FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PRIMA...
Transcript of FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PRIMA...
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
1
ISSN : 2088-6128
VOLUME VIII, NOMOR I, JANUARI 2018
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
LEMBAGA PENELITIAN & PENGABDIANUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
Jl. Belanga No.1 Simpang Ayahanda Medan Telp. (061) 4155441, Fax. (061) 543-2820Jl. Sekip Simpang Sikambing Medan Telp. (061) 4578890 - 4578870
www.unprimdn.ac.id
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
2
MANAJEMEN PRIMAVOLUME VIII, NOMOR I, JANUARI 2018
Pembina :
Prof. dr. Djakobus Tarigan, AAI., DAAK
(Rektor Universitas Prima Indonesia)
Penanggung Jawab :
Cut Fitri Rostina, S.E., M.M
(Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia)
Ketua Penyunting :
Bayu Wulandari, SE.,M.Si
(Universitas Prima Indonesia)
Mitra Bestari :
Fauzi, SE., MM ( UISU )
Ferry Safriani, SE., M.Si ( Al-Azhar Medan )
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
3
Pengantar Redaksi
Jurnal Manajemen Prima edisi pertama Volume VIII Nomor I, Januari
2018 menyajikan berbagai hasil penelitian tentang manajeman. Dalam penerbitan
ini tentu banyak kekurangan disana sini tetapi kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangatlah diharapkan untuk menambah kesempurnaan dari
Jurnal Manajeman Prima ini.
Harapan tentunya akan semakin luasnya jangkauan dari Jurnal Manajeman
Prima ini sebagai suatu wahana informasi ilmiah di bidang ekonomi khususnya
dalam ilmu manajeman. Kami sangat mengharapkan para pembaca untuk bersedia
menyumbangkan tulisannya agar media komunikasi ilmiah yang kita cintai ini
senantiasa dapat eksis dan berkesinambungan.
Akhirnya, kami sampaikan terima kasih untuk para penulis yang telah
menyumbangkan tulisannya pada edisi ini dan tidak lupa kepada semua pihak
yang sudah menbantu proses penerbitan Jurnal Manajeman Prima ini sehingga
dapat dibaca para pembaca sekalian.
Medan, Januari 2018
Salam Kami,
Penyunting
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
4
VOLUME VIII, NOMOR I, Januari 2018FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
DAFTAR ISI
1. Pengaruh Disiplin Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja KaryawanPT. Apindo Waja Ampuh Persada MedanHendra Nazmi 1-13
2. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konversi Lahan PanganPadi Menjadi Lahan Perkebunan Sawit Sumatera UtaraRafida Khairani 14-28
3. Pengaruh Disiplin Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja KarywanDi PT Sekar Mulia Abadi Medan
Hana Setia dan Hendry 29-39
4. Impact Of Development Of Airport Of Silangit Tarutung Againts ToEconomics Of Local Community And Grwth Of Tourism AreaToba Lake Province Of North SumateraRiko Fridolend Siantur, Hendra Jonathan Sibarani,Fenny Krisna Marpaung 40-53
5. Analisis Validitas Konstruk Instrumen Literasi Matematika ModelPisa Dengan Penerapan Model Persamaan StrukturalDelyanti Azzumarito Pulungan 54-62
6. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian PadaPT Gemar Sukawati Indah Medan Dengan Bauran Promosi SebagaiVariabel InterveningHidyanti dan Novilia Juangsa 62-85
LEMBAGA PENELITIAN & PENGABDIAN MASYARAKATUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
Jl. Belanga No.1 Simpang Ayahanda Medan Telp.(061) 4155441, Fax. (061) 543-2820Jl. Sekip Simpang Sikambing Medan, Telp. (061) 4578890 - 4578870
www.unprimdn.ac.id
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
5
ANALISIS VALIDITAS KONSTRUK INSTRUMEN LITERASIMATEMATIKA MODEL PISA DENGAN PENERAPAN
MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL
Delyanti Azzumarito PulunganFakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh item dalamsetiap faktor Literasi Matematika Model PISA mampu mengukur kemampuanLiterasi Matematika Model PISA. Konstruk dianggap valid ketika setiap itemfaktor literasi matematika model PISA cocok (fit) dengan model satu faktor, yangberarti hanya mengukur konstruk yang di maksud. Uji validitas konstruk pada tesliterasi matematika model PISA diperlukan untuk melakukan konfirmasi antaravaliditas konten/isi yang telah dibuat dengan data empirik.
