Teori Organisasi dan Administrasi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya 2012

17
Teori Organisasi dan Administrasi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya 2012 UKURAN, DAUR KEHIDUPAN DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI KELOMPOK 1 (Kelas G): 1. MIMA KURNIASIH (115030100111040) 2. ZETA ALVEMA NOVITA SARI (115030100111045) 3. OSA MAYA ANTARTIKA (115030101111006) 4. PANJI AKBAR (115030107111048) 5. PUTRI WIDIARTI FATIMAH (115030107111050)

description

UKURAN, DAUR KEHIDUPAN DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI. KELOMPOK 1 (Kelas G): MIMA KURNIASIH (115030100111040) ZETA ALVEMA NOVITA SARI (115030100111045) OSA MAYA ANTARTIKA(115030101111006) PANJI AKBAR(115030107111048) PUTRI WIDIARTI FATIMAH(115030107111050). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Teori Organisasi dan Administrasi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya 2012

Teori Organisasi dan Administrasi

Fakultas Ilmu AdministrasiUniversitas Brawijaya 2012

UKURAN, DAUR KEHIDUPAN

DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI

KELOMPOK 1 (Kelas G):1. MIMA KURNIASIH

(115030100111040)2. ZETA ALVEMA NOVITA SARI (115030100111045)3. OSA MAYA ANTARTIKA

(115030101111006)4. PANJI AKBAR (115030107111048)5. PUTRI WIDIARTI FATIMAH

(115030107111050)

Ukuran OrganisasiUkuran organisasi (organization size) adalah pembahasan mengenai besar

kecilnya organisasi, serta apa dan bagaimana dampaknya terhadap

pengelolaan organisasi.

Ukuran organisasi lazimnya didefinisikan sebagai jumlah total

anggota organisasi. Namun ada beberapa persoalan menurut (Robbins, 1990: 151) yaitu :

Tidak semua anggota organisasi bersifat tetap atau permanen. Artinya, mereka dihitung sebagai anggota organisasi hanya

untuk periode tertentu.

Terkait dengan dampak-dampak ukuran organisasi terhadap pengelolaan, ada persoalan yang perlu dicermati. Skala besar kecilnya ukuran organisasi ternyata bisa berbeda sekali antara

satu bidang industri dengan bidang industri lain.

Apa pengaruhnya terhadap penggelolaan

organisasi?

Ukuran Organisasi dan Karakteristik StrukturalUkuran organisasi tidak lagi

mempengaruhi penggelolaan organisasi ketika jumlah

organisasi besar

Batas untuk menentukan suatu organisasi besar lebih kurang 1500 – 2000 orang

Robbins (1990: 161)

Setelah angka tersebut, biasanya pengaruh

organisasi tidak lagi kentara

Ukuran Organisasi dan Kompleksitas StrukturKompleksitas struktur diartikan sebagai derajat diferensial

yang terdapat dalam organisasi (Robbins, 1990:83)

Tiga jenis diferensiasi

Derajat pemisahan di antara unti-unit dalam organisasi

Diferensiasi horisontal

Diferensiasi vertikal

Diferensiasi spasial

Kedalaman hierarki organisasi

Derajat persebaran lokasi geografis dari fasilitas dan personel suatu

organisasi

Contoh organisasi berdasarkan tingkat kompleksitasnya:

Diferensiasi horisontal, vertikal, dan spasial tinggi

Organisasi yang sangat kompleks

Organisasi yang sangat sederhana

Diferensiasi horisontal, vertikal, dan spasial rendah

Organisasi yang berada di antara ekstrem di atas

Ukuran Organisasi dan FormalisasiFormalisasi diartikan

sebagai derajat sejauh mana pekerjaan di dalam

suatu organisasi distandarisasi

Ukurannya adalah banyaknya aturan tertulis , dimana

anggota organisasi harus mematuhinya

Tujuan dan manfaat formalisasi menurut

Robbins (1990: 95 – 97)

Konsistensi dan keseragaman

Untuk mencapai output yang tidak berubah-ubah kualitasnya

Meningkatkan koordinasi

Penghematan biaya secara ekonomis

Ukuran Organisasi dan Sentralisasi

Sentralistis: wewenang pengambilan keputusan

berada di pucuk pimpinan atau lapisan atas organisasi

Desentralistis: wewenang pengambilan keputusan

tersebar di lapisan bawah

Sentralisasi berkaitan dengan wewenang

pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan

Pengambilan keputusan berkaitan dengan keputusan

strategis

Kecenderungan: sentralisasi menurun bersama dengan membesarnya ukuran organisasi

Sebab organisasi membutuhkan desentralisasi (Robbins):

