FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN...

133
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH DEVISA DI INDONESIA (PERIODE 2011-2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Leni Tantri Ana NIM: 1112085000002 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN

PADA BANK UMUM SYARIAH DEVISA DI INDONESIA

(PERIODE 2011-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Leni Tantri Ana

NIM: 1112085000002

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN

PADA BANK UMUM SYARIAH DEVISA DI INDONESIA

(PERIODE 2011-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Leni Tantri Ana

NIM: 1112085000002

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

ii

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

iii

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

iv

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Leni Tantri Ana

NIM : 1112085000002

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Perbankan Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 1 Juli 2016

Leni Tantri Ana

NIM. 1112085000002

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

Data Pribadi

Nama : Leni Tantri Ana

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 7 Juni 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Slada 1 No. 118 RT 004/ RW 03 Pondok

Cabe Ilir, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan,

15418.

No. Telepon : 0878 0994 7181

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2000 – 2006 : SD Negeri Pondok Cabe Ilir 1

2006 – 2009 : SMP Negeri 2 Tangerang Selatan

2009 – 2012 : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

2012 – 2016 : Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Keahlian

1. Komputer : Microsoft Office (Word, Excel, Power Point,

Publisher), Internet dan Corel Draw

2. Bahasa : Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

vii

ABSTRACT

This research aim to analyze the effect of the third-party funds, Financing

to Deposit Ratio (FDR), Return on Asset (ROA), Non Performing Financing

(NPF) and Inflation against the total of fund at Syariah Banking foreign exchange

in Indonesian. The data for assessing this research are acquired quarterly data

from March 2011 to December 2015. Technical sampling used in this research is

purposive sampling and used multiple linier regression method. Data processing

in this research uses SPSS software 20.0 and Microsoft Excel 2016. The results of

the analysis indicated that partially, Return on Asset(ROA), Non Performing

Financing (NPF) and Inflation has no significant affect to funds. the third-party

funds and Financing to Deposit Ratio (FDR) are significant to funds.The amount

of the adjust R-square is 91,3%. Simultaneously the third-party funds, Financing

to Deposit Ratio (FDR), Return on Asset (ROA), Non Performing Financing

(NPF) and Inflation have significant affect. While the remaining amount of 8,7%

influenced by other factors that are not included in the study variables.

Keywords: The Total of fund, the third-party funds, Financing to Deposit Ratio

(FDR), Return on Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF)

and Inflation

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Return on Asset (ROA), Non

Performing Financing (NPF) dan Inflasi Terhadap Pembiayaan Pada Bank Umum

Syariah Devisa di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data Triwulan dari Maret 2011 sampai Desember 2015. Teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan menggunakan

alat analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS versi 20 dan

Microsoft Excel 2016. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial bahwa Return

on Asset (ROA), Performing Financing (NPF) dan Inflasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap Pembiayaan. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan.

Hasil lainnya menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 91,3% yang berarti

secara simultan menunjukkan bahwa Jumlah Pembiayaan pada Bank Umum

Syariah Devisa dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit

Ratio (FDR), Return on Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF) dan

Inflasi Sedangkan sisanya sebesar 8,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar

model.

Kata kunci: Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit

Ratio (FDR), Return On Asset (ROA), Non Performing

Financing (NPF) dan Inflasi

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, tidak ada kata yang lebih tepat selain ucapan puji syukur

atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ruang, waktu, kesehatan dan

kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya

dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Pada Bank

Umum Syariah Devisa Di Indonesia (Periode 2011-2015)”. Shalawat serta

salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW

yang telah memberikan teladan bagi umat manusia.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian

skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, penulis ingin

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tuaku yang tercinta, Ayahanda Warsino Santoso dan Ibunda

Ramini. Terima kasih atas segala pengorbanan dalam bentuk moril maupun

materi yang tak terhitung jumlahnya. Kasih sayang, cinta dan doa yang terus

dipanjatkan demi kelancaran putrinya dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. My beloved sister, adikku Niken Ayu Lestari dan keluarga besar yang selalu

memberikan motivasi dan semangat selama ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku dosen pembimbing I dan Ibu Umiyati

SE., M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

dengan penuh kesabaran dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP

selaku Wakil Dekan I Bid. Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid,

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

x

S.Ag., M.H selaku Wakil Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Bapak Dr

Desmadi Saharuddin, M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan

yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah

dan Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan

Syariah yang senantiasa membantu dan memberikan arahan.

6. Bapak Ade Suherlan, SE., MM., MBA selaku Pembimbing Akademik.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terima kasih atas curahan ilmu yang telah diberikan kepada kami.

8. Seluruh jajaran karyawan, atas kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan

baik dan meningkatkan citra Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

9. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung turut membantu

dalam penulisan skripsi ini.

10. Sri Masitoh, My best partner ever. Terima kasih atas kebersamaanya dan

senantiasa setia mendengarkan keluh kesahku.

11. Sahabat-sahabat terbaikku, Dita Andriana, Yanida Siti Hanifah, Fivi Fariha,

Caesar Novel, Meiliana Meisawati, Diane Andini, Putri Rahayu, dan Faisal

Pajar Maulidi terima kasih karena senantiasa setia mendengarkan keluh

kesahku dan memberikan bantuan serta semangatnya selama ini.

12. Julio Anshar, Kak Rezza Fahlevi, Kak Windi Prabowo, dan Kak Ricky

Adiguna yang sudah memberikan banyak motivasi, membantu dan

menyalurkan ilmunya selama proses penulisan.

13. Terima kasih teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2012 (Shella

Muthya, Rahmi Fitriyah, Hafizah Oktavia, Bama Pradika, Abyan Perdana,

Harjuno Wahyu, Asma Karimah, Garin Shasy, dkk), adik-adik Perbankan

Syariah angkatan 2013-2016 dan keluarga besar KKN Al-Malika yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu atas bantuan, doa dan dukungannya.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

xi

14. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung turut membantu

dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis dengan senang hati menerima segala saran dan kritik. Semoga

Allah SWT memberikan berkah atas kebaikan dan jasa-jasa mereka semua dengan

rahmat dan kebaikan dari-Nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang

membaca dan mempelajarinya.

Jakarta, 01 Juli 2016

Penulis

(Leni Tantri Ana)

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 13

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 14

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Literatur ............................................................................. 16

1. Pembiayaan Bank Syariah .......................................................... 16

a. Prinsip Jual Beli (Ba’i) ......................................................... 18

1) Pembiayaan Murabahah ................................................. 18

2) Salam .............................................................................. 19

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

xii

3) Istishna ............................................................................ 20

b. Prinsip Sewa (Ijarah) ........................................................... 21

1) Ijarah .............................................................................. 21

2) Ijarah Muntahiya Bit-Tamlik .......................................... 22

c. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) ................................................ 22

1) Mudharabah ................................................................... 23

2) Musyarakah .................................................................... 24

2. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pembiayaan .............. 25

a. Dana Pihak Ketiga (DPK) .................................................... 25

b. Financing to Deposit Ratio (FDR) ....................................... 27

c. Return On Assets................................................................... 27

d. Non Performing Financing (NPF) ........................................ 28

e. Inflasi .................................................................................... 28

3. Bank Syariah ............................................................................... 29

a. Definisi Bank Syariah ........................................................... 29

b. Perkembangan Bank Syariah ................................................ 31

4. Bank Umum Syariah Devisa ...................................................... 35

B. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 37

C. Keterkaitan Antar Variabel Independen dan Dependen ................... 43

1. Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan ....................... 43

2. Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap pembiayaan .......... 44

3. Return On Assets (ROA) terhadap Pembiayaan ......................... 44

4. Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan .......... 46

5. Inflasi terhadap Pembiayaan ....................................................... 46

D. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 47

E. Hipotesis ........................................................................................... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 50

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................... 50

C. Metode Pengumpulan Data............................................................... 51

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

xiii

D. Metode Analisis ................................................................................ 52

1. Statistik Deskriptif ...................................................................... 53

2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 53

a. Uji Normalitas ...................................................................... 54

b. Uji Multikolinieritas ............................................................. 55

c. Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 57

d. Uji Autokorelasi.................................................................... 58

3. Uji Hipotesis ............................................................................... 58

a. Uji t (Parsial)......................................................................... 59

b. Uji F (Simultan) .................................................................... 60

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ................... 60

4. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 61

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 68

B. Analisis Hasil dan Pembahasan ....................................................... 69

1. Statistik Deskriptif ...................................................................... 69

2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 72

a. Uji Normalitas ...................................................................... 72

b. Uji Multikolinieritas ............................................................. 75

c. Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 76

d. Uji Autokorelasi.................................................................... 78

3. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................... 79

a. Uji Statistik t (Parsial) .......................................................... 79

1) Pengujian Hipotesis I untuk Variabel X1 (DPK) ............ 80

2) Pengujian Hipotesis I untuk Variabel X2 (FDR) ............ 80

3) Pengujian Hipotesis I untuk Variabel X3 (ROA) ............ 80

4) Pengujian Hipotesis I untuk Variabel X4 (NPF) ............. 81

5) Pengujian Hipotesis I untuk Variabel X5 (Inflasi) .......... 81

b. Uji Statistik F (Simultan) ...................................................... 82

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

xiv

c. Uji Adjusted R Square .......................................................... 83

4. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 84

C. Interpretasi ........................................................................................ 86

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan

pada Bank Umum Syariah Devisa .............................................. 86

2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa.......................... 88

3. Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap pembiayaan pada

Bank Umum Syariah Devisa ...................................................... 89

4. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa.......................... 90

5. Pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan pada Bank Umum

Syariah Devisa ............................................................................ 92

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 94

B. Saran ................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 96

LAMPIRAN .................................................................................................... 105

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Daftar Bank Umum Syariah .................................................................... 35

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 37

3.1 Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi ...... 60

3.2 Ringkasan Definisi Operasional Variabel ................................................. 63

4.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian .......................................................... 66

4.2 Daftar Nama Bank Umum Syariah Devisa ............................................... 67

4.3 Statistik Deskriptif ................................................................................... 68

4.4 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ........................................................ 72

4.5 Uji Multikolinieritas ................................................................................... 73

4.6 Uji Glejser ................................................................................................. 75

4.7 Hasil Uji Autokorelasi (Run Test) ............................................................ 76

4.8 Uji Statistik t (Parsial) ............................................................................... 77

4.9 Uji Statistik F (Simultan) .......................................................................... 82

4.10 Uji Adjusted R Squared (R2

adj) .................................................................. 83

4.11 Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................. 84

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Pembiayaan BUS Devisa di Indonesia

Tahun 2011-2015 ................................................................................................ 4

1.2 Perkembangan DPK pada BUS Devisa di Indonesia

Tahun 2011-2015 ................................................................................................ 5

1.3 Perkembangan FDR pada BUS Devisa di Indonesia

Tahun 2011-2015 ............................................................................................... 7

1.4 Perkembangan ROA pada BUS Devisa di Indonesia

Tahun 2011-2015 ............................................................................................... 8

1.5 Perkembangan NPF pada BUS Devisa di Indonesia

Tahun 2011-2015 ............................................................................................... 9

1.6 Perkembangan Inflasi di Indonesia tahun 2011-2015 ............................... 10

2.1 Skema Pembiayaan Murabahah ............................................................... 19

2.2 Skema Pembiayaan Salam ........................................................................ 20

2.3 Skema Pembiayaan Istishna ...................................................................... 21

2.4 Skema Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik ...................................... 22

2.5 Skema Pembiayaan Musyarakah .............................................................. 25

2.6 Perkembangan Bank Syariah Tahun 2009-2015 ....................................... 33

2.7 Kerangka Pemikiran .................................................................................. 47

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

xvii

4.1 Grafik Histogram ...................................................................................... 71

4.2 Grafik P-P Plot .......................................................................................... 71

4.3 Scatterplot ................................................................................................. 74

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Data Bank Umum Syariah Devisa Tahun 2011 – 2015 ........................ 105

2 Output SPSS ............................................................................................ 107

3 Surat Keputusan Izin Mendirikan BUS Devisa ..................................... 112

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam

menjalankan kegiatan perekonomian dan perdagangan di suatu negara. Dalam

dunia perbankan terdapat perbankan konvensional dan perbankan syariah.

Perbankan syariah sendiri adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan,

kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Perbankan syariah menggunakan prinsip syariah dimana aturan perjanjian

didasarkan pada hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan

dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

syariah (Yanis dan Priyadi, 2015).

Menurut Yanis dan Priyadi (2015), perbedaan perbankan syariah sebagai

bagian dari sistem perbankan nasional diharapkan dapat mendorong

perkembangan perekonomian suatu negara. Dalam perekonomian suatu

negara, tujuan dan fungsi perbankan syariah adalah untuk mencapai

kemakmuran ekonomi, tingkat kerja penuh dan tingkat pertumbuhan ekonomi

yang optimum, keadilan sosial-ekonomi dan distribusi pendapatan serta

kekayaan yang merata.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

2

Dalam Perbankan Syariah, pertumbuhan asset Bank Syariah selama

periode Juli 2010 sampai Juli 2012 yaitu dari Rp 90.734 Miliar sampai Rp

120.705 Miliar, dengan kenaikan sebesar 88,2%. Menurut data statistik yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia, jumlah Bank Syariah sampai Juli 2012

adalah sebanyak 11 bank. Jumlah tersebut dibagi lagi ke dalam tiga kategori

bank, yaitu BUSN Devisa, BUSN Non Devisa, dan Bank Campuran. BUS

Devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukan dari Bank Indonesia

untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankannya dalam kegiatan valuta

asing. Bank yang tergolong ke dalam bank devisa, bisa memberikan layanan

yang berkaitan dengan mata uang asing misalnya transfer keluar negeri,

transaksi eksport import, jual beli valuta asing, serta jasa-jasa valuta asing

lainnya. Bank Non Devisa yaitu bank yang hanya menggunakan satu mata

uang (Rupiah) dalam transaksi perbankan, sedangkan Bank campuran adalah

bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang

berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara Indonesia dengan

satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri. Dari ketiga jenis Bank

Umum Syariah tersebut, BUS Devisa merupakan jenis BUS dengan asset

terbesar yaitu 40% dari total asset Perbankan Nasional (Bank Indonesia,

“Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Syariah”), karena hal tersebut

maka penulis tertarik untuk menjadikan BUS Devisa Indonesia menjadi objek

dalam penelitian ini.

Bank Umum Syariah terus mengalami perkembangan, baik dalam

pertumbuhan aset maupun penambahan jumlah Bank Umum Syariah (BUS)

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

3

dari tahun ke tahun. Namun, perkembangan yang dialami bank syariah di

Indonesia masih belum optimal, baik dari segi jumlah bank, jumlah kantor,

maupun jumlah asetnya. Pada Outlook Perbankan Syariah 2014 tercatat

pertumbuhan aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah per Oktober

2013 yakni 31,8 % atau mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan

tahun 2012 yaitu sebesar 34,1 %. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai,

perkembangan bisnis perbankan syariah pada 2015 sedang memasuki masa

yang kurang baik. Pertumbuhan aset yang sempat mencapai 49 % pada 2013,

tidak bisa terulang lagi pada tahun ini dan harus puas dengan pertumbuhan di

angka 7,98 % pada Juli 2015. Turunnya pertumbuhan perbankan syariah,

tidak hanya terjadi dari sisi aset, namun juga pembiayaan dan Dana Pihak

Ketiga (DPK). Bahkan pertumbuhan tersebut juga berada jauh di bawah

perbankan konvensional. Posisi Juli 2015, pembiayaan hanya tumbuh 5,55 %,

jauh lebih rendah dibanding konvensional yang bertumbuh 8 %

(www.beritasatu.com)

Berdasarkan bentuk pembiayaan yang ditawarkan pada bank syariah

menurut Suhardjono (2003:22-23), yaitu pembiayaan berdasarkan jual

beli (ba’i), sewa beli (ijarah waiqtina), bagi hasil (syirkah) dan

pembiayaan lainnya. Produk pembiayaan murabahah dan pembiayaan

Mudharabah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha terutama untuk

membeli barang dan alat (investasi) serta untuk modal kerja (Mudharabah).

Macam-macam bentuk pembiayaan yang diberikan bank syariah diharapkan

menjadi solusi bagi masalah perekonomian saat ini.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

4

Sumber data : Bank Indonesia, data diolah

Gambar 1.1

Perkembangan Pembiayaan BUS Devisa di Indonesia Tahun 2011-2015

Dari gambar 1.1 menunjukkan bahwa pembiayaan setiap triwulan

mengalami perkembangan yang signifikan. Terkecuali di tahun 2012 pada

bulan Desember mengalami penurunan sebesar Rp 24.174 Milyar. Tetapi

setelah itu pembiayaan terus mengalami peningkatan hingga terbesar di tahun

2015 sebesar Rp 35.520 Milyar.

