FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA...

82
i FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA MENYETUJUI AUSTRALIA-CHINA FREE TRADE AGREEMENT 2015 (AChFTA 2015) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) oleh: Habibi Fahmi 1112113000036 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA

MENYETUJUI AUSTRALIA-CHINA FREE TRADE AGREEMENT 2015

(AChFTA 2015)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

oleh:

Habibi Fahmi

1112113000036

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang Berjudul :

“Faktor-faktor yang Mendorong Australia Menyetujui Australia-China Free

Trade Agreement 2015 (AChFTA 2015) ”

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Maret 2018

Habibi Fahmi

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi Menyatakan bahwa Mahasiswa:

Nama : Habibi Fahmi

NIM : 1112113000036

Program Studi : Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

“FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA MENYETUJUI

AUSTRALIA-CHINA FREE TRADE AGREEMENT 2015 (AChFTA 2015)”

Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 16 Maret 2018

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Menyetujui,

Dosen Pembimbing,

Ahmad Alfajri, MA

NIP.

A. Syaifuddin Zuhri, S.IP., LM.

NIP.

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

“FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA MENYETUJUI

AUSTRALIA-CHINA FREE TRADE AGREEMENT 2015 (AChFTA 2015)”

Oleh

Habibi Fahmi

1112113000036

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal ..... Mei

2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S. Sos) pada Program Hubungan Internasional.

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Ahmad Alfajri

NIP.

Penguji I, Penguji II,

Nazaruddin Nasution, S.H., M.A. Robi Sugara, M.Sc

NIP. NIP.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 3 Mei 2018.

Ketua Program Studi,

Ahmad Alfajri, MA

NIP.

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

v

ABSTRAK

Skripsi ini akan membahas mengenai berbagai faktor yang membuat Australia

menandatangani AChFTA dengan Cina pada Desember 2015. Adapun penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat Australia

menandatangani perjanjian tersebut. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian

ini melalui studi pustaka.

Dalam pembahasanannya bahwa proses tercapainya perjanjian ini sangat panjang.

Dimana Cina selalu meminta kepada Australia untuk melakukan kerjasama

ekonomi. Namun, Australia selalu melakukan penolakan selama satu dekati

terhadap tawaran Cina. Barulah pada Desember 2015 Australia menyetujui untuk

menandatangani AChFTA dengan Cina. Dimana penandatanganan perjanjian

tersebut pertama kali dilakukan oleh kedua negara tersebut.

Perspekti dalam penelitian ini mengacu pada neorealisme sebagai dasar

pemikirannya. Melalui perspektif tersebut terdapa beberapa konsep turunannya,

meliputi kepentingan nasional, kebijakan luar negeri, rational choice, dan kerja

sama internasional. Hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa

penandatangan Australia terhadap AChFTA dipengaruhi beberapa faktor, yakni

faktor kepentingan ekonomi Australia, faktor pilihan rasional Australia terhadap

keuntungan dengan Cina, dan faktor terbentuknya kerjasama Australia-Cina.

Kata Kunci: Australia, Tiongkok, AChFTA, rational choice, kerja sama,

kebijakan luar negeri.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena Berkat, Rahmat, dan

Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat teriring

salam semoga senantiasa terlimpah pada Nabi Muhammad SAW, kepada

keluarganya, para sahabatnya dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman kelak,

amin.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar sarjana pada program studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu

Sosial Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul

yang penulis ajukan adalah “FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG

AUSTRALIA MENYETUJUI AUSTRALIA-CHINA FREE TRADE

AGREEMENT 2015 (AChFTA 2015)”.

Dalam Penyusunan Skripsi Ini Tidak Terlepas dari bantuan, bimbingan serta

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

dengan senang hati menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Zulkifli, MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Muhammad Adian Firnas, S.IP, M.Si Selaku Ketua Program Studi

Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul

Skripsi Penulis, sehingga dapat diselesaikan dengan lancar.

3. Ibu Eva Mushoffa, MA selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Hubungan

Internasional yang telah memberikan semangat penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Ahmad Alfajri, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu Hubungan

Internasional yang menjabat, yang memberikan dorongan pada penulis

yang sebelumnya judul skripsi ini menjadi tugas pada mata kuliah Metode

Penelitian HI agar dilanjutkan menjadi skripsi.

5. Bapak Ahmad Syaifuddin Zuhri, S.IP., L.M Selaku Pembimbing skripsi

yang telah tempat penulis berkeluh kesah dan memberikan nasehat selama

penulisan skripsi ini.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

vii

6. Bapak Robi Sugara, M.Sc selaku dosen pengampu matakuliah proposal

skripsi yang memberikan saran, masukan, arahan kepada penulis selama

proses pengerjaan proposal skripsi.

7. Bapak Bakir Ihsan selaku wakil dekan II bidang Administrasi, yang telah

memberikan saran, arahan serta nasehat selama masa kuliah.

8. Staf Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membekali

penulis dengan berbagai ilmu selama mengikuti perkuliahan sampai akhir

penulisan skripsi.

9. Staf tata usaha FISIP UIN Syarif Hidayatullah yang telah banyak

membantu penulis selama masa perkuliahan hingga akhir masa penulisan

skripsi.

10. Ayahanda Drs. Zulfahmi Amir dan Bunda Ir. Helmawati Amir kedua

orang tua penulis yang memberikan semangat ruhani dan jasmani bagi

penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Saudara, sahabat, rekan-rekan Mata Air foundation, Indonesia Youth

Forum dan PMII KOMFISIP Senior Muhammad Abdul Idris M.Ikom

selaku mentor, kak Nurul Latifah, Ahmad Andi Wibowo, Ahmad Wari,

Abdurrahman Soleh Fauzi, Nusron Wahid, Muhammad Khirzul Alim,

Umar Sena, Alam Hadi, Ginda Sutanto, Yuzron Hadi, Isidora Happy

Apsari, Rosyid Jazuli, Wachid Ervanto, Nasrul Maarif, Rida Fauzia

Qinvi, Muhammad Ikhsan, Fikri Mahir Lubis, Ahmad Syahrul Fadhil,

Miftahussurur, Arkan, Amanda Affan, Laras Narpaduita, Irma

Roudlotushofia, Victoriana Melati, Ratna Utami, Sarah Hajar Mahmuda.

12. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

viii

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya.

Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun amat penulis

hargai dan terima dengan senang hati. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita

serahkan segalanya mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis

dan umumnya bagi kita semua.

Jakarta, 16 Maret 2018

Habibi Fahmi

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

I.A Pernyataan Masalah ................................................................................ 1

I.B Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 9

I.C Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 9

I.D Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 9

I.E Kerangka Konseptual .............................................................................. 13

I.E.1 Kepentingan Nasional .............................................................. 14

I.E.2 Kebijakan Luar Negeri ............................................................. 16

I.E.3 Kerjasama Internasional ........................................................... 18

I.E.4 Rational Choice ........................................................................ 19

I.F Metode Penelitian .................................................................................... 20

I.G Sistematika Penulisan ............................................................................. 22

BAB II KEBIJAKAN EKONOMI AUSTRALIA

II.A Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Kevin Rudd (2007-2013) ..... 24

II.B Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Tony Abbott (2013-2015) .... 29

II.C Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Malcolm Turnbull

(2015-Sekarang) ..................................................................................... 33

BAB III KERJASAMA EKONOMI AUSTRALIA-TIONGKOK

III.A Sejarah Hubungan Australia-Tiongkok ................................................ 37

III.B Hubungan Ekonomi Australia-Tiongkok ............................................. 42

III.C Stabilitas Ekonomi Tiongkok ............................................................... 45

BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI

AUSTRALIA MENANDATANGANI ACHFTA

IV.A Kepentingan Nasional Australia .......................................................... 49

IV.B Rational Choice Australia terhadap Perkembangan

Ekonomi Tiongkok ....................................................................................... 53

IV.C Kerjasama Ekonomi Austalia-Tiongkok .............................................. 57

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

x

BAB V PENUTUP

V.A Kesimpulan ............................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ ix

Lampiran

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

xi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Konsumsi Energi Tahun 2013-2016 .................................................. 31

Tabel III.1 Perdagangan Australia-Cina pada 1995-2005 .................................. 43

Tabel IV.1 Keuntungan dan Kerugian Penandatanganan AChFTA ................... 56

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

xii

DAFTAR SINGKATAN

AChFTA Australia China Free Trade Agreement

DWP Defence White Paper

HAM Hak Asasi Manusia

PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

PDB Produk Domestik Bruto

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

ii

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.A Pernyataan Masalah

Kerjasama ekonomi dan perdagangan yang terjalin antara Cina dan

Australia yang bertujuan memperkuat kerjasama antara kedua negara termasuk

memperkuat perekonomian masing-masing negara di bidang investasi dan juga

ekonomi tentuny. Maksudnya melalui perdagangan tersebut Australia

mendapatkan pasar baru, penurunan biaya tarif, dan mengedepankan penghapusan

hambatan non-tarif dalam perjanjian tersebut sebagai cara terhadap penguatan

ekonomi.1 Begitupun dengan Cina yang mendapatkan pasar baru di kawasan

benua Australia.

Pasar baru, penghapusan hambatan non-tarif, dan rendahnya biaya tarif

adalah modal utama dalam mendapatkan keuntungan ekspor suatu produk.

Penguatan ekonomi Australia melalui AChFTA terbukti dengan pernyataan

Andrew Robb sebagai Menteri Perdagangan dan Investasi Australia menyebutkan

bahwa sebanyak 96 persen berbagai produk Australia akan masuk ke Cina tanpa

hambatan dan minim biaya tarif.2

Kemudian disetujuinya perjanjiang tersebut Cina juga mengekspor

beberapa barangnya ke Australia dengan minimnya biaya tarif produk seperti

1

Andrew Mackenzie, Cina Australia Free Trade Agreement, Artikel diakses pada 5

Desember 2017 dari www.bhp.com/media-and-insights/reports-and-presentations/2015/08/cina-

australia-free-trade-agreement

2 Minister for Trade and Investment. Histric China-Australia FTRA Enters int Force.

Artikel dapat diakses pada 5 Desember 2017 dari

http://trademinister.gov.au/releases/Pages/2015/ar_mr_151220a.aspx

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

2

produk pakaian dan elektronik dengan biaya lebih murahh.3 Nantinya perjanjian

tersebut mempengaruhi serikat buruh yang mengkritisi disetujuinya para buruh

imigran yang diperbolehkan bekerja di Australia. Berkaitan dengan kerjasama

perdagangan ini tentunya mengalami dinamika yang juga mempengaruhi proses

hingga disetujuinya kerjasama antar kedua negara. Fakta dan dinamika yang

terjadi menimbulkan perdebatan baik di dalam dan luar negeri Australia sendiri.

Pada 2015 teradi aksi demonstrasi yang dilakukan Serikat Pekerja

Australia terhadap persutujuan AChFTA. Sebanyak 2000 orang lebih ikut serta

dalam unjuk rasa terkait permasalahan tersebut. Mereka menilai keputusan

tersebut tidak adil dikarenakan nantinya Perjanjian FTA ini memungkinkan

perusahaan Cina dan pekerja migran lebih mudah masuk ke Australia. Perusahaan

yang memiliki proyek di Australia bernilai lebih dari $ 115 juta akan diizinkan

membawa pekerja dari Cina.4

Pada 2017 aksi tersebut terus berlanjut secara berkala dengan isu yang

dibangun Tony Abbott sebagai aktor utama terjadinya persetujuan kerjasama

ekonomi tersebut. Tentunya ini akan berdampak pada Australia dengan

meningkatnya angka pekerja migran dari Cina yang akan juga berimbas pada

3 Minister for Trade and Investment, China-Australia FTA Benefits Set to Flow from 20

December, Artikel dapat diakses pada 5 Desember 2017 dari

http://trademinister.gov.au/releases/Pages/2015/ar_mr_151220a.aspx

4 “Ribuan Pekerja Australia Protes Kesepakatan Perdagangan Bebas Cina – Australia”,

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2015-07-27/ribuan-pekerja-australia-protes-

kesepakatan-perdagangan-bebas-Cina-australia/1474578

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

3

angka tenaga kerja Australia yang akan menjadi pengangguran dikarenakan

lapangan pekerjaan yang dipenuhi pekerja asal Cina.5

Sejak perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak dan

ditandatangani oleh Perdana Menteri Australia Tony Abott dan juga Presiden Cina

Xin Jiang ping dan masih adanya klausul-klausul yang menjadi perhatian dari

Parlemen Australia terkait kerjasama terutama adanya buruh migran yang

nantinya dapat bekerja di perusahaan Cina yang berada di Australia. Australia-

Cina Free Trade Agreement mengalami perundingan panjang selama kurang lebih

perundingan satu dekade. Menjadi penting hingga akhirnya Perdana Menteri

Australia Tony Abott menandatangani perjanjian kerjasama perdagangan ini.

Dibangunnya kerjasama perdagangan antara Cina dan Australia yang

ditandatangani pada 20 Desember 2015.6 Ini menjadi langkah penting bagi

Australia untuk membuka pasar dan peningkatan ekspor komoditasnya di pasar

Cina termasuk produk produk hasil pertanian dan dalam bidang jasa pelayanan

pendidikan.7 Cina sendiri berharap terjalinnya kerjasama perdagangan ini

tentunya akan semakin meningkatkat investasi Cina dalam bidang perdagangan.

Kerjasama ini akan berlangsung lama dan memiliki potensi yang

menguntungkan diantara kedua negara tersebut. Terbukti Perdana Menteri

5 “Buruh Aussie Juga Cemas dengan Serbuan Pekerja Cina”, Artikel diakses pada 10

Desember 2017 dari https://www.eramuslim.com/berita/buruh-australia-juga-cemas-dengan-

serbuan-pekerja-dari-cina.htm#.Wi7fwLBx3Dc

6 “News Release”, http://fta.mofcom.gov.cn/topic/enaustralia.shtml, diakses pada 12

Juni 2016

7 The Cina-Australia Free Trade Agreement, http://www.abc.net.au/news/2015-08-

12/Cina-free-trade-agreement-cost-australian-jobs-fact-check/6653214, Diakses pada 27 april

2016 pukul 01.35

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

4

Australia, Kevin Rudd dalam pernyataannya bahwa hubungan Australia-Cina

sudah berlangsung lama dan adanya kerja sama yang kuat di masa depan.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Australia-Cina Economic and Trade

Forum di Canberra pada senin 21 juni 2010.8 Pernyataan ini didukung dengan

neraca perdangan antara Cina dan Australia pada 2009 mencapai angka USD 85,1

miliar.

Perjanjian ini tentunya tidak terlepas dari sejarah Cina yang melakukan

reformasi ekonomi. Dengan masuknya era baru atau reformasi ekonomi Cina

dibawah pemimpin baru Deng Xiao Ping. Pergeseran kebijakan ekonomi yang

awalnya bercorak Sosialisme Komunis yang terencana bergeser menjadi lebih

berorientasi pada perkembangan pasar. Masuknya investasi asing sejak tahun

1979 memberikan Cina angin segar dalam bentuk investasi dana yang dapat

dimanfaatkan Cina dalam pembangunan infrastruktur. Pembangunan industri yang

awalnya terfokus juga pada sektor pertanian dan agraris secara sentral dihapuskan,

pihak swasta diberikan keleluasaan dalam melakukan kegiatan ekonomi. Hal lain

keterbukaan Cina bagi pasar global adalah dibukanya bursa saham Cina pada

tahun 1990 di Shanghai.

Penerapan kebijakan ekonomi terbuka inilah yang menjadi kunci awal

perkembangan ekonomi Cina yang terbilang pesat. Di sisi lain walaupun

terbukanya pasar Cina tetap mempertahankan corak politik sosialisnya. Ciri unik

yang dimiliki Cina ini juga yang membantu Cina dalam menghadapi pasar global.

8 Australia-Cina kerjasama perdagangan USD 8,8 miliar, dikutip dalam laman

Blommberg, http://internasional.kontan.co.id/news/australia-Cina-kerja-sama-us-88-miliar-1,

diakses pada 27 april 2016 pukul 00.53

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

5

Pemerintah Cina sendiri tetap konsisten pada kebijakan reformasi. Hal ini dengan

kebijakan Dewan Eksekutif Partai Komunis Cina yang menghapuskan kebijakan

ekonomi yang terpusat sehingga terjadi liberalisasi produk pada tahun 1978.

Dalam reformasi ekonomi Cina yang membuka diri pada pasar, Cina juga

menerapkan kebijakan luar negeri yang lebih terbuka dan aktif demi membuka

peluang kerjasama internasional. Keikutsertaan Cina dalam pasar global juga

diharapkan menjadi faktor pendorong pertumbuhan perekonomian Cina yang

cepat.