Kapasitas pengolahan informasi manusia

terbatas

Organisasi membutuhkan respon yang cepat

Keputusan dapat diambil dengan informasi yang lebih rinci dan lengkap

Motivasi pekerja dapat ditingkatkan dengan

desentralisasi

Desentralisasi memberi peluang pembelajaran

Ukuran Organisasi dan BirokrasiTiga karakteristik pokok sebagai pembeda dengan organisasi

lainnya (kompleksitas, formalitas, dan sentralisasi)

•kompleksitas•Formalisasi•sentralisasi

Organisasi organik

•kompleksitas•Formalisasi•sentralisasi

Organisasi mekanistik

•kompleksitas•Formalisasi•sentralisasi

Organisasi birokratik

Semuanya rendah (low)

Semuanya tinggi (high)

tinggi (high)

rendah (low)

Birokrasi dapat mengembangkan kompleksitas dan formalisasi

yang tinggi sekaligus mempertahankan suatu tingkat

sentralisasi yang rendah

Birokrasi adalah suatu tipe organisasi yang muncul pada

fase tertentu dalam daur kehidupan organisasi karena

adanya sebab tertentu

Birokrasi tidak identik dengan organisasi

pemerintahan

Bisa muncul pada organisasi publik

maupun bisnis

X

Aktivitas organisasi dengan menggunakan pemikiran ‘rantai nilai’ Porter

C. Northcote Parkinson pernah membandingkan aktivitas-aktivitas pokok dan aktivitas-aktivitas pendukung dalam sebuah

organisasi

Melahirkan istilah komponen administratif (administrative component) dalam organisasi

Hukum Parkinson : ‘hanya ada sedikit atau tidak ada hubungan sama sekali antara pekerjaan yang harus dilakukan dengan

ukuran staf yang ditugaskan menjalankannya’

Komponen admistRAtif

Komponen administratif : ‘semua personel atau anggota organisasi yang tidak

berkontribusi secara langsung terhadap pencapaian tujuan-tujuan organisasi’. Mereka mencakup pekerja operasional

maupun manajer.

Hukum parkinson mengandung implikasi penitng bahwa organisasi-organisasi pemerintahan

cenderung memperbesar ukurannya (dalam arti menambah jumlah pegawai), meskipun kuantitas

pekerjaan yang dilakukan mungkin tidak bertambah. Gejala ini disebut over bureaucracy

Konsep BirokrasiCiri birokrasi sebagai sebuah tipe ideal [Robbins (1990: 310)]

Formalisasi tinggi Bersifat impersonalKeputusan

berdasarkan prestasi

Pemisahan kehidupan pribadi

dan organisasi

Jenjang karir bagi pegawai

Pembagian kerja Jenjang otoritas yang jelas

KATEGORI BIROKRASI PATRIMONIAL BIROKRASI IDEAL

Sifat TugasOrganisasiPembidangan Tugas

Ikatan KerjaDasar Penyeleksian

Sistem Penggajian

Sifat PekerjaanDasar Kenaikan Pangkat

Peralatan dan KantorDisiplin/Pengawasan

PersonalNon-hierarkisArbitrer, adhoc, tidak sistematisTanpa kontrakIkatan patrimonial dan/atau selera kerjaGaji in natura atau hak atas tanah, pungutan, atau pajakTerlibat pekerjaan lainLoyalitas dan kesetiaan

Milik pribadiBebas

ImpersonalHierarkisDengan job descriptionKontrakKualifikasi teknis

Gaji tetap dalam bentuk uang

Pekerjaan utamaSenioritas dan/atau prestasiBukan milik pribadiKetat dan sistematis

Kelemahan birokrasi menurut Robbins (1990 – 318):

Peraturan dan prosedur dijalankan, tapi tujuan tidak diperhatikan tercapai tidaknya

Penghilangan tujuan

Menerapkan dan memaksakan aturan atau prosedur tidak pada tempatnya

Penerapan aturan dan prosedur berlebihan

Tak ada ikatan batin dengan pekerjaan, komitmen terhadap organisasi menurun

Keterasingan pegawai

Memusatkan kekuasaan pada level tertinggi dari organisasi

Pemusatan kekuasaan

Orang harus melewati birokrasi tersebut tanpa alternatif pilihan lain

Keluhan pengguna

Tahap Perkembangan Kehidupan Organisasi

Larry Greiner (1972)Organisasi pada umumnya mengalami suatu proses

perkembangan sejalan dengan waktu dan bertambahnya ukuran organisasi

Seperti makhluk hidup, organisasi dibayangkan mengalami pertumbuhan dari masa kelahiran, anak-anak, remaja

hingga akhirnya dewasa

Model Daur Kehidupan Organisasi Greiner

FaseEntrepreneurial

Fase Kolektivitas

Fase Delegasi

De- differensiasi atau

Post- industialism

Fase Kalobarasi Fase Formulisasi

Krisis kepemimpinan

Krisis pembaharuan Krisis Birokrasi

Krisis kontrol

Krisis Otonomi

Fase Perkembangan Organisasi Menurut Greiner

Fase Entrepreneurial Dimulai ketika organisasi didirikan. Biasanya ukuran organisasi masih

kecil, pengelolaan dilakukan secara langsung oleh pemilik secara

personal. Pada fase ini tidak sedikit organisasi yang gagal.