Pembiayaan merupakan penyaluran dana yang paling banyak disalurkan

oleh bank kepada masyarakat dan merupakan fungsi utama dari perbankan

syariah sebagai lembaga intermediasi, sehingga perlu mendapat perhatian

khusus. Oleh karena itu, bank sebagai lembaga keuangan harus

memperhatikan berbagai faktor internal maupun eksternal dan aspek apa saja

yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan terhadap masalah

pembiayaan atau penyaluran dana pada masyarakat.

Faktor internal perusahaan itu sendiri merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi jumlah pembiayaan yang disalurkan. Adapun beberapa rasio

keuangan yang sering digunakan untuk menilai kondisi internal persahaan

antara lain; rasio profitabilitas bank yang diwakili oleh Return On Assets

13

15

0

18

11

2

25

85

5

30

95

8

32

86

5

14

91

5 27

81

5

27

81

5

33

01

5

34

69

5

15

84

6 29

31

2

29

31

2

32

50

5

34

90

4

17

08

3

24

14

7

30

62

7

32

26

2

35

52

0

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5

Maret Juni September Desember

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

5

(ROA), dan rasio likuiditas bank yang diwakili oleh Financing To Deposit

Ratio (FDR). Namun di samping rasio keuangan bank adapun faktor internal

perusahaan lain yang berpengaruh adalah dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dan

rasio pembiayaan bermasalah Non Performing Financing (NPF). Sedangkan

dari faktor eksternal faktor yang dapat mempengaruhi pembiayaan adalah

Inflasi.

Faktor internal bank yang merupakan sumber dana terpenting bagi

kegiatan operasi bank selain berasal dari milik bank itu sendiri, dan

merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari

sumber dana ini yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK) (Rodoni, 2009). Bagi bank

sebagai lembaga keuangan, dana diibaratkan sebagai darah dalam tubuh

badan usaha dan menjadi hal yang sangat penting. Tanpa dana, aktifitas bank

pasti akan sangat terganggu. Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat

(Dana Pihak Ketiga) ternyata merupakan sumber dana terbesar yang

diandalkan oleh bank, mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola

oleh bank (Dendawijaya, 2005). Sehingga semakin banyaknya sumber dana

yang dimiliki oleh bank, semakin banyak juga penyaluran pembiayaan yang

dapat diberikan.

Sumber data : Bank Indonesia, data diolah

Gambar 1.2

Perkembangan DPK pada BUS Devisa di Indonesia Tahun 2011-2015

13

78

0

15

25

3

18

08

0

25

79

7

26

99

7

11

26

9

23

46

5

23

46

5

27

80

3

28

07

1

12

80

4

16

01

0

27

48

9

29

45

3

30

34

9

13

92

3

17

22

0

27

84

5

31

55

9

32

76

3

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5

Maret Juni September Desember

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

6

Dari gambar 1.2 menunjukkan bahwa DPK setiap triwulan mengalami

kondisi yang fluktuatif di tahun 2011 dan 2012. Hal ini dapat dilihat bahwa

DPK terendah terjadi pada bulan Juni tahun 2011 yaitu Rp 11.269 Milyar.

Pada tahun 2012 mengalami peningkatan di bulan Juni dan penurunan di

bulan September dari Rp 23.465 Milyar ke Rp 16.010 Milyar. DPK mulai

terjadi peningkatan yang signifikan pada bulan Maret tahun 2013 mencapai

Rp 18.080 Milyar. Terus mengalami peningkatan di tahun 2014 hingga Rp

31.559 pada bulan Desember. Dan pada tahun 2015 pembiayaan tertinggi

sebesar Rp 32.763 Milyar di bulan Desember.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya berkaitan dengan faktor-

faktor yang mempengaruhi pembiayaan, faktor internal bank itu sendiri

merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi jumlah pembiayaan yang

disalurkan. Adapun beberapa rasio keuangan yang sering digunakan untuk

menilai kondisi internal perusahaan antara lain; rasio likuiditas bank yang

diwakili oleh Financing To Deposit Ratio (FDR) dan rasio profitabilitas bank

yang diwakili oleh Return On Assets (ROA). Rasio likuiditas bank, Financing

to Deposit Ratio (FDR) merupakan variabel yang konsisten mempengaruhi

pembiayaan. FDR adalah rasio perbandingan antara jumlah dana yang

disalurkan ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan, dengan jumlah dana

masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Dendawijaya 2005). FDR

yang tinggi menunjukkan bahwa semakin rendahnya kemampuan likuiditas

bank yang bersangkutan. FDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank

dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

7

mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Data FDR yang digunakan pada penelitian ini adalah rata-rata data FDR

triwulan dari Bank Umum Syariah Devisa selama periode Maret 2011 -

Desember 2015:

Sumber data : Bank Indonesia, data diolah

Gambar 1.3

Perkembangan FDR pada BUS Devisa di Indonesia Tahun 2011 -

2015

Dari gambar 1.3 menunjukkan bahwa Financing to Debt Ratio setiap

triwulan mengalami kondisi yang fluktuatif. Hal ini dapat dilihat bahwa rasio

terendah FDR terjadi pada bulan Desember tahun 2011 yaitu 82,90%. Di

tahun 2012 mengalami peningkatan dan penurunan dari 91,80% ke 90,60%.

FDR tertinggi terjadi pada bulan Juni tahun 2013 mencapai 99,30%. Tahun

2014 mengalami penurunan dari 97,00% ke 88,10%. Dan pada tahun 2015

mengalami penurunan dari 93,90% ke 92,20%.

Faktor internal kedua adalah rasio profitabilitas, Return on Asset (ROA)

merupakan suatu pengukuran kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Jika ROA suatu bank semakin

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

8

besar, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

tersebut dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi pengamanan asset

(Dendawijaya, 2005). Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, maka standar

ROA yang baik adalah sekitar 1,5% semakin besar ROA menunjukkan

kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar. Data ROA

yang digunakan pada penelitian ini adalah rata-rata data ROA triwulan dari

Bank Umum Syariah Devisa selama periode Maret 2011 - Desember 2015:

Sumber data : Bank Indonesia, data diolah

Gambar 1.4

Perkembangan ROA pada BUS Devisa di Indonesia Tahun 2011-

2015

Dari gambar 1.4 menunjukkan bahwa Return On Asset setiap triwulan

mengalami kondisi yang fluktuatif. Terlihat pada tahun 2011 mengalami

penurunan, dari 2,20% hingga 1,59%. Pada tahun 2012 mengalami

peningkatan dan penurunan dari 2,32% ke 2,27%. ROA tertinggi terjadi pada

bulan Maret tahun 2013 mencapai 2,37%. Tahun 2014 terjadi penurunan dari

1,40% ke 0,48%. Dan ROA terendah terjadi pada bulan Maret tahun 2015

yaitu 0,36%.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

9

Di samping rasio keuangan bank, adapun faktor internal bank lain yang

dapat mempengaruhi pembiayaan yaitu rasio pembiayaan bermasalah Non

Performing Financing (NPF). Kualitas Aktiva dalam hal ini diproksikan

dengan Non Performing Financing (NPF) dijadikan variabel yang

mempengaruhi pembiayaan karena mencerminkan risiko pembiayaan.

Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah

semakin buruk. Tingkat kesehatan pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi

pencapaian laba bank. Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan oleh bank,

mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi

bank syariah (Suhada, 2009).

Sumber data : Bank Indonesia, data diolah

Gambar 1.5

Perkembangan NPF pada BUS Devisa di Indonesia Tahun 2011 –

2015

Dari gambar 1.5 menunjukkan bahwa Non Performing Financing setiap

triwulan mengalami kondisi yang fluktuatif. Hal ini dapat dilihat pada tahun

2011 mengalami penurunan dari 4,18% ke 2,92%. NPF terendah terjadi pada

bulan Desember tahun 2012 yaitu 2,40%. Pada tahun 2013 mengalami

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

10

peningkatan dari 2,60% hingga 2,74%. Pada tahun 2014 mengalami

peningkatan dari 3,04% hingga 4,76%. Dan NPF tertinggi terjadi pada bulan

Maret tahun 2015 mencapai 4,93%. Oleh karena itu perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut. Non Performing Financing (NPF) yang diteliti oleh

Prastanto (2012) menunjukkan bahwa NPF dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Prastanto (2012) menunjukkan adanya pengaruh yang negatif

antara NPF terhadap pembiayaan.

Dalam pembiayaan, Inflasi juga dapat berpengaruh karena jika terjadi

inflasi maka bank sentral akan menaikan bunga kemudian berdampak pada

kenaikan bunga oleh bank-bank umum yang akhirnya juga berdampak pada

bank syariah, dan juga jika terjadi inflasi dunia usaha akan mengalami

penurunan sebab permintaan agregat akan turun (Saekhu, 2015). Tingkat

inflasi berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari

satu negara ke negara lainnya. Ada kalanya tingkat inflasi rendah, yaitu

mencapai di bawah 4-6%. Tingkat yang moderat mencapai 5-10%. Inflasi

yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa ratus atau ribu persen

dalam setahun (Sukirno, 2007).

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Gambar 1.6

Perkembangan Inflasi di Indonesia tahun 2011-2015

5.38% 4.29%

6.98% 6.42% 6.40%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

2011 2012 2013 2014 2015

INFLASI

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

11

Gambar 1.6 menunjukkan perkembangan tingkat inflasi di Indonesia

pada tahun 2011 hingga tahun 2015 yang fluktuatif. Dari tahun 2011 hingga

tahun 2015, tingkat inflasi paling tinggi ditunjukkan pada tahun 2013 yaitu

sebesar 6,98%. Tingkat inflasi berada posisi terendah yaitu pada tahun 2009

dan 2012 berada pada angka 3,92%.

Dalam hal ini, peneliti mengambil data yang berhubungan dengan faktor

internal bank yaitu, Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio

(FDR), Return On Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF) dan dari

faktor eksternal yaitu Inflasi. Dilandasi oleh beberapa penelitian terdahulu

yang terkait dengan pembiayaan. Salah satunya adalah penelitian Andraeny

(2011) menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah salah satu faktor

yang berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil

pada perbankan syariah di Indonesia. Hasil dari penelitian tersebut sejalan

dengan hasil penelitian Pratami (2011) menunjukkan bahwa Dana Pihak

Ketiga (DPK) berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan.

Sedangkan penelitian Maula (2009) menunjukkan hasil yang berbeda yakni

Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh negatif terhadap pembiayaan

murabahah.

Begitu pentingnya pembiayaan bagi bank syariah dan masyarakat,

sebagimana kita ketahui manfaat dari pembiayaan syariah yaitu memberikan

pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan sistem bagi hasil yang

tidak memberatkan debitur, dan membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh

oleh bank konvensional serta membantu masyarakat ekonomi lemah yang

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

12

selalu dipermainkan oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan

untuk usaha yang dilakukan. Oleh sebab itu, penulis termotivasi untuk

melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi pembiayaan. Selain itu, adanya perbedaan hasil dari penelitian

terdahulu mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembiayaan,

sehigga penulis ingin menguji kembali apa saja faktor-faktor yang

mempengaruhi pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa.

Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen dan mencari mana variabel yang

paling dominan diantaranya. Berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu

yang pada umumnya hanya menganalisis ada tidaknya pengaruh variabel-

variabel bebas terhadap pembiayaan, seperti yang dilakukan oleh Aristantia

(2015) menganalisis pengaruh DPK, CAR, NPF dan ROA terhadap

pembiayaan di PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Periode 2007 – 2013

dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa

DPK dan ROA berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sementara

variabel CAR dan NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

pembiayaan. Sedangkan penelitian ini dapat melihat bagaimana fenomena

ekonomi yang terjadi di Indonesia dengan periode tahun terbaru, sehingga

pembaca dapat mengetahui perkembangan pembiayaan perbankan yang ter-

update. Penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi pembiayaan

terhadap Bank Umum Syariah Devisa, karena peneliti menguji data

Perbankan Syariah di Indonesia yang terdiri dari Bank Syariah Mandiri, Bank

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

13

Muamalat Indonesia dan BNI Syariah. Terkait variabel yang mungkin

mempengaruhi besar kecilnya pembiayaan, maka peneliti fokus menganalisis

pada variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR),

Return on Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF), dan Inflasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dan mendalam, maka penelitian ini mengangkat judul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Pada Bank Umum

Syariah Devisa di Indonesia (Periode 2011 – 2015)”.

B. Rumusan Masalah

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap persepsi masalah yang

hendak ditulis dan agar permasalahan tidak meluas dalam pembahasannya,

penulis merasa perlu untuk memberikan batasan dan perumusan masalah

terhadap objek yang dikaji. Tulisan ini akan dibatasi hanya pada kajian

seputar keadaan DPK, FDR, ROA, NPF dan Inflasi terhadap Pembiayaan

Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia periode 2011- 2015:

1. Bagaimanakah pengaruh DPK, FDR, ROA, NPF, dan Inflasi secara

parsial terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di

Indonesia?

2. Bagaimanakah pengaruh DPK, FDR, ROA, NPF, dan Inflasi secara

simultan terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di

Indonesia?

3. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi pembiayaan

pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia?

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

14

C. Tujuan Penelitain

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan permasalahan di atas adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar DPK, FDR, ROA, NPF, dan Inflasi

mempengaruhi pembiayaan secara parsial pada Bank Umum Syariah

Devisa di Indonesia.

2. Untuk mengetahui seberapa besar DPK, FDR, ROA, NPF, dan Inflasi

mempengaruhi pembiayaan secara simultan pada Bank Umum Syariah

Devisa di Indonesia.

3. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi

pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

a. Akademisi

Akademisi diharapkan dapat mengetahui wawasan di bidang

perbankan syariah, dalam hal ini yang berkaitan dengan tingkat

profitabilitas dan rasio keuangan pada bank syariah.

b. Peneliti

Peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan di

bidang ekonomi dan lembaga keuangan syariah khususnya

perbankan syariah, serta sebagai ajang ilmiah untuk menerapkan

berbagai teori perbankan syariah yang telah diperoleh dibangku

kuliah.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

15

2. Praktisi

a. Bagi Perbankan

Sebagai saran untuk bank syariah bagaimana DPK, FDR, ROA, NPF

dan Inflasi mempengaruhi pembiayaan, serta dapat meningkatkan

efektivitas dalam penghimpunan dan penyaluran dana dalam bentuk

pembiayaan.

b. Bagi Nasabah dan Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang

bagaimana kondisi perbankan syariah dalam meningkatkan

pembiayaan, sehingga dapat membantu nasabah dan investor dalam

melakukan transaksi dan berinvestasi.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Pembiayaan Bank Syariah

Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

(Pasal 1) disebutkan bahwa, “Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

adalah penyediaan uang/tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan

uang/tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi

hasil”. Pada pasal 1 UU No. 21/2008 mendefinisikan bahwa prinsip

syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki

kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah, dapat dikatakan

dengan lain prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum

Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau

pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai

syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil

(Mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal

(musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

(murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

17

murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan

kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain

(ijarah wa iqtina).

Menurut Muhammad (2002), pembiayaan secara luas berarti

financing atau pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri

maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan

dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga

pembiayaan, seperti bank Syari‟ah, kepada nasabah.

Dalam menyalurkan dana pada nasabah, secara garis besar produk

pembiayaan syariah terbagi kedalam tiga kategori yang dibedakan

berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu : (1) Transaksi pembiayaan

yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli;

(2) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa

dilakukan dengan prinsip sewa; (3) Transaksi pembiayaan untuk usaha

kerjasama yang ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa,

dengan prinsip bagi hasil. Pada kategori pertama dan kedua, tingkat

keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harta atas

barang atau jasa yang dijual. Produk yang termasuk dalam kelompok ini

adalah produk yang menggunakan prinsip jual-beli seperti Murabahah,

Salam, dan Ishtishna serta produk yang menggunakan prinsip sewa

„Ijarah. Pada kategori ketiga, tingkat keuntungan bank ditentukan dari

besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil. Pada produk

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

18

bagi hasil keuntungan ditentukan oeh nisbah bagi hasil yang disepakati di

muka. Produk perbankan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah

Musyarakah dan Mudharabah (Rodoni, 2009:126).

a. Prinsip Jual Beli (Ba’i)

Dalam penerapan prinsip syariah terdapat 3 jenis prinsip jual

beli (ba’i) yang banyak dikembangkan oleh perbankan syariah dalam

kegiatan pembiayaan modal kerja dan produksi, yaitu: Murabahah,

Salam, Istishna.