Objek ujicoba penelitian ini adalah instrumen tes literasi MatematikaModel PISA yang sudah valid isi oleh ahli dan valid butir, berjumlah 21 item.Data yang digunakan adalah data hasil tes Literasi Matematika menggunakan tesLiterasi Matematika Model PISA. Subjek penelitian ini adalah siswa usia antar 15tahun berjumlah 150 siswa yang berasal dari 3 sekolah di kota Medan. Analisisyang digunakan pada penelitian ini adalah analisis validitas konstruk denganmenerapkan model struktural, menggunakan teknik analisis faktor komfirmatorisecond order.
Hasil uji validitas konstruk dilakukan kepada 21 butir valid yang mewakili7 faktor ukur literasi matematika model PISA dan diperoleh hasil bahwa setiapbutir secara signifikan dapat mengukur 7 variabel literasi matematika, yaitu :komunikasi, matematisasi, menyajikan kembali, menalar dan memberi alasan,menggunakan strategi, menggunakan symbol, serta menggunakan alatmatematika. Hasil uji validitas konstruk juga memperoleh model konseptualliterasi matematika model PISA yang dirancang berada pada kategori goodness offit dengan nilai RMSEA sebesar 0.019, CFI sebesar 1,00 dan GFI sebesar 1,00.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument tes literasi matematikamodel PISA telah cocok (fit) dengan model (konstruk) dan dapat digunakan untukmengukur kemampuan literasi matematika siswa.
Kata kunci: Validitas konstruk, ,Instrumen Literasi Matematika Model PISAModel Persamaan Struktural, Analisis Faktor Konfirmatori Second Order
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
6
A. Pendahuluan
Pengukuran merupakan upaya
dalam memberikan atribut berupa
angka bagi suatu objek secara
sistematik. Atribut tersebut
merupakan informasi/gambaran dari
karakteristik suatu objek yang
diukur. Menentukan karakteristik
individu, pengukuran yang dilakukan
harus memiliki kesalahan yang
sekecil-kecilnya. Agar informasi
karakteristik objek dapat dijelaskan
secara akurat. Informasi yang akurat
dalam pengambilan keputusan
maupun kebijakan, membutuhkan
alat ukur, diantaranya harus
memenuhi syarat kesahihan
(validitas) dan kehandalan
(reliabilitas).
Validitas adalah suatu derajat
ketepatan/kelayakan instrumen yang
digunakan untuk mengukur apa yang
akan diukur (Ariffin, 2012).
Validitas instrumen juga merupakan
dasar dalam memtuskan, sejauh
mana akurasi suatu tes atau skala
dalam menjalankan fungsi
pengukurannya (Azwar, 2014).
Berdasarkan pendapat ahli tersebut,
dapat disimpulkan bahwa validitas
adalah derajat ketepatan/kelayakan
instrumen yang digunakan untuk
mengukur apa yang akan diukur serta
sejauh mana instrumen tersebut
menjalankan fungsi pengukurannya..
Validitas terdiri dari 3 jenis yaitu:
Pertama, validitas isi yang
imenunjukkan sejauh mana butir-
butir dalam tes mencakup
keseluruhan kawasan isi yang
hendak diukur oleh tes tersebut.
Kedua, validitas konstruk yang
menunjukkan sejauh mana suatu tes
mengukur trait atau konstruk teoretik
yang hendak diukurnya. Ketiga,
validitas kriteria dimana bukti
validitasnya diperlihatkan dengan
adanya hubungan skor pada tes yang
bersangkutan dengan skor suatu
kriteria ( Azwar, 2011).
