208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar...

135
ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA IDRATA SERT A IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan untuk Memenuhi Syarat- syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidika.'l Bahasa clan Sastra Indonesia (S. Pd.) Oleh Ika Wirna 208013000002 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UINSYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA

Transcript of 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar...

Page 1: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LASKAR PELANGI

KARY A ANDREA IDRATA SERT A IMPLIKASINYA DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan untuk Memenuhi Syarat­

syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidika.'l Bahasa clan Sastra Indonesia

(S. Pd.)

Oleh

Ika Wirna

208013000002

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UINSYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LASKAR PELANGI

KARY A ANDREA HIRATA SERTA IMPLIKASINYA DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat­

syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(S.Pd.)

Oleh:

Ilrn Wirna

208013000002" ....... .

. .~Jj,

Di Bawah BiJtinga;;~~~-::--.. -~·::···-: '.. '""" ........ "'~~~

Novi Diab Haryanti, M. Hum

Dlt.@irhnst

d<i11:-i : ······:;;······(·····························"· • . {).<.rt') - 2-6(Z

; :· 6ff~~!.E:I~:f i:;::::::::::::: . ....--········-····-·········--~---·-.······-

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012

Page 3: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

LEMBARPENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Analisis Gaya Bahasa Novel Laskar Pela11gi Karya Andrea Hirata serta lmplikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA disusun oleh Ika Wirna Nomor lnduk Mahasiswa 208013000002 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyiih dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal I Oktober 2012 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak mendapat gelar Sarjana SI (S. Pd.) dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Jakarta, I Oktober 2012

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd. NIP. 19640212 199703 2 001

Sekretaris Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dra.Hindun, M. Pd. NIP. 19701215 200912 2 001

Penguji I

Dona Aji Karunia Putra, M.A. NIP. 19840409 2011011 015

Penguji II Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd. NIP. 19640212 199703 2 001

engetahui,

Tanggal Tanda Tangan

'~"-"" ¥ 4- ID -.?-011.

-4- 10 - .loll

3-/0- Jlol:Z

"lflr""~ l.mJV!All-b iyah dan Keguruan

NIP.195205201981031001

Page 4: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

Tempat/ Tgl Lahir

NIM

Jurusan/Prodi

Judul Skripsi

Dasen Pembimbing

Dengan ini menyatakan bahwa:

: Ika Wima

: Padang Sidempuan, 2 Februari 1990

: 208013000002

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Analisis Gaya Bahasa Novel Laskar

Pelangi karya Andrea Hirata serta

Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia di SMA.

: Novi Diah Haryanti, M. Hum.

I. Skripsi ini merupakan basil karya saya dan diajukan untuk memperoleh

gelar strata satu (SI) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan jiplakan karya orang Iain, maka saya bersedia menerima sanksi

berdasarkan undang-undang yang berlaku di Universitas Islam Negeri

SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, September 2012

''208013000002

Page 5: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

ABSTRAK

Ika Wirna; 208013000002 "Analisis Gaya Bahasa Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata serta Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA", 2012.

Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan mata pelajaran wajib yang diajarkan kepada siswa di sekolah. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia menjadi syarat wajib kelulusan Ujian Nasional (UN). Kebanyakan siswa beranggapan bahwa pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia itu mudah, faktanya pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia menjadi peringkat terendah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kurang mendapat perhatian siswa karena strategi yang digunakan guru kurang tepat. Tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah, dikhususkan pada sastra bertujuan untuk memperkaya pengalaman siswa dan menjadikannya lebih tanggap dengan alam sekitar. Untuk itu landasan pembelajaran harus be1tumpu pada apresiasi dan tujuan dari sastra itu sendiri, yaitu menyenangkan dan bermanfaat. Agar pembelajaran tidak membosankan, perlu keberanian guru untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih variatif.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur intrinsik dan gaya bahasa yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Penelitian ini menggunkan metode analisis deskriptif yaitu data-data yang terkumpul dari hasil dokumentasi dijabarkan dengan memberikan analisis-analisis kemudian diambil simpulan akhir. Dari analisis data, dapat disimpulkan bahwa analisis unsur intrinsik dapat memperkaya pengetahuan terhadap isi novel secara keseluruhan dan gaya bahasa yang paling dominan dipakai dalam novel Laskar Pelangi adalah persamaan/simile. Gaya bahasa persamaan/simile digunakan untuk membandingkan suatu ha! dengan ha! lainnya untuk memperjelas makna yang disampaikan.

Kata Kunci : Gaya Bahasa, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Page 6: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

ABSTRACT

Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian Language and Literature in High School", 2012.

Indonesian language is a compulsory subject taught to students in schools. Indonesian Language a mandatory graduation requirement of National Examination (UN). Most studertts think that it is easy to Indonesian Language, Indonesian Language in fact be the lowest rank compared to other subjects. Leaming Indonesian students received less attention because of the strategies teachers use less precise. The purpose of learning Indonesian in school, devoted to literature aims to enrich the student experience and make it more responsive to the environment. For it must rest on the foundation of learning and appreciation of the purpose of literature itself, that is fun and rewarding. So that learning is not boring, it takes courage teachers to develop learning strategies are more varied.

The purpose of this study was to determine the intrinsic and stylistic elements found in the novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata. This research use the methods of descriptive analysis data collected from the translated documentation providing analyzes and then the final conclusions drawn. From the data analysis, it can be concluded that intrinsic element analysis to enrich the knowledge of the content of the novel as a whole and the dominant style used in the novel Laskar Pelangi is the equation I simile. Siylistic similarities I simile is used to compare one thing with another thing to clarify the meaning is conveyed.

Keywords: Language Style, Leaming Indonesian Language and Literature.

Page 7: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

KATA PENGANTAR

Bismillaalzirralzmaanirra/1iim

Segala puji bagi Allah Swt, Dzat Yang Maha Penyayang di antara

penyayang, yang menanamkan cinta dan kasih sayang kepada hamba-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan baik. Salawat

serta salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad Saw, teladan bagi seluruh

umat hingga akhir zaman. Begitu pula kepada keluarga, sahabat serta umatnya,

semoga kelak mendapatkan syafaat dihari pembalasan.

Sungguh suatu karunia terbesar yang telah Allah titipkan kepada penulis,

berupa kesehatan, kenikmatan, dan ilmu. Kendala, ujian, dan cobaan tidak

menyurutkan penulis pada kehendak Tuhan. Penulis telah berusaha dan berdoa,

Allah pasti akan memutuskan jalan yang terbaik.

Doa dan dorongan dari berbagai pihak banyak memberikan kontribusi dalam

penulisan dan penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Pro£ Dr. H. Rifat Syauqi Nawawi, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Novi Diab Haryanti, M. Hum, dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu dan membimbing penulis dengan sabar.

4. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

mengajarkan dan memberikan ilmunya kepada penulis selama proses

perkuliahan berlangsung. Semoga Allah memberikan balasan dan pahala

berganda atas ilmu yang telah diberikan dengan ikhlas kepada kami semua.

5. Ayahanda Ridwan dan Ibunda Maimunah yang penulis cintai dan sayangi,

yang selalu memberikan dukungan baik dari segi moril maupun materiil.

6. Pamanda dan bibi yang penulis hormati, yang telah membiayai studi penulis.

Page 8: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

7. Kakanda Risna Juliana dan adinda Deliana, Riwanto yang penulis sayangi

yang telah memberikan bantuan dan semangat kepada penulis untuk

menyelesaikan slcripsi.

8. Kelurga besar penulis, baik dari keluarga ayahanda dan Ibunda serta Pamanda

dan bibi yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk meyelesaikan

skripsi.

9. Sahabat-sahabat penulis, Rini, Umi, Latifah, Tary, Hally, Kusur, Ndan, Eva,

Linda, Meyta, Dwi, dan Ifah.

10. Teman-temnan PPKT (Praktik profesi Keguruan Terpadu) MAN 19 Jakarta,

kak Jawad, Zuhrah, Halimah, Lutpiah, Gofar, Rani, dan Kak Firman yang

telah memberi semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

11. Selurnh sahabatku PBSI/2008 yang tiada hentinya memberikan motivasi,

semoga Allah melindungi kalian semua.

Akhirnya penulis hanya bisa memanjatkan doa kepada Allah Swt semoga

budi baik dan bantuan-bantuan yang tidak ternilai dibalas oleh-Nya sebagai amal

kebaikan. Amin yaa Rabbal 'Alamin.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Besar harapan

penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak

yang membacanya. Amin.

Jakarta, 30 Juli 2012

Penulis

Ika Wirna

Page 9: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

BAB IV ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN GAYA BAHASA NOVEL

LASKAR PELANGIKAR.YA ANDREA HIRATA

4.1 Analisis Unsur Intrinsik ...................... ......... ......... 40

4.2 Analisis Gaya Bahasa . . .. . .. . . . . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . . 75

4.3 Implikasi . . . . . .. . . . . . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . .. . . . . . .. . .. ... . . 136

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan . . ............ ... ... ..... ............ ... .. ..... .. ... ..... 138

5.2 Saran ..... ...... ........ ... ... ................ .. .......... ........ 138

DAFT AR PUST AKA...................................................... 140

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

Lampiran

I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesia kelas XI SMA.

2. Cover novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Page 11: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

Tab el

1. Distribusi Frekuensi dan Presentase Penggunaan Gaya Bahasa Novel Laskar

Pelangi karya Andrea Hirata

Page 12: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebuah karya sastra baik novel, puisi, maupun drama mutlak

memiliki gaya bahasa, yang mencerminkan cara seorang pengarang dalam

menulis sebuah karya sastra. Gaya bahasa diungkapkan dengan cara yang

Id1as, sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat tercapai dengan maksimal.

Gaya bahasa juga bisa membantu pembaca untuk membedakan karya

masing-masing pengarang, karena setiap pengarang memiliki cara

tersendiri dalam menyampaikan karyanya.

Majas termasuk ke dalam gaya bahasa, majas memegang peranan

penting ketika menganalisis suatu karya sastra. Majas diterjemahkan dari

kata trope (Yunani), figure of speech (Inggris), berarti persamaan atau

kiasan. Jenis majas sangat banyak, seperti: hiperbola, ironi, metafora, dan

personifikasi. Umumnya dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu: majas

penegasan, perbandingan, pertentangan, dan majas sindiran. Majas inilah

yang paling banyak dikenal, baik dalam masyarakat pada umumnya

maupun dalam bidang pendidikan, sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah

Menengah Umwn dan Perguruan Tinggi. Dapat disimpulkan bahwa pada

dasarnya majas berfungsi sebagai penunjang gaya bahasa. 1

Gaya adalah cara khas pengungkapan seseorang. Hal ini tercermin

dalam cara pengarang menyusun dan memilih kata-kata, dalam memilih

tema, memandang tema atau meninjau persoalan, simpularwya gaya

mencerminkan pribadi pengarangnya. Ada pengarang yang membawakan

cerita-ceritanya secara lembut, ada yang pemberontak, dan menggurui.

Ga ya seorang pengarang baru tampak kalau ia telah menulis banyak karya.

Permulaannya seorang pengarang masih mencari gayanya, kadang meniru

1 Nyoman Kutha Ratna, Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya, F' .. T_ - _1 ...,. . ' ~ • •

Page 13: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

2

gaya pengarang lain. Pengarang yang sudah berpengalaman akan

mempunyai gayanya sendiri.

Novel merupakan bacaan yang banyak memberikan pengetahuan,

wawasan, serta hal-hal baru yang belum pemah diketahui sebelumnya.

Membaca novel akan memperoleh banyak informasi. Novel secara resmi

dikenal setelah terbitnya buku Si Jamin dan Si Johan, pada tahun 1919

oleh Merari Siregar. Kemudian pada tahun berikutnya terbit novel Azab

dan Sengsara oleh pengarang yang sama. Sejak itulah mulai berkembang

secara fiksi yang dinamakan novel dalam khazanah sastra Indonesia.2

Awai kemunculan novel di Indonesia menjadi awal kebangkitan

pengarang dalam menciptakan berbagai jenis novel. Novel hadir dalam

cerita yang beraneka ragam, disajikan bervariasi yang disesuaikan dengan

keahlian pengarang. Terna yang disajikan mulai dari tema pendidikan,

persahabatan, dan percintaan. Berbagai jenis dan bentuk novel tersebar di

pasaran, ha! ini bertujuan untuk memberikan kesenangan dan manfaat

untulc para pecinta novel.

Kurangnya pembelajaran sastra di sekolah menyebabkan kurangnya

minat terhadap karya sastra, apalagi membaca karya sastra. Tidak aneh

budaya membaca di kalangan siswa sekolah menengah di Indonesia sangat

rendah dibandingkan siswa lainnya di luar negeri. Hal ini dibuktikan

dengan jumlah buku yang dibacanya. Siswa di luar negeri setiap talmn bisa

membaca enam sampai tujuh buku, bahkan dibeberapa negara mencapai

puluhan buku. Siswa sekolah menengah di Indonesia, no! buku, artinya

tidalc ada satupun bulrn yang dibaca. Apalagi yang dibahas secara

bersama-sama sampai tuntas. Gejala tersebut oleh penyair Taufik Ismail

disimpulkan bahwa "siswa sekolah menengah di Indonesia telah rabun

membaca dan lumpuh menulis".3

2 M. Atar Semi, Anatomi Sastra, (Padang: Angkasa Raya, 1988), h. 33. 3Taufik Ismail, "Potensi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Mengembangkan Nilai­

nilai Karakter Bangsa, "makalah disampaikan pada Seminar Nasional, PBSI-FITK UIN Svarif TT!-1- , " 1 T 1 -- -• •

Page 14: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

3

Salah satu penulis yang karyanya paling banyak dibaca ialah Andrea

Hirata. Hirata merupakan penulis novel best seller Laskar Pelangi, Hirata

tidak berasal dari lingkungan sastra, namun ia telah menjadi penulis muda

Indonesia yang menjanjikan. Sebelumnya Hirata tidak dikenal, ia tidak

pemah menu!is sebuah cerpen tiba-tiba menulis sebuah tetralogi. Sapardi

Djoko Damono, guru besar sastra Universitas Indonesia, menyatakan

Laskar Pelangi sebagai novel yang memiliki gaya realis bertabur metafora

yang berani, tidak biasa, tidak terduga, dan sang at memikat. 4

Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata menciptakan fenomena

di Indonesia. Munculnya Laskar Pelangi bagaikan suatu kejutan di tengah­

tengah masyarakat sastra yang masih 'hanyut' oleh Ayat-ayat Cinta, dan

ada semacam polemik yang panas tentang Ayu Utami. Novel ini

merupakan buah tangan pertama Andrea Hirata. Laskar Pelangi

sebenamya bertolak dari premis yang cukup mudah. Ia menggarap

kenangan, atau secara jujnrnya sobekan-sobekan ingatan pengarang

tentang kisah dan pengalaman masa kecilnya. Novel Laskar Pelangi terbit

pada bulan September 2005, sudah dicetak sebanyak 17 kali. Laskar

Pelangi merupakan novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan

oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel yang bercerita tentang

kehidupan I 0 anak dari keluarga miskin di Belitung itu sudah difilmkan

oleh Riri Riza dan Mira Lesmana serta menjadi film terlaris dengan

jumlah 4,6 juta penonton.

Berbagai pendapat pembaca tentang novel Laskar Pelangi, di

antaranya: Riri Riza (Sutradara) berpendapat bahwa Andrea Hirata

memberi syair indah tentang keragaman dan kekayaan tanah air, sekaligus

memberi sebuah pernyataan keras tentang realita politik, ekonomi, dan

situasi pendidikan. Majalah Tempo berpendapat bahwa Andrea berhasil

menyajikan kenangannya menjadi cerita yang menarik, apalagi dibalut

sejumlah metafora dan deskripsi yang kuat. Harian Tribun Jawa Barat

berpendapat bahwa metafora-metafora yang ditulis Andrea demikian kuat

Page 15: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

4

karena unik dan orisinal. Dari tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa novel Laskar Pelangi memiliki gaya bahasa yang berbeda dengan

novel Iainnya. Gaya bahasa yang digunakan Andrea unik dan orisinal.

Komentar tentang Laskar Pelangi yaitu untuk mengisi kegersangan

pada dunia pendidikan. Sebuah karya Iangka ditengah krisis yang melanda

Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. Dengan semangat realitas

kehidupan sekolah mampu memberi semangat yang begitu kuat kepada

para pembaca, khususnya bagi para guru dan siswa untuk tetap berjuang di

tengah berbagai kesulitan yang dihadapi dalam menempnh pendidikan.

Dibandingkan dengan novel yang Iain, sekali Iagi Laskar Pelangi adalal1

novel yang wajib dibaca oleh semua kalangan. Kebanyakan novel

menceritakan tentang kekayaan, keglamoran, dan gengsi, berbeda dengan

Laskar Pelangi yang mampu membangunkan bangsa Indonesia dari tidur

panjang karena banyak diselimuti angan-angan tanpa usaha untuk

mewujudkan cita-cita mereka.

Berdasarkan Iatar belakang di atas, penulis tertarik untuk

menganalisis gaya bahasa yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi dan

untuk mengetahui gaya bahasa yang ditampilkan oleh Andrea Hirata.

Adapun judul penelitian ini adalah: "ANALISIS GAY A BAHASA

NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA SERTA

IMPLIKASINY A DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN

SASTRA INDONESIA DI SMA".

Page 16: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

5

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan

seperti di bawah ini:

1. Siswa sulit memahami gaya bahasa dalam novel.

2. Pembelajaran sastra membosankan dan kurang mendapat perhatian

siswa.

3. Jam pembelajaran sastra di SMA sedikit dibandingkan dengan jam

pembelajaran yang lain.

4. Pembelajaran bahasa lebih diutamakan dari pada pembelajaran sastra.

5. Guru pelajaran bahasa Indonesia kurang memiliki keterampilan dalam

menyampaikan pembelajaran sastra.

6. Metode dan strategi yang digunakan guru dalam mengajar kurang

bervariasi.

1.3 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah, penulis merumuskan masalah,

diantaranya:

1. Bagaimanakah gaya bahasa yang dominan dalam novel Laskar Pelangi

karya Andrea Hirata?

2. Bagaimanakah implikasi gaya bahasa dalam pembelajaran bahasa dan

sastra Indonesia di SMA?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah,

sebagai berikut:

I. Mendeskripsikan gaya bahasa yang ditampilkan Andrea Hirata dalam

novel Laskar Pelangi.

2. Mengetahui implikasi gaya bahasa dalam pembelajaran bahasa dan

sastra Indonesia di SMA.

Page 17: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

6

1.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

I. Menambah pengetahuan siswa tentang arti kehidupan.

2. Menambah pengetahuan siswa melalui rangkaian peristiwa yang

dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel Laskar Pelangi, sehingga

akan menambah pengalaman batin yang mungkin tidak ditemui

dalam kehidupan sehari-hari,

3. Menambah pengetahuan siswa tentang analisis gaya bahasa yang

terdapat di dalam novel Laskar Pelangi.

2. Manfaat Praktis

I. Menambah keinginan pembaca karya sastra, umumnya novel-novel

Andrea Hirata khususnya novel Laskar Pelangi.

2. Meningkatkan motivasi sastrawan dalam menemukan inovasi baru.

3. Mendorong pembaca untuk menyadari betapa kompleksnya

persoalan kehidupan masyarakat, sehingga dapat memanfaatkan

lingkungan sebagai tempat untuk melatih diri.

1.6 Metodelogi Penelitian

I. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini berlangsung mulai dari bulan Februari 2012 sampai

dengan Agustus 2012. Penelitian ini tidak terikat pada tempat tertentu,

karena bersifat penelitian kepustakaan.

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskripsi kualitatif. Penelitian kualitatif menggunakan desain analisis

konten/isi. Penelitian deskripsi kualitatif adalah suatu pendekatan yang

juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti

mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan

berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian. Penelitian

kualitatif juga bisa dimaksudkan sebagai ienis nenelitian veno tiem1rnn-

Page 18: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

8

Nyoman Kutha Ratna berpendapat bahwa metode analisis

deskriptif dapat dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta,

kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologis deskripsi dan

analisis berarti menguraikan. Meskipun demikian, analisis yang

berasal dari bahasa Yunani, analyein ('ana' = atas, 'lyein' = lepas,

urai), telah diberikan arti tambahan, tidak semata-mata menguraikan

melainkanjuga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya.6

Pendekatan sastra yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan objektif. Pendekatan objektif disebut juga analisis

otonomi, analisis ergocentric, dan pembacaan mikroskopi.

Pemahaman dipusatkan pada analisis terhadap unsur-unsur dalam

dengan mempertimbangkan keterjalinan antarunsur di satu pihak, dan

unsur-unsur dengan totalitas di pihak yang lain. Pendekatan ini

menitikberatkan pada unsur-unsur intrinsik karya sastra yang terdiri

atas: tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan

amanat.

6 Nyoman Kutha Ratna, Teori, Me/ode, dan Teknik Penelitian Sastra, (Yogyakarta: Pustaka Pelajor, 2007), cet. III, h. 53.

Page 19: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

BAB II

KAJIAN TEORETIS

2.1 Pengertian Gaya Bahasa

Sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta. Akar kata

siis-, dalam kata kerja turunan berarti 'mengarahkan, mengajarkan, memberi

petunjuk atau instruksi'. Akhiran -tra biasanya menunjukkan alat atau sarana.

Sastra dapat berarti 'alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau

pengajaran', misalnya: silpasiistra, buku arsitektur, kfimasiistra 'buku

petunjuk mengenai seni cinta'. Awalan su- berarti 'baik, indah' sehingga

susastra dapat dibandingkan dengan belleslettres. Kata susastra nampaknya

tidak terdapat dalam bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno, jadi susastra adalah

ciptaan Jawa/Melayu yang kemudian timbul.1

Dalam bahasa lnggris disebut literature, karya lisan atau tertulis yang

memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keaiiistikan,

keindahan dalam isi dan ungkapannya. Sastra berkaitan erat dengan

perkembangan kebudayaan suatu bangsa, di dalam prakteknya dibedakan

antara teks-teks sastra dan nonsastra. Teles nonsastra berfungsi dalam

komunikasi praktis, siap dipakai dan dimanfaatkan, sedangkan teks sastra

tidak. Teks-teks sastra merupakan sebuah kebudayaan dan ungkapan nilai­

nilai dan norma-normanya. Kesastraan dalam bahasa Prancis "litteratire,

poeticite", dalam bahasa Rusia "literaturnost. Sifat khas dalam komunikasi

bahasa yang dapat dibedakan dari sifat-sifat lain (pemberitahuan, ajakan)

tetapi berkembang di dalam dan bersama dengan aspek-aspek bahasa lainnya.

Dalam kesastraan perlu dibedakan juga lapisan-lapisan dan taraf-taraf (bunyi

dan arti).2

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sastra mengandung

pengertian sebagai berikut:

1 A. Tecu\v, Sastra clan I/mu Sastra Pengantar Teori sastra, (Bandung: Pustaka Jaya, 1984), h. 23

2 Ferli Zulhendri, Karya Sastra dan Sastrawan Jndonesia, (Bandung: Mitra Utama, - 2008), h. 1-2.

Page 20: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

10

1. Bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai di kitab-kitab (bukan bahasa

sehari-hari).

2. Kesusastraan, karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain

memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan,

keindahan dalam isi dan ungkapannya, drama, epik, dan Jirik.

3. Kitab suci (Hindu), (kitab) ilmu pengetahuan.

4. Pustaka, kitab primbon (berisi) ramalan, dan hitungan.

5. Tulisan, huruf.

Sementara penulis sastra atau sastrawan didefinisikan sebagai ahli sastra,

pujangga pengarang prosa dan puisi, dan (orang) pandai-pandai, cerdik

cendekiawan. Bergulimya waktu dan perkembangan zaman yang

menyebabkan terjadinya perubahan-peiubahan nilai, antara lain moral, sosial

dan budaya.3

Karya sastra tidak dapat dilepaskan dari penggunaan bahasa, keberadaan

bahasa dalam karya sastra dianggap sebagai gejala yang tidak siap pakai,

tetapi harus diolah, dikembangkan, diakrabi, dibongkar, dan dihidupkan

dengan pengalaman dan pengetahuan. Gaya (style) sangat diperlukan sebagai

wahana pemilihan kata, perangkaian kata-kata, dan kalimat dalam satuan teks

sebagai upaya memberi efek keindahan bentuk, memperjelas dan memperkaya

isi, dan mengkhaskan ciri. Peranan gaya dalam karya sastra tidak dapat

dipandang dengan sebelah mata. Keberadaannya perlu dipertimbangkan

sebagai unsur pembangun keutuhan estetis dan makna karya sastra.4

Gaya dibagi menjadi gaya konseptual dan gaya indrawi, gaya ringkas

dan gaya bertele-tele, merendahkan atau melebih-lebihkan, jelas atau kabur,

tenang atau menggebu-gebu, tinggi atau rendah, dan sederhana atau berbunga­

bunga. Berdasarkan hubungan antarkata, gaya diklasifikasikan menjadi gaya

tegang atau lepas, plastik atau musikal, halus atau kasar, dan tidak berwama

atau berwama-wami. Berdasarkan kaitan kata dengan sistem total bahasa,

3 Partini Sardjono Pradotokusumo, Pengkajian Sastra, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), cet. II, h. !.

4 Sainul Hennawan, Ragam Aplikasi Kritik Cerpen dan Novel, (Kalimantan: Thura Media, 2009), h. 22

Page 21: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

224.

423

l l

gaya dibagi menjadi gaya lisan atau tulisan, klise atau unik, dan berdasarkan

hubungan kata dengan pengarangnya, ada yang objektif dan subjektif.5

Gaya bahasa merupakan pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh

seseorang dalam bertutur atau menulis, pemakaian ragam tertentu untuk

memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok

penulis sastra, dan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam

bentuk tulis atau lisan.6 Gaya adalah cara pengungkapan dalam prosa atau

puisi. Analisis gaya meliputi pilihan kata, majas, sarana retorik, bentuk

kalimat, dan bentuk paragraf. Pendeknya, setiap aspek bahasa pemakaiannya

oleh penulis, langgam. 7

Gaya bahasa merupakan cara atau teknik untuk menyampaikan sesuatu.

Gaya bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam misi

menyampaikan maksud kepada orang lain baik dalam bentuk lisan maupun

tulisan. Salah satu fungsi penggunaan gaya bahasa yaitu untuk menjadikan

pesan yang disampaikan lebih mengena kepada penerima pesan. Hal tersebut

karena gaya bahasa memiliki efek tertemu pada pendengar atau pembaca.

Dari ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa

merupakan cara pengungkapan yang khas dalam menyatakan pikiran dan

perasaan yang meliputi pilihan kata, majas, sarana retorik, bentuk kalimat, dan

bentuk paragraf. Fungsi penggunaan gaya bahasa ialah agar pesan yang

disampaikan lebih mengena kepada pembaca.

Gaya bahasa yang digunakan oleh sastrawan tidak luar biasa tetapi unik

karena selain dekat dengan watak danjiwa penyair juga membuat bahasa yang

digunakannya berbeda dalam makna. Gaya bahasa seorang pengarang dapat

mengekalkan pengalaman rohaninya dan penglihatan batinnya, serta

menyentuh dan menggelitik hati pembacanya.

Gaya bahasa berasal dari dalam batin seorang pengarang, maka gaya

bahasa yang digunakan dalam karyanya secara tidak langsung

5 Rene Wellek dan Austin Warren, Teori Kesusastraan, (Jakarta: PT Gramedia, 1990), h.

6 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia, 2008) h. 422-

7 Abdul Rozak Zaidan, dkk, Kamus Jstilah Sastra, (Jakarta; Balai Pustaka, 2007) h. 76,

Page 22: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

12

menggambarkan sikap atau karakteristik pengarang. Pengarang yang

melankolis memiliki gaya bahasa yang romantis dan beralun-alun, pengarang

yang sinis memiliki gaya bahasa sinis dan ironis, sedangkan pengarang yang

gesit dan Iincah memiliki gaya bahasa yang hidup dan Iincah.8

Selain keindahan bahasa dan pesan yang mengandung pendidikan moral

menjadi ciri khas karya sastra, terdapat ciri-ciri lain yang dapat diamati dalam

sebuah karya sastra terutama dalam penggunaan bahasa, yaitu: Ragam bahasa

yang digunakan dalam karya sastra tidak sepenuhnya bahasa baku. Hal ini

disebabkan sastra sangat mementingkan pesan/ide dan keindahan. Ragam

bahasa atau pilihan katanya sering bermakna konotatif atau ambiguitas.