1) Pembiayaan Murabahah

Akad jual beli antara bank (penjual) dan nasabah (pembeli).

Bank membeli barang yang diperlukan nasabah yang

bersangkutan sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan

(margin) yang disepakati (Karim, Adiwarman, 2006).

Dalil Al-Qur‟an mengenai murabahah sebagai berikut :

QS. Al-Baqarah [2] : 275 :

حل ه أ

بيع الل

موحر ال با الر

"Dan Allah telah menghalalkan jua beli dan mengharamkan

riba…”

Hadits mengenai murabahah sebagai berikut :

“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka”.

(HR Al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dinilai sahih oleh Ibnu

Hibban).

Murabahah dalam istilah fiqh ialah akad jual beli atas barang

tertentu. Antonio (2001) menyebutkan murabahah adalah jual

beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

19

disepakati Murabahah dalam teknis perbankan adalah akad jual

beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang

memesan untuk membeli barang. Bank memperoleh keuntungan

jual beli yang disepakati bersama. Harga jual bank adalah harga

beli dari supplier ditambah keuntungan (mark up/margin) yang

disepakati bersama. Selama akad belum berakhir, maka harga

jual beli tidak boleh berubah, apabila terjadi perubahan, akad

tersebut menjadi batal, cara pembayaran dan jangka waktu yang

disepakati bersama, dapat langsung atau secara angsuran.

Sumber: Bank Syariah, dari Teori ke Praktik, Antonio (2001)

Gambar 2.1

Skema Pembiayaan Murabahah

2) Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang

diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan

secara tangguh sementara pembayaran dilakukan tunai. Bank

bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual

(Adiwarman Karim, 2006:99)

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

20

Akad jual beli barang pesanan antara pembeli dengan penjual.

Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati di awal akad

dan pembayaran dilakukan di muka secara penuh. Apabila bank

bertindak sebagai pembeli dan pemesanan dilakukan kepada

pihak lain untuk menyediakan barang, maka hal itu disebut

Salam Paralel.

Sumber: Bank Syariah, dari Teori ke Praktik, Antonia (2001)

Gambar 2.2

Skema Pembiayaan Salam

3) Istishna

Pembiayaan Istishna’ yaitu pembiayaan berupa talangan dana

yang dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/jasa yang

belum ada wujudnya, dan harus dibuat sesuai spesifikasi yang

telah ditetapkan dengan kewajiban mengembalikan talangan

dana tersebut secara menyicil atau dibayar sekaligus sampai

lunas dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan.

Bank memproleh margin keuntungan dari transaksi jual-beli

antara bank dengan nasabah (Perwataatmadja, 2007:28).

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

21

Istishna merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan

pembuat barang dengan pembayaran di muka, baik dilakukan

dengan cara tunai, cicil, atau ditangguhkan.

Kontrak dibuat di tempat pembuat barang. Prinsip istishna

menyerupai salam, namun dalam istishna pembayaran dapat

dilakukan di muka, dicicil, atau ditangguhkan. Sementara pada

salam, pembayaran dilakukan secara tunai.

Sumber: Bank Syariah, dari Teori ke Praktik, Antonio (2001)

Gambar 2.3

Skema Pembiayaan Istishna

b. Prinsip Sewa (Ijarah)

1) Ijarah

Akad sewa-menyewa yang dilandasi dengan adanya

perpindahan manfaat (hak guna), bukan perpindahan

kepemilikan (hak milik). Nasabah yang membutuhkan suatu aset

produktif dapat mendatangi pemilik dana (bank) untuk

membiayai pembelian aset produktif tersebut, dan kemudian

disewakan kepada nasabah (Ascarya, 2008: 101).

Dalil Al-Qur‟an mengenai ijarah sebagai berikut :

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

22

QS. Al-Baqarah [2] : 233 :

ن م وإ ردت

ن أ

ىا أ ع رض

ست

م ت

دك

ول

أ

لناح ف م ج

يك

ا عل

ذ م إ

مت م ما سل يت

آت

وف عر ال ب

ىا ق ه وات ىا الل م

واعل ن

ه أ

ما الل ىن ب

عمل

ير ت بص

"Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, tidak

dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut

yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa

Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan…”.

2) Ijarah Muntahiya Bit-Tamlik

Akad sewa-menyewa dengan perjanjian untuk menjual atau

menghibahkan objek sewa diakhir periode sehingga transaksi ini

diakhiri dengan alih kepemilikan objek sewa (Ascarya, 2008:

103).

Sumber: Bank Syariah, dari Teori ke Praktik, Antonio (2001)

Gambar 2.4

Skema Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik

c. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Prinsip ini dipandang sebagai upaya untuk membangun

masyarakat berdasarkan kejujuran dan keadilan dalam menghadapi

ketidakpastian bisnis, di mana hal ini tidak ditemukan dalam sistem

berbasis bunga. Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan

syariah dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu musyarakah,

Mudharabah, muzara’ah, dan musaqah. Sungguhpun demikian,

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

23

prinsip yang paling banyak digunakan adalah musyarakah dan

Mudharabah (Antonio, 2001). Adapun penjelasan akad tersebut oleh

Antonio (2001) dan Muhammad (2009) sebagai berikut:

1) Mudharabah

Akad kerja sama usaha antara bank (shahibul maal) sebagai

pemilik modal menyediakan dana kepada nasabah (mudharib)

sebagai pengelola, untuk melakukan aktifitas produktif dengan

syarat bahwa keuntungan (nisbah) yang dihasilkan akan dibagi

menurut kesepakatan yang ditentukan sebelumnya dalam akad.

Dalil Al-Qur‟an mengenai Mudharabah sebagai berikut :

QS. Al-Baqarah [2] : 283 :

بعضكم بعضا فليإد الذي اؤتمه أماوته، وليتق هللا ربه فان أمه

"Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,

hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan

hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya …”.

Hadits mengenai Mudharabah sebagai berikut :

“Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara

tunai, muqaradhah (Mudharabah), dan mencampur gandum

dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk

dijual” (HR Ibnu Majah dari Shuhaib).

Secara teknis, al-Mudharabah adalah akad kerja sama

usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (shahibul maal)

menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya

menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara Mudharabah

dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

24

sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama

kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya

kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si

pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian

tersebut (Antonio, 2012:95).

Transaksi jenis ini tidak mensyaratkan adanya wakil

shahibul maal dalam manajemen proyek. Sebagai orang

kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati dan

bertanggung jawab untuk setiap kerugian yang terjadi akibat

kelalaian. Sedangkan sebagai wakil shahibul maal dia

diharapkan untuk mengelola modal denga cara tertentu untuk

menciptakan laba optimal (Rodoni, 2009:130).

2) Musyarakah

Al-musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak

atau lebih untuk usaha tertentu di mana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana (atau amal / expertise ) dengan

kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan

risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan

(Antonio, 2012:90).

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

25

Sumber: Bank Syariah, dari Teori ke Praktik, Antonio (2001)

Gambar 2.5

Skema Pembiayaan Musyarakah

2. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pembiayaan

a. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat,

dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah,

rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata

uang rupiah maupun dalam valuta asing. Pada sebagian besar atau

setiap bank, dana masyarakat ini umumnya merupakan dana

terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan fungsi bank sebagai

penghimpun dana dari masyarakat (Heithzal Rivai, dkk, 2007).

Dalam pandangan syariah uang bukanlah suatu komoditi

melainkan hanya sebagai alat untuk mencapai pertambahan nilai

ekonomis (economic added value). Hal ini bertentangan dengan

perbankan berbasis bunga di mana “uang mengembangbiakan

uang”, tidak peduli apakah uang itu dipakai dalam kegiatan

produktif atau tidak. Untuk menghasilkan keuntungan, uang harus

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

26

dikaitkan dengan kegiatan ekonomi dasar (primary economic

activities) baik secara langsung maupun melalui transaksi

perdagangan ataupun secara tidak langsung melalui penyertaan

modal guna melakukan salah satu atau seluruh kegiatan usaha

tersebut.

Berdasarkan prinsip tersebut Bank syariah dapat menarik Dana

Pihak Ketiga (DPK) atau masyarakat dalam bentuk (Zainul Arifin,

2006):

1. Titipan (wadiah) simpanan yang dijamin keamanan dan

pengembaliannya (guaranteed deposit) tetapi tanpa

memperoleh imbalan atau keuntungan. Menurut Sri Nurhayati

dan Wasilah (2008), wadiah adalah akad penitipan dari pihak

yang mempunyai uang/barang kepada pihak yang menerima

titipan dengan catatan kapanpun titipan diambil pihak penerima

titipan wajib menyerahkan kembali uang/barang titipan tersebut

dan yang dititipi menjadi penjamin pengembalian barang

titipan.

2. Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko (non

guaranteed account) untuk investasi umum (general investment

account/ Mudharabah mutlaqah) di mana bank akan membayar

bagian keuntungan secara proporsional dengan porofolio yang

didanai dengan modal tersebut.

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

27

3. Investasi khusus (special investment account/Mudharabah

muqayyadah) di mana bank bertindak sebagai manajer investasi

untuk memperoleh fee. Jadi bank tidak ikut berinvestasi

sedangkan investor sepenuhnya mengambil resiko atas investasi.

b. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan antara

pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan Dana Pihak Ketiga

yang berhasil dikerahkan oleh bank (Muhammad, 2005). Rasio FDR

yang analog dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada bank

konvensional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana

yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya (Dendawijaya, 2003).

Standar yang ditetapkan Bank Indonesia untuk rasio FDR adalah 90

- 110%.

c. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

laba secara keseluruhan (Dendawijaya, 2003). Semakin besar ROA,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut

dan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik. ROA

merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap rata-rata total

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

28

aset. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan

yang dicapai bank (Almilia, 2005).

d. Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) yang analog dengan Non

Performing Loan (NPL) pada bank konvensional merupakan rasio

keuangan yang bekaitan dengan risiko kredit. NPF menunjukan

kemampuan manajemen bank dalam mengelola pembiayaan

bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio

ini maka akan semakin semakin buruk kualitas pembiayaan bank

yang menyebabkan jumlah pembiayaan bermasalah semakin besar

maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

besar. Pembiayaan dalam hal ini adalah pembiayaan yang diberikan

kepada pihak ketiga tidak termasuk pembiayaan kepada bank lain.

Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan dengan kualitas kurang

lancar, diragukan dan macet (Almilia, 2005). Standar yang

ditetapkan Bank Indonesia untuk rasio NPF adalah 3.52%.

e. Inflasi

Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum

dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar

yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi

masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang

memicu konsumsi, sampai termasuk juga akibat adanya

ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

29

merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.

Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya

tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum

tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat

tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga

berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-

memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan

peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai

penyebab meningkatnya harga.

3. Bank Syariah

a. Definisi Bank Syariah

Dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008,

disebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Bank

terdiri atas dua jenis, yaitu bank konvensional dan bank syariah.

Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan

usahanya tidak berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas bank

umum konvensional dan bank perkreditan rakyat. Bank syariah

adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Prinsip syariah adalah

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

30

prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa

yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam

penetapan fatwa di bidang syariah.

Muhammad (2005) mendefinisikan bank syariah merupakan

bank yang operasional dan produknya dikembangkan berdasarkan

pada Al-Qur‟an dan Hadits Nabi SAW dan dalam aktivitasnya tidak

mengandalkan bunga. Dengan kata lain bank syariah merupakan

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan

dan jasa-jasa lainya dalam lalu lintas pembayaran yang

pengoperasianya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. Rivai dan

Arifin (2010) menjelaskan bank islam adalah institusi keuangan

yang menerapkan prinsip ekonomi islam dalam perbankan, salah

satu definisi bank islam yang telah disetujui oleh General Secretariat

of the Organization of the Islamic Conference (OIC) adalah institusi

keuangan islam merupakan institusi yang menerapkan prinsip islam

sebagai berikut :

1) Menolak adanya bunga (riba)

2) Melarang gharar ( ketidakpastian, risiko, spekulasi)

3) Fokus pada kegiatan-kegiatan yang halal (yang diizinkan oleh

agama)

4) Secara umum mencari keadilan, dan sesuai etika dan tujuan

keagamaan

5) Pembagian keuntungan dan kerugian antara konsumen/nasabah

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

31

Dalil Al-Qur‟an mengenai bank syariah menurut Fatwa DSN

No. 03/DSN-MUI/IV/2000, sebagai berikut :

QS. An-Nisa [4] : 29 :

ياأيها الذيه ءامىىا ال تأكلىا أمىالكم بيىكم بالباطل ئال أن تكىن

تجارة عه تزاض مىكم

"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling

memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di

antaramu...”.

b. Perkembangan Bank Syariah

Perkembangan bank-bank syariah di Indonesia sejak tahun 1991

hingga beberapa tahun terakhir ini secara kuantitatif belum

menggembirakan, namun secara kualitatif khususnya ketika

Indonesia menghadapi krisis moneter antara pertengahan tahun 1997

hingga sekarang, terbukti telah menunjukkan ketangguhannya

(Perwataatmadja, 2007 : 88).

Terbitnya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 memiliki hikmah

tersendiri bagi dunia perbankan nasional di mana pemeritah

membuka lebar kegiatan usaha perbankan dengan berdasarkan pada

prinsip syariah. Hal ini guna menampung aspirasi dan kebutuhan

yang berkembang di masyarakat. Masyarakat diberikan kesempatan

seluas-luasnya untuk mendirikan bank berdasarkan prinsip bank

syariah ini, termasuk juga kesempatan konversi dari bank umum

yang kegiatan usahanya berdasarkan pada pola konvensional

menjadi pola syariah. Selain itu dibolehkan pula bagi pengelola bank

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

32

umum konvensional untuk membuka kantor cabang atau mengganti

kantor cabang yang sudah ada menjadi kantor cabang khusus syariah

dengan persyaratan yang tentunya melarang pada percampuran

modal kerja dan akuntansinya (Syafi‟i, 2004 : 22).

Pada pertengahan tahun 2008, pengaturan bank syariah dimuat

dalam undang-undang tersendiri, yaitu Undang-Undang No. 21

Tahun 2008 telah membentuk komite Perbankan Syariah yang

bertugas menyusun peraturan BI terkait fatwa yang telah dikeluarkan

DSN. Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun

2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008,

maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin

memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong

pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres

perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata

pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun

terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam

mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan

(www.bi.go.id).

Bank umum pertama yang menggunakan sistem syariah di

Indonesia yaitu PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang mulai

beroperasi pada 1992. Perkembangan bisnis bank syariah

berlangsung lambat, sampai dengan lima tahun kedepan belum ada

pertambahan bank baru. BMI masih menjadi satu-satunya bank

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

33

syariah. Baru pada 1998 pasar bank syariah mulai diramaikan

dengan hadirnya PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) anak perusahaan

Bank Mandiri, bank BUMN terbesar di Indonesia. Selanjutnya

menyusul kemunculan PT. Bank Mega Syariah pada 2001.

Memasuki tahun 2009 ini ada dua bank baru memasuki pasar

perbankan syariah yaitu PT. Bank Bukopin Syariah dan PT. BRI

Syariah (www.datacon.co.id).

Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK

Gambar 2.6

Perkembangan Bank Syariah Tahun 2009-2015

Dapat terlihat pada Gambar 2.2 di atas, bahwa dari tahun ke

tahun, perkembangan bank syariah pada jumlah bank mengalami

peningkatan selama periode penelitian. Pada tahun 2009 terdapat 5

jumlah bank, terjadi peningkatan pada tahun 2010 sampai dengan

2014 menjadi 11 jumlah bank. Kemudian mengalami peningkatan

kembali pada bulan Juni 2015 yaitu terdapat 12 jumlah bank.

Perkembangan bank syariah pada jumlah kantor juga mengalami

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

34

peningkatan selama periode penelitian. Pada tahun 2009 terus

mengalami peningkatan hingga mencapai nilai tertinggi pada tahun

2014 sebesar 2.149 jumlah kantor pada bank syariah.

Menurut Halim (2015 : 2), Selaku regulator, Bank Indonesia

memberikan perhatian yang serius dan bersungguh-sungguh dalam

mendorong perkembangan perbankan syariah. Semangat ini

dilandasi oleh keyakinan bahwa perbankan syariah akan membawa

„maslahat’ bagi peningkatan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan

masyarakat. Pertama, bank syariah lebih dekat dengan sektor riil

karena produk yang ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan,

senantiasa menggunakan underlying transaksi di sektor riil sehingga

dampaknya lebih nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kedua, tidak terdapat produk-produk yang bersifat spekulatif

(gharar) sehingga mempunyai daya tahan yang kuat dan teruji

ketangguhannya dari direct hit krisis keuangan global. Secara makro,

perbankan syariah dapat memberikan daya dukung terhadap

terciptanya stabilitas sistem keuangan dan perekonomian nasional.

