FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ......

247
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO (KAJIAN INTERTEKSTUALITAS DAN NILAI PENDIDIKAN) SKRIPSI Oleh : Fitri Wulandari K1207018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ......

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG

MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO

(KAJIAN INTERTEKSTUALITAS DAN NILAI PENDIDIKAN)

SKRIPSI

Oleh :

Fitri Wulandari

K1207018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG

MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO

(KAJIAN INTERTEKSTUALITAS DAN NILAI PENDIDIKAN)

Oleh:

Fitri Wulandari

K1207018

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

ii

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Surakarta, Mei 2011

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I,

Drs. Amir Fuady, M. Hum. NIP 195207291980101001

Pembimbing II,

Dr. Andayani, M. Pd. NIP 196010301986012001

iii

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 25 Mei 2011

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Raheni Suhita, M.Hum. ...................................

Sekretaris : Budi Waluyo, S.S, M.Pd. ...................................

Anggota I : Drs. Amir Fuady, M.Hum. ...................................

Anggota II : Dr. Andayani, M.Pd. ..................................

iv

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

ABSTRAK

Fitri Wulandari, K 1207018. NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO (KAJIAN INTERTEKSTUALITAS DAN NILAI PENDIDIKAN) . Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) struktur novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah; (2) persamaan dan perbedaan struktur novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah; (3) kajian intertekstualitas antara novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah; dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan intertekstualitas yang sebelumnya didahului dengan pendekatan struktural. Sumber data adalah novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis mengalir. Teknik validitas data yang digunakan adalah trianggulasi teori. Hasil temuan penelitian dengan kajian intertekstualitas menunjukkan bahwa kedua novel tersebut: (1) struktur kedua novel terdiri atas tema, sudut pandang, penokohan, latar, alur, dan amanat; (2) persamaan struktur kedua novel tersebut berupa tema. Kedua novel mempunyai tema yang sama yakni pendidikan. Amanat, kedua novel mengamanatkan untuk berani bercita-cita dan berusaha keras mewujudkan cita-cita tersebut. Terkait dengan alur, kedua novel menggunakan alur maju. Penokohan dalam kedua novel memiliki persamaan yakni pada teknik karakterisasi. Baik itu Laskar Pelangi maupun Orang Miskin Dilarang Sekolah karakter tokoh tidak selalu digambarkan secara gamblang dan terperinci tetapi dapat diketahui dari dialog antartokoh dan deskripsi pengarang secara langsung. Secara fisiologis, tokoh utama dalam kedua novel memiliki jenis kelamin yang sama yakni laki-laki (Ikal dan Faisal). Secara psikologis tercermin watak tokoh utama yaitu berkemauan keras. Perbedaan kedua novel terletak pada sudut pandang. Laskar pelangi menggunakan sudut pandang persona pertama “Aku”, sedangkan Orang Miskin Dilarang Sekolah menggunakan sudut pandang campuran. Latar cerita dalam novel Laskar Pelangi di Pulau Belitong, Sumatera Selatan, sedangkan novel Orang Miskin Dilarang Sekolah berlatar di Semarang, Jawa Tengah; (3) dari hasil kajian intertekstualitas dapat disimpulkan bahwa novel Laskar Pelangi merupakan hipogram, sedangkan novel Orang Miskin Dilarang Sekolah merupakan teks transformasi; dan (4) nilai pendidikan yang terkandung di dalam novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah yaitu: nilai pendidikan religius, sosial, moral, dan kebudayaan.

v

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

MOTTO

aku ingin hidup dalam keagungan cinta,

dan cahaya keindahan, karena keduanya,

merupakan pengejawantahan tuhan,

di situlah aku hadir, hidup,

dan aku tak kan mungkin dapat diasingkan dari wilayah hidup,

karena dengan amanah yang berkumandang itu

aku akan hidup kekal di alam baka.

(Suara Sang Guru, Kahlil Gibran)

vi

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku yang senantiasa

mendoakanku

2. Kakak-kakakku, Ayuri, Iyiq, Hoho, dan

adikku Sayang yang selalu memberikan

cinta, semangat dan doa

3. Teman-temanku, Haning, Fajar, Heri,

Salmah, Rumi, Hanimun, Desinta, Yunianto,

Adi, Kejora, Mei, Ratih, Adit, Ervin

Hariningtyas untuk bantuannya selama ini

4. Teman-teman P. BASTIND 2007

vii

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kepada Allah S.W.T.

yang Maha Rahman dan Rahim yang telah melimpahkan rahmat dan Karunia-

Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

Skripsi yang berjudul Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata dan

Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo (Kajian Intertekstualitas

dan Nilai Pendidikan), disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mencapai derajat Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bahasa dan Sastra

Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan atas bimbingan dan bantuan

berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan izin penulisan skripsi ini;

2. Drs. Soeparno, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan izin penulisan skripsi kepada penulis;

3. Drs. Slamet Mulyono, M.Pd, selaku ketua Progam Studi Bahasa dan Sastra

Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

kesempatan studi;

4. Drs. Amir Fuady, M.Hum dan Dr. Andayani, M.Pd selaku pembimbing I dan

II yang telah sabar meluangkan pemikiran dan waktunya untuk memberikan

arahan, petunjuk, dan bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini;

5. Para dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Prof. Dr. Herman J. Waluyo., Dr. Nugraheni Eko Wardhani,

M.Hum., Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., Dr. Budhi Setiawan, M.Pd., yang

telah memberikan ilmu, motivasi, dan bimbingannya selama menempuh studi;

viii

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

6. Drs. Yant Mujiyanto, M.Pd yang telah bersedia memberikan respons terhadap

novel Orang Miskin Dilarang Sekolah;

7. Mas Wiwid Prasetyo yang telah berbagi informasi mengenai karyanya;

8. Teman-teman Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

2007.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan dunia

pendidikan, pembaca, dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Mei 2011

Penulis

ix

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ............................................................................................. iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

MOTTO ....................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

DAFTAR SINGKATAN

BAB I PEDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ......... ............... 7

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 7

1. Hakikat Novel ................................................................................ 7

2. Hakikat Pendekatan Struktural ....................................................... 29

3. Hakikat Kajian Intertekstualitas ..................................................... 31

4. Hakikat Nilai Pendidikan ............................................................... 36

B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 42

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................... ............................... 47

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 47

B. Bentuk dan Pendekatan Penelitian ....................................................... 48

C. Sumber Data ......................................................................................... 48

x

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

D. Teknik Sampling .................................................................................. 48

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 49

F. Teknik Validitas Data .......................................................................... 49

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 49

H. Prosedur Penelitian .............................................................................. 52

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN ............. .................... 53

1) Deskripsi Data ...................................................................................... 53

1. Struktur Novel LP dan OMDS ....................................................... 53

2. Persamaan dan perbedaan antara Novel LP dan OMDS ................ 139

3. Hubungan Intertekstual antara Novel LP dan OMDS .................... 159

4. Nilai Pendidikan dalam Novel LP dan OMDS ............................... 141

2) Pembahasan Hasil Temuan Penelitian ................................................. 159

3) Struktur Novel LP dan OMDS ....................................................... 159

4) Persamaan dan perbedaan antara Novel LP dan OMDS ................ 205

5) Hubungan Intertekstual antara Novel LP dan OMDS ................... 220

6) Nilai Pendidikan dalam Novel LP dan OMDS ............................... 211

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............... ........................ 228

A. Simpulan .............................................................................................. 228

B. Implikasi ............................................................................................... 229

C. Saran ..................................................................................................... 231

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ................................................. 47

xii

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir .......................................................................... 46

Gambar 2. Skema Analisis Mengalir (Flow Model of Analysis) ..................... 51

Gambar 3. Skema Plot Novel LP Karya Andrea Hirata .................................. 127

Gambar 4. Skema Plot Novel OMDS Karya Wiwid Prasetyo ......................... 134

xiii

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Sinopsis Novel LP ....................................................................... 233

Lampiran 2. Sinopsis Novel OMDS ................................................................ 236

Lampiran 3. Profil Andrea Hirata .................................................................... 239

Lampiran 4. Profil Wiwid Prasetyo ................................................................. 245

Lampiran 5. Artikel Internet “Mengapa Harus Novel Pendidikan?” ............... 272

xiv

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

DAFTAR SINGKATAN

LP= Laskar Pelangi (Novel)

OMDS= Orang Miskin Dilarang Sekolah (Novel)

xv

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah novel. Burhan

Nurgiyantoro (2005: 4) menyatakan bahwa novel sebagai suatu karya fiksi yang

menawarkan suatu dunia, yaitu dunia yang berisi suatu model yang diidealkan,

dunia imajiner, yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya, seperti

peristiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang yang bersifat imajiner.

Mengacu pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa novel sebagai sebuah dunia

hasil rekaan pengarangnya yang dibangun oleh sebuah jalinan struktur yang

ditawarkan pengarang untuk dijadikan teladan bagi pembacanya.

Jakob Sumardjo dan Saini K.M (dalam Herman J. Waluyo) menyebutkan

tujuh unsur pembangun cerita rekaan, yaitu: plot, tema, karakter, setting, point of

view, gaya, dan suasana cerita (2002: 140). Unsur-unsur inilah yang menyebabkan

sebuah novel menjadi lebih hidup sehingga pembaca seolah merasakan kehidupan

yang digambarkan oleh pengarang dalam suatu rangkaian peristiwa. Dengan

demikian, pembaca akan terbawa ke dalam sebuah permenungan tentang

kehidupan manusia yang ditulis pengarang. Hingga akhirnya pembaca dapat

memperoleh suatu pesan dalam kehidupan nyata.

Arifin (2009) menyatakan bahwa novel pada umumnya dianggap sebagai

karya sastra yang bersifat menghibur. Selain itu, novel sebagai salah satu bentuk

karya sastra mempunyai fungsi bermanfaat. Dikatakan menghibur karena dengan

membaca novel, seseorang bisa menikmati keindahan cerita yang terkandung di

dalam novel tersebut. Novel memiliki keindahan dalam alur cerita, konflik yang

dibangun, dan hal lain yang dituangkan dalam tema yang beragam. Tema tersebut

dapat berupa percintaan, persahabatan, kritik sosial, maupun pendidikan.

Sedangkan dikatakan bermanfaat karena novel tercipta melalui permenungan

yang sungguh-sungguh. Sehingga pembaca dapat mengambil nilai-nilai yang

bermanfaat yang terkandung di berbagai novel, salah satunya novel LP.

1

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Novel LP merupakan novel perdana dari Andrea Hirata yang memiliki

banyak nilai-nilai pendidikan yang dapat dipetik. Hal ini dikarenakan novel LP

menyoroti dunia pendidikan yang dikemas sangat menarik dan sarat dengan nilai

kehidupan yang bermanfaat bagi pembacanya. St. Muttia A. Husain (2010) dalam

karya tulisnya menyatakan bahwa membaca novel LP juga dapat menimbulkan

kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya dengan melakukan berbagai hal

untuk mengubah dan memperbaiki kehidupan. Mengacu pendapat tersebut tak

heran jika dalam waktu singkat, LP menjadi bahan pembicaraan para penggemar

novel.

Berdasarkan uraian di atas, Fajar Aryanto (2009) dalam menyatakan

bahwa dalam waktu seminggu, LP mampu terjual lebih dari satu juta eksemplar

sehingga termasuk dalam best seller. Pendapat tersebut sejalan dengan Sainul

Hermawan yang menyatakan bahwa novel LP menjadi novel terlaris di Indonesia

serta melampaui rekor Ayat-ayat Cinta dan Saman (2009: 103). Hal ini

disebabkan LP menyuguhkan sebuah cerita yang dikemas sangat menarik oleh

pengarangnya. Novel ini mengisahkan semangat anak-anak kampung Gantung

Kabupaten Belitong Timur yang tak mengenal menyerah dalam berjuang meraih

cita-cita. Mereka adalah sekumpulan anak yang dijuluki Laskar Pelangi yang

hidup serba kekurangan dan penuh keterbatasan. Akan tetapi, segala

keterbatasannya itu tidak sedikitpun menyurutkan niat mereka dalam belajar dan

kemauan keras merubah nasib. Isi novel LP menegaskan bahwa kemiskinan

bukanlah hambatan seseorang meraih kesuksesan asalkan tetap mempunyai cita-

cita dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-citanya.

Setelah kemunculan novel LP yang fenomenal ini, kontan saja dunia sastra

banyak diramaikan dengan kemunculan novel-novel sejenis, yakni novel

bertemakan pendidikan. Asrori S. Karni menyatakan bahwa kisah Ikal yang

diceritakan dengan lincah oleh Andrea Hirata telah menginspirasi jutaan orang

(2008: 1). Banyak pengarang terinspirasi untuk menulis kisah-kisah sejenis,

seperti novel Perahu Kertas oleh Dewi Lestari, Negeri Lima Menara oleh A

Fuadi, Ma Yan oleh Sanie B. Kuncoro, Sang Pelopor, Titian Sang Penerus, Jejak

Sang Perintis oleh Alang-alang Timur dan masih banyak lagi. Salah satu

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pengarang yang juga terinspirasi dari novel LP adalah Wiwid Prasetyo. Beberapa

karya Wiwid yang sudah terbit antara lain Orang Miskin Dilarang Sekolah, Sup

Tujuh Samudra, Chicken Soup Asma’ul Husna, Miskin Kok Mau Sekolah…?!,

Idolaku Ya Rasulullah Saw…!, Demi Cintaku pada-Mu, Aha, Aku Berhasil

Kalahkan Harry Potter, The Chronicle of Kartini, dan Nak, Maafkan Ibu Tak

Mampu Menyekolahkanmu.

Salah satu karya Wiwid yang menarik adalah novel yang berjudul Orang

Miskin Dilarang Sekolah (OMDS). Novel yang terbit pertama kali pada tahun

2009 ini, kini di tahun 2011 sudah mencapai cetakan keenam dan oleh Diva Press

diberikan gelar nasional best seller. Novel ini mengangkat tema yang sama

dengan novel LP, yakni masalah pendidikan yang diramu dengan persahabatan,

cinta, dan fenomena sosial, khususnya masalah kemiskinan. Tak kalah dengan

novel LP, novel OMDS juga sarat dengan muatan nilai pendidikan. Novel OMDS

menceritakan kegigihan seorang anak yang berasal dari golongan miskin yang

berjuang untuk dapat mengenyam pendidikan. Novel OMDS mempunyai banyak

kemiripan dengan novel LP. Wiwid (2010) mengaku terinspirasi setelah membaca

novel LP hingga kemudian ia bertekad untuk membuat karya yang sejenis.

Kemiripan-kemiripan antara dua novel tidak hanya ditemui pada novel LP

dan OMDS saja. Dalam khazanah sastra Indonesia tidak jarang ditemui banyak

karya dalam berbagai genre yang mempunyai kemiripan. Hal ini bukan berarti

bahwa karya yang lahir kemudian merupakan hasil penjiplakan dari karya

sebelumnya. Pradopo (dalam B. Trisman) menyatakan bahwa kelahiran suatu

karya sastra tidak dapat dipisahkan dari keberadaan karya-karya satra yang

mendahuluinya yang pernah diserap oleh sang sastrawan (2003: 81). Jadi, pada

mulanya sastrawan dalam menciptakan karyanya melihat, meresapi, dan

menyerap teks-teks lain yang menarik perhatiannya, baik yang dilakukan secara

sadar maupun tidak sadar. Ia menggumuli konvensi sastranya, konvensi

estetiknya, gagasan yang tertuang dalam karya itu, kemudian

mentransformasikannya ke dalam suatu karangan, karyanya sendiri. Pengkajian

terhadap dua karya sastra atau lebih tersebut sering disebut dengan pengkajian

sastra dengan pendekatan intertekstualitas

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Kajian intertekstual berangkat dari asumsi bahwa kapan pun karya ditulis,

ia tidak mungkin lahir dari situasi kekosongan budaya. Menurut A. Teeuw (dalam

Rachmat Djoko Pradopo, 1995: 126) karya sastra itu merupakan response pada

karya sastra yang terbit sebelumnya. Intertekstualitas merupakan salah satu sarana

pemberian makna kepada sejumlah teks, dengan cara membandingkan dan

menemukan hubungan-hubungan kebermaknaan antara teks yang ditulis lebih

dulu (hipogram) dengan teks sesudahnya (teks transformasi).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji novel LP karya

Andrea Hirata dan OMDS karya Wiwid Prasetyo dengan menggunakan

pendekatan intertekstualitas yang diawali dengan pendekatan struktural. Untuk

mengetahui struktur yang terdapat dalam novel LP dan OMDS, peneliti perlu

mengkaji unsur intrinsiknya yang berupa: tema, penokohan, latar, alur, sudut

pandang, dan amanat. Hal ini penting dilakukan sebagai langkah awal untuk

memenuhi kebutuhan makna karya sastra yang dilihat dari segi karya itu sendiri.

Dengan pendekatan struktural, karya sastra dipandang sebagai sesuatu yang

otonom, berdiri sendiri, bebas dari pengarang, realitas maupun pembacanya.

Dalam penerapannya, pendekatan ini memahami karya sastra secara close reading

(membaca karya sastra secara tertutup tanpa melihat pengarangnya dan berbagai

konteks di luar karya itu sendiri). Dari hasil pendekatan struktural akan terlihat

jelas struktur yang membangun novel tersebut yang kemudian dilanjutkan dengan

pendekatan intertekstualitas. Dari pendekatan intertekstualitas ini akan dapat

diketahui perbandingan struktur kedua novel serta persamaan, perbedaan, nilai

pendidikan, dan hubungan intertekstualitas antara novel LP dan OMDS. Oleh

karena itu penelitian ini berjudul “Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

dan Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo (Kajian

Intertekstualitas dan Nilai Pendidikan)” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan

beberapa masalah berikut ini:

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

1. Bagaimanakah struktur novel novel LP karya Andrea Hirata dan OMDS karya

Wiwid Prasetyo?

2. Persamaan dan perbedaan apa yang terdapat dalam struktur novel LP karya

Andrea Hirata dan novel OMDS karya Wiwid Prasetyo?

3. Bagaimanakah hubungan intertekstualitas antara novel LP karya Andrea

Hirata dan OMDS karya Wiwid Prasetyo?

4. Bagaimanakah nilai pendidikan novel LP karya Andrea Hirata dan OMDS

karya Wiwid Prasetyo?

C. Tujuan Penelitian

Bertolak dari rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan struktur novel LP karya Andrea Hirata dan OMDS karya

Wiwid Prasetyo.

2. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam struktur

novel LP karya Andrea Hirata dan OMDS karya Wiwid Prasetyo.

3. Mendeskripsikan hubungan intertekstualitas antara novel LP karya Andrea

Hirata dan OMDS karya Wiwid Prasetyo.

4. Mendeskripsikan nilai pendidikan novel LP karya Andrea Hirata dan OMDS

karya Wiwid Prasetyo.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi

secara teoretis dan praktis.

1. Manfaat teoretis

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi bidang

kajian sastra yakni memperkaya masalah telaah sastra khususnya pendekatan

intertekstualitas dan nilai pendidikan dalam novel.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Hasil penelitian ini memberikan gambaran atau deskripsi mengenai

struktur novel LP dan OMDS. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat

memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai struktur kedua novel

sehingga dapat membantu siswa melakukan apresiasi terhadap kedua novel.

b. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran teori

dan apresiasi sastra dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas

XI SMA, khususnya pada Kompetensi Dasar menjelaskan unsur-unsur

intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.

c. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembanding atau

referen bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian sastra dengan

permasalahan yang serupa, yaitu mengenai kajian intertekstualitas dan nilai

pendidikan.

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Novel

a. Pengertian Novel

Novel merupakan jenis karya sastra yang tergolong baru. Herman J.

Waluyo (2002: 36) menyatakan “novel berasal dari bahasa latin novellas yang

kemudian diturunkan menjadi novies yang berarti baru”. Perkataan baru ini

dikaitkan dengan kenyataan bahwa novel merupakan jenis cerita fiksi yang

muncul belakangan dibandingkan cerita pendek dan roman. Karena muncul

belakangan, novel pun juga menawarkan hal-hal yang baru yang membedakan ia

dengan roman dan cerpen. Apabila dalam roman dikisahkan sebagian besar dari

kisah hidup manusia, maka dalam novel dikisahkan beberapa episode kehidupan

manusia. Sedangkan dalam cerita pendek hanya salah satu episode kehidupan saja

yang dikisahkan. Dengan begitu jelaslah perbedaan novel dengan bentuk karya

sastra yang lain.

Henry Guntur Tarigan (1993: 164) berpendapat “novel adalah suatu cerita

dengan suatu alur yang cukup panjang, berisi satu buku atau lebih, yang

mengisahkan tentang kehidupan dan bersifat imajinatif”. Mengacu pendapat

tersebut, novel memang merupakan sebuah karya sastra yang bersifat imajinatif

yang merupakan hasil pengimajian pengarangnya. Imajinasi pengarang kemudian

dituangkan ke dalam sebuah jalinan cerita yang cukup panjang dengan banyak

detail cerita. Itulah yang disebut dengan novel.

Hal ini diperkuat lagi oleh Burhan Nurgiyantoro (2005: 4) yang

mengungkapkan “novel sebagai suatu karya fiksi yang menawarkan suatu dunia,

yaitu dunia yang berisi suatu model yang diidealkan, dunia imajiner, yang

dibandingkan melalui berbagai unsur intrinsiknya, seperti peristiwa, plot, tokoh

dan penokohan, latar, sudut pandang dan lain-lain yang kesemuanya tentu saja

bersifat imajiner”. Mengacu pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa novel

sebagai sebuah dunia hasil rekaan pengarangnya, di mana ia dibangun oleh sebuah

7

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

jalinan struktur yang ditawarkan pengarang untuk dijadikan teladan bagi

pembacanya.

Herman J. Waluyo (2002: 37) mengemukakan ciri-ciri yang ada dalam

sebuah novel, yaitu adanya: (a) perubahan nasib tokoh cerita; (b) ada beberapa

episode dalam kehidupan tokoh utamanya; dan (c) biasanya tokoh utama tidak

sampai mati. Senada dengan Herman J. Waluyo, Abrams (dalam Burhan

Nurgiyantoro, 2005: 11) menyatakan bahwa “novel mengemukakan sesuatu

secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan

lebih melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks”. Dalam hal ini

berarti mencakup berbagai unsur cerita yang membangun novel itu Mengacu dua

pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa novel memang berbeda dengan karya

sastra yang lain. Novel cenderung menitikberatkan kompleksitas yang di

dalamnya memungkinkan adanya penyajian yang panjang lebar mengenai tokoh

dan segala konflik yang dialaminya.

Sebagai suatu karya sastra, novel mengandung nilai-nilai moral yang

berguna bagi pembacanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Herman J. Waluyo

(2002: 37) “novel bukan hanya alat hiburan, tetapi juga sebagai bentuk seni, yang

mempelajari dan meneliti segi-segi kehidupan dan nilai baik buruk (moral) dalam

kehidupan ini dan mengarahkan kepada pembaca tentang pekerti yang baik dan

budi luhur”. Mengacu pendapat di atas maka novel selain menawarkan sebuah

seni atau alat hiburan, novel juga mempunyai misi untuk pembacanya yakni untuk

mendidik pembaca melalui kisah-kisah yang disuguhkan dalam novel.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa novel adalah jenis cerita fiksi yang tergolong baru, yang

menyuguhkan suatu cerita dengan suatu alur yang cukup panjang dengan

memasukkan berbagai unsur intrinsik di dalamnya, yang meliputi tema, alur,

penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat.

b. Struktur Novel

Suatu karya fiksi terwujud karena disusun dengan meramukan berbagai

unsur di dalamnya. Zulfahnur (1996: 24) menyatakan “pengorganisasian berbagai

unsur sastra menjadi suatu kebulatan utuh dan mencerminkan kepribadian karya

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

fiksi yang menarik dan bermakna disebut struktur fiksi”. Maka dengan kata lain

hal tersebut berlaku juga dengan novel. Novel sebagai salah satu bentuk karya

sastra juga tersusun atas sebuah struktur. Ada banyak pendapat mengenai struktur

sebuah novel.

Jakob Sumardjo dan Saini K.M (dalam Herman J. Waluyo) menyebutkan

tujuh unsur pembangun cerita rekaan, yaitu: plot, tema, karakter, setting, point of

view, gaya, dan suasana cerita (2002: 140). Sementara itu Marjorie Boulton

membagi cerita rekaan menjadi enam unsur, yakni: point of view, plot, character,

percakapan, latar dan tempat kejadian, dan tema yang dominan (dalam Herman J.

Waluyo, 2002: 139).

Burhan Nurgiyantoro (2005: 23) mengatakan “unsur-unsur pembangun

sebuah novel secara garis besar dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu unsur

intrinsik dan unsur ekstrinsik”. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang

membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya

sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai

jika orang membaca karya sastra. Unsur-unsur intrinsik sebuah novel adalah

unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan

antarberbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Di lain

pihak, unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu,

tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya

sastra. Atau, secara lebih khusus ia dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang

mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra, namun tidak ikut menjadi

bagian di dalamnya.

Senada dengan Burhan Nurgiyantoro, Zulfahnur juga menyatakan bahwa

sebuah karya fiksi dibangun oleh dua unsur yakni unsur ekstrinsik dan intrinsik.

Unsur ekstrinsik yang meliputi permasalahan kehidupan, falsafah, cita-cita, ide-

ide dan gagasan serta latar budaya yang menopang kisahan cerita. Sedangkan

unsur intrinsik (unsur dalam dari sebuah fiksi) terdiri atas tema dan amanat, alur,

perwatakan, sudut pandang, latar, dan gaya bahasa (1996: 24 – 25). Wahyudi

Siswanto juga membagi unsur intrinsik atas alur, tokoh, watak, penokohan, latar,

sudut pandang, gaya bahasa, amanat dan tema (2008: 142). Zainuddin Fananie

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

(2000: 77) menambahkan “faktor ekstrinsik adalah segala faktor luar yang

melatarbelakangi penciptaan karya sastra yang meliputi tradisi dan nilai-nilai,

struktur kehidupan sosial, keyakinan dan pandangan hidup, suasana politik,

lingkungan hidup, agama dan sebagainya”. Wellek dan Warren (1990: 75 – 130)

menyebutkan adanya empat faktor ekstrinsik yang saling berkaitan dengan makna

karya sastra, yaitu biografi pengarang, psikologis, sosial budaya masyarakat, dan

filosofis.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah karya sastra

(novel) dibangun atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan

unsur yang membangun karya sastra itu sendiri, meliputi tema, penokohan, latar,

sudut pandang, alur, amanat, dan gaya bahasa. Unsur ekstrinsik merupakan faktor

luar yang melatarbelakangi penciptaan karya sastra yang meliputi tradisi dan nilai-

nilai, struktur kehidupan sosial, keyakinan dan pandangan hidup, suasana politik,

lingkungan hidup, agama dan sebagainya. Kedua unsur ini bersama-sama

membangun sebuah struktur karya fiksi khususnya novel. Telaah struktur novel

pada penelitian ini dibatasi pada unsur-unsur yang penulis rasa cukup penting

yang berkaitan dengan kajian novel dengan menggunakan pendekatan

intertekstualitas yaitu tema, sudut pandang, penokohan, latar, alur, dan amanat.

a. Tema

Tema merupakan salah satu unsur dalam karya sastra. Panuti Sudjiman

(1984: 50) menyatakan bahwa tema adalah gagasan, ide, atau pilihan utama yang

mendasar suatu karya sastra. Sangidu (1995: 154) menyatakan “tema adalah apa

yang menjadi persoalan utama di dalam sebuah karya sastra”. Sedangkan

Zainuddin Fananie (2000: 84) menyatakan “tema adalah ide, gagasan, pandangan

hidup pengarang yang melatarbelakangi ciptaan karya sastra”. Brooks, Purser, dan

Waren (dalam Henry Guntur Tarigan) mengemukakan bahwa tema adalah

pandangan hidup yang tertentu mengenai kehidupan atau rangkaian nilai-nilai

tertentu yang membentuk atau membangun dasar atau gagasan utama dari suatu

karya sastra (1993: 125). Mengacu beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa tema merupakan gagasan dasar bagi terciptanya sebuah karya sastra.

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Sebagai sebuah gagasan dasar, tema merupakan sesuatu yang netral, belum

ada sikap, belum ada kecenderungan untuk memihak. Oleh karena itu persoalan

apa saja dapat dijadikan tema di dalam sebuah karya sastra. Zainuddin Fananie

menyatakan bahwa karena sastra merupakan refleksi kehidupan masyarakat, maka

tema yang diungkapkan dalam karya sastra bisa sangat beragam (2000: 84). Tema

bisa berupa persoalan moral, etika, agama, sosial budaya, teknologi, tradisi yang

terkait erat dengan masalah kehidupan. Senada dengan Zainuddin Fananie,

Herman J. Waluyo (2002: 142) juga menyatakan “tema adalah masalah hakiki

manusia, seperti misalnya cinta kasih, ketakutan, kebahagiaan, kesengsaraan,

keterbatasan, dan sebagainya”. Mengacu pendapat di atas maka dapat disimpulkan

bahwa pesoalan apa saja dapat dijadikan sebagai tema dalam sebuah karya sastra.

Di dalam sebuah cerita rekaan terdapat banyak tema. Oleh karena itu tema

dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori yang berbeda tergantung dari segi

mana penggolongan itu dilakukan. Di dalam kajian teori ini, dipaparkan jenis-

jenis tema dipandang dari tingkat pengalaman jiwa menurut Shipley. Berikut

adalah penjelasan tentang tingkatan tema menurut Shipley (dalam Burhan

Nurgiyantoro, 2005: 80 – 81) yang meliputi tema tingkat fisik, tema tingkat

organik, tema tingkat sosial, tema tingkat egois, dan tema tingkat devine.

1) Tema tingkat fisik. Tema ini lebih banyak mengarang dan ditujukan oleh

banyaknya aktivitas fisik daripada tokoh cerita bersangkutan.

2) Tema tingkat organik (kejiwaan). Tema ini menyangkut aspek kejiwaan tokoh

cerita.

3) Tema tingkat sosial (makhluk sosial). Tema ini menyangkut masalah sosial,

ekonomi, politik, budaya, perjuangan, cinta kasih, propaganda, hubungan

atasan bawahan, dan berbagai masalah dan hubungan sosial lain.

4) Tema tingkat egois (persona). Manusia sebagai makhluk individu senantiasa

menuntut pengakuan hak individualitas. Tema ini antara lain mengangkat

masalah martabat, egoistis, harga diri, sifat batin, misalnya jati diri atau sosok

kepribadian seseorang.

5) Tema tingkat divine (manusia sebagai makhluk tingkat tinggi). Masalah yang

menonjol dalam tingkat ini adalah masalah hubungan manusia dengan

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pencipta alam, masalah religiusitas, atau masalah yang bersifat filosofis seperti

pandangan hidup, visi, dan keyakinan.

Selain itu, Burhan Nurgiyantoro juga menggolongkan tema dari tingkat

keutamannya, yaitu: tema mayor dan tema minor. Tema mayor adalah makna

pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum karya itu. Sedangkan

tema minor bersifat mendukung atau mencerminkan makna utama keseluruhan

cerita (2005: 82 – 83) Senada dengan Burhan Nurgiyantoro, Marjorie Boulton

(dalam Herman J. Waluyo) juga menyebutkan adanya tema dominan (sentral) dan

tema-tema lainnya (2002: 144). Mengacu beberapa pendapat di atas maka dapat

disimpulkan bahwa di dalam sebuah karya sastra bisa mengandung banyak tema.

Adanya beberapa tema dalam sebuah karya sastra justru akan menunjukkan

kekayaan karya sastra tersebut.

Sebagai sebuah karya imajinatif, tema dapat diungkapkan melalui berbagai

cara. Menurut Zainuddin Fananie, tema dapat diungkapkan melalui dialog tokoh-

tokohnya, melalui konflik-konflik yang dibangun, atau melalui komentar secara

tidak langsung (2000: 84). Dari pendapat Zainuddin Fananie tersebut dapat

dimakanai bahwa tema yang baik pada hakikatnya adalah tema yang tidak

diungkapkan secara langsung dan jelas. Tema bisa disamarkan sehingga

kesimpulan tentang tema yang diungkapkan pengarang harus dirumuskan sendiri

oleh pembaca.

Bertolak dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tema di dalam

sebuah karya sastra merupakan hal yang sangat penting. Tema merupakan

gagasan utama yang membangun dan membentuk sebuah cerita dalam suatu karya

sastra. Tema merupakan dasar bagi seorang pengarang untuk mengungkapkan

permasalahan dalam sebuah cerita yang dapat diungkapkan baik secara langsung

maupun tidak langsung.

b. Sudut Pandang atau Point of View

Sudut pandang atau disebut juga point of view merupakan salah satu unsur

novel yang digolongkan sebagai sarana cerita. Herman J. Waluyo (2002: 184)

menyatakan “sudut pandang atau point of view adalah sudut pandang dari mana

pengarang bercerita”. Abrams (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 248)

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

mendefinisikan sudut pandang itu sebagai cara dan atau pandangan yang

dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar,

dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada

pembaca.

Sementara itu Booth (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2001: 249)

mengemukakan bahwa sudut pandang adalah teknik yang dipergunakan

pengarang untuk menemukan dan menyampaikan makna karya artistiknya untuk

dapat sampai dan berhubungan dengan pembaca. Burhan Nurgiyantoro (2005:

250) memberikan pengertian tentang sudut pandang “sudut pandang adalah

strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk

mengemukakan gagasan dan ceritanya”. Mengacu beberapa pendapat di atas maka

dapat disimpulkan secara sederhana bahwa sudut pandang adalah cara pandang

pengarang dalam menyajikan sebuah cerita.

Pemilihan sudut pandang harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh

pengarang. Menurut Stevick (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 251) “sudut

pandang mempunyai hubungan psikologis dengan pembaca”. Maksud dari

pengertian di atas bahwa pembaca membutuhkan persepsi yang jelas tentang

sudut pandang cerita. Pemahaman pembaca pada sudut pandang akan menentukan

seberapa jauh persepsi dan penghayatan, bahkan juga penilaiannya terhadap novel

yang bersangkutan

Usaha pembagian sudut pandang telah dilakukan oleh banyak pakar sastra.

Burhan Nurgiyantoro (2005: 256 – 266) membedakan sudut pandang menjadi

tiga, yaitu sudut pandang persona ketiga “Dia”, sudut pandang persona pertama

“aku”, dan sudut pandang campuran.

1) Sudut pandang persona ketiga “Dia”

Sudut pandang persona ketiga “Dia” yaitu pengisahan cerita yang

mempergunakan sudut pandang persona ketiga, gaya “dia”, narator adalah

seseorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan

menyebut nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka. Hal ini akan mempermudah

pembaca untuk mengenali siapa tokoh yang diceritakan atau siapa yang bertindak.

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Sudut pandang ini dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu “Dia” Mahatahu dan “Dia”

terbatas (“dia” pengamat).

Dalam sudut pandang “Dia” Mahatahu, cerita dikisahkan dari sudut

pandang “dia”, namun pengarang, narator , dapat menceritakan apa saja hal-hal

yang menyangkut tokoh “dia” tersebut. Narator mampu menceritakan sesuatu baik

yang bersifat fisik, dapat diindra, maupun sesuatu yang hanya terjadi dalam hati

dan pikiran tokoh. Lebih dari itu, ia tak hanya mampu melapor dan menceritakan

kisah tentang tokoh-tokoh saja, melainkan juga dapat mengomentari dan menilai

secara bebas dengan penuh otoritas, seolah-olah tak ada satu rahasia pun rahasia

tentang tokoh yang tidak diketahuinya.

Sedangkan dalam sudut pandang “Dia” terbatas (“Dia” pengamat),

pengarang hanya melukiskan apa yang dilihat, didengar, dialami, dipikir dan

dirasakan oleh tokoh cerita, namun hanya terbatas pada seorang tokoh saja.

Pengarang tidak “mengganggu” dengan memberikan komentar dan penilaian yang

bersifat subjektif terhadap peristiwa, tindakan, ataupun tokoh-tokoh yang

diceritakannya. Ia hanya menjadi pengamat, observer, melaporkan sesuatu yang

dialami dan dijalani oleh seorang tokoh yang bertindak sebagai pusat kesadaran.

2) Sudut pandang persona pertama “aku”

Sudut pandang persona pertama “aku” yaitu pengisahan cerita yang

mempergunakan sudut pandang persona pertama, gaya “aku”. Posisi narator

adalah ikut terlibat dalam cerita, mengisahkan kesadaran dirinya sendiri,

mengisahkan peristiwa dan tindakan yang diketahui, didengar, dan dirasakan,

serta sikapnya terhadap tokoh lain kepada pembaca. Pembaca menerima apa yang

diceritakan oleh si “aku”, maka pembaca hanya dapat melihat dan merasakan

secara terbatas seperti yang dilihat dan dirasakan tokoh si “aku” tersebut. Dalam

sudut pandang ini, sifat kemahatahuannya terbatas. Sudut pandang persona

pertama dapat dibedakan ke dalam dua golongan berdasarkan peran dan

kedudukan si “aku” dalam cerita, yakni “aku” tokoh utama dan “aku” tokoh

tambahan.

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3) Sudut pandang campuran

Sudut pandang campuran yaitu penggunaan sudut pandang lebih dari satu

teknik. Pengarang dapat berganti-ganti dari teknik yang satu ke teknik yang lain

untuk sebuah cerita yang dituliskannya. Misalnya campuran “Aku” dan “Dia”.

Penggunaan kedua sudut pandang tersebut terjadi karena pengarang ingin

memberikan cerita secara lebih banyak kepada pembaca. Si “aku” adalah tokoh

utama protagonis, dan ini memungkinkan pengarang membeberkan berbagai

pengalaman batinnya. Namun, jangkauan si “aku” terhadap tokoh lain terbatas,

tak bersifat Mahatahu. Padahal, pembaca menginginkan informasi penting dari

tokoh-tokoh lain, atau narator yang ingin menceritakannya kepada pembaca,

terutama yang dalam kaitannya dengan tokoh “aku”. Agar hal itu dapat dilakukan,

pengarang sengaja beralih ke sudut pandang yang lain yang memungkinkan

memberinya kebebasan, dan teknik ini berupa “Dia” Mahatahu. Dengan demikian

pembaca memperoleh cerita secara detil baik dari tokoh “aku” maupun “dia”. Hal

ini juga berarti pembaca menjadi lebih tahu tentang berbagai persoalan hubungan

tokoh-tokoh tersebut daripada tokoh-tokoh itu sendiri.

Selain itu, Herman J. Waluyo (2002: 184 – 185) juga membagi sudut

pandang menjadi tiga, yaitu teknik akuan, teknik diaan, dan teknik pengarang

serba tahu.

1) Teknik akuan

Teknik akuan menempatkan pengarang sebagai orang pertama dan

menyebut pelakunya sebagai “aku”. Panuti Sudjiman menambahkan, pencerita

akuan cepat membina keakraban antarcerita dan pembaca. Namun, ada semacam

keterbatasan yang disebabkan sudut pandangnya yang bersifat sepihak (1984: 73).

Pencerita akuan secara langsung dan dengan bebas dapat menyatakan sikap,

pikiran, dan perasaannya sendiri kepada pembaca, tetapi tentang tokoh-tokoh lain

ia hanya dapat memberikan pandangan dari pihaknya sendiri. Ia tidak dapat

menduga dalam-dalam sikap dan pikiran tokoh yang lain. Sebaliknya karena ia

harus membatasi penceritaan dengan cara memandang segala sesuatu dari satu

sudut, ceritanya menjadi padat-padu.

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) Teknik diaan

Teknik diaan menempatkan pengarang sebagai orang ketiga dan menyebut

pelaku utamanya sebagai “dia”.

3) Teknik pengarang serba tahu (omniscient narrative)

Teknik pengarang serba tahu menempatkan pengarang sebagai pencerita

segalanya dan memasuki sebagai peran yang bebas. Panuti Sudjiman

mengibaratkan teknik ini, seolah-olah pengarang berdiri di atas segala-galanya

dan dari tempatnya yang tinggi itu ia dapat mengamati segala sesuatu yang terjadi,

bahkan dapat menembusi pikiran dan perasaan para tokoh (1984: 73 – 74).

Dengan sudut pandang ini si pencerita dapat berkomentar dan memberikan

penilaian subjektifnya terhadap apa yang dikisahkannya itu. Ketiga jenis metode

ini dapat dikombinasikan oleh pengarang dalam suatu cerita rekaan dengan tujuan

untuk membuat variasi cerita agar tidak membosankan.

Menurut Panuti Sudjiman (1984: 72) penggunaan sudut pandang yang

berbeda menghasilkan versi yang berbeda dari peristiwa atau rentetan peristiwa

yang sama, dan menyajikan rincian yang berbeda dari peristiwa yang sama. Lebih

lanjut ia mengungkapkan bahwa seorang pencerita harus menentukan sudut

pandang; ia harus menentukan dari sudut mana (atau siapa) sebaiknya cerita itu

dihidangkan. Pemilihannya itu didasarkan faktor-faktor tertentu, seperti suasana

cerita, kategori, atau jenis ceritanya, serta maksud tujuan cerita.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penentuan

sudut pandang dalam cerita rekaan menjadi sangat penting karena akan

berpengaruh terhadap penyajian cerita. Sudut pandang difungsikan pengarang

untuk sarana penyajian tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa dalam cerita

rekaan kepada pembaca. Sudut pandang haruslah diperhitungkan kehadirannya,

bentuknya, sebab pemilihan sudut pandang akan berpengaruh terhadap penyajian

cerita.

c. Penokohan

Berbicara tentang sebuah cerita tentu tidak terlepas dari tokoh karena

tokoh merupakan unsur yang penting dalam cerita. Atar Semi (1993: 36)

mengatakan bahwa, masalah penokohan dan perwatakan merupakan salah satu hal

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

yang kehadirannya dalam sebuah fiksi amat penting dan bahkan menentukan

karena tidak mungkin ada suatu karya fiksi tanpa adanya tokoh yang diceritakan

dan tanpa adanya tokoh yang bergerak yang akhirnya membentuk alur cerita.

Dalam pembicaraan sebuah fiksi, sering dipergunakan istilah-istilah

seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan

karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama.

Menurut Burhan Nurgiyantoro istilah-istilah tersebut ada yang pengertiannya

menyaran pada tokoh cerita, dan pada “teknik” pengembangannya dalam sebuah

cerita (2005: 164 – 165). Istilah “tokoh” menunjuk pada orangnya, pelaku cerita.

Watak, perwatakan, dan karakter menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti

yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang

tokoh. Penokohan dan karakterisasi sering juga disamakan artinya dengan

karakter dan perwatakan, menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu

dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita. Jones (dalam Burhan

Nurgiyantoro, 2005: 165) menyatakan “penokohan adalah pelukisan gambaran

yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita”. Mengacu

pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa penokohan adalah

penempatan/pelukisan/penyajian tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak

tertentu.

Watak-watak tertentu inilah yang akan menghidupkan tokoh di dalam

cerita. Herman J. Waluyo (2002: 171 – 172) menyatakan bahwa pendeskripsian

watak tokoh dengan tiga dimensi, yaitu dimensi fisik, dimensi psikis, dan dimensi

sosiologis. 1) Dimensi fisik, artinya keadaan fisik tokohnya yang meliputi: usia

(tingkat kedewasaan), jenis kelamin, keadaan tubuh (tinggi, pendek, pincang,

gagah, tampan, menarik, dan sebagainya), ciri-ciri wajah (cantik, jelek, keriput,

dan sebagainya , dan ciri khas yang spesifik; 2) Dimensi psikis dari tokoh

melukiskan latar belakang kejiwaan, kebiasaan, sifat dan karakteristiknya, seperti

misalnya mentalitas, ukuran moral, dan kecerdasan, temperamen, keinginan, dan

perasaan pribadi, serta kecakapan dan keahlian khusus; 3) Dimensi sosiologis

menunjukkan latar belakang kedudukan tokoh dalam masyarakat dan hubungan

dengan tokoh-tokoh lainnya. Misalnya status sosial, pekerjaan, jabatan, peranan

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dalam masyarakat, pendidikan, pandangan hidup, kepercayaan, agama, ideologi,

aktivitas sosial, organisasi, kesenangan, suku bangsa, keturunan dan sebagainya.

Tokoh-tokoh cerita tidak begitu saja secara serta merta hadir kepada

pembaca. Mereka memerlukan sarana penyajian yang memungkinkan

kehadirannya. Ada beberapa metode penyajian watak tokoh atau metode

penokohan. Atar Semi (1993 : 39 – 40) menyampaikan ada dua macam cara

dalam memahami tokoh atau perwatakan tokoh-tokoh yang ditampilkan yaitu

secara analitik dan secara dramatik. 1) Secara analitik, yaitu pengarang langsung

menceritakan karakter tokoh-tokoh dalam cerita; 2) Secara dramatik, yaitu

pengarang tidak menceritakan secara langsung perwatakan tokoh-tokohnya, tetapi

hal itu disampaikan melalui pilihan nama tokoh, melalui penggambaran fisik

tokoh dan melalui dialog.

Senada dengan Atar Semi, Herman J. Waluyo (2002: 164) mengatakan

bahwa pada prinsipnya ada tiga cara yang digunakan pengarang untuk

menampilkan tokoh-tokohnya yaitu metode analitis, metode tidak langsung, dan

metode kontekstual. (1) Metode analitis: pengarang langsung mendeskripsikan

keadaan tokoh itu dengan terinci (psikis, fisik, dan keadaan sosial); (2) Metode

tidak langsung: penokohan secara dramatik ini biasanya berkenaan dengan

penampilan fisik, hubungan dengan orang lain, cara hidup sehari-hari, dan

sebagainya. Lukisan watak tokoh dalam metode ini tidak diberikan langsung oleh

pengarang, tetapi harus disimpulkan sendiri oleh pembaca; dan (3) Metode

kontekstual: metode yang menggambarkan watak tokoh melalui konteks bahasa

atau bacaan yang digunakan pengarang untuk melukiskan tokoh tersebut. Dalam

metode ini penggambaran watak digambarkan secara panjang lebar melalui

tingkah laku dari tokoh-tokohnya

Panuti Sudjiman (1984: 23 – 27) menyatakan bahwa terdapat dua cara

penyajian watak tokoh yaitu metode analitis dan metode tak langsung. 1) Metode

analitis, metode langsung, metode perian, atau metode diskursif yaitu metode di

mana pengarang dapat memaparkan saja watak tokohnya, tetapi dapat juga

menambahkan komentar tentang watak tersebut. Cara yang mekanis ini

menurutnya memang sederhana dan hemat, tetapi tidak menggalakkan imajinasi

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pembaca. Pembaca tidak dirangsang untuk membentuk gambarannya tentang si

tokoh; 2) Metode tak langsung, metode ragaan, metode dramatik yaitu metode

penyajian watak tokoh di mana pembaca dapat menyimpulkan watak tokoh dari

pikiran, cakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang, bahkan juga dari

penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh. Ketiga

metode ini pada umumnya dipakai bersama-sama dalam sebuah karya sastra, atau

dua di antaranya berkombinasi, kadang-kadang dengan penggunan salah satu

metode secara dominan

Zainuddin Fanani (2000: 87 – 92) juga mengungkapkan bahwa ada 2

model cara mengekspresikan karakter tokoh yang dipakai pengarang yaitu melalui

tampilan fisik dan secara tidak langsung. (a) Tampilan Fisik yakni pengarang

menguraikan gambaran fisik tokoh, termasuk di dalamnya uraian mengenai ciri-

ciri khusus yang dipunyai tokoh. Dalam hal ini, pengarang biasanya menguraikan

pula secara rinci perilaku, latar belakang, keluarga, kehidupan tokoh pada bagian

awal cerita. Model ini dalam telaah sastra sering disebut dengan istilah analitik,

yaitu tokoh-tokoh cerita sudah dideskripsikan sendiri oleh pengarang; (2)

Pengarang tidak secara langsung mendeskripsikan karakter tokohnya. Dalam

model ini, karakter dibangun melalui kebiasaan berpikir, cara pengambilan

keputusan dalam menghadapi setiap peristiwa, perjalanan karir, dan hubungannya

dengan tokoh-tokoh lain, termasuk komentar dari tokoh yang satu ke tokoh yang

lainnya.

Mengacu beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa secara

garis besar ada dua cara metode penyajian watak tokoh atau metode penokohan,

yaitu: 1) metode analitik, metode langsung, metode perian, atau metode diskursif

yaitu pengarang langsung mendeskripsikan keadaan tokoh itu dengan terperinci

(psikis, fisik, dan keadaan sosial); 2) metode dramatik, metode tak langsung,

metode ragaan yaitu pengarang tidak menceritakan secara langsung perwatakan

tokoh-tokohnya, tetapi pembaca dapat menyimpulkan watak tokoh dari pikiran,

cakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang, bahkan juga dari

penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh.

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Tokoh-tokoh cerita dalam sebuah cerita fiksi dapat diklasifikasikan dalam

beberapa jenis. Herman J. Waluyo (2002: 167 – 168) mengklasifikasikan tokoh

menjadi beberapa macam, antara lain berdasarkan peranannya terhadap jalan

cerita, terdapat tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis. 1) Tokoh protagonis,

yaitu tokoh yang mendukung cerita. Biasanya ada satu atau dua tokoh protagonis

utama yang dibantu oleh tokoh-tokoh lainnya yang ikut terlibat sebagai

pendukung cerita; 2) Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang cerita. Biasanya ada

seorang tokoh utama yang menentang cerita dan beberapa figur pembantu yang

ikut menentang cerita; dan 3) Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu baik untuk

protagonis dan untuk tokoh antagonis

Menurut Burhan Nurgiyantoro (2005: 176 – 194) tokoh-tokoh dalam

sebuah fiksi dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan, tokoh

protagonis dan tokoh antagonis, tokoh sederhana dan tokoh bulat, tokoh statis dan

tokoh berkembang, tokoh tipikal dan tokoh netral.

a) Tokoh utama dan tokoh tambahan

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel

yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan. Tokoh

tambahan adalah tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam

cerita, dan itu pun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif pendek.

b) Tokoh protagonis dan antagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh baik yang mendatangkan simpati para

pembacanya, yang salah satu jenisnya secara popular disebut hero, tokoh yang

merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita.

Penyebab terjadinya konflik disebut tokoh antagonis, atau tokoh jahat yaitu yang

menimbulkan perasaan antipati dan benci pada pembacanya.

c) Tokoh sederhana dan tokoh bulat

Tokoh sederhana, dalam bentuknya yang asli adalah tokoh yang hanya

memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja. Tokoh

sederhana boleh saja melakukan berbagai tindakan, namun semua tindakannya itu

akan dapat dikembalikan pada perwatakan yang dimiliki dan yang diformulakan

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

itu. Tokoh bulat, kompleks adalah tokoh yang memiliki dan diungkapkan berbagai

kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya.

d) Tokoh statis dan tokoh berkembang

Tokoh statis adalah tokoh cerita yang secara esensial tidak mengalami

perubahan dan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-

peristiwa. Tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan

perkembangan perwatakan sejalan dengan perkembangan dan perubahan peristiwa

dan plot yang dikisahkan. Tokoh berkembang secara aktif berinteraksi dengan

lingkungan sehingga akan mempengaruhi sikap, watak dan tingkah lakunya.

e) Tokoh tipikal dan tokoh netral

Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan

individualitasnya, dan lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan atau

kebangsaannya, atau sesuatu yang lain yang bersifat mewakili. Tokoh netral

merupakan tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia benar-benar

merupakan tokoh imajiner yang hanya hidup dan berinterksi dalam dunia fiksi.

Tokoh netral dihadirkan semata-mata demi cerita, atau bahkan tokoh inilah yang

sebenarnya mempunyai cerita, pelaku cerita, dan yang diceritakan. Kehadirannya

tidak berpretensi untuk mewakili atau menggambarkan sesuatu yang di luar

dirinya, seseorang yang berasal dari dunia nyata.

Berdasarkan uraian mengenai penokohan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa penokohan merupakan faktor yang penting di dalam sebuah cerita.

Penokohan sering juga disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan,

menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu

dalam sebuah cerita. Penokohan inilah yang sebenarnya merupakan batang dari

sebuah cerita. Dalam menampilkan tokoh-tokohnya, pengarang berusaha

menjadikannya seperti hidup, yang mempunyai perasaan, memiliki etika, dan

keterikatan pada lingkungannya, sehingga menjadikan sebuah novel terasa hidup.

d. Latar atau setting

Dalam karya sastra, latar merupakan satu elemen pembentuk cerita yang

sangat penting, karena elemen tersebut akan dapat menentukan situasi umum

sebuah karya. Burhan Nurgiyantoro (2005: 217) mengungkapkan “latar

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas”. Mengacu pendapat tersebut,

konret dan jelas dipandang penting untuk memberikan kesan realistis kepada

pembaca untuk menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh ada dan

terjadi. Maksud pernyataan tersebut adalah penggambaran seorang pengarang

tentang latar tempat dan waktu dimaksudkan agar pembaca dapat memahami

secara jelas tempat dan waktu terjadinya peristiwa yang digambarkan oleh

pengarang.

W. H. Hudson (dalam Herman J. Waluyo) menyatakan bahwa pada novel,

latar membentuk suasana emosional tokoh cerita, misalnya cuaca yang ada di

lingkungan tokoh memberi pengaruh terhadap perasaan tokoh cerita tersebut

(2002: 198). Ia juga menyatakan bahwa latar adalah keseluruhan lingkungan

cerita yang meliputi adat istiadat, kebiasaan dan pandangan hidup tokohnya serta

selalu berkaitan dengan waktu, tempat penceritaan, tempat terjadinya cerita,

misalnya siang, malam atau pagi, hari, bulan atau tahun, di desa, kota, atau

wilayah tertentu, di pantai, gunung, danau, sungai atau lingkungan masyarakat

tertentu dan sebagainya.

Menurut Burhan Nurgiyantoro (2005: 227 – 235) “latar dalam novel

menyangkut keterangan mengenai sosial budaya, tempat dan waktu di mana

peristiwa itu terjadi”. Unsur latar dibedakan menjadi tiga unsur pokok, yaitu:

tempat, waktu dan sosial. Ketiga unsur tersebut, walaupun masing-masing

menawarkan permasalahan yang berbeda-beda dan dapat dibicarakan secara

sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan

yang lain.

1) Latar tempat

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan

sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-

tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu mungkin lokasi tertentu tanpa nama

jelas. Penggunaan latar tempat dengan nama-nama tertentu haruslah

mencerminkan atau paling tidak tak bertentangan dengan sifat dan keadaan

geografis tempat yang bersangkutan. Masing-masing tempat tentu saja memiliki

karakteristiknya sendiri yang membedakan dengan tempat lain.

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2) Latar waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan” tersebut

biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat

dikaitkan dengan peristiwa sejarah. Latar waktu dalam fiksi dapat menjadi

dominan dan fungsional jika digarap secara teliti, terutama jika dihubungkan

dengan waktu sejarah. Pengangkatan unsur sejarah ke dalam karya fiksi akan

menyebabkan waktu yang diceritakan menjadi bersifat khas, tipikal, dan dapat

menjadi sangat fungsional, sehingga tak dapat diganti dengan waktu yang lain

tanpa mempengaruhi perkembangan cerita. Latar waktu menjadi amat koheren

dengan unsur cerita yang lain.

3) Latar sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup

yang cukup kompleks. Latar sosial dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat,

tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, juga berhubungan

dengan status sosial tokoh yang bersangkutan.

Latar sosial memang dapat secara meyakinkan menggambarkan suasana

kedaerahan, local color, warna setempat daerah tertentu melalui kehidupan sosial

masyarakat. Selain itu dapat pula berupa penggunaan bahasa daerah atau dialek-

dialek tertentu. Di samping penggunaan bahasa daerah, masalah penamaan tokoh

dalam banyak hal juga berhubungan dengan latar sosial.

Walaupun latar dimaksudkan untuk mengidentifikasi situasi yang

tergambar dalam cerita, keberadaan elemen latar hakikatnya tidaklah hanya

menyatakan di mana, kapan, dan bagaimana situasi peristiwa berlangsung.

Zainuddin Fananie berpendapat bahwa selain menyatakan di mana, kapan, dan

bagaimana situasi peristiwa berlangsung, latar berkaitan juga dengan gambaran

tradisi, karakter, perilaku sosial, dan pandangan masyarakat pada waktu cerita

ditulis (2000: 97 – 98). Mengacu pendapat tersebut dapat dimaknai bahwa dari

kajian mengenai latar akan dapat diketahui sejauh mana kesesuaian dan korelasi

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

antara perilaku dan watak tokoh dengan kondisi masyarakat, situasi sosial, dan

pandangan masyarakatnya. Di samping itu, kondisi wilayah, letak geografi,

struktur sosial juga akan menentukan watak-watak atau karakter tokoh-tokoh

tertentu. Karena itu fungsi latar dalam sebuah karya tidak bisa dilepaskan dari

masalah yang lain seperti tema, tokoh, bahasa, medium sastra yang dipakai, dan

persoalan-persoalan yang muncul yang kesemuanya merupakan satu bagian yang

tidak terpisahkan. Hal ini diperkuat oleh Montaque dan Henshaw (dalam Herman

J. Waluyo) yang menyatakan tiga fungsi latar, yaitu: mempertegas watak para

pelaku, memberikan tekanan pada tema cerita, memperjelas tema yang

disampaikan (2002: 198).

Kenney (dalam Herman J. Waluyo, 2002: 198). juga menyebutkan tiga

fungsi latar, yaitu: sebagai metafora, sebagai atmosphere, dan sebagai unsur

dominan yang mendukung plot dan perwatakan. 1) Sebagai metafora (setting

spiritual) yang dapat dihayati pembaca setelah membaca keseluruhan dari cerita.

Setting ini mendasari waktu, tempat, watak pelaku, dan peristiwa yang terjadi; 2)

Sebagai atmosphere atau kreasi, yang lebih memberi kesan dan tidak hanya

memberi tekanan kepada sesuatu; 3) setting sebagai unsur yang dominan yang

mendukung plot dan perwatakan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa latar atau

setting adalah keseluruhan lingkungan cerita dan peristiwa dalam suatu karya fiksi

baik itu lingkungan tempat, waktu, sosial maupun segala sesuatu yang menjadi

latar belakang terjadinya peristiwa. Di mana kesemuanya mempunyai peran

tersendiri dalam mendukung struktur utuh cerita.

e. Alur atau Plot

Alur merupakan bagian penting dalam suatu fiksi. Ia adalah penghubung

suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Siti Sundari (dalam Zainuddin Fananie,

2000: 93).) memberikan batasan mengenai alur, “alur merupakan keseluruhan

rangkaian peristiwa yang terdapat dalam cerita”. Stanton (dalam Burhan

Nurgiyantoro, 2005: 113). mengemukakan ”plot adalah cerita yang berisi urutan

kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat,

peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain”.

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Senada dengan Stanton, Atar Semi juga menyatakan bahwa alur adalah

struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interrelasi

fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi

(1993: 43). Alur merupakan suatu jalur tempat lewatnya rentetan peristiwa yang

merupakan rangkaian pola tindak-tanduk yang berusaha memecahkan konflik

yang terdapat di dalamnya. Alur memegang peranan penting dalam sebuah cerita

rekaan. Selain sebagai dasar bergeraknya cerita, alur yang jelas akan

mempermudah pemahaman pembaca terhadap cerita yang disajikan. Mengacu

beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa alur adalah keseluruhan

rangkaian kejadian dan tiap kejadian itu dihubungkan secara sebab akibat,

peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain

Plot dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sudut

tinjauan atau kriteria tertentu. Burhan Nurgiyantoro (2005: 153 – 163)

mengemukakan pembedaan plot yang didasarkan pada tinjauan dari kriteria urutan

waktu, jumlah, kepadatan, dan isi. Berdasarkan kriteria urutan waktu, plot

dibedakan menjadi dua kategori, yaitu kronologis dan tak kronologis. Kategori

kronologis disebut sebagai plot lurus; maju; atau progresif, sedang kategori tak

kronologis disebut sebagai plot sorot balik; mundur; flash-back; atau regresif.

Alur maju atau progresif, terjadi jika cerita dimulai dari awal, tengah, dan akhir

terjadinya peristiwa; alur mundur atau regresif atau flash back, alur ini terjadi

jika dalam cerita tersebut dimulai dari akhir cerita atau tengah cerita kemudian

menuju awal cerita.

Istilah plot tunggal dan subplot digunakan untuk menilik plot berdasarkan

kriteria jumlah. Karya fiksi yang berplot tunggal biasanya mengembangkan

sebuah cerita dengan menampilkan seorang tokoh utama protagonis sebagai hero.

Namun sebuah fiksi dapat saja memiliki lebih dari satu alur cerita yang

dikisahkan, atau terdapat lebih dari seorang tokoh yang dikisahkan perjalanan

hidupnya, permasalahan, dan konflik yang dihadapinya. Alur semacam itu

menandakan adanya sub-subplot.

Burhan Nurgiyantoro (2005: 160) juga membagi alur berdasarkan

kepadatannya menjadi dua, yaitu: alur padat dan alur longgar. Alur padat yaitu

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

cerita disajikan secara cepat, peristiwa terjadi secara susul menyusul dengan cepat

dan terjalin erat, sehingga apabila ada salah satu cerita dihilangkan, maka cerita

tersebut tidak dapat dipahami hubungan sebab akibatnya. Sedangkan alur longgar

adalah alur yang peristiwa demi peristiwanya berlangsung dengan lambat.

Sedangkan menurut Herman J. Waluyo (2002: 153 – 156) menyatakan

beberapa teknik penyusunan alur, yaitu teknik progresif, teknik umpan balik, dan

teknik compound plot. Teknik progresif atau kronologis, artinya cerita berurutan

dari awal hingga akhir. Teknik umpan balik atau flash back, artinya cerita yang

seharusnya ada pada bagian akhir diletakkan di depan. Teknik compound plot atau

alur majemuk, artinya di samping mengandung alur utama juga terdapat alur

bawahan, yakni cerita tambahan yang dikisahkan pengarang untuk memberikan

latar belakang dan kesinambungan.

Secara teoretis plot dapat diurutkan atau dikembangkan ke dalam tahap-

tahap tertentu secara kronologis. Burhan Nurgiyantoro (2005: 142 – 146)

membagi alur menjadi tiga tahap, yakni tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir.

Tahap Awal, biasanya disebut sebagai tahap perkenalan. Tahap perkenalan pada

umumnya berisi sejumlah informasi penting yang berkaitan dengan berbagai hal

yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya. Fungsi pokok tahap awal

(atau: pembukaan) sebuah cerita adalah untuk memberikan informasi dan

penjelasan seperlunya khususnya yang berkaitan dengan pelataran dan penokohan.

Tahap Tengah, yang dapat juga disebut sebagai tahap pertikaian, menampilkan

pertentangan dan atau konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap

sebelumnya, menjadi semakin meningkat, semakin menegangkan. Konflik yang

dikisahkan dapat berupa konflik internal, konflik eksternal, konflik pertentangan

yang terjadi antara tokoh-tokoh cerita. Tahap Akhir, atau dapat juga disebut

sebagai tahap peleraian, menampilkan adegan tertentu sebagai akibat klimaks.

Jadi bagian ini berisi bagaiman kesudahan cerita, atau menyaran pada hal

bagaimanakah akhir sebuah cerita.

Herman J. Waluyo (2002: 147-148) membagi alur cerita menjadi tujuh

bagian, yaitu Eksposisi, Inciting Moment, Rising Action, Complication, Climax,

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Falling Action, dan Denouement. Ketujuh alur cerita tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

1) Eksposisi artinya paparan awal cerita. Pengarang mulai memperkenalkan

tempat kejadian, waktu, topik dan tokoh-tokoh. Sejak eksposisi ini, pengarang

sudah menunjukkan apakah ia menulis cerpen, novel atau roman.

2) Inciting Moment adalah peristiwa mulai adanya problem-problem mulai

ditampilkan oleh pengarang untuk kemudian dikembangkan atau ditingkatkan.

3) Rising Action adalah penanjakan konflik, selanjutnya terus terjadi peningkatan

konflik.

4) Complication adalah konflik yang semakin ruwet.

5) Climax adalah puncak penggawatan, klimaks cerita harus merupakan puncak

dari seluruh cerita itu dan semua kisah/peristiwa sebelumnya ditahan untuk

dapat menonjolkan saat klimaks cerita tersebut.

6) Falling Action adalah konflik yang dibangun cerita itu menurun karena telah

mencapai klimaksnya. Emosi yang memuncak telah berkurang.

7) Denouement artinya penyelesaian, unsur ini dapat dipaparkan oleh pengarang

dapat juga oleh pembaca, karena pembaca diharapkan mampu menafsirkan

sendiri penyelesaian cerita.

Lubis (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 149 – 150) membagi plot

menjadi lima bagian, meliputi: (1) Situation (tahap penyituasian); (2) Generating

Circumstance (tahap pemunculan konflik); (3) Rising Action (tahap peningkatan

konflik); (4) Climax (tahap klimaks); (5) Denouement (tahap penyelesaian).

Berdasarkan beberapa pandapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

plot adalah urutan atau rangkaian kejadian dan peristiwa dalam suatu karya fiksi

yang memiliki tahapan-tahapan tertentu secara kronologis untuk mencapai efek

emosional dan efek artistik tertentu. Ragam plot ada berbagai macam tergantung

pengarang ingin menyuguhkan cerita yang seperti apa kepada pembacanya.

Kejelasan plot dapat berarti kejelasan cerita sedangkan kesederhanaan plot berarti

kemudahan cerita untuk dipahami. Sebaliknya, sebuah fiksi yang rumit, komplit,

dan sulit dikenali hubungan kausalitas antarperistiwanya akan sulit untuk dicerna

dan dipahami oleh pembaca.

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

f. Amanat

Amanat suatu cerita berhubungan erat dengan tema yang diangkat oleh

penulis. Menurut Dick Hartoko dan B. Rahmanto ( 1986: 10) amanat atau pesan

yang dalam bahasa Inggris disebut message adalah pesan yang ingin disampaikan

oleh pengarang lewat karyanya (cerpen atau novel) kepada pembaca atau

pendengar.

Amanat berhubungan dengan hal yang baik. Hal baik itu dapat berupa

pengajaran tentang moral. Hal ini sesuai dengan pendapat Panuti Sudjiman (1984:

57) yang menyatakan “amanat adalah suatu pesan moral yang ingin disampaikan

oleh pengarang”. Mengacu pendapat di atas, wujud amanat dapat berwujud kata-

kata mutiara, nasihat, firman Tuhan sebagai petunjuk untuk memberikan nasihat

dari tindakan tokoh cerita. Jadi amanat adalah pesan yang disampaikan penulis

yang berupa nasihat

Esten (dalam Sangidu) mengemukakan bahwa pemecahan masalah yang

dihadapi dan pemberian jalan keluar di dalam sebuah karya sastra yang diberikan

oleh si pengarang terhadap tema yang dikemukakan disebut amanat (1995: 154).

Amanat adalah hal tersirat atau tersurat dalam suatu cerita, sebuah amanat dalam

cerita meskipun ada yang diungkapkan secara terang-terangan tetapi jarang

terjadi. Amanat merupakan pemecahan suatu tema. Di dalam amanat terlihat

pandangan hidup dan cita-cita pengarang. A. Teeuw (1984: 27) menyatakan

“amanat berurusan dengan makna, yaitu sesuatu yang khas, umum, subjektif,

sehingga harus dilakukan dengan penafsiran”.

Burhan Nurgiyantoro menyamakan amanat dengan moral.