Kosakata yang digunakan dalam karya sastra disesuaikan dengan bahasa latar

atau Iingkungan. Dalam karya sastra tergambar pengalaman hidup

pengarangnya.

Gaya adalah keseluruhan cara yang dilakukan dalam aktivitas kehidupan

sehari-hari, baik kegiatan jasmaniah maupun rohaniah, baik Iisan maupun

tulisan. Baik gaya maupun gaya bahasa berkaitan dengan aspek keindahan.

Karya seni adalah keindahan itu sendiri, tidak ada karya seni tanpa keindahan.

Proses penciptaan gaya bahasa jelas disadari oleh penulisnya. Dalam rangka

memperoleh aspek keindahan secara maksimal, untuk menemukan satu kata

atau kelompok kata yang dianggap tepat, penulis melakukannya secara

berulang-ulang.

Peranan bahasa yang membedakan antara gaya dan gaya bahasa dapat

dilihat pada peristiwa dalam kegiatan sehari-hari yang tidak berulang,

sehingga kehidupan sehari-hari tidak memilki plot. Sebaliknya dalam karya

sastra, dengan medium bahasa peristiwa disusun kembali. Penyusunan

kembali pada gilirannya menghasilkan alur yang berbeda, penyusunan

tersebut akan menghasilkan keindahan. Gaya digunakan dalam pengertian

umum, sedangkan gaya bahasa secara khusus menyangkut bidang pemakaian

bahasa.

8 Atar Semi, Anatomi Sas/ra, (Padang: Angkasa Raya, 1988), h. 49-50

Page 23: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

13

Majas (figure of speech) adalah pilihan kata tertentu sesuai dengan

maksud penulis atau pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan.

Pada umumnya majas dibedakan menjadi empat macam, yaitu: majas

penegasan, perbandingan, pertentangan, dan majas sindiran. Secara tradisional

majas-majas inilah yang disebut sebagai gaya bahasa. Menurut teori sastra

kontemporer majas hanyalah sebagian kecil dari gaya bahasa. Majas

merupakan penunjang, unsur-unsur yang berfungsi untuk melengkapi gaya

bahasa. Dapat disimpulkan, baik gaya maupun gaya bahasa jauh lebih luas

dibandingkan dengan majas.

Gaya bahasa juga meliputi cara-cara penyusunan struktur intrinsik secara

keseluruhan, seperti: plot, tokoh, kejadian, dan sudut pandang. Dalam karya

sastra jelas yang paling berperanan adalah gaya bahasa, cara-cara penggunaan

medium bahasa secara khas sehingga tujuan dapat dicapai secara maksimal.

Gaya lebih banyak berkaitan dengan karya seni nonsastra, sedangkan majas

!ebih banyak berkaitan dengan aspek kebahasaan. Dalam hubungan ini tujuan

yang dimaksudkan meliputi aspek estetis, etis, dan pragmatis. Sebagai

pendukung gaya bahasa, jenis majas yang paling dominan adalah penegasan.

Untuk mencapai tujuan yang dimaksudkan, majas yang paling Iuas adalah

majas repetisi. Karya sastra adalah representasi kemampuan manusia untuk

meresepsi keseluruhan aspek kehidupan dengan cara membandingkan.

Gaya berarti cara tampil atau cara menampilkan diri. Bahasa berfungsi

sebagai media atau perantara, secara keseluruhan pengertian gaya bahasa

adalah cara menampilkan diri dalam bahasa. Dari gaya bahasa akan terlihat

keadaan pribadi seseorang, gaya bahasa yang baik akan baik pula penilaian

seseorang terhadapnya. Tarigan mengemukakan bahwa gaya bahasa ialah cara

mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan

jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa).9

Gaya bahasa berkaitan era! dengan bahasa, dengan sendirinya segala

unsur kebahasaan akan terkait di dalamnya. Unsur kebahasaan itu antara lain:

pilihan kata, frase, klausa, dan kalimat. Gaya bahasa dapat dikatakan baik

9 Suroto, Apresiasi Sastra Indonesia Untuk SMU, (Jakarta: Erlangga, 1989), him. 114

Page 24: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

15

demikian adalah teks itu sendiri. Dapat disimpulkan sastra sebagai 'dunia

dalam kata'. Karya sastra adalah seni bahasa sebab dalam membangun

dunianya karya sastra menggunakan medium bahasa. Fungsi utama karya

sastra adalah sebagai alat komunikasi, dalam ha! ini menghubungkan intens

pengarang kepada masyarakat pembaca. Tidak ada karya sastra yang semata­

mata ditulis untuk memenuhi kepuasaan batin penulis.11

2.2 Jenis-jenis Gaya Bahasa

Menurut Nyoman Kutha Ratna gaya bahasa dibagi menjadi 4 (em pat)

yaitu gaya bahasa penegasan, perbandingan, pertentangan, dan sindiran.

1. Gaya Bahasa Penegasan

Gaya bahasa penegasan adalah gaya bahasa yang menglang kata­

katanya dalam satu baris kalimat. gaya bahasa penegasan meliputi:

antiklimaks, klimaks, paralelisme, dan repetisi.

a. Antildimaks

Antiklimaks merupakan gaya bahasa yang gagasan-gagasannya

diurutkan dari yang terpenting berturut-turut ke gagasan yang kurang

penting. 12 Antiklimaks merupakan kebalikan gaya bahasa klimaks

yaitu su~tu pemyataan yang berisi gagasan-gagasan yang disusun

dengan urutan dari yang penting hingga yang kurang penting.13 Dari

definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa antiklimaks adalah gaya

bahasa yang menyatakan beberapa ha! secara berturut-turut, makin

lama makin menurun (lemah).

b. Klimaks

Klimaks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung nrutan­

urutan pikiran yang setiap kali semakin meningkat kepentingannya

dari gagasan-gagasan sebelumnya.14 Klimaks adalah gaya bahasa yang

11 Nyoman kutha Raina. Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan Fakta. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 14

12 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: PT Grarnedia Pustaka Utama, 2004), h. 125.

13 Suroto, Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMU, (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 123. 14 Keraf, op. cit .• h. 124.

Page 25: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

17

a. Alegori

Alegori adalah gaya bahasa perbandingan yang bertautan satu

dengan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.18 Alegori yaitu

pemakaian beberapa kiasan secara beruntun, semua sifat yang ada pada

benda itu dikiaskan.19 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

alegori adalah gaya bahasa yang digunakan sebagai lambang untuk

mendidik dan menjelaskan sesuatu.

b. Alusio

Alusio adalah acuan yang berusaha mensugestikan kesamaan

antar orang, tempat, atau peristiwa.20 Alusio adalah gaya bahasa yang

menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh yang

telah umum dikenal/diketahui orang. Dengan menyebut suatu nama

atau suatu peristiwa, orang akan tahu apa yang dimaksudkan. Badudu

menjelaskan bahwa alusio adalah gaya bahasa yang menggunakan

pribahasa atau kiasan yang sudah diketahui umum. Dua pengertian itu

mempunyai persamaan, yaitu menyebutkan sesuatu yang telah

diketahui oleh umum. Dengan menyebut hal itu orang akan tahu apa

yang dimaksudkannya.21 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa alusio adalah gaya bahasa yang menggunakan kata yang

berkaitan dengan peristiwa umum yang terjadi.

c. Asosiasi/Perumpamaan

Perumpamaan adalah padanan kata atau simile yang berarti

seperti. Perumpamaan adalah perbandingan dua ha! yang pada

hakikatnya berlainan akan tetapi sengaja dianggap sama. Jenis gaya

bahasa ini ditandai oleh pemakaian kata: seperti, ibarat, bak, penaka,

sebagai, umpama, laksana, dan serupa.22 Dari definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa asosiasi/perumpamaan adalah gaya bahasa yang

membandingakan antara satu . hal dengan hal yang lain dengan

18 Keraf, op. cit., h. 140. 19 Semi, op.cit., h. 51. 20 Keraf, op. cit.., h. 141. 21 Suroto, op. cit., h. 126 22 Suroto, Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMU, (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 115-116

Page 26: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

19

statement, but by a sudden perception of an objective relation. The complex idea is translated into a simple concrete equivalent. 29

Metafora adalah proses sebaliknya: itu adalah sintesis dari pengamatan beberapa unit, itu adalah ekspresi dari sebuah ide yang kompleks, tidak dengan analisis, atau dengan pemyataan abstrak, tetapi oleh persepsi tiba-tiba sebuah hubungan objektif. Ide kompleks diterjemabkan menjadi sederhana.

A theory of metaphor should at least explain the difference between metaphors and tehir close kin, similes, what kind of linguistic act a metaphorical utterance is, and how it comes about that some metaphors, declining into dead metaphors, are eventually embalmed as additional senses of words. 30

Sebuah teori metafora setidaknya harus menjelaskan perbedaan antara metafora dengan gaya bahasa yang lain, perumpamaan, tindakan linguistik, ucapan metaforis, dan beberapa metafora, menurun menjadi metafora, pada akhimya

". sebagai tambahan kata.

Dari definisi tersebut dap(lt disimpulkan bahwa metafora adalah

gaya bahasa yang membandingkan dua ha! secara implisit dalam

bentuk yang singkat dan padat.

g. Metonimia

Metonomia adalah suatu gaya bahasa yang mempergunakan

sebuah kata untuk menyatakan suatu ha! lain karena mempunyai

pertalian yang sangat dekat.31 Metonimia adalah gaya bahasa yang

menggunakan nama barang, orang, ha! atau ciri sebagai pengganti

barang itu sendiri.32 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan kata yang berkaitan

dengan hal-hal pembuat atau merk dagang benda itu.

h. Personifikasi

Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang

menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak

29 Paul C. Wormuth, Modern Essays On Writing And Style, (New York: United States of America, 1966), h. 115.

30 Christopher New, Philosophy of Literature, (New York: Routledge, 2007), h. 81. 31 Keraf, op. cit., h. 142 32 Suroto, foe. cit.

Page 27: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

138.

20

bemyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan.33 Personifikasi atau

penginsanan adalah jenis gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insan

pada barang atau benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang

abstrak.34 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa personifikasi

adalah gaya bahasa yang menggambarkan benda mati yang memiliki

sifat seperti manusia.

i. Simile

Simile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit atau langsung

menyatakan sesuatu sama dengan ha! yang lain.35

Simile and metaphor differ only in degree of stylistic refinement. The simile, in which a comparison is made directly between two objects, belongs to an earlier stage of literary axpression: it is the deliberate elaboration of a correspondence, often persued for its own sake. But a metaphor is the swift illumination of an aquivalence. Two images, or an idea and an image, stand equal and opposite; clash together and respond significantly, surprising the reader with a sudden light.36

Simile dan metafora hanya berbeda dalam derajat perbaikan gaya. Simile, di mana perbandingan yang dibuat langsung antara dua benda, termasuk tahap awal ekspresi sastra: itu adalah penjabaran sengaja korespondensi, sering digunakan untuk kepentingan diri sendiri. Metafora adalah suatu kesetaraan. Dua gambar, atau ide dan gambar, berdiri sama dan berlawanan, berbenturan bersama-sama dan menanggapi secara signifikan, mengejutkan pembaca secara tiba-tiba

The theory that the simile is the metaphorical meaning is thus left unsupported even if, as I think we should not, we believe the metaphor does have a metaphorical meaning in the sense intended. 37

Teori bahwa simile adalah makna metaforis tidak didukung karena metafora tersebut tidak memiliki makna kiasan dalam arti yang dimaksudkan

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa simile adalah

gaya bahasa yang membandingkan dua ha! yang berbeda, tetapi

33 Keraf, foe. cit. 34 Suroto, foe. cit. 35 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya bahasa. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004) h.

36 Wermuth, op. cit., h. 117. 37 New, op. cit., h. 85

Page 28: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

22

yang berlawanan dalam frase a tau kalimat yang sama. 42 Dari definisi

tersebut dapat disimpulkan bahwa oksimoronn adalah gaya bahasa

yang mengungkapkan dua maksud yang berlawanan di dalam sebuah

kalimat.

d. Paradoks

Paradoks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung

pertentangan yang ada dengan fakta-fakta yang ada.43 Paradoks adalah

gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta­

fakta yang ada. Maksudnya bahwa pertentangan yang ada dalam

kalimat itu memang benar dan bisa terjadi dalam kenyataan.44 Dari

definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa paradoks adalah gaya

bahasa yang mengandung seolah-olah bertentangan, tetapi sebenarnya

tidak bertentangan karena objek atau keadaan yang dipertentangkan

memang berbeda.

4. Gaya Bahasa Sindiran

Gaya bahasa sindiran atau ironi adalah suatu acuan yang ingin

mengatakan sesuatu dengan maknaatau maksud berlainan dari apa yang

terkandung dari rangkaian kata-katanya. Gaya bahasa sindiran meliputi:

ironi, sarkasme, dan sinisme.

a. Ironi

Ironi adalah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang isinya

bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya. Majas ini

dikategorikan sebagai majas sindiran.45 Dari definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa ironi adalah gaya bahasa yang bermakna tidak

sebenarnya dengan tujuan untuk menyindir.

42 Suroto, op. cit., h. 120 43 Keraf, op. cit., h. 136. 44 Suroto, op. cit., h. 123 45 Suroto, op. cit., h. 123

Page 29: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

23

b. Sarkasme

Sarkasme adalah suatu acuan yang lebih kasar dari ironi yang

mengandung kepahitan dan celaan yang getir.46 Sarkasme adalah

sejenis majas yang mengandung olok-olok atau sindiran yang pedas

dan kasar. Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang kasar dan

tidak enak didengar. 47 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

sarkasme adalah gaya bahasa penyindiran dengan menggunakan kata­

kata yang kasar dan keras.

c. Sinisme

Sinisme adalah gaya bahasa sebagai suatu sindiran yang

berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan

dan ketulusan hati.48 Sinisme adalah gaya bahasa yang merupakan

sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap

keikhlasan atau ketulusan hati. Seolah-olah menyanjung/memuji

seseorang, akan tetapi sebenamya pujian itu hanya menyindir atau

menyangsikannya.49 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

sinisme adalah gaya bahasa yang bertujuan menyindir, memiliki

kesangsian di dalamnya.

2.3 Pengertian Novel

Karya sastra adalah hasil pemikiran tentang kehidupan. Sebuah

karya sastra merupakan karya besar kalau ia berhasil menyajikan

pemikiran besar mengenai manusia. Kesusastraan bertindak lain dalam

mewujudkan hasil pemikirannya dibandingkan dengan ilmu. Novel

menyajikan basil pemikirannya melalui wujud penggambaran

pengalaman konkrit manusia dalam bentuk cerita yang cukup panjang.

Novel adalah usaha menggambarkan, mewujudkan, mengkonkritkan

pengalaman subjektif seseorang. Penting tidaknya sebuah karya novel

46 Keraf ,op. cit h. 143 47 Suroto, foe. cit. 48 Keraf, op. cit. 49 Suroto, op. cit., h. 125

Page 30: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

23.

24

ditentukan oleh penggambaran pengalaman manusia di dalamnya.

Dengan sendirinya novel harus tampil dalam bentuknya yang estetis,

indah dan mempesona sehingga menyenangkan untuk diikuti.50

Ada pengarang yang tidak suka menulis cerita yang panjang­

panjang dan kesenangannya adalah menyusun suatu kejadian atau

pengalaman dalam suatu kisah yang tidak menguraikan sifat-sifat dan

perbuatan-perbuatan pelaku dalam roman yang panjang lebar. Kejadian

itu berakhir dengan lancar karena yang dipentingkan hanya kejadian

pokok saja. Bentuk kesusastraan semacam ini disebut novel. Novel

berasal dari bahasa Italia novella yang berarti kabar, pemberitahuan.51

Novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung

rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya

dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.52 Novel termasuk

jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang

menggelarkan kehidupan manusia atas dasar sudut pandang pengarang

dan menganduug nilai kehidupan, diolah dengan teknik lisahan dan

ragaan yang menjadi dasar konvensi penulisan. Dalam perkembangan

sastra Indonesia, istilah roman yang dulu diambil dari sastra Belanda

mulai digantikan dengan istilah novel yang lazim dalam sastra Anglo

Saxon. Sekarang kedua istilah itu tidak dibedakan.53

Abrams berpendapat, kata novel berasal dari bahasa Itali novella

yang secara harfiah berarti 'sebuah barang baru yang kecil', dan

kemudian diartikan sebagai 'cerita pendek dalam bentuk prosa' .54

Dalam bahasa Latin kata novel berasal novel/us yang diturunkan pula

50 Jakob Sumarjo, Novel Populer Indonesia, (Yogyakarta: CV Nur Cahaya, 1982), h. 22-

51 Simorangkir Simandjuntak, Kesusasteraan Indonesia, (Jakarta: PT Pembangunan, 195 I), cet. XI, h. 90-91.

52 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia, 2008) h. 969. 53 Abdul Rozak Zaidan, dkk. Kamus lsti/ah Sastra. (Jakarta: Balai Pustaka, 2007) h. 136-

137 54 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 2005), h. 9

Page 31: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

164.

25

dari kata navies yang berarti baru. Dikatakan baru karena dibandingkan

denganjenis-jenis lain, novel ini baru muncul kemudian.55

Novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek

kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus.56 Novel

yang diartikan sebagai memberikan konsentrasi kehidupan yang lebih

tegas, dengan roman yang diartikan rancangannya lebih luas

mengandung sejarah perkembagan yang biasanya terdiri dari beberapa

fragmen dan patut ditinjau kembali.

Batos berpendapat, novel merupakan sebuah roman, pelaku­

pelaku mulai dengan waktu muda, menjadi tua, bergerak dari sebuah

adegan ke sebuah adegan yang lain, dari suatu tempat ke tempat yang

lain.57 Novel merupakan karya yang bersifat realistis dan mengandung

nilai psikologi yang mendalam, sehingga novel dapat berkembang dari

sejarah, surat-surat, bentuk-bentuk .nonfiksi atau dokumen-dokumen,

sedangkan roman atau romansa lebih bersifat puitis.58 Dari penjelasan

tersebut dapat diketahui bahwa novel dan romansa berada dalam

kedudukan yang berbeda. Jassin membatasi novel sebagai suatu cerita

yang bermain dalam dunia manusia dan benda yang di sekitar kita, tidak

mendalam, lebih banyak melukiskan satu saat dari kehidupan seseorang

dan lebih mengenai sesuatu episode.59 Mencermati pemyataan tersebut,

pada kenyataannya banyak novel Indonesia yang digarap secara

mendalam, baik itu penokohan maupun unsur-unsur intrinsik lain.

Sebagian besar orang membaca sebuah novel hanya ingin

menikmati cerita yang disajikan oleh pengarang. Pembaca hanya akan

mendapatkan kesan secara umum dan bagian cerita tertentu yang

menarik. Membaca sebuah novel yang terlalu panjang yang dapat

diselesaikan setelah berulang kali membaca dan setiap kali membaca

55Henry Guntur Tarigan, Prinsip-Prinsip Dasar Sastra, (Bandung: Angkasa, 1984), h.

56 M. Alar Semi, Anatomi Sastra, (Padang: Angkasa Raya, 1988), h. 32 57 Tarigan./oc. Cit. 58 Nurgiyantoro, op. cit., h. 15. 59 lbid,h. 16.

Page 32: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

27

ekonomi, faktor kebudayaan, faktor sosio-politik, keagamaan dan tata

nilai yang dianut masyarakat.62 Pada pembahasan ini penulis hanya

akan membahas unsur intrinsik, unsur intrinsik terdiri dari:

1. Terna

Kata terna sering disamakan dengan pengertian topik, padahal

kedua istilah itu mengandung pengertian yang berbeda. Kata topik

berasal dari bahasa Yunani topoi yang berarti tempat. Topik dalarn

suatu tulisan atau karangan berarti pokok pembicaraan, sedangkan terna

merupakan tulisan atau karya fiksi.63 Terna adalah pokok pikiran atau

pokok persoalan yang hendak disarnpaikan oleh pengarang kepada

pernbaca rnelalui jalinan cerita. Terna suatu cerita dapat diketahui

setelah rnernbaca cerita dan rnenganalisisnya.64 Terna adalah gagasan,

ide, pikiran utarna, atau pokok pernbicaraan di dalarn karya sastra yang

dapat dirurnuskan dalarn kalirnat pernyataan. Terna dibedakan dari

subjek atau topik.65 Dari beberapa definisi tersebut dapat disirnpulkan

bahwa tema adalah gagasan, ide pokok, atau pokok persoalan yang

rnenjadi dasar suatu cerita.

2. Alur (Plot)

Alur/plot adalah unsur struktur yang berwujud jalinan peristiwa di

dalarn karya sastra yang rnernperlihatkan kepaduan (koherensi tertentu

yang diwujudkan antara lain oleh hubungan sebab akibat, tokoh, terna,

atau ketiganya.66 Plot rnerupakan struktur peristiwa-peristiwa, yaitu

sebagairnana yang terlihat dalarn pengurutan dan penyajian berbagai

peristiwa tersebut untuk rnencapai efek emosional dan efek artistik

tertentu.67 Alur merupakan rangkaian pola tindak-tanduk yang berusaha

mernecahkan konflik yang terdapat di dalamnya.68 Dari definisi tersebut

62 Ibid 63 Ibid, h. 42 64 Suroto, op. cit., h. 88 65 Zaidan, op. cit., h. 204 66 Zaidan, op. cit.) h. 26 67 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta, Gadjah Mada University

Press, 2005), cet. 5, h. 113. 68 Semi, op. cit,. h. 43.

Page 33: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

28

dapat disimpulkan bahwa alur adalah rangkaian peristiwa yang

membentuk cerita.

Tasrif dalam Mochtar Lubis membedakan tahapan alur menjadi

lima bagian, yaitu: tahap penyituasian, yaitu tahap yang berisi pelukisan

dan pengenalan situasi Iatar dan tokoh-tokoh cerita. Tahap pemunculan

konflik, yaitu masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang

menyebabkan terjadinya konflik mulai dimunculkan. Tahap peningkatan

konflik, yaitu konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya

semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. Tahap

klimaks, yaitu konflik atau pertentangan-pertentangan yang terjadi

mencapai titik intensitas puncak. Tahap penyelesaian, yaitu konflik yang

telah mencapai klimaks diberi penyelesaian danjalan keluar.69

3. Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita

rekaan sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita, sedangkan cara

sastrawan menampilkan tokoh disebut penokohan. Tokoh cerita biasanya

mengemban suatu perwatakan tertentu yang diberi bentuk dan isi oleh

pengarang. Perwatakan dapat diperoleh dengan memberi gambaran

mengenai tindak-tanduk, ucapan, atau sejalan tidaknya antara apa yang

dikatakan dengan apa yang dilakukan.70 Penokohan adalah bagaimana

pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita dan bagaimana tokoh­

tokoh tersebut. Pertama berhubungan dengan teknik penyampaian, dan

yang kedua berhubungan dengan watak atau kepribadian tokoh yang

ditampilkan.71 Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

tokoh, watak, dan penokohan adalah unsur cerita yang dapat menentukan

unsur-unsur plot, suasana, dan tema .

69 Nurgiyantoro, op.cit., h. 149-150 70 Semi, op. cit., h. 37. 71 Suroto, op. cit., h. 92.

. -PEFZPUSTM··.~-"

I UIN SY .. \! ·---- ---- ____________ ______,

Page 34: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

118.

29

4. Latar Cerita (Setting)

Latar adalah waktu, suasana, dan tempat terjadinya lakuan di

dalam karya sastra atau drama, dekor pemandangan yang dipakai di

dalam pementasa drama seperti pengaturan tempat kejadian,

perlengkapan, dan pencahayaan: tataan. 72 Latar atau setting adalah

penggambaran situasi tempat dan waktu serta suasana terjadinya

peristiwa. Latar berfungsi sebagai pendukung alur dan perwatakan.73

Latar cerita adalah lingkungan tempat peristiwa terjadi, termasuk dalam

latar tempat atau ruang yang diamati.74 Dari definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa latar adalah tempat, waktu, dan suasana yang

terdapat dalam suatu cerita.

5. Titik Pandang/Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan cara atau pandangan yang digunakan

pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan

berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi

kepada pembaca.75 Sudut pandang adalah posisi dan penempatan diri

pengarang dalam cerita, atau darimana ia melihat peristiwa-peristiwa

terutama yang menyangkut diri tokoh. 76 Sudut pan dang adalah

kedudukan atau posisi pengarang dalam cerita. Posisi pengarang

menempatkan dirinya dalam cerita, ia terlibat di dalam cerita atau hanya

mengamati dari luar. 77 Dari beberapa definisi terse but dapat disimpulkan

bahwa titik pandang/sudut pandang adalah posisi pengarang dalam suatu

karya sastra.

6. Gaya Bahasa

Gaya merupakan cara pengungkapan dalam prosa atau puisi.

Analisis gaya meliputi pilihan kata, majas, sarana retorik, bentuk

72 Zaidan, Abdul Rozak, dkk, Kamus Jstilah Sastra, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.

73 Suroto, op. cit., h. 94 74 Semi, op. cit., h. 46 75 Nurgiyantoro, op. cit., h. 248. 76 Semi, ibid, h. 57. 77 Suroto, op. cit., h. 96.

Page 35: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

30

kalimat, bentuk paragraf, pendeknya setiap aspek bahasa pemakaiannya

oleh penulis; langgam. 78 Ga ya bahasa adalah cara mengungkapkan

pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan

kepribadian penulis.79 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

gaya bahasa adalah cara atau teknik yang digunakan pengarang untuk

menyampaikan gagasannya dengan menggunakan media bahasa yang

indah dan harmonis, serta menciptakan nuansa makna.

7. Amanat

Amanat merupakan ajaran yang ingin disampaikan pengrang.

Unsur ini dapat dikatakan sebagai unsur pendidikan moral. Penyampaian

amanat tentunya tidak secara langsung sehingga baru dapat ditangkap

pembaca setelah membaca seluruh cerita. 80 Amanat adalah pesan

pengarang kepada pembaca baik tersurat maupun tersirat yang

disampaikan melalui karyanya. 81 Dari definisi terse but dapat

disimpulkan bahwa amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang

kepada pembaca baik secara tersurat maupun tersirat.

2.5. Pembelajaran Sastra

Pembelajaran sastra tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran

bahasa, pembelajaran sastra tidaklah dapat disamakan dengan

pembelajaran bahasa. Perbedaan hakiki antara keduanya terletak pada

tujuan akhimya. Tujuan pembelajaran bahasa di sekolah adalah agar siswa

terampil berbahasa, sedangkan tujuan pembelajaran sastra pada dasamya

mengembangkan misi apektif, yaitu memperkaya pengalaman siswa dan

menjadikannya lebih tanggap terhadap alam sekitar dan lingkungannya. 82

78 Zaidan, op. cit., h. 76 79 Suroto, op. cit., h. 114. 80 P. tukan, Mahir Berbahasa Indonesia 3, (Jakarta: Yudhistira, 2006), h. 73. 81 Zaidan, op. cit., h. 27 82 Ahmad Bahtiar, "Apresiasi Sastra di Seka/ah: Menyenangkan dan Memberikan

Pengalaman Balin Siswa," makalah disampaikan pada Seminar Nasional, PBSI-FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 29 Oktober 2011.

Page 36: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

32

intelektual dan imajinatif. Kaya sastra hadir untuk dibaca dan dinikmati,

dimanfaatkan untuk mengembangkan wawasan kehidupan.

Pembelajaran sastra menurut panduan penerapan KTSP perlu

diekankan pada kenyataan bahwa sastra merupakan seni yang dapat

diproduksi dan diapresiasi sehingga pembelajaran hendaknya bersifat

produktif-apresiatif. Konsekuensinya, pengembangan materi

pembelajaran, teknik, tujuan, dan arah pembelajaran harus menekankan

pada kegiatan apresiatif.