Ketiga, sistem bagi hasil (profit-loss sharing) yang menjadi ruh

perbankan syariah akan membawa manfaat yang lebih adil bagi

semua pihak, baik bagi pemilik dana selaku deposan, pengusaha

selaku debitur maupun pihak bank selaku pengelola dana.

Bank Umum Syariah menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

adalah bank yang secara penuh bertransaksi secara syariah dan

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

35

bukan merupakan unit usaha. Saat ini, jumlah Bank Umum Syariah

(BUS) yang beroperasi di Indonesia sebanyak dua belas bank.

Di bawah ini merupakan tabel yang menampilkan daftar Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia.

Tabel 2.1

Daftar Bank Umum Syariah

No. Nama Perusahaan Kode

1 PT. Bank Muamalat Indonesia BMI

2 PT. Bank Victoria Syariah BVS

3 Bank BRI syariah BRIS

4 B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah BJBS

5 Bank BNI Syariah BNIS

6 Bank Syariah Mandiri BSM

7 Bank Syariah Mega Indonesia BSMI

8 Bank Panin Syariah BPS

9 PT. Bank Bukopin Syariah BBS

10 PT. BCA Syariah BCAS

11 PT. Maybank Syariah Indonesia MIS

12 PT. Bank Tabungan Nasional Syariah BTNS

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015

4. Bank Umum Syariah Devisa

Klasifikasi bank menurut transaksi valuta asing, bank di bagi

menjadi Bank Devisa yaitu bank yang menggunakan lebih dari satu mata

uang dalam transaksi perbankan, dan Bank Non Devisa yaitu bank yang

hanya menggunakan satu mata uang (Rupiah) dalam transaksi perbankan.

Ada dua jenis bank yang dikelompokan berdasarkan kapasitas

kegiatannya. Dalam hal ini adalah kegiatan dalam bentuk valuta asing

(Valas). Maka dikenal kelompok bank yang dinamakan bank devisa dan

bank non devisa baik untuk bank konvensional ataupun bank syariah.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

36

Bank devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukan dari

Bank Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankannya

dalam kegiatan valuta asing. Bank yang tergolong kedalam bank devisa,

bisa memberikan layanan yang berkaitan dengan mata uang asing

misalnya transfer keluar negeri, transaksi eksport import, jual beli valuta

asing, serta jasa-jasa valuta asing lainnya.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum suatu bank non devisa

dapat diberikan izin untuk menjadi bank devisa, antara lain:

CAR (Capital Adequacy Ratio) minimum dalam bulan terakhir 8%,

Tingkat kesehatan selama 24 bulan terakhir berturut tergolong sehat,

Modal disetor minimal Rp.150 Miliar, dan

Bank telah melakukan persiapan untuk melaksanakan kegiatan

sebagai Bank Umum Devisa meliputi organisasi, sumber daya

manusia, pedoman operasional kegiatan devisa, dan sistem

administrasi serta pengawasannya.

Jadi jelas perbedaan antara bank devisa dan bank non devisa adalah

bahwa bank non devisa tidak bisa melakukan kegiatan usaha yang

berhubungan dengan kegiatan usaha valuta asing.

Bank Syariah di Indonesia yang tergolong bank devisa sesuai dengan

SK yang dikeluarkan Bank Indonesia pada masing-masing bank adalah:

a. PT. BNI Syariah (SK GBI No. 12/41/KEP.GBI/2010, Tgl. 09 Juli

2010).

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

37

b. PT. Bank Muamalat Indonesia (SK.DIR.BI No. 27/76/KEP/DIR,

Tgl. 27 Oktober 1994).

c. PT. Bank Syariah Mandiri (SK DpG BI BI No. 4/3/Kep/DpG//2002,

Tgl. 18 Maret 2002).

d. PT. Bank Syariah Mega Indonesia (SK DGS BI

No.3/1/KEP.DGS/2001, Tgl. 31 Januari 2001).

B. Penelitian Terdahulu

Berbagai macam penelitian telah banyak dilakukan. Penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti terdahulu dan dapat digunakan sebagai dasar teori dan

penguat dalam pembentukan hipotesis penelitian. Beberapa penelitian

terdahulu yang telah diringkas dalam tabel sebagai berikut:

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun

ruang lingkup hampir sama, tetapi karena beberapa variabel, objek, periode

waktu yang digunakan maka terdapat banyak hal yang tidak sama, sehingga

dapat dijadikan referensi untuk saling melengkapi. Berikut ringkasan

beberapa penelitian:

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Aristan-

tia

(2015)

Analisis

Pengaruh

DPK, CAR,

NPF dan

ROA

Terhadap

Financing

Deposits

Ratio

(FDR) dan

Capital

Adequacy

Dari hasil penelitian,

diperoleh bahwa

DPK, CAR, NPF

dan ROA secara

simultan

mempengaruhi

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

38

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Pembiayaan

di PT. Bank

Muamalat

Indonesia

Tbk.

Periode

2007 – 2013

Return On

Asset

(ROA),

Dana Pihak

Ketiga

(DPK), Non

Performing

Financing

(NPF), dan

analisis

regresi

berganda

Ratio

(CAR)

pembiayaan.

Namun secara

parsial, DPK dan

ROA berpengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan

sementara variabel

CAR dan NPF tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

variabel

pembiayaan.

2. Ahmad

Samhan

Yanis

(Jurnal-

2015)

Faktor-

Faktor yang

Mempengar

uhi

Pembiayaan

Murabahah

pada

Perbankan

Syariah di

Indonesia

Dana Pihak

Ketiga

(DPK),

Financing

to Deposit

Ratio

(FDR),

Return on

Asset

(ROA) dan

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

Debt to

Equity

Ratio

(DER), dan

Current

Ratio (CR)

Hasil penelitian ini

menunjukkanbahwa:

debt to equity ratio

(DER) berpengaruh

positif terhadap

pembiayaan

murabahah;Dana

Pihak Ketiga (DPK)

berpengaruh positif

terhadap

pembiayaan

murabahah;

financing to deposit

ratio (FDR)

berpengaruh positif

terhadap

pembiayaan

murabahah; current

ratio (CR)

berpengaruh positif

terhadap

pembiayaan

murabahah; dan

return on assets

(ROA) berpengaruh

positif terhadap

pembiayaan

murabahah.

3. Rahmat

Dahlan

(Jurnal -

Pengaruh

Tingkat

Bonus

Inflasi dan

Analisis

Linier

Sertifikat

Bank

Indonesia

Terdapat pengaruh

pengaruh negatif

antara bonus SBIS

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

39

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2014) Sertifikat

Bank

Indonesia

Syariah dan

Tingkat

Inflasi

Terhadap

Pembiayaan

Bank

Syariah di

Indonesia

Berganda Syariah

(SBIS)

terhadap penyaluran

pembiayaan

perbankan syariah di

Indonesia.

Sedangkan pada

tingkat inflasi

terhadap penyaluran

pembiayaan bank

syariah di Indonesia

tidak terdapat

pengaruh yang

signifikan.

4. Ghalih

Fahrul

Huda

(2014)

Pengauh

DPK, CAR,

NPL, dan

ROA

Terhadap

Penyaluran

Kredit

(Studi pada

bank umum

terdaftar di

bursa efek

Indonesia

Periode

2009 –

2012)

Dana Pihak

Ketiga

(DPK),

Capital

Adequacy

Ratio

(CAR), dan

Return of

Assets

(ROA)

Non

Performing

Loan

(NPL), dan

Regresi

Data Panel

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

secara parsial

menunjukkan

Dana Piha Ketiga

dan Return On

Assets berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

penyaluran kredit.

Non Performing

Loan memiliki

pengaruh negatif

dan signifikan

terhadap penyaluran

kredit.

Sedangkan Capital

Adequacy Ratio

memiliki pengaruh

negatif dan tidak

signifikan terhadap

penyaluran kredit

5. Prastanto

(Jurnal

Ilmiah-

2012)

Faktor yang

Mempengar

uhi

Pembiayaan

Murabahah

pada Bank

Umum

Syariah di

Indonesia

FDR, NPF

dan Analisis

Regresi

Linier

Berganda

DER dan

QR

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

FDR, NPF, DER,

QR dan ROE secara

simultan

berpengaruh

terhadap

pembiayaan

Murabahah. Untuk

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

40

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

hasil secara parsial,

variabel FDR, QR

dan ROE

berpengaruh positif

terhadap

pembiayaan

murabahah.

Sedangkan untuk

variabel NPF, dan

DER berpengaruh

negatif terhadap

pembiayaan

murabahah.

6. Anastasy

a Sri et al

(2013)

The

Influence of

Third-Party

Funds,

CAR, NPF,

and ROA

Againts The

Financing of

a General

Sharia

Based Bank

in Indonesia

DPK, NPF,

ROA dan

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

Capital

Adequacy

Ratio

(CAR)

Hasil dari penelitian

ini

mengindikaasikan

bahwa DPK, CAR,

dan ROA secara

parsial tidak

mempunyai

pengaruh terhadap.

pembiayaan PLS.

Sementara NPF

mempunyai

pengaruh yang

signifikan terhadap

pembiayaan. Hasil

yang lainnya adalah

DPK, ROA, CAR,

dan NPF secara

simultan mempunyai

pengaruh terhadap

pembiayaan

7. Greydi

Normala

Sari

(2013)

Faktor-

Faktor yang

Mempengar

uhi

Penyaluran

Kredit Bank

Umum di

Indonesia

(Periode

Jan. 2008-

Dana Pihak

Ketiga

(DPK)

CAR, NPL,

BI Rate dan

Ordinary

Least

Square

(OLS)

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa, DPK

berpengaruh positif

terhadap penyaluran

kredit. CAR

berpengaruh negatif

terhadap penyaluran

kredit. NPL

berpengaruh negatif

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

41

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Februari

2012)

terhadap penyaluran

kredit. BI Rate

berpengaruh positif

terhadap penyaluran

kredit.

8. Wuri

Arianti

&

Harjum

Muhara

m (2011)

Analisis

Pengaruh

Dana Pihak

Ketiga

(DPK),

Capital

Adequacy

Ratio

(CAR), Non

Performing

Financing

(NPF) dan

Return On

Asset

(ROA)

terhadap

Pembiayaan

pada

Perbankan

Syariah

DPK, NPF,

dan ROA

CAR dan

Metode

Ordinary

Least

Square

(OLS)

Hasil DPK

berpengaruh (+)

signifikan terhadap

pembiayaan, CAR

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan, ROA

tidak berpengaruh

terhadap

pembiayaan, dan

NPF tidak

berpengaruh

terhadap

pembiayaan. Secara

simultan semua

variabel dependen

berpengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan bank

syariah di Indonesia.

9. Mustika

Rimadha

ni (2011)

Analisis

Variabel-

Variabel

yang

Mempengar

uhi

Pembiayaan

Murabahah

pada Bank

Syariah

Mandiri

(Periode Jan

2008-Des

2011)

DPK, NPF,

dan FDR

Margin

keuntungan

dan

Multiple

Liniear

Regression

by OLS

Hasil dari penelitian

ini menunjukkan

bahwa DPK dan

NPF memiliki

pengaruh signifikan

terhadap penyaluran

pembiayaan

murabahah pada

Bank Syariah

Mandiri. Untuk

margin keuntungan

dan FDR tidak

signifikan terhadap

penyaluran

pembiayaan

murabahah pada

Bank Syariah

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

42

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Mandiri. secara

simultan keempat

variabel

berpengaruh secara

signifikan terhadap

penyaluran

pembiayaan

murabahah pada

Bank Mandiri

Syariah.

10. Dita

Andraen

y

(Jurnal-

2011)

Analisis

Pengaruh

Dana Pihak

Ketiga,

Tingkat

Bagi Hasil,

dan NPF

terhadap

Volume

Pembiayaan

Berbasis

Bagi Hasil

Pada

Perbankan

Syariah di

Indonesia

DPK dan

NPF

Tingkat

bagi hasil

dan Partial

Least

Square

(PLS)

Hasil dari penelitian

ini mrnunjukkan

bahwa DPK dan

tingkat bagi hasil

mempunyai

pengaruh signifikan

terhadap

pembiayaan bagi

hasil. Sedangkan

NPF tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

volume pembiayaan

berbasis bagi hasil

pada perbankan

syariah di Indonesia.

11. Akhyar

Adnan

(2005)

Analisis

Hubungan

Simpanan,

Modal

Sendiri,

NPL,

Prosentase

Bagi Hasil

dan Markup

Keuntungan

Terhadap

Pembiayaan

Pada

Perbankan

Syariah

Dana Pihak

Ketiga

(DPK) dan

Regresi

Linier

Berganda.

modal

sendiri,

NPL,

prosentase

marjin

keuntungan

dan tingkat

bagi hasil

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

hanya variabel DPK

mempunyai

hubungan positif

dan signifikan,

sementara variabel

ekuitas dan NPL

mempunyai

hubungan positif

tapi tidak signifikan,

dan variabel margin

mempunyai

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

43

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Studi Kasus

Pada Bank

Muamalat

Indonesia

(BMI)

hubungan negatif

dan tidak signifikan.

Sumber: Kumpulan Penelitian Terdahulu

C. Keterkaitan antar Variabel Independen dan Dependen

1. Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan

Akhyar Adnan dan Pratin (2005:37) Secara teknis yang dimaksud

simpanan adalah seluruh dana yang dihasilkan dari produk

penghimpunan dana pada perbankan syariah, seperti: giro wadiah,

tabungan wadiah dan deposito Mudharabah. Salah satu sumber dana

yang bisa digunakan untuk pembiayaan adalah simpanan, sehingga

semakin meningkat sumber dana (simpanan) yang ada, maka semakin

besar juga bank dapat menyalurkan pembiayaannya.

Dalam penelitian Wuri Arianti (2010:96) Variabel jumlah Dana

Pihak Ketiga berpengaruh positif terhadap pembiayaan pada Bank

Muamalat Indonesia pada tahun 2001 sampai 2011, sehingga

mengandung arti Semakin besar sumber dana yang terkumpul maka bank

akan menyalurkan pembiayaan semakin besar. Hal tersebut dikarenakan

salah satu tujuan bank adalah mendapatkan profit, sehingga bank tidak

akan menganggurkan dananya begitu saja. Bank cenderung untuk

menyalurkan dananya semaksimal mungkin guna memperoleh

keuntungan yang maksimal pula.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

44

2. Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan

FDR (Financing to Deposit Ratio) adalah perbandingan antara

jumlah pembiayaan yang disalurkan bank syariah dengan Dana Pihak

Ketiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank. (Muhammad, 2005:55).

Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh FDR terhadap pemberian

pembiayaan bank syariah adalah Yanis (2015) dan Prastanto (2012)

dimana hasil penelitiannya menunjukan bahwa FDR berpengaruh positif

dan signifikan. Hal ini menandakan bahwa semakin besar FDR maka

semakin besar pula jumlah kredit yang disalurkan oleh bank yang

bersangkutan sehingga dalam hal ini mengindikasikan bahwa semakin

membaiknya fungsi intermediasi perbankan. Sesuai dengan teori yang

ada bahwasanya FDR menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam

menyalurkan Dana Pihak Ketiga yang dihimpun oleh bank yang

bersangkutan (Slamet Riyadi, 2004:146).

3. Return On Assets (ROA) terhadap Pembiayaan

Dalam penilaian kesehatan bank, BI akan mendapatkan skor

maksimum 100 apabila bank memiliki ROA sebesar 1,50%. Jika ROA

suatu bank semakin besar, maka semakin besar pula tingkat keuntungan

yang dicapai bank tersebut dan semakin baik posisi bank tersebut dari

segi pengamanan aset (Dendawijaya, 2000). Laba yang tinggi membuat

bank mendapat kepercayaan dari masyarakat yang memungkinkan bank

untuk menghimpun modal yang lebih banyak sehingga bank

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

45

memperoleh kesempatan melakukan pembiayaan dengan lebih luas

(Simorangkir, 2004).

