FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

19
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA METPEN

description

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA. METPEN. Hakikat Metode Penelitian Kualitatif. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Page 1: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASIUNIVERSITAS BRAWIJAYA

METPEN

Page 2: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Hakikat Metode Penelitian Kualitatif

• Burrell dan Morgan (1979:1) berpendapat bahwa ilmu sosial dapat dikonseptualisasikan dengan empat asumsi yang berhubungan dengan ontologi, epistemologi, sifat manusia (human nature), dan metodologi.  

• Ontologi. Ontologi adalah asumsi yang penting tentang inti dari fenomena dalam penelitian. Pertanyaan dasar tentang ontologi menekankan pada apakah “realita” yang diteliti objektif ataukah “realita” adalah produk kognitif individu. Debat tentang ontologi oleh karena itu dibedakan antara realisme (yang menganggap bahwa dunia sosial ada secara independen dari apresiasi individu) dan nominalisme (yang menganggap bahwa dunia sosial yang berada di luar kognitif individu berasal dari sekedar nama, konsep

Itaw
Keban, Yeremias T., Manajemen Publik dalam Konteks Normatif dan Deskriptif, Laporan Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta, 1994.
Page 3: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

• Epistemologi. Epistemologi adalah asumsi tentang landasan ilmu pengetahuan (grounds of knowledge) – tentang bagaimana seseorang memulai memahami dunia dan mengkomunikasikannya sebagai pengetahuan kepada orang lain. Bentuk pengetahuan apa yang bisa diperoleh? Bagaimana seseorang dapat membedakan apa yang disebut “benar” dan apa yang disebut “salah”? Apakah sifat ilmu pengetahuan?,

• Contohnya dibedakan antara positivisme (yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi apa yang akan terjadi pada dunia sosial dengan mencari kebiasaan dan hubungan kausal dan antipositivisme (yang menentang pencarian hukum atau kebiasaan pokok dalam urusan dunia sosial yang berpendapat bahwa dunia sosial hanya dapat dipahami dari sudut pandang individu yang secara langsung terlibat dalam aktifitas yang diteliti).  

1. Metodologi, adalah asumsi‐asumsi tentang bagaimana seseorang berusaha untuk menyelidiki dan mendapat “pengetahuan” tentang dunia sosial. Pertanyaan dasar tentang metodologi menekankan kepada apakah dunia sosial itu keras, nyata, kenyataan objektif‐berada di luar individu ataukah lebih lunak,

2. Sebagai perbandingan, Crotty (1998) menyarankan pemilihan metodologi penelitian melibatkan empat langkah yang berurutan dengan setiap langkah berhubungan dengan satu solusi, dari empat pertanyaan yaitu :

Metode apa yang akan digunakan? Metodologi apa yang menentukan pilihan dan penggunaan

metode? Perspektif teoretis apa yang berada dibalik metode yang

dipakai? Epistemologi apa yang mendukung perspektif teoretis

tersebut?

Itaw
Shafritz, J.M., dan A.C. Hyde, Classics of Public Administration, Pacific Grove, CA: Brooks/ Cole Publishing Company, 1987.
Page 4: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Paradigma Metode Penelitian

Paradigma merupakan perspektif riset yang digunakan peneliti yang berisi bagaimana peneliti melihat realita (world views), Bagaimana mempelajari fenomena, cara‐cara yang digunakan dalam penelitian. cara‐cara yang digunakan dalam menginterpretasikan

temuan. Dalam konteks penelitian, pemilihan paradigma penelitian menggambarkan

pilihan suatu kepercayaan yang akan mendasari dan memberi pedoman seluruh proses penelitian (Guba, 1990).

Paradigma penelitian menentukan masalah apa yang dituju dan tipe penjelasan apa yang dapat diterimanya (Kuhn, 1970).