Reliabilitas berarti sejauh mana
hasil suatu pengukuran memiliki
keterpercayaan, keterandalan,
keajegan, konsistensi, kestabilan
yang dapat dipercaya. (Azwar,
2017). Hal ini menunjukkan bahwa
pengukuran atribut yang sama
diulang akan memberikan hasil yang
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
7
relatif sama. (Neuman, 2007).
Pengujian reliabilitas instrumen
dapat dilakukan secara internal dan
eksternal. (Sugiyono, 2010).
Validitas Konstruk
Sebuah tes dikatakan memiliki
validitas konstruk apabila butir-butir
yang membangun tes tersebut
mengukur setiap aspek berpikir
sesuai dengan yang disebutkan
dalam tujuan pembelajaran atau
mengukur sesuatu sesuai dengan
definisi atau konsep yang digunakan.
( Widoyoko, 2009). Validitas
konstruk menunjuk kondisi
instrumen yang disusun berdasarkan
konstruk-aspek kejiwaan-yag
seharusnya dievaluasi (Arikunto,
2006). Model analisis yang cukup
komprehensif untuk uji validitas
konstruk adalah analisis faktor yang
terdiri dari analisis faktor
eksplanatori (Exploratori Factor
Analysis) dan analisis faktor
konfirmatori (Comfirmatory Factor
Analysis)
Analisis Faktor Komfirmatori
(Comfirmatory Factor Analysis)
Analisis konfirmatori dapat
dilakukan dengan model persamaan
struktural (structural equation
modeling, SEM). Comfirmatory
Factor Analysis (CFA) merupakan
teknik analisis faktor yang secara
apriori (berdasarkan teori dan
konsep) sudah diketahui dipahami
atau ditentukan sebelumnya, maka
dibuat sejumlah faktor yang akan
dibentuk, serta variabel apa saja yang
termasuk ke dalam masing-masing
faktor yang dibentuk dan sudah pasti
tujuannya. CFA statistik
menginformasikan seberapa
baik spesifikasi teoritis tentang
faktor realitas (data aktual). Oleh
karena itu, CFA adalah alat yang
memungkinkan untuk "menerima"
atau "menolak" teori
konsep terbentuk sebelumnya.
Instrumen Literasi Matematika
Model PISA
Matematika yang digunakan dalam
segala segi kehidupan disebut literasi
matematika (Asmara, SA. Dkk,
2017). Organisation for Economic
Co-operation and Development
(OECD) menyatakan bahwa literasi
matematika adalah kemampuan
individu untuk mengenal dan
memahami peran matematika di
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
8
dunia untuk membuat keputusan
yang tepat dan mempergunakan
matematika untuk solusi dari
kebutuhan hidup hari ini dan masa
depan sebagai warga negara yang
konstruktif, peduli dan reflektif
(OECD, 2013: 25).
Pengertian lain menyatakan
bahwa literasi matematika
merupakan pengetahuan untuk
mengetahui dan menggunakan dasar
matematika dalam keidupan sehari-
hari. (Ojose, 2011). PISA
(Programe International Student
Assessment) merupakan suatu
lembaga studi internasional yang
salah satu kegiatannya adalah
menilai prestasi literasi membaca,
matematika, dan sains siswa sekolah
berusia 15 tahun. Literasi
matematika yang dimodelkan oleh
PISA terdiri dari 3 komponen yaitu:
konten, konteks, dan proses. (OECD,
2013).
Gambar 1, merupakan PISA
framework , dimana terlihat bahwa
literasi matematika berangkat dari
konteks permasalahan dunia nyata
yang kemudian diselesaikan dengan
menerapkan tindakan dan gagasan
matematis. Proses penyelesaian
masalah ini yang menjadi penilaian
tingkat literasi matematika.
Konsep literasi matematika
dalam PISA 2012 terdiri dari tujuh
faktor ukur, seperti yang
diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Faktor UkurLiterasi Matematika Model PISA
Sumber: OECD, 2013: 30-15
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
9
Oleh karena itu, untuk
membuktikan bahwa model Literasi
Matematika oleh PISA telah valid
secara konstruk, maka penelitian ini
melakukan uji validitas konstruk
secara empirik terhadap instrumen
tes Literasi Matematika model PISA.
