FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB...

95
PENGARUH MODEL PAKEM DAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 METRO TIMUR (Skripsi) Oleh NORMA HIDAYATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

PENGARUH MODEL PAKEM DAN MEDIA REALIA TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK

KELAS V SD NEGERI 1 METRO TIMUR

(Skripsi)

Oleh

NORMA HIDAYATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PAKEM DAN MEDIA REALIA TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK

KELAS V SD NEGERI 1 METRO TIMUR

Oleh

NORMA HIDAYATIKA

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar peserta didik pada

mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan

mengetahui pengaruh positif dan signifikan pada model PAKEM dan media realia

terhadap hasil belajar matematika peserta didik. Jenis penelitian ini yaitu

eksperimen dengan desain penelitian non equivalent control group design.

Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur

yang berjumlah 43 peserta didik. Penentuan sampel penelitian menggunakan

sampel jenuh, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan teknik non tes dan teknik tes. Hasil

pengujian hipotesis menggunakan rumus regresi ganda diperoleh data Fhitung >

Ftabel (4,84>3,55) berarti Ha diterima. Terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan pada model PAKEM dan media realia terhadap hasil belajar

matematika peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur.

Kata kunci: matematika, media realia, pakem.

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PAKEM AND REALIA MEDIA TYPE ON

MATHEMATIC LEARNING OUTCOMES OF CLASS 5th

SD NEGERI 1 STUDENTS METRO TIMUR

By

NORMA HIDAYATIKA

The problem in this study is the low student learning outcomes in mathematics

subjects. This study aims to analyze and determine the positive and significant

influence of PAKEM model and realia media on students' mathematics learning

outcomes. This type of research is an experiment with non equivalent control

group design research design. The population of this study was the fifth grade

students of SD Negeri 1 Metro Timur totaling 43 students. Determination of

research samples using saturated samples, where all members of the population

are used as samples. Data collection techniques are carried out using test and

non test techniques. The results of hypothesis testing using multiple regression

formulas obtained data Fcount > Ftable (4.84> 3.55) means Ha is accepted. There is

a positive and significant influence on the PAKEM model and media realia on the

results of mathematics learning in class V students of SD Negeri 1 Metro Timur.

Keywords: mathematics, realia media, pakem.

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

PENGARUH MODEL PAKEM DAN MEDIA REALIA TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK

KELAS V SD NEGERI 1 METRO TIMUR

Oleh

NORMA HIDAYATIKA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika
Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika
Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Norma Hidayatika

NPM : 1513053166

Program Studi : S 1 PGSD

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Model PAKEM dan Media

Realia terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V SD Negeri 1

Metro Timur” tersebut adalah asli hasil penelitian saya kecuali bagian-bagian

tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dan apabila dikemudian hari ternyata

pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-

undang dan peraturan yang berlaku.

Metro, 11 Juli 2019

Yang membuat Pernyataan

Norma Hidayatika

NPM 1513053166

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

MOTTO

“Barang siapa yang bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri”

(QS: Al-Ankabut : 6)

“Sukses adalah saat persiapan dan Kesempatan Bertemu”

(Bobby Unser)

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Norma Hidayatika, dilahirkan di Pekon

Tegal Binangun, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten

Tanggamus, pada tanggal 27 Maret 1997. Peneliti

merupakan anak ke 4 dari lima bersaudara, putri dari

pasangan Bapak Saiman dan Ibu Tri Prihatin.

Peneliti menyelesaikan pendidikan formal:

1. SD Negeri Tegal Binangun, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus,

lulus pada tahun 2008.

2. MTs GUPPI Sumberejo, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, lulus

pada tahun 2011.

3. SMA Negeri 1 Sumberejo, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus

yang lulus pada tahun 2014.

Pada tahun 2015, peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar (PGSD) Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan juga sebagai mahasiswa

penerima beasiswa BIDIKMISI. Peneliti aktif diorganisasi internal kampus yaitu

Pramuka Kampus B FKIP Unila, HIMAJIP, dan LSO Formasi.

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Waktu yang telah kulalui dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, dengan suka duka perjuangan yang senantiasa menemani langkahku. Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu Yaa Allah, telah Engkau berikan aku kesempatan

untuk bisa sampai pada titik ini.

Segala Puji hanya milik Mu Yaa Allah, bersama keridhaan Mu, kupersembahkan karya tulis ini sebagai rasa syukur untuk:

Bapakku Saiman dan Ibuku Tri Prihatin yang tercinta.

Terimakasih atas cinta dan kasih sayang serta pengorbananmu yang tak tergantikan. Lantunan doamu yang selalu kau panjatkan hingga aku kuat

menjalani setiap rintangan yang ada dihadapanku. Yaa Allah Yaa Rahman Yaa Rahiim, terimakasih telah Kau tempatkan aku diantara kedua malaikatMu yang

setiap waktu selalu mendoakanku, ikhlas menjagaku, mendidikku, dan membimbingku dengan baik. Berikanlah Surga FirdausMu untuk mereka, dan

jauhkanlah mereka dari panasnya api neraka kelak. Aamiin Mbak dan Mamasku yang tersayang, Isni Tarwiyati dan Muhammad Syaifuddin,

serta Adikku yang terkasih Rizki Hidayatulloh. Terimakasih telah memberiku dukungan baik moril maupun materil, selalu memberikan doa, nasihat, semangat dan motivasi yang luar biasa untuk terus bergerak menjadi kebanggaan keluarga.

Almamater tercinta “Universitas Lampung”.

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

ii

SANWACANA

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Model PAKEM dan Media Realia terhadap

Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V SD Negeri 1 Metro Timur”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan di Universitas Lampung.

Dengan kerendahan hati yang tulus peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M. P., Rektor Universitas Lampung

yang mengesahkan ijazah dan gelar sarjana kami, sehingga peneliti

termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M. Pd., Dekan FKIP Universitas Lampung yang

telah membantu peneliti dalam menyelesaikan surat guna syarat skripsi.

3. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan surat guna

syarat skripsi.

4. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., Ketua Program Studi S-1 PGSD

Universitas Lampung yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan

surat guna syarat skripsi.

5. Bapak Drs. Muncarno, M.Pd., Koordinator kampus B FKIP Universitas

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

iii

Lampung sekaligus Ketua Penguji, yang telah memajukan kampus

PGSD tercinta dan memberikan banyak motivasi dan saran-saran yang luar

biasa dan sangat bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan saran dan motivasi kepada peneliti.

7. Bapak Drs. Sarengat, M.Pd., Sekretaris Penguji yang telah membimbing

dengan sabar dan telaten serta memberikan banyak motivasi dan saran-saran

yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Yulina H, M.Pd.I., Penguji Utama yang telah mengarahkan dengan

bijaksana, membimbing dengan penuh kesabaran, dan memberikan saran

yang sangat bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf S-1 PGSD Kampus B FKIP Universitas

Lampung yang telah memberikan banyak pengetahuan dan pengalaman,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepala SD Negeri 1 Metro Timur Ibu Siti Aisyah, S. Pd. yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

11. Ibu Suryani, S.Pd., wali kelas V A yang telah membantu dan memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas tersebut.

12. Bapak Harnanto, A. Ma., wali kelas V B yang membantu dan memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas tersebut.

13. Tenaga kependidikan SD Negeri 1 Metro Timur yang telah memberikan

dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi

ini.

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

iv

14. Peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur yang telah berpartisipasi aktif

sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.

15. Pramuka Kampus B FKIP Unila (Racana Kidewa Raka), HIMAJIP, dan LSO

Formasi sebagai organisasi yang telah menjadi keluarga dan kampus kedua,

telah memberikanku banyak ilmu, wawasan, dan keterampilan serta

mengajarkanku arti kebersamaan dan kekeluargaan.

16. Sahabat-sahabat seperjuangan kelas B yang selalu memotivasi, memberikan

semangat dan dukungan serta teman-teman PGSD angkatan 2015, semoga

kita dapat meraih apa yang telah kita perjuangkan dan kita cita-citakan.

17. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam kelancaran penyusunan

skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang sudah diberikan kepada

peneliti. Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan,

akan tetapi semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Metro, 11 Juli 2019

Peneliti

Norma Hidayatika

NPM 1513053166

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8

F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

G. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 9

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka .................................................................................... 11

1. Belajar dan Pembelajaran .............................................................. 11

a. Pengertian Belajar ..................................................................... 11

b. Pengertian Pembelajaran ........................................................... 12

c. Pembelajaran di SD .................................................................. 13

d. Hasil Belajar ............................................................................. 15

1) Pengertian Hasil Belajar ....................................................... 15

2) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................... 16

2. Matematika .................................................................................... 17

a. Pengertian Matematika ............................................................. 17

b. Pembelajaran Matematika ......................................................... 18

c. Pembelajaran Matematika di SD .............................................. 20

3. Kurikulum 2013 ............................................................................. 21

a. Pengertian Kutikulum .............................................................. 21

b. Pola Pikir Kurikulum 2013 ...................................................... 22

c. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 .... 23

4. Model Pembelajaran ...................................................................... 26

5. Model PAKEM ............................................................................. 26

a. Pengertian Model PAKEM ....................................................... 26

b. Langkah-langkah PAKEM ....................................................... 28

c. Kelebihan dan Kekurangan Model PAKEM ............................ 30

6. Media Pembelajaran ...................................................................... 32

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

xv

Halaman

a. Pengertian Media ...................................................................... 32

b. Pengertian Media Pembelajaran ............................................... 33

c. Fungsi Media ............................................................................ 34

7. Jenis-jenis media ........................................................................... 36

8. Media Realia .................................................................................. 38

a. Pengertian Media Realia ........................................................... 38

b. Langkah-langkah Penggunaan Media Realia dalam

Pembelajaran ............................................................................. 39

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Realia ................................ 40

B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 42

C. Kerangka Pikir ................................................................................... 43

D. Paradigma Penelitian .......................................................................... 45

E. Hipotesis ............................................................................................. 46

III. METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian ............................................. 47

b. Setting Penelitian ............................................................................ 49

c. Prosedur Penelitian .......................................................................... 49

d. Populasi dan Sampel ........................................................................ 50

1. Populasi ....................................................................................... 50

2. Sampel ......................................................................................... 51

e. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................. 52

1. Variabel Penelitian ...................................................................... 52

2. Definisi Operasional .................................................................... 53

f. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 55

1. Teknik Non Tes ........................................................................... 56

a. Observasi ................................................................................ 56

b. Wawancara ............................................................................. 56

c. Dokumentasi ........................................................................... 57

d. Angket .................................................................................... 57

2. Teknik Tes ................................................................................... 58

g. Uji Kemantapan Alat Pengumpulan Data ........................................ 59

1. Penyusunan Kisi-kisi Soal Tes .................................................... 59

2. Uji Coba Instrumen Tes .............................................................. 60

3. Uji Validitas ................................................................................ 60

4. Reliabilitas ................................................................................... 61

h. Teknik Analisis Data dan Penguji Hipotesis ................................... 62

1. Uji Persyaratan Analisis Data ..................................................... 63

a. Uji Normalitas ........................................................................ 63

b. Uji Homogenitas .................................................................... 64

2. Analisis Data Hasil Belajar ........................................................ 64

a. Nilai Hasil Belajar Secara Individu ........................................ 64

b. Nilai Rata-rata Seluruh Peserta Didik .................................... 65

c. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Secara

Klasikal ................................................................................... 65

d. Uji Hipotesis ........................................................................... 65

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

xvi

Halaman

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi umum lokasi penelitian ...................................................... 70

1. Visi dan Misi ................................................................................. 70

2. Sarana dan Prasarana ..................................................................... 71

3. Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik ...................................... 71

B. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 73

1. Persiapan Penelitian ...................................................................... 73

a. Hasil Uji Validitas .................................................................... 73

b. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 76

2. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 77

3. Pengambilan Data Penelitian ........................................................ 78

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ......................................................... 78

1. Hasil Belajar Peserta Didik ........................................................... 79

2. Angket Penerapan Model PAKEM ............................................... 84

3. Angket Penerapan Media Realia ................................................... 86

D. Hasil Analisis Data ............................................................................ 87

1. Hasil Uji Normalitas...................................................................... 87

2. Hasil Uji Homogenitas .................................................................. 92

3. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 94

E. Pembahasan........................................................................................ 97

1. Pengaruh Model PAKEM terhadap Hasil Belajar Matematika .... 98

2. Pengaruh Media Realia terhadap Hasil Belajar Matematika ........ 99

3. Pengaruh Model PAKEM terhadap Media Realia ........................ 99

4. Pengaruh Model PAKEM dan Media Realia terhadap Hasil

Belajar Matematika ....................................................................... 100

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................... 102

B. Saran ................................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 104

LAMPIRAN .................................................................................................... 108

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi nilai mid semester ganjil peserta didik kelas V

SD Negeri 1 Metro Timur Tahun Pelajaran 2018/2019...................... 5

2. Jumlah populasi peserta didik kelas V SDN 1 Metro Timur ..................... 51

3. Kisi-kisi instrumen tes .............................................................................. 59

4. Koefisien korelasi point biserial ................................................................ 61

5. Koefisien reliabilitas KR 20 ...................................................................... 62

6. Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik ...................................... 65

