Faktor Penyebab Perang Dingin

18
FAKTOR PENYEBAB PERANG DINGIN Terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer, ideologi, psikologi, dan tilik sandi, militer, industri, dan pengembangan teknologi, pertahanan, perlombaan nuklir dan persenjataan, dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.

description

Sejarah sma kelas xii

Transcript of Faktor Penyebab Perang Dingin

Page 1: Faktor Penyebab Perang Dingin

FAKTOR PENYEBAB PERANG DINGIN

Terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara

Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat)

dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur)

yang terjadi antara tahun 1947—1991.

Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi

militer, ideologi, psikologi, dan tilik sandi, militer,

industri, dan pengembangan teknologi, pertahanan,

perlombaan nuklir dan persenjataan, dan banyak lagi.

Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang

nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang

Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh

Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat

untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara

kedua negara adikuasa tersebut.

Page 2: Faktor Penyebab Perang Dingin

Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil

menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda

pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk

membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade

selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke

luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS

membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan

membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara,

terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah,

dan Asia Tenggara.

Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur

secara langsung, namun konflik di antara keduanya

secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang

lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap

Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil

dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut

pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan.

Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin

dan Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih

kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah

terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat

dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.

Namun ada pula masa-masa di mana ketegangan dan

persaingan di antara keduanya berkurang. Perang Dingin

mulai berakhir di tahun 1980-an ketika Pemimpin Uni

Soviet Mikhail Gorbachev meluncurkan program reformasi,

perestroika dan glasnost. Secara konstan, Uni Soviet

kehilangan kekuatan dan kekuasaannya terhadap Eropa

Timur dan akhirnya dibubarkan pada tahun 1991.

Page 3: Faktor Penyebab Perang Dingin

Latar belakang

Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa

peristiwa penting yang mempengaruhi kehidupan bangsa-

bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara lain

yaitu: Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai salah

satu negara pemenang perang di pihak Sekutu. Peran

Amerika Serikat sangat besar membantu negara-negara

Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya

setelah Perang Dunia II. Kedua, Uni Soviet juga muncul

sebagai negara besar pemenang perang dan berperan

membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur.

Ketiga, munculnya negara-negara yang baru merdeka

setelah Perang Dunia II di wilayah Eropa. Perang Dunia

Page 4: Faktor Penyebab Perang Dingin

II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu

tidak terlepas dari peran Uni Soviet, Uni Soviet

membebaska Eropa Timur dari tangan Jerman. Sambil

membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet

mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan

pengaruhnya, dengan cara mensponsori terjadinya

perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur

seperti di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia,

Rumania, dan Cekoslowakia, sehingga negara-negara

tersebut masuk kedalam pengaruh pemerintahan komunis

Uni Soviet.

Uni Soviet mengalami penguatan otoritas yang cukup

berarti setelah Perang Dunia II. Kerjasama diplomatik

dengan 52 negara terbentuk pada saat itu. Uni Soviet

pun turut serta dalam Konferensi Paris tahun 1946,

untuk membahas nasib negara-negara bekas sekutu Jerman

seperti Italia, Bulgaria, Hungaria, Rumania, dan

Finlandia.

Amerika Serikat bersama Uni Soviet juga memprakarsai

berdirinya PBB pada tahun 1945 bersama dengan kekuatan

anti-Fasis lainnya.

Page 5: Faktor Penyebab Perang Dingin

Namun kemesraan hubungan negara-negara yang tergabung

dalam koalisi anti-Fasisme itu tidak bertahan lama dan

semulus yang diharapkan. Pada tahun 1946, Stalin yang

mengusung ide “Komunisme Internasional” (Komintern)

menuduh Inggris dan Amerika Serikat melancarkan

kebijakan-kebijakan internasional yang agresif. Tuduhan

ini dijawab oleh Perdana Menteri Inggris dengan

menentang kekuatan yang disebutnya “Komunis Timur”,

yang akhirnya membelah sistem perpolitikan

internasional menjadi dua.