Ketika aktivitas organisasi meluas, munculah krisis kepemimpinan,

karena pengelola tidak mampu lagi sendirian atau secara personal

mengendalikan aktivitas organisasi

Fase Kolektivitas

Organisasi mulai diperjelas struktur dan fungsi - fungsinya, walau pun

masih bersifat informal. Kreativitas dan inovasi masih menjadi ciri yang

dominan

Terjadi krisis ekonomi, dimana beberapa unit operatif mulai

merasa perlu memiliki wewenang yang lebih besar untuk mengelola

aktivitasnya, dan tidak bersedia lagi dikontrol melalui pengambilan

keputusan yang terpusat.

Fase Delegasi

Fase Formalisasi

Fase Kolaborasi

Di sini organisasi mulai mendelegasikan keputusan-

keputusan ke bawah, dan aturan - aturan dan prosedur dibuat lebih

formal, dengan tujuan mempertahankan efisiensi dan

stabilitas organisasi.

Ketika organisasi mengalami pertumbuhan yang lebih kompleks,

maka terjadilah krisis kontrol. Ini akibat desetralisasi pengambilan

keputusan.

Pada fase ini cara - cara kontrol birokratik mulai diterapkan, dengan melakukan standardisasi terhadap

berbagai aktivitas.

Kontrol yang berlebihan menyebabkan kurangnya daya

adaptasinya terhadap lingkungan. Ini menimbulkan krisis yang disebut

krisis birokratik.

Cara kerja birokrasi yang terlalu rasional dan impersonal, diganti

dengan kerja tim. Tugas yang telah diferensiasi disatukan kembali dalam gugus pekerjaan yang

dikelola oleh tim.

Ketika kerja tim semakin intensif dilakukan, mengakibatkan

kelelahan secara fisik maupun psikologis. KetikaUpaya penyegaran

tidak mampu lagi mengatasi kejenuhan maka lahirlah krisis pembaharuan (renewal crisis).

Catatan kritis daur kehidupan organisasi [Robbins (1990:21-22)]

Tidak semua organisasi melewati kelima fase

tersebut

Fase pertumbuhan organisasi tidak harus

bersifat kronologis

Fase penurunan atau bahkan kematian, bisa terjadi pada organisasi

Peran Administrasi dalam Fase Kehidupan OrganisasiPertumbuhan /daur kehidupan organisasi (Kartz & Kahn, 1996)

Kompleksitas fungsi-fungsi dalam organisasi dapat

dibedakan secara evolusioner

Model tersebut mudah untuk menjelaskan peran

administrasi dalam fase-fase kehidupan organisasi.

Organisasi-organisasi pertama kali dibentuk

satu-satunya elemen dalam struktur organisasi adalah FUNGSI TECHNICAL CORE

Tidak ada deferensiasi fungsi, semua dilakukan bersama melalui upaya-

upaya yang bersifat kolaborasi antara para

anggota organisasi.

Tiga Fase dalam Kehidupan Organisasi

Terjadi pemisahan terhadap pola aktivitas selain tugas yang bersifat teknis, namun juga ada aktivitas-

aktivitas pendukkung lainnya.

Fase pertumbuhan pertama

Muncul fungsi administras: tugas pemeliharaan, meliputi personel, manajemen pengelolaan fasilitas milik perusahaan dan hubungan

masyrakat (public relation).

Fase kedua

Fase ketiga (Fase kompleks)

Fungsi Administrasi(Executive Decision Making)

KesimpulanAnalisis model Greiner tidak sejelas

model Kartz dan Kahn. Melalui model perkembangan organisasi maka dapat dilihat peran administrasi berkembang

pada fase ketiga daur organisasi.

Peran administrator sangat menonjol karena organisasi telah

mengembangkan fungsi adaptif yang lebih kompleks dari fase sebelumnya.

Administrator bertugas memantau lingkungan serta menetapkan araj organisasi agar setiap peluang dan kesempatan sesuai

dengan kapabilitas organisasi dapat dimanfaatkan secara optimal.

TERIMA KASIH