7. Data Kependidikan SD Negeri 1 Metro Timur.......................................... 72

8. Data jumlah peserta didik SD Negeri 1 Metro Timur ............................... 73

9. Hasil analisis validitas butir tes ................................................................. 75

10. Nilai pretest peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol ................. 79

11. Nilai posttest peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol ............... 81

12. Tabel klasifikasi nilai N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol .......... 83

13. Deskripsi angket respon peserta didik terhadap model PAKEM .............. 84

14. Deskripsi angket respon peserta didik terhadap media realia .................... 86

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma ganda dengan dua variabel independen ................................... 45

2. Desain eksperimen. ................................................................................... 48

3. Denah lokasi SD Negeri 1 Metro Timur.................................................... 71

4. Perbandingan ketuntasan nilai pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol............................................................................................... 80

5. Perbandingan ketuntasan nilai posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol............................................................................................... 82

6. Perbandingan nilai N-Gain kelas eksperimen dan

kelas kontrol............................................................................................... 83

7. Distribusi frekuensi angket respon peserta didik terhadap

model PAKEM .......................................................................................... 85

8. Distribusi frekuensi angket respon peserta didik terhadap

media realia ................................................................................................ 87

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Dokumen Surat-surat Penelitian

1. Surat Penelitian Pendahuluan .................................................................... 108

2. Surat Pemberian Izin Penelitian Pendahuluan ........................................... 109

3. Surat Izin Uji Instrumen ............................................................................ 110

4. Surat Izin Penelitian ................................................................................... 111

5. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 112

6. Surat Pemberian Izin Penelitian................................................................. 113

7. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 114

Perangkat Pembelajaran

8. Pemetaan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ................. 115

9. Silabus Pembelajaran (Kelas Eksperimen) ................................................ 117

10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Eksperimen) ......................... 123

11. Silabus Pembelajaran (Kelas Kontrol)....................................................... 131

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Kontrol) ................................ 135

13. Soal Uji Instrumen Tes .............................................................................. 142

14. Kunci Jawaban Soal Uji Instrumen Tes..................................................... 150

15. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ........................................................ 151

16. Angket Respon Peserta Didik terhadap Model PAKEM ........................... 152

17. Angket Respon Peserta Didik terhadap Media Realia ............................... 154

Data Uji Instrumen

18. Hasil Uji Validitas ..................................................................................... 156

19. Hasil Uji Validitas Manual ........................................................................ 159

20. Hasil Uji Reliabilitas.................................................................................. 162

21. Hasil Uji Reliabilitas Manual .................................................................... 163

22. Soal Pretest dan Posttest ........................................................................... 165

23. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ................................................. 173

Data Hasil Penelitian

24. Rekapitulasi Nilai N-Gain ......................................................................... 174

25. Data Hasil Penarikan Angket Respon Peserta Didik terhadap Model

PAKEM ..................................................................................................... 176

26. Data Hasil Penarikan Angket Respon Peserta Didik terhadap Media

Realia ......................................................................................................... 177

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

Halaman

27. Frekuensi Angket Respon Peserta Didik terhadap Model PAKEM .......... 178

28. Frekuensi Angket Respon Peserta Didik terhadap Media Realia .............. 179

Data Hasil Analisis Penelitian

29. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 180

30. Hasil Uji Homogenitas .............................................................................. 186

31. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 191

Tabel Statistik

32. Tabel Nilai r Product Moment ................................................................... 195

33. Kurva Normal (Z Tabel) untuk Pretest ..................................................... 197

34. Kurna Normal (Z Tabel) untuk Posttest .................................................... 199

35. Tabel Nilai Chi Kuadrat (χ2) ...................................................................... 201

36. Tabel Nilai Distribusi F Uji Homogenitas ................................................. 202

37. Tabel Nilai Distribusi F Uji Hipotesis ....................................................... 203

Foto Dokumentasi

38. Foto Uji Instrumen di SD Negeri 10 Metro Timur ................................... 204

39. Foto Pembelajaran di Kelas Eksperimen ................................................... 205

40. Foto Pembelajaran di Kelas Kontrol.......................................................... 207

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi amanat UUD 1945,

mencerdaskan kehidupan bangsa adalah proses yang sangat kompleks.

Pendidikan merupakan suatu subsistem dalam pembangunan bangsa, di

dalamnya terintegrasi komponen peserta didik, pendidik, kurikulum dan

pembelajaran, sarana dan prasarana, tata kelola penyelenggara, dan keuangan.

Mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia

merupakan tanggung jawab semua warga negara dalam memajukan pendidikan

nasional. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai dalam

pembangunan sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab (II) Pasal (2) Ayat (1) yang

menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi

peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga Negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab.

Tujuan Pendidikan Nasional tidak akan tercapai tanpa adanya pendidik dan

komponen lainnya yang mendukung terwujudnya bangsa yang cerdas. Undang-

undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab (I) Pasal (1) Ayat (1)

menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

2

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pendidik merupakan salah

satu komponen pendidikan yang berperan penting terhadap terciptanya proses

pembelajaran yang dapat mengantarkan peserta didik ke arah tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Pendidik memegang peranan penting

dalam proses pembelajaran khususnya pada anak Sekolah Dasar (SD) yang

sangat membutuhkan bimbingan dalam proses pembelajaran. Tugas seorang

pendidik salah satunya yaitu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik

dan menyenangkan serta dapat menunjang tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan karena mutu hasil pembelajaran dapat terwujud jika prosesnya

diselenggarakan secara efektif, artinya proses pembelajaran dapat berlangsung

dengan lancar, terarah, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Proses pembelajaran yang terjadi pada SD Negeri 1 Metro Timur khususnya

kelas V sudah menggunakan kurikulum 2013. Pendidik telah berusaha

meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik dengan berusaha

menggunakan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, akan tetapi

usaha yang dilakukan pendidik belum memperoleh hasil yang maksimal. Hal

tersebut kemungkinan disebabkan karena metode yang digunakan pendidik

belum bervariasi. Pendidik masih cenderung menggunakan metode ceramah dan

pembelajaran masih berpusat pada pendidik (teacher centered). Aktivitas

pembelajaran peserta didik masih sangat kurang. Peserta didik hanya

mendengarkan pendidik menjelaskan materi, kemudian peserta didik

diperintahkan untuk menjawab soal. Pembelajaran seperti ini mengakibatkan

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

3

peserta didik kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Peserta didik

mudah jenuh dan bosan karena tidak adanya proses pembelajaran yang menarik

dan menyenangkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan

perbaikan dalam proses pembelajaran dengan lebih memacu semangat setiap

peserta didik untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya dan

belajar menjadi menyenangkan. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan (PAKEM) adalah sebuah model pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan (proses belajar) yang beragam

untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahaman berbagai sumber

dan alat bantu belajar supaya pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif.

Ahmadi dan Amri (2011: 22) mengungkapkan bahwa PAKEM menekankan

pada keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran secara aktif sehingga

peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat

menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Peserta didik

akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya

dengan konsep lain yang telah dipahaminya melalui pengalaman langsung. Hal

ini sependapat dengan Suprijono (2015: 9) PAKEM adalah pembelajaran

bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik

membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan

pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik.

Berdasarkan uraian tersebut, PAKEM sangat cocok untuk pembelajaran

matematika. Pembelajaran dirancang secara menarik dengan menggunakan

media pembelajaran yang membuat peserta didik tidak bosan dan lebih mudah

memahami materi matematika karena media yang digunakan dalam

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

4

pembelajaran adalah benda yang konkret. Sanjaya (2014: 61) menyatakan

bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan

segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan,

mengubah sikap atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang

memanfaatkannya. Salah satu media yang dapat digunakan pendidik adalah

media realia.

Ibrahim dan Syaodih (2013: 119) mengungkapkan bahwa media realia dapat

memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada peserta didik untuk

mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas dalam situasi nyata dengan

menggunakan sebanyak mungkin alat indera mereka. Kehadiran alat peraga atau

media dalam proses pembelajaran matematika dapat mewakili dan membantu

pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran melalui kata-kata atau kalimat

tertentu yang tidak bisa diungkapkan pendidik kepada peserta didik. Ibrahim

dan Syaodih (2013: 118) mengemukakan bahwa untuk mencapai hasil yang

optimal dari proses pembelajaran, salah satu hal yang sangat disarankan adalah

digunakannya media yang bersifat langsung dalam

bentuk objek nyata dan realia.

Observasi yang dilakukan peneliti di kelas V SD Negeri 1 Metro Timur pada 8

November 2018 diketahui bahwa rendahnya hasil belajar peserta didik karena

pembelajaran masih terpaku pada paradigma lama yaitu pembelajaran yang

berpusat pada pendidik atau teacher centered. Proses pembelajaran yang

dilakukan oleh pendidik sudah menggunakan kurikulum 2013, akan tetapi

belum menerapkan model pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan bagi peserta didik.

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

5

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada peserta didik kelas V SD

Negeri 1 Metro Timur pada tanggal 8 November 2018 memperoleh informasi

bahwa pendidik belum menerapkan sepenuhnya media pembelajaran, terutama

media realia dalam pembelajaran matematika. Hal ini kurang menarik perhatian

peserta didik. Kemampuan peserta didik untuk memahami pembelajaran

matematika cukup rendah, sehingga hasil belajar peserta didik pun rendah.

Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti pada bulan

November 2018 menunjukkan bahwa hasil belajar matematika di SD Negeri 1

Metro Timur banyak yang belum mencapai KKM. Berikut data hasil belajar

peserta didik kelas V pada mid semester ganjil.

Tabel 1. Rekapitulasi nilai mid semester ganjil peserta didik kelas V SD Negeri

1 Metro Timur Tahun Pelajaran 2018/2019

Kelas

Jumlah

Peserta

didik

(Orang)

Nilai

PKn Bahasa

Indonesia

IPA IPS Matematika

<75 75 <75 75 <75 75 <75 75 <75 75

V A 21 14 7 8 13 16 5 17 4 21 0

V B 22 12 10 11 11 14 8 14 8 16 6

Jum-lah 43 26 17 19 14 30 13 31 12 37 6

Persen-

tase

100 % 61% 39% 44% 56% 70% 30% 72% 28% 86% 14%

Sumber: Dokumentasi pendidik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur tahun

pelajaran 2018/2019

Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil mid semester ganjil kelas V A dan V B SD

Negeri 1 Metro Timur, peserta didik sebagian besar belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan sekolah, yaitu 75. Hal ini

dapat dilihat dari 43 peserta didik hanya beberapa peserta didik yang mencapai

KKM. Pada mata pelajaran PKn yang belum mencapai KKM sebanyak 26

peserta didik dengan persentase 61%, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

6

sebanyak 19 peserta didik dengan persentase 44%, pada mata pelajaran IPA

sebanyak 30 peserta didik dengan persentase 70%, pada mata pelajaran IPS

sebanyak 31 peserta didik dengan persentase 72%, dan pada mata pelajaran

matematika sebanyak 6 peserta didik dengan persentase 86%.

Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar Matematika paling rendah

dibandingkan mata pelajaran lain. Kelas V A merupakan kelas dengan

ketuntasan belajar matematika paling rendah, yaitu 0 dari jumlah keseluruhan

21 peserta didik, dan kelas V B hanya 6 peserta didik dari jumlah keseluruhan

22 peserta didik. Penulis menggunakan kelas V A sebagai kelas eksperimen

pada penelitian ini, karena nilai mata pelajaran matematika di kelas V A lebih

rendah dibandingkan kelas V B. Berdasarkan permasalahan di atas, maka

peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model

PAKEM dan Media Realia terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik

Kelas V SD Negeri 1 Metro Timur”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar tersebut, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang

berhubungan dengan hasil belajar matematika peserta didik sebagai berikut:

1. Pembelajaran masih terpaku pada paradigma lama yaitu pembelajaran yang

berpusat pada pendidik.

2. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik belum menggunakan

sepenuhnya media pembelajaran.

3. Pendidik jarang menggunakan media realia dalam proses pembelajaran

matematika.

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

7

4. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik kelas V pada mid

semester ganjil.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini

dibatasi pada:

1. Model PAKEM (X1).

2. Media Realia (X2).

3. Hasil belajar Matematika peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur

(Y).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian

yakni sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan

model PAKEM terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V

SD Negeri 1 Metro Timur?

2. Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan

media realia terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD

Negeri 1 Metro Timur?

3. Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan

model PAKEM terhadap media realia?

4. Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan

model PAKEM dan media realia terhadap hasil belajar matematika peserta

didik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur?

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

8

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan

model PAKEM terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD

Negeri 1 Metro Timur.

2. Mengetahui adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan

media realia terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD

Negeri 1 Metro Timur.

3. Mengetahui adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan

model PAKEM terhadap media realia.

4. Mengetahui adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan

model PAKEM dan media realia terhadap hasil belajar matematika peserta

didik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peserta didik

Penelitian ini diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan bagi peserta didik, dapat meningkatkan keaktifan dan

kreatifitas serta hasil belajar peserta didik terutama pada mata pelajaran

matematika.

2. Pendidik

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman

pendidik mengenai model pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan serta penggunaan media pembelajaran yang tepat pada mata

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

9

pelajaran matematika agar dapat meningkatkan kemampuan profesional

pendidik.

3. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif bagi

sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan

tentang penelitian eksperimen dan pembelajaran, sehingga dimasa

mendatang ketika sudah menjadi seorang pendidik SD mampu menjalankan

tugas secara profesional.

