivitas, kejujuran, disiplin, tanggung jawab. Jika nilai-nilai

tersebut dapat tertanam pada diri siswa maka pembelajaran penjas tujuannya dapat

tercapai dengan baik, aspek-aspek yang masuk dalam pendidikan jasmani juga

dapat dilihat dalam permainan ini seperti aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Guru harus bisa mengembangkan aspek tersebut jika salah satu ditinggalkan misal

aspek afektif, jika siswa tidak suka dilempar dengan bola maka dia akan mengejar

dan membalasnya. Hal seperti ini tidak akan terjadi bila siswa memiliki sikap

positif dalam permainan kasti dan paham tentang maksud tujuan permainan. Jadi

guru harus memberikan pemahaman terlebih dahulu kepada siswa agar siswa tau

dan paham tentang maksud dan tujuan permainan kasti dalam pendidikan jasmani.

Dengan demikian melalui permainan kasti dapat dijadikan alat untuk pencapaian

tujuan pendidikan jasmani.

5. Lempar Tangkap Bola

a. Cara Melempar

Program pengajaran kemampuan jasmani melalui pelajaran bentuk-bentuk

gerakan melempar pada kelas permulaan Sekoah Dasar bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan anak dalam bertindak melakukan suatu bentuk

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

gerakan dengan anggota badanya agar lebih terampil dengan menggunakan alat-

alat yang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Djumidar (2007:3.42)

berpendapat bahwa melempar adalah ”gerakan yang menyalurkan tenaga pada

suatu benda yang menghasilkan daya pada benda tersebut dengan memiliki

kekuatan kedepan atau keatas”. Alat yang digunakan untuk kepentingan

pengembangan gerakan dasar melempar bagi anak dapat dilakukan dengan bola

kasti, bola tenis, atau bola plastik. Untuk dapat mengajarkan gerakan dasar

melempar kepada anak guru harus memahami dan menguasai prosedur untuk

melakukan gerakan melempar serta konsep cara melakukannya. Gerakan

Melakukan Lemparan yang benar menurut Srihati Waryati (1993: 21) adalah

sebagai berikut :

1. Sikap permulaan

Berdiri menghadap sasaran yang akan dilempar dengan kaki kangkang

muka belakang dan kaki kiri didepan kaki kanan dengan jarak 1,5-2

panjang kaki. Berat badan berada pada kaki . Ujung jari kaki kiri dan

pandangan mata menghadap ke arah lemparan, sedangkan ujung jari kaki

kanan menghadap ke kanan disertai badan miring ke arah kanan. Semua

otot-otot rileks (kendor). Bola dipegang kedua tangan di depan dada.

Gambar 1. Sikap permulaan melempar

Srihati Waryati (1993: 21)

2. Gerakan pertama

Tangan kanan yang memegang bola dijulurkan ke belakang dengan badan

condong ke belakang, sehingga berat badan berada di kaki kanan dengan

sedikit menekuk kedua lutut. Kaki kiri yang berada di depan pasif, ujung

kaki menyentuh tanah dan pandangan ke arah sasaran dengan

mengacungkan tangan kiri ke depan.

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 2. Sikap pertama melempar

Srihati Waryati (1993: 21)

3. Gerakan kedua

Tangan kanan diayunkan ke depan dengan kuat, lutut kaki kanan

diluruskan bersamaan dengan badan dan pinggang diputar ke arah depan

menuju sasaran. Berat badan dari kaki kanan dipindahkan ke kaki kiri dan

untuk membantu gerakan, bagian badan selah kiri ditarik ke belakang.

4. Gerakan terakhir

Setelah lengan diayunkan ke depan, bola dilepaskan dengan diikuti lecutan

pergelangan tangan kemudian diteruskan gerak lanjutan kaki kanan

melangkah ke depan di muka kaki kiri dan berat badan berada di kaki

kanan, sedangkan lutut kaki kiri lurus dengan ujung jari di tanah.

Pandangan tetap ke arah sasaran.

Gambar 3. Gerakan terakhir melempar

Srihati Waryati (1993: 22)

Srihati Waryati (1993: 22) atas dasar tinggi rendahnya lambungan bola,

lemparan ada 2 macam, yaitu; lemparan bola melambung tinggi dan lemparan

bola datar.

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

1) Lemparan bola melambung tinggi

Gerakan pertama, sikap badan condong ke belakang, sehingga tangan

kanan yang memegang bola sangat rendah dan dekat dengan tanah. Pada

saat melepas bola dan titik lepas bola berada di atas kepala.

Gambar 4. Sikap melempar melambung

Srihati Waryati (1993: 22)

2) Lemparan bola datar

Pada gerakan pertama sikap badan tidak condong ke belakang. Gerakan

lengan agak mendatar, sehingga titik lepas bola dari tangan di samping

badan (tidak melebihi kepala).

Gambar 5. Sikap melempar mendatar

Srihati Waryati (1993: 23)

b. Cara menangkap bola

Menurut Srihati Waryati (1993: 23) berdasarkan tinggi rendahnya bola, maka

teknik menangkap bola dibedakan menjadi 5 macam yaitu :

1) Menangkap bola melambung

Sikap permulaan

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Badan menghadap ke arah datangnya bola. Berdiri kangkang ke samping

kanan-kiri, kedua lutut sedikit ditekuk. Pandangan ke arah datangnya

bola.

Kedua lengan kiri dan kanan kedua tangan dijulurkan ke depan ke atas

kepala, arah datangnya bola. Posisi pangkal telapak kedua tangan rapat

dengan kedua ibu jari dan kelingking rapat, sedangkan ujung jari-jari yang

lain direnggangkan dan menunjuk ke arah atas, sehingga kedua tangan

membentuk mangkuk. Semua otot-otot lemas (rileks).

Gambar 6. Menangkap bola melambung

Srihati Waryati (1993: 24)

Pada waktu bula menyentuh tangan, semua jari ditutup dan kedua tangan

segera ditarik ke belakang bawah agar :

o Bola tidak melenting keluar

o Tangan tidak terasa sakit

o Segera sudah dalam posisi siap melempar.

2) Menangkap bola mendatar setinggi dada

sikap permulaan

seperti saat menangkap bola melambung

sikap kedua

kedua lengan kanan dan kiri sejajar diluruskan ke depan dada arah

datangnya bola. Posisi kedua pangkal telapak kanan rapat, ujung ibu jari

kiri rapat dengan ujung ibu jari kanan, ujung kelingking kiri rapat

dengan ujung kelingking kanan, sedangkan ujung jari-jari yang lain

direnggangkandan kedua tangan membentuk mangkukmenunjuk ke

arah datangnya bola.

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Gambar 7. Menangkap bola datar

Srihati Waryati (1993: 25)

Pada bola menyentuh tangan semua jari kedua tangan dirapatkan kedua

tangan segera ditarik ke depan dada mengikuti arah jalannya bola,

semua otot kendor.

3) Menangkap bola rendah

Artinya bola datang kira-kira antara setinggi lutut sampai pinggang

Sikap permulaan

Seperti sikap permulaan menangkap bola melambung tinggi tetapi

kedua lutut ditekuk lebih rendah.

Sikap kedua

Kedua lengan kiri dan kanan sejajar dijulurkan lurus ke depan bawah

menghadap ke arah datangnya bola. Kedua telapak tangan terbuka

dirapatkan hingga kelingking tangan kiri rapat dengan kelingking

tangan kanan. Semua otot kendor.

Gambar 8. Menangkap bola rendah

Srihati Waryati (1993: 26)

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Pada waktu bola menyentuh tangan, semua jari ditutup, kedua tangan

sedikit ditarik ke belakang bawahmengikuti arah datangnya bola.

4) Menangkap bola menggulir di atas tanah

Sikap permulaan badan menghadap arah datangnya bola.

Ada tiga macam sikap permulaan, yaitu ;

o Sikap duduk berlutut, kedua lutut rapat menyentuh tanah.

o Sikap berjongkok berlutut, kaki kiri jongkok kaki kanan berlutut

menyentuh tanah. Lutut kanan rapat dengan lutut kiri. Dengan

sikap ini bola yang sudah terpegang lebih cepat.

o Sikap berdiri, badan dibengkokkan ke depan bawah kedua lutut

ditekuk dan sikap kedua lengan lurus ke bawah.

Gambar 9. Menangkap bola bergulir di tanah

Srihati Waryati (1993: 26)

Sikap kedua badan membongkok ke depan, keduan lengan sejajar

dijulurkan lurus ke bawah menghadap kea rah datangnya bola. Kedua

telapak tangan terbuka sedangkan jari kelingking kiri rapat dengan jari

kelingking kanan, dan posisi jari yang lain merenggang da sikit ditekuk

ke depan, sehingga ujung-ujung jari menyentuh tanah.

Pada waktu bola menyentuh tangan, semua jari ditutup, kedua tangan

segera ditarik ke depan.