Paradigma positivis. Secara ringkas, positivisme adalah pendekatan yang diadopsi dari ilmu. alam yang menekankan pada kombinasi antara angka dan logika deduktif dan penggunaan alat‐alat kuantitatif dalam menginterpretasikan suatu fenomena secara “objektif”. Pendekatan ini berangkat dari keyakinan bahwa legitimasi sebuah ilmu dan penelitian berasal dari penggunaan data‐data yang terukur secara tepat, yang diperoleh melalui survai/kuisioner dan dikombinasikan dengan statistik dan pengujian hipotesis yang bebas nilai/objektif.

Paradigma interpretif. Pendekatan interpretif berasal dari filsafat Jerman yang menitikberatkan pada peranan bahasa, interpretasi dan pemahaman di dalam ilmu sosial. Pendekatan ini memfokuskan pada sifat subjektif dari social world dan berusaha memahaminya dari kerangka berpikir objek yang sedang dipelajarinya. Jadi fokusnya pada arti individu dan persepsi manusia pada realitas bukan pada realitas independen yang berada di luar mereka

Paradigma critical. Menurut Neuman (2003), pendekatan critical lebih bertujuan untuk memperjuangkan ide peneliti agar membawa perubahan substansial pada masyarakat. Penelitian bukan lagi menghasilkan karya tulis ilmiah yang netral/tidak memihak dan bersifat apolitis, namun lebih bersifat alat untuk mengubah institusi sosial, cara berpikir, dan perilaku masyarakat ke arah yang diyakini lebih baik.

Paradigma Positiv, Paradigma ini beriorentasi pada upaya untuk mempertahankan status quo dari isu penelitian yang ada. Artinya, penelitian dilakukan dengan asumsi bahwa isu sosial sudah ada di luar sana (given) tinggal diteliti/dikonfirmasi sehingga tidak ada usaha untuk mengubah isu yang ada.

Paradigma Radical Humanist, Paradigma ini hampir serupa dengan interpretive namun lebih bersikap kritikal dan evaluatif. Tujuan dari paradigma ini adalah untuk membebaskan individu dari berbagai sumber eksploitasi, dominasi, dan tekanan yang muncul dari tatanan sosial yang ada dengan tujuan untuk mengubah tatanan tersebut tidak sekedar memahami dan menjelaskannya.

Paradigma  Radical Structuralis, Perumusan teori dalam paradigma ini didasarkan pada model pencarian pengetahuan (mode of inquiry) yang bersifiat kritikal, dialektikal dan historis. Tujuan teori adalah untuk memahami, menjelaskan, mengkritik dan bertindak atas dasar mekanisme struktural yang terdapat dalam dunia sosial atau organisasi dengan tujuan utama melakukan transformasi.

Itaw
Keban, Yeremias T., Manajemen Publik dalam Konteks Normatif dan Deskriptif, Laporan Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta, 1994.
Page 5: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Apa Penelitian Kualitatif itu???

• Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dalam setting tertentu yang ada dalam kehidupan riil (alamiah) dengan maksud menginvestigasi dan memahami    fenomena: apa yang terjadi, mengapa terjadi dan bagaimana terjadinya?. Jadi riset kualitatif adalah berbasis pada konsep “going exploring” yang melibatkan in‐depth and case‐oriented study atas sejumlah kasus atau kasus tunggal (Finlay 2006)

• Peranan Peneliti dalam membentuk pengetahuan Dalam proses pembentukan/konstruksi pengetahuan, peneliti merupakan figur utama yang mempengaruhi dan membentuk pengetahuan. Peran ini dilakukan melalui proses pengumpulan, pemilihan dan interpretasi data. Jadi, sangatlah tidak mungkin untuk melakukan penelitian, jika penelitian tidak terjun langsung pada obyek yang diteliti. Konsekuensinya, peneliti harus terlibat secara langsung dalam setiap tahap kegiatan penelitian