“Moral dalam karya sastra dapat dipandang sebagai amanat, pesan, message. Bahkan, unsur amanat itu, sebenarnya, merupakan gagasan yang mendasari penulisan karya itu, gagasan yang mendasari diciptakannya karya sastra sebagai pendukung pesan. Hal itu didasarkan pada pertimbangan bahwa pesan moral yang disampaikan lewat cerita fiksi tentulah berbeda efeknya dibanding yang lewat tulisan non fiksi” (2005: 321). Sudjiman (dalam Panuti Sudjiman, 1984: 57) menyatakan bahwa amanat

atau hikmah cerita dapat disajikan secara eksplisit dan implisit. mengatakan,

implisit jika jalan keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku tokoh

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

menjelang cerita berakhir. Eksplisit jika pengarang pada tengah atau akhir cerita

menyampaikan seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, larangan dan

sebagainya. Amanat dapat ditangkap langsung melalui dialog antartokoh. Amanat

yang disampaikan secara langsung ini mudah ditangkap. Sebaliknya, amanat

kadang-kadang dapat ditangkap melalui perenungan atau pemikiran atas apa yang

terjadi dalam cerita. Seorang pembaca atau pendengan sastra harus menemukan

hikmah, pesan, atau ajaran di balik kejadian-kejadian atau perilaku para tokohnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa amanat adalah pesan yang

ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Di dalam amanat akan

terlihat pandangan hidup dan cita-cita pengarang yang disajikan secara implisit

dan eksplisit. Amanat berhubungan dengan hal yang baik. Amanat suatu cerita

berhubungan erat dengan tema yang diangkat oleh penulis, karena amanat

merupakan pemecahan suatu tema.

2. Hakikat Pendekatan Struktural

Abrams dalam Burhan Nurgiyantoro (2005: 36) menjelaskan “struktur

karya sastra dapat diartikan sebagai susunan, penegasan dan gambaran semua

bahan dan bagian yang menjadi komponennya serta secara bersama membentuk

kebulatan yang indah. Mengacu pendapat tersebut setiap karya sastra mempunyai

unsur pembangun yang secara bersama-sama membentuk kesatuan dan susunan

yang indah sehingga dapat dinikmati oleh pembaca.

Di pihak lain, Burhan Nurgiyantoro menyatakan bahwa struktur karya

sastra juga menyaran pada pengertian hubungan antarunsur (intrinsik) yang

bersifat timbal-balik, saling menentukan, saling mempengaruhi, yang secara

bersama membentuk satu kesatuan yang utuh (2005: 36). Secara sendiri, terisolasi

dari keseluruhannya, bahan, unsur, atau bagian-bagian tersebut tidak penting,

bahkan tidak ada artinya. Tiap bagian akan menjadi berarti dan penting setelah

ada dalam hubungannya dengan bagian-bagian yang lain, serta bagaimana

sumbangannya terhadap keseluruhan wacana. Mengacu pendapat di atas bahwa

struktur karya sastra baru akan bermakna apabila ada hubungannya dengan

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

bagian-bagian lain hingga menjadi satu kesatuan yang utuh, saling mengikat, dan

saling menopang satu sama lain.

Konsep dasar dari pendekatan struktural menurut Atar Semi dalam

bukunya yang berjudul Metode Penelitian Sastra yaitu: (1) karya sastra dipandang

dan diperlakukan sebagai sebuah sosok yang berdiri sendiri, yang mempunyai

dunianya sendiri, mempunyai rangka dan bentukya sendiri; (2) memberikan

penilaian terhadap keserasian atau keharmonisan semua komponen membentuk

keseluruhan struktur. Mutu karya sastra ditentukan oleh kemampuan penulis

menjalin hubungan antarkomponen tersebut sehingga menjadi suatu keseluruhan

yang padu dan bernilai estetik; (3) memberikan penilaian terhadap keberhasilan

penulis menjalin hubungan-hubungan harmonis antara isi dan bentuk, karena

jalinan isi dan bentuk merupakan hal yang amat penting dalam menentukan mutu

sebuah karya sastra; (4) walaupun memberikan perhatian istimewa terhadap

jalinan hubungan antara isi dan bentuk, namun pendekatan ini menghendaki

adanya analisis yang objektif sehingga perlu dikaji atau diteliti setiap unsur yang

terdapat dalam karya sastra tersebut; (5) pendekatan struktural berusaha berlaku

adil terhadap karya satra dengan jalan hanya menganalisis karya sastra tanpa

mengikutsertakan hal-hal yang berada di luar karya sastra; (6) yang dimaksud isi

dalam kajian struktural adalah persoalan, pemikiran, falsafah cerita, pusat

pengisahan, tema. Sedangkan yang dimaksud bentuk adalah alur (plot), bahwa

sistem penulisan, dan perangkat perwajahan sebagai karya tulis; (7) peneliti boleh

melakukan analisis komponen yang diinginkan (1988: 67).

Pendekatan struktural atau objektif atau pendekatan formal adalah

pendekatan kajian sastra yang paling popular di antara pendekatan kajian sastra

yang lain. Pendekatan ini berasumsi bahwa karya sastra kreatif memiliki otonomi

penuh yang harus dipandang sebagai sesuatu yang berdiri sendiri terlepas dari hal-

hal lain yang berada di luar karya sastra itu sendiri. Burhan Nurgiyantoro (2005:

37) menyatakan “analisis struktural karya sastra dapat dilakukan dengan

mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur

intrinsic fiksi yang bersangkutan”. A. Teeuw dalam bukunya Sastra dan Ilmu

Sastra menyatakan bahwa analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

memaparkan secermat, seteliti dan semendalam mungkin keterkaitan dan

keterjalinan semua analisis dan aspek karya sastra yang bersama-sama

menghasilkan makna menyeluruh (1984: 135).

Senada dengan A. Teuuw, Zainuddin Fananie (2000: 112) juga

mengungkapkan “pendekatan struktural adalah pendekatan yang mendasarkan

pada suatu karya sastra secara keseluruhan”. Hal ini mengisyaratkan untuk

melihat eksistensi karya sastra itu sendiri berdasarkan konvensi sastra yang

berlaku. Konvensi yang dimaksud yaitu meliputi aspek-aspek intrinsik sastra yang

meliputi kebulatan makna, tema, plot, setting, sudut pandang dan sebagainya.

Untuk mengetahui kebulatan makna, maka unsur-unsur tersebut harus

dihubungkan satu sama lain. Burhan Nurgiyantoro (2005: 37 – 38):

“analisis struktural tak cukup dilakukan hanya mendata unsur tertentu sebuah karya fiksi, misalnya peristiwa, plot, tokoh, latar, atau yang lain. Namun, yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana hubungan antarunsur itu, dan sumbangan apa yang diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang ingin dicapai. Hal itu perlu dilakukan mengingat bahwa karya sastra merupakan sebuah struktur yang kompleks dan unik, di samping setiap karya mempunyai ciri kekompleksan dan keunikannya sendiri dan hal inilah antara lain yang membedakan antara karya yang satu dengan karya yang lain”. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan struktural adalah pendekatan

yang memandang karya sastra memiliki otonomi penuh yang harus dipandang

sebagai sesuatu yang berdiri sendiri terlepas dari hal-hal lain yang berada di luar

karya sastra itu sendiri. Untuk mengetahui keseluruhan makna, maka unsur-unsur

tersebut harus dihubungkan satu sama lain. Apakah struktur tersebut merupakan

satu kesatuan yang utuh, saling mengikat, dan saling menopang satu sama lain.

3. Hakikat Kajian Intertekstualitas

Karya sastra tidak pernah lahir dari kekosongan budaya. Pradopo (dalam

B. Trisman) menyatakan bahwa kelahiran suatu karya sastra tidak dapat

dipisahkan dari keberadaan karya-karya sastra yang mendahuluinya, yang pernah

diserap oleh sang sastrawan (2003: 81). Mengacu pendapat di atas dapat dimaknai

bahwa karya sastra yang kemudian, harus dikaitkan dengan karya sastra yang

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

mendahuluinya. Dalam hal ini pada mulanya sastrawan dalam menciptakan

karyanya melihat, meresapi, dan menyerap teks-teks lain yang menarik

perhatiannya, baik yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Ia

menggumuli konvensi sastranya, konvensi estetiknya, gagasan yang tertuang

dalam karya itu, kemudian mentransformasikannya ke dalam suatu karangan,

karyanya sendiri.

Kajian intertekstual berangkat dari asumsi bahwa kapan pun karya ditulis,

ia tidak mungkin lahir dari situasi kekosongan budaya. Menurut A. Teeuw (dalam

Rachmat Djoko Pradopo, 1995: 126) “karya sastra itu merupakan respon pada

karya sastra yang terbit sebelumnya”. Burhan Nurgiyantoro (2005: 51)

memberikan contoh, misalnya sebelum para pengarang Balai Pustaka menulis

novel, di masyarakat telah ada hikayat dan berbagai cerita lisan lainnya seperti

pelipur lara. Sebelum para penyair Pujangga Baru menulis puisi-puisi modernnya,

di masyarakat telah ada berbagai bentuk puisi lama. Kemudian, sebelum Chairil

Anwar dan kawan-kawan seangkatannya menulis puisi dan prosa, di masyarakat

juga telah ada puisi-puisi modern ala Pujangga Baru, begitu seterusnya. Dari sini

terlihat adanya kaitan mata rantai antara penulisan karya sastra dengan unsur

kesejarahannya.

Nyoman Kutha Ratna (2003: 184.) memberikan pengertian

intertekstualitas:

“dalam kajian intertekstualitas, setiap teks sastra dibaca dan harus dibaca dengan latar belakang teks-teks lain; tidak ada sebuah teks pun yang sungguh-sungguh mandiri; dalam arti bahwa penciptaan dan pembacaannya tidak dapat dilakukan tanpa adanya teks-teks lain sebagai contoh, teladan, kerangka; tidak dalam arti bahwa teks baru hanya meneladani teks lain atau mematuhi kerangka yang telah diberikan lebih dulu, tetapi dalam arti bahwa dalam penyimpangan dan transformasi pun model teks yang sudah ada memainkan peranan yang penting: pemberontakan atau penyimpangan mengandaikan adanya sesuatu yang dapat diberontaki atau pun disimpangi”. Senada dengan Nyoman Kutha Ratna, Suwardi Endraswara juga

menyatakan bahwa secara garis besar penelitian intertekstualitas memiliki dua

fokus: pertama, meminta perhatian tentang pentingnya teks yang terdahulu (prior

text). Tuntutan adanya otonomi teks sebenarnya dapat menyesatkan gagasan,

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

sebuah karya memiliki arti karena dalam hal-hal tertentu telah dituliskan lebih

dahulu oleh pengarang lain. Kedua, intertekstualitas akan membimbing peneliti

untuk mempertimbangkan teks terdahulu sebagai penyumbang kode yang

memungkinkan lahirnya berbagai efek signifikansi. Dari dua fokus ini, tampak

bahwa karya sastra sebelumnya berperan dalam sebuah penciptaan. Lebih lanjut

Suwardi (2003: 136) mengungkapkan bahwa pada dasarnya, baik studi interteks

maupun sastra bandingan akan mencari dua hal, yaitu: (1) affinity (pertalian,

kesamaan) dan atau paralelisme serta varian teks satu dengan yang lain; (2)

pengaruh karya sastra satu kepada karya lain atau pengaruh sastra pada bidang

lain dan sebaliknya (2003: 133).

Karya sastra yang baru dipandang sebagai tulisan sisipan atau cangkokan

pada kerangka karya sastra pendahulunya (Dick Hartoko dan B. Rahmanto).

Karya sastra yang dijadikan kerangka bagi penulisan karya yang berikutnya

disebut hipogram. Istilah tersebut sering diterjemahkan menjadi latar, yaitu dasar

bagi penciptaan karya lain walaupun mungkin tidak secara eksplisit. Karya

pendahulu yang melatari atau menjadi hipogram karya berikutnya inilah yang

menjadi fokus penelitian intertekstualitas (1986: 67). Melalui penjajaran karya

sastra yang satu dengan karya sastra yang lain yang menghipogrami, maka karya

sastra yang bersangkutan dapat dipahami secara penuh.

Julia Kristeva (dalam Suwardi Endraswara) mengatakan bahwa munculnya

intertekstualitas sebenarnya dipengaruhi oleh hakikat teks yang di dalamnya

terdapat teks lain (2003: 131). Hal ini mengisyaratkan bahwa unsur teks yang

masuk ke teks lain itu dapat saja hanya setitik saja. Karya itu diprediksikan

sebagai reaksi, penyerapan, atau transformasi dan karya-karya yang lain. Julia

Kristeva (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 52 – 53) mengungkapkan bahwa:

“tiap teks merupakan sebuah mozaik kutipan-kutipan, tiap teks merupakan penyerapan dan transformasi dari teks-teks lain. Hal itu berarti bahwa tiap teks yang lebih kemudian mengambil unsur-unsur tertentu yang dipandang baik dari teks (-teks) sebelumnya, yang kemudian diolah dalam karya sendiri berdasarkan tanggapan pengarang yang bersangkutan. Dengan demikian, walau sebuah karya sastra berupa dan mengandung unsur ambilan dari berbagai teks lain, karena telah diolah dengan pandangan dan daya kreatifitas sendiri, dengan konsep estetika dan pikiran-pikirannya,

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

karya yang dihasilkan tetap mengandung dan mencerminkan sifat kepribadian penulisnya”. Senada dengan Julia Kristeva, Nyoman Kutha Ratna juga mengatakan

bahwa interteks diartikan sebagai jaringan hubungan antara satu teks dengan teks

yang lain (2009: 172 – 173). Teks itu sendiri secara etimologis berarti tenunan,

anyaman, penggabungan, susunan, dan jalinan. Produksi makna terjadi dalam

interteks, yaitu melalui proses oposisi, permutasi, dan transformasi. Penelitian

dilakukan dengan cara menemukan hubungan-hubungan bermakna di antara dua

teks atau lebih. Teks-teks yang dikerangkakan sebagai interteks tidak terbatas

sebagai persamaan genre, interteks memberikan kemungkinan yang seluas-

luasnya bagi peneliti untuk menemukan hipogram.

Rachmat Djoko Pradopo juga mendefinisikan bahwa intertekstual

merupakan ringkasan pengetahuan yang memungkinkan teks mempunyai arti

(dalam Sangidu, 1995: 151). Menurutnya, arti suatu teks tergantung pula teks-teks

lain yang diserap dan yang ditransformasi. Oleh karena itu, hubungan intertekstual

atau hubungan antarteks karya sastra dipandang penting untuk memperjelas

maknanya sebagai karya sastra sehingga memudahkan pemahamannya, baik

pemahaman makna teks maupun makna dan posisi kesejarahannya. Hubungan

antarteks tersebut dapat berupa hubungan karya-karya sastra sejaman, hubungan

karya-karya sastra yang mendahului, dan hubungan karya-karya sastra yang

kemudian. Dengan perkataan lain, hubungan antarteks tersebut dapat berupa

hubungan karya-karya sastra masa lampau, hubungan karya-karya sastra masa

kini, dan hubungan karya-karya sastra masa depan. Hubungan kesejarahan ini

dapat berupa penerusan tradisi atau konvensi sastra sehingga karya sastra tidak

begitu saja lahir, melainkan sebelumnya sudah ada karya sastra lain yang tercipta

berdasarkan konvensi dan tradisi sastra suatu masyarakat yang bersangkutan.

Julia Kristeva (dalam Umar Junus, 1985: 87 – 88) menjelaskan ciri-ciri

intertekstualitas sebagai berikut: (1) kehadiran fisikal suatu teks dalam teks

lainnya; (2) pengertian teks bukan hanya terbatas pada cerita tetapi juga mungkin

berupa teks bahasa; (3) adanya petunjuk yang menunjukkan hubungan

perseimbangan dan pemisahan antara suatu teks dengan teks yang telah terbit

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

lebih dulu; dan (4) dalam membaca buku teks, pembaca tidak hanya membaca

teks itu saja tapi harus membacanya secara berdampingan dengan teks-teks yang

lainnya, sehingga interpretasi pembaca terhadap bacaannya tidak dapat dilepaskan

dari teks-teks lain.

Studi intertekstualitas menurut Frow (dalam Suwardi Endraswara, 2003:

131) didasarkan beberapa asumsi kritis: (1) Konsep intertekstualitas menuntut

peneliti untuk memahami teks tak hanya sebagai isi, melainkan juga aspek

perbedaan dan sejarah teks, (2) teks tak hanya struktur yang ada, tetapi satu sama

lain juga saling memburu, sehingga terjadi perulangan atau transformasi teks, (3)

ketidakhadiran struktur teks dalam rentang teks yang lain namun hadir juga pada

teks tertentu merupakan proses waktu yang menentukan, (4) bentuk kehadiran

struktur teks merupakan rentangan dari yang eksplisit sampai yang implisit. Teks

boleh saja diciptakan ke bentuk lain: di luar norma ideolog dan budaya, di luar

genre, di luar gaya dan idiom, dan di luar hubungan teks-teks lain, (5) hubungan

teks satu dengan yang lain boleh dalam rentang waktu lama, hubungan tersebut

bisa secara abstrak, hubungan interteks juga sering terjadi penghilangan-

penghilangan bagian tertentu, (6) pengaruh mediasi dalam interteks sering

memengaruhi juga pada penghilangan gaya maupun norma-norma sastra, (7)

dalam melakukan identifikasi interteks diperlukan proses interpretasi, (8) analisis

intertekstualitas berbeda dengan melakukan kritik melainkan lebih terfokus pada

konsep pengaruh.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa intertekstualitas

merupakan salah satu sarana pemberian makna kepada sejumlah teks, dengan cara

membandingkan dan menemukan hubungan-hubungan bermakna antara teks

yang ditulis lebih dulu (hipogram) dengan teks sesudahnya (teks transformasi).

4. Hakikat Nilai Pendidikan

a. Pengertian Nilai

Banyak ahli mendefinisikan pengertian nilai. Nilai adalah sesuatu yang

berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu

bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Nilai

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

sebagai kualitas yang independen akan memiliki ketetapan yaitu tidak berubah

yang terjadi pada objek yang dikenai nilai.

Sifat-sifat nilai menurut Bambang Daroeso (1986) adalah: (a) Nilai itu

suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat

abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai

itu. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai, tetapi

manusia tidak bisa mengindra kejujuran itu; (b) Nilai memiliki sifat normatif,

artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai

memiliki sifat ideal (das sollen). Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai

landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, nilai keadilan. Semua orang

berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan; (c)

Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung

nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya.

Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong

untuk bisa mencapai derajat ketakwaan (http:// uzey.blogspot.com).

Konsep nilai merupakan salah satu topik yang penting dalam studi sastra.

Albert Memmi (dalam Rien T. Segers) mengemukakan alasan bahwa nilai yang

dilekatkan pada teks sastra oleh pembaca membedakan teks-teks tersebut dari

bentuk-bentuk wacana yang lain (2000: 61). Sastra sebagai produk kehidupan,

mengandung nilai-nilai sosial, filsafat, religi, dan sebagainya. Nurseno juga

menambahkan bahwa nilai menjadi dasar pengarang dalam mengembangkan

karangannya. Nilai merupakan sesuatu yang dianggap abstrak dan dijadikan

pedoman, serta prinsip- prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku dalam

kehidupan serta keterikatan orang terhadap nilai sangat kuat, bahkan bersifat

emosional (2004: 3).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sesuatu yang

berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Konsep

nilai menjadi penting dalam studi sastra karena nilai yang dilekatkan pada teks

sastra dapat membedakan teks-teks tersebut dari bentuk-bentuk wacana yang lain.

Sastra dan tata nilai merupakan dua fenomena sosial yang saling melengkapi

dalam hakikat mereka sebagai sesuatu yang eksistensial.

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Pengertian Pendidikan

Secara etimologis, pendidikan berasal dari bahasa Yunani “Paedagogike”

yang terdiri atas kata “Pais” yang berarti “Anak” dan kata “Ago” yang berarti

“Aku membimbing”. Ngalim Purwanto menyatakan bahwa pendidikan ialah

segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin

perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. Hakikat pendidikan

adalah mendewasakan anak didik, maka seorang pendidik haruslah orang yang

dewasa, karena tidak mungkin dapat mendewasakan anak didik jika pendidiknya

sendiri belum dewasa (2000: 11).

H.M. Arifin (2000: 7) mengartikan pendidikan sebagai latihan mental,

moral, dan fisik yang bisa menghasilkan manusia berbudaya tinggi maka

pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan

rasa tanggung jawab. Usaha kependidikan bagi manusia menyerupai makanan

yang berfungsi memberikan vitamin bagi pertumbuhan manusia.

H.A.R Tilaar (2002: 435) menyatakan bahwa hakikat pendidikan adalah

memanusiakan manusia. Memanusiakan manusia atau proses humanisasi melihat

manusia sebagai suatu keseluruhan di dalam eksistensinya. Proses pendidikan

sebagai proses humanisasi menunjukkan bahwa pendidikan bukanlah suatu yang

telah tertentu (given), tetapi merupakan suatu aksi yang berkelanjutan. Hal ini

senada dengan yang diungkapkan H.M. Arifin bahwa dalam masyarakat yang

dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan terhadap eksistensi dan

perkembangan masyarakatnya, hal ini karena pendidikan merupakan proses usaha

melestarikan, mengalihkan, serta mentransformasikan nilai-nilai kehidupan dalam

segala aspek dan jenisnya kepada generasi penerus (2000: 8).

Segala sesuatu yang digunakan untuk mendidik harus yang mengandung

nilai didik, termasuk dalam pemilihan media. Novel sebagai suatu karya sastra,

yang merupakan karya seni juga memerlukan pertimbangan dan penilaian tentang

seninya (Rachmat Djoko Pradopo, 1995: 30). Sastra sebagai hasil kehidupan

mengandung nilai-nilai sosial, filosofi, religi dan sebagainya. Sastra tidak lahir

begitu saja, melainkan memerlukan proses yang panjang. Sastrawan dalam

menciptakan karyanya tidak saja didorong oleh hasrat untuk menciptakan

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

keindahan, tetapi juga berkehendak untuk menyampaikan pikiran-pikiran,

pendapat-pendapatnya, dan kesan-kesannya terhadap sesuatu yang nanti sekiranya

dapat diambil manfaatnya oleh pembaca.

Nyoman Kutha Ratna (2007: 155) juga menyinggung mengenai aspek

fungsi karya sastra yaitu hampir sebagian besar didominasi oleh aspek etika, yang

dijabarkan ke dalam berbagai dimensinya, seperti: pendidikan, pengajaran, dan

berbagai perkembangan masyarakat yang bersifat positif, termasuk agama. Ciri-

ciri pendidikan dan pengajaran dan aspek-aspek moral lainnya tentu tidak bisa dan

tidak harus dikeluarkan dari hakikat karya sastra secara keseluruhan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

merupakan proses usaha melestarikan, mengalihkan, serta mentransformasikan

nilai-nilai kehidupan dalam segala aspek dan jenisnya kepada generasi penerus.

Dari rumusan mengenai nilai dan pendidikan, maka dapat disimpulkan

bahwa nilai pendidikan adalah segala sesuatu yang baik atau pun buruk yang

berguna bagi kehidupan seseorang yang diperoleh melalui sebuah proses

pengubahan sikap dan tata laku untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin.

Nilai-nilai pendidikan dapat ditangkap manusia melalui berbagai hal diantaranya

melalui pemahaman dan penikmatan sebuah karya sastra. Karya sastra digunakan

sebagai media dalam mentransformasi sebuah nilai termasuk halnya nilai

pendidikan.

c. Macam-macam Nilai Pendidikan

Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang banyak memberikan

penjelasan secara jelas menngenai sistem nilai. Nilai itu mengungkapkan

perbuatan apa yang dipuji dan dicela, pandangan hidup mana yang dianut dan

dijauhi, dan hal apa saja yang dijunjung tinggi. Adapun nilai-nilai pendidikan

dalam novel sebagai berikut:

1) Nilai Pendidikan Religius

Nilai religius merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak serta

bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia (Uzey: 2010). Kehadiran

unsur religi dalam sastra adalah sebuah keberadaan sastra itu sendiri (Burhan

Nurgiyantoro, 2005: 326). Atar Semi (1993: 21) menyatakan, agama merupakan

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

kunci sejarah, seseorang baru memahami jiwa suatu masyarakat apabila seseorang

memahami agamanya. Seseorang tidak mengerti hasil-hasil kebudayaannya,

kecuali bila seseorang paham akan kepercayaan atau agama yang mengilhaminya.

Religi lebih pada hati, nurani, dan pribadi manusia itu sendiri.

Sri Sutjiatiningsih menyamakan religius dengan keagamaan. Menurutnya

agama memberikan suatu perspektif bagi manusia untuk menafsirkan seluruh

kejadian yang dialaminya setiap saat. Dalam fungsinya sebagai kerangka

penafsiran terhadap kenyataan sosial yang bersifat faktual, agama dianggap

sebagai suatu sistem kultural atau sistem budaya. Manusia yang mempercayai dan

menghayati ajaran suatu agama akan memperoleh kerangka acuan untuk memberi

makna seluruh kejadian yang dialaminya sepanjang hidup manusia. Agama juga

memberikan arti atau makna tentang hakekat dari kenyataan, sekaligus

mendorong manusia untuk berbuat ke arah yang seharusnya dilakukan (1999: 91).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nilai agama yaitu

nilai yang berhubungan dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh anggota

masyarakat dan merupakan nilai kerohanian tertinggi serta mutlak. Nilai ini

bersumber dari masing-masing ajaran agama yang menjelaskan sikap, perilaku,

perbuatan, perintah, dan larangan bagi umat manusia.

2) Nilai Pendidikan Moral

Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Kata

mores ini mempunyai sinonim mos, moris, manner mores atau manners, morals.

Dalam bahasa Indonesia, kata moral berarti akhlak (bahasa Arab) atau kesusilaan

yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi

pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Kata moral ini dalam bahasa Yunani

sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis, etika adalah ajaran

tentang baik buruk, yang diterima masyarakat umum tentang sikap, perbuatan,

kewajiban, dan sebagainya.

Secara umum moral menyaran pada pengertian (ajaran tentang) baik buruk

yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya:

akhlak, budi pekerti, susila (KBBI, 1994 dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 320).

Uzey juga mendefinisikan moral sebagai ajaran yang mengharuskan manusia

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

untuk mengetahui hal yang baik dan buruk. Moral didefinisikan sebagai kebiasaan

baik yang diwujudkan dalam perilaku (2010).

Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup

pengarang yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan

hal itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Moral dalam cerita

menurut Kenny (dalam Burhan Nurgiyantoro) biasanya dimaksudkan sebagai

suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis,

yang dapat diambil (dan ditafsirkan) lewat cerita yang bersangkutan oleh

pembaca. Ia merupakan “petunjuk” yang sengaja diberikan oleh pengarang

tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap,

tingkah laku, dan sopan santun pergaulan. Ia bersifat praktis sebab “petunjuk” itu

dapat ditampilkan, atau ditemukan modelnya, dalam kehidupan nyata,

sebagaimana model yang ditampilkan dalam cerita itu lewat sikap dan tingkah

laku tokoh-tokohnya (2005: 321).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah karya

fiksi ditulis oleh pengarang antara lain untuk menawarkan model kehidupan yang

diidealkannya. Fiksi mengandung penerapan moral dalam sikap dan tingkah laku

para tokoh sesuai dengan pandangannya tentang moral. Melalui cerita, sikap, dan

tingkah laku tokoh-tokoh itulah pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah

dari pesan-pesan moral yang disampaikan, yang diamanatkan.

3) Nilai Pendidikan Sosial

Bondet Wrahatnala (2010) menyatakan bahwa nilai sosial adalah segala

sesuatu yang dianggap baik dan benar, yang diidam-idamkan masyarakat. Agar

nilai-nilai sosial itu dapat tercipta dalam masyarakat, maka perlu diciptakan norma

sosial dengan sanksi-sanksi sosial. Nilai sosial merupakan penghargaan yang

diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas, dan

mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup

bersama.

Bondet Wrahatnala juga menyebutkan ciri–ciri dari nilai sosial sebagai

berikut : (1) Dipelajari melalui sosialisasi; (2) Disebarkan dari individu yang satu

ke individu yang lain, yang merupakan warga masyarakat; (3) Merupakan hasil

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

interaksi antar warga masyarakat; (4) Mempengaruhi perkembangan diri

seseorang; (5) Pengaruh dari nilai tersebut berbeda pada setiap anggota

masyarakat; (6) Berbeda antara kebudayaan satu dengan kebudayaan yang lain;

(7) merupakan bagian dari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya; (8)

cenderung berkaitan antara yang satu dengan yang lain dan membentuk kesatuan

nilai. Sedangkan fungsi Nilai Sosial adalah : (a) Sebagai petunjuk arah bertindak

dan bersikap; (b) Sebagai pemandu serta pengontrol sikap dan tindakan manusia;

(c) Sebagai motivator.

Mengacu pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai

pendidikan sosial adalah nilai-nilai yang dipelajari melalui sosialisasi dengan

masyarakat yang berfungsi sebagai petunjuk arah bertindak dan bersikap.

4) Nilai Pendidikan Budaya

Keesing sering mengartikan kebudayaan sebagai pola kehidupan

masyarakat yang meliputi kegiatan dan pengaturan material dan sosial.

Kebudayaan juga dianggap merupakan kekhususan suatu kelompok manusia

tertentu. Dalam pengertian ini, kebudayaan diartikan sebagai pola dari perilaku

(pattern of behavior) kelompok sosial tertentu (dalam Sri Sutjiatiningsih, 1999:

107).

Nugroho Susanto (dalam Rosyadi, 1995: 174) menyatakan bahwa sistem

nilai budaya merupakan inti kebudayaan. Sebagai intinya, ia akan mempengaruhi

dan menata elemen-elemen yang berada pada struktur permukaan (surface

structure) dari kehidupan manusia, yang meliputi: perilaku sebagai kesatuan

gejala dan benda-benda sebagai kesatuan material. Ahli yang lain juga

memberikan batasan, bahwa suatu sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi-

konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat,

mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Karena

itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi

kelakuan manusia. Sistem-sistem tata kelakuan manusia lain yang tingkatnya

lebih konkret, seperti aturan-aturan khusus, hukum, dan norma-norma, semuanya

juga berpedoman kepada sistem nilai budaya itu (Koentjaraningrat dalam

Rosyadi, 1995: 174).

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Giddens (dalam Sri Sutjiatiningsih, 1999: 90 – 91) menyatakan bahwa

nilai budaya merupakan abstraksi dari segala sesuatu yang dianggap bermakna

dan bernilai tinggi dalam kehidupan suatu masyarakat. Nilai budaya itu sifatnya

abstrak, berada di alam pikiran kepala-kepala manusia, nilai budaya ada dalam

alam pikiran dari warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan

hidup.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan

budaya adalah nilai yang bersumber pada kebudayaan manusia yang merupakan

suatu kekhususan suatu kelompok manusia tertentu.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

Rasyid Manshur pada tahun 2007 dalam bentuk skripsi dengan judul “Kajian

Intertekstualitas dan Nilai Edukatif Novel Alivia dan Libby Karya Langit Kresna

Hariadi (Berdasarkan Pendekatan Struktural)”. Penelitian tersebut menghasilkan

simpulan berupa: pertama, struktur novel Alivia dan Libby yang meliputi alur,

tema, penokohan, latar, sudut pandang, gaya dan suasana cerita, sudah bagus

sehingga pembaca mudah untuk memahaminya. Kedua, persamaan struktur novel

Alivia dan Libby terletak pada tema, alur, sudut pandang dan gaya. Perbedaannya

terletak pada penokohan, latar tempat dan suasana cerita. Ketiga, nilai pendidikan

dalam novel Alivia dan Libby meliputi nilai pendidikan moral, sosial, religi dan

budaya.

Pendekatan penelitian yang digunakan Rasyid Manshur sama dengan

penelitian ini, yakni intertekstualitas. Akan tetapi, ada beberapa perbedaan yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian Rasyid Manshur. Penelitian Rasyid

Manshur hanya sebatas menganalisis struktur kedua novel dan persamaan serta

perbedaan struktur kedua novel. Sedangkan penelitian ini, tidak hanya berhenti

mengkaji struktur kedua novel dan persamaan serta perbedaan struktur kedua

novel, selain itu juga mengkaji hubungan intertekstualitas antara kedua novel,

novel yang menghipogrami dan novel yang mentransformasi.

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Ririh

Yuli Atminingsih pada tahun 2008 dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis

Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata”.

Penelitian tersebut menghasilkan simpulan berupa: pertama, dalam novel Laskar

Pelangi digunakan beberapa gaya bahasa sebagai cara pengarang untuk

memudahkan pembaca dalam memahami isi novel tersebut, yaitu simile,

metafora, dipersonifikasi, antitesis, parifrasis, tautologi, koreksio, personifikasi,

pleonasme, hiperbola, ironi, paradoks, satire, hipalase, inuoendo, metonomia,

sinekdoke pars pro toto, sinekdoke totum pro parte, alusio, epitet, eponim,

antonomasia, elipsis, asidenton, tautotes, anafora, epizeukis, dan pertanyaan

retoris. Kedua, nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi terdiri

dari tiga nilai, yaitu: nilai religious, nilai moral, dan nilai sosial.

Novel yang dikaji oleh Ririh Yuli Atminingsih sama dengan penelitian ini,

yakni novel Laskar Pelangi. Penelitian Ririh Yuli Atminingsih hanya

menganalisis tubuh novel tersebut, sedangkan penelitian ini selain menganalisis

tubuh novel, juga mengaitkannya dengan novel yang lain. Penggunaan pendekatan

intertekstualitas ini akan memberikan cara pandang yang berbeda terhadap novel

Laskar Pelangi. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemaknaan yang lebih

terhadap novel Laskar Pelangi dalam kaitannya dengan novel Orang Miskin

Dilarang Sekolah.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Anne M. Downey (1994) dalam bentuk jurnal yang berjudul “"A

broken and bloody hoop": the intertextuality of 'Black Elk Speaks' and Alice

Walker's 'Meridian.'(Intertextualities)”. Dari hasil penelitian tersebut, dapat

disimpulkan bahwa novel karya Alice Walker yang berjudul Meridian yang terbit

pada tahun 1976 memiliki hubungan intertekstualitas dengan novel karya John

Neihardt yang berjudul Black Elk Speaks yang terbit pada tahun 1932.

Kedua novel memiliki persamaan pada struktur cerita dan isi cerita. Kedua

novel menceritakan mengenai tradisi spiritual masyarakat asli Amerika, yakni

mengenai kisah sebuah pohon suci. Dalam novel Black Elk Speaks, Sioux adalah

orang yang mampu berbicara tentang nasib orang lain. Dalam novel karya Walker,

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Meridian adalah seorang wanita kulit hitam di Selatan yang modern, yang

memiliki ketertarikan pada gundukan pemakaman India. Perbedaan antara kedua

novel yaitu, pada Meridian ceritanya berkisar pada masyarakat Amerika Afrika,

sedangkan pada Black Elk Speaks ceritanya berkisar pada masyarakat asli

Amerika saja. Persamaan keduanya terletak pada persambungan isi budaya

Amerika.

Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Missy Dehn Kubitschek (2004) dalam bentuk jurnal yang berjudul

“Toward a new order: Shakespeare, Morrison, and Gloria Naylor's 'Mama Day.'

(Toni Morrison) (Intertextualities)”. Dari hasil penelitian tersebut, dapat

disimpulkan bahwa novel Mama Day karya Gloria Naylor memiliki hubungan

intertekstualitas dengan novel-novel karya William Shakespeare (Hamlet, King

Lear dan The Tempest) dan penulis modern karya Toni Morrison. Kesamaannya

terletak pada isi cerita, yaitu menyangkut kehidupan seorang wanita kulit hitam

yang berpindah dari desa ke lingkungan perkotaan Amerika.

C. Kerangka Berpikir

Salah satu karya sastra adalah novel. Novel merupakan sebuah bangun

cerita yang menampilkan sebuah dunia yang sengaja dikreasikan pengarang.

Sebuah novel merupakan sebuah totalitas, suatu kemenyeluruhan yang

mempunyai bagian-bagian, unsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang

lain secara erat dan saling menggantungkan.

Sebuah novel yang bermutu, di dalamnya pasti akan terkandung nilai-nilai

pendidikan yang berguna bagi kehidupan manusia, baik sebagai makhluk individu

maupun makhluk sosial. Begitu pula dengan novel LP dan OMDS, kedua novel ini

memberikan manfaat bagi pembaca dalam kehidupan. Manfaat yang terkandung

dalam karya sastra menunjukkan bahwa karya sastra yang bermutu akan

mengandung nilai didik yang berguna bagi pembaca.

Novel LP karya Andrea Hirata dan novel OMDS karya Wiwid Prasetyo,

kedua novel ini mengangkat tema yang sama yaitu masalah pendidikan, yaitu

perjuangan kaum marginal dalam meraih pendidikan. Dapat dikatakan masalah

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

pendidikan untuk kaum marginal lebih dahulu ditulis oleh Andrea Hirata dalam

novelnya yang berjudul LP. Masalah pendidikan untuk orang miskin kemudian

diangkat lagi oleh Wiwid Prasetyo dalam OMDS.

Dengan pendekatan intertekstualitas, dimungkinkan penelitian ini dapat

mengungkapkan fungsi teks-teks tersebut, sebagai teks yang melatarbelakangi

penciptaan (hipogram) atau sebagai teks yang mentransformasi teks-teks yang

menjadi hipogramnya (transformasi). Unsur intrinsik kedua novel dibandingkan

untuk mencari persamaan dan perbedaannya. Selain itu, juga dilakukan penelitian

secara cermat dan menyeluruh terhadap nilai pendidikan yang terkandung dalam

kedua novel tersebut.

Gambar 1: Kerangka Berpikir

Novel

Laskar Pelangi

karya Andrea Hirata

Struktur Novel

- Tema

- Alur/plot

- Penokohan

- Latar

- Sudut Pandang

- Amanat

Orang Miskin Dilarang Sekolah

karya Wiwid Prasetyo

Struktur Novel

- Tema

- Alur/plot

- Penokohan

- Latar

- Sudut Pandang

- Amanat

Simpulan

Kajian Intertekstualitas dan Nilai Pendidikan

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data dokumen

berupa dua novel yaitu novel LP dan OMDS. Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis. Berkaitan dengan hal tersebut penelitian ini tidak terikat

atau terpancang tempat.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, mulai dari bulan Januari

2011 sampai dengan bulan Mei 2011. Kegiatan penelitian meliputi pengajuan

judul, penyusunan proposal, perizinan, analisis data, dan penyusunan laporan hasil

penelitian. Sesuai dengan karakter penelitian kualitatif, waktu dan kegiatan

penelitian bersifat fleksibel.

N

o

Waktu

Jenis

Kegiatan

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

x x

2 Pembuatan Proposal

x x x x

3 Perizinan x x

4 Pengumpulan data

x x x x

5 Analisis data

x x x x x x x

6 Penyusunan Laporan

x x x

7 Ujian

Skripsi

x

8 Revisi

Laporan

x x x x

Tabel 2: Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

46

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

B. Bentuk dan Pendekatan Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu bentuk penelitian

yang menekankan pada catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, dan

mendalam, yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian

data. Data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata atau kalimat yang

memiliki arti lebih bermakna dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang

lebih nyata daripada sekadar sajian angka dan frekuensi.

Penelitian dengan pendekatan intertekstualitas ini merupakan jenis

penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan konvensi-konvensi

kesastraan antarteks yang menjadi objek penelitian. Kajian ini didahului dengan

analisis struktural guna mempermudah kajian intertekstualitas. Selain mengkaji

hubungan intertekstualitas antara novel LP dan OMDS, dikaji pula nilai

pendidikan yang terkandung di dalamnya.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen yakni

novel LP karya Andrea Hirata dan novel OMDS karya Wiwid Prasetyo.

D. Teknik Sampling (Cuplikan)

Teknik sampling berkaitan dengan pemilihan dan pembatasan sumber data

yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini mengambil sampel dengan

menggunakan purposive sampling, yaitu mengacu pada tujuan penelitian. Patton

(dalam Sutopo, 2006: 64) menyatakan bahwa purposive sampling adalah

pemilihan sampel yang disesuaikan dengan masalah, kebutuhan, dan kemantapan

peneliti dalam memeroleh data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah mencatat dokumen

atau arsip (content analysis). Teknik ini dipilih karena data yang akan dianalisis

berupa dokumen atau arsip yaitu novel LP dan OMDS. Content analysis adalah

peneliti bukan hanya mencatat isi yang penting yang tersurat dalam dokumen atau

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

arsip, tetapi juga maknanya yang tersirat (Sutopo, 2006: 66-67). Tujuan content

analysis adalah peneliti mencari kedalaman makna yang ada dalam dokumen atau

arsip yang diteliti. Adapun langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut:

(1) membaca novel LP dan OMDS berulang-ulang; (2) mencatat kata-kata atau

kalimat-kalimat yang menggambarkan semua unsur struktur yang ada serta

membandingkannya, dicari persamaan dan perbedaan keduanya; (3) mencatat

kata-kata atau kalimat yang menggambarkan nilai pendidikan yang terkandung

dalam kedua novel tersebut.

F. Validitas Data

Data yang terkumpul diperiksa keabsahannya dengan trianggulasi. Sutopo

(2006: 92) menyatakan bahwa trianggulasi merupakan cara yang paling umum

digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian kualitatif. Patton

(dalam Sutopo, 2006: 92) mengemukakan bahwa ada empat macam teknik

trianggulasi, yaitu trianggulasi data (sumber), trianggulasi peneliti, trianggulasi

metode, dan trianggulasi teori.

Dalam penelitian ini digunakan trianggulasi data (sumber) dan trianggulasi

teori. Trianggulasi data (sumber) adalah mengecek kebenaran data dari beberapa

sumber yang berbeda untuk menggali data yang sejenis. Sedangkan trianggulasi

teori adalah mengecek kebenaran data berdasarkan perspektif teori yang berbeda.

Menurut Lincoln dan Guba (dalam Lexy J. Moleong, 2005: 331), berdasarkan

anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu

atau lebih teori. Untuk itu trianggulasi teori diperlukan untuk memperoleh

keabsahan data. Dari perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang

lebih lengkap, tidak hanya sepihak sehingga dapat dianalisis dan ditarik simpulan

yang lebih utuh dan menyeluruh

G. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik analisis mengalir (flow model of analysis), yang

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

meliputi tiga komponen yaitu: 1) Reduksi data; 2) penyajian data; dan 3)

penarikan simpulan (Matthew B. Miles dan A. Milles Huberman, 1992: 16-20).

Ketiga komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan,

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari data

yang diperoleh dari sumber data penelitian. Data yang terdapat dalam dokumen

dan hasil wawancara tidak semua diambil, namun direduksi terlebih dahulu agar

data lebih sederhana. Data yang kurang mendukung dibuang sehingga data

menjadi lebih fokus dan jelas. Reduksi data sudah termasuk dalam proses analisis

data. Proses analisis ditunjukkan dengan adanya proses pemilahan dan pemilihan

data yang penting untuk digunakan dalam penelitian.

2. Penyajian data (data display)

Data yang telah direduksi atau dirangkum kemudian disusun secara teratur

dan terperinci dalam beberapa bagian sesuai dengan permasalahannya. Data

tersebut kemudian dijabarkan dan dibandingkan antara yang satu dan yang lain

untuk dicari persamaan dan perbedaannya. Kegiatan analisis sudah termasuk

dalam sajian data. Adapun langkah-langkah analisis dalam sajian data sebagai

berikut:

a. Data hasil reduksi yang berupa dialog atau narasi novel LP dan OMDS

dikelompokkan berdasarkan strukturnya.

b. Data hasil pengelompokan tersebut kemudian dijabarkan atau diuraikan dalam

kelompoknya masing-masing untuk mendukung analisis struktural.

c. Berdasarkan langkah (b) tersebut akan didapat deskripsi atau interpretasi

mengenai struktur kedua novel. Deskripsi tersebut kemudian dibandingkan

satu sama lain dengan menitikberatkan pada prinsip kajian intertekstualitas.

Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan kedua

novel.

3. Verifikasi dan penarikan simpulan (conclution drawing)

Tahap ini merupakan kegiatan menyusun kesimpulan dari data yang telah

diperoleh sejak awal penelitian. Kesimpulan yang ditarik merupakan kesimpulan

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

yang bersifat sementara. Oleh karena itu, kesimpulan yang telah dibuat, dicek

kembali. Jika terdapat hal atau fakta yang masih diragukan, dilakukan pengkajian

ulang terhadap data yang telah terkumpul tersebut. Langkah terakhir adalah

penarikan simpulan hasil analisis terhadap novel LP dan OMDS tersebut.

Kesimpulan merupakan tahap akhir atau hasil dari penelitian yang dilakukan.

Ketiga langkah di atas merupakan tahap yang saling berhubungan. Tahap-

tahap tersebut dilakukan terus-menerus mulai dari awal penelitian, saat penelitian

berlangsung, sampai dengan akhir penelitian. Adapun gambar dari model analisis

mengalir sebagai berikut:

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Antisipasi Selama Pasca

Penyajian Data

Analisis

Selama Pasca

Penarikan Kesimpulan

Selama Pasca

Gambar 3. Flow Model of Analysis (Miles dan A. Huberman, 1992: 18)

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini penulis menentukan permasalahan dan objek kajian yang

berupa novel LP dan OMDS. Selain itu, dilanjutkan dengan pengajuan judul yang

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

disusul dengan pengajuan proposal penelitian. Setelah proposal penelitian

disetujui, dilanjutkan dengan langkah berikutnya.

2. Tahap Pengumpulan Teori

Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan teori-teori yang berhubungan

dan menunjang penelitian. Teori yang telah terkumpul kemudian diseleksi dan

dipilih berdasarkan kedekatan hubungan dengan permasalahan yang diangkat.

Teori-teori tersebut diambil dari buku-buku mengenai kajian prosa fiksi.

3. Tahap Pengumpulan Data

Data yang diambil berupa kutipan dialog atau narasi dari novel LP dan

OMDS yang menunjukkan adanya gambaran unsur-unsur struktur novel.

4. Tahap Penyeleksian Data

Data yang telah terkumpul kemudian diseleksi dan dipilih berdasarkan

topik yang akan dianalisis.

5. Tahap Analisis Data

Data yang telah dipilih kemudian dianalisis dengan teknik analisis

mengalir. Data berupa unsur struktur kedua novel kemudian dibandingkan

sehingga didapat persamaan dan perbedaan keduanya. Selain itu dikaji pula

hubungan intertekstualitas dan nilai pendidikan yang terkandung di dalam kedua

novel.

6. Tahap Penarikan Simpulan

Hasil analisis yang telah diperoleh kemudian disimpulkan sehingga

menjadi sebuah kesimpulan yang mewakili penelitian.

7. Tahap Penyusunan Laporan

Langkah akhir adalah penulisan laporan mengenai hasil analisis dengan

kajian intertekstualitas dan nilai pendidikan pada novel LP dan OMDS.

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Struktur Novel LP dan OMDS

a. Tema

Tema merupakan ide pokok sebuah cerita. Burhan Nurgiyantoro (2005: 82

– 83) menggolongkan tema dari tingkat keutamaannya, yaitu: tema mayor dan

tema minor. Tema mayor adalah makna pokok cerita yang menjadi dasar atau

gagasan dasar umum karya itu. Sedangkan tema minor bersifat mendukung atau

mencerminkan makna utama keseluruhan cerita

1) Novel LP

Untuk menuju pada kesimpulan tentang tema novel LP terlebih dahulu

dikemukakan beberapa hal setelah membaca novel tersebut, yaitu: Pengarang

ingin menyampaikan tentang pendidikan, pengarang ingin memaparkan masalah

kemiskinan, persahabatan , dan cinta kasih.

Dalam sebuah novel dapat ditemukan tema utama dan tema-tema

sampingan (kecil) yang disisipkan pengarang. Tema utama novel LP cenderung

pada permasalahan yang pertama yaitu tentang pendidikan. Seperti kutipan

berikut:

Tak susah melukiskan sekolah kami, karena sekolah kami adalah salah satu dari ratusan atau mungkin ribuan sekolah miskin di seantero negeri ini yang jika disenggol sedikit saja oleh kambing yang senewen ingin kawin, bisa rubuh berantakan. Kami memiliki enam kelas kecil-kecil, pagi untuk SD Muhammadiyah dan sore untuk SMP Muhammadiyah (LP: 17). Penyimpulan mengenai tema pendidikan, dapat dilihat dari beberapa hal di

antaranya terlihat dari kutipan di atas. Dari kutipan di atas terlihat bahwa latar

yang digunakan adalah sekolah Muhammadiyah, di mana sekolah sebagai tempat

berlangsungnya pendidikan formal. Di sekolah seorang anak dididik dan

ditransfer berbagai macam ilmu pengetahuan.

Pendidikan dalam konteks ini dapat bermakna luas. Selain pendidikan

dalam arti pendidikan formal, namun pendidikan di sini juga bermakna sebagai

52

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

proses pendewasaan peserta didik atau proses memanusiakan manusia. Sepeerti

kutipan di bawah ini:

Dalam pendidikan, tidak jarang bakat seorang siswa diketahui secara tidak sengaja. Hal ini karena pada hakikatnya pendidikan adalah sebuah proses pencarian identitas. Di dalam novel Laskar Pelangi, fenomena semacam ini juga muncul, yakni ketika Ikal dan kawan-kawan sedang mengikuti pelajaran seni suara. Saat itu secara tidak sengaja bakat Mahar di bidang seni tergali. (LP: 129). Dari kutipan di atas terlihat bahwa pendidikan berarti pencarian identitas.

Dalam hal ini bakat serta potensi Mahar tergali secara tidak sengaja pada saat

pelajaran seni suara.

Sedangkan subtema dalam novel LP adalah kemiskinan, persahabatan dan

percintaan. Novel ini menceritakan kehidupan masyarakat asli Belitong pada

waktu itu yang pada umumnya hidup di bawah garis kemiskinan. Karena semua

aset pulau Belitong yakni tambang timah telah dikuasai secara eksklusif oleh PN

Timah. Masyarakat asli Belitong hanya menjadi karyawan rendahan dan buruh

kasar saja, di mana gajinya pun terkadang untuk makan saja kurang. Tak ayal

masyarakat Belitong diibaratkan sebagai tikus yang mati di lumbung padi sendiri.

Perhatikan kutipan berikut:

Jika dilihat dari jauh sekolah kami seolah akan tumpah karena tiang-tiang kayu yang tua sudah tak tegak menahan atap sirap yang berat. Maka sekolah kami sangat mirip gudang kopra. Konstruksi bangunan yang menyalahi prinsip arsitektur ini menyebabkan tak ada daun pintu dan jendela yang bisa dikunci karena sudah tidak simetris dengan rangka kusennya. Tapi buat apa pula dikunci? (LP: 19). Dari kutipan di atas terlihat jelas bagaimana kondisi sekolah

Muhammadiyah yang hampir roboh karena tidak ada biaya untuk memperbaiki

bangunan sekolah. Hal ini disebabkan karena masyarakat Melayu Belitong pada

saat itu sangat miskin, sehingga tidak mampu membayar uang sekolah. Akibatnya

sekolah tidak mempunyai dana untuk memperbaiki dirinya sendiri. Selain itu,

kemiskinan ini pulalah yang mengharuskan Mahar bekerja sebagai pesuruh tukang

parut kelapa karena ayahnya telah lama sakit-sakitan sehingga mengharuskan ia

bekerja mencari nafkah untuk keluarga. Perhatikan kutipan berikut ini:

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Sejak kelas dua SD Mahar bekerja sampingan sebagai pesuruh tukang parut kelapa di sebuah toko sayur milik seorang Tionghoa miskin. Tangannya berminyak karena berjam-jam meremas ampas kelapa sehingga tampak licin, sedangkan jemari dan kukunya cacat karena disayat gigi-gigi mesin parut yang tajam dan berputar kencang. Mesin itu mengepulkan asap hitam dan harus dihidupkan dengan tenaga orang dewasa dengan cara menarik sebuah tuas berulang-ulang. Bunyi mesin itu juga merisaukan, suatu bunyi kemelaratan, kerja keras dan hidup tanpa pilihan. Ia membantu menghidupi keluarga dengan menjadi pesuruh tukang parut karena ayahnya telah lama sakit-sakitan (LP: 135). Dalam novel ini kemiskinan masyarakat Belitong dibahas dan disinggung

terus menerus, tentang putus sekolah karena miskin, tak bisa makan karena miskin

hingga yang paling parah tak berani bercita-cita karena miskin.

Adapun subtema yang lain yaitu masalah percintaan. Diceritakan bahwa

tokoh Ikal jatuh cinta ketika ia duduk di bangku SMP. Cinta itu berawal dari

kegiatan membeli kapur di toko Sinar Harapan yang secara tak sengaja

mempertemukannya dengan seorang wanita yang digambarkan berkuku cantik. Ia

lah A Ling atau Michele Yeoh cinta pertama Ikal. Cinta pertama yang indah,

mengesankan dan akan terus ia ingat hingga kelak ia dewasa (203 – 214).

Aku siap menerima hukuman seberat apa pun-termasuk jikalau harus mengambil ember yang kemarin dijatuhkan Trapani di sumur horor itu. Saat itu yang ada di pikiranku hanyalah Michele Yeoh, Michele Yeoh, dan Michele Yeoh, serta detik-detik ketika cinta menyergapku tadi. Hukuman yang kejam hanya akan menambah sentimental suasana romantis di mana aku rela masuk sumur maut dunia lain sebagai pahlawan cinta pertama … Ah! Cinta … (LP: 214). Dari kutipan di atas digambarkan perasaan cinta Ikal kepada A Ling.

Perasaan jatuh cinta yang membuatnya melayang-layang dan mau melakukan

apapun demi cinta. Kisah cinta Ikal dan A Ling pun berlanjut. Setiap Senin ia rela

mengayuh sepeda ke Toko Sinar harapan hanya untuk melihat pujaan hatinya. Tak

dinyana ternyata A Ling adalah saudara A Kiong. Ia pun kemudian menitip surat

dan mengirimkan puisi untuk A Ling. Kisah cinta Ikal dan A Kiong memberi

warna yang berbeda dalam kisah ini.

Subtema lainnya adalah persahabatan. Perhatikan kutipan berikut:

Kami adalah sepuluh umpan nasib dan kami seumpama kerang-kerang halus yang melekat erat satu sama lain dihantam deburan ombak ilmu.

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Kami seperti anak-anak bebek. Tak terpisahkan dalam susah dan senang. Induknya adalah Bu Mus. Sekali lagi kulihat wajah mereka, Harun yang murah senyum, Trapani yang rupawan, Syahdan yang liliput, Kucai yang sok gengsi, Sahara yang ketus, A Kiong yang polos, dan pria kedelapan- yaitu Samson- yang duduk seperti patung Ganesha (LP: 85). Diceritakan dalam novel ini sebuah jalinan persahabatan di antara sepuluh

orang anak yang dijuluki Laskar Pelangi, karena kebiasaan mereka melihat

pelangi secara bersama-sama. Kesepuluh anak tersebut yaitu Ikal, Lintang, Mahar,

Sahara, Harun, A Kiong, Kucai, Trapani, Samson, dan Syahdan. Kesepuluh anak

ini bersahabat sejak pertama masuk SD. Sebuah persahabatan yang indah. Semua

individu punya karakteristik tertentu. Lintang Si jenius, Samson Si Pria perkasa,

Trapani Si pria flamboyan, Kucai yang oportunis dan bermulut besar, Sahara yang

temperamental, Harun Si Pria santun dan murah senyum, Mahar sang seniman, A

Kiong yang sangat naif, Syahdan yang tak punya sense of fashion, serta Ikal yang

memang berambut Ikal (66 – 86). Sebuah persahabatan yang indah dan tak

terpisahkan.

Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tema pokok dalam

novel LP adalah masalah pendidikan, yang diramu dengan subtema persahabatan,

cinta, dan fenomena sosial yakni masalah kemiskinan. Adanya beberapa subtema

merupakan sarana untuk menyangkutkan atau mengikat makna. Persoalan-

persoalan tersebut saling berkait, saling mendukung dan menopang sehingga

tercipta jalinan cerita yang kompleks.

2) Novel OMDS

Hampir sama dengan LP, novel OMDS juga merupakan sebuah novel yang

menyoroti masalah pendidikan. Menyoroti wajah pendidikan di mata orang

marjinal. Mengenai perjuangan sekelompok anak yang berjuang mati-matian

untuk bisa mengenyam pendidikan.

Tema mayor atau tema utama dalam OMDS adalah pendidikan. Namun

jika diteliti lebih dalam ternyata novel ini memiliki tema minor yang berbeda-

beda, namun tetap tidak terlepas dari tema utamanya yaitu pendidikan.

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pendidikan sebagai tema utama novel ini dapat dilihat dari banyaknya hal

yang mengandung masalah pendidikan yang tersebar merata pada keseluruhan

bab. Seperti kutipan di bawah ini:

Habis gelap terbitlah terang seakan-akan mengandaikan pendidikan itu ibaratnya pelita yang akan menuntun manusia buta, bodoh, menuju cahaya ilmu yang gilang gemilang. Seperti pagi itu, selepas membuka kancing atas agar bebas gerah dan angin bisa masuk, mereka tergopoh-gopoh memasuki gerbang sekolah. Mereka bertiga memandang sebentar patung Kartini untuk menitiskan ruh semangat sekolah sebelum di Senin ini mereka memasuki dunia yang penuh gairah (OMDS: 244)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa pendidikan di sini diibaratkan ”pelita

yang akan menuntun manusia buta, bodoh, menuju cahaya yang gilang gemilang”.

Dan memang itulah hakikat dari pendidikan, yakni ”pendidikan sebagai latihan

mental, moral, dan fisik yang mampu menghasilkan manusia berbudaya tinggi

maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta

menanamkan rasa tanggung jawab”.

Selain itu novel ini juga banyak mengambil latar di kelas 1-2 khususnya

dan SD Kartini pada umumnya, di mana notabene sekolah merupakan tempat

memperoleh pendidikan. Perhatian kutipan berikut:

Kami berjalan kembali di ruangan kelas pertama yang kami lewati tadi. Pak Zainal masuk ke ruangan 1-2 atau kelas satu ruangan kedua, bekas kelasku dulu. Kulihat Bu Mutia masih menuliskan sesuatu di papan tulis berkapur, melihat kehadiran kami, Bu Mutia menghentiukan pekerjaannya, ia berusaha ramah kepada Pak Kepala Sekolah yang datang mendadak (OMDS: 92). Hal ini semakin memperkuat tema novel ini adalah pendidikan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Herman J. Waluyo (2006: 28) yang menyatakan bahwa

latar berfungsi untuk memperjelas tema dalam novel.

Sedangkan tema minor atau subtema dalam novel ini adalah kemiskinan.

Kemiskinan yang senantiasa menggelayuti tokoh utama dan mewarnai setiap

kisah dalam novel ini. Kemiskinan yang mengiringi perjuangan dalam meraih

pendidikan. Seperti dalam kutipan berikut ini:

”Astaghfirullahal ’azhim, aku lupa, mereka bertiga memang tidak sekolah, sampai sebesar ini mereka belum pernah sekolah sekalipun. Orang tua mereka tak sanggup menyekolahkan karena tak ada biaya. Sekolah bagi

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

mereka tidak penting dan membuang-buang waktu, tubuh-tubuh kecil mereka kadang diperas untuk membantu orang tua mereka, entah mengangkut kotoran, memeras susu sapi, bahkan sampai mengangkat rumput-rumput di depan moncong sapi (OMDS: 23). Dari kutipan di atas terlihat bahwa kemiskinan menjadi masalah yang

pelik bagi ketiga Anak. Di satu sisi Anak Alam ingin sekolah, tapi di sisi lain

orang tua mereka tidak mampu membiayai karena memang gaji mereka menjadi

buruh di peternakan hanya cukup untuk makan. Begitu juga terlihat pada kutipan

berikut ini:

Sepagi itu, mereka sudah melakoni hidup dengan susah payah, kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, tetapi mereka sama sekali tak mengeluh dengan nasib mereka yang selalu di bawah. Kebodohannya membuat pola pikirnya begitu pendek, setiap kali mereka menemui kesusahan, dianggapnya itu sebagai takdir dari yang di atas. Kebodohannya pula yang menyebabkan ia menganggap rezekinya sudah diatur hanya segitu-gitunya, tak pernah nambah (OMDS: 135).

Kemiskinan yang sudah melekat erat di tubuh ketiga Anak Alam.

Kemiskinan yang berakibat pada kebodohan, dan kebodohan yang membuat pola

pikir menjadi pendek.

Adapun tema minor lainnya adalah percintaan. Diceritakan bahwa tokoh

Pambudi mempunyai cinta pertama dengan tokoh Kania. Seperti kutipan berikut

ini:

Kania, tiba-tiba nama itu yang selalu berdengung-dengung di telinga Yudi, Pambudi, dan Pepeng. Di mana pun tempat dan keadaan, nama Kania begitu enak disebut, renyah di telinga, dan nyaman di hati. Bahkan, bayang-bayang Kania hadir di mana pun mereka berada...... Rasa rindu yang membuncah itu semakin menggebu saat ia membayangkan bagaimana dengan tangkasnya Kania membela mereka. Hari pertama mereka sekolah, mereka langsung terkesan kepada Kania, mereka langsung jatuh hati kepada murid berlesung pipit dan suka mengepang rambutnya itu (OMDS: 109).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa perasaan cinta Pambudi berawal ketika

Kania membela Pambudi yang sedang dicela oleh teman-teman sekelasnya. Di

mana sejak kejadian itu tumbuhlah perasaan cinta itu.

Perasaan cinta di antara Pambudi dan Kania, dimaknai Kania sebagai

penyemangat Pambudi untuk semakin meningkatkan prestasinya dalam belajar.

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Hal ini membuktikan bahwa subtema percintaan tidak terlepas dari tema pokok

yaitu mengenai pendidikan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Panuti

Sudjiman (1988: 55) bahwa ”tema sampingan atau subtema berfungsi sebagai

sarana untuk menyangkutkan atau mengikat makna”. Seperti kutipan percakapan

antara Pambudi dan Kania di bawah ini:

”Biarlah cinta kita ada di dalam hati saja....” ”Sampai semuanya memungkinkan, kita bisa pacaran.” ”Tidak boleh ada pacaran, aku tak mau pacaran.” ”Lalu?” ”Ya, kita tumbuhkan hal-hal positif saja dari hubungan ini, seperti yang pernah aku minta padamu dahulu, kau boleh berhubungan denganku, asalkan kau bisa mengimbangiku, kau juga harus pintar, harus rajin belajar, nilai-nilai ulanganmu juga harus baik, dan yang penting, besok kau harus sekolah... ” ”Iya Kan, aku mau. Kalau ada kau, mana ada rintangan yang sulit? Semua pasti mudah dijalani.” ”Aku tak ingin gara-gara kau nilaiku jadi jelek ...” ”Tidak, aku tak akan mengganggumu.” ”Yang penting, aku tak mau setelah ini kau jadi tak terkendali, kau jadi mabuk kepayang. Aku ingin kenal Pam yang sekarang, yang jujur, yang polos, dan apa adanya.” (OMDS: 215 – 216).

Dari kutipan di atas terlihat sikap Kania kepada Pambudi. Kania memacu

semangat Pambudi untuk belajar giat. Perasaan cinta di antara keduanya dimaknai

positif oleh Kania untuk menumbuhkan hal-hal positif dari hubungan tersebut.

Selain percintaan dan masalah kemiskinan, novel ini juga bertemakan

persahabatan, yakni persahabatan Faisal dengan ketika anak alam (Pambudi,

Yudi, dan Pepeng). Meskipun mempunyai status sosial ekonomi yang berbeda,

mereka tetap bersahabat dengan baik. Mereka rela berkorban satu sama lain dan

setia kawan. Faisal yang berasal dari keluarga mampu, selalu memikirkan nasib

teman-temannya dan mengusahakan pendidikan untuk teman-temannya tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa tema mayor atau tema

pokok dalam novel ini adalah pendidikan. Sedangkan tema minornya yaitu

kemiskinan, percintaan, dan persahabatan.

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

b. Sudut Pandang

Pada dasarnya sudut pandang dalam karya sastra fiksi diartikan sebagai

strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk

mengemukakan gagasan dan ceritanya. Sudut pandang merupakan masalah teknis

yang digunakan pengarang untuk menyampaikan makna karya artistiknya untuk

sampai dan berhubungan dengan pembaca. Burhan Nurgiyantoro membagi sudut

pandang menjadi tiga yakni sudut pandang persona ketiga “Dia”, Sudut pandang

persona pertama “Aku”, dan sudut pandang campuran (2005: 256 – 271).

1) Novel LP

Berdasarkan keterangan di atas dapat dikemukakan bahwa novel LP

menggunakan sudut pandang persona pertama pertama “Aku” yang berarti

pengarang terlibat dalam cerita secara langsung. Pengarang adalah tokoh yang

mengisahkan kesadaran dunia, menceritakan peristiwa yang dialami, dirasakan,

serta sikap pengarang (tokoh) terhadap orang (tokoh) lain kepada pembaca. Hal

ini tampak dalam kutipan berikut ini:

Pagi itu, ketika aku masih kecil, aku duduk di bangku panjang di depan sebuah kelas (LP: 1).

Aku sendiri masih bingung. Terlalu banyak perasaan untuk ditanggung seorang anak kecil dalam waktu demikian singkat. Cemas, senang, gugup, malu, teman baru, guru baru … semuanya bercampur aduk (LP: 12). Dari kutipan di atas terlihat bahwa pengarang selalu menyebut dirinya

“Aku”. “Aku” mengisahkan peristiwa yang dialami dan dirasakannya ketika hari

pertama masuk sekolah.

Dalam novel ini, pengarang yaitu Andrea Hirata merupakan pengisah

seluruh kejadian yang terdapat dalam novel LP. Di dalam novel ini pengarang

mempunyai nama tokoh “Ikal”. Perhatikan kutipan berikut ini:

“Tabahkan hatimu, Ikal….., “ itulah nasihat Trapani pelan padaku. (LP: 366 – 367). Bagian lain yang juga menunjukkan bahwa si “aku” bernama Ikal tampak

dalam kutipan berikut:

Pak Pos tersenyum menggoda. Beliau mengeluarkan form x13. Tanda terima kiriman penting.

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

“Surat ini untukmu, rambut ikal, cepat tanda tangan di sini, tak ‘kan kuhabiskan waktuku di sekolahmu ini, masih banyak kerjaan, sekarang musim bayar pajak, masih ratusan SPT pajak harus diantar, cepatlah …”

Pak pos belum puas dengan godaannya. Ada gadis kecil datang ke kantor pos pagi-pagi. Mengirimimu kilat khusus dalam kota! Mungkin asap hio membuatnya sedikit linglung, pakai perangko biasa pun pasti kuantar hari ini. Ia berkeras dengan kilat khusus, begitu pentingkah urusanmu belakangan ini, ikal mayang?” (LP: 280).

Berdasarkan peran, novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama

(teknik akuan) bernama Ikal, namun pada bab terakhir, tokoh aku berganti dengan

tokoh yang lain yaitu Syahdan.

Aku bangga duduk di sini di antara para panelis, yaitu budayawan Melayu yang selalu menimbulkan rasa iri. Sebuah benda segitiga dari plastik di depanku menyatakan eksistensiku:

Syahdan Noor Aziz Bin

Syaharani Noor Aziz

Panelis (LP: 489).

Jadi, dalam kisah ini pengarang menggunakan dua tokoh “Aku” yakni

tokoh “Aku” Ikal dan tokoh “Aku” Syahdan.

2) Novel OMDS

Novel OMDS gaya penceritaannya menggunakan sudut pandang campuran

yakni persona pertama “Aku” dan persona ketiga “Dia” Mahatahu. Sudut pandang

persona pertama yang berarti pengarang terlibat dalam cerita secara langsung.

Pengarang adalah tokoh yang mengisahkan kesadaran dunia, menceritakan

peristiwa yang dialami, dirasakan, serta sikap pengarang (tokoh) terhadap orang

(tokoh) lain kepada pembaca. Seperti kutipan berikut ini:

Aku terus meraut batang lidi hingga batangnya terlihat mengecil dan kurus, aku diam-diam geli mendengar perkataan mereka, ternyata kebodohan membuat kita gampang tertipu, gampang naik pitam, dan mudah sekali diombang-ambingkan (OMDS: 46).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa tokoh “Aku” menceritakan apa yang

dipikirkannya terhadap tokoh lain kepada pembaca. Ia memberikan penilaian

bahwa kebodohan membuat orang mudah tertipu, mudah naik pitam, dan mudah

terombang-ambing.