5) Menangkap bola di samping badan

Apabila bola datangnya di sebelah kanan atau kiri badan, maka cara

menangkap bola dapat dilakukan dengan menjulurkan kedua tangan ke

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

samping kanan atau kiri badan , dengan ibu jari saling bersentuhan dan jari-jari

agak merenggang serta telapak tangan menghadap ke arah datangnya bola.

Gambar 10. Menangkap bola datar di samping kanan dengan dua dan satu tangan

Srihati Waryati (1993: 27)

6. Pendekatan Pembelajaran

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang mempunyai sistem

untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan siswa

guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai

dengan pendapat Wahjoedi (1999: 121) bahwa ,”pendekatan pembelajaran adalah

cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan

tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal”.

Berdasarkan pengertian pendekatan pembelajaran yang dikemukakan diatas

menunjukkan bahwa, dalam suatu peristiwa pembelajaran terjadi dua kejadian

secara bersama yaitu: (1) ada satu pihak yang memberi, dalam hal ini guru, (2)

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

pihak lain yang menerima adalah peserta didik atau siswa. Kedua komponen

tersebut tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar.

b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian integral yang dapat

mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Berhasil dan tidaknya tujuan

pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang diterapkan

oleh guru. Penerapan metode pembelajaran yang dilakukan seorang guru akan

mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan

metode pebelajaran yang tepat akan dapat membangkitkan motifasi belajar siswa,

sehingga akan mendukung pencapaian hasil belajar lebih optimal. Dalam proses

pembelajaran terdapat komponen siswa sebagai obyek yang sedang belajar dan

guru sebagai pengajar untuk memberikan materi pelajaran guna terjadi perubahan

pada diri siswa. Mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang

yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih dari pada yang diajar,

untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan atau ketangkasan. Seperti

dikemukakan oleh Slameto (1995: 97) bahwa, ”kegiatan mengajar meliputi

penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan atau keterampilan yang

diatur sesuai dengan lingkungan dan yang menghubungkannya dengan subyek

yang sedang diajar”.

Upaya untuk menyampaikan materi atau keterampilan kepada siswa,

maka harus diterapkan pendekatan pembelajaran yang tepat. Pendekatan

pembelajaran yang diterapkan hendaknya mengacu pada penemuan yang terarah

dan pemecahan masalah. Penemuan dan pemecahan masalah tersebut merupakan

pendekatan yang membantu tercapainya dengan pembelajaran yang memberi

urutan pembelajaran terhadap tujuan yang telah dirumuskan.

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

6. Pendekatan Bermain

a. Bermain

Bermain sangat disukai oleh anak karena sifat dari bermain sendiri

menyenangkan. Menurut Yudha M. Saputra (2001: 6) menyatakan ”bermain

adalah kegiatan yang menyenangkan”. Sedangkan Aip Syarifudin (2004: 17)

mengartikan” bermain adalah bentuk kegiatan yang bermanfaat/produktif untuk

menyenangkan diri”. Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan serius dan

sukarela, di mana anak berada dalam dunia yang tidak nyataatau sesungguhnya.

Bermain bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu yang

menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran. Bermain bersifat

serius karena bermain memberikan sifat kesempatan untuk meningkatkan

perasaan anak untuk menguasai sesuatu dan untuk memunculkan rasa untuk

menjadi manusia penting. Bermain bersifat tidak nyata karena anak berada di luar

kenyataan, denganmemasuki suatu dunia imajiner. Bermain memberikan suatu

arena di mana anak masuk dan terlibat untuk menghilangkan dirinya, namun

secara berlawanan asas anak kadang-kadang menemukan dirinya dari bermain”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas jasmani siswa

yang dilakukan dengan rasa senang dan mempunyai tujuan pegembangan

pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga melalui bermain dapat

memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga untuk siswa. Siswa dan

bermain merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Bermain

bagi siswa merupakan kebutuhan hidup seperti halnya kebutuhan akan makan,

minum, tidur, dan lain-lain. Melalui bermain anak dapat mengaktualisasikan diri

dan mempersiapkan diri untuk menjadi dewasa. Seperti halnya atletik adalah

nuansa permainan menyediakan pengalaman gerak yang kaya yang

membangkitkan motivasi pada siswa untuk berpartisipasi. Menurut Yudha M.

Saputra (2001: 9-10) kegiatan atletik bernuansa permainan mengandung beberapa

ciri sebagai berikut:

1) Siswa terlibat dalam tugas gerak yang berfariasi dengan irama tertentu.

2) Mengakibatkan kegemaran berlomba/bersaing secar sehat.

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3) Menyalurkan hasrat siswa untuk mencoba menggunakan alat-alat berlatih

4) Tugas gerak yang mengandung resiko yang sepasdan dengan kemampuan

siswa dan menjadi tantangan.

5) Menguji ketangkasan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak yang baru.

Hibanna S. Rahman (2002: 85) mengartikan ”Bermain adalah segala kegatan

yang dapat menimbulkan kesenangan bagi anak”. Selanjutnya menurut kamus

besar bahasa indonesia (2003: 698) bahwa ”Bermain adalah melakukan sesuatu

untuk bersenang-senang”. Sedangkan menurut Agus Mahendra (2004: 4) yaitu

”Bermain adalah dunia anak, sambil bermain mereka belajar, dalam belajar, anak-

anak adalah ahlinya”, selanjutnya menurut M. Furqon (2008: 4) menyatakan

bahwa :

Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan, serius dan sukarela, di mana

anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau sesungguhnya. Bermain bersifat

menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu hal yang menyenangkan,

dengan tidak banyak memerlukan pemikiran. Bermain juga bersifat serius

karena bermain memberi kesempatan untuk meningkatkan perasaan anak untuk

menguasai sesuatu dan memunculkan rasa untuk di luar kenyataan, dengan

memasuki suatu dunia imajiner. Bermain member suatu area dimana anak

masuk dan terlibat untuk menghilangkan dirinya, namun secara berlawanan

asas anak kadang-kadang menemukan dirinya dari bermain.

Dari pengertian di atas di tarik kesimpulan yang di maksud bermain adalah

dunia anak yang menjadi aktifitas jasmani dengan cara melakukan sesuatu untuk

bersenang-senang.

b. Fungsi Bermain

Anak yang bermain akan melakukan aktifitas bermain dengan sukarela dan

akan melakukan aktifitas bermain tersebut dengan kesungguhan, demi untuk

memperoleh kesenangan dari aktifitas tersebut. Menurut Sukintaka (1992: 7)

”Bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, kadang

memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui

kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya”.

Selanjutnya meurut Yudha M. Saputra (2001: 6) ”Dengan bemain dapat

memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga untuk siswa”. Sedangkan

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

menurut Yudha M. Saputra (2001: 6) kegiatan bermain dapat meningkatkan siswa

dengan sasaran aspek yang dapat di kembangkan menurut lima aspek. Aspek-

aspek tersebut adalah:

1) Manfaat bermain untuk perkembangan fisik.

2) Manfaat bermain untuk perkembangan motorik.

3) Manfaat bermain untuk perkembangan sosial.

4) Manfaat bermain untuk perkembangan emosional.

5) Manfaat bermain untuk perkembangan keterampilan olahraga

c. Pengertian Pendekatan Bermain

Model bermain merupakan suatu cara penyampaian bahan latihan dalam

pembelajaran dengan memberikan macam-macam bentuk bermain. Mengajar

dalam bentuk bermain dapat juga disebut dengan bahasa yang berbeda yaitu

mengajar dalam bentuk model taktis. Menurut Beltasar Tarigan (2001: 17),

”pengajaran melalui pendekatan taktis adalah meningkatkan ketrampilan bermain

siswa, dengan melibatkan kombinasi dari kesadaran taktis dan penerapan

ketrampilan teknik dasar dalam bentuk yang sebenarnya”. Sedang menurut hasil

penelitian Wahjoedi (1999; 121) bahwa,”model/pendekatan bermain adalah

latihan yang diberikan dalam bentuk situasi permainan”.

Berdasarkan pendapat di atas menunjukkan bahwa, pendekatan taktis atau

bermain dapat meningkatkan ketrampilan bermain siswa, dengan melibatkan

kombinasi dari kesadaran taktis dan penerapan ketrampilan teknik dasar dalam

bentuk yang sebenarnya. Pendekatan bermain dalam lempar tangkap bola

menekankan pada aspek bagaimana membelajarkan siswa untuk memahami

konsep bermain. Sebagai contoh latihan dalam pembelajaran lempar tangkap bola

yang harus diajarkan adalah konsep bermain dan dasar-dasar lempar tangkap bola,

bukan mengajarkan lempar tangkap bola tingkat tinggi yang sulit dilakukan oleh

siswa. Melalui model bermain, diharapkan akan meningkatkan motivasi dan minat

para siswa terhadap konsep bermain, yang pada akhirnya akan meningkatkan

kemampuannya dalam melakukan gerakan lempar tangkap bola. Dari uraian di

atas dapat disimpulkan bahwa latihan dalam pembelajaran dengan model bermain

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

yaitu suatu cara pembelajaran lempar tangkap bola dengan memberikan macam-

macam bentuk bermain. Model bermain dipilih karena didasarkan asumsi dasar

bahwa manusia suka bermain.