Pengembangan kegiatan pembelajaran apresiatif merupakan usaha

untuk membentuk pribadi imajinatif yaitu pribadi yang selalu

menunjukkan hasil belajarnya melalui aktivitas mengeksplorasi ide-ide

baru, menciptakan tata artistik baru, mewujudkan produk baru,

membangun susunan baru, memecahkan masalah dengan cara-cara baru,

dan merefleksikan kegiatan apresiasi dalam bentuk karya-karya yang

unik.

Potensi individu seperti itu menurut para ahli pendidikan akan

berkembang jika mendapat dukungan kultur lingkungan yang menghargai

percobaan, melakukan langkah-langkah spekulatif, fokus pada

pengembangan ide-ide barn, bahkan melakukan ha! yang tidak dapat

dilakukan orang sebelumnya. Semua potensi dikembangkan melalui

pengulangan yang variatif sehingga terbentuk mutu keterampilan yang

terasah. Mengembangkan potensi pribadi imajinatif, kreatif, <lan

produktif.

Semua bangsa berlomba-lamba dalam melakukan pembaharuan

pengajaran agar dapat membangun mutu sumber daya manusia yang

tangguh sebagai modal persaingan global. Pembelajaran menjadi strategi

bangsa untuk memenangkan persaingan atau sekurang-kurangnya untuk

memperoleh mutu yang setara dengan yang dapat bangsa lain wujudkan.

Pembelajaran sastra terns dikembangkan agar menunjang

terbentuknya pribadi yang imajinatif, kreatif, dan produktif. Semangat

pembelajaran tidak lepas dari dua kata kunci yaitu kolaborasi dan

Page 37: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

33

kompetisi. Individu secara terus menerus dikembangkan dalam kerja

sema kelompok. Sejalan dengna itu, pembelajaran memerlukan berbagai

pendekatan khusus, seperti menerapkan pendekatan intelektual,

imajinatif, kreatif, produktif, kolaboratif, kompetitif dan menggunakan

teknologi.

2.6 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengangkat ientang novel k:hususnya tentang gaya

bahasa telah dilak:uk:an oleh beberapa peneliti. Ada beberapa penelitian

yang mengangk:at tentang gaya bahasa, misalnya skripsi Puji Mawarti. A.

310 050 104. Kajian Gaya Bahasa Metafora dalam Novel Laskar Pelangi

karya Andrea Hirata. Skripsi. Surak:arta: Fak:ultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009. Skripsi saudari

Puji Mawarti berbeda dengan skripsi penulis, jika yang dilakukan saudari

Puji Mawarti adalah menganilis gaya bahasa Metafora, sedangkan penulis

menganalisis jenis gaya bahasa yang terdapat di dalam novel Laskar

Pelangi, tidak hanya gaya bahasa metafora.

Novita Rihi Amalia. K 1206005. Analisis Gaya Bahasa dan Nilai­

Nilai Pendidikan Novel Sang Peinimpi Karya Andrea Hirata.Skripsi.

Surak:arta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidik:an. Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Agustus 2010. Skripsi saudari Novita Rihi Amalia

berbeda dengan skripsi peneliti, jika yang dilakukan saudari Novita Rihi

Amalia adalah mengangkat analisis gaya bahasa dan nilai-nilai pendidikan

novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, sedangkan peneliti mengangkat

analisis gaya bahasa novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Skripsi Sugeng Rianto (2011) yang berjudul Analisis Penggunaan

Gaya Bahasa Cerpen "Terima Kasih, Bu Tuti!" Karya Darwis Khudori.

Saudara Sugeng Rianto menaganalisis gaya bahasa cerpen yang berjudul

Terima Kasih Bu Tuti, sedangkan penulis menganalisis gaya bahasa novel

Laskar Pelangi, berbeda dari objek:·yang dianalisis, yaitu antara novel dan

cerpen. Berdasarkan tinjauan tersebut, tampaknya masih memungkinkan

Page 38: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

34

bagi peneliti untuk menulis skripsi dengan judul "Analisis Gaya Bahasa

novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata serta Implikasinya dalam

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMA".

Page 39: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

BABIII

PROFIL ANDREA HIRATA

3.1 Profil Andrea Hirata

Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitong 24 Oktober

1982, Andrea Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan Seman

Said Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang

termasuk miskin dan letaknya terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah

desa dengan segala keterbatasan cukup mempengaruhi pribadi Andrea sejak

kecil. Ia mengaku lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di

sekelilingnya yang banyak memperlihatkan keperihatinan. Nama Andrea

Hirata sebenamya bukanlah nama pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak

Jahir ia diberi nama Aqil Barraq Badruddin. Merasa tidak cocok dengan nama

tersebut, Andrea menggantinya dengan Wadhud. Ia masih merasa terbebani

dengan nama itu, ia kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata

Seman Said Harun sejak ia remaja.

Dengan segala keterbatasan, Andrea tetap menjadi anak periang yang

sesekali berubah menjadi pemikir saat menimba ilmu di sekolah. Selain itu, ia

juga kerap memiliki impian dan mimpi-mimpi di masa depannya. Seperti yang

diceritakannya dalam novel Laskar Pelangi, Andrea kecil bersekolah di

sebuah sekolah yang kondisi bangunannya sangat mengenaskan dan hampir

rubuh. Sekolah yang bemama SD Muhamadiyah tersebut diakui Andrea

cukuplah memperihatinkan. Ketiadaan biaya, membuatnya terpaksa

bersekolah di sekolah yang bentuknya Jebih mirip sebagai kandang hewan

temak. Kendati harus menimba ilmu di bangunan yang tidak nyaman, Andrea

tetap memiliki motivasi yang cukup besar untuk belajar. Di sekolah itu

pulalah, ia bertemu dengan sahabat-sahabatnya yang dijuluki dengan sebutan

Laskar Pelangi. Di SD Muhamadiyah, Andrea bertemu dengan seorang guru

yang hingga kini sangat dihormatinya, yakni NA (Nyi Ayu) Muslimah.

Novel Laskar Pelangi dipersembahkan untuk Bu Muslimah.

Kegigihan Bu Muslimah untuk mengajar siswa yang hanya berjumlah

Page 40: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

36

sebelas orang itu temyata sangat berarti bagi kehidupan Andrea. Perubahan

dalam kehidupan Andrea diakuinya tidak lain karena motivasi dan hasil

didikan Bu Muslimah. Sebenamya di Pulau Belitong ada sekolah lain yang

dikelola oleh PN Timah. Namun, Andrea tidak berhak untuk bersekolah di

sekolah tersebut karena status ayahnya yang masih menyandang pegawai

rendahan.

Novel yang ditulis Andrea merupakan memoar tentang masa kecil

yang membentuknya hingga menjadi seperti sekarang. Tentang sosok Bu

Muslimah, Andrea menganggapnya sebagai seorang yang sangat

menginspirasi hidupnya. Perjuangan untuk mempertahankan sekolah yang

hampir rubuh sangat berkesan dalam perjalanan hidupnya. Berkat Bu

Muslimah, Andrea mendapatkan dorongan yang membuatnya mampu

menempuh jarak 30 km dari rumah ke sekolah untuk menimba ilmu. Tidak

heran, ia sangat mengagumi sosok Bu Muslimah sebagai salah satu

inspirator dalam hidupnya. Menjadi seorang penulis pun diakui Andrea

karena sosok Bu Muslimah.

Sejak kelas 3 SD, Andrea telah membulatkan niat untuk menjadi

penulis yang menggambarkan perjuangan Bu Muslimah sebagai seorang

guru. Sejak saat itu, Andrea tidak pernah berhenti mencoret-coret kertas

untuk belajar menulis cerita. Setelah menyelesaikan pendidikan di kampung

halamannya, Andrea memberanikan diri untuk merantau ke Jakarta. Saat itu,

keinginannya untuk menggapai cita-cita sebagai seorang penulis dan

melanjutkan ke bangku kuliah menjadi dorongan terbesar untuk hijrah ke

Jakarta.

Saat berada di kapal laut, Andrea mendapatkan saran dari nahkoda

untuk tinggal di daerah Ciputat karena masih belum ramai dibandingkan di

pusat kota Jakarta. Berbekal saran tersebut, ia menumpang sebuah bus agar

sampai di daerah Ciputat. Namun, supir bus mengantarkannya ke Bogor.

Akhirnya Andrea memulai kehidupan baru di kota hujan tersebut. Beruntung

bagi dirinya, Andrea mampu memperoleh pekerjaan sebagai penyortir surat

Page 41: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

38

Walaupun SD Muhammadiyah tidak dipedulikan oleh orang lain,

namun di sana terdapat seorang siswa yang memiliki otak brilian. Lintang,

anak laki-laki keturunan orang cerdas. Jarak yang jauh dari rumahnya ke

sekolah, harus menunggu buaya pergi, dan sendalnya hangus karena

mengayuh sepeda tidak membuat semangatnya patah untuk menuntut

ilmu.

Awalnya Las/car Pelangi memiliki sepuluh orang anggota, namun

menjadi 11 orang ketika Flo datang. Flo dulunya bersekolah di sekolah PN

(Perusahaan Negara) milik PN Timah. Mahar seorang anak laki-laki yang

tampan seperti halnya Trapani dan pintar seperti halnya Lintang. Mahar

seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang

imajinatif, tidak logis, kreatif dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya,

namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam

karnaval 17 Agustus dengan menjadi koreografer dalam koreografi massal

suku Masai dari Afrika, yang diciptakannya.

A Kiong selalu berdebat dengan Sahara. Sahara adalah seorang gadis

berjilbab dan keras kepala. Sahara sering mendengarkan cerita Harun,

seorang anak kecil yang terperangkap di tubuh orang dewasa yang selalu

menceritakan tentang kucingnya yang berbelang tiga, melahirkan anak

tiga, semua anaknya berbelang tiga. Berbeda dengan Syahdan, ia selalu

menerima perintah, !erasing, serta kambing hitam dalam setiap akar

persoalan. Lalu ada Trapani, seorang anak yang hidup tanpa kehadiran

seorang ayah, Trapani hanya hidup bersama ibunya. Ada pula Samson,

seorang anak lakJ-laki bertubuh tinggi dan besar. Samson memiliki obsesi

untuk memiliki tubuh yang macho dan gagah, hal itu diawali dengan

pertemuannya dengan sebuah botol yang memiliki gambar lelaki berotot.

Kucai selalu menjadi ketua kelas, walaupun Kucai sendiri pesimis

terhadap tanggung jawab menjadi seorang ketua kelas.

Konflikpun dimulai ketika hal tragis yang dialami Lintang. setelah

putus sekolah Lintang menjadi seorang supir truk pasir di bedeng kuli.

Walaupun begitu, Lintang telah berhasil mewujudkan impian ayahnya

Page 42: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

39

yaitu agar Lintang tidak memiliki pekerjaan yang sama seperti ayahnya

sebagai seorang nelayan. Ketragisan kisah antara anak dan ibu, Trapani

dengan ibunya yang tinggal di rumah sakit jiwa Sungai Liat yang disebut

Zaal Batu, dikarenakan perilaku mother complex yang sangat ekstrem.

Namun akhirnya Trapani dan ibunya dapat keluar karena mengalami

kemajuan.

Kebahagian menyelimuti A Kiong yang telah menjadi seorang

penganut agama Islam dan memiliki nama baru Nur Zaman. Nur Zaman

menikah dengan Sahara musuh semasa kecilnya. Mereka memiliki 5 anak

dan membuka toko kelontong dengan judul Sinar Perkasa. Mereka

mempekerjakan sabahat mereka yaitu Samson. Jika waktu luang mereka

bertiga mengunjungi Harun.

Syahdan, pria liliput putra seorang nelayan, jebolan sekolah gudang

kopra Muhammadiyah telah menduduki posisi sebagai Information

Technology Manager di sebuah perusahaan multinasional terkemuka yang

berkantor pusat di Tangerang. Dari sudut pandang material Syahdan

adalah anggota Laskar Pelangi yang paling sukses. Namun Syahdan tidak

pemah menyerah pada cita-citanya untuk menjadi aktor sungguhan. Kucai

yang <lulu selalu menjadi ketua kelas, telah menjadi Drs. Mukharam Kucai

Khairani, MBA dan selalu berpakaian safari. Dulu di kelas otaknya paling

lemah sekarang gelar akademiknya termasuk paling tinggi di antara

anggota Laskar Pelangi. Sekarang ia bekerja sebagai salah satu anggota

DPRD di Belitong.

Flo yang dulu tomboy telah menjadi wanita sejati dan telah

bersuami, dikaruniai empat anak laki-laki dengan dua kali persalinan anak

kembar. Flo menempuh perguruan tinggi di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan di Universitas Sriwijaya. Setelah lulus, Flo menjadi guru TK di

Tanjong Pandan dan bercita-cita membangun gerakan wanita

Muhammadiyah. Mahar telah menjadi seorang pengajar dan

mengorganisasi berbagai kegiatan budaya. Ikal sang pemimpi berhasil

meraih beasiswa Uni Eropa.

Page 43: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

BAB IV

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN GAYA BAHASA NOVEL LASKAR

PELANGI KARY A ANDREA HIRATA

4.1 Anilisis Unsur Intrinsik Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

4.1.1 Terna

Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah

karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur

semantik dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan­

perbedaan. Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya

yang bersangkutan menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik,

dan situasi tertentu. 1 Sebuah tema akan menjadi makna cerita jika ada

keterkaitannya dengan unsur-unsur cerita lainnya. Unsur-unsur tokoh

dan penokohan, plot, latar, dan cerita akan bermakna jika diikat oleh

sebuah tema. Dapat disimpulkan bahwa tokoh-tokoh (utama) cerita

bertugas menyampaikan tema yang dimaksudkan oleh pengarang.

Cara mengetalrni tema dalam sebual1 prosa fiksi yaitu dengan

jalan menguraikan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Awai kisah Laskar

Pelangi dimulai dengan perjuangan untuk mendapatkan sepuluh murid

baru oleh dua orang guru di SD Mullammadiyah untuk

mempertahankan kelangsungan eksistensi SD Muhammadiyah di

Belitong.

Hal ini dapat dilihat dari kutipan dalam novel Laskar Pelangi,

sebagai berikut:

Guru-guru yang sederhana ini berada dalam situasi genting karena Pengawas Sekolal1 dari Depdikbud Sumsel telal1 memperingatkan bal1wa jika SD Mullammadiyah hanya mendapat murid barn kurang dari sepulull orang maka sekolah paling tua di Belitong ini harus ditutup. Karena itu sekarang Bu Mus dan Pak Harfan cemas sebab sekolah mereka alcan tamat

1Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University ,....,..,.. ~- ~ • r~

Page 44: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

41

riwayatnya, sedangkan para orang tua cemas karena biaya, dan kami, sembilan anak-anak kecil ini yang terperangkap di tengah cemas kalau-kalau kami takjadi sekolah.2

Kutipan di atas menggambarkan suasana yang tidak

menyenangkan yang dialami oleh Pak Harfan, Bu Muslimah, para

orang tua, dan sembilan murid baru. Pak Harfan cemas karena 30

tahun pengabdiannya sebagai kepala sekolah akan berakhir, apabila

murid baru kurang dari sepuluh orang. Bu Mus sangat khawatir karena

lima tahun pengabdiannya di sekolah yang ia cintai juga akan berakhir.

Para orang tua resah memikirkan biaya sekolah, mereka beranggapan

bahwa menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada biaya

selama belasan tahun, lebih baik anak-anak mereka diserahkan kepada

tauke pasar atau menjadi kuli kopra. Sembilan siswa baru kecewa

karena semangatnya untuk bersekolah tidak akan terlaksana.

Kemudian penggan1baran keadaan SD Muhammadiyah yang

memprihatinkan. Pada bab 4, dilukiskan penggambaran perjuangan

seorang guru dalam membangkitkan semangat pendidikan di SD

Muhammadiyah Belitong. Pengarang juga menekankan pada

pengkotak-kotakan di dalam meraih sesuatu yang lebih baik, baik itu

pendidikan maupun pola hidup di Belitong dikarenakan adanya sebuah

PN Timah. Untuk pendidikan Hirata menggambarkan perbedaan yang

sangat menonjol dalam sarana maupun sarana belajar untuk meraih

cita-cita, antara sekolah PN dengan SD Muhammadiyah.

Hal yang menaltjubkan dalam novel ini bahwa dalam setiap bab

menunjukkan peristiwa yang mengejutkan, contohnya pengarang

menampilkan beberapa tokoh yang mempunyai semangat belajar yang

tinggi dengan disertai bakat mereka yang sangat luar biasa. Salah

satunya adalah Lintang.

'Andrea Hirata, Laskar Pelangi, (Yogyakarta: Bentang, 2007), h. 4.

Page 45: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

43

cita-citanya. Kemiskinan bukan halangan, para tokoh Laskar Pelangi

adalah orang-orang yang mampu belajar membaca potensi dirinya.

Selain itu masalah yang mendasar sekali adalah pendidikan agama

dijadikan sebagai dasar kita untuk berjuang. Bukankah di dalam Islam

dianjurkan untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukankah belajar itu

ibadah, ikhtiar itu juga ibadah, dan keikhlasan perlu ditanamkan

kepada para guru dan pelajar di dalam melaksanakan proses

pendidikan.

Dapat disimpulkan bahwa tema dalam novel Laskar Pelangi

adalah semangat perjuangan YZ!ng disertai dengan keikhlasan sebelas

orang anggota Laskar Pelangi dalam menempuh pendidikan. Mereka

dengan segala kekurangan, keterbatasan, dan pantang menyerah dalam

menuntut ilmu, tema novel Laskar Pelangi secara umum adalah

pendidikan.

Hubungan antara tema dengan unsur-unsur lainnya dapat dilihat

dengan jelas dalam novel Laskar Pelangi. Terna pendidikan mampu

menghasilkan amanat yang selaras dengan tema tersebut. Terna

tentang pendidikan dengan sendirinya melahirkan latar/setting berupa

sekolah sebagai fasilitas untuk menjalani proses pendidikan. Terna

juga menghasilkan tokoh seperti seorang guru dengan murid­

muridnya. Selain itu, tema juga menciptakan karakter tokoh yang

mempunyai dedikasi seperti Ibu Muslimah dan karakter Lintang yang

mempunyai semangat yang luar biasa di dalam meraih cita-cita.

Ketika karakter yang beragam itu telah pengarang ciptakan pada setiap

tokoh tentu akan menyebabkan konflik. Konflik ini dengan sendirinya

menciptakan alur. Terakhir semuanya itu akan jelas terlihat dengan

menggunakan gaya bahasa yang digunakan pengarang. Terna

menyebabkan pengarang banyak memakai istilah-istilah di dalam

dunia pendidikan.

Page 46: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

44

4.1.2 Alur

Alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian, setiap kejadian itu

dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau

menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Alur sebagai peristiwa­

peristiwa yang ditarnpilkan dalam cerita tidak bersifat sederhana,

karena pengarang menyusun berdasarkan kaitan sebab akibat. Alur

merupakan cerminan perjalanan tingkah laku para tokoh dalam

bertindak, berpikir berasa, dan bersikap dalam menghadapi berbagai

masalah kehidupan.

Alur dibagi menjadi lima bagian, yaitu: tahap penyituasian, tahap

yang terutama berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh­

tokoh cerita. Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian

informasi awal yang berfungsi untuk melandastumpui cerita yang

dikisahkan pada tahap berikutnya. Tahap pemunculan konflik yaitu

masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya

konflik mulai dimunculkan. Tahap ini merupakan tahap awal

munculnya konflik dan konflik akan berkembang pada tahap

berikutnya.

Tahap peningkatan konflik yaitu konflik yang telah dimunculkan

pada tahap sebelurnnya semakin berkembang. Peristiwa-peristiwa yang

menjadi inti cerita semakin mencekam dan menegangkan. Konflik­

konflik yang terjadi, internal, eksternal, ataupun kedua-duanya,

pertentangan-pertentangan, benturan-benturan antarkepentingan,

masalah, dan tokoh yang mengarah ke klimaks semakin tidak dapat

dihindari.

Tahap klimaks yaitu konflik atau pertentangan-pertentangan

yang terjadi, ditimpakan kepada tokoh cerita mencapai titik intensitas

puncak. Klimaks sebuah cerita akan dialami oleh tokoh-tokoh utama

yang berperan sebgai pelaku dan penderita terjadinya konflik utama.

Page 47: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

45

Tahap penyelesaian yaitu konflik yang telah mencapai klimaks diberi

penyelesaian. Konflik-konflik diberi jalan keluar dan cerita diakhiri.3

Alur Laskar Pelangi bisa dikatakan tersusun sangat rapi dan

maju ke depan, dalam artian peristiwa-peristiwa disusun secara

kronologis berdasarkan waktu kejadiannya, tidak jarang terjadi

pengulangan kembali (Flashback) untuk memperjelas permasalahan

pokoknya. Tiap-tiap peristiwa mempunyai makna dalam fungsinya

untuk meajelaskan konflik-konflik antara pengarang dengan

lingkungannya sehingga te1wujudnya tema yang mendasarinya. Dapat

dikatakan adanya keterjalinan antara penokohan membentuk peristiwa­

peristiwa yang akhirnya membentuk sebuah tema.

Secara ringkas alur Laskar Pelangi dapat dikemukakan sebagai

berikut: Cerita dibuka dengan Pengenalan Situasi, kecemasan seorang

guru dan pe1juangan seorang anak untuk menggapai cita-cita, di dalam

proses perjuangan itu terdapat keterbatasan fisik, baik tertuju kepada

sekolah maupun kepada fisik tokoh, serta keadaan lingkungannya.

Setelah itu, mulailah Pengungkapan Peristiwa awal yang

menimbulkan banyak pertentangan maupun kesukaran-kesukaran bagi

para tokohnya. Tokoh Lintang yang menemui kesukaran seperti

menempuh sekolah yang jaraknya sangat jauh, serta harus bertemu

dengan buaya pada hampir setiap harinya .. Penemuan siswa berbakat

seperti Lintang dan Mahar.

Menuju Pada Adanya Konjlik, ini hanya sebagai contoh kecil

dari keseluruhan konflik yang ditimbulkan. Flo yang ingin menjadi

seperti laki-laki hingga terbentuknya perkumpulan mistis yang terdapat

pertentangan manusia dengan Tuhannya oleh Flo, Mahar, dan tokoh

lainnya. Pengarang mampu melihat realitas yang terjadi di Belitong,

perbedaan yang sangat dominan dari segi sarana dan prasarana.

Terbukti berbagai prestasi yang dihasilkan oleh Lintang dan Mahar

pada acara karnaval 17 agustus dan lomba cerdas cermat, inilah ha!

Page 48: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

46

yang paling menegangkan sekaligus membanggakan para orang tua,

guru, dan SD Muhammadiyah.

Konjlik Memuncak ketika peristiwa yang tidak terduga dialami

tokoh Lintang, akhirnya ia harus berhenti sekolah dikarenakan

ayahnya meninggal dan Trapani yang sangat santun kepada orang tua

terutama ibu, akhirnya mengalami sakit jiwa karena ia selalu

ketergantungan kepada ibunya yang digambarkan secara jelas dan

sederhana. Flo, Mahar dan anggotanya yang lain ketika pergi untuk

menemui seorang dukun terkenal yang bemama Tuk Bayan Tula

ternyata harus rela dikecewakan oleh berbagai ilmu mistis yang

mereka pikirkan, ternyata pesan dari dukun itu adalah kalau ingin

pintar harus belajar.

Akhir Cerita, pada bagian ini berisi penjelasaan tentang nasib­

nasib yang dialami para tokoh setelah mengalami peristiwa puncak,

konflik atau pertentangan yang terjadi telah mengantarkan para tokoh

mengalami perubahan nasib. Berawal dari pertentangan itulah, timbul

kesadaran baru, Ikal yang berhasil melanjutkan cita-citanya sekolah ke

luar negeri, menyedihkan untuk Lintang yang jenius temyata sekarang

menjadi pekerja rodi. Mahar dan Flo yang insyaf, Flo menempuh

perguruan tinggi di FKIP Universitas Sriwijaya. Setelah lulus ia

menjadi guru TK di Tanjong Pandan.4

Mahar sibuk mengajar dan mengorganisasikan berbagai kegiatan

budaya, 5 A Kiong masuk agania Islam dan menjadi seorang muslim

yang taat.6 Sahara dan A Kiong akhimya menikah.7 Syahdan yang

menemukan keahliannya di bidang komputer. Ia mendapatkan

beasiswa ke Kyoto University Jepang dan akhirnya menduduki posisi

sebagai /reformation technology manager di sebuah perusahaan

4 Hirata, Op. Cit., h. 473-474. 5 Ibid, h. 477. 6 Ibid, h. 464-465. 7 Ibid, h. 467.

Page 49: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

47

multinasional terkemuka yang berpusat di Tangerang. 8 Kucai menjadi

seorang politisi dengan gelar yang paling tinggi dibandingkan dengan

tokoh yang Iain.

Pemaparan alur dalam novel ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

3

1 2 4 5

Keterangan:

I. Tahap penyituasian: Pada hari pertama penerimaan siswa baru di SD

Muhammadiyah, kekurangan seorang siswa, dan sekolah hampir

ditutup. Namun dengan kehadiran seorang siswa yang bernama Harun

telah menyelamatkan SD Muhammadiyah.

2. Tahap pemunculan konflik: Bu Mus dengan segala usahanya dan

semangat kesepuluh Laskar Pelangi mampu berjuang dan melewati

masa-masa sulit serta kebahagiaan bersama.

3. Tahap peningkatan konflik: Mahar dan Lintang berusaha

mengharumkan nama SD dan SMP Muhammadiyah lewat kemahiran

dan kepintaran mereka dalam perlombaan cerdas cermat dan kamaval

saat perayaan HUT RI, mereka mampu mengalahkan sekolah milik PN

Timah.

4. Tahap klimaks: Lintang murid paling jenius di antara yang lainnya

meninggalkan bangku sekolah karena ia hams mengurus adik-adiknya

setelah kematian Ayahnya. Di sanalah akhir dari cerita perjuangan para

kesepuluh Laskar Pelangi.

5. Tahap penyelesaian: Y aitu pada saat tembok PN Timah mampu

dihancurkan dan kemiskinan dapat dilawan oleh rakyat Belitong.

8 Ibid, h. 478-479.

Page 50: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

48

Kebahagiaan yang akhimya mampu diraih oleh kesepuluh anggota

Laskar Pelangi.

4.1.3 Tokoh dan Penokohan

Istilah "tokoh" menunjuk kepada pelaku cerita, sedangkan

penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang

yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Menurut Abrams tokoh adalah

orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama

yang ditafsirkan oleh pembaca memiliki kualitas moral dan

kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan

apa yang dilakukan dalam tindakan. Pembedaan antara tokoh yang satu

dengan yang lain lebih ditentukan oleh kualitas pribadi daripada dilihat

secara fisik.

Istilah "penokohan" lebih luas pengertiai:mya daripada "tokoh"

dan "perwatakan", karena mencakup masalah siapa tokoh cerita,

bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya

dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang

jelas kepada pembaca.9

Tokoh utama dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata

adalah:

a. Ikal

Pengarang menggambarkan Ikal sebagai siswa yang

berprestasi melebihi rata-rata kelas. Hal ini terlihat dalam kutipan

sebagai berikut:

Aku belajar keras sepanjang malam, tapi tak pernah sedikitpun, sedetikpun bisa melampaui Lintang. Nilaiku sedikit lebih baik dari rata-rata kelas namun jauh tertinggal dari nilainya. Alm berada di bawah bayang-bayangnya sekian lama, sudah terlalu lama malah. Rangking duaku abadi, tak berubah sejak caturwulan pertama kelas satu SD. Abadi seperti lukisan ibu

Page 51: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

49

menggendong anak di bulan. Rival terberatku, musuh bebuyutanku adalah temanku sebangku, yang aku sayangi.10

Di sekolah Ikal termasuk murid yang berprestasi, dapat dilihat

dari nilai Ikal yang melebihi rata-rata kelas. Ikal berposisi sebagai

bayang-bayang Lintang, peringkat kedua Ikal bertahan dari caturwulan

pertama kelas satu SD. Saingan terberatnya adalah teman yang sangat

ia sayangi dan kagumi. Ikal termasuk orang yang tidak mudah putus

asa, selalu bersemangat melakukan ha! yang ia sukai, dan tegar.