Tercatat dalam volume total perdagangan yang dilakukan Cina pada 2004

dengan jumlah USD 1154,8 Miliar. Total perdagangan ini mengalami peningkatan

35,7 persen setiap tahunnya. Jumlah total ini juga diikuti dengan jumlah ekspor

USD 593,4 miliar dan juga jumlah impor yag mencapai USD 561, 4 Miliar.

Perdagangan tersebut dilakukan Cina dengan beberapa negara di Asia, seperti

Indonesia, Korea Selatan, dan Jepang.9

Menurut statistik awal Departemen Jenderal Bea dan Cukai Cina selama

10 bulan pertama tahun 2005, tercatat total volume perdagangan sebesar USD

1148.61 miliar, ditandai dengan peningkatan 24 persen setiap tahun. Total ekspor

Cina pada periode ini diperkirakan mencapai USD 614.49 miliar dan total impor

sebesar USD 534.12 milyar, 31,1 persen dan 16,7 persen lebih tinggi dibanding

9 Cina‟s Statistics Department-General, released on 28 February 2005 (People‟s

Daily)Beijing

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

6

periode yang sama tahun lalu pada 2004. Perdagangan tersebut merupakan total

kerjasama Cina dengan Amerika. 10

Dengan pembangunan pesat dan gencarnya pembangunan ekonomi Cina

dan perkembangan pasar global Cina juga mulai menjajaki kerjasama

perdagangan dengan banyak negara salah satu diantaranya Australia. Pembahasan

kerjasama ekonomi dengan Australia diawali pada tahun 2008 dalam perundingan

ke-12 The Sino-Australian yang diadakan di Beijing dengan point point yang yang

menjadi pokok pembahasan meliputi market access in cargo trade, finance and

education services, intellectual property, investment, non-tariff measures, rules of

origin, customs procedures, inspection and quarantine, dispute settlement11

.

Perundingan awal inilah yang menjadi dasar terbukanya kerjasama perdagangan

yang dibangun antara Cina dan Australia.

Australia sendiri sebagai salah negara dengan sistem ekonomi yang kuat

dengan PDB perkapita mecapai angka USD 37.828,25 juta pada 201412

dengan

angka peningkatan ekonomi riil yang tumbuh rata-rata 3,3 persen pertahun.

Dengan kuatnya ekonomi Australia ini menjadikan Dollar Australia menjadi nilai

mata uang yang digunakan dibeberapa negara pasifik seperti Nauru, Tuvalu, dan

Kiribati.

10 Cina‟s Statistics Department-General, released on 28 February 2005 (People‟s Daily)

Beijing

11

“Cina FTA Network”, fta.mofcom.gov.cn, market access in cargo trade, finance and

education services, intellectual property, investment, non-tariff measures, rules of origin, customs

procedures, inspection and quarantine, dispute settlement, diakses pada 26 April 2016 pukul 18.41

12

PDB per Kapita Australia tahun 2014, market access in cargo trade, finance and

education services, intellectual property, investment, non-tariff measures, rules of origin, customs

procedures, inspection and quarantine, dispute settlement, diakses pada 26 april 2016 pukul 18.54

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

7

Pemerintah Australia dalam mengembangkan ekonominya

mengedepankan beberapa bidang tertentu, meliputi pertambangan, peternakan,

pertanian, teknologi informasi, dan telekomunikasi. Pada 1970 Australia

melakukan reformasi terhadap sistem kelembagaan secara sistematis dan

struktural. Reformasi struktur ini sebagai modal Australia untuk mendapatkan

kepercayaan p asar global untuk menanamkan investasi dalam negaranya.

Dengan kokohnya sistem perekonomian yang dibangun Australia,

Australia menjaring hubungan kerjasama perdagangan dengan banyak negara

seperti Jepang, Amerika Serikat, Inggris dan Cina. Hubungan kerjasama

perdagangan yang dibangun ini menghasilkan keuntungan yang besar bagi

Australia dengan total keuntungan perdagangan dua arah yang mencapai angka

USD 443,6 milyar pada tahun 2006-2007.13

Ekspor barang dan jasa Australia

memiliki peningkatan pada angka 16 persen dan angka tertinggi mencapai USD

215,8 milyar pada tahun 2006-2007 atau setara dengan 21 persen GDP Australia.

Dan komoditas bidang pengembangan ekonomi Australia adalah salah satu

pesaing terkuat di dunia internasionl dalam bidang ekspor.

Pembahasan panjang yang dilakukan kedua negara hingga akhirnya

disetujui untuk ditanda-tangani bersama. Sejak pertemuan ke-11 dikenal dengan

The Sino-Australian FTA Talks antara Perdana Menteri Australia, Tonny Abbott

dengan Presiden Cina, Xin Jinping. Pertemuan tersebut dilakukan di Canberaa

13 PDB per Kapita Australia tahun 2014, http://id.tradingeconomics.com/australia/gdp-

per-capita-ppp, diakses pada 26 april 2016 pukul 18.54

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

8

pada 17 November 2014. Pertemuan tersebut membicarakan tentang pentingnya

kerjasama yang terbangun antara Australia dan Cina.14

Secara khusus Tonny Abbott dan Xin Jinping menyinggung kerjasama

yang dibangun harus mencakup beberapa bidang, meliputi infrastruktur,

aglikultur, finansial, dan investasi.15

Pada awalanya The Sino-Australian FTA

Talks yang pertama kali dilakukan di Beijing. Dimana tercatat sudah melakukan

20 pertemuan dalam beragam diskusi dan pertemuan yang diselenggarakan kedua

negara sejak tahun 2008-2015.

Terkait dengan penjelasan di atas bahwa disepakatinya perjanjian

kerjasama antara Australia dan Cina merupakan momen langka. Mengingat

Australia yang selalu menolak untuk menyetujui perjanjian tersebut dari 2008

hingga menyetujuinya pada 2015. Meskipun Australia mendapatkan tekanan dari

kelompok buruh di negaranya dimana perjanjian tersebut merugikan mereka. Oleh

karena itu penelitian ini akan memfokuskan pada faktor pendorong Australia

menyetujui kerjasama perdagangan dengan Cina dalam Cina-Australia Freetrade

Agreement pada tahun 2015.

14 Xinhua New Agency, Sino-Australian Compherensive Strategic Partnership Forged,

FTA Talked Concluded, Artikel diakses pada 7 November 2017 dari

www.bjreview.com.cn/se/txt/2014-11/18/content_653467.htm

15 Xinhua New Agency, Sino-Australian Compherensive Strategic Partnership Forged,

FTA Talked Concluded, Artikel diakses pada 7 November 2017 dari

www.bjreview.com.cn/se/txt/2014-11/18/content_653467.htm

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

9

I.B Pertanyaan penelitian

Berdasarkan pernyataan masalah di atas dengan pendahuluan di atas maka

dapat diambil suatu pertanyaan penelitian, yakni :

1. Apa faktor-faktor yang mendorong Australia menyetujui AChFTA

2015 ?

I.C Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

melatarbelakangi Australia menandatangani AChFTA. Nantinya akan dikaitkan

dengan proses persetujuan Australia terhadap perjanjian tersebut. Kemudian akan

mengetahui pengaruh yang diperoleh dari Australia akan penandatanganan

AChFTA. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat Australia

menandatangani AChFTA.

b. Mengetahui pengaruh AChFTA terhadap bidang perdagangan atau

ekonomi Australia.

2. Manfaat Praktis

Memperkaya literatur mengenai faktor-faktor Australia

menandatangani AChFTA.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

10

I.D Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini akan memaparkan berbagai penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya untuk memberikan deskripsi tentang signifikansi topik

penelitian yang akan diambil. Dalam beberapa penelitian belum ada yang fokus

menjelaskan tentang faktor pendukung kerjasama perdagangan yang dilakukan

antara Australia dan Cina. Beberapa dari tulisan yang ada menjelaskan keadaan

dan dampak secara ekonomi bagi Australia maupun Cina jika kerjasama

perdagangan ini terjadi, namun tidak spesifik menjelaskan bagaimana proses

kerjasama menuju disepakatinya kerjasama perdagangan dan aspek-aspek

pendorong hingga Australia dan Cina sepakat dalam menandatangani kerjasama

perdagangan.

Pertama, jurnal yang ditulis oleh Dr. Yinhua MAI dan tim Centre of Policy

Studies dengan judul “Modelling The Potential Benefits of an Australian-Cina

Free Trade Agreement”, Centre of Policy Studies tahun 2005. Penelitian ini

membahas tentang keuntungan yang didapat Australia dari kerjasama

Perdagangan yang akan dilakukan dengan Cina. Analisa yang dilakukan dengan

menggunakan prespektif Australia dan kerangka pemikiran yang digunakan

adalah model simulasi yang dilandasi oleh tiga aspek dalam Free Trade

Agreement diantaranya, Removal of border protection on merchandise, investment

liberalisation, dan removal of barriers to service trade. Dalam penerapanya dan

kesimpulan yang dihasilkan Dr. Yinhua dan tim menyatakan bahwa dengan

dibangunnya kerjasama anatara Australia dan Cina ini akan menaikkan GDP

Australia sejak tahun 2005 senilai 0,039%.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

11

Selain pertumbuhan GDP tentunya bagi Australia adalah teralokasinya

jumlah lapangan pekerjaan, menguatnya industri bagi komoditas gandum, wool,

mineral dan sektor lain selain mineral, serta Cina juga diuntungkan dengan

berkembangnya industri manufaktur. Ditambah Dr. Yinhua menyarankan agar

kedua negara mempercepat implementasi kebijakan kerjasama ini langsung pada

tahun 2006 guna mendapatkan hasil yang secepatnya dari implementasi kebijakan

kerjasama.

Kedua, penelitian selanjutnya adalah Jurnal yang ditulis oleh Tony English

dan tim dalam “An Australian-Cina Free Trade Agreement Managing an

Elephant”. Dalam pembahasannya juga membahas tentang keuntungan dan

kerugian dari kerjasama yang dibangun antara kedua negara Australia dan Cina.

Namun yang menjadi perhatian adalah bagaimana Tony mengkritisi Australia,

terkait Australia harus menyeimbangkan faktor politik dan ekonomi nasional dan

luar negeri.

Tony memandang hal ini dari kerjasama antara Australia dan Amerika

serikat terkait dukungan Australia terhadap Invasi AS ke Iraq. Di sisi lain Cina

memiliki kontribusi terhadap perkembangan ekonomi di Australia. Dalam hal ini

Tony berpendapat bahwa seharusnya Australia dapat menjaga iklim politik yang

baik dalam melakukan kerjasam dikarenakan hubugan anatara AS dan Cina

seringkali tegang. Australia dituntut dapat menyeimbangkan antara keuntungan

politik mana yang dapat menguntungkan juga bagi kondisi perekonomian nasional

Australia.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

12

Ketiga, penelitian ini berbentuk jurnal yang dilakukan oleh John McEwen

pada 2005 dengan judul Australia-Cina Free Trade Agreement: Joint Feasebility

Study. Jurnal tersebut membahas tentang dampak yang dihasilkan dari kerjasama

perdagangan tersebut misalkan liberalisasi dan invesatasi. Membahas juga

berbagai kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh kedua negara tersebut.

Kemudian melalui jurnal tersebut menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari

kerja sama bilateral.

Secara garis besar jurnal ini membahas gambaran umum kerjasama

ekonomi Australia-Cina dalam konteks dampak dan kebijakan. Metode penelitian

yang dilakukan bersifat kualitatif. Adapun teori atau konsep yang digunakan

adalah teori-teori ekonomi, seperti teori perdagangan internasional khususnya

hambatan perdagangan, investasi, liberalisasi, dan demokrasi ekonomi.

Keempat, jurnal yang ditulis oleh suatu instansi dikenal dengan Australian

Government pada 2017 yang berjudul Cina-Australia Free Trade Agreement

menjelaskan tentang perjanjian secara terperinci. Mulai dari apa saja yang akan

didapat oleh Australia melalui perdagangan tersebut, seperti emas, besi, tembaga,

minyak mentah, dan lainnya. Jurnal tersebut secara garis besar membahas

Australia sebagai objek yang diteliti.

Selain itu memberikan informasi juga bahwa dalam AChFTA terdapat

kerjasama dalam tenaga kerja dan investasi. Penelitian ini menggunakan metode

kualitatif berupa gambaran dan data-data yang berbentuk deskriptif-analisis. Teori

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

13

atau konsepnya pun cenderung melihat kerjasama tersebut dari sudut pandang

ekonomi internasional.

Kelima, artikel yang berbentuk laporan ditulis oleh Andrew Mackenzie

pada 2015 dengan judul Cina Australia Free Trade Agreement. Dimana artikel

tersebut menjelaskan dukungan atau dampak positif yang akan dialami oleh

Australia melalui AChFTA. Penghapusan hambatan non-tarrif juga antara

Australia dan Cina sebagai salah satu pembahasan dalam artikel ini. Australia juga

menginginkan pasar baru yang kuat dan menguntungkan melalui perdagangan ini

mengingat Cina sebagai salah satu negara ekonomi terbesar di dunia. Hampir

sama dengan tinjauan pustaka lainnya dengan meggunakan beberapa pendekatan

ekonomi interasional, seperti hambatan non-tarif dan perdagangan internasional.

Bedasarkan beberapa tinjauan diatas dapat disimpulkan bahwa

pembahasan tentang kerjasama perdagangan yang dibangun antara Australia dan

Cina seringkali membahas terkait untung rugi antara kedua negara. Karena

penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya. Maka

penelitian lebih menekankan pada faktor-faktor pendorong Australia menyetujui

kerjasama perdagangan dengan Cina. Secara detail Dr.

Kemudian penelitian ini juga berfokus pada ekonomi politik Australia

dalam penandatanganan ChAFTA dengan Cina. Dimana secara langsung akan

menganalisis pergeseran kepentingan ekonomi menjadi kepentingan politik

Australia dalam melihat penandatanganan perjanjian tersebut. Beberapa

pendekatan dan konsep yang digunakan penelitian ini berasal dari neo realisme

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

14

dengan konsep turunannya, meliputi kepentingan nasional, kebijakan nasional,

power, rational choice, dan kerjasama.

I.E Kerangka Konseptual

Menganalisa bahasan hubungan kerjasama perdagangan yang dijalin

antara Australia dengan Cina dalam Australia-Cina Free Trade Agreement 2015.

Penulis menggunakan perspektif neorealis sebagai dasar dalam menjelaskan

beberapa konsep, meliputi kepentingan nasional, kebijakan luar negeri, rational

choice, dan kerjasama internasional.

Asumsi besarnya dalam kerangka konseptual bahwa kondisi sistem

internasional yang bersifat anarkis dan aktor negara memiliki pilihan rasional

dalam mencapai kepentingannya. Namun tidak dapat dipungkiri kerjasama

internasional dapat terbentuk diantara negara-negara dunia, khususnya Australia-

Cina dalam AChFTA. Lebih jauh dalam menganalisa kerjasama perdagangan

yang dijalin antara Australia dan Cina dapat menggunakan konsep kebijakan luar

negeri suatu negara.

I.E.1 Kepentingan Nasional (National Interest)

Secara jelas konsep kepentingan nasional atau nasional interest

menjelaskan tentang bagaimana kepentingan nasional menjadi kebutuhan yang

akan di capai oleh negara. Seperti yang dijelaskan Yanyan Mochamad Yani dalam

tulisan Politik Luar negeri mengutip Mochtar Mas‟oed yang menjelaskan

kepentingan nasional adalah suatu konsep yang tepat dalam menganalisa

hubungan antar negara. Dimana para pembuat kebijakan luar negeri merancang

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

15

rencana tindakan yang nantinya digunakan untuk menghadapi negara lain maupun

aktor internasional lainnya. Dan tindakan-tindakan ini dituangkan dalam

terminologi kepentingan nasional.16

Kepentingan nasional sendiri dengan aktor negara sebagai penentu

kebijakan dalam pengambilan keputusan memiliki peranan penting demi menjaga

hubungan dengan aktor lain dalam hubungan internasional. Tujuan pencapaian

kepentingan nasional sendiri sebagai pemenuhan atas apa yang menjadi

kesejahteraan bagi masyarakat dalam lingkungan negara. Inilah yang menjadikan

faktor internal berpengaruh atas rancangan kepentingan nasional. Faktor-faktor

internal yang menjadi pengaruh atas dirancangnya kepentingan nasional suatu

negara meliputi kondisi ekonomi, politik, keamanan, maupun sosial dan budaya

negara tersebut. Di sisi lain kepentingan nasional tidak hanya dipengaruhi oleh

faktor-faktor internal negara. Pemenuhan kebutuhan atas power dalam hal ini

pengakuan negara lain terhadap negara juga menjadi asas terbentuknya rancangan

kepentingan nasional sebuah negara.