Menurut Djumidar (2007: 10.3) merangsang minat siswa dapat dilakukan dengan

cara:

1. Memberikan bentuk-bentuk permainan anak yang dapat meningkatkan

ketrampilan.

2. Bermain dengan aktivitas yang berhubungan dengan rasa sosial, untuk

mempertinggi kesadaran individu-individu.

3. Memberikan penghargaan dan menambah pengetahuan dan kerjasama

kelompok atau gotong royong.

4. Mengadakan suatu permainan yang berisikan rasa kejujuran, sportivitas,

kebersamaan untik meningkatkan nilai-nilai spiritual.

Anak dan bermain merupakan dua hal yang hampir tidak dapat dipisahkan

satu sama lain. Selanjutnya menurut Djumidar (2007: 11.31) “dunia anak lebih

dekat dengan situasi permainan daripada yang serius, di dalam pembelajaran

disajikan banyak variasi-variasi agar supaya tidak mudah jenuh sebab siswa kerap

kali juga cepat bosan melaksanakan kegiatannya”. Model bermain, dimaksudkan

untuk mengembangkan aspek-aspek kemampuan motorik melalui aktivitas

bermain yang variatif, berjenjang tingkat kesulitannya. Menurut Yudha M.

Saputra (2001: 10) “permainan atletik merupakan kombinasi antara kegembiraan

gerak dan tantangan tugas gerak yang dekat dengan pengalaman nyata”

d. Kelebihan dan Kelemahan Dengan Pendekatan Bermain

Pembelajaran lempar tangkap bola dengan pendekatan bermain mempunyai

kelebihan antara lain meningkatkan ketrampilan penguasaan lempar tangkap bola,

meningkatkan motivasi, pembelajaran menjadi sangat menarik sehingga lebih

menyenangkan menambah semangat dan tidak cepat bosan dalam melakukan

pembelajaran. Sedangkan kelemahannya antara lain siswa dapat terkena lemparan

bola apabila tidak hati-hati. Pembelajaran ini jika ditinjau dalam melakukan

gerakan melempar dan menangkap bermanfaat terhadap peningkatan kemampuan

gerak dasar lempar tangkap bola. Selain siswa yang tidak sedang melakukan dapat

mengamati bagaimana cara melempar dan menangkap dengan benar.

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

e. Macam-macam Permainan Lempar Tangkap Bola

1. Melempar bola ke dalam bakul

Cara permainan :

Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan susunan seperti gambar

tiap kelompok diberi 5 bola tennis. Siswa yang berada di barisan paling

belakang berada di belakang bakul. Dengan aba-aba guru, siswa pertama

melempar bola satu per satu ke dalam bakul. Dihitung berapa banyak bola

yang masuk. Kemudian siswa yang mengambil bola tadi memberikan bola

ke pelempar ke 2. Pelempar pertama kemudian berpindah ke barisan

paling belakang. Pemain lain maju menunggu giliran permainan berjalan

terus hingga semua anggota memperoleh giliran melempar. Kelompok

yang paling banyak memasukan bola dinyatakan menang.

Gambar 11. Gambar permainan memasukkan bola ke dalam bakul

M, Furqon Hidayatullah ( 2008: 54)

Keterangan :

: siswa

: Bola kasti.

: Arah lemparan

: bakul (ember)

2. Estafet lempar tangkap bola

Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok tiap kelompok terdiri dari 8

anak kemudian tiap kelompok baris 1 berbanjar dengan jarak 5-7meter

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

antar anak. Tiap kelompok diberi 5 buah bola. Lalu tiap kelompok

berusahan secepat mungkin mengestafet bola itu satu persatu.

Gambar 12. Gambar estafet lempar tangkap bola

M, Furqon Hidayatullah ( 2008: 37)

Keterangan :

: siswa

: Bola kasti.

: Arah lemparan

: Ban atau simpai sebagai tempat bola

3. Lempar tangkap bola berpasangan.

Gambar 13. Gambar lempar tangkap bola berpasangan

M, Furqon Hidayatullah ( 2008: 53)

Keterangan :

: bola

: siswa

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

: arah lemparan

Cara permainan ;

Siswa berdiri berpasangan, Tiap pasangan diberi 1 buah bola, setelah

berhadap-hadapan bola dilempar dengan gerakan benar kepada

pasangannya. Setelah tertangkap, dilempar kembali ketemannya begitu

seterusnya. Mula-mula jarak 5-6 meter, makin lama makin jauh

4. Permainan melempar sasaran dengan nilai

Siswa di bagi dua kelompok, setiap anak melakukan 3 kali lemparan jika

tepat ke sasaran mendapat nilai 3 regu yang paling banyak mengumpulkan

nilai ialah pemenangnya.

Gambar 13. Gambar melempar sasaran dengan nilai

M, Furqon Hidayatullah ( 2008: 54)

Keterangan :

: siswa

: arah lemparan

: Bola tennis

5. Permainan Lempar Tangkap Bola antar Pos

Cara Permainan :

siswa di bagi empat kelompok saling melakukan lemparan atas kearah

teman, setelah melempar kemudian berlari ke arah teman yang menerima

bola.

1 2 3

1 2 3

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 14. Gambar lempar tangkap bola antar pos

M, Furqon Hidayatullah ( 2008: 34)

Keterangan:

: siswa

: bola

: arah lemparan

: arah lari

6. Lempar tangkap bola berpasangan dengan melewati tali

Siswa berdiri berpasangan, Tiap pasangan diberi 1 buah bola, setelah

berhadap-hadapan bola dilempar dengan gerakan benar kepada

pasangannya. Setelah tertangkap, dilempar kembali ketemannya begitu

seterusnya. Mula-mula jarak 6-7 meter, makin lama makin jauh.

Gambar15. Lempar tangkap bola berpasangan melewati mistar

M, Furqon Hidayatullah ( 2008: 53)

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

B. Kerangka Berfikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar yakni menggunakan kegiatan

siswa sendiri secara efektif di dalam pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

melakukan latihan yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sedang

dipelajari. Dalam hal ini peran guru hanya sebagai motivator dan fasilitator. Siswa

diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya

dengan melakukan latihan yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Kurangnya kreatifitas guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil

belajar siswa. Kurang kreatifnya guru Pendidikan jasmani di sekolah dalam

membuat dan mengembangkan media pembelajaran sederhana, guru kurang akan

model-model pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran pendidikan

jasmani di sekolah dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru

hanya menggunakan metode ceramah dan metode tugas, karena mereka hanya

mengejar bagaimana materi pelajaran tersebut dapat selesai tepat waktunya, tanpa

memikirkan bagaimana pembelajaran itu bermakna dan dapat diaplikasikan oleh

siswa dalam kesehariannya

Permasalahan umum dalam pembelajaran Penjas adalah kurangnya model

/ strategi pembelajaran sehingga mempengaruhi peran aktif siswa dalam kegiatan

belajar. Selama ini metode yang digunakan guru belum sesuai dengan

karakteristik pembelajaran Penjas bagi siswa. Seperti yang telah diuraikan di atas,

di mana karakteristik pembelajaran Penjas bagi siswa SD melalui pendekatan

bermain yang melibatkan ilmu lain.

Pendekatan bermain dapat dilakukan dengan menggunakan variasi-variasi

bentuk permainan yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran. Guru

dapat mendesain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dengan

bentuk-bentuk permainan. Dalam pembelajaran lempar tangkap bola, guru dapat

menggunakan berbagai bentuk permainan. Secara lebih rinci desain pembelajaran

dengan bentuk-bentuk permainan tersebut akan dijabarkan dalam RPP, setiap

pertemuan.

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran dapat dijadikan

sarana untuk menyampaikan dan menjelaskan gerak dasar lempar tangkap bola.

Sehingga untuk memecahkan masalah yang terurai diatas, pembelajaran yang

digunakan berorientasi pada penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran

gerak dasar lempar tangkap bola.

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 11. Kerangka Pemikiran Penelitian

Kondisi

awal

Tindakan

Kondisi

akhir

Guru:

kurang kreatif &

inovatif dalam

mengajar Pendidikan

Jasmani

Meningkatkan

kemampuan gerak

dasar lempar

tangkap bola

melalui penerapan

pendekatan bermain

Melalui penerapan

pendekatan bermain

dapat meningkatkan

hasil belajar lempar

tangkap bola (siswa

lebih bersemangat

dan prestasi belajar

meningkat)

Siklus II: upaya

perbaikan dari tindakan

dari siklus I sehingga

melalui penerapan

pendekatan bermain

dapat berhasil

meningkatkan hasil

belajar lempar tangkap

bola

Siklus I: guru &

peneliti menyusun

bentuk bentuk

permainan yang

menarik dan bervariasi

dengan bertujuan untuk

meningkatkan hasil

belajar lempar tangkap

bola

Siswa:

- siswa kurang tertarik &

cepat bosan dengan

pelajaran lempartangkap

bola

- hasil belajar Penjas

rendah

- pemahaman gerak dasar

siswa rendah.

