Ppt Ansietasn Habibi Dan Aulia

27

description

siiaakkk

Transcript of Ppt Ansietasn Habibi Dan Aulia

Slide 1

Identitas pasien Nama:Ny. Y.TUmur :22 tahunJenis kelamin:PerempuanTempat/tanggal lahir: Pesawaran, 21/08/1988Status perkawinan: Sudah menikahJumlah anak: 2Pendidikan terakhir:SDPerkerjaan:IRTSuku/bangsa: Jawa/IndonesiaAgama : IslamAlamat sekarang: PesawaranTanggal MRS: 7 April 2015Cara MRS: Pasien datang diantar oleh keluargaTanggal pemeriksaan : 7 April 2015Tempat pemeriksaan :Poliklinik psikiatri RS Jiwa Provinsi Lampung

RIWAYAT PSIKIATRIKkeluhan utamaRiwayat psikiatri diperoleh pada tanggal 7 April 2015, di Poliklinik Psikiatrik RS Jiwa Provinsi Lampung dari:Autoanamnesis dengan pasien.Catatan rekam medis pasien.Aloanamnesis dengan: Ny.S (45 tahun), ibu pasien, suku Jawa, pendidikan tidak sekolah, pekerjaan IRT.Keluhan utama :Cemas, jantung terasa berdebar-debar, kurang berenergi, dan kram pada kedua kaki.

Riwayat Gangguan SekarangAutoanamnesisAloanamnesisRiwayat Gangguan Sebelumnya

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADIRiwayat Masa Akhir RemajaPasien termasuk anak yang dapt bergaul dengan teman-teman di sekolah dan lingkungan sekitar. Pasien tidak pernah terlibat masalah yang berarti di dalam sekolahnya. Pasien tidak menyelesaikan SMP hanya sampai kelas III dan tidak mengikuti UN karena pasien telah menikah dan berhenti sekolah atas keinginan sendiri.

Riwayat Masa DewasaPEMERIKSAAN STATUS MENTALPEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUTStatus PresentKeadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisTanda vital: T: 110/70mmHg, N: 80x/m, R: 24x/m, SB: 36,0CEkstremitas: akral hangat, edema (-)Fungsi motorik: kekuatan otot 5 54 4tonus otot : N N

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAPasien berusia 22 tahun, perempuan, sudah menikah, pendidikan terakhir tamat SD, suku Jawa, ibu rumah tangga, memiliki 2 orang anak, dibawa ke RS Jiwa Provinsi Lampung pada tanggal 7 April 2015 dengan keluhan utama kelemahan pada kedua tungkai kaki.Sekitar 6 bulan sebelumnya, setelah pasien mendapat keluhan sering terjatuh ketika berjalan jauh muncul keluhan cemas, takut, jantung berdebar-debar dan kurang berenergi. Keluhan-keluhan tersebut menyebabkan pasien menjadi mudah lelah dan sulit berkonsentrasi. Melalui anamnesis, pasien mengaku pernah bertanya-tanya kenapa mendapatkan penyakit seperti ini padahal usia masih muda dan memikirkan biaya pengobatan yang akan dihadapi. Pasien tidak memiliki riwayat trauma sebelumnya dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol atau merokok.

Pada pemeriksaan status mental didapatkan perempuan sesuai usia, berpenampilan cukup rapi, mood pasien hipotimik, afek menyempit. Pasien cukup kooperatif menjawab pertanyaan dengan volume suara yang sedang dan artikulasi jelas. Pada pasien tidak ditemukan halusinasi dan waham. Penjelasan pasien dapat dipercaya. Orientasi waktu, tempat dan orang baik, tidak ada gangguan persepsi dan proses pikir. Tidak ada keinginsn bunuh diri. Daya nilai baik. Tingkat tilikan 5. Pada pemeriksaan status neurologis ditemukan mengalami penurunan fungsi motorik yaitu penurunan kekuatan otot pada kedua tungkai kaki dan tonus otot menurun, didiagnosis dengan paraparesis LMN (Lower Motor Neurone).