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Wiwid Prasetyo merupakan pengisah seluruh kejadian yang terdapat

dalam novel OMDS. Di dalam novel ini Wiwid mempunyai nama tokoh “Faisal”.

Perhatikan kutipan berikut ini:

Napas kelegaan menghampiri kami. Aku yang berada di belakang bisa menyusul di antara mereka, terengah-engah, dan saling melepaskan lelah di sebuah reruntuhan gedung yang tak terpakai. “Dasar kamu Sal, payah… Mengambil layangan saja tidak bisa…,” ledek Pambudi. “Iya Sal, coba kalau aku yang mengambil, kita pulang dengan membawa layang-layang itu dan besok kita akan menantang Mat Karmin yang sombong itu. “Kali ini, Pepeng ikut-ikutan memarahiku (OMDS: 8).

Selain menggunakan sudut pandang persona pertama, pengarang

menambahkan lagi dengan teknik sudut pandang persona ketiga “Dia” Mahatahu.

Dengan teknik ini narator adalah seseorang yang berada di luar cerita yang

menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, atau kata gantinya: ia,

dia, mereka. Narator bersifat mahatahu. Ia mengetahui berbagai hal tentang tokoh,

peristiwa, dan tindakan. Perhatikan kutipan berikut ini:

Aneh, mendengar perintah Mat Karmin, bocah itu seperti robot Jepang yang dikendalikan oleh remote control, selanjutnya ia melangkah menghampiri pintu dengan rasa perih di duburnya, berjalan tertatih-tatih seperti orang habis sunat, kemudian meninggalkan teman-temannya tanpa ekspresi. Panji hanya diam, ia membayangkan seisi langit runtuh menimpanya, masa depannya jelas suram, kesedihannya menggelegak, seluruh air di dalam tubuhnya seakan-akan menghempaskannya ke dalam jurang yang teramat dalam (OMDS: 232)

Dari kutipan di atas, pengarang berusaha menembusi pikiran Panji dan

lebih dari sepuluh orang yang menjadi korban Mat Karmin. Yaitu

menggambarkan bagaimana perasaan Panji setelah disodomi Mat Karmin, dengan

membayangkan seisi langit runtuh menimpanya. Pengarang menceritakan betapa

sakit dan hancur perasaan Panji, masa depan yang suram, dan kepedihan tiada

akhir serta rasa malu yang akan dipikulnya hingga kelak ia dewasa.

Dari kutipan-kutipan di atas, dapat ditegaskan bahwa pengarang

menggunakan sudut pandang campuran yakni mengkombinasikan sudut pandang

persona pertama dengan teknik pengarang “Dia” Mahatahu. Hal ini sejalan

dengan pernyataan Herman J Waluyo (2002: 184 – 185) yang menyatakan bahwa

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

ketiga jenis metode ini (akuan, diaan, dan pengarang serba tahu) dapat

dikombinasikan oleh pengarang dalam suatu cerita rekaan dengan tujuan untuk

membuat variasi cerita agar tidak membosankan.

c. Penokohan

Dalam penelitian ini peneliti membedakan tokoh menjadi dua macam,

yaitu (a) tokoh utama, dan (b) tokoh tambahan. Penggunaan pembagian tokoh ini

brtujuan untuk memudahkan dan membedakan mana tokoh yang perlu mendapat

perhatian khusus dan mana yang tidak, didasarkan atas seberapa jauh keterlibatan

seorang tokoh dalam jalinan cerita.

1) Novel LP

Tokoh-tokoh utama dalam novel LP yaitu sebelas anggota Laskar Pelangi

yakni Ikal, Lintang, Mahar, Trapani, Syahdan, Sahara, Borek, Kucai, A Kiong,

Harun, dan Flo, Pak Harfan, Bu Mus, dan A Ling. Sedangkan tokoh tambahan

yaitu Drs Zulfikar, ayah Ikal, ayah Lintang, ibu Ikal serta beberapa tokoh lain.

Karena banyaknya tokoh, paparan hasil penelitian mengenai watak tokoh peneliti

batasi hanya pada tokoh-tokoh utama saja. Tidak dipaparkannya karakter tokoh

pendamping tidak akan mengurangi keutuhan isi laporan. Berikut akan

dideskripsikan tokoh beserta wataknya:

a) Ikal (Aku)

Tokoh Ikal merupakan pencerita dalam kisah ini. Secara fisik ia

digambarkan berambut ikal. Perhatikan kutipan berikut ini:

Aku dan Lintang duduk sebangku karena kami sama-sama berambut ikal (LP: 13).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa tokoh tokoh Ikal memang berambut

ikal sesuai dengan julukannya. Ikal juga duduk sebangku dengan Lintang yang

juga sama-sama berambut Ikal. Selain berambut Ikal, Ikal juga berperawakan

kecil dan kurus. Perhatikan kutipan berikut:

Samson tak peduli, ia tetap menekan belahan bola tenis itu tanpa perasaan. Ini adalah adu kekuatan antara David yang kecil dan Goliath sang raksasa (LP: 81).

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Dari kutipan di atas, pengarang mencoba membandingkan besar tubuh

antara Ikal dengan Samson. Samson diibaratkan seperti Goliath sang raksasa dan

Ikal diibaratkan David si kecil.

Ikal memiliki kegemaran dan keahlian dalam bidang olahraga bulutangkis

dan dunia tulis menulis. Perhatikan kutipan berikut:

Sesuai saran buku-buku psikologi praktis yang mutakhir itu aku mulai menginventarisasi bidang minat, bakat, dan kemampuanku. Dan aku tak pernah ragu akan jawabannya yaitu: aku paling piawai bermain bulutangkis dan aku punya minat yang sangat besar pada bidang tulis-menulis. Kesimpulan itu aku peroleh karena aku selalu menjadi juara pertama pertandingan bulutangkis kelurahan U 19 dan pialanya berderet-deret di rumahku (LP: 339).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa bakat Ikal pada bidang olahraga bulu

tangkis. Hal ini terlihat dari banyaknya piala hasil memenangkan pertandingan

bulu tangkis di kampungnya.

Secara psikologis, tokoh Ikal digambarkan sebagai sosok yang bertekad

kuat dan berkemauan keras serta tidak mudah menyerah. Seperti kutipan berikut:

Seminggu setelah kulemparkan naskah bulu tangkisku ke Kali Ciliwung aku membaca sebuah surat pengumuman beasiswa pendidikan lanjutan dari sebuah Negara asing. Aku segera menyusun rencana C, yaitu aku ingin sekolah lagi! Kemudian setelah itu tak ada satu menit pun waktu kusia-siakan selain untuk belajar. Aku membaca sebanyak-banyaknya buku. Aku membaca buku sambil menyortir surat, sambil makan, sambil minum, sambil tiduran mendengarkan wayang golek di radio AM. Aku membaca buku di dalam angkutan umum, di dalam jamban, sambil mencuci pakaian, sambil dimarahi pelanggan, sambil disindir ketua ekspedisi, sambil upacara Korpri, sambil menimba air, atau sambil memperbaiki atap bocor. Bahkan aku membaca sambil membaca (LP: 458 – 459).

Dari kutipan di atas memang terlihat bahwa Ikal mempunyai tekad dan

kemauan yang keras. Salah satu tekadnya adalah ia ingin belajar setinggi-

tingginya untuk menjadi orang pintar untuk menebus cita-cita Lintang yang gagal

untuk mendapat pendidikan gara-gara keadaan yang mengharuskannya seperti

itu. Ia bertekad untuk mendapatkan beasiswa sekolah ke luar negeri. Ia melakukan

apa saja agar cita-citanya ini dapat tercapai.

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Secara sosiologis, ia digambarkan sebagai sosok yang perhatian. Peduli

dan memikirkan keadaan temannya. Perhatikan kutipan berikut:

Kami melepas seorang sahabat genius asli didikan alam, salah seorang pejuang Laskar Pelangi lapisan tertinggi. Dialah ningrat di antara kami. Dialah yang telah menorehkan prestasi paling istimewa dan pahlawan yang mengangkat derajat perguruan miskin ini. Kuingat semua jejak kecerdasannya sejak pertama kali ia memegang pensil yang salah pada hari pertama sekolah, sembilan tahun yang lalu. Aku ingat semangat persahabatan dan kejernihan buah pikirannya. Dialah Newton-ku, Adam Smith-ku, Andre Ampere-ku (LP: 431).

Melalui kutipan di atas digambarkan bahwa Ikal sangat peduli dengan Lintang. Ia

merupakan pengagum Lintang. Lintang merupakan anak tidak mampu, namun di

tengah ketidakmampuannya ia bisa menjadi anak yang super jenius. Ia juga

memikirkan nasib Lintang ketika Lintang putus sekolah karena ayahnya

meninggal sehingga ia yang harus menggantikan posisinya untuk mencari nafkah

menghidupi keluarga (429 – 434).

b) Lintang

Lintang yang bernama lengkap Lintang Samudra Basara bin Syahbani

Maulana Basara, secara fisik digambarkan berperawakan kecil, berkulit hitam,

kotor, bertubuh kurus, dan berambut ikal kemerahan. Perhatikan kutipan berikut

ini:

Aku mengenal para orangtua dan anak-anaknya yang duduk di depanku. Kecuali seorang anak lelaki kecil kotor berambut keriting merah yang meronta-ronta dari pegangan ayahnya (LP: 3).

Secara psikologis, ia merupakan seorang tokoh yang lucu, semarak, dan

penuh vitalitas. Ia sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan. Perhatikan kutipan

berikut:

Lebih dari itu, seperti dulu kesan pertama yang kutangkap darinya, ia laksana bunga meriam yang melontarkan tepung sari. Ia lucu, semarak, dan penuh vitalitas. Ia memperlihatkan bagaimana ilmu bisa menjadi begitu menarik dan ia menebarkan hawa positif sehingga kami ingin belajar keras dan berusaha menunjukkan yang terbaik (LP: 109).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Lintang mempunyai ketertarikan yang

tinggi terhadap ilmu pengetahuan, bahkan sejak hari pertama masuk sekolah.

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Karena ketertarikannya dengan ilmu pengetahuan, ia rela menempuh perjalanan

jauh ke sekolah. Perhatikan kutipan berikut:

Dapat dikatakan tak jarang Lintang mempertaruhkan nyawa demi menempuh pendidikan, namun tak sehari pun ia pernah bolos. Delapan puluh kilo meter pulang pergi ditempuhnya dengan sepeda setiap hari. Tak pernah mengeluh. Jika kegiatan sekolah berlangsung sampai sore, ia akan tiba malam hari di rumahnya (LP: 93).

Dari kutipan di atas terlihat gambaran perjuangan keras Lintang untuk

sampai di sekolah. Walaupun rumahnya sangat jauh 80 km pulang pergi ke

sekolah, ia tetap sangat bersemangat untuk menuntut ilmu. Ia tekun belajar. Ia tak

pernah membolos barang sehari pun. Ia tidak putus asa dengan kemiskinan yang

membelitnya (LP: 93 – 95).

Penggambaran tokoh Lintang begitu terperinci, terutama mengenai

kejeniusannya

Sejak hari perkenalan dulu aku sudah terkagum-kagum pada Lintang. Anak pengumpul kerang ini pintar sekali. Matanya menyala-nyala memancarkan intelegensi, keingintahuan menguasai dirinya seperti orang kesurupan. Jarinya tak pernah mengacung tanda ia bisa menjawab. Kalau melipat ia paling cepat, kalau membaca dia paling hebat. Ketika kami masih gagap menjumlahkan anka-angka genap ia sudah terampil mengalikan angka-angka ganjil. Kami baru saja bisa mencongak, dia sudah pintar membagi angka decimal, menghitung akar dan menemukan pangkat, lalu, tidak hanya menggunakan, tapi juga mampu menjelaskan hubungan keduanya dalam tabel logaritma (LP: 106).

Dari kutipan di atas tergambar kejeniusan Lintang. Ia mempunyai

kemampuan otakn di atas rata-rata jauh melebihi umurnya, kecerdasan hampir di

segala bidang, kalkulus, linguistik, kecerdasan spasial, maupun cerdas secara

eksperimenntal. Bibit genius asli yang lahir dari sebuah keluarga yang tak satu

pun bisa membaca. Segala bentuk kejeniusannya diuraikan secara mendetail.

Secara sosiologis, Lintang merupakan sosok yang rendah hati, tidak

sombong, dan bersedia membantu teman yang kesulitan dalam memahami

pelajaran dengan senang hati. Kejeniusan yang dimilikinya tidak membuatnya

tinggi hati dan mabuk kepayang. Semua teman menyukai dan menyayanginya.

Lintang merupakan pribadi yang unik. Banyak orang merasa dirinya pintar lalu bersikap seenaknya, congkak, tidak disiplin, dan tak punya integritas.

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tapi Lintang sebaliknya. Ia tak pernah tinggi hati, karena ia merasa ilmu demikian luas untuk disombongkan dan menggali ilmu tak akan ada habis-habisnya (LP: 108).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa sebagai seorang yang jenius, Lintang

tidak pernah menyombongkan kejeniusannya itu. Semua keunggulannya ini tidak

menimbulkan perasaan terancam bagi sekitarnya.

c) Mahar

Mahar yang bernama lengkap Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair

bin Awam, secara fisik ia digambarkan sebagai sosok seorang lelaki tampan

berwajah manis, bertubuh ceking dan bergaya eksentrik.

Mahar menunduk. Ia pemuda yang tampan, pintar berseni, tapi keras pendiriannya (LP: 349).

Karakter yang menonjol dari tokoh Mahar adalah jiwa seninya yang tinggi

dan sangat imajinatif dan kreatif. Perhatikan kutipan berikut:

Imajinasi mahar meloncat-loncat liar amat mengesankan. Sesungguhnya, seperti Lintang, ia juga sangat cerdas, dan aku belum pernah menjumpai seseorang dengan kecerdasan dalam genre seperti ini. Ia tak pernah kehabisan ide. Kreativitasnya tak terduga, unik, tak biasa, memberontak, segar, dan menerobos. Jika Lintang memiliki level intelektualitas yang demikian tinggi maka Mahar memperlihatkan bakat seni yang tersimpan seperti persediaan amunisi kreativitas dalam lokus-lokus di kepalanya. Kapasitas estetika yang tinggi melahirkannya sebagai seniman serba bisa (LP: 139 – 140).

Dari kutipan di atas, digambarkan bakat Mahar di bidang seni yang sangat

menonjol. Intelegensinya di bidang seni sungguh meloncat-loncat. Di otaknya

banyak tersimpan ide-ide cemerlang yang terkadang lucu dan absurd.

Mahar mempunyai musikalitas yang tinggi. Ia sangat berbakat hampir di

segala bidang kesenian, misalnya menggambar, menyanyi, bermusik, dan lain-

lain. Ia pernah bergabung dengan grup rebana, pernah menyutradarai grup teater

kecil di SD Muhammadiyah, dan puncaknya ketika ada karnaval tingkat sekolah,

ia dipercaya untuk menjadi pemimpin di acara karnaval tersebut, dan berhasil

membawa harum sekolah Muhammadiyah dengan menjadi juara pertama (145 –

155).

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Mahar merupakan seorang seniman sejati. Ia sangat tertarik dengan dunia

mistik dan segala macam yang berbau klenik. Perhatikan kutipan berikut:

Mahar tertarik pada mitologi, hubungan supranatural dengan antropologi, sejarah, cerita rakyat, arkeologi, kekuatan penyembuhan, ilmu-ilmu purba, ritual dan kepercayaan berhala. Maka sedikit banyak ia menganggap dirinya seorang ilmuwan spiritual (LP: 361).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Mahar sangat tertarik dengan dunia

supranatural. Ia sangat menyukai cerita-cerita sejarah, segala ritual-ritual dan

sebagainya. Oleh karena itu, untuk menampung jiwa kleniknya ini, maka ia

mendirikan sebuah organisasi penggemar dunia supranatural yang dinamai

Societeit de Limpai. Perhatikan kutipan berikut:

Langkah awal mereka adalah membentuk sebuah organisasi rahasia para penggemar paranormal. Setelah kasak kusuk sekian lama, tak dinyana ternyata mereka mampu menemukan anggota-anggota sepaham yang sangat antusias. Mereka membentuk sebuah perkumpulan yang disebut Societeit de Limpai dan melakukan pertemuan rutin serta aktivitas perklenikan secara diam-diam (LP: 361).

d) Sahara

Sahara bernama lengkap N. A. Sahara Aulia Fadillah binti K. A. Muslim

Ramdhani Fadillah. Ia merupakan satu-satunya perempuan dalam anggota Laskar

Pelangi. Secara fisik ia digambarkan berparas cantik, bertubuh ramping dan

berjilbab.

Lalu ada Sahara, satu-satunya hawa di kelas kami. Dia secantik grey checked green, atau burung punai lenguak. Ia ramping, berjilbab dan sedikit lebih beruntung, bapaknya seorang Taikong (LP: 75).

Secara psikologis ia digambarkan sebagai seorang yang keras kepala,

temperamental, skeptis, pintar, jujur dan penuh perhatian, terutama kepada

Harun.

Sifatnya yang utama: penuh perhatian dan kepala batu. Maka tak ada yang berani bikin gara-gara dengannya karena ia tak pernah segan mencakar. Jika marah ia akan mengaum dan kedua alisnya bertemu. Sahara sangat temperamental, tapi ia pintar. Peringkatnya bersaing ketat dengan Trapani. Kebalikan dari A Kiong. Sahara sangat skeptis, susah diyakinkan, dan tak mudah dibuat terkesan (LP: 75).

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Sahara mempunyai musuh abadi, yakni A Kiong. Mereka selalu

bertengkar hebat jika bertemu. Sepertinya mareka dipertemukan nasib untuk

selalu berselisih. Sebaliknya, Sahara akan bersikap lembut jika berhadapan

dengan Harun. Mereka memiliki kaitan emosi yang unik, seperti persahabatan

tupai dan kura-kura (LP: 76 – 77).

e) Trapani

Trapani bernama lengkap Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham

Jamari. Secara fisik ia adalah seorang anak laki-laki anggota Laskar Pelangi yang

berwajah rembulan. Perhatikan kutipan berikut:

Duduk di pojok sana adalah Trapani. Namanya diambil dari nama sebuah kota pantai di Sisilia. Nyatanya ia memang seelok kota pantai itu. Ia memesona seumpama bondol peking. Si rapi jali ini adalah maskot kelas kami. Seorang perfeksionis berwajah seindah rembulan. Ia tipe pria yang langsung disukai wanita melalui sekali pandang. Jambul, baju, celana, ikat pinggang, kaus kaki dan sepatunya selalu bersih, serasi warnanya, dan licin (LP: 74).

Kutipan di atas memberikan gambaran ketampanan Trapani. Trapani

bertubuh ramping, berkulit putih bersih, tinggi, rambutnya hitam lebat, bermata

indah dan berwajah tampan. Nama Trapani diambil dari nama sebuah kota pantai

nan elok di Sisilia. Ia berpenampilan rapi dan sangat memesona.

Trapani merupakan sosok yang pintar dan pendiam. Perhatikan kutipan

berikut:

Trapani agak pendiam, otaknya lumayan, dan selalu menduduki peringkat ketiga (LP: 75).

Trapani merupakan anak berbakti. Satu karakter yang paling menonjol

darinya adalah ia sangat bergantung dengan ibunya. Ia tak mau jauh-jauh dari

ibunya. Ibu adalah pusat gravitasi hidupnya. Perhatikan kutipan berikut:

Meskipun rumahnya dekat dengan sekolah tapi sampai kelas tiga ia masih diantar kemput ibunya. Ibu adalah pusat gravitasi hidupnya (Lp: 74 – 75).

Sifat Trapani yang serba tergantung dengan ibunya, serta tak mau lepas

barang sebentar pun dari ibunya, menyebabkan Trapani menderita penyakit

mother complex yang sangat ekstrem. Jika bangun tidur tidak melihat ibunya ia

menjerit-jerit histeris. Ketergantungan yang kronis ini menyebabkan ibunya

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

sendiri hampir terganggu jiwanya. Hal ini menyebabkan mereka harus dirawat di

Zaal batu, yakni rumah sakit jiwa di Sungai Liat (LP: 446 – 453).

f) A Kiong

A kiong merupakan keturunan hokian, ia seorang Kong Hu Cu. Bapaknya

bernama A Liong seorang hokian kebun yang miskin. Secara fisik ia digambarkan

berwajah aneh dan horor. Perhatikan kutipan berikut:

Wajahnya seperti baru keluar dari bengkel ketok magic, alias menyerupai Frankenstein. Mukanya lebar dan berbentuk kotak, rambutnya serupa landak, matanya tertarik ke atas seperti sebilah pedang dan ia hampir tak punya alis. Seluruh giginya tonggos dan hanya tinggal setengah akibat digerogoti phyrite dan markacite dari air minum. Guru manapun yang melihat wajahnya akan tertekan jiwanya, membayangkan betapa susahnya menjejalkan ilmu ke dalam kepala alumuniumnya itu (LP: 68).

Secara psikologis, ia merupakan sosok yang polos, naif, cengeng, baik hati

dan ramah. Ia adalah musuh bebuyutan Sahara. Perhatikan kutipan berikut:

Dia sangat naïf dan tak peduli seperti jalak kerbau. Jika kita mengatakan bahwa dunia akan kiamat besok maka ia pasti akan bergegas pulang untuk menjual satu-satunya ayam yang ia miliki, bahkan meskipun sang ayam sedang mengeram. Dunia baginya hitam putih dan hidup adalah sekeping jembatan papan lurus yang harus dititi. Namun, meskipun wajahnya horor, hatinya baik luar biasa, ia penolong dan ramah, kecuali pada Sahara (LP: 68 – 69).

Permusuhannya dengan Sahara semasa kecil, ternyata menjadi berbeda

ketika dewasa. Ternyata ia mencintai Sahara tetapi tidak berani

mengungkapkannya. Hampa karena cinta membuatnya menjalani hidup sebagai

seorang agnostic, yaitu orang yang percaya kepada Tuhan tapi tidak memeluk

agama apa pun. Hingga kemudian ia mendapat hidayah Allah, ia pun memeluk

Islam, disunat dan mengucapkan syahadat disaksikan Pak Harfan dan Bu Mus. Bu

Mus menganugerahkan sebuah nama untuknya: Muhammad Jundullah Gufron

Nur Zaman. Kemudian ia mempunyai keberanian untuk mengungkapkan cintanya

kepada Sahara. Dan ternyata Sahara mempunyai perasaan yang sama. Mereka

kemudian berkeluarga dan punya anak lima (LP: 463 – 466).

g) Kucai

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Kucai bernama lengkap Mukharam Kucai Khairani, ia adalah seorang

ketua kelas. Secara fisik, ia digambarkan mempunyai gangguan dengan

penglihatnnya akibat kekurangan gizi yang parah semasa kecil. Perhatikan kutipan

berikut:

Kucai sedikit tak beruntung. Kekurangan gizi yang parah ketika kecil mungkin menyebabkan ia menderita miopi alias rabun jauh. Selain itu pandangan matanya tidak fokus, melenceng sekitar 20 derajat (LP: 69).

Kucai merupakan seorang anak yang kurang pintar. Nilai-nilai ulangannya

tidak pernah melampaui angka enam. Perhatikan kutipan berikut:

Justru pria beraut manis manja yang duduk di depannya dan berpenampilan layaknya orang pintar serta selalu mengangguk-angguk kalau menerima pelajaran, ternyata lemot bukan main, namanya Kucai (LP: 69).

Secara psikologis, Kucai digambarkan sebagai sosok yang selalu optimis,

memiliki kepribadian populis, oportunis, bermulut besar, banyak teori,punya

network yang luas, dan sok tahu. Jika digabungkan ia memiliki semua kualitas

untuk menjadi seorang politisi (69 – 70). Dan memang benar, setelah ia dewasa ia

menjadi politisi, menjadi seorang ketua fraksi di DPRD Belitong (LP: 490).

h) Borek (Samson)

Borek adalah salah satu anak laki-laki anggota Laskar pelangi. Kelakuan

dan prestasinya rata-rata air. Borek yang sering dijuluki Samson, memiliki bentuk

tubuh besar sesuai julukannya. Karakternya yang paling menonjol adalah ia sangat

terobsesi memiliki tubuh besar dan kekar. Ia terobsesi terhadap usaha pembesaran

otot (body buiding) dan citra cowok macho.

Sejak itu Borek tidak tertarik lagi dengan hal lain dalam hidup ini selain sesuatu yang berhubungan dengan upaya membesarkan ototnya. Karena latihan keras, ia berhasil dan mendapat julukan Samson (LP: 78). Samson demikian terobsesi dengan body building dan tergila-gila dengan citra cowok macho (LP: 79).

Ketika dewasa ia menjadi pekerja atau seorang kuli yang perkasa seperti

cita-citanya dulu. Dan ia bekerja di toko kelontong Sinar Perkasa milik A Kiong

dan Sahara (LP: 466).

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

i) Syahdan

Syahdan yang mempunyai nama lengkap Syahdan Noor Aziz bin Syahari

Noor Aziz. Ia merupakan anak seorang nelayan miskin. Ia bekerja sebagai tukang

dempul perahu. Ia digambarkan sebagai tokoh yang berpembawaan ceria,

bertubuh kecil, tidak punya sense of fashion. Perhatikan kutipan berikut:

Tubuh Syahdan yang kecil terlonjak-lonjak di atas batang sepeda milik Pak Harfan saat ia bersusah payah mengayuh pedal (LP: 477). Masalahnya di mata Syahdan, gedung sekolah, bagan ikan, dan gudang kopra tempat kelapa-kelapa busuk itu bersemedi adalah sama saja. Ia tidak punya sense of fashion sama sekali dan di lingkungannya tidak ada yang mengingatkan bahwa sekolah berbeda dengan keramba (LP: 68).

Dari kutipan di atas digambarkan kondisi tubuh Syahdan yang kecil dan

tidak memperhatikan penampilan. Akan tetapi di balik tubuhnya yang kecil,

Syahdan merupakan seorang pribadi yang bertekad kuat, tak mudah putus asa dan

menjadi pecundang dalam kelompoknya. Ia bercita-cita menjadi seorang aktor.

Perhatikan kutipan berikut ini:

Lain pula cerita Syahdan. Syahdan yang kecil, santun dan lemah lembut agaknya memang ditakdirkan untuk menjadi pecundang yang selalu menerima perintah. Jika kami membentuk tim ia pasti menjadi orang yang paling tak penting. Ia adalah seksi repot, tempat penitipan barang, pengurus konsumsi, pembersih, tukang angkat-angkat dan jika makan paling belakangan. Ia adalah kambing hitam tempat tumpahan semua kesalahan, dia tak pernah sekali pun dimintai pertimbangan jika Laskar Pelangi mengambil keputusan, lalu dalam lomba apa pun dia selalu kalah. Lebih dari itu ia sangat menyebalkan karena sangat gagap teknologi. Ia sama sekali tak bisa diandalkan untuk hal-hal berbau teknik, bahkan hanya untuk membetulkan rantai sepeda yang lepas saja ia sering tak becus. Cita-citanya untuk menjadi aktor sangat tidak realistis (LP: 477 – 478).

Syahdan yang dulunya sangat gagap teknologi, ternyata setelah dewasa

menjelma menjadi seorang network designer dan mendapat beasiswa short course

di bidang computer network di Kyoto University, Jepang. Dan memperoleh

sertifikasi Sisco Expert Network dan menduduki posisi sebagai Information

Technology Manager di sebuah perusahaan multinasional terkemuka. Namun,

sedektik pun ia tak melepaskan cita-citanya untuk menjadi seorang aktor (LP: 477

– 479).

Page 87: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

j) Harun

Harun mempunyai nama lengkap Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul

Hazana Ramadhan. Secara fisik ia digambarkan sebagai seorang anak laki-laki

yang berbadan kurus, tinggi, kaki dan langkahnya membentuk huruf x, bergigi

kuning dan panjang-panjang.

Kami serentak menoleh dan di kejauhan tampak seorang pria kurus tinggi berjalan terseok-seok. Pakaian dan sisiran rambutnya sangat rapi. Ia berkemeja lengan panjang putih yang dimasukkan ke dalam. Kaki dan langkahnya membentuk huruf x sehingga jika berjalan seluruh tubuhnya bergoyang-goyang hebat (LP: 6 – 7).

Ia digambarkan memiliki keterbelakangan mental. Ia tidak bisa membaca

maupun menulis. Pada waktu pembelajaran berlangsung ia malah tidur, terkadang

tertawa dan bertepuk tangan tanpa alasan yang jelas, menceritakan sesuatu secara

berulang-ulang.

Pria jenaka sahabat kami semua yang sudah berusia lima belas tahun dan agak terbelakang mentalnya (LP: 7). Harun adalah anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa (LP: 78).

Karena “keistimewaaannya” ini, teman-teman terutama Sahara sangat

menyayanginya. Bu Mus memperlakukan Harun layaknya anak biasa. Ia

mendapat perlakuan yang sama dengan yang lain.

k) Flo

Flo atau Floriana merupakan anak orang kaya. Ia murid pindahan dari

sekolah PN. Ia kemudian bergabung dengan anggota Laskar Pelangi dan

bersekolah di sekolah Muhammadiyah. Perhatikan kutipan berikut:

Dia sudah tak ingin lagi sekolah di PN dan sudah membolos dua minggu. Dia bersikeras hanya ingin sekolah di sini (LP: 353).

Flo berkeinginan keras meninggalkan sekolah PN karena didorong oleh

kepribadiannya yang pembosan, pemberontak dan keinginannya menjadi anggota

Laskar Pelangi yang unik, terutama pada Mahar.

Page 88: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Secara fisik ia digambarkan sebagai seorang remaja putri yang cantik,

berpostur tinggi, berkulit putih bersih, dan berbadan kurus. Ia sangat memesona.

Perhatikan kutipan berikut:

Meskipun seperti laki-laki tetapi ia sesungguhnya gadis remaja yang menawan, dan kulitnya indah luar biasa (LP: 354).

Karakternya yang menonjol adalah sifat tomboynya. Perhatikan kutipan

berikut:

Flo tak suka menerima dirinya sebagai seorang perempuan. Mungkin karena pengaruh dari saudara-saudara kandungnya yang seluruhnya laki-laki atau karena suatu ketidakseimbangan dalam kimia tubuhnya. Maka ia memotong rambut dengan model lurus pendek dan ia belajar mengubah ekspresi wajahnya agar merefleksikan seringai laki-laki. Ia bercelana jeans, kaos oblong, dan membuang anting-anting yang dibelikan ibunya (LP: 47 – 48).

Kutipan di atas menggambarkan asal muasal sifat tomboy Flo, yang

mungkin disebabkan karena ia merupakan anak perempuan satu-satunya dalam

keluarganya, sehingga terpengaruh saudara-saudara kandungnya yang seluruhnya

laki-laki.

Secara sosiologis, ia digambarkan sebagai seorang pribadi yang ekstrovert,

mudah bergaul, mudah beradaptasi, rendah hati, suka menolong orang lain dan

rela berkorban. Perhatikan kutipan berikut:

Ternyata Flo adalah pribadi yang sangat menyenangkan. Ia memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa. Ia cantik dan sangat rendah hati, sehingga kami betah di dekatnya. Ia tak pernah segan menolong dan selalu rela berkorban. Terbukti bahwa di balik sifatnya keras kepala tersimpan kebaikan hati yang besar (LP: 359).

Dari kutipan di atas, tokoh Flo digambarkan sebagai seorang yang mudah

beradaptasi dengan lingkungan baru. Walaupun ia kaya, ia tetap mau bergaul

dengan anggota Laskar Pelangi. Selain itu hampir sama dengan Mahar, ia juga

mempunyai ketertarikan yang besar dengan dunia klenik, mistik, supranatural.

Perhatikan kutipan berikut:

Dalam kelas ia duduk sebangku dengan Mahar karena memiliki hobi yang hampir sama, yaitu mengenai hal-hal yang berbau ghaib (LP: 356).

Page 89: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Mereka memang tergila-gila tapi kekasih hati mereka adalah dunia gelap mistik dan klenik (LP: 360).

l) A Ling

A Ling merupakan seorang gadis keturunan tionghoa. Ia merupakan anak

dari pemilik toko Sinar Harapan A Miauw, tempat sekolah Muhammadiyah

membeli kapur. A Ling merupakan sepupu A Kiong. Ia merupakan cinta pertama

Ikal. Secara fisik ia digambarkan berparas cantik, bermata sipit, berkulit putih,

berkuku cantik, berbadan ramping dan tinggi.

Seperti kebanyakan ras mongoloid, tulang pipinya tidak menonjol, tapi bidang wajahnya, bangun bahunya, jenjang lehernya, potongan rambutnya, dan jatuh dagunya yang elegan menciptakan keseluruhan kesan dirinya benar-benar mirip Michelle Yeoh, bintang film Malaysia yang cantik itu (LP: 210 – 211).

Karena kecantikannya inilah, Ikal menjulukinya Michelle Yeoh, yakni

seorang artis cantik asal Malaysia. Ia jatuh cinta pada A Ling berawal dari

pertemuannya di toko Sinar Harapan. Pertemuan dengan kuku-kuku yang cantik.

Perhatikan kutipan berikut:

Kadangkala aku penasaran ingin melihat bagaimana wajah pemilik kuku-kuku nirwana itu. Apakah wajahnya seindah kuku-kukunya? Apakah jari-jari tangan kirinya seindah jari-jari tangan kanannya? (LP: 206).

Kuku-kuku cantik inilah yang membuat Ikal jatuh cinta dengan A Ling.

Perasaan cinta yang juga disambut baik oleh A Ling. Perasaan cinta yang mampu

membuat Ikal berlama-lama di toko bobrok Sinar Harapan. Ia rela menjalankan

tugas membeli kapur tulis untuk sekolah Muhammadiyah, tidak lain hanya untuk

bertemu kuku-kuku cantik ini.

Secara psikologis, A Ling merupakan seorang wanita yang misterius,

tertutup, memiliki pendirian yang kuat, dan penuh percaya diri. Perhatikan kutipan

berikut:

Ia bukanlah pribadi mekanis yang mengungkapkan perasaan secara eksplisit. Ia memiliki pendirian yang kuat dan amat percaya diri. Ia model wanita yang memegang pertanggungjawaban pada setiap gabungan huruf-huruf yang meluncur dari mulutnya (LP: 338).

Page 90: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tokoh A Ling digambarkan memliki kepribadian yang tertutup dan

misterius. Karena misterius inilah yang membuat Ikal semakin terkesan dengan A

Ling.

m) Bu Muslimah

N. A. Muslimah Hafsari Hamid binti K. A. Abdul Hamid atau yang biasa

dipanggil Bu Mus, merupakan salah seorang guru di sekolah Muhammadiyah.

Dialah yang menjadi guru kesepuluh anggota Laskar Pelangi.

Secara fisik ia digambarkan sebagai seorang guru muda yang jangkung

dan berjilbab.

Ibu Muslimah yang beberapa menit yang lalu sembap, gelisah, dan coreng-moreng kini menjelma menjadi sekuntum Crinum Giganteum. Sebab tiba-tiba ia mekar sumringah dan posturnya yang jangkung persis tangkai bunga itu. Kerudungnya juga berwarna bunga Crinum, demikian pula bau bajunya (LP: 9).

Secara psikologis, ia merupakan sosok yang mempunyai tekad kuat dalam

hal memajukan pendidikan Islam. Ia pandai, karismatik dan memiliki pandangan

jauh ke depan. Perhatikan kutipan berikut:

… Beliau bertekad melanjutkan cita-cita ayahnya- K. A. Abdul Hamid, pelopor sekolah Muhammadiyah di Belitong- untuk terus mengobarkan pendidikan islam. Tekad itu memberinya kesulitan hidup yang tak terkira, karena kami kekurangan guru- lagi pula siapa yang rela diupah beras 15 kilo setiap bulan? (LP: 30). Bu Mus adalah seorang guru yang pandai, karismatik, dan memiliki pandangan jauh ke depan (LP: 30).

Dari dua kutipan di atas, terlihat jelas karakter Bu Mus. Sebagai seorang

guru, ia sangat lemah lembut dan sayang dengan muridnya. Ia seorang guru yang

kharismatik. Murid-murid menaruh hormat kepadanya. Murid-murid juga sangat

segan kepadanya. Dalam hidupnya, ia mempunyai tekad untuk terus mengobarkan

pendidikan islam demi melanjutkan cita-cita ayahnya.

n) Pak Harfan

K. A. Harfan Efendy Noor atau biasa dipanggil Pak Harfan, merupakan

kepala sekolah Muhammadiyah. Ia merupakan seorang bapak tua yang berwajah

Page 91: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

sabar, kumisnya tebal, cambangnya tersambung pada jenggot lebat. Perhatikan

kutipan berikut:

Mereka adalah seorang bapak tua berwajah sabar, Bapak K. A. Harfan Efendy Noor, sang kepala sekolah… (LP: 2). Kumisnya tebal, cambangnya tersambung pada jenggot lebat berwarna kecoklatan yang kusam dan beruban (LP: 20).

Dari kutipan di atas tergambar kondisi fisik Pak Harfan yang sudah tua,

berkumis, bercambang, berjenggot, dan beruban. Sungguh mengesankan seorang

bapak yang sudah tua.

Karakter utama yang menonjol darinya adalah sifat sabar, bersahaja, bijak,

pintar, dan berdedikasi tinggi untuk memajukan pendidikan ikhlas tanpa

mengharap imbalan. Perhatikan kutipan berikut:

Pak Harfan menceritakan semua itu dengan semangat perang badar sekaligus setenang embusan angin pagi. Kami terpesona pada setiap pilihan kata dan gerak lakunya yang memikat. Ada semacam pengaruh yang lembut dan baik terpancar darinya. Ia mengesankan sebagai pria yang kenyang akan pahit getir perjuangan dan kesusahan hidup, berpengetahuan seluas samudera, bijak, berani mengambil resiko, dan menikmati daya tarik dalam mencari-cari bagaimana cara menjelaskan sesuatu agar setiap orang mengerti (LP: 23). Selama puluhan tahun keluarga besar yang amat bersahaja ini berdiri pada garda depan dalam pendidikan di sana. Pak Harfan telah puluhan tahun mengabdi di sekolah Muhammadiyah nyaris tanpa imbalan apa pun demi motif syiar Islam. Beliau menghidupi keluarga dari sebidang kebun palawija di pekarangan rumahnya (LP: 21).

Dari kutipan di atas terlihat sifat Pak Harfan. Di balik tubuh tuanya

tersimpan kekayaan batin yang sungguh tak ternilai. Ia merupakan seorang kepala

sekolah sekaligus pengajar yang baik, lembut, penuh semangat, penuh kasih

sayang kepada muridnya. Ia sangat berharga. Ia mengabdi di sekolah

Muhammadiyah nyaris tanpa imbalan. Tapi hal ini tidak menyurutkan

semangatnya. Justru hal ini semakin mengobarkan semangatnya untuk tetap

memberikan pendidikan islam di sekolah Muhammadiyah.

Page 92: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

2) Novel OMDS

Novel OMDS memiliki penokohan yang relatif banyak yang berpengaruh

terhadap jalannya cerita serta amanat yang hendak disampaikan. Adapun tokoh

utama dalam novel ini adalah Faisal, ketiga Anak Alam (Pambudi, Yudi, Pepeng),

Kania, Bu Mutia, Rena, Pak Cokro, Mat Karmin, Yok Bek, dan Karisma.

Sedangkan tokoh tambahan dalam novel ini adalah Pak Yadi, Ki Hajar Ladunni,

Ayah Pambudi (Samijan), ayah Yudi (Giatno), ayah Pepeng (Sukisno), Ibu Yudi,

Pak Zainal, Candil, A Kiong, Sinyo dandy, Ustadz Muhsin, Kiai Khadis, Bang

Anan, Denok, Warti, Guruh, Fajar, Anton, dan masih banyak lagi. Karena

banyaknya tokoh, paparan hasil penelitian mengenai watak tokoh peneliti batasi

hanya pada tokoh-tokoh utama saja. Tidak dipaparkannya karakter tokoh

pendamping tidak akan mengurangi keutuhan isi laporan. Berikut akan

dideskripsikan tokoh beserta wataknya:

a) Faisal (Aku)

Tokoh Faisal merupakan pencerita kisah ini. Tokoh Faisal yang bernama

lengkap Faisal Ridowi secara fisik tidak diuraikan secara mendetail. Yang lebih

diuraikan adalah keadaan psikis dan sosiologisnya.

Secara psikis ia digambarkan memiliki pandangan hidup yang progresif

dan berkemauan keras. Hal ini tampak pada kemauan kerasnya untuk dapat

mewujudkan cita-cita. Perhatikan kutipan berikut:

Tubuhku telah terbanting-banting demi cita-citaku sendiri yang terlalu kuat untuk terus sekolah, terus belajar dan mempelajari sesuatu, serta dibuat penasaran oleh buku. Itu semua demi satu keyakinan, aku akan bangkit dan meraih mimpi itu demi sebuah cita-cita yang akan kurengkuh kelak (OMDS: 239 – 240).

Dari kutipan di atas tergambar tekad Faisal untuk dapat meraih cita-cita. Ia

rela melakukan apa saja untuk mewujudkan cita-citanya. Segala halangan tidak

menyurutkan semangatnya.

Selain itu Faisal juga berjiwa pemberani. Terbukti ketika Gedong Sapi

diamuk warga, ia berusaha menengahi. Ia tidak takut sedikitpun, karena ia

membela kebenaran. Ia membela mati-matian nasib ketiga Anak Alam.

(OMDS:154 – 155).

Page 93: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Secara sosiologis, sifat Faisal yang berjiwa sosial tinggi, peka dan peduli

dengan keadaan di sekitarnya ditunjukkan dengan keprihatinannya terhadap Anak

Alam yang hidupnya sangat melarat serta tidak sekolah. Ia tidak hanya simpati, ia

juga berempati, berkeinginan keras dan berjuang untuk bisa membuat Anak Alam

mengenyam pendidikan, karena pendidikan adalah fondasi untuk menjalani

kehidupan ini. Ia juga memperhatikan keadaan masyarakat di sekelilingnya di

mana masih banyak warganya yang buta huruf, sehingga ia terjun langsung

memberikan pembelajaran membaca dan menulis gratis untuk warga yang buta

huru. Ia ingin menjadikan Kampung Genteng yang tadinya buta huruf menjadi

Kampung Genteng yang melek huruf (OMDS: 18).

Selain itu, Faisal sangat tidak suka dengan perlakuan orang kaya terhadap

orang miskin. Perhatikan kutipan berikut:

Ayah dari ketiganya bekerja pada Yok Bek, memelihara sapi-sapi itu mulai dari memerah susunya, membersihkan kotorannya, hingga mencarikan rumput segar. Kadang yok Bek-perempuan Cina itu- berdiri dan berkacak pinggang di hadapan para pekerjanya, dibentak-bentaknya ayah ketiga temanku itu dengan kasar, bahkan kadang kata-kata makian yang aku tahu, bahasa itu tabu bagi anak-anak. Dari sini aku belajar pengalaman lagi. Orang kaya bisa seenaknya memperlakukan orang miskin, sebab tubuh mereka telah dibeli untuk menuruti semua perintah (OMDS: 17). Dalam novel ini Yok Bek sebagai orang kaya suka memperlakukan

pekerjanya semena-mena. Yok Bek memperlakukan orang tua ketiga Anak Alam

dengan semaunya. Faisal memberikan label untuk orang kaya, yaitu “orang kaya

itu biasanya bersikap sombong dan bicaranya menyakitkan hati”.

Selain sifat-sifat positif Faisal di atas, ia juga mempunyai sifat negatif,

yakni mencuri. Perhatikan kutipan berikut:

Ah, buku ini harus aku miliki, tetapi bagaimana ya? Apakah harus kucuri? Aku mencoba bertanya ke dalam hatiku sendiri, tetapi rasa-rasanya gelap, aku benar-benar bingung. Boleh nggak ya? Jangan. Curi. Jangan. Curi. Jangan. Curi. Jangan. Curi. Jangan. Curi! Akhirnya, aku menentukan perbuatanku sambil berhitung dengan sepuluh jariku. Dan kata-kata terakhir: curi, aku konsekuen dengan kekonyolanku sendiri. Kucuri buku keterampilan itu, kuselipkan ke dalam celanaku, lalu kusamarkan dengan baju seragam yang aku keluarkan, agar terlihat longgar dan tonjolan buku itu tak nampak (OMDS: 14).

Page 94: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Pada bagian awal cerita, Faisal mencuri sebuah buku yang berjudul

Keterampilan Sederhana untuk Anak Usia SD dari seorang pemulung. Ia mencuri

buku ini karena didorong perasaan untuk membantu ketiga Anak Alam membuat

layang-layang. Ia bimbang antara mencuri dan tidak. Batinnya bergejolak antara

berdosa dan tidak. Namun pada bagian akhir ia putuskan untuk mencuri buku

tersebut.

b) Pambudi

Pambudi merupakan salah satu anggota Anak Alam. Secara fisik

digambarkan bergigi kelinci dan berambut jagung. Perhatikan kutipan berikut:

Si gigi kelinci alias pambudi mencoba berpikir bagaimana cara untuk mengalahkan Mat Karmin, tanpa seorang pun dari kami yang merasa terbebani (OMDS: 8).

“Ya, nggak apa-apa, kita harus ke sana.” Pambudi langsung saja membuat keputusan, rambut jagungnya tersiram cahaya matahari, membuatnya semakin cokelat (OMDS: 30). Gigi kelinci dan rambut jagung inilah yang membedakan Pambudi dengan

teman-teman yang lain. Secara psikologis, Pambudi digambarkan sebagai seorang

pribadi yang dewasa, polos, apa adanya, keras kepala dan bertekad kuat. Sikap

keras kepalanya ditunjukkan ketika ia menyatakan cintanya kepada Kania. Ia

secara blak-blakan mengutarakan isi hatinya, dan bersikeras agar Kania mau

menerima cintanya. Pada awalnya Kania tidak menanggapinya, tapi Pambudi

tidak patah arang, ia tetap mendekati Kania, hingga akhirnya Kania mau

menerima cintanya (OMDS: 213 – 216).

Tekad Pambudi yang kuat ditampilkan ketika ia akan menempuh ujian

semester. Ia ingin belajar, tapi catatannya kurang lengkap. Ia ingin meminjam

Kania, tapi ia sadar selama ini sudah menyusahkan Kania. Ia kemudian berusaha

meminjam Rena. Bukannya dipinjami catatan, ia malah dicaci maki seenaknya

oleh Rena. Mendapat cacian seperti itu ia tidak marah ataupun patah arang. Ia

kemudian berpikir untuk meminjam catatan pada Bu Mutia. Oleh Bu Mutia ia

disambut baik dan dengan senang hati Bu Mutia meminjaminya catatan. Ia sangat

Page 95: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

senang, karena sebentar lagi ia bisa belajar. Ia ingin membuktikan walaupun

mereka miskin, mereka tetap bisa berprestasi (OMDS: 340 – 354).

Secara sosiologis, tokoh Pambudi merupakan seorang yang mempunyai

jiwa pemimpin. Ia menjadi pemimpin bagi teman-temannya (Anak Alam), ia juga

rela berkorban untuk temannya. Perhatikan kutipan berikut:

Si gigi kelinci alias pambudi mencoba berpikir bagaimana cara untuk mengalahkan Mat Karmin, tanpa seorang pun dari kami yang merasa terbebani. Memang, kami tak pernah merasa menganggap Pambudi sebagai pemimpin kami, tetapi secara tak sadar, aku merasa segan dengan Pambudi. Ia sering kali yang banyak berkorban, selalu memutuskan sesuatu, dan memecahkan persoalan-persoalan pelik (OMDS: 8). Jiwa pemimpin Pambudi selalu muncul ketika sekumpulan anak miskin ini

mengalami masalah. Pambudi, pemimpin yang tak pernah diangkat secara

langsung. Teman-teman segan dengan kedewasaan Pambudi dalam menghadapi

masalah. Pambudilah yang selalu berkorban untuk teman-teman yang lain.

c) Yudi

Tokoh Yudi mempunyai nama lengkap Wahyudi. Secara fisik, Yudi

digambarkan sebagai seorang anak laki-laki yang berwajah lucu bertahi lalat,

berambut ikal dan mempunyai kecacatan tubuh, yakni kulitnya albino, putih pucat

seperti sapi, banyak bintik-bintik merah seperti kulit babi. Hal ini menjadi ciri

khasnya, yang membedakan ia dari teman-temannya. Perhatikan kutipan berikut:

“Aku mengenalmu dari kulitmu yang putih pucat seperti sapi, banyak bintik-bintik merah seperti kulit bule, dan yang paling tak bisa kulupakan adalah rambut ikalmu yang seperti sarang lebah.” (OMDS: 69). Yudi adalah seorang pribadi yang ramah, pandai bergaul, tempat berkeluh

kesah, dan idenya cemerlang. Seperti kutipan berikut ini:

Seandainya tidak ada Pambudi yang berjiwa leader, Pepeng yang lucu, pendiam, dan sok aksi, dan Yudi yang selain enak kalau diajak ngobrol dan kadang idenya cemerlang ini, aku tidak bakal menginjakkan kakiku ke tempat ini (OMDS: 21).

Yudi merupakan seorang anak yang penurut. Ia sangat menghormati orang

tuanya. Ia selalu menuruti apa yang menjadi perintah orang tuanya. Seperti

misalnya ketika ia diminta ayahnya untuk berhenti sekolah. Ia pun menurut,

Page 96: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

meskipun hatinya hancur karena harus memupus cita-cita yang sudah ia bangun

begitu rupa. Sifat penurutnya yang lain yaitu ditunjukkan pada saat menjelang

ujian semester. Ibunya menyarankan untuk bisa sukses ujian ia harus meminum

segelas air yang sudah diangin-anginkan semalaman di atas genteng. Ia pun

menuruti perintah ibunya karena tidak ingin membuatnya kecewa. Meskipun ia

tahu bahwa yang wajib dimintai tolong adalah Allah S.W.T., bukan hal-hal

takhayul seperti itu.

Yudi juga merupakan seorang anak yang rajin belajar dan rajin membantu

orang tua. Ayah Yudi bekerja sebagai buruh di peternakan sapi sedangkan ibunya

bekerja membuat pisang goreng dan menjualnya keliling kampung. Bahkan ia

juga menjual pisang goreng itu ke sekolah untuk dijual pada teman-temannya. Ia

tidak malu sedikitpun. Semuanya ini ia lakukan untuk meringankan beban orang

tua.

d) Pepeng

Tokoh Pepeng mempunyai nama lengkap Marpepeng. Secara fisik, Pepeng

digambarkan sebagai seorang anak yang ceking, berambut ikal, berhidung pesek,

bermata besar. Perhatikan kutipan berikut:

Pepeng tersipu malu, seperti gadis kecil yang disanjung puji hingga pipinya berwarna merah, tetapi Pepeng jelas bukan gadis kecil berwajah cantik, ia adalah lelaki ceking berwajah aneh, paduan dari ikan mas koki di matanya dan jambu mete di hidungnya yang nongkrong tetapi tulang hidungnya melesak ke bawah alias pesek (OMDS: 337). Dari penggambaran keadaan fisik Pepeng di atas, tergambar keanehan

wajah Pepeng. Komposisi wajah yang aneh dan secara keseluruhan wajah Pepeng

digambarkan menyerupai ikan mas koki.

Secara psikologis, Pepeng digambarkan sebagai sosok yang pendiam. Di

antara Yudi, Pambudi, dan Faisal, ialah yang paling pendiam. Perhatikan kutipan

berikut:

Yudi dan pambudi tak bisa menahan tawa, mereka tak menyangka, Pepeng yang pendiam itu bisa juga marah, tadinya mereka pikir Pepeng tak menganggap aksi perkenalan di depan kelas bukan suatu pengalaman seru, tak tahunya justru anak pendiam itu yang lebih banyak memendam kebencian di dalam dadanya (OMDS: 110).

Page 97: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Secara sosiologis, Pepeng merupakan sosok yang pemalu. Sifat pemalunya

terlihat pada saat perkenalan memasuki sekolah baru. Perhatikan kutipan berikut:

Pepeng yang pemalu ini terlihat paling gugup, tubuhnya menggigil hingga keluar keringat dingin semua. Ia benar-benar seperti seorang artis amatiran yang mengalami demam panggung, dalam hati ia bersumpah lebih mamilih memandikan sapi, menyabiti rumput di pematang, dan membersihkan kandangnya dari kotoran daripada disuruh memperkenalkan dirinya di depan kelasnya yang baru. Untuk beberapa lamanya ia hanya terdiam, semua mata tertuju pada dirinya. “Ayo, sebutkan namamu!” perintah Bu Mutia berusaha membujuk Pepeng. “Namaku jelek Bu.” Pepeng berusaha menolaknya. “Hei jangan gitu lho, jelek-jelek namamu itu kan pemberian orang tuamu, harus kau hargai itu, orang tuamu pasti punya maksud tersendiri dengan namanu.” “Aku malu Bu.”.(OMDS: 93 – 94). Dari kutipan di atas terlihat sifat pemalu Pepeng. Ia malu untuk

memperkenalkan diri. Ia malu dan tidak percaya diri dengan nama Marpepeng

yang disandangnya.

e) Kania

Kania merupakan sosok yang secara fisik cantik, tubuhnya mungil,

kulitnya bersih. Rambutnya lurus dan suka dikepang dua. Perhatikan kutipan

berikut:

Tanpa sadar merka menoleh ke arah Kania. Wow, gadis yang cantik, cerdas, dan lihat…, kepang dua dengan pita merah hati itu terukir manis di rambutnya yang hitam. Suatu kesempurnaan yang tiada bandingannya. Kania… selain cantik, tetapi juga berhati emas, dan satu lagi ia berani menantang arus di tengah dominasi suara-suara minor tentang anak-anak alam (OMDS: 97). Kania merupakan seorang anak yang pintar dan rajin. Bahkan tidak hanya

pintar, ia juga jenius, ia juara satu di sekolahnya. Selain cantik parasnya, ia juga

berhati “cantik”. Teman-teman menjulukinya si bintang jatuh. Perhatikan kutipan

berikut:

Kania anak pandai, ia tak melewatkan sedikitpun aksara demi aksara ilmu yang tereja dalam lisan Bu Mutia. Ilmu yang diberikan Bu Mutia tak boleh sedikitpun lepas. Bu Mutia juga paham, muridnya yang satu ini luar biasa, bisa dilihat dari sorot matanya yang nyaris tak berkedip, dari cara dia memandang ke papan tulis sambil tangannya tak lepas dari coretan di atas

Page 98: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

buku bergaris,semua menandakan si bintang jatuh itu anak yang keras kepala untuk menuntut ilmu (OMDS: 115 – 116). Kutipan di atas memberikan gambaran tentang kejeniusan Kania beserta

kebaikan hatinya. Selain itu, Kania juga merupakan sosok yang mudah bergaul,

bijak, selalu membela kebenaran. Ia berani membela ketiga Anak Alam ketika

diolok-olok oleh teman-teman sekelas karena kemiskinan mereka. Perhatikan

kutipan berikut:

“Cukup… cukup… sudah… sudah… Mau miskin, mau kaya, tiap orang punya kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.” “Hei, Kania rupanya membela mereka ya, hingga berani menentang kai.’ “Aku tak membela siapa-siapa, aku hanya membela kebenaran. Sudahlah, omongan anak-anak jangan dimasukkan hati ya, anak-anak kalau bercanda memang suka kelewatan,” kata Kania kepada anak-anak alam, mengobati rasa ragu yang selalu menggelayuti dada-dada mereka untuk kembali ke kehidupan liar mereka (OMDS: 97). Kutipan di atas memberikan gambaran tentang keberanian Kania dalam

membela kebenaran. Ia membela ketiga Anak Alam yang sedang diolok-olok

teman satu kelas. Ia tidak takut sedikitpun.

f) Bu Mutia

Bu Mutia merupakan guru kelas 1-2 di SD Kartini. Ia mempunyai nama

lengkap Muzdalifah Hatta Sandyani. Secara fisik ia digambarkan berwajah cantik,

berbulu mata lentik, berkacamata minus, beralis tebal, dan rambutnya selalu

disanggul. Perhatikan kutipan berikut:

Sejenak aku bingung dengan kata-kata itu, tetapi setelah aku tanyakan pada Bu Mutia, Muzdalifah Hatta Sandyani lengkapnya,, ibu guru dengan bulu mata lentik di balik kaca mata minus, beralis mata tebal, dan rambut yang tersanggul seperti Ibu Kartini itu hanya tersenyum penuh arti (OMDS: 60 – 61). Secara psikologis, Bu Mutia digambarkan memiliki pribadi yang

sederhana, lemah lembut dan penyayang. Namun ia juga tegas ketika menghadapi

sesuatu hal yang memang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Perhatikan kutipan

berikut:

Ibu guruku, Ibu Mutia, di kelas satu adalah sosok ibu yang tak pernah tergantikan. Beliau adalah sosok penyayang dan lemah lembut. Selama empat puluh tahun mengabdi, sejak sekolah ini dibangun di masa awal

Page 99: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

kemerdekaan, sudah berapa murid yang diajarkannya membaca. Aku bisa membaca karena Bu Mutia, aku benar-benar bangga Bu Mutia (OMDS: 89). Sikap tegas Bu Mutia ditunjukkan ketika peristiwa penerimaan rapor, yaitu

pada saat ia berhadapan dengan ayah Karisma yang tetap ngotot ingin anaknya

naik kelas. Padahal Bu Mutia sudah meyakinkan bahwa keputusannya untuk tidak

menaikkan Karisma ke kelas selanjutnya adalah semata-mata untuk kebaikan

Karisma sendiri. Tetapi ayah Karisma malah marah-marah serta memaki maki Bu

Mutia dan tetap meminta untuk menaikkan anaknya. Bu Mutia yang selalu

memikirkan murid-muridnya serta taat pada peraturan yang berlaku tidak mau

menuruti perintah ayah Karisma. Karena jika ia tetap meloloskan permintaan ayah

karisma itu berarti ia menyalahi aturan. Ia tetap tegas dan patuh pada

pendiriannya. Hingga kemudian ayah Karisma sadar bahwa ialah yang salah. Ialah

yang harus mengkoreksi diri, mencari sebab kenapa anaknya bisa tidak naik kelas

(OMDS: 381 – 399).

Sosok Bu Mutia secara sosiologis merupakan pribadi yang ramah dan

menjadi guru yang bisa menjadi teladan bagi murid-muridnya. Ia merupakan

seorang pemandu bakat yang baik dan seorang pendidik sejati. Perhatikan kutipan

berikut:

Bu Mutia benar-benar seorang pemandu bakat yang luar biasa. Kau bisa melihat dari sorot matanya, ia benar-benar menginginkan mereka menjadi murid-murid luar biasa, menyanjung-nyanjung mereka, mengibarkan dan mengunggulkan bakat-bakat terpendam mereka agar nampak berkilat. Mereka merasa senang sebab Bu Mutia benar-benar seorang pendidik sejati. Ia tak hanya mengajarkan mata pelajaran, tetapi sorot matanya yang meneduhkan itu membuat mereka percaya diri (OMDS: 115). Kutipan di atas memrikan gambaran bagaimana sosok Bu Mutia yang luar

biasa. Seorang guru yang berdedikasi tinggi. Ia melakukan apa saja untuk bisa

membuat murid-muridnya pandai. Murid-murid sangat menyayanginya.

g) Mat Karmin

Mat Karmin secara fisik digambarkan sebagai seorang laki-laki yang

berusia sekitar 30-an. Tubuhnya bongsor, jakun dan bulu sudah tumbuh yang

Page 100: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

berarti menandakan ia sudah dewasa. Wajahnya tirus dengan tonjolan tulang pipi

dan geraham yang bergemeletukan. Perhatikan kutipan berikut:

Seorang laki-laki yang dilihat dari wajahnya, usianya tak lagi muda, sekitar 30-an tahun lebih, senyum-senyum sendiri sambil tertidur di rumput perdu, tubuhnya terguncang-guncang oleh tawa yang tak bisa ditahan dari diafragma perutnya (OMDS: 227). Mat Karmin merupakan penjual mainan anak-anak di Kampung Genteng.

Ia digambarkan sebagai seorang yang licik. Hal ini terlihat ketika pertandingan

layang-layang. Ketika ada layang-layang putus, otomatis siapa saja boleh

memilikinya asalkan dapat menangkapnya. Tetapi tidak dengan Mat Karmin. Ia

tidak rela layang-layang itu jatuh ke tangan orang lain. Sehingga ia mengutus anak

SMP untuk merebut layang-layang tersebut, atau bahkan merampasnya sendiri.

Layang-layang itu kemudian diperbaiki dan dijualnya lagi (OMDS: 8).

Mat Karmin ditemukan warga ketika masih bayi. Kemudian diangkat anak

oleh salah seorang warga kampung Genteng. Namun ketika bicaranya masih

cedal, orang tua angkatnya meninggal. Akhirnya ia hidup sebatang kara dan hanya

berteman dengan kesunyian. Tiga tahun pertamanya dihabiskan dengan

kesendirian. Ia menjadi manusia kamar, ia tumbuh menjadi pribadi yang introvert

yang tak mengenal dunia luar selain kamarnya. Ia hidup damai di dalam

kegelapan dan kesunyian. Lima tahun kemudian ia tumbuh menjadi remaja, tetapi

ia kesulitan berbicara karena tidak pernah bergaul dengan manusia satupun.

Hingga kemudian ia tertarik dengan dunia anak-anak saat melihat kegembiraan

mereka bermain hujan. Mat Karmin sangat tertarik dengan dunia anak-anak yang

penuh kegembiraan. Ia seperti anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang

dewasa, masa kecil yang kurang bahagia (OMDS: 55 – 57).

Karena sering bergaul dengan anak kecil mengakibatkan ia tertarik dengan

anak kecil. Belakangan diketahui bahwa ia seorang pedophilia, yakni seorang

yang mengalami penyimpangan seksual pada seorang anak yang tak berdosa.

Laboratorium forensik kepolisian berhasil mengungkap satu kejahatan kriminal yang dilakukan oleh seorang pedophilis. Mat Karmin begitu mengagetkan karena lelaki pendiam itu punya kecenderungan aneh. Ia tidak normal karena menyukai anak-anak kecil untuk dijadikan objek birahinya (OMDS: 235).

Page 101: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Kutipan di atas memberikan kejelasan mengenai perilaku Mat Karmin

yang aneh. di satu sisi Mat Karmin seorang yang pendiam, namun di sisi lain ia

menyimpan perilaku menyimpang yang sangat merugikan orang lain, terlebih

anak-anak.

h) Karisma

Karisma merupakan teman sekelas Anak Alam yakni kelas 1-2. Ia adalah

anak orang kaya. Ayahnya adalah seorang juragan sablon yang beromzet

lumayan. Secara fisik, ia digambarkan sebagai seorang anak laki-laki yang

bertubuh kurus, berkulit hitam dan berambut jagung. Perhatikan kutipan berikut:

Semua pendangan menoleh ke arah anak kecil bertubuh tipis seperti triplek, berkulit hitam, dan rambut jagungnya sangat khas sekali (MDS: 392). Karisma merupakan anak yang usil, pemalas, pemberontak, berotak

tumpul, ketika diberi pelajaran tidak mau mendengarkan. Seperti kejadian saat

Yudi dan Pepeng disuruh mandi di sekolah karena tubuhnya bau sebab di rumah

mereka tidak sempat mandi. Karisma malah ingin ikut keluar jam pelajaran.

Kemudian ia memboreh-borehi tubuhnya dengan daun kentut. Hal ini

mengakibatkan tubuhnya bau. Sehingga mau tak mau ia diharuskan ikut mandi

bersama Yudi dan Pepeng. Ia merasa senang sekali karena diperbolehkan tidak

ikut pelajaran. Ia sangat tidak suka dengan pelajaran matematika. Pelajaran

matematika merupakan momok baginya, dan ingin sekali ia menghindari mata

pelajaran yang satu ini ( OMDS: 258 – 271).

Karisma malas mengikuti palajaran. Malah ia juga malas untuk sekolah.

Yang ada di dalam pikirannya adalah bermain game. Ketika diberi pelajaran,

pikirannya selalu kemana-mana. Tidak pernah konsentrasi. Tak satu pun pelajaran

masuk ke otaknya. Perhatikan kutipan berikut:

Semua murid sibuk mendengarkan dengan seksama, tetapi pikiran Karisma melayang entah ke mana, walaupun matanya memandangi huruf-huruf pada buku cetak bagai serombongan semut hitam yang sedang berbaris rapi. Pikiran Karisma melayang di rumahnya, membayangkan keasyikan selepas pulang sekolah ia akan segera main video game bersama teman-temannya (OMDS: 285).

Page 102: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Kutipan di atas menggambarkan bagaimana bentuk kemalasan Karisma. Ia

malas sekolah. Walaupun masuk sekolah pikirannya tidak pernah fokus ke

pelajaran. Akibatnya pada saat kenaikan kelas, ia tidak naik kelas. Ini merupakan

buah kemalasannya selama ini.

i) Rena

Rena merupakan teman sekelas anak alam yakni di kelas 1-2. Ia

digambarkan sebagai seorang anak perempuan yang cantik, berasal dari keluarga

kaya. Ia adalah anak semata wayang. Orang tuanya berprofesi sebagai dokter gigi.

Mungkin karena merasa berasal dari keluarga yang kaya raya, ia hanya

mau berteman dengan orang yang sederajat saja. Ia sangat tidak menyukai

keberadaan Anak Alam yang notabene berasal dari keluarga tidak mampu bahkan

bisa dikatakan gembel yang hidupnya di bawah kolong jembatan.

Rena digambarkan sebagai seorang yang ketus, tinggi hati, asosial, pilih-

pilih dalam berteman, suka menghina orang lain terutama yang miskin, dan egois.

Perhatikan kutipan berikut:

Ia sedang di alam mimpi, setengah mengantuk hingga suara daun pintu yang berkeretan merobek alam bawah sadarnya. Rena ternyata yang keluar, menunjukkan sikap yang tak berubah, ketus dan tinggi hati, apalagi tahu siapa yang dihadapinya, anak dekil, kumuh, dan tukang cari perhatian di kelas. Ini merupakan kesempatan besar melampiaskan uneg-uneg yang dipendam dalam dadanya (OMDS: 343). Pambudi segera menyampaikan maksud kedatangannya untuk meminjam

buku. Mendengar maksud kedatangan Pambudi ke sini, jangankan meminjami

buku, tapi Rena malah memaki-makinya dan langsung meninggalkan Pambudi.

Rena juga suka merendahkan orang lain yang derajatnya lebih rendah dari

dia. Ia suka menghina Anak Alam, memaki-maki tak karuan tanpa peduli.

Perhatikan kutipan berikut:

“Ah, masa bodoh. Anak-anak kampung itu membuat selera belajarku turun, mataku seperti mengganjal sesuatu, hidungku seperti tidak bebas menghirup udara di kelas ini, ada bau-bau yang bikin aku sesak napas, telingaku juga nggak terbiasa mendengar bunyi-bunyi asing yang membuatku harus menutupnya. Dan itu semua disebabkan oleh kedatangan anak-anak kampung itu, anak-anak sok pintar dan tukang cari perhatian” (OMDS: 326).

Page 103: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Kutipan di atas memberikan gambaran mengenai sifat Rena yang sangat

tidak terpuji. Ia berasal dari keluarga kaya, sehingga ia enak saja merendahkan

orang lain.

j) Yok Bek

Yok Bek merupakan pemilik peternakan sapi di Gedong Sapi, tempat

orang tua ketiga Anak Alam bekerja dan menggantungkan hidup. Ia adalah

seorang keturunan Cina. Ia digambarkan sebagai seorang perempuan tua yang

sudah uzur, berusia sekitar tiga perempat abad, yaitu sekitar 75-an tahun.