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan di SD Negeri 04 Bejen

Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan selama satu setengah bulan sesuai dengan

jadwal pelajaran penjas siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar. Setiap

siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan intensitas pertemuan

seminggu satu kali waktu pelaksanaanya adalah semester 1 bulan Agustus-

September 2012.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Rencana Kegiatan Tahun 2012

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt

1 Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan Tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Izin Penelitian

2 Pelaksanaan

a. Seminar Proposal

b. Pengumpulan Data

Penelitian

3 Penyusunan laporan

a. Penulisan Laporan

b. Ujian Skripsi dan Revisi

c. Penggandaan dan

Pengumpulan Laporan

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

B. Subjek penelitian

Subjek yang diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas

IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013 , yang berjumlah

42 siswa, yang terdiri dari 19 laki-laki dan 23 siswa perempuan.

C. Teknik pengumpulan data dan sumber data

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini diantaranya melalui

tes praktek, observasi lapangan, dan penyebaran angket atau kuisioner. Secara

terperinci teknik pengumpulan data pada penelitian dapat dideskripsikan dalam

tabel berikut :

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1 Siswa Hasil belajar

siswa

Afektif Skala sikap melalui

observasi lapangan

(sesuai dengan rubrik

penilaian aspek afektif

pada RPP)

Kognitif Soal tes (sesuai dengan

rubrik penilaian aspek

kognitif pada RPP)

Psikomotor Unjuk kerja praktik

yang meliputi

kemampuan gerak dasar

lempar tangkap bola

sesuai dengan rubrik

penilaan aspek

psikomotorik pada RPP

2 Siswa Respon siswa

terhadap metode

dan media

pembelajaran

yang di gunakan

Penyebaran

kuisoner

Angket atau kuisoner

tanggapan siswa

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Menurut H.E. Mulyasa (2009: 183) data penelitian dikumpulkan dan

disusun melalui teknik pengumpulan data meliputi: sumber data, jenis data, teknik

pengumpulan data, dan instrument yang digunakan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi tentang

keadaan siswa dilihat dari aspek kuantitatif dan kualitatif. Aspek kuantitatif yakni

hasil pengukuran kemampuan gerak dasar lempar tangkap bola pada siswa kelas

IV SD Negeri 04 Bejen Karangayar tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan aspek

kualitatif didasarkan atas hasil pengamatan dan catatan pembelajaran selama

penelitian berlangsung. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber,

diantaranya :

a) Informasi mitra kolaboratif (guru pendidikan jasmani yang bersangkutan) dan

siswa

b) Tempat peristiwa dan berlangsungnya aktifitas pembelajaran

c) Dokumentasi atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, skenario

pembelajaran, silabus, buku penelitian dan buku refrensi mengajar.

D. Teknik Analisis Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari:

tes dan observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan gerak dasar

lempar tangkap bola yang dilakukan siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar dan mengajar saat penerapan

pendekatan bermain dan sesungguhnya dilaksanakan.

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 3. Teknik dan alat pengumpulan data

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1 Siswa Hasil belajar gerak dasar

lempar tangkap bola

Tes Praktek Tes keterampilan

gerak dasar

lempar tangkap

bola

2 Siswa Pemahaman siswa

terhadap proses

pembelajaran dan

semangat serta keaktifan

siswa

Praktek dan

unjuk kerja

Melalui lembar

observasi dan

pengamatan

lapangan

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh

peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian.

Langkah selanjutnya adalah menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan

dalam setiap siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan

tindakan yang berlangsung secara terus menerus kepada subjek penelitian.

Langkah–langkah PTK secara prosedurnya dilaksanakan secara

partisipatif atau kolaboratif antara (guru dengan tim lainya) bekerjasama, mulai

dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama,

diskusi yang bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi – evaluatif

atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian

mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, dan

penyempurnaan pada siklus berikutnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap – tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Survey Awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah

atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas.

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Meninjau sejauhmana pelaksanaan pembelajaran lempar tangkap bola yang

diterapkan dalam sekolah tersebut.

2. Tahap Seleksi Informan, Penyiapan Instrumen, dan Alat

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, adalah :

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi

3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data penelitian

yang terdiri atas :

a. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran

b. Pelaksanaan pembelajaran

c. Semangat dan keaktifan siswa

4. Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskriptif

kuantitatif. Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul

berupa uraian diskrptif tentang perkembangan belajar serta hasil test lempar

tangkap bola siswa yang dideskriptifkan memalui hasil kuantitatif

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan

Kelas dari mulai awal survey hingga menganalisis data yang dilakukan dalam

penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Supadi (2008:

104) yakni penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan (planning),

penerapan tidakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi tindakan

(observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya

sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria

keberhasilan). Penjelasan mengenai prosedur penelitian tindakan tersebut

dipaparkan memalui penjelasan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planing) adalah tahap dimana dijelaskannya apa, mengapa,

kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian itu dilakukan.

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Penerapan Tindakan (Action) adalah tahap implementasi atau pelaksanaan

rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan sebelumnya.

3. Observasi dan Evaluasi Tindakan (Observation and Evaluation) adalah tahap

pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama penelitian

berlangsung.

4. Refleksi (Reflection) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi dan

evaluasi dalam penerapan tindakan dalam diskusi, sehingga dapat digunakan

untuk merancang program penelitian pada siklus berikutnya

Keempat tahap yang telah dipaparkan diatas merupakan rancangan

tindakan dalam satu siklus penelitian. Pada siklus berikutnya rancangan program

penelitian yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi yang dihasilkan pada

siklus sebelumnya, begitu seterusnya hingga target penelitian tercapai. Adapun

tahapan siklus pada Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diterangkan melalui

gambar sebagai berikut:

Siklus I

Siklus II

Gambar 12 : Alur Tahapan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas

Agus Kristiyanto (2010: 19)

Tahap I perencanaan

Perencanaan Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1. Rancangan Siklus

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun sekenario

pembelajaran yang terdiri dari :

1. Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) lempar tangkap bola.

2. Menyusun instrument test lempar lempar tangkap bola.

3. Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran

4. Menyusun lembar observasi

5. Menyiapkan lembar tes dan angket

6. Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran

7. Penyiapkan tempat penelitian

8. Penetapan alokasi waktu pelaksanaan

9. Sosialisaisi kepada subjek

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan sekenario

pembelajaran yang telah direncanakan, tahap ini dilakukan bersama dengan

tahap observasi terhadap dampak tindakan. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan

yang dilakukan dalalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan

dengan langkah - langkah kegiatan adalah :

Guru bersama peneliti menyusun bentuk gerakan dan permainan untuk

meningkatkan kemampuan siswa

Guru bersama peneliti membuat media yang diperlukan dalam

pembelajaran lempar tangkap bola yaitu meliputi pembelajaran melempar

bola tenis tanpa awalan ke dalam ember , siswa melakukan permainan

estafet bola, mempraktekan gerak dasar lempar tangkap bola dengan

bola tenis secara berpasangan, berhadapan dan bergantian, siswa

mempraktekan gerak dasar lempar tangkap bola menggunakan bola

tangan ( gerak awal, ayunan lengan, saat lepas, gerak lanjut ),siswa

mempraktikan gerak dasar lempar tangkap bola (gerak awal,saat

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

menangkap, gerak lanjut ) Media yang digunakan yaitu bola tenis,bola

kasti.

c. Tahap Observasi

Kegiatan obeservasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pembelajaran

langsung pendidikan jasmani melalui penerapan pendekatan bermain yang

diterapkan terhadap proses pembelajaran lempar tangkap bola.

d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan interprestasi

sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja

yang perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan hasil penemuan dari

pelaksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya.