Ikal menyukai dunia sastra terutama puisi, ha! ini dapat dilihat

pada kutipan berikut:

Sungguh, malam ketiga di Pangkalan Punai aku mimpi melihat surga Ternyata surga tidak megah, hanya sebuah istana kecil di tengah hutan Tidak ada bidadari seperti disebut di kitab-kitab suci

Aku meniti jembatan kecil Seorang wanita benvajahjernih menyambutku "inilah surga" katanya Ia tersenyum, kerling matanya mengajakku menengadah Seketika aku terkesiap oleh pantulan sinar matahari senja Menyirami kubah-kubah istana Mengapa sinar matahari benvarna perak,jingga, dan biru? Sebuah keindahan yang asing

Di istana surga Dahan-dahan pohon ara menjalar ke dalam kamar-kamar Sunyi yang bertingkat-tingkat Gelas-gelas Kristal berdenting dialiri air zam-zam Menebarkan rasa kesejukan

Bunga petunioa ditanam di dalam pot-potkayu Pot-pot itu digantungkan pada kosen-kosenjendela tua benvarna biru Di beranda, lampu-lampu kecil disembunyikan di batik tilam, indah sekali Sinarnya memancarkan kedamaian Tembus membelah -perdu di halaman

Surga begitu sepi Tapi aku ingin tetap di sini

'°Hirata, op. cit., h. 122.

Page 52: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

Karena ku ingat janjimu Tuhan Kalau aku datang dengan berjalan ENGKA U akan menjemputku dengan berlari-lari. 11

50

Kutipan puisi di atas merupakan puisi buatan Ikal sendiri, ia

mendapat inspirasi ketika sedang berlibur ke pantai Pangkalan Punai.

Ikal dan teman-temannya tidak hanya berlibur karena Bu Mus

memberi tugas kesenian yang dikumpulkan pada saat masuk sekolah.

Untuk pertama kalinya Ikal mendapat nilai kesenian yang lebih baik

dari nilai Mahar. Tetapi ha! itu hanya terjadi sekali saja, tidak ada yang

bisa menandingi Mahar dalam bidang kesenian. Nilai Mahar dikurangi

karena ia tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, padahal lukisannya

bagus. Ia kecewa karena teman-temannya mengejek dan tidak percaya

apa yang dilihatnya, yaitu burung perintang pulau yang dibuatnya

sebagai lukisan.

Dalam novel ini, Ikal diceritakan menyukai seorang gadis

keturunan Tionghoa bernama A Ling. Ia sering sekali mengirimkan

puisi tentang luapan perasaannya kepada A Ling. Puisi yang

diberikannya kepada A Ling dapat dilihat pada kutipan berikut:

Jault Tinggi A Ling, hari ini aku mendaki gunung Selumar Tinggi, tinggi sekali, sampai ke puncaknya Hanya untuk melihat atap rumahmu Hatiku damai rasanya12

Kutipan puisi di atas menggambarkan suasana hati Ikal yang

rindu kepada A Ling. Ketika berlibur bersama teman-temannnya,

mendaki Gunung Selumar yang terpikir olehnya hanya A Ling.

Dalam novel Laskar Pelangi, Ikal termasuk tokoh bulat, tokoh

bulat merupakan tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai

kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian, dan jati dirinya. Ia

dapat saja memiliki watak tertentu yang dapat diformulasikan, namun

ia pun dapat pula menan1pilka11 watak dan tingkah laku bermacam-

11/bid.,h. 181-182.

Page 53: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

51

macam, bahkan mungkin seperti bertentangan dan sulit diduga.13

Tugas membeli kapur merupakan tugas yang paling dibenci oleh ikal,

tetapi setelah bertemu dengan A Ling putri pemiliki toko kelontong

yang menjual kapur tugas tersebut menjadi tugas yang menyenangkan

bagi Ikal. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

Namun, tugas membeli kapur adalah pekerjaan yang jauh lebih horor. Toko Sinar Harapan, pemasok kapur satu-satunya di Belitong Timur, amat jauh letaknya. Sesampainya di sana di sebuah toko yang sesak di kawasan kumuh pasar ikan yang becek jika perut tidak kuat, siapapun akan muntah karena bau lobak asin, tauco, kanji, kerupuk udang, ikan teri, asam jawa, air tahu, terasi, kembang kol, pedak cumi, jengkol, dan kacang merah yang ditelantarkan di dalam baskom-baskom karatan di depan toko. 14

Kutipan di atas menggambarkan bal1wa tugas membeli kapur

merupakan tugas yang tidak menyenangkan bahkan horor. Toko sinar

Harapan merupalcan pemasok kapur satu-satunya di Belitong Timur,

dan letaknya sangat jauh. Namun di batik ketidaknyamanan dalam

rutinitas membeli kapur terjadi suatu peristiwa yang tidak terduga.

Tangan halus yang selama ini menjadi misteri akhirnya terlihat secara

jelas wajalmya ketika kapur yang diberikannya tumpah berserakan

karena A Ling memberikan kapur dengan terburu-buru.

Setelah pertemuan dengan A Ling tugas membeli kapur menjadi

pekerjaan yang sangat dinanti-nanti oleh Ikal. Rintangan-rintangan

ketika mernbeli kapur tidalc rnenjadi rnasalah lagi bagi Ikal. Hal

tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

Toko yang tadi berbau busuk rnernusingkan sekarang rnenjadi harurn sernerbak seperti rninyalc kesturi dalam botol­botol liliput yang dijual pria-pria berjanggut lebat seusai shalat jurnat. Syahdan yang gelap, kecil, dan jelek kelihatan tampan sekali seperti Nat King Cole. Sedangkan A Miauw tiba-tiba menjadi tauke yang demikian ramah, peduli, dan rnemperlakukan

13Nurgiyantoro, op. cit., h. I 83. 14u • • • • "~

Page 54: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

52

semua pelanggan dengan adil tanpa membedakan. Ia tampak seperti seorang bandit yang memutuskan jadi padri.15

Kutipan di atas menggambarkan perasaan Ikal yang sedang

berbunga-bunga. Perasaan yang tidak meyenangkan bertolak belakang

menjadi perasaan yang menyenangkan. Dapat disimpulkan bahwa pada

mulanya Ikal tidak menyukai tugas membeli kapur, akhirnya menjadi

hobi karena ia bertemu dengan pujaan hatinya. Tokoh bulat harus logis

sesuai dengan tuntunan koherensi cerita yang mengharuskan adanya

pertautan logika sebab akibat. 16 Jadi, jika Ikal yang sebelumnya

diceritakan sebagai tokoh yang yang tidak menyukai tugas membeli

kapur, kemudian menjadi suka dikarenakan ada penyebabnya yaitu ia

bisa bertemu dengan pujaan hatinya.

b. Lintang

Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah

semenjak hari pertama berada di sekolah. Hal tersebut dapat dilihat

pada kutipan berikut:

Meskipun rumahnya paling jauh tapi kalau datang ia paling pagi. Wajah manisnya senantiasa bersinar walaupun baju, celana, dan sandal chunghai-nya buruknya minta ampun. Namun sungguh kuasa Allah, di dalam tempurung kepalanya yang ditumbuhi rambut gimbal awut-awutan itu tersimpan cairan otak

k l. 17 yang encer se a 1 .......

Lintang merupakan anak yang paling jenius dan gigih di antara

teman-temannya. Meskipun jarak rumahnya dari sekolah sangat jauh

(80 km), ia tetap semangat untuk pergi ke sekolah dan menjadi anak

yang datang paling pagi. Setiap berangkat sekolah, ia harus melalui

jalan yang merupakan tempat buaya tinggal. Di sekolah, Lintang

begitu serius belajar dan aktif. Otaknya yang jenius dan cermat

membawa tim SD Muhammadiyah menjadi pemenang dalam lomba

cerdas cermat.

15 Ibid., h. 212 16 Nurgiyantoro.Loc. Cit. 17 Ibid., h. I 08.

Page 55: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

53

Lintang juga suka membaca dan mempelajari berbagai ilmu

pengetahuan. Lintang tidak segan membagi ilmunya kepada teman­

temannya. Idenya sangat kreatif. Kelihaiannya dalam berpikir tidak

sama dengan tulisan tangan yang indah. Hal itu terlihat dalam kutipan

sebagai berikut:

Lintang adalah pribadi yang unik. Banyak orang merasa dirinya pintar lalu bersikap seenaknya, congkak, tidak disiplin, dan tak punya integritas. Tapi Lintang sebaliknya. Ia tak pemah tinggi hati, karena ia merasa ilmu demikian luas untuk disombon~kan dan menggali ilmu itu tak akan ada habis­habisnya.1

Untuk Biologi, Matematika, dan semua variannya: ilmu ukur, aritmatika, aljabar, dan ilmu pengetahuan alam bahkan Bu Mus berani bertanggung jawab untuk memberi nilai sempuma: sepuluh ....... 19

Nilai terendah di rapor Lintang, yaitu delapan, hanya pada mata pelajaran kesenian. Walaupun sudah berusaha sekuat tenaga dan mengerahkan se§enap daya pikir dia tak mampu mencapai angka sembilan ....... 0

Dalam kutipan tersebut terlihat Lintang merupakan anak yang

pintar, hampir semua bidang dikuasainya terkecuali kesenian.

Walaupun Lintang pintar dia tidak pernah sombong, dia selalu

mengajarkan teman-temannya dengan sabar. Ia merasa semakin

banyak ilmu yang disampaikannya kepada orang lain, akan

membuatnya semakin tertantang untuk mengetahui ilmu pengetahuan

yang lebih luas.

Selain itu lintang merupakan siswa yang memiliki rasa ingin tahu

yang tinggi, dia tidak mau menunda-nunda suatu jawaban yang

seharusnya ia dapatkan pada saat itu juga. Hal tersebut terdapat pada

kutipan:

"Tak mau Ibunda, pagi ini ketika berangkat sekolah aku hampir diterkam buaya, maka aku tak punya waktu menunggu, jelaskan di sini, sekarangjuga!".21

18 Hirata.Loe. Cit. 19 Ibid., h. 124. 20 Ibid., h. 125. 21 Ibid., h. Ill.

Page 56: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

54

Kutipan di atas merupakan perkataan yang disampaikan Lintang

kepada Bu Mus ketika sedang belajar tafsir. Lintang sangat penasaran

dengan jawaban yang akan disampaikan Bu Mus, dia tidak mau

menunggu jawaban ketika berada di kelas dua SMP nanti. Lintang

ingin mendengarkan jawaban Bu Mus pada hari itu juga. Semangat

dan rasa ingin tahu yang dimiliki Lintang membuat teman-temannya

termotivasi untuk belajar.

Lintang juga termasuk ke dalam tokoh bulat, ketika Iomba cerdas

cermat ia menantang pendapat Drs. Zulfikar. Tidak ada yang berani

berkomentar terhadap argumennya, Drs. Zulfikar sudah besar kepala.

Ia merasa ialah orang yang paling pandai dan selalu merasa benar.

Lalu tiba-tiba Lintang mengeluarkan argumen yang tidak pemah

terpikirkan oleh orang Iain bahkan Drs. Zulfikar. Akhimya Drs.

Zulfikar mengakui kesalahan atas argumen yang disampaikannya,

karena argumen Lintang yang benar.

c. Mahar

Mahar memiliki bakat dalam bidang seni, baik itu menyanyi,

melukis, seni rupa dan lain sebagainya. Hal itu dapat kita Iihat pada

kutipan berikut:

Syair demi syair lagu itu merambati dinding-dinding papan tua kelas kami, hingga di daun-daun kecil linaria seperti kupu­kupu cantik thistle crescent, Ialu terbang hanyut dibawa awan­awan tipis menuju ke utara. Suara Mahar terdengar pilu merasuki relung hati setiap orang yang ada di ruangan. Intonasinya lembut membelai-belai kalbu dan Mahar memaku hati kami dalam rasa pukau menyaksikannya menyanyi sambil menitikkan air mata. Apapun yang sedang kami kerjakan terhenti karena kami telah terkesima. Kami tersihir oleh aura seni yang terpancar dari sosok anak muda tampan yang menyanyi dari jiwanya, bukan hanya dari mulutnya, sehingga Iagu itu menjadi sebuah simfoni yang agung ..... .

Ketika Mahar bemyanyi seluruh alam diam menyimak. Kami merasakan sesuatu _ tergerak di dalam hati bukan karena Mahar bemyanyi dengan tempo yang tepat, teknik vokal yang baik, nada yang pas, interpretasi yang benar, atau chord ukulele yang sesuai, tapi karena ketika ia menyanyikan Tennese Waltz

Page 57: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

55

yang sesuai, tapi karena ketika ia menyanyikan Tennese Waltz kami ikut merasakan kepedihan yang mendalam seperti kami sendiri telah kehilangan kekasih yang paling dicintai. 22

Kutipan di atas menggambarkan suasana yang terjadi ketika

Mahar bernyanyi, semua mata tertuju padanya. Untuk mengisi waktu

sebelum pulang sekolah Bu Mus memerintahkan setiap siswa

bernyanyi dengan tema bebas. Penampilan sebelum Mahar sangat

membosankan dan tidak ada tempo. Mereka bernyanyi sesuka hati,

sangat berbeda dengan Mahar ketika bernyanyi penuh dengan

penghayatan dan ekspresi yang sungguh-sungguh. Pada saat itu dapat

diketahui bakat Mahar terletak di bidang kesenian. Mahar juga

dipercaya sebagai ketua karnaval perayaan 17 Agustus 1945, yang

akhirnya menang dan mengalahkan sekolah PN.

d. Bu Muslimah

Wanita bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari ini adalah guru

di SD Muhammadiyah. Ia sangat berdedikasi terhadap dunia

pendidikan dan dengan segenap jiwa mengajar murid-murid di SD

Muhammadiyah. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

N. A. Muslimah Hafsari Hamid binti K. A. Abdul Hamid, atau kami memanggilnya Bu Mus, hanya memiliki selembar ijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri), namun beliau bertekad melanjutkan cita-cita ayalmya K.A. Abdul Hamid, pelopor sekolah Muhammadiyah di Belitong untuk terns mengobarkan pendidikan Islam. 23

Kutipan di atas menggambarkan bahwa Bu Mus adalah seorang

guru yang berkeinginan tinggi untuk meneruskan pendidikan. Bu Mus

adalah guru yang tanpa pamrih, rela tidak digaji, beliau hanya diberi

beras 15 kilo setiap bulan. Selama enam tahun di SD Muhammadiyah

beliau yang mengajar semua mata pelajaran. Di samping mengajar Bu

Mus juga menerima jahitan untuk membiayai hidupnya dan adik­

adiknya

221bid., h. 138. 23Tf. .. ;,.J 1, '10

Page 58: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

56

Selain berdedikasi terhadap dunia pendidikan Bu Mus

merupakan guru yang pandai, karismatik dan memiliki pandangan jauh

ke depan. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

Beliau menyusun sendiri silabus pelajaran budi pekerti dan mengajarkan kepada kami sejak dini pandangan-pandangan dasar moral, demokrasi, hukum, keadilan, dan hak-hak asasi jauh hari sebelum orang-orang sekarang meributkan soal materialisme versus pembangunan spiritual dalam pendidikan. Dasar-dasar moral itu menuntun kami membuat konstruksi imajiner nilai-nilai integritas pribadi dalam konteks Islam.24

Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa Bu Mus

adalah seorang guru yang pandai, ia menyusun sendiri silabus

pelajaran budi pekerti dan mengajarkan pandangan-pandangan dasar

moral, demokrasi, hukum, keadilan, dan hak-hak asasi yang akan

menjadi pegangan bagi murid-muridnya. Materi pelajaran budi pekerti

hanya diajarkan di sekolah Muhammadiyah sangat berbeda dengan

kode prilaku fonnal yang ada dalam konteks legalitas institusional

seperti sapta prasetya atau pedoman-pedoman pengalaman lainnya.

Beliau memberi gambaran yang jelas ketika menjelaskan materi

pelajaran, dengan menggunakan dalil Al Quran atau kisah-kisah nyata.

e. Pak Harfan

Pria bemama lengkap K.A Harfan Efendy Noor ini menjabat

sebagai kepala SD Muhammadiyah. Bersama Bu Muslimah, ia tetap

mempertahankan sekolah yang hampir ditutup karena kekurangan

siswa. Pak Harfan juga memiliki dedikasi yang tinggi terhadap

pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

K.A. pada nama depan pak Harfan berarti Ki Agus. Gelar K.A. mengalir dalam garis laki-laki silsilah kerajaan Belitong. Selama puluhan tahun keluarga besar yang amat bersahaja ini berdiri pada garda depan pendidikan di sana. Pak Harfan telah puluhan tahun mengabdi di sekolah Muhammadiyah nyaris tanpa imbalan apapun demi motif syiar Islam.25

241bid., h. 30. 25 Ibid., h. 21.

Page 59: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

57

Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui Pak Harfan adalah

kepala sekolah tanpa parnrih yang memperjuangkan pendidikan.

Beliau tidak digaji sepersenpun, yang terpenting baginya ia bisa

menyampaikan ajaran-ajaran Islam. Beliau menghidupi keluarganya

dari sebidang kebun palawija di pekarangan rumahnya. Tokoh-tokoh

di atas merupakan tokoh yang sangat berpengaruh dalam diri tokoh,

ilmu-ilmu yang telah diberikan Bu Mus dan Pak Harfan membekas

hingga Ikal dewasa.

Dalam novel Laskar Pelangi ini juga didukung oleh kehadiran

tokoh-tokoh tambahan yang turut berperan dalam novel ini, di

antaranya:

a. A Ling

Gadis keturunan Tionghoa ini merupakan cinta pertama Ikal. Ia

memiliki tubuh yang ramping dan tinggi. Anak dari pemilik toko Sinar

Harapan ini ternyata juga menyukai Ikal. Namun sayangnya ia pindah

ke Jakarta untuk menemani bibinya. Hal tersebut dapat dilihat pada

kutipan berikut:

Ia memiliki struktur wajal1 lonjong dengan air muka yang sangat menawan. Hidungnya kecil dan bangir. Garis wajahnya tirus dengan tatapan mata kharismatik meyejukkan sekaligus menguatkan hati, seperti tatapah wanita-wanita yang telah menjadi ibu suri. Jika menerima nasihat dari wanita bermata semacam ini, semangat pria manapun akan berkobar.26

A Ling digambarkari sebagai gadis yarig cantik, wajahnya

lonjong dan hidungnya maricung. Wajahnya tirus dengari tatapari mata

yang bermalma ketika menatap orang lain. Apabila ditatap olehnya

akan meyejukkari dan menguatkari hati. Siapa saja yarig mendapat

perintah darinya akan semarigat untuk mengerjakannya. Selain itu A

Ling juga merupakan gadis yang menarik. Hal tersebut dapat dlihat

pada kutipari berikut:

26rL!J L ~1 r>.

Page 60: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

58

Ia mengulum senyum, manis sekali tak terperikan. Hadir dalam balutan chong kiun, baju acara penting yang memesona, di suatu bulan juli yang meriah, ia tumn ke bumi bagai venus dari Laut Cina Selatan. Baju itu mengikuti lekuk tubuhnya dari atas mata kaki sampai ke leher dan dikunci dengan kancing tinggi berbentuk seperti paku. Tubuhnya yang ramping di atas sepasang sandal kayu berwama bim. Cantik mpawan melebihi mayoret manapun. Tingginya tak kurang dari 175 cm, jelas lebih tinggi dariku.27

Kutipan di atas mempakan gambaran tokoh A Ling yang menarik

bagi siapa saja yang melihatnya. Senyumannya sangat manis, ia

diumpamakan sebagai venus yang berasal dari Laut Cina Selatan.

Tubuhnya yang ramping dibalut dengan pakaian dan aksesories yang

serasi. Tingginya 175 cm seperti mayoret, kecantikannya tidak ada

yang melebihi. A Ling dan Ikal saling menyukai, sayangnya

perpisahan hams terjadi di antara mereka. Hal tersebut dapat dilihat

pada kutipan berikut:

"A Ling sudah pigi Jakarta . . .. Nanti dia terbang naik pesawat pukul 9. Ia harus menemui bibinya yang sekarang hidup sendiri, iajuga bisa mendapat sekolah yang bagus di sana .... ".28

Kutipan di atas menggambarkan bahwa A Ling akan pergi ke

Jakarta. Pada saat itu dia telah berada di bandara dan pukul sembilan

pesawatnya akan berangkat. A .Ling hams pergi ke Jakarta karena ia

akan menemani bibinya yang hidup sendiri dan yang lebih penting A

Ling akan mendapatkan pendidikan yang Iebih baik daripada di

Belitong. Perasaan A Ling juga sangat sedih karena ia berpisah dengan

Ikal, namun ia berharap Ikal bisa mengerti. A Ling meninggalkan

sebuah buku kenang-kenangan untuk Ikal dan kumpulan puisi yang

pernah dikirimkan Ikal kepadanya.

27 Ibid., h. 269. 28Ibid., h. 297-298.

Page 61: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

59

b. Drs. Zulfikar

Guru teladan sekolah PN yang mengajar bidang studi Fisika. Ia

bersifat sombong dan merasa paling benar. Hal tersebut dapat terlihat

pada kutipan berikut:

Sekali lagi supporter kami bergemuruh jumpalitan, tapi tiba-tiba seseorang di antara penonton menyela, " saudara ketua! Saudara ketua! Saudara ketua dewan juri ! Sa ya kira pertanyaan danjawaban itu keliru besar!"

Seluruh hadirin sontak diam dan melihat ke arah seorang pemuda yang kecewa ini. Oh, Drs. Zulfikar, guru fisika teladan dari sekolah PN itu. Gawat! Urusan ini bisa runyam. Sekarang pandangan seluruh hadirin menghunjam ke arah guru muda yang otak cemerlangnya sudah kondang kemana-mana. Untuk diajar privat olehnya bahkan harus antre. Ia harapan yang akan melanjutkan tradisi lama sekolah PN sebagai pemenang pertama lomba kecerdasan ini dan ia sudah mempersiapkan timnya demikian sempuma. Ia tak ingin dipermalukan dan ia tak pemah berurusan dengan sesuatu yang tidak terbaik. Sekarang apa yang akan ia perbuat? Aku dan Sahara was-was tapi Lintang tenang­tenan~ saja. Drs. Itu angkat bicara dengan gaya akademisi yang tulen. 9

Berdasarkan kutipan di atas terlihat bahwa Drs. Zulfikar adalah

orang yang merasa dirinya paling benar. Pria ini adalah seorangfresh

graduate yang sombong, ia memperlihatkan karakter manusia pintar

yang baru tahu dunia. Bicaranya di awang-awang dengan gaya seperti

Pak Habibie. Ia mengutip buku asing di sana sini tidak keruan,

menggunakan istilah-istilah aneh karena ingin mengesankan dirinya

luar biasa. Selain itu Drs. Zulfikar memperlihatkan persoalan klasik di

negeri ini, orang-orang pintar sering berbicara meracau dengan istilah

yang tidak membumi dan teori-teori tingkat tinggi bukan untuk

menemukan sebuah karya ilmiah tetapi untuk membodohi orang-orang

miskin. Sementara orang miskin diam terpuruk.

29Jbid., h. 374.

Page 62: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

60

4.1.4 Latar

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu,

menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan

sosial tempat tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.30

Latar mencakup latar tempat, waktu, dan latar suasana atau latar sosial

yang terdapat dalam suatu cerita.

Penggambaran latar dalam novel Laskar Pelangi adalah sebagai

berikut:

a. Latar Tempat

Latar tempat mengacu pada lokasi te1jadinya peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang digunalcan

dapat berupa tempat-tempat dengan nama, inisial, atau lokasi tertentu

tanpa nama yangjelas.31

Penggambaran latar tempat dalam novel Laskar Pelangi adalah

sebagai berikut:

1) Bangku Panjang

Pagi itu, waktu aku masih kecil, alcu duduk di bangku panjang di depan sebuah kelas. Sebatang pohon filicium tua yang rindang meneduhiku. Ayahku duduk di sampinglcu, memeluk pundakku dengan kedua lengannya dan tersenyum mengangguk-angguk pada setiap orang tua dan anak-anaknya yang duduk berderet-deret di bangku panjang lain di depan kami. Hari itu adalah hari yang agak penting hari pertama masukSD.

Di ujung bangku-bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring .... 32

.... Ia berulang kali menghitung jumlah anak-anak yang duduk di bangku panjang. Ia demikian khawatir .... 33

Kutipan di atas dapat kita temukan pada halaman pertama

novel Laskar Pelangi. Novel ini dibuka dengan suasana ketika

penerimaan siswa baru di SD Muhammadiyah. Bangku panjang

30M.H. Abrams, A Glossary of Literary Terms, (New York: Holt, Rinehart and Winston,

1981), hlm. 175. 31Nurgiyantoro, op. cit., h. 216. 32/bid., h. !. 33 n • > T ~

Page 63: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

61

disediakan oleh pihak sekolah untuk menyambut kedatangan orang

tua dan siswa baru. Peneriniaan siswa baru di SD Muhammadiyah

tidak berlangsung dengan suka cita seperti yang terjadi di sekolah

lain, suasananya tegang karena apabila jumlah siswa tidak

mencapai 10 orang maka SD Muhammadiyah yaitu SD tertua di

Belitong tersebut akan ditutup.

2) Pohon Filicium

341bid., h. 53. 351bid., h. 64. 36lbid h. 65.

Penggambarannya dapat dilihat dalam kutipan berikut:

Filicium decipiens biasa ditanam botanikus untuk mengundang burung. Daunnya lebat tak kenal musim. Bentuk daunnya cekung sehingga dapat menampung embun untuk burung-burung kecil minum. Dahannyapun mungil, menarik hati burung segala ukuran. Lebih dari itu .... 34

Sebelum menyerbu jilicium, serindit Melayu terlebih dulu melakukan pengawasan dari dahan-dahan tinggi ganitri sambil jungkir balik seperti pemain trapeze. Melangak­longok ke sana-kemari .... Jika keadaan sudah aman kawanan ini akan menukik tajam menuju dahan-dahan filicium dan tanpa ampun, dengan paruhnya yang mampu memutuskan kawat, secepat kilat, unggas mungil rakus ini menjarah buah­buah kecil jjlicium dengan kepala waspada menoleh ke kiri dan kanan. 5

Seumpama suku-suku Badui di jazirah Arab yang menggantungkan hidup pada oasis maka jilicium tua yang menaungi atap kelas kami ini adalah mata air bagi kami. Hari-hari kami terorientasi pada pohon itu. Ia saksi bagi drama masa kecil kami. Di dahannya kami membuat rumah­rumahan. Di balik daunnya kami bersembunyi jika bolos pelajaran kewarganegaraan. Di batang pohonnya kami menuliskan janji setia persahabatan dan mengukir nama­nama kecil kami dengan pisau lipat. Di akarnya yang menonjol kami duduk· berkeliling mendengar kisah Bu Mus tentang petualangan Hang Jebat, dan di bawah keteduhan daunnya yang rindang kami bermain lompat kodok, berlatih sandiwara Romeo dan Juliet, tertawa, menangis, bernyanyi, belajar, dan bertengkar.36

.... Mereka santai saja bertamu ke haribaan dedaunan jilicium, menikmati setiap gigitan buah kecilnya, buang hajat

Page 64: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

62

sesuka hatinya Bahkan ketika mulutnya penuh, merekapun akan membersihkan paruhnya dengan menggosok-gosokkannya pada kulit filicium f,ang seperti handuk kering. Mereka kemudian akan turun .... 7

Demikian pula hubungan kami dengan burung ungkut­ungkut yang mematuki ulat di kulit filicium. Menurutku ungkut-ungkut .... Namun kehadirannya sangat kami tunggu karena ia selalu megunjungi pohon filicium sekitar pukul 10 pagi. Pada jam ini kami mendapat pelajaran kewarganegaraan

38

Demikian harmonisnya ekosistem yang terpusat pada sebatang pohon filicium anggota familia acacia ini. Seperti

39 para guru .... Drama, opera, dan orchestra yang manggung di dahan­

dahan filicium sepanjang hari tak kalah seru dengan panggung sandiwara yang dilakoni sepuluh homo sapiens di sebuah kelas di bawahnya.40

Kutipan di atas menggambarkan pemaparan pohon filicium

anggota familia akasia. Pohon filicium, burung-burung, dan

tumbuhan yang tumbuh di sekitar pohon filicium melakukan

simbiosis komensalisme, yaitu saling menguntungkan satu sama

lain. Misalnya kerjasama yang terjadi antara buah ganitri yang biru

menyamarkan kehadiran burung serindit Melayu, dan burung

serindit Melayu rnemakan buah-buah kecil filicium.