Tubuhnya kurus dan kulitnya sudah mulai keriput, menandakan bahwa usianya

memang sudah senja. Perhatikan kutipan berikut:

Wajah Yok Bek kian hari kian pucat seputih kertas, tubuh tuanya seperti pohon kayu yang meranggas, kerut-merut di wajahnya semakin nampak kusut, matanya yang tenggelam dalam cekungan rongga matanya terlihat seperti tengkorak hidup, ia terus saja menatap para pekerja setianya dengan sorot mata tajam, namun tak lagi bersinar (OMDS: 136). Seperti layaknya kebanyakan orang Cina, ia digambarkan sebagai sosok

yang ulet dalam bekerja, karena sampai usianya sudah uzur ia tetap masih

mengurusi peternakannya, walaupun bisa saja ia ikut anaknya dan menikmati sisa

hidupnya dengan bahagia. Perhatikan kutipan berikut:

Yok Bek adalah peternak sapi yang ulet, susu sapinya sudah terkenal se-Jawa Tengah dan selalu dipasok setiap pagi hari, ditempatkan dalam termos-termos besar dan diangkut dengan mobil bak terbuka (OMDS: 16). Yok Bek merupakan pribadi yang keras, suka memeras, pelit dan

terkadang kasar terhadap pekerjanya. Sering memaki-maki pekerjanya bila

pekerjaannya tidak sempurna. Perhatikan kutipan berikut:

Ayah ketiganya bekerja pada Yok Bek, memelihara sapi-sapi itu mulai dari memerah susunya, membersihkan kotorannya, hingga mencarikan rumput segar. Kadang Yok Bek- perempuan Cina-itu berdiri berkacak pinggang di hadapan para pekerjanya, dibentak-bentaknya ayah ketiga temanku itu dengan kasar, bahkan kadang kata-kata makian yang aku tahu, bahasa itu tabu bagi anak-anak. Dari sini aku belajar pengalaman lagi. Orang kaya bisa seenaknya memperlakukan orang miskin, sebab tubuh mereka telah dibeli untuk menuruti semua perintah (OMDS: 17).

Page 104: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Secara sosiologis, ia digambarkan sangat menjaga jarak, tertutup dan

jarang bersosialisasi dengan kaum pribumi di sekitarnya. Ia hanya mau bergaul

dengan kaum yang sejenis atau bahkan sederajat dengannya. Hal ini digambarkan

melalui rumahnya di Gedong Sapi. Rumahnya dipagari tembok-tembok tinggi

yang di sini disebut dengan ghetto-ghetto. Hanya ada satu pintu untuk akses

masuk ke dalam. Itu pun selalu tertutup. Tidak seperti rumah warga pribumi yang

terbuka, kalaupun berpagar hanya rendah.

Orang-orang Cina memang sengaja menjaga jarak dengan kami, orang Jawa. Budaya mereka sangat tertutup, terhalang oleh tembok-tembok tinggi, ghetto-ghetto yang sengaja dibangun untuk menutup diri dari dunia luar. Apa yang mereka lakukan, orang-orang kampung tak pernah tahu, kecuali hanya para pekerja, ketiga ayah temanku itu. Aku sebagai orang luar dan hanya baru-baru ini saja bermain ke Gedong Sapi dibuat terheran-heran, mengapa rumah orang-orang Cina begitu tertutup (MDS: 18).

k) Pak Cokro

Dalam cerita ini, Pak Cokro merupakan seorang lelaki tua, ia merupakan

seorang dukun yang sangat dipercaya warga kampung Genteng untuk mengobati

berbagai penyakit dan tempat berkonsultasi dengan sesuatu yang bersifat gaib.

Seperti layaknya dukun kebanyakan, ia digambarkan berpenampilan nyentrik dan

misterius. Kukunya panjang dan hitam, tidak pernah memakai alas kaki, giginya

geripis dan berwarna hitam, dan tubuhnya berbau tak sedap. Perhatikan kutipan

berikut:

Dari ujung kaki dengan kuku-kuku berwarna hitam panjang dan tak beralas kaki, aku sudah tahu, pasti orang paling menjijikkan sedunia itu yang hadir, bau udang busuk santer menusuk hidungku. Pak Cokro terkekeh melihatku, deretan gigi-giginya yang geripis dan berwarna hitam arang itu membuat penampilannya semakin menjijikkan (OMDS: 175). Pak Cokro dipercaya untuk menjadi perantara dengan dunia gaib. Padahal

sebenarnya ia tidak mempunyai kemampuan dalam hal itu. Ia hanya seorang lelaki

tua yang bodoh, yang pekerjaannya hanya menipu dan mengakali warga dengan

praktik perdukunannya itu. Hal ini diakuinya ketika ia berusaha menyembuhkan

Faisal. Namun keadaan kemudian terbalik, Faisal berpura-pura kesurupan jin

Belanda yang kemudian menakut-nakuti dan mengancam Pak Cokro agar tidak

membohongi dan membodohi warga lagi. Ia pun bertekuk lutut di hadapan Faisal,

Page 105: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

yang dikiranya sudah dirasuki jin Belanda. Ia kemudian taubat dari praktik

perdukunannya (OMDS: 171 – 179).

Setelah menyadari kesalahannya selama ini, Pak Cokro bertaubat dan

ingin sekolah. Ia bertekad untuk sekolah. Di sini digambarkan kegigihan dan

tekad kuat Pak Cokro untuk bisa membaca dan menulis. Hingga kemudian ia telah

mahir membaca dan menulis, ia bertekad untuk mengajarkan warga kampung

Genteng membaca dan menulis. Cita-citanya adalah menjadikan kampung

Genteng menjadi kampung yang melek huruf (OMDS: 217 – 227).

d. Latar

Burhan Nurgiyantoro (2005: 227 – 235) menyatakan bahwa latar dalam

novel menyangkut keterangan mengenai sosial budaya, tempat dan waktu di mana

peristiwa itu terjadi. Unsur latar dibedakan menjadi tiga unsur pokok, yaitu:

tempat, waktu dan sosial.

1) Novel LP

a) Latar Tempat

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan

sebuah karya fiksi. Secara umum novel LP berlatar tempat di Belitong. Belitong

dipaparkan sedemikian luas dan terperinci. Letak geografis, kekayaan alam dan

potensi yang dimiliki, suku bangsa yang mendiami, serta kebudayaan yang

melekat di Belitong. Perhatikan kutipan berikut ini:

Pulau Belitong yang makmur seperti mengasingkan diri dari tanah Sumatera yang membujur dan di sana mengalir kebudayaan Melayu yang tua (LP: 41). Lingkungan hidup anggota Laskar Pelangi adalah pedesaan, yang dalam

novel ini disebut sebagai kampung. Dari hasil penelitian, sepanjang cerita

pengarang tidak menyebutkan nama kampung tempat tinggal anggota Laskar

Pelangi. Satu-satunya kampung yang disebutkan hanyalah tempat tinggal Lintang.

Keluarga Lintang berasal dari Tanjong Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut (LP: 11).

(1) Sekolah Muhammadiyah

Page 106: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Sekolah Muhammadiyah merupakan tempat para tokoh cerita yakni

kesepuluh anggota Laskar Pelangi bersekolah. Tempat ini merupakan tempat yang

paling banyak digunakan sebagai latar cerita. Sekolah ini merupakan sekolah

Islam pertama di Belitong, mungkin juga di Sumatera Selatan. Merupakan sekolah

miskin, tanpa fasilitas, kondisinya sangat memprihatinkan seperti layaknya

gudang kopra. Kosen pintu yang miring karena seluruh bangunan sekolah sudah

doyong seolah akan roboh. Perhatikan kutipan berikut:

Sekolah ini adalah sekolah Islam pertama di Belitong, mungkin di Sumatera Selatan (LP: 23). Tak susah melukiskan sekolah kami karena sekolah kami adalah salah satu dari ratusan atau bahkan ribuan sekolah miskin di seantero negeri ini yang jika disenggol sedikit saja oleh kambing yang senewen ingin kawin, bisa rubuh berantakan (LP: 17). Dari kutipan di atas digambarkan keadaan sekolah Muhammadiyah. Di

sekolah ini kesepuluh anggota Laskar pelangi menjalani pendidikannya dari SD

hingga SMP. Sekolah ini menjadi latar yang menempati posisi penting dalan kisah

ini. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya pembelajaran bagi kesepuluh siswa

miskin ini. Deskripsi yang menunjukkan cerita ini berlangsung di sekolah

diperlihatkan hampir dalam setiap bab, hal tersebut terlihat melalui percakapan

dalam proses pembelajaran berikut ini:

Dan di siang yang panas menggelegak ini, ketika pelajaran seni suara, di salah satu sudut kumuh perguruan miskin Muhammadiyah, kami menjadi saksi bagaimana nasib menemukan bakat Mahar (LP: 129). Dari kutipan di atas digambarkan keadaan pada saat pelajaran seni suara

yang berlangsung siang hari. Pada pelajaran seni suara inilah secara tidak sengaja

bakat Mahar tergali.

(2) Pohon Filicium

Pohon filicium juga menjadi latar kesepuluh anak miskin ini dalam

melakoni pendidikannya selama di perguruan Muhammadiyah. Di bawah pohon

ini mereka bisa bermain, melepas lelah seusai pelajaran, mengadakan rapat,

mencari inspirasi. Perhatikan kutipan berikut:

Page 107: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Jika istirahat siang Sahara dan Harun duduk berdua di bawah pohon filicium (LP: 77). Selain digunakan untuk rapat, bermain, melepas lelah, di pohon ini pula

mereka sering melihat pelangi seusai hujan reda. Perhatikan kutipan berikut:

Kepentingan kami tak kalah mendesak dibanding keperluan kaum unggas, fungi, dan makhluk lainnya terhadap filicium karena dari dahan-dahannya kami dapat dengan leluasa memandang pelangi (LP: 159). Dari kutipan di atas tergambar bagaimana kegemaran mereka melihat

pelangi dari pohon filicium. Oleh karena kegemaran mereka ini, Bu Mus

memberikan julukan “Laskar Pelangi:.

(3) Gedong

Gedong merupakan sebuah kawasan eksklusif yang dihuni oleh kaum

borjuis penguasa PN Timah. Di dalam kawasan ini penuh dengan fasilitas mewah

dan serba lengkap. Rumah-rumahnya mewah bergaya Victorian dengan sarana

dan prasarana yang superlengkap. Sangat mencolok mata jika dibandingkan

dengan keadaan di luar Gedong. Perhatikan kutipan berikut:

Mereka, kaum borjuis ini, bersemayam di kawasan eksklusif yang disebut Gedong. Mereka seperti orang-orang kulit putih di wilayah selatan Amerika pada tahun 70-an. Feodalisme Belitong adalah sesuatu yang unik, karena ia merupakan konsekuensi dari adanya budaya korporasi, bukan karena tradisi paternalistik dari silsilah, subkultur, atau privilase yang dianugerahkan oleh penguasa seperti biasa terjadi di berbagai tempat lain (LP: 42). Kemewahan yang ada di Gedong sangat berkebalikan dengan keadaan di

luar Gedong. Perbedaan ini bagaikan langit dan bumi. Dari kutipan di atas,

pengarang membandingkan keadaan Gedong dengan orang-orang kulit putih di

wilayah selatan Amerika pada tahun 70-an. Sungguh ketimpangan yang mencolok

mata.

(4) Sekolah PN

Sekolah PN merupakan sekolah yang berada di kawasan Gedong, dengan

kualitas terbaik di seantero Belitong. Perhatikan kutipan berikut:

Sekolah-sekolah ini berdiri megah di bawah naungan Aghatis tua berusia ratusan tahun dan dikelilingi pagar besi tinggi berulir melambangkan kedisiplinan dan mutu tinggi pendidikan. Sekolah PN merupakan center of

Page 108: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

excellen atau tempat bagi semua hal yang terbaik. Sekolah ini demikian kaya raya karena didukung sepenuhnya oleh PN TImah, sebuah korporasi yang kelebihan duit. Institusi pendidikan yang sangat modern ini lebih tepat disebut percontohan bagaimana seharusnya generasi muda dibina (LP: 57). Dari kutipan di atas digambarkan sekolah PN. Sekolah ini didukung

sepenuhnya oleh PN Timah. Sekolah ini berdiri megah dengan fasilitas yang super

lengkap. Sebuah institusi pendidikan yang sangat modern dan hendaknya

dijadikan percontohan. Yang bisa bersekolah di sini hanyalah orang-orang borjuis

saja, yakni petinggi-petinggi di PN Timah.

(5) Toko Sinar Harapan

Toko Sinar Harapan menjadi latar ketika murid sekolah Muhammadiyah

membeli kapur tulis. Tempat ini juga yang menjadi latar ketika Ikal bertemu

dengan A Ling, cinta pertamanya (200 – 214).

Toko Sinar harapan, pemasok kapur satu-satunya di Belitong Timur, amat jauh letaknya (LP: 195). Toko Sinar harapan terletak sangat strategis di tengah pusaran bau busuk. Ia berada di antara pedagang kaki lima, bengkel sepeda, mobil-mobil omprengan, dan pasar ikan (LP: 200). Kutipan di atas menggambarkan keadaan toko Sinar Harapan. Di toko ini

setiap senin murid sekolah Muhammadiyah membeli kapur tulis. Keadaan toko ini

sangat sesak dengan barang-barang yang bertumpuk-tumpuk sehingga

menimbulkan bau yang tidak sedap. Sehingga orang tidak akan betah berlama-

lama di dalam toko ini. Namun, di tengah tumpukan barang-barang dagangan ini,

Ikal menemukan cinta pertamanya yakni A Ling. Ikal jatuh cinta dengan kuku-

kuku cantik yang senantiasa menyodorkan kapur tulis kepadanya.

(6) Pangkalan Punai

Pangkalan Punai merupakan salah satu pantai di daerah Belitong timur

yang biasa menjadi tempat rekreasi murid sekolah Muhammadiyah. Perhatikan

kutipan berikut:

Kami, SMP Muhammadiyah, pergi ke Pangkalan Punai. Jauhnya kira-kira 60 km, ditempuh naik sepeda. Semacam liburan murah yang asyik luar biasa (LP: 179).

Page 109: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Setiap kali berdiri di bibir pantai aku selalu terkejut, persis seperti pasukan Alexander Agung pertama kali menemukan India. Jika laut berakhir di puluhan hektar daratan landai yang dipenuhi bebatuan sebesar rumah dan pohon-pohon rimba yang rindang merapat ke tepi paling akhir ombak pasang mengempas, maka kita akan menemukan keindahan pantai dengan cita rasa yang berbeda. Itulah kesan utama yang dapat kukatakan mengenai Pangkalan Punai (LP: 179). Dari kutipan di atas digambarkan peristiwa ketika anggota Laskar Pelangi

pergi liburan dengan naik sepeda menuju Pangkalan Punai. Di tempat ini mereka

biasa menghabiskan masa liburan.

(7) Gunung Selumar

Gunung Selumar merupakan gunung yang sering dikunjungi anggota

Laskar pelangi. Perhatikan kutipan berikut:

Setelah tiga jam mendaki kami tiba di puncak. Lelah, haus, dan berkeringat, tapi tampak jelas rasa puas pada setiap orang, sebuah ekspresi “telah mampu menaklukkan”. Aku menyingkir dari kegirangan teman-temanku, sendirian menelusuri padang ilalang rendah di puncak gunung, memetik bunga-bunga liar. Kupandangi lagi atap rumah A Ling dan segenggam bunga liar nan cantik di dalam genggaman. Untuk inikah aku mendaki gunung setinggi ini? (LP: 291). Selain di Pangkalan Punai, anggota Laskar Pelangi juga sering

mengunjungi Gunung Selumar. Gunung Selumar tidak terlalu tinggi tapi

puncaknya merupakan tempat tertinggi di Belitong Timur. Dari kejauhan gunung

ini tampak seperti perahu terbalik, kukuh, biru, dan samara-samar. Di sepanjang

tanjakan dan turunan menyusuri bahu kiri Gunung Selumar berderet-deret rumah-

rumah penduduk Selinsing dan Selumar.

(8) Pulau Lanun

Pulau Lanun merupakan sebuah pulau terpencil di Belitong tempat seorang

dukun yang melegenda berada, yakni Tuk Bayan Tula. Perhatikan kutipan berikut:

“Tuk Bayan Tula tinggal di sebuah gua yang gelap, di jantung pulau Lanun. Pulau itu berbelok menyimpang dari jalur nelayan, jadi tak seorang pun akan kesana (LP: 316).

Tuk Bayan Tula kembali hadir di mulut gua dalam keadaan terengah-engah, compang-camping dan berantakan (LP: 420).

Page 110: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Kutipan di atas menggambarkan peristiwa ketika anggota Sicieteit de

Limpai pergi ke Pulau Lanun untuk menemui Tuk Bayan Tula. Mereka ingin

meminta bantuan kepada Tuk Bayan Tula agar nilai ulangannya membaik.

(9) Halaman Kelenteng

Latar halaman kelenteng digunakan tempat peristiwa ketika A Ling

membuat janji dengan Ikal untuk bertemu ketika sembahyang rebut. Perhatikan

kutipan berikut:

Aku berdiri tegak di bawah pohon seri di halaman kelenteng sambil memegangi sepedaku, menunggu.(LP: 265). Ia datang dari arah yang sama sekali tidak kuduga karena tadi ia sudah berada di dalam kelenteng memperhatikanku (LP: 268). Di halaman kelenteng ini Ikal menunggu A Ling dengan sabar. Ikal

menunggu A Ling dengan hati yang berdebar-debar, Karena ini kali pertama ia

membuat janji bertemu dengan A Ling pujaan hatinya.

(10) Tempat Lomba Kecerdasan (Tanjong Pandan)

Latar ini digunakan sebagai tempat murid sekolah Muhammadiah

berlomba cerdas cermat melawan sekolah lain, yakni di kota kabupaten Tanjong

Pandan.

Lintang sudah membatu sejak subuh tadi. Di atas truk terbuka yang membawa kami ke ibu kota kabupaten ini, Tanjong Pandan, ia membisu seperti orang sakit gigi parah (LP: 367). Dalam sebuah ruangan berasitektur art deco, di ruangan oval yang ingar-bingar, kami terpojok: aku, Sahara, dan Lintang. Kembali kami berada dalam situasi yang mempertaruhkan reputasi. Lomba kecerdasan (LP: 363). Di acara lomba kecerdasan ini, Ikal, Sahara dan Lintang mewakili sekolah

Muhammadiyah untuk melawan sekolah-sekolah lain se Kabupaten. Di ajang ini

mereka membuktikan diri bahwa kemiskinan yang mereka hadapi bukan menjadi

penghalang untuk tetap bisa berprestasi. Lintang si jenius berhasil mengharumkan

nama baik sekolah Muhammadiyah dengan membawa sekolah ini ke gerbang

kemenangan.

Page 111: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

(11) Zaal Batu

Zaal batu merupakan nama sebuah rumah sakit jiwa yang sudah sangat tua

yang letaknya di sungai Liat, Bangka. Di sinilah tempat Trapani dan ibunya

dirawat. Trapani yang memang sejak kecil tidak bisa lepas dari ibunya, ternyata

menderita mother complex yang ekstrem. Ia akan berteriak-teriak ketika bangun

tidur tidak ada ibu disampingnya. Perhatikan kutipan berikut:

Sore itu mendung ketika kami tiba di Zaal batu. Suara azan ashar bersahut-sahutan lalu sepi pun mencekam. Kami memasuki gedung tua berwarna serba putih dengan plafon tinggi dan pilar-pilar. Lalu kami melewati sebuah selasar panjang berlantai ubin tua berwarna cokelat dan bermotif jajaran genjang simetris (LP: 446).

Aku memutar gagang pintu dan menghambur ke dalam. Kuhampiri mereka dengan hati-hati. …. Aku ingin berteriak dan meledakkan tangis. Aku mengenal dengan baik kedua anak beranak yang malang ini. Mereka adalah Trapani dan ibunya (LP: 452 – 453). Peristiwa di atas adalah peristiwa Ikal ketika mengantar keponakannya ke

rumah sakit jiwa Zaal Batu untuk melakukan penelitian mengenai suatu penyakit

langka. Tak disangka-sangka, ternyata penderita yang akan menjadi objek

penelitian adalah Trapani dan ibunya. Ini membuat Ikal sangat kaget. Ia tak

menyangka nasib Trapani akan berakhir di rumah sakit ini.

(12) Kota Bogor

Selain berlatar tempat di Pulau Belitong, ada juga sebagian kecil yang

berlatar tempat di kota Bogor, yakni pada waktu Ikal dewasa dan bekerja menjadi

pegawai kantor pos. Perhatikan kutipan berikut ini:

Setiap pulang kerja, Aku sering duduk melamun di pokok pohon randu, di pinggir lapangan Sempur. Dekat kamar kontrakanku. Menghadap kali Ciliwung aku memperotes Tuhan (LP: 441). Aku merangkak-rangkak kedinginan. Terseok-seok menuju kantor pos melewati bantaran kali Ciliwung (LP: 442). Di kota Bogor ini, Ikal menjalani masa dewasanya. Setelah lulus SMA, I

pergi ke Bogor untuk melanjutkan pendidikannnya di perguruan tinggi. Setelah

lulus dari perguruan tinggi dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi, ia bekerja

sebagai pegawai pos.

Page 112: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

b) Latar Waktu

Burhan Nurgiyantoro (2005: 227 – 235) menyatakan bahwa latar waktu

berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan” tersebut biasanya

dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat

dikaitkan dengan peristiwa sejarah. Latar waktu dalam fiksi dapat menjadi

dominan dan fungsional jika digarap secara teliti, terutama jika dihubungkan

dengan waktu sejarah. Pengangkatan unsur sejarah ke dalam karya fiksi akan

menyebabkan waktu yang diceritakan menjadi bersifat khas, tipikal, dan dapat

menjadi sangat fungsional, sehingga tak dapat diganti dengan waktu yang lain

tanpa mempengaruhi perkembangan cerita. Latar waktu menjadi amat koheren

dengan unsur cerita yang lain.

Dalam cerita ini, pengarang tidak secara eksplisit menyebut kapan (tahun)

terjadinya peristiwa ini. Akan tetapi di dalam novel ini disinggung-singgung

mengenai masa pemerintahan presiden Soeharto dan ada beberapa bagian yang

juga menyebut tahun yakni tahun 1987 dan tahun 1991. Jadi hal ini bisa dijadikan

petunjuk bahwa kisah ini diperkirakan mengambil latar waktu pada masa itu,

yakni masa pemerintahan Seharto yaitu kurun waktu 1966 – 1998.

Karena di kampung kami tidak ada sawah maka kapal-kapal itu memutuskan untuk membawa barang-barang penting saja, dan koran dianggap kurang penting. Maka koran-koran itu terlambat selama tiga puluh dua tahun. Kami tak tahu apa yang terjadi di Jakarta. Tapi setelah koran-koran itu tiba kami tidak kecewa meskipun telah terlambat selama itu karena ternyata sang kepala suku masih orang yang sama (LP: 277 – 278). Pada tahun 1987 harga timah dunia merosot dari 16.000 USD/metriks ton menjadi hanya 5.000 USD/metriks ton dan dalam sekejap PN Timah lumpuh. Seluruh fasilitas produksi tutup, puluhan ribu karyawan terkena PHK (LP: 482). Tahum 1991 perguruan Muhammadiyah ditutup (LP: 486).

Selain itu, latar waktu merupakan waktu kapan terjadinya peristiwa-

peristiwa yang dialami tokohnya. Latar waktu menggunakan senja, malam, siang,

menjelang maghrib, subuh pagi, fajar, sore dan menunjuk jam serta tingkatan

Page 113: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro (2005: 227) yang

menyatakan bahwa penekanan waktu lebih pada keadaan hari, misalnya pagi,

siang, atau malam. Penekanan ini dapat juga berupa penunjukan waktu yang telah

umum, misalnya maghrib, subuh, ataupun dengan cara penunjukan waktu pukul

jam tertentu.

c) Latar Sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup

yang cukup kompleks. Latar sosial dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat,

tradisi, keyakinan, bahasa sehari-hari, pandangan hidup, cara berpikir dan

bersikap, juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan.

Latar belakang sosial budaya novel LP adalah sebuah kehidupan

masyarakat yang ada di Belitong, dengan kesederhanaan masyarakat dan

heterogennya suku bangsa yang tinggal. Masyarakat dalam novel ini dikisahkan

sebagai masyarakat yang miskin, penuh dengan keterbatasan ekonomi.

Masyarakat Belitong kebanyakan berasal dari suku Melayu, Sawang, dan

keturunan Cina (Hokian). Karena ada berbagai suku bangsa yang tinggal di

Belitong, maka percampuran budaya tidak terhindarkan, baik itu adat istiadat/

kepercayaan, sikap hidup, dan bahasa yang dipakai.

(1) Adat istiadat/Kepercayaan

Adat istiadat yang menjadi latar novel LP yaitu adat istiadat Melayu dan

Tionghoa. Sebuah komunitas Melayu dengan setia memelihara jenis musik atau

seni tertentu yang secara sadar maupun tidak telah menjadi bagian tak terpisahkan

dalam kehidupannya. Perhatikan kutipan berikut:

Kami orang-orang Melayu adalah pribadi-pribadi sederhana yang memperoleh kebijakan hidup dari para guru mengaji dan orang-orang tua di surau-surau sehabis salat maghrib. Kebijakan itu disarikan dari hikayat para nabi, kisah Hang Tuah, dan rima-rima gurindam. Ras kami adalah ras yang tua. Malay atau Melayu telah dikenal Albert Buffon sejak lampau ketika ia mengidentifikasi ras-ras besar Kaukasia, Negroid, dan Mongoloid. Meskipun banyak antropolog berpendapat bahwa ras Melayu Belitong tidak sama dengan ras Malay versi Buffon – dengan kata lain kami sebenarnya bukan orang Melayu – tapi kami tak membesar-besarkan

Page 114: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

hal itu. Pertama karena orang-orang Belitong tak paham akan hal itu dan kedua karena kami tak memiliki semangat primordialisme. Bagi kami, orang-orang sepanjang pesisir selat Malaka sampai ke Malaysia adalah Melayu – atas dasar ketergila-gilaan mereka pada irama semenanjung, dentaman rebana, dan pantun yang sambut-menyambut – bukan atas dasar bahaa, warna kulit, kepercayaan, atau struktur bangun tulang-belulang (LP: 162 – 163). Mengenai kepercayaan, masyarakat Pulau Belitong percaya terhadap

seekor burung yang disebut burung Pelintang Pulau. Menurut kepercayaan

masyarakat, apabila burung Pelintang Pulau singgah di kampung mereka, maka di

tengah laut sedang terjadi badai atau angin puting beliung yang ganas. Perhatikan

kutipan berikut:

Nama burung Pelintang Pulau selalu menarik perhatian siapa saja, di mana saja, terutama di pesisir. Sebagian orang malah menganggap burung ini semacam makhluk ghaib. Nama burung ini mampu menggetarkan nurani orang-orang pesisir, sehubungan dengan nilai-nilai mitos dan pesan yang dibawanya (LP: 183).

Orang-orang melayu pesisir percaya bahwa jika burung ini singgah di kampung maka pertanda di laut sedang terjadi badai hebat atau angin putting beliung. Seringkali kedatangannya membatalkan niat para nelayan yang akan melaut (LP: 183). Kepercayaan lain yang juga tumbuh di Belitong adalah tentang adanya

penganut ilmu buaya. Menurut kepercayaan masyarakat Belitong, para penganut

ilmu buaya apabila mati maka akan menjadi buaya. Perhatikan kutipan berikut:

Saat itulah aku melihat Bodenga mendesak maju di antara pengunjung. Lalu ia bersimpuh di samping sang buaya. Wajahnya pucat pasi. Ia memberi isyarat kepada orang-orang, memohon agar berhenti mencincang binatang itu. Orang-orang mundur dan melepaskan kayu baker yang menyangga mulut buaya tersebut. Mereka paham bahwa penganut ilmu buaya percaya jika mati mereka akan menjadi buaya. Dan mereka maklum bahwa bagi Bodenga buaya ini adalah ayahnya karena salah satu kaki buaya ini bunting (LP: 92). Selain kepercayaan terhadap burung Pelintang Pulau dan ilmu buaya,

masyarakat Belitong juga mempercayai adanya seorang dukun yang sakti

mandraguna, yang dipercaya bisa mengabulkan permintaan apa saja dan dapat

dimintai petunjuk. Dalam cerita ini sang dukun bernama Tuk Bayan Tula yang

Page 115: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

hidup di pulau terpencil di Belitong yakni di pulau Lanun. Perhatikan kutipan

berikut:

Di tengah kepanikan tersiar kabar bahwa ada seorang sakti mandraguna yang mampu menerawang, tapi beliau tinggal jauh di sebuah Pulau Lanun yang terpencil. Ialah seorang dukun yang telah menjadi legenda, Tuk Bayan Tula, demikian namanya. Tokoh ini dianggap raja ilmu ghaib dan orang paling sakti di atas yang tersakti, biang semua keganjilan, muara semua ilmu aneh (LP: 312).

Selain adat istiadat Melayu, dalam novel ini juga dihadirkan adat istiadat

Tionghoa. Hal ini terlihat ketika peristiwa pertemuan Ikal dengan A Ling di

halaman kelenteng dalam suasana Kong Hu Cu, yakni pada saat upacara

sembahyang rebut. Seperti kutipan berikut ini:

Meja itu diletakkan di sepan sebuah Thai Tse Ya, yaitu patung raja hantu yang dibuat dari bambu dan kertas-kertas berwarna-warni. Tinggi Thai Tse Ya mencapai 5 meter dengan diameter perut 2 meter. Ia adalah sesosok hantu raksasa yang menyeramkan. Matanya sebesar semangka dan lidahnya panjang menjuntai seperti ingin menjilati jejeran babi berminyak-minyak yang dipanggang berayun di bawahnya. Thai Tse Ya tak lain adalah representasi sifat-sifat buruk dan kesialan manusia. Sepanjang sore dan malam hari, warga Tionghoa yang Kong Hu Cu tentu saja melakukan sembahyang di depan Thai Tse Ya ini (LP: 260).

(2) Bahasa

Novel LP mengambil setting di Indonesia. Maka tak heran ceritanya pun

disampaikan dalam bahasa Indonesia. Tapi karena novel ini mengambil latar di

Belitong yang diceritakan terdiri dari banyak suku yang mendiaminya, maka

pengarang tak segan-segan memberikan sentuhan dialek Cina, bahasa Kek campur

Melayu, dan bahasa Belanda. Perhatikan kutipan berikut ini:

“Kiak-kiak!” A Miauw memanggil tak sabar, dan Bang Sad tergopoh-gopoh menghampirinya. “Magai di Manggaro masempo linna?” Orang-orang bersarung keberatan ketika mengamati harga kaus lampu petromaks. Di Manggar lebih murah kata mereka. “Kito lui ba, Ngape de Manggar harge e lebe mura?” Bang Sad menyampaikan keluhan itu pada juragannya, dalam bahasa Kek campur Melayu (LP: 202).

Page 116: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Kata-kata seperti Kiak-kiak, Magai di Manggaro masempo linna, dan Kito

lui ba, Ngape de Manggar harge e lebe mura merupakan kosa kata bahasa Kek

campur Melayu. Selain itu ada juga sentuhan bahasa Belanda. Perhatikan kutipan

berikut:

“Tapi sekian lama bekerja di sini aku telah terlatih memadamkan sementara fungsi gendang telinga. Maka madam itu hanya kulihat bergetar-getar seperti Greta Garbo dalam film bisu hitam putih. “!!” Hardiknya sambil melengos pergi. Benarkan kataku? Kira-kira maksudnya: saya sudah komplain berapa kali masih saja keliru ! (LP: 438).

(3) Kebiasaan

Dilihat dari kebiasaan hidup para pelaku utama cerita dalam masyarakat

Belitong, di mana masyarakat yang melingkupi para tokoh Laskar Pelangi adalah

para buruh yang bekerja di tambang timah milik PN Timah. Mereka hidup di

bawah garis kemiskinan. Mereka mayoritas sebagai buruh kasar di PN Timah, tak

terkecuali orang tua anggota Laskar Pelangi. Karena orang tua mereka bekerja

sebagai buruh kasar di PN Timah, maka kebiasaan dan pola hidupnya pun banyak

dipengaruhi oleh aturan-aturan yang berlaku dalam perusahaan itu. Perhatikan

kutipan berikut:

Kawasan kampung ini dapat disebut sebagai urban atau perkotaan. Umumnya tujuh macam profesi tumpang tindih di sini: kuli PN sebagai mayoritas, penjaga toko, pegawai negeri, pengangguran, pegawai kantor desa, pedagang, dan pensiunan. Sepanjang waktu mereka hilir mudik dengan sepeda. Semuanya, para penduduk kampung, entok, ayam, dan seluruh bangunan itu tampak berdebu, tak teratur, tak berseni dan kusam (LP: 51). Keseharian orang pinggiran ini amat monoton. Pagi yang sunyi senyap mendadak sontak berantakan ketika kentor pusat PN Timah membunyikan sirine, pukul 7 kurang 10. Sirine itu memekakkan telinga dalam radius puluhan kilometer seperti peringatan serangan Jepang dalam pengeboman Pearl Harbour (LP: 51).

Selain itu, anggota Laskar Pelangi juga punya kebiasaan tersendiri.

Mereka punya kebiasaan unik yaitu suka menyaksikan pelangi secara beramai-

ramai dengan memanjat pohon filicium (LP: 159 – 160). Oleh karena kebiasaan

unik ini, maka Bu Mus memberi julukan kepada mereka “Laskar Pelangi”.

(4) Pandangan hidup tokoh

Page 117: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Tokoh yang peneliti angkat untuk menelusur latar tentang pandangan

hidup tokohnya yaitu Ikal. Tokoh Ikal digambarkan sebagai sosok yang bertekad

kuat dan berkemauan keras serta tidak mudah menyerah. Salah satu tekadnya

adalah ia ingin belajar setinggi-tingginya untuk menjadi orang pintar untuk

menebus cita-cita Lintang yang gagal untuk mendapat pendidikan gara-gara

keadaan yang mengharuskannya seperti itu. Ia bertekad untuk mendapatkan

beasiswa sekolah ke luar negeri. Ia melakukan apa saja agar cita-citanya ini dapat

tercapai. Perhatikan kutipan berikut:

Seminggu setelah kulemparkan naskah bulu tangkisku ke Kali Ciliwung aku membaca sebuah surat pengumuman beasiswa pendidikan lanjutan dari sebuah negara asing. Aku segera menyusun rencana C, yaitu aku ingin sekolah lagi! Kemudian setelah itu tak ada satu menit pun waktu kusia-siakan selain untuk belajar. Aku membaca sebanyak-banyaknya buku. Aku membaca buku sambil menyortir surat, sambil makan, sambil minum, sambil tiduran mendengarkan wayang golek di radio AM. Aku membaca buku di dalam angkutan umum, di dalam jamban, sambil mencuci pakaian, sambil dimarahi pelanggan, sambil disindir ketua ekspedisi, sambil upacara Korpri, sambil menimba air, atau sambil memperbaiki atap bocor. Bahkan aku membaca sambil membaca (LP: 458 – 459).

Ia juga digambarkan sebagai sosok yang perhatian, peduli dan memikirkan

keadaan temannya. Di dalam cerita ini ia digambarkan sangat peduli dengan

Lintang. Ia merupakan pengagum Lintang. Lintang merupakan anak tidak mampu,

namun di tengah ketidakmampuannya ia bisa menjadi anak yang super jenius. Ia

juga memikirkan nasib Lintang ketika Lintang putus sekolah karena ayahnya

meninggal sehingga ia yang harus menggantikan posisinya untuk mencari nafkah

menghidupi keluarga (429 – 434). Perhatikan kutipan berikut:

Kami melepas seorang sahabat genius asli didikan alam, salah seorang pejuang Laskar pelangi lapisan tertinggi. Dialah ningrat di antara kami. Dialah yang telah menorehkan prestasi paling istimewa dan pahlawan yang mengangkat derajat perguruan miskin ini. Kuingat semua jejak kecerdasannya sejak pertama kali ia memegang pensil yang salah pada hari pertama sekolah, sembilan tahun yang lalu. Aku ingat semangat persahabatan dan kejernihan buah pikirannya. Dialah Newton-ku, Adam Smith-ku, Andre Ampere-ku (LP: 431).

Page 118: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

2) Novel OMDS

a) Latar Tempat

Secara umum novel OMDS berlatar tempat di Semarang, Jawa Tengah.

Kejadian dalam novel ini, mulai dari bab pertama sampai terakhir bertempat di

Semarang. Perhatikan kutipan berikut ini:

Kampung Genteng, itulah asal mula nama kampungku, entah dari mana nama itu berasal, konon menurut ayahku, kampungku itu pemasok genteng yang tiada duanya di Semarang…….. ah gelap, aku masih kecil tak tahu sejarah, hanya saja nama-nama kampung sepanjang tiga kilometer ke sebuah pasar Semarang terbesar itu, yaitu pasar Johar, menarikku untuk meneliti nama-nama kampung itu satu persatu (OMDS: 11).

Dari kutipan di atas, nama-nama tempat seperti kampung Genteng dan

pasar Johar cukup memperkuat bahwa latar tempat cerita dalam novel ini adalah

di Semarang.

Selain itu, ada beberapa tempat khusus atau spesifik yang menjadi latar

cerita novel ini. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

(1) Sekolah Dasar Kartini

Sekolah ini merupakan tempat yang paling sering menjadi latar tempat

dalam novel ini karena sekolah ini merupakan tempat di mana tokoh utama belajar

menuntut ilmu. Perhatikan kutipan berikut:

Tak heran, Yudi terkaget-kaget dengan SD Kartini, sekolah kami tak ubahnya seperti sekolah yang baru saja terkena gempa bumi. Mulai dari atapnya, engkau bisa melihat eternit yang jebol. Tembok-tembok di keempat sisinya seperti meneriakkan keprihatinan yang mendalam, retakan seperti tanah liat di musim kemarau itu menjelma lukisan abstrak yang aku bayangkan bentuknya mirip helikopter, kadang mirip sulaman rumah Spiderman. Ubin di kelas kami adalah jenis teraso yang baru mengkilat jika dipel dengan ampas kelapa, ubin itu pada mulanya berwarna abu-abu dengan busam di sana-sini akibat cairan semen kering ataupun pasir. Kotak-kotak segi empat dua puluh senti meter persegi itu dipasang sekenanya, bahkan beberapa di antaranya lapisan semen di pinggirannya terkelupas, hingga sekali waktu terlihat menganga dan bisa menyandung siswa-siswi yang tak melihat ke bawah (OMDS: 88) Dari kutipan di atas SD Kartini digambarkan sebagai sekolah sederhana

dengan kondisi fisiknya yang sudah mulai rapuh, seperti eternit yang jebol, cat

yang mulai mengelupas, lantai dari ubin teraso yang sebagian lapisan semen di

pinggirannya terkelupas.

Page 119: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

(2) Gedong sapi

Gambaran umum Gedong Sapi

Gedong sapi merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk beternak

sapi. Perhatikan kutipan berikut:

Aku menemui ketiga temanku itu di sebuah tempat yang disebut Gedong Sapi. Tiga ratus meter dari tempat tinggalku ke arah selatan, melewati lapangan tempat kami beradu layang-layang sebelum menuju ke temapt mereka. Dinamai Gedong Sapi, karena tempat itu adalah pusat ternak sapi (OMDS: 16).

Dari kutipan di atas, letak Gedong Sapi digambarkan tiga ratus meter dari

tempat tinggal Faisal yaitu di kampung Genteng, atau dapat dikatakan jauh dari

perkampungan penduduk. Di dalam Gedong Sapi terdapat rumah orang Cina yaitu

Yok Bek yang merupakan pemilik peternakan di Gedong Sapi. Selain rumah Yok

Bek, ada juga rumah ketiga pegawai Yok Bek yakni Samijan, Sukisno, dan

Giatno. Selain itu pastinya juga ada kandang-kandang sapi ternak.

-Rumah Yok Bek

Rumah Yok Bek digambarkan sangat megah dan tertutup tembok-tembok

tinggi atau ghetto-ghetto, yang seolah memberi kesan tidak ingin bergaul dengan

sekelilingnya. Perhatikan kutipan berikut ini:

Rumah Yok Bek yang khas bangunan lama Kota Semarang yang berarsitektur campuran Italia dan Cina itu berdiri megah, berseberangan dengan rumah ketiga temanku yang teramat kumuh, pengap, kotor, dan sempit (OMDS: 18). Rumah Yok Bek, ketika aku berhasil mengintipnya ke dalam adalah sebuah rumah yang sejuk dari serapan batu marmer di bawahnya. Di ruang tamu itu terpajang foto, seseorang yang mirip dengan Yok Bek, foto itu dipigura yang pinggirnya bermotif kembang-kembang, kemudian di kiri kanannya ada lilin-lilin kecil berwarna merah yang menyala redup, kemudian ada dupa di depan fotonya dan berbagai alat-alat sembahyang yang tak aku ketahui namanya satu persatu. Jika kau mengitari pintunya, kau akan kecewa, sebab pintu itu tertutup rapat. Di depan pintunya ada terali besi, mirip pintu lipat yang pernah aku lihat di ruko-ruko sepanjang Mataram (OMDS: 18 – 19).

Rumah Yok Bek dijadikan latar ketika ada peristiwa warga menyerbu

rumah Yok Bek. Warga mengamuk membabi buta karena peringatan yang selama

Page 120: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

ini disampaikan yakni untuk memindah peternakan sapi tersebut tidak diindahkan

Yok Bek. Perhatikan kutipan berikut ini:

“Alaaah… sudah, jangan banyak cingcong, sikat saja!” seru yang lain. Aku tak sempat menghindar ketika gelombang massa yang beringas kemudian merangsek maju ke arah rumah Yok Bek. Rumah Yok Bek hancur, kaca-kacanya pecah, guci keramiknya juga pecah, dan altar petilasan suaminya diobrak-abrik, fotonya dilempar ke tanah dan diinjak-injak ()MDS: 155).

-Rumah Pambudi, Yudi dan Pepeng

Rumah Pambudi, Yudi dan Pepeng berada di dalam kawasan Gedong

Sapi, karena ayah ketiganya merupakan pekerja Yok Bek. Rumah ketiganya

digambarkan kumuh, pengap, kotor, dan sempit. Sungguh berbeda dengan rumah

Yok Bek yang kesemuanya serba indah dan mewah. Perhatikan kutipan berikut

ini:

Sejak dari pintu masuk Gedong Sapi tadi, suara kecilku sudah begitu nyaring terdengar, menyibak dedaunan, anslup ke balik dedaunan yang rimbun, lantas menggema hingga ke depan rumah Yok Bek. Mataku terus mengedarkan pandangan sekeliling, tetapi ketiga anak sialan itu tidak nampak sekali batang hidungnya, hingga aku cari-cari ke dalam rumah mereka yang kumuh dan sempit itu hanya ada ranjang dengan kasur kempet dan seprai acak-acakan, dinding-dinding gedhek itu seakan menampung kesendirianku, tetapi aku tak peduli, aku longok sampai ke bawah kolong tempat tidur, ke dapur, ke dalam gentong air, di balik rak piring, semuanya tak ada (OMDS: 22).

Kutipan di atas memberikan gambaran kekumuhan rumah Pambudi, Yudi,

dan Pepeng. Sebenarnya rumah mereka tidak layak huni karena sangat sempit dan

pengap. Namun keadaanlah yang mengharuskan mereka tetap bertahan di tempat

ini.

(4) Rumah Faisal

Latar rumah Faisal berisi peristiwa ketika Faisal jatuh sakit akibat dipukuli

warga yang sedang menyerbu Gedong sapi. Akibatnya ia harus beristirahat sekitar

seminggu di rumah. Ayahnya mengundang seorang Psikiater untuk mengecek

kondisi Faisal. Tetapi kemudian warga sekitar bertanya-tanya tentang keberadaan

psikiater itu, hingga akhirnya ayah Faisal memutuskan bahwa Faisal akan dirawat

oleh Pak Cokro. Perhatikan kutipan berikut ini:

Page 121: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Suara adzan isya’ terdengar, aku berusaha meresapinya dalam hati. Dan belum juga kepalaku terasa ringan untuk kuangkat, tiba-tiba pintu kamarku terbuka, suara deritnya yang lebih mirip desekan biola yang menyayat itu membuat kepalaku kupaksa mendongak. Dari ujung kaki dengan kuku-kuku berwarna hitam panjang dan tak beralas kaki, aku sudah tahu, pasti orang paling menjijikkan sedunia itu yang hadir, bau udang busuk santer menusuk hidungku. Pak Cokro terkekeh… (OMDS: 175).

Selain peristiwa ketika Faisal jatuh sakit dan harus dirawat di rumah,

rumah Faisal juga menjadi latar ketika peristiwa Faisal sunat. Perhatikan kutipan

berikut ini:

Ketika sampai di rumah, tak ada pesta, tratak, atau kursi yang berjejer di jalan. Sunatanku diselenggarakan dengan cara sederhana, tak ada kemeriahan apa pun … Ibu menyambut tetangga kiri kanan yang menyumbang dari ruangan tamu yang dudah dilesehkan, kursi dan meja sudah diangkat ke luar. Ruangan tamu yang tak begitu luas itu sesak menampung para tamu yang duduk di tikar palstik (OMDS: 436).

(5) Rumah Bu Mutia

Latar rumah Bu Mutia berisi peristiwa ketika Pambudi meminjam catatan

Bu Mutia untuk disalin di rumah, karena catatannya banyak yang tertinggal.

Perhatikan kutipan berikut ini:

Sebuah rumah mungil yang nomor rumahnya tertutup oleh anggrek yang menjalar hingga ke tembok-temboknya. Dari depan, rumah itu begitu rimbun karena beberapa buah pot gantung yang dipajang di luar. Tak ada identitas siapa pemilik rumah itu selain nomor rumah itu sendiri. Pambudi yakin itu rumah Bu Mutia, apalagi ia melihat sepeda motor yang parkir di dalamnya, persis seperti yang dinaiki oleh suami Bu Mutia (OMDS: 345).

Bu Mutia kemudian bangkit, ia kemudian masuk ke dalam meninggalkan Pambudi duduk di ruang tamu sendirian. Rasa haus membuatnya tanpa sungkan segera meminum segelas teh yang ada di depannya. Apalagi… mumpung Bu Mutia ada di dalam, ia jadi punya kebebasan dan tanpa malu-malu menenggak teh di dalam gelas itu (OMDS: 351). Inilah kali pertama Pambudi berkunjung ke rumah Bu Mutia. Rumah Bu

Mutia yang mungil dan bersih. Di rumah ini Pambudi menemui Bu Mutia untuk

meminjam catatan. Bu Mutia dengan senang hati menyambut kedatangan

Pambudi dan meminjamkan catatannya kepada Pambudi.

(6) Pondok Baca Pak Cokro

Page 122: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Pondok baca Pak Cokro menjadi latar peristiwa ketika Pak Cokro

mengajari warga kampung Genteng belajar membaca dan menulis. Seperti kutipan

berikut ini:

Sepuluh orang kepercayaannya ini melayani para pasien dengan ramah. Sebelum pasien itu dipersilakan bertemu langsung dengan Pak Cokro, ia diharuskan untuk mencelupkan kepalanya dulu dalam kolam buatan yang mendapat aliran langsung dari tendon air. Kemudian ia akan masuk ke dalam sebuah ruangan aneh, di kanan kirinya banyak terdapat poster huruf latin, huruf jawa, huruf Arab. Kemudian ada foto sepuluh orang abdi setianya yang berpose bersama dengan Pak Cokro yang duduk di tengah, kenudian sebelum memasuki ruangan yang tertutup gorden itu, ada rak besar dengan tumpukan buku-buku mujarobat cetakan lama (OMDS: 222). Pak Cokro sudah bertaubat dari dunia perdukunan, ia kemudian ikut

sekolah membaca dan menulis. Hingga kemudian ia tersadar tentang arti penting

bisa membaca dan menulis. Kemudian ia mencoba mengganti metode

penyembuhan penyakit yang dulunya hanya membohongi masyarakat lewat

praktik perdukunan, maka sekarang ia berusaha untuk menggunakan buku-buku

pengobatan.dengan cara mendirikan pondok baca. Pondok baca ini didirikan

dengan misi utama membantu warga yang belum bisa membaca dan menulis.

(7) Rumah Mat Karmin

Latar rumah Mat Karmin berisi peristiwa ketika ketiga Anak Alam dan

Faisal ingin menantang Mat Karmin beradu layang-layang. Perhatikan kutipan

berikut:

Langkah-langkah kami semakin cepat, geliatnya meninggalkan debu-debu yang bertaburan di atas kepala, becek tanahnya menyipratkan lumpur ke kaki kami yang terbungkus celana tiga perempat, khas anak kota. Sesampai di rumah Mat Karmin, rumah itu tampak sepi-rumah warisan orang tua angkatnya yang sudah tak punya siapa-siapa lagi selain Mat Karmin (OMDS: 54 – 55).

Selain itu, latar rumah Mat Karmin juga digunakan ketika ia menyodomi

anak-anak tak berdosa di kampungnya. Ia melakukan perbuatan ini di kamarnya

yang gelap dan pengap.

Kamar Mat Karmin gelap dan pengap, hanya ada sebuah lampu meja yang setelah dipanjar terus menerus selama sembilan bulan, kini rusak dan tak bisa dinyalakan. Di sekelilingnya berserakan buku-buku sampah yang tak jelas lagi jenisnya, semua tampak kabur dan gelap. Dalam kegelapan

Page 123: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

seperti ini susah bagi Panji untuk menerka maksud tersembunyi dari Mat Karmin, yang jelas dalam suasana gelap seperti ini Panji merasa tak enak saja (OMDS: 231).

Ada juga peristiwa ketika warga masyarakat murka dengan perbuatan Mat

Karmin yang telah menyodomi anak-anak. Mereka lantas menghancurkan rumah

tersebut dan membakarnya, serta abunya pun dilarung di kali besar Banjir Kanal.

Puluhan massa yang marah mengepung rumah Mat Karmin, tetapi rumah itu telah dihancurkan rata dengan tanah, massa yang beringas dan tak punya sesuatu untuk dilampiaskan tiba-tiba menuang jerigen minyak tanah ke reruntuhan rumah yang memang sudah reot itu. Sekali menjentikkan korek api, api langsung membakar lumat papan dan kayu-kayu….. Secara beramai-ramai mereka kemudian mengarak abu itu keliling kampung sebelum dilarung di kali Banjir Kanal (OMDS: 237).

(8) Kelurahan

Latar kelurahan berisi peristiwa ketika Faisal mengajar membaca menulis

untuk warga kampung Genteng yang masih buta huruf.

Aku memenuhi janjiku untuk menjadi tentor bagi orang-orang tua yang tak pernah sekolah sehingga sulit membaca. Maka sore ini aku sudah mengayuh sepedaku ke kelurahan, kira-kira dua kilometer dari tempat tinggalku. Aku sedikit terlambat, puluhan orang tua sudah menunggu di kursi yang telah disediakan panitia, yakni di aula kelurahan yang tempatnya lumayan luas juga (OMDS: 205).

(9) Gogik Ungarang (Rumah Ki Hajar Ladunni)

Ki hajar Ladunni merupakan seorang penulis buku mengenai keterampilan

membuat layang-layang. Faisal dan ketiga anak alam ingin belajar kepadanya,

sehingga mereka pergi ke rumah Ki Hajar Ladunni, yakni di Gogik Ungaran.

Deskripsi mengenai rumahnya berikut ini:

Gogik adalah nama desa dari sebuah wana wisata terkenal di kaki Gunung Ungaran, yakni air terjun Semirang (OMDS: 33).

Lalu terpampanglah sebuah rumah, beratap dari selonjor batang kelapa, rangkanya dari bambu, temboknya dari gedhek, lantainya dari pasir dan semen yang telah dihaluskan, bebatuan kali kecil-kecil berjajar rapi di halamannya. Rumah itu diapit oleh pohon jati tua yang tumbuh subur di belakang dan meneduhi sekitarnya, cahaya mataharu nyaris tak dapat menembus kelebatan pohon, hingga suasana gelap dalam rumah itu terasa sekali (OMDS: 38).

Page 124: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Di rumah Ki Hajar Ladunni ini Faisal dan ketiga Anak Alam menginap

setelah seharian belajar membuat layang-layang. Mereka telah mempunyai bekal

yang cukup untuk membuat layang-layang serupa. Mereka tak akan melupakan

peristiwa malam itu, tidur bersama orang yang mereka kagumi.

b) Latar Waktu

Apabila latar waktu dalam novel LP dikaitkan dengan masa pemerintahan

presiden Soeharto, latar waktu dalam novel OMDS dikaitkan dengan peristiwa

reformasi 1998. Seperti kutipan berikut ini:

Yok Bek merasa terusik dengan tidur siangnya akibat polah anak-anak alam yang cekikikan dalam bekerja membantu ayah mereka di dalam kandang sapi. Matanya tak juga terpejam, pikirannya masih melayang ke mana-mana memikirkan nasib kehidupannya yang sungguh tragis. Tempat usahanya beternak sapi mulai diganggu warga, mereka mulai berani menganggapnya bukan tokoh penting dalam Kampung Genteng setelah reformasi 1998 (OMDS: 123). Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa latar waktu peristiwa ini

yakni pada era reformasi 1998, kurun waktu 1988 sampai 1996.

Selain itu, latar waktu merupakan waktu kapan terjadinya peristiwa-

peristiwa yang dialami tokohnya. Latar waktu menggunakan senja, malam, siang,

menjelang maghrib, subuh pagi, fajar, sore dan menunjuk jam serta tingkatan

kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro (2005: 227) yang

menyatakan bahwa penekanan waktu lebih pada keadaan hari, misalnya pagi,

siang, atau malam. Penekanan ini dapat juga berupa penunjukan waktu yang telah

umum, misalnya maghrib, subuh, ataupun dengan cara penunjukan waktu pukul

jam tertentu.

c) Latar Sosial

Berikut ini diuraikan latar sosial dalam novel OMDS yang berupa adat

istiadat/kepercayaan, bahasa, kebiasaan dan pandangan hidup tokoh.

(1) Adat istiadat dan Kepercayaan

Adat istiadat dapat didefinisikan sebagai perilaku yang turun temurun dari

generasi ke generasi sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola

perilaku masyarakatnya. Adapun adat istiadat yang menjadi latar novel ini yaitu

adat istiadat masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa dikenal sebagi masyarakat yang

Page 125: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

menjunjung tinggi adab kesopanan, budi pekerti yang luhur, bertutur dan

bertingkah laku yang halus, menghormati yang tua dan menyayangi yang muda.

Berikut ini penulis kutipkan bagaimana seharusnya kaum muda bagaimanapun

keadaannya harus menghormati yang tua. Perhatikan kutipan berikut ini:

Ketika aku berpapasan dengan murid-muridku yang rata-rata sudah beruban dan berjenggot, mereka kemudian memperlihatkan sikapnya yang mundhuk-mundhuk, dengan badan mencoba dibungkukkan sedikit sambil melewatiku. Ayah menasihatiku untuk jangan suka diperlakukan oleh murid-muridku dengan cara yang aneh seperti itu. Kata ayah, kita ini manusia dan punya kedudukan sama di mata Tuhan, hanya ketakwaan yang akan membedakannya (OMDS: 415).

Kutipan di atas memberikan informasi mengenai adat istiadat orang Jawa.

Meskipun yang muda lebih berilmu, tapi tetap harus menghormati yang lebih tua.

Seperti yang dinasihatkan ayah Faisal kepada Faisal agar jangan suka

diperlakukan mundhuk-mundhuk oleh muridnya. Karena sikap mundhuk-mundhuk

layaknya diterapkan yang muda kepada yang tua.

Selain berlatarkan masyarakat Jawa, pengarang juga memberikan sentuhan

lain dalam novelnya, yakni pemunculan budaya orang Cina pinggiran, yang dalam

novel ini digambarkan manjaga jarak dengan warga pribumi, tidak mau membaur

dengan masyarakat lainnya. Perhatikan kutipan berikut ini:

Aku kemudian berlari-lari ingin segera sampai ke tempat mereka kali ini. Setelah melewati tanah lapang, tembok-tembok Gedong Sapi kira-kira setinggi tiga meteran itu seakan-akan sebuah benteng Belanda, atau bisa juga ghetto-ghetto kaum Cina yang sengaja memisahkan diri dari orang-orang Jawa, apalagi dari perkampungan kami yang sempit. Orang Jawa itu kan identik dengan kemiskinan, kebodohan, dan primitif, bahkan pembagian pekerjaannya pun pasti kebagian pekerjan-pekerjaan kotor, seperti ketiga temanku yang telah mengabdi kepada Yok Bek semenjak mereka masih bujang. Kesetiaan zaman feodal itu adalah kesetiaan kacung dan siap menjadi keset, atau diinjak-injak seenaknya (OMDS: 17 – 18). Yok Bek merupakan etnis cina, oleh karena itu ada juga penggambaran

alat peribadatan orang Cina di rumah Yok Bek. Perhatikan kutipan berikut ini:

Rumah Yok Bek, ketika aku berhasil mengintipnya ke dalam adalah sebuah rumah yang sejuk dari serapan batu marmer di bawahnya. Di ruang tamu itu terpajang foto, seseorang yang mirip dengan Yok Bek, foto itu dipigura yang pinggirnya bermotif kembang-kembang, kemudian di kiri

Page 126: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

kanannya ada lilin-lilin kecil berwarna merah yang menyala redup, kemudian ada dupa di depan fotonya dan berbagai alat-alat sembahyang yang tak aku ketahui namanya satu persatu. Jika kau mengitari pintunya, kau akan kecewa, sebab pintu itu tertutup rapat. Di depan pintunya ada terali besi, mirip pintu lipat yang pernah aku lihat di ruko-ruko sepanjang Mataram (OMDS: 18 – 19).

(2) Bahasa

Novel OMDS mengambil latar tempat di Semarang, Jawa Tengah, serta

pengarangnya pun juga asli orang Semarang. Maka tidak heran apabila novel ini

banyak diwarnai istilah-istilah bahasa Jawa. Hampir di setiap babnya dijumpai

kata-kata dalam bahasa Jawa. Seperti kutipan berikut ini:

Aku nyelusup di antara tumpukan kertas hingga nyundul sampai ke atas rumah (OMDS: 14).

Sejak dari pintu masuk Gedong Sapi tadi, suara kecilku sudah begitu nyaring terdengar, menyibak dedaunan, angslup ke balik dedaunan yang rimbun (OMDS: 21).

Kata-kata nyelusup, nyundul, angslup menunjukkan bahwa cerita ini

berlatar di pulau Jawa, karena bahasa yang dipakai banyak diwarnai kosa kata

dalam bahasa Jawa. Selain dijumpai istilah dalam bahasa Jawa, di dalam novel ini

juga dijumpai kata-kata dalam bahasa Cina. Istilah-istilah dalam bahasa Cina ini

dipergunakan oleh tokoh Yok Bek yang notabene merupakan keturan Cina.

Seperti kutipan berikut ini:

“Owe perlu nyiapin tempatnya dulu, nggak bisa sekali tempo.” (OMDS: 124).

“Hayya janganlah … Aku minta waktu sampai bulan Agustus.” (OMDS: 125).

“Apa Engkoh pernah menyumbangkan susu-susu sapi Engkoh untuk perbaikan gizi sehari saja, agar anak-anak kampung bisa pintar?” OMDS: 125). Kata-kata seperti Owe, Hayya, Engkoh merupakan kosa kata bahasa Cina.

Kata Owe sama artinya dengan saya dalam bahasa Indonesia.

Page 127: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

(3) Kebiasaan

Dilihat dari segi kebiasaan hidup para pelaku utama cerita dan masyarakat

Jawa pada umumnya yang tidak terlepas dari keadaan sosial dalam kehidupan

sehari-hari. Masyarakat yang melingkupi para tokoh adalah masyarakat marjinal,

yakni kaum buruh, yang untuk bisa makan sesuap nasi harus bekerja keras

setengah mati. Ayah ketiga Anak Alam setiap hari bekerja mengurus peternakan

sapi milik Yok Bek. Jadi kebiasaan mereka sehari-hari hanya begitu-begitu saja,

memandikan sapi, membersihkan kotoran sapi, membajak tanah, dan mencari

rumput. Juga kebiasaan ketiga Anak Alam yang bekerja untuk membantu

perekonomian keluarga. Perhatikan kutipan berikut ini:

Pagi yang cerah, ayah Pambudi, Pepeng, dan Yudi kembali bekerja seperti biasa. Pagi itu ayah Yudi, Giatno, membersihkan kandang yang dipenuhi kotoran dan membuat sapi-sapi itu jadi tak nyaman. Lalat-lalat hijau yang berpesta kotoran dan membuat sapi-sapi itu jadi tak nyaman. Lalat-lalat hijau yang berpesta kotoran di bawah tubuh sapi yang gemuk itu segera meloncat terbang dan mencari lumbung kotoran lainnya. Sementara Samijan, ayah Pambudi sibuk menggosok-gosok punggung sapi yang warnanya mulai kecoklatan karena terkena kotoran, peluhnya bercucuran hingga ia menyeka dengan tangannya yang basah, ia tampak kepayahan sekali. Sementara itu, Sukisno, ayah Pepeng sibuk membajak tanah pupuk dengan cangkulnya. Hal ini tak lain agar tanah, jerami, dan kotoran sapi bisa bercampur jadi satu menjadi pupuk yang subur (LP: 135). Selain memandikan sapi, membersihkan kotoran sapi, membajak tanah,

dan mencari rumput, ketiga Anak Alam juga bekerja serabutan. Pambudi menjadi

tukang loper Koran. Yudi berkeliling kampung menjual pisang goreng, dan

Pepeng setiap malam diajak ayah untuk mengangkuti kelapa-kelapa dari

pelabuhan ke pasar-pasar malam dengan becak sejauh 25 kilometer.

(4) Pandangan Hidup Tokohnya

Tokoh yang peneliti angkat untuk menelusur latar tentang pandangan

hidup tokohnya yaitu Faisal, tokoh utama novel OMDS. Sebagai seorang pribadi

yang sedang mempersiapkan masa depannya. Ia memiliki pandangan hidup yang

progresif, berkemauan keras, dan berjiwa sosial tinggi. Hal ini tampak pada

kemauan kerasnya untuk dapat mewujudkan cita-cita. Melalui pandangan hidup

Page 128: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

tokohnya, novel ini memberikan motivasi kepada siapa saja untuk maju mengejar

cita-cita dan mimpi-mimpi.

Tubuhku telah terbanting-banting demi cita-citaku sendiri yang terlalu kuat untuk terus sekolah, terus belajar dan mempelajari sesuatu, serta dibuat penasaran oleh buku. Itu semua demi satu keyakinan, aku akan bangkit dan meraih mimpi itu demi sebuah cita-cita yang akan kurengkuh kelak(OMDS: 239 – 240).

Sifat Faisal yang berjiwa sosial tinggi, peka dan peduli dengan keadaan di

sekitarnya ditunjukkan dengan keprihatinannya terhadap anak alam yang

hidupnya sangat melarat serta tidak sekolah. Ia tidak hanya simpati, ia juga

berempati, berkeinginan keras dan berjuang untuk bisa membuat anak alam

mengenyam pendidikan, karena pendidikan adalah fondasi untuk menjalani

kehidupan nantinya. Ia juga memperhatikan keadaan masyarakat di sekelilingnya

yang masih banyak warganya yang buta huruf, sehingga ia terjun langsung

memberikan pembelajaran membaca dan menulis gratis untuk warga yang buta

huruf. Ia ingin menjadikan kampung Genteng yang tadinya buta huruf menjadi

kampung Genteng yang melek huruf (OMDS: 18).

Selain itu, Faisal sangat tidak suka dengan perlakuan orang kaya terhadap

orang miskin. Dalam novel ini Yok Bek sebagai orang kaya suka memperlakukan

pekerjanya semena-mena. Ia juga memberikan label untuk orang kaya, yaitu orang

kaya itu biasanya bersikap sombong dan bicaranya menyakitkan hati

Ayah dari ketiganya bekerja pada Yok Bek, memelihara sapi-sapi itu mulai dari memerah susunya, membersihkan kotorannya, hingga mencarikan rumput segar. Kadang yok Bek-perempuan Cina itu- berdiri dan berkacak pinggang di hadapan para pekerjanya, dibentak-bentaknya ayah ketiga temanku itu dengan kasar, bahkan kadang kata-kata makian yang aku tahu, bahasa itu tabu bagi anak-anak. Dari sini aku belajar pengalaman lagi. Orang kaya bisa seenaknya memperlakukan orang miskin, sebab tubuh mereka telah dibeli untuk menuruti semua perintah (OMDS: 17)

e. Alur atau Plot

Menurut Stanton (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 113) plot adalah

cerita yang berisi tentang urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya

dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa satu disebabkan atau menyebabkan

Page 129: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

terjadinya peristiwa yang lainnya. Herman J. Waluyo (2002: 15 – 19) membagi

alur cerita menjadi tujuh bagian, yaitu Exposition (paparan awal cerita), Inciting

Moment (konflik mulai muncul), Rising Action (peningkatan konflik),

Complication (konflik semakin rumit), Climax (puncak konflik), Falling Action

(konflik menurun), dan Denouement. Berdasarkan pendapat tersebut, jalinan

konflik yang membangun cerita dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Novel LP

Tahapan-tahapan alur dalam novel LP akan diuraikan sebagai berikut:

a) Eksposition (Paparan Awal Cerita)

Kisah dalam novel LP diawali dengan paparan ketika hari pertama masuk

sekolah, yaitu pagi hari saat pendaftaran siswa baru di SD Muhammadiyah.

Perhatikan kutipan berikut ini:

Pagi itu, ketika aku masih kecil, aku duduk di bangku panjang di depan sebuah kelas. Sebatang pohon filicium yang rindang meneduhiku. Ayahku duduk di sampingku, memeluk pundakku dengan kedua lengannya dan tersenyum mengangguk-angguk pada setiap orang tua dan anak-anaknya yang berderet-deret di bangku panjang lain di depan kami. Hari itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD (LP: 1).

Sebuah awal cerita yang cukup ringan untuk dijadikan pembuka kisah.

Peristiwa hari pertama masuk sekolah merupakan peristiwa yang dialami oleh

semua orang yang pernah sekolah. Semua perasaan campur aduk. Ada cemas,

suka, bingung, malu, salah tingkah dan lain-lain. Pada bagian awal mulai

diperkenalkan tokoh dalam novel ini yakni Pak Harfan sang kepala sekolah, Bu

Mus ibu guru kelas 1, orang tua siswa, dan beberapa calon siswa. Pada bagian

awal ini mulai diperkenalkan pula latar tempatnya yakni di SD Muhammadiyah

yang bangunan sekolahnya sudah doyong seolah akan roboh dan kondisinya

sangat memperihatinkan.

b) Inciting Moment (Muncul Konflik)

Pada tahap pemunculan konflik, dapat diungkapkan beberapa peristiwa

yang merupakan gambaran bahwa ada suatu masalah yang mulai muncul dari

setiap bagian-bagian cerita.

Page 130: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Tahap pemunculan konflik dimulai dengan kecemasan Bu Mus dan Pak

Harfan karena murid baru yang mendaftar baru sembilan orang. Padahal

Depdikbud Sumsel mempersyaratkan minimal harus ada 10 murid baru, kalau

tidak SD Muhammadiyah akan ditutup. Hal ini menimbulkan kecemasan bagi dua

orang guru tersebut, orang tua dan kesembilan murid baru, karena ini berarti akan

memupus harapan mereka. Cita-cita kandas akibat sekolah ditutup tepat ketika

mereka ingin sekolah. Perhatikan kutipan berikut:

Para orangtua mungkin menganggap kekurangan satu murid sebagai pertanda bagi anak-anaknya bahwa mereka memang sebaknya didaftarkan pada para juragan saja. Sedangkan aku dan agaknya juga anak-anak yang lain merasa amat pedih: pedih pada orang tua kami yang tak mampu, pedih menyaksikan detik-detik terakhir sebuah sekolah tua yang tutup justru pada hari pertama kami ingin sekolah, dan pedih pada niat kuat kami untuk belajar tapi tinggal selangkah lagi harus terhenti hanya karena kekurangan satu murid. Kami menunduk dalam-dalam (LP: 5).

Pemaparan masalah lainnya yang dapat dicermati dari peristiwa dalam

novel ini adalah ketika anak-anak SD Muhammadiyah Gantong mengeluh kepada

Bu Mus mengapa sekolahnya tidak seperti sekolah lain.