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut:

Tabel 3. Prosentase Target Capaian

Aspek yang

diukur

Prosentase target capaian

Cara mengukur Kondisi

awal

Siklus

1

Siklus

2

gerak dasar

melempar dan

menangkap

35, 8 % 55 % 75%

Diamati saat guru

memberikan materi lempar

tangkap bola

2. Rancangan Siklus II

Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tiap Siklus

1. Pra Siklus

Sebelum melaksanakan poses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang

ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut.

a) Siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013,

yang mengikuti materi pelajaran penjas khususnya atletik adalah 42 Siswa,

yang terdiri atas 23 siswa putri dan 19 siswa putra. Dilihat dari proses

pembelajaran lempar tangkap bola, dapat dikatakan proses pembelajaran

dalam kategori kurang berhasil.

b) Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran lempar

tangkap bola, sebab guru kurang memiliki motode mengajar yang tepat dalam

materi lempar tangkap bola dalam jumlah siswa yang terlampau banyak.

c) Dari hasil wawancara yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa

cenderung sulit diatur saat pembelajaran lempar tangkap bola berlangsung. Hal

ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan secara langsung

di lapangan. Saat mengikuti pembelajaran lempar tangkap bola, siswa

menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru,

tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang berbicara dengan

teman, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya.

d) Guru kurang bisa menghandel keadaan kelas, sebab situasi tempat belajar yang

cukup ramai, menjadikan situasi belajar menjadi kurang dapat diatur dengan

baik. Sehingga tingkat kemampuan siswa dalam lempar tangkap bola tidak

dapat maksimal.

e) Guru kesulitan menemukan model dan penerapan pendekatan pembelajaran

yang tepat. Model pembelajaran yang monoton atau konvensional

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak

pada rendahnya kemampuan lempar tangkap bola pada siswa.

Sebelum melakukan pelaksanaan tidakan maka Peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data awal penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui

kondisi awal keadaan kelas pada pembelajaran lempar tangkap bola pada kelas IV

SD Negeri 04 Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. Adapun diskripsi data

yang diambil terdiri dari: kemampuan melakukan lempar tangkap bola, afektif

siswa dan hasil belajar lempar tangkap bola siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen

Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

a. Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Sebelum Diberi Penerapan

Pendekatan Bermain.

Kondisi hasil belajar lempar tangkap bola siswa kelas IV SD Negeri 04

Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013 sebelum diberikan tidakan model

pembelajaran langsung disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Diskripsi Data Awal Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Sebelum

Diberikan Tidakan Penerapan Pendekatan Bermain.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 6 14.4%

75 – 79 Baik Tuntas 9 21.4%

70 – 74 Cukup Tidak Tuntas 9 21.4%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 18 42, 8%

Jumlah 42 100%

Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan

tindakan maka dapat dijelaskan bawa mayoritas siswa belum menujukan hasil

yang baik, dengan prosentase ketuntasan belajar 35.8 % siswa.

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tesebut masing-masing

aspek menujunkan kriteria keberhasilan pembelajaran yang Kurang. Maka disusun

sebuah tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lempar tangkap bola

pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013,

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dengan pendekatan bermain. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2

siklus, yang masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan,

(2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4) Analisis dan

Refleksi.

2. Siklus I

Pembelajaran lempar tangkap bola dengan penerapan pendekatan

bermain pada Siklus I adalah perkenalan gerak dasar lempar tangkap bola, yang

meliputi; (1) Mempraktekkan gerakan lempar tangkap sasaran dalam permainan

berburu rusa (2) Mempraktekkan gerak dasar lempar tangkap dalam permainan

memasukkan bola kedalam ember atau bakul (3) Mempraktekkan gerakan lempar

tangkap bola dalam bentuk permainan estafet lempar tangkap bola (4)

mempraktekkan gerakan lempar tangkap bola berpasangan secara bergantian

Pembelajaran lempar tangkap bola Siklus I tersebut dilakukan selama dua

kali pertemuan.

a. Rencana Tindakan I

Kegiatan perencanaan tidakan I dilaksanakan pada hari kamis, 30 agustus

2012, di SD Negeri 04 Bejen Karanganyar. Peneliti dan kolaborator yang

bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I

termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. melalui RPP

siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada silkus I

diadakan selama dua kali pertemuan. Guru bersama peneliti melakukan

pengukuran kemampuan lempar tangkap bola pada siswa kelas IV SD Negeri 04

Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013, dengan melakukan tes lempar

tangkap bola. Dari hasil belajar lempar tangkap bola pada siswa kelas SD Negeri

04 Bejen Karanganyar, diperoleh hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan

siswa yang meingkuti tes keseluruhannya sama sekali belum mengetahui gerak

dasar lempar tangkap bola.

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Melalui hasil pengukuran tersebut maka Peneliti dan kolaborator

merancang rencana pelaksanaan tindakan Siklus I sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru pamong dan kolaborator, merancang skenario model

pembelajaran melalui penerapan pendekatan bermain untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam lempar tangkap bola.

2) Peneliti dan kolaborator penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

lempar tangkap bola dengan penerapan pendekatan bermain.

3) Peneliti dan kolaborator menyiapkan media yang akan digunakan dalam

pelaksanaan proses pembelajaran lempar tangkap bola seperti; bola tenis,

ember, cones dan simpai.

4) Peneliti dan kolaborator menyusun media pembelajaran yakni berupa tes dan

non tes. Instrumen tes dinilai hasil peningkatan lempar tangkap bola dan

motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran melalui peneran

pendekatan bermain. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktivan

dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui

formulir penilaian / rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP.

5) Peneliti dan kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan gerak

dasar lempar tangkap bola.

6) Penelti dan kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan I, yakni di

halaman sekolah SD Negeri 04 Bejen Karanganyar.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Tidakan I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni

pada hari kamis tanggal 30 Agustus 2012, dan 6 september 2012, di halaman SD

Negeri 04 Bejen Karanganyar. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x

35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh

Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan, dan sekaligus melakukan observasi

terhadap proses pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan tindakan I,pertemuan pertama (kamis , 30

Agustus 2012) adalah praktek gerakan lempar tangkap bola dalam bentuk

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

permainan berburu rusa, materi kedua adalah mempraktekkan gerakan lempar

tangkap sasaran dalam bentuk permainan memasukkan bola ke dalam ember,

materi ketiga mempraktekkan gerakan lempar tangkap bola dalam bentuk

permainan estafet lempar tangkap, materi keempat adalah mempraktekkan gerakan

lempar tangkap bola berpasangan dengan jarak yang sudah ditentukan.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan

berdoa kemudian mempresensi.

2) Penelitimenyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta kompetensi

dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching atau

penguluran.

4) Penelitimemberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi lempar

tangkap bola.

5) Peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni gerak

dasar lempar tangkap dan menangkap bola. Siswa diminta memperhatikan

pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh guru .

6) Siswa melakukan gerakan lempar tangkap,dengan formasi siswa baris empat

berbanjar, masing-masing barisan memiliki sebuah ember sebagai sasaran

lempar tangkap bola, sesuai dengan instruksi dari peneliti dan guru.

7) Peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan

yang dilakukannya.

8) Peneliti mempersiapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada siswa

sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan

materi pertama.

9) Siswa diminta berbaris 4 berbanjar seperti tadi namun jarak siswa agak

diperjauh antara 5-6 meter antar siswa.

10) Tiap banjar barisan di beri 5 buah bola. Kemudian siswa disuruh untuk

memindahkan bola tersebut dengan cara lempar tangkap bola Arah lemparan

diarahkan ke kelompok didepannya agar bisa ditangkap oleh teman, teman

yang lain menangkap dan lempar tangkapkannya ke teman yang lain lagi,

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

begitu seterusnya sampai pada siswa terakhir ( estafet lempar tangkap bola ),

sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru.

11) Peneliti memberi bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan

lempar tangkap dan menangkap yang akan dilakukannya serta memberikan

kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan.

12) Peneliti, guru pamong dan kolaborator memperisapkan materi lanjutan yang

akan diberikan kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang

diperoleh pada pelaksanaan materi sebelumnya

13) Peneliti dan kolaborator menyampaikan materi ketiga yakni gerakan lempar

tangkap bola berpasangan. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh

gerakan lempar tangkap bola berpasangan dan menggunakan gerak lanjut

yang dilakukan oleh peneliti.

14) Siswa diminta melakukan gerakan lempar tangkap bola berpasangan dengan

menggunakan gerak lanjut, sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh peneliti

dan guru.

15) Pelajaran di akhiri dengan berdoa dan siswa di bubarkan untuk selanjutnya

mengikuti pelajaran selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan kedua (kamis, 6 September

2012) adalah ujian siklus I, berupa rangkaian permainan lempar tangkap bola.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dengan mempresensi, serta

memulai proses pembelajaran dengan berdoa dan mempresensi.

2) Peneliti dan kolaborator menyampiakan motivasi dan tujuan pembelajaran,

serta kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti dan kolaborator memulai proses pembelajaran diawali dengan proses

stretching atau penguluran.

4) Peneliti, guru pamong dan kolaborator memulai pembelajaran dengan

mengulang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, yakni:

gerakan lempar tangkap bola.

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

5) Peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan

praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik (feedback)

kepada siswa yang melakukan praktik, serta menyiapkan materi selanjutnya.

6) Peneliti, guru pamong dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes

akhir pada siklus I dengan memanggil satu persatu untuk melakukan lempar

tangkap bola secara berpasangan dengan yang telah diajarkan.