Page 6: Faktor Penyebab Perang Dingin

Faktor Penyebab perang Dingin – Istilah “Perang Dingin” diperkenalkan

pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika

Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara Amerika

Serikat dan Uni Soviet. Seperti yang duniabaca.com pelajari dari

wikipedia, Perang Dingin (1947-1991) adalah sebutan bagi sebuah

periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika

Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta

sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991.

Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi,

psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi;

pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi.

Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang

akhirnya tidak terjadi.

Penyebab dan Proses Awal Mula Terjadinya Perang DinginPerang

Dingin antara Amerika Serikat (USA) dan sekutu-sekutunya di satu pihak

dan Uni Soviet (USSR) serta kawan-kawannya di pihak lain berawal dari

masalah penyelesaian Perang Dunia II (PD II). Dalam PD II tersebut, USA

dan USSR berada dala satu Sekutu dan memenangkan perang terhadap

Jerman, Italia, dan Jepang.

Ternyata, kemenangan total Sekutu tersebut tidak diikuti dengan

terciptanya perdamaian sejati. Persekutuan USA dan USSR ditandai

dengan perbedaan ideologi yang kontras antara kapitalis-liberalis dan

komunis. Keduanya berseteru setelah perang melawan Hitler, Musolini,

dan kawan-kawan berakhir. Konferensi antara Stalin (USSR), Roosevelt

(USA) dan Churchill (Inggris) yang dikenal dengan The Big Three atau Tiga

Besar yang diselenggarakan di kota Iran, Teheran (Konferensi Teheran),

pada November 1943, merupakan faktor yang paling berpengaruh

terhadap kejadian-kejadian berikutnya. Dalam konferensi tersebut, mereka

Page 7: Faktor Penyebab Perang Dingin

menyatakan untuk menghancurkan Jerman dan berusaha mencari strategi

militer terbaik.

Pada Konferensi pasca perang di Postdam (Juli 1945), perbedaan yang

berlangsung lama mengenai Eropa Timur, akhirnya muncul kembal lebih

jelas, Presiden USA, Harry S. Truman, memiliki kebijaksanaan berbeda

dengan pendahulunya. Dia menginginkan diselenggarakannya pemilu yang

bebas di seluruh negara-negara di Eropa Timur. Stalin menolak usulan

tersebut dengan mengatakan “Sebuah pemerintahan yang dipilih secara

bebas di Eropa Timur akan membentuk pemerintahan anti Uni Soviet dan

kami tidak akan mengizinkannya.”

Page 8: Faktor Penyebab Perang Dingin

Perbedaan pandangan antara Uni Soviet dan USA dalam Konferensi

Posdam tersebut dianggap sebagai kunci asal mula Perang Dingin. Sikap

orang-orang Amerika Serikat yang dipengaruhi oleh “perang suci” terhadap

Hitler dan pandangan politik di Amerika yang diperngaruhi oleh jutaan

pemilih dari negara-negara Eropa Timur, menginginkan diadakannya

pemilu yang bebas di negara-negara yang telah diduduki oleh Uni Soviet.

Di pihak lain, Stalin, yang merasakan dan menyaksikan sendiri negerinya

hancur akibat dua serangan raksasa pasukan Nazi Jerman menginginkan

keamanan militer yang total dari Jerman dan sekutu-sekutu potensialnya di

Eropa Timur untuk selamanya. Stalin percaya bahwa hanya negara-negara

komunis yang dapat menjadi sekutu sejati bagi Uni Soviet Oleh karena itu,

Stalin khawatir bahwa pemilu yang bebas akan menghasilkan

pemerintahan yang bermusuhan dengan USSR di perbatasan sebelah

barat. Sejak pasukan Stalin menduduki negara-negara timur, Stalin merasa

harus konsisten dengan keyakinannya.