Secara diagram, penjelasan
tentang konstruk Instrumen Tes
Literasi Matematika Model PISA
dapat dilihat pada Diagram 1.
Diagram 1. Konstruk LiterasiMatematika Model PISA
B. Metode Penelitian
Objek penelitian adalah
instrumen literasi matematika model
PISA yang sudah valid isi oleh ahli
dan praktisi. Subyek penelitian
adalah siswa berusia antara 15 tahun
yang berasal dari 3 sekolah di kota
Medan dengan kriteria sudah pernah
mengerjakan tes literasi matematika
model PISA berjumlah 150 siswa.
Validitas konstruk pada
penelitian ini untuk mengetahui
kebenaran faktor-faktor yang secara
signifikan mampu mengukur literasi
matematika siswa.m. Validitas
konstruk diukur dengan menerapkan
model persamaan struktural Analysis
Factor Comfirmatory (CFA)
berbatuan LISREL.
Ada beberapa ukuran
goodness of fit yang digunakan
dalam menilai ketepatan dari model
yang telah disusun (valid konstruk).
Hal ini dilakukan agar didapatkan
dukungan empirik yang
komprehensif terhadap model.
Ukuran-ukuran tersebut adalah
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
10
RMSEA, NFI, NNFI, CFI, IFI, RFI
dan PGFI.
C. Hasil dan Pembahasan
Instrumen tes literasi
matematika model PISA sebagai
objek penelitian, terdiri dari terdiri
dari 21 butir amatan, di mana
masing-masing faktor literasi
matematika model PISA memiliki 3
butir amatan.
Model konseptual konstruk
instrumen tes literasi matematika
model PISA diperlihatkan pada
Gambar 3.
Gambar 3. Model Konseptual StrukturalInstrumen Tes LiterasiMatematika Model PISA
Notasi LISREL, variabel
laten eksogen disebut “ksi”,
disimbolkan dengan . Berdasarkan
model struktural konseptual instrumen
tes literasi matematika model PISA yang
menjadi variabel laten eksogen ( )
adalah Literasi Matematika Model
PISA. Variabel laten endogen
dinyatakan oleh “eta” yang disimbolkan
dengan simbol . Berdasarkan model
struktural konseptual instrumen tes
literasi matematika model PISA yang
menjadi variabel laten endogen ( )
ada 7, yaitu : komunikasi ( 1 ),
matematisasi( 2 ), menyajikan
kembali ( 3 ), menalar dan memberi
alasan ( 4 ), menggunakan strategi
pemecahan masalah( 5 ),
menggunakan simbol ( 6 ),
menggunakan alat matematika ( 7 ).
Analisis faktor dilakukan
setelah memenuhi persyaratan uji
normalitas dan multikolinearitas
(Rusilowati, 2012: 116). Uji
normalitas data dilakukan dengan
melihat signifikansi ukuran
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
11
normalitas (χ2) (Mardia & Foster ,
1983, dalam Rusilowati, 2012: 116)
yang dihitung berdasarkan fungsi
skewness dan kurtosis menggunakan
sintaks PRELIS pada LISREL. Jika
signifikansi (p) dari χ2 besarnya >
0,05, maka data normal (Rusilowati,
2012: 116). Hasil analisis
menunjukkan bahwa besarnya
signifikansi (p) dari 21 indikator
ukur, semuanya memiliki
signifikansi > 0.05. maka
disimpulkan data memenuhi syarat
normalitas.
Uji multikolinearitas data
dilakukan dengan melihat nilai
covariance matriks. Jika nilai
covariance matriks terdapat nilai >
0,800, maka terjadi multi-
kolinearitas. (Rusilowati, 2012: 116).
Hasil analisis multikolinearitas tes
literasi matematika model PISA
dengan sintaks PRELIS pada
LISREL, menunjukkan bahwa semua
koefisien korelasi besarnya < 0.800.
maka disimpulkan bahwa
antarvariabel tes literasi matematika
model PISA tidak terjadi
multikolinearitas.