DIAGNOSIS MULTIAKSIALAksis I: F43.22 Gangguan Penyesuaian dengan Campuran Ansietas dan DepresiAksis II: Ciri gangguan kepribadian cemas(menghindar)Aksis III: Paraparesis LMNAksis IV: Masalah ekonomiAksis V: GAF scale 70-61 = beberapa gejala ringan dan menetap diabilitas ringan dalam fungsi, secara umum baik.

GAF scale HLPY 90-81 = gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian yang biasa.

PROBLEMOrganobiologi: Paraparesis LMNPsikologi: Pasien merasa cemas, takut, jantung berdebar-debar, sulit konsentrasi, kurang berenergi dan mudah lelah.Lingkungan dan sosial ekonomi: Sedikit kesulitan dalam interaksi sosial, pasien hanya suka tinggal dalam rumah. Ada masalah dengan sosial ekonomi, yaitu terkait dengan biaya yang dihadapi karena penyakitnya dan untuk kelangsungan hidup keluarganya.

TERAPIPsikofarmako Fluoxetine 20 mg tab 1x1Alprazolam 0,5mg 3x1 (k/p)Psikoterapi dan Intervensi Psikososial

PROGNOSISAd vitam: dubia ad bonamAd fungsionam: dubia ad bonamAd sanationam: dubia ad bonam

ANJURANDianjurkan kepada keluarga agar dapat memberikan dukungan dan kunjungan berkala selama masa pengobatan. Memberikan konseling yang teratur kepda pasien untuk bisa memperbaiki pemahamam tentang realitas yang ada, tingkah laku, serta pola pikir pasien agar menyadarkan pada pasien bahwa pasien memerlukan pengobatan yang teratur.

Tinjauan pustaka Faktor Predisposisi Bentuk cemas dan tingkat kecemasanCemas secara psikologis dan emosional terwujud dalam gejala-gejala kejiwaan seperti tegang, bingung, khawatir, sukar berkontraksi, perasaan tidak menentu dan sebagainya. Sedangkan secara fisiologis terwujud dalam gejala-gejala fisik terutama pada sistem saraf misalnya tidak dapat tidur, jantung berdebar-debar, gemetar, perut mual-muntah, diare, nafas sesak disertai tremor pada otot. kecemasan memiliki dua aspek yang sehat dan aspek membahayakan, yang bergantung pada tingkat kecemasan,lama kecemasan yang dialami, dan seberapa baik indivudu melakukan koping terhadap kecemasan. Kecemasan dapat dilihat dalam rentang ringan, sedang, berat sampai panik. setiap tingkat menyebabkan perubahan fisiologis dan emosional pada individu.

Kecemasan ringan adalah cemas yang normal menjadi bagian sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan, tetapi individu masih mampu memecahkan masalahKecemasan sedang adalah cemas yang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal-hal yang penting dan mengesampingkan yang tidak penting atau bukan menjadi prioritas yang ditandai dengan perhatian menurun penyelesaian masalah menurun, tidak sabar, mudah tersinggung, ketegangan otot sedang, tanda-tanda vital meningkat, mulai berkeringat, sering mondar-mandir, sering berkemih dan sakit kepala.

Kecemasan berat adalah cemas ini sangat mengurangi persepsi individu, cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik, dan tidak dapat berfikir tentang hal yang lain. Panik adalah tingkat panik dari suatu ansietas berbungan dengan ketakutan dan teror, karena mengalami kehilangan kendali.DAFTAR PUSTAKA

American Psychiatric Association. DSM-5 Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders: Fifth Edition. American Psychiatric Publishing; Washington DC. 2013.Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia. Edisi III. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. PT Nuh Jaya; Jakarta. 2001.Elvira S, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri. Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta. 2010.Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi III. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. PT Nuh Jaya; Jakarta. 2007.Sudiyanto A. Tinjauan Dinamik Proses CBT, disampaikan pada SimposiumUnderstanding the Vulnerable Ego. Bali. 2004.