5. Peneliti Lain

Memberikan pengetahuan dan informasi pagi para peneliti selanjutnya yang

akan meneliti mengenai model PAKEM dan media realia.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen.

2. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur

Kecamatan Metro Timur Kota Metro.

3. Objek dalam penelitian ini adalah Model PAKEM dan media realia serta

hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur.

4. Tempat penelitian ini adalah SD Negeri 1 Metro Timur yang beralamatkan

di Jl. Ahmad Yani No. 86 Metro Timur Kecamatan Metro Timur Kota

Metro.

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

10

5. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November tahun 2018 sampai

dengan bulan Maret tahun 2019.

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

11

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang harus ditempuh seseorang untuk

mencapai kemajuan hidupnya, baik secara formal maupun nonformal.

Belajar juga dapat dikatakan sebagai perubahan tingkah laku yang

diakibatkan oleh proses interaksi seseorang dengan lingkungannya.

Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha, dengan

tahapan-tahapan tertentu dan berlangsung dengan waktu yang relatif

lama.

Menurut Kosasih dan Sumarna (2013: 11) belajar merupakan suatu

tahapan aktivitas yang menghasilkan perubahan perilaku dan mental

yang relatif tetap sebagai bentuk respon terhadap suatu situasi atau

sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Susanto

(2016: 4) mengemukakan belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan

seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu

konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan

seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam

berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.Dictionary of Psychlogy

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

12

disebutkan bahwa belajar memiliki dua definisi. Pertama belajar diartikan

sebagai ”the procces of acquiring knowledge”. Kedua belajar diartikan

sebagai “a relatively permanent change potentiality which occurs as a

result of reinforced proactive”. Pengertian pertama belajar memiliki arti

suatu proses untuk memperoleh pengetahuan. Pengertian kedua, belajar

berarti suatu perubahan kemampuan untuk berinteraksi yang relatif

langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Pengertian belajar dari

Dictionary of Psychlogy ini menekankan aspek proses serta keadaan

sebagai hasil belajar, Sriyanti (2013: 16-17).

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa belajar

adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan

adanya perubahan yang lebih baik pada sikap, pengetahuan, serta

keterampilan. Apabila belajar dilakukan secara berkelanjutan, perubahan

yang terjadi akan semakin meningkat lebih baik.

b. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik pada

suatu lingkungan belajar untuk saling bertukar informasi yang dilakukan

secara sistematis dan teratur. Rusman (2014: 322) pembelajaran

merupakan implementasi kurikulum di sekolah dari kurikulum yang

sudah dirancang dan menuntut aktivitas dan kreativitas pendidik dan

peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan secara

efektif dan menyenangkan. Pembelajaran adalah proses kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam situasi

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

13

tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Kosasih dan

Sumarna (2013: 21). Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Bab

(1) Pasal (1) Ayat (20), pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Corey dalam Susanto (2016: 186) menyatakan bahwa pembelajaran

adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang sengaja dikelola untuk

memungkinkan seseorang turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam

kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi

tertentu.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran adalah proses kegiatan belajar mengajar yang didalamnya

terdapat pendidik sebagai pengajar dan peserta didik sebagai objek

pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi yang berlangsung

pada saat pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka maupun

melalui media komunikasi.

c. Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD)

Pembelajaran di Sekolah Dasar hendaknya dilakukan sesuai dengan

karakteristik yang dimiliki dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan

peserta didik agar dapat menumbuhkan semangat dan potensi peserta

didik. Susanto (2016: 86) mengungkapkan bahwa masa usia Sekolah

Dasar (SD) adalah masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia

enam hingga sebelas atau dua belas tahun, maka pembelajaran di sekolah

harus sesuai dengan karakteristik anak usia SD yang suka bermain,

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

14

memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mudah terpengaruh oleh

lingkungan, dan gemar membentuk kelompok sebaya. Oleh karena itu,

proses pembelajaran di sekolah dasar diusahakan untuk terciptanya

suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Proses

pembelajaran merupakan suatu kegiatan dalam rangka melaksanakan

kurikulum pada suatu lembaga pendidikan, agar dapat membantu peserta

didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Susanto

(2016: 89) mengemukakan pendidikan di sekolah dasar bertujuan

memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis, hitung, pengetahuan dan

keterampilan dasar yang bermanfaat bagi peserta didik sesuai dengan

tingkat perkembangan serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti

pendidikan di SMP. Sekolah harus memiliki patokan pengarah yang baku

sebagai standar penentuan target seluruh kegiatan pemenuhan struktur

yang sistematis, yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Menurut

Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan,

SKL SD/MI memiliki tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan. Masing-masing dimensi tersebut memiliki kualifikasi

kemampuan yang berbeda. Adanya tujuan pembelajaran dan Standar

Kompetensi Lulusan, proses pembelajaran di SD menjadi terarah.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran

di Sekolah Dasar (SD) dimaksudkan untuk mengembangkan pribadi

peserta didik yang membangun dirinya dan ikut serta bertanggung jawab

terhadap pembangunan bangsa, dan mampu hidup di masyarakat. Adanya

pembelajaran di SD diharapkan mampu memotivasi peserta didik untuk

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

15

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

d. Hasil Belajar

1) Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah bagian yang sangat penting dalam pembelajaran,

karena hasil belajar merupakan output dari proses belajar dan

mengajar yang dilaksanakan secara sistematis dan terencana. Susanto

(2016: 5) menyatakan hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang

terjadi pada diri peserta didik, baik yang menyangkut aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Jihad dan

Haris (2012: 7) mengemukakan hasil belajar merupakan pencapaian

bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang telah

dilakukan dalam waktu tertentu. Domain kognitif mencakup

pengetahuan dan ingatan, domain afektif mencakup sikap menerima,

memberikan respon, nilai organisasi dan karakterisasi, dan domain

psikomotor mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial,

manajerial dan intelektual.

Syah (2012: 141) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah penilaian

untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang peserta didik

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Belajar merupakan

proses dari seseorang, di mana hasil belajar dipengaruhi oleh

intelegensi dan penguasaan anak tentang materi yang akan dipelajari.

Hasil belajar peserta didik dapat diukur dengan menggunakan alat

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

16

evaluasi yang biasanya disebut tes hasil belajar. Berdasarkan uraian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan

yang dimiliki seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran.

Kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif (pengetahuan), afektif

(sikap), dan psikomotorik (keterampilan).

2) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar diperoleh karena dipengaruhi beberapa faktor. Munadi

dalam (Rusman, 2016: 124) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar antara lain meliputi faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis,

sementara faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan faktor

instrumental. Wasliman dalam (Susanto, 2016: 12) mengemukakan

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:

a) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri

peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor

internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi

belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik

dan kesehatan.

b) Faktor Eksternal

Faktor eksternal berasal dari luar diri peserta didik yang

memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

Slameto (2010: 54) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar adalah sebagai berikut:

a) Faktor Internal: yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang

Sedang belajar, faktor internal terdiri dari:

(1) Faktor jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh).

(2) Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan).

(3) Faktor kelelahan.

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

17

b) Faktor Eksternal: yaitu faktor yang ada di luar individu, faktor

eksternal terdiri dari:

(1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, hubungan antara

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi,

pengertian orang tua, dan latar belakang budaya).

(2) Faktor sekolah (metode mengajar, media pembelajaran,

kurikulum, hubungan pendidik dengan peserta didik, relasi

peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar,

dan tugas rumah).

(3) Faktor masyarakat (kegiatan peserta didik dan masyarakat,

mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik

tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa secara umum ada dua

faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individ, dan

faktor eksternal berasal dari luar diri individu.

2. Matematika

a. Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua

jenjang pendidikan. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan

tinggi, bahkan matematika diajarkan di taman kanak-kanak secara

informal. Johson dan Rising dalam Susanto (2016: 10) mengatakan

bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan

pembuktian yang logis, matematika ini adalah bahasa yang

menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat,

representasinya dengan simbol yang padat, lebih berupa bahasa simbol

mengenai ide dari pada bunyi. Susanto (2016: 185) berpendapat bahwa

matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

18

meningkatkan kemampuan berpikir dan kemampuan berargumentasi,

memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan

dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan

dunia kerja dan teknologi. Kebutuhan akan aplikasi matematika tidak

hanya untuk keperluan sehari-hari, tetapi untuk mendukung

perkembangan ilmu pengetahuan juga. Oleh karena itu, matematika

sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh peserta didik,

terutama sejak sekolah dasar. Sundayana (2014: 2) matematika

merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang

mempunyai peranan penting dalam pendidikan.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa matematika

adalah suatu mata pelajaran yang yang tersusun secara beraturan, logis,

berjenjang dari yang paling mudah hingga yang paling rumit.

Matematika diajarkan mulai dari sekolah dasar dengan materi yang

sederhana. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh, maka

semakin rumit materi matematika yang diajarkan.

b. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang

dibangun oleh pendidik untuk mengembangkan kreativitas berpikir

peserta didik yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta

didik, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi

pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasa yang baik

terhadap materi matematika, Susanto (2016: 186-187). Aisyah dalam

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

19

Rokhmah (2018 : 27) mengemukakan bahwa pembelajaran matematika

adalah proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana

lingkungan yang memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan

belajar matematika yang berpusat pada pendidik. Proses pembelajaran

matematika harus dirancang dan disusun sedemikian rupa, agar

penyampaian materi dalam membuat peserta didik paham dan bermakna

untuk kehidupannya.

Istiqomah (2010: 3) mengemukakan, pembelajaran matematika SD

merupakan pembelajaran yang menuntut logika berfikir secara

sistematis, sesuai dengan alur perkembangan peserta didik SD. Pendidik

harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan dan karakteristik

peserta didik pada saat mengajarkan matematika agar peserta didik

mudah memahami materi yang telah disampaikan dan dapat

mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat peneliti simpulkan bahwa

pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang melibatkan

pengembangan pola berfikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan

belajar yang sengaja diciptakan oleh pendidik agar peserta didik dapat

melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien. Pembelajaran

matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari

tingkat dasar, sehingga peserta didik diharapkan dapat berpikir logis,

analitis dan sistematis yang akan berdampak positif bagi perkembangan

masa depannya kelak.

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

20

c. Pembelajaran Matematika di SD

Pembelajaran matematika secara formal dilaksanakan mulai dari jenjang

Sekolah Dasar (SD). Kriswandani dalam Wayudi (2012: 9),

pembelajaran matematika di SD berkenaan dengan ide (gagasan-

gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis

sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Heruman

(2008: 6) menyatakan dalam pembelajaran matematika SD, diharapkan

terjadi reinvention (penemuan kembali). Penemuan kembali adalah

menemukan suatu cara penyelesaian secara informal dalam

pembelajaran di kelas.

Selanjutnya Heruman menambahkan bahwa dalam pembelajaran

matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa

sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Sehingga diharapkan

pembelajaran yang terjadi merupakan pembelajaran menjadi lebih

bermakna (meaningfull), siswa tidak hanya belajar untuk mengetahui

sesuatu (learning to know), tetapi juga belajar melakukan (learning to

do), belajar menjiwai (learning to be), dan belajar bagaimana

seharusnya belajar (learning to learn), serta bagaimana bersosialisasi

dengan sesama teman (learning to live together). Susanto (2013: 193)

mengungkapkan bahwa membangun pemahaman pada setiap kegiatan

belajar matematika di sekolah dasar akan memperluas pengetahuan

peserta didik. Semakin luas pengetahuan tentang ide atau gagasan

matematika yang dimiliki, semakin bermanfaat bagi peserta didik untuk

lebih mudah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

21

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran matematika di SD merupakan upaya yang dilakukan

pendidik untuk menumbuhkan kemampuan peserta didik untuk

mengomunikasikan konsep yang telah dipahami dengan baik.

Pembelajaran matematika di SD membantu peserta didik untuk terampil

dalam menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari

yang berhubungan dengan hitung menghitung atau yang berkaitan

dengan angka-angka.

3. Kurikulum 2013

a. Pengertian Kurikulum

Kurikulum pada dasarnya adalah acuan dilaksanakannya proses

pendidikan baik secara formal maupun non formal. Nana Syaodih (2009:

5)mengungkapkan kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi

pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar-mengajar.

Pengertian tersebut juga sejalan dengan pendapat Nasution (2006: 5)

yang menyatakan bahwa kurikulum dipandang sebagai suatu rencana

yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah

bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta

staf pengajarnya. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab (1) Pasal (1) ayat (19),

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

22

pendidikan tertentu. Syaodih (2009: 5) kurikulum biasanya dibedakan

antara kurikulum sebagai rencana dengan kurikulum yang fungsional.

Rencana tertulis merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kurikulum

yang dioperasikan di dalam kelas merupakan kurikulum fungsional.