Peneliti internasional lain seperti Holsti menambahkan bahwa kepentingan

nasional merupakan semua tindakan yang dilakukan suatu negara atau aktor

negara terhadap faktor-faktor eksternal dalam upaya pemenuhan kepentingan

nasional dan memperoleh keuntungan dari lingkungan ekternal tersebut.17

lebih

jauh kepentingan nasional juga dipandang sebagai bentuk keberpihakan atau

16 Jack C. Plano dan Roy Olton. 1999. Kamus Hubungan Internasional. Bandung:

Abardin, hal. 5.

17

K.J. Holsti, 1992. Politik International: Suatu Kerangka Analisis. Bandung: Bina

Cipta, hal. 21.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

16

tidaknya suatau aktor internasional seperti negara dan diwujudkan dalam bentuk

kebijakan luar negeri aktor tersebut dalam hal ini negara.

Lebih jelas Holsti menjabarkan yang menjadi kepentingan nasional suatu

negara dibagi atas tiga hal. Core values, adalah apa-apa yang menjadi sesuatu

yang penting dalam pemenuhan kepentingan nasional suatu negara dan ini terkait

atas eksistensi negara tersebut, kedua adalah middle range objectives yang mana

pemenuhan kebutuhan negara tersebut didasari atas perbaikan dan peningkatan

usaha perekonomian, ketiga adalah long range goals yang terkait dengan hal-hal

idealistik yang mana bahasan ini lebih kepada upaya-upaya yang dilakukan aktor

negara dalam menjaga kemanan dan ketertiban dunia.

Dengan menggunakan konsep yang dijabarkan oleh Holsti maka konsep

kepentingan nasional mampu menjadi sebuah konsep yang digunakan dalam

menganalisa Kerjasama perdagangan Australia-Cina Freetrade Agreement 2015.

Konsep yang digunakan terkait upaya Australia dalam meningkatkan nilai

ekonominya, meskipun melalui proses negosiasi yang panjang hingga sejak tahun

2008 terkait rencana kerjasama yang akan dilaksanakan. Meskipun mendapatkan

penolakan oleh masyarakat Australia dalam hal ini Partai Buruh.

I.E.2 Kebijakan Luar Negeri (Foreign Policy)

Dalam menganalisa hubungan internasional, kebijakan luar negeri juga

menjadi hal yang penting untuk dianalisa. Dalam hal ini kebijakan luar negeri

Australia dalam upayanya untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Kebijakan

luar negeri sendiri memberikan pedoman bagaimana menjelaskan negara dalam

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

17

membuat kebijakan menghadapi kondisi ekternal yang kemudian kondisi ini

menuntut negara melakukan tindakan atas kondisi tersebut demi mempertahankan

kelangsungan negara.18

Kebijakan luar negeri merupakan segala bentuk tindakan yang dilakukan

para pengambil kebijakan dan negara dalam merespon lingkungan eksternal.

Tindakan yang dilakukan tersebut didasari oleh pedoman negara yang telah

dijabarkan dalam sasaran-sasaran pencapaian yang lebih spesifik. 19

Negara dalam menjalankan kebijakan luar negeri secara garis besar hal-hal

yang diperhatikan dibagi atas 4 hal. Pertama keamanan atau security, yang

mencakup bahasan tentang kekuatan militer dan diplomasi, kedua kesejahteraan

atau welfare, yang mencakup bahasan tentang pemenuhan kebutuhan demi

kesejahteraan masyarakat, dengan terpenuhi apa-apa yang menjadi kebutuhan

masyarakat secara sosial dan peningkatan derajat ekonomi. Ketiga, autonomy atau

otonomi, pembahasan tentang cakupan kebijakan yang mengarah pada kebijakan

negra tersebut dalam tingkat domestik, regional maupun global. Keempat adalah

Statue and prestige, dengan tercapainya ketiga capaian sebelumnya yang meliputi

keamanan, kesejahteraan dan otonomi maka ini akan menjadi citra baik bagi

negara tersebut dalam hubungannya dengan negara lain dan eksistensi negara

tersebut di dunia internasional.20

18 James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics: An

Introduction. New

19 Ibid

20

K.J. Holsti, 1992. Politik International: Suatu Kerangka Analisis. Bandung: Bina Cipta, hal.

84

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

18

Dalam kebijakan luar negeri yang dilakukan oleh Australia dan Cina

dengan terjalinnya hubungan kerjasama perdagangan dalam Australia-Cina Free

Trde Agreement 2015. Menjadikan tujuan ekonomi dan kesejahteraan sebagai

salah satu faktor yang melatar belakangi Australia dalam kebijakan luar negerinya

untuk menyetujui kerjasama perdagangan dengan Cina. Namun penolakan terjadi

dari pihak partai buruh sebagai bagian dari element masyarakat Australia.

I.E.3 Konsep Kerjasama Internasional

Perspektif neorealis melalui asumsinya bahwa kerjasama internasional

sulit tercapai. Namun kerjasama internasional dapat tercapai meskipun

peluangnya kecil. Kesamaan dalam kepentingan nasional serta adanya keuntungan

yang diperoleh merupakan syarat terjadinya kerjasama internasional. Ditambah

adanya kenyataan bahwa kerjasama internasional dilihat sebagai cara efektif

dalam menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, politik, dan sosial.

Axelrod dan Keohane menyebutkan terdapat tiga kondisi dimana suatu

negara diharuskan melakukan kerjasama, yakni mutuality of interest, shadow of

future, dan numbers of players. Pertama, kondisi mutuality of interest dimana

negara-negara di dunia akan melakukan kerja sama ketika terdapat kepentingan

yang sama. Kedua, shadow of future sebagai ekspetasi di masa depan yang akan

lebih baik jika melakukan kerja sama.21

Dengan kata lain shadow of future melihat kerjasama sebagai cara untuk

membentuk kepentingan nasional yang sama. Kemudian terdapat tiga faktor yang

21

Robert Axelrod dan Robert Keohane, World Politics, (America: The Johns Hopkins

University Press, 1985), Hal. 226.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

19

membentuk kondisi shadow of future, yakni long time horizon (potensi kerjasama

jangka panjang), regularity of stakes (peraturan yang berlaku), reliability of

information about others action (mendapatkan informasi suatu negara), dan quick

feedback (keputusan yang cepat dan positif).22

Ketiga, kondisi numbers of players membentuk kerjasama atas dasar

banyak atau tidaknya aktor negara yang terlibat. Kerjasama yang terbentuk dalam

kondisi ini biasanya berupa organisasi atau institusi internasional. Berbagai

kepentingan yang ada dari aktor negara yang terlibat membentuk suatu institusi

internasional nantinya akan melahirkan kepentingan baru atas kesepakatan

institusi itu sendiri.23

Konsep ini dipilih untuk memberikan gambaran terhadap faktor kerjasama

sebagai penyebab Australia menandatangani AChFTA. Kemudian secara

mendalam akan menganalisis dasar pembentukan kerjasama tersebut melalui

pendekatan yang dipaparkan oleh Axelrod dan Keohane.

I.E.4 Konsep Rational Choice

Pada dasarnya konsep ine merupakan gabungan antara ilmu ekonomi dan

ilmu politik. Peter Abell menjelaskan rational choice muncul disebabkan tindakan

aktor negara memaksimalkan berbagai pilihan terhadap kondisi tertentu. Beberapa

pertimbangan terkait pengambilan rational choice, meliputi kejelasan konsep

22 Ibid., Hal. 255.

23 Robert Axelrod dan Robert Keohane, World Politics, (America: The Johns Hopkins

University Press, 1985), Hal. 226.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

20

tujuannya, ketelitian perhitungan kemungkinan, dan penerapan pengetahuan

terkait cara dan sumberdaya yang tersedia dengan tepat.

Rational choice dapat dinyatakan proses pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh negara sebagai aktor tunggal. Dasar pemikirannya adalah

perhitungan cost-benefit maksudnya melihat keuntungan dan kerugiannya jika

memilih salah satu pilihan dibandingkan dengan pilihan lainnya. Selain itu

mengedepankan value-maximizing yang maksudnya mendapatkan keuntungan

sebesar-besarnya.24

Mintz dan DeRouen beberapa faktor yang mempengaruhi proses

terbentuknya rational choice dalam pengambilan kebijakan luar negeri, meliputi

akuntabilitas, resiko, ambiguitas, keterbatasan informasi, keterbatasan waktu,

setting interaktif, setting dinamis dan statis, serta kesamaan. Sebenarnya konsep

rational choice itu merupakan salah satu bagian dari pembentukan kebijakan luar

negeri menurut Graham T. Allison. Adapun dua lainnya selain rational choice

adalah proses organisasi dan politik-birokratik. 25

Dalam menganalisis penelitian ini konsep rational choice digunakan untuk

menjelaskan bagaimana suatu negara mengambil keputusan tertentu. Dimana

keputusan tersebut sebagai pilihan rasionalnya terhadap beberapa pilihan alternatif

lainnya. Selain itu pemilihan konsep ini berdasarkan kebutuhan untuk melihat

perilaku suatu negara dalam sistem internasional sesuai pendekatan untung-

24 G. Allison dan P. Zelikow, Essence of Decision Explaining the Cuban Missile Crisis,

(London: Longman, 1999). Hal. 56.

25

Alex Mintz dan Karl Derouen, Understanding Foreign Policy Making Decision, (New

York: Cambridge University Press, 2010). Hal. 45.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

21

ruginya. Dalam konteks ini akan menganalisis penandatanganan yang dilakukan

oleh Australia terhadap AChFTA sebagai bentuk rational choice dari berbagai

alternatif yang ada.

I.F Metodologi Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif dan

bersifat deskriptif analisis. Dalam pengertiannya metode kualitatif diartikan

sebagai sebuah penelitian yang bedasarkan latar ilmiah dan tujuan dari penelitian

tersebut adalah menjelaskan fenomena yang terjadi dengan langkah-langkah

ilmiah. Metode kualitatif yang penulis gunakan dirasa tepat untuk menganalisis

faktor-faktor yang melatarbelakangi Australia dalam menyetujui Australia-Cina

Free Trade Agreement.

Data yang menjadi sumber dari penelitian yang menggunakan metode

kualitatif adalah data diperoleh dari sumber yang didapat melalui wawancara

selain itu sumber tertulis yang berupa berita, jurnal, artikel menjadi data

tambahan. Maka dari itu penulis dalam hal ini mencari data tambahan yang

dipandang relevan dalam melengkapi penelitan dan memantau perkembangan

kasus yang menjadi objek penelitian yang didapat melalui kumpulan jurnal, koran

dan media cetak, media berita online, dokumen resmi yang dikeluarkan

pemerintah australia melalui Australian White Paper.

Dalam penelitian yang penulis lakukan sumber data primer bersumber dari

wawancara yang dilakukan bersama peneliti LIPI sebagai bahan pertimbangan

bagi analisis penelitian. Ditambah dengan Direktur Bidang Kerjasama untuk Asia

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

22

Timur Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dan Direktur Kerjasama

Australia. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari analisis studi pustaka

yang bersumber dari buku, jurnal, artikel, website internet, dan dokumen resmi

yang dikeluarkan oleh masing-masing negara seperti Australian White Paper.

Dalam melakukan pencarian referensi guna studi pustakan data diperoleh dari

beberapa perpustakaan seperti perpustakaan FISIP UIN Jakarta, Perpustakaan

Utama UIN Jakarta, Perpustakaan Kementrian Luar Negeri RI, dan Perpustakaan

Universitas Indonesia. Selebihnya analisis jurnal menggunakan website portal

jurnal yang dapat diakses melalui jaringan kampus FISIP UIN Jakarta. Untuk

memantau perkembangan dari object penelitian penulis memantau berita terkini

melalui website resmi pemerintah Australia dan Cina serta mengikuti pemberitaan

melalui portal berita internasional yang berada di laman website.

I.G Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab, dengan sistematika sebagai

berikut:

Bab I merupakan bab pendahuluan meliputi pernyataan masalah, pertanyaan

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II membahas tentang kebijakan ekonomi Australia berdasarkan perdana

menteri yang menjabat dari tiga periode sebelumnya sampai sekarang. Ketiga

perdana menteri tersebut, yakni masa Kevin Rudd (Periode 2013), masa Tony

Abbot (2013-2015), dan masa Malcolm Turnbull (2015-sekarang). Perdana

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

23

Menteri yang menjabat dari Partai Liberal lebih cenderung mendukung kerjasama

dengan Cina. Sebaliknya Partai Buruh melalui Perdana Menterinya menolak

untuk berkerjasama dengan Cina.

Bab III membahas terkait kerjasama ekonomi antara Australia dengan Cina.

Dalam sub babnya akan menjelaskan sejarah hubungan Australia-Cina, hubungan

ekonomi Australia-Cina, dan dikaitkan dengan stabilitas ekonomi Cina.

Bab IV menjelaskan tentang analisis dari kosep kepentingan nasional, kebijakan

luar negeri, rational choice, dan kerjasama internasional yang dikaitkan dengan

beberapa sub bab, meliputi kepentingan nasional Australia, rational choice

Australia, dan kerjasama Australia-Cina.

Bab V kesimpulan

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

24

BAB II

KEBIJAKAN EKONOMI AUSTRALIA

Bagian ini akan menjelaskan berbagai kebijakan ekonomi dari ketiga

perdana menteri Australia. Dimana setiap perdana menteri memiliki beragam dan

fokus masing-masing pada kebijakan ekonominya. Perdana Menteri tesebut

adalah Kevin Rudd (2007-2013), Tony Abbott (2013-2015), dan Malcolm

Turnbull (2015-sekarang). Dijelaskan juga dinamika ekonomi yang terjadi di

setiap perdana menterinya.

Dalam penjelasannya juga dari ketiga perdana menteri tersebut dikaitkan

dengan hubungan kerjasama dengan Cina. Secara tidak langsung akan berkaitan

kontestasi antara Partai Buruh dan Partai Liberal sebagai dua partai besar yang

sangat mempengaruhi kebijakan dari ketiga perdana menteri tersebut. Nantinya

akan melihat perkembangan hubungan ekonomi dengan Cina dari setiap

periodenya.

II.A Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Kevin Rudd (2007-2013

Kevin Michael Rudd Perdana mentri Australia yang terpilih pada 2007.

Lahir di Desa Nambour. Dirinya mulai memutuskan untuk berpolitik ketika

bergabung dengan Partai Buruh pada 1972. Pada Pemilihan Umum (Pemilu)

2007 Kevin Rudd mendapatkan kemenangan mutlak dari lawannya, yakni John

Howard. Kevin Rudd merupakan perwakilan dari Partai Buruh dengan dukungan

yang begitu tinggi di masyarakat Australia. Partai Buruh memperoleh 823 kursi,

Partai Liberal dengan 55 kursi, dan Partai Nasional sebanyak 10 kursi.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

25

Terpilihnya Kevin Rudd sebagai Perdana Menteri yang baru secara langsung

mengakhiri dominasi kelompok konservatif dengan pimpinan John Howard

selama 11 tahun.26

Australia dibawah kepemimpinannya sangatlah terbuka terhadap negara-

negara Asia. Dimana kebijakan yang cenderung kepada Asia berbeda dengan

pemimpin sebelumnya. Dapat dikatakan Kevin Rudd melunak terhadap beberapa

negara Asia, seperti Tiongkok, Indonesia, Jepang, dan lainnya. Bahkan sebagian

besar masyarakat Australia mengetahui bahwa Kevin Rudd memiliki kepribadian

dekat terhadap Asia. Dengan kata lain tidak selamanya mengacu pada koalisinya

dengan Amerika.27

Dalam kebijakan ekonominya pemerintahan Kevin Rudd memiliki fokus

pada produktivitas nasional melalui kerja sama dalam bidang bisnis, serikat

pekerja, dan antar pemerintah. Ditegaskan juga bahwa kerjasama dengan negara-

negara Asia terkait sumber daya energi mampu mengatasi masalah ekonomi

Australia.28

Mengingat pertumbuhan ekonomi pada masa pemerintahannya

bergantung pada sektor pertambangan.

Kevin Rudd sangat berhati-hati dalam kebijakan ekonominya apakah harus

tetap berkoalisi dengan Amerika atau menjalin hubungan perdagangan dengan

26 Australian Electoral Commission, 2007 Federal Election House of Representation First

Preferences by Party, diakses pada 17 Desember 2017 dari

http://results.aec.gov.au/13745/Website/HouseDownloadsMenu-1375-csv.htm

27 Michael Wesley, The Howard Paradox: Australia Diplomacy in Asia 1996-2006,

(Sydney: ABC Books, Australia), 2007.