Jawaban USA terhadap konsep keamanan Stalin, yang tampaknya

berlebihan, mulai terlihat. Pada Mei 1945, sebelum diselenggarakan

konferensi Postdam, Truman mengusulkan dihentikannya semua bantuan

ke USSR. Pada Oktober 1945, Truman menyatakan bahwa USA tidak

akan mengakui suatu pemerintahan yang didirikan dengan paksa dan tidak

mengabaikan aspirasi politik rakyatnya.

Pada Maret 1946, mantan PM Inggris, Churchill, ketika mengunjungi USA,

menyatakan di depan publik Amerika bahwa “tirai besi” telah digelar

diseluruh daratan Eropa dengan membagi Jerman dan Eropa ke dalam

dua kubu yang saling berlawanan. Segera setelah itu muncul kembali sikap

emosional dan sikap mencela orang Amerika terhadap Stalin serta Uni

Soviet. Sikap tersebut kemudian menjadi bagian dari kehidupan politik

Amerika di era Perang Dingin. USA sendiri meresponnya dengan

melakukan mobilisasi di berbagai bidang dengan cepat.

Page 9: Faktor Penyebab Perang Dingin

Agen-agen rahasia Stalin diseluruh dunia memanaskan situasi dengan

mengungkapkan pentingnya “perjuangan ideologi melwan imperialisme

kapitalis.” Partai Komunis besar dan terorganisasi dengan baik di Italia dan

Prancis mengungkapkan rencana Amerika Serikat untuk mengambil alih

Eropa dan dengan agresif menentang pemerintahan mereka melalui cara-

cara kekerasan dan pemogokan. Uni Soviet juga melakukan tekanan

terhadap Iran dan Turki yang terlalu pro Amerika. Perang sipil yang

disponsori USA juga terjadi di Yunani dan Cina. Sejak musim semi 1947, di

mata Amerika, Uni Soviet telah berusaha mengeskpor komunisme dan

melakukan kegiatan sebversi ke negara-negara Eropa Barat.

Untuk menyikapi USSR, Amerika melalui Doktrin Presiden Truman

melaksanakan politik containing atau pengepungan terhadap komunisme di

kawasan yang sudah dikuasai oleh Tentara Merah. Truman meminta

kepada Kongres USA untuk mengirimkan bantuan militer ke Yunani dan

Turki. Agar negara-negara Barat tidak jatuh ke tangan komunis, USA juga

menawarkan program bantuan kepada negara-negara Eropa melalui

Marshall Plan.

Stalin menolak program bantuan Marshall Plan bagi semua negara-negara

Eropa Timur. Sebagai jawaban terhadap rencana tersebut, Stalin segera

membersihkan unsur-unsur nonkomunis dalam tubuh pemerintahan Eropa

Timur dengan membentuk sistem Pemerintahan Soviet, satu partai diktator

komunis. Pendudukan Cekoslovakia pada Februari 1948, merupakan

jawaban Uni Soviet terhadap sikap USA.

Pendudukan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap semakin

berkembangnya komunisme di Eropa yang dimulai dari negara-negara

Eropa Timur dan Jerman. Ketika Stalin memblokade semua lalu

lintasbarang dab manusia dari zone pendudukan Barat di Jerman ke Berlin

Barat, Sekutu meresponya degan melakukan “jembatan udara”, mendrop

bahan makanan dengan pesawat terbang ke Berlin Barat. Selama 324 hari

Page 10: Faktor Penyebab Perang Dingin

“jembatan udara” mengangkut berton-ton bahan makanan ke Berlin

sebagai bentuk pelaksanaan politik cotaining.

Pada 4 April 1949, Amerika Serikat berhasil membujuk negara-negara

Eropa Barat untuk menandatangani pendirian suatu pakta pertahanan yang

dikenal dengan nama North Atlantic Treaty Organization(NATO) atau

Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Anggotanya terdiri atas Inggris,

Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luxemburg,

Prancis, Portugal dan Kanada serta Amerika Serikat. Segera setelah itu

pada 1955, Uni Soviet juga mengikat negara-negara satelitnya di Eropa

Timur yang berhaluan komunis dalam Pakta Warsawa. Anggotanya terdiri

atas Unis Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur,

Hongaria, Polandia dan Rumania. Dengan adanya pakta petahanan, kedua

pemimpin blok militer berlomba-lomba saling mengembangkan senjata,

memata-matai dan mempertahankan pegaruhnya bersama sekutunya

masing-masing yang sengaja ditujukan untuk menghadapi ancaman

NATO.