Peningkatan sejumlah laba akan meningkatkan sejumlah asset bank

dan akan memungkinkan bagi bank untuk meningkatkan pembiayaan

yang disalurkan. Menurut Simorangkir (2004). Laba yang tinggi

membuat bank mendapat kepercayaan dari masyarakat yang

memungkinkan bank untuk menghimpun modal yang lebih banyak

sehingga bank memperoleh kesempatan melakukan pembiayaan dengan

lebih luas. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Huda (2014)

terdapat hubungan positif signifikan Return on Asset (ROA) terhadap

pembiayaan bank syariah di Indonesia. Penelitian Yanis (2015)

menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap pembiayaan

yang disalurkan.

Sedangkan penelitian selanjutnya dilakukan oleh Aristantia (2015).

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA)

memiliki pengaruh secara negatif dan signifikan. Hal ini disebabkan

tingginya nilai NPF berpengaruh terhadap menurunnya profit. Semakin

banyak pembiayaan yang bermasalah yang tercermin pada rasio NPF

menunjukkan semakin rendahnya kemampuan bank dalam

mengumpulkan dana yang disalurkan. Semakin sedikit dana pembiayaan

yang kembali ke bank akan menyebabkan dana bank yang tersedia untuk

disalurkan semakin berkurang.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

46

4. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan

Menurut Kasmir (2006) menyatakan bahwa bahwa NPF yang tinggi

akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.

Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas pembiayaan

bank yang menyebabkan jumlah pembiayaan non lancar semakin besar,

dan oleh karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan

operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap pembiayaan.

Siamat (2005) juga menjelaskan pembiayaan bermasalah adalah

pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor

kesenjangan dan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan nasabah

peminjam. Jadi, besar kecilnya NPF ini menunjukkan kinerja suatu bank

dalam pengelolaan dana yang disalurkan. Apabila porsi pembiayaan

bermasalah membesar, maka hal tersebut pada akhirnya menurunkan

besaran pendapatan yang diperoleh bank (Ali, 2004).

5. Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan

Inflasi dapat menyebabkan tingginya resiko default. Resiko ini akan

meningkatkan non performing financing perbankan syariah. Sehingga

ketika tingkat inflasi dalam keadaan tinggi, maka pihak bank akan sangat

berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. Selain itu inflasi juga bisa

memberikan tekanan bagi bank syariah dalam hal penghimpunan dan dari

masyarakat, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi pembiayaan bank

syariah (Firaldi, 2013:50).

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

47

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi

dari serangkaian masalah yang ditetapkan (Rodoni, 2010:15).

Gambar 2.7

Kerangka Pemikiran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan pada Bank Umum Syariah

Devisa di Indonesia Periode (Maret 2011- Desember 2015)

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

48

E. Hipotesis

Menurut Umi Narimawati (2008), hipotesis merupakan kebenaran yang

perlu diuji kebenarannya oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai

kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori. Sesuai dengan kerangka

pemikiran dan untuk memberi arah pada proses penelitian, di dalam penelitian

ini akan diuji Hipotesis sebagai berikut:

1. H01 : Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit

Ratio (FDR), Return on Asset (ROA), Non Performing

Financing (NPF) dan Inflasi tidak berpengaruh secara

parsial terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah

Devisa di Indonesia.

Ha1 : Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing tto Deposit

Ratio (FDR), Return on Asset (ROA), Non Performing

Financing (NPF) dan Inflasi berpengaruh secara parsial

terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di

Indonesia.

2. H02 : Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing tto Deposit

Ratio (FDR), Return on Asset (ROA), Non Performing

Financing (NPF) dan Inflasi tidak berpengaruh secara

simultan terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah

Devisa di Indonesia.

Ha2 : Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing tto Deposit

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

49

Ratio (FDR), Return on Asset (ROA), Non Performing

Financing (NPF) dan Inflasi berpengaruh secara simultan

terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di

Indonesia.

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kausal komparatif yaitu tipe

penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara

dua variabel atau lebih. Peneliti melakukan pengamatan terhadap

konsekuensi-konsekuensi yang timbul dan menelusuri kembali fakta yang

secara masuk akal sebagai faktor-faktor penyebabnya (Indriantoro dan

Supomo, 2011).

Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel Dana Pihak Ketiga

(DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Return On Asset (ROA), Non

Performing Financing (NPF), dan Inflas terhadap Pembiayan pada Bank

Umum Syariah Devisa di Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah

Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia selama periode 2011-2015.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2009:116). Metode penentuan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Menurut Siregar

(2011), Purposive Sampling adalah teknik pemilihan sampel berdasarkan

pada kriteria-kriteria tertentu. Sampel untuk penelitian ini adalah Bank

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

51

Umum Syariah Devisa yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2015,

dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Bank Umum Syariah Devisa yang terdaftar di Bank Indonesia periode

2011-2015.

2. Bank Umum Syariah Devisa yang menerbitkan laporan keuangan

triwulan selama lima tahun berturut-turut, yaitu dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2015.

3. Bank Umum Syariah tidak keluar (delisting) dari kategori Bank Umum

Syariah Devisa yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2015.

4. Laporan keuangan triwulan Bank Umum Syariah Devisa memiliki data-

data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh tiga Bank Umum Syariah

Devisa yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank

Negara Indonesia Syariah.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, di

mana data tersebut diperoleh langsung dari laporan situs resmi Bank

Indonesia, yaitu Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah Devisa

periode tahun 2011 – 2015. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data

untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Peneliti menggunakan data sekunder yang berupa data panel dengan

skala triwulan yang diambil dari Laporan Keuangan Triwulan Bank

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

52

Umum Syariah Devisa dengan rentang waktu dari triwulan I tahun 2011

hingga triwulan IV tahun 2015.

2. Penelitian Pustaka (Library Research)

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

membaca literature, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang

berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya memperoleh data

yang valid.

3. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau pinjam di

perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa, karena

ilmu selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu,

untuk mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan penelitian dengan

menggunakan teknologi yang juga berkembang yaitu internet. Sehingga

data yang diperoleh merupakan data yang sesuai dengan perkembangan

zaman.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif, yaitu dimana data

yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka dan penelitian ini

menganalisis bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to

Deposit Ratio (FDR), Return On Asset (ROA), Non Performing Financing

(NPF) dan inflasi terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di

Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda

dengan menggunakan program computer yaitu Software Statistical Package

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

53

for the Social Sciences (SPSS) versi 20 dan Microsoft Excel 2016. Berikut ini

adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian

dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.

Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam

bentuk tabel numerik dan grafik (Indriantoro dan Bambang, 2011).

Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis

kuantitatif yang bersifat deskriptif yang menjabarkan data yang diperoleh

dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk menggambarkan

fenomena atau karakteristik dari data, yaitu dengan memberikan

gambaran tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi

pembiayaan. Metode analisis data akan dilakukan dengan bantuan

aplikasi komputer program SPSS.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat

masalah normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan

autokorelasi dalam model penelitian. Uji Asumsi Klasik penting

dilakukan untuk menghasilkan estimator linier tidak bias dengan varian

yang minimum (Best Linier Unbiased Estimator), yang berarti model

regresi tidak mengandung masalah (Gujarati, 1995). Untuk itu perlu

dilakukan pengujian lebih lanjut, di antaranya:

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

54

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai

residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi

normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika

nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai

rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandarisasi

berdistribusi normal atau tidak, maka dapat digunakan metode

analisis grafik dan metode statistik.

Disamping itu, pengujian normalits dengan analisis grafik dapat

memberikan hasil yang subyektif. Artinya, antara orang yang satu

dengan yang lain dapat berbeda dalam menginterprestasikannya,

maka penulis menggunakan uji normalitas dengan Kolmogorof-

Smirnov. Pengujian normalitas distribusi pada populasi dilakukan

dengan menggunakan nilai Asymp. Sig (2-tailed). Kriteria yang

digunakan yaitu H0 diterima apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih

besar dari tingkat alpha yang telah ditetapkan (α = 5%), karenanya

dapat dinyatakan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Apabila data terdistribusi normal, maka data tersebut

memenuhi persyaratan untuk melakukan pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji t dan uji F sehingga data tersebut dapat diuji untuk

pengambilan keputusan penelitian (Sudarmanto, 2005).

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

55

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna

diantara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model regresi yang

terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna diantara

variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung

gejala multikolinier (Suliyanto, 2011 : 81).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

smenunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh

variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel

bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas

lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =

1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama

dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala

multikolinieritas (Ghozali, 2012:105).

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

56

Jika model mengandung multikolinieritas yang serius yakni

korelasi yang tinggi antar variabel independen, maka ada beberapa

cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkannya :

1) Menghilangkan Variabel Independen

Salah satu metode sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan

menghilangkan salah satu variabel independen yang mempunyai

hubungan linier kuat. Namun menghilangkan variabel

independen di dalam suatu model akan menimbulkan bias

spesifikasi model regresi.

2) Transformasi Variabel

Transformasi variabel dapat dilakukan dengan cara melakukan

transformasi ke dalam bentuk diferensi pertama (first

difference). Bentuk difference pertama ini akan mengurangi

masalah multikolinieritas. Transformasi variabel ini akan tetap

menimbulkan masalah berkaitan dengan masalah variabel

gangguan. Kesalahan pengganggu Vt mungkin tidak memenuhi

salah satu asumsi daripada model regresi linier klasik yang

mengatakan bahwa kesalahan pengganggu tidak berkorelasi

antara yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi kemungkinan

besar berkorelasi serial (serially correlated).

3) Penambahan Data

Masalah multikolinieritas ada dasarnya merupakan persoalan

sampel. Oleh karena itu, masalah multikolinieritas seringkali

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

57

diatasi jika kita menambah jumlah data. Ketika menambah

jumlah data karena ada masalah multikolinieritas antara X1

maka akan menyebabkan variansi β1 akan mengalami

penurunan. Jika varian mengalami penurunan maka otomatis

standar error juga akan mengalami penurunan. Dengan kata

lain, jika multikolinieritas variabel independen tidak signifikan

mempengaruhi variabel dependen melalui uji t, maka dengan

penambahan jumlah data maka sekarang variabel independen

menjadi signifikan mempengaruhi variabel dependen

(Widarjono, 2010).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah

variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua

pengamatan. Gejala heterokedastisitas ditunjukan oleh koefisien

regresi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut

residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (Sig. >

α), maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala

heterokedastisitas (Sudarmanto, 2005).

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas, yaitu melihat grafik plot antara lain nilai prediksi

variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Dasar analisis : (1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

58

melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas; (2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2012).

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dimaksudkan untuk menguji model linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t sebelumnya. Adanya autokorelasi dapat

mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji

t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang

salah. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada-tidaknya masalah

autokorelasi, yaitu menggunakan metode Durbin-Watson dan

metode Run Test sebagai salah satu uji statistic non-parametik.

Untuk menunjukkan hasil yang lebih jelas, pengujian

autokorelasi dalam penelitian ini mengunakan metode Run Test

sebagai bagian dari statistic non-parametrik yang digunakan untuk

menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika

antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan

bahwa residual adalah acak atau random (Ghozali, 2009).

3. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi linier berganda. Model regresi linier berganda bertujuan untuk

memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

59

independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2000). Model

regresi linier berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua

atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala

pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Sunyoto,

2009). Pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel 2016

dan SPSS versi 21. Dalam pengujian ini menggunakan Uji Statistik

meliputi Uji t, Uji F dan Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square).

a. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel

(independen) secara masing-masing parsial atau individual memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependen) pada

tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan menganggap variabel bebas

bernilai konstan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dengan uji-

t yaitu dengan pengujian di bawah ini. (Nachrowi dan Usman, 2006 :

17).

Hipotesis : Ho : βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas

tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.

Ha : βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas ada

pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.

Bila probabilitas > α 5% variabel bebas tidak signifikan

atau tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho

terima, Ha tolak).

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

60

Bila probabilitas < α 5% variabel bebas signifikan atau

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho tolak, Ha

terima).

b. Uji F (Simultan)

Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketetapan model

(goodness of fit). Uji F ini juga sering disebut uji simultan, untuk

menguji apakah variabel bebas yang digunkan dalam model mampu

menjelaskan perubahan nilai variabel terikat atau tidak. Adapun cara

pengujian dalam uji F ini, yaitu dengan menggunakan suatu variabel

yang disebut dengan tabel ANOVA (Analysis of Variance) dengan

melihat nilai signifikan (Sig. < 0,05 atau 5%). Jika nilai signifikan

lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak, sebaliknya jika nilai signifikan

lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi koefisien

determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya (Suliyanto,

2011:55).

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi,

dimana setiap penambahan satu variabel bebas dan pengamatan

dalam model akan meningkatkan R2 meskipun variabel yang

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

61

dimasukkan itu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka

digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R

Square (R2 adj). Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti

bahwa koefisien tersebut telah dikorelasi dengan memasukkan unsur

jumlah variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan

menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan, maka nilai

koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun

akibat adanya penambahan variabel baru dalam model (Suliyanto,

2011:43).

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi

yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan

kriteria sebagai berikut (Sugiyono, 2009:231):

Tabel 3.1

Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien

Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Umi Narimawati (2008), analisis regresi linier berganda

adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

62

meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel

tergantung dengan skala interval. Pada analisis regresi linier berganda

bahwa regresi berganda variabel tergantung (terikat) dipengaruhi oleh

dua atau lebih variabel bebas sehingga hubungan fungsional antara

variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X1, X2, Xn). Kemudian dapat

ditulis sebagai berikut :

Y = f (X1, X2, ……… , Xn)

Keterangan :

Y = Variabel tergantung atau terikat (dependent)

X1, X2, …,Xn = Variabel bebas (independent)

Dalam model di atas terlihat bahwa variabel terikat dipengaruhi dua

atau lebih variabel bebas, disamping itu juga terdapat pengaruh regresi

linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Variabel tergantung atau terikat (nilai yang diproyeksikan)

α = Intercept (konstanta)

β 1 = Koefisien regresi untuk X1

β 2 = Koefisien regresi untuk X2

β n = Koefisien regresi untuk Xn

X1 = Variabel bebas pertama

X2 = Variabel bebas kedua

Xn = Variabel bebas ke n

Y = α + β 1X1 + β 2X2 + ……… + β nXn + ε

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

63

ε = Nilai residu

Berdasarkan pemaparan di atas maka model persamaan analisis

regresi linier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4+ β5 X5 +ε

Dimana:

Y = Pembiayaan pada BUS Devisa

α = Konstanta

β1,2,3,4,5 = Koefisien variabel

X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

X2 = Financing To Deposit Ratio (FDR)

X3 = Return On Assets (ROA)

X4 = Non Performing Financing (NPF)

X5 = Inflasi

ε = Nilai residu

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti

dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan pada

dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel peneliti yang diperoleh

melalui pengamatan dan penelitian terdahulu.

Data berupa variabel dependen pada penelitian ini adalah pembiayaan

alasannya bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank

syariah, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi

kebutuhan pihak-pihak yang membutuhkan pembiayaan. Maka dari itu

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

64

penulis ingin mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

pembiayaan bank syariah. Sedangkan variabel independen yang dipilih

berdasarkan studi literatur berbagai penelitian terdahulu yang menunjukkan

hasil yang berbeda dan adanya inkonsistensi dari kondisi empiris terhadap

teori yang ada.

Berikut adalah tabel 3.4 yang berisi ringkasan definisi operasional variabel:

Tabel 3.2

Ringkasan Definisi Operasional Variabel

No. Variabel Definisi

Variabel

Pengukuran

Variabel

Skala

Pengukuran Sumber

1. Pembiaya

an (Y)

Dalam

menyalurkan

dana pada

nasabah, secara

garis besar

produk

pembiayaan

perbankan

syariah terbagi

menjadi tiga

kategori yang

dibedakan

berdasarkan

tujuan

penggunanya

yaitu:

1. Transaksi

pembiayaan

yang ditujukan

untuk memiliki

barang dengan

prinsip jual beli

2.Transaksi

pembiayaan

yang ditujukan

untuk

mendapatkan

jasa dilakukan

Pembiayaan =

Murabahah +

Salam + Istishna

+ Qardh + Ijarah

Nominal Ahmad

Rodoni

(2009)

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

65

No. Variabel Definisi

Variabel

Pengukuran

Variabel

Skala

Pengukuran Sumber

dengan prisip

sewa.

3.Transaksi

pembiayaan

untuk usaha

kerjasama yang

ditunjukkan

guna

mendapatkan

sekaligus barang

dan jasa, dengan

prinsip bagi

hasil.

2. DPK (X1) Dana Pihak

Ketiga adalah

dana yang

diperoleh dari

masyarakat,

dalam arti

masyarakat

sebagai

individu,

perusahaan,

pemerintah,

rumah tangga,

koperasi,

yayasan, dan

lain-lain baik

dalam mata

uang rupiah

maupun dalam

valuta asing.