28 Priyambodo, “Usai Lompatan Ekonomi Cina, Australia di Persimpangan Jalan,”

Artikel diakses pada 18 Desember 2017 dari https://www.antaranews.com/berita/384839/usai-

lompatan-ekonomi-china-australia-di-persimpangan-jalan

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

26

Cina sebagai cara untuk memperbaiki ekonomi negaranya. Tetapi Kevin Rudd

cenderung ingin bekerjasama dengan negara Asia, terkhusus Cina. Dirinya

menilai dengan mengekspor hasil tambangnya ke Cina akan meningkatkan

ekonomi Australia.29

Beberapa kebijakan ekonominya secara internasional dengan

beberapa negara Asia, seperti Australia-Indonesia pada 2010, Australia-Malaysia

pada 2011, dan Australia-Cina pada 2010 meskipun tidak mendapatkan titik

temunya.30

Pada Mei 2010 pemerintahan Australia menandatangani kerjasama

ekonomi dengan Cina di sektor pertambangan sebesar 10 miliar dollar Amerika.

Cina juga melakukan investasi terhadap sektor pertambangan Australia mencapi

60 miliar dollar Amerika. Pemerintahan Kevin Rudd menilai Cina sebagai mitra

dagang terbesar bagi Australia. Terbukti nilai perdagangan Australia-Cina

mencapai 17 persen dari total perdagangannya.31

Kerjasama ekonomi tersebut juga meliputi beberapa sektor, seperti

pengadaan barang dan jasa, konstruksi, rel kereta api, pelabuhan, dan

telekomunikasi. Fortescue Metals Group Ltd dengan China Gezhouba Group Co

adalah kerjasama bidang pengadaan barang dan jasa serta konstruksi. Karara

Mining Ltd dengan China Development Bank Corp sebagai kerjasama

29 Harry Bhaskara, “Majalah The Economist Dukung Kevin Rudd,” Artikel diakses pada

1 Desember 2017 dari

ekonomi.kompas.com/read/2013/08/31/1021261/Majalah.The.Economist.Dukung.Kevin.Rudd

30

“Mengharapkan Kevin Rudd,” Artikel diakses pada 18 Desember 2017 dari

hangga.staff.uii.ac.id/2013/06/25/mengharapkan-kevin-rudd-2-0/

31 “Australia-Cina Kerjasama US 8,8 Miliar,” Artikel ini diakses pada 17 Desember 2017

dari http://internasional.kontan.co.id/news/australia-china-kerja-sama-us-88-miliar-1

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

27

pembangunan rel kereta api dan pelabuhan di Oakajee, Australia Barat senilai

US$ 1,2 miliar.32

Operator telekomunikasi terbesar di Australia, Telstra Corp., menunjuk

ZTE Corp. sebagai pemasok handset-nya. China juga bakal menggerjakan proyek

tambang batubara senilai US$ 8 miliar di Bowen, Queensland yang setiap tahun

bisa mengekspor batubara senilai AU$ 4 miliar hingga 25 tahun ke depan.33

Sedangkan secara domestik Kevin Rudd dalam kebijakan ekonominya

dikenal dengan „Pakta Produktivitas Nasional‟ dengan tujuan menjaga

pertumbuhan ekonomi Australia sebesar 2 persen. Penerapan kebijakan

ekonominya dilakukan dengan memberikan dana tambahan kepada para

pengangguran dan orang tua tunggal. Disamping itu juga berfokus pada

pengurangan angka PHK di Queensland. Wilayah Queensland memiliki angka

pengangguran tertinggi dari lainnya sebesar 6,4 persen.34

Kerjasama dengan negara Asia, terkhusus Cina dengan harapan mampu

memperbaiki keadaan ekonominya. Terbukti dengan disetujuinya kerjasama

dalam berbagai sektor, terkhusus sektor pertambangan. Mengingat sektor

pertambangan sebagai andalannya maka pada masa pemerintahannya melakukan

32 “Australia-Cina Kerjasama US 8,8 Miliar,” Artikel ini diakses pada 17 Desember 2017

dari http://internasional.kontan.co.id/news/australia-china-kerja-sama-us-88-miliar-1

33 “Australia-Cina Kerjasama US 8,8 Miliar,” Artikel ini diakses pada 17 Desember 2017

dari http://internasional.kontan.co.id/news/australia-china-kerja-sama-us-88-miliar-1

34 Radio Australia, “Rudd Pertimbangkan Tambah Dana bagi Pengangguran untuk

Tandingi Oposisi,” Artikel diakses pada 19 Desember 2017 dari

m.radioaustralia.net.au/indonesia/2013-07-11/rudd-pertimbangkan-tambah-dana-bagi-

pengangguran-untuk-tandingi-oposisi-/115998

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

28

ekspor ke Cina. Ditambah dengan beberapa sektor lain yang dinilai memiliki

potensi.

Penandatanganan Kyoto Protokol sangat berkaitan kuat dengan kemajuan

atau kemunduran perekonomian Australia. Setelah meratifikasi perjanjian tersebut

Kevin Rudd membuat kebijakan terkait pajak karbon yang berlaku bagi 75.000

pengusaha penghasil emisi dengan jumlah yang banyak. Namun kebijakan

tersebut mendapat kritikan dari berbagai kalangan, seperti Pemerintah Oposisi dan

Partai Liberal. Dimana kebijakan tersebut justru membuat harga kebutuhan pokok

mengalami kenaikan sebab seluruh perusahaan membebankan pajak kepada

konsumen.35

Pada 13 November 2013 Kevin Rudd mengundurkan diri sebagai perdana

Menteri Australia. Beberapa kemajuan besar yang dilakukan pada masa

pemerintahannya, yakni meratifikasi Kyoto Protokol, membuka kerjasama

ekonomi dengan beberapa negeri Asia terkhusus Cina, dan berhasil mengeluarkan

Australia dari krisis global pada 2008.36

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa kebijakan ekonomi masa

pemerintahan Kevin Rudd berfokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi

negaranya. Peningkatannya dilakukan secara domestik dan internasional.

Penambahan dana terhadap pengangguran, orang tua tunggal, dan penurunan PHK

sebagai target perbaikan domestiknya. Sedangkan secara internasional dilakukan

35

Yuliasih, Amalia. Dampak Politik dan Ekonomi Penghapusan Pajak Karbon pada Masa

Pemerintahan Tony Abbott Tahun 2014. eJournal Hubungan Internasional. 6 (1) 181-194, 2016.

36

L. Sastra Wijaya, “Kevin Rudd: Politisi Paling Populer dan Paling Kontroversial,”

Artikel diakses pada 19 Desember 2017 dari m.radioaustralia.net.au/indonesia/2013-11-1/kevin-

rudd-politis-paling-populer-dan-paling-kontroversial/1219562

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

29

melalui kerjasama ekonomi dengan beberapa negara Asia dan meratifikasi

Protokol Kyoto.

II.B Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Tony Abbot (2013-2015)

Tony Abbott terpilih sebagai Perdana Menteri Australia ke-28 dengan

kemenangan 65 persen dari lawannya. Pemimpin Partai Liberal Australia, Tony

Abbott menyingkirkan Partai Buruh yang mengusung Kevin Rudd. Dalam

kampanyenya Abbott untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi berfokus pada

pemotongan pajak, membuat (Anggaran, Pendapatan, Belanja, dan Negara)

APBN Australia Surplus, dan memangkas anggaran bantuan luar negeri

Australia.37

Pengalaman dirinya di dunia politik yang banyak, seperti pada 1996

sebagai Sekretaris Parlemen untuk Menteri Tenaga Kerja, Pendidikan, Pelatihan,

dan Urusan Pemuda. Pada Pemilu 1998 pernah menjadi Menteri Layanan

Ketenagakerjaan. Diangkat sebagai Menteri Tenaga Kerja, Hubungan Kerja, dan

Bisnis Kecil pada 2001. Pemilu 2007 diangkat menjadi Menteri Kesehatan dan

sebelum menjadi perdana menteri sempat menjadi pemimpin oposisi pada 2009.38

Dalam kebijakannya pemerintahan Tony Abbott akan menghemat

pengeluarannya sebesar 46 milyar Dollar. Terkait permasalahan produksi karbon

dari seluruh perusahaan membuat Abbot menghapus pajak karbon yang disetujui

37 “2013: Abbott Terpilih Menjadi PM Australia,” Artikel diakses pada 21 Desember

2017 dari http://mediaindonesia.com/news/read/7065/2013-abbott-terpilih-menjadi-pm-

australia/2015-09-07

38

Edwin Renaldi, “Sosok Tony Abbott, Perdana Menteri Australia ke-28,” Artikel

diakses pada 21 Desember 2017 dari http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-09-

07/sosok-tony-abbott-perdana-menteri-australia-ke28/1187391

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

30

oleh parlemen. Tetapi dirinya telah menggantikan pajak karbon dengan kebijakan

ekonomi lainnya yang dinilai lebih efektif. Kebijakan tersebut dikenal sebagai

Carbon Farming Initiative Amandement Bill 2014 yang memungkinkan seluruh

perusahaan dapat beroperasi kembali tanpa memikirkan gas emisi. Dimana

kebijakan tersebut mampu memperbaiki ekonomi Australia.39

Pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan Australia kepada pemerintah

sebesar 23 dollar Australia per ton. Tepatnya kebijakan ini dimulai pada 30 Juni

2014. Adapun sektor perusahaan yang wajib membayar pajak karbon, meliputi

sektor listrik, limbah, pertambangan, gas, penerbangan, transportasi, dan

penggunaan mesin dingin.40

Kebijakan pajak karbon sebenarnya memiliki

kesamaan dengan ratifikasi Kyoto Protokol oleh Kevin Rudd. Namun Abbott

lebih memilih menghapusnya dan menggantikannya dengan kebijakan pajak

lainnya.

Permasalahan emisi di Australia memiliki dimensi politik dan ekonomi.

Penghapusan atau penurunan pajak karbon yang dicanangkan oleh Abbott

diharapkan mampu memperbaiki ekonomi domestik Australia. Terbukti beberapa

dampak positif dari penurunan pajak, meliputi terjadinya penurunan biaya hidup

rata-rata sebesar 550 dollar Australia, pengurangan harga lisrik, dan gas.

Berdampak positif juga terhadap usaha bisnis di Australia berupa penghilangan

39 Amalia Yuliasih, Dampak Politik dan Ekonomi Penghapusan Pajak Karbon pada

Masa Pemerintahan Tony Abbott Tahun 2014, eJournal Hubungan Internasional, 6 (1) 181-194,

2016.

40 Amalia Yuliasih, Dampak Politik dan Ekonomi Penghapusan Pajak Karbon pada

Masa Pemerintahan Tony Abbott Tahun 2014, eJournal Hubungan Internasional, 6 (1) 181-194,

2016.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

31

biaya administrasi dan kewajiban lainnya sebanyak 85 miliar dollar Australia

setiap tahunnya.41

Di samping itu terjadi peningkatan konsumsi energi yang diikuti dengan

menaiknya produk yang dihasilkan. Peningkatan konsumsi energi dan produk

dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Australia tanpa dikenakan

pajak yang tinggi. Berikut adalah rincian konsumsi energi dari sektor industri di

Australia, sebagai berikut :

Tabel II.1 Konsumsi Energi Tahun 2013-2016

Sumber : Australia Government-Department of Industry, Innovation, and

Science, Australian Energy Update 2013-2016, Artikel diakses

pada 25 Desember 2017 dari http://www.industry.gov.au/Office-

41 Australia Goverment-Department of Environment and Energy, Artikel diakses pada 25

Desember 2017 dari http://www.environment.gov.au/climate-change/emissions-reduction-

fund/publications/what-it-means-for-you

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

32

of-the-Chief-Economist/Publications/Pages/Australian-Energy-

Statics.aspx#>

Sesuai dengan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa peningkatan

penggunaan energi pada beberapa sektor dari 2012-2015. Sektor transportasi dan

listrik sebagai tingkat tertinggi dalam penggunaan sumber energi di Australia.

Sedangkan sektor pembangunan dan lain-lain sangat rendah dalam pemanfaatan

energi. Ini dapat diindikasikan kebijakan Tony Abbot mampu memaksimalkan

energi untuk kebutuhan masyarakat Australia.

Kebijakan luar negeri Tony Abbott dalam bidang ekonomi adalah dengan

mengadakan pertemuan G-20 pada 2014. Pertemuan tersebut Australia

menginginkan adanya penciptaan lapangan kerja, mengatasai penyelewangan

pajak, dan penguatan ekonomi global. Dimana Tony Abbott dalam pertemuan

tersebut enggan untuk membahas permasalahan iklim yakni pengurangan gas

karbon. Hal tersebut akan merugikan perekonomian Australia secara domestik.

Terbukti dengan adanya kritikan dari Cina dan Amerika terhadap Australia yang

tidak ingin mengurangi gas karbon dan emisi.42

Secara garis besar kebijakan ekonomi masa pemerintahan Tony Abbot

berfokus pada kebijakan penghapusan pajak karbon untuk memperbaiki

perekonomian Australia. Dimana kebijakan tersebut berhasil menurunkan biaya

pengeluaran masyarakat Australia dan meningkatkan produksi dari sebagian besar

industri. Tony Abbot tidak memperdulikan isu lingkungan yang sedang terjadi di

Australia, yakni pengurangan emisi karbon.

42 “Isu Ekonomi Fokus Pertemua G-20”, Artikel diakses pada 21 Desember 2017 dari

https://nasional.sindonews.com/read/924583/149/isu-ekonomi-fokus-pertemuan-g-20-1416029708

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

33

Di sisi lainnya justru kebijakan penghapusan pajak karbon membuat

hubungan Australia dengan Cina, Amerika, dan beberapa negara Asia yang

terlibat dalam Kyoto Protokol semakin renggang. Hal tersebut disebabkan

Australia tidak mengimplementasikan esensi Kyoto Protokol berupa pengurangan

emisi karbon sebesar 5 persen. Sedangkan pada masa sebelumnya, yaitu Kevin

Rudd berfokus pada masalah iklim di Australia dan menjaga hubungan baik

dengan Amerika, Cina, dan negara Asia lainnya melalui ratifikasi Kyoto Protokol.

II.C Kebijakan Ekonomi Masa Pemerintahan Malcolm Turnbull (2015-

Sekarang)

Malcom Turnbull menjadi Perdana Menteri Australia ke-29. Sebelumnya

Malcolm sempat menggeser posisi Tony Abbott dalam internal Partai Liberal.

Mengundurkan diri dari Menteri Komunikasi dan lebih memilih untuk menantang

Tony Abbott di Pemilihan Umum 2015.43

Awal karir politik dimulai ketika

terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Setelah itu menjabat

sebagai Menteri Lingkungan dan Air pada masa pemerintahan Kevin Rudd.44

Pada 2008 Turnbull berhasil menjabat sebagai pemimpin Partai Liberal.