Pada kesempatan lain, karena masih kecil tentu saja, kami sering mengeluh mengapa sekolah kami tak seperti sekolah-sekolah lain. Terutama atap sekolah yang bocor dan sangat menyusahkan saat musim hujan (LP: 31).

Secara implisit, munculnya masalah yang dihadapi tokoh ini sebagai

akibat dari kemiskinan yang melanda masyarakat Belitong pada waktu itu.

Kemiskinan yang sudah menjadi endemi. Para orang tua lebih rela menyerahkan

anknya pada juragan-juragan daripada menyekolahkan anaknya yang berarti

mengikatkan diri pada biaya sekolah. Gambaran kemiskinan inilah yang

mengawali jalinan cerita novel LP.

c) Ricing Action (Penanjakan Konflik)

Penanjakan konflik terjadi ketika Pak Harfan sudah berputus asa dengan

jumlah siswa yang mendaftar di SD Muhammadiyah dan bermaksud memberikan

pidato terakhir sebagai perpisahan sekaligus penutupan sekolah.

Pak Harfan menghampiri orang tua murid dan menyalami mereka satu persatu. Sebuah pemandangan yang pilu. Para orangtua menepuk-nepuk

Page 131: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

bahunya untuk membesarkan hatinya. Mata Bu Mus berkilauan karena air mata yang menggenang. Pak Harfan berdiri di depan para orangtua yang wajahnya muram. Beliau bersiap-siap memberikan pidato terakhir (LP: 6).

Masalah kemiskinan yang mengawali konflik dalam novel ini kemudian

diuraikan lebih mendetail dalam bab-bab berikutnya. Pengarang menyoroti

perbedaan keadaan ekonomi antara kaum borjuis dan masyarakat Melayu

Belitong. Kaum borjuis yang tinggal di kawasan Gedong dengan segala macam

fasilitas yang mewah dan serba lengkap, sangat mencolok jika dibandingkan

dengan keadaan masyarakat Melayu Belitong yang serba miskin, serba tidak

mampu. Jangankan untuk sekolah, untuk hanya makan saja terkadang tidak

terpenuhi. Kesenjangan sosial yang sangat mencolok. Perhatikan kutipan berikut

ini:

Belitong dalam batas kuasa eksklusif PN Timah adalah kotapraja Konstantinopel yang makmur. PN adalah penguasa tunggal Pulau Belitong yang termasyur di seluruh negeri sebagai Pulau Timah. Nama itu tercetak di setiap buku geografi atau buku Himpunan Pengetahuan Umum pustaka wajib sekolah dasar. PN amat kaya. Ia punya jalan raya, jembatan, pelabuhan, real estate, bendungan, dok kapal, sarana telekomunikasi, air, listrik, rumah-rumah sakit, sarana olahraga- termasuk beberapa padang golf, kelengkapan sarana hiburan, dan sekolah-sekolah. PN menjadikan Belitong- sebuah pulau kecil- seumpama desa perusahaan dengan aset triliunan rupiah. Hanya beberapa jengkal di luar lingkaran tembok tersaji pemandangan kontras seperti langit dan bumi. Berlebihan jika disebut daerah kumuh tapi tak keliru jika diumpamakan kota yang dilanda gerhana berkepanjangan sejak pencerahan revolusi industri. Di sana, di luar lingkar tembok Gedong hidup komunitas Melayu Belitong yang jika belum punya enam anak belum berhenti beranak pinak (LP: 50).

d) Complication (Konflik Makin Rumitt)

Pada tahap complication ini, konflik semakin rumit. Kemiskinan yang

melanda masyarakat asli Belitong semakin menjadi-jadi. Sementara itu kekayaan

warga Gedong pun juga sama menjadi-jadi. Sehingga jurang kesenjangan sosial

semakin terbentang lebar.

Kemiskinan juga tidak lepas melanda semua anggota Laskar Pelangi,

terutama tokoh Lintang. Ia berasal dari keluarga nelayan miskin yang tinggal di

pesisir di desa Tanjong Kelumpang. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 80

kilometer pulang pergi yang ditempuh dengan sepeda. Jarak sekolah yang

Page 132: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

sedemikian jauh dan kondisi ekonomi orang tua menjadi permasalahan tersendiri

bagi tokohnya.

e) Climax (Puncak Ketegangan)

Puncak ketegangan terjadi ketika Lintang putus sekolah. Lintang terpaksa

putus sekolah karena ayahnya meninggal. Kematian ayahnya adalah puncak

permasalahan yang akan mengubah jalan hidup Lintang. Sehingga mau tidak mau

ia yang harus menggantikan posisi ayahnya mencari nafkah untuk menghidupi

keluarganya. Ia yang mempunyai cita-cita tinggi dan mempunyai motivasi belajar

yang luar biasa harus takhluk di tangan nasib. Hal ini membuat duka bagi seluruh

anggota Laskar Pelangi dan Bu Mus. Mereka kehilangan sosok sahabat,

pemimpim, guru, seorang teman yang genius luar biasa.

Seorang anak laki-laki tertua keluarga pesisir miskin yang ditinggal mati ayah, harus menanggung nafkah ibu, banyak adik, kakek-nenek, dan paman-paman yang tak berdaya, Lintang tak punya peluang sedikit pun untuk melanjutkan sekolah. Ia sekarang harus mengambil alih menanggung nafkah paling tidak empat belas orang, karena ayahnya, pria kurus berwajah lembut itu, telah mati, karena pria cemara angin itu kini telah tumbang. Jasadnya dimakamkan bersama harapan besarnya harapan besarnya terhadap anak lelaki satu-satunya dan justru kematiannya ikut membunuh cita-cita agung anaknya itu. Maka mereka berdua, orang-orang hebat dari pesisir ini, hari ini terkubur dalam ironi (LP: 430).

Selain itu puncak ketegangan yang kedua adalah ketika PN Timah

penguasa eksklusif tambang timah di Belitong lumpuh total. Hal ini dikarenakan

pada tahun 1987 harga timah dunia merosot tajam. Sehingga dalam sekejap PN

Timah lumpuh. Seluruh fasilitas produksi tutup, puluhan ribu karyawan terkena

PHK. Pemerintah pusat yang rutin menerima royalti dan deviden miliaran rupiah

tiba-tiba seperti tak pernah mengenal pulau kecil ini. Pulau Belitong yang dulu

laksana jutaan ubur-ubur Ctenopore redup laksana kapal hantu yang terapung-

apung tak tentu arah, gelap, dan sendirian (LP:481 – 482).

Masyarakat pribumi yang memang sudah menahankan sakit hati karena

kesenjangan selama puluhan tahun menyerbu Gedong. Mereka menghancurkan

rumah dan menjarah isinya.

Bentangan kawat telepon digulung. Kabel listrik yang masih dialiri tegangan tinggi dikampak sehingga menimbulkan bunga api seperti

Page 133: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

asteroid menabrak atmosfer. Kapal keruk digergaji dan menjadi besi kiloan. Sebuah dinasti yang kukuh dan congkak hancur berantakan menjadi remah-remah hanya dalam hitungan malam, seiring dengan itu, reduplah seluruh metafora yang mewakili kedigdayaan sebuah perusahaan yang telah membuat Belitong dijuluki Pulau Timah (LP: 484).

f) Falling Action (Penurunan Konflik)

Penurunan konflik terjadi setelah PN Timah gulung tikar. Kehancuran PN

Timah membawa berkah tersendiri bagi masyarakat pribumi Belitong yang selama

ini terpinggirkan. Sekarang mereka bebas menggali timah di mana pun mereka

suka di tanah nenek moyangnya dan menjualnya seperti menjual ubi bakar.

Ekonomi Belitong yang sempat lumpuh pelan-pelan menggeliat, berputar lagi

karena aktivitas para pendulang (LP: 485 – 488).

Penurunan konflik yang lain adalah ketika Lintang masuk sekolah untuk

berpamitan dengan teman-teman dan ibu gurunya.

Ketika datang keesokan harinya, wajah Lintang tampak hampa. Aku tahu hatinya menjerit, meronta-ronta dalam putus asa karena penolakan yang hebat terhadap perpisahan ini. Sekolah, kawan-kawan, buku, dan pelajaran adalah segala-galanya baginya, itulah dunianya dan seluruh kecintaannya. ... semua hati terendam air mata melepas sang mutiara ilmu dari lingkaran pendidikan. Ketika kami satu persatu memeluknya tanda perpisahan, air matanya mengalir pelan, pelukannya erat seolah tak mau melepaskan, tubuhnya bergetar saat jiwa kecerdasannya yang agung tercabut paksa meninggalkan sekolah (LP: 433).

g) Denouement (Penyelesaian)

Novel LP merupakan sebuah novel yang berusaha mengangkat realitas

kehidupan manusia secara nyata. Realitas kehidupan manusia sebagaimana

digambarkan melalui tokoh-tokoh anggota Laskar Pelangi adalah gambaran nyata

tentang kehidupan manusia. Lintang yang super genius akhirnya harus putus

sekolah karena ayahnya meninggal, sehingga terpaksa ia harus menggantikan

posisi ayahnya mencari nafkah untuk menghidupi ibu, adik-adik, dan saudaranya,

yaitu dengan menjadi seorang sopir truk pengangkut pasir gelas (LP: 467). Hal ini

merupakan realitas hidup yang banyal dialami oleh anak-anak di Indonesia.

Banyak anak-anak Indonesia yang terpaksa membuang jauh-jauh keinginannya

untuk menempuh pendidikan gara-gara kemiskinan yang tak henti merundungnya.

Page 134: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Akhir cerita dikisahkan mengenai kehidupan para tokoh setelah 12 tahun

kemudian. Ketika itu tokoh utama telah menjadi seorang pemuda dan bekerja

sebagai tukang pos di Pulau Jawa. Perhatikan kutipan berikut ini:

Setiap pulang kerja aku sering duduk melamun di poko pohon randu, di pinggir lapangan Sempur, dekat kamar kontrakanku. Menghadap ke Kali Ciliwung aku memprotes Tuhan: ”Ya, Allah, bukankah dulu pernah kuminta jika aku gagal menjadi penulis dan pemain bulu tangkis maka jadikanlah aku apa saja asal bukan pegawai pos! Dan jangan beri aku pekerjaan mulai subuh... Tuhan menjawab doaku dulu persis sama dengan yang tak kuminta (LP: 441).

Walaupun sudah menjadi pegawai pos dengan NIP 967275337, Ikal masih

memendam obsesi untuk bisa kuliah. Ia ingin kehidupan yang dijalaninya lebih

baik, dengan cara belajar setinggi-tingginya untuk membayar hutang pada sekolah

Muhammadiyah, Bu Mus, Pak Harfan, Lintang, Laskar Pelangi, A Ling, serta

Heriot dan Edensor.

Maka tak lama kemudian aku telah menjadi mahasiswa. Meskipun hanya langkah kecil aku merasa telah membuat kemajuan dan sekarang aku dapat menilai hidupku dari perspektif yang sama sekali berbeda. Aku lega terutama karena aku telah membayar hutangku pada sekolah Muhammadiyah, Bu Mus, Pak Harfan, Lintang, Laskar Pelangi, A Liong, bahkan Herriot dan Edensor (LP: 462).

Selain tokoh Lintang dan Ikal, di akhir cerita juga dikisahkan kehidupan

para anggota Laskar Pelangi setelah dewasa. Mahar menjadi seorang penulis dan

budayawan Melayu, Kucai menjadi anggota dewan, Syahdan menjadi ahli

telekomunikasi, A Kiong menikah dengan Sahara dan mendirikan sebuah toko

yang diberi nama Sinar Perkasa, Borek menjadi kuli panggul di toko tersebut.

Trapani yang sampai dewasa masih sangat bergantung pada ibunya menderita

mother complex (LP: 455 – 494).

Kejadian yang menjalin plot di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 135: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Climax (e)

Complication (d)

Rising Action (c) Falling Action (f)

Inciting Moment (b)

Exposition (a)

Denouement (g)

Gambar 3 : Skema Plot Novel LP Karya Andrea Hirata

Keterangan:

(a) Perkenalan tokoh dan latar kejadian di SD

Muhammadiyah pada waktu hari pertama masuk

sekolah.

(b) Kecemasan guru SD Muhammadiyah karena murid

yang mendaftar belum lengkap 10, dan pemunculan

masalah akibat kemiskinan.

(c) Keputusasaan Pak Harfan akan nasib sekolah

Muhammadiyah dan kesenjangan sosial yang

semakin lebar.

(d) Masalah kemiskinan yang melingkupi anggota

Laskar Pelangi, terutama Lintang.

(e) Lintang putus sekolah, PN Timah lumpuh.

(f) Setelah PN Timah lumpuh, perekonomian Belitong

menggeliat. Lintang berpamitan kepada guru dan

teman-teman.

(g) Kehidupan anggota Laskar Pelangi ketika dewasa.

Page 136: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

2) Novel OMDS

Tahapan-tahapan alur dalam novel OMDS diuraikan sebagai berikut:

a) Eksposition (Paparan Awal Cerita)

Cerita dalam novel OMDS dimulai dengan penceritaan kemeriahan musim

layang-layang di kampung. Cerita awal berlangsung siang hari ketika sekumpulan

anak-anak kampung bermain layang-layang. Permainan layang-layang yang

dibagian akhirnya menimbulkan kekacauan karena layang-layang yang putus dan

hinggap di kabel listrik. Anak-anak berebut meraih layang-layang dengan

menggunakan galah. Tak ayal aliran listrik terputus dan sontak warga marah.

Musim layang-layang telah tiba. Di kampung kami, jika musim layang-layang tiba, langit tiba-tiba penuh dengan hiasan warna-warni. Layang-layang yang terbuat dari kertas minyak dan ditarik dengan benang gelasan itu ada yang berbentuk ikan dengan mata yang bisa berkedip-kedip, ular naga, barongsai, capung, Superman, bahkan ada yang berbentuk Gatotkaca (OMDS: 5). Pada paparan awal ini, pengarang sudah coba memperkenalkan tokoh-

tokoh yang ada dalam cerita, yaitu Faisal, Pambudi, Yudi, Pepeng, Koh A Kiong,

serta Mat Karmin. Diperkenalkan pula tempat terjadinya cerita ini, yakni di

Semarang lebih tepatnya di Kampung Genteng. Kampung Genteng merupakan

tempat tinggal Faisal dan Gedong sapi yang merupakan tempat tinggal Anak

Alam (sebutan yang diberikan Faisal untuk Pambudi, Yudi, dan Pepeng).

Pengarang mulai menceritakan persahabatan mereka. Diceritakan setelah mereka

berempat (Faisal, Pambudi, Yudi, dan Pepeng) kalah merebut layang-layang

mereka sangat terpukul, karena niatnya untuk balas dendam ke Mat Karmin gagal.

Mereka ingin membeli layang-layang tapi tidak punya uang, akhirnya mereka

memutuskan untuk membuat sendiri layang-layangnya (OMDS 5 – 10).

Faisal kemudian mencari buku untuk dijadikan panduan untuk membuat

layang-layang. Pada saat membaca buku itu, Faisal baru sadar kalau Anak Alam

tidak bisa membaca karena memang tidak sekolah. Kemudian mereka mencoba

berguru kepada penulis buku itu secara langsung, yaitu Ki Hajar Ladunni yang

tinggal di Gogik Ungaran. Di perjalanan mereka bertemu dengan Candil. Ia

kemudian mengantar mereka ke rumah Ki Hajar Ladunni. Akhirnya mereka sudah

Page 137: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

sampai di rumah yang bertuliskan ”Ki Hajar Ladunni”. Karena Anak Alam tidak

bisa membaca, mereka menurut saja ketika dipermainkan Candil dengan

mengatakan bahwa rumah Ki Hajar Ladunni masih beberapa kilo lagi. Tapi

karena Faisal bisa membaca, ia tidak terjebak dengan permainan Candil. Setelah

berputar-putar cukup lama, mereka kembali ke rumah tadi, dan baru sadar kalau

mereka dipermainkan. (OMDS: 25 – 50).

b) Inciting Moment (Muncul Konflik)

Pengalaman dibohongi ini terjadi karena mereka buta huruf, tidak bisa

membaca papan nama yang ada di atas pintu. Di sini mulai disinggung-singgung

ketidakbisaan anak alam dalam hal membaca, sehingga mengakibatkan mereka

mudah dibohongi. Mereka tidak bisa membaca karena memang mereka tidak

sekolah. Mereka tidak bisa sekolah karena memang kondisi ekonomi keluarga

mereka yang tidak memungkinkan. Jangankan untuk sekolah, untuk makan saja

terkadang masih susah.

Anak alam berasal dari keluarga buruh yang teramat miskin, orang tuanya

seumur hidup mengabdi pada Yok Bek, pemilik peternakan sapi di Gedong sapi.

Hidup mereka serba kekurangan, rumah mereka sempit serta kumuh, sungguh berbeda dengan kondisi rumah Yok Bek (OMDS: 16 – 18).

Ayah dari ketiganya bekerja pada Yok Bek, memelihara sapi-sapi itu mulai dari memerah susunya, membersihkan kotorannya, hingga mencarikan rumput segar (OMDS: 20). Faisal sangat prihatin melihat nasib ketiga sahabatnya yang sudah sebesar

itu tapi belum bisa membaca menulis. Ia kemudian bertekad mengajak ketiga

temannya tersebut untuk sekolah, agar tidak buta huruf lagi. Tapi sekali lagi

mereka terbentur dengan masalah dana. Kemiskinan selalu menghantui kehidupan

mereka. Jangankan berpikir sekolah, untuk makan saja terkadang masih susah

(OMDS: 59 – 66).

Faisal mempunyai tekad kuat kuat untuk mengajak ketiga temannya itu

bersekolah. Sehingga ia mengusahakan berbagai cara untuk itu, salah satunya

dengan menemui Pak Zainal, kepala sekolah SD Kartini untuk meminta

keringanan biaya bagi ketiga temannya tersebut.hingga kemudian akhirnya anak

Page 138: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

alam bisa sekolah. Keputusan untuk sekolah bukanlah tanpa resiko. Mereka harus

membiayai sendiri, dengan cara sekolah sambil bekerja. Hal yang tak pernah

mereka bayangkan sebelumnya. Selama ini yang mereka tahu hanyalah bekerja

membantu orang tua untuk makan. Tidak terlintas sama sekali mereka harus

bekerja keras untuk bisa sekolah. Karena sangat mustahil jika mengandalkan

penghasilan orang tua yang hanya jadi buruh Yok Bek (OMDS: 67 – 82).

Ketika mereka sudah masuk sekolah, mereka pun juga belum lepas dari

hambatan. Mereka sering diejek teman-temannya yang notabene berasal dari

keluarga menengah ke atas. Mereka selalu diejek karena orang tua mereka

seorang pembantu yang mengabdi untuk Yok Bek. Karena mereka miskin, mereka

dianggap tidak pantas untuk sekolah di SD Kartini. Ini membuat mereka bertiga

minder dan sempat down.

”Iya, tapi yang jelas orang miskin seperti kalian tidak pantas sekolah di sini,” sambil berkata begitu Rena tengah asyik membolak-balik sersil Kho Ping Hoo-nya. Tanpa melihat tampang ketiga anak alam itu, kata-kata Rena telah membuat mereka menjadi minder, angan-angan melambung, cita-cita setinggi gunung, harapan memeluk rembulan dan memetik bintang di angkasa perlahan-lahan menciptakan mimpi buruk bagi mereka (OMDS: 95 – 96).

c) Ricing Action (Peningkatan Konflik)

Yok Bek merupakan seorang pengusaha peternakan sapi di Gedong Sapi.

Ia kaya raya. Ia mempunyai tiga orang pekerja yang tak lain tak bukan adalah

ayah ketiga Anak Alam itu. Tiga orang pekerja itulah yang setiap hari mengurus

peternakan, mulai dari membersihkan kandang, memberi makan, memerah susu,

dan membuat pupuk dari kotoran sapinya. Gedong Sapi letaknya agak jauh dari

pemukiman warga agar baunya tidak mengganggu warga Kampung Genteng.

Tetapi bagaimanapun juga bau itu tetap tercium juga. Hingga kemudian warga

mengadu pada ketua RT agar memperingatkan Yok Bek untuk memindah

peternakan sapinya. Masyarakat tidak tahan karena setiap hari mereka harus

melahap bau kotoran sapi (OMDS: 123 – 127).

Mendengar pengaduan masyarakat itu, Yok Bek sadar bahwa sekarang

zaman sudah berubah. Sudah banyak pribumi yang bersekolah. Mereka tidak

dapat dibohongi seperti dulu lagi. Sehingga ketika melihat ketiga Anak Alam

Page 139: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

sekolah, ia tidak suka dan segera memanggil orang tua mereka. Dia menyuruh

ketiga orang tua itu untuk melarang Anak Alam sekolah, dengan dalih ia butuh

tenaga banyak serta berjanji di kemudian hari akan menyekolahkan ketiga Anak

Alam itu. Ketiga orang tua itu pun bak dicocok hidungnya, mereka menuruti apa

yang diperintahkan Yok Bek. Mereka menyuruh ketiga anak mereka untuk

berhenti sekolah saja. Padahal pada saat itu ketiga Anak Alam sedang semangat-

semangatnya sekolah. Harapan mereka untuk sekolah pun pupus lagi. Mereka

patah arang dengan cita-cita yang dibangunnya selama ini (OMDS: 128 – 140).

d) Complication (Konflik Semakin Rumit)

Belum habis duka anak alam karena putus sekolah, Gedong Sapi tempat

orang tua mereka bekerja menggantungkan hidup, didemo warga sekitar karena

peringatan yang disampaikan selama ini tidak digubris. Mereka pun bertindak

anarki. Mereka merusak apa saja yang ada di rumah Yok Bek (OMDS: 143 – 15).

Faisal yang mencoba melerai tindak anarki tersebut malah ikut dipukuli

warga. Akibatnya ia jatuh sakit, akibat benda tumpul yang menghantam

kepalanya. Ia kemudian dirawat Pak Cokro, padahal ia sangat tidak suka

kepadanya. Menurutnya Pak Coro adalah seorang dukun gadungan yang

kerjaannya adalah membodohi warga. Ia juga biang kerok semua kejadian demo

Gedong Sapi ini. Maka bertambah marahlah Faisal (OMDS: 157 – 179).

e) Climax (Puncak konflik)

Kehidupan berubah drastis semenjak Gedong Sapi diamuk warga. Yok

Bek menjual semua sapi-sapinya. Ia pun hidup ikut anaknya. Hal ini secara

otomatis berimbas pada keluarga ketiga anak alam tersebut, yang notabene

mereka selama ini hidup menggantungkan diri dan mengabdi penuh untuk Yok

Bek. Duka anak alam semakin mendalam. Sudah digusur masih ditambah lagi

dengan putus sekolah.

Mereka sempat terkatung-katung karena tidak punya rumah. Hingga

akhirnya mereka tinggal di bawah kolong jembatan. Mereka harus membanting

tulang untuk bisa bertahan hidup.

Di bawah jembatan hingga di bibir sungai, puluhan rumah kumuh semi permanen berjajar tak rapi. Daerah itu sengaja ditempati oleh tunawisma

Page 140: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

yang bingung mau tinggal di mana, tetapi mereka menjadi berani tinggal dan mendirikan rumah di sana karena banyak yang mengikutinya. ”Kau tinggal di sana Peng...?” ”Iya Sal, habis mau bagaimana lagi... ? ”Sekolahmu?” ”Terpaksa berhenti, karena tak punya biaya, aku harus membantu orang tua bekerja seadanya...” ”Masih narik becak untuk mengangkuti kelapa kan, Peng?” ”Masih, tapi itu kalau malam, kalau siang hari aku menganggur, terpaksa aku jadi penjual koran di lampu lalu lintas.” (OMDS: 188). Puncaknya lagi ketika warga dihebohkan dengan perbuatan Mat Karmin

yang ternyata seorang pedhopilia. Ia mencabuli anak-anak yang tengah bermain di

rumahnya. Hal ini sontak mengundang kemurkaan warga untuk yang kedua

kalinya setelah aksi di Gedong Sapi dulu. Mat Karmin pun digelandang ke balai

desa. Rumahnya pun tak lepas dari amuk massa. Massa yang terbakar emosinya

pun merusak rumah Mat Karmin. Tak cukup sampai di situ, mereka

membakarnya, abunya dilarung di sungai Banjir Kanal, agar semua hal buruk dari

Mat Karmin ikut lenyap (OMDS: 227 – 238).

Esok paginya penduduk gempar, banyak orang tua yang merasa kehilangan anaknya, ada lebih dari sepuluh anak yang dinyatakan hilang, dan semua itu dimulai ketika mereka bermain-main ke rumah Mat Karmin. Rumah Mat Karmin digedor-gedor, penduduk yang marah tak sabar dan segera mengobrak-abrik seisi rumah, seluruh rak buku dijungkirbalikan, rumah berdinding papan itu dicincang dengan kapak dan golok. Tak hanya itu, mereka menggebrak kamar pribadi Mat Karmin yang pengap dan menemukan kejanggalan di sana, bau sperma kering dan beberapa celana dalam laki-laki. Ini semua menjadi barang bukti di kepolisian. Mat Karmin sendiri dibetot tangannya oleh beberapa anak muda, diikat tangannya ke belakang dengan tali tambang, kemudian digelandang ke balai desa dengan segenggam sesal yang tak terperi (OMDS: 233).

f) Falling Action (Konflik Menurun)

Setelah kejadian pengrusakan rumah Yok Bek, Faisal mencari tempat

tinggal Anak Alam. Ternyataa mereka tinggal di kolong jembatan. Mereka pun

kemudian berbagi cerita. Faisal sangat prihatin dengan kondisi ketiga Anak Alam

tersebut. Ia prihatin dengan nasib pendidikan ketiga Anak Alam tersebut.

Kemudian ia kembali menyemangati ketiganya untuk bisa kembali sekolah

mewujudkan cita-cita mereka yang sempat terputus (OMDS: 187 – 194).

Page 141: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk sekolah kembali, dengan

beban dua kali lebih berat. Kalau dulu orang tua mereka masih punya penghasilan

dari bekerja kepada Yok Bek, sekarang orang tua mereka tidak bekerja. Otomatis

mereka harus bekerja ekstra keras untuk bisa tetap sekolah. Pambudi menjual

koran, Yudhi berjualan pisang goreng, serta Pepeng yang menjadi tukang becak

mengangkuti kelapa dari pasar induk ke pasar-pasar yang lebih kecil.

Kembalinya mereka ke sekolah disambut hangat oleh Bu Mutia dan

teman-teman sekelasnya. Mereka pun kembali bersama-sama belajar, menjalani

segala suka duka sekolah sambil bekerja. Pada bagian ini diceritakan teman-teman

sekelas Anak Alam yaitu Karisma yang malas, Rena yang tinggi hati, Guruh sang

ketua kelas, dan lain-lain. Hingga tak terasa mereka sudah bersekolah hampir satu

tahun dan sebentar lagi akan menempuh ujian kenaikan kelas. Mereka

mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian ini. Mereka ingin membuktikan

bahwa di tengah kondisi yang serba sulit ini mereka masih bisa berprestasi. Di sisi

lain Karisma yang malas tidak mau belajar sedikit pun. Akibatnya ketika ujian

berlangsung ia tidak dapat mengerjakan. Yang lebih parah lagi Rena kepergok

mencontek.

g) Denouement (Penyelesaian)

Perjuangan keras belajar sambil bekerja akhirnya membuahkan hasil.

Anak Alam yang di tengah situasi serba sulit masih punya semangat belajar yang

tinggi bisa naik ke kelas dua dengan nilai yang memuaskan. Kharisma yang

kerjanya hanya bermalas-malasan tidak naik kelas. Begitu juga Rena, selama ini ia

dikenal sebagai seorang siswa yang cantik, kaya, pintar, tapi karena kepergok

mencontek ia jadi tidak naik kelas. Kania, yang juga berasal dari keluarga kurang

mampu, berhasil meraih juara satu paralel, disusul kemudian Faisal diurutan

kedua. Atas prestasinya, Faisal berkesempatan mengikuti lomba olimpiade

eksakta yang akan menjadi pintu gerbang meraih golden tiket menuju ke SMP

akselerasi. Benar kata pepatah ’siapa yang menanam akan mengetam’. Orang

meraih sesuatu, setimpal dengan apa yang sudah diusahakan.

Siapa yang menyangka, aku mendapat kenikmatan yang bertubi-tubi, selain sekolah ini. Lomba Olimpiade Eksakta yang akan menjadi pintu gerbang meraih golden tiket menuju ke SMP Akselerasi, tentu ini

Page 142: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

kesempatan emas yang tak boleh dilewatkan, kesempatan yang hanya diberikan oleh orang-orang seberuntung aku (OMDS: 439 – 430). Kejadian yang menjalin plot di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Climax (e)

Complication (d)

Rising Action (c) Falling Action (f)

Inciting Moment (b)

Exposition (a)

Denouement (g)

Gambar 4 : Skema Plot Novel OMDS Karya Wiwid Prasetyo

Keterangan:

(h) Perkenalan tokoh dan latar kehidupan para

tokohnya.

(i) Anak Alam tidak bisa membaca karena tidak

sekolah.

(j) Akhirnya Anak Alam bisa sekolah, namun

mendapat tentangan dari Yok Bek.

(k) Gedong Sapi tempat orang tua ketiga Anak Alam

bekerja didemo warga.

(l) Anak alam sudah tidak punya rumah lagi dan

tinggal di kolong jembatan. Mat Karmin

menyodomi anak-anak di kampung Genteng.

(m) Faisal membantu Anak Alam untuk bisa sekolah

lagi. Anak Alam sekolah sambil bekerja.

(n) Perjuangan keras belajar sambil bekerja akhirnya

berbuah manis.

Page 143: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Plot dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sudut

tinjauan atau kriteria tertentu. Burhan Nurgiyantoro (1995: 153 – 154) membagi

plot berdasarkan kriteria urutan waktu menjadi dua macam plot, yaitu alur maju

(progresif) dan alur mundur (regresif atau flash back). Alur maju atau progresif,

terjadi jika cerita dimulai dari awal, tengah, dan akhir terjadinya peristiwa; alur

mundur atau regresif atau flash back, alur ini terjadi jika dalam cerita tersebut

dimulai dari akhir cerita atau tengah cerita kemudian menuju awal cerita.

Berdasarkan kriteria ini, novel LP dan OMDS beralur maju atau progresif.

Karena peristiwa-peristiwa yang dikisahkan dalam novel LP dan OMDS bersifat

kronologis, peristiwa yang pertama diikuti oleh atau menyebabkan terjadinya

peristiwa yang kemudian. Atau, secara runtut cerita dimulai dari tahap paparan

awal, konflik mulai muncul, peningkatan konflik, konflik semakin rumit, puncak

konflik, konflik menurun, dan penyelesaian.

f. Amanat

Amanat suatu cerita berhubungan erat dengan tema yang diangkat oleh

penulis. Menurut Dick Hartoko dan B. Rahmanto (1985: 10) amanat atau pesan

yang dalam bahasa Inggris Message adalah pesan yang ingin disampaikan oleh

pengarang lewat karyanya (cerpen atau novel) kepada pembaca atau pendengar.

1) Novel LP

Amanat yang terdapat di dalam novel LP, yaitu bahwa dalam hidup kita

harus berani bermimpi, mempunyai cita-cita dan berusaha untuk mewujudkan

cita-citanya itu sesulit apapun. Perhatikan kutipan berikut ini:

“Hari ini aku belajar bahwa setiap orang, bagaimanapun terbatas keadaannya, berhak memiliki cita-cita, dan keinginan yang kuat untuk mencapai cita-cita itu mampu menimbulkan prestasi-prestasi lain sebelum cita-cita sesungguhnya tercapai. Keinginan kuat itu juga memunculkan kemampuan-kemampuan besar yang tersembunyi dan keajaiban-keajaiban di luar perkiraan. Siapa pun tak pernah membayangkan sekolah kampong Muhammadiyah yang melarat dapat mengalahkan raksasa-raksasa di meja mahoni itu, tapi keinginan yang kuat, yang kami pelajari dari petuah Pak Harfan Sembilan tahun yang lalu di hari pertama kami masuk SD, agaknya terbukti.” (LP: 383 – 384).

Pada bagian lain, novel LP juga memberikan amanat agar pemerintah lebih

berlaku adil dan bijaksana dalam menentukan kebijakan, dan hendaknya selalu

Page 144: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

memikirkan masyarakat yang kurang mampu, sehingga peristiwa tragis yang

menimpa tokoh Lintang tidak terjadi lagi. Lintang, seorang anak super genius

terpaksa harus berhenti sekolah karena keadaan ekonominya yang tidak

memungkinkan. Perhatikan kutipan berikut ini:

“Inilah kisah klasik tentang anak pintar dari keluarga melarat. Hari ini , hari yang membuat gamang seorang laki-laki kurus cemara angin Sembilan tahun yang lalu akhirnya terjadi juga. Lintang, sang bunga meriam ini tak ‘kan lagi melontarkan tepung sari. Hari ini aku kehilangan teman sebangku selama Sembilan tahun. Kehilangan ini terasa lebih menyakitkan melebihi kehilangan A Ling, karena kehilangan Lintang adalah kesia-siaan yang mahabesar. Ini tidak adil. Aku benci pada mereka yang berpesta pora di Gedong dan aku benci pada diriku sendiri yang tak berdaya menolong Lintang karena keluarga kami sendiri melarat dan orangtua-orangtua kami harus berjuang setiap hari untuk sekadar menyambung hidup.” (LP: 432 – 433).

Karena novel ini bertema pendidikan, maka sepanjang ceritanya pun sarat

dengan amanat bagi manusia dalam mengarungi kehidupan. Pelajaran dapat

dipetik pada saat PN Timah sedang berjaya. Mereka meyombongkan diri seolah

harta benda yang dimilikinya tak akan habis, seolah-olah mereka tak akan mati

(LP: 36 – 55). Tapi kemudian Tuhan membalikkan semuanya. Harga timah dunia

turun drastis dan mengakibatkan PN Timah gulung tikar (481 – 486).

Di titik tertinggi komidi putar, di masa keemasan itu, penumpangnya mabuk ketinggian dan tertidur nyenyak, melanjutkan mimpi gelap yang ditiup-tiupkan kolonialis. Sejak zaman penjajahan, sebagai platform infrastruktur ekonomi, PN tidak hanya memonopoli faktor produksi terpenting tapi juga mewarisi mental bobrok feodalistis ala Belanda. Sementara seperti sering dialami oleh warga pribumi di mana pun yang sumber daya alamnya dieksploitasi habis-habisan, sebagian komunitas di Belitong juga termarginalkan dalam ketidakadilan kompensasi tanah ulayah, persamaan kesempatan, dan trickle down effects (LP: 39 – 40). Ketika berada di puncak komidi putar dulu, barangkali itu sebuah kemunafikan, seperti halnya Babylonia, sebab Tuhan menghukum keduanya dengan kehancuran berkeping-keping yang menghinakan. Ternyata untuk musnah tak harus termaktub dalam Talmud. Tak ada firasat sebelumnya, perusahaan Gulliver yang telah Berjaya ratusan tahun itu mendadak lumpuh hanya dalam hitungan malam. Maka Babel adalah inskripsi, sebuah prasasti peringatan bahwa Tuhan telah menghancurkan dekadensi di Babylonia seperti Tuhan menghancurkan kecongkakan di Belitong (LP: 481 – 482).

Page 145: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Hal ini menegaskan bahwa seseorang tidak boleh mabuk dengan harta dan

kekuasaan. Hendaknya seseorang itu sadar bahwa hidup layaknya roda yang

berputar, terkadang di atas terkadang di bawah. Ketika sedang di atas jangan

sampai mabuk dengan ketinggian. Ketika di bawah jangan sampai menyalahkan

Tuhan. Hendaknya menyikapi setiap keadaan dengan sebaik-baiknya.

2) Novel OMDS

Amanat yang dapat diambil dari novel OMDS yaitu untuk berani

bermimpi, berani bercita-cita, menggantungkan cita-cita setinggi langit. Karena

orang yang tak punya mimpi berarti orang yang tidak punya cita-cita. Seperti

kisah Faisal ketika membuat layang-layang. Ia membayangkan kalau hari ini ia

membuat layang-layang, maka esok hari ia akan membuat pesawat terbang.

Perhatikan kutipan berikut ini:

Aku tak mengucap apa-apa, tapi aku hanya membatin dalam hati, hampir seperti Pambudi. Kali ini, aku harus bisa membuat layang-layang. Tetapi besok, aku harus bisa membuat pesawat terbang. Mungkin ini hanyalah mimpi kami, tetapi bukankah segala sesuatunya harus dimulai dari mimpi? Betapa banyak ilmuwan yang memulai ilmu pengetahuan dari sebuah mimpi. Aku yakin, suatu saat bisa keluar dari tempurung kampungku untuk mewujudkan mimpiku. Jangan takut untuk bermimpi besar, sebab orang yang tak punya mimpi berarti tak punya cita-cita! Itulah kata-kata yang menghunjam di hatiku, saat ibu guruku memacu semangatku untuk terus maju (OMDS: 10). Hal senada juga dinasihatkan ibu Yudi kepada Yudi. Perhatikan kutipan

berikut:

Satu hal yang masih diingat Yudi adalah perkataan ibunya yang menyesakkan dada. Ibu dilumuri pupuk kotoran sapi yang ditumpuk-tumpuk, dicampur dengan tanah dan jerami kering hingga Yudi bisa melihat sendiri bagaimana pohon itu tumbuh subur dengan dahan-dahan yang gemuk, batang pohon seluas bentangan tangan orang dewasa, dan cabang-cabang yang menjulang ke langit. Seperti itulah cita-cita Yudi digantung, ditambatkan, dan suatu saat dipetik. Yudi harus memusatkan pikirannya untuk menggapai tujuan terdekatnya dulu, baru kemudian melewati proses mata rantai yang teramat panjang (OMDS: 365).

Selain mengajarkan untuk tidak takut bermimpi, kisah ini juga

mengamanatkan untuk tidak mudah menyerah dengan keadaan. Hidup adalah

Page 146: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

perjuangan. Jadi untuk terus hidup, segala sesuatu perlu diperjuangkan, termasuk

perjuangan untuk mewujudkan cita-cita. Seperti perjuangan tokoh Kania dan

Pambudi untuk terus berjuang melawan kemiskinan yang menjeratnya. Perhatikan

kutipan berikut ini:

Sehabis kata-kata Kania yang terakhir, Pambudi tak berkata-kata lagi, entah ada perasaan sungkan, sebab lagi-lagi Kania menunjukkan keberaniannya, seakan-akan ia berkata: “Ayo Pam, siapa di antara kita yang lebih miskin, siapa yang lebih parah penderitaannnya, pasti aku Pam, pasti… Hanya saja kemiskinan tak akan membuat kita menyerah pada kehidupan, kita harus berjuang bukan untuk melepaskan kemiskinan, tetapi membiarkan kemiskinan itu mendera dan melecut mata hati kita agar terus berpacu seperti kuda terbang (OMDS: 291). Kemiskinan tak menghalangi kita untuk terus maju, engkau harus bisa membuktikan pada orang-orang kalau kita mampu. Tekad itu yang membuat Pambudi mampu menantang jalan raya, menakhlukkan rintangan yang sesungguhnya hanya sebesar biji sawi saja. Jika kita mau menguatkan tekad kita, semua masalah akan terasa mudah. Keinginan untuk terus sekolah setinggi mungkin menuntaskan cita-cita yang sepertinya sulit terwujud, dunia bukan omong kosong lagi (OMDS: 317 – 318).

Selain itu, novel ini juga mengamanatkan untuk terus belajar. Menuntut

ilmu sampai akhir hayat. Menuntut ilmu walau harus ke negeri Cina. Tidak pernah

ada kata terlambat untuk belajar. Seperti keteladanan yang ditunjukkan Pak Cokro

dan orang-orang tua yang lain, yang masih gigih belajar membaca walaupun usia

mereka sudah senja. Perhatikan kutipan berikut ini:

Aku menatap mereka satu persatu, kulihat mereka benar-benar berharap denganku kelak mereka bisa membaca. Semangat ini yang tak pernah kutemui sewaktu aku berkumpul dengan teman-temanku di Kampung Genteng. Sehari-harinya mereka terjebak dengan virus kemalasan yang membuat cahaya di Kampung Genteng menyala remang-remang. Berbeda dengan orang-orang tua yang telah sadar, semangat mereka begitu muda, seakan-akan mereka tak akan mati sebelum mempersembahkan sesuatu yang berharga untuk anak cucu kelak (OMDS: 207).

Bertolak dari analisis struktural novel LP dan OMDS di atas, dapat

disimpulkan bahwa kedua novel tersebut dibangun oleh unsur-unsur yang berupa

tema, sudut pandang, penokohan, laur, latar dan amanat. Unsur-unsur tersebut

Page 147: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

saling terkait dan menjalin menjadi kesatuan yang utuh dan padu yang

mendukung totalitas makna.

2. Persamaan dan perbedaan antara Novel LP dan OMDS

Pada kenyataannya novel LP dan OMDS memiliki persamaan pada

beberapa aspek. Aspek tersebut yaitu:

a. Kedua novel tersebut memiliki persamaan tema yaitu masalah pendidikan

yang diramu dengan fenomena sosial, yakni persahabatan, percintaan, dan

kemiskinan.

b. Kedua novel tersebut menggunakan alur progresif atau alur maju. Alur kedua

novel tersebut dianalisis dalam tujuh bagian yaitu eksposition, inciting

moment, ricing action, complication, climax, falling action, dan denouement.

Pengarang menyusun peristiwa-peristiwa yang ada berdasarkan hubungan

sebab-akibat (kausalitas).

c. Kedua novel tersebut mempunyai amanat yang sama yaitu untuk jangan takut

bermimpi dan bercita-cita serta harus berusaha keras untuk mewujudkan

mimpi-mimpi itu.

d. Kedua novel tersebut dalam menampilkan tokoh menggunakan metode

langsung dan metode tidak langsung. Perwatakan kedua novel ditinjau dari

aspek fisiologis, aspek psikologis, dan aspek sosial. Penokohan yang menjadi

fokus utama penelitian ini adalah tokoh utama (Ikal dan Faisal). Ditinjau dari

aspek fisiologis, tokoh utama dalam kedua novel berjenis kelamin sama yakni

laki-laki. Ditinjau dari aspek psikologis tercermin watak tokoh utama dalam

kedua novel yaitu berkemauan keras. Ditinjau dari aspek sosiologis, watak

dari tokoh utama dalam kedua novel tersebut yaitu sama-sama punya jiwa

sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama.

e. Latar waktu kedua novel ini tidak disebutkan secara langsung oleh

pengarangnya, tetapi dapat dianalisis dari cerita dan kutipan-kutipan yang ada

di dalamnya. Kedua novel sama-sama mengambil latar waktu pada masa

pemerintahan Soeharto. Kisah dalam novel LP terjadi sekitar kurun waktu

tahun 1966 – 1998. Sedangkan kisah dalam novel OMDS terjadi antara kurun

Page 148: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

waktu 1988 – 1996. Keduanya sama-sama terjadi selama kurun waktu

pemerintahan Soeharto.

Novel LP dan OMDS selain memiliki persamaan, juga memiliki

perbedaan. Perbedaan yang paling menonjol antara kedua novel ini terletak pada

aspek sudut pandang, latar tempat dan latar sosial.

a. Sudut Pandang

Sudut pandang kedua novel ini mempunyai perbedaan yaitu dalam novel

LP digunakan sudut pandang persona pertama sedangkan dalam OMDS digunakan

sudut pandang campuran antara persona pertama dan persona ketiga “Dia”

Mahatahu.

b. Latar Tempat

Latar tempat kedua novel ini mempunyai perbedaan yaitu dalam novel LP

berlatar di Pulau Belitong, dan kota Bogor, sedangkan dalam novel OMDS latar

tempatnya di kota Semarang, Jawa Tengah.

c. Latar Sosial

Kedua novel ini mempunyai latar tempat yang berbeda, maka secara

otomatis kedua novel ini menghadirkan latar sosial yang berbeda pula. Novel LP

yang notabene berlatar tempat di Belitong menghadirkan latar sosial kebudayaan

Melayu. Sedangkan dalam novel OMDS yang mengambil latar di Semarang, Jawa

tengah mengambil latar sosial kebudayaan Jawa.

3. Hubungan Intertekstual antara Novel LP dan OMDS

Novel LP karya Andrea Hirata yang diterbitkan penerbit Bentang pada

tahun 2008 (cetakan keduapuluh tiga) merupakan hipogram, sedangkan novel

OMDS yang diterbitkan oleh Diva Press pada tahun 2010 (cetakan keenam)

merupakan teks transformasi.

4. Nilai Pendidikan dalam Novel LP dan OMDS

Ada banyak sekali nilai pendidikan yang dapat diteladani dari novel LP

dan OMDS.

Page 149: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

a. Novel LP

1) Nilai Pendidikan Religius/Agama

Dalam kehidupan seseorang, agama merupakan faktor sangat penting yang

akan memberi warna dalam hidupnya. Bahkan agama dapat menjadi dasar

bersikap bagi seseorang untuk menilai berbagai fenomena kehidupan. Dalam

novel LP, Andrea Hirata menunjukkan hal itu, baik melalui tokoh Pak Harfan, Bu

Muslimah, maupun tokoh-tokoh anggota Laskar Pelangi. Orang Melayu

mayoritasnya beragama Islam, maka dalam novel ini banyak terkandung ajaran

Islam. Seperti kutipan di bawah ini:

Tempat di atas langit ketujuh, tempat kebodohan bersemayam, adalah metaphor dari suatu tempat di mana manusia tak bisa mempertanyakan zat-zat Allah. Setiap usaha mempertanyakannya hanya akan berujung dengan kesimpulan yang mempertontonkan kemahatololan sang penanya sendiri. Maka semua jangkauan akal telah berakhir di langit ketujuh tadi. Di tempat asing tersebut, barangkali Arasy, di sana kembali metafor keagungan Tuhan bertakhta. Di bawah takhta-Nya tergelar Lauhul Mahfuzh, muara dari segala cabang anak-anak sungai ilmu dan kebijakan, kitab yang telah mencatat setiap lembar daun yang akan jatuh. Ia juga menyimpan rahasia ke mana nasib akan membawa sepuluh siswa baru perguruan Muhammadiyah tahun ini. Karena takdir dan nasib termasuk dalam Zat-Nya (LP: 105). Dari kutipan di atas, dapat ditarik pelajaran bahwa Allah Maha Agung,

Allah Maha Mengetahui, Allah Maha Kuasa. Allah yang menuliskan nasib

makhluknya. Tidak ada satu lembar pun daun jatuh tanpa sepengetahuan-Nya.

Manusia hanya menjalani apa yang sudah ditakdirkan. Manusia diwajibkan untuk

berusaha, tetapi hasil akhirnya tetap di tangan Allah.

Dalam agama Islam, banyak aturan atau etika yang harus dipatuhi. Dalam

novel ini banyak dipenuhi nilai pendidikan keagamaan, diantaranya untuk selalu

berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadist. Perhatikan kutipan berikut:

Ini mulai serius, Mahar tertunduk makin makin dalam. Kami diam mendengarkan dan khotbah berlanjut. Berita utama “Hiduplah hanya dari ajaran Al-Qur’an, hadist, dan sunatullah, itulah pokok-pokok tuntunan Muhammadiyah (LP: 350).

Selain berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadist, agama Islam juga

mengajarkan untuk selalu melaksanakan sholat tepat waktu, dan seorang muslim

Page 150: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

dianjurkan untuk diam dan menghentikan sejenak aktivitasnya ketika mendengar

suara azan. Perhatikan kutipan berikut:

“Sholatlah tepat waktu, biar dapat pahala lebih banyak,” demikian Bu Mus selalu menasihati kami (LP: 31).

Kami diam sampai matahari membenamkan diri. Azan maghrib menggema dipantulkan tiang-tiang tinggi rumah panggung orang Melayu, sahut menyahut dari masjid ke masjid. Sang lorong waktu perlahan hilang ditelan malam. Kami diajari tak bicara ketika azan berkumandang. “Diam dan simaklah panggilan menuju kemenangan itu …,” pesan orang tua kami (LP: 162). Dalam ajaran Islam, Allah sangat membenci syirik, yaitu perbuatan yang

menyekutukan Allah dengan sesuatu selain Allah. Bu Mus mengajarkan kepada

siswanya untuk jangan mendekati perbuatan syirik. Perhatikan kutipan berikut:

“Camkan ini anak muda, tidak ada hikmah apa pun dari kemusyrikan, yang akan kau dapat dari praktik-praktik klenik itu adalah kesesatan yang semakin lama semakin dalam karena sifat syirik yang berlapis-lapis. Iblis mengipas-ngipasimu setiap kali kaukipasi bara api kemenyan-kemenyan itu”. (LP: 352).

Seorang muslim laki-laki juga disunahkan untuk memelihara jenggot.

Seperti kisah Pak Harfan berikut ini. Pak Harfan sebagai penganut agama Islam

mencoba untuk mengikuti sunah nabi Muhammad S.A.W., yakni memelihara

jenggot.

Pak Harfan, seperti halnya sekolah ini, tak susah digambarkan. Kumisnya tebal, cabangnya tersambung pada jenggot lebat berwarna kecokelatan yang kusam dan beruban. Jika kita bertanya tentang jenggotnya yang awut-awutan, beliau tidak akan repot-repot berdalih tapi segera menyodorkan sebuah buku karya Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandhallawi Rah, R.A yang berjudul Keutamaan Memelihara Jenggot. Cukup membaca pengantarnya saja Anda akan merasa malu sudah bertanya (LP: 20 – 21). Amar Makruf Nahi Mungkar adalah sebuah ajaran agama islam yang

sangat dalam maknanya. Arti umum dari ayat itu adalah “mengajak sesama pada

kebenaran atau kebaikan dan menjauhi segala yang buruk dan dilarang oleh Allah

SWT. Jadi sebagai manusia harus selalu berjalan, bertindak, dan bertingkah laku

Page 151: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

sesuai dengan jalan kebenaran dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang tidak

sesuai dengan kehendak Tuhan. Seperti kutipan berikut ini:

Bagi kami Pak Harfan dan Bu Mus adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya. Merekalah mentor, penjaga, sahabat, pengajar, dan guru spiritual. Mereka yang pertama menjelaskan secara gamblang implikasi amar makruf nahi mungkar sebagai pegangan moral kami sepanjang hayat (LP: 32). 2) Nilai Pendidikan Moral

Nilai moral berhubungan dengan kelakuan atau tindakan manusia. Nilai

moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan kita sehari-hari

(Uzey: 2010). Dalam kehidupan sehari-hari kejujuran harus selalu dijunjung

tinggi. Inilah yang coba dihadirkan pengarang melalui novel ini. Novel ini

mengajarkan untuk selalu berkata jujur dan tidak berkata dusta. Kejujuran harus

tetap diungkapkan sepahit apa pun itu. Perhatikan kutipan berikut ini:

Ketika ibuku bertanya tentang tanda itu aku berkutik, karena pelajaran Budi Pekerti Kemuhammadiyahan setiap Jumat pagi tak membolehkan aku membohongi orang tua, apalagi ibu. Maka dengan amat sangat terpaksa kutelanjangi kebodohanku sendiri (LP: 82).

Manusia dalam menjalani kehidupan harus mempunyai pendirian yang

teguh. Jangan sampai terombang-ambing tak tentu arah. Seseorang harus tekun,

harus punya keinginan yang kuat untuk menggapai cita-cita, juga keikhlasan

berkorban untuk sesama.

Pak Harfan memberi kami pelajaran pertama tentang keteguhan pendirian, tentang ketekunan, tentang keinginan kuat untuk mencapai cita-cita. Beliau meyakinkan kami bahwa hidup bisa demikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keikhlasan berkorban untuk sesama (LP: 24).

Pelajaran moral dapat pula diambil dari tokoh Lintang. Lintang merupakan

sosok yang super jenius. Namun dengan kejeniusannya itu tidak menjadikannya

kalap. Ia beranggapan bahwa kepandaian bukan untuk disombongkan.

Pengetahuan yang dimilikinya belum seberapa dibandingkan lautan ilmu yang

terbentang sangat luas.

Lintang adalah pribadi yang unik. Banyak orang merasa dirinya pintar lalu bersikap seenaknya, congkak, tidak disiplin, dan tak punya integritas.

Page 152: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Tapi Lintang sebaliknya. Ia tak pernah tinggi hati, karena Ia merasa ilmu demikian luas untuk disombongkan dan menggali ilmu tak akan ada habis-habisnya (LP: 108). Pelajaran moral dari tokoh Lintang adalah untuk selalu berani bermimpi,

berangan-angan, dan bercita-cita bagaimanapun terbatasnya keadaan.

Hari ini aku belajar bahwa setiap orang, bagaimana pun terbatas keadaannya, berhak memiliki cita-cita, dan keinginan yang kuat untuk mencapai cita-cita itu mampu menimbulkan prestasi-prestasi lain sebelum cita-cita sesungguhnya tercapai. Keinginan kuat itu juga memunculkan kemampuan-kemampuan besar yang tersembunyi dan keajaiban-keajaiban di luar perkiraan (LP: 383).

Pelajaran moral lain dari tokoh Lintang adalah janganlah bersedih apabila

tidak dapat menggapai cita-cita besar yang sudah diperjuangkan, karena paling

tidak dapat mewujudkan keinginan dan membahagiakan orang-orang yang

dicintai. Kutipan berikut ini mengisyaratkan kepada kita untuk tidak menyia-

nyiakan kesempatan yang diberikan, karena kesempatan tidak datang dua kali.

Dan penyesalan pasti akan datang terlambat.

Jangan sedih Ikal, paling tidak aku telah memenuhi harapan ayahku agar tak jadi nelayan… “ Dan kata-kata itu semakin menghancurkan hatiku, maka sekarang aku marah, aku kecewa pada kenyataan begitu banyak anak pintar yang harus berhenti sekolah karena alasan ekonomi (LP: 472).

Pak Harfan juga memberikan ajaran yang mempunyai nilai pendidikan

moral yang tinggi yakni hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya dan bukan

untuk menerima sebanyak-banyaknya. Maksudnya sebagai manusia yang hidup di

tengah-tengah manusia lain, harus dapat memberi sebanyak-banyaknya bukan

untuk menerima sebanyak-banyaknya.

Lalu beliau menyampaikan sebuah prinsip yang diam-diam menyelinap jauh ke dalam dadaku serta memberi arah bagiku hingga dewasa, yaitu hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya dan bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya (LP: 24).

Selain Pak Harfan, Bu Mus juga memberikan pendidikan moral kepada

pembaca. Bu Mus berlaku sangat demokratis dalam pemilihan ketua kelas, karena

tahu Harun tidak dapat menulis maka sebagai penggantinya ia memberi

Page 153: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

kesempatan kepada Harun untuk menggunakan hak politiknya yaitu dengan cara

lisan.

Karena Harun tak bisa menulis maka jumlah kertas hanya sembilan tapi Bu Mus tetap menghargai hak asasi politiknya. Ketika Bu Mus mengalihkan pandangan kepada Harun. Harun mengeluarkan senyum khas dengan gigi-gigi panjangnya dan berteriak pasti. “Kucai … !” (LP: 73).

Tokoh Kucai juga memberikan pelajaran moral, yakni untuk selalu

menghormati guru. Karena guru adalah pengganti orang tua di sekolah, sehingga

menghormati guru sama artinya dengan menghormati orang tua. Seperti kutipan

berikut ini:

Kucai selaku ketua kelas ambil bagian, suaranya menggelegar, “Melawan guru sama hukumnya dengan melawan orang tua, durhaka! Siksa dunia yang segera kauterima adalah burut! (LP: 351).

Sebuah pelajaran moral yang menarik dari petikan teks di atas, bahwa

setiap orang bagaimanapun terbatas keadaannya berhak memiliki cita-cita dan

keinginan yang kuat untuk mencapai cita-cita.

3) Nilai Pendidikan Sosial

Novel LP banyak menyoroti fenomena sosial yang terjadi di masyarakat

Melayu Belitong pada waktu itu, yakni menyoroti ketimpangan sosial yang ada

dalam tatanan masyarakat Belitong. Ketimpangan sosial itu tampak adanya jurang

pemisah antara si kaya dan si miskin. Kesenjangan sosial antara sebuah komunitas

masyarakat yang tinggal di Gedong yang hidup makmur, dengan masyarakat asli

Melayu Belitong yang berada di bawah garis kemiskinan.

Belitong dalam batas kuasa eksklusif PN Timah adalah kotapraja Konstantinopel yang makmur. PN adalah penguasa tunggal Pulau Belitong yang termasyur di seluruh negeri sebagai Pulau Timah. Nama itu tercetak di setiap buku geografi atau buku Himpunan Pengetahuan Umum pustaka wajib sekolah dasar. PN amat kaya. Ia punya jalan raya, jembatan, pelabuhan, real estate, bendungan, dok kapal, sarana telekomunikasi, air, listrik, rumah-rumah sakit, sarana olahraga- termasuk beberapa padang golf, kelengkapan sarana hiburan, dan sekolah-sekolah. PN menjadikan Belitong- sebuah pulau kecil- seumpama desa perusahaan dengan aset triliunan rupiah. Hanya beberapa jengkal di luar lingkaran tembok tersaji pemandangan kontras seperti langit dan bumi. Berlebihan jika disebut daerah kumuh tapi tak keliru jika diumpamakan kota yang dilanda gerhana

Page 154: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

berkepanjangan sejak pencerahan revolusi industri. Di sana, di luar lingkar tembok Gedong hidup komunitas Melayu Belitong yang jika belum punya enam anak belum berhenti beranak pinak (LP: 50). Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak

mungkin hidup sendiri. Manusia merupakan anggota masyarakat. Dalam bergaul

di masyarakat, manusia harus memegang tinggi kejujuran. Karena apabila sekali

pernah berbohong, maka setelahnya walaupun seseorang itu mengatakan

kejujuran pasti dianggap sebagai sebuah kebohongan. Seperti kisah Mahar berikut

ini:

Kulihat dalam-dalam mata Mahar dan aku yakin yang baru saja dilihatnya memang burung-burung keramat itu. Ah! Beruntung sekali. Sayangnya upaya Mahar meyakinkan kami sia-sia karena reputasinya sendiri yang senang membual. Itulah susahnya jadi pembual, sekali mengajukan kebenaran hakiki di antara seribu macam dusta, orang hanya akan menganggap kebenaran itu sebagai salah satu dari buah kebohongan lainnya (LP: 186).

Selain diperlukan kejujuran, dalam kehidupan sosial seseorang harus

menjalin komunikasi dengan sesamanya. Dalam berkomunikasi seseorang tidak

bisa terhindar dari berbagai polemik yang muncul. Novel ini mengamanatkan

untuk tidak berpolemik terhadap sesuatu yang tidak dipahami dan benar-benar

dikuasai, karena hal ini hanya akan memperlihatkan kebodohan. Seperti kutipan

berikut ini:

Sang Drs. terkulai lemas, wajahnya pucat pasi. Ia membenamkan pantatnya yang tepos di bantalan kursi seperti tulang belulangnya telah dipresto. Ia kehabisan kata-kata pintar, kacamata minusnya merosot layu di batang hidungnya yang bengkok. Ia paham bahwa berpolemik secara membabi buta dan berkomentar lebih jauh tentang sesuatu yang tak terlalu ia kuasai hanya akan memperlihatkan ketololannya sendiri di mata orang jenius seperti Lintang (LP: 382).

Nilai sosial yang dapat diambil dari kisah ini yaitu rasa peduli dan

solidaritas di antara tokohnya, yakni anggota Laskar Pelangi. Solidaritas ini

ditunjukkan ketika anggota Laskar Pelangi ikut mencari ketika Flo hilang di hutan

sekitar Gunung Selumar. Perhatikan kutipan berikut ini:

Tim kami berangkat sejak pagi benar di bawah pimpinan Mahar. Kami bergerak ke utara, ke arah jalur maut sungai Buta. Belasan ladang terutama

Page 155: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

yang dekat sungai- telah kami kunjungi dan gubuknya telah kami obrak-abrik, kami juga mencari-cari di sela-sela akar bakau, tapi hasilnya nihil. Flo raib seperti ditelan bumi. Suara kami sampai parau memanggil-manggil namanya dan satu-satunya megaphone yang dibekali posko telah habis baterainya (LP: 320).

4) Nilai Pendidikan Kebudayaan

Kebudayaan yang tumbuh pada suatu masyarakat berbeda satu sama lain.

Setiap kelompok masyarakat membawa corak kebudayaannya masing-masing.

Demikian pula corak kebudayaan yang diangkat dalam novel LP, yakni

kebudayaan masyarakat Melayu Belitong. Dalam novel ini, masyarakat Melayu

Belitong digambarkan mempercayai adanya seorang dukun sakti mandraguna

yang hidup menyendiri di Pulau Lanun. Keberadaan dukun ini sudah melegenda

di kalangan masyarakat Melayu Belitong. Ia diyakini sakti dalam hal ilmu ghaib

dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam lain hingga dijuluki dukun

siluman, dialah Tuk Bayan Tula.

Berbagai cerita yang mendirikan bulu kuduk selalu dikait-kaitkan dengan tokoh siluman ini. Ada yang mengatakan beliau sengaja mengasingkan diri di pulau kecil sebelah barat sebagai tameng yang melindungi Pulau Belitong dari amukan badai. Ada yang percaya ia bisa melayang-layang ringan seperti kabut dan bersembunyi di balik sehelai ilalang. Dan yang paling menyeramkan adalah bahwa dikatakan Tuk telah menjadi manusia separuh peri (LP: 314).

Karena kepercayaan yang sudah melegenda itulah maka pada suatu saat

Mahar, yang memang sangat mempercayai takhayul seperti ini, tertarik untuk

meminta bantuan Tuk Bayan Tula agar nilai-nilai sekolahnya membaik. Maka

mereka pergi ke Pulau Lanun untuk menemui Tuk Bayan Tula. Bukan jampi-

jampi untuk menaikkan nilai yang didapat, tetapi malah sebuah gulungan kertas

yang berisi sebuah pesan. Perhatikan kutipan berikut:

Lalu tak tahu siapa yang memulai tiba-tiba mereka muncul dengan satu gagasan yang paling absurd. Karena tak ingin kehilangan sekolah dan tak ingin meninggalkan hobi klenik maka mereka berusaha menggabungkan keduanya. Mahar dan Flo akan mencari jalan keluar mengatasi kemerosotan nilai sekolah melalui cara yang mereka paling mereka kuasai, yaitu melalui jalan pintas dunia ghaib perdukunan. Sebuah cara yang tidak masuk akal yang unik, lucu, dan mengandung mara bahaya (LP: 404).

Page 156: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

INILAH PESAN TUK-BAYAN-TULA UNTUK KALIAN BERDUA, KALAU INGIN LULUS UJIAN: BUKA BUKU, BELAJAR !! (LP: 424).

Kutipan di atas memberikan didikan untuk tidak mempercayai segala

sesuatu yang belum tentu kebenarannya, sesuatu yang tidak dapat diterima logika.

Bahwa segala sesuatu tidak bisa diperoleh dengan cara yang instan, semuanya

memerlukan usaha dan doa. Jika ingin pandai, maka sudah seharusnya belajar.

Jika ingin kaya, maka sudah seharusnya bekerja.

Selain kepercayaan terhadap dukun, masyarakat Melayu Belitong ada juga

yang mempercayai adanya ilmu buaya, di mana buaya mereka sembah layaknya

Tuhan. Mereka punya keyakinan bahwa setelah mati dirinya akan berubah

menjadi buaya.

Bodenga kini sebatang kara. Satu-satunya keluarga yang pernah diketahui orang adalah ayahnya yang buntung kaki kanannya. Orang bilang karena tumbal ilmu buaya. Ayahnya itu seorang dukun buaya terkenal. Serbuan Islam yang tak terbendung ke seantero kampung membuat orang menjauhi mereka, karena mereka menolak meninggalkan penyembahan buaya sebagai Tuhan (LP: 91).

Kutipan di atas mengisyaratkan bahwa budaya terkadang tidak masuk

akal. Namun harus dipahami dan dimaklumi karena budaya adalah bagian dari

sebuah kepercayaan dan merupakan sesuatu yang tidak dapat dilepaskan dari

masyarakat. Dari kutipan di atas memberi pemahaman bahwa ada sebagian

masyarakat pulau Belitong yang mempercayai adanya penganut ilmu buaya,

mereka mempercayai nanti ketika sudah mati akan menjadi seekor buaya. Sebagai

sebuah kepercayaan, terlepas benar atau tidaknya kepercayaan itu nyatanya ada

dan hidup berkembang di tengah masyarakat. Oleh karena itu harus dihormati.

Orang-orang Melayu pesisir percaya bahwa jika burung ini singgah di kampung maka pertanda di laut sedang terjadi badai hebat atau angin puting beliung. Sering sekali kehadirannya membatalkan niat nelayan yang akan melaut. Tapi ada penjelasan logis untuk pesan ini, yaitu jika mereka memang tinggal di pulau terpencil maka badai laut akan menyapu pulau tersebut dan saat itulah mereka menghindar menuju pesisir lain (LP: 184).

Page 157: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

Kepercayaan lain yang tak kalah menarik terdapat dalam kutipan di atas.

Kepercayaan masyarakat Melayu pesisir yang mempercayai adanya tentang

keberadaan burung Pelintang Pulau, nyatanya sangat mempengaruhi pola

kehidupannya. Orang Melayu pesisir percaya bahwa jika burung Pelintang Pulau

singgah di kampung maka pertanda di laut sedang terjadi badai hebat atau angin

puting beliung. Sering sekali kehadiran burung ini membatalkan niat nelayan yang

akan melaut. Sehingga burung ini dianggap keramat karena keberadaannya dapat

mengingatkan hal buruk yang akan terjadi di tengah laut.

Rumah juga merupakan salah satu jenis kebudayaan. Setiap daerah di

Indonesia mempunyai bentuk rumah yang berbeda-beda. Jawa Tengah sangat

khas dengan rumah joglonya, Jawa Timur dengan rumah Limasannya, Irian Jaya

dengan Honainya. Maka cerita ini pun yang notabene menjadikan pulau Belitong

sebagai latar cerita juga mempunyai rumah Panggung. Di pemukiman komunitas

orang Melayu Belitong rumah Panggung adalah bagian dari budaya tinggalan

leluhur yang harus diikuti. Kebiasaan mendirikan rumah Panggung yang diikuti

dari leluhurnya, ternyata disesuaikan dengan keadaan geografis di mana suku

bangsa ini tinggal.

Beranda itu sendiri merupakan bagian dari gubuk panggung dengan tiang-tiang tinggi untuk berjaga-jaga jika laut pasang hingga meluap jauh ke pesisir. Adapun gubuk ini merupakan bagian dari pemukiman komunitas orang Melayu Belitong yang hidup di sepanjang pesisir, mengikuti kebiasaan leluhur mereka para penggawa dan kerabat kerajaan(LP: 98).

Dalam cerita ini, pulau Belitong diceritakan didiami oleh banyak suku.

Suku Sawang salah satu contohnya. Suku ini digambarkan mempunyai integritas

yang tinggi, memiliki etos kerja yang tinggi, jujur, tidak usil dengan urusan orang

lain, dan tak pernah berurusan dengan hukum.

Sejarah menunjukkan bahwa orang-orang Sawang memiliki integritas, mereka hidup eksklusif dalam komunitasnya sendiri, tak usil dengan urusan orang lain, memiliki etos kerja tinggi, jujur, dan tak pernah berurusan dengan hukum. Lebih dari itu, mereka tak pernah lari dari utang-utangnya (LP: 164 – 165).

b. Novel OMDS

1) Nilai Pendidikan Religi/Agama

Page 158: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

Sri Sutjiatiningsih (1999: 91) menyamakan religius dengan keagamaan.

Menurutnya agama memberikan suatu perspektif bagi manusia untuk menafsirkan

seluruh kejadian yang dialaminya setiap saat. Agama juga memberikan arti atau

makna tentang hakikat dari kenyataan, sekaligus mendorong manusia untuk

berbuat ke arah yang seharusnya dilakukan.