• Arti penting hubungan peneliti dengan pihak lain Penelitian kualitatif merupakan proses yang melibatkan peserta (yang diteliti),    peneliti dan pembaca serta relationship yang mereka bangun. Jadi, peneliti dipengaruhi oleh lingkungan sosial, historis dan kultural dimana riset dilakukan. Konsekuensinya, ketika melakukan penelitian, peneliti harus mampu membangun hubungan yang baik dengan obyek penelitian dan mampu menyajikan hasil penelitian sehingga pembaca dapat mengikuti dengan jelas alur

• Penelitian bersifat inductive, exploratory dan Hypothesis‐Generating, Penelitian kualitatif selalu didasarkan pada fenomena yang menarik dan dimulai dengan pertanyaan terbuka (open question); bukan dimulai dengan hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Jadi, penelitian bertujuan menginvestigasi dan memahami social world   bukannya memprediksi perilaku. Penelitian dilakukan secara induktif dan exploratif dengan melihat apa yang terjadi, mengapa terjadi, dan bagaimana terjadinya sehingga diharapkan dapat menghasilkan hipotesis baru.

• Peranan Makna (Meaning) dan Interpretasi Penelitian kualitatif difokusan pada bagaimana individu memahami dunianya dan bagaimana mereka mengalami peristiwa tertentu. Jadi, penelitian ini berusaha menginterpretasikan fenomena dari kacamata pelaku.

• Temuan sangat kompleks, rinci, dan komprehensif , Penelitian kualitatif didasarkan pada deskripsi yang jelas dan detail, karena mejawab pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana. Oleh karena itu, penyajian atas temuan sangatlah kompleks, rinci dan komprehensif sesuai dangan fenomena yang terjadi pada setting penelitian.

Itaw
Keban, Yeremias T., Manajemen Publik dalam Konteks Normatif dan Deskriptif, Laporan Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta, 1994.
Page 6: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Bagaimanakah proses Penelitian Kualitatif itu???• Menurut Strauss dan Corbin (2003) penelitian kualitatif

dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.

• dipilihnya penelitian kualitatif karena kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman penelitiannya dan metode kualitatif dapat memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif.

• Para periset kualitatif dapat menggunakan semiotika, narasi, isi, diskursus, arsip, analisis fonemik, bahkan statistik.

Itaw
Keban, Yeremias T., Manajemen Publik dalam Konteks Normatif dan Deskriptif, Laporan Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta, 1994.
Page 7: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Desain Penelitian Kualitatif itu???Lincoln dan Guba (1985) mengidentifikasi unsur-unsur atau elemen-elemen disain kualitatif sebagai berikut:

a) Penentuan fokus penelitian (initial focus for inquiry). Penentuan fokus penelitian dilakukan dengan memilih fokus atau pokok permasalahan yang dipilih untuk diteliti, dan bagaimana memfokuskannya: masalah mula-mula sangat umum, kemudian mendapatkan fokus yang ditujukan kepada hal-hal yang spesifik. Namun, fokus itu masih dapat berubah. Fokus sangat penting sebab tidak ada penelitian tanpa fokus, sedangkan sifat fokus tergantung dari jenis penelitian yang dilaksanakan.

b) Penyesuaian paradigma dengan fokus penelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat muncul dalam penyusunan disain, diantaranya: (a) Apakah fenomena terwakili oleh konstruksi yang ganda dan kompleks (a multiciplicity of complex social contructions)?; (b) sampai di mana tingkatan interaksi antara peneliti-fenomena dan sampai di mana tingkatan ketidakpastian interaksi tersebut yang dihadapkan kepada peneliti ?; (c)sampai di mana tingkatan ketergantungan konteks?; (d) apakah beralasan (reasonable) untuk menyatakan hubungan kausal yang konvensional pada unsur-unsur fenomena yang diamati ataukah hubungan antar gejala itu bersifat mutual simultaneous shipping

a) Penyesuaian paradigma penelitian dengan teori substantif yang dipilih Kesesuaian acuan teori yang digunakan (kalau ada) dengan sifat sosial yang diacu sangat penting dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif apabila temuan-temuan dapat memunculkan teori dari bawah (grounded),