Selama kampanyenya berfokus pada kritik terhadap kegagalan Tony Abbott untuk

menjaga hubungan dengan Cina. Sedangkan Turnbull mengatakan kepada

43

Ardyan Mohamed, „‟Malcolm Turnbull jadi PM Australia, Apa Dampaknya buat

İndonesia, ‟‟ Artikel ini diakses pada 22 Desember 2017 dari

https://www.merdeka.com/dunia/malcolm-turnbull-jadi-pm-australia-apa-dampaknya-buat-

indonesia.html 44

Amanda Puspitasarı, „‟Lima Hal Soal Perdana Menteri Baru,‟‟ Artikel diakses pada 22

Desember 2017 dari https://www.cnnindonesia.com/internasional/20150915115439-113-

78815/lima-hal-soal-perdana-menteri-baru-australia/

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

34

masyarakat akan menjaga hubungan baik kembali dengan Cina dan Amerika.45

Masa pemerintahannya sangat menitikberatkan pada pembangunan domestik,

seperti pengurangan pengangguran dan dukungan terhadap berbagai usaha

bisnis.46

Kebijakan luar negeri Australia dalam bidang ekonomi adalah

penyeimbangan hubungan antara aliansi lama (Amerika Serikat) dengan aliansi

baru (Cina). Hal tersebut dilakukan sebab hubungan Cina-Australia sempat

memanas pada masa Tony Abbott. Hal tersebut tertuang dalam buku putih

kebijakan luar negeri Australia. Secara tidak langsung Australia menghargai

Amerika dengan kekuatan militer yang masih kuat. Sedangkan permasalahan

ekonomi Australia bergantung pada Cina.47

Nampak sangat pragmatis kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh

Turnbull untuk mengamankan Australia. Berbeda dengan masa pemerintahan

Kevin Rudd yang langsung beralih memperkuat hubungan dengan Cina dan

mengurangi hubungannya dengan Amerika. Ada kecemasan tersendiri bagi

45

Ardyan Mohamed, „‟Malcolm Turnbull jadi PM Australia, Apa Dampaknya buat

İndonesia, ‟‟ Artikel ini diakses pada 22 Desember 2017 dari

https://www.merdeka.com/dunia/malcolm-turnbull-jadi-pm-australia-apa-dampaknya-buat-

indonesia.html 46

Veherdimanto, „‟Malcolm Turnbull Fokus pada Perbaikan Ekonomi Australia,‟‟ Artıkel

diakses pada 22 Desember 2017 dari http://www.zonalima.com/artikel/4746/Malcolm-Turnbull-

Fokus-pada-Perbaikan-Ekonomi-Australia/ 47

Farid M. İbrahim, „‟Australia Umumkan Buku Putih Kebijakan Luar Negerinya,‟‟

Artikel diakses pada 24 Desember 2017 dari

http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/australia-umumkan-buku-putih-kebijakan-luar-

negerinya/9185396

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

35

Turnbull untuk berkerjasama dengan Cina. Disebabkan Cina menganut sistem

otoritarianisme yang cenderung sulit untuk diprediksi.48

Puncak kerjasama ekonomi Australia-Cina ketika ditandatanganinya

Australia-China Free Trade Agreement (AChFTA) pada 2015. Terdapat

kesamaan dengan perdana menteri sebelumnya, yakni Kevin Rudd untuk menjalin

dan memperkuat hubungan dengan beberapa negara ASEAN, terkhusus İndonesia

dan Singapura dalam kerjasama ekonomi. Terbukti dengan dilaksanakannya

pertemuan Australia-ASEAN pada 2016. Dimana pertemuan tersebut akan

dilakukan kembali pada 2018 dengan Australia sebagai tuan rumahnya.49

Dalam pidatonya di Laos pada 2016 Malcom Turnbull menyebutkan

adanya penguatan hubungan ekonomi Australia-ASEAN diantara kalangan

pebisnis, sektor swasta, dan mitra strategis.50

Hubungan ekonomi Australia-

ASEAN itu sendiri merupakan pertama kali dilaksanakan. Biasanya kerjasama

ekonomi dilakukan hanya antara Australia dengan satu atau beberapa negara

ASEAN tapi tidak terlibat secara institusi.51

48

Farid M. İbrahim, „‟Australia Umumkan Buku Putih Kebijakan Luar Negerinya,‟‟

Artikel diakses pada 24 Desember 2017 dari

http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/australia-umumkan-buku-putih-kebijakan-luar-

negerinya/9185396 49

„‟PM Turnbull Undang Pemimpin Negara ASEAN ke Australia,‟‟ Artikel diakses pada

27 Desember 2017 dari http://kabarkampus.com/2016/09/pm-turnbull-undang-pemimpin-negara-

asean-ke-australia/ 50

„‟PM Turnbull Undang Pemimpin Negara ASEAN ke Australia,‟‟ Artikel diakses pada

27 Desember 2017 dari http://kabarkampus.com/2016/09/pm-turnbull-undang-pemimpin-negara-

asean-ke-australia/ 51

„‟PM Australia Mengundang Para Pemimpin ASEAN Menghadiri KTT Istimewa di

Canberra pada 2018,‟‟ Artikel diakses pada 24 Desember 2017 dari http://vovworld.vn/id-

ID/berita/pm-australia-mengundang-para-pemimpin-asean-menghadiri-ktt-istimewa-di-canberra-

pada-tahun-2018-468249.vov

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

36

Kebijakan ekonomi masa pemerintahan Malcolm Turnbull cenderung

memperkuat hubungan kembali dengan Cina sebagai mitra dagang terbesar.

Dimana kerjasama tersebut terganggu masa pemerintahan Tony Abbott. Selain itu

Australia juga menjaga hubungan baik dengan Amerika sebagai bentuk

pengamanan negaranya. Sedangkan secara domestik Turnbull berfokus pada

pengurangan pengangguran dan dukungan terhadap berbagai usaha bisnis.

Jadi, ketiga perdana menteri tersebut memiliki perbedaan dalam

menentukan kebijakan ekonominya. Kevin Rudd cenderung berkerjasama dengan

negara-negara Asia, khususnya Cina. Tony Abborr berfokus pada penghapusan

Kyoto Protokol yang membuat hubungan ekonomi dengan Cina dan Amerika

memburuk. Malcolm Turnbull membuka hubungan ekonomi kembali dengan

Cina tetapi tetap menjaga hubungan baik dengan Amerika.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

37

BAB III

KERJASAMA EKONOMI AUSTRALIA-CINA

Pada bab ini akan memberikan gambaran berupa awal mula atau sejarah

hubungan Australia-Cina dimulai. Dimulai dari terbukanya politik isolasi Cina

hingga sekarang. Dilanjutkan dengan kerjasama ekonomi Australia-Cina dengan

pemaparan melalui sejarah juga. Dikaitkan dengan stabilitas ekonomi Cina baik

secara global maupun regional.

III.A Sejarah Hubungan Australia-Cina

Terbukanya politik isolasi Cina dari peristiwa Revolusi Budaya 1971

membuat beberapa negara ingin membuka hubungan baru dengan Cina, seperti

Italia, Kanada, dan khususnya Australia. Proses tercapainya kesepakatan

Australia-Cina untuk melakukan hubungan sangatlah panjang. Terdapat dua

permasalahan yang harus diselesaikan oleh Australia untuk membuka hubungan

dengan Cina, yakni pengakuan One China Policy (tidak mengakui Taiwan) dan

dukungan Cina menjadi anggota PBB dan menyingkirkan Taiwan.52

Australia akan mengakui kebijakan One China jika Beijing mengakui

Deklarasi Universal HAM dan pelarangan penggunaan kekerasan. Cina dipandang

penting oleh Australia sebagai penyeimbang ekonomi dan militer di kawasan

Asia-Pasifik selain Amerika. Hal tersebut yang membuat Australia melakukan

52 Edmund S.K Fung, Australia China Policy in Tatters 1971-1972, The Australian

Journal of Chinese Affairs, No. 10, Juli 1983. Hal. 59.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

38

normalisasi hubungannya dengan Cina. Keinginan Australia membuka hubungan

dengan Cina direspon baik terbukti dengan adanya suatu pertemuan.

Pertemuan dilakukan dua kali di Paris pada 27 Mei dan 2 Juli 1971 antara

Duta Besar Australia untuk Perancis, Alan Renouf serta Duta Besar Cina, Huang

Zhen. Dalam pertemuan tersebut Duta Besar Cina mengkritik Australia yang

selalu mengikuti keputusan Amerika dan berpartisipasi aktif dalam Perang

Vietnam. Selain itu Cina juga menginginkan Australia memutuskan hubungan

dengan Taiwan. Adapun Australia akan mendukung Two China Policy di PBB.

Nantinya akhir dari pertemuan tersebut tidak menghasilkan suatu kesepakatan.53

Two China Policy adalah kebijakan yang dinyatakan oleh Amerika dan

diikuti negara lain termasuk Australia untuk mengakui Taiwan sebagai negara

berdaulat bukan bagian dari Cina.54

Kaitan Australia dan Cina terhadap Two Cina

Policy adalah berupa renggangnya hubungan kedua negara tersebut terkait

pengakuan kedaulatan Taiwan.

Nyatanya pada Februari 1972 Australia justru mengakui kebijakan One

China tetapi tetap tidak memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Pertimbangan Australia mengakui Taiwan, yakni sudah dibukanya kantor

Kedutaan Besar Australia di Taiwan pada 1966, Taiwan memiliki kontribusi di

kawasan Asia Pasifik, dan Australia-Taiwan memiliki kerjasama ekonomi yang

53 Alan Renouf, The Frightened, (Macmillan: Melbourne, 1979). Hal. 328.

54 1949: Two Chinas, Artikel diakses pada 9 Mei 2018 dari

https://www.nationalgeographic.org/thisday/dec8/two-chinas/

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

39

menguntungkan. Keputusan Australia hanya membuat Cina semakin tidak ingin

berunding dengan Australia.55

Bulan berikutnya, 23 Maret 1972 Renouf sebagai Dutar Besar Australia

untuk Perancis bertemu dengan Huang Zhen di Kedutaan Besar Cina di Perancis.

Renouf menyampaikan beberapa keputusan dari pemerintah Australia yang

menginginkan normalisasi hubungan dengan Cina. Australia mengakui Cina

sebagai pemerintahan legal atas rakyat Cina, Australia memutuskan hubungan

diplomatik dengan rezim Chiang Kai-Shek di Taiwan, dan mengakui One China

Policy.56

Hubungan diplomatik Australia-Cina sudah dimulai pada 1972. Tepat

pada 21 Desember 1972 di Paris Australia-Cina menandatangani suatu keputusan.

Dimana berisikan suatu dokumen singkat yang terdiri dari lima paragraf tentang

pengakuan satu Cina yang menandakan dimulainya suatu hubungan antarnegara.57

Sedangkan pada 1978 hubungan ekonomi Australia-Cina barulah dimulai

bersamaan dengan penerapan kebijakan modernisasi Cina. Kebijakan tersebut

berupa keputusan Cina untuk membuka diri terhadap negara-negara kapitalisme,

termasuk Australia. Setelah terbentuknya Republik Rakyat Cina, perdagangan

Australia-Cina masih terbilang kecil dan hanya mencakup kerjasama non-

55

Fung, Edmund S.K, Australia China Policy in Tatters 1971-1972, The Australian

Journal of Chinese Affairs, No. 10, Juli 1983. Hal. 10.

56 Alan Renouf, The Frightened, (Macmillan: Melbourne, 1979). Hal. 302.

57

“Australia dan Cina Rayakan 40 Tahun Hubungan Diplomatik,” Artikel diakses pada 1

Januari 2018 dari http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-12-13/australia-dan-cina-

rayakan-40-tahun-hubungan-diplomatik/1060100

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

40

pemerintahan. Namun kuantitas impor Cina mengalami peningkatan dari

Australia, terkhusus impor gandum.58

Impor tersebut dilakukan oleh Cina sebab krisis pangan yang terjadi pada

1950. Kemudian peningkatan impor dilakukan Cina pada 1961 untuk memenuhi

kebutuhan negaranya. Pada 1967 Cina mengımpor kembali dari Australia sebesar

243 juta dollar Australia. Sedangkan Cina mengekspor ke Australia sebanyak 24,3

juta dollar Australia. Setelah perekonomian Cina membaik terjadi peningkatan

ekspor Australia 832 juta dollar Australia pada 1978.59

Periode 2000-an atau pasca Perang Dingin hubungan Australia-Cina mulai

membaik ketika adanya keinginan dari Australia untuk menerima eksistensi Cina

di Asia Pasifik. Bukti tersebut tertuang pada Defense White Paper 2009 dan

Defense White Paper 2013 menyebutkan Cina bukanlah sebuah ancaman militer.

Australia justru melihat Cina sebagai teman dalam hubungan antarnegara.60

Bersamaan dengan itu Australia mengadakan latihan militer bersama dan

melakukan pengembangan teknologi bersama Cina. Latihan militer bersama

dilaksanakan di Australia merupakan pertama kalinya dalam hubungan Australia-

Cina.61

58

Hou Minyue, China-Australia Trade: How İmportant and Compultary Is It ?, The

Journal of East Asian Affairs, Vol. 20, No. 1 Spring/Summer, 2006. Hal. 155-179 59

Hou Minyue, China-Australia Trade: How İmportant and Compultary Is It ?, The

Journal of East Asian Affairs, Vol. 20, No. 1 Spring/Summer, 2006. Hal. 155-179 60

Departemen Pertahanan Australia, Defence White Paper 2013, (Commonwealth of

Australia: Canberra, 2013), Hal. 61. 61

R. Medclaff, Australia-US-China Military Exercise Challenges Assumptions, Artikel

diakses pada 29 Desember 2017 darı <http://www.lowinterpreter.org/post/2014/10/09/Australia-

Us-China-military-exercise-challenges-assumptions.aspx?COLLCC=1097935118&>

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

41

Defense White Paper 2013 memiliki poin penting terkait pembahasan ini,

yakni Australia mulai melakukan ekspansi ekonomi ke kawasan Asia Pasifik dan

mulai memperbaiki perekonomiannya sebagai efek dari krisis ekonomi dunia.

Beberap garis besar pada Defense White Paper 2009 adalah Australia melibatkan

diri pada kebangkitan ekonomi Cina melalui pemanfaatan perdagangan dan

investasi.62

Kedua Defense White Paper tersebut terdapat perbedaan dimana pada

2009 Australia memiliki keinginan untuk membangun hubungan ekonomi dengan

Cina. Pada 2013 cenderung pada tujuan Australia untuk menguasai ekonomi di

kawasan Asia Pasifik bukan hanya berfokus pada Cina.

Dapat dikatakan sejarah hubungan Australia-Cina dimulai dari 1971-1972.

Pada masa itu terjadi proses tarik ulur antara kedua negara terkait kepentingan

negaranya. Kepentingan Australia untuk mengakui Taiwan sebagai negara yang

berdaulat dan Cina harus mengakui Deklarasi Universal HAM. Berbanding

terbalik dengan Cina menginginkan Australia tidak mengakui Taiwan baik secara

kedaulatan maupun keanggotaan di PBB. Proses yang begitu panjang melalui

berbagi pertemuan atau konferensi antarnegara akhirnya memutuskan suatu

ketentuan bahwa Australia mengakui One China Policy.

Selain itu juga Australia melakukan pemutusan hubungan diplomatik

dengan Taiwan sebagai bentuk dukungan One China Policy. Keputusan Australia

tersebut sebagai titik awal terbukanya hubungan dengan Australia secara

diplomatik pada 1972. Dilanjutkan dengan kerjasama ekonomi pada 1978 yakni

62

Defence White Paper 2013, Artikel ini diakses pada 10 Mei 2018 dari

https://www.aph.gov.au/About_Parliament/Parliamentary_Departments/Parliamentary_Library/pu

bs/rp/rp1516/DefendAust/2013

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

42

kegiatan ekspor-impor. Hubungan Australia-Cina secara mendasar mengalami

pasang-surut mulai dari 1971 sampai setelah Perang Dingin, seperti ketegangan

politik dan hambatan perdagangan antarnegara.

III.B Hubungan Ekonomi Australia-Cina

Kebijakan program modernisasi yang mulai diberlakukan oleh Cina pada

1978 merupakan titik awal hubungan Australia-Cina secara ekonomi mulai

terjalin. Hubungan ekonomi Australia-Cina terbagi dalam tiga tahapan, yakni

tahap perintisan (1979-1989), tahap ekspansi (1990-1999), dan tahap percepatan

(awal 2000-an). Pada tahap awal kerjasama ekonomi Australia-Cina masih

stagnan maksudnya tidak tinggi dan tidak rendah. Angka tersebut berkisar 1.14

miliar dollar Australia pada 1979. Tahap kedua perdagangan Australia-Cina

mengalami peningkatan dari sebelumnya. Peningkatan kedua berawal dari 1.61

miliar dollar Australia pada 1990 menjadi 6.31 miliar dollar Australia pada

1999.63

Dapat dikatakan bahwa keuntungan perdagangannya melebihi 10 miliar

dollar Australia. Ditambah dengan beberapa peningkatan setelahnya atau disebut

tahap ketiga yakni 2000-2002 sebesar 20 miliar dollar Australia da 2003-2005

meningkat dengan nilai 30 miliar dollar Australia. Berikut adalah tabel

peningkatan perdagangan Austalia-Cina :

63 Editorial board of ACFERT, ACFERT (Almanac of Chinas Foreign Economic

Relations and Trade), Beijing, 1984. Hal. 299.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

43

Tabel III.1 Perdagangan Australia-Cina pada 1995-2005

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

6.99 % 8.00 % 8.72 % 9.61 % 10.70 % 15.08 % 17.90 % 21.21 % 23.33 % 25.67 % 34.06 %

Sumber : Australias Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), Artikel

diakses pada 30 Desember 2017 dari

www.dfat.gov./geo/china/proc_fs.html

Dalam tabel tersebut mengindikasikan bahwa perdagangan dua negara

mengalami keuntungan atau disebut dengan win-win solution. Hal tersebut yang

menjadikan Cina sebagai lima besar mitra dagang bagi Australia disamping

Amerika, Jepang, dan Korea Selatan. Australia mendominasi sektor agrikultural

dan mineral untuk diekspor ke Cina. Sedangkan Cina mengekspor barang

manufaktur ke Australia. Perdangan kedua negara secara nyata bersifat

komplementar atau saling melengkapi.64

Pada 2005 Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao mengunjungi Canberra

untuk membicarakan perjanjian perdagangan bebas. Pertemuan tersebut tidak

bersifat formal hanya kunjungan biasa dan masih bersifat negosiasi terhadap

konsep perdagangan bebas itu sendiri. Tahun sebelumnya dalam pertemuan 10+3

Summit di Laos 2004 Hu Jintao sebagai Presiden Cina menyebutkan bahwa

pemerintah dan masyarakat Cina melihat Australia memiliki peranan konstruktif

dalam penyatuan ekonomi di Cina.65

64

EAU (Economic Analytical Unit, DFAT), China Embraces the World Market.