Seperti hal yang terjadi antara buah ganitri, buahfilicium, dan

burung serindit Melayu, pohon filicium juga merupakan mata air

dan menjadi saksi drama masa kecil sepuluh anggota Laskar

Pelangi. Semua aktivitas berlangsung di bawah pohonfilicium baik

sttlrn maupun duka. Seperti para guru yang mengabdi di bawahnya,

pohon ini tak henti-hentinya menyokong kehidupan banyak spesies

yang datang silih berganti.

37Ibid. 38Ibid., h. 66. "Ibid. 4(1 ••••

Page 65: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

63

3) Ruang Kelas

Dapat dilihat dalam kutipan sebagai berikut:

Kami memi!iki enam kelas kecil-kecil, pagi untuk SD Muhammadiyah dan sore untuk SMP Muhammadiyah. Maka kami, sepuluh siswa baru ini bercokol selama Sembilan tahun di sekolah yang sama dan kelas-kelas yang sama, bahkan susunan kawan sebangku pun tak berubah selama Sembilan tahun SD dan SMP itu.41

Di dalam kelas kami tidak terdapat tempelan poster operasi kali-kalian seperti umumnya terdapat di kelas-kelas sekolah dasar. Kami juga tidak memiliki kalender dan tak ada gambar presiden dan wakilnya, atau gambar seekor burung aneh berekor delapan helai yang selalu menoleh ke kanan itu. Satu-satunya tempelan di sana .... 42

Kutipan di atas memperlihatkan gambaran ruang kelas yang

kurang layak dipakai dalam proses pembelajaran, karena ruang

kelasnya berukuran kecil. Minimal ruang kelas berukuran sedang

agar guru dan siswa bisa bergerak dengan leluasa. Enam kelas

yang dimiliki dipakai oleh siswa SD dan SMP Muhammadiyah,

selama sembilan tahun siswa-siswa tersebut akan bersekolah di

sana tanpa ada perubahan suasana.

Di dalam ruang kelas tersebut juga tidak terdapat tempelan

poster perkalian, tidak memiliki !calender, tidak dijumpai gambar

presiden dan wakilnya, serta simbol burung garuda. Yang terdapat

hanyalah sebuah poster H. Rhoma Irama yang berfungsi untuk

menutup lubang besar di dinding papan.

4) Sekolah Muhammadiyah

411bid., h. 17.

42Jbid., h. 19. 43 n,;r1 h 1h.

Tak susah melukiskan sekolah kami, karena sekolah kami adalah salah satu dari ratusan atau mungkin ribuan sekolah miskin di seantero negeri ini yang jika disenggol sedikit saja oleh kambing yang senewen ingin kawin, bisa rub uh berantakan. 43

Sekolah Muhammadiyah tak pernah dikunjungi pejabat, penj ual kaligrafi, pengawas sekolah, apalagi anggota

Page 66: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

64

dewan. Yang berkunjung rutin hanyalah seorang pria yang berpakaian seperti ninja. Di punggungnya tergantung sebuah tabung aluminium besar dengan slang yang menjalar ke sana k ·1 .k 44 emar1. a sepert1 a an ....

Sekolah kami tidak dijaga karena tidak ada benda berharga yang layak dicuri. Satu-satunya benda yang menandakan bangunan itu sekolah adalah sebatang tiang benda dari bambu kuning dan sebuah papan tulis hijau yang tergantung miring di dekat lonceng. Lonceng kami adalah

45

Jika dilihat dari jauh sekolah kami seolah akan tumpah karena tiang-tiang kayu yang tua sudah tak tegak menahan atap sirap yang berat. Maka sekolah kami sangat mirip gudang kopra. Konstruksi bangunan yang menyalahi prinsip arsitektur ini menyebabkan tak ada daun pintu dan jendela yang bisa dikunci karena sudah tidak simetris dengan rangka kusennya. Tapi buat apa pula dikunci?.46

Maka pada intinya tak ada yang baru dalam pembicaraan tentang sekolah yang atapnya bocor, berdinding papan, berlantai tanah, atau yang kalau malam dipakai untuk menyimpan ternak. Semua itu telah dialami oleh sekolah kami. Lebih baik membicarakan tentang orang-orang .... 47

Kutipan di atas menggambarkan bahwa sekolah

Muhammadiyah tidak pemah dikunjungi oleh orang penting, yang

rutin berkunjung ialah pria yang ditugaskan oleh dinas kesehatan

untuk menyemprot sarang nyamuk. Keadaan sekolah

Muhammadiyah sangat memprihatiukan, bangunan sekolah sudah

miring, tiang-tiang kayu yang tua sudah tidak tegak menahan atap

sirap yang berat. Konstruksi bangunan yang menyalahi prinsip

arsitektur menyebabkan tidak ada pintu dan jendela yang bisa

dikunci.

Pada intinya tidak ada ha! baru yang dibicarakan tentang

sekolah Muhammadiyah, selain atapnya yang bocor, berdinding

papan, berlantai tanah, dan kalau malam dipakai untuk menyimpan

ternak. Semua itu diterima dengan lapang dada oleh siswa-siswa

44 Ibid., h. 17. 45Ibid. 46Ibid., h. 19. 47y, . •• -~

Page 67: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

65

yang mengenyam pendidikan selama sembilan tahun di sana,

fasilitas yang tidak mendukung bukan menjadi penghalang bagi

mereka karena mereka memiliki guru-guru yang berjiwa besar.

5) Rumah Penduduk di Belitong

Hanya beberapa jengkal di luar lingkaran tembok tersaji pemandangan kontras seperti langit dan bumi. Berlebihan jika disebut daerah kumuh tapi tak keliru jikadiumpamakan kola yang dilanda gerhana berkepanjangan sejak era pencerahan revolusi industri. Di sana, di luar lingkar tembok Gedong hidup komunitas Melayu Belitong .... 48

Di luar tembok feodal tadi berdirilah rumah-rumah kami, beberapa sekolah negeri, dan satu sekolah kampung Muhammadiyah. Tak ada seorang kaya di sana, yang hanya ada kerumunan toko miskin di pasar tradisional dan rumah­rumah panggung yang renta dalam berbagai ukuran. Rumah­rumah asli Melayu ini sudah ditingggalkan zaman keemasannya. Pemiliknya tak ingin merubuhkannya karena tak ingin berpisah dengan kenagan masa jaya, atau karena tak punya uang.

Di antara rumah panggung itu berdesak-desakan kantor polisi, gudang-gudang logistik PN, kantor telepon, toapekong, kantor carnal, gardu Iistrik, KUA, Masjid, kantor pos, bangunan pemerintah- yang dibuat tanpa perencanaan yang masuk aka! sehingga menjadi bangunan kosong terlantar, tendon air, warung kopi, rumah gadai yang selalu dipenuhi penguajung, dan rumah panjang suku Sawang.49

Kutipan di atas menggambarkan keadaan rumah penduduk

Belitong yang bertolak belakang dengan keadaan di Gedong. Tata

letak rumah penduduk dirancang dengan perencanaan yang tidak

matang. Sehingga banyak bangunan kosong yang terlantar. Tidak

ada orang kaya, yang ada hanya kumpulan beberapa toko miskin di

pasar tradisional dan rumah-rumah panggung. Rumah-rumah

tersebut ada yang berpenghuni maupun yang sudah ditinggalkan

oleh pemiliknya. Walaupun hidup di kawasan industri tetapi

penduduknya hidup dalam kekurangan. Penduduk asli Melayu

Belitong seperti diasingkan di negeri sendiri.

"'Ibid., h. 49. 49 Ibid., h. SO.

Page 68: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

66

6) Gedong

.... Mereka, kaum borjuis ini, bersemayam di kawasan eksklusif yang disebut gedong. Mereka seperti orang-orang kulit putih di wilayah selatan Amerika pada tahun 70-an. Feodalisme di Belitong adalah .... 50

Gedong lebih seperti sebuah kota satelit yang dijaga ketat oleh para Polsus (Polisis Khusus) timah. Jika ada yang lancang masuk maka koboi-koboi tengik itu akan menyergap, lalu interogasi akan ditutup dengan mengingatkan sang tangkapan pada tulisan "DILARANG MASUK BAGI YANG TIDAK MEMILIKI HAK" yang bertaburan secara mencolok pada berbagai akses dan fasilitas di sana, sebuah power statement tipikal kompeni. . . . . Di sana, rumah-rumah mewah besar bergaya Victoria memiliki jendela-jendela kaca lebar dan tinggi denga tirai yang berlapis-lapis laksana layar bioskop. Rumah-rumah itu ditempatkan pada kontur yang agak tinggi sehingga kelihatan seperti kastil-kastil kaum bangsawan dengan halaman terpelihara rapi dan danau-danau buatan.

Setiap rumah memiliki empat bangunan terpisah yang disambungkan oleh selasar-selasar panjang. Itulah rumah utama sang majikan, rumah bagi para pembantu, garasi, dan gudang-gudang. Selasar-selasar itu mengelilingi kolam .. .. 51

Kutipan di atas menggambarkan sebuah kawasan eksklusif

yang dinamakan gedong. Orang-orang yang mendiami gedong

seperti orang-orang kulit putih di wilayah selatan Amerika pada

tahun 70-an. Pada dasamya orang-orang yang mendiami gedong

adalah orang perantau ke Belitong, jarang sekali penduduk asli

Belitong. Mereka adalah pekerja atau staf yang bekerja di

Perusahaan Negara (PN) Timah.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa keadaan

tata letak penduduk Belitong yang tidak direncanakan dengan

matang sangat berbeda dengan keadaan di gedong. Arsitektur dan

desain lanskapnya bergaya sangat kolonial. Gedong dijaga oleh

polisi khusus Timah yang selalu siap sedia menjaga keamanan di

'0Jbid., h. 42.

511bid., h. 43.

Page 69: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

67

dalam gedong. Penduduk di dalam gedong menjunjung tinggi

kesan menjaga jarak dengan penduduk Belitong.

7) Perusahaan Negara (PN) Timah

Belitong dalam batas kuasa eksklusif PN Timah adalah kota praja Konstantinopel yang makmur. PN adalah penguasa tunggal Pulau Belitung yang termasyhur di seluruh negeri sebagai pulau timah. Nama itu tercetak .... PN amat kaya. Ia punya jalan raya, jembatan, pelabuhan, real estate, bendungan, dok kapal, sarana telekomunikasi, air, Iistrik, rumah-rumah sakit, sarana olahraga- termasuk beberapa padang golf, kelengkapan sarana hiburan, dan sekolah­sekolah. PN menjadikan Belitong- sebuah pulau kecil­seumpama desa perusahaan dengan aset triliunan rupiah.

PN merupakan penghasil timah nasional terbesar yang memperkerjakan tak kurang dari 14.000 orang. Ia menyerap hampir seluruh angkatan kerja di Belitong dan menghasilkan devisa jutaan dolar. Lahan eksploitasinya tak terbatas. Lahan itu disebut kuasa penambangan dan secara ketat dimonopoli. Legitimasi ini diperoleh . . .. PN mengoperasikan I 6 unit emmerbager atau kapal keruk yang bergerak lamban, mengorek isi bumi dengan 150 buah mangkuk-mangkuk baja

k 52 ra sasa, ....

Berdasarkan kutipan di atas dapat kita ketahui bahwa PN

Timah merupakan perusahaan terkenal di Belitong. Namanya

tercetak di setiap buku geografi atau buku Himpunan Pengetahuan

Umum pustaka wajib sekolah dasar. PN sangat kaya, semua

fasilitas modem terdapat di sana, PN menjadikan Belitong sebagai

pulai kecil dengan aset triliunan rupiah. PN merupakan penghasil

timah nasional terbesar yang memiliki pegawai kurang Iebih

14.000 orang. Sayangnya pegawai PN berasal dari Iuar daerah

Belitong, penduduk asli belitong hanya menjadi pegawai rendahan.

8) Sekolah PN

52Ibid., h. 39. 53 Ibid., h. 36.

Sekolah PN adalah sebutan untuk sekolah milik PN (Perusahaan Negara) Timah .... 53

1-------

Page 70: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

68

Sekolah-sekolah PN Timah, yaitu TK, SD, dan SMP PN berada dalam kawasan gedong. Sekolah-sekolah ini berdiri megah di bawah naungan Aghatis berusia ratusan tahun dan dikelilingi pagar besi tinggi berulir melambangkan kedisiplinan dan mutu tinggi pendidikan.Sekolah PN merupakan center of excellence atau tempat bagi semua ha! yang terbaik. Sekolah ini demikian kaya raya karena didukung sepenuhnya oleh PN Timah, sebuah korporasi yang kelebihan duit. Institusi pendidikan yang sangat modem ini lebih tepat disebut _ percontohan bagaimana seharusnya generasi muda dibina.

Gedung-gedung sekolah PN didesain dengan arsitektur yang talc kalah indahnya dengan rumah bergaya Victoria di sekitamya. Ruangan kelasnya dicat wama-wami dengan tempelan gambar kartun yang edukatif, poster operasi dasar matematika, tabel pemetaan unsur kimia, peta dunia, jam dinding, thermometer, foto para ilmuwan dan penjelajah yang memberi inspirasi, dan ada kapstok topi. Di setiap kelas ada patung anatomi tubuh yang lengkap, globe uan~ besar, white board, dan alat peraga konstelasi planet-planet.5

Kutipan di atas menggambarkan kemewahan sekolah-sekolah

PN, mulai dari TK, SD, dan SMP. Sekolah-sekolah PN memiliki

kelas yang banyak, selama bersekolah di sekolah tersebut siswa­

siswanya akan berganti kelas dan suasana yang barn. Tidak hanya

kelas yang banyak, fasilitas yang dimiliki sekolah PN juga sangat

lengkap, sekolah PN dapat dijadikan sebagai sekolah percontohan

bagi sekolah lain. Hal itu tidak terlepas dari kelebihan yang

dimiliki oleh PN Timah. Sangat berbeda dengan sekolah

Muhammadiyah, yang memiliki gedung sekolah yang hampir

roboh, hanya memiliki enam kelas, dan tidak memiliki peralatan

yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran seperti yang dimiliki

oleh sekolah PN.

9) Toko Kelontong Sinar Harapan

54/bid., h. 57.

Tokonya lebih cocokjika disebut gudang rabat. Ratusan jenis barang bertumpuk-tumpuk mencapai flapon di dalam ruangan kecil yang sesak. Selain berbagai jenis sayur, buah,

Page 71: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

69

dan makanan di dalam baskom-baskom karatan tadi, toko ini juga menjual sejadah, asinan kedondong dalam stoRles­stoples tua, pita mesin tik, dan cat besi dengan bonus .... 5

·

Kutipan di atas menggambarkan suasana toko A Miauw,

yaitu toko kelontong Sinar Harapan. Toko tersebut menjual

bermacam-macam barang dagangan. Semua yang dibutuhkan

terdapat di dalam toko tersebut. SD Muhammadiyah berlangganan

kapur tulis di toko Sinar Harapan, karena toko tersebut merupakan

pemasok satu-satunya kapur tulis di Belitong. Di toko kelontong

ini juga terjadi pertemuan cinta pertama Ikal, yaitu A Ling.

b. Latar waktu

Latar waktu berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa­

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

Penggambaran Iatar waktu dalam novel Laskar Pelangi adalah

tahun 1987. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

Pada tahun 1987 harga timah dunia merosot dari 16.000 USD/metriks ton menjadi hanya 5.000 USD/metriks ton dan dalam sekejap PN Timah lumpuh. Seluruh fasilitas produksi tutup, puluhan ribu karyawan terkena PHK.56

Dengan melihat kutipan di atas dapat diketahui bahwa latar

waktu yang terjadi dalam novel Laskar Pelangi adalah pada tahun

1987. Tahun terse but ditandai dengan terjadinya kebangkrutan

yang dialami oleh PN Timah. Harga timah dunia yang turun

berdampak buruk terhadap PN Timah, dalam waktu yang singkat

PN Timah tidak beroperasi lagi, kegiatan produksi dihentikan, dan

seluruh karyawan terkena PHK.

Selain latar waktu terjadinya peristiwa dalam novel Laskar

Pelangi terdapat juga latar, pagi, siang, sore, dan malam. Seperti

terdapat dalam kutipan berikut:

SS Ibid., h. 20 I. 56 Ibid., h. 481.

Page 72: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

a) Pagi

70

Pagi itu, waktu aku masih kecil, aku duduk di bangku paajang di depan sebuah kelas. Sebatang pohon filicium tua yang rindang meneduhiku. Ayahku duduk di sampingku, memeluk pundakku dengan kedua lengannya dan tersenyum mengangguk-angguk pada setiap orang tua dan anak-anaknya yang duduk berderet-deret di bangku panjang lain di depan kami. Hari itu adalah hari yang agak penting hari pertama masuk SD.57

b) Siang

c) Sore

Dan di siang yang panas menggelegak ini, ketika pelajaran seni suara, di salah satu sudut kumuh perguruan miskin Muhammadiyah, kami menjadi saksi bagaimana nasib menemukan bakat Mahar. Mulanya Bu Mus meminta A IGong maju ke depan kelas untuk menyanyikan sebuah lagu,

58

Sore ini, setelah hujan hujan lebat sepanjang hari, terbentang pelangi sempurna, setengah lingkaran penuh, terang benderang dengan enam lapisan warna ujung kanannya berangkat dari muara gen ting .... 59

d) Malam

Lintang hanya dapat belajar setelah agak larut karena rumahnya gaduh, sulit menemukan tempat kosong, dan karena harus berebut lampu minyak, namun sekali ia memegang buku , terbanglah ia meninggalkan gubuk doyong

60 .

Penggambaran latar waktu dari pagi, siang, sore, dan malam

tersebut merupakan penggambaran peristiwa penting yang dialami

oleh sepuluh anggota Laskar Pelangi. Latar pagi menggambarkan

peristiwa bersejarah bagi mereka yaitu diterimanya mereka sebagai

murid barn di SD Muhammadiyah. Pada awalnya harapan mereka

57 Ibid., h. I. 58lbid., h. 129. 59Ibid., h. 160. 60 Ibid., h. 100.

Page 73: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

71

untuk bersekolah tidak akan terwujud, karena hanya kekurangan

satu murid. Mereka terselamatkan oleh kedatangan Harun.

Genaplah murid baru menjadi sepuluh orang, karena apabila tidak

mencapai sepuluh murid maka SD Muhammadiyah akan ditutup.

Latar siang menggambarkan ketika mengisi waktu sebelum

pulang sekolah, Bu Mus menyuruh siswa-siswa untuk

menyanyikan sebuah lagu. Waktu siang yang sangat panas

membuat mereka malas untuk menyany!, mereka tidak memiliki

minat sama sekali. Sangat berbeda dengan Mahar, ia menyanyikan

lagu dengan penuh penghayatan, mulai dari sanalah diketahui

bahwa bakat Mahar terletak di bidang seni.

Latar sore menggambarkan ketika sepuluh anggota Laskar

Pelangi berkumpul bersama-sama di atas pohon jilicium

menikmati indahnya pelangi. Mereka menempati tempat strategis

di derbagai dahan pohon jilicium. Setelah selesai hujan mereka

selalu menyaksikan kehadiran pelangi. Mereka sangat menyukai

pelangi, bagi mereka pelangi adalah sketsa Tuhan yang

mengandung daya tarik yang mengagumkan. Dari situlah mulanya

Bu Mus menamakan mereka anggota Laskar Pelangi, karena

memiliki hobi melihat pelangi ketika selesai hujan.

Latar malam menggambarkan kebiasaan Lintang belajar pada

Iarut malam, pada saat itulah ia baru bisa belajar. Lampu minyak

sudah tidak ada yang memakai dan suasana sudah tenang. Bagi

Lintang larut malam merupakan saat yang paling tepat untuk

belajar, karena pelajaran Iebih mudah dipahaminya.

c. Latar Suasana

Latar suasana atau latar sosial mengacu pada hal-hal yang

berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat

dalam sebuah karya fiksi. Latar sosial dapat berupa kebiasaan hidup,

Page 74: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

72

adat istiadat, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir

masyarakatnya, dan juga status sosial tokohnya.

Pembedaan golongan sosial yang terjadi dalam novel Laskar

Pelangi terlihat dalam penggambaran keadaan masyarakatnya.

Masyarakat yang berada di dalam gedong hidup dengan kemewahan

yang berlimpah, sedangkan masyarakat asli Belitong hidup dalam

kemelaratan. Feodalisme di Belitong adalah ha! yang unik. Disebut

unik karena merupakan konsekuensi dari adanya budaya korporasi,

bukan karena tradisi paternalistik dari silailah, subkultur, atau privilese

yang dianugerahkan oleh penguasa seperti biasa terjadi berbagai

tempat lain.

Budaya korporasi yang dimaksud ialah Perusahaan Negara

Timah (PN) Timah yang merupakan perusahaan timah terbesar

bertaraf nasional. PN Timah bukanlah milik masyarakat asli Belitong,

melainkan milik orang lain yang bukan keturunan orang asli Belitong.

Tidak ada hak istimewa bagi karyawan PN dan tidak berlaku

nepotisme di dalamnya, keahlian yang diutamakan bukan sistem

kekerabatan.

Perbedaan antara masyarakat asli Belitong dan masyarakat

berada di gedong dapat kita Iihat pada kutipan berikut:

.... , kebudayaan yang bersahaja itu mulai hidup dalam karakteristik sosiologi tertentu yang atribut-atributnya mencerminkan perbedaan sangat mencolok seolah berdasarkan status berkasta-kasta. Kasta mejemuk itu tersusun rapi mulai dari para petinggi PN Timah yang disebut "orang stat" atau urang setap dalam dialek lokal sampai pada para tukang pikul pipa di instalasi penambangan serta warga suku Sawang yang menjadi buruh-buruh yuka penjahit karung timah. Salah satu atribut diskriminasi itu adalah sekolah-sekolah PN.61

Kutipan di atas menggambarkan perbedaan yang sangat

mencolok antara petinggi PN Timah dengan warga suku Sawang.

Terdapat sistem kasta di dalam PN Timah, kasta yang tertinggi

61/bid., h. 41.

Page 75: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

73

dinamakan orang staf, sedangkan kasta terendah hanya menjadi buruh­

buruh yuka penjahit karung timah, menjahit karung timah bersifat

musiman atau borongan. Berdasarkan ha! tersebut dapat diketahui

bahwa profesi yang dijalankan orang staf berlaku setiap hari,

sedangkan buruh-buruh yuka bersifat musiman. Tingkat ekonomi

orang staf pasti terjamin dibaridingkan dengan buruh-buruh yuka,

orang staf hidup sejahtera, sedangkan buruh-buruh yuka serba dalam

kekurangan.

4.1.5 Sudut Pan dang

Sudut pandang merupakan cara sebuah cerita dikisahkan. Ia

merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai

sarana untuk menyaj ikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa

yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.

Dalam novel Laskar Pelangi,_ sudut pandang yang digunakan adalah

orang pertama "aku". Ga ya "aku" narator adalah seseorang ikut terlibat

dalam cerita. Ia adalah "aku" tokoh yang berkisah, mengisahkan kesadaran

dirinya sendiri, mengisahkan peristiwa dan tindakan, yang diketahui,

dilihat, didengar, dialami, dan dirasakan, serta sikapnya terhadap pembaca.

"Aku" tentu saja mempunyai nama, ia mengisahkan pengalaman sendiri,

namanya jarang disebut. Melalui tokoh "aku" inilah, narator

menyampaikan pandangan-pandangan yang ingin disampaikannya. Hal ini

dapat dilihat dalam kutipan-kutipan sebagai berikut:

Inilah kisah klasik tentang anak pintar dari keluarga melarat. Hari ini, hari yang membuat gamang seorang laki-Iaki kurus cemara angin sembilan tahun yang lalu akhimya terjadi juga. Lintang, sang bunga meriam ini tak 'kan Iagi melontarkan tepung sari. Hari ini aku kehilangan teman sebangku selama sembilan tahun. Kehilangan ini terasa lebih menyakitkan melebihi kehilangan A Ling, karena kehilangan Lintang adalah kesia-siaan yang maha besar. Ini tidak adil. Aku benci pada mereka yang berpesta pora di Gedong dan aku benci pada diriku sendiri yang tak berdaya menolong Lintang karena keluarga kami sendiri

Page 76: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

75

menyelinap jauh ke dalam dadaku serta memberi arah bagiku hingga dewasa, yaitu bahwa hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyaknya.63

Berdasarkan kutipan di alas dapat diketahui bahwa Pak Harfan telah

menyampaikan amanat yang menyelinap ke hati anak didiknya serta

diingat hingga mereka dewasa, yaitu jangan menyerah dalam menghadapi

kesulitan, teguh pendirian, tekun, bersungguh-sungguh dalam menggapai

cita-cita, hidup akan bahagia apabila dijalani dengan keikhlasan berkorban

untuk orang lain, dengan kata lain mendahulukan kepentingan orang lain

daripada kepentingan pribadi, dan lebih baik memberi sebanyak­

banyaknya daripada menerima sebanyak-banyaknya.

Penggambaran unsur-unsur intrinsik yang mencakup tema, alur,

penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat dalam novel Laskar Pe/angi

ini, bertujuan untuk melihat isi dari novel ini secara mendalam. Hal itu

dilakukan dengan tujuan membantupenulis untuk mempertajam proses

penganalisisan gaya bahasa yang disampaikan oleh pengarang sehingga

dapat mempermudah penulis dalam menentukan gaya bahasa yang

terdapat dalam novel.

4.2 Analisis Gaya Bahasa Novel Laskar Pela11gi karya Andrea Hirata

Menurut Nyoman Kutha Ratna gaya bahasa dibagi menjadi 4 (empat)

yaitu gaya bahasa penegasan, perbandingan, pertentangan, dan sindiran.

4.2.1 Alegori

Alegori adalah gaya bahasa perbandingan yang bertautan satu

dengan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Gaya bahasa alegori

tampak pada kutipan berikut:

Merekalah mentor, penjaga, sahabat, pengajar, dan guru spiritua/.64

"Ibid., h. 24. 64 Ibid., h. 32.

Page 77: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

76

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena

mempunyai pertautan yaitu antara mentor, penjaga, sahabat, pengajar,

dan guru spiritual. Mereka yang dimaksudkan adalah Pak Harfan dan

Bu Mus, mereka dengan penuh keikhlasan dan kesabaran dalam

mengasuh sepuluh anggota Laskar Pelangi.

Gaya bahasa alegori berikut menggambarkan tokoh Lintang,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Di balik tubuhnya yang tak terawat, kotor, miskin, serta berbau hangus, dia memiliki an absolutely beautifal mind.65

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena

mempunyai pertautan yaitu antara tak terawat, kotor, miskin, serta

berbau hangus. Penggambaran tersebut merupakan gambaran fisik

Lintang, walaupun Lintang berpenampilan seadanya tetapi ia memiliki

otak yang luar biasa.

Gaya bahasa alegori berikut kembali menggambarkan tokoh

Lintang, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Maka jika kita tanyakan padanya bagaimana seekor cacing melakukan hajat kecilnya, siap-siap saja menerima penjelasan yang rapi, kronologis, terperinci, dan sangat cerdas mengenai cara kerja rambut getar di dalam sel-sel api, lalu dengan santai

• 66 saJa, .....

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena

mempunyai pertautan yaitu antara penjelasan yang rapi, kronologis,

terperinci, dan sangat cerdas. Kalimat tersebut menggambarkan cara

Lintang ketika menjelaskan sesuatu kepada teman-temannya.

Penjelasan yang disampaikannya akan mudah dimengerti oleh teman­

temannya.

Gaya bahasa alegori berikut menggambarkan kebijakan hidup

yang diperoleh oleh masyarakat Melayu Belitong, dapat dilihat pada

kutipan berikut ini:

65/bid,h. 109. 66/bid.,h. 120.