Periode 1945-1969 

Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan

politik dunia. Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai

negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa.

Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi,

Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis,

sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis.

Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan

diantara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme

diantara mereka.

Page 11: Faktor Penyebab Perang Dingin

Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya

keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan

pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet

merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan

memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan

senjata atom. Sehingga dalam periode ini muncul hal-hal

sebagai berikut:

Doktrin Pembendungan Bulan Februari 1946, Stalin

memberikan pidato yang berbicara tentang “tak

terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis". Ia

mendesak rakyat Soviet untuk tidak terperdaya dengan

berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai.

Sebaliknya perlu mengintensifkan usaha memperkuat dan

mempertahankan tanah air. Tidak lama setelah

munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di

Kedubes AS di Uni Soviet, yang memaparkan tentang

kefanatikan Uni Soviet, Presiden Harry S Truman

mendeklarasikan apa yang kemudian disebut Doktrin

Truman. Doktrin ini menggarisbawahi strategi

pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara

untuk menghambat ambisi ekspansionis Uni Soviet. AS

juga merekrut sekutu-sekutunya untuk mewujudkan

tujuan itu. Karena menurut teori domino, jika satu

negara jatuh maka akan berjatuhanlah negara-negara

tetangga lainnya.

Lingkungan Pengaruh dan Pembentukan Blok

Ketidakmampuan sebuah negara adidaya memelihara

Page 12: Faktor Penyebab Perang Dingin

”lingkungan pengaruh” diinterpretasikan sebagai

akibat dari program global negara adidaya yang lain.

Misalnya ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para

pemimpin AS menilainya sebagai bagian dari usaha Uni

Soviet menaklukan dunia. Begitu pula ketika AS

membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951, para pemimpin

Uni Soviet menilainya sebagai bagian dari usaha AS

untuk mendominasi dunia. Perebutan lingkungan

pengaruh diantara dua negara adidaya ini melahirkan

sebuah pola yang bipolar. AS dan sekutunya merupakan

satu polar, sedangkan di polar (kutub) yang lain

muncul Uni Soviet dengan sekutunya.

Amerika Serikat dan sekutunya membentuk Organisasi

Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty

Organization/NATO) yang berdiri pada tanggal 4 April

1949 di Washington, AS. Apabila salah satu anggota NATO

diserang, maka serangan itu dianggap sebagai serangan

terhadap NATO. Di pihak lain, Uni Soviet dan sekutunya

membentuk Pakta Warsawa (Warsawa Pact) pada tanggal 14

Mei 1955 di Praha-Cekoslowakia atas dasar ”Pact of

Mutual Assistance and Unified Command”.

Di berbagai kawasan pun muncul blok-blok yang memihak

salah satu negara adidaya, di Asia Tenggara dibentuk

South East Asia Treaty Organization (SEATO) pada

tanggal 8 September 1954 di Manila, Philipina . SEATO

ditujukan untuk menahan pengaruh komunis di Asia

Tenggara, khususnya di Vietnam. Sebagai salah satu

organisasi yang berdiri di Asia Tenggara, negara-negara

utama di Asia Tenggara malah tidak diikutsertakan di

Page 13: Faktor Penyebab Perang Dingin

SEATO, anggota-anggotanya yang utama justru negara-

negara Blok Barat yang dipimpin oleh AS. Di kawasan

Timur Tengah juga dibentuk Organisasi Pertahanan Timur

Tengah (Middle Eastern Treaty Organization/METO).