Validitas suatu variabel
teramati dapat dilihat dari muatan
factor loading dari subvaribel-
subvariabel (faktor-faktor) tersebut
terhadap variabel latennya. (Sitinjak
& Sugiarto, 2006: 70). Variabel
dikatakan memiliki validitas yang
baik terhadap konstruk atau variabel
lain jika nilai t hitung lebih besar dari
nilai kritis dengan taraf signifikansi
0,05 yang besarnya 1,96 (Rusilowati,
2012: 117).
Pengujian validitas konstruk
dilakukan dengan menggunakan
analisis faktor komfirmtori (CFA)
second order, yang dapat dilihat dari
nilai estimasi, nilai t dan standardize
indikator Y terhadap variabel
latennya. Hasil analisis menunjukkan
bahwa muatan factor loading ( )
dari variabel laten komunikasi
(LM1), matematisasi (LM2),
menyajikan kembali (LM3), menalar
dan member alasan (LM4),
menggunakan strategi pemecahan
masalah (LM5), menggunakan
symbol (LM6), dan menggunakan
alat matematika (LM7) dengan
indikator-indikatornya secara
statistik signifikan. Hasil nilai
koefisien estimasi factor loading
( ), standar error, nilai t, dan
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
12
standardize estimasi yang dihasilkan
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil PerhitunganNilai Koefisien Estimasi , standarerror, Nilai t, dan StandardizeEstimasi
*Signifikan pada α = 0,05
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian
Ghazali (2008: 323-328)
menjelaskan bahwa dukungan
terhadap kecocokan model yang
dikembangkan oleh data empirik
paling tidak dilihat dari tiga ukuran
kecocokan yang berbeda. Kriteria
yang dipilih untuk menentukan
kecocokan model konstruk pada
penelitian ini adalah RMSEA < 0,05,
CFI > 0,90, dan GFI > 0,90.
Hasil ketiga kriteria
kecocokan model (goodnes of fit)
instrumen literasi matematika model
PISA dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Penilaian KriteriaGoodness Of Fit Instrumen LitasiMatematika Model PISA
Kriteria NilaiHitung
NilaiKritis
Keterangan
RMSEA 0,019 < 0,05 Close FitCFI 1,00 > 0,90 Good FitGFI 0,91 > 0,90 Good FitKeputusan Good Fit
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian
Pada Tabel 4 terlihat
keseluruhan ukuran goodness of fit
memenuhi kriteria, disimpulkan
bahwa konstruk literasi matematika
model PISA yang dikembangkan,
cocok (fit). Hubungan antar variabel
laten dengan variabel literasi
matematika dapat dilihat dari harga
koefisien estimasi γ. Hasil analisis
dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.Hasil Hitung Koefisien γ,Standar error, dan Nilai t
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
13
Berdasarkan hasil analisis
faktor konfirmatori berbantuan
LISREL, maka dapat disimpulkan
bahwa secara statistik terbukti
signifikan, valid konstruk dan
memenuhi asumsi unidimensi.
Analisis reliabilitas model
pengukuran literasi matematika
model PISA, diketahui dengan
menghitung nilai contruct reliability
(CR) dan Variance extracted (VE)
dari nilai-nilai standardize factors
loading dan error variances.
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas
model contruct reliability (CR) dan
nilai Variance extracted (VE)
diperoleh hasil bahwa setiap
indikator reliabel dalam mengukur
variabel laten. Nilai reliabilitas dapat
dilihat pada tabel, bahwa nilai
contruct reliability (CR) setiap
variabel laten ≥ 0,70 dan nilai
Variance extracted (VE) ≥ 0,5.
D. Simpulan dan Saran
Penelitian ini telah
membuktikan secara empirik bahwa
konstruk penilaian Literasi
Matematika yang dikembakan oleh
PISA (Literasi Matematika Model
PISA). Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan, maka disimpulkan
bahwa semua indikator signifikan
(dapat mengukur) terhadap variabel
laten kemamuan komunikasi,
matematisasi menyajikan kembali,
menalar dan memberi alasan
menggunakan strategi mengunakan
simbol dan menggunakan alat
matematika. Ini bermakna bahwa
ketujuh kompetensi literasi
matematika secara signifikan dapat
mengukur literasi matematika.