Page 78: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

77

Kebijakan itu disarikan dari hikayat para nabi, kisah Hang Tuah, dan rima-rima gurindam.67

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena

mempunyai pertautan yaitu antara hikayat para nabi, kisah Hang Tuah,

dan rima-rima gurindarn. Kalimat tersebut memiliki kesarnaan pada isi

yang terkandung di dalamnya, yaitu sama-sama menyampaikan pesan

kepada pembacanya. Pesan yang terdapat dalam hikayat para nabi,

kisah Hang Tuah, dan rima-rima gurindam diterapkan oleh masyarakat

Melayu Belitong dalam kehidupan sehari-hari.

Gaya bahasa alegori berikut menggarnbarkan suasana mencekarn

ketika Ikal dan teman-temannya bermain pelepah pohon pinang, dapat

dilihat pada kutipan berikut ini:

Alm terns menerus memanggil-manggil narna Syahdan, tapi ia diam saja, kaku, tak bernyawa, Syahdan telah mati.68

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena

mempunyai pertautan yaitu antara diam, kaku, dan tidak bemyawa.

Ketiga ha! tersebut menandakan bahwa Syahdan sudah meninggal,

padahal Syahdan hanya berpura-pura untuk mengelabui teman-

temannya.

Gaya bahasa alegori berikut menggambarkan tokoh A Ling,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

.... , di ujung jari-jari lentik si misterius ini tertanarn paras­paras kuku nan indah luar biasa, terawat amat baik, dan sangat memesona, jauh lebih memesona dibanding gelang giok tadi. 69

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya baliasa alegori karena

mempunyai pertautan yaitu antara nan indah luar biasa, terawat amat

baik, dan sangat memesona. Ketiga ha! tersebut menandakan bahwa

kuku A Ling sangat indah, terawat, dan mengagumkan.

67 lbid.,h. 162. 68/bid.,h. 174. 69 ., . 1

Page 79: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

78

Gaya bahasa alegori berikut menggambarkan tokoh Ikal yang

barn bertemu dengan cinta pertamanya, dapat dilihat pada kutipan

berikut ini:

Aku terpana merasa seperti me!ayang, mati suri, dan mau pingsan dalam ekstase. 70

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena

mempunyai pertautan yaitu melayang, mati suri, dan pingsan yang di

alami oleh lkal. Hal tersebut dialami lkal ketika ia bertatapan langsung

dengan A Ling gad is misterius yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.

Gaya bahasa alegori berikut menggambarkan tokoh Ikal, dapat

dilihat pada kutipan berikut ini:

Alm limbung, kepa!aku penin~, dan pandangan mataku berkunang-kunang karena syok berat. 1

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena

mempunyai pertautan yaitu antara limbung, kepala pening, dan

pandangan mata berkunang-kunang. Ketiga ha! tersebut menandakan

bahwa Ikal mengalami syok berat karena baru saja merasakan cinta

pertama.

Ga ya bahasa alegori berikut menggambarkan kej adian

menyenangkan yang dialami oleh karyawan PN, orang Sawang, dan

pelaut, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Bersuka cita seperti karyawan PN baru terima jatah kain, seperti orang Sawang dapat utangan, seperti para pelaut terdampar di sekolah perawat. 72

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena

ketiga kejadian yang dialami oleh karyawan PN, orang Sawang, dan

pelaut merupakan kejadian yang menyenangkan yaitu mendapat jatah

kain, mendapat utangan, dan terdampar di sekolah perawat.

'0 lbid.,h. 209.

711bid.,h. 211. 7211..;.-1 i. ')"'}{\

Page 80: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

79

Gaya bahasa alegori berik:ut menggambarkan tokoh Societeit de

Limpai yang telah menyimpang dari ajaran agama, dapat dilihat pada

kutipan berikut ini:

Ada rasa kemurtadan, pengkhianatan, dan pembangkangan pada Tuhan. 73

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena

mempunyai pertautan yaitu antara kemurtadan, pengkhianatan, dan

pembangkangan. Ketiga ha! tersebut menandakan bahwa anggota

Societeit de Limpai telah musyrik, karena mereka mempercayai selain

Tuhan.

Gaya bahasa alegori berikut menggambarkan tokoh Lintang,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Dialah Newton-ku, Adam Smith-ku, Andre Ampere-ku. 74

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena

mempunyai pertautan yaitu antara Newton, Adam Smith, dan Andre

Ampere. Ketiga ha! tersebut menandakan bahwa Lintang dianggap

sama seperti ketiga tokoh tersebut, karena Lintang memiliki

kecerdasan hampir di semua mata pelajaran kecuali kesenian.

Gaya bahasa alegori berikut menggambarkan latar Zaal Batu

yang berfungsi untuk merehabilitasi pasien yang mengalami gangguan

kejiwaan, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Karena itu Zaal Batu bagi orang Belitong selalu memberi kesan sesuatu yang mendirikan bulu kuduk, kelam, sakit, dan putus asa. 75

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena

mempunyai pertautan yaitu antara mendirikan bulu kuduk, kelam,

sakit, dan putus asa. Keempat ha! tcrsebut menandakan bahwa Zaal

73Jbid.,h. 414. 741bid.,h. 431. 751L~J 1- A Ar

Page 81: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

81

ahli di bidang Fisika, sedangkan Warhol dan Rabindranath Tagore ahli

di bidang seni. Dapat disimpulkan bahwa Lintang dan Mahar memiliki

kesamaan dengan tokoh tersebut, bahwa nilai-nilai Lintang memiliki

unggul hampir di semua bidang, sedangkan Mahar memiliki

kemampuan di bidang seni. Dapat dilihat pada nilai mereka yang tidak

diragukan lagi, Bu Mus memberikan nilai sepuluh untuk Lintang, dan

sembilan untuk nilai kesenian Mahar, nilai sembilan merupakan nilai

tertinggi pada mata pelajaran kesenian.

Gaya bahasa alusio berikut ini menggambarkan tokoh Pak

Harfan, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Pak Harfan telah puluhan tahun mengabdi di sekolah Muhammadiyah nyaris tanpa imbalan apa pun demi motif syiar Islam. Beliau menghidupi keluarga dari sebidang kebun palawija di pekarangan rumahnya. 79

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alusio karena

menggambarkan dan menerangkan ciri seseorang yaitu bapak K.A.

Harfan Efendy Noor kepala sekolah SD/SMP Muhammadiyah.

Gaya bahasa alusio berikut ini menggambarkan tokoh Bu

Muslimah, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Bu Mus adalah seorang guru (oang pandai, karismatik, dan memiliki pandangan jauh ke depan. 0

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alusio karena

menggambarkan dan menerangkan ciri seseorang yaitu ibu N.A.

Muslimah Hafsari Hamid yang setia mengajar sepuluh anggota Laskar

Pelangi selama sembilan tahun.

Gaya bahasa alusio berlkut ini menggambarkan tokoh Ors.

Zulfikar guru Fisika sekolah PN, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Pria ini adalah seorang fresh graduate yang sombong, ia memperlihatkan karakter manusia sok pintar yang baru tahu

79Jbid,h. 21. so Jbid.,h. 30.

Page 82: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

82

dunia. Bicaranya di awang-awang dengan gaya seperti pak Habibie.81

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alusio karena

menggambarkan dan menerangkan ciri seseorang yaitu Drs. Zulfikar

guru Fisika teladan dari sekolah PN.

Gaya bahasa alusio berikut ini menggambarkan tokoh bu Frischa

kepala sekolab PN, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Ia seorang wanita keras yang terpelajar, progresif, ambisius, dan sering habis-habisan menghina sekolab kampung. Gerak­geriknya diatur sedemikian rupa sebagai penegasan kelas sosialnya. Di dekatnya siapapun ak~n merasa terintimidasi.82

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alusio karena

menggambarkan sifat Bu Frischa yaitu kepala sekolab PN.

Gaya bahasa alusio berikut ini menggambarkan latar gedong,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Di sana, rumah-rumah mewah besar bergaya Victoria memiliki jendela-jendela kaca lebar dan tinggi qenga tirai yang berlapis-lapis laksana layar bioskop. Rumah-rumah itu ditempatkan pada kontur yang agak tinggi sehingga kelihatan seperti kastil-kastil kaum bangsawan dengan halaman terpelihara rapi dan danau-danau buatan.83

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alusio karena

menggambarkan sebuab bangunan yang dinamakan gedong.

Berdasarkan temuan dan analisls gaya bahasa di atas dapat

disimpulkan bahwa gaya bahasa alusio yang terdapat dalam novel

Laskar Pelangi berjumlah 6.

61/bid,h. 376. "Ibid.,h. 60. 83/bid.,h. 43.

Page 83: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

83

4.2.3 Hiperbola

Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu

pemyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal.84

Gaya bahasa hiperbola tampak pada kutipan berikut:

Matanya sayu tapi meradang, seperti telah mengalami cobaan hidup yang mahadahsyat. 85

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola,

karena kata meradang hanya menggambarkan keadaan mata, dan kata

mahadahsyat juga menggambarkan sesuatu yang luar biasa atau

dilebih-lebihkan.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Pak

Harfan, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Kami ternganga karena suara pak Harfan yang berat menggetarkan benang-benang halus dalan1 kalbu kami.86

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola,

karena suara Pak Harfan yang berat telah mampu menggetarkan hati

murid-muridnya.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Ayah

Lintang, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Laki-laki cemara angin itu berlari pontang-panting sederas pelanduk untuk minta bantuan orang-orang di kantor desa. Lalu secepat kilat pula ia menyelinaf ke dalam rumah dan tiba-tiba sudah berada di depan Lintang. 8

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola,

karena melebih-lebihkan kalimat berlari pontang-panting sederas

pelanduk. Kalimat tersebut menggambarkan bahwa Ayah Lintang

berlari sangat cepat, dan secepat kilat juga berlebihan, karena kilat

terlihat hanya dalam waktu yang singkat.

84Keraf.,opcit, h. 135. 85Hirata, op. cit., h. 20. 86 Ibid, h. 22-23. s11J..;r1 h or..:

Page 84: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

84

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Ikal yang

ditertawakan oleh abang-abangya karena Ikal mengakui kepolosan

yang telah dilakukannya yaitu mempercayai teori Samson

membesarkan otot dengan belahan bola tenis, ha! tersebut dapat dilihat

pada kutipan berikut ini:

Abang-abang dan ayahku tertawa sampai menggigil dan saat itulah untuk pertama kalinya aku mendengar teori canggih ibuku tentang penyakit gila. 88

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena melebih-lebihkan kata "tertawa" dengan memanfaatkan kata

"menggigil" terkesan tertawa yang berlebihan sampai menggigil. Hal

tersebut te1jadi karena Ilea! mengakui kepolosan yang dilakukannya

yaitu mempercayai teori Samson yang tidak masuk aka! yaitu

membesarkan otot dengan belahan bola tenis.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Syahdan

yang membuat teman-temannya terhibur, dapat dilihat pada kutipan

berikut ini:

Sakit perut kami menahan tawa melihat kelakuan Syahdan.89

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena ketika menahan tawa mereka mengalami sakit perut, dapat

diketahui bahwa mereka tertawa sangat berlebihan. Tingkah Syahdan

yang menyilangkan jari di keningnya membuat teman-temannya

tertawa, karena Syahdan telah memberitahukan bahwa Mahar sedang

membual lagi.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Ikal, dapat

dililmt pada kutipan berikut ini:

Aku rasakan tikungan itu membanting tubuhku tanpa dapat ku kendalikan dan sempat kulihat cipratan air bercampur lumpur yang besar menghempas dari sisi kanan ..... 90

88Jbid.,h. 82. 89 TJ-.irl

Page 85: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

86

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena terlalu melebih-lebihkan kata "serasa direbus dalam panci

sayur lodeh yang mendidih" dapat diartikan bahwa di dalam toko itu

sangat panas dan pengap, tidak ada udara serta dipenuhi oleh barang

dagangan yang bertumpuk-tumpuk.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Ikal yang

sangat membenci tugas membeli kapur tulis, ha! tersebut dapat dilihat

pada kutipan berikut ini:

Alm bergegas agar tugas penuh siksaan m1 segera sesesai.94

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena terlalu melebih-lebihkan kata "tugas penuh siksaan" dapat

diartikan bahwa tugas membeli kapur merupakan tugas yang sangat

menyiksa karena keadaan toko yang tidak menyenangkan ditambah

lagi dengan pemilik toko yang cerewet.

Gaya balmsa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Ikal dan A

Ling, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Mata kami bertatapan dengan perasaan yang tak dapat kulukiskan dengan kata-kata.95

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena terlalu melebih-lebihkan kata "yang tak dapat kulukiskan

dengan kata-kata" dapat diartikan bahwa ketika mata Ikal dan A Ling

bertatapan tidal( ada yang bisa diucapkannya karena perasannya yang

tidak menentu.

Gaya bahasa hiperbola berilrnt menggambarkan tokoh A Ling,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

93/bid.

Ia tak peduli dengan kapur-kapur itu dan tak peduli padaku yang masih hilang dalam tempat dan waktu.96

94/bid. 95/bid.,h. 209. 96ri.:-I 1~ '"111

Page 86: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

87

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena terlalu melebih-lebihkan kata "hilang dalam tempat dan

waktu" dapat diartikan bahwa Ikal merasa sedang tidak berada di toko

kelontong, semuanya menjadi bertolak belakang. Ia merasakan toko itu

menjadi harum dan A Miauw menjadi baik dan ramah kepadanya.

Gaya bahasa hiperbola berikut kembali menggambarkan tokoh

Ikal, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Aku berbalik meninggalkan toko dan merasa kehilangan seluruh bobot tubuh dan beban hidupku.97

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena terlalu melebih-lebihkan kata "merasa kehilangan seluruh

bobot tubuh dan beban hidup" dapat diartikan bahwa Ikal merilsa

badannya sangat ringan dan tidak memiliki beban hidup, ia sangat

bahagia, bahagia yang belum pernah dirasakannya.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Ikal, dapat

dilihat pada kutipan berikut ini:

Aku kembali melayang menembus bintang gemerlapan, menari-nari di atas mvan, menyanyikan Iagu nostalgia Have I Told You Lately That I Love You.98

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena terlalu melebih-Jebihkan kata "melayang menembus bintang

gemerlapan, menari-nari di atas awan" dapat diartikan bahwa

Perasaan Ikal yang senang telah membuatnya melayang menembus

bintang dan menari-nari di atas awan.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Ikal, dapat

dilihat pada kutipan berikut ini:

Lagu tanpa harmoni, lagu yang be/um pernah tercipta, karena yang menyanyi bukan mulutku, tapi hatiku.99

97!bid.,h. 212. 98!bid.,h. 213. "Ibid

Page 87: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

88

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena terlalu melebih-lebihkan kata "Lagu tanpa harmoni, lagu yang

belum pernah tercipta", ketika Ikal sedangjatuh cinta ia menyanyikan

lagu tanpa harmoni dan lagu tersebut belum pernah diciptakan karena

yang menyanyi adalah hatinya.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Mahar,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Ketika kami tanyakan makna kata-kata itu, dengan gaya seperti orang memiliki pengetahuan yang amat luas sampai melampaui dunia Mahar menjawab bahwa itulah pantun orang Afrika. 100

Kata melampaui dunia terlalu berlebihan, seolah-olah Mahar

sangat pin tar, padahal Mahar sudah terkenal sebagai orang yang sok

tahu dan suka mengada-ada.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan alat-alat musik

marching band milik sekolah PN, dapat dilihat pada kutipan berikut

ini:

Suaranya menggetarkan dada dan ditimpali oleh suara membahana puluhan instrumen brass mulai dari tuba, horn,

b fOI tram one ....

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena kata "membahana" seakan-akan melebih-lebihkan suara

puluhan instrumen marching band sekolah PN yang sangat keras.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Mahar

yang telah puas membalas teman-temannya dengan memberikan

kalung buah aren yang muda sehingga seluruh badan mereka gatal

karena terkena getah, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Aneh sekali, wajahnya tampak senang tak alang kepalang, gembira bukan main. 102

100Jbid.,h. 228. 101Jbid.,h. 234. 102 rh;d h ?41

Page 88: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

89

Kata tak alang kepalang termasuk ke dalam gaya bahasa

hiperbola, kata tersebut menggambarkan perasaan yang sangat

gembira.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Mahar,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Pria muda yang nyeni itu memang jenius luar biasa, dan baginya pembalasan ini maniiiiis sekali, semanis buah bintang.103

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena terlalu melebih-lebihkan kata "semanis buah bintang" karena

tidak ada yang mengetahui bentuk dan warna buah binlang apalagi

rasanya.

Gaya bahasa hiperbola berikul menggambarkan lokoh Ikal, dapal

dilihal pada kulipan berikul ini:

Dan rinduku lerlanjur berdarah-darah.104

Kulipan di alas dikalegorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena melebih-lebihkan kata "rindu" dengan memanfaatkan kala

"berdarah-darah" lerkesan bahwa Ikal memendam rasa rindu yang

sangat berat lerhadap A Ling.

Gaya bahasa hiperbola berikul menggambarkan lokoh Ikal, dapal

dilihal pada kulipan berikul ini:

Jiwaku lumpuh karena dilinggal kekasih lercinla, atau dalam bahasa puisi: aku mengharu biru talkala kesepian melayap mencekam de1magajiwa, alau: batinku nelangsa berdarah-darah tiada daya manakala ia sima terbang mencampak asmara. 105

Kulipan di alas dikalegorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena lerlalu melebih-lebihkan kata "kesepian" dengan memanfaatkan

kala "nelangsa berdarah-darah" lerkesan bahwa Ikal sangal menderila

karena dilinggalkan oleh A Ling.

103 Ibid.,h. 248. 10'Ibid.,h. 265. 105 //.,;,/ h 1.f\A _ 'lf\<

Page 89: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

90

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan pria yang

meyakinkan kekasihnya dengan menggunakan kata-kata yang tidak

dapat dipercaya, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Dan ini menimbulkan respek karena aku tahu banyak orang harus berulang-ulang meyakinkan dirinya sendiri dan pasangannya dengan kata-kata basi berbusa-busa, bahwa mereka masih saling mencintai.106

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena melebih-lebihkan kata "meyakinkan" dengan memanfaatkan

kata "kata-kata basi berbusa-busa" terkesan bahwa pemuda tersebut

adalah pria yang suka menggombal dan mengulang janji-janji manis

yang belum terealisasi.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Sahara

ketika mewakili sekolah Muhammadiyah dalam rangka cerdas cermat

antar sekolah, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Sahara mengalami demam panggung tingkat gawat.107

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena melebih-lebihkan kata "demam panggung" dengan

memanfaatkan kata "ting/cat gawat" terkesan bahwa Sahara tidak bisa

berbuat apa-apa karena ia kehilangan rasa percaya diri.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan suasana yang

sangat ramai ketika lomba cerdas cermat, dapat dilihat pada kutipan

berikut ini:

Sekali lagi supporter kami bergemuruh jumgalitan, tapi tiba-tiba seseorang di antara penonton menyela, .... 1 8

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena melebih-lebihkan kata bergemuruh jumpalitan menggambarkan

keadaan yang hiruk pikuk diikuti dengan meloncat-Joncat yang tinggi.

10' Ibid.,h. 338.

107 Ibid.,h. 368. lOBfbid.,h. 374.

Page 90: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

91

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan anggota Societeit

de Limpai, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Kami segera sadar bahwa situasi telah menjadi gawat, nyawa kami berada di ujung tanduk.109

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena melebih-lebihkan kata diujung tanduk berarti bahwa keadaan

sangat berbahaya.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh Mahar,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Lalu kesan lain: kalian boleh membaca buku sampai bola mata kalian meloncat tapi Tuk Bayan Tula akan membuat kami tampak lebih pintar, atau: belajarlah kalian sampai muntah­muntah dan kami akan terus mengembara mengejar Resona dunia gaib, tapi tetap naik kelas sampai tingkat berapapun. 10

Kalimat membaca buku sampai bola mata meloncat berlebihan

karena membaca buku tidak akan membuat bola mata meloncat, dan

belajar sampai muntah juga tidak akan terjadi karena belajar akan

menambah pengetahuan yang semakin luas.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh nenek

jahat dalam sebuah pertunjukan di bioskop, dapat dilihat pada kutipan

berikut ini:

Jika ia tertawa, ingin rasanya kami terkencing-kencing.111

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena melebih-lebihkan kata "tertawa" dengan memanfaatkan kata

"terkencing-kencing" terkesan jika nenek jahat tertawa anak-anak

sangat ketakutan sehingga mereka merasa ingin terkencing-kencing.

Gaya bahasa hiperbola berikut menggambarkan tokoh yang

mudah putus asa, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

109 Jbid,h. 409. llO Jbid.,h. 422. 111/bid.,h. 425.

Page 91: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

93

Gaya bahasa ironi berikut menggambarkan tokoh Mahar, dapat

dilihat pada kutipan berikut ini:

Kasihan Mahar, seniman besar kami yang sering dilecehkan. ll6

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa ironi karena

Mahar yang telah diakui memiliki bakat di bidang kesenian tetapi

selalu dilecehkan oleh teman-temannya. Hal itu terjadi karena Mahar

selalu membual, sehingga teman-temannya tidak mempercayai setiap

apa yang ia ceritakan.

Gaya bahasa ironi berikut menggambarkan tokoh Ikal yang

dilanda kesedihan mendalam, dapat dilihat pada kutipan berikut ini: ·

Aku bahagia tapi dilanda kesedihan yang gelap, ada rasa kehilangan yang mengharu biru.117

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa ironi karena

perasaan bahagia yang dialami Ikal terdapat kesedihan yang dalam,

karena ia akan ditinggalkan oleh A Ling.

Gaya bahasa ironi berikut menggambarkan tokoh Tuk Bayan

Tula, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Pahlawan yang mencuri untuk menolong kaum papa, atau orang yang berbuat baik dengan cara yang salah.118

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa ironi karena

Tuk Bayan Tula diibaratkan sebagai pahlawan, menolong orang yang

tidak mampu tetapi dengan cara yang salah, yaitu mencuri.

Gaya bahasa ironi berikut menggambarkan tokoh Ikal, dapat

dilihat pada kutipan berikut ini:

Tawaku semakin keras seiring tangis di dalam hati tentu saja.119

1161bid.,h. 189. 117Ibid.,h. 281. 1181bid.,h. 314. 119 Ibid.,h. 331.

Page 92: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

94

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa ironi karena

hanya fisik Ikal yang terlihat tegar, ia tertawa tetapi hatinya menangis.

Peristiwa tersebut terjadi ketika Ikal ingin memperlihatkan kepada

Syahdan bahwa ia sudah sembuh, tetapi hatinya sangat sakit karena

ditinggalkan oleh A Ling.

Gaya bahasa ironi berikut menggambarkan suasana cerdas

cermat antara sekolah Muhammadiyah dan sekolah PN, dapat dilihat

pada kutipan berikut ini:

Lomba kecerdasan adalah arena terbuka untuk mempertontonkan kecerdasan, atau jika sedang bernasib sial, mempertontonkan ketolololan yang tak terkira.120

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa ironi karena

lomba cerdas cermat tidak hanya memperlihatkan kecerdasan, tetapi

apabila peserta yang tidak mendapatkan kesempatan untuk menjawab

pertanyaan akan terlihat seperti orang bodoh.

Gaya bahasa ironi berikut menggambarkan tokoh Ikal, dapat

dilihat pada kutipan berikut ini:

Aku telah menjadi tipikal orang muda yang spekulatif. Sebuah pemandangan yang menyedihkan sesungguhnya.121

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa ironi karena

Ikal berpenampilan seperti orang kantoran, membawa map kemana­

mana tapi sayangnya Ikal sedang bersusah payah untuk mendapatkan

beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya.

Berdasarkan temuan dan analisis gaya bahasa di atas dapat

disimpulkan bahwa gaya bahasa ironi yang terdapat dalam novel

Laskar Pelangi berjumlah 8.

120Jbid.,h. 363. 121Jbid.,h. 460.

Page 93: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

95

4.2.5 Metafora

Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua ha!

secara implisit dalam bentuk yang singkat dan padat. Gaya bahilsa

metafora tampak pada kutipan berikut:

Ibu Muslimah yang beberapa menit Ialu sembap, gelisah, dan coreng moreng kini menjelma menjadi sekuntum crinum giganteum. 122

Kata crinum giganteum dikategorikan sebagai gaya bahasa

metafora karena sebelumnya Bu Mus sangat cemas namun berubah

menjadi bunga crinum giganteum yaitu bunga yang memancarkan

keindahan, sebelum jumlah siswa genap berjumlah sepuluh orang Bu

Mus sangat cemas, namun dengan kedatangan Harun sekolah

Muhammadiyah tidakjadi ditutup. Sebelumnya Bu Mus sangat cemas

menjadi ceria, sehingga memancarkan keindahan di wajahnya.

Gaya bahasa metafora berikut menggambarkan tokoh Bu Mus,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Konon hanya mereka yang bertangan dingin, berhati lembut putih bersih ~ang mampu membiakkannya, ialah Bu Muslimah guru kami.1 3

Kata bertangan dingin dikategorikan sebagai gaya bahasa

metafora karena Bu Mus dikenal sebagai guru yang bertangan dingin,

yaitu beliau sangat teliti dalam merawat tanaman dan tanaman yang

ditanamnya selalu tumbuh dengan subur.

Gaya bahasa metafora berikut menggambarkan tokoh Bang

Arsyad penyuruh terpercaya A Miauw, dapat dilihat pada kutipan

berikut ini:

Itulah panggilan untuk Bang Arsyad, orang Melayu, tangan kanan A Miauw sang juragan toko Sinar Harapan.124

122/bid.,h. 9. 123/bid.,h. 193. 124/bid.,h. 200.

Page 94: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

96

Kata tangan kanan dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora

karena Bang Arsyad merupakan orang kepercayaan A Miauw.

Gaya bahasa metafora berikut menggambarkan tokoh Ikal yang

sedang jatuh cinta kepada A Ling, dapat dilihat pada kutipan berikut

ini:

Setiap Senin pagi aku dapat menjumpai belahan jiwaku, walaupun hanya kuku-kukunya saja.125

Kata belahan jiwa dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora

karena Ikal menganggap A Ling Adalah pujaan hatinya.

Gaya bahasa metafora berikut menggambarkan tokoh Flo yang

tomboy dan susah diatur, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Betapa teganya, toh bagaimanapun nakalnla, Flo hanyalah seorang gadis kecil, permata hati keluarganya.12

Kata permata hati dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora

karena Flo memrupakan anak perempuan satu-satunya yang sangat

disayangi dan diperhatikan oleh kedua orang tuanya terutama ayahnya.

Gaya bahasa metafora berikut menggambarkan tokoh Mahar,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Mahar tetap sedingin es, ekspresinya datar. 127

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora

ekspresi Mahar dibandingkan dengan dinginnya es. Maksud kalimat di

atas bahwa ekspresi Mahar sangat datar dan dingin, sikapnya tersebut

terjadi ketika senua orang tidak mempercayai pesan Tuk Bayan Tula

sedangkan ia percaya bahwa pesan Tuk benar. Ekspresinya datar dan

ia hanya diam ketika orang mulai merendahkannya.

Gaya bahasa metafora berikut menggambarkan tokoh Ikal, dapat

dilihat pada kutipan berikut ini:

125 Ibid.,h. 252. 126Ibid.,h. 323.

. 127 lbid.,h. 325.

Page 95: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

97

Semua hati terendam air mata melepas sang mutiara ilmu dari Iingkaran pendidikan.128

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora

karena Lintang yang sangat cerdas dianggap sebagai mutiara ilmu

karena ia ahli pada semua mata pelajaran, kecuali kesenian.

Gaya bahasa metafora berikut menggambarkan tokoh Syahdan,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Ia adalah kambing hitam tempat tumpahan semua kesalahan, dia tak pernah sekalipun dimintai pertimbangan jika Laskar Pelangi mengambil keputusan, lalu dalam Iomba apapun dia selalu kalah.129

Kata kambing hitam dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora

karena Syahdan diibaratkan sebagai orang selalu salah sehingga ia

selalu dikambing hitamkan oleh teman-temannya.