7) Peneliti, guru pamong dan kolaborator melakukan posttest untuk siklus I,

dengan mencatat dan menilai kualitas gerakan lempar tangkap bola pada

blangko penilaian yang telah disiapkan.

8) Diakhir pertemuan Peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi tehadap hasil

pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai

materi yang akan disampaikan minggu depan.

a. Observasi Dan Tindakan I

Observasi dan interpelasi tindakan I dilakukan selama Tindakan I

berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interpelasi tindakan I peneliti

berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun

pelaksanaan tindakan I, yakni :

1) Peneliti mengamati proses pembelajaran lempar tangkap bola melalui

penerapan pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen

karanganyar Tahun Ajaran 2012-2013. Pada pertemuan pertama (Kamis, 30

agustus 2012 selama 2 x 35 menit), peneliti mengajarkan permainan berburu

rusa, permainan memasukan bola kedalam ember, permainan estafet lempar

tangkap bola dan lempar tangkap bola berpasangan. Di pertemuan kedua

(Kamis, 6 September 2012), peneliti melakukan tes akhir siklus I, untuk

mengetahi hasil perkembangan proses pembelajaran selama siklus I.

2) Sebelum pembelajaran dilangsungkan Peneliti dan kolaborator bersangkutan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai pedoman atau

acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

3) Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan

bermain, seperti permainan berburu rusa, permainan lempar tangkap bola ke

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dalam ember atau bakul, dan permainan estafet lempar tangkap bola

berpasangan.

4) Peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

proses pembelajaran dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap

proses belajar mengajar diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas

siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sebelum siklus, yaitu

sebagai berikut:

a) Siswa yang aktif selama pemberian materi lempar tangkap bola sebesar

30%, sedangkan 70% lainnya tampak berbicara dengan temannya,

melamun, dan bermain sendiri bersama teman yang lain. Dari hasil

wawancara dengan siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa di antara mereka ada

yang kurang menyukai materi, dan tidak bisa melakukan ujuk kerja

praktik lempar tangkap bola.

b) Siswa yang antusias selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

sebesar 20%, sedangkan 80% lainnya kurang memperhatikan penjelasan

dari peneliti. Siswa tersebut bermain sendiri dengan temannya. Karena

peneliti berada pada satu tempat yang kurang dapat menjangkau siswa

yang lain, sebab kondisi tempat yang cukup luas dan ramai, sehingga

siswa yang tidak terjangkau merasa diabaikan, sehingga mereka

cenderung bermain sendiri.

5) Peneliti bersama guru pamong melakukan penilaian melalui lembar obeservasi

siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

menerima pembelajaran materi lempar tangkap bola melalui penerapan

pendekatan bermain.

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan Tindakan I

berlangsung, berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi:

1) Hasil belajar siswa dalam materi lempar tangkap bola setelah Tindakan I

dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria Baik sekali adalah

14,4%, sedangkan sisanya ( Baik 49,8%; Cukup21.4%; Kurang 14,4%).

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Dalam hal ini sejumlah 27 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan

sedangkan 15 siswa Tidak Tuntas dengan prosentase ketuntasan 64, 2%.

Dalam pelaksanaan Tidakan I terdapat kelebihan yang dapat digunakan

sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan I, adapun kelebihan dan

pelaksanaan Tindakan I diantaranya :

1) Siswa merasa tertarik dengan metode baru yang disampaikan oleh peneliti

yakni dengan penyampaian materi model inovatif dengan penerapan

pendekatan bermain, sebab siswa merasa senang dengan kegiatan belajar,

melalui penjelasan guru dan peneliti, disamping itu model pelaksanaan

pembelajaran ini dianggap langka dan jarang digunakan dalam proses

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada mata pelajaran Penjasorkes.

2) Siswa mudah dalam menyerap pelaksanaan kegiatan melalui intruksi

langsung, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terpimpin dan terkomando

dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi materi karena sudah

melihat gerakan yang diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti.

3) Situasi kelas lebih tertata, dan terkomando dengan baik, sehingga materi yang

diberikan terarah.

Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan I ini masih terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan I, adapun kelemahan

dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan I tersebut adalah:

1) Sistuasi halaman sekolah yang ramai membuat pelaksanaan pembelajaran

kurang maksimal, serta menggangu konsentrasi siswa dalam melaksanakan

instruksi materi dari peneliti dan guru.

2) Mayoritas siswa belum dapat mempraktekkan beberapa gerakan dasar lempar

tangkap bola yang didemonstrasikan oleh peneliti secara benar.

3) Siswa kurang paham dengan bentuk penjelasan Peneliti sebab sebagian siswa

kurang konsentrasi dalam menerima materi yang diberikan oleh peneliti dan

guru.

4) Siswa seringkali lupa dengan teknik gerakan yang telah diajarkan pada materi

sebelumnya, sehingga Peneliti dan kolaborator seringkali mengulangi

pelaksanaan materi sebelumnya.

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

5) Siswa kurang aktif bertanya sehingga kekurangan atau kesalahan gerakan

maupun gerak dasar yang dilakukan siswa kurang dapat dipantau oleh guru

dan peneliti.

6) Masih banyak siswa yang kurang berani melakukan gerak dasar karena malu.

7) Siswa kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan gerakan lengan dan

memutar pinggang pada lempar tangkap bola sehingga sebagian siswa belum

dapat menunjukan kualitas gerakan yang maksimal

b. Analisis dan Reflesi Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi pada Tinakan I tersebut, peneliti melakukan

analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus I telah menujukan hasil yang

sesuai, mengingat jumlah materi yang disampaiakan banyak dan bervariasi

serta alokasi waktu dalam mengajar yang sedikit.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat

apa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.

3) Model pembelajaran yang diterapkan oleh Peneliti dan kolaborator mampu

mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi

dapat berlangsung lebih maksimal.

4) Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan I belum menunjukan hasil

yang maksimal walaupun telah menujukan peningkatan dan sudah sesuai

dengan target capaian pada siklus I. Secara lebih detail hasil kerja siswa

selama Tindakan I, dijelaskan sebagagai berikut :

Hasil belajar siswa dalam materi lempar tangkap bola setelah

Tidakan I dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria Baik

sekali adalah 14, 4%, Baik 49, 8%; Cukup 21.4%; Kurang 14, 4%. Dalam

hal ini sejumlah 27 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan

sedangkan 15 siswa Tidak Tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pada proses Siklus I, hasil belajar siswa dalam materi lempar tangkap bola

dalam kategori baik. Dibandingkan dengan data awal yang dimiliki hasil

belajar siswa dalam materi lempar tangkap bola menunjukan hasil yang

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

meningkat dari data awal hanya 33, 8% siswa yang tuntas menjadi 64, 2%

siswa yang tuntas

Kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tidakan pada siklus I, akan

dipertahankan dan ditingkatkan.

5) Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama

pelaksanaan Tidakan I, maka disusun langkah antisipatif, yakni :

a) Untuk mengantisipasi situasi halaman yang ramai maka siswa diminta

untuk sesegera mungkin menuju halaman.

b) Siswa diminta mengingat gerakan lempar tangkap sesuai yang telah

diajarkan.

c) Guru dan peneliti memberikan reward bagi siswa yang dapat melakukan

lempar tangkap bola secara benar.

d) Peneliti tidak hanya berada di depan saat memberikan penjelasan kepada

siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di bagian

belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

e) Peneliti meminta bantuan kepada beberapa teman untuk dapat membantu

mengatur jalannya proses pembelajaran.

Peneliti dan kolaborator sepakat menyusun tindakan perbaikan dan menganulir

sebagian materi yang dianggap sudah dapat dilaksanakan siswa dengan baik

diantaranya; Gerak dasar lempar tangkap, gerak dasar menangkap, serta

menguatkan materi-materi yang dianggap kurang seperti; gerakan lempar tangkap

maksimal dan arah yang tepat serta menangkap dengan gerakan benar.

c. Data Diskripsi Tindakan I

Selama pelaksanaa Tindakan I maka Peneliti dan kolaborator melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari;

ketangkasan lempar tangkap bola; kemampuan melakukan lempar tangkap bola:

aktifitas siswa dan hasil belajar lempar tangkap bola siswa kelas IV SD Negeri 04

Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

1) Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Setelah Diberikan

Penerapan Pendekatan Bermain.

Kondisi hasil belajar lempar tangkap bola siswa kelas IV SD Negeri 04

Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013 setelah diberikan Tindakan I model

pembelajaran dengan pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 6. Deskripsi Data Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Melalui Penerapan

Pendekatan Bermain Tindakan I

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 6 14, 4%

75 – 79 Baik Tuntas 21 49, 8%

70 – 74 Cukup Tidak Tuntas 9 21. 4%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 6 14, 4%

Jumlah 42 100%

Berdasarkan hasil diskripsi data awal, hasil belajar lempar tangkap bola

siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013 setelah

diberikan Tidakan I adalah Cukup dengan prosentase 21, 4%, Kurang dengan

prosentase 14, 4%, dan sisanya (Baik 49, 8%; Baik sekali 14, 4%). Sejumlah 27

siswa telah mencapai kriteria Tuntas sedangkan 15 siswa Tidak Tuntas.