Berdasarkan pendapat mengenai kurikulum tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa kurikulum adalah perangkat program pendidikan

yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang

disusun secara sistemis dan berisi rancangan pembelajaran. Kurikulum

disusun sebagai pedoman pendidik dan peserta didik agar proses belajar

mengajar terlaksana dengan baik dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan.

b. Pola Pikir Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem

Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap yang

diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum 2006 atau

yang sering disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013

dibuat seiring dengan kemerosotan karakter bangsa Indonesia pada akhir-

akhir ini. Korupsi, penyalahgunaan obat terlarang, pembunuhan,

kekerasan, premanisme, dan lain-lain adalah kejadian yang menunjukkan

kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang rendah serta

rapuhnya fondasi moral dan spiritual kehidupan bangsa (Mulyasa,

2013:14). Maka dari itu, Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

23

pendidikan karakter terutama pada tingkat dasar yang akan menjadi

pondasi pada tingkat berikutnya. Selain itu, penyebab perlunya

mengembangkan kurikulum 2013 adalah beberapa hasil dari riset

internasional yang dilakukan oleh Global Institute dan Programme for

International Student Assessment (PISA) merujuk pada suatu simpulan

bahwa prestasi peserta didik Indonesia tertinggal dan terbelakang,

Mulyasa (2013: 60). Adapun penyempurnaan pola pikir pada kurikulum

2013 menurut Mumpuniarti (2014: 10-12) sebagai berikut:

1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi

pembelajaran berpusat pada perserta didik. Peserta didik harus

memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk

memiliki kompetensi yang sama.

2) Pola pembelajaran satu arah (dari guru ke peserta didik)

menjadi pembelajaran interaktif (komunikasi timbal balik

antara guru, peserta didik, lingkungan dan sumber belajar).

3) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara

jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan

dari mana saja yang dapat dihubungi atau melalui internet).

4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari

(pembelajaran yang makin diperkuat dengan pendekatan

sains).

5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim).

6) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis

alat multimedia.

7) Pola pembelajaran berbasis masal menjadi kebutuhan

pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi

khusus yang dimiliki setiap peserta didik.

8) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)

menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak

(multidiciplines).

9) Pola pembelajaran pasif menajdi pembelajaran aktif dan kritis.

c. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013

Langkah-langkah pembelajaran yang sistematis diperlukan untuk

menjelaskan suatu konsep materi kepada peserta didik. Pendidik perlu

menerapkan konsep pembelajaran yang baik dalam setiap kegiatan

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

24

belajar mengajar, dengan adanya perencanaan yang sistematis

pembelajaran diharapkan dapat mencapai tujuan yang dikehendaki

kurikulum. Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi

Kurikulum mengemukakan langkah-langkah pembelajaran berbasis

kurikulum 2013 secara umum sebagai berikut.

1) Kegiatan Awal

Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran;

b) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah

dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;

c) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau

tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan

menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai;

dan

d) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan

tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk

menyelesaikan permasalahan atau tugas.

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan

bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan

pengamatan melalui kegiatan : melihat, menyimak, mendengar

dan membaca yang diformulasikan pada sekenario proses

pembelajaran. Guru memfasilitasi peserta didik untuk

melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan

(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu

benda atau objek.

b) Menanya

Dalam kegiatan menanya guru membuka kesempatan secara

luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai fakta,

konsep, prinsip atau prosedur yang sudah dilihat, disimak,

dibaca atau

dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat

menanya atau mengajukan pertanyaan: Pertanyaan tentang

hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang

abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal

lain yang abstrak. Siswa harus dilatih agar bisa menanya hal-

hal yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang

bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih

menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan

bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

25

di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara

mandiri.

c) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui

berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku

yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang

lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan

tersebut terkumpul sejumlah informasi. Informasi tersebut

menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses

informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan

informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi

dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang

ditemukan.

d) Mengkomunikasikan Hasil

Mengkomunikasi dapat melatih siswa untuk mengembangkan

sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan

mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tahapan

mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,

atau media lainnya.

3) Kegiatan Akhir

a) Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta

didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan

pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,

layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar

peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya.

Berdasarkan uraian tersebut, proses pembelajaran pada kurikulum 2013

mengacu pada Permendikbud No. 81 A tentang Implementasi Kurikulum

yang menjelaskan tentang langkah-langkah pembelajaran berbasis

kurikulum 2013. Adapun langkah-langkah pembelajaran berbasis

Kurikulum 2013 ada 3 tahap kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

26

4. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal

sampai akhir yang disajikan secara khas oleh pendidik. Model pembelajaran

merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode,

strategi, dan tehnik pembelajaran, (Helmiati, 2012: 19). Arends dalam

Shoimin (2014: 7) menyatakan, “The term teaching model refers to a

particular approach to instruction that includes its goals, syantax,

environment, and management system.” Artinya, istilah model

pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu

termasuk tujuan, sintaks, lingkungan, dan sistem pengelolaannya. Rusman

(2016: 133) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat

digunakan untuk membentuk kurikulum dan merancang bahan-bahan

pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah pola yang digunakan untuk menyusun seluruh

rangkaian pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman bagi pendidik

untuk melaksanakan proses pembelajaran. Setiap model yang akan

digunakan dalam pembelajaran menentukan paerangkat yang dipakai dalam

pembelajaran tersebut.

5. Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

(PAKEM)

a. Pengertian Model PAKEM

PAKEM berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

27

anak (student-centered learning) dan pembelajaran harus bersifat

menyenangkan (learning is fun), agar mereka termotivasi untuk terus

belajar sendiri tanpa diperintah dan agar mereka tidak merasa terbebani

atau takut. Aspek fun is learning menjadi salah satu aspek penting dalam

pembelajaran PAKEM, di samping upaya untuk terus memotivasi, agar

anak mengadakan eksplorasi, kreasi, dan bereksperimen dalam

pembelajaran.

PAKEM adalah penerjemahan dari empat pilar pendidikan yang

dicanangkan oleh UNESCO: (1) learning to know, yaitu mempelajari

ilmu pengetahuan berupa aspek kognitif dalam pembelajaran, (2)

learning to do, yaitu belajar melakukan yang merupakan aspek

pengalaman dan pelaksanaannya, (3) learning to be, yaitu belajar

menjadi diri sendiri berupa aspek kepribadian dan kesesuaian dengan diri

anak,ini juga sesuai dengan konsep “multiple intelligence” dari Howard

Gardner, dan (4) learning to life together, yaitu belajar hidup dalam

kebersamaan yang merupakan aspek kesosialan anak, bagaimana

bersosialisasi, dan bagaimana hidup toleransi dalam keberagaman yang

ada di sekeliling peserta didik.

Nurdyansyah dan Fahyuni (2013: 105-106) PAKEM merupakan

singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan, merupakan sebuah model pembelajaran kontekstual

yang melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses

pembelajarannya. Pertama, proses interaksi (peserta didik

berinteraksi secara aktif dengan pendidik, rekan peserta didik,

multimedia, referensi, lingkungan dan sebagainya). Kedua, proses

komunikasi (peserta didik mengkomunikasikan pengalaman belajar

mereka dengan pendidik danrekanpeserta didik lain melalui cerita,

dialog atau melalui simulasi role-play). Ketiga, proses refleksi,

(peserta didik memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

28

mereka telah pelajari, dan apa yang mereka telah lakukan). Keempat,

proses eksplorasi (peserta didik mengalami langsung dengan

melibatkan semua indera melalui pengamatan, percobaan,

penyelidikan dan wawancara).

Rusman (2014: 322) mengemukakan, PAKEM merupakan model

pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan pembelajaran

PAKEM, diharapkan berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang partisipatif,

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa PAKEM

merupakan model pembelajaran yang menuntut pendidik untuk dapat

melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik

untuk aktif dan kreatif dengan pembelajaran yang efektif dan

menyenangkan. Selain peserta didik, pendidik juga dituntut untuk kreatif

dan inovatif agar pembelajaran PAKEM dapat dilaksanakan dengan

maksimal.

b. Langkah-langkah PAKEM

Setiap model dalam kegiatan pembelajaran memiliki langkah-langkah

secara sistematis dalam penerapannya. Teruna (2013 : 88)

mengemukakan langkah-langkah pelaksanaan PAKEM (Pembelajaran

Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).

1) Pendidik merancang kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

2) Pendidik menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar sesuai dengan

kemampuan peserta didik.

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

29

3) Pendidik mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman peserta

didik sehari-hari.

4) Pendidik menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang

beragam.

5) Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan.

6) Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengungkapkan gagasannya.

7) Pendidik menilai pembelajaran dan kemajuan belajar peserta

didik.

Langkah-langkah PAKEM menurut Akhlak (2018: 8) sebagai berikut:

1) Merencanakan keperluan dalam pembelajaran, yaitu: kurikulum,

RPP, serta alat bantu dalam mengajar.

2) Melaksanakan proses pembelajaran yang berlandaskan PAKEM,

adapun perilaku pendidik diantaranya adalah sebagi berikut:

a) Mendengarkan dan menghargai peserta didik

b) Mengembangkan rasa percaya diri peserta didik

c) Menanamkan rasa tidak takut salah

d) Memberikan tantangan

e) Memantau perkembangan hasil belajar

Ahmadi dan Amri (2011: 33) mengemukakan langkah-langkah PAKEM

dalam pembelajaran sebagai berikut:

1) Membimbing kelompok belajar

a) Menempatkan siswa ke dalam kelompok belajar.

b) Memberi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

c) Menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan

dilaksanakan.

d) Memberikan bimbingan kepada kelompok yang membutuhkan.

e) Mengumpulkan hasil kerja kelompok.

2) Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik

a) Memberikan kesempatan pada kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya.

b) Memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk

menanggapi hasil presentasi.

c) Memberikan konfirmasi terhadap hasil kerja siswa.

d) Membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah dipelajari

3) Mengevaluasi

a) Membantu siswa melakukan refleksi.

b) Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran.

Berdasarkan langkah-langkah yang telah diuraikan, peneliti

menggunakan langkah-langkah PAKEM yang dikemukakan oleh

Ahmadi dan Amri (2011: 33), karena tahapan-tahapan yang akan

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

30

digunakan lebih jelas dan terperinci. Hal ini memudahkan peneliti dalam

menerapkan langkah-langkah ke dalam pembelajaran matematika.

Adapun tahapan-tahapan pelaksanaannya adalah, (1) membimbing

kelompok belajar, (2) menelaah pemahaman dan pemberian umpan balik,

dan (3) mengevaluasi.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model PAKEM

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

masing. Adanya kekurangan dan kelebihan dalam setiap model

pembelajaran menjadikan model tersebut memiliki karakteristik atau ciri

khas yang tidak sama dengan model lainnya.

Teruna (2013 : 90) mengemukakan kelebihan dan kekurangan PAKEM

sebagai berikut:

1) Kelebihan PAKEM

a) PAKEM merupakan pembelajaran yang mengembangkan

kecakapan hidup.

b) Dalam PAKEM siswa belajar bekerja sama.

c) PAKEM mendorong siswa menghasilkan karya kreatif.

d) PAKEM mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses.

e) PAKEM menghargai potensi semua siswa.

f) Program untuk meningkatkat pakem disekolah harus

ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.

2) Kekurangan

a) Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-

laki /perempuan, pintar/kurang pintar, social, ekonomi

tinggi/rendah.

b) Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup.

c) Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat

duduk,kegiatan yang dilakukan siswa sering kali belum

mencerminkan belajar kooperatif yang benar.

d) Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan

pembelajaran pakem yang baik.

e) Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang

cenderung seragam.

f) Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

31

siswa (LKS) yang sebagian besar pertanyaanya bersifat

tertutup.

Akhlak (2018: 10-11) mengemukakan kelebihan dan kekurangan model

PAKEM diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Kelebihan

a) Mengalami, yaitu peserta didik terlibat secara aktif baik fisik,

mental, maupun emosional.

b) Komunikasi, yaitu kegiatan pembelajaran memungkinkan

terjadinya komunikasi antara pendidik dan peserta didik.

c) Interaksi, yaitu kegiatan pembelajarannya memungkinkan

terjadinya interaksi multi arah.

d) Refleksi, yaitu egiatan pembelajaran yang memungkinkan

peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan. 2) Kekurangan

a) Membutuhkan dana, dalam pembelajaran yang PAKEM sering

kita memakai media sehingga membutuhkan biaya yang lebih

untuk menunjang proses pembelajaran.

b) Pengembangan RPP, dalam pembelajaran PAKEM pendidik

dituntut untuk kerja ekstra dalam pengembangan RPP agar

dapat menciptakan pembelajaran yang dinginkan.

c) Manajemen kelas, dalam pembelajaran ini pendidik harus

selalu dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan

menyenangkan.

d) Kurangnya kreatifitas pendidik, sehingga pendidik cenderung

malas untuk melakukan pembelajaran yang inovatif.

Ahmadi dan Amri (2011: 25-26) menyebutkan kelebihan dan kekurangan

PAKEM sebagai berikut:

1) Kelebihan

a) Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat

perkembangannya.

b) Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan

anak.

c) Kegiatan belajar bermakna bagi anak, sehingga hasilnya dapat

bertahan lama.

d) Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses

pembelajaran ini.

e) Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai dengan

lingkungan anak.

f) Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses

pembelajaran terpadu. Keterampilan sosial ini antara lain

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

32

adalah kerja sama, komunikasi, dan mau mendengarkan

pendapat orang lain.