b) Penentuan di mana dan dari siapa data akan dikumpulkan Dalam penelitian kualitatif tidak ada pengertian populasi, samp[ling juga berbeda tafsirannya dengan metode lainnya. Dalam kualitatif, sampling merupakan pilihan peneliti tentang aspek apa, dari peristiwa pa, dan siapa yang dijadikan focus pada saat dan situasi tertentu.Oleh karena itu dilakukan terus menerus sepanjang penelitian. Artinya, tujuan sampling adalah untuk mencakup sebanyak mungkin informasi yang bersifat holistic kontekstual.

c) Dalam penelitian ditentukan tahap-tahap penelitian, dan bagaimana beranjaknya dari tahap satu ke tahap yang lain dalam proses yang berbentuk siklus. Tahapan-tahapan tersebut memiliki tiga fase pokok: Pertama. Tahap orientasi dengan mendapatkan informasi tentang apa yang penting untuk ditemukan, atau orientasi dan peninjauan. Kedua, tahap eksplorasi dengan menemukan sesuatu secara eksplorasi terfokus, dan ketiga, tahap member check dengan mengecek temuan menurut prosedur yang tepat dan memperoleh laporan akhir.

a) Penentuan instrumentasi. Instrumen penelitian tidak bersifat eksternal, melainkan bersifat internal yaitu peneliti sendiri sebagai instrument (human instrument). Bentuk-bentuk lain instrument boleh dipergunakan jika ada. Untuk semua penelitian naturalistic, evaluasi atau analisis kebijakan sangat bermanfaat apabila instrument manusia diorganisasi dalam satu tim, dengan keuntungan-keuntungan dalam hal peran, perspektif nilai, disiplin, strategi, metodologi, cek internal dan saling mendukung.

b) Instrumen manusia yang beroperasi dalam situasi yang tidak ditentukan, di mana peneliti memasuki lapangan yang terbuka, sehingga tidak mengetahui apa yang tidak diketahui. Untuk itu maka peneliti haruslah mengandalkan teknik-teknik kualitatif, seperti wawancara, observasi, pengukuran, dokumen, rekaman, dan indikasi non-verbal. Dalam rekaman data terbagi pada dua dimensi, yaitu fidelitas dan struktur. Fidelitas mengacu pada kemampuan peneliti untuk menunjukkan bukti secara nyata dari lapangan(fidelitas tinggi, misalnya rekaman video atau audio, sedangkan fidelitas kurang, misalnya catatan lapangan). Sedangkan dimensi struktur meliputi terstrukturnya wawancara dan observasi

a) Analisis data dilakukan sepanjang penelitian dan dilakukan secara terus-menerus dari awal sampai akhir penelitian. Pengamatan tidak mungkin tanpa analisis untuk mengembangkan hipotesis dan teori berdasarkan data yang diperoleh. Analisis data merupakan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkip-transkip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis data melibatkan pengerjaan pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola-pola.

b) Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi empat teknik. Pertama, kredibilitas (credibility)yaitu criteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. Untuk hasil penelitian yang kredibel, terdapat tujuh teknik yang diajukan yaitu: perpanjangan kehadiran peneliti/pengamat (prolonged engagement), pengamatan terus-menerus (persistent observation), triangulasi (triangulation), diskusi teman sejawat (peer debriefing), analisis kasus negative (negative case analysis), pengecekan atas kecukupan referensial (referencial adequacy checks), dan pengecekan anggota(member checking).

a) dependabilitas (dependability). Kriteria ini dapat digunakan untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak, dengan mengecek: apakah si peneliti sudah cukup hati-hati, apakah membuat kesalahan dalam mengkonseptualisasikan rencana penelitiannya, pengumpulan data, dan pengintepretasiannya. Teknik terbaik yang digunakan adalah dependability audit dengan meminta dependent dan independent auditor untuk mereview aktifitas peneliti.

b) konfirmabilita (confirmability). Merupakan kriteria untuk menilai mutu tidaknya hasil penelitian. Jika dependabilitas digunakan untuk menilai kualitas dari proses yang ditempuh oleh peneliti, maka konfirmabilitas untuk menilai kualitas hasil penelitian, dengan tekanan pertanyaan apakah data dan informasi serta interpretasi dan lainnya didukung oleh materi yang ada dalam audit trail.