EAU, 2002. Hal. 62.

65 Foreign Ministry of China, Premier Wen Jiabao Meets Leaders of 10+3 Nations,

Artikel diakses pada 1 Januari 2018 dari www.fmprc.gov.cn/chn/zxxx/t172582.htm

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

44

Pada 2009 Australia menjadikan Cina sebagai mitra dagang pertama yang

menggeser posisi Jepang sebagai negara ekspor dan Amerika sebagai negara

impornya. Produk yang diekspor ke Cina sebesar 58.4 miliar dollar Australia dan

sebanyak 39.3 miliar dollar Australıa mendapatkan impor dari Cina.66

Pada 2010

produk utama Australia yang diekspor ke Cina, meliputi biji besi (25 miliar dollar

Australia), batubara (5 miliar dollar Australia), tembaga (1,7 miliar dollar

Australia), dan wol (1,5 miliar dollar Amerika).

Puncak hubungan ekonomi Australia-Cina adalah ditandatanganinya

China-Australia Free Trade Agreement (ChAFTA) pada 2015. Dimana

kesepakatan tersebut akan membuka keterlibatan lanjutan sebagai bentuk

implementasi perjanjian tersebut. Perdagangan tersebut berdampak pada stabilitas

ekonomi Australia dan Cina. Secara keseluruhan pada 2017 ekspor Australia ke

Cina sebesar 37.4 miliar dollar Australia. Sedangkan jumlah impor Australia dari

Cina sebanyak 22.25 miliar dollar Australia.67

Perlu diketahui bahwa penandatanganan ChAFTA 2015 merupakan bagian

dari serangkaian panjang dari 2005. Dimana Cina selalu terbuka untuk

berkerjasama tetapi Australia lebih memilih untuk menolaknya. Hambatan atau

rintangan yang membuat Australia baru ingin menandatangani kesepakatan

tersebut pada 2015 disebabkan beberapa faktor, meliputi kebijakan dumping Cina

yang merugikan Australia, penolakan domestik melalui Partai Buruh terhadap

66

Christopher Findlay, Australia-China Economic Relations, (Australia: ANU Press,

2011), Hai. 181.

67

“Hubungan Ekonomi China Australia Menguat,” Artikel ini diakses pada 31 Desember

2017 dari http://www.javabelajarforex.com/2017/09/19/hubungan-ekonomi-china-australia-

menguat/

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

45

kerjasama dengan Cina, dan penerapan hambatan non tarif yang masih

diberlakukan oleh Cina kepada Australia.68

Persetujuan kerjasama tersebut merupakan sejarah besar bagi kedua

negara. Penandatanganan dilakukan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dan

Menteri Perdagangan Cina, Gao Hucheng di Canberra pada 2015. Kesepakatan

tersebut mulai dijalankan pada November 2015. Secara garis besar perjanjian

tersebut menghapus seluruh biaya masuk barang diantara Australia dan Cina

sehingga hambatan tarif dapat diselesaikan.69

Berdasarkan gambaran di atas bahwa hubungan Australia-Cina terbangun

bersifat komplementar atau saling melengkapi dan produknya bersifat heterogen.

Cina mengekspor berbagai produk konsumen sedangkan ekspor Australia ke Cina

berupa kebutuhan industri Cina, seperti produk manufaktur. Kedua negara

tersebut saling menguntungkan dalam kerjasamanya. Adapun puncak

kerjasamanya yakni ditandatanganinya ChAFTA 2015 sebagai bentuk keseriusan

kedua negara tersebut.

III.C Stabilitas Ekonomi Cina

Pembangunan ekonomi Cina tidak lepas dari berbagai kebijakan yang

sudah diterapkan ke beberapa negara asing. Secara historis pun Cina dalam

68

Chapter 11: The Proposed Australia-China Free Trade Agreement, Artikel diakses

pada 11 Mei 2018 dari

https://www.aph.gov.au/Parliamentary_Business/Committees/Senate/Foreign_Affairs_Defence_an

d_Trade/Completed_inquiries/2004-07/china/report01/c11

69

Dan Conifer, “Australia dan China Teken Perjanjian Perdagangan Bebas,” Artikel

diakses pada 30 Desember 2017 dari http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2015-06-

17/australia-dan-china-teken-perjanjian-perdagangan-bebas/1459548

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

46

menghadapi permasalahan kemiskinan dan kelaparan melalui bantuan Kanada,

Amerika, dan Australia. Namun pada perkembanganya Cina mulai melepaskan

pengaruh atau bantuan dari negara asing. Dimana keputusan tersebut membuat

Cina menjadi salah satu negara yang mempengaruhi perekonomian dunia. 70

Sebenarnya sejak dahulu Cina memiliki perekonomian yang kuat. Sekitar

1839-1842 dan 1856-1860 (Masa Perang Candu) Cina sebagai negara dengan

perekonomian terkuat di dunia. Dimana PDB Cina sebesar 32.9 % sedangkan

Inggris 5.2 % dan Perancis 5.1 %. Namun perekonomian yang kuat tidak diikuti

dengan kekuatan militer sangatlah rentan terhadap serangan dari negara lain. Hal

tersebut yang membuat İnggris, Perancis, Jepang, dan Amerika melakukan

ekspansi ke Cina. Pada 1820-1870 barulah Cina mengalami penurunan drastis

seperti peningkatan kemiskinan dan harga barang.71

Terlepasnya dari politik isolasinya Cina melakukan reformasi dan

liberalisasi ekonominya dari 1978 hingga sekarang. Kebijakan tersebut telah

mendorong pertumbuhan Cina bahkan krisis Asia pada 1998 perekonomian Cina

tetap membaik. Pertumbuhan ekonomi Cina sebesar 9% (1978-1994), 8.3%

(1996-2000), 7.9% (2000), 7.3% (2003), dan 6.8% (2004).72

70 Grover Clark, China’s Economic Emergency, The Annals of American Academics of

Political and Social Sciences, Vol. 168, American Policy in The Pacific, Juli 1993. Hal. 84. 71

Elsafah Pakpahan, „‟Pembangungan Ekonomi Tiongkok Pasca Deng Xiaopıng,‟‟

Artikel diakses pada 5 Januari 2018 dari

https://elpakpahan.wordpress.com/2013/09/19/pembangunan-ekonomi-cina-pasca-deng-xiaoping/ 72

Elsafah Pakpahan, „‟Pembangungan Ekonomi Tiongkok Pasca Deng Xiaopıng,‟‟

Artikel diakses pada 5 Januari 2018 dari

https://elpakpahan.wordpress.com/2013/09/19/pembangunan-ekonomi-cina-pasca-deng-xiaoping/

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

47

Peningkatan drastis terjadi pada 2010 dengan pertumbuhan 9.5 % setiap

tahunnya. Tingkat kemiskinan mengalami penyusutan dari 41 % menjadi 5 % dari

1978-2001. Pada 2010 juga PDB Cina sebesar 5.739 dollar Amerika atau 9,16 %

dari total PDB di dunia. Dengan kata lain Cina menggeser posisi Jepang sebagai

kekuatan ekonomi kedua di dunia. Bersumber dari Fortune Global 500

menyebutkan terdapat 3 perusahaan Cina yang masuk dalam 10 besar, yakni

Sinopec, China National Petroleum, dan State Grid.73

Kebangkitan Cina di berbagai sektor terkhusus ekonomi memunculkan

beberapa asumsi dari pengamat ekonomi internasional. Robyn Meredith

menyebutkan bahwa militer dan ekonomi Cina tidak bisa dipandang sebelah mata.

Cina akan memiliki kapasitas militer yang setara dengan Amerika. Sedangkan

secara ekonomi Cina berhasil menyelesaikan permasalahan kemiskinan dengan

pendapatan perkapita 1.290 dollar Amerika.74

Cina melakukan ekspansi ekonomi dengan produk yang murah di seluruh

dunia. Terbukti dengan ditandatanganinya ASEAN-China Free Trade Agreement

(ACFTA) di Laos pada 2004. Pada 2015 Cina sudah menyetujui perjanjian dengan

Australia dikenal ChAFTA.75

dengan Pencapaian Produk Domestik Bruto (PDB)

73

Afandri Adya, „‟Kebangkitan Tiongkok dan Jaringan China Perantauan,‟‟ Artikel

diakses pada 6 Januari 2018 dari https://www.kompasiana.com/afandri_adya/kebangkitan-

tiongkok-dan-jaringan-china-perantauan_55185d46a333118107b66476 74

Roberth Meredith, The Elephant and the Dragon: Fenomena Kebangkitan India dan

Cina yang Luar Biasa serta Pengaruhnya terhadap Kita, (Bandung: Quacana, 2008). Hal. 38. 75

„‟Stabilitas Asia dalam Bayang-Bayang Ambisi Global Cina,‟‟ Artikel diakses pada 5

Januari 2018 dari https://nusantaranews.co/53743-2/

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

48

pada kuartal 2017 adalah 6.9% lebih baik dari sebelumnya, yakni 6.8%. Data

tersebut berasal dari Biro Statistik Nasional Cina.76

Kebangkitan ekonomi Cina di Asia bersamaan dengan kemunduran

Amerika yang tidak mampu menyeimbanginya. Dampaknya Amerika menarik

diri dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP).77

Selain itu banyak perusahaan di Eropa,

Asia, dan Amerika Serikat. Perekonomian Cina mampu menghantam perdagangan

Amerika

Jadi stabilitas ekonomi Cina tercipta melalui serangkaian proses yang

berawal pada 1978. Bermula dari berbagai pinjaman dana asing berlanjut ke

liberalisasi perdagangan hingga sekarang yang berdampak pada peningkatan

pertumbuhan ekonomi Cina. Stabilitas Cina terbentuk tidak lepas dari

pengaruhnya di seluruh benua seperti Asia Tenggara melalui ACFTA dan

Australia dengan ChAFTA.

76

„‟Pertumbuhan Ekonomi Cina di Kuartal 2017 Lampaui Prediksi Ekonom.‟‟ Artikel

diakses pada 5 Januari 2018 dari

http://ekonomi.kompas.com/read/2017/04/17/131500226/pertumbuhan.ekonomi.china.di.kuartal.i.

2017.lampaui.prediksi.ekonom 77

„‟Stabilitas Asia dalam Bayang-Bayang Ambisi Global Cina,‟‟ Artikel diakses pada 5

Januari 2018 dari https://nusantaranews.co/53743-2/

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

49

BAB IV

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI AUSTRALIA

MENANDATANGANI ACHFTA

Pada bab ini akan menjelaskan analisis terhadap permasalahan yang

sedang diteliti. Penggunaan perspektif atau teori dan konsep dalam bagian ini

akan digunakan sebagai metode untuk menjawab pertanyaan penelitian. Beberapa

konsep yang digunakan dalam bab ini, meliputi kepentingan nasional, kebijakan

luar negeri, rational choice, dan kerjasama internasional dalam memahami

berbagai faktor yang membuat Australia menandatangani AChFTA.

IV.A Kepentingan Nasional Australia

Pada dasarnya berbagai dinamika internasional seperti perubahan sikap

negara dapat dilihat dari kepentingan nasionalnya. Coulumbus dan Wolfe

menjelaskan kepentingan nasional sebagai prediksi untuk mengetahui perilaku

negara di tingkat internasional.78

Senada dengan tersebut Papp melihat

kepentingan nasional merupakan kepentingan negara dan metode untuk

mencapainya melalui kebijakan nasional atau kebijakan luar negeri.79

Kebijakan

luar negeri itu sendiri adalah serangkaian tindakan yang diambil oleh pengambil

keputusan dalam merespon lingkungan eksternal.80

78

Theodore Coulumbus dan James Wolfe, Introductıon to Internatıonal Relatıons, (New

Jersey: Prentice Hall, 1986). Hal. 107. 79

Daniel S. Popp, Contemporary International Relations: Framework for Understanding,

(Madison: Allyn and Bcon, 1997). Hal. 38. 80

James S. Rosenau, World Politics: An Introduction. 1976.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

50

Holsti menyebutkan salah satu tujuan dari kepentingan nasional adalah

middle range objectives. Dımana pemenuhan kebutuhan negara atas dasar

perbaikan atau peningkatan ekonomi.81

Kemudian Coulumbus dan Wolfe

menegaskan beberapa penyebab kemunculan kepentingan nasional diantaranya

interdepedensi ekonomi dan kemajuan teknologi.82

Tidak dapat dipungkiri bahwa Australia sebagai sekutu Amerika dimana

dalam kebijakannya berkaitan erat dengan Amerika. Di sisi lain kemunculan Cina

sebagai pesaing Amerika dalam konteks ekonomi memberikan pilihan kepada

Australia menentukan keputusannya. Dalam konteks ini bisa dinyatakan juga

bahwa Australia sebagai sekutu Amerika bermusuhan dengan Cina. Australia-

Cina juga mengalami persaingan terkait ekonomi. Namun kedua negara ini justru

melaksanakan kerjasama ekonomi. Terjalinnya kerjasama kedua negara ini

disebabkan adanya kepentingan nasional.

Kepentingan nasional Australia terbentuk atas dasar ketergantungan

ekonomi terhadap Cina. Holsti menegaskan perbaikan ekonomi suatu negara akan

mempengaruhi kebijakan luar negeri Australia. Implementasi kepentingan

Australia dalam kebijakan luar negeri adalah dengan menandatangani AChFTA

dengan Cina. Papp melihat penandatangan AChFTA oleh Australia sebagai

metode untuk mendapatkan kepentingan ekonomi berupa perbaikan dalam negeri.

Dengan kata lain, melalui pernyataan Holsti bahwa kesejahteraan masyarakat

81

K.J Holsti, Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis, (Bandung: Bina Cipta,

1992). Hal. 22. 82

Theodore Coulumbus dan James Wolfe, Introductıon to Internatıonal Relatıons, (New

Jersey: Prentice Hall, 1986). Hal. 115.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

51

Australia melalui perbaikan ekonomi justru mempengaruhi kepentingan politik

Australia untuk menandatangani AChFTA.

Tidak dapat dipungkiri kebijakan Australia terhadap Cina mengandung

kepentingan ekonomi dan politik. Namun tetap diawali dari kepentingan ekonomi

melalui AChFTA yang merambat ke kepentingan politik. Ditegaskan juga

kerjasama Australia-Cina melalui AChFTA bahwa aktor negara masih memiliki

peranan besar dalam sistem internasional. Kepentingan ekonomi sebagai faktor

utama Australia menandatangani AChFTA bersifat mendasar. Dimana

kepentingan ekonomi sangat mempengaruhi sebagaian besar masyarakat di dunia,

terkhusus masyarakat Australia.

Morghentau menyebutkan bahwa tujuan dari kepentingan nasional itu

sendiri adalah power. Pada perkembangannya berbicara mengenai power bukan

hanya permasalahan militer melainkan kepentingan ekonomi sebagai power yang

harus dipenuhi olehs setiap negara. Hal tersebut disebabkan salah satu dimensi

kepentingan nasional adalah kepentingan ekonomi. Paul Seabury menegaskan

bahwa kepentingan nasional sebagai serangkaian cita-cita setiap negara dimana

cara mencapainya melalui hubungan dengan negara lain.83

Kepentingan nasional setiap negara itu sendiri memiliki dua sisi berbeda,

yakni sebagai pemecah atau pemersatu. Selain ıtu bisa dilihat juga sebagai

dorongan dari negara untuk melakukan interaksi baik perang maupun kerjasama.

83

Karlina Wahyu Kristiani, Kepentingan Nasional dalam Hubungan Internasional,

Artikel diakses pada 10 Maret 2018 dari http://karlinawk-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-

60606-Pengantar%20Hubungan%20Internasional-

Kepentingan%20Nasional%20dalam%20Hubungan%20Internasiona.html

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

52

Morghentau juga menyebutkan bahwa kekacauan di dunia ini akan bisa

diselesaikan ketika sedikit demi sedikit setiap kepentingan negara-negara di dunia

akan memiliki kesamaan.

Berkaitan dengan keputusan Australia yang akhirnya menandatangani

AChFTA dengan Cina setelah satu dekade tidak lepas dari proses penyesuaian

kepentingan sesuai pernyataan Morghentau. Dimana kesamaan kepentingan

ekonomi Australia-Cina mulai memiliki kesamaan ketika satu dekade kemudian

tepatnya pada Desember 2015. Berawal dengan kepentingan yang saling

bertentangan hingga memiliki kesamaan kepentingan ekonomi.84

Nincic dalam bukunya menjelaskan beberapa prinsip yang membentuk

kepentingan nasional dari suatu negara. Beberapa prinsip tersebut adalah prinsip

ınclusive dan prinsip external relevance. Prinip ınclusive menjelaskan bagaimana

kepentingan nasional terbentuk atas dasar kepentingan sebagian besar masyarakt

dalam negaranya.85

Penandatanganan Australia terhadap AChFTA dengan Cina

merupakan bentuk kepentingan sosial yang terbentuk atas dasar kebutuhan

sebagian besar masyarakat Australia, yakni penurunan ekonomi dan kebutuhan

dalam negeri.