Dalam kehidupan seseorang, agama merupakan faktor yang sangat penting

yang akan memberi warna dalam hidupnya. Bahkan agama menjadi dasar

bersikap bagi seseorang untuk menilai berbagai fenomena kehidupan. Dalam

novel OMDS, pengarang ingin menunjukkan bahwa Allah Maha Esa, Maha

Pemurah, Mahakuasa, berkehendak atas segala. Manusia hanya wajib berusaha

sebaik mungkin. Allah lah yang menentukan semuanya. Seperti ketika Anak Alam

dan teman-temannya menunggu hasil rapor. Perhatikan kutipan berikut ini:

Anak-anak yang duduk di bawah pohon bambu itu mengangguk setuju dengan yang dikatakan fajar. Ya, mereka harus berdoa, setelah perjuangan yang panjang selama satu semester, dan diujung ikhtiar ini semua urusan wajib kita serahkan pada Allah. Tanpa diperintah pun sebetulnya mereka sudah berdoa dalam hati masing-masing, doa akan menambah keyakinan dan kebulatan tekad dengan langkah yang akan ditempuh. Doa akan membuat mereka berani untuk menghadapi tantangan sebesar apa pun di depan mereka (OMDS: 400).

Kutipan di atas mengisyaratkan bahwa Allah Maha Esa. Tiada Tuhan

selain Allah. Tidak boleh percaya kekuatan-kekuatan lain selain Allah (dukun,

paranormal, ahli nujum dan sebagainya), karena semuanya berasal dari Allah.

Selain itu kita juga diajarkan untuk selalu berusaha dan berdoa. Allah Maha

Pemurah. Allah akan mengabulkan apa yang diminta makhlukNya, karena Allah

Mahakuasa dan Maha Berkehendak atas makhluk ciptaan. Manusia hanya wajib

berikhtiar sebaik mungkin, dalam kondisi apa pun, walaupun sepertinya tidak

mungkin. Tapi Allah Kuasa. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.

Selain itu, Islam juga mengajarkan “ Tuntutlah ilmu sampai ke negeri

Cina”. Hal ini mengisayaratkan bahwa manusia sebagai makhluk Allah

diperintahkan untuk menuntut ilmu walau sampai harus ke tempat yang sangat

jauh sekalipun. Karena Allah tidak menyukai kebodohan. Allah akan mengangkat

derajat orang berilmu. Seperti kutipan berikut ini:

Page 159: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

Semenjak peristiwa dengan Pak Cokro kemarin, sikap ayah sudah berubah padaku, apalagi aku mampu mengendalikan Pak Cokro hingga dia bertekuk lutut di hadapanku, itu membuat ayah terbengong-bengong. Aku menjadi semakin yakin, orang pintar atau berilmu kan diangkat derajatnya oleh Allah, ia akan menjadi jalan terang bagi orang-orang bodoh, karena orang bodoh itu buta dan butuh penerangan jalan, maka orang pintarlah yang akan menjadi juru penerangnya itu (OMDS: 185) Penganut agama yang taat adalah pribadi yang menghormati segala aturan

agamanya. Dalam agama Islam, banyak aturan yang harus dipatuhi, misalnya

ketika sholat Jumat, dianjurkan untuk datang lebih awal jika masih menginginkan

pahala sebesar gunung. Karena apabila khatib berkutbah dan makmun terlambat,

maka pahalanya hanya seperti shalat jamaah biasa. Perhatikan kutipan berikut ini:

Bu Wiryo begitu jengkel, kalimat terakhirnya tak didengar Bang Anan. Ia langsung masuk dan menutup pintunya karena shalat jumat segera dimulai. Saat khatib berkhutbah dan muadzin sudah melakukan adzan yang kedua kalinya saat itu pintu catatan amal ditutup, malaikat sudah tak lagi berdiri di pintu, begitu khatib berkhutbah dan makmum terlambat, sudah tak ada pahala sebesar gunung lagi, makmum hanya mendapat pahala shalat jamaah biasa (OMDS: 145). 2) Nilai Pendidikan Moral

Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup

pengarang yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan

hal itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Moral dalam cerita

menurut Kenny (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 321) biasanya dimaksudkan

sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat

praktis, yang dapat diambil (dan ditafsirkan) lewat cerita yang bersangkutan oleh

pembaca. Ia merupakan “petunjuk” yang sengaja diberikan oleh pengarang

tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap,

tingkah laku, dan sopan santun pergaulan. Ia bersifat praktis sebab “petunjuk” itu

dapat ditampilkan, atau ditemukan modelnya, dalam kehidupan nyata,

sebagaimana model yang ditampilkan dalam cerita itu lewat sikap dan tingkah

laku tokoh-tokohnya.

Novel OMDS merupakan novel humanis yang di dalamnya banyak

mengandung nilai-nilai pendidikan yang berharga, salah satunya nilai pendidikan

Page 160: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

moral. Novel ini menceritakan persahabatan tokoh utamanya yakni Faisal dengan

ketiga Anak Alam yakni Pambudi, Yudi dan Pepeng. Ketiga Anak Alam tersebut

berasal dari keluarga tidak punya, padahal di kelas 1-2 rata-rata berasal dari

keluarga menengah ke atas, hingga pada suatu saat ketiga anak alam tersebut

diejek oleh teman sekelas karena miskin. Kemudian Bu Mutia hadir memberikan

petuah bahwa di dalam bergaul tidak boleh pilih-pilih, membeda-bedakan, tidak

boleh pandang bulu. Perhatikan kutipan berikut ini:

Bu Mutia hanya geleng-geleng kepala, guru yang lemah lembut perangainya itu merasa harus menerangkan sebuah akhlak yang harus mereka teladani, anak-anak kelas menengah itu harus paham kalau dalam pergaulan itu tak hanya dengan orang-orang sederajat saja, tapi juga dengan orang-orang miskin dan berasal dari orang tua yang berprofesi rendah, atau dengan model dan gaya berbeda dalam berpakaian, itu harus mereka maklumi. (OMDS: 265).

Pada bagian lain, tokoh Bu Mutia juga memberikan pelajaran moral yakni

untuk jangan mudah percaya pada orang lain, yaitu melalui cerita Mat Karmin.

Mat Karmin yang di luarnya lugu, seperti anak kecil, ternyata di dalamnya

mempunyai penyakit penyimpangan seksual yakni pedhopilia. Perhatikan kutipan

berikut ini:

Mat Karmin menjadi cerita tersendiri yang sarat renungan, pelajaran moral nomor tiga yang diajarkan oleh Bu Mutia ketika aku duduk di bangku kelas satu terngiang lagi, jangan mudah percaya sama orang meskipun kelihatannya orang itu baik padamu, justru di balik kebaikan itu sebetulnya tersimpan maksud tersembunyi, mungkin bisa kejahatan seperti yang dilakukan Mat Karmin pada anak-anak itu (OMDS: 238).

Selain itu ada juga pelajaran moral lain yang terkandung dalam novel ini,

yakni janganlah suka menyebar fitnah dan menghasut orang lain. Hal ini terlihat

dari kisah ketika Pak Cokro taubat dari praktik dukunnya dan berusaha

membenahi diri dengan cara membantu warga untuk bisa membaca dan menulis.

Pak Cokro kemudian difitnah oleh warga yang tidak menyukainya. Perhatikan

kutipan berikut:

Orang-orang pembelot inilah yang yang pertama kali menyebarkan fitnah, karena otaknya yang tumpul dan tak bisa lagi diajak kompromi seperti anak sekolah yang harus belajar, ia malah mengajak orang lain menghembuskan isu tak sedap, dituduhnya Pak Cokro sedang

Page 161: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

menyebarkan aliran agama yang baru. Aliran ini bernama Islam, tetapi isinya menyimpang, aliran ini tertutup dan menggunakan dalih pengobatan untuk menutupi tujuan utamanya (OMDS: 226).

Kisah ini memberikan isyarat untuk jangan suka berbicara asal saja tanpa

disertai bukti. Jangan suka menghasut dan memfitnah orang lain. Karena

perbuatan fitnah itu amat keji dan harus dihindari.

3) Nilai Pendidikan Sosial

Brondet Wrahatnala (2010) menyatakan bahwa nilai sosial adalah segala

sesuatu yang dianggap baik dan benar, yang diidam-idamkan masyarakat,

merupakan penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang

baik, penting, luhur, pantas, dan mempunyai daya guna fungsional bagi

perkembangan dan kebaikan hidup bersama.

Banyak pelajaran yang dapat kita petik dari novel OMDS terutama dari

segi pelajaran sosialnya. Hal ini terlihat dari pemikiran juga perilaku yang

ditunjukkan tokoh Faisal. Faisal mempunyai solidaritas dan jiwa sosial yang

tinggi. Ia peduli dengan sesamanya, peduli dengan nasib ketiga Anak Alam yang

tidak bisa mengenyam pendidikan karena keadaan yang tidak memungkinkan. Ia

bersusah payah mengusahakan agar Anak Alam bisa sekolah. Karena tanpa

sekolah mereka hanya akan teronggok dalam kemiskinan dan kebodohan.

Perhatikan kutipan berikut ini:

“Aku tak tahu nasib mereka, yang jelas kehidupan mereka akan semakin mengenaskan, masa depan yang tak jelas, kehidupan yang suram, karena tak ada yang bisa diharapkan selain cita-citanya itu. Beberapa bulan ini mereka mulai sekolah, mereka kelihatan semangat sekali, tetapi orang-orang kampung itu mengubur semangatnya dan mencampakkannya di tempat sampah. Kau bisa bayangkan sendiri bagaimana kecewanya aku, aku susah payah mengembalikan rasa percaya dirinya, aku juga menjamin pada kepala sekolah kalau anak-anak alam ini sungguh-sungguh untuk sekolah.” (OMDS: 165 – 166). Selain tokoh Faisal, ada juga tokoh pak Cokro yang juga mempunyai sifat

kepedulian dengan sesama. Setelah ia pensiun dari praktik perdukunannya, ia

ingin memberikan sesuatu yang berharga bagi kampungnya, ia bercita-cita untuk

membuat kampung Genteng menjadi kampung melek huruf. Perhatikan kutipan

berikut ini:

Page 162: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

“Ia berprinsip, tak mau mati dulu sebelum mewariskan ilmu pengobatan itu kepada sepuluh muridnya. Sebab kehidupan ini seperti orang berlari menuju garis finish, kita semua sedang menuju kematian, tetapi di dalam proses itu banyak orang yang terlena, ada yang menghabiskan waktunya dengan tidur sepanjang waktu. Bisa dibayangkan sendiri, jika sehari semalam kita tidur delapan jam, berapa tahun umur kita telah tersia-sia? (OMDS: 222)

Selain itu, pengarang juga menyoroti masalah ketimpangan sosial yakni

masalah kesenjangan sosial yang ada dalam tatanan masyarakat di Semarang

khususnya Gedong Sapi. Kesenjangan sosial itu tampak antara kaum Cina

pinggiran dengan masyarakat pribumi, yaitu antara Yok Bek dan keluarga anak

alam. Perhatikan kutipan berikut ini:

Rumah Yok Bek yang khas bangunan lama Kota Semarang yang berarsitektur campuran Italia dan Cina itu berdiri megah, berseberangan dengan rumah ketiga temanku yang teramat kumuh, pengap, kotor, dan sempit. Jurang kesenjangan itu sedemikian lebar, hingga aku kerap menangis sendiri menyaksikan keadaan tiga temanku yang sama sekali tidak bersedih dengan keadaannya, mereka justru tertawa-tawa, gembira, dan menatap matahari esok dengan raut muka sumringah (OMDS: 18).

Kesenjangan sosial yang sudah ada ini sebaiknya jangan semakin

dibiarkan menganga lebar. Yang kaya hendaknya senantiasa membantu yang

kurang mampu. Yang kurang mampu hendaknya senantiasa berusaha keras agar

jurang kesenjangan sosial ini tidak semakin lebar.

4) Nilai Pendidikan Kebudayaan

Keesing sering mengartikan kebudayaan sebagai kekhususan suatu

kelompok manusia tertentu. Dalam pengertian ini, kebudayaan diartikan sebagai

pola dari perilaku (pattern of behavior) kelompok sosial tertentu (dalam Sri

Sutjiatiningsih, 1999: 107).

Dari pendapat Keesing di atas dapat dimaknai bahwa setiap kelompok

sosial tertentu mempunyai kebudayaan tertentu pula. Cerita dalam novel OMDS

mengambil latar tempat di Semarang, Jawa Tengah. Sehingga kebudayaan yang

diangkat pun juga kebudayaan masyarakat Jawa yakni budaya kejawen.

Masyarakat Jawa dikenal sangat kental dengan dunia mistik atau kebatinan,

seperti adanya semedi, kemenyan, sesajen, kondangan, ruwatan, juga dukun.

Page 163: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

Sebagian masyarakat Jawa kuno/tradisional masih sangat percaya dengan dukun,

yang diyakini sebagai “orang pintar” yang dipercaya menjadi perantara antara

manusia dengan alam gaib. Sehingga dukun sering dimintai pertolongan, entah itu

untuk pengobatan, ataupun mengusir roh halus. Ada dua kubu yakni kubu yang

percaya dan kubu yang tidak percaya dengan hal-hal semacam ini.

Di dalam novel ini ada juga bagian yang menyinggung-nyinggung

masalah dukun, yakni melalui keberadaan tokoh Pak Cokro yang merupakan

sesepuh atau dukun di Kampung Genteng. Perhatikan kutipan berikut ini:

Sejak dulu, sampai usiaku sekarang 10 tahun, ia sudah tersohor sebagai tabib pengobatan. Ia sering kali mengobati pasien dengan air yang disemburkan dari mulutnya. Sebelumnya, ia berkumur-kumur dengan air kembang setaman, dirapalkan mantra, barulah molekul-molekul air berubah. Tetapi, bukan itu yang membuatnya heboh, konon Pak Cokro mewarisi ilmunya setelah bertapa di Gunung Srandil dan Kemukus. Hanya dengan bertapa, tanpa perlu susah payah belajar seperti anak sekolah, konon ia sudah mendapat ilmu yang selama ini dicarinya. Bagaimana mungkin tanpa belajar dan proses berlatih ia bisa mendapatkan ilmu yang canggih? Padahal, jika dibandingkan dengan Kiai Khadis atau Ustadz Muhsin saja, sebelumnya harus mondok dulu belasan tahun (OMDS: 160).

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang melekat

dalam suatu kelompok masyarakat tidak ada yang salah. Namun sebagai

masyarakat yang hidup di dalamnya seseorang harus dapat menyaring, harus

berpikir rasional, tidak boleh asal percaya saja dengan sesuatu yang belum

terbukti kebenarannya dan tidak dapat diterima akal sehat.

B. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian

1. Struktur Novel LP dan OMDS

Berdasarkan hasil penelitian terhadap novel LP dan OMDS, di bawah ini

peneliti sajikan pembahasan terhadap temuan-temuan yang telah peneliti paparkan

sebelumnya.

a. Tema

Menurut Zainuddin Fananie (2000: 84) tema adalah ide, gagasan,

pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi ciptaan karya sastra. Burhan

Page 164: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Nurgiyantoro (2005: 68) juga memiliki pendapat yang hampir sama tentang tema,

yaitu tema sama-sama merupakan dasar bagi pengembangan sebuah cerita.

1) Novel LP

Mengacu pada pendapat di atas, maka berdasarkan hasil penelitian yang

telah peneliti laksanakan, tema utama novel LP adalah pendidikan. Tanda-tanda

yang menunjukkan hal itu sangat banyak, baik secara eksplisit maupun implisit.

Tanda-tanda eksplisit dapat ditemukan pada paparan yang ada hampir di semua

bab. Paparan yang menunjukkan setting tempat terjadinya cerita yaitu di Sekolah

Muhammadiyah, yakni tempat anggota Laskar Pelangi yang terdiri dari Ikal,

Lintang, Mahar, Syahdan, A Kiong, Trapani, Sahara, Harun, Kucai, Borek

menimba ilmu selama 9 tahun. Di sekolah Muhammadiyah ini anggota Laskar

Pelangi dididik oleh Bu Mus dan Pak Harfan.

Selain tema pokok mengenai pendidikan, novel ini juga memiliki subtema

yakni persahabatan, percintaan, fenomena sosial yakni masalah kemiskinan.

Novel ini menceritakan kehidupan masyarakat Belitong pada waktu itu yang pada

umumnya hidup di bawah garis kemiskinan. Karena semua aset pulau Belitong

yakni tambang timah telah dikuasai secara eksklusif oleh PN Timah. Masyarakat

asli Belitong hanya menjadi karyawan rendahan dan buruh kasar saja, di mana

gajinya pun terkadang untuk makan saja kurang. Tak ayal masyarakat Belitong

diibaratkan sebagai tikus yang mati di lumbung padi sendiri.

Seperti halnya dengan masyarakat Melayu Belitong, anggota Laskar

Pelangi pun juga hidup di bawah garis kemiskinan, karena orang tua mereka rata-

rata hanya bekerja sebagai kuli di PN Timah. Yang paling parah dari kesepuluh

anggota Laskar Pelangi adalah Lintang. Ia adalah anak dari nelayan miskin yang

tinggal di pesisir di daerah terpencil Tanjong Kelumpang. Bagi Lintang,

pendidikan ibarat bintang di puncak langit, dia harus menyerah kepada nasib

karena tragedi keluarga menimpa dirinya. Saat jiwanya bergelora untuk meraih

pendidikan, saat ia telah menggantungkan cita-citanya di langit untuk menjadi

matematikawan, ayahnya meninggal dunia dengan meninggalkan tanggungan

yang harus dihidupi sebanyak empat belas orang. Sebagai anak tertua, ia harus

bertanggung jawab terhadap semua itu. Akhirnya ia putus sekolah dan

Page 165: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

menggantikan ayahnya untuk mencari nafkah menghidupi keempat belas anggota

keluarganya.

Adapun subtema yang lain yaitu masalah percintaan. Diceritakan bahwa

tokoh Ikal jatuh cinta ketika ia duduk di bangku SMP. Cinta itu berawal dari

kegiatan membeli kapur di toko Sinar Harapan yang secara tak sengaja

mempertemukannya dengan seorang wanita yang digambarkan berkuku cantik. Ia

lah A Ling atau Michele Yeoh cinta pertama Ikal. Cinta pertama yang indah,

mengesankan dan akan terus ia ingat hingga kelak ia dewasa.

Kisah cinta Ikal dan A Ling pun berlanjut. Setiap senin ia rela mengayuh

sepeda ke Toko Sinar harapan hanya untuk melihat pujaan hatinya. Tak dinyana

ternyata A Ling adalah saudara A Kiong. Ia pun kemudian menitip surat dan

mengirimkan puisi untuk A Ling. Kisah cinta Ikal dan A Ling memberi warna

yang berbeda dalam kisah ini.

Subtema lainnya adalah persahabatan. Diceritakan dalam novel ini sebuah

jalinan persahabatan di antara sepuluh orang anak yang dijuluki Laskar Pelangi,

karena kebiasaan mereka melihat pelangi secara bersama-sama. Kesepuluh anak

tersebut yaitu Ikal, Lintang, Mahar, Sahara, Harun, A Kiong, Kucai, Trapani,

Samson, dan Syahdan. Kesepuluh anak ini bersahabat sejak pertama masuk SD.

Sebuah persahabatan yang indah. Semua individu punya karakteristik tertentu.

Lintang Si jenius, Samson Si Pria perkasa, Trapani Si pria flamboyan, Kucai yang

oportunis dan bermulut besar, Sahara yang temperamental, Harun Si Pria santun

dan murah senyum, Mahar sang seniman, A Kiong yang sangat naïf, Syahdan

yang tak punya sense of fashion, serta Ikal yang memang berambut ikal. Sebuah

persahabatan yang indah dan tak terpisahkan.

Sehingga dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan

bahwa tema pokok dalam novel LP adalah masalah pendidikan, yang diramu

dengan subtema persahabatan, cinta, dan fenomena sosial yakni masalah

kemiskinan. Adanya beberapa subtema merupakan sarana untuk menyangkutkan

atau mengikat tema. Sehingga persoalan-persoalan tersebut saling berkait, saling

mendukung dan menopang sehingga tercipta jalinan cerita yang kompleks.

Page 166: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

2) Novel OMDS

Sama halnya dalam novel LP, secara garis besar tema novel OMDS juga

bertemakan pendidikan. Novel ini menceritakan perjuangan Anak Alam dalam

memperjuangkan pendidikan. Hampir di semua bagian dalam kisah ini

menceritakan masalah pendidikan. Mengenai pendaftaran siswa baru, semangat

menuntut ilmu, arti penting pendidikan, dan sebagainya. Selain itu novel ini juga

banyak mengambil latar di kelas 1-2 khususnya dan SD Kartini pada umumnya, di

mana notabene sekolah merupakan tempat memperoleh pendidikan.

Sedangkan tema minor atau subtema dalam novel ini adalah kemiskinan.

Namun demikian, ketika masalah kemiskinan ini dikaitkan dengan fenomena

sosial yakni status sosial ekonomi Anak Alam, persoalan menjadi amat pelik.

Sebab bagi Anak Alam, pendidikan bukanlah hak asasi yang menjadi hak setiap

warga Negara. Bagi mereka pendidikan adalah impian dan angan-angan yang

harus diperebutkan. Agar terus bisa mengenyam pendidikan, mereka harus

bermimpi lebih dulu, mengubah angan-angan menjadi konsep yang kuat dalam

diri pribadi agar semangat untuk meraih pendidikan tetap membara. Jika mereka

tak berani bermimpi, tak mau berangan-angan, tak mau bercita-cita, maka

kesempatan itu niscaya tertutup rapat karena keputusasaan menghancurkan

semangat mereka.

Adapun tema minor lainnya adalah percintaan. Diceritakan bahwa tokoh

Pambudi mempunyai cinta pertama dengan tokoh Kania. Cinta itu berawal ketika

Kania membela Pambudi yang sedang dicela oleh teman-teman sekelasnya. Di

mana sejak kejadian itu tumbuhlah perasaan cinta itu.

Perasaan cinta di antara Pambudi dan Kania, dimaknai Kania sebagai

penyemangat Pambudi untuk semakin meningkatkan prestasinya dalam belajar.

Hal ini membuktikan bahwa subtema percintaan tidak terlepas dari tema pokok

yaitu mengenai pendidikan

Selain percintaan dan masalah kemiskinan, novel ini juga bertemakan

persahabatan, yakni persahabatan Faisal dengan ketika anak alam (Pambudi,

Yudi, dan Pepeng). Meskipun mempunyai status sosial ekonomi yang berbeda,

mereka tetap bersahabat dengan baik. Mereka rela berkorban satu sama lain dan

Page 167: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

setia kawan. Faisal yang berasal dari keluarga mampu, selalu memikirkan nasib

teman-temannya dan mengusahakan pendidikan untuk teman-temannya tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tema mayor atau

tema pokok dalam novel ini adalah pendidikan. Sedangkan tema minornya yaitu

kemiskinan, percintaan, dan persahabatan.

b. Sudut Pandang

1) Novel LP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, novel LP

menggunakan sudut pandang persona pertama. Dalam novel ini, pengarang yaitu

Andrea Hirata merupakan pengisah seluruh kejadian yang terdapat dalam novel

LP. Di dalam novel ini ia mempunyai nama tokoh “Ikal”. Namun pada bagian

akhir cerita, tokoh “aku” digantikan oleh tokoh Syahdan.

Penggunaan sudut pandang tertentu dalam sebuah karya fiksi memang

merupakan masalah pilihan. Sebagaimana pemakaian sudut pandang dua “aku”

(Ikal dan Syahdan) dalam novel LP merupakan suatu penyimpangan dan

pembaharuan dari sudut pandang yang sudah ada. Sebagaimana yang

diungkapkan Burhan Nurgiyantoro bahwa pengarang dapat saja melakukan

penyimpangan (mungkin berarti pembaharuan) terhadap penggunaan sudut

pandang dari yang telah biasa dipergunakan orang. Dengan cara ini ia ingin

menarik perhatian pembaca sehingga segala sesuatu yang diceritakan dapat lebih

memberikan kesan (2005: 253).

2) Novel OMDS

Sudut pandang yang digunakan pada novel OMDS adalah sudut pandang

campuran antara persona pertama dan persona ketiga “Aku” Mahatahu. Dengan

sudut pandang persona pertama, novel ini memunculkan beberapa segi positif.

Pertama, dengan teknik ini pengarang bisa lebih mudah dan lebih bebas

mengeksploitasi kemampuan dan karakter tokoh utamanya, karena ia tidak perlu

mencari-cari sosok tokoh imajiner yang mampu membawa misi cerita. Tokoh aku

dalam novel ini diwakili oleh tokoh Faisal.

Page 168: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Selain menggunakan sudut pandang teknik akuan, pengarang

menambahkan lagi dengan teknik persona ketiga “Dia” Mahatahu. Dengan sudut

pandang ini si pencerita dapat berkomentar dan memberikan penilaian

subjektifnya terhadap apa yang dikisahkannya itu. Penggunaan kedua sudut

pandang tersebut terjadi karena pengarang ingin memberikan cerita secara lebih

banyak kepada pembaca.

Misalnya pada saat peristiwa Mat Karmin menyodomi anak-anak di

kampung Genteng. Panji merupakan salah satu dari anak-anak tersebut. Dalam

menceritakan sosok Panji, pengarang mempunyai keterbatasan karena ia tidak

melihat atau mendengar kejadian itu secara langsung. Maka dengan teknik “dia”

mahatahu ini pengarang menjadi serbatahu tentang sosok Panji. Pengarang bisa

menembusi pikiran Panji dan lebih dari sepuluh orang yang menjadi korban Mat

Karmin. Yaitu menggambarkan bagaimana perasaan Panji setelah disodomi Mat

Karmin, dengan membayangkan seisi langit runtuh menimpanya. Pengarang

menceritakan betapa sakit dan hancur perasaan Panji, masa depan yang suram,

dan kepedihan tiada akhir serta rasa malu yang akan dipikulnya hingga kelak ia

dewasa. Dengan demikian pembaca memperoleh cerita secara detil.

Jadi, dapat ditegaskan bahwa pengarang menggunakan sudut pandang

campuran, dengan mengkombinasikan sudut pandang persona pertama dengan

teknik persona ketiga “Dia” Mahatahu. Hal ini sejalan dengan pernyataan Herman

J Waluyo (2002: 184 – 185) bahwa ketiga jenis metode sudut pandang (akuan,

diaan, dan pengarang serba tahu) dapat dikombinasikan oleh pengarang dalam

suatu cerita rekaan dengan tujuan untuk membuat variasi cerita agar tidak

membosankan.

c. Penokohan

1) Novel LP

Dari hasil penelitian terhadap penokohan yang ada dalam novel LP,

Tokoh-tokoh utama dalam novel LP yaitu sebelas anggota Laskar Pelangi yakni

Ikal, Lintang, Mahar, Trapani, Syahdan, Sahara, Borek, Kucai, A Kiong, Harun,

dan Flo, Pak Harfan, Bu Mus, dan A Ling. Sedangkan tokoh tambahan yaitu Drs

Zulfikar, ayah Ikal, ayah Lintang, ibu Ikal serta beberapa tokoh lain.

Page 169: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

a) Ikal

Tokoh Ikal merupakan pencerita dalam kisah ini. Secara fisik ia

digambarkan berperawakan kecil, berbadan kurus, dan berambut ikal. Ikal

memiliki kegemaran dan keahlian dalam bidang olahraga bulutangkis. Ia selalu

memenangkan kejuaraan bulutangkis di kampungnya. Selain itu ia juga menaruh

minat yang besar pada dunia tulis menulis. Hingga pada suatu saat kegemarannya

ini ia satukan yakni menjadi penulis buku olahraga khususnya olahraga

bulutangkis. Ikal merupakan anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai pegawai

rendahan di PN Timah.

Secara psikologis, tokoh Ikal digambarkan sebagai sosok yang bertekad

kuat dan berkemauan keras serta tidak mudah menyerah. Salah satu tekadnya

adalah ia ingin belajar setinggi-tingginya untuk menjadi orang pintar. Ia tidak

terima dengan perlakuan orang kaya terhadap orang miskin. Oleh karena itu ia

ingin menjadi seorang yang pintar dan sukses di kemudian hari. Ia juga trauma

dengan kemiskinan. Ia ingin menebus cita-cita Lintang yang gagal untuk

mendapat pendidikan gara-gara keadaan yang mengharuskannya seperti itu. Ia

bertekad untuk mendapatkan beasiswa sekolah ke luar negeri. Ia melakukan apa

saja agar cita-citanya ini dapat tercapai.

Secara sosiologis, ia digambarkan sebagai sosok yang perhatian. Peduli

dan memikirkan keadaan temannya. Di dalam cerita ini ia digambarkan sangat

peduli dengan Lintang. Ia merupakan pengagum Lintang. Lintang merupakan

anak tidak mampu, namun di tengah ketidakmampuannya ia bisa menjadi anak

yang super jenius. Ia juga memikirkan nasib Lintang ketika Lintang putus sekolah

karena ayahnya meninggal sehingga ia yang harus menggantikan posisinya untuk

mencari nafkah menghidupi keluarga. Sikap kepeduliannya ini tidak hanya

diberikan kepada Lintang saja. Ia juga peduli dengan Mahar sang seniman. Mahar

selalu dianggap remeh oleh teman-temannya karena ia suka mengkhayal. Tapi

Ikal tidak menganggapnya remeh, ia menghargai jiwa seniman Mahar.

b) Lintang

Lintang adalah teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya

bekerja sebagai nelayan miskin. Sebagai seorang nelayan miskin ia tidak

Page 170: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

mempunyai perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga.

Keluarga Lintang tinggal di Tanjong Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut.

Mereka hidup serba kekurangan. Lintang lah satu-satunya harapan keluarga untuk

bisa keluar dari jerat kemiskinan ini. Secara fisik ia digambarkan sebagai seorang

anak yang berambut keriting merah, tubuhnya kurus serta perawakannya kecil dan

berbau hangus seperti karet terbakar. Ia merupakan anak kecil yang sangat aktif,

lincah dan gesit.

Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari

pertama masuk sekolah. Ia selalu aktif di kelas dan mempunyai cita-cita menjadi

seorang matematikawan. Ia haus dengan ilmu pengetahuan yang begitu luas. Ia

merupakan anak yang super jenius. Kejeniusannya hampir di semua bidang, baik

matematika, linguistik, astronomi, dan lain-lain. Ia adalah seorang jenius asli

didikan alam. Dan dengan kepolosannya ia mengembangkan ilmu menurut

kemampuannya, sehingga menjadikannya seorang yang berkualitas di segala

bidang.

Secara psikologis sosok Lintang merupakan pribadi yang rendah hati.

Meskipun ia pintar luar biasa tidak lantas ia menyombongkannya. Ia selalu rendah

hati, karena menurutnya ilmu terlalu luas untuk disombongkan. Lintang dengan

senang hati membagi ilmunya kepada teman-teman. Ia suka menolong teman-

teman yang kesusahan belajar dan memahami materi pelajaran di sekolah. Ia

merupakan teladan yang baik bagi teman-temannya. Ia juga lah yang

mengantarkan perguruan Muhammadiyah ke gerbang kemenangan pada saat

lomba kecerdasan tingkat kabupaten.

Akan tetapi segala kejeniusannya ini tidak didukung oleh keadaan.

Ayahnya yang sudah tua meninggal dunia dan mengharuskannya meninggalkan

bangku sekolah dan menggantikan posisi ayah mencari nafkah untuk menghidupi

keluarganya. Pada saat dewasa Lintang menjadi sopir truk di sebuah tambang

pasir gelas di Belitong.

c) Mahar

Secara fisik Mahar digambarkan sebagai seorang pemuda yang tampan,

bertubuh kurus dan berpenampilan menarik. Ia bekerja sebagai tukang parut

Page 171: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

kelapa, sehingga digambarkan mempunyai jari-jari kurus yang berminyak seperti

lilin dan ujung-ujung kukunya yang bertaburan bekas luka kecil sehingga seluruh

kukunya hampir cacat karena kena parut.

Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni.

Bakat itu pertama kali ditemukan ketika pelajaran seni suara. Ia selalu mendapat

nilai tertinggi untuk pelajaran kesenian. Kejeniusannya dalam bidang seni hampir

menyamai kejeniusan Lintang di dalam ilmu eksakta. Keduanya sama-sama jenius

luar biasa. Ia sangat kreatif dan inovatif. Ide-ide yang berasal darinya selalu

menimbulkan inspirasi, hal-hal aneh, lucu, janggal dan bahkan sesuatu yang ganjil

serta menggoda keyakinan.

Sosok Mahar juga digambarkan sebagai pribadi yang menyukai klenik. Ia

mempunyai pikiran yang sangat imajinatif dan terkadang tak logis. Ia menyukai

cerita-cerita legenda, dukun, takhayul, semua yang berada di kawasan ghaib. Ia

terkenal suka membual. Jadi ketika ia mengatakan suatu kebenaran seringkali

tidak dipercaya temannya.

Selain mempunyai karakter seperti tersebut di atas, Mahar juga merupakan

seorang anak yang pintar dan apabila mempunyai suatu keyakinan atau pendirian

ia akan memegangnya dengan teguh. Sebagai seorang seniman ia mempunyai

idealisme yang tinggi. Ia tidak tergiur ketika diiming-imingi uang oleh sebuah

parpol di kala itu. Ia menolak dengan tegas tawaran tersebut dan mengatakan

dengan tegas bahwa seni bukan untuk politik.

Ketika dewasa ia sempat menganggur menunggu nasib menyapanya

karena tak bisa kemanapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi

kemudian nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat

dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di

majalah. Pada akhirnya ia menjadi seorang budayawan Melayu dan berhasil

meluncurkan sebuah buku tentang persahabatan.

d) Sahara

Sahara merupakan satu-satunya wanita di dalam kelompok Laskar Pelangi.

Secara fisik ia digambarkan sebagai seorang gadis yang cantik dengan tubuh

ramping dan berjilbab. Karakternya yang paling menonjol adalah sifat keras

Page 172: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

kepalanya alias kepala batu. Ia mempunyai pendirian yang kuat. Ia tidak mudah

tergoyahkan dengan iming-iming apa pun.

Ia adalah gadis yang ramah, pandai dan baik pada siapa saja kecuali pada

A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah pertama kali sudah ia basahi

dengan air dari tempat minumnya. Dan ini menandai perseteruan di kemudian

hari. Sebaliknya ia sangat lemah lembut jika berhadapan dengan Harun.

Sahara digambarkan sebagai seorang pribadi yang temperamental, sangat

skeptis, susah diyakinkan, dan tak mudah dibuat berkesan. Ia memiliki kejujuran

yang luar biasa dan benar-benar menghargai kebenaran. Dalam kesehariannya ia

pantang berbohong. Walaupun diancam akan dicampakkan ke dalam lautan api

yang berkobar-kobar tak satu pun dusta keluar dari mulutnya.

Perseteruannya dengan A Kiong di masa kecil ternyata membawa perasaan

cinta di kala dewasa. Keduanya ternyata saling mencintai dan akhirnya

memutuskan untuk menikah. Mereka dikaruniai 5 orang putra. Mereka

mendirikan sebuah toko yang diberi nama toko Sinar Perkasa. Di toko inilah

Borek bekerja menjadi kuli panggul pengangkut barang.

e) Trapani

Secara fisik Trapani digambarkan sebagai seorang anak yang memiliki

tubuh tinggi kurus, berbahu bidang, berkulit putih bersih dan berwajah tampan.

Selain itu Trapani digambarkan pula sebagai seorang lelaki yang selalu

berpenampilan rapi karena baju, celana, ikat pinggang, kaus kaki, dan sepatunya

selalu bersih, rapi, serasi warnanya dan licin. Rambutnya lurus pendek dan selalu

disisir ke belakang. Karena ketampanannya ia diidolakan banyak wanita.

Trapani adalah seorang pribadi yang pendiam. Jika angkat bicara, ia akan

menggunakan kata-kata yang dipilih dengan baik. Di balik sifat pendiamnya, ia

adalah anak yang pandai. Di kelasnya ia selalu menduduki peringkat ketiga. Ia

bercita-cita menjadi seorang guru.

Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apa

pun yang ia lakukan harus didampingi ibunya. Ia tidak bisa terlepas dari ibunya.

Ketika bersekolah pun ibunya menungguinya di sekolah. Ibu adalah pusat

gravitasi hidupnya. Ia mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi terhadap

Page 173: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

ibunya. Ketergantungan yang sangat kronis ini mengakibatkan ia dan ibunya harus

masuk rumah sakit jiwa karena ternyata setelah diteliti ia mengidap sejenis

penyakit jiwa yang disebut mother complex yakni suatu ketergantungan kepada

ibu yang sangat akut.

f) A Kiong

A Kiong adalah anak Hokian keturunan Tionghoa. Secara fisik A Kiong

digambarkan berwajah buruk. Mukanya lebar dan berbentuk kotak, rambutnya

serupa landak, matanya tertarik ke atas seperti sebilah pedang dan ia hampir tak

punya alis. Seluruh giginya tonggos dan hanya tinggal setengah akibat digerogoti

phyrite dan markacite dari air minum. Ia diibaratkan baru keluar dari bengkel

ketok magic.

Watak A Kiong digambarkan tidak jauh dari keadaan fisiknya. Ia sangat

naif dan tak peduli pada sekitarnya. Namun di balik wajahnya yang buruk,

tersimpan kebaikan hati yang luar biasa, ramah dan suka menolong. Ia lah yang

menjadi perantara antara Ikal dan A Ling. Ia dengan senang hati membantu Ikal

untuk bisa berkenalan dengan A Ling.

A Kiong merupakan pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Ia terkagum-

kagum pada Mahar. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kebalikannya ia

suka bermusuhan dengan Sahara. Mereka tidak pernah akur dan selalu bertengkar

sekalipun itu masalah sepele.

A Kiong beragama konghucu hingga kemudian ia menjadi seorang

agnostic yakni percaya pada Tuhan tapi tak memeluk agama apapun. Walaupun

selalu bertengkar dengan Sahara, ternyata ia menyimpan rasa cinta padanya, akan

tetapi ia tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkannya. Ia kemudian

masuk Islam dan memberanikan diri melamar Sahara. Dan ternyata diam-diam

Sahara juga mencintainya. Akhirnya mereka berdua menikah dan mempunyai

sebuah toko yang diberi nama Sinar Perkasa di mana Borek bekerja.

g) Kucai

Secara fisik Kucai digambarkan sebagai pria berwajah manis. Ia

mempunyai kecacatan fisik pada matanya. Kekurangan gizi ketika kecil

menyebabkan dirinya menderita myopia alias rabun jauh. Selain rabun jauh,

Page 174: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

pandangan matanya juga tidak jauh, melenceng sekitar 20 derajat. Sehingga kalau

ia memandang ke depan, ia terlihat memandang ke kanan 20 derajat.

Walaupun mempunyai kecacatan fisik, ia mempunyai banyak kelebihan. Ia

adalah seorang yang selalu optimis dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.

Ia adalah seorang pribadi yang populis, mempunyai network yang luas, pintar

bermain kata-kata, oportunis, bermulut besar, banyak teori dan sok tahu. Sangat

mewakili kualifikasi seorang politikus. Maka sejak kecil ia bercita-cita menjadi

seorang politikus. Dan benar saja ketika dewasa ia menjadi ketua fraksi anggota

dewan di DPRD Belitong.

h) Borek (Samson)

Secara fisik Borek memiliki tubuh yang tinggi besar dan kurapan. Karena

berbadan besar maka oleh teman-temannya ia dijuluki Samson. Ia sangat tergila-

gila dengan citra pria macho. Ia sangat tertarik dengan body building. Ia akan

melakukan apa saja demi mendapat bentuk tubuh yang diinginkannya itu.

Sifat Borek yang tidak disukai oleh teman-temannya adalah susah diatur

dan keras kepala. Ia mempunyai pendirian yang kuat. Sejak kecil ia sudah

menemukan jati dirinya. Maka ketika sudah dewasa ia memilih pekerjaan sesuai

jati dirinya, yakni menjadi seorang kuli panggul di toko Sinar Perkasa milik

pasangan A Kiong dan Sahara.

i) Syahdan

Secara fisik Syahdan digambarkan bertubuh kecil, mempunyai kulit

berwarna gelap, berambut keriting dan deretan giginya hitam keropos dan

runcing-runcing seperti dimakan kutu.

Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia

pasti yang paling tidak diperhatikan. Prestasinya rata-rata air. Ia mempunyai

kepedulian yang tinggi terhadap teman-temannya. Ia santun dan merupakan

seorang pribadi yang lemah lembut. Tetapi memang sepertinya Syahdan

dilahirkan untuk menjadi seorang pecundang karena bagaimana pun keadaannya

dia hanya diperintah dan menjadi orang paling tidak penting.

Ia memiliki cita-cita menjadi seorang aktor. Teman-teman sering

mengolok-oloknya karena cita-cita Syahdan ini dianggap tidak realistis. Namun

Page 175: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

dengan kerja kerasnya pada akhirnya ia bisa menjadi seorang aktor sungguhan

walaupun hanya mendapatkan peran kecil seperti menjadi tuyul atau jin.

Pada waktu masih sekolah ia merupakan anggota Laskar Pelangi yang

paling gagap teknologi. Sekadar membetulkan rantai sepeda pun tak bisa. Namun

setelah dewasa ia mengikuti kursus komputer dan ternyata ia sangat berbakat

dalam bidang ini dan dengan cepat ia menyerap pelajaran hingga nantinya ia

menjadi seorang network designer.

j) Harun

Secara fisik harun digambarkan sebagai pria dengan tubuh tinggi kurus

dan memiliki cacat di kaki yakni mengidap polio sehingga kakinya berbentuk X.

Hal ini berakibat pada saat berjalan seluruh tubuhnya bergoyang-goyang hebat.

Selain memiliki kecacatan fisik, ia juga mempunyai kecacatan mental. Ia

merupakan anak yang mengidap keterbelakangan mental. Usianya sudah dewasa

tapi sifatnya masih seperti balita. Anak kecil yang terperangkap dalam tubuh

orang dewasa.

Harun digambarkan sebagai lelaki santun, pendiam dan murah senyum.

Dalam berpakaian ia selalu rapi dengan rambut yang disisir model Chairil Anwar.

Salah satu hobinya yaitu menyunyah permen asam jawa. Karena keterbelakangan

mental inilah ia tidak bisa menangkap pelajaran membaca dan menulis.

Harun sangat dekat dengan Sahara. Sahara dengan sabar menghadapi

Harun. Ia selalu menceritakan kepada Sahara hal yang sama yakni cerita tentang

kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing

berbelang tiga pada tanggal tiga. Ia senang sekali menanyakan kepada Bu Mus

kapan libur lebaran. Ia menyetor tiga buah botol kecap ketika disuruh

mengumpulkan karya seni di kelas enam.

k) Flo

Secara fisik Flo digambarkan sebagai seorang anak perempuan cantik yang

berpostur tinggi dan kurus. Kulit tubuhnya sangat bersih dan halus. Ia mempunyai

bahu yang kurus dan mempunyai bola mata yang gelap coklat. Rambutnya

dipotong pendek menyerupai laki-laki.

Page 176: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

Flo bernama asli Floriana, seorang anak tomboy yang berasal dari keluarga

kaya raya yang tinggal di Gedong. Dia merupakan pindahan dari sekolah PN. Ia

mempunyai karakter seperti laki-laki dan memang ia tak suka menerima dirinya

sebagai seorang perempuan. Oleh karena itu, dalam berpakaian ia selalu ingin

seperti laki-laki yakni bercelana jeans, kaos oblong, dan tidak memakai anting-

anting. Flo belajar mengubah ekspresi wajahnya agar menyerupai laki-laki. Sifat

tomboynya ini mungkin muncul karena seluruh kakaknya adalah laki-laki. Ia

mempunyai ketertarikan dengan dunia tinju-meninju.

Keinginannya untuk menjadi laki-laki membuatnya mempunyai karakter

yang tegas, pasti, tahu apa yang diinginkan, dan tak pernah ragu-ragu. Ia juga

merupakan pribadi yang menyenangkan, rendah hati, suka menolong, dan rela

berkorban. Ia juga mempunyai kemampuan beradaptasi yang luar biasa dengan

teman-temannya di perguruan Muhammadiyah.

Hampir sama dengan Mahar, ia juga mempunyai ketertarikan yang lebih

terhadap bidang klenik. Hingga kemudian ia menjadi partner Mahar dalam hal

yang berbau klenik. Ia mempunyai keberanian dan keinginan untuk

menakhlukkan dan mencari kebenaran terhadap sesuatu yang berbau ghaib.

l) A Ling

A Ling merupakan seorang gadis keturunan tionghoa. Ia merupakan anak

dari pemilik toko Sinar Harapan A Miauw, tempat sekolah Muhammadiyah

membeli kapur. A Ling merupakan sepupu A Kiong. Ia merupakan cinta pertama

Ikal.

Secara fisik ia digambarkan berparas cantik, bermata sipit, berkulit putih,

berkuku cantik, berbadan ramping dan tinggi. Karena kecantikannya inilah, Ikal

menjulukinya Michelle Yeoh, yakni seorang artis cantik asal Malaysia. Ia jatuh

cinta pada A Ling berawal dari pertemuannya di toko Sinar Harapan. Pertemuan

dengan kuku-kuku yang cantik.

Secara psikologis, A Ling merupakan seorang wanita yang misterius, tertutup,

memiliki pendirian yang kuat, dan penuh percaya diri.

Page 177: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

m) Ibu Muslimah

Bernama lengkap N. A. Muslimah Hafsari Hamid binti K. A. Abdul

Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah

pengajar pertama anggota Laskar Pelangi. Dalam novel ini sosok Bu Muslimah

digambarkan sebagai seorang guru yang pandai, dalam pribadinya penuh karisma

dan memiliki pandangan jauh ke depan.

Secara fisik tokoh Bu Mus digambarkan sebagai sosok gadis muda yang

memiliki wajah cantik dengan postur tubuh tinggi jangkung. Selain itu Bu Mus

juga termasuk wanita yang berpenampilan sederhana, dan dalam keseharian tutur

katanya religius.

Bu Muslimah adalah sosok guru yang dihormati oleh murid-muridnya dan

secara kepribadian beliau adalah sosok yang lembut dan sabar dalam menghadapi

anak didiknya. Selain itu, Bu Mus juga sosok yang sangat demokratis dan tidak

membeda-bedakan hak dari setiap siswa.

n) Pak Harfan

Nama lengkap K. A. Harfan Efendy Noor bin K. A. Fadillah Zein Noor.

Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah sosok orang yang sangat

baik hati dan penyabar, meski awalnya murid takut melihatnya. Secara fisik Pak

Harfan digambarkan memiliki wajah yang menakutkan karena kumisnya yang

panjang dan jenggotnya lebat serta buruk rupanya. Namun semua itu tertutupi

oleh pemikirannya yang jernih dan kata-katanya yang indah, sehingga setiap kali

bercerita siswa selalu terpana dan menunggu setiap kata yang diucapkan beliau.

Kepribadian Pak Harfan adalah sosok yang lembut dan baik. Sebagai orang yang

sudah kenyang akan pengalaman hidup Pak Harfan sangat pandai merangkai kata

dan setiap gerak lakunya juga memikat.

Secara penampilan Pak Harfan adalah tokoh yang sederhana. Tidak

mementingkan kemewahan dan tampil apa adanya. Hal itu dapat dilihat dari

pakaian dan beberapa aksesoris busana yang dikenakannya.

2) Novel OMDS

Dari hasil penelitian terhadap penokohan yang ada dalam novel OMDS,

Tokoh-tokoh utama dalam novel OMDS yaitu Faisal, ketiga Anak Alam

Page 178: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

(Pambudi, Yudi, Pepeng), Kania, Bu Mutia, Rena, Pak Cokro, Mat Karmin, Yok

Bek, dan Karisma. Sedangkan tokoh tambahan dalam novel ini adalah Pak Yadi,

Ki Hajar Ladunni, Ayah Pambudi (Samijan), ayah Yudi (Giatno), ayah Pepeng

(Sukisno), Ibu Yudi, Pak Zainal, Candil, A Kiong, Sinyo Dandy, Ustadz Muhsin,

Kiai Khadis, Bang Anan, Denok, Warti, Guruh, Fajar, Anton, serta beberapa

tokoh lain.

a) Faisal

Tokoh Faisal merupakan pencerita kisah novel ini. Tokoh Faisal yang

bernama lengkap Faisal Ridowi merupakan sosok yang digambarkan memiliki

pandangan hidup yang progresif dan berkemauan keras. Ketika ia memiliki

sebuah keinginan, maka ia akan berusaha dengan keras untuk mewujudkan

keinginannya itu. Selain itu dia juga berjiwa pemberani. Terbukti ketika Gedong

sapi diamuk warga, ia berusaha menengahi. Ia tidak takut sedikitpun, karena ia

membela kebenaran. Ia membela mati-matian nasib ketiga Anak Alam.

Secara sosiologis, sifat Faisal yang berjiwa sosial tinggi, peka dan peduli

dengan keadaan di sekitarnya ditunjukkan dengan keprihatinannya terhadap Anak

Alam yang hidupnya sangat melarat serta tidak sekolah. Ia tidak hanya simpati, ia

juga berempati, berkeinginan keras dan berjuang untuk bisa membuat Anak Alam

mengenyam pendidikan, karena pendidikan adalah fondasi untuk menjalani

kehidupan ini. Ia juga memperhatikan keadaan masyarakat di sekelilingnya yang

masih banyak warganya yang buta huruf, sehingga ia terjun langsung memberikan

pembelajaran membaca dan menulis gratis untuk warga yang buta huruf. Ia ingin

menjadikan Kampung Genteng yang tadinya buta huruf menjadi Kampung

Genteng yang melek huruf.

Selain itu, Faisal sangat tidak suka dengan perlakuan orang kaya terhadap

orang miskin. Dalam novel ini Yok Bek sebagai orang kaya suka memperlakukan

pekerjanya semena-mena. Ia juga memberikan label untuk orang kaya, yaitu orang

kaya itu biasanya bersikap sombong dan bicaranya menyakitkan hati

Selain sifat-sifat positif Faisal di atas, ia juga mempunyai sifat negatif,

yakni mencuri. Hal ini dapat dijumpai pada bagian awal cerita ketika ia mencuri

Page 179: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

sebuah buku yang berjudul Keterampilan Sederhana untuk Anak Usia SD dari

seorang pemulung, juga mencuri buku di perpustakaan daerah.

b) Pambudi

Pambudi merupakan salah satu anggota Anak Alam. Secara fisik

digambarkan bergigi kelinci dan berambut jagung. Secara psikologis, Pambudi

digambarkan sebagai seorang pribadi yang dewasa, polos, apa adanya, keras

kepala dan bertekad kuat. Sikap keras kepalanya ditunjukkan ketika ia

menyatakan cintanya kepada Kania. Ia secara blak-blakan mengutarakan isi

hatinya, dan bersikeras agar Kania mau menerima cintanya. Pada awalnya Kania

tidak menanggapinya, tapi Pambudi tidak patah arang, ia tetap mendekati Kania,

hingga akhirnya Kania mau menerima cintanya. Ini membuktikan bahwa Pambudi

mempunyai sifat pantang menyerah dan keras kepala.

Tekad pambudi yang kuat ditampilkan ketika ia akan menempuh ujian

semester. Ia ingin belajar, tapi catatannya kurang lengkap. Ia ingin meminjam

Kania, tapi ia sadar selama ini sudah menyusahkan Kania. Ia kemudian berusaha

meminjam Rena. Bukannya dipinjami catatan, ia malah dicaci maki seenaknya

oleh Rena. Mendapat cacian seperti itu ia tidak marah ataupun patah arang. Ia

kemudian berpikir untuk meminjam catatan pada Bu Mutia. Oleh Bu Mutia ia

disambut baik dan dengan senang hati Bu Mutia meminjaminya catatan. Ia sangat

senang, karena sebentar lagi ia bisa belajar. Ia ingin membuktikan walaupun

mereka miskin, mereka tetap bias berprestasi.

Secara sosiologis, tokoh Pambudi merupakan seorang yang dewasa dan

mempunyai jiwa pemimpin. Ia menjadi pemimpin bagi teman-temannya (Anak

Alam). Walaupun tidak ada pengangkatan pemimimpin secara langsung, Yudi dan

Pepeng sudah otomatis menjadikan Pambudi sebagai pemimpin mereka. Selain

berjiwa pemimpin, ia juga rela berkorban untuk temannya. Ia tidak setengah-

setengah jika menolong temannya. Karena sifatnya ini tak heran ia disukai teman-

temannya.

c) Yudi

Tokoh Yudi mempunyai nama lengkap Wahyudi. Secara fisik, Yudi

digambarkan sebagai seorang anak laki-laki yang berwajah lucu bertahi lalat,

Page 180: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

berambut ikal dan mempunyai kecacatan tubuh, yakni kulitnya albino, putih pucat

seperti sapi, banyak bintik-bintik merah seperti kulit babi. Hal ini menjadi ciri

khasnya, yang membedakan ia dari teman-temannya.

Yudi merupakan seorang anak yang penurut. Ia sangat menghormati orang

tuanya. Ia selalu menuruti apa yang menjadi perintah orang tuanya. Seperti

misalnya ketika ia diminta ayahnya untuk berhenti sekolah. Ia pun menurut,

meskipun hatinya hancur karena harus memupus cita-cita yang sudah ia bangun

begitu rupa. Sifat penurutnya yang lain yaitu ditunjukkan pada saat menjelang

ujuan semester. Ibunya menyarankan untuk bisa sukses ujian ia harus meminum

segelas air yang sudah diangin-anginkan semalaman di atas genteng. Ia pun

menuruti perintah ibunya karena tidak ingin membuatnya kecewa. Meskipun ia

tahu bahwa yang wajib dimintai tolong adalah Allah S.W.T., bukan hal-hal

takhayul seperti itu.

Yudi juga merupakan seorang anak yang rajin belajar dan rajin membantu

orang tua. Ayah Yudi bekerja sebagai buruh di peternakan sapi sedangkan ibunya

bekerja membuat pisang goreng dan menjualnya keliling kampung. Sebagai anak

yang tahu diri, ia selalu membantu ibunya menggoreng dan menjual pisang

keliling kampung. Bahkan ia juga menjual pisang goreng itu ke sekolah untuk

dijual pada teman-temannya. Ia tidak malu sedikitpun. Semuanya ini ia lakukan

untuk meringankan beban orang tua.

d) Pepeng

Tokoh pepeng mempunyai nama lengkap Marpepeng. Secara fisik, Pepeng

digambarkan sebagai seorang anak yang ceking, berambut ikal, berhidung pesek,

bermata besar. Secara keseluruhan wajah Pepeng digambarkan aneh menyerupai

ikan mas koki. Semua orang yang melihat wajahnya pasti akan tertawa terpingkal-

pingkal

Pepeng merupakan pribadi yang lucu dan polos. Ia sering bertingkah

kocak untuk menghibur teman-temannya. Dengan kepolosannya, ia sering

membuat lelucon di kelas. Selain itu, Pepeng juga merupakan sosok yang pemalu.

Sifat pemalunya terlihat pada saat perkenalan memasuki sekolah baru. Ia malu

Page 181: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

untuk memperkenalkan diri. Ia malu dan tidak percaya diri dengan nama

Marpepeng yang disandangnya.

e) Kania

Kania merupakan sosok yang secara fisik cantik, tubuhnya mungil,

kulitnya bersih, rambutnya lurus dan suka dikepang dua. Kalau berpakaian selalu

rapi dan bersih. Semua yang ia pakai mengesankan enak dilihat. Ditambah lagi

dengan pembawaannya yang kalem dan santun.

Kania merupakan seorang anak yang pintar dan rajin. Bahkan tidak hanya

pintar, ia juga jenius, ia juara satu di sekolahnya. Selain cantik parasnya, ia juga

berhati “cantik”. Teman-teman menjulukinya si bintang jatuh. Ia selalu baik pada

teman-temannya. Meskipun ia pandai, ia tidak menyombongkan kepandaiannya

itu. Ia suka membantu teman yang kesusahan mengenai materi yang disampaikan

Bu Mutia.

Selain itu, Kania juga merupakan sosok yang mudah bergaul, bijak, selalu

membela kebenaran. Ia berani membela ketiga Anak Alam ketika diolok-olok

oleh teman-teman sekelasnya karena kemiskinan mereka. Ia dengan terang-

terangan membela kebenaran bahwa di kelas itu kedudukan semua siswa sama

yakni sebagai murid Bu Mutia. Tidak ada istilah kaya miskin. Semuanya sama.

Inilah sifat Kania yang selalu bijak dan berani melawan ketidakadilan.

f) Bu Mutia

Bu Mutia merupakan guru kelas 1-2 di SD Kartini. Ia mempunyai nama

lengkap Muzdalifah Hatta Sandyani. Secara fisik ia digambarkan berwajah cantik,

berbulu mata lentik, berkacamata minus, beralis tebal, dan rambutnya selalu

disanggul. Keseluruhannya mengesankan cantik dan penuh wibawa.

Secara psikologis, Bu Mutia digambarkan memiliki pribadi yang

sederhana, lemah lembut dan penyayang. Namun ia juga tegas ketika menghadapi

sesuatu hal yang memang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Sikap tegas Bu

Mutia ditunjukkan ketika peristiwa penerimaan rapor, yaitu pada saat ia

berhadapan dengan ayah Karisma yang tetap ngotot ingin anaknya naik kelas.

Padahal Bu Mutia sudah meyakinkan bahwa keputusannya untuk tidak menaikkan

Karisma ke kelas selanjutnya adalah semata-mata untuk kebaikan Karisma

Page 182: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

sendiri. Tetapi ayah Karisma malah marah-marah serta memaki maki Bu Mutia

dan tetap meminta untuk menaikkan anaknya. Bu Mutia yang selalu memikirkan

murid-muridnya serta taat pada peraturan yang berlaku tidak mau menuruti

perintah ayah Karisma. Karena jika ia tetap meloloskan permintaan ayah karisma

itu berarti ia menyalahi aturan. Ia tetap tegas dan patuh pada pendiriannya. Hingga

kemudian ayah karisma sadar bahwa ialah yang salah. Ialah yang harus

mengkoreksi diri, mencari sebab kenapa anaknya bisa tidak naik kelas.

Sosok Bu Mutia secara sosiologis merupakan pribadi yang ramah dan

menjadi guru yang bisa menjadi teladan bagi murid-muridnya. Ia merupakan

seorang pemandu bakat yang baik dan seorang pendidik sejati. Banyak teladan

yang ia berikan untuk murid-muridnya. Semua itu karena jiwa pendidik yang

sudah mengakar kuat dalam dirinya. Ia tidak hanya membelajarkan siswa agar

bisa pandai, ia juga mendidik siswa, mengarahkan siswa, mengajarkan budi

pekerti dan lain-lain.

g) Mat Karmin

Mat Karmin secara fisik digambarkan sebagai seorang laki-laki yang

berusia sekitar 30-an. Tubuhnya bongsor, jakun dan bulunya sudah tumbuh yang

berarti menandakan ia sudah dewasa. Wajahnya tirus dengan tonjolan tulang pipi

dan geraham yang bergemeletukan .

Mat Karmin merupakan penjual mainan anak-anak di Kampung Genteng.

Ia digambarkan sebagai seorang yang licik. Hal ini terlihat ketika pertandingan

layang-layang. Ketika ada layang-layang putus, otomatis siapa saja boleh

memilikinya asalkan dapat menangkapnya. Tetapi tidak dengan Mat Karmin. Ia

tidak rela layang-layang itu jatuh ke tangan orang lain. Sehingga ia mengutus anak

SMP untuk merebut layang-layang tersebut, atau bahkan merampasnya sendiri.

Layang-layang itu kemudian diperbaiki dan dijualnya lagi.

Mat Karmin ditemukan warga ketika masih bayi. Kemudian diangkat anak

oleh salah seorang warga Kampung Genteng. Namun ketika bicaranya masih

cedal, orang tua angkatnya meninggal. Akhirnya ia hidup sebatang kara dan hanya

berteman dengan kesunyian. Tiga tahun pertamanya dihabiskan dengan

kesendirian. Ia menjadi manusia kamar, ia tumbuh menjadi pribadi yang introvert

Page 183: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

yang tak mengenal dunia luar selain kamarnya. Ia hidup damai di dalam

kegelapan dan kesunyian. Lima tahun kemudian ia tumbuh menjadi remaja, tetapi

ia kesulitan berbicara karena tidak pernah bergaul dengan manusia satupun.

Hingga kemudian ia tertarik dengan dunia anak-anak saat melihat kegembiraan

mereka bermain hujan. Mat Karmin sangat tertarik dengan dunia anak-anak yang

penuh kegembiraan. Ia seperti anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang

dewasa, masa kecil yang kurang bahagia.

Karena sering bergaul dengan anak kecil mengakibatkan ia tertarik dengan

anak kecil. Belakangan diketahui bahwa ia seorang pedophilia, yakni seorang

yang mengalami penyimpangan seksual pada seorang anak yang tak berdosa. Ia

menyodomi anak-anak yang bermain di rumahnya. Hingga pada suatu saat warga

mencium gelagat tidak baik darinya. Warga kemudian menangkapnya dan

menyerahkan ke polisi. Rumahnya dibakar warga kampung Genteng. Abu dan

sisa-sisa rumahnya di larung di sungai Banjir Kanal.

h) Karisma

Karisma merupakan teman sekelas anak alam yakni kelas 1-2. Ia adalah

anak orang kaya. Ayahnya adalah seorang juragan sablon yang beromzet

lumayan. Secara fisik, ia digambarkan sebagai seorang anak laki-laki kecil yang

bertubuh kurus, berkulit hitam dan berambut jagung.

Karisma merupakan anak yang usil, pemalas, pemberontak, berotak

tumpul, dan ketika diberi pelajaran tidak mau mendengarkan. Seperti kejadian

saat Yudi dan Pepeng disuruh mandi di sekolah karena tubuhnya bau sebab di

rumah mereka tidak sempat mandi. Karisma malah ingin ikut keluar jam

pelajaran. Kemudian ia memboreh-borehi tubuhnya dengan daun kentut. Hal ini

mengakibatkan tubuhnya bau. Sehingga mau tak mau ia diharuskan ikut mandi

bersama Yudi dan Pepeng. Ia merasa senang sekali karena diperbolehkan tidak

ikut pelajaran. Ia sangat tidak suka dengan pelajaran matematika. Pelajaran

matematika merupakan momok baginya, dan ingin sekali ia menghindari mata

pelajaran yang satu ini.

Karisma malas mengikuti palajaran. Yang lebih parah lagi ia juga malas

untuk sekolah. Yang ada di dalam pikrannya adalah bermain game. Ketika diberi

Page 184: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

pelajaran, pikirannya selalu kemana-mana. Tidak pernah konsentrasi. Tak satu

pun pelajaran masuk ke otaknya. Bu Mutia sering mendapatinya melamun ketika

mengikuti pelajaran di kelas. Bahkan Bu Mutia tak segan-segan memperingatkan

atas sikapnya yang tidak baik itu. Karisma yang memang anak yang susah diatur

tak menggubris omongan Bu Mutia. Ia tetap saja seperti itu. Hingga kemudian

pada saat kenaikan kelas, ia dinyatakan tidak naik kelas. Itulah buah dari

kemalasan.

i) Rena

Rena merupakan teman sekelas Anak Alam yakni di kelas 1-2. Ia

digambarkan sebagai seorang anak perempuan yang cantik, berasal dari keluarga

kaya. Ia adalah anak semata wayang. Orang tuanya berprofesi sebagai dokter gigi.

Mungkin karena merasa berasal dari keluarga yang kaya raya, ia hanya

mau berteman dengan orang yang sederajat saja. Ia sangat tidak menyukai

keberadaan Anak Alam yang notabene berasal dari keluarga tidak mampu bahkan

bisa dikatakan gembel yang hidupnya di bawah kolong jembatan.

Rena digambarkan sebagai seorang yang ketus, tinggi hati, asosial, pilih-

pilih dalam berteman, suka menghina orang lain terutama yang miskin, dan egois.

Rena juga suka merendahkan orang lain yang derajatnya lebih rendah dari dia. Ia

suka menghina Anak Alam, memaki-maki tak karuan tanpa peduli

j) Yok Bek

Yok Bek merupakan pemilik peternakan sapi di Gedong Sapi, tempat

orang tua ketiga Anak Alam bekerja dan menggantungkan hidup. Ia adalah

seorang keturunan Cina. Ia digambarkan sebagai seorang perempuan tua yang

sudah uzur, berusia sekitar tiga perempat abad, yaitu sekitar 75-an tahun.

Tubuhnya kurus dan kulitnya sudah mulai keriput, menandakan bahwa usianya

memang sudah senja.

Seperti layaknya kebanyakan orang Cina, ia digambarkan sebagai sosok

yang ulet dalam bekerja, karena sampai usianya sudah uzur ia tetap masih

mengurusi peternakannya, walaupun bisa saja ia ikut anaknya dan menikmati sisa

hidupnya dengan bahagia. Ia merupakan pribadi yang keras, suka memeras, pelit

Page 185: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

dan terkadang kasar terhadap pekerjanya. Sering memaki-maki pekerjanya bila

pekerjaannya tidak sempurna

Secara sosial, ia digambarkan sangat menjaga jarak, tertutup dan jarang

bersosialisasi dengan kaum pribumi di sekitarnya. Ia hanya mau bergaul dengan

kaum yang sejenis atau bahkan sederajat dengannya. Hal ini digambarkan melalui

rumahnya di Gedong Sapi. Rumahnya dipagari tembok-tembok tinggi yang di sini

disebut dengan ghetto-ghetto. Hanya ada satu pintu untuk akses masuk ke dalam.

Itu pun selalu tertutup. Tidak seperti rumah warga pribumi yang terbuka, kalaupun

berpagar hanya rendah.

k) Pak Cokro

Dalam cerita ini, Pak Cokro merupakan seorang lelaki tua, ia merupakan

seorang dukun yang sangat dipercaya warga kampung Genteng untuk mengobati

berbagai penyakit dan tempat berkonsultasi dengan sesuatu yang bersifat ghaib.

Seperti layaknya dukun kebanyakan, ia digambarkan berpenampilan nyentrik dan

misterius. Kukunya panjang dan hitam, tidak pernah memakai alas kaki, giginya

geripis dan berwarna hitam, dan tubuhnya berbau tak sedap.

Pak Cokro dipercaya untuk menjadi perantara dengan dunia gaib. Padahal

sebenarnya ia tidak mempunyai kemampuan dalam hal itu. Ia hanya seorang lelaki

tua yang bodoh, yang pekerjaannya hanya menipu dan mengakali warga dengan

praktek perdukunannya itu. Hal ini diakuinya ketika ia berusaha menyembuhkan

Faisal. Namun keadaan kemudian terbalik, Faisal berpura-pura kesurupan jin

Belanda yang kemudian menakut-nakuti dan mengancam Pak Cokro agar tidak

membohongi dan membodohi warga lagi. Ia pun bertekuk lutut di hadapan Faisal,

yang dikiranya sudah dirasuki jin Belanda. Ia kemudian taubat dari praktek

perdukunannya.

Setelah menyadari kesalahannya selama ini, Pak Cokro bertaubat dan

ingin sekolah. Ia bertekad untuk sekolah. Di sini digambarkan kegigihan dan

tekad kuat Pak Cokro untuk bisa membaca dan menulis. Hingga kemudian ia telah

mahir membaca dan menulis, ia bertekad untuk mengajarkan warga Kampung

Genteng membaca dan menulis. Cita-citanya adalah menjadikan kampung

Genteng menjadi kampung yang melek huruf.

Page 186: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

d. Latar atau Setting

Latar cerita secara garis besar dibedakan menjadi tiga yakni latar tempat,

latar waktu, dan latar sosial.

1) Novel LP

a) Latar Tempat

Latar tempat terjadinya kisah ini adalah di pulau Belitong, Sumatera

Selatan yakni di sebuah komunitas Melayu Belitong. Berdasarkan penelitian,

tidak disebutkan nama kampung tempat Ikal dan kawan-kawan bersekolah atau

bertempat tinggal. Pengarang hanya menyebutkan tempat tinggal anggota Laskar

pelangi di kampung yang tidak jauh dari Gedong, yakni tempat para petinggi PN

Timah hidup dalam kemewahan. Satu-satunya nama tempat tinggal anggota

Laskar Pelangi yang disebut oleh Pengarang adalah desa tempat tinggal Lintang,

yaitu Tanjong Kelumpang.