Itaw
Keban, Yeremias T., Manajemen Publik dalam Konteks Normatif dan Deskriptif, Laporan Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta, 1994.
Page 8: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Fase Uraian

Periset sebagai subjek penelitian

yang multi kultural

Penelitian bersifat historis dan penelitian tradisi ,

konsep dari diri dan semuanya, tergantung pada etika

dan politik penelitian

Strategi penelitian Desain studi, studi kasus, etnografi, observasi

partisipasi, fenomenologi, grounded theory, metode

biografi, metode histories, penelitian tindakan, dan

penelitian klinis

Metode pengumpulan data dan

analisis data empiris

Interviu, observasi, artefak, dokumen dan rekaman,

metode visual, metode pengalaman pribadi, analisis

dengan bantuan program computer, dan analisis

tekstual

Pengembangan interpretasi dan

pemaparan

Kritereia dan kesepakatan, seni dan politik penafsiran,

penafsiran tulisan, strategi analisis, tradisi evaluasi, dan

penelitian terapan

Itaw
Keban, Yeremias T., Manajemen Publik dalam Konteks Normatif dan Deskriptif, Laporan Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta, 1994.
Page 9: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MENGAPA PERLU QUALITATIVE RESEARCH

Model Tujuan Pertanyaan Penelitian metode

ExistentialPhenomenolog

Memahami esensi pengalamanseseorang dengan caramengelompokkan isu yang ada danmemberikan makna atas isutersebut sesuai pandangan orang

Apa sebenarnya esensipelaku?

Mengapa direktur/pelakuterlibat dalam fenomena?

Mengapa auditor terlibatdalam fenomena?

Videotype,interview,interpretasi,ethnography,observasi, groundedtheory

constructivism Memahami bagaimana individu membentuk realita mereka sendiri

Cara apa yang digunakanseseorang untukmembentuk dunia merekasehingga mereka terlibat?

Ethnography,naturalistic inquiry,interview, observasi

Itaw
Keban, Yeremias T., Manajemen Publik dalam Konteks Normatif dan Deskriptif, Laporan Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta, 1994.
Page 10: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Model Tujuan Pertanyaan Penelitian

metode

Critical Theory

Mengidentifikasi adanya dominasi struktur sosial/ekonomi/power yang menyebabkan ketidakadilan dalam masyrakat dan berusaha mengubah dominasi tersebut

Bagaimana kapitalisme membuat manajemen perusahaan tertentu terlibat?

interview, observasi

Symbolic interactionism

Memahami makna yang muncul dari interaksi sosial yang ada

Bagaimana auditor dan klien memberi makna ketika mereka berinteraksi? Apa makna menurut mereka

Case stduy, interview,Grounded Theory

Itaw
Keban, Yeremias T., Manajemen Publik dalam Konteks Normatif dan Deskriptif, Laporan Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta, 1994.
Page 11: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Perbedaan QUALITATIVE dan Quantitative RESEARCH Paradigma Kualitatif Paradidma Kuantitatif

Mengajurkan penggunaan metode kualitatif Menganjurkan penggunaan metode kuantitatif

Fenomelogisme dan verstehen dikaitkan dengan

pemahaman perilaku manusia dari frame of

reference aktor itu sendiri

Logika positivisme:”Melihat fakta atau kasual

fenomena sosial dengan sedikit melihat bagi

pernyataan subyektif individu-individu”

Observasi tidak terkontrol dan naturalistic Pengukuran terkontrol dan menonjol

Subyektif Obyektif

Dekat dengan data:merupakan perspektif “insider” Jauh dari data: data merupakan perspektif