84

Karlina Wahyu Kristiani, Kepentingan Nasional dalam Hubungan Internasional,

Artikel diakses pada 10 Maret 2018 dari http://karlinawk-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-

60606-Pengantar%20Hubungan%20Internasional-

Kepentingan%20Nasional%20dalam%20Hubungan%20Internasiona.html 85

Miroslav Nıncıc, The National Interest and Its and Interpretation” The review of

Politics, Vol.61, No.1, 1999, Hal. 55.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

53

Kemudian prinsip external relevance membentuk kepentingan nasional

yang dipengaruhi permasalahana atau kondisi internasional.86

Permasalahan

internasional yang dihadapi Australia pada masa sekarang terkait ketidakpapstian

perekonomian global, seperti aktivitas ekspor-ımpor. Hal tersebut yang

memutuskan Australia menyetujui AChFTA dengan Cina sebagai respon terhadap

permasalahan internasional.

Jadi persetujuan Australia terhadap AChFTA dengan Cina disebabkan

faktor kepentingan nasional Australia dalam bidang ekonomi. Adapun

terbentuknya kepentingan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh prinsip ınclusive dan

eksternal relevance. Implementasi kepentingan ekonomi Australia dilaksanakan

melalui kebijakan luar negeri yang mengedepankan perbaikan ekonomi dalam

negeri Australia.

IV.B Rational Choice Australia terhadap Perkembangan Ekonomi Cina

Konsep ini muncul tidak lepas dari adanya asumsi bahwa negara sebagai

aktor dominan di samping aktor non negara akan bertindak rasional dalam

mencapai kepentingan nasional. Perhitungan terkait untung atau rugi sangat

melekat pada rational choice. Mulai dari pilihan untuk berkerjasama atau tidak

dengan negara lain hingga dampak positif atau negatif dari hasil rational choice-

nya.

Begitupun dengan rational choice Australia untuk menandatangani

AChFTA dengan Cina pada Desember 2015. Keputusan tersebut atas dasar

86

Ibıd., Hal. 55.

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

54

perhitungan matang Australia terkait untung-rugi. Maksudnya Kerjasama

Australia dengan Cina melalui AChFTA akan menguntungkan perekonomian

Australia. Rational choice Australia nampak pada masa Kevin Rudd yang

mempertimbangkan kerjasa ekonomi dengan Cina secara berhati-hati menjaga

hubungannya dengan Amerika.

Kevin Rudd menilai kerjasama dengan Cina akan meningkatkan ekspor

pertambangannya sebesar 10 miliar dollar Amerika.87

Senada dengan itu masa

Turnbull Malcolm sebagai Perdana Menteri Australia berfokus pada membuka

hubungan ekonomi kembali dengan Cina sebaga aliansi baru tetapi tetap menjaga

hubungan aliansi lamanya, yaitu Amerika.88

Dengan kata lain Australia melihat

Cina dan Amerika dalam aspek untung-rugi dimana dalam bidang militer

Australia berkerjasama dengan Amerika. Sedangkan kerjasama ekonomi

cenderung dengan Cina sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar

di dunia.

Peter Abell menyebutkan rational choice sebagai tindakan untuk

memaksimalkan berbagai pilihan terhadap kondisi tertentu. Beberapa

pertimbangan terkait pengambilan rational choice, meliputi kejelasan konsep

tujuannya, ketelitian perhitungan kemungkinan, dan penerapan pengetahuan

terkait cara dan sumberdaya yang tersedia dengan tepat. Pilihan rasional

87

Harry Bhaskara, „‟Majalah The Economist Dukung Kevin Rudd.‟‟ Artikel diakses pada

2 Maret 2018 dari

ekonomi.kompas.com/read/2013/08/31/102126/Majalah.TheEconomist.Dukung.Kevin.Rudd 88

Ardyan Mohamed, „‟Malcolm Turnbull jadi PM Australia, Apa Dampaknya buat

İndonesia, ‟‟ Artikel ini diakses pada 22 Desember 2017 dari

https://www.merdeka.com/dunia/malcolm-turnbull- jadi-pm- australia-apa- dampaknya-buat-

indonesia.html

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

55

memandang hubungan antar negara akan terjalin berdasarkan pendekatan

pragmatis suatu negara, seperti keuntungan dan kerugian. Adapun implementasi

dari pilihan rasional dalam hubungan antar negara bisa berupa kerjasama atau

konflik (peningkatan kapasitas militer, embargo ekonomi, dan lainnya).

Kondisi ekonomi domestik dan perkembangan internasional yang ada

membuat Australia memaksimalkan pilıhan yang ada, seperti apakah harus

bekerjasama atau tıdak dengan Cına, bagaimana hubunganya dengan Amerika,

dan pilihan lainnya. Tentunya keputusan Australia untuk menandatangani

AChFTA sesuai pernyataan Peter Abell sudah memiliki tujuan jelas dan

perhitungan yang matang yakni peningkatan ekonomi domestik. Faktor

perhitunga dan tujuan jelaslah yang membuat Australia memilih kerjasama

dibandingkan pilihan lainnya, misalkan memutuskan hubungan Cina, embargo

ekonomi, dan lainnya.

Adapun komoditas yang diunggulkan pada kesepakatan AChFTA adalah

berupa ekspor hasil barang tambang (besi, batu bara, dan emas) dan pertanian

Australia kepada Cina. Di sisi lain komoditas unggulan Cina berupa peralatan

perusahaan, seperti alat telekomunikasi dan komputer.

Adapun efek dari penandatanganan AChFTA mengharuskan Australia

menerima kedatangan buruh daari Cina dengan jumlah besar. Berbagai produk

Cina juga akan membanjiri Australia. Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan dari

AChFTA yang meghilangkan hambatan tarif dan non tarif serta kebebasan

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

56

ekspor-impor dalam jumlah yang besar. Berikut adalah tabel secara spesifik

terkait keuntungan dan kerugian dalam penandatanganan AChFTA, yakni :

Tabel IV.1 Keuntungan dan Kerugian Penandatanganan AChFTA

Sebelum Penandatanganan

AChFTA

Setelah Penandatanganan

AChFTA

Keuntungan Kerugian Keuntungan Kerugian

Tidak ada kedatangan

buruh Cina dengan

jumlah yang cukup

banyak.

Tingginya tarif yang

diterapakan Cina

kepada barang impor

Australia sebesar 3-

10 % untuk bahan

mentah, daging

hewan sebesar 30 %,

dan produk lainnya

sebesar 3-14 %.

Peningkatan ekspor

bahan mentah,

seperti besi (44.3

miliar dollar), emas

(8.1 miliar dollar),

dan batu bara (9.3

miliar dollar), dan

tembaga (2.1 miliar

dollar)

Kedatangan buruh

Cina di Australia

sebesar 1.800 orang

sebagai penyedia jasa

peralatan, mesin, dan

lainnya selama lebih

dari tiga bulan

Tidak ada produk

Cina dengan harga

murah yang

membanjiri pasar

Australia sehingga

menciptakan

persaingan sehat

diantara para penjual.

Tidak ada bantuan

dana berupa

investasi pada sektor

kesehatan,

khususnya

pembangunan rumah

sakit di beberapa

provinsi.

Penghapusan tarif

terhadap berbagai

barang ekspor

Australia ke Cina.

Banyaknya produk

Cina yang dijual di

Australia dengan

harga murah, meliputi

pakaian (5.1 miliar

dollar), peralatan

komunikasi (4.9

miliar dollar),

komputer (4.8 miliar

dollar), dan mainan

(1.8 miliar dollar).

Terdapat hambatan

tarif yang dikenakan

kepada berbagai

produk impor Cina

dengan rentang 5-30

%.

Tidak mengalami

peningkatan ekspor

bahan mentah dan

produk pertanian ke

Cina.

Bantuan dana untuk

pembangunan

lembaga kesehatan,

seperti rumah sakit.

Tidak ada hambatan

tarif dan non tarif bagi

seluruh barang import

Cina. Sehingga segala

bentuk barang Cina

bisa masuk ke

Australia dengan

mudah.

Sumber: China-Australia Free Trade Agreement: Pros and Cons, Artikel diakses

pada 11 Mei 2018 dari http://www.abc.net.au/news/2015-06-17/china-

australia-free-trade-agreement-pros-and-cons/6553680

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

57

Keputusan Australia sebagai implementasi pilihan rasional tentunya

berdampak pada kondisi politik baik secara nasional maupun internasional.

Dampak politik nasional adalah terjadinya pergesekan antara Partai Buruh dengan

Partai Liberal pada masa Malcolm di parlemen terhadap banyaknya buruh Cina

yang akan membanjiri Australia. Partai Buruh menilai kesepakatan tersebut akan

merugikan para buruh lokal di negaranya. Dimana lapangan pekerjaan untuk

buruh lokal akan dikuasai oleh buruh Cina. Sedangkan secara internasional

berdampak pada kemunculan Australia-Cina sebagai kekuatan politik yang

diperhitugkan di kawasan pasifik.89

Dapat disimpulkan bahwa penandatanganan AChFTA oleh Australia pada

Desember 2015 merupakan ımplementasi rational choice Australia. Dimana

Australia sudah memperhitungkan berbagai cost-benefit dari berbagai pilihan

yang ada. Terbukti rational choice tersebut berdampak positif bagai Australia,

meliputi sebanyak 96 persen produk Australia dapat masuk ke Cina tanpa

hambatan, peningkatan investasi Australia, dan terpenuhinya berbagai kebutuhan

industri dalam negeri Australia.

IV.C Kerjasama Ekonomi Australia-Cina

Penjelasan dan konsep kerjasama dalam kajian internasional dapat ditarik

dari perspektif liberalis, neo liberalis, atau neo realis. Dalam menganalisis

penandatanganan Australia terhadap AChFTA menggunakan kerangka neo realis

dalam memandang kerjasama ekonomi Australia-Cina melalui perjanjian tersebut.

89

Chaoying Qi dan James Xiaohe Zhang, The Economics Impact of the China-Australia

Free Trade Agreement, Newcastle Business School, University of Australia, 2018.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

58

Dimana kondisi anarkis dalam sistem internasional sangat melekat pada perspektif

ini. Namun sistem anarkis dalam neo realis memungkinkan akto negara

melakukan kerjasama internasional dalam bidang militer.

Tidak dapat dipungkiri kerjasama menurut neorealisme yang dipaparkan

Keohane sangatlah sulit tercapai dalam kondisi anarkis. Namun jika sudah

berbicara kepentingan kerjasama dapat tercapai meskipun berkerja sama dengan

musuh. Terbukti Australia sebagai representasi kepentingan Amerika di dunia

telah memutuskan untuk menandatangani AChFTA dengan Cina sebagai bentuk

kerjasama ekonomi. Keputusan tersebut tidak lepas dari faktor the shadow of the

future dimana masa depan ekonomi Australia sangat dipengaruhi kuat oleh Cina

dibandingkan dengan Amerika.

Dengan kata lain Australia justru berkerja sama dengan salah satu musuh

Amerika, yakni Cina atas dasar masa depan perkonomian yang lebih baik. Dapat

dilihat dari bentuk implementasi AChFTA yang disahkan pada 2015. Pasca

ditandatanganinya stabilitas ekonomi Australia mengalami peningkatan sebesar

37.4 miliar dollar dari total ekspor ke Cina.90

Ditambah hambatan tarrif dan non

tarrif ekspor Australia ke Cina dihapuskan secara keseluruhan sehingga Australia

bisa mengirimkan berbagai produk dengan jumlah dan keuntungan besar.91

90 “Hubungan Ekonomi China Australia Menguat,” Artikel ini diakses pada 31 Desember

2017 dari http://www.javabelajarforex.com/2017/09/19/hubungan-ekonomi-china-australia-

menguat/

91 Dan Conifer, “Australia dan China Teken Perjanjian Perdagangan Bebas,” Artikel

diakses pada 30 Desember 2017 dari http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2015-06-

17/australia-dan-china-teken-perjanjian-perdagangan-bebas/1459548

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

59

Pada perkembangan sebelumnya redaksi terkait AChFTA sudah dilakukan

oleh Cina bernegosiasi dengan Australia dari 20 tahun lalu. Namun baru 2015

Australia menandatangani AChFTA atas dasar buruknya perekonomian dalam

negeri Australia, seperti pengangguran, kebutuhan industri dalam negeri,

kebutuhan pokok, dan lainnya. Selain itu Australia melihat Cina bukan sebagai

ancaman di kawasannya melainkan sebagai mitra kerjasama ekonomi masa depan

bagi Australia.

Jika mengacu pada Defense White Paper (DWP) 2009 dan Defense White

Paper 2013 menegaskan bahwa Cina tidak lagi sebagai ancaman militer bagi

Australia. Australia justru melihat Cina sebagai teman dalam hubungan

antarnegara dan potensi kerja sama dalam bidang ekonomi.92

Pada 2009 sampai

2013 melalui Defense White Paper Australia menerima Cina sebagai hubungan

antar negara barulah pada 2015 Australia menandatangani AChFTA.

Sedangkan Defense White Paper sebelum tahun 2009 melihat Cina

sebagai ancaman, khususnya militer dan ekonomi sebab sudah mulai

menancapkan pengaruhnnya di Kepulauan Fiji dan Selandia Baru. Pengaruh

tersebut berupa kerjasam ekonomi dan bantuan lainnya kepada kedua negara di

Benua Australia tersebut.93

Dengan kata lain sebelum 2009 melalui Defense White

Paper Australia melihat Cina sebagai ancaman sedangkan setalah 2009 sampai

2013 merupakan partner perdagangan di kawasan.

92

Departemen Pertahanan Australia, Defence White Paper 2013, (Commonwealth of

Australia: Canberra, 2013), Hal. 61.

93 Philip Dorling dan Richard Barker, China Fury at Defence Paper, Artikel diakses

pada 10 Mei 2018 dari https://www.smh.com.au/national/chinas-fury-at-defence-paper-20101209-

18rel.html

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

60

Kembali pada faktor the shadow of the future terbagi dalam empat faktor

yang membentuknya, meliputi long time horizon, regularity of stakes, reliability

of information about the others, dan quick feedback about changes in the others.94

Keempat faktor tersebut sebagai dasar suatu negara melakukan kerjasama dengan

negara lain meskipun negara tersebut merupakan musuhnya.

Pertama, long time horizon, maksudnya kerjasama yang terbangun

berpotensi dalam jangka waktu panjang. Tentunya kerjasama ekonomi Australia-

Cina akan memiliki jangka panjang yang positif dan sangat kuat di masa depan

sesuai dengan pernyataan Kevin Rudd sebagai salah satu Perdana Menteri

Australia pada Australia-Cina Economic and Trade Forum di Canberra pada

2010. 95

Kedua, regularity of stakes sebagai bentuk interaksi antar negara secara

terus menerus. Ini sangat jelas interaksi Australia-Cina sebelum

ditandatanganinya AChFTA pada Desember 2015 sudah berinteraksi secara terus

menerus dari 1995. Pasca penandatanganan perjanjian tersebut interaksi ditandai

dengan aktivitas ekspor-impor yang saling menguntungkan diantara Australia-

Cina. Interaksi Australia-Cina sebanyak 20 pertemuan dalam bentuk diskusi atau

pertemuan formal sejak tahun 2008-2015. 96

94

R. Axelrod dan Keohane, Achieving Cooperation Under Anarchy: Strategies and

Institutions, 1985. Hal. 226.

95

Australia-Cina kerjasama perdagangan USD 8,8 miliar, dikutip dalam laman

Blommberg, http://internasional.kontan.co.id/news/australia-Cina-kerja-sama-us-88-miliar-1,

diakses pada 27 april 2016 pukul 00.53

96

Xinhua New Agency, Sino-Australian Compherensive Strategic Partnership Forged,

FTA Talked Concluded, Artikel diakses pada 7 November 2017 dari

www.bjreview.com.cn/se/txt/2014-11/18/content_653467.htm

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

61

Ketiga, reliability of information terkait memperoleh informasi tentang

tindakan aktor lain. Secara tidak langsung kerjasama ekonomi antar negara

khususnya Australia-Cina akan mendapatkan informasi tindakan kedua negara

tersebut. Dimana Australia memperoleh informasi terkait kondisi ekonomi dalam

negeri Cina.

Keempat, quick feedback menghasilkan kebijakan dan hasil yang cepat.