Dalam cerita ini juga dikisahkan suata kawasan yang disebut Gedong.

Gedong merupakan sebuah kawasan eksklusif yang dihuni oleh kaum borjuis

penguasa PN Timah. Di dalam kawasan ini penuh dengan fasilitas mewah dan

serba lengkap. Rumah-rumahnya mewah bergaya Victorian dengan sarana dan

prasarana yang superlengkap. Sangat mencolok mata jika dibandingkan dengan

keadaan di luar Gedong.

Diceritakan pula mengenai Sekolah PN. Sekolah PN merupakan sekolah

yang berada di kawasan Gedong, dengan kualitas terbaik di seantero Belitong.

Sekolah ini didukung sepenuhnya oleh PN Timah. Sekolah ini berdiri megah

dengan fasilitas yang super lengkap. Sebuah institusi pendidikan yang sangat

modern dan hendaknya dijadikan percontohan. Yang bisa bersekolah di sini

hanyalah orang-orang borjuis saja, yakni petinggi-petinggi di PN Timah.

Salah satu setting tempat yang mendapat porsi besar yakni Sekolah

Muhammadiyah. Di sekolah ini kesepuluh anggota Laskar pelangi menjalani

pendidikannya dari SD hingga SMP. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya

pembelajaran bagi kesepuluh siswa miskin ini. Dari segi fisik, bangunan sekolah

Muhammadiyah kondisinya sangat menyedihkan. Sekolah ini merupakan sekolah

islam pertama di Belitong, mungkin juga di Sumatera Selatan. Merupakan sekolah

Page 187: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

miskin, tanpa fasilitas, kondisinya sangat memprihatinkan seperti layaknya

gudang kopra. Kosen pintu yang miring karena seluruh bangunan sekolah sudah

doyong seolah akan roboh.

Sarana dan prasarananya pun tidak pantas disebut sebagai sebuah sekolah.

Di sekolah tempat kesepuluh anggota Laskar pelangi menuntut ilmu tidak terdapat

gantungan-gantungan gambar apa pun. Misalnya kalender pendidikan, papan

absensi siswa, poster operasi hitung, lambang negara atau gambar presiden dan

wakil presiden. Satu-satunya gambar yang menempel di dinding hanyalah gambar

seorang pria berjenggot lebat, yakni Rhoma Irama.

Di halaman sekolah Muhammadiyah tumbuh pohon Filicium. Di bawah

pohon ini biasanya kesepuluh anggota Laskar Pelangi menghabiskan waktu di

sela-sela belajarnya. Bermain, bercanda, bercerita, mengadakan diskusi,

bertengkar dan lain-lain. Satu hal yang menarik, mereka biasa memanjat pohon ini

untuk melihat pelangi seusai hujan turun di siang hari.

Selain itu ada juga latar tempat di Toko Sinar Harapan tempat sekolah

biasa membeli kapur tulis, sekaligus menjadi tempat bertemunya Ikal dengan cinta

pertamanya yakni A Ling. Pulau Lanun yang merupakan tempat tinggal sang

dukun sakti mandraguna yakni Tuk Bayan Tula yang dipercaya bisa menerawang

kejadian yang akan terjadi maupun masa lampau. Gunung Selumar dan pantai

Pangkalan Punai, tempat biasa anggota Laskar Pelangi berlibur. Halaman

kelenteng yang menjadi tempat bertemunya Ikal dengan A Ling. Tempat lomba

kecerdasasan yang menjadi latar ketika sekolah Muhammadiyah mengikuti

perlombaan adu kecerdasan. Zaal Batu, rumah sakit jiwa di mana Trapani dan

ibunya dirawat karena menderita penyakit mother complex. Bogor yang menjadi

latar tempat ketika Ikal dewasa dan menjadi pegawai kantor pos.

b) Latar Waktu

Dalam cerita ini, pengarang tidak secara eksplisit menyebut kapan (tahun)

terjadinya peristiwa. Akan tetapi di dalam novel ini disinggung-singgung

mengenai masa pemerintahan presiden Soeharto dan ada beberapa bagian yang

juga menyebut tahun yakni tahun 1987 dan tahun 1991. Jadi hal ini bisa dijadikan

Page 188: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

petunjuk bahwa kisah ini mengambil latar waktu pada masa itu, yakni masa

pemerintahan Seharto yaitu kurun waktu 1966 – 1998.

Selain itu, latar waktu merupakan waktu kapan terjadinya peristiwa-

peristiwa yang dialami tokohnya. Latar waktu menggunakan senja, malam, siang,

menjelang maghrib, subuh pagi, fajar, sore dan menunjuk jam serta tingkatan

kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro (2005: 227) yang

menyatakan bahwa penekanan waktu lebih pada keadaan hari, misalnya pagi,

siang, atau malam. Penekanan ini dapat juga berupa penunjukan waktu yang telah

umum, misalnya maghrib, subuh, ataupun dengan cara penunjukan waktu pukul

jam tertentu.

c) Latar Sosial

Latar sosial meliputi kepercayaan/adat istiadat, bahasa, kebiasaan, dan

pandangan hidup tokoh

(1) Kepercayaan/Adat Istiadat

Latar belakang sosial budaya novel LP adalah sebuah kehidupan

masyarakat yang ada di Belitong, dengan kesederhanaan masyarakat dan

heterogennya suku bangsa yang tinggal. Masyarakat dalam novel ini dikisahkan

sebagai masyarakat yang miskin, penuh dengan keterbatasan ekonomi.

Masyarakat Belitong kebanyakan berasal dari suku Melayu, Sawang, dan

keturunan Cina (Hokian). Karena ada berbagai suku bangsa yang tinggal di

Belitong, maka percampuran budaya tidak terhindarkan, baik itu adat istiadat/

kepercayaan, sikap hidup, dan bahasa yang dipakai.

Adat istiadat Melayu terlihat pada kegemaran masyarakatnya pada irama

semenanjung, dentuman rebana, dan pantun yang sambut-menyambut. Mengenai

kepercayaan, masyarakat Pulau Belitong percaya terhadap seekor burung yang

disebut burung Pelintang Pulau. Menurut kepercayaan masyarakat ini, apabila

burung Pelintang Pulau singgah di kampung mereka, maka di tengah laut sedang

terjadi badai atau angin puting beliung yang ganas.

Kepercayaan lain yang juga tumbuh di Belitong adalah tentang adanya

penganut ilmu buaya. Menurut kepercayaan masyarakat Belitong, para penganut

Page 189: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

ilmu buaya apabila mati maka akan menjadi buaya. Salah satu penganut ilmu ini

adalah Bodengan dan ayahnya.

Selain itu, masyarakat Belitong juga mempercayai adanya seorang dukun

yang sakti mandraguna, yang dipercaya bisa mengabulkan permintaan apa saja

dan dapat dimintai petunjuk. Dalam cerita ini sang dukun bernama Tuk Bayan

Tula yang hidup di pulau terpencil di Belitong yakni di pulau Lanun.

Selain adat istiadat Melayu, ada juga adat istiadat Tionghoa yang

mewarnai novel ini, yaitu terlihat ketika peristiwa perjumpaan Ikal dan A Ling

pada waktu upacara sembahyang rebut atau Chiong Si Ku di Kelenteng.

(2) Bahasa

Cerita dalam novel ini mengambil latar di Indonesia, yakni di Pulau

Belitong. Pulau ini mayoritas didiami oleh suku bangsa Melayu, tetapi ada juga

sebagian bangsa keturunan Tionghoa. Maka tak heran dalam novel ini selain

menggunakan bahasa Indonesia, juga kental diwarnai oleh dialek Melayu, Cina,

bahasa Kek campur Melayu, dan bahasa Belanda.

(3) Kebiasaan

Dilihat dari kebiasaan hidup para pelaku utama cerita dalam masyarakat

Belitong, di mana masyarakat yang melingkupi para tokoh adalah para buruh yang

bekerja di tambang timah milik PN Timah. Mereka hidup di bawah garis

kemiskinan. Mereka mayoritas hidup sebagai buruh kasar di PN Timah, tak

terkecuali orang tua anggota Laskar Pelangi. Karena orang tua mereka bekerja

sebagai buruh kasar di PN Timah, maka kebiasaan dan pola hidupnya pun banyak

dipengaruhi oleh aturan-aturan yang berlaku dalam perusahaan itu.

Selain itu, anggota Laskar Pelangi juga punya kebiasaan tersendiri.

Mereka punya kebiasaan unik yaitu suka menyaksikan pelangi secara beramai-

ramai dengan memanjat pohon filicium. Oleh karena kebiasaan unik ini, maka Bu

Mus memberi julukan kepada mereka “Laskar Pelangi”.

(4) Pandangan Hidup Tokoh

Setiap manusia tidak mungkin hidup sendiri. Manusia sebagai makhluk

sosial pasti senantiasa bergaul dengan sesamanya di masyarakat. Dalam bergaulan

itu sedikit banyak mempengaruhi bagaimana seseorang memandang kehidupan

Page 190: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

ini. Setidaknya begitulah yang tampak di dalam novel ini seperti dilukiskan

melalui tokoh utamanya, yakni Ikal.

Masyarakat yang menjadi latar cerita ini adalah masyarakat yang hidup

dalam cengkeraman kemiskinan. Pendidikan bagi mereka adalah barang mewah.

Banyak anak-anak yang terpaksa tidak bisa mengenyam pendidikan karena

ketiadaan biaya. Seperti contohnya Lintang. Ia adalah anak super jenius yang

terpaksa putus sekolah karena harus mencari nafkah untuk menghidupi

keluarganya. Hal ini sedikit banyak mempengaruhi pandangan hidup Ikal.

Tokoh Ikal digambarkan sebagai sosok yang bertekad kuat dan

berkemauan keras serta tidak mudah menyerah. Salah satu tekadnya adalah ia

ingin belajar setinggi-tingginya untuk menjadi orang pintar untuk menebus cita-

cita Lintang yang gagal untuk mendapat pendidikan gara-gara keadaan yang

mengharuskannya seperti itu. Ia bertekad untuk mendapatkan beasiswa sekolah ke

luar negeri. Ia melakukan apa saja agar cita-citanya ini dapat tercapai.

Ia juga digambarkan sebagai sosok yang perhatian. Peduli dan memikirkan

keadaan temannya. Di dalam cerita ini ia digambarkan sangat peduli dengan

Lintang. Ia merupakan pengagum Lintang. Lintang merupakan anak tidak mampu,

namun di tengah ketidakmampuannya ia bisa menjadi anak yang super jenius. Ia

juga memikirkan nasib Lintang ketika Lintang putus sekolah karena ayahnya

meninggal sehingga ia yang harus menggantikan posisinya untuk mencari nafkah

menghidupi keluarga. Ia sangat menyayangkan kejadian ini. Seorang anak yang

super jenius harus memupus cita-cita karena keadaan yang tidak memungkinkan.

2) Novel OMDS

a) Latar Tempat

Secara umum novel OMDS berlatar tempat di Semarang, Jawa Tengah.

Kejadian dalam novel ini, mulai dari bab pertama sampai terakhir bertempat di

Semarang. Lebih khusus lagi latar tempatnya berada di sebuah kampung di

Semarang, yakni kampung Genteng, di mana sang tokoh Faisal, Mat Karmin, dan

Pak Cokro tinggal. Di kampung ini pula rumah baca milik Pak Cokro didirikan.

Tak jauh dari kampung Genteng terdapat tempat yang bernama Gedong Sapi, di

mana Anak Alam tinggal.

Page 191: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

Cerita dalam novel ini pun mengambil latar di SD Kartini. Di sekolah

inilah tokoh utama menuntut ilmu. SD Kartini digambarkan sebagai sekolah

sederhana dengan kondisi fisiknya yang sudah mulai rapuh, seperti eternit yang

jebol, cat yang mulai mengelupas, lantai dari ubin teraso yang sebagian lapisan

semen di pinggirannya terkelupas.

Selain di Kampung Genteng dan Gedong Sapi, cerita ini juga mengambil

latar tempat di Gogik, Ungaran yakni sebuah daerah di bawah kaki gunung

ungaran. Di Gogik ini Ki Hajar Ladunni tinggal. Di tempat ini tokoh utama

belajar membuat layang-layang pada Ki Hajar Ladunni.

b) Latar Waktu

Latar waktu kisah dalam novel ini tidak secara langsung dijelaskan oleh

pengarang. Setting waktu dalam kisah ini dikaitkan dengan peristiwa reformasi

1998, yakni setelah peristiwa reformasi terjadi. Informasi ini didapat dari kisah

Yok Bek yang merasa tidak senang melihat Anak Alam bersekolah serta sikap

warga Kampung Genteng yang mulai berani melawannya setelah reformasi 1998.

Selain itu, latar waktu merupakan waktu kapan terjadinya peristiwa-

peristiwa yang dialami tokohnya. Latar waktu menggunakan senja, malam, siang,

menjelang maghrib, subuh pagi, fajar, sore dan menunjuk jam serta tingkatan

kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro (2005: 227) yang

menyatakan bahwa penekanan waktu lebih pada keadaan hari, misalnya pagi,

siang, atau malam. Penekanan ini dapat juga berupa penunjukan waktu yang telah

umum, misalnya maghrib, subuh, ataupun dengan cara penunjukan waktu pukul

jam tertentu.

c) Latar Sosial

(1) Adat Istiadat dan Kepercayaan

Adat istiadat yang menjadi latar novel OMDS yaitu adat istiadat

masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa dikenal sebagi masyarakat yang menjunjung

tinggi adab kesopanan, budi pekerti yang luhur, bertutur dan bertingkah laku yang

halus, menghormati yang tua dan menyayangi yang muda.

Selain berlatarkan masyarakat Jawa, pengarang juga memberikan sentuhan

lain dalam novelnya, yakni pemunculan budaya orang Cina pinggiran yang

Page 192: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

diwakili oleh tokoh Yok Bek, yang dalam novel ini digambarkan manjaga jarak

dengan warga pribumi, tidak mau membaur dengan masyarakat lainnya.

Masyarakat Cina yang minoritas tinggal bersama masyarakat Jawa yang

mayoritas. Masyarakat Cina cenderung terkesan hanya mau bergaul dengan

sesama orang Cina dan memisahkan diri dengan warga pribumi. Tidak ada sifat

keterbukaan layaknya masyarakat Jawa.

(2) Bahasa

Novel OMDS mengambil latar tempat di Indonesia, tepatnya di Semarang,

Jawa Tengah. Selain itu pengarangnya pun juga asli orang Semarang. Maka tidak

heran apabila novel ini selain menggunakan bahasa Indonesia sebagai media

penceritaannya, juga banyak diwarnai istilah-istilah bahasa Jawa. Hampir di setiap

bab dijumpai kata-kata dalam bahasa Jawa. Selain dijumpai istilah dalam bahasa

Jawa, di dalam novel ini juga dijumpai kata-kata dalam bahasa Cina. Istilah-istilah

dalam bahasa Cina ini dipergunakan oleh tokoh Yok Bek yang notabene

merupakan keturan Cina.

(3) Kebiasaan

Dilihat dari segi kebiasaan hidup para pelaku utama cerita dan masyarakat

Jawa pada umumnya yang tidak terlepas dari keadaan sosial dalam kehidupan

sehari-hari. Masyarakat yang melingkupi para tokoh adalah masyarakat marjinal,

yakni kaum buruh, yang untuk bisa makan sesuap nasi harus bekerja keras

setengah mati.

Orang tua ketiga Anak Alam setiap hari bekerja sebagai buruh di

peternakan sapi milik Yok Bek. Kegiatan ketiga orang tua ini adalah mengurus

sapi-sapi milik Yok Bek, yaitu membersihkan kandang, memandikan sapi,

mencari rumput,dan masih banyak lagi. Penghasilan dari hasil bekerja mengurus

sapi ini hanya cukup untuk makan saja, sehingga biaya sekolah ketiga Anak Alam

harus diusahakan sendiri. Pambudi menjual Koran, Yudi membuat dan menjual

pisang goreng, sedangkan Pepeng menjadi tukang becak mengangkuti kelapa dari

pelabuhan ke pasar-pasar kecil. Begitulah kebiasaan hidup mereka setiap harinya.

Tidak ada hari tanpa bekerja keras. Semua ini mereka lakukan untuk bisa tetap

bersekolah meraih cita-cita.

Page 193: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

(4) Pandangan Hidup Tokoh

Kehidupan yang terjadi di masyarakat, keadaan sosial ekonomi, pribadi

orang-orang dekat biasanya dapat mempengaruhi bagaimana seseorang

mamandang kehidupan ini. Setidaknya begitulah yang tampak di dalam novel ini

seperti dilukiskan melalui tokoh utama novel ini, yakni Faisal.

Sebagai seorang pribadi yang sedang mempersiapkan masa depannya, ia

memiliki pandangan hidup yang progresif, berkemauan keras, dan berjiwa sosial

tinggi. Hal ini tampak pada kemauan kerasnya untuk dapat mewujudkan cita-cita.

Melalui pandangan hidup tokohnya, novel OMDS memberikan motivasi kepada

siapa saja untuk maju mengejar cita-cita.

Sifat Faisal yang berjiwa sosial tinggi, peka dan peduli dengan keadaan di

sekitarnya ditunjukkan dengan keprihatinannya terhadap Anak Alam yang

hidupnya sangat melarat serta tidak sekolah. Ia tidak hanya simpati, ia juga

berempati, berkeinginan keras dan berjuang untuk bisa membuat Anak Alam

mengenyam pendidikan, karena pendidikan adalah fondasi untuk menjalani

kehidupan ini. Ia juga memperhatikan keadaan masyarakat di sekelilingnya yang

masih banyak warganya yang buta huruf, sehingga ia terjun langsung memberikan

pembelajaran membaca dan menulis gratis untuk warga yang buta huruf. Ia ingin

menjadikan Kampung Genteng yang tadinya buta huruf menjadi Kampung

Genteng yang melek huruf.

Selain itu, Faisal sangat tidak suka dengan perlakuan orang kaya terhadap

orang miskin. Dalam novel ini Yok Bek sebagai orang kaya suka memperlakukan

pekerjanya semena-mena. Ia juga memberikan label untuk orang kaya, yaitu orang

kaya itu biasanya bersikap sombong dan bicaranya menyakitkan hati.

e. Alur

1) Novel LP

Alur dalam novel LP dianalisis menjadi tujuh tahapan alur, yaitu

eksposition, inciting moment, ricing action, complication, climax, falling action,

denouement.

Page 194: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

a) Eksposition (Paparan Awal Cerita)

Kisah dalam novel LP diawali dengan paparan ketika hari pertama masuk

sekolah, yaitu pagi hari saat pendaftaran siswa baru di SD Muhammadiyah.

Sebuah awal cerita yang cukup ringan untuk dijadikan pembuka kisah. Peristiwa

hari pertama masuk sekolah merupakan peristiwa yang dialami oleh semua orang

yang pernah sekolah. Semua perasaan campur aduk. Ada cemas, suka, bingung,

malu, salah tingkah dan lain-lain. Pada bagian awal ini mulai diperkenalkan tokoh

dalam novel ini yakni Pak Harfan sang kepala sekolah, Bu Mus ibu guru kelas 1,

orang tua siswa, dan calon siswa. Pada bagian awal ini mulai diperkenalkan pula

latar tempatnya yakni di SD Muhammadiyah yang bangunan sekolahnya sudah

doyong seolah akan roboh dan kondisinya sangat memperihatinkan

b) Inciting Moment (Muncul Konflik)

Pada tahap pemunculan konflik, dapat diungkapkan beberapa peristiwa

yang merupakan gambaran bahwa ada suatu masalah yang mulai muncul dari

setiap bagian-bagian cerita.

Tahap pemunculan konflik dimulai dengan kecemasan Bu Mus dan Pak

Harfan karena murid baru yang mendaftar baru sembilan orang. Padahal

Depdikbud Sumsel mempersyaratkan minimal harus ada 10 murid baru, kalau

tidak SD Muhammadiyah akan ditutup. Hal ini menimbulkan kecemasan bagi dua

orang guru tersebut, orang tua dan kesembilan murid baru, karena ini berarti akan

memupus harapan mereka. Cita-cita kandas akibat sekolah ditutup tepat ketika

mereka ingin sekolah

Pemaparan masalah lainnya yang dapat dicermati dari peristiwa dalam

novel ini adalah ketika anak-anak SD Muhammadiyah Gantong mengeluh kepada

Bu Mus mengapa sekolahnya tidak seperti sekolah lain. Mereka sering

mengeluhkan atap sekolah yang sering bocor ketika hujan, kondisi sekolahnya

yang lebih mirip gudang kopra daripada sekolah.

Secara implisit, munculnya masalah yang dihadapi tokoh ini sebagai

akibat dari kemiskinan yang melanda masyarakat Belitong pada waktu itu.

Kemiskinan yang sudah menjadi endemi. Para orang tua lebih rela menyerahkan

anaknya pada juragan-juragan daripada menyekolahkan anaknya yang berarti

Page 195: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

mengikatkan diri pada biaya sekolah. Gambaran kemiskinan inilah yang

mengawali jalinan cerita novel LP.

c) Rising Action (Penanjakan Konflik)

Penanjakan konflik terjadi ketika Pak Harfan sudah berputus asa dengan

jumlah siswa yang mendaftar di SD Muhammadiyah dan bermaksud memberikan

pidato terakhir sebagai perpisahan sekaligus penutupan sekolah.

Penanjakan konflik yang lain yaitu masalah kemiskinan yang

mengawali konflik dalam novel ini kemudian diuraikan lebih mendetail dalam

bab-bab berikutnya. Pengarang menyoroti perbedaan keadaan ekonomi antara

kaum borjuis dan masyarakat Melayu Belitong. Kaum borjuis yang tinggal di

kawasan Gedong dengan segala macam fasilitas yang mewah dan serba lengkap,

sangat mencolok jika dibandingkan dengan keadaan masyarakat Melayu Belitong

yang serba miskin, serba tidak mampu. Jangankan untuk sekolah, untuk hanya

sekedar makan saja terkadang tidak terpenuhi. Kesenjangan sosial yang sangat

mencolok.

d) Complication (Konflik Semakin Rumit)

Pada tahap complication ini, konflik semakin rumit. Kemiskinan yang

melanda masyarakat asli Belitong semakin menjadi-jadi. Sementara itu kekayaan

warga Gedong pun juga sama menjadi-jadi. Sehingga jurang kesenjangan sosial

semakin terbentang lebar.

Kemiskinan juga tidak lepas melanda semua anggota Laskar Pelangi,

terutama tokoh Lintang. Ia berasal dari keluarga nelayan miskin yang tinggal di

pesisir di desa Tanjong Kelumpang. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 80

kilometer pulang pergi yang ditempuh dengan sepeda. Jarak sekolah yang

sedemikian jauh dan kondisi ekonomi orang tua menjadi permasalahan tersendiri

bagi tokohnya.

e) Climax (Puncak Ketegangan)

Puncak ketegangan terjadi ketika Lintang putus sekolah. Lintang terpaksa

putus sekolah karena ayahnya meninggal. Kematian ayahnya adalah puncak

permasalahan yang akan mengubah jalan hidup Lintang. Sehingga mau tidak mau

ia yang harus menggantikan posisi ayahnya mencari nafkah untuk menghidupi

Page 196: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

keluarganya. Ia yang mempunyai cita-cita tinggi dan mempunyai motivasi belajar

yang luar biasa harus takhluk di tangan nasib. Hal ini membuat duka bagi seluruh

anggota Laskar Pelangi dan Bu Mus. Mereka kehilangan sosok sahabat,

pemimpim, guru, seorang teman yang genius luar biasa.

Selain itu puncak ketegangan yang kedua adalah ketika PN Timah

penguasa eksklusif tambang timah di Belitong lumpuh total. Hal ini dikarenakan

pada tahun 1987 harga timah dunia merosot tajam. Sehingga dalam sekejap PN

Timah lumpuh. Seluruh fasilitas produksi tutup, puluhan ribu karyawan terkena

PHK. Pemerintah pusat yang rutin menerima royalti dan deviden miliaran rupiah

tiba-tiba seperti tak pernah mengenal pulau kecil ini. Pulai Belitong yang dulu

laksana jutaan ubur-ubur Ctenopore redup laksana kapal hantu yang terapung-

apung tak tentu arah, gelap, dan sendirian.

Masyarakat pribumi yang memang sudah menahankan sakit hati karena

kesenjangan selama puluhan tahun menyerbu Gedong. Mereka menghancurkan

rumah dan menjarah isinya.

f) Falling Action (Penurunan konflik)

Penurunan konflik terjadi setelah PN Timah gulung tikar. Kehancuran PN

Timah membawa berkah tersendiri bagi masyarakat pribumi Belitong yang selama

ini terpinggirkan. Sekarang mereka bebas menggali timah di mana pun mereka

suka di tanah nenek moyangnya dan menjualnya seperti menjual ubi bakar.

Ekonomi Belitong yang sempat lumpuh pelan-pelan menggeliat, berputar lagi

karena aktivitas para pendulang.

Penurunan konflik yang lain adalah ketika Lintang masuk sekolah untuk

berpamitan dengan teman-teman dan ibu gurunya. Semua hanyut dalam

kesedihan. Semua berat berpisah dengan Lintang si jenius. Semuanya hanya bisa

bersedih, karena kondisi mereka juga sama-sama memprihatinkan.

g) Denouement (Penyelesaian)

Novel LP merupakan sebuah novel yang berusaha mengangkat realitas

kehidupan manusia secara nyata. Realitas kehidupan manusia sebagaimana

digambarkan melalui tokoh-tokoh anggota Laskar Pelangi adalah gambaran nyata

tentang kehidupan manusia. Lintang yang super genius akhirnya harus putus

Page 197: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

sekolah karena ayahnya meninggal, sehingga terpaksa ia harus menggantikan

posisi ayahnya mencari nafkah untuk menghidupi ibu, adik-adik, dan saudaranya,

yaitu dengan menjadi seorang sopir truk pengangkut pasir gelas. Hal ini

merupakan realitas hidup yang banyak dialami oleh anak-anak di Indonesia.

Banyak anak-anak Indonesia yang terpaksa membuang jauh-jauh keinginannya

untuk menempuh pendidikan gara-gara kemiskinan yang tak henti merundungnya.

Akhir cerita dikisahkan mengenai kehidupan para tokoh setelah 12 tahun

kemudian. Ketika itu tokoh utama telah menjadi seorang pemuda dan bekerja

sebagai tukang pos di Pulau Jawa, yakni di kota Bogor. Selain tokoh Lintang dan

Ikal, di akhir cerita juga dikisahkan kehidupan para anggota Laskar Pelangi

setelah dewasa. Mahar menjadi seorang penulis dan budayawan Melayu, Kucai

menjadi anggota dewan, Syahdan menjadi ahli telekomunikasi, A Kiong menikah

dengan Sahara dan mendirikan sebuah toko yang diberi nama Sinar Perkasa,

Borek menjadi kuli panggul di toko tersebut. Trapani yang sampai dewasa masih

sangat bergantung pada ibunya menderita mother complex. Inilah akhir dari kisah

dalam novel LP.

Berdasarkan tahapan alur yang sudah diuraikan di atas, terlihat bahwa

peristiwa yang terdapat dalam novel LP terjalin berkesinambungan. Peristiwa-

peristiwa dikisahkan bersifat kronologis, peristiwa pertama diikuti oleh atau

menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa yang kemudian. Oleh karena

kejadian-kejadian yang dikisahkan bersifat kronologis, yang secara istilah berarti

sesuai dengan urutan waktu, maka plot yang demikian disebut sebagai alur maju

atau progresif. Alur progresif dalam novel LP menunjukkan kesederhanaan cara

penceritaan, tidak berbelit-belit, dan mudah diikuti.

2) Novel OMDS

Tahapan alur dalam novel OMDS diuraikan sebagai berikut:

a) Eksposition (Paparan Awal Cerita)

Cerita dalam novel OMDS dimulai dengan penceritaan kemeriahan musim

layang-layang di kampung. Cerita awal berlangsung siang hari ketika sekumpulan

anak-anak kampung bermain layang-layang. Permainan layang-layang yang

dibagian akhirnya menimbulkan kekacauan karena layang-layang yang putus dan

Page 198: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

hinggap di kabel listrik. Anak-anak berebut meraih layang-layang dengan

menggunakan galah. Tak ayal aliran listrik terputus dan sontak warga marah.

Pada paparan awal ini, pengarang sudah coba memperkenalkan tokoh-

tokoh yang ada dalam cerita, yaitu Faisal, Pambudi, Yudi, Pepeng, Koh A Kiong,

serta Mat Karmin. Diperkenalkan pula tempat terjadinya cerita ini, yakni di

Semarang lebih tepatnya di Kampung Genteng. Kampung Genteng merupakan

tempat tinggal Faisal dan Gedong sapi yang merupakan tempat tinggal Anak

Alam (sebutan yang diberikan Faisal untuk Pambudi, Yudi, dan Pepeng).

Pengarang mulai menceritakan persahabatan mereka. Diceritakan setelah mereka

berempat (Faisal, Pambudi, Yudi, dan Pepeng) kalah merebut layang-layang

mereka sangat terpukul, karena niatnya untuk balas dendam ke Mat Karmin gagal.

Mereka ingin membeli layang-layang tapi tidak punya uang, akhirnya mereka

memutuskan untuk membuat sendiri layang-layangnya.

Faisal kemudian mencari buku untuk dijadikan panduan untuk membuat

layang-layang. Pada saat membaca buku itu, Faisal baru sadar kalau Anak Alam

tidak bisa membaca karena memang tidak sekolah. Kemudian mereka mencoba

berguru kepada penulis buku itu secara langsung, yaitu Ki Hajar Ladunni yang

tinggal di Gogik Ungaran. Di perjalanan mereka bertemu dengan Candil. Ia

kemudian mengantar mereka ke rumah Ki Hajar Ladunni. Akhirnya mereka sudah

sampai di rumah yang bertuliskan ”Ki Hajar Ladunni”. Karena Anak Alam tidak

bisa membaca, mereka menurut saja ketika dipermainkan Candil dengan

mengatakan bahwa rumah Ki Hajar Ladunni masih beberapa kilo lagi. Tapi

karena Faisal bisa membaca, ia tidak terjebak dengan permainan Candil. Setelah

berputar-putar cukup lama, mereka kembali ke rumah tadi, dan baru sadar kalau

mereka dipermainkan.

b) Inciting Moment (Muncul Konflik)

Pengalaman dibohongi ini terjadi karena mereka buta huruf, tidak bisa

membaca papan nama yang ada di atas pintu. Di sini mulai disinggung-singgung

ketidakbisaan Anak Alam dalam hal membaca, sehingga mengakibatkan mereka

mudah dibohongi. Mereka tidak bisa membaca karena memang mereka tidak

sekolah. Mereka tidak bisa sekolah karena memang kondisi ekonomi keluarga

Page 199: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

mereka yang tidak memungkinkan. Jangankan untuk sekolah, untuk makan saja

terkadang masih susah.

Faisal sangat prihatin melihat nasib ketiga sahabatnya yang sudah sebesar

itu tapi belum bisa membaca menulis. Ia kemudian bertekad mengajak ketiga

temannya tersebut untuk sekolah, agar tidak buta huruf lagi. Tapi sekali lagi

mereka terbentur dengan masalah dana. Kemiskinan selalu menghantui kehidupan

mereka. Jangankan berpikir sekolah, untuk makan saja terkadang masih susah.

Faisal mempunyai tekad kuat kuat untuk mengajak ketiga temannya itu

bersekolah. Sehingga ia mengusahakan berbagai cara untuk itu, salah satunya

dengan menemui Pak Zainal, kepala sekolah SD Kartini untuk meminta

keringanan biaya bagi ketiga temannya tersebut.hingga kemudian akhirnya anak

alam bisa sekolah. Keputusan untuk sekolah bukanlah tanpa resiko. Mereka harus

membiayai sendiri, dengan cara sekolah sambil bekerja. Hal yang tak pernah

mereka bayangkan sebelumnya. Selama ini yang mereka tahu hanyalah bekerja

membantu orang tua untuk makan. Tidak terlintas sama sekali mereka harus

bekerja keras untuk bisa sekolah. Karena sangat mustahil jika mengandalkan

penghasilan orang tua yang hanya jadi buruh Yok Bek.

Ketika mereka sudah masuk sekolah, mereka pun juga belum lepas dari

hambatan. Mereka sering diejek teman-temannya yang notabene berasal dari

keluarga menengah ke atas. Mereka selalu diejek karena orang tua mereka

seorang pembantu yang mengabdi untuk Yok Bek. Karena mereka miskin, mereka

dianggap tidak pantas untuk sekolah di SD Kartini. Ini membuat mereka bertiga

minder.

c) Rising Action (Peningkatan Konflik)

Yok Bek merupakan seorang pengusaha peternakan sapi di Gedong Sapi.

Ia kaya raya. Ia mempunyai tiga orang pekerja yang tak lain tak bukan adalah

ayah ketiga Anak Alam itu. Tiga orang pekerja itulah yang setiap hari mengurus

peternakan, mulai dari membersihkan kandang, memberi makan, memerah susu,

dan membuat pupuk dari kotoran sapinya. Gedong sapi letaknya agak jauh dari

pemukiman warga agar baunya tidak mengganggu warga Kampung genteng.

Tetapi bagaimanapun juga bau itu tetap tercium juga. Hingga kemudian warga

Page 200: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

mengadu pada ketua RT agar memperingatkan Yok Bek untuk memindah

peternakan sapinya. Masyarakat tidak tahan karena setiap hari mereka harus

melahap bau kotoran sapi.

Mendengar pengaduan masyarakat itu, Yok Bek sadar bahwa sekarang

zaman sudah berubah. Sudah banyak pribumi yang bersekolah. Mereka tidak

dapat dibohongi seperti dulu lagi. Sehingga ketika melihat ketiga Anak Alam

sekolah, ia tidak suka dan segera memanggil orang tua mereka. Dia menyuruh

ketiga orang tua itu untuk melarang Anak Alam sekolah, dengan dalih ia butuh

tenaga banyak serta berjanji di kemudian hari akan menyekolahkan ketiga Anak

Alam itu. Ketiga orang tua itu pun bak dicocok hidungnya, mereka menuruti apa

yang diperintahkan Yok Bek. Mereka menyuruh ketiga anak mereka untuk

berhenti sekolah saja. Padahal pada saat itu ketiga Anak Alam sedang semangat-

semangatnya sekolah. Harapan mereka untuk sekolah pun pupus lagi. Mereka

patah arang dengan cita-cita yang dibangunnya selama ini.

d) Complication (Konflik Semakin Rumit)

Pada tahap komplication ini, konflik yang ada semakin rumit. Belum habis

duka anak alam karena putus sekolah, Gedong sapi tempat orang tua mereka

bekerja menggantungkan hidup, didemo warga sekitar karena peringatan yang

disampaikan selama ini tidak digubris. Mereka pun bertindak anarki. Mereka

merusak apa saja yang ada di rumah Yok Bek.

Faisal yang mencoba melerai tindak anarki tersebut malah ikut dipukuli

warga. Akibatnya ia jatuh sakit, akibat benda tumpul yang menghantam

kepalanya. Ia kemudian dirawat Pak Cokro, padahal ia sangat tidak suka

kepadanya. Menurutnya Pak Cokro adalah seorang dukun gadungan yang

kerjaannya adalah membodohi warga. Ia juga biang kerok semua kejadian demo

Gedong sapi ini. Maka bertambah marahlah Faisal.

e) Climax (Puncak Ketegangan)

Puncak ketegangan terjadi setelah adanya kejadian demo para warga

kampung Genteng. Kehidupan berubah drastis semenjak Gedong sapi diamuk

warga. Yok Bek menjual semua sapi-sapinya. Ia pun hidup ikut anaknya. Hal ini

secara otomatis berimbas pada keluarga ketiga anak alam tersebut, yang notabene

Page 201: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

mereka selama ini hidup menggantungkan diri dan mengabdi penuh untuk Yok

Bek. Duka anak alam semakin mendalam. Sudah digusur masih ditambah lagi

dengan putus sekolah.

Mereka sempat terkatung-katung karena tidak punya rumah. Hingga

akhirnya mereka tinggal di bawah kolong jembatan. Mereka harus membanting

tulang untuk bisa bertahan hidup.

Puncaknya lagi ketika warga dihebohkan dengan perbuatan Mat Karmin

yang ternyata seorang pedhopilia. Ia mencabuli anak-anak yang tengah bermain di

rumahnya. Hal ini sontak mengundang kemurkaan warga untuk yang kedua

kalinya setelah aksi di Gedong sapi dulu. Mat Karmin pun digelandang ke balai

desa. Rumahnya pun tak lepas dari amuk massa. Massa yang terbakar emosinya

pun merusak rumah Mat Karmin. Tak cukup sampai di situ, mereka

membakarnya, abunya dilarung di sungai banjir kanal, agar semua hal buruk dari

Mat Karmin ikut lenyap.

f) Falling Action (Penurunan Konflik)

Tahap penurunan konflik terjadi setelah kejadian pengrusakan rumah Yok

Bek, yakni ketika Faisal mencari tempat tinggal Anak Alam. Ternyataa mereka

tinggal di kolong jembatan. Mereka pun kemudian berbagi cerita. Faisal sangat

prihatin dengan kondisi ketiga Anak Alam tersebut. Ia prihatin dengan nasib

pendidikan ketiga Anak Alam tersebut. Kemudian ia kembali menyemangati

ketiganya untuk bisa kembali sekolah mewujudkan cita-cita mereka yang sempat

terputus.

Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk sekolah kembali, dengan

beban dua kali lebih berat. Kalau dulu orang tua mereka masih punya penghasilan

dari bekerja kepada Yok Bek, sekarang orang tua mereka tidak bekerja. Otomatis

mereka harus bekerja ekstra keras untuk bisa tetap sekolah. Pambudi menjual

koran, Yudhi berjualan pisang goreng, serta Pepeng yang menjadi tukang becak

mengangkuti kelapa dari pasar induk ke pasar-pasar yang lebih kecil.

Kembalinya mereka ke sekolah disambut hangat oleh Bu Mutia dan

teman-teman sekelasnya. Mereka pun kembali bersama-sama belajar, menjalani

segala suka duka sekolah sambil bekerja. Pada bagian ini diceritakan teman-teman

Page 202: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

sekelas Anak Alam yaitu Karisma yang malas, Rena yang tinggi hati, Guruh sang

ketua kelas, dan lain-lain. Hingga tak terasa mereka sudah bersekolah hampir satu

tahun dan sebentar lagi akan menempuh ujian kenaikan kelas. Mereka

mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian ini. Mereka ingin membuktikan

bahwa di tengah kondisi yang serba sulit ini mereka masih bisa berprestasi. Di sisi

lain Karisma yang malas tidak mau belajar sedikit pun. Akibatnya ketika ujian

berlangsung ia tidak dapat mengerjakan. Yang lebih parah lagi Rena kepergok

mencontek.

g) Denouement (Penyelesaian)

Setelah konflik mereda, tahapan selanjutnya adalah tahap penyelesaian.

Penyelesaian masalah merupakan sesuatu yang penting ada dalam karya sastra,

karena seorang pembaca ingin mengetahui penyelesaian masalah dari cerita yang

dibacanya.

Perjuangan keras belajar sambil bekerja akhirnya membuahkan hasil.

Anak Alam yang di tengah situasi serba sulit masih punya semangat belajar yang

tinggi bisa naik ke kelas dua dengan nilai yang memuaskan. Kharisma yang

kerjanya hanya bermalas-malasan tidak naik kelas. Begitu juga Rena, selama ini ia

dikenal sebagai seorang siswa yang cantik, kaya, pintar, tapi karena kepergok

mencontek ia jadi tidak naik kelas. Kania,yang juga berasal dari keluarga kurang

mampu, berhasil meraih juara satu paralel, disusul kemudian Faisal diurutan

kedua. Atas prestasinya, Faisal berkesempatan mengikuti lomba olimpiade

eksakta yang akan menjadi pintu gerbang meraih golden ticket menuju ke SMP

akselerasi. Benar kata pepatah ’siapa yang menanam akan mengetam’. Orang

meraih sesuatu, setimpal dengan apa yang sudah diusahakan.

Berdasarkan tahapan alur yang sudah diuraikan di atas, terlihat bahwa

peristiwa yang terdapat dalam novel OMDS terjalin berkesinambungan. Peristiwa-

peristiwa dikisahkan bersifat kronologis, peristiwa pertama diikuti oleh atau

menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa yang kemudian. Oleh karena

kejadian-kejadian yang dikisahkan bersifat kronologis, yang secara istilah berarti

sesuai dengan urutan waktu, maka plot yang demikian disebut sebagai plot maju

Page 203: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

atau progresif. Plot progresif dalam novel OMDS menunjukkan kesederhanaan

cara penceritaan, tidak berbelit-belit, dan mudah diikuti.

f. Amanat

Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada

pembacanya. Pesan ini merupakan makna yang terkandung dalam suatu karya

yaitu makna yang disampaikan melalui cerita. Beberapa amanat baik secara

eksplisit maupun implisit dapat kita ambil dari novel LP dan OMDS.

1) Novel LP

Andrea Hirata melalui novel LP ingin menyampaikan amanat. Sepanjang

teks novel ini banyak manfaat yang dapat dipetik oleh pembaca. Karena novel ini

bertemakan pendidikan, maka sepanjang kisahnya banyak memberikan nilai didik

kepada pembacanya. Salah satu amanat yang terdapat di dalam novel LP, yaitu

bahwa dalam hidup harus selalu berani bermimpi, mempunyai cita-cita dan

berusaha untuk mewujudkan cita-citanya itu sesulit apapun.

Pada bagian lain, novel LP juga memberikan amanat agar pemerintah lebih

berlaku adil dan bijaksana dalam menentukan kebijakan, dan hendaknya selalu

memikirkan masyarakat yang kurang mampu, sehingga peristiwa tragis yang

menimpa tokoh Lintang tidak terjadi lagi. Lintang, seorang anak super genius

terpaksa harus berhenti sekolah karena keadaan ekonominya yang tidak

memungkinkan.

Karena novel ini bertema pendidikan, maka sepanjang ceritanya pun sarat

dengan amanat bagi manusia dalam mengarungi kehidupan. Pelajaran dapat

dipetik pada saat PN Timah sedang berjaya. Mereka meyombongkan diri seolah

harta benda yang dimilikinya tak akan habis, seolah-olah mereka tak akan mati.

Tapi kemudian Tuhan membalikkan semuanya. Harga timah dunia turun drastis

dan mengakibatkan PN Timah gulung tikar. Hal ini menegaskan bahwa seseorang

tidak boleh mabuk dengan harta dan kekuasaan. Hendaknya selalu sadar bahwa

hidup itu layaknya roda yang berputar, terkadang di atas terkadang di bawah.

Ketika sedang di atas jangan sampai mabuk dengan ketinggian. Ketika di bawah

Page 204: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

189

jangan sampai menyalahkan Tuhan. Setiap keadaan hendaknya selalu disikapi

dengan sebaik mungkin dan tidak berlebihan.

2) Novel OMDS

Amanat yang dapat dipetik dari novel OMDS yaitu untuk berani bermimpi,

berani bercita-cita, menggantungkan cita-cita setinggi langit. Karena orang yang

tak punya mimpi berarti orang yang tidak punya cita-cita. Seperti kisah Faisal

ketika membuat layang-layang. Ia membayangkan kalau hari ini ia membuat

layang-layang, maka esok hari ia akan membuat pesawat terbang. Cita-cita dan

mimpi-mimpi ini harus selalu dipupuk agar memacu untuk bisa lebih baik dan

berusaha keras untuk mewujudkan cita-cita ini.

Selain mengajarkan untuk tidak takut bermimpi, kisah ini juga

mengamanatkan untuk tidak mudah menyerah dengan keadaan. Hidup adalah

perjuangan. Jadi untuk terus hidup, segala sesuatu perlu diperjuangkan, termasuk

perjuangan untuk mewujudkan cita-cita. Seperti perjuangan tokoh Kania dan

Pambudi untuk terus berjuang melawan kemiskinan yang menjeratnya.

Kemiskinan bagi Kania bukanlah sesuatu yang harus diratapi dan disesali, tetapi

bagaimana caranya harus bangkit, harus berjuang mengalahkan kemiskinan itu.

Tidak boleh menyerah pada nasib. Karena nasib manusia bergantung pada

seberapa besar usaha yang sudah dilakukan. Hal ini diperkuat oleh Yant

Mujiyanto yang menyatakan bahwa “novel OMDS mengamanatkan agar orang

miskin tidak pernah berputus asa dalam memperjuangkan cita-citanya, tetap gigih

dan tawakal, pantang menyerah”.

Selain itu, novel ini juga mengamanatkan untuk terus belajar. Menuntut

ilmu sampai akhir hayat. Menuntut ilmu walau harus ke negeri China. Tidak

pernah ada kata terlambat untuk belajar. Seperti keteladanan yang ditunjukkan

Pak Cokro dan orang-orang tua yang lain, yang masih gigih belajar membaca

walaupun usia mereka sudah senja. Usia Pak Cokro yang sudah senja tidak

menghalanginya dalam menuntut ilmu. Ia bertekad sebelum mati harus

mempersembahkan yang terbaik untuk masyarakat. Ia ingin mengubah dirinya

yang buta huruf menjadi melek huruf. Setelah ia melek huruf, ia berusaha keras

membebaskan kampung Genteng dari kebodohan.

Page 205: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

Dari hasil analisis struktural novel LP dan OMDS dapat diketahui

keterjalinan unsur-unsur yang membangun novel. Suatu karya dikatakan memiliki

kesatuan yang utuh apabila memiliki semua unsur dan antarunsurnya saling

berjalin, padu, dan koheren. Unsur harus memiliki makna dalam kaitannya dengan

unsur lain dan keseluruhannya. Untuk memperoleh makna keseluruhan dari suatu

karya sastra, unsur-unsur yang ada harus dihubungkan satu dengan yang lain

untuk mengetahui keterikatan atau keterkaitan antarunsur yang membangun.

Novel LP dan OMDS merupakan novel Indonesia mutakhir. Keduanya

disatukan oleh tema yang sama yakni masalah pendidikan. Tema merupakan

gagasan dasar umum suatu cerita, yang tak mungkin hadir tanpa unsur bentuk

yang menampungnya. Tema bersifat memberi koherensi dan makna terhadap

unsur karya sastra yang lain, misalnya dalam novel LP dan OMDS. Dalam

menyajikan tema pendidikan, pengarang menampilkan sebuah potret kehidupan

sekelompok anak yang berjuang untuk memperoleh pendidikan, yaitu anggota

Laskar Pelangi (dalam novel LP) dan Anak Alam (dalam novel OMDS). Tokoh-

tokoh inilah yang bertugas sebagai pembawa dan pelaku cerita. Dengan demikian,

sebenarnya, tokoh-tokoh inilah yang bertugas untuk menyampaikan tema yang

dimaksudkan oleh pengarang.

Amanat juga mempunyai keterkaitan yang erat dengan tema. Tema dalam

karya sastra sesungguhnya merupakan suatu penafsiran atau pemikiran tentang

kehidupan. Pemikiran tentang kehidupan ini akan memberikan ajaran moral atau

pesan yang ingin disampaikan pengarang. Pesan inilah yang disebut dengan

amanat. Seperti halnya dalam novel LP dan OMDS, pengarang mengangkat tema

pendidikan. Dengan tema ini pengarang ingin mengamantkan kepada pembaca

agar orang miskin jangan pernah berputus asa dalam memperjuangkan cita-

citanya, tetapi harus gigih dan tawakal serta pantang menyerah. Dengan begitu,

amanat yang dikedepankan sangat mendukung tema yang dikembangkan.

Plot, di pihak lain berkaitan erat dengan tokoh cerita. Plot pada hakikatnya

adalah apa yang dilakukan oleh tokoh dan peristiwa apa saja yang terjadi dan

dialami tokoh yang mampu memunculkan konflik. Dalam novel LP dikisahkan

anggota Laskar Pelangi hidup di bawah garis kemiskinan. Masalah kemiskinan

Page 206: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

191

inilah yang menjadi awal munculnya konflik yang akan membawa permasalahan-

permasalahan lainnya, salah satunya adalah peristiwa putus sekolah yang dialami

oleh Lintang (dalam novel LP). Begitu juga dengan novel OMDS. Kemiskinan

yang menghinggapi tokohnya (ketiga Anak Alam) akan membawa permasalahan

yang kompleks nantinya. Tokoh dan segala peristiwa yang dialami tokoh inilah

yang akan menggerakkan plot.

Latar mempunyai hubungan erat dengan tema dan penokohan. Misalnya

dalam novel LP dan OMDS. Tema pendidikan menampilkan latar sekolah. Tema

kemiskinan akan menampilkan latar rumah yang seperti gubuk reyot yang kotor

dan kusam. Jadi, tema dan latar saling berkaitan erat. Selain itu, latar juga

mempunyai hubungan dengan penokohan. Latar akan mempengaruhi cara berpikir

dan karakter tokoh. Misalnya tokoh Ikal. Ikal digambarkan oleh pengarang

sebagai seorang yang memiliki tekad kuat dan pantang menyerah. Karakter

pantang menyerah ini terbentuk karena adanya latar tempat tinggal Ikal yakni

daerah pertambangan timah. Mayoritas warganya bekerja menjadi buruh kasar di

tambang timah ini, termasuk juga orang tua Ikal. Melihat kondisi orang tua yang

tidak mampu ini menimbulkan sifat pantang menyerah. Ikal tidak mau tunduk

dengan nasib. Ia pantang menyerah untuk tetap menuntut ilmu demi meraih cita-

cita merubah nasib menjadi lebih baik. Begitu pula dalam novel OMDS. Tokoh

Faisal juga digambarkan bertekad kuat. Hal ini terbangun dari latar tempat ia

tinggal yakni bersama orang-orang miskin dan tidak sekolah. Hal ini memacu

Faisal untuk pantang menyerah memperjuangkan nasib teman-temannya (Anak

Alam).

2. Persamaan dan PerbedaanNovel LP dan OMDS

Setelah melalui analisis struktur, nyata sekali bahwa antara LP dan OMDS

mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya itu meliputi tema, amanat,

alur, penokohan, dan latar waktu. Berikut rincian persamaan kedua novel ini.

a. Tema

Tema utama yang melingkupi kedua novel adalah masalah pendidikan.

Novel LP menggambarkan perjuangan para tokohnya yakni anggota Laskar

Page 207: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

192

Pelangi dalam meraih pendidikan. Sedangkan dalam novel OMDS juga

menggambarkan perjuangan ketiga Anak Alam dalam meraih pendidikan.

Pendidikan perlu diperjuangkan, karena tokoh dalam kedua novel sama-sama

dihadapkan pada situasi yang tidak memungkinkan yakni kondisi ekonomi

mereka yang tidak memungkinkan untuk memperoleh pendidikan.

Sementara itu, mengenai subtema-subtema yang lain tidaklah jauh berbeda

dari tema utama yang ditampilkan pengarang. Dalam kedua novel tersebut,

subtema yang lain juga masih berhubungan dengan masalah pendidikan. Dalam

novel LP terdapat subtema persahabatan, yakni persahabatan di antara anggota

Laskar Pelangi. Juga subtema percintaan yakni percintaan antara Ikal dan A Ling.

Selain itu ada juga subtema kemiskinan yakni kemiskinan masyarakat Melayu

Belitong yang menjadi buruh kasar di PN Timah. Dalam novel OMDS juga

dijumpai subtema yang sama. Subtema persahabatan, yakni persahabatan antara

Faisal dan ketiga Anak Alam. Subtema percintaan yakni percintaan antara

Pambudi dan Kania. Subtema kemiskinana yakni kemiskinan masyarakat

kampung Genteng (ayah Anak Alam) yang menjadi buruh seumur hidup di

sebuah peternakan sapi di Semarang.

b. Amanat

Amanat yang diperoleh dari kedua novel ini mempunyai persamaan yaitu

untuk jangan takut bermimpi dan bercita-cita serta harus berusaha keras untuk

mewujudkan mimpi-mimpi itu bagaimana pun terbatasnya keadaan. Dari novel

LP, pesan ini diperoleh dari tokoh Lintang. Ia berasal dari keluarga nelayan

miskin yang tinggal di pesisir desa Tanjong Kelumpang. Jarak antara rumah ke

sekolahnya delapan puluh kilometer pulang pergi yang ditempuhnya dengan

bersepeda. Kemiskinan dan jarak rumah dan sekolah yang sangat jauh tidak

mengendurkan semangatnya untuk menuntut ilmu. Di tengah kemiskinan yang

melandanya, ia tetap bersemangat dan bercita-cita menjadi matematikawan.

Sedangkan dari novel OMDS, pesan ini kita peroleh dari ketika Anak

Alam yakni Pambudi, Yudi, dan Pepeng. Ketiganya berasal dari keluarga miskin.

Bapaknya bekerja sebagai buruh di sebuah peternakan sapi. Ketiganya tetap

berkemauan sekolah walaupun mengharuskan mereka belajar sambil bekerja

Page 208: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

193

untuk membiayai sekolahnya. Keterbatasan tidak menghambat langkah mereka

dalam menggapai mimpi-mimpi mereka.

c. Alur

Dilihat dari penyusunan cerita, alur yang digunakan dalam kedua novel

tersebut adalah alur maju atau alur progresif. Setiap peristiwa yang terdapat dalam

kedua novel terjalin berkesinambungan. Penceritaan dimulai dari tahap

eksposition, inciting moment, rising action, complication, climax, falling action,

dan denouement. Setiap peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis, peristiwa

pertama diikuti oleh peristiwa selanjutnya atau menyebabkan terjadinya peristiwa-

peristiwa yang kemudian. Pengarang menyusun peristiwa-peristiwa yang ada

berdasarkan hubungan sebab-akibat (kausalitas).

d. Penokohan

Terkait dengan penokohan tokoh utama dalam novel LP dan OMDS,

teknik karakterisasi kedua novel menggunakan teknik yang sama yaitu

menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung. Baik itu LP maupun

OMDS karakter tokoh tidak selalu digambarkan secara gamblang dan terperinci

tetapi dapat juga diketahui dari dialog antartokoh dan deskripsi pengarang secara

langsung.

Baik novel LP maupun OMDS sama-sama mengisahkan sebuah

persahabatan di antara tokoh-tokohnya. Tokoh-tokoh utama dalam LP antara lain

sepuluh anggota Laskar Pelangi (Ikal, Lintang, Mahar, Syahdan, kucai, Borek, A

Kiong, Sahara, Trapani, dan Harun) serta Flo; sedangkan dalam OMDS

persahabatan terjadi antara anak alam (Pambudi, Yudi, dan Pepeng) serta Faisal

dan Kania. Dari deskripsi itu terlihat bahwa baik novel LP maupun OMDS sama-

sama menceritakan sebuah jalinan persahabatan.

Tokoh utama yang menjadi bahan perbandingan yaitu tokoh Ikal dan

Faisal. Secara fisiologis, tokoh utama dalam kedua novel memiliki jenis kelamin

yang sama yakni laki-laki (Ikal dan Faisal). Secara psikologis tercermin watak

tokoh utama) yaitu berkemauan keras. Keduanya memiliki kemauan yang keras

dalam bercita-cita dan mewujudkan cita-citanya itu. Keduanya tidak mudah

Page 209: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

194

menyerah pada nasib. Keduanya senantiasa berusaha melakukan yang terbaik

demi mewujudkan mimpi-mimpinya.

Ditinjau dari aspek sosiologis, watak dari tokoh utama dalam kedua novel

tersebut yaitu sama-sama punya jiwa sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap

sesama. Tokoh Ikal dalam novel LP digambarkan sangat menaruh perhatian dan

peduli dengan keadaan Lintang. Ia sangat prihatin dengan kondisi Lintang,

Lintang terpaksa putus sekolah karena perekonomian keluarganya yang tidak

memungkinkan. Ikal sangat menyayangkan hal ini, karena Lintang adalah seorang

yang superjenius yang harus memupus mimpinya karena keadaan. Sedangkan

dalam novel OMDS tokoh Faisal sangat peduli dengan nasib ketiga Anak Alam

(Pambudi, Yudi, dan Pepeng). Ia memperjuangkan nasib ketiga Anak Alam agar

bisa sekolah. Karena sekolah adalah jembatan untuk bisa mewujudkan cita-cita.

e. Latar Waktu

Latar waktu dalam kedua novel ini mempunyai persamaan. Dalam novel

LP, pengarang tidak secara eksplisit menyebut kapan (tahun) terjadinya peristiwa

ini. Akan tetapi di dalam novel ini disinggung-singgung mengenai masa

pemerintahan presiden Soeharto dan ada beberapa bagian yang juga menyebut

tahun yakni tahun 1987 dan tahun 1991. Jadi hal ini bisa dijadikan petunjuk

bahwa kisah ini mengambil latar waktu pada masa itu, yakni pada masa

pemerintahan Soeharto yaitu kurun waktu 1966 – 1998.

Latar waktu kisah dalam novel OMDS juga tidak secara langsung

dijelaskan oleh pengarang, namun hal ini dapat dianalisis berdasarkan kutipan-

kutipan yang terdapat dalam cerita. Setting waktu dalam kisah ini dikaitkan

dengan peristiwa reformasi 1998, yakni setelah peristiwa reformasi terjadi. Jadi

dapat disimpulkan bahwa latar waktu dalam kedua novel mempunyai persamaan

yakni sama-sama terjadi pada era pemerintahan Soeharto, sekitar kurun waktu

1966 – 1998.

Novel LP dan OMDS selain memiliki kesamaan, juga memiliki perbedaan.

Perbedaan yang paling menonjol antara kedua novel ini terletak pada aspek sudut

pandang, latar tempat dan latar sosial.

Page 210: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

195

a. Sudut Pandang

Kedua novel ini menggunakan sudut pandang yang berbeda. Dalam novel

LP pengarang sepenuhnya menggunakan sudut persona pertama “Aku”. Dalam

sudut pandang orang pertama ini pengarang berperan sebagai tokoh utama yakni

Ikal. Dengan sudut pandang ini narator adalah seseorang yang ikut terlibat dalam

cerita. Ia adalah si “aku” tokoh yang berkisah, mengisahkan kesadaran dirinya

sendiri, Pembaca menerima apa yang diceritakan oleh si “aku”, sehingga pembaca

hanya dapat melihat dan merasakan secara terbatas seperti yang dilihat dan

dirasakan tokoh “aku” tersebut. Dalam hal ini Ikal sebagai pencerita mengisahkan.

Sedangkan dalam novel OMDS, pengarang menggunakan sudut pandang

campuran antara persona pertama dengan persona ketiga “Dia” Mahatahu.

Dengan sudut pandang persona pertama ini pengarang mengisahkan peristiwa dan

tindakan, yang diketahui, dilihat, didengar, dialami, dan dirasakan serta sikapnya

terhadap tokoh lain kepada pembaca. Sedangkan dengan sudut pandang persona

ketiga “Dia” Mahatahu, pengarang bersifat mahatahu. Ia bebas bergerak dan

menceritakan apa saja dalam lingkung waktu dan tempat cerita, berpindah-pindah

dari tokoh “dia” yang satu ke “dia” yang lain. Dengan kedua sudut pandang ini,

Ikal bebas menceritakan apa saja, tidak hanya terbatas pada peristiwa dan

tindakan, yang diketahui, dilihat, didengar, dialami, dan dirasakan saja. Hal ini

menjadikan pembaca tahu keadaan “luar-dalam” masing-masing tokoh.

b. Latar Tempat

Latar tempat kedua novel ini mempunyai perbedaan yaitu dalam novel LP

berlatar di Pulau Belitong dan kota Bogor. Sedangkan dalam novel OMDS

berlatarkan kota Semarang, Jawa Tengah.

c. Latar Sosial

Kedua novel ini mempunyai latar tempat yang berbeda, maka secara

otomatis kedua novel ini menghadirkan latar sosial yang berbeda pula. Novel LP

yang notabene berlatar tempat di Belitong menghadirkan latar sosial kebudayaan

Melayu. Sedangkan dalam novel OMDS yang mengambil latar di Semarang, Jawa

tengah mengambil latar sosial kebudayaan Jawa.

Page 211: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

196

3. Hubungan Intertekstual antara Novel LP Karya Andrea Hirata dan

OMDS Karya Wiwid Prasetyo

Karya sastra tidak begitu saja lahir, melainkan sebelumnya sudah ada

karya sastra lain yang tercipta berdasarkan konvensi budaya masyarakat yang

bersangkutan. Dengan demikian, karya sastra itu meneruskan konvensi yang

sudah ada ataupun menyimpangi meskipun tidak seluruhnya. Hal ini mengingat

bahwa karya sastra itu karya kreatif yang menghendaki adanya kebaruan, namun

tentu tidak baru sama sekali karena apabila sama sekali menyimpang dari

konvensi, ciptaan itu tidak akan dikenal ataupun tidak dapat dimengerti oleh

masyarakatnya. Mengenai konvensi sastra yang disimpangi atau diteruskan, dapat

berupa konvensi bentuk formalnya ataupun isi pikiran, masalah, dan tema yang

terkandung di dalamnya.

Pembicaraan hubungan intertekstual antara novel LP karya Andrea Hirata

dan OMDS karya Wiwid Prasetyo adalah mengenai kesamaan tema di antara

keduanya. Kedua novel sama-sama mengangkat masalah pendidikan yaitu

perjuangan orang miskin dalam meraih pendidikan guna mewujudkan cita-cita

mereka. Masalah perjuangan orang miskin dalam meraih pendidikan lebih dahulu

diangkat dalam LP (2008) oleh Andrea Hirata. Masalah perjuangan orang miskin

dalam meraih pendidikan kemudian diangkat lagi oleh Wiwid Prasetyo dalam

karyanya OMDS (2010). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Wiwid

Prasetyo meneruskan tema yang ditawarkan oleh Andrea Hirata, yakni mengenai

pendidikan dan segala permasalahannya.

Novel LP merupakan sebuah novel memoar kehidupan masa kecil Andrea

Hirata. LP menceritakan kehidupan masyarakat Melayu Belitong yang hidup di

bawah garis kemiskinan. Perekonomian Belitong yang pada saat itu dipegang

mutlak oleh PN Timah yang tidak membagi kekayaan sedikitpun untuk

masyarakat Melayu Belitong kecuali menjadi buruh kasar di perusahaan tersebut.

Diceritakan kehidupan sekumpulan anak yang dijuluki Laskar Pelangi dalam

upaya mewujudkan cita-cita di tengah himpitan masalah ekonomi. Dalam novel

ini diceritakan berbagai macam kesulitan yang harus dihadapi demi mendapat

pendidikan. Hal ini diwakili oleh tokoh Lintang. Ia merupakan seorang anak

Page 212: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

197

miskin yang harus bekerja untuk bisa tetap sekolah. Ia harus menempuh jarak

delapan puluh kilometer pulang pergi untuk dapat menikmati sekolah.

Pada masa Andrea Hirata menulis LP, 4 tahun kemudian OMDS terbit

yakni di tahun 2009. Begitu halnya dengan LP, novel OMDS juga merupakan

sebuah novel memoar kehidupan masa kecil Wiwid Prasetyo. Wiwid Prasetyo

menulis novel ini karena ia terinspirasi setelah membaca novel LP. Ia kemudian

mengumpulkan remah-remah ingatan masa kecilnya, dan menulis novel serupa,

yakni Novel OMDS.

Apabila dalam LP digambarkan hegemoni PN Timah yang menguasai

perekonomian di Belitong, maka dalam novel OMDS hegemoni perekonomian

dipegang oleh seorang pemilik peternakan sapi terbesar di Semarang. Apabila

dalam LP terdapat sekumpulan anak yang dijuluki Laskar Pelangi, maka dalam

novel OMDS digambarkan kehidupan sekumpulan anak yang dijuluki Anak Alam

di sebuah Kampung di Semarang. Ayah ketiganya bekerja sebagai buruh di

peternakan sapi tersebut. Mereka harus bekerja serabutan untuk bisa sekolah,

karena memang orang tua mereka tidak memungkinkan untuk membiayai

sekolahnya. Mereka matia-matian memperjuangkan sekolahnya demi meraih cita-

cita, untuk bisa keluar dari jerat kemiskinan ini.

Subtema pada kedua novel adalah percintaan. Di dalam novel LP

percintaan terjadi antara Ikal dan Aling. Ikal jatuh cinta pertama kali ketika

kegiatan membeli kapur tulis di toko Sinar Harapan. Di sana ia melihat kuku-kuku

cantik. Ia terpesona melihat keelokan kuku-kuku tersebut dan ingin melihat wajah

pemilik kuku-kuku cantik itu. Ketika melihat A Ling, Ikal langsung jatuh cinta

pada pandangan pertama, dan ternyata selama ini A Ling pun juga

memperhatikannya.

Dalam novel OMDS percintaan terjadi antara Pambudi dan Kania.

Pambudi dan Kania adalah teman sekelas di SD Kartini. Pambudi jatuh cinta

kepada Kania karena jiwa pemberani Kania. Kania dengan berani membela ketiga

Anak Alam yang sedang diolok-olok teman sekelas. Dari peristiwa ini Pambudi

menaruh simpati terhadap Kania. Pambudi mengutarakan cintanya kepada Kania,

dan Kania pun tidak menolaknya.

Page 213: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

198

Subtema yang lain adalah persahabatan. Di dalam novel LP persahabatan

yang terjalin yaitu antara kesepuluh anggota Laskar Pelangi dan Flo. Diceritakan

dalam novel ini sebuah jalinan persahabatan di antara sepuluh orang anak yang

dijuluki Laskar Pelangi, karena kebiasaan mereka melihat pelangi secara bersama-

sama. Kesepuluh anak tersebut yaitu Ikal, Lintang, Mahar, Sahara, Harun, A

Kiong, Kucai, Trapani, Samson, dan Syahdan. Kesepuluh anak ini bersahabat

sejak pertama masuk SD. Sebuah persahabatan yang indah. Semua individu punya

karakteristik tertentu. Lintang Si jenius, Samson Si Pria perkasa, Trapani Si pria

flamboyan, Kucai yang oportunis dan bermulut besar, Sahara yang

temperamental, Harun Si Pria santun dan murah senyum, Mahar sang seniman, A

Kiong yang sangat naif, Syahdan yang tak punya sense of fashion, serta Ikal yang

memang berambut Ikal.

Dalam novel OMDS persahabatan yang terjalin yakni antara ketiga Anak

Alam (Pambudi, Yudi, dan Pepeng) dan Faisal. Meskipun mempunyai status

sosial ekonomi yang berbeda, mereka tetap bersahabat dengan baik. Faisal yang

rendah hati, mempunyai kepedulian yang tinggi, suka menolong, dan bertekad

kuat. Pambudi si gigi kelinci dan berambut jagung yang mempunyai jiwa

pemimpin, seorang pribadi yang dewasa, polos, apa adanya, keras kepala dan

bertekad kuat. Yudi yang berwajah lucu bertahi lalat, berambut ikal dan

mempunyai kecacatan tubuh, yakni kulitnya albino, putih pucat seperti sapi,

banyak bintik-bintik merah seperti kulit babi. Pepeng yang berwajah aneh dan

merupakan pribadi yang polos. Mereka rela berkorban satu sama lain dan setia

kawan. Faisal yang berasal dari keluarga mampu, selalu memikirkan nasib teman-

temannya dan mengusahakan pendidikan untuk teman-temannya tersebut.

Terkait dengan tokoh dan penggambarannya dalam novel LP mempunyai

kesamaan dengan tokoh serta cara penggambaran tokoh dalam OMDS. Teknik

karakterisasi kedua novel menggunakan teknik yang sama yaitu menggunakan

metode langsung dan metode tidak langsung. Baik itu LP maupun OMDS karakter

tokoh tidak selalu digambarkan secara gamblang dan terperinci tetapi dapat

diketahui dari dialog antartokoh dan deskripsi pengarang secara langsung.