Berdasarkan temuan dan analisis gaya bahasa di atas dapat

disimpulkan bahwa gaya bahasa metafora yang terdapat dalam novel

Laskar Pelangi berjumlah 8.

4.2.6 Metonimia

Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan kata yang

berkaitan dengan hal-hal pembuat atau merk dagang benda itu. Gaya

bahasa metonimia tampak pada kutipan berikut:

Pada pi! itu ada tulisan besar APC.130

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa metonomia

karena kata "APC" dipakai untuk mengganti atribut objek yaitu obat

yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Gaya bahasa metonimia berikut menggambarkan mobil yang

bermerk Chevrolet Corvotte, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

128 lbid.,h. 433. 129 Ibid, h. 477. 130 Jbid.,h. 18.

Page 96: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

99

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa metonomia

karena kata "terracotta tile top oval" dipakai untuk mengganti atribut

objek yaitu meja makan yang unik dan berkelas.

Gaya bahasa metonimia berikut menggambarkan celana yang

berrnerkjeans, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Ia bercelana jeans, kaos oblong, dan membuang anting­anting yang dibelikan ibunya. 135

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa metonomia

karena kata "jeans" dipakai untuk mengganti atribut objek yaitu

celana yang biasanya digunakan anak laki-laki, karena pada umumnya

anak perempuan menggunakan rok. Ia di atas menggambarkan tokoh

Flo yang sangat tomboy karena memiliki beberapa kakak laki-laki, ia

satu-satunya anak perempuan.

Gaya bahasa metonimia berikut menggambarkan sepeda yang

diproduksi oleh Negara Inggris (Made In England), dapat dilihat pada

kutipan berikut ini:

Ayahnya diam-diam dan mendukung Lintang dengan cara lain, yakni dengan memberikan padanya sebuah sepeda laki bermerk Rally Robinson, made in England.136

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa metonomia

karena kata "made in England" dipakai untuk mengganti atribut objek

yaitu sepeda yang bermerk Rally Robinson adalah buatan Inggris.

Berdasarkan temuan dan analisis gaya bahasa di atas dapat

disimpulkan bahwa gaya bahasa metonimia yang terdapat dalam novel

Laskar Pelangi berjumlah 7.

134/bid.,h. 45. 135 Ibid.,h. 48. 136/bid.,h. 96.

Page 97: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

100

4.2. 7 Persamaan/Simile

Simile adalah gaya bahasa yang membandingkan dua ha! yang

berbeda, tetapi dianggap sama dengan menggunakan kata pembanding

secara eksplisit, simile menggunakan kata: seperti, laksana, umpama,

bagai, dan bagaikan. Gaya bahasa persamaan/simile tampak pada

kutipan berikut:

Kosen pintu itu miring karena seluruh bangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh. 137

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu bangunan sekolah sudah

doyong seperti akan roboh yang menggambarkan keadaan sekolah

yang memprihatinkan karena bangunannya sudah tidak berdiri tegak.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Pak Harfan dan Bu Mus, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Di mulut pintu berdiri dua orang guru seperti para penyambut tamu dalam perhelatan.138

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu Pak Harfan dan Bu Mus

seperti penyambut tamu dalam perhelatan yang menggambarkan

peristiwa ketika penerimaan murid baru di SD Muhammadiyah.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Lintang yang memiliki rasa persaudaraan yang tinggi, dapat dilihat

pada kutipan berikut ini:

Ketika aku menyusul Lintang ke dalam kelas ia menyalamiku dengan kuat seperti pegangan tangan calon mertua yang menerima pinangan.139

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu Lintang menyalami seperti

137 Ibid.,h. I. 138/bid 139 Jbid.,h. 12.

Page 98: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

101

pegangan tangan calon mertua yang menggambarkan bahwa Lintang

memiliki nilai persaudaraan yang tinggi.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Sahara yang sengaja mencari gara-gara dengan A kiong pada awal

masuk sekolah, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Tingkah ini diikuti Sahara yang sengaja menumpahkan air minum A Kiong sehingga anak Hokian itu menangis sejadi­jadinya seperti orang katakutan dipeluk setan.140

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu menangis sejadi-jadinya

seperti orang ketakutan dipeluk setan yang menggambarkan bahwa A

Kiong menangis dengan histeris seperti ketakutan dipeluk setan.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Nu Mus, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Titik-titik keringat yang bertimbulan di seputar hidungnya menghapus bedak tepung beras yang dikenakannya, membuat wajahnya coreng moreng seperti pemeran emban bafi permaisuri dalam Dul Muluk, sandiwara kuno kampung kami. 14

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

wajah Bu Mus yang coreng moreng sama seperti pemeran emban bagi

permaisuri dalam Dul Muluk, sandiwara kuno di Belitong.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut kembali menggambarkan

tokoh Bu Mus, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Suaranya berat selayaknya orang yang tertekan batinnya. 142

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

suara Bu Mus yang berat sama seperti orang yang tertekan batinnya.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Lintang, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

140/bid.,h. 14. 141/bid,h. 2. 142/bid,h. 6. 143 Ibid

Anak ini berbau hangus seperti karet terbakar. 143

Page 99: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

102

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

bau hangus yang berasal dari bau Lintang sama seperti bau karet

terbakar.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut kembali menggambarkan

tokoh Lintang, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Di bangku itu ia seumpama balita yang dinaikkan ke atas tank, girang tak alang kepalang, tak mau turun lagi.144

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

ketika Lintang duduk di bangku kelas ia sama seperti balita yang

dinaikkan ke atas tank dengan perasaan sangat senang dan tidak mau

turun lagi.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Ayah Lintang, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Pria itu berpotongan seperti pohon cemara angin yan~ mati karena disambar petir: hitam, meranggas, kurus, dan kaku.1 5

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

ayah Lintang berpenampilan seperti pohon cemara angin yang mati

karena disambar petir: hitam, meranggas, kums, dan kaku.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Lintang, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Energi yang berlebihan di tubuhnya serta-merta menjalar padaku laksana tersengat listrik.146

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

kekuatan yang dimiliki Lintang menjalar ke tubuh lkal, Ikal seperti

terkena sengatan listrik.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Lintang, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

1441bid 1451bid 146 lbid.,h. 12.

Page 100: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

104

Trapani seperti pelantun irama semenanjung idola Melayu yang

menggambarkan bahwa mereka berparas tampan.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan kalimat

amar makrufnahi mungkar, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Kata-kata yang be~itu kami kenal seperti kami mengenal bau alami ibu-ibu kami.1 1

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

kata amar makruf nahi mungkar melekat di dalam kalbu hingga

dewasa seperti ciri khas ibu yang telah mengasuh dan membesarkan

dari kecil hingga dewasa. Kalima! tersebut berarti menyuruh kepada

yang makruf dan mencegah dari yang mungkar.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Pak Harfan, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Karena penampilan Pak Harfan agak seperti beruanf madu maka ketika pertama kali melihatnya kami merasa takut.15

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu penampilan Pak Harfan

sama seperti beruang madu, penampilan Pak Harfan memiliki jenggot

yang lebat sehingga seperti beruang madu.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut kembali menggambarkan

tokoh Pak Harfan, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Beliau menorehkan -benang merah kebenaran hidup yang sederhana melalui kata-katanr;a yang ringan namun bertenaga seumpama titik-titik air hujan. 53

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu kata-kata ringan namun

bertenaga seperti titik-titik air hujan yang menggambarkan perkataan

Pak Harfan yang sederhana namun memiliki makna yang dalam,

bahkan melekat di dalam hati siswa-siswanya hingga dewasa.

151/bid.,h. 19. 152/bid.,h. 21. 153/bid.,h. 24.

Page 101: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

106

orang kulit putih yang menggambarkan bahwa orang staf memiliki

wama kulit yang berbeda dengan penduduk asli Melayu Belitong.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan latar

gedong, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Di sana, rumah-rumah besar bergaya Victoria memiliki jendela-jendela kaca lebar dan tinggi dengan tirai yang berlapis­lapis laksana layar bioskop.157

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu jendela-jendela kaca seperti

layar bioskop yang menggambarkan jendela-jendela-jendela kaca yang

besar dan bernilai tinggi.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan latar

gedong, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Rumah-rumah itu ditempatkan pada kontur yang agak tinggi sehingga kelihatan seperti kastil-kastil kaum ban~sawan dengan halaman terpelihara rapi dan danau-danau buatan.1 8

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu rumah-rumah seperti kastil­

kastil yang menggambarkan bahwa rumah-rumah tersebut mewah dan

berkelas.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan sofa

Victorian Rosewood, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Jika duduk di atasnya seseorang dapat merasa dirinya seperti seorang paduka raja.159

Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu duduk di atas sofa

Victorian rosewood seperti paduka raja yang menggambarkan bahwa

sofa tersebut sangat lembut seperti kursi raja.

157 lbid.,h. 43. 158Jbid. 159 lbid.,h. 44.

Page 102: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

107

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Trapani yang sangat disayangi oleh ibunya, dapat dilihat pada kutipan

berikut ini:

Sebaliknya, ia juga diperhatikan ibunya layaknya anak emas.160

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu Trapani seperti anak emas

yang menggambarkan bahwa Trapani sangat diistimewakan dan selalu

diperhatikan oleh ibunya.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Sahara dan Harun, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Mereka memiliki kaitan emosi yang unik, seperti persahabatan tupai dan kura-kura.161

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu kaitan emosi yang unik

seperti persahabatan tupai dan kura-kura yang menggambarkan

persahabatan yang erat walaupun masing-masing memiliki kelebihan

dan kelemahan.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Ikal yang mempercayai teori Samson membesarkan otot dengan

menggunakan belahan bola tenis, dapat dilihat pada kutipan berikut

ini:

Isapan bola tenis itu laksana sengatan lebah tanah kuning yang paling berbisa dan tubuhku mulai merasa menciut.162

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu isapan bola tenis seperti

sengatan lebah yang menggambarkan gigitan yang sangat sakit.

160/bid.,h. 74. 161/bid.,h. 77. 162/bid.,h. 81.

Page 103: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

108

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Lintang, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Dia seperti toko serba ada kepandaian.163

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu Lintang seperti toko serba

ada kepandaian yang menggambarkan bahwa Lintang memiliki

kepandaian di semua bidang mata pelajaran kecuali kesenian.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan Iatar

sekolah Muhammadiyah, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Dan mengingat ha! itu terjadi di sebuah sekolah kampung seperti gudang kopra maka ku anggap apa yang dilakukan Lintang sangat Iuar biasa.164

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu sekolah kampung seperti

gudang kopra yang menggambarkan keadaan sekolah yang

memprihatinkan, sekolah tersebut tidak Iayak disebut sebagai sekolah

tapi sebagai gudang kopra.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Lintang, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Ketika itu ia sedang memaku sandal cunghai-nya yang menganga seperti buaya Iapar.165

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu sandal chunghai seperti

buaya lapar yang menggambarkan keadaan yang sandal yang sudah

rusak.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Mahar, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Mahar merapatkan kedua tangannya di dadanya seperti seniman India, seperti orang memohon doa. 166

163 Jbid.,h. 113. 164/bid.,h. 114. 165 Jbid.,h. 115.

Page 104: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

109

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu Mahar seperti seniman

India yang menggambarkan bahwa Mahar memiliki pemahaman seni

yang tinggi.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Lintang, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Belum sempat kami mencema ia menyambung kalem dengan gaya seperti seorang bijak berpetuah.167

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu Lintang seperti orang bijak

berpetuah yang menggambarkan bahwa Lintang memiliki pengetahuan

yang luas.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Lintang dan Mahar, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Lintang dan Mahar seperti Faraday kecil dan Warhol mungil dalam satu kelas, atau laksana Thomas Alva Edison muda dan Rabindranath Tagore junior yang terkumpul.168

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu Lintang dan Mahar seperti

Faraday dan Warhol atau Thomas Alva Edison yang menggambarkan

anak yang pintar dan berbakat.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Mahar, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Misalnya, ia melatih kera peliharaannya sedemikian rupa sehingga mampu berprilaku layaknya seorang instruktur.169

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu kera peliharaan milik

Mahar seperti seorang instruktur yang menggambarkan keadaan yang

166/bid.,h. 134. 167 Ibid.,h. 135. 168/bid.,h. 140. 169/bid.,h. 146.

Page 105: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

111

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

orang Sawang, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Mereka membelanjakan uang seperti tak ada lagi hari esok dan berutang seperti akan hidup selamanya. 173

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola

karena mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu membelanjakan

uang seperti tidak ada hari esok dan hidup selamanya.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan suasana

ketika musim hujan yang dimanfaatkan untuk bermain pelepah pinang,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Hujan di Belitong selalu lama dan sejadi-jadinya seperti air bah tumpah ruah dari langit, dan semakin lebat hujan itu, semakin gempar guruh menggelegar, semakin kencang angin mengaduk-ngaduk kampung, semakin dahsyat petir sambar­menyambar, semakin giranglah hati kami.174

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu hujan di Belitong seperti

air bah yang menggambarkan hujan yang sangat deras sampai

menimbulkan banjir.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Ikal, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Aku juga mengeluh karena hukum yang tak pemah memihak orang kecil: sadel yang terlalu tinggi, para koruptor yang bebas berkeliaran seperti ayam hutan, Syahdan yang berat meskipun badannya kecil, dunia yang tak pernah adil, dan baut dinamo sepeda yang longgar sehingga gir-nya menempel di ban akibatnya semakin berat mengayuhnya dan menyalakan lamfsu sepeda di siang bolong ini persis kendaraan pembawajenajah.1 5

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu para koruptor seperti ayam

173/bid.,h. 164. 174/bid.,h. 170. 175/bid.,h. 198.

Page 106: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

112

hutan yang menggambarlcan kebebasan koruptor tanpa merasa

bersalah.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Sahara, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Amat berbeda dengan kuku Sahara yangjika memanjang ia akan melebar dan makin lama semakin menganga, persis seperti mata pacul.176

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu kuku Sahara seperti mata

pacul yang menggambarkan kuku tidak terawat.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Pak Harfan dan Bu Mus, dapat dilihat pada kutipan berikut ini;

Tak berlebihan jika kukatakan bahwa paras kuku jari manis nona misterius ini laksana batu merah delima yang terindah di antara tumpukan harta karun raja brana yang tak temilai harganya. 17

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu paras kuku jari manis

seperti batu merah delima yang menggambarkan kuku yang indah.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Ikal yang merasakan keadaan sekitarnya berubah menjadi indah karena

ia baru saja merasakann jatuh cinta, dapat dilihat pada kutipan berikut

ini:

Toko yang tadi berbau busuk memusingkan sekarang menjadi harum semerbak seperti minyak kesturi dalam botol­botol liliput yang dijual pria-pria berjanggut lebat seusai shalat jumat.11s

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu harum semerbak seperti

minyak kesturi yang menggambarkan suasana menyenangkan.

176Jbid.,h. 205. 1771bid. 178/bid.,h. 212.

Page 107: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

113

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Ikal, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Langkahku ringan laksana orang suci yang mampu berjalan dia atas air .179

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu langkah ringan seperti

orang suci yang menggambarkan perasaan bahagia, karena Ikal baru

saja bertemu dengan A Ling.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Mahar dan Flo, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Rapor terakhir mereka meperlihatkan deretan angka merah seperti punggung dikerok.180

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu angka merah seperti

punggung dikerok yang menggambarkan nilai tidak bagus.

Gaya bahasa persamaan/simile berikut menggambarkan tokoh

Mahar, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Mahar berseri-seri bukan main seperti korban longsor dicium presiden.181

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa simile karena

mempunyai bandingan yang eksplisit yaitu berseri-seri seperti korban

longsor dicium presiden yang menggambarkan perasaan bahagia.

Mahar sangat senang karena idolanya yaitu Tuk Bayan Tula

memandang wajahnya, sehingga membuat Mahar bangga dan bahagia.

Berdasarkan temuan dan analisis gaya bahasa di atas dapat

disimpulkan bahwa gaya bahasa persamaan!simile yang terdapat dalam

novel Laskar Pelangi berjumlah 45.

1791bid. 180 Jbid.,h. 402. 181Jbid.,h. 418.

Page 108: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

114

4.2.8 Personifikasi

Personifikasi adalah gaya bahasa yang menggarnbarkan benda

mati yang memiliki sifat seperti manusia. Gaya bahasa personifikasi

tampak pada kutipan berikut:

Kalau ada siswanya yang sakit maka ia akan langsung mendapatkan pertolongan cepat secara professional atau segera dijemput oleh mobil ambulans yang meraung-raung.182

Kutipan di alas dikalegorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap mob ii ambulans menangis, jadi seakan-akan mobil

ambulans seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikul menggambarkan burung

serindit Melayu, dapal dilihal pada kulipan berikul:

Sebelum menyerbu jilicium, serindil Melayu lerlebih dahulu melakukan pengawasan dari dahan-dahan linggi ganitri sambiljungkir balik seperti pemain trapeze. 183

Kutipan di alas dikalegorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap serindil Melayu melakukan pengawasan, jadi

seakan-akan serindit Melayu melakukan pengawasan layaknya seperti

manusia.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan lokoh

Linlang, dapal dilihal pada kulipan berikut:

Ia terheran-heran menyaksikan angka-angka tua yang samar di lembaran ilu seakan bergerak-gerak hidup, menggeliat, berkelap-kelip, Ialu menjelma menjadi kunang-kunang yang ramai belerbangan memasuki pori-pori kepalanya.184

Kulipan di alas dikalegorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap angka-angka bergerak-gerak dan menggelial, jadi

seakan-akan angka-angka seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan burung

prenjak, dapat dilihat pada kulipan berikut:

182/bid.,h. 58. 183 Ibid.,h. 64. 184/bid.,h. 102.

Page 109: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

115

Kadang-kadang mereka hinggap di jendela kelas sambil menjerit-jerit sejadinya, menimbulkan suara bising yang memusingkan bagi perut-perut yang keroncongan.185

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap burung prenjak menjeri-jerit, jadi seakan-akan

burung prenjak berprilaku layakuya seperti manusia.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan tokoh Mahar,

dapat dilihat pada kutipan berikut:

Ketika Mahar bernyanyi seluruh alam diam menyimak.186

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap alam diam menyimak ketika Mahar bernyanyi,

jadi seakan-akan alam menyimak layaknya seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan tokoh Ikal

ketika bermain pelepah pinang, dapat dilihat pada kutipan berikut:

Alm rasakan tikunga·n itu membanting tubuhku tanpa dapat kukendalikan dan sempat kulihat cipratan air bercampur Iumpur

187

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap tikungan mampu membanting tubuh, jadi seakan­

akan tikungan seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan suasana

ketika musim hujan, dapat dilihat pada kutipan berikut:

Pesta musim hujan adalah sebuah perhelatan meriah yang diselenggarakan oleh alam bagi kami anak-anak Melayu talc mampu.188

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap alam menyelenggarakan perhelatan meriah pada

musim hujan, jadi seakan-akan alam menyelenggarakan perhelatan

layaknya seperti benda hidup.

185 Ibid.,h. 133. 186/bid.,h. 138. 187 lbid.,h. 172. 188/bid.,h. 175.

Page 110: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

117

dunia tersenyum, jadi seakan-akan dunia tersenyum seperti benda

hid up.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan labu air,

dapat dilihat pada kutipan berikut:

Seperti tangan raksasa ia menggerayangi dinding papan pelepak sekolah kami, tak terbendung menjangkau-jangkau atap sirap yang terlepas dari pakunya.193

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap labu air menggerayangi dinding dan menjangkau­

jangkau atap sirap, jadi seakan-akan labu air seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan hubungan

Ikal dan A Ling yang tidak memiliki kemajuan, dapat dilihat pada

kutipan berikut:

Hanya sampai di situ saja kemajuan hubungan kami, tak ada sapa, tak ada kata, hanya hati yang bicara melalui kuku­kuku yang cantik.194

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap hati bisa b_erbicara, jadi seakan-akan hati seperti

benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan tokoh Ikal,

dapat dilihat pada kutipan berikut:

Lalu, tak terbendung, melalui A Kiong, puisi-puisi cintaku mengalir deras menyerbu pasar ikan.195

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap puisi-puisi dapat menyerbu pasar, jadi seakan­

akan puisi-puisi tersebut seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan burung

matahari, dapat dilihat pada kutipan berikut:

193 Ibid.,h. 195. '"Ibid.,h. 252. 195lbid.,h. 256.

Page 111: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

118

Burung matahari kawanan tujuh ekor yang berkicau-kicau di dahan-dahan rendah seri jelas-jelas menggodaku. 196

.

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap burung matahari menggoda layaknya seperti

manusia, jadi seakan-akan burung matahari seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan suasana

ketika tokoh Ikal menunggu A Ling, dapat dilihat pada kutipan

berikut:

Kumbang juga menerorku, seperti suara ambulans mereka sibuk melubangi kayu-kayu besar bercat merah mencolok yang menyangga atap kelenteng.197

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap kumbang bisa meneror layaknya seperti manusia,

jadi seakan-akan burung kumbang seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan Thak Si Ya,

dapat dilihat pada kutipan berikut:

Aku melirik Thak Si Ya yang berdiri tinggi tegak, matanya seram sekali mengawasi gerak gerikku.198

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap Thak Si Ya mengawasi gerak gerik layaknya

seperti manusia,jadi seakan-akan ThakSi Ya seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan kumbang­

kumbang yang terdiam karena mendengarkan suara Mahar, dapat

dilihat pada kutipan berikut:

Suara yang membuat kumbang-kumbang terdiam bungkam.199

196Jbid.,h. 265. 197 Ibid. 198 lbid.,h. 267. 199 /bid.,h. 268.

Page 112: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

120

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap barang dagangan mampu menimpa layaknya

seperti manusia, jadi seakan-akan barang dagangan seperti benda

hid up.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan suasana hati

Ikal yang dilanda keksedihan, dapat dilihat pada kutipan berikut:

Sinar merah lampu sirine mobil ambulans yang berputar­putar menjilati sisi pohon-pohon besar, menciptakan suasana mencekam, seperti ada kematian yang dekat.204

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap sinar merah Iampu sirine mobil ambulans

menjilati layaknya seperti manusia, jadi seakan-akan seperti benda

hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan keadaan

pulau lanun yang dihuni oleh Tuk Bayan Tula, dapat dilihat pada

kutipan berikut:

.... , semacam pasir hidup rang kelihatan solid tapi jika diinjak langsung menelan tubuh.20

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap pasir hidup mampu menelan layaknya seperti

manusia, jadi seakan-akan pasir seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan pesan yang

diberikan Tuk Bayan Tula, dapat dilihat pada kutipan berikut:

Ta~i harus diakui bahwa pesan ini mengandung sebuah tenaga.2 6

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap pesan memiliki tenaga layaknya seperti manusia,

jadi seakan-akan pesan seperti benda hidup.

203 lbid.,h. 298. 204Jbid.,h. 310. 205 Ibid.,h. 311. 206/bid.,h. 318.

Page 113: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

121

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan bunyi mesin

milik PN Timah, dapat dilihat pada kutipan berikut:

Bunyi mesin itu juga merisaukan, suatu bunyi kemelaratan, kerja keras, dan hidup tanpa pilihan.2°7

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap bunyi mesin sebagai sesuatu yang merisaukan,

kemelaratan, kerja keras, dan hidup tanpa pilihan, jadi seakan-akan

seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan suasana

ketika lomba cerdas cermat antara sekolah Muhammadiyah dengan

sekolah PN, dapat dilihat pada kutipan berikut:

Wanita anggun itu tersentak kaget karena pertanyaannya secara mendadak dipotong oleh suara sebuah tombol meraung­raung tak sabar. 208

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap tombol meraung-raung layaknya seperti manusia,

jadi seakan-akan tombol seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan tokoh

Societeit de Limpai, dapat dilihat pada kutipan berikut:

Mendengar kisah itu Societeit berdiri telinganya dan merasa tertantang.209

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi

karena menganggap telinga dapat berdiri layaknya seperti manusia,

jadi seakan-akan telinga seperti benda hidup.

Gaya bahasa personifikasi berikut menggambarkan suasana

ketika Bu Mus memperingatkan Mahar bahwa perbuatannya telah

berlawanan dengan agama, Mahar telah musyrik, dapat dilihat pada

kutipan berikut:

207 Ibid.,h. 135. 208/bid.,h. 369. 209 Ibid.,h. 393.

Page 114: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

124

seperti, ibarat, bak, laksana, dan umpama. Gaya bahasa perumpamaan

tampak pada kutipan berikut:

Sebaliknya, bagiku pagi itu adalah pagi yang tak terlupakan sampai puluhan tahun mendatang karena pagi itu aku melihat Lintang dengan canggung menggenggam sebuah pensil besar yang belum diserut seperti memegang sebuah belati.216

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

yaitu ketika Lintang memegang pensil diibaratkan sama seperti

memegang pisau belati, yaitu dengan menggenggam dengan kelima

jarinya.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan pi! APC

yang bermanfaat mengobati segala penyakit, dapat dilihat pada kutipan

berikut ini:

Jika kami sakit, sakit apapun: diare, bengkak, batuk, flu, atau gatal-gatal maka guru kami akan memberikan sebuah pi! berwarna putih, berukuran besar bulat seperti kancing jas hujan, yang rasanya sangat pahit.217

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena pi! APC yang berwarna putih, berukuran besar diibaratkan

sama seperti kancingjas hujan yangjuga berukuran besar.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan tokoh Mujis

yang ditugaskan oleh dinas kesehatan untuk menyemprot sarang

nyamuk, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Yang rutin berku~ung hanyalah seorang pria yang berpakaian seperti ninja.21

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena pria yang rutin berkunjung diibaratkan sama seperti ninja

menggunakan masker karena bau zat pestisida bisa mengganggu

sistem pernafasannya.

2161bid.,h. 14. 217Jbid.,h. 18. 218Jbid

Page 115: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

125

Gaya bahasa perumpamaan berikut kembali menggambarkan

tokoh Mujis, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Ia seperti akan berangkat ke bulan.219

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena pria yang bertugas membasmi nyamuk berpenampilan seperti

akan berangkat ke bulan dengan menggendong tabung pestisida di

punggungnya.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan latar

Belitong, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Belitong melayang-layang di antara Sela! Gaspar dan Karimata bak mutiara dalam tangkupan kerang.220

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

yaitu Belitong diibaratkan seperti mutiara dalam tangkupan kerang,

memilki nilai tambang yang bemilai tinggi di sebuah daerah yang

kecil.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan PN Timah,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

PN menjadikan Belitong - sebuah pulau kecil - seumpama desa perusahaan dengan asset triliunan rupiah.221

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

yaitu Belitong diibaratkan seperti perusahaan dengan penghasilan yang

sangat tinggi.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan tokoh Flo,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Wajah Flo seperti kucing kebanyakan tidur dan bangun magrib-magrib. 222

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

yaitu Flo dianggap seperti kucing yang kebanyakan tidur dan bangun

219 Ibid 220

/bid.,h. 38. 221/bid.,h. 39. 222/bid.,h. 46.

Page 116: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

126

magrib-magrib karena ia tidak bersemangat dan selalu menguap ketika

sedang Jes piano.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan PN Timah,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Triliunan rupiah asset tertanam di sana, miliaran rupiah uang berputar sangat cepat seperti putaran mesin parut.223

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

yaitu uang yang berputar sangat cepat diibaratkan seperti putaran

mesin parut, dapat diketahu! produksi timah di PN selalu menghasilkan

asset triliunan rupiah.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan suasana

ketika karyawan PN Timah sedang istirahat, dapat dilihat pada kutipan

berikut ini:

Lapar membuat mereka tampak seperti semut-semut hitam yang sarangnya terbakar.224

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena mengibaratkan karyawan PN Timah yang kelaparan seperti

semut-semut hitam yang sarangnya kebakaran, dapat diketahui bahwa

mereka sangat lapar sehingga mereka menyerbu rumah mereka dengan

berjalan tergesa-gesa.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan gemuk sapi

yang digunakan sebagai !auk oleh masyarakat Belitong, dapat dilihat

pada kutipan berikut ini:

Asap itu membuat penghuni rumah terbatuk-batuk, namun ia amat diperlukan guna menyalakan gemuk sapi yang dibeli bulan sebelumnya dan digantungkan berjuntai-juntai seperti cucian di atas perapian.225

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena mengibaratkan gemuk sapi yang digantung berjuntai-juntai

223/bid.,h. 49. 224/bid.,h. 52. 225/bid.,h. 53.