2) Kekurangan

a) Membutuhkan waktu yang banyak dalam pembelajaran.

b) Guru dituntut untuk memiliki keterampilan dan kreatifitas.

c) Penilaian yang dilakukan bukan hanya pada hasil belajar tetapi

lebih ditekankan pada proses, sehingga guru dituntut untuk

lebih teliti dalam memberikan penilaian.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kelebihan model PAKEM adalah dapat

meningkatkan keaktifan dan kretifitas dalam proses pembelajaran, dapat

menciptakan suasana belajar yang tidak monoton karena peserta didik

terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional. Adapun

kelemahan model PAKEM yaitu pendidik masih kesulitan dalam

mengubah kebiasaan peserta didik untuk lebih mandiri, aktif dalam

mencari dan menemukan informasi, karena sudah terbiasa menerima

informasi dari pendidik. Selain itu, guru juga dituntut untuk kerja ekstra

dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran agar dapat

menciptakan pembelajaran yang diinginkan. Kelebihan dan kelemahan

dalam model pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi motivasi, acuan,

dan tantangan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian.

6. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Kehadiran media dalam proses belajar mengajar mempunyai arti yang

cukup penting, karena dalam kegiatan belajar mengajar ketidakjelasan

bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media

sebagai perantara. Sanjaya (2014: 57) berpendapat bahwa media adalah

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

33

perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video,

televisi, komputer, dan lain-lain. Media adalah alat bantu apa sajay ang

dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran

(Djamarah dan Zain, 2013:121). Faturrohman dan Sutikno (2011: 65)

menyatakan media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat

membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung

antara pendidik dengan peserta didik.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa media

adalah alat bantu yang digunakan sebagai perantara penyampaian pesan

dari sumber informasi kepada penerima informasi. Adanya media

memudahkan seseorang dalam berkomunikasi untuk menyampaikan dan

menerima pesan yang telah disampaikan.

b. Pengertian Media Pembelajaran

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu

kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam

pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses pembelajaran. Gerlach

dan Ely dalam Sanjaya (2014: 60) secara umum media pembelajaran itu

meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi

yang memungkinkan peserta didik untuk memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap.

Mudlofir dan Rusydiyah (2016: 124) menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah sebagai perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima agar penerima mempunyai motivasi untuk

belajar sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

34

lebih memuaskan, sedangkan bentuknya bisa berbentuk cetak

maupun noncetak.

Sundayana (2016: 6) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah

suatu alat atau sejenisnya yang dapat digunakan sebagai pembawa pesan

dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi

pelajaran, dimana keberadaan media tersebut dimaksudkan agar pesan

lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik.

Menurut beberapa pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa

media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran

yang dapat menyampaikan pesan demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Pesan dalam pembelajaran akan mudah diterima oleh peserta didik dengan

adanya media pembelajaran sebagai perantara penyampaian pesan yang

sulit dipahami peserta didik

c. Fungsi Media

Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara pendidik dan peserta

didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

pelajaran, sehingga media dalam proses pembelajaran memiliki fungsi

yang cukup penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Menurut Kemp dan Dayton dalam Sundayana (2016: 9) ada tiga fungsi

utama media pembelajaran adalah untuk:

1) Memotivasi minat atau tindakan. Untuk memenuhi fungsi

motivasi,media pengajaran dapat direalisasikan dengan teknik

drama atau hiburan.

2) Menyajikan informasi, isi dan bentuk penyajian ini bersifat amat

umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan atau pengetahuan

latar belakang.

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

35

3) Memberi instruksi. Untuk tujuan instruksi dimana informasi yang

terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta didik baik

dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang

nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.

Sanjaya (2014: 73-75) menyatakan bahwa penguasaan media

pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu :

1) Fungsi komunikatif, media pembelajaran digunakan untuk

memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima

pesan.

2) Fungsi motivasi, memudahkan peserta didik mempelajari materi

pelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan gairah peserta didik

untuk belajar.

3) Fungsi kebermaknaan, meningkatkan kemampuan peserta didik

untuk aspek kognitif tingkat tinggi, afektif dan psikomotor.

4) Fungsi penyamaan persepsi, dengan adanya media pembelajaran

diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap peserta didik

sehingga setiap peserta didik memiliki pandangan yang sama

terhadap informasi yang diberikan.

5) Fungsi individualitas, dengan adanya media pembelajaran

diharapkan dapat melayani kebutuhan setiap individu yang

memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.

Menurut Degeng (dalam Mudlofir dan Rusydiyah, 2016: 128) secara garis

besar fungsi media adalah :

1) Menghindari terjadinya verbalisme.

2) Membangkitkan minat/motivasi.

3) Menarik perhatian peserta didik.

4) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan ukuran.

5) Mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan belajar.

6) Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.

Menurut pendapat para ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa fungsi

media adalah sebagai alat bantu untuk menanamkan konsep matematika

agar lebih mudah memahami dan menerima pesan yang disampaikan

dalam pembelajaran. Media sangat memudahkan pendidik dalam

menyampaikan materi pembelajaran, sehingga peserta didik lebih tertarik

untuk mengikuti proses pembelajaran.

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

36

7. Jenis-jenis Media

Media pembelajaran memiliki banyak sekali jenis dan macamnnya. Mulai

yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan

mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada juga

media yang diproduksi pabrik maupun yang dapat dimanfaatkan di

lingkungan sekitar. Menurut Rudy Brets dalam Sundayana (2013: 14-15)

yang mengkasifikasikan media menjadi tujuh jenis, yaitu :

a. Media audio visual gerak, seperti: film bersuara, pita video, film

pada televisi, televisi, dan animasi.

b. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, halaman

suara, dan sound slide.

c. Audio semi gerak, seperti: tulisan jauh bersuara.

d. Media visual bergerak, seperti: film bisu.

e. Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone.

f. Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.

g. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.

Hamzah (201: 26) mengemukakan jenis-jenis media sebagai berikut:

a Media audio, yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi atau

suara, contoh : cassette, tape recorder dan radio

b Media visual, yaitu alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa atau

bentuk, yang kita kenal sebagai alat peraga.

Alat-alat visual atau alat-alat peraga ini terbagi atas :

1) Media visual dua dimensi. Media visual dua dimensi pada

bidang yang tidak transparan, contoh : gambar di atas kertas

atau karton, gambar yang diproyeksikan dengan opaque-

projector, lembaran balik wayang beber, grafik, diagram,

bagan, poster, gambar hasil cetak saring dan foto.

2) Media visual dua dimensi pada bidang yang transparan, contoh

: slaid, filmstrip, lembaran transparan untuk overhead

projector.

3) Media visual tiga dimensi disebut tiga demensi karena

mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi. Contoh : benda

asli (realia), contoh barang atau speciment, alat tiruan

sederhana atau mock-up. Termasuk di dalamnya diorama,

pameran dan bak pasir.

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

37

Pengelompokkan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi

perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow dalam Arsyad (2013: 35)

dibagi dalam dua kategori luas, yaitu :

a. Pilihan Media Tradisional

1) Visual diam yang diproyeksikan.

a) Proyeksi opaque (tak-tembus pandang).

b) Proyeksi overhead.

c) Slide.

d) Filmstrips.

2) Visual yang tak diproyeksikan

a) Gambar, poster.

b) Foto.

c) Charts, grafik, diagram.

d) Pameran, papan info, papan-bulu.

3) Audio

a) Rekaman piringan.

b) Pita kaset, reel, cartridge.

4) Penyajian Multimedia

a) Slide plus suara (tape).

b) Multi-image.

5) Visual dinamis yang diproyeksikan

a) Film.

b) Televisi.

c) Video.

6) Cetak

a) Buku teks.

b) Modul, teks terprogram.

c) Workbook.

d) Majalah ilmiah, berkala.

e) Lembaran lepas (hand-out).

7) Permainan

a) Teka-teki.

b) Simulasi.

c) Permainan papan.

8) Realia

a) Model.

b) Specimen (contoh).

c) Manipulative (peta, boneka).

d) Alat Peraga Matematika.

b. Pilihan Media Teknologi Mutakhir

1) Media berbasis telekomunikasi

a) Telekonferen.

b) Kuliah jarak jauh.

2) Media berbasis mikroprosesor

a) Computer-assisted instruction.

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

38

b) Permainan komputer.

c) System tutor intelijen.

d) Interaktif.

e) Hypermedia.

f) Compact (video) disc.

Berdasarkan jenis-jenis media tersebut, maka peneliti memilih meneliti

jenis media menurut Seels dan Glasgow dalam Arsyad (2013: 35) yaitu

media realia (media asli). Salah satu media yang memiliki kelebihan

yang cukup baik untuk pelaksanaan pembelajaran matematika yang

memerlukan pengalaman langsung adalah media realia.

8. Media Realia

a. Pengertian Media Realia

Media realia adalah benda nyata yang digunakan oleh pendidik sebagai

bahan atau sumber belajar. Hamzah (2011:117) mengemukakan, media

realia atau benda asli adalah alat visual tiga dimensi yang memiliki

ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Menurut Hermawan dkk (2007:31)

media realia merupakan model atau objek nyata dari suatu benda

dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman secara

langsung kepada peserta didik. Sanjaya (2012: 14) menyatakan bahwa

media realia adalah benda nyata yang digunakan sebaga bahan ajar

atau yang biasa disebut benda yang sebenarnya.

Benda nyata sebagai media adalah alat penyampaian informasi yang

berupa benda atau objek yang sebenarnya atau asli dan tidak

mengalami perubahan yang berarti. Berdasarkan pendapat para ahli

dapat disimpulkan bahwa media realia merupakan benda atau objek

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

39

nyata yang sebenarnya, yang dapat dilihat oleh pancaindra dan dapat

digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Media realia

mampu memberikan arti nyata kepada peserta tentang hal-hal yang

sebelumnya hanya digambarkan secara abstrak.

b. Langkah-langkah Penggunaan Media Realia dalam Pembelajaran

Pemanfaatan media realia sebagai media pembelajaran dan bagian dari

upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran akan semakin efektif

dan efesien. Fathurrohman dan Sutikno (2011: 72) mengemukakan

bahawa secara umum ada enam langkah yang bisa ditempuh pendidik

dalam menggunakan media, yaitu:

1) Merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan

media.

2) Pendidik memilih dan menetapkan media yang akan

dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3) Persiapan kelas. Pendidik menyiapkan peserta didik dan kelas

sebelum media dihadirkan.

4) Penyajian pembelajaran dan pemanfaatan media.

5) Peserta didik mempraktekkan media pembelajaran yang

dibawa oleh pendidik.

6) Evaluasi pembelajaran.

Menggunakan media realia harus menggunakan cara yang sistematis.

Sadiman (2012: 198) mengemukakan bahwa secara khusus ada empat

langkah yang perlu diikuti pendidik dalam menggunakan media realia,

yaitu:

1) Menyediakan benda-benda nyata yang berhubungan dengan

bahan ajar agar dapat dimanfaatkan di kelas dengan efesien.

2) Menggunakan benda-benda nyata tersebut dalam proses

pembelajaran di kelas. Peserta didik dapat pengalaman

langsung dari benda-benda tersebut.

3) Mengajak peserta didik mengamati secara langsung, kemudian

bersama temannya berdiskusi tentang materi yang telah

disampaikan.

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

40

4) Setelah mengamati dan berdiskusi serta bimbingan dari

pendidik, peserta didik dapat menyimpulkan materi yang telah

disampaikan.

Berdasarkan langkah-langkah penggunaan media realia yang telah

diuraikan, maka peneliti menggunakan langkah-langkah menurut

Sadiman (2012: 198) karena lebih efektif dan efesien jika diterapkan

dalam pembelajaran matematika, sehingga peserta didik dapat

memahami materi matematika yang bersifat abstrak. Langkah-langkah

penggunaan media yaitu: (1) Menyediakan benda-benda nyata yang

berhubungan dengan bahan ajar agar dapat dimanfaatkan di kelas

dengan efesien. (2) Menggunakan benda-benda nyata tersebut dalam

proses pembelajaran di kelas. Peserta didik dapat pengalaman

langsung dari benda-benda tersebut. (3) Mengajak peserta didik

mengamati secara langsung, kemudian bersama temannya berdiskusi

tentang materi yang telah disampaikan. (4) Setelah mengamati dan

berdiskusi serta bimbingan dari pendidik, peserta didik dapat

menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Realia

Penggunaan media dalam pembelajaran pastilah ada kelebihan dan

kekurangannya yang perlu diperhatikan ketika seorang pendidik

memutuskan untuk menggunakan media realia dalam proses

pembelajaran. Ibrahim dan Syaodih (2013: 119) mengungkapkan

bahwa ada beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan objek

nyata ini, yaitu :

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

41

1) Kelebihan

a) Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada

peserta didik untuk mempelajari sesuatu ataupun

melaksanakan tugas dalam situasi nyata.

b) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya dan melatih

keterampilan mereka dengan menggunakan sebanyak

mungkin alat indera.

2) Kekurangan

a) Membawa peserta didik ke berbagai tempat di luar sekolah,

kadang-kadang mengandung resiko dalam bentuk

kecelakaan dan sejenisnya.

b) Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek

nyata tidak sedikit, apalagi ditambah dengan kemungkinan

kerusakan dalam menggunakannya.

c) Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran objek

yang sebenarnya, seperti pembesaran, pemotongan, dan

pgambar bagian demi bagian, sehingga pembelajaran harus

didukung pula dengan media lain.