Sedangkan Uni Soviet juga menjalin kerjasama dengan RRC

pada tahun 1950 untuk menghadapi kemungkinan agresi

Jepang sebagai negara di bawah kendali AS. Serta

pembentukan Cominform (The Communist Information

Bureau) di Beograd, Yugoslavia pada tahun 1947. Di sisi

lain, kegiatan spionase juga turut mewarnai Perang

Dingin. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti),

dinas rahasia Uni Soviet, dan CIA (Central Intelligence

Agency), dinas rahasia AS selalu berusaha untuk

memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang

menyangkut negara-negara yang berada di bawah pengaruh

kedua belah pihak serta informasi-informasi sensitif

mengenai lawannya sendiri.

Periode 1969-1979

Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan

drastis dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai

Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A.

Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru

terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka,

ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan

yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut

détente (peredaan ketegangan). Sebagai sebuah strategi

politik luar negeri, détente dijelaskan Kissinger

Page 14: Faktor Penyebab Perang Dingin

sebagai upaya menciptakan ”kepentingan tertentu dalam

kerjasama dan perbatasan, sebuah lingkungan dimana

kompetitor dapat meregulasi dan menghambat perbedaan

diantara mereka dan akhirnya melangkah dari kompetisi

menuju kerjasama”.

Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden

Richard Nixon dan Leonid Brezhnev menandatangani

Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow.

SALT I berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan

senjata-senjata nuklir strategis/Defensive

Antiballistic Missile System. SALT I juga berisi

kesepakatan untuk membatasi jumlah misil nuklir yang

dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet

hanya diijinkan untuk memiliki misil maksimal 1600

misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.

Periode 1979-1985

Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak

kuat lagi untuk menjalani détente. Akhirnya pada tahun

1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang

sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana

untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang

reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter

menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan

mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling

serius sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya

muncullah Doktrin Carter yang menyatakan bahwa AS

Page 15: Faktor Penyebab Perang Dingin

berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di

Teluk Persia.

Setelah Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga

melancarkan Doktrin Reagan yang mendukung pemberontakan

anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua.

Para pemberontak ini bahkan diberi istilah halus

”pejuang kemerdekaan” (freedom fighters). Bahkan AS

juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk

ancaman serangan pertama. Tapi walaupun di periode ini

terjadi ketegangan yang memuncak antara AS dan Uni

Soviet, ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II

(Strategic Arms Limitation Treaty II) pada pertengahan

1979 di Vienna.

Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk

membatasi kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal

2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple

Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV) . Dan

juga Perjanjian Pengurangan Senjata-senjata Strategis

(Strategic Arms Reduction Treaty/START) pada tahun 1982

yang berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata

nuklir yang berdaya jarak menengah. Walaupun sudah

banyak dilakukan perjanjian-perjanjian pembatasan

dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan

data pada tahun 1983 ternyata Uni Soviet memiliki

keunggulan yang cukup besar dibandingkan dengan Amerika

Serikat.

Periode 1985-1991

Page 16: Faktor Penyebab Perang Dingin

Pada Maret 1985, Mikhail Gorbachev mulai memimpin Uni

Soviet. Perubahan secara besar-besaran mulai tampak

pada masa ini. Gorbachev berbeda dengan penguasa-

penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun 1987 ia

berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya ke dalam

sebuah forum dialog. Bahkan pada tahun 1988,

Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989

seluruh tentara Uni Soviet telah mundur dari

Afghanistan.

Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet

tidak menghanyutkan diri dan mengambil sikap lebih

netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan

bantuan untuk Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun

pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev. Namun

kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh

Gorbachev menimbulkan reaksi keras dari tokoh-tokoh

komunis dalam negeri. Puncaknya terjadi pada Kudeta 19

Agustus 1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow

(Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir Kruchkov

(Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri).

Namun ternyata kudeta itu gagal karena mendapat

perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah

pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet.

Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia, Lithuania,

Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni

Soviet. Latvia, Listhuania dan Estonia sendiri berhasil

memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6

September 1991. Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa

Page 17: Faktor Penyebab Perang Dingin

sistem komunis telah gagal di Uni Soviet.Pada akhir

1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun

itupun runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa

negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni

Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS).

Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang

Dingin dengan kemenangan di pihak AS.