“outsider”

Grounded, orientasi diskoveri, eksplorasi,

ekspansionis, deskriptif, dan induktif

Tidak grounded, orientasi verifikasi, konfirmatori,

reduksionis, inferensial dan deduktif-hipotetik

Orientasi proses Orientasi hasil

Valid: data “real, “rich, dan “deep” Reliabel:data dapat direplikasi dan “hard”

Tidak dapat digeneralisasi:studi kasus tunggal Dapat digeneralisasi:studi multi kasus

Holistik Partikularistik

Asumsi realitas dinamik Asumsi realitis stabil

Itaw
Keban, Yeremias T., Manajemen Publik dalam Konteks Normatif dan Deskriptif, Laporan Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta, 1994.
Page 12: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Perbedaan QUALITATIVE dan Quantitative RESEARCH

Kualitatif   Kuantitatif

Credibility Berpadanan dengan Validitas internal

Transferability Berpadanan dengan Validitas eksternal

Dependability Berpadanan dengan Realibilitas/Keajegan

Confirmability Berpadanan dengan Obyektivitas

Itaw
Keban, Yeremias T., Manajemen Publik dalam Konteks Normatif dan Deskriptif, Laporan Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta, 1994.
Page 13: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I

KOMPONEN YANG ADA DI BAB I

ALASAN APA DAN MASALAH YANG MENDASARI ANDA

MEMILIH JUDUL.

RUMUSAN MASALAH APA YANG ANDA ANGKAT SESUAI DENGAN

JUDUL MAKALAH ANDA

Maksud dan Tujuan Penelitian/Penulisan Yang Anda

angkat sesuai dengan tujuan dari rumusan masalah anda dan tujuan

Manfaat Penelitian/Penulisan meliputi Manfaat secara Akademis dan manfaat

secara praktis dari penulisan anda

Page 14: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Bab II

KOMPONEN YANG ADA DI BAB II

Teori apa yang mendasari dan yang akan ambil sebagai

landasan untuk memperkuat penulisan anda dan Jurnal

Anda harus mengulas sedikit tentang pengertian dari tema atau judul

makalah

Anda harus mengulas sedikit tentang program kebijakan manajemen

Publik dari tema atau judul makalah anda

Anda harus mengulas sedikit tentang undang-undang daerah, peraturan daerah

atau keputusan pemerintah daerah dari kebijakan lingkungan tersebut

Page 15: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Bab III

KOMPONEN YANG ADA DI BAB IIIJenis penulisan kualitatif

Jenis dan Sumber Data meliputi data primer dan data sekunderr. Data Primer

Sumber tersebut diperoleh melalui informan yang berhubungan dengan obyek penelitian meliputi observasi

(pengamatan). Data Sekunderr meliputi : dokumen-dokumen, arsip-arsip, jurnal, data-data dari internet,

catatan-catatan dan laporan resmi yang berkaitan dengan penelitian ini.

Page 16: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Bab 4

KOMPONEN YANG ADA DI BAB 4

Pembahasan anda dari rumusan masalah makalah

Mengompilasi atau mengaitkann teori dan jurnal dari pakrozikin dengan

apa yang anda bahas dipembahasan

Anda harus mengulas tentang program kebijakan Lingkungan dari

tema atau judul makalah anda meliputi peran stakeholder,

Page 17: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Bab 5

KOMPONEN YANG ADA DI BAB 5

Kesimpulan dari keseluruhan isi makalah

Saran dan kritik dari ari penulis terhadap isi makalah

Page 18: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Tema TugasKelompokann (6)

a) Perjanjian Konferensi Rio De Jeneiro Brazil

b) Protokol Kyoto Jepang

c) Kajian Lingkungan Hidup Strategis

d) Public Partnership Governance.

e) Manajemen Lingkungan

TUGAS KELOMPOK KEBIJAKAN LINGKUNGANN

Page 19: FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TERIMA KASIH