Pujita (2008: 18) mengungkapkan kelebihan dan kekurangan media

realia secara khusus yaitu :

1) Kelebihan

a) Mudah didapat, pada umumnya media realia dapat ditemui

karena merupakan benda nyata yang ada di lingkungan

sekitar.

b) Memberikan informasi yang jelas dan akurat, mengingat

benda realia merupakan benda nyata, maka penjelasan

yang berkaitan dengan benda tersebut menjadi lebih jelas

dan akurat.

2) Kekurangan

a) Ukuran yang terlalu besar untuk menghadirkan media relia

ke dalam ruang kelas. Apabila kegiatan pembelajaran

dilakukan di dalam kelas, media yang berukuran besar

akan sulit untuk dibawa ke dalam ruangan.

b) Benda nyata yang berharga mahal. Misalnya batu-batuan

berharga.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa

kelebihan media realia dapat membantu peserta didik untuk lebih mudah

memahami materi dalam suatu pembelajaran. Media realia juga memiliki

kekurangan yaitu biaya yang diperlukan terkadang tidak sedikit.

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

42

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan digunakan sebagai pembanding atau acuan dalam

melakukan kajian penelitian. Penelitian yang dijadikan pembanding atau

acuan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Munfatiroh (2018) “Pengaruh Model PAKEM untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika Siswa Kelas IV di SDI Raudhatul Jannah Waru

Kabupaten Sidoarjo”. Hasil penelitian yang dilakukan Munfatiroh model

PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik.

Persamaan dengan penelitian di atas terletak pada variabel bebas (PAKEM)

dan variabel terikat (hasil belajar matematika). Sampel penelitian yang

digunakan Munfatiroh adalah peserta didik kelas IV SDI Raudhatul Jannah

Waru, sedangkan peneliti menggunakan peserta didik kelas V SDN 1

Metro Timur serta waktu penelitian di atas pada tahun 2018 sedangkan

peneliti pada tahun 2019.

2. Arrahim dan Muttolingah (2017) “Penggunaan Media Realia (Papan

Magnetik) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok

Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Kelas IV MI At-

Taubah Kota Bekasi”. Hasil penelitian dengan menggunakan media realia

dapat meningkatkan hasil belajar. Persamaan penelitian di atas dengan

peneliti terletak pada variabel bebasnya yaitu media realia, dan variabel

terikatnya hasil belajar. Peneliti di atas menggunakan satu variabel bebas

sedangkan peneliti menggunakan dua variabel bebas, serta sampel

penelitian peserta didik kelas IV MI At-Taubah Kota Bekasi dan peneliti

menggunakan peserta didik kelas V SDN 1 Metro Timur.

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

43

C. Kerangka Pikir

Penelitian agar memiliki arah yang lebih jelas, perlu disusun sebuah kerangka

pikir. Kerangka pikir itu sendiri menurut Sekaran (dalam Sugiyono, 2015: 91)

merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Kerangka pikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan

antarvariabel yang diteliti, sehingga perlu dijelaskan hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model

PAKEM dan media realia, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar

matematika peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, maka akan peneliti

jelaskan keterkaitan antar variabel secara teoritis. Belajar adalah perubahan

perubahan yang relatif menetap dan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu

hasil dari latihan atau pengalaman.

Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan

dalam hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek lain yang mungkin

individu memperoleh pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau

pengalaman baru maupun sesuatu yang perna diperoleh atau ditemukan

sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali. Hasil belajar

matematika adalah hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah mengikuti

proses pembelajaran matematika berupa seperangkat pengetahuan, sikap,

keterampilan dan nilai yang berguna bagi peserta didik untuk kehidupan

sehari-hari untuk masi kini maupun masa yang akan datang. Meningkatkan

hasil belajar matematika peserta didik sangat ditentukan oleh kemampuan

pendidik dalam mengelolah proses pembelajaran, pembelajaran harus menarik

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

44

sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar. Agar hasil belajar

matematika peserta didik meningkat, diperlukan suatu model pembelajaran

yang tepat dalam proses belajar mengajar untuk melibatkan peserta didik

secara aktif, kreatif baik pikiran penglihatan, pendengaran, dan perilaku.

Salah satu Model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam

pembelajaran matematika adalah model PAKEM. Model pembelajaran

PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam

bertindak untuk mencapai tujuan pembelajaran yang parisipatif, aktif,

kreatif,efektif, dan menyenangkan. Agar peserta didik termotivasi untuk terus

belajar sendiri tanpa diperintah mereka tidak akan terbebani dan merasa takut.

Maka dari itu, aspek fun is learning menjadi salah satu aspek penting dalam

pembelajaran PAKEM, disamping upaya untuk memotivasi anak agar anak

mengadakan eksplorasi, kreasi dan bereksperimen terus dalam pembelajaran.

Selain model pembelajaran, pendidik juga harus memperhatikan media

pembelajaran yang digunakan. Penunjang keberhasilan peserta didik dalam

bidang akademik yaitu meningkatkan hasil belajar peserta didik secara

maksimal dan menumbuhkan motivasi belajar pada diri peserta didik, maka

dari itu dibutuhkan suatu media pembelajaran yang membuat peserta didik

menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Media realia adalah salah satu

media yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, karena dapat

memberikan informasi yang jelas dan akurat, mengingat benda realia

merupakan benda nyata, maka penjelasan yang berkaitan dengan benda

tersebut menjadi lebih jelas dan akurat. Berdasarkan uraian tersebut, maka

kerangka pikir dalam penelitian ini adalah “jika model PAKEM dan media

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

45

rx1y

rx2y

r x1x2 R x1x2y

realia digunakan dalam pembelajaran, maka aktivitas peserta didik akan

semakin bertambah, peserta didik akan menyukai pembelajaran matematika

dan hasil belajar peserta didik akan semakin meningkat”.

D. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan dasar pijakan yang mengarahkan cara

berfikir dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2015: 42) paradigma

penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan

hubungan antar variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan

jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian,

teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah

hipotesis, dan teknik analisis statistik yang digunakan. Maka dari itu

diperlukan paradigma penelitian untuk dapat menggambarkan hubungan antar

variabel. Gambaran paradigma pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Paradigma ganda dengan dua variabel independen

Keterangan:

= Model PAKEM

= Media Realia

Y = Hasil Belajar Matematika

= Pengaruh

Sumber: Sugiyono, 2016: 68.

X1

X2

Y

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

46

E. HIPOTESIS

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, maka peneliti

menetapkan hipotesis yaitu.

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penerapan model

PAKEM terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD

Negeri 1 Metro Timur.

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penerapan media realia

terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD Negeri 1

Metro Timur.

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penerapan model

PAKEM terhadap media realia.

4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penerapan model

PAKEM dan media realia terhadap hasil belajar matematika peserta didik

kelas V SDN 1 Metro Timur.

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

47

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan

pendekatan eksperimen. Sugiyono (2015 :107) menyatakan bahwa metode

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Sanjaya (2014 :85) menyatakan bahwa penelitian eksperimen

adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari

suatu tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu

kondisi tertentu.

Objek penelitiannya adalah model PAKEM (X1), media realia (X2) dan hasil

belajar matematika (Y). Subjek penelitian adalah peserta didik kelas V SD

Negeri 1 Metro Timur. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

non-equivalen control group design. Desain non-equivalen control group

design menggunakan 2 kelompok, yaitu kelompok kelas eksperimen dan

kelompok kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberikan

perlakuan berupa penerapan penggunaan model PAKEM dan media realia,

sedangkan kelas kontrol adalah kelas pengendali yaitu kelas yang tidak

mendapat perlakuan atau kelas yang menggunakan model pembelajaran yang

biasa digunakan oleh pendidik. Hal ini, kelas V A dijadikan kelas eksperimen

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

48

yang akan diberikan perlakuan menggunakan model PAKEM dan media

realia, sedangkan kelas V B dijadikan kelas kontrol yang tidak mendapat

perlakuan. Desain penelitian non-

equivalen control group design dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Desain eksperimen

Keterangan:

O1 = Nilai pretest kelompok eksperimen

X = Perlakuan penggunaan media realia

O2 = Nilai posttest kelompok eksperimen

O3 = Nilai prestest kelompok kontrol

O4 = Nilai posttest kelompok kontrol

Sumber: Sugiyono (2015: 116)

Gambar 2 mengilustrasikan bahwa desain ini menggunakan dua kelompok,

yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pelaksanaan pretest yang dilakukan

sebelum perlakuan, baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol (O1 , O3 ) dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan

perubahan. Pemberian posttest pada akhir perlakuan akan menunjukkan

seberapa jauh akibat dari perlakuan (O2 , O4 ). Hal ini dilakukan dengan cara

melihat perbedaan nilai (O2 – O1) dan (O4 – O3), sedangkan pada kelas

kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah diketahui tes awal dan tes akhir maka

dihitung selisihnya yaitu:

O2 – O1 = Y1

O4 – O3 = Y2

O1 X O2

O3 O4

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

49

Keterangan:

Y1 = Hasil belajar peserta didik yang mendapat perlakuan menggunakan

model PAKEM dan media realia

Y2 = Hasil belajar peserta didik tanpa perlakuan. Kemudian gain score

tersebut dianalisis menggunakan ttest .

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Metro Timur yang

beralamatkan di Jl. Ahmad Yani No. 86 Metro Timur Kecamatan Metro

Timur Kota Metro.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2018 sampai

dengan Maret tahun 2019.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN 1 Metro Timur.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang ditempuh

dalam penelitian. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu.

1. Melaksanakan penelitian pendahuluan, seperti observasi dan studi

dokumentasi.

2. Memilih dua kelompok subjek untuk dijadikan kelas eksperimen

(kelas V A) dan kontrol (Kelas V B) di SD Negeri 1 Metro Timur.

3. Menyusun kisi-kisi dan instrumen pengumpul data yang berupa tes

pilihan jamak.

4. Menguji coba instrumen tes kepada subjek uji coba soal, yaitu peserta

didik kelas V B SD Negeri 10 Metro Timur.

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

50

5. Menganalisis data uji coba untuk mengetahui apakah instrumen valid dan

reliabel untuk dijadikan sebagai soal pretest dan posttest.

6. Memberikan pretest pada peserta didik eksperimen dan kelas kontrol

untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik.

7. Melakukan pembelajaran dengan memberikan perlakuan pada kelas

eksperimen dengan menggunakan model PAKEM dan media realia,

sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran yang

biasa digunakan oleh pendidik.

8. Memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan

tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik.

9. Menganalisis data hasil tes dengan menghitung perbedaan antara hasil

pretest dan postest untuk masing-masing kelas menggunakan perhitungan

manual statistik dengan bantuan Ms. Office Excel 2010 untuk mencari

perbedaan hasil penelitian, sehingga dapat diketahui pengaruh model

PAKEM dan media realia terhadap hasil belajar matematika peserta didik

kelas V SD Negeri 1 Metro Timur.

10. Interpretasi hasil perhitungan data.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2015: 117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi, objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Arikunto (2014: 173) populasi

adalah keseluruhan subjek apabila seseorang ingin meneliti semua elemen

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

51

yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur, terdiri dari dua kelas,

yaitu kelas V A dan V B. Kelas VA memiliki jumlah peserta didik 21

orang, sedangkan kelas V B memiliki jumlah peserta didik 22 orang

sehingga jumlah total populasi 43 peserta didik. Data populasi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Jumlah populasi peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur.

No. Kelas ∑ Peserta didik

1. V A 21

2. V B 22

∑ 43

Sumber: Dokumentasi pendidik kelas V A dan V B SDN 1 Metro Timur

tahun pelajaran 2018/2019.

2. Sampel

Sampel berarti contoh benda yang diambil dari sejumlah benda atau yang

mewakilinya. Sugiyono (2015: 118) menyatakan bahwa sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Sampel yang telah digunakan sesuai dengan pendapat Arikunto

(2014: 131) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti dan apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

nonprobability sampling dan purposive sampling. Menurut Sugiyono

(2015: 122) nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

52

atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis sampel yang

diambil dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Menurut Sugiyono

(2015: 124) sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Purposive sampling

digunakan untuk penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol yang

dilihat berdasarkan persentase ketuntasan hasil belajar matematika peserta

didik. Kelas eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas

V A sebanyak 21 peserta didik dengan menggunakan model PAKEM dan

media realia. Peneliti memilih kelas V A sebagai kelas eksperimen karena

peneliti melihat nilai mid semester ganjil mata pelajaran matematika kelas

V A lebih rendah dari pada kelas V B.

Kelas V B sebanyak 22 peserta didik dijadikan sebagai kelas kontrol

dengan metode pembelajaran yang biasa pendidik gunakan pada mata

pelajaran matematika. Peneliti memilih kelas V B sebagai kelas kontrol

karena peneliti melihat nilai mid semester ganjil pada mata pelajaran

matematika kelas V B lebih tinggi dibanding kelas V A. Sehingga total

sampel pada penelitian ini adalah 43 peserta didik.

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Salah satu tahapan penting dalam proses penelitian adalah penentuan

variabel. Sugiyono (2015: 60) menyatakan bahwa variabel adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

53

ditarik kesimpulan. Terdapat dua macam variabel dalam penelitian ini,

yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model PAKEM (X1) dan

media realia (X2). Model PAKEM dan media realia merupakan variabel

yang menentukan hubungan antara fenomena yang diamati.

2. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah hasil belajar matematika kelas V SD Negeri 1

Metro Timur (Y). Hasil belajar matematika adalah faktor yang diamati

peneliti untuk menentukan adanya pengaruh dari penggunaan model

PAKEM dan media realia.

2. Definisi Operasional

Penelitian kuantitatif harus mampu memberikan penafsiran yang sama

terhadap variabel yang diteliti. Hal tersebut untuk menghindari perbedaan

penafsiran dalam memahami variabel penelitian, maka variabel-variabel

penelitian harus didefinisikan sejelas mungkin dalam bentuk definisi

operasional. Widoyoko (2015: 130) menyatakan bahwa definisi

operasional merupakan definisi yang didasarkan pada sifat-sifat yang

didefinisikan yang dapat diamati. Konsep yang diamati maksudnya konsep

itu terbuka untuk orang lain melakukan penelitian sehingga penelitian

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

54

yang telah dilakukan dapat diuji kembali oleh orang lain. Definisi

operasional akan dijelaskan dalam variabel penelitian berikut.

a. Model PAKEM (X1)

PAKEM berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada

anak (student-centered learning) dan pembelajaran harus bersifat

menyenangkan (learning is fun), agar mereka termotivasi untuk terus

belajar sendiri tanpa diperintah dan agar mereka tidak merasa terbebani

atau takut. Maka aspek fun is learning menjadi salah satu aspek penting

dalam pembelajaran PAKEM, di samping upaya untuk terus

memotivasi anak agar anak mengadakan eksplorasi, kreasi, dan

bereksperimen dalam pembelajaran. PAKEM merupakan model

pembelajaran yang menuntut pendidik untuk dapat melakukan kegiatan

pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik untuk aktif dan

kreatif dengan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

b. Media Realia (X2)

Media realia adalah benda nyata yang digunakan oleh pendidik sebagai

bahan atau sumber belajar. Sanjaya (2012: 14) menyatakan bahwa

media realia adalah benda nyata yang digunakan sebaga bahan ajar atau

yang biasa disebut benda yang sebenarnya. Benda nyata sebagai media

adalah alat penyampaian informasi yang berupa benda atau objek yang

sebenarnya atau asli dan tidak mengalami perubahan yang berarti.

Media realia merupakan benda atau objek nyata yang sebenarnya, yang

dapat dilihat oleh pancaindra dan dapat digunakan sebagai alat bantu

dalam pembelajaran.

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

55

c. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada peserta didik setelah

mengikuti proses belajar, baik dari aspek pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Hasil belajar dalam penelitian ini difokuskan pada aspek

kognitif. Ranah kognitif peserta didik diukur menggunakan instrumen

tes yang diberikan pada akhir pembelajaran. Tes yang diberikan setelah

uji coba merupakan tes formatif dalam bentuk pilihan jamak sebanyak

20 item. Setiap jawaban benar memiliki skor 1 dan jawaban salah

memiliki skor 0. Peserta didik dikatakan berhasil apabila siswa telah

mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan dari

penelitian karena hakekat penelitian adalah mengumpulkan data yang

sesungguhnya secara objektif. Teknik yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan keseluruhan data yang berkaitan dengan penelitian ini adalah

teknik non tes dan teknik tes.

1. Teknik Non Tes

Teknik non tes merupakan teknik penilaian dengan tidak menggunakan

tes. Teknik ini umumnya digunakan untuk menilai keterampilan

(psikomotor) maupun sikap (afektif) yang berhubungan dengan kegiatan

belajar dalam pendidikan baik secara individu maupun kelompok. Menurut

Wiyono dan Sunarni (2009: 20-21) teknik non tes adalah teknik evaluasi

yang menggunakan alat atau instrumen non tes dalam mengumpulkan data,

seperti observasi, wawancara, angket, inventori, skala sikap, dokumentasi,

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

56

dan sejenisnya. Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melihat langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti (populasi

atau sampel). Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk

memperoleh informasi tentang penilaian kinerja pendidik, kondisi

sekolah di SD Negeri 1 Metro Timur.

b. Wawancara

Sugiyono (2015: 194) mengemukakan bahwa wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya . Jenis wawancara yang

digunakan adalah wawancara terbuka yang memiliki pertanyaan tidak

terbatas atau tidak terikat jawabannya. Wawancara ditujukan kepada

peserta didik kelas V A dan V B sebagai narasumber. Adapun

pertanyaan-pertanyaan yang digunakan telah disiapkan sebelumnya

agar memperoleh data yang akurat dan terfokus pada tujuan penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen, berupa dokumen tertulis,

gambar, maupun elektronik untuk memperkuat data penelitian. Teknik

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

57

ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang nilai mid semester

ganjil peserta didik tahun pelajaran 2018/2019. Selain itu, teknik ini

juga digunakan untuk memperoleh gambar/foto peristiwa saat kegiatan

penelitian berlangsung.

d. Angket

Angket merupakan alat pengumpulan data yang digunakan untuk

mendapatkan data dalam pengaruh penerapan model PAKEM dan

penggunaan media realia. Angket adalah daftar pernyataan yang

diberikan kepada responden untuk memberikan respons sesuai dengan

permintaan yang diinginkan. Angket yang diberikan berjumlah 30 butir.

Angket dibuat dengan skala likert. Riduwan (2013: 87) menyatakan

bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi

seseorang atau sekelompok atau kejadian atau gejala sosial. Dengan

menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator dijadikan sebagai tolak

ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan.

Sugiyono (2016: 35) menyatakan bahwa skala likert mempunyai 5

kemungkinan jawaban yaitu selalu, sering, kadang-kadang, netral, dan

tidak pernah. Skala likert dalam penelitian ini mempunyai empat

kemungkinan jawaban tanpa jawaban netral, dimaksudkan untuk

menghindari kecenderungan responden bersikap ragu-ragu dan tidak

mempunyai jawaban yang jelas. Pada skala likert ini terdapat empat

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

58

pilihan jawaban, yaitu katagori selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak

pernah. Angket yang diberikan pada siswa adalah untuk mengetahui

respon siswa dalam penggunaan model PAKEM dan media realia

dalam pembelajaran matematika. Menurut Widodo (dalam Teruna

2013: 89-94) Indikator model PAKEM adalah sebagai berikut.

a. Pengelolaan kelas.

b. Keterampilan bertanya.

c. Pelayanan individual.

d. Sumber belajar dan alat bantu pembelajaran.

e. Umpan balik dan evaluasi.

f. Komunikasi dan interaksi.

g. Keterlibatan peserta didik.

h. Refleksi.

Afriani (2017: 41) mengemukakan indikator media realia sebagai

berikut.

a. Keaktifan siswa dalam belajar.

b. Antusias peserta didik mengikuti pembelajaran.

c. Penggunaan media dalam pembelajaran.

d. Pemahaman peserta didik pada materi pembelajaran.

2. Teknik Tes

Teknik tes, digunakan untuk mengumpulkan data berupa nilai hasil belajar

peserta didik pada ranah kognitif, dan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat penguasaan peserta didik dalam pembelajaran matematika. Alat

pengumpul data yang digunakan berupa soal tes dengan jumlah 40 butir

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

59

soal. Bentuk tes yang diberikan berupa soal pilihan jamak, setiap jawaban

benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Tes dilaksanakan

diawal pembelajaran sebelum peserta didik mendapatkan materi (pretest)

dan di akhir pembelajaran diberi (postest). Uji coba tes dilaksanakan di SD

Negeri 10 Metro Timur karena sama-sama menggunakan kurikulum 2013,

akreditasi yang sama yaitu akreditasi B, strata pendidik kelas V sama-sama

S1, dan KKM pada mata pelajaran matematika kelas V sama-sama 75.

G. Uji Kemantapan Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian haruslah mampu

menjamin bahwa instrumen tes yang digunakan berkualitas. Untuk itu, maka

tes yang akan digunakan mengikuti langkah-langkah penyusunan soal, yaitu:

1. Penyusunan Kisi-kisi Soal Tes

Kisi-kisi soal tes yang digunakan disusun berdasarkan materi pembelajaran

yang telah ditentukan. Kisi-kisi soal tes ini digunakan untuk memudahkan

dalam penyusunan instrumen soal tes. Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar

ranah kognitif peserta didik akan disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3. Kisi- kisi instrumen tes

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi Ranah Nomor Soal

3.6 Menjelaskan dan

menemukan

jaring-jaring

bangun ruang

sederhana (kubus

dan balok)

3.6.1 Mengidentifikasi

bentuk bangun ruang

kubus dan balok C1

1, 3, 15, 16, 22,

23, 26, 27, 28,

29, 31, 33

3.6.2 Membedakan berbagai

jaring-jaring kubus dan

balok C2

7, 8, 9, 10, 13,

17, 18, 19, 21,

25, 30, 34, 35,

37, 38, 39

3.6.3 Menentukan berbagai

jaring-jaring kubus dan

balok C3

2, 4, 5, 6, 11,

12, 14, 20, 24,

32, 36, 40

Jumlah 40

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

60

2. Uji Coba Instrumen Tes

Setelah instrumen tes tersusun, kemudian diujicobakan kepada peserta

didik yang tidak termasuk dalam sampel. Tes uji coba ini dilakukan untuk

mendapatkan persyaratan tes yaitu validitas dan reliabilitas. Jumlah soal

yang di uji cobakan sebanyak 40 butir. Tes uji coba ini dilakukan pada

kelas V SD Negeri 10 Metro Timur karena sama-sama menggunakan

kurikulum 2013, akreditasi yang sama yaitu akreditasi B, strata pendidik

kelas V sama-sama S1, dan KKM pada mata pelajaran matematika kelas V

sama-sama 75. Pendidik mengajar menggunakan metode yang sesuai

dengan kurikulum 2013. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

saintifik dan metode pembelajaran yang digunakan bervariasi.

3. Uji Validitas

Setelah diadakan uji coba instrumen, selanjutnya yaitu menganalisis hasil

uji coba instrumen. Sugiyono (2015: 173) valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen

yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu

valid. Penggunaan kisi-kisi instrumen akan memudahkan pengujian

validitas dan dapat dilakukan secara sistematis. Untuk mengukur tingkat

validitas soal, digunakan rumus korelasi point biserial, dimana angka

indeks korelasi diberi lambang rpbi dengan rumus sebagai berikut.

Korelasi:

Keterangan:

= Koefisien korelasi point biserial

= Rata-rata dari subjek-subjek yang menjawab benar bagi item yang

dicari validitasnya

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

61

= Mean skor total

= Standar deviasi dari skor total (simpangan baku)

p = Proporsi subjek yang menjawab benar item tersebut

q = 1-p (proporsi subjek yang menjawab salah item tersebut

Sumber: Kasmadi dan Sunariah (2014: 157)

Tabel 4. Koefisien korelasi point biserial

No. Koefisien korelasi Tingkat korelasi

1. 0,80-1,00 Sangat kuat

2. 0,60-0,79 Kuat

3. 0,40-0,59 Sedang

4. 0,20-0,39 Rendah

5. 0,00-0,19 Sangat rendah

Sumber: Sugiyono (2015: 257)

Kriteria pengujian apabila > dengan α= 0,05 maka alat ukur

tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila < , maka

alat ukur tersebut tidak valid atau drop out. Nilai diperoleh dari tabel

nilai-nilai r.

4. Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam Bahasa Indonesia diambil dari kata “reliability”

dalam Bahasa Inggris, berasal dari kata “reliable” yang artinya dapat

dipercaya (Arikunto, 2013: 74). Instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama. Semakin reliabel suatu tes, semakin yakin

bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama dan bisa dipakai

di suatu tempat sekolah ketika dilakukan tes kembali. Penelitian ini

menggunakan pengujian reliabilitas instrumen jenis internal consistency,

yang dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian

data yang diperoleh dianalisis dengan teknik Single Test-Single Trial

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

62

dengan menggunakan formula Kuder Richardson. Adapun rumus

(Kuder Richardson) sebagai berikut.

= (

) (

)

Keterangan:

= Koefisien reliabilitas tes

n = Banyaknya butir item

1 = Bilangan konstan

= Varian total

pi = Proporsi testee yang menjawab dengan betul butir item

yang bersangkutan

qi = Proporsi testee yang menjawab salah, atau: qi = 1 – pi

Σpiqi = Jumlah dari hasil perkalian antara pi dengan qi

Sumber: Sudijono (2013: 252)

Reliabilitas instrumen dihitung dengan bantuan program Microsoft Office

Excel 2010. Kriteria tingkat reliabilitas adalah sebagai berikut.

Tabel 5. Koefisien reliabilitas KR 20

No. Koefisien Reliabilitas Tingkat Reliabilitas

1. 0,80-1,00 Sangat kuat

2. 0,60-0,79 Kuat

3. 0,40-0,59 Sedang

4. 0,20-0,39 Rendah

5. 0,00-0,19 Sangat rendah

Sumber: Arikunto (2013: 276)

H. Teknik Analisis Data dan Penguji Hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif.

Teknik analisis tersebut digunakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

model PAKEM dan media realia terhadap hasil belajar matematika peserta

didik. Setelah melakukan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas

kontrol diperoleh data berupa hasil pretest, posttest, dan peningkatan

pengetahuan (N-Gain). Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan, dapat

menggunakan rumus sebagai berikut.