3. Siklus II

Siklus II merupakan, tidak lanjut dari hasil analisis dan refkesi yang

dilakukan pada Siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalam Siklus I. Rata-

rata siswa menunjukan hasil yang kurang maksimal dan sesuai dengan kriteria

yang telah ditentukan.Pelaksanaan Siklus II mengacu pada pelaksanaan Siklus I,

karena merupakan perbaikan dari Siklus I. Adapun tahapan yang dilakuan pada

Siklus II ini diantarannya;

a. Rencana Tindakan II

Kegiatan perencanaan Tidakan II dilaksanakan pada hari Kamis, 13

September 2012, di SD negeri 04 Bejen Karanganyar. Peneliti dan kolaborator

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

penjas yang bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan

yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada

siklus II, mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan I yang termuat dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Melalui hasil pengukuran tersebut maka Peneliti dan kolaborator

merancang rencana pelaksanaan tindakan Siklus II sebagai berikut :

1) Peneliti, guru pamong dan kolaborator merancang skenario penerapan

pendekatan bermain, untuk meningkatkan motivasi serta kemampuan siswa

dalam melakukan lempar tangkap bola. Dengan pembelajaran sebagai berikut :

a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang

pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.

b) Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan

informasi tahap demi tahap.

c) Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.

d) Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik,

memberi umpan balik.

e) Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan

perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan

kehidupan sehari-hari.

2) Peneliti dan kolaborator penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus II lempar tangkap bola melalui penerapan pendekatan bermain dalam

pembelajaran.

3) Peneliti dan kolaborator menyiapkan media,serta menyiapkan sarana yang

akan digunakan seperti; bola tangan, ban bekas warna, simpai cones, dsb.

4) Peneliti dan kolaborator menyusun media pembelajaran yakni berupa tes dan

non tes. Instrumen tes dinilai hasil peningkatan ketangkasan lempar tangkap

bola dengan model pembelajaran melalui penerapan pendekatan bermain.

Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian / rubrik

penilaian siswa yang tercantum dalam RPP.

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

5) Peneliti, guru pamong dan kolaborator menyusun standar penilaian pada

penguasaan gerak dasar lempar tangkap bola.

6) Peneliti dan kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan II, yakni

pada halaman SD Negeri 04 Bejen karanganyar.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan II dilaksanakan selama dua kali pertemuan, selama dua minggu

yakni pada setiap hari kamis tanggal 13 september 2012 dan 20 September 2012

di halaman SD Negeri 04 Bejen Karanganyar. Masing-masing pertemuan

dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini

pembelajaran dilakukan oleh Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan, dan

sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses

pembelajaran dalam Tindakan II ini adalah penguatan materi sebab materi secara

dasar telah diberikan pada Tidakan sebelumnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan II,pertemuan pertama (Kamis, 13

September 2012) yaitu melakukan lemparan dengan menggunakan bola tenis

dengan menggunakan awalan lari dan lemparan menggunakan satu tangan dan

lempar tangkap dengan menggunakan bola tenis berekor dengan sasaran simpai

yang digantung dengan rangsangan jarak semakin lama semakin jauh dan

menangkap dengan dua tangan. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Peneliti menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan

berdoa kemudian mempresensi.

2) Penelitimenyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta kompetensi

dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching atau

penguluran.

4) Penelitimemberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi lempar

tangkap bola.

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

5) Peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni gerak dasar

lempar tangkap dan menangkap bola. Siswa diminta memperhatikan

pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh guru .

6) Siswa melakukan gerakan lempar tangkap,dengan formasi siswa baris empat

berbanjar, masing-masing barisan memiliki tiga buah ember sebagai sasaran

lempar tangkap bola, tiap ember memiliki nilai satu sampai tiga dilakukan

denngan kompetisi,sesuai dengan instruksi dari peneliti dan guru.

7) Peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan

yang dilakukannya.

8) Peneliti mempersiapkan materi lanjutan yang akan diberikan kepada siswa

sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan materi

pertama.

9) Siswa diminta dibagi menjai 4 kelompok sesuai absen. Kemudian tiap

kelompok menuju pos yang telah disediakan guru.

10) Lalu siswa kelompok 1 lempar tangkap bola ke siswa kelompok 2 dan berlari

ke arah kelompok 2 tersebut, siswa kelompok 2 berusaha menangkap dan

selanjutnya lempar tangkap dan lari ke kelompok 3 begitu seterusnya,sesuai

dengan contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru.

11) Peneliti memberi bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan

lempar tangkap dan menangkap yang akan dilakukannya serta memberikan

kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan.

12) Peneliti, guru pamong dan kolaborator memperisapkan materi lanjutan yang

akan diberikan kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang

diperoleh pada pelaksanaan materi sebelumnya

13) Peneliti dan kolaborator menyampaikan materi ketiga yakni gerakan lempar

tangkap bola berpasangan. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh

gerakan lempar tangkap bola berpasangan dan menggunakan gerak lanjut yang

dilakukan oleh peneliti.

14) Siswa diminta melakukan gerakan lempar tangkap bola berpasangan dengan

menggunakan gerak lanjut, dengan aturan lemparan harus melewati simpai

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dan selanjutnya melewati tali yang telah disiapakan oleh guru, sesuai dengan

contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru.

15) Pelajaran di akhiri dengan berdoa dan siswa di bubarkan untuk selanjutnya

mengikuti pelajaran selanjutnya.

16) Diakhir pertemuan Peneliti, guru pamong dan kolaborator melakukan evaluasi

tehadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi

mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan kedua (Kamis, 20

September 2012) adalahpengambilan data akhir tindakan II. Urutan pelaksanaan

tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti, guru pamong dan kolaborator menyiapkan siswa danbardoa, serta

memulai proses pembelajaran dengan mempresensi.

2) Peneliti, guru pamong dan kolaborator menyampaikan motivasi dan tujuan

pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa

secara singkat.

3) Peneliti, guru pamong dan kolaborator memulai proses pembelajaran diawali

dengan proses stretching atau penguluran.

4) Siswa diminta menyimak secara detail pelaksanaan contoh gerakan lempar

tangkap bola yang dilakukan oleh peneliti.

5) Peneliti meminta siswa untuk melakukan gerakan lempar tangkap bola

berpasangan secara bergantian.

6) Siswa melakukan lempar tangkap bola, sesuai dengan instruksi dari peneliti

dan guru.

7) Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung Peneliti dan kolaborator

mengadakan observasi, serta memberikan penguatan kepada siswa dalam

pelaksanaan lempar tangkap bola.

8) Pengambilan data akhir siklus II

9) Diakhir pertemuan Peneliti, guru pamong dan kolaborator melakukan evaluasi

terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

c. Observasi Dan Interprestasi Tindakan II

Observasi dan interpelasi tindakan II dilakukan selama Tindakan II

berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interpelasi tindakan II peneliti

berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun

pelaksanaan Tindakan II, yakni :

1) Peneliti mengamati proses pembelajaran lempar tangkap bola melalui

penerapan pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen

Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. Pada pertemuan pertama (Kamis, 13

September 2012 selama 2 x 35 menit), (Kamis, 20 September 2012, selama 2 x

35 menit).

2) Sebelum pembelajaran dilangsungkan Peneliti dan kolaborator bersangkutan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II, sebagai

pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

3) Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model instruksi

langsung, dalam hal ini peneliti mengacu pada alur pembelajaran pada model

pembelajaran melalui penerapan pendekatan bermain, yakni adanya penjelasan

materi, demonstrasi / unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara

langsung oleh siswa.

4) Peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya Peneliti dan kolaborator

memberikan contoh dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa

yang di perintah oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses

belajar mengajar diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu Siswa yang aktif selama

pemberian materi teknik dasar lempar lembin meningkat sebesar 80%,

sedangkan 20% lainnya masih memberikan respon yang kurang serius

terhadap materi. Dari hasil wawancara dengan siswa yang kurang aktif selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa di antara

mereka ada yang kurang menyukai materi, dan tidak bisa melakukan unjuk

kerja praktik lempar tangkap bola .

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

5) Guru, peneliti dan siswa selalu memberikan applause pada setiap penampilan

siswa. Guru dan peneliti juga memberikan reward berupa pujian, seperti:

“Bagus sekali”, “Ayo semangat”, “ Ya Bagus”, dan lain-lain. Suasana tampak

hidup dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi.

6) Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar obeservasi siswa,

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima

pembelajaran materi lempar tangkap bola melalui penerapan pendekatan

bermain dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan Tindakan

II berlangsung, bersarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi:

1) Hasil belajar siswa dalam materi lempar tangkap bola setelah Tidakan II

dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria Baik Sekali 30, 9%

sedangkan sisanya Baik 52, 5%; Cukup 16, 6%; Kurang0 %. Sejumlah 35

Siswa mencapai kriteria Tunas sedangkan 7 siswa Tidak Tuntas. Telah

memenui target dengan capaian berhasil lebih dari target capaian yang

diharapkan.

Dalam pelaksanaan Tidakan II terdapat kelebihan yang dapat diguanakan

sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan II, adapun kelebihan dan

pelaksanaan Tindakan II diantaranya :

1) Sebagian siswa telah mampu menunjukan gerakan lempar tangkap bola

dengan baik.

2) Melalui proses pengelompokan siswa dalam permainan sebagian besar siswa

dapat perpartisipasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan

peneliti.

3) Dengan dibantu oleh beberapa teman Peneliti dan kolaborator tidak kerepotan

dalam proses transfer materi kepada siswa.

4) Melalui penguatan kegiatan permainan siswa lebih berani dan beradaptasi

dengan kegiatan lempar tangkap.

Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan II ini masih terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II, adapun kelemahan

dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II tersebut adalah:

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

1) Masih ada siswa yang kurang serius sehingga penerimaan materi pembelajaran

kurang maksimal diterima.

2) Siswa yang merasa sudah lulus pada siklus I kurang serius mengikuti

pembelajaran,walaupun tetap mendapat nilai kriteria tuntas, tapi hasil yang

diperoleh pada siklus ke II kurang maksimal.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan II tersebut, peneliti

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus II telah menunjukan hasil yang

sesuai yakni 1 kali pertemuan pembelajaran dengan 1 kali pertemuan untuk

pengambilan data akhir siklus II, sebab materi yang diberikan sedikit hanya

penguatan pada sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah

penyempurnaan gerakan.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat

apa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.

3) Melalui pendekatan bermain yang diterapkan oleh Peneliti dan kolaborator

mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta

transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang

dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik.

4) Motivasi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar pada Tindakan II,

cenderung naik menjadi 80% sedangkan antusias siswa selama mengikuti

proses belajar naik menjadi 70%. Adanya antusias dan respon siswa terhadap

materi karena Peneliti, guru pamong dan kolaborator meminta bantuan teman

dalam membantu memberikan pengawasan dan kontrol terhadap siswa dalam

belajar.

5) Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan II menunjukan hasil yang

meningkat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I. Secara

lebih detail hasil kerja siswa selama Tindakan II, dijelaskan sebagagai berikut :

Hasil belajar siswa dalam materi lempar tangkap bola setelah Tidakan

II dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria Baik Sekali 30,

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

9% sedangkan sisanya ( Baik 52, 5%; Cukup 16, 6%; Kurang0 %). Sejumlah

35 Siswa mencapai kriteria Tunas sedangkan 7 siswa Tidak Tuntas. Telah

memenui target dengan capaian berhasil lebih dari target capaian yang

diharapkan.Melihat hasil yang diperoleh pada Tidakan II maka penelitian

tidakan kelas telah memenuhi target dari rencana target yang diharapkan.

e. Diskripsi Data Tindakan II

Selama pelaksanaan Tindakan II maka Peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil

terdiri dari kemampuan melakukan lempar tangkap bola dan hasil belajar lempar

tangkap siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar Tahun Ajaran

2012/2013.

1) Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Setelah Diberikan Penerapan

Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran.

Kondisi hasil belajar lempar tangkap siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen

Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013 setelah diberikan Tindakan II model

pembelajaran dengan pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Belajar Lempar tangkap bola Setelah Diberikan

Penerapan Pendekatan Bermain Tindakan II.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 13 30, 9%

75 – 79 Baik Tuntas 22 52, 5%

70 – 74 Cukup Tuntas 7 16, 6%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 42 100%

Berdasarkan hasil diskripsi data awal, hasil belajar lempar tangkap siswa

kelas IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013 setelah

diberikan Tidakan II adalah Baik Sekali 30, 9% sedangkan sisanya Baik 52, 5 %;

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Cukup 16, 6%; dan kurang 0 %). Sejumlah 35 Siswa mencapai kriteria Tunas

sedangkan 7 siswa Tidak Tuntas.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil lempar tangkap bola siswa kelas IV

SD Negeri 04 Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

Tabel 8. Hasil Perbandingan Hasil Belajar Lempar Tangkap bola Setelah

Diberikan Penerapan Pendekatan Bermain Siklus I dan Siklus II

Rentang

Nilai Keterangan

Prosentasi

Data Awal Siklus I Siklus II

>80 Baik Sekali 14, 4%

6 siswa

14, 4%

6 siswa

30, 9%

14 siswa

75 – 79 Baik 21,4%

9 siswa

49, 9%

21 siswa

52, 5%

22 siswa

70 – 74 Cukup 21,4%

9 siswa

21,4%

9 siswa

16, 6%

7 siswa

65 – 69 Kurang 42,8%

18 siswa

14, 4%

6 siswa

0%

Melalui tabel perbandingan hasil belajar diatas apabila didistribusikan

dalam grafik perbandingan, disajikan sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

Data Awal Siklus I Siklus II

Chart Title

Column1

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Melalui grafik perbandingan hasil belajar lempar tangkap bola siswa

kelas IV SD Negeri 04 Bejen Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013, terjadi

peningkatan hasil belajar siswa mulai dari data awal, Siklus I dan Siklus II.

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen

Karanganyar dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat

tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan

interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah

dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh

simpulan bahwa :

Penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lempar

tangkap bola kasti pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Bejen tahun

pelajaran 2012/2013. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang tuntas

kondisi awal 15 siswa atau 35, 8% dan pada siklus I meningkat menjadi 27 siswa 64,

2% dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 35 siswa atau 83, 4%.

Simpulan penelitian ini adalah melelui penerapan pendekatan bermain

dapat meningkatkan kemampuan lempar tangkap bola pada siswa kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 04 Bejen Karanganyar Tahun ajaran 2012/2013.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut

berasal dari pihak guru maupun siswa serta penerapan pendekatan pembelajaran

yang digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam

mengembangkan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi,

kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk

menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Penerapan pendekatan bermain

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dalam pembelajaran dapat juga membantu motivasi siswa belajar siswa sehingga

akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di

lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan

materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan

prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.

Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat

dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,

efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan

penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran lempar tangkap bola dapat

meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian

ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin

menggunakan media pengajaran dengan pendekatan bermain dalam pembelajaran.

Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini

dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran

Penjas khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar lempar tangkap

bola yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus

persepsi siswa mengenai pembelajaran Penjas yang pada awalnya membosankan

menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki

kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat model-model pendekatan

pembelajaran yang lebih banyak. Ia dapat menyalurkan kemampuannya tersebut

dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di sekolah dalam upaya meningkatkan

kinerja sebagai seorang pendidik yang profesional dan inovatif.

Dengan diterapkannya model pembelajaran dengan penerapan

pendekatan bermain dalam pembelajaran untuk peningkatan hasil belajar siswa

terhadap pembelajaran lempar tangkap bola, maka siswa memperoleh pengalaman

baru dan berbeda dalam proses pembelajaran Penjas. Pembelajaran Penjas yang

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

pada awalnya membosankan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa.

Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa

terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada

pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan

yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat

dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas (baik proses

maupun hasil) dan peningkatan hasil belajar siswa. Dari segi proses pembelajaran

Penjas, penerapan model pembelajaran melalui penerapan pendekatan bermain

dalam pembelajaran ini dapat merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini

siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran Penjas yang nantinya dapat

bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan

kerjasama, mengembangkan skill dan mengembangkan sikap kompettetif yang

kesemuanya ini sangat penting dalam pendidikan jasmani.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya pada guru SD Negeri 04 Bejen Karanganyar, sebagai berikut:

1. Kepada guru penjas SD Negeri 04 Bejen Karanganyar disarankan menerapkan

model pendekatan bermain dalam pembelajaran lempar tangkap bola, karena

sesuai dengan penelitian penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan

hasil belajar lempar tangkap bola.

2. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat

seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru

hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,

saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

Page 87: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya...KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR 2/2013 Oleh : YUKY ANTONI NIM. X4610127 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

3. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

4. Penelitian ini dapat diterapkan di kelas lain maupun di sekolah lain. Namun

tentu saja dalam penerapannya harus diikuti oleh penyesuaian seperlunya

sesuai dengan konteks kelas ataupun sekolah masing-masing. Hal ini

disebabkan meskipun sekolah-sekolah yang ada di Indonesia ini pada dasarnya

hampir sama satu dengan yang lainnya, namun tetap memiliki suatu

karakteristik khusus yang hanya dimiliki oleh masing-masing kelas atau

sekolah sebagai akibat dari keanekaragaman yang dimiliki oleh masing-masing

individu yang ada di kelas atau sekolah tersebut.