Page 214: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

199

Baik novel LP maupun OMDS sama-sama mengisahkan sebuah

persahabatan di antara tokoh-tokohnya. Tokoh-tokoh utama dalam LP antara lain

sepuluh anggota Laskar Pelangi (Ikal, Lintang, Mahar, Syahdan, kucai, Borek, A

Kiong, Sahara, Trapani, dan Harun) serta Flo; sedangkan dalam OMDS

persahabatan terjadi antara anak alam (Pambudi, Yudi, dan Pepeng) serta Faisal

dan Kania. Dari deskripsi itu terlihat bahwa baik novel LP maupun OMDS sama-

sama menceritakan sebuah jalinan persahabatan.

Tokoh utama yang menjadi bahan perbandingan yaitu tokoh Ikal dan

Faisal. Secara fisiologis, tokoh utama dalam kedua novel memiliki jenis kelamin

yang sama yakni laki-laki (Ikal dan Faisal). Secara psikologis tercermin watak

tokoh utama) yaitu berkemauan keras. Keduanya memiliki kemauan yang keras

dalam bercita-cita dan mewujudkan cita-citanya itunya. Keduanya tidak mudah

menyerah dengan nasib. Keduanya senantiasa berusaha melakukan yang terbaik

demi mewujudkan mimpi-mimpinya.

Ditinjau dari aspek sosiologis, watak dari tokoh utama dalam kedua novel

tersebut yaitu sama-sama punya jiwa sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap

sesama. Tokoh Ikal dalam novel LP digambarkan sangat menaruh perhatian dan

peduli dengan keadaan Lintang. Ia sangat prihatin dengan kondisi Lintang, ia

terpaksa putus sekolah karena perekonomian keluarganya yang tidak

memungkinkan. Ikal sangat menyayangkan hal ini, karena Lintang adalah seorang

yang superjenius yang harus memupus mimpinya karena keadaan. Sedangkan

dalam novel OMDS tokoh Faisal sangat peduli dengan nasib ketiga anak alam

(Pambudi, Yudi, dan Pepeng). Ia memperjuangkan nasib ketiga anak alam agar

bisa sekolah. Karena sekolah adalah jembatan untuk bisa mewujudkan cita-cita.

Amanat yang diperoleh dari kedua novel ini mempunyai persamaan yaitu

untuk jangan takut bermimpi dan bercita-cita serta harus berusaha keras untuk

mewujudkan mimpi-mimpi itu bagaimana pun terbatasnya keadaan. Dari novel

LP, pesan ini diperoleh dari tokoh Lintang. Ia berasal dari keluarga nelayan

miskin yang tinggal di pesisir desa Tanjong Kelumpang. Jarak antara rumah ke

sekolahnya delapan puluh meter pulang pergi yang ditempuhnya dengan

bersepeda. Kemiskinan dan jarak rumah dan sekolah yang sangat jauh tidak

Page 215: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

200

mengendurkan semangatnya untuk menuntut ilmu. Di tengah kemiskinan yang

melandanya, ia tetap bersemangat dan bercita-cita menjadi matematikawan.

Sedangkan dari novel OMDS, pesan ini diperoleh dari ketiga Anak Alam

yakni Pambudi, Yudi, dan Pepeng. Ketiganya berasal dari keluarga miskin.

Bapaknya bekerja sebagai buruh di sebuah peternakan sapi. Ketiganya tetap

berkemauan bersekolah walaupun hal ini mengharuskan mereka belajar sambil

bekerja untuk membiayai sekolahnya. Keterbatasan tidak menghambat langkah

mereka dalam menggapai mimpi.

Alur novel LP dan OMDS mempunyai persamaan yaitu sama-sama

menggunakan alur maju atau progresif. Plot ini dimulai dari tahap eksposition,

Inciting moment, ricing action, complication, climax, dan denouement. Pengarang

menyusun peristiwa-peristiwa yang ada berdasarkan hubungan sebab-akibat

(kausalitas).

Pradopo (dalam Suwardi Endraswara, 2003: 133) menyatakan prinsip

dasar intertekstualitas:

“Karya hanya dapat dipahami maknanya secara utuh dalam kaitannya dengan teks lain yang menjadi hipogram. Hipogram adalah karya sastra terdahulu yang dijadikan sandaran berkarya. Hipogram tersebut bisa sangat halus dan juga sangat kentara. Dalam kaitan ini, sastrawan yang lahir berikut adalah reseptor dan transformator karya sebelumnya. Dengan demikian, mereka selalu menciptakan karya asli, karena dalam mencipta selalu diolah dengan pandangannya sendiri, dengan horison dan atau harapannya sendiri”.

Mengacu pendapat di atas, maka jelaslah sekarang bahwa LP merupakan

sebuah karya hipogram, yaitu karya yang melatarbelakangi penciptaan karya

selanjutnya. Sementara itu, OMDS disebut dengan karya transformasi karena

mentransformasikan teks-teks yang menjadi hipogramnya.

4. Nilai Pendidikan Novel LP dan OMDS

a. Novel LP

1) Nilai Pendidikan Religius/Agama

Dalam novel ini nilai pendidikan agama, khususnya agama Islam sangat

kental. Namun penyajiannya sangat sederhana dan tidak menggurui pembacanya.

Page 216: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

201

Sehingga pesan-pesan religi di dalam novel ini dapat dikembangkan atau dipakai

untuk penganut semua agama.

Agama Islam, begitu juga agama lainnya selalu mengajarkan bahwa Tuhan

itu satu. Maka dalam Islam selalu ditekankan bahwa Allah Maha Esa. Allah Maha

Agung. Allah Maha Mengetahui, Maha Kuasa. Allah yang menuliskan nasib

makhluknya. Tidak ada satu lembar pun daun jatuh tanpa sepengetahuan-Nya.

Manusia hanya menjalani apa yang sudah ditakdirkan. Manusia diwajibkan untuk

berusaha, tetapi hasil akhirnya tetap di tangan Allah.

Dalam agama islam, banyak aturan atau etika yang harus dipatuhi. Dalam

novel ini banyak dipenuhi nilai pendidikan keagamaan, diantaranya untuk selalu

berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadist, selalu melaksanakan solat tepat

waktu, dan seorang muslim dianjurkan untuk diam dan menghentikan sejenak

aktivitasnya ketika mendengar suara azan.

Nilai pendidikan agama dapat diambil dari sikap Pak Harfan dalam

memelihara jenggot. Dan ketika ditanya tentang jenggotnya, Pak Harfan

mengatakan bahwa manusia hidup harus mempunyai pegangan, sehingga apa pun

perilaku yang kita kerjakan haruslah mempunyai sebuah dasar. Pak Harfan

sebagai penganut agama islam mencoba untuk mengikuti sunah Nabi Muhammad

S.A.W. yakni memelihara jenggot. Karena melaksanakan sebuah sunah di dalam

Islam akan mendatangkan pahala.

Pak Harfan dan Bu Mus dalam pertemuan pertama pembelajaran

menjelaskan secara gamblang implikasi amar makhruf nahi mungkar sebagai

pegangan moral anggota Laskar Pelangi sepanjang hayat. Amar makhruf nahi

mungkar adalah sebuah ajaran agama islam yang sangat dalam maknanya. Arti

umum dari ayat itu adalah “mengajak sesama pada kebenaran atau kebaikan dan

menjauhi segala yang buruk dan dilarang oleh Allah S.W.T.”. Implikasinya adalah

bahwa kita sebagai manusia harus selalu berjalan, bertindak, dan bertingkah laku

sesuai dengan jalan kebenaran dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang tidak

sesuai dengan kehendak masyarakat dan Tuhan.

Page 217: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

202

2) Nilai Pendidikan Moral

Nilai moral dalam karya sastra biasanya bertujuan untuk mendidik

manusia agar mengenal nilai-nilai budi pekerti dan estetika. Nilai pendidikan

moral menunjukkan peraturan-peraturan tingkah laku dan adat istiadat seorang

individu atau dari suatu kelompok yang meliputi perilaku, tata karma yang

menjunjung tinggi budi pekerti dan nilai susila.

Demikian pula dalam novel LP karena latar penceritaannya adalah di

lingkungan masyarakat maka ceritanya tentu tidak terlepas dari nilai-nilai moral

yang hidup di tengah masyarakat. Seperti peristiwa ketika Ikal ditanya ibunya

mengenai bekas merah di dadanya. Ikal tetap berkata jujur meskipun sangat malu

untuk membongkar ketololannya yang mempercayai hasutan Borek. Selain itu ada

juga tokoh Sahara yang juga patut dijadikan teladan. Sahara selalu menjunjung

tinggi kejujuran. Pantang baginya untuk berkata bohong. Meskipun diancam

dicampakkan ke dalam api, tidak satupun bohong keluar dari mulutnya. Hal inilah

yang ingin disampaikan pengarang bahwa di dalam hidup ini harus selalu berkata

jujur. Karena apabila sudah berbohong, maka selanjutnya akan berbohong lagi

untuk menutupi kebohongan yang dulu. Begitu seterusnya.

Pelajaran moral lain juga datang dari tokoh Lintang. Lintang merupakan

sosok yang super jenius. Namun dengan kejeniusannya itu tidak menjadikannya

kalap. Lintang selalu beranggapan bahwa kepandaian bukan untuk disombongkan.

Pengetahuan yang dimilikinya belum seberapa dibanding lautan ilmu yang

terbentang sangat luas. Di atas langit masih ada langit.

Pelajaran moral dari tokoh Lintang lainnya yaitu ketika peristiwa Lintang

putus sekolah. Lintang sangat bersedih dengan peristiwa ini, namun tidak

menyesali usaha yang telah dilakukannya selama ini. Hal ini memberikan isyarat

untuk tidak bersedih apabila seseorang tidak dapat menggapai cita-cita besar yang

sudah diperjuangkan, karena paling tidak dapat mewujudkan keinginan dan

membahagiakan orang-orang yang dicintai. Hal ini mengisyaratkan untuk tidak

menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, karena kesempatan tidak datang dua

kali. Penyesalan pasti akan datang terlambat

Page 218: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

203

Pesan moral yang lain dapat dambil dari peristiwa pemilihan ketua kelas.

Pemilihan ketua kelas dilaksanakan dengan cara voting. Setiap orang bebas

menentukan pilihannya. Tak terkecuali Harun. Meskipun Harun mempunyai

kecacatan, Bu Mus tetap memberikan kesempatan kepada Harun untuk

memberikan suaranya. Hal ini memberikan pendidikan moral untuk menghargai

setiap orang bagaimanapun keadaannya. Bu Mus berlaku sangat demokratis dalam

pemilihan ketua kelas, karena tahu Harun tidak dapat menulis maka sebagai

penggantinya memberi kesempatan kepada Harun untuk menggunakan hak

politiknya yaitu dengan cara lisan.

3) Nilai Pendidikan Sosial

Nilai pendidikan sosial sebuah cerita novel, dapat diambil dari hal-hal

yang bersifat positif maupun negatif. Kedua hal tersebut perlu disampaikan agar

pembaca memperoleh banyak teladan yang bermanfaat. Segi positif harus

ditonjolkan sebagai sesuatu yang patut ditiru dan diteladani. Demikian pula segi

negatif perlu dikatakan serta ditampilkan agar seseorang tidak tersesat, bila

membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Seperti halnya orang belajar,

maka tidak akan berusaha bertindak lebih baik apabila tidak mengetahui hal-hal

jelek yang tidak pantas dilakukan.

Nilai sosial yang dapat diambil dari novel ini yaitu rasa peduli dan

solidaritas di antara tokohnya, yakni anggota Laskar Pelangi. Solidaritas ini

ditunjukkan ketika anggota Laskar Pelangi ikut mencari ketika Flo hilang di hutan

sekitar Gunung Selumar. Mereka bersusah payah mencari Flo karena didorong

oleh rasa perhatian dan kepedulian terhadap teman.

Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak

mungkin hidup sendiri. Manusia merupakan anggota masyarakat. Dalam bergaul

di masyarakat, manusia harus memegang tinggi kejujuran. Karena apabila sekali

seseorang itu pernah berbohong, maka setelahnya walaupun kita mengatakan

kejujuran pasti dianggap sebagai sebuah kebohongan. Begitu juga halnya yang

terjadi pada tokoh Mahar. Karena kebiasaannya membual, maka ketika Mahar

mengatakan sekalipun itu sebuah kebenaran, teman-temannya yang lain tidak

mempercayainya lagi. Jadi dapat diteladani bahwa dalam hidup ini seseorang

Page 219: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

204

harus menjaga kepercayaan yang sudah diberikan kepadanya. Karena sekali

berbohong maka seterusnya sulit untuk dipercaya.

Selain diperlukan kejujuran, dalam kehidupan sosial seseorang harus

menjalin komunikasi dengan sesamanya. Dalam berkomunikasi tidak dapat

dihindari berbagai polemik yang muncul. Novel ini mengamanatkan untuk tidak

berpolemik terhadap sesuatu yang tidak dipahami dan benar-benar dikuasai,

karena hal ini hanya akan memperlihatkan kebodohan. Seperti kisah pada saat

lomba kecerdasan. Drs Zulfikar menantang kecerdasan Lintang. Namun, karena

Drs Zulfikar sendiri sebenarnya kurang memahami permasalahan, ia dipukul

mundur oleh Lintang. Lintang mementahkan semua pendapat yang dinyatakan

oleh Drs Zulfikar.

4) Nilai Pendidikan Kebudayaan

Suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi

bagi kelakuan manusia. Nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam cerita dapat

diketahui melalui penelaahan terhadap karakteristik dan perilaku tokoh-tokoh

dalam cerita.

Nilai-nilai budaya yang berakar pada adat lokal atau adat daerah yang

dimaksud dalam novel ini adalah budaya yang bernuansa pulau Belitong. Nilai

budaya ini kadang berbenturan dengan nilai-nilai agama yang dipegang oleh

tokohnya. Seperti adanya kepercayaan terhadap dukun yakni Tuk Bayan Tula.

Masyarakat Belitong masih percaya dengan dukun. Mereka percaya bahwa Tuk

Bayan Tula adalah seorang dukun sakti mandraguna yang dapat dimintai

pertolongan apa saja. Maka dari itu Mahar beserta anggota Societeit de Limpai

pergi ke Pulau lanun untuk menemui Tuk Bayan Tula dengan tujuan agar nilai

ulangannya membaik. Bukan jampi-jampi untuk menaikkan nilai yang didapat,

tetapi kekecewaan yang harus mereka telan. Hal ini memberikan pelajaran untuk

tidak mempercayai segala sesuatu yang belum tentu kebenarannya, sesuatu yang

tidak dapat diterima logika. Bahwa segala sesuatu tidak bisa diperoleh dengan

cara yang instan, semuanya memerlukan usaha dan doa. Jika seseorang ingin

pandai, maka sudah seharusnya belajar. Jika seseorang ingin kaya, maka sudah

seharusnya bekerja.

Page 220: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

205

Selain kepercayaan terhadap dukun, masyarakat Melayu Belitong ada juga

yang mempercayai adanya ilmu buaya, di mana buaya mereka sembah layaknya

Tuhan. Mereka punya keyakinan bahwa setelah mati dirinya akan berubah

menjadi buaya. Hal ini memngisyaratkan bahwa budaya terkadang tidak masuk

akal. Namun harus dipahami dan dimaklumi karena budaya adalah bagian dari

sebuah kepercayaan dan merupakan sesuatu yang tidak dapat dilepaskan dari

masyarakat. Sebagai sebuah kepercayaan, terlepas benar atau tidaknya

kepercayaan itu nyatanya ada dan hidup berkembag di tengah masyarakat. Oleh

karena itu kita harus dihormati.

Selain itu dalam cerita ini, pulau Belitong diceritakan didiami oleh banyak

suku. Suku Sawang salah satu contohnya. Suku ini digambarkan mempunyai

integritas yang tinggi, memiliki etos kerja yang tinggi, jujur, tidak usil dengan

urusan orang lain, dan tak pernah berurusan dengan hukum. Karakter suku

Sawang ini bisa menjadi contoh dalam menjalani kehidupan.

b. Novel OMDS

1) Nilai Pendidikan Religius/Agama

Nilai religius merupakan sudut pandang yang mengikat manusia dengan

Tuhan. Manusia senantiasa akan membutuhkan Tuhan karena secara naluri,

manusia akan selalu membutuhkan perlindungan dan pertolongan dari-Nya.

Dalam kehidupan seseorang, agama merupakan faktor yang sangat penting yang

akan memberi warna dalam hidupnya. Bahkan agama menjadi dasar bersikap bagi

seseorang untuk menilai berbagai fenomena kehidupan. Dalam novel OMDS,

pengarang ingin menunjukkan bahwa Allah Maha Esa, Maha Pemurah, Maha

kuasa, berkehendak atas segala. Manusia hanya wajib berusaha sebaik mungkin.

Allah lah yang menentukan semuanya. Seperti ketika Anak Alam dan teman-

temannya menunggu hasil rapor. Mereka sudah berusaha belajar sebaik mungkin

selama satu semester, dan ketika pembagian rapor tiba, mereka menyerahkan

sepenuhnya kepada Allah. Allah lah yang menentukan hasil semua usaha yang

dilakukan manusia. Allah Maha Esa, Maha Pemurah, Maha kuasa, berkehendak

atas segala.

Page 221: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

206

Selain itu, Islam juga mengajarkan “ Tuntutlah ilmu sampai ke negeri

Cina”. Hal ini mengisayaratkan bahwa manusia sebagai makhluk Allah

diperintahkan untuk menuntut ilmu walau tempatnya sangat jauh. Jarak tidak

boleh dijadikan penghalang untuk menuntut ilmu. Karena Allah tidak menyukai

kebodohan. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.

Penganut agama yang taat adalah pribadi yang menghormati segala aturan

agamanya. Dalam agama Islam, banyak aturan yang harus dipatuhi, misalnya

ketika sholat jumat, kita dianjurkan untuk datang lebih awal jika masih

menginginkan pahala sebesar gunung. Karena apabila khatib berkutbah dan

makmun terlambat, maka pahalanya hanya seperti shalat jamaah biasa. Semua

aturan-aturan dan perintah-perintah agama harus dipatuhi apabila seseorang ingin

masuk surga.

2) Nilai Pendidikan Moral

Nilai moral sering disamakan maknanya dengan nilai etika. Nilai moral

atau etika merupakan suatu nilai yang menjadi ukuran pantas atau tidaknya

tindakan seorang manusia dalam kehidupan sosialnya. Moral atau etika juga

menyangkut baik dan buruknya, benar dan salahnya, dan pantas tidaknya perilaku.

Nilai tersebut biasanya dibangun dari kebiasaan yang berkembang dalam

masyarakat tertentu.

Berkaitan dengan penjelasan itu, novel OMDS merupakan novel humanis

yang di dalamnya banyak mengandung nilai-nilai pendidikan yang berharga, salah

satunya nilai pendidikan moral. Novel OMDS menceritakan persahabatan tokoh

utamanya yakni Faisal dengan ketiga Anak Alam yakni Pambudi, Yudi dan

Pepeng. Ketiga Anak Alam tersebut berasal dari keluarga tidak punya, padahal di

kelas 1-2 rata-rata berasal dari keluarga menengah ke atas, hingga pada suatu saat

ketiga Anak Alam tersebut diejek oleh teman sekelas karena miskin. Kemudian

Bu Mutia hadir memberikan petuah bahwa di dalam bergaul tidak boleh pilih-

pilih, tidak boleh membeda-bedakan, dan tidak boleh pandang bulu. Semua

manusia itu sama, yang membedakan adalah amalannya di hadapan Tuhan.

Pada bagian lain, tokoh Bu Mutia juga memberikan pelajaran moral yakni

untuk jangan mudah percaya pada orang lain, yaitu melalui cerita Mat Karmin.

Page 222: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

207

Mat Karmin yang di luarnya lugu, seperti anak kecil, ternyata di dalamnya

mempunyai penyakit penyimpangan seksual yakni pedhopilia. Jadi, ketika

seseorang bergaul di tengah masyarakat, janganlah asal percaya saja dengan orang

lain. Hendaknya diketahui terlebih dahulu latar belakang orang itu, bagaimana

sikapnya sehari-hari, bagaimana kepribadiannya, dan lain-lain.

Selain itu ada juga pelajaran moral lain yang terkandung dalam novel

OMDS ini, yakni janganlah suka menyebar fitnah dan menghasut orang lain. Hal

ini terlihat dari kisah ketika Pak Cokro taubat dari praktik dukunnya dan berusaha

membenahi diri dengan cara membantu warga untuk bisa membaca dan menulis.

Pak Cokro kemudian difitnah oleh warga yang tidak menyukainya dan dituduh

menyebarkan ajaran sesat pada warga. Kisah ini mengisyaratkan untuk jangan

suka berbicara asal saja tanpa disertai bukti. Jangan suka menghasut dan

memfitnah orang lain. Karena perbuatan fitnah itu amat keji dan harus dihindari.

3) Nilai Pendidikan Sosial

Nilai pendidikan sosial yang diambil dari sebuah cerita bisa dari hal-hal

yang bersifat positif ataupun negatif. Nilai sosial merupakan hikmah yang dapat

diambil dari perilaku sosial dan tata cara hidup sosial. Banyak pelajaran yang

dapat kita petik dari novel OMDS, terutama dari segi pelajaran sosialnya. Hal ini

terlihat dari pemikiran juga perilaku yang ditunjukkan tokoh Faisal. Faisal

mempunyai solidaritas dan jiwa sosial yang tinggi. Faisal peduli dengan

sesamanya, peduli dengan nasib ketiga Anak Alam yang tidak bisa mengenyam

pendidikan karena keadaan yang tidak memungkinkan. Faisal bersusah payah

mengusahakan agar anak-anak alam bisa sekolah. Karena tanpa sekolah mereka

hanya akan teronggok dalam kemiskinan dan kebodohan. Rasa solidaritas tokoh

Faisal memang sangat tinggi. Hal ini diceritakan dari awal hingga akhir cerita.

Selain tokoh Faisal, ada juga tokoh pak Cokro yang juga mempunyai sifat

kepedulian dengan sesama. Setelah Pak Cokro pensiun dari praktik

perdukunannya, Pak Cokro ingin memberikan sesuatu yang berharga bagi

kampungnya dan bercita-cita untuk membuat kampung Genteng menjadi

kampung melek huruf. Didorong oleh rasa kepedulian ini, Pak Cokro berusaha

Page 223: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

208

sekuat tenaga untuk membantu warga dengan cara mendirikan pondok baca dan

mengajari warga Kampung Genteng membaca.

Selain itu, pengarang juga menyoroti masalah ketimpangan sosial yakni

masalah kesenjangan sosial yang ada dalam tatanan masyarakat di Semarang

khususnya Gedong Sapi. Kesenjangan sosial itu tampak antara kaum Cina

pinggiran dengan masyarakat pribumi, yaitu antara Yok Bek dan keluarga Anak

Alam. Kesenjangan sosial yang sudah ada ini sebaiknya jangan semakin dibiarkan

menganga lebar. Yang kaya hendaknya senantiasa membantu yang kurang

mampu. Yang kurang mampu hendaknya senantiasa berusaha keras agar jurang

kesenjangan sosial ini tidak semakin lebar.

4) Nilai Pendidikan Kebudayaan

Cerita dalam novel OMDS mengambil latar tempat di Semarang, Jawa

Tengah. Sehingga kebudayaan yang diangkat pun juga kebudayaan masyarakat

Jawa yakni budaya kejawen. Masyarakat Jawa dikenal sangat kental dengan dunia

mistik atau kebatinan, seperti adanya semedi, kemenyan, sesajen, kondangan,

ruwatan, juga dukun. Sebagian masyarakat Jawa kuno/tradisional masih sangat

percaya dengan dukun, yang diyakini sebagai “orang pintar” yang dipercaya

menjadi perantara antara manusia dengan alam gaib. Sehingga dukun sering

dimintai pertolongan, entah itu untuk pengobatan, mengusir roh halus, ataupun

menerawang masa depann. Tokoh dukun dalam novel ini diwakili oleh tokoh Pak

Cokro yang merupakan sesepuh atau dukun di Kampung Genteng.

Ada dua kubu yakni kubu yang percaya dan kubu yang tidak percaya

dengan hal-hal semacam ini. Terlepas benar atau tidaknya kesaktian dukun ini,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan yang melekat dalam suatu

kelompok masyarakat tidak ada yang salah. Namun, sebagai masyarakat yang

hidup di dalamnya harus dapat menyaring, harus berpikir rasional, jangan asal

percaya saja dengan sesuatu yang tidak dapat diterima akal sehat.

Page 224: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

Ada keterjalinan antarunsur intrinsik dalam novel Laskar Pelangi dan

Orang Miskin Dilarang Sekolah. Pada novel Laskar Pelangi, alur yang digunakan

adalah alur progresif atau alur maju; tema yang diangkat adalah pendidikan yang

diramu dengan kisah persahabatan, percintaan dan fenomena sosial yakni

kemiskinan; penokohan berdasarkan sifat tokoh utama dalam novel tersebut

digambarkan secara fisiologis, psikologis, dan sosiologis; latar tempat yang

digunakan pengarang, yaitu pulau Belitong. Latar waktu yaitu pada era

pemerintahan Soeharto sekitar kurun waktu 1966-1998. Latar sosialnya

kebudayaan Melayu Belitong; sudut pandang yang digunakan, yaitu sudut

pandang persona pertama atau (teknik akuan); amanat yang ingin disampaikan

pengarang, yaitu untuk jangan takut bermimpi dan bercita-cita serta harus

berusaha keras untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu. Sedangkan pada novel

Orang Miskin Dilarang Sekolah, alur yang digunakan adalah alur progresif atau

alur maju; tema yang diangkat adalah pendidikan yang diramu dengan kisah

persahabatan, percintaan dan fenomena sosial yakni kemiskinan; penokohan

berdasarkan sifat tokoh utama dalam novel tersebut digambarkan secara fisiologis,

psikologis, dan sosiologis; latar tempat yang digunakan pengarang, yaitu kota

Semarang, Jawa Tengah. Latar waktu yakni kurun waktu 1988-1996. latar

sosialnya kebudayaan Jawa; sudut pandang yang digunakan, yaitu sudut pandang

campuran, yakni persona pertama dan persona ketiga “Dia” Mahatahu; amanat

yang ingin disampaikan pengarang, yaitu untuk jangan takut bermimpi dan

bercita-cita serta harus berusaha keras untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu.

Persamaan struktur novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah

terletak pada tema, alur, amanat, penokohan tokoh utama, dan latar waktu.

Perbedaannya terletak pada sudut pandang, latar tempat dan latar sosial. Dari

209

Page 225: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

210

persamaan dan perbedaan struktur kedua novel, maka dapat diketahui bahwa

novel Laskar Pelangi memberikan pengaruh terhadap terciptanya novel Orang

Miskin Dilarang Sekolah. Dengan demikian, novel Laskar Pelangi karya Andrea

Hirata merupakan hipogram novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid

Prasetyo. Dengan kata lain novel Orang Miskin Dilarang Sekolah merupakan teks

transformasi dari novel Laskar Pelangi.

Nilai pendidikan dalam novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang

Sekolah meliputi nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai

pendidikan sosial, dan nilai pedidikan kebudayaan. Benang merah cerita dalam

kedua novel ini memberikan pendidikan untuk jangan pernah berhenti berusaha,

serta jangan pernah menyerah pada keadaan. Bagaimanapun susahnya keadaan,

wajib berusaha dan mengusahakan ke arah yang lebih baik. Selain itu kedua novel

ini juga memberikan didikan untuk berani bercita-cita dan berusaha keras

mewujudkan cita-cita itu bagaimanapun keadannya.

B. Implikasi

Penelitian ini merupakan kajian terhadap dua novel, yakni novel Laskar

Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah dengan menggunakan pendekatan

intertekstualitas yang sebelumnya didahului dengan pendekatan struktural. Selain

itu, dikaji pula nilai pendidikan yang terkandung di dalam kedua novel. Dari hasil

penelitian ini memiliki implikasi terhadap aspek lain yang relevan dan memiliki

hubungan positif.

Implikasi secara teoretis, bahwa dengan banyaknya penelitian sastra

dengan berbagai pendekatan, kajian sastra dengan pendekatan intertekstualitas ini

dapat memperkaya masalah telaah sastra. Model kajian secara struktural yang

dilanjutkan dengan pendekatan intertekstualitas ini dapat menjadi acuan

pengkajian sastra dengan pendekatan yang berbeda dan variabel yang berbeda

pula.

Implikasi secara praktis, bahwa hasil penelitian ini memiliki keterlibatan

yang erat dengan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, yakni pembelajaran

teori dan apresiasi novel di kelas XI SMA. Silabus pada jenjang SMA kelas XI

Page 226: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

211

mengandung Standar Kompetensi berupa memahami berbagai hikayat, novel

Indonesia/terjemahan. Standar Kompetensi tersebut memuat Kompetensi Dasar

berupa menjelaskan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/

terjemahan.

Hakikat dalam sebuah pembelajaran sastra di sekolah adalah apresiasi

sastra, karena dalam apresiasi sastra siswa melaksanakan aktivitas membaca,

menikmati, menghayati, memahami, serta merespon karya sastra. Melalui

apresiasi sastra diharapkan siswa mampu mengapresiasi dan memberikan

penghargaan yang tulus terhadap karya sastra yang ada. Semua ini dapat dicapai

melalui pergulatan yang intens antara siswa dengan karya sastra yang didasari

rasa suka serta obsesi mendalam terhadapnya hingga pada akhirnya siswa dapat

merasakan kenikmatan estetika dan keharuan akan maknanya. Hal inilah yang

menjadi tujuan akhir dalam pembelajaran sastra di sekolah, yaitu menjadikan

siswa paham dan mengerti apa itu sastra serta dapat mengaplikasikannya dalam

kehidupan bermasyarakat.

Diperlukan karya sastra yang berkualitas dan sarat nilai untuk dapat

mencapai tujuan pembelajaran sastra seperti di atas. Sebuah karya sastra

dikatakan bermutu apabila isi dari karya sastra tersebut lebih mengedepankan

nilai-nilai kehidupan yang bermakna, memikat, menggugah, memotivasi dan

menginspirasi. Karya sastra tersebut disampaikan dengan cara yang lancar, indah,

dan enak dibaca. Diceritakan secara tidak langsung, tidak terang-terangan namun

jernih, bersifat informatif tanpa ada kesan menggurui.

Novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah merupakan

dua novel Indonesia mutakhir. Kedua novel relevan untuk dijadikan sebagai

materi pelajaran karena tema cerita yang diangkat dalam kedua novel sangat

dekat dengan dunia siswa yakni masalah pendidikan. Tokoh-tokoh yang

dimunculkan pun anak-anak sekolah layaknya mereka. Cerita yang terjalin pada

kedua novel dikemas ringan, mengalir dan menarik sehingga mudah dipahami

oleh siswa. Bahasa yang digunakan pada kedua novel juga sederhana sehingga

siswa tidak memerlukan waktu lama hanya untuk mendapatkan makna dari

Page 227: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

212

kalimat yang terdapat pada kedua novel. Dengan demikian siswa akan lebih

mudah menganalisis struktur kedua novel tersebut.

Dari analisis struktur akan terlihat jelas struktur yang membangun kedua

novel, yang meliputi tema, sudut pandang, penokohan, latar, alur, dan amanat.

Dari kegiatan membaca dan menganalisis struktur kedua novel, siswa dapat

mempelajari gambaran kehidupan para tokohnya. Siswa dapat mengambil

pelajaran berharga dari berbagai konflik yang dialami para tokohnya juga

berbagai macam karakter positif yang dimunculkan. Selain itu siswa juga dapat

mengambil nilai pendidikan yang terdapat dalam kedua novel, yang meliputi nilai

pendidikan religius, moral, sosial, dan kebudayaan. Nilai-nilai pendidikan ini

dapat dijadikan sebagai bahan perenungan dalam menjalani kehidupan. Sebuah

novel akan bernilai baik dan bermanfaat apabila ia mampu menjadi pencerah bagi

pembacanya. Dalam hal ini novel dapat dijadikan sebagai bahan introspeksi diri

sesuai dengan tujuan pengarang menciptakan novel tersebut.

Akan tetapi, untuk menjadikan kedua novel ini sebagai materi pelajaran,

guru harus jeli, teliti, dan hati-hati agar nilai-nilai yang terdapat dalam kedua

novel tersebut dapat dimaknai dengan benar dan bijak. Guru harus memberikan

pengantar lebih dahulu agar siswa dapat memandang kedua novel dengan tepat

karena pengetahuan yang didapat oleh seseorang dapat mempengaruhi tindakan

seseorang dalam menjalani hidup. Pengantar tersebut dapat berupa penjelasan

mengenai nilai-nilai positif dan negatif yang terdapat dalam kedua novel.

Gambaran nilai positif dapat diteladani dari sifat Ikal dalam novel Laskar

Pelangi dan sifat Faisal dalam Orang Miskin Dilarang Sekolah. Tokoh Ikal patut

dijadikan teladan karena sifatnya yang bertekad kuat dan berkemauan keras serta

tidak mudah menyerah menggapai cita-cita. Selain itu tokoh Ikal juga

mempunyai jiwa sosial tinggi. Tokoh Ikal selalu perhatian dan peduli dengan

sekitarnya. Selain itu ada pula tokoh Faisal yang juga patut dijadikan panutan.

Faisal merupakan sosok yang memiliki pandangan hidup yang progresif dan

berkemauan keras. Ketika memiliki sebuah keinginan, maka Faisal akan berusaha

dengan keras untuk mewujudkan keinginannya itu. Faisal juga berjiwa sosial

tinggi, peka dan peduli dengan keadaan di sekitarnya. Dengan meneladani

Page 228: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

213

berbagai macam karakter positif dari tokoh-tokoh pada kedua novel secara

otomatis dapat membantu pengembangkan pendidikan karakter siswa sebagai

generasi penerus bangsa.

Selain gambaran positif, kedua novel ini juga memberikan gambaran yang

negatif. Gambaran negatif tersebut tidak selamanya tidak memberikan kontribusi

apa-apa. Jika siswa mampu mengolah dengan benar maka terdapat pelajaran

hidup yang dapat dipetik. Sebuah gambaran (contoh) terlihat buruk jika ada

contoh baik, dan gambaran (contoh) akan terlihat baik ketika terdapat contoh

buruk. Misalnya mengenai sisi lain dari Faisal. Di satu sisi Faisal merupakan

seorang anak yang baik, pekerja keras, berjiwa sosial tinggi, peka, dan peduli

pada sesama. Akan tetapi, di sisi lain Faisal memiliki sifat suka mencuri. Selain

itu ada pula tokoh Rena yang mempunyai sifat tinggi hati, membeda-bedakan

teman, dan hanya mau bergaul dengan teman yang sederajat. Menyikapi hal ini,

guru dituntut untuk jeli dan teliti dalam menggunakan kedua novel sebagai materi

pelajaran. Guru harus memberi pengarahan agar siswa tidak terjebak dengan

cerita dan mengira semua hal yang terdapat dalam cerita adalah baik dan patut

ditiru.

Selain itu, dengan membaca kedua novel siswa dapat memperoleh

pengetahuan mengenai gambaran kehidupan dua budaya yang berbeda. Novel

Laskar Pelangi yang sangat kental dengan budaya melayunya, serta novel Orang

Miskin Dilarang Sekolah yang sangat kental dengan budaya jawanya. Dengan

membaca novel Laskar Pelangi, siswa akan mendapat banyak pengetahuan

tentang nama-nama ilmiah untuk beberapa tanaman dan hewan, serta belajar

banyak kosakata baru, seperti antediluvium, inisiasi, agnostik, anakronisme, dan

sebagainya. Dengan membaca novel Orang Miskin Dilarang Sekolah, siswa

dapat belajar mengenai istilah-istilah Jawa, serta meneladani sifat dasar orang

Jawa yang terkenal lembut dan halus budi pekertinya.

C. Saran

Saran ditujukan kepada siswa, guru, dan peneliti lain.

1. Untuk Siswa

Page 229: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

214

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa untuk diambil nilai

positif yang patut diteladani generasi muda. Siswa dapat meneladani sikap dan

watak tokoh pada kedua novel. Selain itu siswa juga dapat mengambil nilai

pendidikan yang terkandung di dalam kedua novel, baik nilai pendidikan religius,

nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan moral, maupun nilai pendidikan

kebudayaan. Semuanya memberikan kontribusi yang besar bagi pembentukan

pribadi dan karakter generasi muda Indonesia.

2. Untuk Guru

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan

pengajaran teori dan apresiasi sastra. Sudah saatnya guru bahasa dan sastra

Indonesia di sekolah berani menghadirkan novel-novel mutakhir untuk

melengkapi novel-novel yang sudah ada. Agar pengetahuan siswa mengenai

novel-novel Indonesia semakin bertambah.

3. Untuk Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lain untuk rujukan

penelitian berikutnya ketika menganalisis karya sastra khususnya penelitian

dengan pendekatan intertekstualitas.

Page 230: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

215

DAFTAR PUSTAKA

Asrori S. Karni. 2008. Laskar Pelangi The Phenomenon. Jakarta: Mizan Publika A. Teeuw. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya Andrea Hirata. 2008. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang Atar Semi. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya . 1993. Metodologi Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa B. Trisman, dkk. 2003. Antologi Esai Sastra Bandingan dalam sastra Indonesia

Modern. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Bondet Wrahatnala. 2010. “Nilai Sosial”, dalam http://gurumuda.com/bse/nilai-

sosial, diunduh tanggal 10 Januari 2011, pukul 11.05 WIB Burhan Nurgiyantoro. 2001. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press

. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Dick Hartoko dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta:

Kanisius Downey, Anne. M. 1994. “"A broken and bloody hoop": the intertextuality of

'Black Elk Speaks' and Alice Walker's 'Meridian.'(Intertextualities)” dalam http://find.galegroup.com, diunduh 31 Mei 2011, pukul 11.05 WIB

H. M Arifin. 2000. Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis

Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara H.A.R Tilaar. 2002. Perubahan Sosial dan Pendidikan Pengantar Pedagogik

Transformatif untuk Indonesia. Jakarta: Grasindo Henry Guntur Tarigan. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Herman J. Waluyo. 2002. Pengkajian Sastra Rekaan. Salatiga: Widya Sari Press Kubitschek, Missy Dehn. 2004. “Toward a new order: Shakespeare, Morrison,

and Gloria Naylor's 'Mama Day.' (Toni Morrison)(Intertextualities)”, dalam http://find.galegroup.com, diunduh 31 Mei 2011, pukul 11.05 WIB

Page 231: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

216

Milles, Mattew B dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Terjemahan Tjetjep Rohendi). Jakarta: University Indonesia Press

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja

Karya Ngalim Purwanto. 2000. Ilmu Pendidikan: Teoretis dan Praktis. Bandung:

Remaja Rosdakarya Nyoman Kutha Ratna. 2003. Paradigma Sosiologi sastra. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar . 2007. Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar . 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar Panuti Sudjiman. 1984. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Gramedia Rachmat Djoko Pradopo. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan

Penerapannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Rasyid Manshur. 2007. “Kajian Intertekstualitas dan Nilai Edukatif Novel Alivia

dan Libby Karya Langit Kresna Hariadi (Berdasarkan Pendekatan Struktural)”. Skripsi tidak diterbitkan, Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Rina Ratih. “Pendekatan Intertekstual dalam Pengkajian Sastra” dalam Jabrohim

dan Ari Wulandari (Ed). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya

Ririh Yuli Atminingsih. 2008. “Analisis Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan Novel

Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata”. Skripsi tidak diterbitkan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Rosyadi. 1995. Nilai-nilai Budaya dalam Naskah Kaba. Jakarta: CV Dewi Sri Sainul Hermawan. 2009. Ragam Aplikasi Kritik Cerpen dan Novel. Kalimantan:

Tahura Media Sangidu. 1995. Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat.

Yogyakarta: Gadjah Mada Universiti Press Segers, Rien T. 2000. Evaluasi Teks Sastra. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa

Page 232: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

217

St Muttia Ahusain. 2010. “Manfaat Nilai Moral dalam Novel Laskar Pelangi”, dalam http://simutahusain.blogspot.com, diunduh 4 Januari 2010, pukul 10.23 WIB

Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Lembaga Penelitian

Universitas Sebelas Maret

Suwardi Endraswara. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama

Umar Junus. 1985. Resepsi Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Uzey. 2010. “Pengertian Nilai”, dalam http:// uzey.blogspot.com, diunduh tanggal

12 Januari 2011, pukul 17.20 WIB Wahyudi Siswanto. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Gramedia Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan (Diindonesiakan oleh

Melani Budianta). Jakarta: Gramedia Wiwid Prasetyo. 2010. Orang Miskin Dilarang Sekolah. Yogyakarta: Diva Press . 2010. “Mengapa Harus Novel Pendidikan?”, dalam http://missi-

online.com/2010/05/04/mengapa-harus-novel-pendidikan, diunduh tanggal 10 Januari 2011, pukul 15.30 WIB

Zainuddin Fananie. 2000. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University

Press Zulfahnur Z. F, dkk. 1996. Teori Sastra. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan

Page 233: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 234: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

218

LAMPIRAN 1

SINOPSIS

Judul Buku : Laskar Pelangi

Pengarang : Andrea Hirata

Jumlah halaman : xiv + 534 hlm ; 20,5 cm

Penerbit : PT Bentang Pustaka

Tahun Terbit : 2008 (Cetakan Kedua Puluh Tiga)

Novel LP menceritakan kisah masa kecil anak-anak kampung dari suatu

komunitas Melayu yang sangat miskin Belitong. Anak orang-orang ‘kecil’ ini

mencoba memperbaiki masa depan dengan menempuh pendidikan dasar dan

menengah di sebuah lembaga pendidikan yang puritan. Bersebelahan dengan

sebuah lembaga pendidikan yang dikelola dan difasilitasi begitu modern pada

masanya, SD Muhammadiyah-sekolah penulis ini, tampak begitu papa

dibandingkan dengan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah).

Mereka, para native Belitung ini tersudut dalam ironi yang sangat besar karena

kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah

yang mengeksploitasi tanah ulayat mereka.

Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang

dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala

sekolah yang sudah tua, Bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu

Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin, berusaha mempertahankan semangat

besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh

pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu, terselamatkan

berkat seorang anak idiot yang sepanjang masa bersekolah tak pernah

mendapatkan rapor. Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan para donatur di

komunitas marjinal itu begitu miskin: gedung sekolah bobrok, ruang kelas beralas

tanah, beratap bolong-bolong, berbangku seadanya, jika malam dipakai untuk

menyimpan ternak, bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang

hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras-

Page 235: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

219

sehingga para guru itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang

kepala sekolah mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan.

Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari

jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh. Semuanya terjadi karena sejak

hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya

berijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) telah berhasil mengambil hati sebelas

anak-anak kecil miskin itu.

Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan hati

kesebelas anak-anak marjinal tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar

menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam

hidup ini. Mereka mengajari kesebelas muridnya agar tegar, tekun, tak mudah

menyerah, dan gagah berani menghadapi kesulitan sebesar apapun. Kedua guru

itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang

sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak

Harfan dan Bu Mus juga mengajarkan cinta sesame dan mereka amat menyayangi

kesebelas muridnya. Kedua guru miskin itu member julukan kesebelas murid itu

sebagai para Laskar Pelangi.

Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu

laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban

mencapai puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang,

dan Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan sekolah-

sekolah PN dan sekolah sekolah negeri. Suatu prestasi yang puluhan tahun selalu

digondol sekolah-sekolah PN.

Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah

Muhamaddiyah ketika Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu

harus berhenti sekolah padahal cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia

harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarga

sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia. Native Belitong kembali dilanda ironi

yang besar karena seorang anak jenius harus keluar sekolah karena alasan biaya

dan nafkah keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi semakin kaya raya

dengan mengekploitasi tanah leluhurnya.

Page 236: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

220

Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya ditutup

karena sama sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri tapi semangat,

integritas, keluruhan budi, dan ketekunan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu

Muslimah tetap hidup dalam hati para Laskar Pelangi. Akhirnya kedua guru itu

bisa berbangga karena diantara sebelas orang anggota laskar pelangi sekarang ada

yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development manager

di salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini, ada yang

mendapatkan bea siswa international kemudian melakukan research di University

de Paris, Sorbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah

universitas terkemuka di Inggris. Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan

kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh Bu Mus dan Pak Harfan. Kedua orang

hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau mereka sendiri di

ujung paling Selatan Sumatera sana.

Page 237: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

221

LAMPIRAN 2

SINOPSIS

Judul Buku : Orang Miskin Dilarang Sekolah

Pengarang : Wiwid Prasetyo

Jumlah halaman : 450 Halaman

Penerbit : Diva Press

Tahun Terbit : 2010 (Cetakan Keenam)

Novel OMDS menceritakan kisah masa kecil anak-anak yang tinggal di

Kampung Genteng, di Semarang. Cerita diawali dengan kisah persahabatan antara

Faisal dan ketiga anak alam yakni Pambudi, Yudi dan Pepeng. Faisal dan ketiga

anak alam mempunyai latar belakang yang berbeda. Faisal berasal dari keluarga

cukup mampu dan ketiga anak alam berasal dari keluarga kurang mampu. Ayah

ketiga anak alam hanya bekerja sebagai buruh di sebuah peternakan sapi.

Walaupun berbeda status ekonomi, mereka tetap bersahabat baik. Faisal

yangn duduk di kelas 2 SD merasa prihatin dengan keadaan ketiga anak alam

yang meskipun sudah besar tetapi belum sekolah. Ketiga anak alam setiap harinya

bekerja membantu ayah mereka, baik itu mennyabit rumput, membersihkan

kandang, maupun memandikan sapi-sapi itu. Orang tua mereka tidak mampu

menyekolahkan mereka karena memang keadaan ekonomi yang tidak memihak.

Faisal yang mempunyai jiwa kepedulian yang tinggi ingin membantu

ketiga anak alam agar bisa sekolah. Karena tanpa sekolah mereka tidak akan bisa

membaca dan menulis. Dan itu berarti tidak ada kesempatan bagi mereka untuk

memperbaiki keadaan hidup mereka agar jauh lebih baik. Ia pun kemudian

meminta bantuan kepala sekolah agar Sekolah Dasar Kartini mau menerima

ketiga anak alam. Hingga pada akhirnya ketiga anak alam pun bisa bersekolah,

dengan konsekuensi bersekolah sambil bekerja.

Di kelas 1-2 ketiga anak alam akhirnya bisa memperoleh pendidikan dari

seorang guru yang bijaksana yakni Bu Mutia. Ketiganya kemudian menjalin

persahabatan dengan teman sekelasnya, terutama Kania. Kania si bintang jatuh,

Page 238: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

222

seorang gadis kecil cantik nan cerdas. Pada awal bersekolah mereka sering diolok-

olok oleh teman sekelasnya karena mereka berasal dari keluarga buruh, sebab

mayoritas siswa berasal dari keluarga meengah ke atas. Kania lah yang membela

ketiganya. Hingga membuat Pambudi jatuh hati kepadanya.

Faisal selain mengusahakan sekolah untuk ketiga anak alam, juga

mempunyai cita-cita luhur ingin mengentaskan masyarakat kampung Genteng dari

buta aksara. Dia kemudian menjadi tenaga pengajar, mengajar baca dan tulis

untuk orang tua di kampungnya. Pak Cokro yang dulunya murid Faisal, setelah

bisa membaca kemudian mendirikan pondok baca. Ia menularkan ilmunya kepada

warga. Ia ingin mengubah kampung Genteng menjadi kampung yang melek huruf.

Ayah ketiga anak alam bekerja sebagai pegawai di peternakan sapi milik

seorang wanita keturunan Cina yaitu Yok Bek. Ketiganya sudah bekerja pada Yok

Bek puluhan tahun. Mereka menggantungkan hidup dari ini. Mereka tinggal di

sebuah kawasan yang disebut Gedong Sapi, yang letaknya beberapa ratus meter

dari Kampung Genteng. Mereka hidup di sebuah petak yang sangat sempit yang

sebenarnya tidak layak disebut rumah. Hal ini karena selama bekerja puluhan

tahun pada Yok bek, gaji mereka begitu-begitu saja bahkan sering dipotong Yok

Bek. Mereka tidak mengeluh karena mereka sudah pasrah menjalani hidup,

mereka beranggapan Tuhan memang menyediakan rejeki untuk mereka hanya

sedikit.

Kondisi ini sangat berbeda dengan rumah Yok Bek yang sangat besar dan

mewah serta lengkap dengan berbagai macam fasilitas. Sebuah kesenjangan yang

teramat sangat. Bisnis peternakan sapi Yok Bek berkembang pesat. Hingga pada

akhirnya warga memberikan peringatan agar Yok Bek memindah peternakannya,

karena setiap hari warga sangat terganggu dengan bau kotoran sapi-sapi itu.

Tetapi mendengar keluhan warga itu, Yok Bek kurang menaruh perhatian. Hingga

pada akhirnya warga berdemo mendatangi rumah Yok Bek dan merusak apa saja

yang ada di sana. Hal ini sangat berdampak pada keluarga ketiga anak alam.

Mereka yang tidak punya tempat tinggal lagi akhirnya harus tinggal di bawah

kolong jembatan, dan secara otomatis kegiatan sekolah mereka berhenti. Mereka

hidup terlunta-lunta di jalanan.

Page 239: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

223

Sementara itu di kampung Genteng juga dihebohkan dengan terungkapnya

kasus sodomi yang dilakukan Mat Karmin, yang selama ini dikenal bersahabat

dengan anak-anak. Ada juga peristiwa ketika beberapa warga yang memfitnah Pak

Cokro mendirikan aliran sesat dengan praktek rumah bacanya.

Karena kondisi hidup yang berubah drastis menyebabkan ketiga anak alam

putus sekolah. Ayah ketiganya sudah tidak punya mata pencaharian, dan mereka

terpaksa harus bekerja lebih keras untuk membantu menghidupi keluarga. Hingga

kemudian Faisal datang dan memberi semangat agar jangan menyerah keadaan.

Kondisi tidak menjadi penghalang untuk meneruskan sekolah untuk bisa meraih

cita-cita mereka. Akhirnya mereka bertiga kembali sekolah, dengan beban yang

berlipat-lipat. Pagi sampai siang untuk sekolah, sore dan malam untuk bekerja.

Mereka bekerja keras agar bisa tetap sekolah, mereka punya keinginan kuat untuk

mengubah nasib agar lebih baik lagi.

Kerja keras mereka pun membuahkan hasil. Mereka bisa naik ke kelas 2

dengan nilai memuaskan, dan Faisal berhasil mendapat penghargaan sebagai juara

kedua di sekolah dan mendapat penghargaan dari kepala sekolah. Ia juga diberi

kesempatan untuk mengikuti Lomba Olimpiade Eksakta yang akan menjadi pintu

gerbang meraih golden tiket menuju ke SMP Akselerasi. Kerja keras tidak akan

sia-sia. Orang sukses selalu dimulai dengan kerja keras.

Page 240: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

224

LAMPIRAN 3

BIOGRAFI ANDREA HIRATA

Biodata singkat : Nama : Andrea Hirata Seman Said Harun

Tanggal lahir : 24 Oktober

Pendidikan : S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia S2 Universite

de Paris Sorbonne (Perancis) dan Sheffield Hallam

University (Inggris).

Pekerjaan : Staf PT Telkom, Bandung.

Seorang penulis yang sukses dengan novel pertamanya berjudul LASKAR

PELANGI, tentunya sangat menarik untuk diketahui data dirinya. Andrea Hirata

tentunya telah banyak porang yang mengenali nama ini, karena novelnya juga

laris manis. Untuk itu berikut ini merupakan biografinya.

Nama Andrea Hirata Seman Said Harun melejit seiring kesuksesan novel

pertamanya, LASKAR PELANGI. Pria yang berulang tahun setiap 24 Oktober ini

semakin terkenal kala novel pertamanya yang jadi best seller diangkat ke layar

lebar oleh duo sineas Riri Riza dan Mira Lesmana.

Selain LASKAR PELANGI, lulusan S1 Ekonomi Universitas Indonesia ini juga

menulis SANG PEMIMPI dan EDENSOR, serta MARYAMAH KARPOV. Keempat

novel tersebut tergabung dalam tetralogi.

Setelah menyelesaikan studi S1 di UI, pria yang kini masih bekerja di kantor pusat

PT Telkom ini mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi Master of Science di

Université de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, United

Kingdom.

Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari

kedua universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasi ke

dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi

pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai

referensi Ilmiah.

Penulis Indonesia yang berasal dari Pulau Belitong, Provinsi Bangka Belitung ini

masih hidup melajang hingga sekarang.Status lajang yang disandang oleh Andrea

Page 241: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

225

sempat memicu kabar tak sedap. Karena pada bulan November 2008, muncul

pengakuan dari seorang perempuan, Roxana yang mengaku sebagai mantan

istrinya.

Akhirnya terungkap bahwa Andrea memang pernah menikah dengan Roxana

pada 5 Juli 1998, namun telah dibatalkan pada tahun 2000. Alasan Andrea

melakukan pembatalan ini karena Roxana menikah saat dirinya masih berstatus

istri orang lain.

Sukses dengan novel tetralogi, Andrea merambah dunia film. Novelnya yang

pertama, telah diangkat ke layar lebar, dengan judul sama, LASKAR PELANGI

pada 2008. Dengan menggandeng Riri Riza sebagai sutradara dan Mira Lesmana

pada produser, film ini menjadi film yang paling fenomenal di 2008. Dan jelang

akhir tahun 2009, Andrea bersama Miles Films dan Mizan Production kembali

merilis sekuelnya, SANG PEMIMPI. (Kapanlagi.com)

http://lawan.us/2010/biografi-andrea-hirata/

Page 242: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

226

LAMPIRAN 4 BIOGRAFI WIWID PRASETYO

Wiwid Prasetyo atau sering juga menulis dengan nama Prasmoedya Tohari, lahir

pada 9 November 1981 di Semarang. Alumnus Fakultas Dakwah IAIN Walisongo,

Semarang, tahun 2005 ini sehari-harinya aktif di Majalah FURQON, PESANTrend,

Si Dul (majalah anak-anak), serta tabloid Info Plus Semarang, baik selaku redaktur

maupun reporter. Selain itu, ia juga peduli terhadap dunia pendidikan, terbukti

masih menjadi pengajar di Bimbingan Belajar Smart Kids Semarang.

Di sela-sela kesibukannya, ia masih menyempatkan diri untuk menulis beberapa

karya dalam bentuk buku. Beberapa karyanya yang sudah terbit adalah Orang

Miskin Dilarang Sekolah (DIVA Press, 200), Sup Tujuh Samudra (Bersama Badiatul

Rozikin, DIVA Press, 2009), Chicken Soup Asma’ul Husna (Garailmu, 2009), dan

Miskin Kok Mau Sekolah…?! (DIVA Press, 2009), Idolaku Ya Rasulullah Saw…!

(DIVA Press, 2009), Demi Cintaku pada-Mu (DIVA Press, 2009), Aha, Aku Berhasil

Kalahkan Harry Potter (DIVA Press, 2010), The Chronicle of Kartini (DIVA Press,

2010), dan Nak, Maafkan Ibu Tak Mampu Menyekolahkanmu (DIVA Press, 2010).

Bagi pembaca yang ingin berdiskusi atau sekadar ngobrol, dapat

menghubunginya melalui email: [email protected].

http://blogdivapress.com/dvp/?p=143

Page 243: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

227

LAMPIRAN 5

Mengapa Harus Novel Pendidikan?

Tanda Baca: dilarang, miskin, novel, orang, sekolah Ditulis oleh missi_holic tanggal 4 May 2010 | 6:52 artikel | 2 Komentar

oleh: wiwid prastyo*

Sudah terlalu banyak pesan yang masuk ke akun saya, entah itu melalui fasilitas

facebook, twitter, chat melalui yahoo messenger sampai email yang menanyakan

mengapa saya harus menulis tentang novel pendidikan? Semua pertanyaan itu

terkadang saya jawab dengan sekenanya atau saya jawab dengan serius, bahkan

memakai landasan normatif segala—itu jika si penanyanya adalah orang punya

latar belakang intelektual yang melebihi saya.

Sekitar tahun 2007, saya berkenalan dengan Laskar Pelangi—hak cipta Andrea

Hirata. Begitu mengesankan novel itu bagi saya, sampai-sampai membuat saya

tak bisa tidur sebelum akhirnya berambisi saya harus menulis novel serupa.

Akhirnya, saya kumpulkan remah-remah ingatan masa kecil, kemudian saya

corat-coret dalam selembar kertas, entah itu tentang kejadian-kejadian unik,

ataupun setting kehidupan tempat saya tinggal, hingga jadilah novel itu berjudul

Orang Miskin Dilarang Sekolah[1]

Betapa saya harus mengucapkan terima kasih pada kenangan masa kecil saya,

karena Ia adalah resources yang sangat kaya bagi pembentukan mental karakter

kita di masa depan. Tentunya, ide yang sedemikian kaya tentang masa kecil itu

tak mungkin rela saya lepas begitu saja. Semua saya brainstorming-kan dalam

coretan kecil yang telah tulis jauh-jauh hari dalam buku kecil yang kemana-mana

selalu saya bawa.

Baiklah, sebelum saya bercerita tentang bagaimana menemukan metode

penulisan yang sangat mengesankan melalui novel Laskar Pelangi, sebelumnya

ketika kuliah, sekitar tahun 2004-an saya juga telah menulis novel yang sangat

panjang—sekitar 600 halaman tentang kehidupan religius di musholla kecil di

kampungku dan segenap intrik-intrik sosial didalamnya. Hanya saja, karena

waktu itu saya tidak tahu novel itu mau diarahkan kemana, apa tujuannya,

bagaimana ideologi yang akan dikembangkan. Maka, ‘novel percobaan’ itu begitu

mengalir ke segala arah. Novel itu selesai, tetapi kabur dan saya tidak tahu lagi

apakah novel itu layak terbit atau tidak.

Ideologi yang terbentuk dalam diskusi Missi—dulu namanya Diskaso (Diskusi

Kamis Sore) juga mengilhami saya untuk menulis novel berikutnya, tentang

kehidupan di zaman 65-an dan geliat-geliat partai politik komunis didalamnya.

Page 244: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

228

Hanya saja saya kehabisan energi untuk menyelesaikannya, bahkan naskah itu

kemudian hilang bersamaan dengan rusaknya komputer pentium dua—satu-

satunya kekayaan yang diwariskan orangtua waktu itu yang sedianya untuk

menulis skripsi.

Apa yang patut kita renungkan melalui dua pengalaman ‘gagal’ saya di atas?

Setidak-tidaknya ada dua pelajaran yang bisa kita petik. Yakni, seorang penulis

harus tahu akan kemana arah tujuannya dalam menulis. Arah dan tujuan itu

adalah tenaga yang mampu membuat penulis menyelesaikan karyanya. Sebab,

seperti kata Gus Mus, menulis itu gampang, yang sulit adalah menyelesaikannya.

Sedangkan kedua adalah perlunya prinsip-prinsip ideologi yang akan

dikembangkan oleh penulis itu sendiri. Dulu saya sering bingung, akan menulis

apa, saya merasakan ide yang berlimpah dari segenap kehidupan, tetapi saya

sering kesulitan untuk menuliskannya, karena tidak adanya ideologi yang akan

saya bangun. Andaikan saya seorang pemahat, saya melihat batu berlimpah di

pegunungan, tetapi saya bingung akan memahat apa karena saya tidak

mempunyai gambaran dalam pikiran, apa yang akan saya buat.

Sekarang, begitu orang-orang menjuluki saya sebagai penulis novel pendidikan,

maka saya harus konsen dengan penyematan itu, dan tiap kali saya memandang

sebuah ide, saya kerucutkan atau saya alihkan ke tema-tema pendidikan yang

luar biasa luas itu. Demikian pula ketika saya menulis Orang Miskin Dilarang

Sekolah. Idenya sederhana, kenakalan bocah-bocah kecil di sebuah kampung,

hanya saja karena tema besarnya adalah pendidikan, maka coba saya kerucutkan

ke persoalan-persoalan pendidikan. Saya kemudian teringat dengan Laskar

Pelangi tentang pertentangan Sekolah PN Timah dengan Sekolah

Muhammadiyah Gantong. Saya bayangkan tengah ber-ekstase seperti Andrea

Hirata pula. Saya punya teman-teman kecil yang sedari kecil sudah bekerja untuk

sebuah peternakan sapi milik seorang Singkek.

Hampir sama dengan Andrea, persoalan yang dibidik adalah kemiskinan. Jika

Lintang putus sekolah karena harus membantu ayahnya melaut, maka, teman-

teman kecil saya juga memutuskan sekolah karena harus membantu ayahnya,

ada yang bekerja membersihkan kotoran sapi, membersihkan kandangnya dan

sebagainya. Beruntung sekali, dahulu saya pernah bergaul bersama mereka. Saya

merasakan betul bagaimana mereka tinggal di sebuah rumah petak dan lebih

mirip gubuk derita yang ada di kawasan kumuh bantaran sungai. Anehnya, kami

tak pernah merasakan itu sebagai sebuah kesenjangan. Saya bermain layang-

layang, menjadi liar gara-gara ikut memulung kabel tembaga di sekitar Barito,

ikut mencuri mangga, kresen—dibuat jus kresen, hingga bermain video game di

sekitar kawasan bioskop Manggala. Bahkan tak jarang ikut menjadi kleptomania

saat tergiur melihat barang-barang di Supermarket.

Page 245: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

229

Dan, hasil akhir nasib seseorang ditentukan oleh pendidikan itu ada benarnya

juga. Beberapa teman saya memang ada yang terus sekolah hingga SMA/SMK,

bahkan kebanyakan ada yang bersekolah hanya sampai Sekolah Dasar, semua itu

ternyata berpengaruh bagi masa depan yang dijalani sekarang ini. Mereka yang

sekolah sampai SMA ini bisa bekerja dengan baik, entah itu pabrik mebel, atau

tekstil. Adapun yang dahulu tidak sadar artinya sekolah, mereka ini hanya

lontang-lantung di kampung. Menjadi sponsor kemaksiatan, maupun event-

event kampung yang selaras dengan minuman keras dan perjudian.

Sungguh mengerikan memang, tetapi inilah kenyataan yang saya hadapi

sekarang. Saya menghadapi generasi yang mundur setapak demi setapak,

mereka tidak sadar untuk sekolah bukan sekedar karena alasan kemiskinan,

tetapi lebih karena lingkungan permissif yang begitu menggoda mereka. Jangan

dibayangkan, mereka yang putus sekolah hanya ada di desa-desa terpencil saja,

di kotapun seperti itu sangat banyak. Sekolah seolah-olah menjadi ujian yang

sangat berat, sebab bisa dihitung dengan jari saja mereka yang bisa lulus sampai

menengah atas.

Kebanyakan mereka tidak sabaran, ingin cepat-cepat bekerja, ingin-ingin cepat-

cepat mendapatkan uang, padahal di zaman sekarang, bukankah ijasah SMP dan

SD sudah tidak berlaku lagi? Seorang pekerja kasar di pabrik-pabrik saja

bukankah minimal harus SMA.

Anehnya, orangtua mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya

bilang “Harus bagaimana lagi, di sekolahkan saja tidak mau, penginnya cepat-

cepat bekerja, ya sudah …” siapapun yang mendengar niscaya hanya akan

mengelus dada dengan kenyataan yang ada di depan mata. Sayapun yang

mendengarkan kalimat-kalimat miris itu membayangkan, beberapa dekade ke

depan akan banyak sekali kita jumpai orangtua-orangtua bertubuh bongkok

namun tetap bekerja menghidupi anaknya, sedangkan anaknya sendiri, karena

tidak mampu bekerja—dikarenakan tidak punya ijasah, hanya bisa duduk

ongkang-ongkang kaki menanti uluran sesuap nasi dari orangtuanya. Sikap

‘kasihan’ dan ketidaktegasan orangtua untuk memaksa anak mereka bersekolah,

suatu saat akan menjadi bumerang bagi orangtua sendiri. Karena anak mereka

tidak bisa bekerja dan menggantikan posisi orangtua dalam mencari nafkah,

sampai tuapun, orangtua harus tetap mencari nafkah, ini sungguh

memprihatinkan.

Apalagi persaingan ke depan seperti hukum rimba saja, era pasar bebas AFTA

sudah dimulai tahun ini, mereka yang tidak punya ketrampilan, ijasah, siap-siap

saja gigit jari sebab pasar eropa akan menyerbu indonesia, tenaga indonesia akan

digantikan tenaga-tenaga luar, pengusaha-pengusaha kecil Indonesia tidak

mungkin bisa menang melawan pemodal-pemodal besar dari Eropa. Dalam

keadaan demikian, jangankan mengharapkan tenaga Indonesia menjadi jongos di

Page 246: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

230

negeri sendiri. Bisa-bisa mereka diusir dari negeri yang saat ini kita pijak. Dalam

keadaan seperti ini, kita ini menghadapi masalah yang betul-betul klasik, yakni

kesadaran bersekolah. Bagaimana mungkin kita bersaing di era pasar bebas

kelak, jika sekarang saja untuk menumbuhkan kesadaran pendidikan saja

sedemikian sulitnya.

Saya sering berpesan kepada generasi muda di bawah saya yang sedang tekun-

tekunnya bersekolah, saya besarkan semangat mereka dengan membuka jalan

pikiran mereka, saya nasehatkan nasehat yang benar-benar ekstrem untuk bekal

mereka agar benar-benar kuat menghadapi lingkungan yang bisa melemparkan

mereka ke tempat paling hina “Kamu sekolah, tidak perlu pintar-pintar, asalkan

sudah lulus saja sudah cukup, sebab di masa depan yang dibutuhkan adalah

selembar ijasah, ketika engkau bekerja tak akan ditanyai tentang pelajaran

sekolahmu.” Nasehat yang menjerumuskan sebenarnya, tetapi kita menghadapi

generasi yang mempunyai mental emoh sekolah, jadi saya pikir, nasehat inilah

yang paling tepat.

Akhirnya, tibalah saya menjawab pertanyaan paling sulit dari beberapa teman di

facebook, twitter atau yang sering men-chat saya melalui yahoo messenger,

mengapa saya harus menulis novel tentang pendidikan? Banyak orang yang

menduga saya menulis novel pendidikan karena mengikuti selera pasar yang

begitu larisnya novel-novel tentang pendidikan seperti Perahu Kertas oleh Dewi

Lestari, Negeri Lima Menara oleh A Fuadi, Ma Yan oleh Sanie B Kuncoro, atau

tetralogi Laskar pelangi milik Andrea Hirata.

Bukan, bukan sesederhana itu. Saya menulis novel pendidikan karena ujud

keprihatinan saya dengan lingkungan tempat saya tinggal, zaman saya kecil dulu

di kampung saya, masih sering saya jumpai teman-teman yang bisa bersekolah

sampai memakai celana panjang abu-abu. Sekarang ini begitu sulit

menjumpainya, bahkan justru sekarang pikiran mereka benar-benar berbalik

arah, akan mengejek orang yang masih sekolah, sementara teman-temannya

yang putus sekolah ini sudah berbondong-bondong untuk bekerja.

Belum lagi ekses-ekses yang timbul akibat ketidakterdidikan mengakibatkan

mereka mudah terjerumus dalam lingkungan yang sudah tercemar oleh minum-

minuman keras dan mental bertaruh yang mereka punyai. Dalam keadaan

seperti ini, apakah kita hanya bisa diam? Barangkali ini cara saya dalam melawan

arus, bukankah kita ini Da’i yang bersenjata pena, ladang jihad kita adalah

melawan kebodohan, kemiskinan yang ada di depan kita, mengapa kita tidak

melawan dari sekarang?

*Novelis Pendidikan Nasional Best Seller untuk Novel yang berjudul Orang Miskin

Dilarang Sekolah (dimuat di majalah MISSI edisi 32)

Page 247: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN ORANG ... dan (4) nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

231

[1] Orang Miskin Dilarang Sekolah sampai sekarang telah mencapai cetakan ke IV

dan oleh Diva Press disematkan nasional best seller. Hanya saja yang sempat

saya heran, kenapa judul buku itu sama dengan buku milik Eko Prasetyo, hanya

saja formatnya adalah seperti buku intelektual (kiri) sedangkan buku saya adalah

novel bertema pendidikan

(http://missi online.com/2010/05/04/mengapa-harus-novel-pendidikan/)