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

63

G =

Dengan kategori sebagai berikut:

Tinggi : 0,7 ≤ N-Gain ≤ 1

Sedang : 0,3 ≤ N-Gain ≤ 0,7

Rendah : N-Gain < 0,3

Sumber: Hake dalam Widayanti (2015: 3)

1. Uji Prasyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

sebaran data penelitian yang berdistribusi normal atau tidak. Ada

beberapa cara yang digunakan untuk menguji normalitas data, yaitu: (a)

Uji Kertas Peluang Normal, (b) Uji Chi Kuadrat (χ2), dan (c) Uji

Liliefors. Uji normalitas dalam penelitian yang akan dilakukan dengan

menggunakan metode Uji Chi Kuadrat (χ2). Uji normalitas penelitian ini

menggunakan rumus chi kuadrat sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai Chi Kuadrat hitung

= Frekuensi yang diperoleh

= Frekuensi yang diharapkan

Sumber: Muncarno (2016:60)

Tahap selanjutnya, membandingkan hitung dengan nilai

tabel untuk α =

0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k -1, maka dikonsultasikan pada tabel

Chi Kuadrat dengan kaidah keputusan : Jika hitung <

tabel, artinya

distribusi data dinyatakan normal, sedangkan jika hitung >

tabel,

artinya distribusi data dinyatakan tidak normal.

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

64

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians dilakukan antara dua kelompok data, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Masing-masing kelompok

tersebut dilakukan untuk variabel terikat dan hasil belajar kognitif

peserta didik. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan

perbandingan varians terbesar dengan varians terkecil. Rumus uji

homogenitas (Muncarno (2015: 57), yaitu:

1) Menentukan hipotesis dalam bentuk kalimat

H0 : =

varian homogen

Ha : ≠

varian tidak homogen

2) Menentukan taraf signifikan, dalam penelitian ini taraf

signifikannya adalah α = 5% atau 0,05.

3) Uji homogenitas menggunakan uji-F dengan rumus

F =

4) Keputusan uji jika Fhitung < Ftabel maka homogen, sedangkan jika

Fhitung > Ftabel maka tidak homogen.

2. Analisis Data Hasil Belajar

a. Nilai Hasil Belajar Secara Individu

Menghitung hasil belajar siswa secara individu

S=

Keterangan :

S = nilai siswa (yang dicari)

R = jumlah skor/item yang dijawab benar

N = skor maksimum dari tes

100 = bilangan tetap

Sumber : Kunandar (2013: 126)

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

65

b. Nilai Rata-rata Seluruh Peserta Didik

Menghitung nilai rata-rata seluruh peserta didik

= ∑

Keterangan :

= nilai rata-rata seluruh siswa ∑ = total nilai siswa yang diperoleh ∑ = jumlah siswa

Sumber : Kunandar (2013: 126)

c. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Secara Klasikal

Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik secara

klasikal dapat digunakan rumus berikut.

P =

x 100 %

Tabel 6. Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik.

No Persentase Kriteria

1 >85% Sangat tinggi

2 65-84% Tinggi

3 45-64% Sedang

4 25-44% Rendah

5 < 24% Sangat rendah

Sumber : Aqib (2010: 41)

d. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan analisis regresi ganda. Kegunaan analisis

regresi ganda yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y)

apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. Analisis regresi ganda

ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas

atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau

tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel

bebas atau lebih dengan satu variabel terikat. Menurut Riduwan dalam

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

66

Muncarno (2017: 113-114) langkah-langkah menyelesaikan regresi

ganda yaitu sebagai berikut.

1. Langkah 1.

Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

2. Langkah 2.

Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.

Ha : r 0

Ho : r = 0

3. Langkah 3.

Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik.

4. Hitung nilai-nilai persamaan b1, b2 dan a dengan rumus berikut

Σ x12= Σ x1

2- ∑

Σ x22= Σ x2

2- ∑

Σ y2= Σy

2-

Σ x1y= Σ x1y - ∑ ∑

Σ x2y= Σ x2y - ∑ ∑

Σ x1x2= Σ x1x2 - ∑ ∑

Kemudian masukkan hasil dari jumlah kuadrat ke persamaan

b1,b2, dan a

b1= (∑

)(∑ ) ∑ ∑

∑ ∑

b2= (∑

)(∑ ) ∑ ∑

∑ ∑

Page 87: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

67

a = ∑

– b1(

) – b2(

)

5. Langkah 5.

Mencari korelasi ganda dengan rumus :

(Rx1x2y)= √ ∑ ∑

6. Langkah 6.

Mencari nilai kontribusi korelasi ganda dengan rumus:

KP = (Rx1x2y)2 x 100%

7. Langkah 7.

Menguji signifikansi dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel

dengan rumus:

Fhitung =

Dimana, n = jumlah responden, dan

m = jumlah variabel bebas

Kaidah pengujian signifikansi sebagai berikut.

Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan Jika

Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan.

Taraf signifikan: = 0,01 atau = 0,05

Carilah nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus:

Ftabel = F [(1 ) (dk = k), (dk = n‒k‒1)]

8. Langkah 8.

Membuat kesimpulan.Rumusan hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

Page 88: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

68

1. Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada

penggunaan model PAKEM terhadap hasil belajar

matematika peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro

Timur.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada

penggunaan model PAKEM terhadap hasil belajar

matematika peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro

Timur.

2. Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada

penggunaan media realia terhadap hasil belajar

matematika peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro

Timur.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada

penggunaan media realia terhadap hasil belajar

matematika peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro

Timur.

3. Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada

penggunaan model PAKEM terhadap media realia.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada

penggunaan model PAKEM terhadap media realia.

4. Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada

penggunaan model PAKEM dan media realia terhadap

hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD Negeri

1 Metro Timur.

Page 89: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

69

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada

penggunaan model PAKEM dan media realia terhadap

hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD Negeri

1 Metro Timur.

Page 90: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

102

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan dalam penelitian

ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

pada penerapan model PAKEM dan media realia terhadap hasil belajar

matematika peserta didik kelas V SD Negeri 1 Metro Timur. Pengaruhnya

dapat dilihat pada perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 79,76 , sedangkan pada kelas

kontrol sebesar 73,41. Begitu pula dapat dilihat dari perbandingan nilai rata-

rata N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,62 dan 0,43, dengan

selisih 0,19. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar

kognitif peserta didik pada hasil belajar di kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Pengujian hipotesis yang menggunakan analisis regresi ganda

diperoleh nilai Fhitung = 4,84> Ftabel = 3,55 berarti signifikan, artinya terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan pada penerapan model PAKEM dan

media realia terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SD

Negeri 1 Metro Timur.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model PAKEM dan media

realia, terdapat beberapa saran yang ingin dikemukakan oleh peneliti kepada

Page 91: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

103

pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini.

1. Peserta didik

Sebagai masukan bagi peserta didik terkait dengan pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model PAKEM dan media realia,

hendaknya peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

diharapkan dapat lebih berperan aktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran, menjadi peserta didik yang percaya diri dan bertanggung

jawab atas tugas yang diberikan.

2. Pendidik

Sebagai bahan masukan, diharapkan pendidik lebih baik dalam

menerapkan strategi pembelajaran yang aktif, menarik dan menyenangkan.

Model PAKEM dapat dipakai sebagai alternatif dalam memberikan variasi

dalam proses pembelajaran.

3. Sekolah

Bagi sekolah yang ingin menerapkan model PAKEM dan media realia

dalam pembelajaran matematika, hendaknya memberikan dukungan

kepada pendidik

4. Peneliti Lain

Bagi peneliti lain yang ingin menerapkan pendekatan pembelajaran ini,

sebaiknya dicermati dan dipahami kembali cara penerapannya. Selain itu,

materi harus disiapkan dengan sebaik mungkin agar memperoleh hasil

yang baik dan keterbatasan dalam penelitian ini dapat diminalisir untuk

penelitian selanjutnya.

Page 92: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

104

DAFTAR PUSTAKA

Afriani, Rinah. 2017. Hubungan antara Penggunaan Media Realia dengan Prestasi

Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Way Kandis Kota Bandar

Lampung Tahun Ajaran 2016/2017. (Skripsi). Universitas Lampung, Bandar

Lampung.

Ahmadi Iif Khoiru & Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot. Prestasi Pustakaraya,

Jakarta. 256 hlm.

Akhlak. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Pakem Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Pai Peserta Didik Smpn Satu Atap Terasa Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai. (Skripsi). UIN Alauddin Makasar.

Arikunto, Suharismi. 2013. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta. 413 hlm.

Arrahim & Muttolingah. 2017. Penggunaan Media Realia (Papan Magnetik)

dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Kelas IV MI At-Taubah Kota

Bekasi. Universitas Islam 45 Bekasi. Jurnal Pedagogik. 5: 57-64.

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

265 hlm.

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka

Cipta, Jakarta. 226 hlm.

Fathurrohman, Pupuh, & Sutikno, Sobry. 2011. Strategi Belajar Mengajar

melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam. PT Refika Aditama,

Bandung. 113 hlm.

Hajar, Siti Hilmi. 2017. Pengaruh Strategi PAIKEM terhadap Minat Belajar

Matematika Siswa Kelas VII MTs Nurussalamah Montong Are Tahun

Pelajaran 2017/2018. (Skripsi). Montong Are, Makasar.

Helmiati. 2012. Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo, Yogyakarta. 108 hlm.

Ibrahim, R & Syaodih, Nana. 2013. Rencana Pengajaran. Rineka Cipta, Jakarta.

139 hlm.

Page 93: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

105

Istiqomah. 2010. Analisis Karakter Siswa Melalui Interaksi. Belajar Matematika

dengan Menggunakan Model Pembelajaran STAD. (Skripsi). UIN Sunan

Ampel, Surabaya.

Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Multi Pressindo, Yogyakarta. 196 hlm.

Kasmadi, & Nia. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Alfabeta,

Bandung. 244 hlm.

Kosasih, Nandang & Sumarna, Dede. 2013. Pembelajaran Quantum dan

Optimalisasi Kecerdasan. Alfabeta, Bandung. 256 hlm.

Mudlofir, Ali & Rusydiyah, Evi Fatimatur. 2016. Desain pembelajaran Inovatif

dari Teori ke Praktek. PT Rajagrafindo Pesada, Jakarta. 268 hlm.

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Rosda,

Jakarta. 231 hlm.

Mumpuniarti. 2014. Perubahan Pola Pikir Kurikulum 2013. Universitas Negeri

Yogyakarta, Yogyakarta. 42 hlm.

Muncarno. 2017. Cara Mudah Belajar Statistik Pendidikan. Hamim Group,

Metro. 135 hlm.

Munfatiroh, Siti. 2018. Pengaruh Model Pakem untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika Siswa Kelas IV di SDI Raudhatul Jannah Waru.

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo. Jurnal Pendidikan.1-6.

Nurdiansyah & Fahyuni. 2016. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum

2013. Nizemia Learning Center, Sidoarjo. 173 hlm.

Purwanto Ngalim. 2014. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Remaja

Rosdakarya, Bandung. 197 hlm.

Rahmaniati, Rita. 2014. Penerapan PAKEM untuk Meningkatkan Hasil Belajar

IPA Siswa SDN 8 Langkai Palangkaraya. Universitas Muhammadiyah

Palangkaraya, Palangkaraya. Pedagogik Jurnal Pendidikan. 9: 25-30.

Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta,

Bandung. 282 hlm.

Rokhmah, Faizatur. 2018. Pengaruh Pendekatan Realisitic Mathematics

Education (Rme) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sd

Negeri 6 Metro Utara. (Skripsi). Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran. Rajawali Pers, Malang. 436 hlm.

Page 94: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

106

______2016. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Rajawali Pers. Jakarta, 418 hlm.

Sadiman, Arief dkk. 2012. Media Pendidikan. Pustekom Dikbud dan PT

Rajagrafindo Persada, Jakarta. 332 hlm.

Sanjaya, Wina. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Kencana, Jakarta. 294

hlm.

______2016. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Kencana, Jakarta. 308 hlm.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Ar-Ruuzz Media, Yogyakarta. 240 hlm.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bumi Aksara,

Jakarta. 195 hlm.

Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Penerbit Ombak, Yogyakarta. 197 hlm.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Alfabeta, Bandung. 458 hlm.

Sundayana, Rostina. 2016. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran

Matematika. Alfabeta, Bandung. 230 hlm.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM.

Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 212 hlm.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Prenamedia, Jakarta. 308 hlm.

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Rajawali Pres, Jakarta. 256 hlm.

Teruna Abu. 2013. Asyik Brlajar Dengan PAKEM Matematika. Citraunggul

Laksana, Jakarta Timur. 128 hlm.

Tim Penyusun. 2005. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tetang Guru dan

Dosen. Debdiknas, Jakarta. 54 hlm.

_______2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 A Tahun

2013 tentang Implementasi Kurikulum. Debdiknas, Jakarta. 48 hlm.

Uno, B Hamzah. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Bumi

Aksara, Jakarta. 237 hlm.

Page 95: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS …digilib.unila.ac.id/57961/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pakem dan media realia terhadap hasil belajar matematika

107

Widayanti, Anita Nuraini Dyah. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui

Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik pada .Materi Kalor dan

Perpindahannya pada Siswa Kelas VII. (Skripsi). Universitas Negeri

Surabaya, Surabaya.

Wiyono, Bambang Budi & Sunarni. 2009. Evaluasi Program Pendidikan dan

Pembelajaran. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang,

Malang. 168 hlm.