Page 117: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

127

seperti cucian di atas perapian, dapat diketahui bahwa gemuk sapi

tersebut digantung di atas tungku seperti menjemur pakaian.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan pohon

filicium tua, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Seumpama suku-suku Badui di jazirah Arab yang menggantungkan hidup pada oasis maka filicium tua yang menaungi atap kelas kami ini adalah mata air bagi kami.226

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena mengibaratkan pohon filicium tua seperti mata air, dapat

diketahui bahwa pohon jilicium telah menjadi saksi perjuangan

anggota Laskar Pelangi, baik dalam suka maupun duka.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan botol yang

dipercayai oleh tokoh Samson dapat memperbesar otot, dapat dilihat

pada kutipan berikut ini:

Gambar di kaleng itu memperlihatkan seorang pria bercelana dalam merah, berbadan tinggi besar, berotot kawat tulang besi, dan berbulu laksana seekor gorillajantan.227

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena mengibaratkan Samson seperti gorilla, dapat diketahui bahwa

Samson memiliki tubuh yang besar dan berotot.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan tokoh Kucai

yang kesal melihat tingkah Iaku teman-temannya terutama Bore',

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

"Ibunda guru, Ibunda mesti tahu bahwa anak-anak kuli ini kelakuannya seperti setan. Sama sekali tak bisa disuruh diam, terutama Borek, kalau tak ada guru ulahnya ibarat pasien sakit jiwa yang buas".228

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena mengibaratkan teman-teman sekelas Kucai seperti setan, dapat

diketahui bahwa mereka sangat sulit apabila diberi tahu, sedangkan

'"Ibid.,h. 64. "'Ibid.,h. 78. '"Ibid,h. 71

Page 118: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

129

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan tokoh

Syahdan yang pura-pura meninggal, dapat dilihat pada kutipan berikut

ini:

Kami merubung tubuhnya yang diam seperti mayat.232

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena mengibaratkan tubuh Syahdan yang kaku seperti mayat, dapat

diketahui bahwa teman-teman Syahdan sangat ketakutan karena

mengira Syahdan sudah meninggal karena tubuhnya kaku seperti

mayat.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan tokoh A

Ling, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Nona penuh rahasia ini seperti pengejawantahan makhluk asing dari negeri antah berantah, dan ia dengan sangat konsisten menjaga jarak denganku.233

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena mengibaratkan A Ling seperti pengejawantahan makhluk asing,

dapat diketahui bahwa A Ling tidak diketahui paras maupun

identitasnya.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan tokoh A

Ling dan Ikal, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Kapur-kapur yang telah ia kumpulkan terlepas dari gemgamannya, jatuh berserakan, sedangkan kapur-kapur yang ada di gemgamanku terasa dingin membeku seperti aku sedang mencengkram batangan-batangan es lilin.234

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena mengibaratkan gemgaman yang dingin seperti mencengkram

batangan es, dapat diketahui bahwa setelah Ikal bertatap muka untuk

yang pertama kali dengan A Ling, kapur yang digemgamnya seperti

batangan es.

232/bid.,h. 173. 233 Jbid.,h. 206. 234/bid.,h. 209.

Page 119: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

130

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan tokoh Ikal

yang melihat keadaan yang sebenarnya berubah menjadi indah karena

dia sedang mengalami jatuh cinta, dapat dilihat pada kutipan berikut

ini:

Alm menghampiri sepeda reyot Pak Harfan yang sekarang terlihat seperti sepeda keranjang baru.235

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena mengibaratkan sepeda yang reyot seperti sepeda baru, dapat

diketahui bahwa perasaan Ikal yang senang setelah bertemu langsung

dengan A Ling membuat semua yang sebenamya kurang baik menjadi

baik.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan suasana

ketika sekolah PN Timah memainkan alat-alat musik ketika melakukan

aksi marching band, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Tiilpan puluhan trombon laksana sangkakala hari kiamat dan dentuman timpani menggetarkan dadaku.236

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena mengibaratkan tiupan trombon seperti sangkakala ketika hari

kiamat, dapat diketahui bahwa suara trombone tersebut sangat kencang

bahkan memekakkan telinga.

Gaya bahasa perumpamaan berikut menggambarkan tokoh Ikal,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Kotak kapur yang ada tulisan pesan A Ling itu kusimpan di kamarku seperti benda koleksi yang bemilai tinggi.237

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa perumpamaan

karena mengibaratkan pesan A Ling seperti benda koleksi yang

bernilai tinggi, dapat diketahui bahwa mereka Ikal sangat menjaganya

235/bid.,h. 212. 236/bid.,h. 218. "'Jbid.,h. 258.

Page 120: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

131

dengan baik seperti barang bemilai tinggi karena pesan tersebut dari

orang yang penting dalam hidupnya.

Berdasarkan temuan dan analisis gaya bahasa di atas dapat

disimpulkan gaya bahasa perumpamaan yang terdapat dalam novel

Laskar Pelangi berjumlah 22.

4.2.10 Repetisi

Repetisi adalah gaya bahasa yang mengulang-ulang kata dalam

kalimat untuk menegaskan maksud. Gaya bahasa repetisi tampak pada

kutipan berikut:

Karena itu sekarang Bu Mus dan Pak Harfan cemas sebab sekolah mereka akan tamat riwayatnya, sedangkan para orang tua cemas karena biaya, dan kami, Sembilan-anak-anak kecil ini­yang terrierangkap di tengah- cemas kalau-kalau kami tak jadi sekolah. 38

Kuti pan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa repetisi karena

kata cemas dimaksudkan untuk menyatakan perasaan cemas ketika

sebuah sekolah akan tutup, tidak memiliki biaya untuk menyekolahkan

anak, dan keinginan yang kuat untuk bersekolah tidakjadi.

Gaya bahasa repetisi berikut menggambarkan suasana pedih yang

dialami oleh sembilan murid baru SD Muhammadiyah, dapat dilihat

pada kutipan berikut ini:

Sedangkan aku dan agaknya juga anak-anak yang lain merasa amat pedih: pedih pada orang tua kami yang tak mampu, pedih menyaksikan detik-detik terakhir sebuah sekolah tua yang tutup justru pada hari pertama kami ingin sekolah, dan pedih pada niat kuat kami untuk belajar tapi tinggal selangkah lagi harus terhenti hanya karena kekurangan satu murid.239

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa repetisi

karena kata pedih dimaksudkan untuk menyatakan perasaan pedih

ketika orang tua tidak mampu untuk menyekolahkan, sekolah harus

238 lbid.,h. 4.

239 lbid.,h. 5.

Page 121: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

133

Jika kita berhasil melintasi pelangi maka kita akan bertemu

dengan orang-orang Belitong tempo dulu dan nenek moyang orang­

orang Sawang.242

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa repetisi karena

mengulang kata orang-orang, yaitu orang Belitong tempo dulu dan

orang Sawang.

Gaya bahasa repetisi berikut menggambarkan tokoh A Ling,

dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Saat itu yang ada di pikiranku hanyalah Michele Yeoh, Michele Yeoh, dan Michele Yeoh, serta detik-detik ketika cinta menyergapku tadi.243

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa repetisi karena

mengulang kata Michele Y eoh yaitu sebutan lain bagi A Ling, karena

Ikal menyamakan kecantikan A Ling dengan Michele Y eoh artis

Malaysia.

Gaya bahasa repetisi berikut menggambarkan pertanyaan yang

diajukan kepada Mahar, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Apakah ia sedang menciptakan sebuah master piece? Apakah akan berhasil membuktikan sesuatu pada event yang mempertaruhkan reputasi ini? Apakah ia akan berhasil membalikkan kenyataan sekolah kami yang telah dipandang sebelah mata .... ?244

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa repetisi

karena mengulang kata apakah. Kata apakah berfungsi untuk

menyampaikan apakah Mahar mampu menaikkan derajat SMP

Muhammadiyah yang selama ini selalu direndahkan dalam ajang

karnaval 17an.

Gaya bahasa repetisi berikut menggambarkan tokoh Ikal yang

dilanda rasa rindu kepada A Ling, dapat dilihat pada kutipan berikut

ini:

242/bid.,h. 161. 243/bid.,h. 214. 244/bid.,h. 224.

Page 122: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

134

Kini setiap hari aku dilanda rindu pada nona kuku cantik itu. Aku rindu pada wajahnya, rindu pada paras kuku-kukunya, dan rindu pada senyumnya ketika memandangku.245

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa repetisi karena

mengulang kata rindu. Kata rindu berfungsi untuk menyampaikan

bahwa Ikal dilanda rasa rindu kepada A Ling, baik rindu terhadap

kuku-kukunya maupun senyumannya.

Gaya bahasa repetisi berikut menggambarkan hubungan tokoh

Ikal dan A Ling, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Hanya sampai di situ saja kemajuan hubungan kami, tak ada sapa, tak ada kata, hanya hati yang bicara melalui kuku-kuku yang cantik. Tak ada perkenalan, tak ada tatap muka, tak ada rayuan, dan tak ada pertemuan.246

Kuti pan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa repetisi karena

mengulang kata tak atau tidak. Kata tak berfungsi untuk

menyampaikan bahwa antara Ikal dan A Ling tidak pernah bertegur

sapa, tidak pernah ada perkenalan, tidak pernah bertatap muka, tidak

ada rayuan, dan tidak ada pertemuan. Walaupun begitu Ikal dan A

Ling saling menjaga rasa cinta dan rindu di antara mereka.

Gaya bahasa repetisi berikut menggambarkan suara tokoh A

Ling, dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

Suara yang lembut seperti tofu. Suara yang membuat kumbang-kumbang terdiam bungkam. Inilah suara yang sejuk seperti angin selatan, suara terindah yang pernah ku dengar seumur hidupku, laksana denting harpa dari surga.247

Kutipan di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa repetisi karena

mengulang kata suara. Kata suara berfungsi untuk menyampaikan

bahwa suara A Ling sangat lembut dan indah.

245 lbid.,h. 249. "' lbid.,h. 252. 247 lbid.,h. 268.

Page 123: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

135

Berdasarkan temuan dan analisis gaya bahasa di atas dapat

disimpulkan bahwa gaya bahasa repetisi dalam novel Laskar Pelangi

berjumlah IO.

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap sepuluh gaya

bahasa di atas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa yang paling

dominan digunakan dalam novel Laskar Pelangi adalah

persamaan/simile. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Distribusi Frckuensi dan Presentase Penggunaan Gaya Bahasa

Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata

Table 1. Tabel Penggunaan Gaya Bahasa

No. Gaya bahasa Frekuensi Frelmensi

Pcnggunaan Relatif

data (x) xf2.X

I. Alegori 13 0,072

2. Alusio 6 0,033

3. Hiperbola 28 0,155

4. Ironi 8 0,044

5. Metafora 8 0,044

6. Metonimia 7 0,038

7. Persamaan/simile 45 0,249

8. Personifikasi 34 0,188

9. Perumpamaan 22 0,122

10. Repetisi 10 0,055

181

Keterangan:

X = Banyaknya pemunculanjenis gaya bahasa dalam data.

rx =Total keseluruhan munculnya gaya bahasa.

Frekuensi

Absolut/

Presentase

xf'LX.x

100%

7,2%

3,3 %

15,5 %

4,4%

4,4 %

3,8 %

24,9%

18,8 %

12,2 %

5,5 %

100%

Page 124: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

136

Terlihat dalam tabel di atas, bahwa penggunaan gaya bahasa

persamaan/simile dalam novel Laskar Pe/angi karya Andrea Hirata sangat

menonjol. Dari 181 data: gaya bahasa alegori berjumlah 13, alusio

berjumlah 6, hiperbola berjumlah 28, ironi berjumlah 8, metafora

berjumlah 8, metonimia berjumlah 7, persaan/simile berjumlah 45,

personifikasi berjumlah 34, perumpamaan berjumlah 22, dan repetisi

berjumlah 10. Ga ya bahasa yang paling dominan digunakan adalah gaya

bahasa persamaan/simile berjumlah 24,9 %.

Hasil analisis Novel Laskar Pelangi di atas menunjukkan bahwa

Andrea Hirata banyak menggunakan gaya bahasa persamaan/simile.

Hal itu terbukti bahwa yang paling dominan dipakai dalam novel

tersebut adalah gaya bahasa persamaan/simile dengan basil 24,9 %

yaitu 45 yang ditemukan dari 181. Tujuan pemakaian gaya bahasa

persamaan/simile yaitu untuk membandingkan suatu ha! dengan ha!

lainnya untuk memperjelas makna yang disampaikan oleh pengarang.

4.3 Implikasi Analisis Gaya Bahasa terhadap Pembelajaran Bahasa

Indonesia di SMA

Implikasi analisis gaya bahasa terhadap pembelajaran bahasa

Indonesia dibagi menjadi tiga yaitu: Implikasi teoretis yaitu membuka

wawasan yang berkaitan dengan pendalaman materi keterampilan

bersastra, khususnya karya sastra novel, membuka wawasan akan

beragamnya novel yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran,

dan membuka peluang dilakukannya penelitian-penelitian tentang gaya

bahasa. Dengan mempelajari gaya bahasa siswa dapat membedakan

jenis gaya bahasa dan siswa bisa menganalisis novel lain berdasarkan

analisis yang telah dilakukannya terhadap novel sebelumnya. Siswa

telah memiliki pengetahuan tentang jenis gaya bahasa.

Implikasi pedagogis yaitu menambah referensi novel yang dapat

digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMA

kelas XI dengan Standar Kompetensi kemampuan memahami berbagai

Page 125: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

137

hikayat, novel Indonesia, novel terjemahan dan Kompetensi Dasar

mengidentifikasi tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut

pandang, amanat, dan gaya bahasa dalam novel. Novel Laskar

Pelangi dapat digunakan sebagai media pembelajaran, novel yang

isinya tidak terlalu serius dan mudah dipahami, namun banyak

mengandung gaya bahasa.

Implikasi praktis yaitu memperkaya khasanah ilmu pengetahuan

yang berkaitan dengan penelitian sastra, sehingga peneliti Iain akan

termotivasi untuk melakukan penelitian yang nantinya dapat

diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah. Penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih mencermati media

pembe!ajaran yang tepat bagi siswa.

Page 126: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

139

di dalamnya memenuhi empat macam manfaat pembelajaran sastra, yaitu:

membantu keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya,

mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak.

Lebih lanjut guru dapat memilih novel lain yang sekiranya terdapat

beberapa cakupan yang bisa memberikan manfaat positif bagi siswa,

sehingga siswa tidak hanya memperoleh hiburan saja tetapi juga

mendapatkan ilmu kehidupan.

3. Saran kepada Pembaca Karya Sastra

Pembaca karya sastra sebaiknya mengambil nilai-nilai positif dalam

karya sastra yang telah dibacanya dalam kehidupan di masyarakat. Novel

Laskar Pelangi adalah novel yang bagus dan berkualitas, sehingga tidak

ada salahnyajika membaca novel tersebut.

4. Saran kepada peneliti lain

Pada karya ilmiah ini, penulis mempunyai kelemahan yaitu dalam

penelitian agak sulit membedakan antara gaya bahasa yang satu dengan

yang lain. Oleh karena itu, Peneliti lain sebaiknya terus meningkatkan

penelitian dalam bidang sastra khususnya novel Laskar Pelangi karya

Andrea Hirata secara lebih mendalam dengan bentuk analisis yang

berbeda karena novel tersebut termasuk novel yang bagus dan berkualitas.

Page 127: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

DAFTARPUSTAKA

A, Puji Mawarti, "Kajian Gaya Bahasa Metafora dalam Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata", Skripsi pada FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta: 2009. Tidak Dipublikasikan.

Ar, Syamsuddin dan Vismaia S Damaianti. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Amalia, Novita Rihi, "Analisis Gaya Bahasa dan Nilai-Nilai Pendidikan Novel Sang Pemimpi ka1ya Andrea Hirata", Skripsi pada FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta: 2010. Tidak dipublikasikan.

Bahasa, Pusat. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia, Jilid IV, 1990.

Bahtiar, Ahmad. "Apresiasi Sastra di Seka/ah: Menyenangkan dan Memberikan Pengalaman Batin Siswa". Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Potensi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam mengembangkan nilai-nilai Karakter Bangsa. 29 Oktober. Jakarta: PBSI UIN Jakarta, 2011.

Hastuti, Catarina Sri dan Murdiwiyono. Cara Barn Be/ajar Cerdas Bahasa Indonesia untuk SMA. Jakarta: Erlangga, 2009.

Hermawan, Sainul. Ragam Aplikasi Kritik Cerpen dan Novel. Kalimantan: Thura Media, Cet. I, 2009.

Hirata, Andrea. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang, 2007.

Ismail, Taufik. "Potensi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Mengembangkan Nilai-Nilai Karakter Bangsa ", Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Potensi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam mengembangkan nilai-nilai Karakter Bangsa. 29 Oktober. Jakarta: PBSI UIN Jakarta, 2011.

Keraf, Gorys. Diksidan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009.

Minderop, Albertine. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi.: Yayasan Obor Jakarta, Cet. I, 2005.

New, Christopher. Philosophy of Literature. New York: Routledge, 2007.

Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2005.

Pradotokusumo, Partini Sardjono. Pengkajian Sastra. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Page 128: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

No . 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

LEMEAR UJI REFERENSI : Ilea Wirna : 208013000002 : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Nama NIM Jurusan Judul : Analisis Gaya Bahasa Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata

serta Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

di SMA.

Referensi Paraf

A, Puji Mawarti. "Kajian Gaya Bahasa Metafora da!am Novel Laskar Pelangi

\f karya Andrea Hirata", Skripsi pad a FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta: 2009. Tidak dipublikasikan.

Ar, Syamsuddin dan Vismaia S Damaianti. Metode Penelitian Pendidikan

~ Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Amalia, Novita Rihi, "Analisis Gaya Bahasa dan Nilai-Nilai Pendidikan Novel

Jr Sang Pemimpi karya Andrea Hirata", Skripsi pada FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta: 2010. Tidak dipublikasikan.

Bahasa, Pusat. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakaiia: PT Gramedia, Jilid IV, ~h 1990.

Bahtiar, Ahmad. "Apresiasi Sastra di Sekolah: Menyenangkan dan Memberikan

~ Pengalaman Batin Siswa". Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Potensi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam mengembangkan nilai-nilai Karakter Bangsa. 29 Oktober. Jakarta: PBSI UIN Jakarta, 2011.

Hastuti, Catarina Sri dan Murdiwiyono. Cara Baru Be/ajar Cerdas Bahasa v-Indonesia untuk SMA. Jakarta: Erlangga, 2009.

Hermawan, Sainul. Ragam Aplikasi Kritik Cerpen dan Novel. Kalimantan: \t Thura Media, Cet. I, 2009.

Hirata, Andrea. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang. 2007. \f Ismail, Taufik. "Potensi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Mengembangkan

\) Nilai-nilai Karakter Bangsa, " Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Potensi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam mengembangkan nilai-nilai Karakter Bangsa. 29 Oktober. Jakarta: PBSI UIN Jakarta, 2011

Page 129: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

10. Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. \.;+.-2009.

11. Minderop, Albertine. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi.: Yayasan Obor v Jakarta, Cet. 1, 2005.

12. New, Christopher. Philosophy of Literature. New York: Routledge, 2007. \) 13. Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjab Mada \) University Press. 2005.

14. Pradotokusumo, Partini Sardjono. Pengkajian Sastra. Jakarta: PT Gramedia \) Pustaka Utama, 2008.

15. Ratna, Nyoman Kutha. Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya.

\J Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.

6. Ratna, Nyoman Kutha. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan

\) Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.

17. Ratna, Nyoman Kutha. Teori, Met ode, dan Teknik Penelitian Sastra. \) Y ogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007.

18. Rianto, Sugeng. "Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Cerpen "Terima Kasih, Bu v Tuti!" Karya Darwis Khudori", Skripsi pada FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta: 2011. Tidak dipublikasikan.

19. Semi, M Atar. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. 1988. \J : 20 Simandjuntak, B. Simorangkir. Kesusastraan Indonesia. Jakarta: Yudhistira, v 2006.

21. Sumaijo, Jakob. Novel Pupuler Indonesia. Yogyakarta. Nur Cabaya, 1982. \J 22. Suroto. Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMU. Jakarta: Erlangga, 1989. v-23. Tarigan, Henry Guntur. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa, cet. \f V, 1984.

24. Teeuw, A. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra. Bandung: Pustaka \) Jaya, Cet. I, 1984.

25. Tukan, P. Mahir Berbahasa Indonesia 3. Jakarta: Yudhistira. 2006. v-

Page 130: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

26.

27.

28.

29.

Wellek, Rene dan Warren Austin. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia, ~~ Cet. II, 1990.

Wermuth, Paul C. Modern Essays On Writing An Style. New York: United \t States of America. 1996.

Zaidan, Abdul Rozak, dkk. Kamus lstilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka. 2007. \)' Zulhendri, Ferli. Karya Sastra dan Sastrawan Indonesia. Bandung: Mitra v Utama, Cet. I, 2008.

Jakarta, 27 September 2012

Mengetahui Pembimbing

Novi Diah Haryanti, M.Hum.

Page 131: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

• Menjelaskan unsur intrinsik novel.

• Mengidentifikasi unsur intrinsik novel.

• Mendiskusikan unsur intrinsik novel.

• Menyebutkan pengertian gaya bahasa.

• Menyebutkanjenis-jenis gaya bahasa.

• Mengidentifikasi gaya bahasa yang terdapat dalam novel.

• Mendiskusikan gaya bahasa yang terdapat dalam novel.

./ KARAKTER YANG DIHARAPKAN: Ingin tahu, komunikatif, kritis, Kreatif dan inovatif, tanggung jawab.

F. METODE PEMBELAJARAN : );> Model pembelajaran: Scramble dan Word Square

• Ceramah

• • • •

Tanyajawab

Diskusi Penugasan latihan

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN: Pertemuan ke- 1 (September 2012):

No. Kegiatan Belajar

I. Pendahuluan

a. Persiapan bagi peserta didik, berdoa, dan absensi

b. Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran hari

Jill.

2. Kegiatan inti

a. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab tentang unsur intrinsik novel.

b. Pendidik membagi peserta didik menjadi enam kelompok.

c. Pendidik menjelaskan materi yang akan dibahas yaitu unsur intrinsik novel.

d. Pendidik memberikan teks bacaan kepada masing-masing kelompok untuk diidentifikasi.

e. Setiap kelompok membaca cerpen lalu

Waktu (menit)

10'

25'

Page 132: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

mengidentifikasi unsur intrinsik yang terdapat

dalam novel.

3. Penutup 10' Pendidik dan peserta didik menyimpulkan secara

lisan pembelajaran hari ini yaitu mengidentifikasi

unsur intrinsik novel.

Penugasan terstruktur ke-1 (September 2012):

No. Kegiatan Belajar Waktu (menit)

1. Pendahuluan 10' Guru memberi petunjuk kepada peserta didik untuk

menyelesaikan latihan tentang menyusun dan

menemukan istilah terkait dengan unsur intrinsik novel.

2. Kegiatan inti 25'

a. Setiap kelompok menyusun istilah yang terkait dengan unsur intrinsik novel (Scramble), kelompok yang tercepat akan mendapat reward.

b. Peserta didik menemukan istilah yang terkait

dengan unsur intrinsik novel (Word Square), tu gas

mandiri.

3. Penutup 10' a. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dari

kegiatan yang telah dilakukan.

b. Peserta didik memahami dan dapat menyimpulkan

secara lisan tentang unsur intrinsik novel.

Pertemuan ke- 2 (September2012):

No. Kegiatan Belajar Waktu (menit)

1. Pendahuluan 10' c. Persiapan bagi peserta didik, berdoa, dan absensi

d. Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.

2. Kegiatan inti 25' a. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab tentang

pengertian gaya bahasa. b. Pendidik membagi peserta didik menjadi enam

kelompok. ~ n,... ..... .-1:....1:1,. ..._..,..._:,.,.1,..,..1,.,.._ ~,..+,..._: ~·,..-~ ,..1.-- ....J!l--L--

Page 133: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

yaitu unsur jenis-jenis gaya bahasa. d. Pendidik memberikan teks bacaan kepada masing-

masing kelompok untuk diidentifikasi. e. Setiap kelompok membaca novel lalu

mengidentifikasi gaya bahasa yang terdapat dalam novel.

3. Penutup 10' Pendidik dan peserta didik menyimpulkan secara lisan pembelajaran hari ini yaitu mengidentifikasi gaya bahasa yang terdapat dalam novel.

Penugasan terstruktur kc-2 (September 2012):

No. Kegiatan Belajar Waktu (menit)

I. Pendahuluan 10' Guru memberi petunjuk kepada peserta didik untuk menyelesaikan latihan ten tang menemukan dan menentukanm gaya bahasa yang terdapat dalam novel.

2. Kegiatan inti 25'

c. Setiap kelompok menemukan gaya bahasa yang terdapat ddalam novel.

d. Peserta didik meneutukan gaya bahasa berdasarkan jenis-jenisnya.

3. Penutup 10' c. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dari

kegiatan yang telah dilakukan. d. Peserta didik memahami dan dapat menyimpulkan

secara lisan tentang gaya bahasa yang terdapat dalam novel.

H. SUMBERBELAJAR/ ALAT/BAHAN:

• Abdul Somad, Adi, dkk. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat perbukuan. 2008.

• Budi Santoso, Gunawan, dkk. Terampil Berbahasa Indonesia 2. Jakarta: Pusat Perbukuan. 2009.

• Edukatif, Tim. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. 2007.

• Suyono. Cerdas Be1pikir Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta:

Page 134: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

4. amanat

5. mimetik 6. sudut pandang

7. gaya bahasa 8. gaya bahasa merupakan cara atau teknik untuk menyampaikan sesuatu.

Gaya bahasa memiliki peranan penting dalam misi menyampaikan maksud kepada orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Mengetahui, Kepala MAN 19 Jakarta

H. Ismail Nur, Le. M. Ag NIP. 197304182000121001

Jakarta, September 2012 Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

lka Wirna NIM.208013000002

Page 135: 208013000002 · 2015-06-29 · ABSTRACT Ika Wirna; 208013000002 Analysis of Language Style Laskar Pelangi Novel Andrea Hirata's work as well as the implication in the Leaming Indonesian

RIWAYATHIDUP

Ika Wirna adalah anak kedua dari empat bersaudara. Ia lahir di Padang Sidempuan Sumatera Utara, 2 Februari 1990, dari pasangan bapak Ridwan Marbun dan ibu Unah Lubis. Walaupun dilahirkan di Sumatera Utara namun ia dibesarkan di Sumatera Barat tepatnya di Maninjau, sejak kelas 6 SD ia mengikuti saudaranya di Jakarta, sekarang ia berdomisili di JI. Bojong Raya RT 001/04 No. 16 Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat.

Pendidikannya dimulai tahun akademik 1996 di SDN 35 Koto Malintang Maninjau Sumatera Barat, kelas 6 SD seperti yang telah disebutkan di atas ia pindah sekolah di SDN 08 Pagi Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat. Tahun 2002 melanjutkan ke SMPN 264 Jakarta Barat, lalu tahun 2005 melanjutkan ke MAN 12 Jakarta Barat. Sebelumnya ia diterima di SMAN 84 Jakarta, namun karena ingin menyeimbangkan ilmu umum dan agama ia bertekad untuk masuk ke MAN.

Setelah lulus MAN , wanita yang pernah bercita-cita menjadi bidan ini melanjutkan kuliah pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBS!) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2008. Untuk menjadi mahasiswi PBSI tidaklah mudah, dua kali mengikuti tes tidak lulus, akhirnya lulus pada tes yang ketiga dengan program Non Reguler/Ekstensi.

Suka dan duka selama proses perkuliahan dilewatinya dengan lapang dada, perpisahan dengan orang tua membuat wanita ini menjadi lebih mandiri dan tegar. Skripsi ini dipersembiihkannya untuk keluarga tercinta, terutama ibu, ayah, kak Ina, Deli, dan Anto. Semoga skripsi' Y!lng dibuat dapat bermanfaat bagi pembaca.