DPK = Giro +

Deposito +

Tabungan

Nominal Heitzal

Rivai,

dkk

(2007)

3. FDR (X2) Rasio yang

digunakan untuk

mengukur

seberapa jauh

kemampuan

bank dalam

membayar

kembali

penarikan dana

yang dilakukan

deposan dengan

mengandalkan

Total Pembiayaan

Dana Pihak

Ketiga

x 100%

Rasio Dhian

(2011)

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

66

No. Variabel Definisi

Variabel

Pengukuran

Variabel

Skala

Pengukuran Sumber

4. ROA (X3) Rasio yang

digunakan untuk

mengukur

kemampuan

manajemen

bank dalam

memperoleh

keuntungan

pembiayaan

yang diberikan

sebagai sumber

likuiditasnya.

(laba) secara

keseluruhan.

Laba Sebelum

Pajak

Total Aset

x 100%

Rasio Slamet

Riyadi

(2014)

5. NPF (X4) Rasio yang

digunakan untuk

mengukur

kemampuan

bank dalam

mengelola kredit

bermasalah yang

telah disalurkan

oleh bank

kepada pihak

ketiga.

Pembiayaan

Bermasalah

Total Pembiayaan

x 100%

Rasio Fitri

Zulfiah

(2013)

6. Inflasi

(X5)

Inflasi adalah

proses

meningkatnya

harga-harga

secara umum

dan terus-

menerus

(continue)

berkaitan

dengan

mekanisme

pasar yang dapat

disebabkan oleh

berbagai faktor,

antara lain,

konsumsi

masyarakat yang

meningkat,

berlebihnya

Tingkat Inflasi

pada periode

tertentu (t-1)

Rasio Firaldi

(2013)

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

67

No. Variabel Definisi

Variabel

Pengukuran

Variabel

Skala

Pengukuran Sumber

likuiditas di

pasar yang

memicu

konsumsi,

sampai termasuk

juga akibat

adanya

ketidaklancaran

distribusi barang

Sumber: Data sekunder diolah

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

68

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia pada periode

2011 hingga 2015 merupakan populasi dalam penelitian ini dan Bank Umum

Syariah Devisa merupakan sampel dari penelitian ini. Dari pertimbangan

tersebut didapatkan sampel sebanyak tiga Bank Umum Syariah Devisa

dengan total 60 data observasi.

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah

Total Bank Umum Syariah Devisa 4

Bank Umum Syariah Devisa yang tidak memenuhi

kriteria (1)

Jumlah sampel penelitian terpilih 3

Jumlah periode data pengamatan 20

Jumlah sampel total dalam periode penelitian 60

Sumber: Data sekunder diolah

Dari hasil seleksi sampel penelitian di atas, terdapat tiga Bank Umum

Syariah Devisa yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

69

Tabel 4.2

Daftar Nama Bank Umum Syariah Devisa

No Nama Bank Kode

1 Bank Syariah Mandiri BSM

2 Bank Muamalat Indonesia BMI

3 Bank Negara Indonesia Syariah BNIS

Sumber: Data sekunder diolah

B. Analisis Hasil dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi

linier berganda. Tujuannya untuk memperoleh gambaran secara

menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen Dana Pihak Ketiga

(DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Return On Asset (ROA), Non

Performing Financing (NPF) dan Inflasi terhadap variabel dependen

yaitu Pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia.

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi

mengenai data yang dimiliki dan tidak dimaksudkan untuk menguji

hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan

menganalisis data agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data

yang bersangkutan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu nilai terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum), rata-rata

(mean), dan standar deviasi. Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif

dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

70

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pembiayaan 60 5,50 64,45 33,3361 17,96821

DPK 60 3,10 60,58 27,7008 20,19593

FDR 60 76,53 106,50 91,4057 7,10177

ROA 60 ,10 3,42 1,3637 ,67341

NPF 60 ,86 6,34 2,0105 1,24679

Inflasi 60 3,35 8,40 5,8540 1,60140

Valid N (listwise) 60

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan tabel 4.3, variabel dependen Pembiayaan memiliki nilai

minimum 5,50 Miliar yang diperoleh dari Bank Muamalat Indonesia

pada Maret 2011, sedangkan untuk nilai maksimumnya sebesar 64,45

Miliar diperoleh dari Bank Syariah Mandiri pada Desember 2015. Nilai

mean pembiayaan sebesar 33,3361 hal ini menujukkan bahwa rata-rata

Pembiayaan di dalam bank syariah mencapai 33,34 Miliar dengan

standar deviasinya sebesar 17,96821.

Variabel independen Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki nilai

minimum sebesar 3,10 Miliar yang diperoleh dari Bank Muamalat

Indonesia pada Maret 2014, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah

sebesar 60,58 Miliar yang diperoleh dari Bank Mandiri Syariah pada

Desember 2015. Nilai mean dari DPK adalah sebesar 27,7008, hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata DPK pada bank syariah sebesar 28 Miliar

dengan standar deviasinya sebesar 20,19593.

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

71

Variabel independen Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki

nilai minimum 76,53 yang diperoleh dari Bank Muamalat Indonesia pada

Maret 2011, sedangkan untuk nilai maksimumnya sebesar 106,50

diperoleh dari Bank Negara Indonesia Syariah pada Juni 2013. Nilai

mean dari Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 91,4057 hal ini

menujukkan bahwa rata-rata Financing to Depositt Ratio (FDR) di dalam

bank syariah mencapai 91,40% dengan standar deviasinya sebesar

7,10177.

Variabel independen nilai Return On Asset (ROA) memiliki nilai

minimum sebesar 0,10 yang diperoleh dari Bank Negara Indonesia

Syariah pada September 2014, sedangkan untuk nilai maksimumnya

adalah sebesar 3,42 yang diperoleh dari Bank Muamalat Indonesia pada

Maret 2011. Nilai mean dari Return On Asset (ROA) adalah sebesar

1,3637, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata Return On Asset (ROA)

pada bank syariah sebesar 1,364% dengan standar deviasinya sebesar

0,67341.

Variabel independen Non Performing Financing (NPF) memiliki

nilai minimum sebesar 0,86 yang diperoleh dari Bank Mandiri Syariah

pada Maret 2012, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah sebesar

6,34 yang diperoleh dari Bank Negara Indonesia Syariah pada Maret

2015. Nilai mean dari Non Performing Financing (NPF) adalah sebesar

2,0105, hal ini menujukkan bahwa rata-rata Non Performing Financing

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

72

(NPF) pada bank syariah sebesar 2,01% dengan standar deviasi sebesar

1,24679.

Variabel independen Inflasi memiliki nilai minimum sebesar 3,35

pada Desember 2015, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah

sebesar 8,40 yang terjadi pada Desember 2014. Nilai rata-rata dari Inflasi

adalah sebesar 5,8540, dengan standar deviasi sebesar 1,60140.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji

apakah data memenuhi asumsi klasik atau tidak. Hal ini untuk

menghindari terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak semua data

dapat diterapkan menggunakan regresi. Di bawah ini merupakan uji

asumsi klasik yang telah dilakukan dan hasilnya adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal

(Gujarati, 2011). Model regresi yang baik adalah yang mempunyai

distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini

pengujian uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode uji

non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan

keputusan pada uji K-S ini adalah dengan melihat nilai probabilitas

signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05

maka variabel ini tidak berdistribusi secara normal. Sebaliknya, bila

angka probabilitas di atas 0,05 maka Ha ditolak yang berarti variabel

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

73

terdistribusi secara normal (Ghozali, 2011). Berikut adalah hasil dari

uji normalitas:

1) Analisis Grafik Histogram

Sumber: Data diolah

Gambar 4.1

Grafik Histogram

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, histogram Regression Residual

membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut

dinyatakan normal atau data berdistribusi normal.

2) Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P

Plot)

Sumber: Data diolah

Gambar 4.2

Grafik P-P Plot

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa penyebaran

data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

74

garis diagonal yang berarti bahwa data berdistribusi normal atau

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

3) Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.4

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 5,05932587

Most Extreme Differences

Absolute ,077

Positive ,077

Negative -,074

Kolmogorov-Smirnov Z ,599

Asymp. Sig. (2-tailed) ,866

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, hasil uji Kolmogorov-Smirnov

(K-S) menunjukan nilai sebesar 0,866 yang berarti bahwa data

terdistribusi secara normal. Hal ini dapat terlihat karena nilai

probabilitas sebesar 0,866 jauh lebih besar dari 0,05. Sehingga

model penelitian ini memenuhi uji asumsi klasik normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

75

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya

korelasi antar variabel bebas (independen) dalam model regresi.

Untuk mendeteksi adanya masalah multikolinieritas dalam penelitian

ini dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF (Variance

Inflation Factor). Regresi yang terbebas dari masalah

multikolinieritas apabila nilai VIF <10 dan nilai tolerance >0,10

maka data tersebut bebas dari masalah multikolinieritas. Berikut ini

disajikan hasil uji multikolinieritas dengan menggunakan Nilai

Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor), yaitu:

Tabel 4.5

Uji Multikolinieritas

Coefficients

a

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

DPK ,709 1,410

FDR ,759 1,318

ROA ,631 1,584

NPF ,440 2,274

INFLASI ,879 1,138

a. Dependent Variable: Pembiayaan

Berdasarkan output pada Coefficients dalam tabel 4.9 di atas

menunjukan hasil uji multikolinieritas dengan nilai Tolerance

berkisar antara 0,440 – 0,879 (>0,10). Sedangkan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) berkisar antara 1,138 – 2,274 (<10). Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam model penelitian ini tidak

terjadi masalah multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

76

Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model

regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel

pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut

dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi

adalah yang homoskedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji

heteroskedastisitas.

1) Analisis Grafik dengan Scatterplot

Sumber: data diolah Gambar 4.3

Scatterplot

Berdasarkan tampilan pada Scatterplot dalam Gambar 4.3 di

atas, terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas maupun di

bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual.

Oleh karena itu maka berdasarkan uji heteroskedastisitas

menggunakan metode analisis grafik, pada model regresi

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

77

yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas.

2) Uji Glejser

Tabel 4.6 di bawah merupakan hasil Uji Heteroskedastisitas

dengan menggunakan Uji Glejser. Uji glejser mengusulkan

untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel

independen (Gujarati,2003). Jika variabel independen signifikan

secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada

indikasi terjadi heteroskedastisitas (probabilitas signifikansi

tingkat kepercayaan 5%) (Ghozali, 2011).

Tabel 4.6

Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2,026 6,111 ,331 ,742

DPK -,042 ,022 -,289 -1,916 ,061

FDR ,056 ,060 ,135 ,922 ,360

ROA -1,105 ,699 -,253 -1,581 ,120

NPF ,140 ,452 ,059 ,308 ,759

INFLASI -,111 ,249 -,060 -,445 ,658

a. Dependent Variable: ABS

Dari hasil uji glejser tersebut semua variabel independen

menunjukan angka signifikansi di atas 0,05 yang berarti bahwa

dalam persamaan regresi tersebut tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

78

a. Median

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul

karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu

observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2011).

Pada penelitian ini menggunakan Runs Test dalam menilai ada

tidaknya masalah autokorelasi dalam model penelitian ini, hasil

pengujian ini dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di mana

nilai signifikansinya harus lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2011).

Berikut merupakan hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Runs

test:

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi (Runs Test)

Unstandardized Residual

Test Valuea -,64741

Cases < Test Value 30

Cases >= Test Value 30

Total Cases 60

Number of Runs 37

Z 1,562

Asymp. Sig. (2-tailed) ,118

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

79

Hasil pengujian ini dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

di mana nilai signifikansinya harus lebih besar dari 0,05. Dapat kita

lihat di atas Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,118 maka tidak ada

masalah autokorelasi.

3. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Uji Statistik t (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel

DPK, FDR, ROA, NPF, dan Inflasi memberikan pengaruh yang

signifikan atau tidak terhadap pembiayaan pada BUS Devisa di

Indonesia. Untuk mengetahuinya dilakukan uji t yaitu dengan

membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan nilai signifikansi

level. Pada tingkat keyakinan α = 5%, n = 60, k = 5, α = 0,05 nilai t

tabel (α ; n-k-1) atau (0,05 ; 60-5-1)= 1,67356.

Tabel 4.8

Uji Statistik t (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -34,816 11,250 -3,095 ,003

DPK ,818 ,040 ,920 20,213 ,000 ,709 1,410

FDR ,507 ,111 ,200 4,552 ,000 ,759 1,318

ROA -,413 1,287 -,015 -,321 ,749 ,631 1,584

NPF ,982 ,833 ,068 1,179 ,244 ,440 2,274

Inflasi -,381 ,459 -,034 -,831 ,410 ,879 1,138

a. Dependent Variable: Pembiayaan

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

80

1) Pengujian hipotesis I untuk variabel X1 (DPK) :

Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai t hitung pada DPK

adalah 20,213 sementara nilai t tabel (α ; n-k-1) atau (0,05 ;

60-5-1)= 1,67356 dan nilai sig. Adalah 0,000. Jadi

kesimpulannya adalah karena t hitung > t tabel (20,213 >

1,67356) dan nilai sig. < 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis Ha terdukung sehingga dapat

dikatakan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial

berpengaruh terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah

Devisa di Indonesia.

2) Pengujian hipotesis I untuk variabel X2 (FDR) :

Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai t hitung pada FDR

adalah 4,552 sementara nilai t tabel (α ; n-k-1) atau (0,05 ; 60-

5-1)= 1,67356 dan nilai sig. Adalah 0,000. Jadi kesimpulannya

adalah karena t hitung > t tabel (4,552 > 1,67356) dan nilai sig.

< 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan hipotesis Ha

terdukung sehingga dapat dikatakan Financing to Deposit

Ratio (FDR) secara parsial berpengaruh terhadap Pembiayaan

pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia.

3) Pengujian hipotesis I untuk variabel X3 (ROA) :

Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai t hitung pada ROA

adalah -0,321 sementara nilai t tabel (α ; n-k-1) atau (0,05 ; 60-

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

81

5-1)= 1,67356. Jadi kesimpulannya adalah karena t hitung < t

tabel (-0,321 < 1,67356). Hasil pengujian variabel Return on

Asset (ROA) menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,749

lebih besar dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis Ha

tidak terdukung sehingga dapat dikatakan Return on Asset

(ROA) tidak berpengaruh terhadap pembiayaan pada Bank

Umum Syariah Devisa.

4) Pengujian hipotesis I untuk variabel X4 (NPF) :

Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai t hitung pada NPF

adalah 1,179 sementara nilai t tabel (α ; n-k-1) atau (0,05 ; 60-

5-1)= 1,67356. Maka perbandingannya, t hitung < t tabel

(1,179 < 1,67356) Hasil pengujian variabel Non Performing

Financing (NPF) menunjukkan angka signifikansi sebesar

0,244 lebih besar dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis

Ha tidak terdukung sehingga dapat dikatakan Non Performing

Financing (NPF) secara parsial tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia.

5) Pengujian hipotesis I untuk variabel X5 (Inflasi) :

Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai t hitung pada

Inflasi adalah -0,831 sementara nilai t tabel (α ; n-k-1) atau

(0,05 ; 60-5-1)= 1,67356. Jadi kesimpulannya adalah karena t

hitung < t tabel (-0,831 < 1,67356). Hasil pengujian variabel

Inflasi menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,410 lebih

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

82

besar dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis Ha tidak

terdukung sehingga dapat dikatakan Inflasi tidak berpengaruh

terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa.

b. Uji Statistik F (Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis II yaitu apakah secara

simultan variabel DPK, FDR, ROA, NPF dan Inflasi memberikan

pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap pembiayaan. Untuk

mengetahuinya dilakukan uji F yaitu dengan membandingkan nilai F

hitung dengan F tabel dan melihat nilai signifikansi level (sig), jika

nilai sig. < 0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 4.9

Uji Statistik F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 17538,338 5 3507,668 125,422 ,000b

Residual 1510,210 54 ssss27,967

Total 19048,548 59

a. Dependent Variable: Pembiayaan

b. Predictors: (Constant), Inflasi, NPF, FDR, DPK, ROA

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, nilai Fhitung sebesar 125,422

dengan nilai Ftabel df : α, (k-1), (n-k) atau 0,05, (5-1), (60-5) = 2,54

dan nilai signifikansi 0,000. Jadi kesimpulannya adalah karena nilai

Fhitung > Ftabel (125,422 > 2,54) dan nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak atau Ha diterima, sehingga

hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara DPK, FDR,

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

83

ROA, NPF dan Inflasi (secara bersama-sama) terhadap Pembiayaan

ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh antara

DPK, FDR, ROA, NPF, dan Inflasi (secara bersama-sama) terhadap

pembiayaan.

c. Uji Adjusted R Square

Koefisien determinasi ( ) mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerapkan model regresi dalam menerangkan

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam

penelitian ini menggunakan variabel independen Dana Pihak Ketiga

(DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Return On Asset (ROA),

Non Performing Financing (NPF) dan Inflasi, serta variable

dependen yaitu Pembiayaan pada Perbankan Syariah.