Dalam konteks ini kebijakan yang cepat berupa keputusan Australia untuk

mengekspor atau mengimpor terhadap Cina. Keputusan tersebut dilakukan secara

cepat oleh Australia-Cina dan dampaknya menguntungkan kedua negara tersebut.

Bisa dilihat dari perusahaan Cina di Australia akan mengizinkan para pekerja atau

buruh Cina bekerja di Australia.97

Jadi penandatanganan AChFTA oleh Australia pada Desember 2015

disebabkan faktor adanya Australia ingin melakukan kerja sama dengan Cina.

Melalui analisis Keohane dan Axelrod menjelaskan bahwa kerja sama Australia

terhadap Cina atas dasar the shadow of the future. Dimana Australia memandang

Cina melalui AChFTA sebagai bagian dari masa depan Australia dalam

memperbaiki perekonomian dalam negerinya.

97 “Ribuan Pekerja Australia Protes Kesepakatan Perdagangan Bebas Cina – Australia”,

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2015-07-27/ribuan-pekerja-australia-protes-

kesepakatan-perdagangan-bebas-Cina-australia/1474578

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

62

BAB V

PENUTUP

Bagian ini merupakan terakhir dalam penelitian ini. Dimana hanya

menjelaskan ringkasanya terkait penelitian yang sudah dilakukan dalam bentuk

kesimpulan

V.A Kesimpulan

Keputusan Australia untuk menandatangani AChFTA dengan Cina pada

Desember 2015 merupakan momentum bersejarah bagi kedua negara tersebut.

Pembicaraan terkait perjanjian tersebut sudah berjalan selama satu dekade namun

Australia baru menyetujuinya pada Desember 2015 dengan berbagai faktor

pertimbangannya.

Hubungan kedua negara tersebut sebenarnya sudah terjalin sejak lama.

Pasang-surut hubungan kedua negara tersebut tidak dapat dihindari. Hal tersebut

dapat dilihat pada masa pemerintahan Kevin Rudd, Tonny Abbott, dan Turnbull

Malcolm. Pada masa Turnbull Malcolm AChFTA ditandatangani oleh Australia

sebagai bentuk kerja sama ekonomi.

Keputusan Australia untuk menandatangani AChFTA sebagai bentuk

implementasi kepentingan nasional. Selain itu rational choice dan power sebagai

salah satu unsur yang berperan penentuan Australia untuk menyetujui kesepakatan

dengan Cina. Kemudian proses keputusan Australia yang akhirnya menandatangai

AChFTA dengan Cina merupakan serangkaian integrasi. Melalui kerjasama

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

63

Australia-Cina tentunya berdampak positif, seperti total ekspor mencapai 37.4

miliar dollar ke Cina dan penghapusan hambatan tarif serta non tarif.

Terlepas dari beberapa faktor penyebab Australia melakukan

penandatanganan AChFTA bahwa terdapa beberapa dampak yang ditimbulkan

dalam perjanjian tersebut. Australia harus menerima kedatangan buruh Cina

dengan jumlah besar yang akan bekerja di perusahaan Cina yang ada di Australia.

Tentunya kedatangan buruh tersebut akan mempersempit buruh lokal di Australia.

Terbukti banyaknya buruh yang melakukan demonstrasi tentang kedatangan

buruh Cina. Keputusan tersebut juga mendapatkan protes keras dari Partai Buruh

sebagai oposisi pemerintah.

Selain itu berbagai produk Cina dengan harga murah akan memenuhi

pasar Australia. Tidak dipungkiri sebagian besar produk Cina di seluruh dunia,

khususnya di Australia terbilang murah atau harga jauh dibawah produk Australia.

Nantinya berbagai produk Cina akan menggeser berbagai produk Australia dan

menimbulkan persaingan ekonomi yang tidak sehat.

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

ix

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Allison, G dan Zelikow, P. Essence of Decision Explaining the Cuban Missile

Crisis. London: Longman, 1999.

Axelrod, Robert dan Keohane, Robert. World Politics. America: The Johns

Hopkins University Press, 1985.

Findlay, Christopher. Australia-China Economic Relations. Australia: ANU Press,

2011.

Mai, Yinhua, et al. Modelling the Potential Benefits of an Australia-China Free

Trade Agreement. An Independent Report Prepared for The Australia–

China FTA Feasibility Study by the Centre of Policy Studies, Monash

University, 2005.

Meredith, Roberth. The Elephant and the Dragon: Fenomena Kebangkitan India

dan Cina yang Luar Biasa serta Pengaruhnya terhadap Kita. Bandung:

Quacana, 2008.

Mintz, Alex dan Derouen, Karl.Understanding Foreign Policy Making Decision.

New York: Cambridge University Press, 2010.

Song, Ligang. Rising China: Global Challenges and Opportunities. ANU E Press,

2011.

Patricio, Kristine. The Welfare Impact of An Australia-China Free Trade

Agreement. The University of New South Wales Bachelor Degree Paper,

2011.

Renouf, Alan. The Frightened. Macmillan: Melbourne, 1979.

Wesley, Michael. The Howard Paradox: Australia Diplomacy in Asia 1996-2006.

Sydney: ABC Books, 2007.

Jurnal

Albinski, Henry S. Australia Faces China. Asian Survey (1962): 16-28.

Australias Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT). Artikel diakses

pada 30 Desember 2017 dari www.dfat.gov./geo/china/proc_fs.html

Australia Goverment-Department of Environment and Energy, Artikel diakses

pada 25 Desember 2017 dari http://www.environment.gov.au/climate-

change/emissions-reduction-fund/publications/what-it-means-for-you

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

x

Australia Government-Department of Industry, Innovation, and Science.

Australian Energy Update 2013-2016. Artikel diakses pada 25 Desember

2017 dari http://www.industry.gov.au/Office-of-the-Chief-

Economist/Publications/Pages/Australian-Energy-Statics.aspx#>

Clark, Grover. China’s Economic Emergency. The Annals of American

Academics of Political and Social Sciences, Vol. 168, American Policy in

The Pacific, Juli 1993.

Departemen Pertahanan Australia. Defence White Paper 2013. Commonwealth of

Australia: Canberra, 2013.

EAU (Economic Analytical Unit, DFAT). China Embraces the World Market.

EAU, 2002.

Editorial board of ACFERT. ACFERT (Almanac of Chinas Foreign Economic

Relations and Trade). Beijing, 1984.

Fung, Edmund S.K. Australia China Policy in Tatters 1971-1972. The Australian

Journal of Chinese Affairs, No. 10, Juli 1983.

Hayden, Bill. Australia's China Policy Under Labor. The Australian Journal of

Chinese Affairs 11 (1984): 83-97.

Mackenzie, Andrew. Cina Australia Free Trade Agreement. Artikel diakses pada

5 Desember 2017 dari www.bhp.com/media-and-insights/reports-and-

presentations/2015/08/cina-australia-free-trade-agreement

McEwen, John. Australia-China Free Trade Agreement: Joint Feasebility.

Department of Foreign Affairs and Trade. 2005.

Medclaff, R. Australia-US-China Military Exercise Challenges Assumptions.

Artikel diakses pada 29 Desember 2017 darı

<http://www.lowinterpreter.org/post/2014/10/09/Australia-Us-China-

military-exercise-challenges-assumptions.aspx?COLLCC=1097935118&>

Minister for Trade and Investment. Historic China-Australia FTRA Enters int

Force. Artikel dapat diakses pada 5 Desember 2017 dari

http://trademinister.gov.au/releases/Pages/2015/ar_mr_151220a.aspx

Minister for Trade and Investment, China-Australia FTA Benefits Set to Flow

from 20 December, Artikel dapat diakses pada 5 Desember 2017 dari

http://trademinister.gov.au/releases/Pages/2015/ar_mr_151220a.aspx

MINYUE, HOU. China-Australia Trade: How Important and Complementary Is

It?. The Journal of East Asian Affairs (2006): 155-179.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

xi

Nıncıc, Miroslav. The National Interest and Its and Interpretation. The review of

Politics. Vol.61. No.1, 1999.

Song, Guoyou, and Wen Jin Yuan. China's Free Trade Agreement Strategies. The

Washington Quarterly 35.4 (2012): 107-119.

Qi, Chaoying dan Zhang, James Xiaohe. The Economics Impact of the China-

Australia Free Trade Agreement. Newcastle Business School. University

of Australia, 2018.

Xinhua New Agency. Sino-Australian Compherensive Strategic Partnership

Forged, FTA Talked Concluded. Artikel diakses pada 7 November 2017

dari www.bjreview.com.cn/se/txt/2014-11/18/content_653467.htm

Yuliasih, Amalia. Dampak Politik dan Ekonomi Penghapusan Pajak Karbon pada

Masa Pemerintahan Tony Abbott Tahun 2014. eJournal Hubungan

Internasional. 6 (1) 181-194, 2016.

Website

1949: Two Chinas, Artikel diakses pada 9 Mei 2018 dari

https://www.nationalgeographic.org/thisday/dec8/two-chinas/

Adya, Afandri. „‟Kebangkitan Tiongkok dan Jaringan China Perantauan.‟‟ Artikel

diakses pada 6 Januari 2018 dari

https://www.kompasiana.com/afandri_adya/kebangkitan-tiongkok-dan-

jaringan-china-perantauan_55185d46a333118107b66476

“2013: Abbott Terpilih Menjadi PM Australia,” Artikel diakses pada 21

Desember 2017 dari http://mediaindonesia.com/news/read/7065/2013-

abbott-terpilih-menjadi-pm-australia/2015-09-07

“Australia-Cina Kerjasama US 8,8 Miliar,” Artikel ini diakses pada 17 Desember

2017 dari http://internasional.kontan.co.id/news/australia-china-kerja-

sama-us-88-miliar-1

“Australia dan Cina Rayakan 40 Tahun Hubungan Diplomatik,” Artikel diakses

pada 1 Januari 2018 dari

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-12-13/australia-dan-

cina-rayakan-40-tahun-hubungan-diplomatik/1060100

Australian Electoral Commission, 2007 Federal Election House of Representation

First Preferences by Party, diakses pada 17 Desember 2017 dari

http://results.aec.gov.au/13745/Website/HouseDownloadsMenu-1375-

csv.htm

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

xii

“Buruh Aussie Juga Cemas dengan Serbuan Pekerja Cina”, Artikel diakses pada

10 Desember 2017 dari https://www.eramuslim.com/berita/buruh-

australia-juga-cemas-dengan-serbuan-pekerja-dari-

cina.htm#.Wi7fwLBx3Dc

Chapter 11: The Proposed Australia-China Free Trade Agreement, Artikel

diakses pada 11 Mei 2018 dari

https://www.aph.gov.au/Parliamentary_Business/Committees/Senate/Forei

gn_Affairs_Defence_and_Trade/Completed_inquiries/2004-

07/china/report01/c11

China-Australia Free Trade Agreement: Pros and Cons, Artikel diakses pada 11

Mei 2018 dari http://www.abc.net.au/news/2015-06-17/china-australia-

free-trade-agreement-pros-and-cons/6553680

Dorling, Philip dan Barker, Richard. China Fury at Defence Paper. Artikel

diakses pada 10 Mei 2018 dari https://www.smh.com.au/national/chinas-

fury-at-defence-paper-20101209-18rel.html

Foreign Ministry of China, Premier Wen Jiabao Meets Leaders of 10+3 Nations,

Artikel diakses pada 1 Januari 2018 dari

www.fmprc.gov.cn/chn/zxxx/t172582.htm

Harry Bhaskara, “Majalah The Economist Dukung Kevin Rudd,” Artikel diakses

pada 1 Desember 2017 dari

ekonomi.kompas.com/read/2013/08/31/1021261/Majalah.The.Economist.

Dukung.Kevin.Rudd

“Hubungan Ekonomi China Australia Menguat,” Artikel ini diakses pada 31

Desember 2017 dari

http://www.javabelajarforex.com/2017/09/19/hubungan-ekonomi-china-

australia-menguat/

İbrahim, Farid M. „‟Australia Umumkan Buku Putih Kebijakan Luar Negerinya,‟‟

Artikel diakses pada 24 Desember 2017 dari

http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/australia-umumkan-buku-

putih-kebijakan-luar-negerinya/9185396

“Isu Ekonomi Fokus Pertemua G-20”, Artikel diakses pada 21 Desember 2017

dari https://nasional.sindonews.com/read/924583/149/isu-ekonomi-fokus-

pertemuan-g-20-1416029708

Kristiani, Karlina Wahyu. “Kepentingan Nasional dalam Hubungan

Internasional”. Artikel diakses pada 10 Maret 2018 dari http://karlinawk-

fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-60606

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

xiii

Pengantar%20Hubungan%20Internasional-

Kepentingan%20Nasional%20dalam%20Hubungan%20Internasiona.html

“Mengharapkan Kevin Rudd,” Artikel diakses pada 18 Desember 2017 dari

hangga.staff.uii.ac.id/2013/06/25/mengharapkan-kevin-rudd-2-0/

Mohamed, Ardyan. „‟Malcolm Turnbull jadi PM Australia, Apa Dampaknya buat

İndonesia,‟‟ Artikel ini diakses pada 22 Desember 2017 dari

https://www.merdeka.com/dunia/malcolm-turnbull-jadi-pm-australia-apa-

dampaknya-buat-indonesia.html

National Archieves of Australia. About Kevin Rudd. Artikel diakses pada 17

Desember 2017 dari

http://primeministers.naa.gov.au/primeministers/KevinRudd/.

Pakpahan, Elsafah. „‟Pembangungan Ekonomi Tiongkok Pasca Deng Xiaopıng,‟‟

Artikel diakses pada 5 Januari 2018 dari

https://elpakpahan.wordpress.com/2013/09/19/pembangunan-ekonomi-

cina-pasca-deng-xiaoping/

„‟Pertumbuhan Ekonomi Cina di Kuartal 2017 Lampaui Prediksi Ekonom.‟‟

Artikel diakses pada 5 Januari 2018 dari

http://ekonomi.kompas.com/read/2017/04/17/131500226/pertumbuhan.eko

nomi.china.di.kuartal.i.2017.lampaui.prediksi.ekonom

„‟PM Australia Mengundang Para Pemimpin ASEAN Menghadiri KTT Istimewa

di Canberra pada 2018,‟‟ Artikel diakses pada 24 Desember 2017 dari

http://vovworld.vn/id-ID/berita/pm-australia-mengundang-para-pemimpin-

asean-menghadiri-ktt-istimewa-di-canberra-pada-tahun-2018-468249.vov

„‟PM Turnbull Undang Pemimpin Negara ASEAN ke Australia.‟‟ Artikel diakses

pada 27 Desember 2017 dari http://kabarkampus.com/2016/09/pm-

turnbull-undang-pemimpin-negara-asean-ke-australia/

Priyambodo. “Usai Lompatan Ekonomi Cina, Australia di Persimpangan Jalan.”

Artikel diakses pada 18 Desember 2017 dari

https://www.antaranews.com/berita/384839/usai-lompatan-ekonomi-

china-australia-di-persimpangan-jalan

Puspitasari, Amanda. „‟Lima Hal Soal Perdana Menteri Baru,‟‟ Artikel diakses

pada 22 Desember 2017 dari

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20150915115439-113-

78815/lima-hal-soal-perdana-menteri-baru-australia/

Radio Australia. “Rudd Pertimbangkan Tambah Dana bagi Pengangguran untuk

Tandingi Oposisi.” Artikel diakses pada 19 Desember 2017 dari

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AUSTRALIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42921/1/HABIBI... · Ilmu Hubungan Internasional yang mengesahkan secara resmi Judul ...

xiv

m.radioaustralia.net.au/indonesia/2013-07-11/rudd-pertimbangkan-

tambah-dana-bagi-pengangguran-untuk-tandingi-oposisi-/115998

„‟Stabilitas Asia dalam Bayang-Bayang Ambisi Global Cina,‟‟ Artikel diakses

pada 5 Januari 2018 dari https://nusantaranews.co/53743-2/

Edwin Renaldi, “Sosok Tony Abbott, Perdana Menteri Australia ke-28,” Artikel

diakses pada 21 Desember 2017 dari

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-09-07/sosok-tony-

abbott-perdana-menteri-australia-ke28/1187391

Veherdimanto, „‟Malcolm Turnbull Fokus pada Perbaikan Ekonomi Australia,‟‟

Artıkel diakses pada 22 Desember 2017 dari

http://www.zonalima.com/artikel/4746/Malcolm-Turnbull-Fokus-pada-

Perbaikan-Ekonomi-Australia/

Wijaya, L. Sastra. “Kevin Rudd: Politisi Paling Populer dan Paling

Kontroversial,” Artikel diakses pada 19 Desember 2017 dari

m.radioaustralia.net.au/indonesia/2013-11-1/kevin-rudd-politis-paling-

populer-dan-paling-kontroversial/1219562