Dengan begitu, instrument tes literasi
matematika ini dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan literasi
matematika siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Asmara, A.S; Waluya, S. B., 2017.Analisis KemampuanLiterasi Matematika SiswaKelas X BerdasarkanKemampuan Matematika.Jurnal Scholaria, Vol 7 No2, hal: 135– 142
Azwar, S. 2012. Reliabiltas danValiditas. Edisi 4.Yogyakarta : PustakaPelajar.
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
14
Ghozali, I. dan Fuad. 2008.Structural equationmodeling. Semarang: BadanPenerbit UniversitasDiponegoro
National Council of TeacherMathematics. 2000.Principles and Standardsfor Schools Mathematics.Reston. VA: NCTM
Neuman, W. L. 2007. Basic of socialresearch: Qualitative andquantitative qpproaches,second edition. PearsonEducation, Inc
Ozgen, K. 2012. “An Analysis ofHigh School Students’Mathematical Literacy Self-efficacy Beliefs in Relationto Their Learning Styles.”Journal The Asian-PasificEducationResearcher, Volume22, Issue 1, pp 91-100
OECD. 2010. MathematicsFramework: Draft Subjectto Possible revision after theField Trial. Diakses tanggal10 Januari 2018 dariwww.oecd.org
_____ .2013. PISA 2012 Assessmentand Analytical Framework:Mathematics, Reading,Science, Problem Solvingand Financial Literacy.Paris: OECD Publishing, .2013
Ojose, B. 2011. “MathematicsLiteracy: Are We Able ToPut The Mathematics WeLearn Into Everyday Use?”Journal of MathematicsEducation,Volume 4, No. 1,pp. 89-100Peraturan Pemerintah
Nomor 20 Tahun 2007tentang Standar PenilaianPembelajaran. Jakarta:Departemen PendidikanNasional.
Pulungan, Delyanti. 2014.Pengembangan InstrumenTes Literasi MatematikaModel PISA. Journal ofEducational Research andEvaluation. Semarang:Universitas NegeriSemarang, Vol. 3, No. 1
Rusilowati, A. 2011. “PsikologiKognitif sebagai DasarPengembangan TesKemampuan DasarMembaca Bidang Sains”Jurnal Penelitian danEvaluasi Pendidikan,Volume 13, Nomor 2.
Stacey, K. 2012. “The InternationalAssessment OfMathematical Literacy: Pisa2012 Framework AndItems”. 12th InternationalCongress on MathematicalEducation Program NameXX-YY-zz(pp. abcde-fghij) 8July – 15 July, 2012, COEX,Seoul, Korea (This part isfor LOC use only. Please donot change this part.)
Turner, R. and Adams, R. 2007.“The Programme forInternational Assessment:An Overview”. Journal ofApplied Measurement, 8(3).Hal.237-248.
Wahyuningsih, H. 2009. ValiditasKonstruk Alat UkurSpirituality OrientationInventory (SOI). JurnalPsikologi Universitas IslamIndonesia, Volume 36, No.2, hal.116 – 129
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
15
Widodo, P. B. 2006. Reliabilitas danvaliditas konstruk skalakonsep diri untukmahasiswaIndonesia. Jurnal PsikologiUniversitas Diponegoro,3 (1), 1-9.
Yuzrizal. 2008. “Pengujian ValiditasKonstruk DenganMenggunakan AnalisisFaktor”. Jurnal TabularasaProgram PascasarjanaUniversitas NegeriMedan,Volume.5 Nomor 1
Yore, L.D., David P., dan Hsiao-LinT. 2007. “The LiteracyComponent ofMathematical and ScientificLiteracy”. InternationalJournal of Science andMathematics Education,Volume 5, Issue 4, pp 559-589
Jurnal Manajemen Prima Volume VIII, Nomor I, Tahun 2018FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
16