Adapun hasil uji koefisien Adjusted R Square disajikan pada

tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8

Uji Adjusted R Square (R2

adj)

a. Predictors: (Constant), INFLASI, NPF, FDR, DPK, ROA

b. Dependent Variable: Pembiayaan

Tabel 4.8 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,913,

hal ini berarti bahwa 91,3% variabel Pembiayaan dapat dijelaskan

oleh Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR),

Return On Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF) dan

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,960a ,921 ,913 5,28837

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

84

Inflasi. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 8,7% dijelaskan oleh faktor-

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel di atas, selanjutnya

akan dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS 20.00 untuk mengetahui

besarnya pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio

(FDR), Return On Assets (ROA), Non Performing Financing (NPF), dan

Inflasi. Hasil pengolahan data dengan SPSS 20.0 dapat dilihat pada Tabel

4.16 dibawah ini:

Tabel 4.9

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -34,816 11,250 -3,095 ,003

DPK ,818 ,040 ,920 20,213 ,000 ,709 1,410

FDR ,507 ,111 ,200 4,552 ,000 ,759 1,318

ROA -,413 1,287 -,015 -,321 ,749 ,631 1,584

NPF ,982 ,833 ,068 1,179 ,244 ,440 2,274

Inflasi -,381 ,459 -,034 -,831 ,410 ,879 1,138

a. Dependent Variable: Pembiayaan

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, maka diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut :

Pembiayaan = -34,816 + 0,818X1 + 0,507X2 – 0, 413X3 + 0,982X4 –0,381X5

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

85

Keterangan :

Y = Pembiayaan pada BUS Devisa

X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

X2 = Financing to Deposit Ratio (FDR)

X3 = Return On Assets (ROA)

X4 = Non Performing Financing (NPF)

X5 = Inflasi (Inflasi)

Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan

regresi di atas adalah sebagai berikut :

1) Apabila DPK, FDR, ROA, NPF dan Inflasi bernilai 0, maka

nilai Pembiayaan pada BUS Devisa akan berkurang sebesar

34,816. Maksudnya adalah jika BUS Devisa tidak melakukan

kegiatan operasional, dapat dikatakan bahwa dalam periode 2011 –

2015 total pembiayaan akan berkurang sebesar Rp 34,816 Milyar.

2) X1 = 0,818 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1 Milyar DPK

akan menyebabkan meningkatnya Pembiayaan pada Bank Umum

Syariah Devisa di Indonesia sebesar Rp 81,8 Milyar dengan catatan

variabel lain dianggap konstan.

3) X2 = 0,507 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1 % FDR akan

menyebabkan meningkatnya Pembiayaan pada Bank Umum

Syariah Devisa di Indonesia sebesar 50,7% dengan catatan variabel

lain dianggap konstan.

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

86

4) X3 = -0,413 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1 % ROA akan

menyebabkan menurunnya Pembiayaan pada Bank Umum Syariah

Devisa di Indonesia sebesar 41,3% dengan catatan variabel lain

dianggap konstan.

5) X4 = 0,982 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1 % NPF akan

menyebabkan meningkatnya Pembiayaan pada Bank Umum

Syariah Devisa di Indonesia sebesar 98,2% dengan catatan variabel

lain dianggap konstan.

6) X5= -0,381 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1 % Inflasi akan

menyebabkan menurunnya Pembiayaan pada Bank Umum Syariah

Devisa di Indonesia sebesar 38,1% dengan catatan variabel lain

dianggap konstan.

C. Interpretasi

Adapun penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap pembiayaan pada

Bank Umum Syariah Devisa

Diantara variabel DPK, FDR, NPF, ROA, dan Inflasi, variabel DPK

yang paling dominan terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah

Devisa di Indonesia. Dilihat dari tabel unstandardized coefficients

dengan nilai β sebesar 0,818 dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05

(0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis Ha terdukung

sehingga dapat dikatakan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial

berpengaruh terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

87

Indonesia. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Aristanti (2015), Yanis (2015), Huda (2014), Sari (2013),

Arianti dan Muharam (2011), Rimadhani (2011), Andraeny (2011), dan

Adnan (2005).

Bagi bank sebagai lembaga keuangan, dana diibaratkan sebagai

darah dalam tubuh badan usaha dan menjadi hal yang sangat penting.

Tanpa dana, aktifitas bank pasti akan sangat terganggu. Sumber dana

yang dimiliki atau dikuasai oleh bank tidaklah hanya berasal dari milik

bank itu sendiri, tetapi adapula sumber Dana Pihak Ketiga di mana Dana

Pihak Ketiga ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan

operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu

membiayai operasinya dari sumber dana ini (Rodoni, 2009).

Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga)

ternyata merupakan sumber dana terbesar yang diandalkan oleh bank,

mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank

(Dendawijaya, 2005). Salah satu sumber dana yang dapat digunakan

untuk pembiayaan adalah simpanan (salah satu unsur Dana Pihak

Ketiga), sehingga semakin meningkat sumber dana (simpanan) yang ada,

maka akan semakin besar juga bank dapat menyalurkan pembiayaan

(Adnan, 2005). Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar sumber

dana yang terkumpul maka bank cenderung akan menyalurkan

pembiayaan semakin besar pula. Hal tersebut dikarenakan salah satu

tujuan bank adalah endapatkan profit, sehingga bank tidak akan

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

88

menganggurkan dananya begitu saja, dan cenderung akan menyalurkan

dananya semaksimal mungkin guna memperoleh keuntungan yang

maksimal pula (Arianti, 2010).

2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap pembiayaan

pada Bank Umum Syariah Devisa

Hasil pengujian variabel Financing to Deposit Ratio (FDR)

menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.

Hal ini menunjukkan hipotesis Ha terdukung sehingga dapat dikatakan

Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial berpengaruh terhadap

Pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia. Hasil ini

konsisten dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Yanis

(2015), dan Prastanto (2012).

Rasio FDR dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat

kemampuan menjalankan fungsi intermediasi secara baik, semakin tinggi

rasio FDR maka bank tersebut akan semakin baik dalam menjalankan

fungsi intermediasinya (Rachman, 2015). Rata-rata FDR dari tiga BUS

Devisa yang diteliti menunjukkan nilai sebesar 91,41% yang berarti

bahwa bank tersebut berada dalam kondisi sehat. Dikarenakan nilai rata-

ratanya masih berada di standar nilai yang ditetapkan Bank Indonesia

yaitu antara 90% - 110%. Hal ini menandakan bahwa semakin besar FDR

maka semakin besar pula jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank

yang bersangkutan. Sesuai dengan teori yang ada bahwa FDR

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

89

menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan Dana Pihak

Ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.

3. Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap pembiayaan pada Bank

Umum Syariah Devisa

Hasil pengujian variabel Return on Asset (ROA) menunjukkan angka

signifikansi sebesar 0,749 lebih besar dari α = 0,05. Nilai koefisien beta

yang dihasilkan -0,413. Hal ini menunjukkan hipotesis Ha3 terdukung

sehingga dapat dikatakan Return on Asset (ROA) tidak berpengaruh

terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa, konsisten

dengan hasil penelitian Yanis (2015), Huda (2014), Widiyastuti (2013),

dan Liliani dan Khairunnisa (2015)

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan

bahwa semakin besar tingkat keuntungan (ROA) yang didapat oleh bank,

maka semakin besar pula upaya manajemen menginvestasikan

keuntungan tersebut dengan berbagai kegiatan yang menguntungkan

manajemen, terutama dengan pemyaluran pembiayaan atau semakin

tinggi nilai ROA maka akan menyebabkan pembiayaan menjadi naik.

Hal ini disebabkan karena tidak konsistennya antara kenaikan atau

penuruna ROA terhadap jumlah pembiayaan di setiap triwulannya.

Sebagai contoh, pada data Bank Syariah Mandiri Triwulan II 2012 ROA

menunjukkan nilai sebesar 0,66% dengan total pembiayaan sebesar Rp

62,13 Miliar, dan pada Triwulan III 2014 tingkat ROA meningkat

menjadi 0,80% akan tetapi total pembiayaan yang disalurkan menurun

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

90

menjadi Rp 58,27 Miliar. Contoh lain pada data Bank Muamalat

Indonesia dimana pada Triwulan III 2012 terjadi penurunan ROA dari

1,68% menjadi 0,50% namun pada pembiayaan mengalami kenaikan dari

Rp 39,16 Miliar menjadi Rp 41,36 Miliar. Jadi kesimpulan khususnya

pada penelitian ini adalah besarnya tingkat ROA belum tentu secara pasti

akan turut meningkatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh BUS

Devisa yang ada di Indonesia begitu pula sebaliknya.

4. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap pembiayaan

pada Bank Umum Syariah Devisa

Hasil pengujian variabel Non Performing Financing (NPF)

menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,244 lebih besar dari α = 0,05.

Hal ini menunjukkan hipotesis Ha tidak terdukung sehingga dapat

dikatakan Non Performing Financing (NPF) secara parsial tidak

berpengaruh terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di

Indonesia, hasil tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Aristantia (2015), Arianti dan Muharam (2011) dan

Andreany (2011).

Tingkat signifikansi NPF yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan

bahwa NPF dalam penelitian ini tidak berpengaruh. Hal ini berbeda

dengan teori yang mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat NPF maka

akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap pembiayaan, yaitu

berupa penurunan jumlah pembiayaan yang disalurkan dikarenakan

semakin tinggi tingkat NPF, bank akan lebih berhati-hati dan lebih

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

91

selektif dalam menyalurkan pembiayaan. Dengan harapan meminimalisir

tingkat risiko penyaluran pembiayaan. Hal tersebut dapat disebabkan

oleh tidak konsistennya antara peningkatan atau penurunan tingkat NPF

terhadap jumlah pembiayan yang disalurkan oleh BUS Devisa di setiap

triwulannya pada laporan keuangan BUS Devisa. Selain itu, dengan

tingginya permintaan pembiayaan oleh masyarakat walaupun kebijakan

pembiayaannya ketat (tingkat NPF tinggi) maka permintaan pembiayaan

tetap tinggi. Permintaan pembiayaan yang cukup tinggi ini bisa dilihat

dari tingkat FDR bank syariah yang relatif tinggi, bahkan melebihi 100%

dibanding dengan tingkat LDR pada perbankan nasional. Tingkat FDR

pada BUS Devisa mencapai 106,50%. Kondisi ini msenunjukkan bahwa

posisi penawaran perbankan syariah lebih kuat dibanding dengan posisi

nasabah atau calon nasabahnya.

Hal lain yang dapat menjadi penyebab tidak adanya pengaruh NPF

terhadap pembiayaan yaitu berkaitan dengan regulasi bank terhadap

pembiayaan bermasalah. Bank melakukan penanganan pembiayaan

bermasalah khususnya pembiayaan yang diragukan atau macet oleh bank

syariah banyak dilakukan dengan reschedulling, yaitu menjadwal

kembali jangka waktu angsuran serta memperkecil jumlah angsuran.

Reconditioning juga menjadi salah satu alternatif bank dalam menangani

pembiayaan yang bermasalah, yaitu memperkecil margin keuntungan

atau bagi hasil usaha, dan pengalihan atau pembiayaan ulang dalam

bentuk pembiayaan al-qardhul hasan, yaitu mengangsur pengembalian

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

92

pokok saja (tanpa tambahan margin) daripada melakukan eksekusi

jaminan. Eksekusi jaminan dilakukan sebagai jalan terakhir bila cara lain

yang lebih manusiawi (cara menurut ajaran islam) tidak berhasil

mengatasi pembiayaan bermasalah (Muhammad, 2002:268). Dengan

demikian cara-cara tersebut menjadi semacam „pertahanan‟ bagi bank

dalam mengatasi pembiayaan bermasalah, sehingga NPF yang tinggi

tidak selalu menjadi penyebab naik atau turunnya jumlah pembiayaan

yang disalurkan oleh bank, khususnya pada Bank Umum Syariah Devisa

pada penelitian ini. Jadi kesimpulannya, khusus dalam penelitian ini,

naiknya tingkat NPF belum tentu secara pasti akan turut mengurangi

jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh BUS Devisa yang ada di

Indonesia.

5. Pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan pada Bank Umum Syariah

Devisa

Hasil pengujian variabel Inflasi menunjukkan angka signifikansi

sebesar 0,410 lebih besar dari α = 0,05. Nilai koefisien beta yang

dihasilkan -0,381. Hal ini menunjukkan hipotesis Ha5 tidak terdukung

sehingga dapat dikatakan Inflasi tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

pada Bank Umum Syariah Devisa, konsisten dengan hasil penelitian

Dahlan (2014), dan Hikmawan (2013), .

Inflasi pada dasarnya mencerminkan ketidakseimbangan sektor

perekonomian masyarakat. Semakin tinggi inflasi cenderung memberikan

efek penurunan pada pembiayaan. Hasil penelitian ini menunjukkan

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

93

bahwa tidak terdapat pengaruh inflasi dengan pembiayaan. Hal tersebut

disebabkan karena bank syariah memiliki daya tahan yang lebih kuat

dibandingkan bank konvensional. Krisis pertengahan tahun 1997

membuktikan tentang adanya kondisi menguntungkan bank syaiah

(Hamidi, 2003:47). Saat perbankan nasional tengah tengah terjangkit

virus negative spread dimana terjadi kerugian akibat bunga simpanan

lebih tinggi dari bunga kredit tetapi bank syariah dengan prinsip bagi

hasil justru beroperasi seperti biasa bahkan terlihat tanpa beban.

Operasional bank syariah memiliki skema produk yang merujuk pada dua

kategori kegiatan ekonomi yaitu produksi (profit sharing) dan distribusi

(jual beli dan sewa menyewa). Selain itu, dalam menjalankan

operasionalnya mengganti sistem bunga dengan sistem bagi hasil,

sehingga tidak membebani nasabah dalam pengembalian angsuran. Jadi

kesimpulanya, khusus pada penleitian ini, besarnya tingkat inflasi tidak

mempengaruhi jumlah penyaluran pembiayaan pada BUS Devisa di

Indonesia.

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di

Indonesia. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial

berpengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan pada Bank Umum

Syariah Devisa di Indonesia. Sedangkan variabel Return On Asset

(ROA) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan pada

Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia. Variabel Non Performing

Financing (NPF) secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia.

Dan variabel Inflasi secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia.

2. Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio

(FDR), Return On Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF) dan

Inflasi secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di

Indonesia.

3. Variabel yang paling dominan terhadap Pembiayaan adalah variabel

Dana Pihak Ketiga (DPK).

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

95

B. Saran

Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Dalam kondisi internal perbankan seperti DPK, FDR, ROA, dan NPF

terbukti hanya DPK dan FDR yang dapat mempengaruhi pembiayaan

yang disalurkan Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia. Oleh karena

itu, sangat diperlukan sekali upaya peningkatan kinerja dari perbankan

tersebut untuk lebih meningkatkan kembali jumlah pembiayaan yang

disalurkannya sehingga fungsi dari perbankan itu sendiri yakni sebagai

lembaga intermedisi (perantara) antara pihak surplus dengan pihak defisit

dapat berjalan lebih baik lagi.

2. Dalam penelitian ini, hanya menggunakan lima tahun penelitian dengan

lima variabel dependen dan satu variabel independen. Diharapkan

penelitian berikutnya dapat menggunakan waktu penelitian yang lebih

panjang lagi serta menambahkan jumlah sampel serta variabel agar lebih

bervariatif lagi dari penelitian sebelumnya.

3. Untuk lebih lanjut, diharapkan peneliti-peneliti lain dapat menggunakan

metode lain seperti data panel pada studi kasus bank-bank umum syariah

di Indonesia secara keseluruhan, sehingga nantinya dapat diketahui

secara rinci pengaruh dari faktor internal maupun faktor eksternal bank

tersebut terhadap penyaluran pembiayaannya nanti.

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

96

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Agus Widarjono. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan, Edisi

pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Ali, H.Masyhud. 2004. Asset Liability Management. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo

Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2004. Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik.

Cetakan kedelapan, Jakarta : Gema Insani Press.

Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2009. Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik.

Jakarta : Gema Insani Press.

Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2006. Bank Syariah : Analisis Keuangan,

Peluang, Kelemahan dan Ancaman. Yogyakarta : EKONISIA.

Ascarya, 2008. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

Dahlan, Siamat. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan “Kebijakan

Moneter dan Perbankan, Edisi Kesatu. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Dendawijaya, Lukman. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan, Edisi kedua. Jakarta

: Ghalia Indonesia.

Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua.

Cetakan Kedua, Bogor: Ghalia Indonesia.

Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

SPSS”. Semarang : Universitas Dipenogoro.

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

98

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi analisis Multivariate dengan Program

IBM SPSS 19, edisi ke lima. Semarang: Universitas Dipenogoro.

Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

IBM SPSS 20”. Semarang : UNDIP.

Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Penerbit

Erlangga,

Gujarati, Damodar. 2003, Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain,

Jakarta: Erlangga.

Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan,

Edisi Keempat., Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hamid, Abdul. 2010. “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”. FEB UIN

Jakarta.

Hikmawan, Isnan Damar. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Bank Umum Syariah.

Other thesis, Universitas Sevelas Maret.

Ikatan Bankir Indonesia. 2014. Memahami Bisnis Bank. Jakarta:

PT.Gramedia Pustaka Utama.

Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta.

Yogyakarta.

Karim, Adiwarman. 2006. Bank Islam-Analisis Fiqih dan Keuangan.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Karim, Adiwarman A. 2006. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.

Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers

Karnaen Perwataatmadja. 2007. “Bank Syariah (Teori, Praktik dan

Peranan)”. Jakarta: Celstial Publishing.

Kasmir, 2006. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

99

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers, Jakarta.

M. Luthfi Hamidi. 2003. Jejak-Jejak Ekonomi Islam. Jakarta: Abadi

Publishing.

Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2003, “Analisis Laporan

Keuangan”, AMP-YKPN,Yogyakarta.

Muhammad. 2002. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:

UPP. AMM, YKPN.

Muhamad. 2005. Bank Syariah Problema dan Prospek di Indonesia.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nachrowi, Djalal Nachrowi, Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer

dan Praktis Ekonometruka untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan,

Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.

Rivai, Heithzal, dkk. 2007. “Bank and Financial Institution Management

Conventional & Syaria System”. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Riyadi, Slamet. 2004. Banking Asset and Liability Management. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rodoni, Ahmad dan Hamid, Abdul. 2008. Lembaga Keuangan Syariah.

Jakarta: Zikrul Hakim.

Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah, Lembaga Penelitian. Jakarta:

UIN Jakarta.

Rodoni, Ahmad. 2010. Manajemen Keuangan, Edisi pertama. Cetakan

pertama, Jakarta: Mitra Wacana Media.

Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:

PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.

Simorangkir, O.P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan

Nonbank. Bogor: Ghalia Indonesia.

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

100

Siregar, Sofyan. 2011. Statistika Deskriptif untuk penelitian. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Sudarmanto, R.Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan

SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suhardjono, 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah.

Jakarta: UPP AMP YKPN.

Sukirno, Sadono. 2007. Makroekonomi Modern. Jakarta : PT Raja

Grafindo.

Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor :

Ghalia Indonesia.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta: ANDI.

Sunyoto, Danang, 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, edisi pertama.

Yogyakarta: Media Pressindo.

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,

Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media.

Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, 2010. Islamic Banking. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Zainul Arifin. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta:

Azkia Publisher.

B. Penelitian/Jurnal

Agista, Aristantia Radis. 2015. Analisis Pengaruh DPK, CAR dan ROA

terhadap Pembiayaan di PT Bank Mualamat Indonesia Tbk

Periode 2007-2013. Naskah Publikasi, Vol. 2, No. 2: 1-19.

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

101

Akhyar, Adnan. 2005. Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL,

Prosentase Bagi Hasil, dan Mark Up Keuntungan Terhadap

Pembiayaan Pada Perbankan Syariah. Kajian Bisinis dan

Manajemen. Hal 35-52.

Almilia, Luciana Spica, dan Winny Herdiningtyas. 2005. Analisa Rasio

Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga

Perbankan Periode 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.

Volume 7 Nomor 2, STIE Perbanas, Surabaya, hal 12.

Andraeny, Dita. 2011. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat

Bagi Hasil, dan Non Performing Financing Terhadap Volume

Pembiayaan Berbasi Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah Di

Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.

Arianti N.P, Wuri dan Muharam, Harjum. 2011. Analisis Pengaruh Dana

Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Financing (NPF), dan Return On Asset (ROA)

terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada

Bank Muamalat Indonesia periode 2001 – 2011). Jurnal.

Dahlan, Rahmat. 2014. Pengaruh Tingkat Bonus Sertifikat Bank Indonesia

Syariah dan Tingkat Inflasi terhadap Pembiayaan Bnak Syariah di

Indonesia. Jurnal Etikonomi, Vol. 13, No. 2: 104-117.

Dhian. 2011. Pengaruh CAR, BOPO, NPF, dan FDR Terhadap Return On

Asset (ROA), Bank Umum Syariah. Jurnal.

Firaldi, Mufgi. 2013. Analisis Pengaruh Dari Dana Pihak Ketiga (DPK),

Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi Terhadap

Total Pembiayaan yang Diberikan Kepada Masyarakat oleh Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia. Skripsi.

Fakultas ekonomi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Giannini, Nur Gilang. 2013. Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Accounting

Analysis Journal 2.

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

102

Huda, Ghalih Fahrul. 2014. Pengaruh DPK, NPL dan ROA Terhadap

Penyaluran Kredit Studi Pada Bank Umum Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012. Jurnal.

Katmas, Ekarina. 2014. Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal Terhadap

Volume Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia. Skripsi, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Liliani, dan Khairunnisa. 2015. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Non

Performing Financing (Npf), Return On Asset (Roa), Dan Capital

Adequacy Ratio (Car) Terhadap Pembiayaan Bagi Hasil Pada

Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2010-2013. Jurnal,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom.

Maula, Khodijah Hadiyatul. 2008. “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Modal

Sendiri, Marjin Keuntungan dan Non Performing Financing

terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah Mandiri”.

Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islami, Vol. 4, No. 1 : 1-19

Prastanto. 2012. Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah

Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Akutansi.

Pratami, Wuri N.P. 2011. Pengaruh DPK CAR NPF dan ROA Terhadap.

Pembiayaan pada PT Bank Muamalat,Tbk. Jurnal Universitas

Diponegoro. Semarang.

Rimadhani, Mustika. 2011. “Analisis Variabel-variabel yang

Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah

Mandiri Periode 2008.01- 2011.12”. Media Ekonomi, Vol-19, No

1: 27-52.

Saekhu. 2015. Pengaruh Inflasi Terhadap Kinerja Pembiayaan Bank

Syariah, Volume Pasar Uang Antar Bank Syariah, Dan Posisi

Outstanding Sertifikat Wadiah Bank Indonesia. Economica,

Volume VI, Edisi 1, Mei.

Sari, Greydi Normala. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Penyaluran Kredit Bank Umum di Indonesia (Periode 2008- 2012).

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi

Pembangunan, Universitas Sam Ratulangi Manado.

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

103

Sri, Anastasya, et al. 2013. The Influence of Third-Party Funds, CAR,

NPF, and ROA Againts The Financing of a General Sharia-Based

Bank in Indonesia, The IBEA, International Confrence on Business,

Economic, and Accounting. Bangkok.

Widiyastuti, Winda. 2013. Pengaruh Rasio Kinerja Keuangan Terhadap

Penyaluran Pembiayaan Pada Perbankan Syariah Di Indonesia.

Undergraduate thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

Yanis dan Priyadi. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan

Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmu dan

Riset Akuntansi Vol. 4 No. 8 Surabaya.

Yoga Tantular Rachman. 2015. Pengaruh Financing to Deposit Ratio

(FDR), Non Performing Financing (NPF), Return On Assets

(ROA), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan

Mudharabah (Survey pada Bank Syariah yang Listing di Bursa

Efek Indonesia pada Tahun 2009-2013). Proceedings ICIEF‟15,

Mataram, 25-27 of August.

Zulfiah, Fitri, dan Susilowibowo Joni. 2014. Pengaruh Inflasi, Bi Rate,

Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Financing (Npf),

Biaya Operasional Dan Pendapatan Operasional (Bopo) Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Jurnal Ilmu

Manajemen. Volume 2 nomor 3.

C. Laporan

Fatwa DSN-MUI No. 03/DSN-MUI/IV/2000

Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia. Outlook Perbankan Syariah

2014. Jakarta, 2014.

Laporan Bank Indonesia Statistika Perbankan Indonesia

Laporan Bank Indonesia Statistika Perbankan Syariah

Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Syariah

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

104

Peraturan Bank Indonesia No. 14/14/PBI/2012

D. Website

www.bankmuamalat.co.id diakses pada 20 Mei 2016

www.bi.go.id diakses pada 2 Januari 2016

www.bnisyariah.co.id diakses pada 20 Mei 2016

www.dsnmui.or.id diakses pada 20 Februari 2016

www.ojk.go.id diakses pada 2 Januari 2016

www.syariahmandiri.co.id diakses pada 20 Mei 2016

www.datacon.co.id diakses pada 1 Februari 2016

http://www.beritasatu.com/ekonomi/314843-pertumbuhan-bank-syariah-

melambat-drastis-inipenyebabnya.html diakses pada 7 Februari 2016

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_devisa diakses pada 28 Mei 2016

E. Al-Qur’an dan Hadits

QS. Al-Baqarah [2] : 275

QS. Al-Baqarah [2] : 233

QS. Al-Baqarah [2] : 283

QS. Az-Zukhruf [43] : 32

HR Al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dinilai sahih oleh Ibnu Hibban

HR Ibnu Majah dari Shuhaib

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

105

Lampiran 1:

Data Bank Umum Syariah Devisa Tahun 2011 – 2015

Pembiayaan DPK FDR ROA NPF INFLASI

2011 Triwulan

1

BSM 28,152 30,400 84,06 2,22 1,12 6,70

BNIS 16,069 16,120 95,82 1,38 3,00 6,70

BMI 5,495 5,010 76,53 3,42 2,12 6,70

Triwulan

2

BSM 32,665 32,060 88,52 2,12 1,14 5,50

BNIS 18,042 5,000 95,71 1,74 1,00 5,50

BMI 6,033 5,080 84,46 2,22 1,71 5,50

Triwulan

3

BSM 34,948 36,670 89,86 2,03 1,26 4,60

BNIS 18,946 5,350 92,45 1,55 3,00 4,60

BMI 6,340 5,310 86,13 2,37 1,78 4,60

Triwulan

4

BSM 37,571 39,890 86,03 1,95 0,95 3,80

BNIS 20,525 5,620 83,94 1,52 1,00 3,80

BMI 6,749 5,550 78,60 1,29 2,42 3,80

2012 Triwulan

1

BSM 39,991 42,630 87,25 2,17 0,86 4,00

BNIS 21,401 5,970 97,08 1,51 1,00 4,00

BMI 7,386 7,540 78,78 0,63 2,77 4,00

Triwulan

2

BSM 43,798 41,740 92,21 2,25 1,41 4,50

BNIS 24,093 6,140 99,85 1,61 1,00 4,50

BMI 7,843 7,540 80,94 0,65 1,75 4,50

Triwulan

3

BSM 46,330 43,580 93,90 2,22 1,55 4,30

BNIS 26,475 6,850 99,96 1,62 1,00 4,30

BMI 8,836 7,640 85,36 1,31 1,62 4,30

Triwulan

4

BSM 49,307 46,380 94,40 2,25 1,14 4,30

BNIS 31,577 7,430 94,15 1,54 1,00 4,30

BMI 10,308 8,570 84,99 1,48 1,42 4,30

2013 Triwulan

1

BSM 51,421 47,200 95,61 2,56 1,55 5,90

BNIS 34,315 7,970 102,02 1,72 1,00 5,90

BMI 11,384 10,150 80,11 1,62 0,97 5,90

Triwulan

2

BSM 54,131 50,630 94,22 1,79 1,10 5,90

BNIS 37,374 25,370 106,50 1,69 1,00 5,90

BMI 13,043 10,640 92,13 1,24 1,54 5,90

Triwulan

3

BSM 56,680 53,620 91,29 1,51 1,59 8,40

BNIS 39,161 36,730 103,40 1,68 1,00 8,40

BMI 14,518 10,820 96,37 1,22 1,49 8,40

Triwulan

4

BSM 58,212 55,750 89,37 1,53 2,29 8,40

BNIS 41,365 37,190 99,99 0,50 1,35 8,40

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

106

BMI 16,015 11,070 97,86 1,37 1,13 8,40

2014 Triwulan

1

BSM 57,790 54,320 90,34 1,77 2,65 7,30

BNIS 41,944 38,860 105,40 1,44 1,00 7,30

BMI 17,494 3,100 96,67 1,22 1,27 7,30

Triwulan

2

BSM 62,130 55,360 89,91 0,66 3,90 6,70

BNIS 44,317 42,370 96,78 1,03 3,00 6,70

BMI 19,235 6,810 98,96 1,11 1,40 6,70

Triwulan

3

BSM 58,274 56,880 85,68 0,80 4,23 4,50

BNIS 45,276 43,860 98,81 0,10 1,00 4,50

BMI 20,473 10,790 94,29 1,11 1,51 4,50

Triwulan

4

BSM 59,052 58,710 82,13 0,17 4,29 8,40

BNIS 42,815 46,740 84,14 0,17 4,00 8,40

BMI 21,816 15,030 92,58 1,27 1,04 8,40

2015 Triwulan

1

BSM 59,595 58,660 81,67 0,81 4,41 6,40

BNIS 44,197 37,280 95,11 0,62 6,34 6,40

BMI 22,944 4,520 90,10 1,20 1,30 6,40

Triwulan

2

BSM 62,069 58,330 85,01 0,55 4,70 7,30

BNIS 47,966 35,770 99,05 0,51 3,00 7,30

BMI 24,527 9,060 96,65 1,30 1,38 7,30

Triwulan

3

BSM 62,776 58,700 84,49 0,42 4,34 6,83

BNIS 47,101 44,860 96,09 0,36 3,00 6,83

BMI 24,861 13,850 89,65 1,32 1,33 6,83

Triwulan

4

BSM 64,451 60,580 81,99 0,56 4,05 3,35

BNIS 46,609 47,560 97,05 0,41 3,00 3,35

BMI 25,953 18,840 91,94 1,43 1,46 3,35

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

107

Lampiran 2: Output SPSS

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pembiayaan 60 5,50 64,45 33,3361 17,96821

DPK 60 3,10 60,58 27,7008 20,19593

FDR 60 76,53 106,50 91,4057 7,10177

ROA 60 ,10 3,42 1,3637 ,67341

NPF 60 ,86 6,34 2,0105 1,24679

Inflasi 60 3,35 8,40 5,8540 1,60140

Valid N (listwise) 60

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

108

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 5,05932587

Most Extreme Differences

Absolute ,077

Positive ,077

Negative -,074

Kolmogorov-Smirnov Z ,599

Asymp. Sig. (2-tailed) ,866

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

109

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

(Constant) -34,816 11,250 -3,095 ,003

DPK ,818 ,040 ,920 20,213 ,000 ,709 1,410

FDR ,507 ,111 ,200 4,552 ,000 ,759 1,318

ROA -,413 1,287 -,015 -,321 ,749 ,631 1,584

NPF ,982 ,833 ,068 1,179 ,244 ,440 2,274

Inflasi -,381 ,459 -,034 -,831 ,410 ,879 1,138

a. Dependent Variable: Pembiayaan

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

110

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2,026 6,111 ,331 ,742

DPK -,042 ,022 -,289 -1,916 ,061

FDR ,056 ,060 ,135 ,922 ,360

ROA -1,105 ,699 -,253 -1,581 ,120

NPF ,140 ,452 ,059 ,308 ,759

Inflasi -,111 ,249 -,060 -,445 ,658

a. Dependent Variable: abs

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,64741

Cases < Test Value 30

Cases >= Test Value 30

Total Cases 60

Number of Runs 37

Z 1,562

Asymp. Sig. (2-tailed) ,118

a. Median

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

111

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 17538,338 5 3507,668 125,422 ,000b

Residual 1510,210 54 27,967

Total 19048,548 59

a. Dependent Variable: Pembiayaan

b. Predictors: (Constant), Inflasi, NPF, FDR, DPK, ROA

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

112

Lampiran 3: Surat Keputusan Izin Mendirikan BUS Devisa

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

113

Page 133: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35755/1/LENI... · Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi .

114